SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang S1 (Strata 1)
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
ARI PRABOWO
1 05 10 018
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
iii
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat serta kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PEMBELIAN PADA HASHI RAMEN
BAR DAN RESTO CIMAHI”.
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar sarjana (S1) pada Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia, Bandung. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini.
Selesainya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, sehingga pada kesempatan ini penulis dengan segala kerendahan hati dan penuh rasa hormat mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan moril maupun materil secara langsung maupun tidak langsung kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini hingga selesai, terutama kepada yang saya hormati :
1. Allah SWT, atas semua keindahan, kemudahan dan berjuta hikmah yang melahirkan semangat jiwa.
2. Dr. Ir. H. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc., Selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.
iv
Indonesia.
6. Ibu Wahyuni, S.Si., MT. Selaku dosen pembimbing yang sangat banyak membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini dari awal hingga akhir.
7. Ibu Annisa Paramitha, S.Kom, M.Kom dan Ibu R. Fenny Syafariani, S.Si., M.Stat. Selaku dosen penguji hasil penelitian penulis.
8. Kevin Pratama, selaku Owner Hashi Ramen Bar dan Resto.
9. Orang tua tercinta Ibu sumiati dan Bapak Parman, Kakak-kakak tercinta Nia Ekawati, S.Kom., M.SI. dan Irma Rahayu S.Farm. Terimakasih banyak atas
motivasi, inspirasi, semangat, serta do’a yang tulus dan ikhlas, sehingga dapat
membantu penulis dalam memperlancar proses pembuatan skripsi ini.
10.Dizzy Medinatama, terimakasih banyak atas motivasi, inspirasi, semangat, serta
do’a yang tulus dan ikhlas, sehingga dapat membantu penulis dalam
memperlancar proses pembuatan skripsi ini.
11.Sahabat – sahabat terbaik Sistem informasi – 02, dalam menyelesaikan Program Studi Strata 1 (S1) di Universitas Komputer Indonesia. Budi Firmansyah S.Kom, Agus Sutarman S.Kom, dan Rizky Purnama. Terimakasih banyak sahabat, akan sukcita, canda, dan tawa yang kalian berikan selama kita di Universitas Komputer Indonesia ini, dan Terimakasih banyak sahabat atas do’a yang tulus dan ikhlas yang kalian berikan, sehingga dapat membantu penulis dalam memperlancar proses pembuatan skripsi ini.
v
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan laporan ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak kekurangan, maka dari itu saran dan kritik yang membangun sangatlah penulis harapkan, demi perbaikan kualitas karya ilmiah dan proses pembelajaran penulis kedepannya. Akhir kata, hanya kepada Allah SWT penulis serahkan segalanya, mudah mudahan dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi kita semua.
Bandung, Juni 2015
vi
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 3
vii
2.2 Pengertian Informasi ... 16
2.2.1 Konsep Dasar Informasi ... 17
2.3 Pengertian Sistem Informasi ... 19
2.3.1 Komponen Sistem Informasi ... 20
2.4 Sistem Informasi Penjualan ... 22
2.5 Sistem Informasi Pembelian ... 25
2.6 Perangkat Lunak Pendukung ... 26
2.6.1 NetBeans ... 26
2.6.2 MySQL ... 28
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 30
3.1 Objek Penelitian ... 30
3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 30
3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ... 31
3.1.2.1 Visi Perusahaan ... 31
3.1.2.2 Misi Perusahaan ... 32
3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan ... 32
3.1.4 Deskripsi Tugas ... 32
3.2 Metode Penelitian ... 35
3.2.1 Desain Penelitian ... 36
3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data ... 36
3.2.2.1 Sumber Data Primer ... 36
3.2.2.2 Sumber Data Sekunder ... 38
3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ... 38
3.2.3.1 Medote Pendekatan Sistem ... 38
3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem ... 39
viii
3.3.2.1 Flow Map ... 47
3.3.2.2 Diagram Konteks ... 50
3.3.2.3 Data Flow Diagram ... 50
3.3.3 Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan ... 54
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 56
4.1 Perancangan Sistem ... 56
4.1.1 Tujuan Perancangan Sistem ... 56
4.1.2 Gambaran Umum Sistem Yang Diusulkan ... 57
4.1.3 Perancangan Prosedur Yang Diusulkan ... 58
4.1.3.1 Flow Map ... 59
4.1.3.2 Diagram Konteks ... 61
4.1.3.3 Data Flow Diagram ... 62
4.1.3.3.1 DFD Level 1 Yang Diusulkan ... 62
4.1.3.3.2 Kamus Data ... 65
4.1.4 Perancangan Basis Data ... 66
4.1.4.1 Normalisasi ... 67
4.1.4.2 Relasi Tabel ... 69
4.1.4.3 Entity Relationship Diagram ... 70
4.1.4.4 Struktur Tabel ... 71
4.1.4.5 Kodifikasi ... 77
4.2 Perancangan Antar Muka ... 79
4.2.1 Struktur Menu ... 79
4.2.2 Perancangan Input ... 81
4.2.3 Perancangan Output ... 84
4.3 Implementasi ... 87
ix
4.3.6 Implementasi Instalasi Software ... 98
4.4 Pengujian ... 100
4.4.1 Rencana Pengujian ... 101
4.4.2 Kasus dan Hasil Pengujian ... 101
4.4.3 Kesimpulan Hasil Pengujian……… 104
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 105
5.1 Kesimpulan ... 105
5.2 Saran ... 106
DAFTAR PUSTAKA
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Era teknologi dan informasi, era yang sekarang ini sedang berjalan dimana sebagian besar masyarakat dunia sangat membutuhkan data dan informasi untuk mempermudah pekerjaan mereka, dan melengkapi kebutuhan-kebutuhan mereka sehari-hari dalam menjalankan aktifitas kehidupannya. Teknologi yang semakin harinya semakin berkembang, dan perusahaan-perusahaan teknologi yang tidak henti-hentinya memberikan sesuatu yang baru untuk masyarakat dunia saat ini, sangat membantu masyarakat dunia dalam mendapatkan data dan informasi yang mereka butuhkan secara cepat dan mudah.
Teknologi komputer adalah salah satu teknologi yang saat ini banyak digunakan perusahaan-perusahaan kecil hingga besar untuk menjadi salah satu alat bantu penunjang dalam menyelesaikan pekerjaan mereka, saat ini sistem lama yang dilakukan secara tertulis oleh perusahaan kedalam suatu pembukuan, sedikit demi sedikit telah mulai ditinggalkan oleh banyak perusahaan kecil hingga besar, dan perusahaan-perusahaan itu mulai beralih ke sistem yang terkomputerisasi, yang dirasa lebih cepat dan akurat dalam penyimpanan informasi yang dibutuhkan, sehingga hasil yang diperoleh akan lebih optimal.
pengolahan data tersebut, dan informasi yang dihasilkan mungkin menjadi tidak akurat lagi. Selain itu, keterlambatan informasi yang diperlukan dapat menyebabkan tertundanya pencapaian tujuan perusahaan dan yang akhirnya akan berimbas kepada perkembangan perusahaan itu sendiri.
