• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan sistem informasi pengelolaan parkir di Mal Karawang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan sistem informasi pengelolaan parkir di Mal Karawang"

Copied!
108
0
0

Teks penuh

(1)

DATA PRIBADI E - mail : risaafianti@yahoo.com

Status / Jenis Kelamin : Belum Menikah / Perempuan

Tinggi / Berat Badan : 155 cm / 45 kg

Golongan Darah : B

Agama : Islam

Nomer Induk KTP : 10.17.09.670690.0002

PENDIDIKAN FORMAL

Tahun

1996 - 2002 SDN Tarumanegara 4, Karawang

2002 - 2005 SMPN 3, Karawang

2005 - 2008 SMA KORPRI, Karawang

(2)

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Kelulusan Program Studi Sistem Informasi Jenjang S1 (Strata 1) Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

RISA AFIANTI SASMITA 1.05.08.021

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

(3)

iii

Segala Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala

Rahmat Hidayah dan Karunianya. Atasberkah dan rahmatNya penulis dapat

menyelesaikan skripsi setelah mengalami berbagai cobaan dan halangan, yang

mana penulis akan diajukan untuk menempuh sidang Strata Satu (S-1) sekaligus

untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan pada Jurusan Sistem Informasipada

Universitas Komputer Bandung. Adapun judul yang penulis ambil adalah“

PERANCANGAN SISTEM INFROMASI PENGELOLAAN PARKIR DI MAL

KARAWANG“.

Penulis menyadari banyak kekurangan dan kekeliruan dalam penyusunan

laporan ini, hal itu disebabkan keterbatasan pengetahuan, kemampuan serta

pengalaman yang dimiliki penulis. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik

dan saran yang berguna yang bersifat membangun.

Dari lubuk hati yang paling dalam, dengan segala keikhlasan dan

kerendahan hati penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

memberikan dorongan dan semangat baik berupa meteril maupun spiritual. Untuk

itu penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar–besarnya kepada yang

terhormat dan tercinta :

1. Allah SWT, yang telah memberikan pertolongan dan kemudahan sehingga

(4)

iv

Komputer Universitas Komputer Indonesia.

4. Syahrul Mauluddin,S.Kom, selaku Ketua Jurusan Manajemen Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Unikom.

5. Wahyu Nurjaya Wk, ST., M.Kom. selaku dosen pembimbing, terimakasih

untuk waktu dan bimbingannya selama ini.

6. Supadi selaku kepala pengelola Mal Karawang dan karyawan Mal Karawang

terimakasih atas bantuannya selama penyusunan skripsi ini.

7. Kedua Orang Tua Tercinta, Ibu Bapak terima kasih atas segala kasih

sayangnya serta doa yang tak pernah putus-putus, moril dan materil, ini buat

Ibu Bapak.

8. Buat Dede Tersayang, Nenek Tercinta, Mba Iin, Dede Rakka, Kaka Zahra,

Naswa, Lala, Lili, Teh Dini, Teh Ela buat semua keluarga besar Kartasasmita

dan keluarga besar Mukit, Terima kasih atas semua doa dan dukungannya,

kalian semua keluarga yang luar biasa.

9. Buat Nantan Yogi Permadi terima kasih untuk semua doa dan semangatnya

selama ini.

10. Buat Taopik Ramdhani Terima kasih banyak atas bantuannya selama ini,

(5)

v

12. Ka Ichal, Teh Yumi, Mas Igar, A yusuf, makasih buat semangat dan doanya,

bantuannya selama ini terima kasih banyak.

13. Teman-teman seperjuangan skripsi SI semester ganjil 2011/2012.

14. Semua pihak yang telah membantu penyelasaian laporan tugas akhir ini yang

tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Terimakasih banyak atas semuanya.

Sebagai akhir kata, saya menyadari sebagai manusia biasa bahwa

penyusunan skripsi ini masih jauh sekali dari kesempurnaan, oleh sebab itu

kepada para pembaca, saya mengharapkan kritik dan saran untuk penyempurnaan

skripsi ini. Semoga apa yang ada di skripsi ini dapat memberikan manfaat buat

pembaca.

Bandung, 2012

Penulis

Risa Afianti Sasmita

(6)
(7)

vi

2.2.1 Pengertian Informasi ...12

2.2.2 Siklus Informasi ...12

2.2.3 Kualitas Informasi ...13

2.2.4 Nilai Informasi ...14

2.3 Sistem Informasi ...14

2.3.1 Pengertian Sistem Informasi ... 15

2.3.2 Komponen Sistem Informasi ... 15

2.3.3 Klasifikasi Sistem Informasi ...16

2.3.4 Penilaian Sistem Informasi ...18

2.4 Metode Pendekatan Sistem ... 18

2.4.1 Konsep Dasar Objek. ... 19

(8)

vii

2.6.2 Parkir Konvensional...24

2.6.3 Parkir Komputerisasi...24

2.6.4 Pengertian Mal ...24

2.7 CSS (Cascading Style Sheet) ... 25

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 32

3.1.1 Sejarah Singkat Mall Karawang ... 32

3.1.2 Visi dan Misi ... 33

3.1.3 Struktur Organisasi ... 33

3.1.4 Deskripsi Tugas ... 34

(9)

viii

3.2.2.2 Sumber Data Sekunder ... 36

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ... 37

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem ... 37

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem ... 37

3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan ... 38

3.2.4 Pengujian Software ... 39

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan ... 41

4.1.1 Analisa Objek ... 41

4.1.2 Use Case Diagram Yang Berjalan ... 42

4.1.2.1 Skenario Use Case ...43

4.1.2.2 Activity Diagram ...43

4.1.3 Evaluasi Sistem yang sedang Berjalan ... 44

4.2 Perancangan Sistem ... 45

4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem ... 46

4.2.2 Gambaran Umum Sistem Yang Diusulkan ... 46

4.2.3 Perancangan Prosedur Yang Diusulkan ... 47

(10)

ix

4.2.3.5 Class Diagram ... 75

4.2.3.6 Deployment Diagram ... 76

4.2.4 Perancangan Antar Muka ... 77

4.2.4.1 Perancangan Tampilan Login ... 77

4.2.4.2 Perancangan Menu Setelah Login... 77

4.2.4.3 Perancangan Menu Pegawai ... 77

4.2.4.4 Perancangan Tampilan Penugasan ... 78

4.2.4.5 Perancangan Tampilan Menu Kendaraan...78

4.2.4.6 Perancangan Tampilan Menu Parkir Masuk ... 78

4.2.4.7 Perancangan Tampilan Menu Parkir Keluar ... 79

4.2.4.8 Perancangan Tampilan Karcis ... 79

4.2.4.9 Perancangan Tampilan Slot Parkir ... 80

4.2.4.10 Perancangan Setting Denda ... 80

4.2.4.11 Perancangan Laporan ... 81

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 5.1 Implementasi ... 82

5.1.1 Batasan Implementasi ... 82

(11)

x

5.1.5 Implementasi Instalasi Program ... 90

5.2 Pengujian ... 91

5.2.1 Rencana Pengujian ... 91

5.2.2 Kasus dan Hasil Uji ... 92

5.2.3 Kelas Uji Aplikasi ... 92

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan ... 95

6.2 Saran ... 96

DAFTAR PUSTAKA

(12)

146

Adi Nugroho. 2005. Rational Rose untuk pemodelan berorientasi objek. Penerbit: Informatika Bandung, Bandung

Al-Bahra bin Ladjamudin. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Graha. Ilmu.Yogyakarta.

Pressman, Roger S., 2002, Rekayasa Perangkat Lunak: Pendekatan Praktisi jilid Dua, Penerbit: Andi Offset, Yogyakarta

Rosa A.S and M. Shalahuddin. 2011. Rekayasa Perangkat Lunak. Modula. Bandung.

(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada saat ini perkembangan teknologi informasi sangatlah dibutuhkan,

terutama untuk menunjang kegiatan bisnis. Dengan adanya teknologi informasi ini

berdampak pada berbagai macam hal dalam kegiatan perusahaan seperti

memberikan efektivitas dan efisiensi dalam mencapai suatu tujuan tertentu. Tidak

hanya itu, teknologi informasi memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan

suatu aliran informasi secara cepat, tepat dan akurat. Tentunya ini akan sangat

membantu kegiatan pengolahan data yang berkaitan dengan pengembangan bisnis

perusahaan. Untuk menyajikan informasi yang cepat, tepat dan akurat maka dalam

proses pengolahan data yang diinginkan harus dilakukan secara terkomputerisasi

dalam sebuah sistem yang bernama sistem infromasi.

