• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Penjualan Dan Pembelian Makanan Dan Minuman Pada Restoran Bandung Indah Golf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Informasi Penjualan Dan Pembelian Makanan Dan Minuman Pada Restoran Bandung Indah Golf"

Copied!
188
0
0

Teks penuh

(1)

i

Club dalam mendapatkan keuntungan perusahaan. Dalam kegiatannya restoran tersebut melakukan proses pembelian berbagai bahan makanan dan minuman dari beberapa supplier yang kemudian di olah dan akhirnya di jual kepada pelanggan restoran. Proses tersebut sangat berpengaruh dalam pengendalian sistem persediaan bahan makanan dan minuman di Restoran Bandung Indah Golf. Berdasarkan analisa sistem persediaan bahan makanan dan minuman di restoran tersebut, sering ditemukan kondisi under stock dan over stock. Hal tersebut terjadi karena sistem yang berjalan tidak secara otomatis mengurangi jumlah persediaan bahan makanan dan minuman yang telah terjual. Hal ini menyebabkan jumlah pemakaian bahan makanan dan minuman yang keluar tidak terkontrol secara sistematis. Guna menunjang kelancaran proses penjualan dan pembelian bahan makanan dan minuman, maka di rancanglah Sistem Informasi penjualan dan pembelian yang mampu mengendalikan dan mengontrol persediaan bahan makanan dan minuman.

Untuk mencapai tujuan tersebut metode penelitian yang digunakan meliputi desain penelitian menggunakan metode deskriptif, metode pengumpulan data yang digunakan wawancara dan observasi, metode pendekatan yang digunakan adalah metode pendekatan terstruktur, metode pengembangan sistemnya adalah model Prototype , alat bantu analisis dan perancangan meliputi Flowmap, Data flow Diagram (DFD) dan Entity Relationship Diagram (ER-D). Adapun perangkat lunak pendukung dalam pembuatan sistem informasi Penjualan dan Pembelian ini adalah Microsoft Visual Basic 6.0 sebagai interface dan Microsoft SQL Server 2000 sebagai databasenya. Sedangkan teknik yang digunakan untuk menguji sistem informasi tersebut menggunakan metode black box.

Berdasarkan analisa, perancangan, implementasi, dan pengujian maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian Makanan dan Minuman pada Restoran Bandung Indah Golf mampu mengendalikan dan mengontrol persediaan bahan makanan dan minuman, secara otomatis melakukan update stok persediaan bahan makanan dan minuman, dan mampu menangani proses pemberian diskon secara otomatis serta telah menangani proses penjualan menu paket.

(2)

ii

contribution to the Bandung Indah Golf and Country Club by making profit to the company. The restaurant buy and process various of food and beverages from several suppliers that later on though sold to the customers. Its process is very affect the control system of food supplies and beverages at the Bandung Indah Golf Restaurant. Based on the analysis of the current system at the restaurant, it often found that the condition is under stock and over stock. This happens because the current system does not reduce the data of supplies of food and beverages have been sold automatically. This causes the amount of consumption of food and beverages that has been sold are not controlled systematically. To solve the process of sales and purchases food and beverages problems, it is designed the Information Systems in Bandung Indah Golf Restaurant.

To achieve these objectives the research methods use research design using descriptive methods, data collection methods used interviews and observations, the approach method used is structured method of approach, method development system used is a prototype model, tool analysis and design includes Flowmap, Data flow Diagrams (DFD) and Entity Relationship Diagram (ER-D). The software support in The Manufacture of Sales and Purchase information system is Microsoft Visual Basic 6.0 as an interface and Microsoft SQL Server 2000 as its database. The techniques used to test the information system using the method of black box.

Based on the analysis above it can be concluded that The Information System of Sales and Purchases Food and Beverages in Bandung Indah Golf Restaurant be able to control the supply of food and beverages process, automatically update the stock of food and beverages, automatically handle the discount process, able to handle the sales process of package menu.