Hashi Ramen Bar dan Resto Cimahi adalah salah satu tempat makan yang membutuhkan suatu sistem informasi penjualan dan pembelian di perusahaan tersebut. Pembangunan ulang sistem informasi penjualan dan pembelian ini, mengacu pada sistem pencatatan data transaksi penjualan dan pencatatan persediaan bahan baku yang sedang berjalan pada Hashi Ramen Bar dan Resto Cimahi. Pada saat ini, Hashi Ramen Bar dan Resto Cimahi sedang mengalami kesulitan dalam pengelolaan data, karena Hashi Ramen Bar dan Resto Cimahi masih melakukan proes pencatatan data transaksi penjualan menggunakan nota dan pencatatan data persediaan bahan baku menggunakan buku besar. Pendokumentasian data dalam bentuk nota dan buku besar yang dilakukan oleh perusahaan menyebabkan terjadinya penumpukan dokumen sehingga mengalami kesulitan dalam hal pemeliharaan dan pembuatan laporan.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan pada Hashi Ramen Bar dan Resto dan mengacu pada permasalahan diatas, maka dari itu pada laporan ini penulis akan membuat suatu sistem informasi yang dituangkan kedalam sebuah judul, yaitu:
“Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian Pada Hashi Ramen Bar
1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang masalah diatass, maka pada penelitian ini penulis dapat mengidentifikasi terjadinya beberapa masalah pada Hashi Ramen Bar dan Resto Cimahi.
1.2.1. Identifikasi Masalah
Beberapa masalah pada Hashi Ramen Bar dan Resto Cimahi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Proses pencatatan data transaksi penjualan makanan dan minuman pada Hashi Ramen Bar dan Resto masih dilakukan dengan cara mencatatnya pada sebuah Nota. Sistem yang sebelumnya belum terintegrasi dengan database, kedepannya akan dibangun agar terintegrasi dengan database yang dimana alat bantu analisis dan perancangan tersbut menggunakan Flow Map, Diagram Konteks, Data Flow Diagram (DFD), Kamus Data, Normalisasi, Relasi Tabel, dan Entity Relationship Diagram (ERD).
2. Proses pencatatan data bahan baku makanan dan minuman pada Hashi Ramen Bar dan Resto masih dilakukan dengan cara mencatatnya pada sebuah Buku Besar dan belum terintegrasi dengan database. Untuk membangun sistem yang terintegrasi dengan databse, metode pendekatan dan pengembangan sistem ini menggunakan metode pendekatan terstruktur dan metode pengembangan prototype.
penjualan pada penyimpanan arsip, sehingga pegawai harus membuka satu persatu tumpukan Nota data transaksi penjualan tersebut.
1.2.2. Rumusan Masalah
Dalam pembuatan sistem atau aplikasi pada Hashi Ramen Bar dan Resto ini, ada beberapa hal dan rumusan masalah yang harus diperhatikan, diantaranya yaitu:
1. Bagaimana cara menggambarkan sistem informasi pencatatan data transaksi penjualan dan pencatatan data bahan baku makanan dan minuman yang sedang berjalan pada Hashi Ramen Bar dan Resto Cimahi.
2. Bagaimana membuat sistem informasi pencatatan data transaksi penjualan dan pencatatan data bahan baku makanan dan minuman pada Hashi Ramen Bar dan Resto Cimahi.
3. Bagaimana pengujian aplikasi program sistem informasi pencatatan data transaksi penjualan dan pencatatan data bahan baku pada Hashi Ramen Bar dan Resto Cimahi.
4. Bagaimana pengimplementasian sistem informasi pencatatan data transaksi penjualan dan pencatatan data bahan baku pada Hashi Ramen Bar dan Resto Cimahi.
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian
1.3.1. Maksud Penelitian
Maksud dari dilaksanakannya penelitian skripsi ini adalah untuk membangun ulang sistem informasi penjualan dan pembelian pada Hashi Ramen Bar dan Resto Cimahi.
1.3.2. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin tercapai dari pembuatan sistem informasi ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk menggambarkan sistem informasi pencatatan data transaksi penjualan dan pencatatan data bahan baku makanan dan minuman yang sedang berjalan pada Hashi Ramen Bar dan Resto Cimahi, sehingga proses pencatatan data transaksi penjualan dan pencatatan data bahan baku makanan dan minuman kedepannya dapat terintegrasi dengan database.
2. Untuk membuat sistem informasi pencatatan data transaksi penjualan dan pencatatan data bahan baku makanan dan minuman pada Hashi Ramen Bar dan Resto Cimahi, sehingga proses pencatatan data transaksi penjualan dan pencatatan data bahan baku makanan dan minuman kedepannya dapat terintegrasi dengan database.
3. Untuk pengujian aplikasi program sistem informasi pencatatan data transaksi penjualan dan pencatatan data bahan baku pada Hashi Ramen Bar dan Resto Cimahi.
1.4. Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian adalah suatu hal yang penting dalam sebuah penelitian, itu memiliki arti yang bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Berikut penulis sampaikan kegunaan penelitian secara praktis dan akademis.
1.4.1. Kegunaan Praktis
Kegunaan praktis dari penelitian skripsi ini diharapkan dapat memberikan dampak positif atau kontribusi yang baik, diantaranya bagi:
1. Bagi Perusahaan (Hashi Ramen Bar dan Resto).
Kegunaan praktis dari penelitian ini diharapkan dapat membawa dampak positif bagi perusahaan dan memberikan masukan-masukan ke perusahaan tentang kekurangan atau kelemahan yang masih ada pada perusahaan. Dengan adanya penelitian ini diharapkan bisa memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ada di perusahaan dan dapat memudahkan pegawai (user) dalam pengelolaan data, serta sistem yang dibuat pada Hashi Ramen Bar dan Resto ini nantinya benar dapat digunakan oleh perusahaan.
2. Bagi Owner.
Mempermudah dalam mendapatkan data yang dinginkan dan laporan yang diperlukan.
3. Bagi Pegawai (User).
1.4.2. Kegunaan Akademis 1. Bagi Pengembang Ilmu.
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi sumbangan informasi bagi pengembang ilmu, terutama mengenai pembuatan Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian berbasis desktop.
2. Bagi Peneliti Lain.
Dengan adanya penelitian ini dapat dijadikan bahan bacaan dan referensi untuk mengembangkan wawasan dan pengetahuan khususnya tentang suatu Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian berbasis desktop yang memiliki nilai mutu.
3. Bagi Penulis.
Agar dapat menmbah wawasan dan meningkatkan pengetahuan dan menahami pentingnya teori yang didapat dalam perkuliahan serta dapat mengaplikasikan teori tersebut kedalam dunia pekerjaan.
1.5. Batasan Masalah
Agar pembahasan dapat dilakukan secara terarah dan sesuai dengan yang diharapkan, maka perlu diterapkan batasan-batasan permasalahan yang akan dibahas didalamnya, diantaranya yaitu:
1. Sistem yang dibuat pada Hashi Ramen Bar dan Resto Cimahi ini tidak mencakup delivery order.
3. Sistem yang akan dibangun ini hanya mencangkup pencatatan data transaksi penjualan, pencatatan data bahan baku utama menu makanan dan minuman, pembelian bahan baku dan pembuatan laporan.
1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian
Adapun lokasi dan waktu penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut :
1.6.1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian skripsi ini dilakukan pada Hashi Ramen Bar dan Resto Cimahi, yang berlokasi di Jl. Lurah No. 169 Cimahi
1.6.2. Waktu Penelitian
Tabel 1.1 Jadwal Penelitian c. Database dengan
MySQL
d. Tampilan dan fungsi dengan JAVA
3 Menguji Prototype :
1.7. Sistematika Penulisan
Untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai penyusunan skripsi, maka ditetapkan sistematika penulisan yang dibagi kedalam 5bab, diantaranya :
Bab I. PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, lokasi dan waktu penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II. LANDASAN TEORI
Pada bab ini berisi landasan teori yang relevan dengan tema penelitian skripsi dan juga konsep pembuatan sistem informasi.. Bab III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN
Pada bab ini berisi tentang gambaran objek penelitian yang menyangkut visi misi perusahaan, struktur organisasi, dll. Didalam bab ini juga akan dijelaskan metode penelitian yang digunakan, untuk membuat sistem informasi meliputi desain penelitian, jenis dan metode pengumpulan data, dan analisis sistem yang berjalan dan yang diusulkan.