Sistem informasi merupakan kebutuhan yang paling penting dalam kemajuan

teknologi saat ini. Karena dengan adanya sistem informasi membantu perusahaan

untuk mengembangkan proses bisnis dan bersaing dengan para kompetitornya.

Oleh karena itu, sistem informasi yang dibuat harus cukup baik sehingga

menghasilkan output yang berguna bagi pengguna sistemnya. Untuk penyajian

sistem informasi tersebut maka dibutuhkanlah suatu media yang mendukung

(14)

Seiring dengan perkembangna teknologi informasi yang diterapkan dan

meningkatnya aktivitas perusahaan dalam proses pengelolaan informasi

ketersediaan tempat parkir, maka dibutuhkan suatu perangkat komputer sebagai

alat pengolahan data yang paling diminati untuk mengurangi kemacetan dalam

antrian yang sering kali terjadi di pusat-pusat perbelanjaan. Diantaranya adalah

Mal Karawang, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang bisnis berupa pusat

perbelanjaan.

Di dalam seluruh kegiatan parkir pada Mal Karawang sekarang ini masih

belum maksimal karena menggunakan pencatatan secara manual, seperti

pencatatan nomor kendaraan pada karcis parkir sehingga dalam proses

pengelolaan parkir membutuhkan waktu yang cukup lama.Selain itu sering terjadi

antrian kendaraan yang relatif panjang karena petugas parkir tidak mengetahui

apakah ruang untuk lahan parkir masih kosong atau sudah penuh. Tidak hanya

sampai disitu, pengolahan data transaksi pada buku besar yang ada dan

dipergunakan selama ini tidak transparan disebabkan tidak adanya keterangan

yang terperinci mengenai jumlah pendapatan pengelolaan parkir yang ada di Mal

Karawang sehingga menyebabkan data yang di dapat tidak relevan dengan

kenyataan dilapangan.

Dengan pertimbangan dan melihat penjelasan latar belakang diatas, maka

penulis merasa dibutuhkannya sebuah sistem informasi yang berfungsi sebagai

pencatatan, pemantauan, sampai pengolahan parkir yang ada di Mal Karawang.

Maka dalam hal ini penulis mengusulkan judul penelitian untuk membangun

(15)

Pengelolaan Parkir di Mal Karawang Berbasis Web”. Dengan harapan dapat

membantu dan memecahkan permasalahan dalam hal pengelolaan parkir yang

dilakukan oleh Mal Karawang.

1.2 Identifikasidan Rumusan Masalah

Adapun identifikasi dan rumusan masalah yang ada pada Mal Karawang

diantaranya sebagai berikut :

1.2.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis mengidentifikasikan beberapa

masalah sebagai berikut :

1. Belum maksimalnya pengelolaan parkir di Mal Karawang karena

menggunakan pencatatan secara manual, seperti pencatatan nomor

kendaraan pada karcis parkir sehingga dalam proses pengelolaan parkir

membutuhkan waktu yang cukup lama.

2. Terjadi antrian kendaraan yang relatif panjang karena petugas parkir tidak

mengetahui apakah masih terdapat ruang untuk lahan parkir yang masih

kosong atau sudah penuh

3. Pengolahan data transaksi pada buku besar yang ada dan dipergunakan

selama ini tidak transparan disebabkan tidak adanya keterangan yang

terperinci mengenai jumlah pendapatan pengelolaan parkir yang ada di

Mal Karawang sehingga menyebabkan data yang di dapat tidak relevan

(16)

1.2.2 Rumusan Masalah

melihat pemaparan identifikasi masalah yang ada maka dapat dirumuskan

permasalahannya sebagai berikut :

1. Bagaimana sistem informasi pengelolaan parkir yang sedang berjalan di

Mal Karawang ?

2. Bagaimana perancangan sistem informasi pengelolaan parkir yang kan

dibangun di Mal Karawang?

3. Bagaimana pengujian yang dilakukan terhadap sistem informasi

pengelolaan parkir yang ada di Mal Karawang ?

4. Bagaimana implementasi dari sistem informasi pengelolaan parkir di Mal

Karawang ?

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian

Adapun maksud dan tujuan dari perancangan sistem informasi pengelolaan

parkir di Mal Karawang

1.3.1 Maksud Penelitian

Adapun maksud dari perancangan sistem informasi pengelolaan parkir di Mal

Karawang adalah untuk mengatasi masalah yang telah dipaparkan sebelumnya

maka penulis membangun perancangan sistem informasi pengelolaaan parkir di

Mal Karawang.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari perancangan sistem informasi

(17)

1. Mengetahui sistem informasi pengelolaan parkir yang sedang berjalan di

Mal Karawang.

2. Merancang sistem informasi pengelolaan parkir yang akan dibangun di

Mal Karawang.

3. Melakukan pengujian terhadap sistem informasi pengelolaan parkir di Mal

Karawang.

4. Mengimplementasikan sistem informasi pengelolaan parkir di Mal

Karawang.

1.4Kegunaan Penelitian

Kegunaan dari penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pihal-pihak

sebagai berikut :

1.4.1 kegunaan praktis

Penelitian ini diharapkan dapat membantu perusahaan dalam memeberikan

alternative solusi bagi pihak pengelola parkir Mal Karawang dalam

menginformasikan lahan parkir yang tersedia. Selain itu keakuratan ketepatan

waktu dan kerelevanan data yang dibutuhkan oleh pihak pengelola Mal Karaang

dapat diperoleh.

1.4.2 Kegunaan Akademis

Bagi penulis diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dan memperluas

wawasan tentang bagaimana perancangan sistem informasi pengelolaan parkir di

Mal Karawang serta mengimplementasikan ilmu yang telah didapat selama

(18)

1.5Batasan Masalah

Dalam penyusunan tugas akhir ini penulis membatasi permasalahan yang ada

agar dalam penjelasannnya lebih terfokus dan terarah sesuai dengan yang

diinginkan. Adapun batasan maslah yang ada sebagai berikut :

1. Sistem informasi ini hanya bisa di akses oleh admin, petugas parkir keluar

dan petugas parkir masuk dengan masing - masing hak akses yang berbeda

2. Sistem informasi ini bersifat offline karena hanya admin, petugas parkir

masuk dan petugas parkir keluar jadi cukup dengan menggunakan jaringan

LAN.

3. Sistem informasi ini tidak menyediakan sistem booking parkir

4. Sistem informasi ini tidak menampilkan denah

5. Slot Parkir Kosong hanya bisa di klik oleh Petugas Parkir Masuk

6. Sisem informasi ini dapat menampilkan slot atau tempat parkir mana yang

kosong atau yang diisi pada Parkiran Mal Karawang

1.6Lokasi dan Waktu

Dalam penulisan skripsi ini, lokasi yang menjadi objek penelitian adalah Mal

Karawang yang beralamat di Jl. Tuparev No.110, Karawang. Adapun jadwal

penelitian yang akan dilaksanakan mulai bulan september 2012 sampai desember

(19)

Tabel 1.1 Jadwal Penelitian

No Kegiatan

Tahun 2012

Oktober November Desember 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

4. Coding / Mengkodekan

(20)

8 2.1 konsep Dasar Sistem

Pengertian sistem sangatlah luas dan mempengaruhi semua aspek kehidupan.

Sistem sangat diperlukan dalam melakukan kinerja yang baik dan terstruktur

terhadap manajemen. Keterpaduan sistem ini memungkinkan terciptanya

kerjasama untuk menghasilkan informasi yang cepat, tepat dan akurat.

2.1.1 Pengertian Sistem

Terdapat dua kelompok pendekatan salam mendefinisikan sistem, yaitu yang

menekan kepada prosedur dan menekan kepada komponen dan elemen.

Pemahaman sistem dengan dengan pendekatan prosedur, “yaitu suatu urutan

kegiatan yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk mencapai

tujuan tertentu” (Al-Bahra Bin Ladjamudin 2005:3).

