DATA PRIBADI E - mail : risaafianti@yahoo.com
Status / Jenis Kelamin : Belum Menikah / Perempuan
Tinggi / Berat Badan : 155 cm / 45 kg
Golongan Darah : B
Agama : Islam
Nomer Induk KTP : 10.17.09.670690.0002
PENDIDIKAN FORMAL
Tahun
1996 - 2002 SDN Tarumanegara 4, Karawang
2002 - 2005 SMPN 3, Karawang
2005 - 2008 SMA KORPRI, Karawang
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Kelulusan Program Studi Sistem Informasi Jenjang S1 (Strata 1) Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
RISA AFIANTI SASMITA 1.05.08.021
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
iii
Segala Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala
Rahmat Hidayah dan Karunianya. Atasberkah dan rahmatNya penulis dapat
menyelesaikan skripsi setelah mengalami berbagai cobaan dan halangan, yang
mana penulis akan diajukan untuk menempuh sidang Strata Satu (S-1) sekaligus
untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan pada Jurusan Sistem Informasipada
Universitas Komputer Bandung. Adapun judul yang penulis ambil adalah“
PERANCANGAN SISTEM INFROMASI PENGELOLAAN PARKIR DI MAL
KARAWANG“.
Penulis menyadari banyak kekurangan dan kekeliruan dalam penyusunan
laporan ini, hal itu disebabkan keterbatasan pengetahuan, kemampuan serta
pengalaman yang dimiliki penulis. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik
dan saran yang berguna yang bersifat membangun.
Dari lubuk hati yang paling dalam, dengan segala keikhlasan dan
kerendahan hati penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan dorongan dan semangat baik berupa meteril maupun spiritual. Untuk
itu penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar–besarnya kepada yang
terhormat dan tercinta :
1. Allah SWT, yang telah memberikan pertolongan dan kemudahan sehingga
iv
Komputer Universitas Komputer Indonesia.
4. Syahrul Mauluddin,S.Kom, selaku Ketua Jurusan Manajemen Informatika
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Unikom.
5. Wahyu Nurjaya Wk, ST., M.Kom. selaku dosen pembimbing, terimakasih
untuk waktu dan bimbingannya selama ini.
6. Supadi selaku kepala pengelola Mal Karawang dan karyawan Mal Karawang
terimakasih atas bantuannya selama penyusunan skripsi ini.
7. Kedua Orang Tua Tercinta, Ibu Bapak terima kasih atas segala kasih
sayangnya serta doa yang tak pernah putus-putus, moril dan materil, ini buat
Ibu Bapak.
8. Buat Dede Tersayang, Nenek Tercinta, Mba Iin, Dede Rakka, Kaka Zahra,
Naswa, Lala, Lili, Teh Dini, Teh Ela buat semua keluarga besar Kartasasmita
dan keluarga besar Mukit, Terima kasih atas semua doa dan dukungannya,
kalian semua keluarga yang luar biasa.
9. Buat Nantan Yogi Permadi terima kasih untuk semua doa dan semangatnya
selama ini.
10. Buat Taopik Ramdhani Terima kasih banyak atas bantuannya selama ini,
v
12. Ka Ichal, Teh Yumi, Mas Igar, A yusuf, makasih buat semangat dan doanya,
bantuannya selama ini terima kasih banyak.
13. Teman-teman seperjuangan skripsi SI semester ganjil 2011/2012.
14. Semua pihak yang telah membantu penyelasaian laporan tugas akhir ini yang
tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Terimakasih banyak atas semuanya.
Sebagai akhir kata, saya menyadari sebagai manusia biasa bahwa
penyusunan skripsi ini masih jauh sekali dari kesempurnaan, oleh sebab itu
kepada para pembaca, saya mengharapkan kritik dan saran untuk penyempurnaan
skripsi ini. Semoga apa yang ada di skripsi ini dapat memberikan manfaat buat
pembaca.
Bandung, 2012
Penulis
Risa Afianti Sasmita
vi
2.2.1 Pengertian Informasi ...12
2.2.2 Siklus Informasi ...12
2.2.3 Kualitas Informasi ...13
2.2.4 Nilai Informasi ...14
2.3 Sistem Informasi ...14
2.3.1 Pengertian Sistem Informasi ... 15
2.3.2 Komponen Sistem Informasi ... 15
2.3.3 Klasifikasi Sistem Informasi ...16
2.3.4 Penilaian Sistem Informasi ...18
2.4 Metode Pendekatan Sistem ... 18
2.4.1 Konsep Dasar Objek. ... 19
vii
2.6.2 Parkir Konvensional...24
2.6.3 Parkir Komputerisasi...24
2.6.4 Pengertian Mal ...24
2.7 CSS (Cascading Style Sheet) ... 25
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 32
3.1.1 Sejarah Singkat Mall Karawang ... 32
3.1.2 Visi dan Misi ... 33
3.1.3 Struktur Organisasi ... 33
3.1.4 Deskripsi Tugas ... 34
viii
3.2.2.2 Sumber Data Sekunder ... 36
3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ... 37
3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem ... 37
3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem ... 37
3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan ... 38
3.2.4 Pengujian Software ... 39
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan ... 41
4.1.1 Analisa Objek ... 41
4.1.2 Use Case Diagram Yang Berjalan ... 42
4.1.2.1 Skenario Use Case ...43
4.1.2.2 Activity Diagram ...43
4.1.3 Evaluasi Sistem yang sedang Berjalan ... 44
4.2 Perancangan Sistem ... 45
4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem ... 46
4.2.2 Gambaran Umum Sistem Yang Diusulkan ... 46
4.2.3 Perancangan Prosedur Yang Diusulkan ... 47
ix
4.2.3.5 Class Diagram ... 75
4.2.3.6 Deployment Diagram ... 76
4.2.4 Perancangan Antar Muka ... 77
4.2.4.1 Perancangan Tampilan Login ... 77
4.2.4.2 Perancangan Menu Setelah Login... 77
4.2.4.3 Perancangan Menu Pegawai ... 77
4.2.4.4 Perancangan Tampilan Penugasan ... 78
4.2.4.5 Perancangan Tampilan Menu Kendaraan...78
4.2.4.6 Perancangan Tampilan Menu Parkir Masuk ... 78
4.2.4.7 Perancangan Tampilan Menu Parkir Keluar ... 79
4.2.4.8 Perancangan Tampilan Karcis ... 79
4.2.4.9 Perancangan Tampilan Slot Parkir ... 80
4.2.4.10 Perancangan Setting Denda ... 80
4.2.4.11 Perancangan Laporan ... 81
BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 5.1 Implementasi ... 82
5.1.1 Batasan Implementasi ... 82
x
5.1.5 Implementasi Instalasi Program ... 90
5.2 Pengujian ... 91
5.2.1 Rencana Pengujian ... 91
5.2.2 Kasus dan Hasil Uji ... 92
5.2.3 Kelas Uji Aplikasi ... 92
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan ... 95
6.2 Saran ... 96
DAFTAR PUSTAKA
146
Adi Nugroho. 2005. Rational Rose untuk pemodelan berorientasi objek. Penerbit: Informatika Bandung, Bandung
Al-Bahra bin Ladjamudin. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Graha. Ilmu.Yogyakarta.
Pressman, Roger S., 2002, Rekayasa Perangkat Lunak: Pendekatan Praktisi jilid Dua, Penerbit: Andi Offset, Yogyakarta
Rosa A.S and M. Shalahuddin. 2011. Rekayasa Perangkat Lunak. Modula. Bandung.