5 Mengembangankan Sistem: a. Melakukan demo program
ke pihak perusahaan.
Bab IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini berisi tentang perancangan sistem, perancangan antar muka, perancangan arsitektur jaringan, dan implementasi serta pengujian sistem informasi yang telah dibangun.
Bab V. KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran atas sistem
11
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Sistem
Sistem berasal dari bahasa Latin systēma atau bahasa Yunani sustēma
yang berarti suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi, atau energi. Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak.
Banyak ahli yang mengemukakan tentang definisi sistem yang dapat dijadikan referensi. Berikut adalah beberapa definisi sistem menurut para ahli, diantaranya :
Pengertian Sistem Menurut Indrajit mengemukakan bahwa sistem mengandung arti kumpulan-kumpulan dari komponen-komponen yang dimiliki unsur keterkaitan antara satu dengan lainnya.[8,p. 2]
Pengertian Sistem Menurut Jogianto mengemukakan bahwa sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. sistem ini menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata adalah suatu objek nyata, seperti tempat, benda, dan orang-orang yang betul-betul ada dan terjadi.[9,p. 2]
2.1.1. Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen, batas sistem, lingkungan luar sistem, penghubung sistem, masukan sistem, keluaran sistem, pengolah sistem dan sasaran sistem.
Jogianto [9,p. 3] mengemukakan sistem mempunyai karekteristik atau sifat-sifat tertentu, yakni :
1. Komponen.
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
2. Batasan sistem.
Batasan sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. batasan suatu sistem menunjukan ruang lingkup dari sistem tersebut.
3. Lingkungan Luar Sistem.
merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan menggangu kalangsungan hidup dari sistem.
4. Penghubung Sistem.
Penghubung (interfance) merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainya. melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainya. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainya membentuk satu kesatuan.
5. Masukan Sistem.
Masukan (input) sistem adalah energi yang masukan kedalam sistem. masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input), dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukan supaya tersebut dapat beroperasi.signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. sebagai contoh didalam komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
6. Keluaran Sistem.
7. Pengolahan Sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi.
8. Sasaran Sistem.
Sebuah sistem sudah tentu mempunyai sasaran ataupun tujuan. Dengan adanya sasaran sistem, maka kita dapat menentukan masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran apa yang akan dihasilkan sistem tersebut dapat dikatakan berhasil apabila mencapai/mengenai sasaran atau pun tujuan.
Desain sistem menetukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan tahap ini menyangkut mengkonfigurasi dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sesistem sehingga setelah instalasi dari sistem akan benar-benar memuaskan rancang bangun yang telah ditetapkan pada akhir tahap analisis sistem.[10,p. 196]
2.1.2. Klasifikasi Sistem
1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik.
Sistem abstrak (abstract system) adalah sistem yang berisi gagasan atau konsep, misalnya sistem teologi yang berisi gagasan tentang hubungan manusia dan tuhan. Sedangkan sistem fisik (physical system) adalah sistem yang secara fisik dapat dilihat, misalnya sistem komputer, sistem sekolah, sistem akuntansi dan sistem transportasi.
2. Sistem Deterministik dan Sistem Probabilistik.
Sistem deterministik (deterministic system) adalah suatu sistem yang operasinya dapat diprediksi secara tepat, misalnya sistem komputer. Sedangkan sistem probabilistik (probabilistic system) adalah sistem yang tak dapat diramal dengan pasti karena mengandung unsur probabilitas, misalnya sistem arisan dan sistem sediaan, kebutuhan rata-rata dan waktu untuk memulihkan jumlah sediaan dapat ditentukan tetapi nilai yang tepat sesaat tidak dapat ditentukan dengan pasti.
3. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka.
4. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia.
Sistem Alamiah (natural system) adalah sistem yang terjadi karena alam, misalnya sistem tata surya. Sedangkan sistem buatan manusia (human made system) adalah sistem yang dibuat oleh manusia,misalnya sistem komputer. 5. Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks.
Berdasarkan tingkat kerumitannya, sistem dibedakan menjadi sistem sederhana (misalnya sepeda) dan sistem kompleks (misalnya otak manusia). 2.2. Pengertian Informasi
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna untuk membuat keputusan. Informasi berguna untuk pembuat keputusan karena informasi menurunkan ketidakpastian (atau meningkatkan pengetahuan) Informasi menjadi penting, karena berdasarkan informasi itu para pengelola dapat mengetahui kondisi obyektif perusahaannya. Informasi tersebut merupakan hasil pengolahan data atau fakta yang dikumpulkan dengan metode ataupun cara – cara tertentu.
Banyak ahli yang mengemukakan tentang definisi informasi yang dapat dijadikan referensi. Berikut adalah beberapa definisi informasi menurut para ahli, diantaranya :
Menurut Abdul Kadir, mendefinisikan informasi sebagai data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut.[1,p. 31]
Secara umum informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan.
2.2.1. Konsep Dasar Informasi
Konsep dasar informasi menurut Jogiyanto adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan penting bagi yang menerimanya.[10,p. 8]
Sumber dari informasi adalah data, data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Data merupakan bentuk yang masih mentah, belum dapat bercerita banyak sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu metode untuk menghasilkan informasi.
Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali.
Menurut Jogianto kualitas informasi terdiri dari tiga hal yaitu akurat, relevan dan tepat waktu.[9,p. 10]
1. Akurat
merubah atau merusak informasi tersebut. Beberapa hal yang dapat mempengaruhi terhadap keakuratan sebuah informasi antara lain adalah: a. Kelengkapan (Completeness) Informasi
Informasi yang dihasilkan terdiri dari satu kesatuan informasi yang menyeluruh dan mencangkup berbagai hal yang terkait di dalamnya.
b. Kebenaran (Correctness) Informasi
Informasi yang di hasilkan oleh proses pengolahan data, haruslah benar sesuai dengan perhitungan-perhitungan yang ada dalam proses tersebut. c. Keamanan (Security) Informasi
Sebuah informasi harus aman, dalam arti hanya di akses oleh pihak-pihak yang berkepentingan saja sesuai dengan sifat dan tujuan dari informasi tersebut.
2. Relevan
Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lain berbeda, maka informasi bisa di katakana berguna jika benar-benar berguna dan di butuhkan pemakainya.
3. Tepat pada waktunya
2.3. Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem di dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasipenting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan.
Banyak ahli yang mengemukakan tentang definisi sistem informasi yang dapat dijadikan referensi. Berikut adalah beberapa definisi sistem informasi menurut para ahli, diantaranya :
Sistem informasi adalah “suatu sistem di dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi organisasi yang bersifat manajerial dalam kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan–laporan yang
diperlukan”.[14,p. 36]
Sistem informasi adalah “sistem di dalam suatu organisasi yang
Sistem informasi adalah “data yang dikumpulkan, dikelompokkan dan
diolah sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah satu kesatuan informasi yang saling terkait dan saling mendukung sehingga menjadi suatu informasi yang berharga bagi yang menerimanya”.[12,p. 8]
Sistem informasi adalah “suatu kombinasi terartur apapun dari people
(orang), hardware (perangkat keras), software (piranti lunak), computer networks and data communications (jaringan komunikasi), dan database (basis data) yang mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan informasi di dalam suatu bentuk
organisasi”.[13,p. 5]
Dari banyaknya pengertian di atas dapat dipahami bahwa Sistem Informasi menyediakan informasi untuk membantu pengambilan keputusan manajemen, operasi perusahaan dari hari ke hari dan informasi yang layak untuk pihak luar perusahaan.
2.3.1. Komponen Sistem Informasi
Menurut Jogiyanto [10,p. 12] Istilah dalam komponen sistem informasi adalah blok bangunan (building block) yang dapat di bagi menjadi enam blok, yaitu :
1. Blok Masukan (input block).
2. Blok Model (model block).
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan mengolah data input untuk menghasilkan suatu informasi yang dibutuhkan.