Pendekatan sistem menekankan pada komponen atau elemen-elemen

mendefinisikan sebagai berikut:

“Pendekatan Sistem merupakan kumpulan dari komponen atau elemen

-elemen atau subsistem-subsistem merupakan definisi yang lebih luas

dibandingkan pendekatan sistem yang lebih menekan pada prosedurnya.” (Al

-Bahra Bin Ladjamudin 2005:3).

Berdasarkan definisi diatas, sistem adalah kumpulan dari bagian-bagian yang

(21)

2.1.2 Karakteristik Sistem

Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 3) Suatu sistem mempunyai

karakteristik atau sistem sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai

komponen-komponen, batas sistem, lingkungan luar sistem, penghubung, masukan, keluaran,

pengolah dan sasaran atau tujuan.

a. Komponen Sistem

Komponen sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinterkasi,

yang artinya saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan.

b. Batas Sistem

Daerah pemisah antara satu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan

sistem lingkungan luarnya.

c. Lingkungan Luar

Segala sesuatu yang berada diluar batas sistem, namun jika terdapat

ketidak-serasian antara lingkungan luar sistem.

d. Penghubung Sistem

Media perantara antara subsistem yang satu dengan subsistem yang lain.

e. Masukan sistem

Masuk (input) adalah energi yang dimasukan kedalam sistem.

f. Keluaran Sistem

Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang di olah dan diklasifikasikan

(22)

g. Pengolahan sistem

Suatu sistem mempunyai bagian pengolah yang akan mengubah input

menjadi output.

h. Sasaran atau tujuan sistem

Setiap sistem pasti mempunyai tujuan ataupun sasaran yang mempengaruhi

input yang dibutuhkan dan output yang akan dihasilkan.

2.1.3 Klasifikasi Sistem

Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan

komponen lainnya. Oleh karena itu sistem dapat diklasifikasikan kedalam

beberapa sudut pandang. (Al-Bahra Bin Ladjamudin 2005:6)

a. Klasifikasi Sistem Menurut Bentuk Fisiknya :

1. Sistem Abstrak (abstract system)

Sistem abstrak adalah system yang berupa pemikiran atau ide – ide

yang tidak tampak secara fisik.

2. Sistem Fisik (physical system)

Sistem fisik merupakan system yang ada secara fisik. misalnya sistem

komputer, sistem operasi dan lain sebagainya.

b. Klasifikasi Sistem Menurut Terjadinya Sistem :

1. Sistem Alamiah (natural system)

Sistem Alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam tidak

dibuat manusia.

(23)

Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia.

Misalnya sistem informasi perusahaan.

c. Klasifikasi Sistem Menurut Kejadian Masa Depan

1. Sistem Tertentu (deterministic system)

Sistem tertentu adalah sistem yang beroprasi dengan tingkah laku yang

sudah dapat di prediksi. Sistem tertentu relatif stabil/konstan dalam

jangka waktu yang lama.

2. Sistem Tak Tentu (probabilistic system)

Sistem tak tentu adalah system yang kondisi masa depannya tidak

dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

d. Klasifikasi Sistem Menurut Sifatnya

1. Sistem Tertutup (closed system)

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak

terpengaruh dengan lingkungan luarnya, sistem ini bekerja secara

otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak diluarnya.

2. Sistem Terbuka (open system)

Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh

dengan lingkungan luarnya.

2.2 Kosep Dasar Informasi

Informasi ibarat darah yang mengalir didalam tubuh suatu organisasi,

sehingga informasi sangatlah penting didalam suatu organisasi. Suatu sitem yang

(24)

2.2.1 Pengertian Informasi

Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 9) sumber informasi adalah data.

Data adalah kenyataan yang menggambarkan kejadian-kejadian dan kesatuan

nyata. Kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Informasi

diperoleh setelah data-data mentah diproses atau diolah.

Abdul Kadir (2003 : 31) dalam bukunya yang berjudul Pengenalan Sistem

Informasi, menurut McFadden“informasi sebagai data yang telah diperoses

sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang untuk

menggunakan data tersebut”. Menurut Davis “ informasi adalah data yang telah

diolah menjadi suatu bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam

mengambil keputusan saat ini atau saat mendatang.”

Berdasarkan pendapat para ahli diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa

informasi merupakan data yang telah diolah dan diproses sehingga menghasilkan

nilai baru dari suatu data dan bermanfaat bagi penerimanya dan juga dapat

digunakan dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang.

2.2.2 Siklus Informasi

Data diolah sehingga menghasilkan informasi, kemudian penerima menerima

informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang

berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat suatu data

(25)

Gambar 2.1.Siklus Informasi

(Sumber : Abdul Kadir. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta. ANDI

Yogyakarta)

2.2.3 Kualitas Informasi

Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 11) Kualitas informasi (quality of

information) sangat dipengaruhi atau ditentukan beberapa hal sebagai berikut.:

1. Relevan (relevancy), seberapa jauh tingkat relevansi informasi tersebut

terhadap kenyataan kejadian masa lalu, kejadian hari ini dan kejadian yang

akan datang. Informasi yang berkualitas akan mampu menunjukan benang

merah relevansi kejadian masa lalu, hari ini dan masa depan sebagai

bentuk aktivitas yang kongkrit dan mampu dilaksanankan dan dibuktikan

oleh siapa saja.

2. Akurat (accuracy), suatu informasi dikatakan berkualitas jika seluruh

kebutuhan informasi tersebut telah tersampaikan (completeness), seluruh

pesan telah benar / sesuai (correctness), serta pesan yang disampaikan

(26)

3. Tepat Waktu (timeliness), berbagai proses dapat diselesaikan dengan tepat

waktu, laporan-laporan yang dibutuhkan dapat disampaikan dengan tepat

waktu.

4. Ekonomis (economy), Informasi yang dihasilkan mempunyai data daya

jual yang tinggi, serta biaya operasional untuk menghasilkan informasi

tersebut minimal, mempengaruhi dmpak yang luas terhadap laju

pertumbuhan ekonomi.

5. Efisien ( efficiency), informasi yang berkualitas memiliki sintak ataupun

kalimat yang sederhana.

6. Dapat Dipercaya (realiability), informasi tersebut berasal dari sumber

yang dapat dipercaya.

2.2.4 Nilai Informasi

Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 12) suatu informasi dikatakan

bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya

mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir

keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.

2.3 Sistem Informasi

Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi

manajemen di dalam pengembalian keputusan. Pertanyaanya adalah dari mana

informasi tersebut bisa didapatkan. informasi dapat di peroleh dari sistem

(27)

2.3.1 Pengertian Sistem Informasi

Suatu sistem informasi (SI) atau information system (IS) merupakan

aransemen dari orang, data, proses‐proses, dan antar‐muka yang berinteraksi

mendukung dan memperbaiki beberapa operasi sehari‐hari dalam suatu bisnis

termasuk mendukung memecahkan hasil dari proses tersebut digunakan pihak

manajemen sebagai suatu dasar dalam pembuatan keputusan organisasi.

Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005:13) definisi sistem informasi

sebagai berikut:

1. Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen

dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi.

2. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan

memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan atau untuk

mengendalkina organisasi

3. Suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan

pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan

strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan

laporan-laporan yang diperlukan

2.3.2 Komponen Sistem Informasi

Ada sebuah jumlah komponen sistem informasi, arsitektur informasi,

sistem pemrosesan data terpusat dan tersebar maupun model client-server dan

membahas sumber daya manusia, pengembangan sistem informasi dan masalah

(28)

a. Perangkat Keras

b. Perangkat Lunak atau program

c. Prosedur sekumpulan Orang : Semua pihak yang bertanggung jawab dalam

pengembangan sistem informasi, pemrosesan dan penggunaan keluaran

sistem informasi

d. Basis Data

e. Jaringan Komputer dan Komunikasi data

GAMBAR 2.2.Komponen Sistem Informasi

(Sumber : Abdul Kadir. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta. ANDI

Yogyakarta)

2.3.3 Klasifikasi Sistem Informasi

Klasifikasi yang umum dipakai antara lain didasarkan pada :

a. Level organisasi

Berdasarkan level organisasi, sistem informasi dikelompokkan menjadi :

(29)

2. Sistem informasi perusahaan,

3. Sistem informasi antar organisasi.

b. Area fungsional

Sistem informasi fungsional adalah sistem informasi yang ditujukan untuk

memberikan informasi bagi kelompok orang yang berada pada bagian

tertentu dalam perusahaan.

c. Dukungan yang diberikan

Berdasarkan dukungan yang diberikan kepada pemakai, sistem informasi

yang digunakan pada semua area fungsional dalam organisasi dapat

diklasifikasikan sebagai berikut :

1. Sistem pemrosesan transaksi (transaction processing system atau TPS).

2. Sistem informasi manajemen (management information system atau

MIS).