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada saat ini perkembangan teknologi informasi sangatlah dibutuhkan,
terutama untuk menunjang kegiatan bisnis. Dengan adanya teknologi informasi ini
berdampak pada berbagai macam hal dalam kegiatan perusahaan seperti
memberikan efektivitas dan efisiensi dalam mencapai suatu tujuan tertentu. Tidak
hanya itu, teknologi informasi memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan
suatu aliran informasi secara cepat, tepat dan akurat. Tentunya ini akan sangat
membantu kegiatan pengolahan data yang berkaitan dengan pengembangan bisnis
perusahaan. Untuk menyajikan informasi yang cepat, tepat dan akurat maka dalam
proses pengolahan data yang diinginkan harus dilakukan secara terkomputerisasi
dalam sebuah sistem yang bernama sistem infromasi.
Sistem informasi merupakan kebutuhan yang paling penting dalam kemajuan
teknologi saat ini. Karena dengan adanya sistem informasi membantu perusahaan
untuk mengembangkan proses bisnis dan bersaing dengan para kompetitornya.
Oleh karena itu, sistem informasi yang dibuat harus cukup baik sehingga
menghasilkan output yang berguna bagi pengguna sistemnya. Untuk penyajian
sistem informasi tersebut maka dibutuhkanlah suatu media yang mendukung
Seiring dengan perkembangna teknologi informasi yang diterapkan dan
meningkatnya aktivitas perusahaan dalam proses pengelolaan informasi
ketersediaan tempat parkir, maka dibutuhkan suatu perangkat komputer sebagai
alat pengolahan data yang paling diminati untuk mengurangi kemacetan dalam
antrian yang sering kali terjadi di pusat-pusat perbelanjaan. Diantaranya adalah
Mal Karawang, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang bisnis berupa pusat
perbelanjaan.
Di dalam seluruh kegiatan parkir pada Mal Karawang sekarang ini masih
belum maksimal karena menggunakan pencatatan secara manual, seperti
pencatatan nomor kendaraan pada karcis parkir sehingga dalam proses
pengelolaan parkir membutuhkan waktu yang cukup lama.Selain itu sering terjadi
antrian kendaraan yang relatif panjang karena petugas parkir tidak mengetahui
apakah ruang untuk lahan parkir masih kosong atau sudah penuh. Tidak hanya
sampai disitu, pengolahan data transaksi pada buku besar yang ada dan
dipergunakan selama ini tidak transparan disebabkan tidak adanya keterangan
yang terperinci mengenai jumlah pendapatan pengelolaan parkir yang ada di Mal
Karawang sehingga menyebabkan data yang di dapat tidak relevan dengan
kenyataan dilapangan.
Dengan pertimbangan dan melihat penjelasan latar belakang diatas, maka
penulis merasa dibutuhkannya sebuah sistem informasi yang berfungsi sebagai
pencatatan, pemantauan, sampai pengolahan parkir yang ada di Mal Karawang.
Maka dalam hal ini penulis mengusulkan judul penelitian untuk membangun
Pengelolaan Parkir di Mal Karawang Berbasis Web”. Dengan harapan dapat
membantu dan memecahkan permasalahan dalam hal pengelolaan parkir yang
dilakukan oleh Mal Karawang.
1.2 Identifikasidan Rumusan Masalah
Adapun identifikasi dan rumusan masalah yang ada pada Mal Karawang
diantaranya sebagai berikut :
1.2.1 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis mengidentifikasikan beberapa
masalah sebagai berikut :
1. Belum maksimalnya pengelolaan parkir di Mal Karawang karena
menggunakan pencatatan secara manual, seperti pencatatan nomor
kendaraan pada karcis parkir sehingga dalam proses pengelolaan parkir
membutuhkan waktu yang cukup lama.
2. Terjadi antrian kendaraan yang relatif panjang karena petugas parkir tidak
mengetahui apakah masih terdapat ruang untuk lahan parkir yang masih
kosong atau sudah penuh
3. Pengolahan data transaksi pada buku besar yang ada dan dipergunakan
selama ini tidak transparan disebabkan tidak adanya keterangan yang
terperinci mengenai jumlah pendapatan pengelolaan parkir yang ada di
Mal Karawang sehingga menyebabkan data yang di dapat tidak relevan
1.2.2 Rumusan Masalah
melihat pemaparan identifikasi masalah yang ada maka dapat dirumuskan
permasalahannya sebagai berikut :
1. Bagaimana sistem informasi pengelolaan parkir yang sedang berjalan di
Mal Karawang ?
2. Bagaimana perancangan sistem informasi pengelolaan parkir yang kan
dibangun di Mal Karawang?
3. Bagaimana pengujian yang dilakukan terhadap sistem informasi
pengelolaan parkir yang ada di Mal Karawang ?
4. Bagaimana implementasi dari sistem informasi pengelolaan parkir di Mal
Karawang ?
1.3Maksud dan Tujuan Penelitian
Adapun maksud dan tujuan dari perancangan sistem informasi pengelolaan
parkir di Mal Karawang
1.3.1 Maksud Penelitian
Adapun maksud dari perancangan sistem informasi pengelolaan parkir di Mal
Karawang adalah untuk mengatasi masalah yang telah dipaparkan sebelumnya
maka penulis membangun perancangan sistem informasi pengelolaaan parkir di
Mal Karawang.
1.3.2 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari perancangan sistem informasi
1. Mengetahui sistem informasi pengelolaan parkir yang sedang berjalan di
Mal Karawang.
2. Merancang sistem informasi pengelolaan parkir yang akan dibangun di
Mal Karawang.
3. Melakukan pengujian terhadap sistem informasi pengelolaan parkir di Mal
Karawang.
4. Mengimplementasikan sistem informasi pengelolaan parkir di Mal
Karawang.
1.4Kegunaan Penelitian
Kegunaan dari penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pihal-pihak
sebagai berikut :
1.4.1 kegunaan praktis
Penelitian ini diharapkan dapat membantu perusahaan dalam memeberikan
alternative solusi bagi pihak pengelola parkir Mal Karawang dalam
menginformasikan lahan parkir yang tersedia. Selain itu keakuratan ketepatan
waktu dan kerelevanan data yang dibutuhkan oleh pihak pengelola Mal Karaang
dapat diperoleh.
1.4.2 Kegunaan Akademis
Bagi penulis diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dan memperluas
wawasan tentang bagaimana perancangan sistem informasi pengelolaan parkir di
Mal Karawang serta mengimplementasikan ilmu yang telah didapat selama
1.5Batasan Masalah
Dalam penyusunan tugas akhir ini penulis membatasi permasalahan yang ada
agar dalam penjelasannnya lebih terfokus dan terarah sesuai dengan yang
diinginkan. Adapun batasan maslah yang ada sebagai berikut :
1. Sistem informasi ini hanya bisa di akses oleh admin, petugas parkir keluar
dan petugas parkir masuk dengan masing - masing hak akses yang berbeda
2. Sistem informasi ini bersifat offline karena hanya admin, petugas parkir
masuk dan petugas parkir keluar jadi cukup dengan menggunakan jaringan
LAN.
3. Sistem informasi ini tidak menyediakan sistem booking parkir
4. Sistem informasi ini tidak menampilkan denah
5. Slot Parkir Kosong hanya bisa di klik oleh Petugas Parkir Masuk
6. Sisem informasi ini dapat menampilkan slot atau tempat parkir mana yang
kosong atau yang diisi pada Parkiran Mal Karawang
1.6Lokasi dan Waktu
Dalam penulisan skripsi ini, lokasi yang menjadi objek penelitian adalah Mal
Karawang yang beralamat di Jl. Tuparev No.110, Karawang. Adapun jadwal
penelitian yang akan dilaksanakan mulai bulan september 2012 sampai desember
Tabel 1.1 Jadwal Penelitian
No Kegiatan
Tahun 2012
Oktober November Desember 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
4. Coding / Mengkodekan
8 2.1 konsep Dasar Sistem
Pengertian sistem sangatlah luas dan mempengaruhi semua aspek kehidupan.
Sistem sangat diperlukan dalam melakukan kinerja yang baik dan terstruktur
terhadap manajemen. Keterpaduan sistem ini memungkinkan terciptanya
kerjasama untuk menghasilkan informasi yang cepat, tepat dan akurat.