3. Blok Keluaran (output block).
Merupakan informasi yang menghasilkan sekumpulan data yang nantinya akan disimpan berupa data cetak laporan.
4. Blok Teknologi (technologi block).
Blok teknologi merupakan penunjang utama dalam berlangsunganya sistem informasi yang memiliki beberapa komponen yaitu alat memasukan data
(input device), alat untuk menyimpan dan mengakses data (storege device), alat untuk menghasilkan dan mengirimkan keluaran (output divice) dan alat untuk membantuk pengendalian sistem secara keseluruan (control device). Teknologi informasi terdiri dari 3 (tiga) bagian utama, yaitu teknisi
(humanware or brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras
(hardware).
5. Blok Basis Data (database block).
6. Blok Kendali (control block).
Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal–hal yang dapat merusak sistem dapat di cegah bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan kerusakan dalam penggunaan sistem.
Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar 2.1 tentang komponen sistem informasi.
Gambar 2.1 Komponen Sistem Informasi
(Sumber : O‟Brien [13,p. 5])
2.4. Sistem Informasi Penjualan
mendukung pengambilan keputusan mengenai penjualan. Penjualan mempunyai pengertian dalam arti mikro dan pengertian dalam arti makro. Pengertian penjualan dalam arti mikro yaitu penyelenggaraan kegiatan yang berusaha mencapai tujuan organisasi, dengan cara memperkirakan kebutuhan langganan dan mengarahkan suatu arus barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan dari produsen ke konsumen, sedangkan dalam arti makro penjualan merupakan proses sosial yang mengarahkan arus barang-barang dan jasa-jasa dari suatu perekonomian dari produsen ke konsumen, dengan cara yang seefektif menyesuaikan penawaran dan permintaan dan untuk mencapai tujuan yang diinginkan masyarakat.
Penjualan merupakan kegiatan manusia yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan langganan, melalui proses pertukaran dan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan. Konsep penjualan merupakan sebuah filsafat bisnis yang mengatakan bahwa kepuasan pelanggan/konsumen adalah dasar kebenaran social dan ekonomi kehidupan sebuah perusahaan Adanya konsep tersebut, membuat setiap perusahaan berupaya dan berusaha untuk memfokuskan segala kegiatannya untuk mengetahui keinginan konsumen dan kemudian memuaskan keinginan-keinginan tersebut, yang tujuan akhir perusahaan untuk memperoleh laba.
aktivitas penjualan itu sendiri merupakan salah satu kegiatan perusahaan yang berorientasi kepada pencapaian laba dengan melakukan serangkaian kegiatan berupa:
1. Riset Pasar.
Riset pasar mengusahakan agar memperoleh apa yang diinginkan oleh public dan seberapa jauh mereka mau membayar untuk itu.
2. Pengembangan Produk.
Menghubungkan antara pasar dan tehnik yaitu menerjemahkan keinginan konsumen terhadap spesifikasi produk.
3. Penentuan Harga.
Bertugas menentukan harga yang sesuai dan kompetitif terhadap tiap produk yang dibuat perusahaan.
4. Promosi.
Salah satu aktivitas penjualan yang paling penting yaitu upaya untuk membuat masyarakat sadar dan mengetahui akan produk melalui advertensi dan kegiatan lainnya.
5. Manajemen Penjualan.
Kegiatan mengenai administrasi personel penjual seperti penerimaan bukti transaksi penjualan, pembelian, hutang, piutang dan lain sebagainya.
Penjualan menurut Henry Simamora dalam buku “Akuntansi Basis
Pengambilan Keputusan Bisnis” menyatakan bahwa: “Penjualan adalah
pendapatan lazim dalam perusahaan dan merupakan jumlah kotor yang dibebankan kepada pelanggan atas barang dan jasa”.[7,p. 24]
Penjualan menurut Chairul Marom dalam buku “Sistem Akuntansi
Perusahaan Dagang” menyatakan bahwa : “Penjualan artinya penjualan barang
dagangan sebagai usaha pokok perusahaan yang biasanya dilakukan secara
teratur”.[11,p. 28]
Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa penjualan adalah persetujuan kedua belah pihak antara penjual dan pembeli, dimana penjual menawarkan suatu produk dengan harapan pembeli dapat menyerahkan sejumlah uang sebagai alat ukur produk tersebut sebesar harga jual yang telah disepakati. 2.5. Sistem Informasi Pembelian
Sistem informasi pembelian adalah suatu sistem software yang akan membantu proses penjualan dan pembelian barang dengan menerapkan system administrasi yang kuat untuk pencatatan dari barang masuk, penyimpanan barang digudang, sampai dengan barang keluar atau dijual.
dapat menimbulkan kerugian dalam bentuk tidak terpenuhinya kebutuhan pelanggan, sehingga pelanggan tidak akan percaya pada perusahaan.
Keadaan ini dapat menyebabkan pelanggan akan beralih ke perusahaan lain yang melakukan kegiatan sejenis. Agar perencanaan yang dibuat dapat berjalan secara efektif dan efisien perlu dilakukan pengawasan. Pengawasan dapat dilakukan secara pengawasan fisik, pengawasan akuntansi dengan melihat adanya pemisahan fungsi antara bagian pemesanan, bagian penerimaan, bagian penyimpanan, bagian pengiriman, dan bagian pencatatan. Selain itu, pengawasan juga perlu untuk menjaga agar persediaan berada pada tingkat persediaan sesuai dengan kebutuhan agar kelancaran operasi perusahaan tidak terganggu.
2.6. Perangkat Lunak Pendukung
Untuk membuat sistem informasi yang terkomputerisasi tentu memerlukan perangkat lunak (Software) yang berfungsi sebagai pendukung pembuatan sistem informasi tersebut. Adapun perangkat lunak pendukung yang digunakan peneliti dalam membangun sistem informasi penjualan dan pembelian ini, perangkat lunak yang digunakan adalah NetBeans dan MySQL.
2.6.1. NetBeans
1. Smart Code Completion.
Mengusulkan nama variable dari suatu tipe, melengkapi keyword, dan mengusulkan tipe parameter dari method
2. Menggunakan Code Generator.
Dengan menggunakan fitur ini kita dapat meng-generate constructor, setter and getter method, dll.
3. Error Stripe.
Fitur yang menandai baris yang error dengan menghiglight merah. 4. Bookmarking.
Fitur yang digunakan untuk menandai baris yang suatu saat hendak kita modifikasi.
5. Go to Commands.
Fitur yang digunakan untuk jump ke deklarasi variable, source code atau file yang ada pada project yang sama.
Adapula database yang didukung oleh NetBeans, database yang didukung oleh NetBeans diantaranya adalah:
1. JDBC, Merupakan spesifikasi standar dari javasoft API yang memungkinkan program java untuk mengakses sistem database manajemen.
2. JDBC API, Terdiri dari satu set interface dan kelas yang ditulis dengan bahasa pemrogramman java.
4. MySQL-Connector-Java, adalah driver yang menghubungkan program java dan oracle.
5. JDBC-ODBC.
6. MySQL-server.
2.6.2. MySQL
MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL
(database management system) atau DBMS yang multithread, multi-user,dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis dibawah lisensi GNU General Public License
(GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL.
MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam database sejak lama, yaitu SQL (Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian database, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomastis.
Menurut Betha Sidik [5,p. 1] dalam buku yang berjudul MySQL untuk Pengguna, Administrator, dan Pengembang Aplikasi Web, “MySQL adalah perangkat lunak sistem manajemen basis data yang sangat popular dikalangan pemrograman web, terutama dilingkungan linux dengan menggunakan script PHP
dan Perl”. MySQL merupakan database yang paling populer digunakan untuk
Sebagai database server, MySQL dapat dikatakan lebih unggul dibandingkan database server lainnya, terutama dalam kecepatan. Berikut ini adalah bebrapa kelebihan MySQL, antara lain :
1. Portability.
Database MySQL berfungsi dengan stabil tanpa kendala, berarti berlaku pada berbagai sistem operasi seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac OS X Server, Solaris, Amiga, HP-Unix, dan lain-lain.