3. Sistem otomasi perkantoran (office automation system / OAS).

4. Sistem pendukung keputusan (decision support system atau DSS).

5. Sistem informasi eksekutif (executive information system atau EIS).

6. Sistem pendukung kelompok (group support system atau GSS).

7. Sistem pendukung cerdas (intelligent support system atau ISS).

d. Arsitektur sistem informasi.

Berdasarkan arsitektur sistem yang mendasarinya, sistem informasi

dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu :

1. Sistem berbasis mainframe,

(30)

3. Sistem tersebar atau sistem komputasi jaringan.

2.3.4 Penilaian Sistem Informasi

Penilaian merupakan suatu komponen yang penting dalam pengelolaan sistem

informasi. Komponen ini erat kaitannya dengan komponen-komponen lainnya,

yakni masukan, proses dan produk. Masing-masing komponen tersebut menuntut

adanya penilaian. Sehubungan dengan hal tersebut, maka ditetukan 3 (tiga)

strategi penilaian dalam sistem informasi, yaitu sebagai berikut :

a. Strategi penilaian masukan yang bertujuan menilai perencanaan informasi

yang disusun berdasarkan kebutuhan informasi yang nyata.

b. Strategi penilaian proses yang bertujuan menilai pelaksanaan trasformasi

informasi, mulai dari pengumpulan data, pengolahan, analisis dan penilaian,

penyajian dan penyebarluasan, dokumentasi dan komunikasi yang secara

keseluruhan merupakan suatu proses yang berkesinambungan.

c. Strategi penilaian produk, yang bertujuan untuk menilai produk-produk

informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi.

2.4 Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan sistem digunakan untuk mendeskripsikan sistem yang

telah maupun akan dirancang dengan metode pengembangan tertentu. Dalam

analisis dan perancangan ini digunakan metode pendekatan sistem yang

(31)

2.4.1 Konsep Dasar Objek

Rosa A. S. – M. Shalahuddin (2011 : 86) pendekatan berorientasi objek

merupakan suatu teknik atau cara pendekatan dalam melihat permasalahan dan

sistem. (sistem perangkat lunak, sistem informasi, atau sistem lainnya).

Pendekatan berorientasi objek akan memandang sistem yang akan dikembangkan

sebagai suatu kumpulan objek yang berkorespondensi dengan objek-objek dunia

nyata.

Dalam rekayasa perangkat lunak, konsep pendekatan berorientasi objek

dapat diterapkan pada tahap analisis, perancangan, pemrograman, dan pengujian

perangkat lunak. Ada berbagai teknik yang digunakan pada masing-masing tahap

tersebut, dengan aturan dan alat bantu pemodelan tertentu.

Sistem berorientasi objek merupakan sebuah sistem yang dibangun dengan

berdasarkan metode berorientasi objek adalah sebuah sistem yang komponennya

dibungkus (dienkapsulasi) menjadi dua kelompok data dan fungsi. Setiap

komponen dalam sistem tersebut dapat mewarisi atribut dan sifat dan komponen

lainnya. Dan dapat berinteraksi satu sama lainnya.

2.4.2 Alat Bantu Pemodelan Objek

Rosa A. S. – M. Shalahuddin (2011 : 113) Unfied Modelling Language

(UML) adalah salah satu standart bahasa yang banyak digunakan didunia industri

untuk mendefinisikan requirement, membuat analisis dan desain, serta

(32)

1. Use Case Diagram

Use Case menurut Adi Nugroho (2005 : 51) adalah peringkat tertinggi dari

fungsionalitas yang dimiliki sistem. Dengan kata lain use case menggambarkan

bagaimana seseorang akan menggunakan/ memanfaatkan sistem.

Gambar 2.3. Use Case

(Sumber : Adi Nugroho., 2005, Rational Rose untuk pemodelan berorientasi

objek, Penerbit: Informatika Bandung, Bandung)

2. Skenario Use Case

Skenario use case digunakan untuk memudahkan dalam menganalisa

skenario yang akan kita gunakan pada fase-fase selanjutnya dengan melakukan

penilaian terhadap skenario tersebut.

3. Activity Diagram

Activity diagram menurut Adi Nugroho (2005 : 61) adalah salah satu cara

untuk memodelkan event-event yang terjadi dalam suatu use case. Diagram ini

juga dapat digantikan dengan sejumlah teks. Namun, penggunaan teks kadang

terlalu sulit dipahami terutama jika aliran-aliran event berbelit-belit dan memiliki

(33)

4. Sequence Diagram

Sequence diagram menurut Adi Nugroho (2005 : 92) adalah interaction

diagram yang memperlihatkan event-event yang berurutan sepanjang berjalannya

waktu, kita membaca diagram ini dari atas ke bawah. Masing-masing Sequence

diagram akan menggambarkan aliran-aliran pada suatu use case.

5. Class Diagram

Class diagram menurut Adi Nugroho (2005 : 110) adalah diagram yang

digunakan untuk menampilkan beberapa kelas serta paket-paket yang ada dalam

sistem/perangkat lunak.

6. Deployment Diagram

Deployment diagram menurut Adi Nugroho (2005 : 210) memperlihatkan

setiap simpul (node) dalam jaringan, hubungan-hubungan antarsimpul itu sendiri,

serta proses-proses yang akan berjalan di masing-masing simpul.

2.5 Metode Pengembangan Prototype

Prototype paradigma menurut Roger Pressman (2002 : 40), dimulai dengan

mengumpulkan kebutuhan. Pengembangan dan pelanggan bertemu dan

mendefinisikan obyektif keseluruhan dari perangkat lunak, mengidentifikasi

segala kebutuhan yang diketahui, dan area garis besar dimana definisi lebih jauh

merupakan keharusan kemudian dilakukan perancangan kilat, perancangan kilat

berfokus pada penyajian dari aspek-aspek perangkat lunak tersebut yang akan

nampak bagi pelanggan/pemakai (contohnya pendekatan input dan format output).

(34)

tersebut dievaluasi oleh pelanggan/pemakai dan dipakai untuk menyaring

kebutuhan pengembangan perangkat lunak. Iterasi terjadi pada saat prototype

disetel untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, dan pada saat yang sama

memungkinkan pengembang untuk secara lebih baik memahami apa yang harus

dilakukannya.

Gambar 2.4. Metode Pendekatan Prototype Paradigma (Sumber : Pressman, Roger S., 2002, Rekayasa Perangkat Lunak: Pendekatan

Praktisi jilid Dua, Penerbit: Andi Offset, Yogyakarta)

2.6 Pengertian pengelolaan

Perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan dalam

mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

2.6.1 Pengertian Parkir

Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang bersifat sementara

karena ditinggalkan oleh pengemudinya. Secara hukum dilarang untuk parkir di

(35)

Fasilitas parkir dibangun bersama-sama dengan kebanyakan gedung, untuk

memfasilitasi kendaraan pemakai gedung. Termasuk dalam pengertian parkir

adalah setiap kendaraan yang berhenti pada tempat-tempat tertentu baik yang

dinyatakan dengan rambu lalu lintas ataupun tidak, serta tidak semata-mata untuk

kepentingan menaikkan atau menurunkan orang atau barang.

Bagi sebagian besar kendaraan bermotor, ada tiga cara parkir, berdasarkan

susunan kendaraan - parkir paralel, parkir tegak lurus, dan parkir serong. Ini

adalah konfigurasi dimana pengemudi kendaraan dapat mengakses parkir secara

mandiri.