(3)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Restoran Bandung Indah Golf merupakan salah satu fasilitas yang dimiliki oleh Bandung Indah Golf and Country Club. Restoran tersebut cukup memberikan kontribusi yang positif bagi Bandung Indah Golf and Country Club dalam mendapatkan keuntungan perusahaan. Dalam kegiatannya restoran tersebut melakukan proses pembelian berbagai bahan makanan dan minuman dari beberapa supplier yang kemudian di olah dan akhirnya di jual kepada pelanggan restoran. Proses penjualan dan pembelian tersebut sangat berpengaruh dalam proses pengolahan persediaan barang di Restoran Bandung Indah Golf.

(4)

stok level penjualan restoran, terbukti dari laporan stok opname mulai dari Desember 2010 sampai dengan Februari 2011 sesuai tabel 1.1 :

Tabel 1.1 Tabel Analisis Persediaan Bahan Makanan dan Minuman

Bulan

Hasil Analisis dari 240 Bahan Makanan dan Minuman yang Terdapat di Restoran Bandung Indah Golf

Under Stock Over Stock

Desember 2010 15% 10%

Januari 2011 10% 9%

Februari 2011 20% 10.5%

(5)

1.2 Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah

Identifikasi masalah adalah cara untuk mengidentifikasi masalah yang akan dijadikan objek penelitian dalam membuat laporan penelitian ini. Rumusan masalah adalah gambaran atau rancangan masalah yang akan diteliti dalam sebuah penelitian.

1.2.1 Identifikasi Masalah

Melihat dari latar belakang yang dibahas, diketahui bahwa pelayanan Restoran Bandung Indah Golf dinilai kurang memberikan informasi yang jelas mengenai keberadaan stok makanan dan minuman yang akan dijual. Dari hal tersebut ditemukan beberapa permasalahan, antara lain :

1. Seringnya terjadi kekosongan stok ( under stock ) atau kelebihan stok ( over stock ) bahan mentah makanan atau minuman yang disebabkan karena Restoran Bandung Indah Golf tidak memiliki perhitungan standar stok level.

2. Sistem informasi penjualan yang sedang berjalan tidak secara otomatis melakukan update stok persediaan bahan makanan dan minuman di gudang, sehingga mengakibatkan jumlah pemakaian bahan makanan dan minuman tidak terkontrol secara sistematis.

(6)

4. Sistem informasi penjualan yang sedang berjalan tidak menangani penjualan menu paket.

5. Sistem informasi penjualan yang sedang berjalan tidak menangani proses pemberian diskon secara otomatis kepada pelanggan yang tergolong karyawan Restoran Bandung Indah Golf.

1.2.2 Rumusan Masalah

Dari identifikasi masalah yang telah disebutkan diatas, maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana sistem penjualan dan pembelian makanan dan minuman yang sedang berjalan, sehingga mengakibatkan tidak terkontrolnya antara data pembelian dengan data pemakaian bahan makanan dan minuman.

2. Bagaimana perancangan sistem mampu memberikan informasi mengenai stok persediaan bahan mentah makanan dan minuman, yang terpakai dan yang tidak terpakai.

(7)

dan minuman yang dibutuhkan dalam penjualan makanan dan minuman tersebut.

4. Bagaimana pengujian hasil implementasi Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian Makanan dan Minuman pada Bandung Indah Golf, memungkinkan perekayasa perangkat lunak mendapatkan serangkaian kondisi input dan output yang sepenuhnya menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program.

1.3. Maksud dan Tujuan penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

Berdasarkan dari latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maksud dari penelitian ini adalah untuk merancang sebuah Sistem Infromasi Penjualan dan Pembelian Makanan dan Minuman pada Restoran Bandung Indah Golf untuk memudahkan perusahaan dalam mengontrol stok barang, dan memperbaiki pelayanan kepada pelanggan dari segi penyediaan makanan dan minuman yang dipesan.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai penulis dari penelitian yang dilakukan tentang sistem penjualan dan pembelian makanan dan minuman yang adalah sebagai berikut :

(8)

2. Untuk membuat perancangan sistem informasi yang mampu memberikan informasi mengenai stok persediaan bahan mentah makanan dan minuman, yang terpakai dan yang tidak terpakai.