2. Multiuser.
MySQL merupakan database yang dapat digunakan untuk menangani beberapa user dalam waktu bersamaan tanpa mengalami masalah. Dan memungkinkan sebuah database server MySQL dapat diakses klien secara bersamaan pula.
3. Security.
Sistem keamanan pada MySQL mempunyai beberapa lapisan keamanan seperti tingkatan subnetmask, hostname, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetil serta kata sandi terenkripsi.
4. Scalability dan limits.
30
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1. Objek Penelitian
Penulis melaksanakan penelitian ini di Hashi Ramen Bar dan Resto Cimahi yang beralamat di Jl. Lurah No. 169 Cimahi. Hashi Ramen Bar dan Resto Cimahi adalah salahsatu tempat makan yang menyajikan makanan dan minuman khas dari Negeri Mata Hari Terbit (Jepang).
Menurut Husein Umar, pengertian objek penelitian adalah sebagai berikut :
“Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi objek
penelitian, juga di mana dan kapan penelitian dilakukan. Bisa juga ditambahkan
hal-hal lain jika dianggap perlu”.
Berdasarkan pendapat diatas maka dapat diketahui bahwa objek penelitian merupakan bagian dari penelitian yang berisikan mengenai hal-hal apa saja yang diteliti oleh penulis dalam melakukan penelitian.
3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan
Ramen pertama di dunia diciptakan pada tahun 1910 di Jepang. Saat itu seorang koki China di restoran Rairaikan Tokyo mencoba membuat sebuah
signature dish yang terdiri dari kaldu dan mie China yang berwarna kuning dan bertekstur elastis. Mie China yang saat itu digunakan sang koki memiliki tekstur yang lebih elastis bila dibandingkan dengan mie ramen saat ini. Pemilihan kata
ramen sendiri berasal dari bahasa China “la” yang artinya menarik, dan “mien”
Hashi Ramen Bar dan Resto Cimahi didirikan pada 12 April 2014, usaha ini didirikan oleh Kevin Pratama dan Leni Mardiani. Dengan bermodalkan pengalaman mereka dalam dunia bisnis yang bertahun-tahun dan kepintaran mereka melihat peluang usaha dalam makanan ini, akhirnya mereka memutusakn untuk membuka usaha ramen yang mereka beri nama Hashi Ramen Bar dan Resto.
Hashi Ramen Bar dan Resto pertama kali membuka usahanya di Jl. Kolonel Masturi, Cimahi. Empat bulan mereka membuka usahanya di tempat tersebut, target penjualan yang mereka harapkan ternyata tidak sesuai dengan apa yang mereka harapkan. Dengan hasil penjualan yang kurang baik dan pemilihan tempat usaha yang kurang strategis, akhirnya pada bulan September 2014 mereka memutuskan untuk berpindah tempat usaha ke Jl. Lurah No. 169 Cimahi hingga saat ini.
3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan
Visi dan Misi adalah suatu konsep perencanaan yang di sertai dengan tindakan sesuai dengan apa yang di rencanakan untuk mencapai suatu tujuan. Visi adalah suatu pandangan jauh tentang perusahaan, tujuan - tujuan perusahaan dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut pada masa yang akan datang. Sedangkan Misi adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh lembaga dalam usahanya mewujudkan Visi.
3.1.2.1. Visi Perusahaan
3.1.2.2. Misi Perusahaan
1. Menciptakan olahan ramen yang berbeda dengan ramen yang lain.
2. Melayani konsumen dengan etika yang baik, karena kepuasan konsumen penghargaan tertinggi kami.
3. Kesejahteraan karyawan adalah aset penting kami. 4. Kualitas dan Inovasi adalah kunci sukses kami. 3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan
(Sumber: Hashi Ramen Bar dan Resto) 3.1.4. Deskripsi Tugas
deskripsi kerja atau tugas dari setiap masing-masing bagian yang ada didalam Hashi Ramen Bar dan Resto adalah sebagai berikut:
1. Owner I.
a. Mengawasi semua kegiatan yang dilakukan dalam perusahaan.
b. Menerima dan memeriksa laporan-laporan dari setiap bagian dalam perusahaan.
c. Mengawasi dan mengevaluasi rencana kerja perusahaan dalam menunjang sasaran dan tujuan perusahaan.
2. Owner II.
a. Membuat strategi pemasaran yang akan dilakukan oleh Hashi Ramen Bar dan Resto.
b. Bertanggung jawab mengenai kegiatan penjualan yang ada di Hashi Ramen Bar dan Resto.
c. Mengatur keuangan Hashi Ramen Bar dan Resto.
d. Membuat dan memberikan laporan penjualan kepada Owner I. 3. Head Chef.
a. Melakukan transaksi penjualan pada Hashi Ramen Bar dan Resto. b. Memberikan laporan penjualan setiap harinya kepada Owner II.
c. Bertanggung jawab mengenai pembelian stock bahan baku makanan dan minuman.
4. Chef.
a. Bertanggung jawab mengurus dan mengelola stock bahan baku makanan. b. Memberikan laporan kepada Head Chef bahwa stock bahan baku
makanan habis atau ada yang harus dibeli.
c. Menyajikan makanan yang di pesan oleh konsumen atau pembeli. 5. Bartenders.
a. Bertanggung jawab mengurus dan mengelola stock bahan baku minuman. b. Memberikan laporan kepada Head Chef bahwa stock bahan baku
minuman habis atau ada yang harus dibeli.
c. Menyajikan minuman yang dipesan oleh konsumen atau pembeli. 6. Waiters.
a. Mencatat pesanan makanan dan minuman yang diminta oleh konsumen atau pembeli.
b. Memberikan catatan pesanan makanan dan minuman kepada Head Chef.
c. Mengantar pesanan makanan dan minuman yang diminta ke meja konsumen atau pembeli.
7. Cleaning Service
a. Membersihkan meja makan yang akan digunakan oleh konsumen atau pembeli.
b. Membereskan mangkok ramen dan gelas minuman apabila konsumen atau pembeli telah selesai makan di Hashi Ramen Bar dan Resto.
c. Membeli persediaan stock bahan baku makanan dan minuman kepada
3.2. Metode Penelitian
Metodologi penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin. Metodologi juga merupakan analisis teoritis mengenai suatu cara atau metode. Penelitian merupakan suatu penyelidikan yang sistematis untuk meningkatkan sejumlah pengetahuan, juga merupakan suatu usaha yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban. Hakekat penelitian dapat dipahami dengan mempelajari berbagai aspek yang mendorong penelitian untuk melakukan penelitian. Setiap orang mempunyai motivasi yang berbeda, di antaranya dipengaruhi oleh tujuan dan profesi masing-masing. Motivasi dan tujuan penelitian secara umum pada dasarnya adalah sama, yaitu bahwa penelitian merupakan refleksi dari keinginan manusia yang selalu berusaha untuk mengetahui sesuatu. Keinginan untuk memperoleh dan mengembangkan pengetahuan merupakan kebutuhan dasar manusia yang umumnya menjadi motivasi untuk melakukan penelitian.
Menurut Arikunto “ metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam pengumpulan data penelitiannya ”.[4,p. 136]
3.2.1. Desain Penelitian
Dalam melakukan suatu penelitian sangat perlu dilakukan perencanaan penelitian agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan sistematis.
Definisi dari desain penelitian menurut Moh. Nazir adalah sebagai berikut:
“Semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian,
mulai tahap persiapan sampai tahap penyusunan laporan.”