1. Parkir Paralel

Parkir sejajar dimana parkir diatur dalam sebuah baris, dengan bumper

depan mobil menghadap salah satu bumper belakang yang berdekatan.

Parkir dilakukan sejajar dengan tepi jalan, baik di sisi kiri jalan atau sisi

kanan atau kedua sisi bila hal itu memungkinkan. Parkir paralel adalah

cara paling umum dilakasanakan untuk parkir mobil dipinggir jalan. Cara

ini juga digunakan dipelataran parkir ataupun gedung parkir khususnya

untuk mengisi ruang parkir yang parkir serong tidak memungkinkan.

2. Parkir tegak lurus

Dengan cara ini mobil diparkir tegak lurus, berdampingan, menghadap

tegak lurus ke lorong/gang, trotoar, atau dinding. Jenis mobil ini parkir

lebih terukur daripada parkir paralel dan karena itu biasanya digunakan di

tempat di pelataran parkir parkir atau gedung parkir. Sering kali, di tempat

(36)

dapat diatur berhadapan depan dengan depan, dengan atau tanpa gang di

antara keduanya. Bisa juga parkir tegak lurus dilakukan dipinggir jalan

sepanjang jalan parkir ditempatkan cukup lebar untuk kendaraan keluar

atau masuk ke ruang parkir.

3. Parkir Serong

Salah satu cara parkir yang banyak digunakan dipinggir jalan ataupun di

pelataran maupun gedung parkir adalah parkir serong yang memudahkan

kendaraan masuk ataupun keluar dari ruang parkir. Pada pelataran ataupun

gedung parkir yang luas, diperlukan gang yang lebih sempit bila

dibandingkan dengan parkir tegak lurus.

2.6.2 Parkir Konvensional

Parkir konvensional adalah sebuah prosedur operasional perparkiran dimana

pengguna jasa parkir membayar langsung tarif parkir yang berlaku di lokasi

parkir.

2.6.3 Parkir Komputerisasi

Sistem pengelolaan parkir yang diimplementasikan ke dalam komputer

tercatat, semua data transaksi mulai kapan pengunjung masuk, id pengunjung

masuk, yang di generate otomatis oleh sistem parkir.

2.6.4 Pengertian Mal

Mal adalah jenis dari pusat perbelanjaan yang secara arsitektur berupa

bangunan tertutup dengan suhu yang diatur dan memiliki jalur untuk

(37)

berhadapan. Karena bentuk arsitektur bangunan yang melebar (luas), umumnya

sebuah mal memiliki tiga lantai.

2.7 CSS (Cascading Style Sheet)

Menurut Untung Rahardja, Augury El Rayeb, & Asep Saefullah (2009) CSS

adalah singkatan dari Cascading Style Sheet, sebuah pengembangan atas kode

HTML yang sudah ada sebelumnya. Dengan CSS, kita bisa menentukan sebuah

struktur dasar halaman web secara lebih mudah dan cepat, serta irit size atau

dengan tujuan mengendalikan beberapa komponen dalam sebuah web sehingga

akan lebih terstruktur dan seragam.

CSS juga membantu kita untuk menyeragamkan seluruh halaman website

dengan tampilan yang konsisten. Misalnya, kita mau seluruh halaman website

dengan tampilan yang konsisten. Misalnya, kita mau seluruh font yang ada di

website kita adalah Font “Tahoma”, maka dengan bantuan CSS kita bisa bikin

proses itu menjadi otomatis tanpa harus mengganti-ganti font secara manual

disetiap halaman.

Cascading Style Sheet (CSS) merupakan aturan untuk mengendalikan

beberapa komponen dalam sebuah web sehingga akan lebih terstruktur dan

seragam. CSS bukan merupakan bahasa pemrograman. Sama halnya styles dalam

aplikasi pengolahan kata seperti Microsoft Word yang dapat mengatur beberapa

style, misal heading, subbab, bodytext, footer, images, dan style lainnya untuk

(38)

dipakai untuk memformat tampilan halaman web yang dibuat dengan bahasa

HTML dan XHTML.

CSS dapat mengendalikan ukuran gambar, warna bagian tubuh pada teks,

warna tabel, ukuran border, warna hyperlink, warna mouse over, spasi antar

paragraf, spasi antar teks, margin kiri, kanan, atas bawah, dan parameter lainnya.

CSS adalah bahasa style sheet yang digunakan untuk mengatur tampilan

dokumen. Dengan adanya CSS memungkinkan kita untuk menampilkan halaman

yang sama dengan format yang berbeda.

2.7.1 Sejarah CSS

Nama CSS di dapat dari fakta bahwa setiap deklarasi style yang berbeda

dapat diletakkan secara berurutan, yang kemudian membentuk hubungan ayah

anak (parent-child) pada setiap style. CSS sendiri merupakan sebuah teknologi

internet yang direkomendasikan oleh Word Wide Web Consortium atau W3C

pada tahun 1996. Stselah CSS distandarisasikan, Internet Explorer dan Netscape

melepas browser terbaru mereka yang telah sesuai atau paling tidak hampir

mendekati dengan standart CSS.

1. Versi CSS

Untuk saat ini terdapat tiga versi CSS, yaitu CSS1, CSS2, CSS3. CSS1

dikembangkan berpusat pada pemformatan dokumen HTML, CSS2

dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan terhadap format dokumen

agar bisa ditampilkan di printer, sedangkan CSS3 adalah versi terbaru dari

(39)

mendukung penentuan posisi konten, Downloadable, huruf font, tampilan

pada label/tabel layout dan media tipe untuk printer. Kehadiran versi CSS

yang kedua diharapkan lebih baik dari versi pertama.CSS3 juga dapat

melakukan animasi pada halaman website,diantaranya animasi warna

hingga animasi 3D. Dengan CSS3 desainer lebih dimudahkan dengan hal

kompatibilitas website pada smartphone dengan dukungan fitur baru

yakni media query. Selain itu, banyak fitur baru pada CSS3 seperti multi

background, border-radius, drop-shadow, border-image, CSS Math, dan

CSS Object Model.

2. Sifat CSS

Ada dua sifat CSS yaitu internal dan eksternal. Jika internal yang dipilih,

maka skrip itu dimasukan langsung ke dalam website yang akan didesain.

Kalau halaman web yang lain akan didesain dengan model yang sama,

maka skrip CSS itu dimasukkan lagi ke dalam halaman web yang lain

itu.Sifat yang kedua adalah eksternal dimana scrip CSS dipisahkan dan

diletakkan dalam berkas khusus. Cukup gunakan semacam tautan menuju

berkas CSS itu jika halaman web yang didesain akan dibuat seperti model

yang ada di skrip tersebut.

2.8 JavaScript

JavaScrip menurut Negrino dan Smith (2001) adalah sebuah bahasa

pemrograman yang bisa digunakan untuk menambahkan interaktifitas pada

(40)

dan diakhiri dengan tag. JavaScript ada;ah bahasa pemrograman yang dijalankan

di komputer user, sehingga proses tidak perlu dilakukan pada server.

2.9 PHP

PHP ( Hypertext Preprocessor) menurut Swastika (2006) PHP merupakan

bahasa berbentuk skrip yang ditempatkan dalam server dan diproses di server.

Hasilnya akan dikirim ke client, tempat pemakai menggunakan menggunakan

browser. PHP dikenal sebagai sebuah bahasa scripting, yang menyatu dengan

tag-tag HTML, dieksekusi di server, dan digunakan untuk membuat halaman web

yang dinamis seperti halnya Active Server Pages (ASP) atau Java Server Pages

(JSP) PHP merupakan sebuah software open source.

Metode kerja PHP diawali dengan permintaan suatu halaman web browser,

berdasarkan URL (Uniform Resource Locator (URL) atau lebih dikenal dengan

sebutan alamat internet. Browser mendapatkan alamat dari web server,

mengidentifikasi halaman yang dikehendaki, dan menyampaikan segala informasi

yang dibutuhkan oleh web server. Selanjutnya web server akan mencarikan berkas

PHP dan mesin inilah yang memproses dan memberikan hasil berupa kode HTML

ke web server. Lalu web server akan menyampaikan isi halaman tersebut kepada

client melalui browser.