3. Untuk mengetahui implementasi Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian Makanan dan Minuman pada Restoran Bandung Indah Golf, sehingga dapat membantu dalam proses kegiatan pembelian bahan mentah makanan dan minuman serta pengendalian dan pengontrolan persediaan bahan mentah makanan dan minuman yang dibutuhkan dalam penjualan makanan dan minuman tersebut.

4. Untuk mengetahui apakah hasil pengujian Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian Makanan dan Minuman pada Restoran Bandung Indah Golf, berhasil sesuai dengan yang diinginkan atau tidak.

1.4 Kegunaan Penelitian

(9)

1.4.1 Kegunaan Praktis

Bagi karyawan Restoran Bandung Indah Golf, dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat membantu dalam meningkatkan kinerja di Restoran itu sendiri, dengan membantu memberikan informasi stok barang yang ada digudang, menghindari under stock dan over stock serta pengolahan pencatatan stok opname dalam setiap bulannya bisa dipertanggungjawabkan.

1.4.2 Kegunaan Akademis

Bagi pengembangan ilmu sistem informasi yaitu dengan cara membuat aplikasi-aplikasi baru yang berbasis sistem informasi untuk mengatasi masalah-masalah yang sering terjadi pada objek penelitian.

Bagi penulis, penelitian ini merupakan suatu studi kasus tentang bagaimana membuat sebuah Sistem Informasi pada sebuah perusahaan. Melalui penelitian ini penulis akan mendapatkan pengetahuan yang baru dan akan lebih mengerti cara membangun suatu.

1.5 Batasan Masalah

Dalam pembangunan sistem ini akan ditentukan ruang lingkup yang akan dibahas antara lain :

(10)

bahan mentah dari makanan dan minuman dari supplier, serta mengolah persediaan bahan mentah makanan dan minuman.

2. Menangani proses transaksi penjualan makanan dan minuman ke pelanggan yang secara otomatis dapat mengurangi persediaan bahan makanan dan minuman.

3. Menangani proses perhitungan pajak restoran dalam setiap transaksi penjualan.

4. Menangani pemberian diskon 20% untuk karyawan restoran yang melakukan pembelian makanan dan minuman yang di buat oleh restoran Bandung Indah Golf tidak termasuk makanan dan minuman kemasan.

5. Menangani proses pemesanan menu paket (pemesanan makanan dan minuman dalam jumlah yang besar karena ada acara khusus), yang wajib di konfirmasi seminggu sebelum hari pemesanan berlangsung dan pelanggan wajib memberikan uang muka sebesar 10% pada saat pemesanan terjadi.

6. Dalam satu kali transaksi pemesanan menu paket, pelanggan hanya diperbolehkan memesan satu jenis menu paket.

7. Proses pembayaran secara kredit dilakukan hanya sebatas penginputan no.kartu kredit dan penyeleksian cara pembayaran. Pembayaran dengan kartu kredit dilakukan dengan minimal pembelian sebesar Rp. 150.000 (seratus lima puluh ribu rupiah).

(11)

karena adanya pemesanan salah satu menu dari makanan dan minuman yang disajikan oleh restoran.

9. Jumlah pemakaian bahan makanan dan minuman hanya dapat dilakukan sesuai dengan resep yang disediakan.

10.Hanya menangani proses transaksi pembelian dari supplier. Tidak sampai menangani proses retur pembelian dari supplier dan proses pembayaran hutang ke supplier.