Sedangkan menurut Husein Umar definisi dari desain penelitian adalah:
“Rencana dan struktur penyelidikan yang dibuat sedemikian rupa agar diperoleh
jawaban atas pertanyaan-pertanyaan penelitian”.
Dari uraian di atas maka dapat dikatakan bahwa, desain penelitian
merupakan semua proses penelitian yang dilakukan oleh peneliti dalam melaksanakan penelitian mulai dari perencanaan sampai dengan pelaksanaan
penelitian yang dilakukan pada waktu tertentu.
3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data merupakan suatu teknik atau cara untuk memperoleh, mencari, mengumpulkan dan mencatat data yang digunakan untuk menyusun karya ilmiah. Sumber data ini terbagi menjadi dua yaitu Sumber Data Primer dan Sumber Data Sekunder.
3.2.2.1. Sumber Data Primer
mengumpulkan data primer adalah dengan melakukan Observasi, Wawancara, dan penyebaran Kuesioner.
1. Observasi.
Pengumpulan data dengan observasi langsung atau dengan pengamatan langsung adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut. Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini, peniliti secara langsung mengunjungi tempat penelitian yang bertempat di Jl. Lurah No. 169 Cimahi, dan meminta data yang dibutuhkan dalam penelitian ini kepada pemilik (Owner) Hashi Ramen Bar dan Resto Cimahi secara langsung. Dari hasil observasi yang telah dilakukan oleh peneliti, peneliti mendapatkan data-data yang dibutuhkan untuk membangun sistem informasi penjualan dan pembelian yang akan di bangun pada Hashi Ramen Bar dan Resto Cimahi.
2. Wawancara.
Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara pewawancara dengan responden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan wawancara). Wawancara yang dilakukan oleh peneliti dalam penilitian ini dilakukan secara langsung mewawancarai pemilik (Owner)
3.2.2.2. Sumber Data Sekunder
Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari data yang sudah ada. Data sekunder yang diperoleh untuk penelitian ini berasal dari data-data penjualan dan pembelian terdahulu yang dilakukan oleh Hashi Ramen Bar dan Resto Cimahi. Data-data yang terdahulu ini selanjutnya akan diolah kedalam sebuah sistem informasi penjualan dan pembelian yang akan dibangun, sehingga data-data tersebut nantinya akan mempermudah pegawai (User) dalam pembuatan laporan yang dibutuhkan pemilik (Owner) Hashi Ramen Bar dan Resto Cimahi. Data-data tersebut diantaranya berupa nota transaksi, daftar menu makanan dan minuman, daftar nama-nama bahan baku makanan dan minuman, dan data harga pokok penjualan (HPP) dari setiap makanan dan minuman.
3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem
Metode pendekatan dan pengembangan sistem merupakan metode-metode yang akan digunakan dalam melakukan perancangan sistem informasi serta untuk pengembangan sistem informasi tersebut.
3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem
perancangan sistem seperti flowmap, diagram konteks, data flow diagram (DFD) dan kamus data.
3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem
Untuk mempermudah penyusunan laporan dan pembuatan perangkat lunak, maka metode pengembangan sistem yang digunakan adalah metode paradigma prototype model, seperti yang tertera pada gambar dibawah berikut ini:
Gambar 3.2 Mekanisme Prototype
(Sumber : Abdul Kadir [1,p. 417])
Adapun penjelasan dari gambar mekanisme prototype di atas adalah sebagai berikut:
1. Identifikasi Kebutuhan Pemakai.
Pada tahap ini merupakan tahap awal dalam membangun sebuah sistem informasi, dimana antara pemakai sistem (users) dan pengembang sistem bertemu. Users menjelaskan tentang kebutuhan sistem yang akan dibangun oleh pengembang sistem.
1. Pengembang dan pemakai bertemu 2. Pemakai menjelaskan kebutuhan sistem
3. Pengembangmulai membuat prototype
4. Pemakai menguji prototype dan memberikan kritik dan saran
5. Pengembang melakukan modifikasi sesuai dengan masukan ( user )
2. Pembuatan Prototype.
Setelah menganalisa sistem yang akan dikembangkan serta kebutuhan - kebutuhan sistem untuk sistem yang akan dibangun, pengembang sistem mulai membuat prototype. Pembuatan ini meliputi perancangan sistem yang akan dibangun, dan kemudian diimplementasikan dengan pembuatan coding yaitu menterjemahkan hasil rancangan kedalam bentuk bahasa pemograman yang akan menjadi sebuah sistem informasi yang diharapkan oleh Users. 3. Pengujian Prototype.
Setelah tahap pembuatan prototype selesai, kemudian pengembang sistem dan Users melakukan pengujian program agar program dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan, dan users memberikan saran atau masukan bila terdapat kekurangan pada program.
4. Perbaikan Prototype.
Pada tahap ini pengembang sistem melakukan perbaikan dan modifikasi sesuai dengan masukan atau saran dari user.
3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan 1. Flow map
2. Diagram Konteks
Menurut Andri Kristanto Diagram konteks (Context Diagram) adalah sebuah diagram sederhana yang menggambarkan hubungan antara entitas luar, masukan dan keluaran dari sistem. Diagram konteks direpresentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem.[2,p. 70]
3. Data Flow Diagram
Data Flow Diagram (DFD) merupakan alat yang digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir ataupun lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan.[10,p. 700]
4. Kamus Data
Menurut Andri Kristanto Kamus Data adalah kumpulan elemen-elemen atau simbol-simbol yang di gunakan untuk membantu dalam penggambaran atau pengidentifikasian setiap field atau file di dalam sistem.[2,p. 72]
5. Perancangan Basis Data
A. Normalisasi
Andri Kristanto [2,p. 82] Untuk memberikan panduan yang sangat membantu bagi pengembang dalam menciptakan suatu table yang kuran efisien, maka diciptakanlah suatu teknik untuk mengurangi ketidakefisienan tabel dengan menggunakan teknik normalisasi. Normalisasi merupakan suatu proses pengelompokkan data elemen menjadi tabel-tabel yang menunjukkan entity dan relasinya.
B. Tabel Relasi
Menurut Andri Kristanto Tabel relasi adalah hubungan atau asosiasi suatu entitas dengan dirinya sendiri atau hubungan dengan entitas lainnya. Model basis data relasional meunjukkan suatu cara yang digunakan untuk mengelola/mengorganisasi data secara fisik dalam memori sekunder yang akan berdampak pula pada bagaimana mengelompokkan dan membentuk keseluruhan data yang terkait dalam sistem yang akan ditinjau.[2,p. 90] 3.2.4. Pengujian Software
Pengujian black box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Pengujian black box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori :
1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang 2. Kesalahan Interface.
3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal 4. Kesalahan kinerja
5. Inisialisasi dan kesalahan terminasi.
3.3. Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan
Analisis sistem merupakan suatu tahap pemahaman proses yang bertujuan untuk mengetahui proses apa saja yang terlibat di dalam sistem, bagaimana kerja dari setiap proses yang terlibat didalam sistem, dan hubungan suatu proses dengan proses yang lainnya. Dari pemahaman proses tersebut maka dapat dilakukan suatu evaluasi dan usulan terhadap sistem yang ada, untuk dikembangkan lebih lanjut. 3.3.1. Analisis Dokumen
Analisis dokumen merupakan kegiatan menganalisa semua dokumen yang ada pada sistem informasi penjualan dan pembelian yang berjalan di Hashi Ramen Bar dan Resto Cimahi. Adapun rincian dari analisis dokumen ini adalah sebagai berikut :
1. Nota Pembelian.
Fungsi : Untuk mengetahui makanan dan minuman apa saja yang di pesan oleh konsumen atau pembeli.