Setiap statment atau perintah dari PHP harus di akhiri dengan menggunakan

tanda titik koma (;). Umunya setiap statment dituliskan dalam satu baris.

(41)

2.10 MySQL

MySQL adalah salahsatujenis database server yang sangat terkenal,

kepopulerannya disebabkan MySQL menggunakan SQL sebagai bahasa dasar

untuk mengakses databasenya. Selainitu ,ia bersifat Open source (Anda tidak

perlu membayar untuk menggunakannya) pada pembagai platform (kecuali untuk

jenis enterprise, yang bersifat komersial). Perangkat lunak MySQL sendiri bisa di

Download dari http://www.mysql.com MySQL termasuk jenis RDBMS

(Relational Database Management). Itulah sebabnya, istilah seperti tabel, baris,

dan kolom digunakan pada MySQL.Pada MySQL, sebuah database mengandung

satu atau sejumlah tabel. Tabel terdiri atas sejumlah baris dan setiap baris

mengandung satu atau beberapa kolom.

2.11 XAMPP

XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem

operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsinya adalah sebagai

server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache HTTP

Server, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa

pemrograman PHP dan Perl. Nama XAMPP merupakan singkatan dari X (empat

sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl. Program ini tersedia

dalam GNU General Public License dan bebas, merupakan web server yang

mudah digunakan yang dapat melayani tampilan halaman web yang dinamis.

(42)

2.12 AJAX (Asynchronous JavaScript and XML)

AJAX adalah suatu istilah yang digunakan untuk mendapatkan suatu

pendekatan dalam mendesain dan mengimplementasikan aplikasi web. AJAX

adalah singkatan dari Asynchronous JavaScript and XML. Istilah ini pertama kali

diperkenalkan dalam sebuah artikel oleh Jesse James Garrett dari Adaptive Path,

sebuah firma desain web yang berbasis di San Fransisco. Dia menemukan istilah

tersebut ketika ia menyadari kebutuhan akan cara yang mudah dan dapat dijual

untuk memberikan gaya desain tertentu dan pembangunan untuk client.

Tujuan utama dari AJAX adalah untuk membantu membuat fungsi aplikasi

web yang lebih menyerupai sebuah aplikasi dekstop. HyperText Markup

Lamguage (HTML), bahasa yang menggerakan World Wide Web, didesain

berdasarkan ide hypertext- serangkaian teks yang dapat dihubungkan ke dokumen

lain. Untuk HTML, sebagian besar aktifitas yang dilakukan oleh end-user di

browsernya, mengirimkan sebuah request kembali ke web server. Server

kemudian memproses request tersebut, mungkin mengirimkan request lagi, dan

akhirnya merespon dengan apapun yang diminta oleh user.

2.13 CodeIgniter

Menurut Supono 2010 CodeIgniter adalah aplikasi open source yang berupa

framework dengan model MVC (Model, View,Controller) untuk membangun

(43)

untuk membuat aplikasi web dengan cepat dan mudah dibandingkan dengan

(44)

32 BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Menurut Sugiono (2009:38), definisi objek penelitian adalah suatu atribut

atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya.

Berdasarkan definisi diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa objek penelitian

merupakan sesuatu hal yang akan diteliti dengan mendapatkan data untuk tujuan

tertentu dan kemudian dapat ditarik kesimpulan. Dalam kegiatan penelitian ini,

penulis mengambil objek di Mal Karawang yang berlokasi di Jl. Tuparev No.110

Karawang.

3.1.1 Sejarah Singkat Mall Karawang

Beradasarkan informasi yang didapatkan penulis dari Eka selaku leader di

perusahaan tersebut. Pada awalnya diarea tersebut berdiri sebuah gedung sekolah

SMK Pendekar dan Pabrik karton namun pada tahun 2004 setelah tanah SMK dan

pabrik itu dibeli dibangunlah sebuah mall yang diberi nama Mal karawang yang

selesai dibangun pada tahun 2006. Pada awalnya mall yang bersangkutan

menggunakan jasa “Oto Parking”. Oto Parking adalah salah satu perusahaan yang

(45)

Manager Operasional

Leader

Adm

Kasir

Petugas Parkir

Karawang memutuskan untuk menggunakan Rama Park sebagai pengganti Oto

parking.

3.1.2 Visi dan Misi

Mall Karawang memiliki Visi dan Misi sebagi berikut :

3.1.2.1Visi

Menjadikan perusahaan parkir termaju dan terkemuka yang mempunyai

reputasi yang baik di Indonesia melalui sumber daya manusia yang mempunyai

kompetensi tinggi.

3.1.1.2Misi

Menjalankan bsisnis parkir berdasarkan inovasi dan menyelenggarakan

prinsip-prinsip operasional yang terbaik. Sumber daya manusia yang kompeten

memiliki hubungan keluar yang baik dengan semua pihak yang terkait.

Konsep-konsep sesuai dengan acuan internasional.

3.1.3 Struktur Organisasi

(46)

3.1.4 Deskripsi Tugas

1. Manager Operational

Bertanggung jawab terhadap kinerja karyawan di seluruh lokasi parkir

2. Leader

Bertanggung jawab terhadap pembagian waktu kerja (Shift Kerja)

3. ADM

Bertugas membuat pembukuan absensi, penugasan jadwal kerja

4. Kasir

Bertanggung jawab atas segala transaksi yang terjadi diloket parkir

5. Petugas Parkir

Mengarahkan dan mengawasi kendaraan diarea parkir

3.2 Metode Penelitian

Menurut Sugiono(2009:2) menyatakan bahwa, definisi metode penelitian

adalah sebagai berikut:

“Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang

valid dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan dan dikembangkan suatu

pengetahuan sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami,

memecahkan dan mengantisifikasi masalah.”

3.2.1 Desain penelitian

Dalam melakukan penelitian, desain penelitian merupakan kerangka atau

perincian prosedur kerja yang akan dilakukan pada waktu meneliti, sehingga

(47)

dalam melaksanakan penelitian tersebut, desain penelitian yang baik dapat

memudahkan kita dalam melakukan penelitian dan sesuai dengan tujuan yang

telah ditetapkan sebelumnya.

Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, penulis

mengumpulkan data sebagai bahan laporan dengan menggunakan metode

deskriptif, yaitu suatu metode yang pada tahap pertama penulis mengumpulkan

data dan bahan yang diperlukan terlebih dahulu dan pada tahap berikutnya,

penulis mengolah dan membahas hingga sampai pada suatu kesimpulan yang pada

akhirnya dapat dibuat suatu laporan.

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan penulis dalam pengumpulan data adalah dengan cara

mengumpulkan data dari sumber data primer dan sumber data sekunder, berikut

ini adalah penjelasan singkat mengenai metode yang penulis gunakan.

3.2.2.1 Sumber Data Primer

Sumber data primer merupakan data yang didapat langsung dari objek yang

sedang diteliti, cara yang digunakan untuk mengumpulkan data primer adalah

sebagai berikut :

a) Observasi

Observasi merupakan salah satu metode pengumpulan data dengan

langsung terjun kelapangan untuk mengamati permasalahan yang terjadi

dalam perusahaan secara langsung ditempat kejadian. Adapun observasi

(48)

menagamati sistem parkir disana seperti apa dan ternyata sistem parkir

disana masih menggunakan pencatatan manual.

b) Wawancara (Interview)

Metode wawancara merupakan sesi Tanya jawab yang dilaksanakan

penulis untuk mewawancarai dengan pihak yang terkait. Dalam teknis

wawancara ini, penulis berperan sebagai pewawancara dan mewawan carai

pihak – pihak yang berhubungan dengan penelitian yang penulis lakukan.

Penulis melakukan wawancara langsung kepada pengelola gedung dan

Kepala parkir Mal Karawang mengenai masalah sistem parkir.

3..2.2.2 Sumber Data Sekunder

Dalam penelitian ini data sekunder berupa informasi mengenai dokumen

dokumen yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas yaitu :

a) Studi Pustaka

Metode yang digunakan dengan cara mencari referensi buku-buku yang

dapat diperlukan sebagai landasan teori maupun yang berhubungan

dengan masalah pembuatan program aplikasi.

b) Media internet

Metode ini digunakan untuk mendapatkan gambaran tentang bentuk dan

penyajian program, serta mencari landasan teori dan mencari tambahan

artikel-artikel yang diperlukan. Adapun alamat website yang penulis

(49)

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Metode pendekatan dan pengembangan sistem adalah beberapa metode yang

digunakan pada penelitian ini, diantaranya metode pengembangan sistem dan

metode pendekatan sistem dan alat bantu analisis dan perancangan, Dibawah ini

akan diuraikan tentang pemahaman dari metode tersebut.