2.1.1 Pengertian Sistem
Terdapat dua kelompok pendekatan salam mendefinisikan sistem, yaitu yang
menekan kepada prosedur dan menekan kepada komponen dan elemen.
Pemahaman sistem dengan dengan pendekatan prosedur, “yaitu suatu urutan
kegiatan yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk mencapai
tujuan tertentu” (Al-Bahra Bin Ladjamudin 2005:3).
Pendekatan sistem menekankan pada komponen atau elemen-elemen
mendefinisikan sebagai berikut:
“Pendekatan Sistem merupakan kumpulan dari komponen atau elemen
-elemen atau subsistem-subsistem merupakan definisi yang lebih luas
dibandingkan pendekatan sistem yang lebih menekan pada prosedurnya.” (Al
-Bahra Bin Ladjamudin 2005:3).
Berdasarkan definisi diatas, sistem adalah kumpulan dari bagian-bagian yang
2.1.2 Karakteristik Sistem
Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 3) Suatu sistem mempunyai
karakteristik atau sistem sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai
komponen-komponen, batas sistem, lingkungan luar sistem, penghubung, masukan, keluaran,
pengolah dan sasaran atau tujuan.
a. Komponen Sistem
Komponen sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinterkasi,
yang artinya saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan.
b. Batas Sistem
Daerah pemisah antara satu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan
sistem lingkungan luarnya.
c. Lingkungan Luar
Segala sesuatu yang berada diluar batas sistem, namun jika terdapat
ketidak-serasian antara lingkungan luar sistem.
d. Penghubung Sistem
Media perantara antara subsistem yang satu dengan subsistem yang lain.
e. Masukan sistem
Masuk (input) adalah energi yang dimasukan kedalam sistem.
f. Keluaran Sistem
Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang di olah dan diklasifikasikan
g. Pengolahan sistem
Suatu sistem mempunyai bagian pengolah yang akan mengubah input
menjadi output.
h. Sasaran atau tujuan sistem
Setiap sistem pasti mempunyai tujuan ataupun sasaran yang mempengaruhi
input yang dibutuhkan dan output yang akan dihasilkan.
2.1.3 Klasifikasi Sistem
Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan
komponen lainnya. Oleh karena itu sistem dapat diklasifikasikan kedalam
beberapa sudut pandang. (Al-Bahra Bin Ladjamudin 2005:6)
a. Klasifikasi Sistem Menurut Bentuk Fisiknya :
1. Sistem Abstrak (abstract system)
Sistem abstrak adalah system yang berupa pemikiran atau ide – ide
yang tidak tampak secara fisik.
2. Sistem Fisik (physical system)
Sistem fisik merupakan system yang ada secara fisik. misalnya sistem
komputer, sistem operasi dan lain sebagainya.
b. Klasifikasi Sistem Menurut Terjadinya Sistem :
1. Sistem Alamiah (natural system)
Sistem Alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam tidak
dibuat manusia.
Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia.
Misalnya sistem informasi perusahaan.
c. Klasifikasi Sistem Menurut Kejadian Masa Depan
1. Sistem Tertentu (deterministic system)
Sistem tertentu adalah sistem yang beroprasi dengan tingkah laku yang
sudah dapat di prediksi. Sistem tertentu relatif stabil/konstan dalam
jangka waktu yang lama.
2. Sistem Tak Tentu (probabilistic system)
Sistem tak tentu adalah system yang kondisi masa depannya tidak
dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
d. Klasifikasi Sistem Menurut Sifatnya
1. Sistem Tertutup (closed system)
Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak
terpengaruh dengan lingkungan luarnya, sistem ini bekerja secara
otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak diluarnya.
2. Sistem Terbuka (open system)
Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh
dengan lingkungan luarnya.
2.2 Kosep Dasar Informasi
Informasi ibarat darah yang mengalir didalam tubuh suatu organisasi,
sehingga informasi sangatlah penting didalam suatu organisasi. Suatu sitem yang
2.2.1 Pengertian Informasi
Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 9) sumber informasi adalah data.
Data adalah kenyataan yang menggambarkan kejadian-kejadian dan kesatuan
nyata. Kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Informasi
diperoleh setelah data-data mentah diproses atau diolah.
Abdul Kadir (2003 : 31) dalam bukunya yang berjudul Pengenalan Sistem
Informasi, menurut McFadden“informasi sebagai data yang telah diperoses
sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang untuk
menggunakan data tersebut”. Menurut Davis “ informasi adalah data yang telah
diolah menjadi suatu bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam
mengambil keputusan saat ini atau saat mendatang.”
Berdasarkan pendapat para ahli diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa
informasi merupakan data yang telah diolah dan diproses sehingga menghasilkan
nilai baru dari suatu data dan bermanfaat bagi penerimanya dan juga dapat
digunakan dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang.
2.2.2 Siklus Informasi
Data diolah sehingga menghasilkan informasi, kemudian penerima menerima
informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang
berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat suatu data
Gambar 2.1.Siklus Informasi
(Sumber : Abdul Kadir. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta. ANDI
Yogyakarta)
2.2.3 Kualitas Informasi
Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 11) Kualitas informasi (quality of
information) sangat dipengaruhi atau ditentukan beberapa hal sebagai berikut.:
1. Relevan (relevancy), seberapa jauh tingkat relevansi informasi tersebut
terhadap kenyataan kejadian masa lalu, kejadian hari ini dan kejadian yang
akan datang. Informasi yang berkualitas akan mampu menunjukan benang
merah relevansi kejadian masa lalu, hari ini dan masa depan sebagai
bentuk aktivitas yang kongkrit dan mampu dilaksanankan dan dibuktikan
oleh siapa saja.
2. Akurat (accuracy), suatu informasi dikatakan berkualitas jika seluruh
kebutuhan informasi tersebut telah tersampaikan (completeness), seluruh
pesan telah benar / sesuai (correctness), serta pesan yang disampaikan
3. Tepat Waktu (timeliness), berbagai proses dapat diselesaikan dengan tepat
waktu, laporan-laporan yang dibutuhkan dapat disampaikan dengan tepat
waktu.
4. Ekonomis (economy), Informasi yang dihasilkan mempunyai data daya
jual yang tinggi, serta biaya operasional untuk menghasilkan informasi
tersebut minimal, mempengaruhi dmpak yang luas terhadap laju
pertumbuhan ekonomi.
5. Efisien ( efficiency), informasi yang berkualitas memiliki sintak ataupun
kalimat yang sederhana.
6. Dapat Dipercaya (realiability), informasi tersebut berasal dari sumber
yang dapat dipercaya.
2.2.4 Nilai Informasi
Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 12) suatu informasi dikatakan
bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya
mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir
keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.
2.3 Sistem Informasi
Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi
manajemen di dalam pengembalian keputusan. Pertanyaanya adalah dari mana
informasi tersebut bisa didapatkan. informasi dapat di peroleh dari sistem
2.3.1 Pengertian Sistem Informasi
Suatu sistem informasi (SI) atau information system (IS) merupakan
aransemen dari orang, data, proses‐proses, dan antar‐muka yang berinteraksi
mendukung dan memperbaiki beberapa operasi sehari‐hari dalam suatu bisnis
termasuk mendukung memecahkan hasil dari proses tersebut digunakan pihak
manajemen sebagai suatu dasar dalam pembuatan keputusan organisasi.
Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005:13) definisi sistem informasi
sebagai berikut:
1. Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen
dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi.
2. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan
memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan atau untuk
mengendalkina organisasi
3. Suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan
pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan
strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan
laporan-laporan yang diperlukan
2.3.2 Komponen Sistem Informasi
Ada sebuah jumlah komponen sistem informasi, arsitektur informasi,
sistem pemrosesan data terpusat dan tersebar maupun model client-server dan
membahas sumber daya manusia, pengembangan sistem informasi dan masalah
a. Perangkat Keras
b. Perangkat Lunak atau program
c. Prosedur sekumpulan Orang : Semua pihak yang bertanggung jawab dalam
pengembangan sistem informasi, pemrosesan dan penggunaan keluaran
sistem informasi
d. Basis Data
e. Jaringan Komputer dan Komunikasi data
GAMBAR 2.2.Komponen Sistem Informasi
(Sumber : Abdul Kadir. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta. ANDI
Yogyakarta)
2.3.3 Klasifikasi Sistem Informasi
Klasifikasi yang umum dipakai antara lain didasarkan pada :
a. Level organisasi
Berdasarkan level organisasi, sistem informasi dikelompokkan menjadi :
2. Sistem informasi perusahaan,
3. Sistem informasi antar organisasi.
b. Area fungsional
Sistem informasi fungsional adalah sistem informasi yang ditujukan untuk
memberikan informasi bagi kelompok orang yang berada pada bagian
tertentu dalam perusahaan.
c. Dukungan yang diberikan
Berdasarkan dukungan yang diberikan kepada pemakai, sistem informasi
yang digunakan pada semua area fungsional dalam organisasi dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Sistem pemrosesan transaksi (transaction processing system atau TPS).
2. Sistem informasi manajemen (management information system atau
MIS).
3. Sistem otomasi perkantoran (office automation system / OAS).
4. Sistem pendukung keputusan (decision support system atau DSS).
5. Sistem informasi eksekutif (executive information system atau EIS).
6. Sistem pendukung kelompok (group support system atau GSS).
7. Sistem pendukung cerdas (intelligent support system atau ISS).
d. Arsitektur sistem informasi.
Berdasarkan arsitektur sistem yang mendasarinya, sistem informasi
dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu :
1. Sistem berbasis mainframe,
3. Sistem tersebar atau sistem komputasi jaringan.
2.3.4 Penilaian Sistem Informasi
Penilaian merupakan suatu komponen yang penting dalam pengelolaan sistem
informasi. Komponen ini erat kaitannya dengan komponen-komponen lainnya,
yakni masukan, proses dan produk. Masing-masing komponen tersebut menuntut
adanya penilaian. Sehubungan dengan hal tersebut, maka ditetukan 3 (tiga)
strategi penilaian dalam sistem informasi, yaitu sebagai berikut :
a. Strategi penilaian masukan yang bertujuan menilai perencanaan informasi
yang disusun berdasarkan kebutuhan informasi yang nyata.
b. Strategi penilaian proses yang bertujuan menilai pelaksanaan trasformasi
informasi, mulai dari pengumpulan data, pengolahan, analisis dan penilaian,
penyajian dan penyebarluasan, dokumentasi dan komunikasi yang secara
keseluruhan merupakan suatu proses yang berkesinambungan.
c. Strategi penilaian produk, yang bertujuan untuk menilai produk-produk
informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi.
2.4 Metode Pendekatan Sistem
Metode pendekatan sistem digunakan untuk mendeskripsikan sistem yang
telah maupun akan dirancang dengan metode pengembangan tertentu. Dalam
analisis dan perancangan ini digunakan metode pendekatan sistem yang
2.4.1 Konsep Dasar Objek
Rosa A. S. – M. Shalahuddin (2011 : 86) pendekatan berorientasi objek
merupakan suatu teknik atau cara pendekatan dalam melihat permasalahan dan
sistem. (sistem perangkat lunak, sistem informasi, atau sistem lainnya).
Pendekatan berorientasi objek akan memandang sistem yang akan dikembangkan
sebagai suatu kumpulan objek yang berkorespondensi dengan objek-objek dunia
nyata.
Dalam rekayasa perangkat lunak, konsep pendekatan berorientasi objek
dapat diterapkan pada tahap analisis, perancangan, pemrograman, dan pengujian
perangkat lunak. Ada berbagai teknik yang digunakan pada masing-masing tahap
tersebut, dengan aturan dan alat bantu pemodelan tertentu.
Sistem berorientasi objek merupakan sebuah sistem yang dibangun dengan
berdasarkan metode berorientasi objek adalah sebuah sistem yang komponennya
dibungkus (dienkapsulasi) menjadi dua kelompok data dan fungsi. Setiap
komponen dalam sistem tersebut dapat mewarisi atribut dan sifat dan komponen
lainnya. Dan dapat berinteraksi satu sama lainnya.
2.4.2 Alat Bantu Pemodelan Objek
Rosa A. S. – M. Shalahuddin (2011 : 113) Unfied Modelling Language
(UML) adalah salah satu standart bahasa yang banyak digunakan didunia industri
untuk mendefinisikan requirement, membuat analisis dan desain, serta
1. Use Case Diagram
Use Case menurut Adi Nugroho (2005 : 51) adalah peringkat tertinggi dari
fungsionalitas yang dimiliki sistem. Dengan kata lain use case menggambarkan
bagaimana seseorang akan menggunakan/ memanfaatkan sistem.
Gambar 2.3. Use Case
(Sumber : Adi Nugroho., 2005, Rational Rose untuk pemodelan berorientasi
objek, Penerbit: Informatika Bandung, Bandung)
2. Skenario Use Case
Skenario use case digunakan untuk memudahkan dalam menganalisa
skenario yang akan kita gunakan pada fase-fase selanjutnya dengan melakukan
penilaian terhadap skenario tersebut.
3. Activity Diagram
Activity diagram menurut Adi Nugroho (2005 : 61) adalah salah satu cara
untuk memodelkan event-event yang terjadi dalam suatu use case. Diagram ini
juga dapat digantikan dengan sejumlah teks. Namun, penggunaan teks kadang
terlalu sulit dipahami terutama jika aliran-aliran event berbelit-belit dan memiliki
4. Sequence Diagram
Sequence diagram menurut Adi Nugroho (2005 : 92) adalah interaction
diagram yang memperlihatkan event-event yang berurutan sepanjang berjalannya
waktu, kita membaca diagram ini dari atas ke bawah. Masing-masing Sequence
diagram akan menggambarkan aliran-aliran pada suatu use case.
5. Class Diagram
Class diagram menurut Adi Nugroho (2005 : 110) adalah diagram yang
digunakan untuk menampilkan beberapa kelas serta paket-paket yang ada dalam
sistem/perangkat lunak.
6. Deployment Diagram
Deployment diagram menurut Adi Nugroho (2005 : 210) memperlihatkan
setiap simpul (node) dalam jaringan, hubungan-hubungan antarsimpul itu sendiri,
serta proses-proses yang akan berjalan di masing-masing simpul.
2.5 Metode Pengembangan Prototype
Prototype paradigma menurut Roger Pressman (2002 : 40), dimulai dengan
mengumpulkan kebutuhan. Pengembangan dan pelanggan bertemu dan
mendefinisikan obyektif keseluruhan dari perangkat lunak, mengidentifikasi
segala kebutuhan yang diketahui, dan area garis besar dimana definisi lebih jauh
merupakan keharusan kemudian dilakukan perancangan kilat, perancangan kilat
berfokus pada penyajian dari aspek-aspek perangkat lunak tersebut yang akan
nampak bagi pelanggan/pemakai (contohnya pendekatan input dan format output).
tersebut dievaluasi oleh pelanggan/pemakai dan dipakai untuk menyaring
kebutuhan pengembangan perangkat lunak. Iterasi terjadi pada saat prototype
disetel untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, dan pada saat yang sama
memungkinkan pengembang untuk secara lebih baik memahami apa yang harus
dilakukannya.
Gambar 2.4. Metode Pendekatan Prototype Paradigma (Sumber : Pressman, Roger S., 2002, Rekayasa Perangkat Lunak: Pendekatan
Praktisi jilid Dua, Penerbit: Andi Offset, Yogyakarta)
2.6 Pengertian pengelolaan
Perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
2.6.1 Pengertian Parkir
Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang bersifat sementara
karena ditinggalkan oleh pengemudinya. Secara hukum dilarang untuk parkir di
Fasilitas parkir dibangun bersama-sama dengan kebanyakan gedung, untuk
memfasilitasi kendaraan pemakai gedung. Termasuk dalam pengertian parkir
adalah setiap kendaraan yang berhenti pada tempat-tempat tertentu baik yang
dinyatakan dengan rambu lalu lintas ataupun tidak, serta tidak semata-mata untuk
kepentingan menaikkan atau menurunkan orang atau barang.