Rangkap : 1 (Satu)
Atribut : tgl_pembelian, nama_pemesan, banyaknya, nama_makanan, nama_minuman, total_pembelian
2. Nota Penjualan.
Fungsi : Untuk mengetahui makanan dan minuman apa saja yang di pesan oleh konsumen atau pembeli.
Sumber : Head Chef Rangkap : 1 (Satu)
Atribut : tgl_pembelian, nama_pemesan, banyaknya, nama_makanan, nama_minuman, total_pembelian
3. Laporan Penjualan
Fungsi : Untuk mengetahui data jumlah penjualan yang dilakukan oleh perusahaan.
Sumber : Owner II Rangkap : 2 (Dua)
Atribut : tgl_laporan, bulan, tahun, total_penjualan 4. Daftar Bahan Baku.
Fungsi : Untuk mengetahui stock bahan baku makanan dan minuman yang tersedia dan yang tidak tersedia (habis).
Sumber : Chef dan Bartenders Rangkap : 1 (Satu)
5. Daftar Pembelian Bahan Baku.
Fungsi : Untuk mengetahui daftar bahan baku yang akan dibeli oleh perusahaan.
Sumber : Head Chef Rangkap : 1 (Satu)
Atribut : tgl, bulan, tahun, nama_bahan_baku, jumlah_bahan_baku 3.3.2. Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan
Analisis prosedur yang sedang berjalan adalah menganalisa proses sistem informasi penjualan dan pembelian yang sedang berjalan pada Hashi Bar dan Resto Cimahi. Dengan adanya analisa ini, maka akan diketahui kelemahan atau kesalahan dari sistem yang sedang berjalan pada Hashi Ramen Bar dan Resto Cimahi. Berikut adalah hasil analisis sistem yang sedang berjalan di pada Hashi Ramen Bar dan Resto Cimahi :
1. Proses Transaksi Penjualan.
a. Konsumen datang dan menempati meja yang kosong atau tersedia pada Hashi Ramen Bar dan Resto Cimahi.
b. Waiters menghampiri konsumen dengan membawa daftar menu makanan dan minuman, kemudian waiters mencatat makanan dan minuman yang di pesan oleh konsumen kedalam nota pembelian.
Waiters dan Waiters akan kembali menghampiri konsumen dengan membawa nota pembelian untuk memberitahukan kepada konsumen bahwa makanan dan minuman yang di pesan telah habis, kemudian Waiters memberitahukan kepada konsumen makanan dan minuman apa saja yang masih tersedia lalu Waiters mencatat kembali makanan dan minuman yang di pesan oleh konsumen kedalam nota pembelian.
d. Setelah Head Chef mengecek makanan dan minuman yang di pesan oleh konsumen tersedia, Head Chef memberikan arahan kepada Chef dan Bartenders untuk menyajikan makanan dan minuman yang di pesan oleh konsumen, kemudian Head Chef mencetak nota pembelian dan menghitung total pembayaran makanan dan minuman yang di pesan oleh konsumen.
e. Konsumen membayar total pembayaran yang harus dibayar, dan menerima nota pembelian.
f. Head Chef menyimpan nota penjualan, lalu dilaporkan kepada Owner II yang kemudian oleh Owner II dibuatkan laporan penjualan, lalu laporan penjualan diserahakan kepada Owner I.
2. Proses Transaksi Pembelian
b. Head Chef mengecek kembali laporan stock bahan baku yang diminta oleh Chef dan Bartenders, jika sesuai maka Head Chef akan membuat daftar stock bahan baku yang harus dibeli dan menyerahkannya kepada Cleaning Service untuk membelanjakannya kepada supplier.
c. Supplier menyipakan bahan baku yang diminta lalu membuatkan faktur pembelian dan menyerahkannya kepada Cleaning Service, kemudian faktur tersebut nantinya akan diberikan kepada Head Chef.
d. Setelah Cleaning Service membelanjakan bahan baku yang diminta oleh Head Chef kepada supplier, kemuadian Head Chef mengecek faktur pembelian yang diberikan oleh Cleaning Service, apabila sesuai makan Head Chef akan membuat laporan pembelian, lalu laporan pembelian tersebut diserhakan kepada Owner I.
3.3.2.1. Flow Map
Flow map menggambarkan aliran data dan informasi antar bagian didalam sebuah organisasi danmenelusuri sebuah dokumen dari asalnya sampai tujuannya. Secara rinci flow map menunjukkan dari mana dokumen tersebut berasal, distribusinya, dan tujuan digunakannya dokumen tersebut. Flowmap bermanfaat untuk menganalisis kecukupan prosedur pengawasan dalam sebuah sistem.
Flow Map Penjualan Pada Hashi Ramen Bar dan Resto
Gambar 3.3 Flow Map Sistem Penjualan yang Sedang Berjalan Pada Hashi Ramen Bar dan Resto Cimahi.
Keterangan :
A1 = Arsip Penjualan
Flow Map Proses Pembelian pada Hashi Ramen Bar dan Resto
Owner I Supplier
Bartenders
Chef Head Chef Cleaning Service
Daftar Stock Bahan
Gambar 3.4 Flow Map Sistem Pembelian yang Sedang Berjalan Pada Hashi Ramen Bar dan Resto Cimahi.
Keterangan :
3.3.2.2. Diagram Konteks
Diagram konteks digunakan untuk menggambarkan hubungan sistem dengan lingkungan luar perusahaan. Berikut ini adalah diagram konteks yang sedang berjalan pada Hashi Ramen Bar dan Resto:
Sistem Informasi Penjualan Hashi Ramen Bar dan Resto Konsumen
Gambar 3.5 Diagram Konteks yang Sedang Berjalan Pada Hashi Ramen
Bar dan Resto Cimahi
3.3.2.3. Data Flow Diagram
1.0
Konsumen 1.1 Cek Pesanan
1.2 Cetak Nota
Pembelian
1.3 Membuat Laporan
Penjualan
Arsip Nota Penjualan
Owner
Arsip Laporan Penjualan
Nota Pembelian
Nota Pembelian
Nota Penjualan
Nota Penjualan Laporan Penjualan
Data Laporan Penjualan
Data Pesanan
Data Pembelian
Head Chef
yang dibeli Daftar Bahan Baku yang dibeli
Daftar Bahan Baku yang dibeli Bahan Baku yang dibeli Tidak
Lengkap
Gambar 3.8 Data Flow Diagram Level 1 Proses 2 yang Sedang Berjalan
3.3.3. Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan
Tabel 3.1 Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan
No. Permasalahan Solusi
1. Proses pencatatan data transaksi penjualan makanan dan minuman pada Hashi Ramen Bar dan Resto masih dilakukan dengan cara mencatatnya pada sebuah Nota. Sehingga terjadinya penumpukan dokumen dan kesulitan dalam pembuatan laporan.
Segera dibangunya sistem informasi penjualan yang terintegrasi dengan database yang nantinya dapat membantu karyawan (user) dalam proses pencatatan data transaksi penjualan makanan dan minuman.
2. Proses pencatatan data bahan baku makanan dan minuman pada Hashi Ramen Bar dan Resto masih dilakukan dengan cara mencatatnya pada sebuah Buku Besar yang mengakibatkan memperlambatnya waktu pekerjaan dan memperlambatnya proses pembuatan laporan bahan baku yang akan dibeli.
3. Terjadinya proses pencarian data yang membutuhkan waktu yang cukup lama dan sulit apabila owner meminta laporan, karena belum adanya media penyimpanan berupa database. Bertumpuknya Nota yang berisi data transaksi penjualan pada penyimpanan arsip, sehingga pegawai harus membuka satu persatu tumpukan Nota data transaksi penjualan tersebut.