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan sistem yang digunakan oleh penulis untuk merancang

sebuah sistem pengelolaan parkir adalah metode pendekatan sistem yang

berorientasi objek (Object-Oriented). Pendekatan berorientasi objek merupakan

suatu teknik atau pendekatan dalam melihat permasalahan dan sistem ( sistem

perangkat lunak, sistem informasi atau sistem lainnya). Pendekatan berorientasi

memandang sistem yang akan dikembangkan sebagai suatu kumpulan objek yang

berkorespondensi dengan objek-objek dunia nyata.

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem

Dalam perancangan sebuah sistem hal yang sangat penting dan harus

diperhatikan agar menghasilkan suatu sistem yang baik dan dapat melengkapi

informasi yang dibutuhkan merupakan kajian teknis formal. Untuk itu digunakan

metode-metode perancangan sistem. Pengembangan sistem yang penulis gunakan

dalam pelaporan tugas akhir ini adalah dengan menggunakan pendekatan model

prototipe.

Menurut Rosa A.S-M. Shalahuddin model prototipe dapat digunakan untuk

menyambungkan ketidakpahaman pelanggan mengenai hal teknis dan

(50)

pengembang perangkat lunak. Model prototipe dapat dimulai dari mengumpulkan

kebutuhan pelanggan terhadap perangkat lunak yang akan dibuat. Lalu dibuatlah

program prototipe agar pelanggan lebih terbayang dengan apa yang sebenarnya

diinginkan. Program prototipe biasanya merupakan program yang belum jadi.

Program ini biasanya menyediakan tampilan dengan simulasi alur perangkat lunak

sehingga tampak seperti perangkat lunak yang sudah jadi. Program prototipe ini

dievaluasi oleh pelanggan atau user sampai ditemukan spesifikasi yang sesuai

dengan keinginan pelanggan atau user.

Model prototipe juga memiliki kelemahan sebagi berikut :

1. Pelanggan dapat sering mengubah-ubah atau menambah-nambah

spesifikasi kebutuhan menganggap aplikasi sudah dengan cepat

dikembangkan, karena adanya iterasi ini dapat menyebabkan pengembang

banyak mengalah dengan pelanggan karena perubahan atau penambahan

spesifikasi kebutuhan perangkat lunak.

2. Pengembang lebih sering mengambil kompromi dengan pelanggan untuk

mendapatkan prototipe dengan waktu yang cepat sehingga pengembang

lebih sering melakukan segala cara guna menghasilkan prototipe untuk di

demonstrasikan. Hal ini dapat menyebabkan kualitas perangkat lunak yang

kurang baik atau bahkan menyebabkan iteratif tanpa akhir.

3.2.3.3Alat Bantu AnalisisdanPerancangan

Unified Modelling Language (UML) adalah keluarga notasi grafis yang

didukung oleh meta-model tunggal, yang membantu pendeskripsian dan desain

(51)

pemograman berorientasi objek (Fowler, 2005:1). Maka dari penulis memilih

menggunakan UML sebagai alat bantu analisis dan perancangan, karena:

a. Meningkatkan produktivitas

Karena kelas dan objek yang ditemukan dalam suatu masalah masih dapat

dipakai ulang untuk masalah lainnya yang melibatkan objek tersebut.

b. Kecepatan pengembangan

Karena sistem dibangun dengan baik dan benar pada saat analisis dan

perancangan sehingga berkurangnya kesalahan pada saat pengkodean.

c. Kemudahan pemeliharaan

Karena pola-pola pada model objek yang cenderung tetap dan stabil dapat

dipisahkan dan pola-pola yang mungkin sering berubah-ubah.

d. Adanya konsistensi

Karena sifat pewarisan dan penggunaan notasi yang sama pada saat

analisis, perancangan maupun pengkodean

e. Meningkatkan kualitas perangkat lunak

Karena pendekatan pengembangan lebih dekat dengan dunia nyata dan

adanya konsistensi pada saat pengembangannya sehingga perangkat lunak

yang dihasilkan akan mampu memenuhi kebutuhan pemakai.

3.1.1 Pengujian Software

Adalah suatu cara atau teknik untuk menguji perangkat lunak yang digunakan

secara lengkap dan mempunyai kemungkinan tinggi untuk menemukan kesalahan.

Pengujian black-box sering disebut juga dengan pengujian tingkah laku

(52)

perangkat lunak, pengujian black-box memungkinkan pembuat perangkat lunak

untuk menentukan kondisi yang terjadi untuk suatu masukan yang akan

menjalankan semua kebutuhan fungsional (Pressman 2002:551).

Jadi dapat penulis simpulkan bahwa pengujian Black Box adalah pengujian

yang dilakukan untuk antar muka perangkat Lunak. Pengujian ini dilakukan untuk

memperlihatkan demo bahwa fungsi-fungsi Perangkat Lunak bekerja dengan baik

dalam arti semua masukan diterima dengan benar dan keluaran yang dihasilkan

benar-benar tepat dan pengintegrasian dari eksternal data berjalan dengan baik.

Pengujianblack-boxdilakukanuntukmenentukanbeberapamacamkesalahan,

yaitu :

1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang

2. Kesalahan interface

3. Kesalahan dalam struktur data atau database eksternal

4. Kesalahan kinerja

5. Inisialisasi dan kesalahan terminasi

Pengujian ini dilakukan pada tahap akhir dalam membuat perangkat lunak

tidak seperti pengujian white-box yang dilakukan di awal pembuatan, hal tersebut

dikarenakan pengujian black-box dengan sengaja menghiraukan struktur kendali

dimana perhatian lebih diutamakan pada domain informasi.

Contoh pengujian yang telah dilakukan adalah mencoba login dengan user

yang sama tetapi dengan password yang berbeda dan hasilnya tidak bisa login dan

(53)

41 4.1 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan

Pada bab ini dijelaskan mengenai prosedur yang berjalan dan yang diusulkan

yang ada di Mal Karawang. Analisis yang penulis lakukan ini terdiri dari analisis

objek sistem yang berjalan, mencari kelemahan sistem yang berjalan sesuai

standar yang telah ditentukan, serta mengevaluasi sistem yang berjalan sehingga

menghasilkan usulan rancangan sistem yang baru. Analisa sistem adalah

penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian

komponen-komponennya dengan maksud mengidentifikasi dan mengevakuasi

kekurangan-kekurangan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga

diusulkan perbaikan-perbaikan.

4.1.1 Analisa Objek

Analisa sistem yang berjalan di Mal Karawang dibuat olen penulis dalam

bentuk use case diagram dan activity diagram, karena kedua notasi Unified

Modeling Language (UML) ini mewakili secara sederhana dan bisa dijadikan

sebagai bahan evaluasi sistem yang berjalan secara efektif, sehingga sistem dapat

(54)

Diagram Use Case atau use case diagram menyajikan interaksi antara use

case dan aktor. Pemodelan ini dimaksudkan untuk menggambarkan proses-proses

dan hubungan yang terjadi antara aktor dan use case di dalam menyampaikan

informasi parkir di Mal Karawang.

Diagram use case penyampaian informasi parkir yang sedang berjalan di Mall

Karawang dapat dilihat pada gambar 4.1.