Bagi sebagian besar kendaraan bermotor, ada tiga cara parkir, berdasarkan
susunan kendaraan - parkir paralel, parkir tegak lurus, dan parkir serong. Ini
adalah konfigurasi dimana pengemudi kendaraan dapat mengakses parkir secara
mandiri.
1. Parkir Paralel
Parkir sejajar dimana parkir diatur dalam sebuah baris, dengan bumper
depan mobil menghadap salah satu bumper belakang yang berdekatan.
Parkir dilakukan sejajar dengan tepi jalan, baik di sisi kiri jalan atau sisi
kanan atau kedua sisi bila hal itu memungkinkan. Parkir paralel adalah
cara paling umum dilakasanakan untuk parkir mobil dipinggir jalan. Cara
ini juga digunakan dipelataran parkir ataupun gedung parkir khususnya
untuk mengisi ruang parkir yang parkir serong tidak memungkinkan.
2. Parkir tegak lurus
Dengan cara ini mobil diparkir tegak lurus, berdampingan, menghadap
tegak lurus ke lorong/gang, trotoar, atau dinding. Jenis mobil ini parkir
lebih terukur daripada parkir paralel dan karena itu biasanya digunakan di
tempat di pelataran parkir parkir atau gedung parkir. Sering kali, di tempat
dapat diatur berhadapan depan dengan depan, dengan atau tanpa gang di
antara keduanya. Bisa juga parkir tegak lurus dilakukan dipinggir jalan
sepanjang jalan parkir ditempatkan cukup lebar untuk kendaraan keluar
atau masuk ke ruang parkir.
3. Parkir Serong
Salah satu cara parkir yang banyak digunakan dipinggir jalan ataupun di
pelataran maupun gedung parkir adalah parkir serong yang memudahkan
kendaraan masuk ataupun keluar dari ruang parkir. Pada pelataran ataupun
gedung parkir yang luas, diperlukan gang yang lebih sempit bila
dibandingkan dengan parkir tegak lurus.
2.6.2 Parkir Konvensional
Parkir konvensional adalah sebuah prosedur operasional perparkiran dimana
pengguna jasa parkir membayar langsung tarif parkir yang berlaku di lokasi
parkir.
2.6.3 Parkir Komputerisasi
Sistem pengelolaan parkir yang diimplementasikan ke dalam komputer
tercatat, semua data transaksi mulai kapan pengunjung masuk, id pengunjung
masuk, yang di generate otomatis oleh sistem parkir.
2.6.4 Pengertian Mal
Mal adalah jenis dari pusat perbelanjaan yang secara arsitektur berupa
bangunan tertutup dengan suhu yang diatur dan memiliki jalur untuk
berhadapan. Karena bentuk arsitektur bangunan yang melebar (luas), umumnya
sebuah mal memiliki tiga lantai.
2.7 CSS (Cascading Style Sheet)
Menurut Untung Rahardja, Augury El Rayeb, & Asep Saefullah (2009) CSS
adalah singkatan dari Cascading Style Sheet, sebuah pengembangan atas kode
HTML yang sudah ada sebelumnya. Dengan CSS, kita bisa menentukan sebuah
struktur dasar halaman web secara lebih mudah dan cepat, serta irit size atau
dengan tujuan mengendalikan beberapa komponen dalam sebuah web sehingga
akan lebih terstruktur dan seragam.
CSS juga membantu kita untuk menyeragamkan seluruh halaman website
dengan tampilan yang konsisten. Misalnya, kita mau seluruh halaman website
dengan tampilan yang konsisten. Misalnya, kita mau seluruh font yang ada di
website kita adalah Font “Tahoma”, maka dengan bantuan CSS kita bisa bikin
proses itu menjadi otomatis tanpa harus mengganti-ganti font secara manual
disetiap halaman.
Cascading Style Sheet (CSS) merupakan aturan untuk mengendalikan
beberapa komponen dalam sebuah web sehingga akan lebih terstruktur dan
seragam. CSS bukan merupakan bahasa pemrograman. Sama halnya styles dalam
aplikasi pengolahan kata seperti Microsoft Word yang dapat mengatur beberapa
style, misal heading, subbab, bodytext, footer, images, dan style lainnya untuk
dipakai untuk memformat tampilan halaman web yang dibuat dengan bahasa
HTML dan XHTML.
CSS dapat mengendalikan ukuran gambar, warna bagian tubuh pada teks,
warna tabel, ukuran border, warna hyperlink, warna mouse over, spasi antar
paragraf, spasi antar teks, margin kiri, kanan, atas bawah, dan parameter lainnya.
CSS adalah bahasa style sheet yang digunakan untuk mengatur tampilan
dokumen. Dengan adanya CSS memungkinkan kita untuk menampilkan halaman
yang sama dengan format yang berbeda.
2.7.1 Sejarah CSS
Nama CSS di dapat dari fakta bahwa setiap deklarasi style yang berbeda
dapat diletakkan secara berurutan, yang kemudian membentuk hubungan ayah
anak (parent-child) pada setiap style. CSS sendiri merupakan sebuah teknologi
internet yang direkomendasikan oleh Word Wide Web Consortium atau W3C
pada tahun 1996. Stselah CSS distandarisasikan, Internet Explorer dan Netscape
melepas browser terbaru mereka yang telah sesuai atau paling tidak hampir
mendekati dengan standart CSS.
1. Versi CSS
Untuk saat ini terdapat tiga versi CSS, yaitu CSS1, CSS2, CSS3. CSS1
dikembangkan berpusat pada pemformatan dokumen HTML, CSS2
dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan terhadap format dokumen
agar bisa ditampilkan di printer, sedangkan CSS3 adalah versi terbaru dari
mendukung penentuan posisi konten, Downloadable, huruf font, tampilan
pada label/tabel layout dan media tipe untuk printer. Kehadiran versi CSS
yang kedua diharapkan lebih baik dari versi pertama.CSS3 juga dapat
melakukan animasi pada halaman website,diantaranya animasi warna
hingga animasi 3D. Dengan CSS3 desainer lebih dimudahkan dengan hal
kompatibilitas website pada smartphone dengan dukungan fitur baru
yakni media query. Selain itu, banyak fitur baru pada CSS3 seperti multi
background, border-radius, drop-shadow, border-image, CSS Math, dan
CSS Object Model.
2. Sifat CSS
Ada dua sifat CSS yaitu internal dan eksternal. Jika internal yang dipilih,
maka skrip itu dimasukan langsung ke dalam website yang akan didesain.
Kalau halaman web yang lain akan didesain dengan model yang sama,
maka skrip CSS itu dimasukkan lagi ke dalam halaman web yang lain
itu.Sifat yang kedua adalah eksternal dimana scrip CSS dipisahkan dan
diletakkan dalam berkas khusus. Cukup gunakan semacam tautan menuju
berkas CSS itu jika halaman web yang didesain akan dibuat seperti model
yang ada di skrip tersebut.
2.8 JavaScript
JavaScrip menurut Negrino dan Smith (2001) adalah sebuah bahasa
pemrograman yang bisa digunakan untuk menambahkan interaktifitas pada
dan diakhiri dengan tag. JavaScript ada;ah bahasa pemrograman yang dijalankan
di komputer user, sehingga proses tidak perlu dilakukan pada server.
2.9 PHP
PHP ( Hypertext Preprocessor) menurut Swastika (2006) PHP merupakan
bahasa berbentuk skrip yang ditempatkan dalam server dan diproses di server.