56
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Perancangan Sistem
Perancangan sistem adalah suatu gambaran sketsa sistem atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam kesatuan yang utuh dan berfungsi. Perancangan perangkat lunak ini dibuat berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan pada Hashi Ramen Bar dan Resto Cimahi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada pada tahap analisa. Perancangan sistem secara umum bertujuan untuk memberikan gambaran secara umum kepada pemakai sistem yang baru dan juga merupakan persiapan dari rancangan terperinci dengan mengidentifikasi komponen-komponen sistem informasi. Pada tahap perancangan ini akan dijelaskan mengenai perancangan pada struktur data yang digunakan, perancangan arsitektur program yang akan dibuat, perancangan antarmuka dan perancangan prosedural.
4.1.1. Tujuan Perancangan Sistem
Dalam membangun suatu sistem, perancangan sistem merupakan langkah yang sangat penting, tujuan dari perancangan sistem secara garis besar adalah untuk menghasilkan bentuk rancangan yang dapat memenuhi kebutuhan akan penyelesaian masalah secara cepat dan benar.
1. Memperbaiki pengolahan data pada Hashi Ramen Bar dan Resto Cimahi yang semulanya menggunakan sistem pengolahan data yang manual menjadi sistem pengolahan data yang terintegrasi dengan database.
2. Dapat menyimpan data, mengolah data, melakukan pencarian data, dan menampilkan data – data dengan cara perhitungan atau informasi secara cepat.
Perancangan sistem menggambarkan suatu rancangan sistem yang akan dibangun sebelum dilakukan pengkodean ke dalam suatu bahasa pemrograman. Dalam perancangan suatu sistem tidak terlepas dari hasil analisis, karena dari hasil analisis sistem baru dapat dibuat suatu perancangan sistem.
4.1.2. Gambaran Umum Sistem Yang Diusulkan
Rancangan sistem baru yang diterapkan adalah untuk menemukan dan mengembangkan metode - metode, prosedur, dan proses suatu data agar tujuan dari suatu organisasi dapat tercapai. Perancangan dibuat untuk meminimalkan kekurangan, kelemahan, dan mengatasi masalah yang di hadapi dan sistem informasi penjualan dan pembelian yang dirancang diharapkan dapat memberi solusi alternatif baru yang memberi kemudahan terhadap pelaksanaan penjualan dan pembelian pada Hashi Ramen Bar dan Resto Cimahi.
Adapun gambaran umum sistem yang diusulkan adalah sebagai berikut:
2. Perancangan Basis Data (Normalisasi, Relasi Tabel, ERD, Struktur File, dan Kodifikasi).
3. Perancangan antar muka (Struktur Menu, Perancangan Input dan Output).
4.1.3. Perancangan Prosedur Yang Diusulkan
Prosedur merupakan urutan kegiatan yang terdiri dari tahapan-tahapan yang menerangkan mengenai proses Flow Map, Diagram Konteks, DFD, dan Kamus Data, sebagai solusi dari permasalahan yang ada di dalam sistem, apa yang dikerjakan, siapa yang mengerjakan proses tersebut dan bagaimana suatu proses inti dapat dikerjakan. Dibawah ini adalah prosedur-prosedur sistem yang diusulkan pada Hashi Ramen Bar dan Resto Cimahi, adalah sebagai berikut :
1. Konsumen memesan makanan dan minuman kepada waiters.
2. Waiters melakukan penginputan data pesanan makanan dan minuman kedalam database dan melakukan pencetakan nota.
3. Nota diberikan kepada konsumen.
4. Head Chef melakukan pengecekan bahan baku didalam database dan mencetak stock bahan baku yang habis lalu diberikan kepada Waiters. 5. Waiters melakukan penginputan pembelian bahan baku yang habis, setelah
itu Waiters mencetak daftar pembelian bahan baku kemudian diberikan kepada Owner I.
6. Owner I melakukan persetujuan pembelian bahan baku, lalu persetujuan pembelian bahan baku tersebut dierikan kepada Head Chef.
8. Supplier membuatkan faktur pembelian bahan baku, dan faktur tersebut lalu diberikan kepada Waiters.
9. Waiters melakukan Update bahan baku yang dibeli kedalam database. 10.Head Chef mencetak laporan penjualan lalu diberikan kepada Owner I. 11.Head Chef mencetak laporan pembelian lalu diberikan kepada Owner I.
4.1.3.1. Flow Map
Flow Map Penjualan dan Pembelian Yang diusulkan Pada Hashi Ramen Bar dan Resto
4.1.3.2. Diagram Konteks
Diagram konteks ini merupakan gambaran secara umum sistem yang diusulkan secara menyeluruh, dan dengan diagram konteks ini akan diketahui seluruh masukan yang dilakukan kedalam sistem atau keluaran yang dilakukan dari sistem serta siapa saja yang memberikan data kedalam sistem dan kepada siapa saja data dan informasi yang dihasilkan oleh sistem diberikan. Adapun gambaran umum diagram konteks sistem yang diusulkan adalah sebagai berikut :
Konsumen Sistem Informasi Penjualan Hashi
Ramen Bar Dan Resto Owner I
Supplier Data Penjualan
Nota Penjualan
Daftar Bahan Baku Beli Laporan Penjualan
Laporan Pembelian Barang
Faktur Daftar Bahan Baku Beli
Data Bahan Baku Beli
Gambar 4.2 Diagram Konteks yang Diusulkan Pada Hashi Ramen
4.1.3.3. Data Flow Diagram
Data flow diagram merupakan bagian dari analisis sistem yang diusulkan berdasarkan flow map dan digram konteks diatas. Data flow diagram ini juga merupakan pemecahan dari diagram konteks yang didalamnya terdapat prose-proses pencatatan serta penyimpanan data penjualan dan pembelian.
4.1.3.3.1. DFD Level 1 Yang Diusulkan
Konsumen
Konsumen
Gambar 4.4 Data Flow Diagram Level 1 Proses 1 yang Diusulkan Pada Hashi Ramen Bar dan Resto Cimahi
Bahan Baku
Supplier
Gambar 4.6 Data Flow Diagram Level 1 Proses 3 yang Diusulkan
Pada Hashi Ramen Bar dan Resto Cimahi
Owner I
Pembelian Bahan Baku File Penjualan
Laporan Penjualan
Gambar 4.7 Data Flow Diagram Level 1 Proses 4 yang Diusulkan
4.1.3.3.2. Kamus Data
Kamus data atau data dictionary adalah katalog data yang mengulas tentang fakta dan kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan menggunakan kamus data atau data dictionary ini, analisis sistem yang dilakukan dapat mengidentifikasi data yang mengalir ke dalam sistem yang diusulkan secara lengkap. Adapun kamus data atau data dictionary yang mengalir pada DFD Level 1, agar lebih jelasnya dapat dilihat pada kamus data dibawah ini :
Tabel 4.1 Kamus Data
1. Nama Alur Data
Data_Penjualan
Aliran Data Proses 1.0 –Proses4.0 –Waiter
Struktur Data No_faktur , tanggal , nama , no_kursi , status , bayar , kembali , total
2. Nama Alur Data
Nota_Penjualan
Aliran Data Proses 1.0-Konsumen
Struktur Data No_faktur , tanggal , nama , bayar , kembali , total
Data
Aliran Data Proses 1.0-3.0 –Waiter
Struktur Data Kode_bahan , nama_bahan , stok , satuan
4. Nama Alur Data
Daftar_Bahan_Baku_Beli
Aliran Data Proses 3.0-Owner I
Struktur Data Tgl_beli , kode_bahan , nama_bahan , jumlah
5. Nama Alur Data
Laporan Pembelian Bahan Baku
Aliran Data Proses 5.0-Owner1
Struktur Data Tgl_beli , kode_bahan , nama_bahan , jumlah
6. Nama Alur Data
Laporan_Penjualan
Aliran Data Proses 5.0-Owner1
Struktur Data No_faktur , tanggal , nama , bayar , kembali , total
4.1.4. Perancangan Basis Data