(55)

4.1.2.1 Skenario Use case

Tabel 4.1 Tabel skenario Parkir

No : 1

Nama : Parkir Aktor : Pengunjung Skenario Use case

Pengunjung Sistem

1. Pengunjung datang 2. Petugas mencatat no plat

3. Bayar Parkir 4. Memberikan Karcis

4.1.2.2 Activity Diagram

Aktifitas diagram memberikan gambaran ilustrasi alur dari setiap fungsi yang

(56)

Gambar 4. 2 diagram activity parkir

4.1.3 Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan

Dari analisis yang telah di lakukan terhadap sistem informasi parkir pada Mal

Karawang yang sedang berjalan saat ini, maka perancangan sistem informasi perlu

dilakukan untuk dapat mengatasi berbagai masalah yang ada pada sistem yang

sedang berjalan. Berikut evaluasi sistem yang didapat dari hasil analisis sistem

(57)

No Masalah Solusi

1 Sistem parkir yang sekarang masih menggunakan sistem pencatatan manual sehingga data pengunjung beresiko hilang dan tidak ada salinannya

membuat sistem parkir yang terkomputerisasi sehingga dapat memberikan kemudahan untuk

pengelola dalam mengelola parkir dan juga dengan adanya slot slot pada sistem yang berguna menunjukan lokasi parkir mempermudah pengelola maupun pengunjung dalam melakukan parkir. 2 Sistem informasi parkir yang

saat ini tidak menguntungkan bagi penguna karena seringkali pengguna sudah masuk ke area parkir tapi tidak mendapatkan lahan parkir

4.2 Perancangan Sistem

Perancangan system dilakukan setelah tahap analisis sistem yang berjalan

selesai dikerjakan.Tahap perancangan merupakan kelanjutan dari proses analisis

dimana dilakukan perubahan – perubahan terhadap sistem yang sedang berjalan.

Hal ini dilakukan untuk mengatasi kekurangan yang ada, memudahkan pekerjaan

yang dilakukan oleh aktor yang terlibat dan menghemat waktu pekerjaan. Selain

itu perancangan system dibuat sebagai tahap anuntukmempersiapkan proses

implementasi sistem, dan untuk menggambarkan secara jelas proses-proses yang

(58)

Tujuan dari perancangan sistem ini adalah untuk merancang sistem yang

diusulkan setelah melewati proses analisis dan evaluasi permasalahan dari sistem

yang sedang berjalan, sehingga sistem yang diusulkan dapat mengatasi berbagai

masalah yang ada pada sistem yang berjalan. Tahap ini sangat penting dalam

menentukan baik atau tidaknya hasil perancangan sistem yang diperoleh. Tahap

perancangan sistem dapat digambarkan sebagai perancangan untuk membangun

suatu sistem dan mengkonfigurasikan komponen-komponen perangkat lunak dan

perangkat keras sehingga menghasilkan sistem yang lebih baik

Tujuan perancangan sistem yang diusulkan adalah sebagi berikut :

1. Untuk mengetahui informasi tentang lahan parkir yang masih kosong.

2. Untuk memberikan kenyamanan kepada pengunjung Mal Karawang

dengan adanya slot slot yang sudah ditentukan oleh pengelola yang bisa

digunakan oleh pengunjung sehingga tidak perlu mencari-cari tempat

parkir kosong.

4.2.2 Gambaran Umum Sistem Yang Diusulkan

Gambaran umum tentang sistem yang diusulkan dalam proses perancangan

sistem informasi pengelolan parkir yang penulismaksudkanadalahmembuat sistem

parkir yang terkomputerisasi sehingga dapat memberikan informasi mengenai

ketersediaan lahan parkir selain itu petugas juga akan lebih mudah dalam

mengatur tempat parkir karena slot parkir sudah ditentukan oleh petugas serta

memudahkan admin dalam melihat atau mencetak laporan pendapatan parkir Mal

(59)

Perancangan prosedur yang diusulkan akan berorientasi objek dengan

menggunakan notasi UML yang berfungsi sebagai perancangan, dokumentasi dan

visualisasi.

4.2.3.1 Use CaseDiagram

Diagram use case atau use case diagram menyajikan interaksi antara use case

dan aktor. Pemodelan ini dimaksudkan untuk menggambarkan proses-proses dan

hubungan yang terjadi antara aktor dan use case di dalam sistem yang diusulkan.

Diagram use case sistem yang diusulkan dapat dilihat pada gambar 4.3.

(60)

Tabel 4.3 Skenario Manage pegawai

No : 1

Nama : Manage Pegawai

Aktor : Admin

Skenario manage pegawai

Admin Sistem

1. Masuk ke menu pegawai 2. Menampilkan List Pegawai

3. Tekan tombol tambah 4. Menampilkan form pegawai

5. Mengisi form tambah pegawai 6. simpan

7. Tekan tombol edit 8. Menampilkan halaman edit

9. Mengisi Form 10.Simpan

(61)

No : 4

Nama : Kendaraan

Aktor : Admin

Skenario kendaraan

Admin Sistem

1. Masuk ke menu kendaraan 2. Menampilkan list kendaraan

3. Tekan tombol tambah 4. Menampilkan form kendaraan

5. Mengisi form 6. simpan

7. Tekan tombol edit 8. Menampilkan form kendaraan

9. Mengisi form tambah kendaraan 10.simpan

(62)

No : 7

Nama : Setting denda

Aktor : Admin

Skenario setting denda

Admin Sistem

1. Masuk ke menu setting 2. Menampilkan list setting

3. Klik tombol tambah 4. Menampilkan form setting

5. Mengisi form 6. simpan

7. Klik tombol edit 8. Menampilkan halaman form

edit

9. Mengisi form 10.simpan

(63)

No : 10

Nama : Laporan

Aktor : Admin

Skenario Laporan

Admin Sistem

1. Masuk ke menu laporan 2. Menampilkan laporan hari ini

3. Admin menginputkan tanggal

yang di inginkan

4. Mencetak Laporan

5. Tekan tombol cetak

Tabel 4.7 Skenario Login

No : 11

Nama : Login

Aktor : Admin

Skenario Login

Admin Sistem

1. Menginputkan username dan

password

2. validasi

(64)

No : 12

Nama : Parkir

Aktor : Admin

Skenario parkir masuk

Pengunjung Petugas

1. Pengunjung Datang 2. Mencetak no plat

3. Jenis kendaraan

4. Pilih lahan

5. Cetak karcis

(65)

No : 13

Nama : parkir

Aktor : Admin

Skenario parkir keluar

Admin Sistem

1. Memberikan karcis 2. Mecatat no plat

3. Pilih Kendaraan

4. Cekbox apa ada denda

5. Hitung

6. Cetak Faktur

(66)

Activity diagram menggambarkan aliran fungsionalitas sistem. Dalam

diagram ini akan digambarkan berbagai aliran aktivitas dalam sistem, yang

bertujuan untuk mengetahui alur proses pada sistem yang diusulkan.

Berikut ini adalah diagram aktivitas yang mengacu pada setiap skenario use

case yang dibuat sebelumnya.

(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)

Gambar 4. 17 edit pegawai

Gambar 4. 18 detail Pegawai

(80)
(81)
(82)
(83)
(84)
(85)
(86)

Gambar

Gambar 4. 3 Use Case diagram sistem yang diusulkan
Tabel 4.3 Skenario Manage pegawai
Tabel 4.4Skenario kendaraan
Tabel 4.6 Skenario laporan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Conflict also can involve a character’s struggle against another person, against the environment, or against herself or himself and conflict is very important, because

NEPOTISME KEPALA DESA PADA PELAYANAN PUBLIK (Studi Analisis : Kepala Desa Purba Sinombah, Kecamatan Silimakuta,..

Selanjutnya penetapan iniakan diusulkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen untuk diterbitkan Surat Perintah Kerja ( SPK ) agar dapat segera memulai proses pengadaan

Hasil perhitungan berdasarkan data resmi realisasi produksi kayu bulat 2010-2014 yang dikeluarkan Dinas Kehutanan Povinsi Riau, ditemukan pebedaan yang sangat jauh

Berkaitan dengan bisnis Waralaba adanya pemberian hak untuk memanfaatkan dan menggunakan hak atas kekayaan intelektual yang diberi oleh pihak pemberi waralaba

diolah menjadi manisan basah dikarenakan merupakan jenis buah yang keras. Hasil samping dari proses pembuatan manisan buah ini ialah sirup dari

tersebut untuk mendeskripsikan apa yang terjadi untuk mendapatkan semua fakta yang berkaitan dengan produk jasa umrah dan haji plus mengenai Implementasi strategi

Sesuai dengan judul yang peneliti akan teliti yakni relasi Islam dan budaya lokal kajian fungsi budaya topeng dalam membangun kohesi sosial maka dalam penelitian ini