Hasilnya akan dikirim ke client, tempat pemakai menggunakan menggunakan
browser. PHP dikenal sebagai sebuah bahasa scripting, yang menyatu dengan
tag-tag HTML, dieksekusi di server, dan digunakan untuk membuat halaman web
yang dinamis seperti halnya Active Server Pages (ASP) atau Java Server Pages
(JSP) PHP merupakan sebuah software open source.
Metode kerja PHP diawali dengan permintaan suatu halaman web browser,
berdasarkan URL (Uniform Resource Locator (URL) atau lebih dikenal dengan
sebutan alamat internet. Browser mendapatkan alamat dari web server,
mengidentifikasi halaman yang dikehendaki, dan menyampaikan segala informasi
yang dibutuhkan oleh web server. Selanjutnya web server akan mencarikan berkas
PHP dan mesin inilah yang memproses dan memberikan hasil berupa kode HTML
ke web server. Lalu web server akan menyampaikan isi halaman tersebut kepada
client melalui browser.
Setiap statment atau perintah dari PHP harus di akhiri dengan menggunakan
tanda titik koma (;). Umunya setiap statment dituliskan dalam satu baris.
2.10 MySQL
MySQL adalah salahsatujenis database server yang sangat terkenal,
kepopulerannya disebabkan MySQL menggunakan SQL sebagai bahasa dasar
untuk mengakses databasenya. Selainitu ,ia bersifat Open source (Anda tidak
perlu membayar untuk menggunakannya) pada pembagai platform (kecuali untuk
jenis enterprise, yang bersifat komersial). Perangkat lunak MySQL sendiri bisa di
Download dari http://www.mysql.com MySQL termasuk jenis RDBMS
(Relational Database Management). Itulah sebabnya, istilah seperti tabel, baris,
dan kolom digunakan pada MySQL.Pada MySQL, sebuah database mengandung
satu atau sejumlah tabel. Tabel terdiri atas sejumlah baris dan setiap baris
mengandung satu atau beberapa kolom.
2.11 XAMPP
XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem
operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsinya adalah sebagai
server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache HTTP
Server, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa
pemrograman PHP dan Perl. Nama XAMPP merupakan singkatan dari X (empat
sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl. Program ini tersedia
dalam GNU General Public License dan bebas, merupakan web server yang
mudah digunakan yang dapat melayani tampilan halaman web yang dinamis.
2.12 AJAX (Asynchronous JavaScript and XML)
AJAX adalah suatu istilah yang digunakan untuk mendapatkan suatu
pendekatan dalam mendesain dan mengimplementasikan aplikasi web. AJAX
adalah singkatan dari Asynchronous JavaScript and XML. Istilah ini pertama kali
diperkenalkan dalam sebuah artikel oleh Jesse James Garrett dari Adaptive Path,
sebuah firma desain web yang berbasis di San Fransisco. Dia menemukan istilah
tersebut ketika ia menyadari kebutuhan akan cara yang mudah dan dapat dijual
untuk memberikan gaya desain tertentu dan pembangunan untuk client.
Tujuan utama dari AJAX adalah untuk membantu membuat fungsi aplikasi
web yang lebih menyerupai sebuah aplikasi dekstop. HyperText Markup
Lamguage (HTML), bahasa yang menggerakan World Wide Web, didesain
berdasarkan ide hypertext- serangkaian teks yang dapat dihubungkan ke dokumen
lain. Untuk HTML, sebagian besar aktifitas yang dilakukan oleh end-user di
browsernya, mengirimkan sebuah request kembali ke web server. Server
kemudian memproses request tersebut, mungkin mengirimkan request lagi, dan
akhirnya merespon dengan apapun yang diminta oleh user.
2.13 CodeIgniter
Menurut Supono 2010 CodeIgniter adalah aplikasi open source yang berupa
framework dengan model MVC (Model, View,Controller) untuk membangun
untuk membuat aplikasi web dengan cepat dan mudah dibandingkan dengan
32 BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Menurut Sugiono (2009:38), definisi objek penelitian adalah suatu atribut
atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.
Berdasarkan definisi diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa objek penelitian
merupakan sesuatu hal yang akan diteliti dengan mendapatkan data untuk tujuan
tertentu dan kemudian dapat ditarik kesimpulan. Dalam kegiatan penelitian ini,
penulis mengambil objek di Mal Karawang yang berlokasi di Jl. Tuparev No.110
Karawang.
3.1.1 Sejarah Singkat Mall Karawang
Beradasarkan informasi yang didapatkan penulis dari Eka selaku leader di
perusahaan tersebut. Pada awalnya diarea tersebut berdiri sebuah gedung sekolah
SMK Pendekar dan Pabrik karton namun pada tahun 2004 setelah tanah SMK dan
pabrik itu dibeli dibangunlah sebuah mall yang diberi nama Mal karawang yang
selesai dibangun pada tahun 2006. Pada awalnya mall yang bersangkutan
menggunakan jasa “Oto Parking”. Oto Parking adalah salah satu perusahaan yang
Manager Operasional
Leader
Adm
Kasir
Petugas Parkir
Karawang memutuskan untuk menggunakan Rama Park sebagai pengganti Oto
parking.
3.1.2 Visi dan Misi
Mall Karawang memiliki Visi dan Misi sebagi berikut :
3.1.2.1Visi
Menjadikan perusahaan parkir termaju dan terkemuka yang mempunyai
reputasi yang baik di Indonesia melalui sumber daya manusia yang mempunyai
kompetensi tinggi.
3.1.1.2Misi
Menjalankan bsisnis parkir berdasarkan inovasi dan menyelenggarakan
prinsip-prinsip operasional yang terbaik. Sumber daya manusia yang kompeten
memiliki hubungan keluar yang baik dengan semua pihak yang terkait.
Konsep-konsep sesuai dengan acuan internasional.
3.1.3 Struktur Organisasi
3.1.4 Deskripsi Tugas
1. Manager Operational
Bertanggung jawab terhadap kinerja karyawan di seluruh lokasi parkir
2. Leader
Bertanggung jawab terhadap pembagian waktu kerja (Shift Kerja)
3. ADM
Bertugas membuat pembukuan absensi, penugasan jadwal kerja
4. Kasir
Bertanggung jawab atas segala transaksi yang terjadi diloket parkir
5. Petugas Parkir
Mengarahkan dan mengawasi kendaraan diarea parkir
3.2 Metode Penelitian
Menurut Sugiono(2009:2) menyatakan bahwa, definisi metode penelitian
adalah sebagai berikut:
“Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang
valid dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan dan dikembangkan suatu
pengetahuan sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami,
memecahkan dan mengantisifikasi masalah.”
3.2.1 Desain penelitian
Dalam melakukan penelitian, desain penelitian merupakan kerangka atau
perincian prosedur kerja yang akan dilakukan pada waktu meneliti, sehingga
dalam melaksanakan penelitian tersebut, desain penelitian yang baik dapat
memudahkan kita dalam melakukan penelitian dan sesuai dengan tujuan yang
telah ditetapkan sebelumnya.
Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, penulis
mengumpulkan data sebagai bahan laporan dengan menggunakan metode
deskriptif, yaitu suatu metode yang pada tahap pertama penulis mengumpulkan
data dan bahan yang diperlukan terlebih dahulu dan pada tahap berikutnya,
penulis mengolah dan membahas hingga sampai pada suatu kesimpulan yang pada
akhirnya dapat dibuat suatu laporan.
3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan penulis dalam pengumpulan data adalah dengan cara
mengumpulkan data dari sumber data primer dan sumber data sekunder, berikut
ini adalah penjelasan singkat mengenai metode yang penulis gunakan.
3.2.2.1 Sumber Data Primer
Sumber data primer merupakan data yang didapat langsung dari objek yang
sedang diteliti, cara yang digunakan untuk mengumpulkan data primer adalah
sebagai berikut :
a) Observasi
Observasi merupakan salah satu metode pengumpulan data dengan
langsung terjun kelapangan untuk mengamati permasalahan yang terjadi
dalam perusahaan secara langsung ditempat kejadian. Adapun observasi
menagamati sistem parkir disana seperti apa dan ternyata sistem parkir
disana masih menggunakan pencatatan manual.
b) Wawancara (Interview)
Metode wawancara merupakan sesi Tanya jawab yang dilaksanakan
penulis untuk mewawancarai dengan pihak yang terkait. Dalam teknis
wawancara ini, penulis berperan sebagai pewawancara dan mewawan carai
pihak – pihak yang berhubungan dengan penelitian yang penulis lakukan.
Penulis melakukan wawancara langsung kepada pengelola gedung dan
Kepala parkir Mal Karawang mengenai masalah sistem parkir.
3..2.2.2 Sumber Data Sekunder
Dalam penelitian ini data sekunder berupa informasi mengenai dokumen
dokumen yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas yaitu :
a) Studi Pustaka
Metode yang digunakan dengan cara mencari referensi buku-buku yang
dapat diperlukan sebagai landasan teori maupun yang berhubungan
dengan masalah pembuatan program aplikasi.
b) Media internet
Metode ini digunakan untuk mendapatkan gambaran tentang bentuk dan
penyajian program, serta mencari landasan teori dan mencari tambahan
artikel-artikel yang diperlukan. Adapun alamat website yang penulis
3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem
Metode pendekatan dan pengembangan sistem adalah beberapa metode yang
digunakan pada penelitian ini, diantaranya metode pengembangan sistem dan
metode pendekatan sistem dan alat bantu analisis dan perancangan, Dibawah ini
akan diuraikan tentang pemahaman dari metode tersebut.
3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem
Metode pendekatan sistem yang digunakan oleh penulis untuk merancang
sebuah sistem pengelolaan parkir adalah metode pendekatan sistem yang
berorientasi objek (Object-Oriented). Pendekatan berorientasi objek merupakan
suatu teknik atau pendekatan dalam melihat permasalahan dan sistem ( sistem
perangkat lunak, sistem informasi atau sistem lainnya). Pendekatan berorientasi
memandang sistem yang akan dikembangkan sebagai suatu kumpulan objek yang
berkorespondensi dengan objek-objek dunia nyata.
3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem
Dalam perancangan sebuah sistem hal yang sangat penting dan harus
diperhatikan agar menghasilkan suatu sistem yang baik dan dapat melengkapi
informasi yang dibutuhkan merupakan kajian teknis formal. Untuk itu digunakan
metode-metode perancangan sistem. Pengembangan sistem yang penulis gunakan
dalam pelaporan tugas akhir ini adalah dengan menggunakan pendekatan model
prototipe.
Menurut Rosa A.S-M. Shalahuddin model prototipe dapat digunakan untuk
menyambungkan ketidakpahaman pelanggan mengenai hal teknis dan
pengembang perangkat lunak. Model prototipe dapat dimulai dari mengumpulkan
kebutuhan pelanggan terhadap perangkat lunak yang akan dibuat. Lalu dibuatlah
program prototipe agar pelanggan lebih terbayang dengan apa yang sebenarnya
diinginkan. Program prototipe biasanya merupakan program yang belum jadi.
Program ini biasanya menyediakan tampilan dengan simulasi alur perangkat lunak
sehingga tampak seperti perangkat lunak yang sudah jadi. Program prototipe ini
dievaluasi oleh pelanggan atau user sampai ditemukan spesifikasi yang sesuai
dengan keinginan pelanggan atau user.
Model prototipe juga memiliki kelemahan sebagi berikut :
1. Pelanggan dapat sering mengubah-ubah atau menambah-nambah
spesifikasi kebutuhan menganggap aplikasi sudah dengan cepat
dikembangkan, karena adanya iterasi ini dapat menyebabkan pengembang
banyak mengalah dengan pelanggan karena perubahan atau penambahan
spesifikasi kebutuhan perangkat lunak.
2. Pengembang lebih sering mengambil kompromi dengan pelanggan untuk
mendapatkan prototipe dengan waktu yang cepat sehingga pengembang
lebih sering melakukan segala cara guna menghasilkan prototipe untuk di
demonstrasikan. Hal ini dapat menyebabkan kualitas perangkat lunak yang
kurang baik atau bahkan menyebabkan iteratif tanpa akhir.
3.2.3.3Alat Bantu AnalisisdanPerancangan
Unified Modelling Language (UML) adalah keluarga notasi grafis yang
didukung oleh meta-model tunggal, yang membantu pendeskripsian dan desain
pemograman berorientasi objek (Fowler, 2005:1). Maka dari penulis memilih
menggunakan UML sebagai alat bantu analisis dan perancangan, karena:
a. Meningkatkan produktivitas
Karena kelas dan objek yang ditemukan dalam suatu masalah masih dapat
dipakai ulang untuk masalah lainnya yang melibatkan objek tersebut.
b. Kecepatan pengembangan
Karena sistem dibangun dengan baik dan benar pada saat analisis dan
perancangan sehingga berkurangnya kesalahan pada saat pengkodean.
c. Kemudahan pemeliharaan
Karena pola-pola pada model objek yang cenderung tetap dan stabil dapat
dipisahkan dan pola-pola yang mungkin sering berubah-ubah.
d. Adanya konsistensi
Karena sifat pewarisan dan penggunaan notasi yang sama pada saat
analisis, perancangan maupun pengkodean
e. Meningkatkan kualitas perangkat lunak
Karena pendekatan pengembangan lebih dekat dengan dunia nyata dan
adanya konsistensi pada saat pengembangannya sehingga perangkat lunak
yang dihasilkan akan mampu memenuhi kebutuhan pemakai.
3.1.1 Pengujian Software
Adalah suatu cara atau teknik untuk menguji perangkat lunak yang digunakan
secara lengkap dan mempunyai kemungkinan tinggi untuk menemukan kesalahan.
Pengujian black-box sering disebut juga dengan pengujian tingkah laku
perangkat lunak, pengujian black-box memungkinkan pembuat perangkat lunak
untuk menentukan kondisi yang terjadi untuk suatu masukan yang akan
menjalankan semua kebutuhan fungsional (Pressman 2002:551).
Jadi dapat penulis simpulkan bahwa pengujian Black Box adalah pengujian
yang dilakukan untuk antar muka perangkat Lunak. Pengujian ini dilakukan untuk
memperlihatkan demo bahwa fungsi-fungsi Perangkat Lunak bekerja dengan baik
dalam arti semua masukan diterima dengan benar dan keluaran yang dihasilkan
benar-benar tepat dan pengintegrasian dari eksternal data berjalan dengan baik.
Pengujianblack-boxdilakukanuntukmenentukanbeberapamacamkesalahan,
yaitu :
1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang
2. Kesalahan interface
3. Kesalahan dalam struktur data atau database eksternal
4. Kesalahan kinerja
5. Inisialisasi dan kesalahan terminasi
Pengujian ini dilakukan pada tahap akhir dalam membuat perangkat lunak
tidak seperti pengujian white-box yang dilakukan di awal pembuatan, hal tersebut
dikarenakan pengujian black-box dengan sengaja menghiraukan struktur kendali
dimana perhatian lebih diutamakan pada domain informasi.
Contoh pengujian yang telah dilakukan adalah mencoba login dengan user
yang sama tetapi dengan password yang berbeda dan hasilnya tidak bisa login dan
41 4.1 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan
Pada bab ini dijelaskan mengenai prosedur yang berjalan dan yang diusulkan
yang ada di Mal Karawang. Analisis yang penulis lakukan ini terdiri dari analisis
objek sistem yang berjalan, mencari kelemahan sistem yang berjalan sesuai
standar yang telah ditentukan, serta mengevaluasi sistem yang berjalan sehingga
menghasilkan usulan rancangan sistem yang baru. Analisa sistem adalah
penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian
komponen-komponennya dengan maksud mengidentifikasi dan mengevakuasi
kekurangan-kekurangan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga
diusulkan perbaikan-perbaikan.
4.1.1 Analisa Objek
Analisa sistem yang berjalan di Mal Karawang dibuat olen penulis dalam
bentuk use case diagram dan activity diagram, karena kedua notasi Unified
Modeling Language (UML) ini mewakili secara sederhana dan bisa dijadikan
sebagai bahan evaluasi sistem yang berjalan secara efektif, sehingga sistem dapat
Diagram Use Case atau use case diagram menyajikan interaksi antara use
case dan aktor. Pemodelan ini dimaksudkan untuk menggambarkan proses-proses
dan hubungan yang terjadi antara aktor dan use case di dalam menyampaikan
informasi parkir di Mal Karawang.
Diagram use case penyampaian informasi parkir yang sedang berjalan di Mall
Karawang dapat dilihat pada gambar 4.1.
4.1.2.1 Skenario Use case
Tabel 4.1 Tabel skenario Parkir
No : 1
Nama : Parkir Aktor : Pengunjung Skenario Use case
Pengunjung Sistem
1. Pengunjung datang 2. Petugas mencatat no plat
3. Bayar Parkir 4. Memberikan Karcis
4.1.2.2 Activity Diagram
Aktifitas diagram memberikan gambaran ilustrasi alur dari setiap fungsi yang
Gambar 4. 2 diagram activity parkir
4.1.3 Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan
Dari analisis yang telah di lakukan terhadap sistem informasi parkir pada Mal
Karawang yang sedang berjalan saat ini, maka perancangan sistem informasi perlu
dilakukan untuk dapat mengatasi berbagai masalah yang ada pada sistem yang
sedang berjalan. Berikut evaluasi sistem yang didapat dari hasil analisis sistem
No Masalah Solusi
1 Sistem parkir yang sekarang masih menggunakan sistem pencatatan manual sehingga data pengunjung beresiko hilang dan tidak ada salinannya
membuat sistem parkir yang terkomputerisasi sehingga dapat memberikan kemudahan untuk
pengelola dalam mengelola parkir dan juga dengan adanya slot slot pada sistem yang berguna menunjukan lokasi parkir mempermudah pengelola maupun pengunjung dalam melakukan parkir. 2 Sistem informasi parkir yang
saat ini tidak menguntungkan bagi penguna karena seringkali pengguna sudah masuk ke area parkir tapi tidak mendapatkan lahan parkir
4.2 Perancangan Sistem
Perancangan system dilakukan setelah tahap analisis sistem yang berjalan
selesai dikerjakan.Tahap perancangan merupakan kelanjutan dari proses analisis
dimana dilakukan perubahan – perubahan terhadap sistem yang sedang berjalan.
Hal ini dilakukan untuk mengatasi kekurangan yang ada, memudahkan pekerjaan
yang dilakukan oleh aktor yang terlibat dan menghemat waktu pekerjaan. Selain
itu perancangan system dibuat sebagai tahap anuntukmempersiapkan proses
implementasi sistem, dan untuk menggambarkan secara jelas proses-proses yang
Tujuan dari perancangan sistem ini adalah untuk merancang sistem yang
diusulkan setelah melewati proses analisis dan evaluasi permasalahan dari sistem
yang sedang berjalan, sehingga sistem yang diusulkan dapat mengatasi berbagai
masalah yang ada pada sistem yang berjalan. Tahap ini sangat penting dalam
menentukan baik atau tidaknya hasil perancangan sistem yang diperoleh. Tahap
perancangan sistem dapat digambarkan sebagai perancangan untuk membangun
suatu sistem dan mengkonfigurasikan komponen-komponen perangkat lunak dan
perangkat keras sehingga menghasilkan sistem yang lebih baik
Tujuan perancangan sistem yang diusulkan adalah sebagi berikut :
1. Untuk mengetahui informasi tentang lahan parkir yang masih kosong.
2. Untuk memberikan kenyamanan kepada pengunjung Mal Karawang
dengan adanya slot slot yang sudah ditentukan oleh pengelola yang bisa
digunakan oleh pengunjung sehingga tidak perlu mencari-cari tempat
parkir kosong.
4.2.2 Gambaran Umum Sistem Yang Diusulkan
Gambaran umum tentang sistem yang diusulkan dalam proses perancangan
sistem informasi pengelolan parkir yang penulismaksudkanadalahmembuat sistem
parkir yang terkomputerisasi sehingga dapat memberikan informasi mengenai
ketersediaan lahan parkir selain itu petugas juga akan lebih mudah dalam
mengatur tempat parkir karena slot parkir sudah ditentukan oleh petugas serta
memudahkan admin dalam melihat atau mencetak laporan pendapatan parkir Mal
Perancangan prosedur yang diusulkan akan berorientasi objek dengan
menggunakan notasi UML yang berfungsi sebagai perancangan, dokumentasi dan
visualisasi.
4.2.3.1 Use CaseDiagram
Diagram use case atau use case diagram menyajikan interaksi antara use case
dan aktor. Pemodelan ini dimaksudkan untuk menggambarkan proses-proses dan
hubungan yang terjadi antara aktor dan use case di dalam sistem yang diusulkan.
Diagram use case sistem yang diusulkan dapat dilihat pada gambar 4.3.
Tabel 4.3 Skenario Manage pegawai
No : 1
Nama : Manage Pegawai
Aktor : Admin
Skenario manage pegawai
Admin Sistem
1. Masuk ke menu pegawai 2. Menampilkan List Pegawai
3. Tekan tombol tambah 4. Menampilkan form pegawai
5. Mengisi form tambah pegawai 6. simpan
7. Tekan tombol edit 8. Menampilkan halaman edit
9. Mengisi Form 10.Simpan
No : 4
Nama : Kendaraan
Aktor : Admin
Skenario kendaraan
Admin Sistem
1. Masuk ke menu kendaraan 2. Menampilkan list kendaraan
3. Tekan tombol tambah 4. Menampilkan form kendaraan
5. Mengisi form 6. simpan
7. Tekan tombol edit 8. Menampilkan form kendaraan
9. Mengisi form tambah kendaraan 10.simpan
No : 7
Nama : Setting denda
Aktor : Admin
Skenario setting denda
Admin Sistem
1. Masuk ke menu setting 2. Menampilkan list setting
3. Klik tombol tambah 4. Menampilkan form setting
5. Mengisi form 6. simpan
7. Klik tombol edit 8. Menampilkan halaman form
edit
9. Mengisi form 10.simpan
No : 10
Nama : Laporan
Aktor : Admin
Skenario Laporan
Admin Sistem
1. Masuk ke menu laporan 2. Menampilkan laporan hari ini
3. Admin menginputkan tanggal
yang di inginkan
4. Mencetak Laporan
5. Tekan tombol cetak
Tabel 4.7 Skenario Login
No : 11
Nama : Login
Aktor : Admin
Skenario Login
Admin Sistem
1. Menginputkan username dan
password
2. validasi
No : 12
Nama : Parkir
Aktor : Admin
Skenario parkir masuk
Pengunjung Petugas
1. Pengunjung Datang 2. Mencetak no plat
3. Jenis kendaraan
4. Pilih lahan
5. Cetak karcis
No : 13
Nama : parkir
Aktor : Admin
Skenario parkir keluar
Admin Sistem
1. Memberikan karcis 2. Mecatat no plat
3. Pilih Kendaraan
4. Cekbox apa ada denda
5. Hitung
6. Cetak Faktur
Activity diagram menggambarkan aliran fungsionalitas sistem. Dalam
diagram ini akan digambarkan berbagai aliran aktivitas dalam sistem, yang
bertujuan untuk mengetahui alur proses pada sistem yang diusulkan.
Berikut ini adalah diagram aktivitas yang mengacu pada setiap skenario use
case yang dibuat sebelumnya.
Gambar 4. 17 edit pegawai
Gambar 4. 18 detail Pegawai