1.6 Lokasi dan Waktu penelitian

Penulis melakukan penelitian skripsi pada Restoran Bandung Indah Golf yang beralamat di Kopo Margahayu Km 8.4 Bandung, adapun jadwal penelitiannya sesuai tabel 1.2 :

Tabel 1.2 Estimasi Waktu Penelitian

Kegiatan Penelitian

Maret April Mei Juni

2011 2011 2011 2011

Dalam Minggu Dalam Minggu Dalam Minggu Dalam Minggu

(12)

Tabel 1.2 Estimasi Waktu Penelitian [lanjutan]

c. Perancangan database

d. Perancangan I/O

Evaluasi Prototype

(13)

BAB II LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Sistem

Menurut Al-Bahra (2005 : 2) Dalam mendefinisikan sistem terdapat dua kelompok pendekatan sistem, yaitu sistem yang lebih menekankan pada prosedur dan elemennya, Prosedur didefinisikan sebagai suatu urut-urutan yang tepat dari tahapan-tahapan instruksi yang menerangkan apa yang harus dikerjakan, siapa yang mengerjakan, kapan dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya.

Menurut Dr. Azhar Susanto, MBus, Ak (2004:18) sistem adalah kumpulan/group dari subsistem/ bagian/ komponen apapun baik phisik maupun non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu.

Dari beberapa definisi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa sistem dapat didefinisikan sebagai suatu kumpulan elemen dari subsistem yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan.

2.1.1. Karakteristik Sistem

Menurut Al-Bahra (2005 : 3) Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, antara lain :

1. Komponen Sistem

(14)

mempunyai karakteristik dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

2. Batasan Sistem

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan dan menunjukan ruang lingkup dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem

Lingkungan luar sistem dari suatu sistem adalah apaun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan juga merugikan. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energy dari sistem dan dengan demikian harus dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, jika tidak maka akan mengangu kelangsungan hidup dari sistem.

4. Penghubung Sistem

(15)

5. Masukan Sistem

Masukan sistem adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan dan masukan sinyal maintenance input adalah energy yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat berjalan. Sinyal input adalah energy yang diproses untuk mendapatkan keluaran dari sistem.

6. Keluaran Sistem

Keluaran sistem adalah energi yang di olah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain.

7. Pengolahan Sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.

8. Sasaran Sistem

(16)

2.2. Konsep Dasar Informasi

Merupakan konsep yang mendasari timbulnya informasi, maka penjabaran untuk mengetahui apa itu informasi dan elemen yang terkandungnya adalah sebagai berikut :

2.2.1. Data

Menurut Al-Bahra (2005 : 8) Data adalah deskripsi dari suatu kejadian yang kita hadapi (the description of things and events that we face). Sementara data bisnis (business data) didefinisikan sebagai deskripsi organisasi tentang suatu (resources) dan kejadian (transactions) yang terjadi (business data is an organization’s descriptions of things (resources) and events (transactions) that it face). Definisi data yang lain adalah data merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kesatuan nyata (fact and entity) adalah berupa suatu objek nyata seperti tempat, benda dan orang yang betul-betul ada dan terjadi. Untuk pengambilan keputusan bagi manajemen, maka faktor-faktor tersebut harus diolah lebih lanjut untuk menjadi suatu informasi. Sesudah diolah lebih lanjut untuk menjadi suatu informasi.

2.2.2. Pengolahan Data (Data Processing)

(17)

1. Data Masukan

Kumpulan data transaksi kesebuah pengolahan data medium, merupakan data masukan. Contoh lain dari data masukan adalah pengkodean data transaksi kedalam bentuk lain (contoh, converting atribut kelamin female ke huruf F), dan penyortiran data atau informasi untuk pengambilan keputusan (potential information for future).

2. Data Transformasi

Beberapa bentuk data transformasi diantaranya adalah sebagai berikut: a. Kalkulasi operasi aritmatik terhadap data field.

b. Menyimpulkan proses akumulasi beberapa data, misalkan, menjumlah jumlah jam kerja setiap hari dalam seminggu menjadi nilai total jam kerja per minggu.

3. Informasi Keluaran

(18)

2.3. Informasi

Menurut Al-Bahra (2005 : 8) Dalam menganalisis dan merencanakan perancangan suatu sistem harus mengerti terlebih dahulu komponen-komponen yang ada dalam sistem tersebut. Darimana data dan informasi tersebut diperoleh dan kemana hasil pengolahan data dan informasi tersebut diperlukan. Kedua menurut Gordon. B. Davis (1985) yang dikutip oleh Al-Bahra (2005 :8), mendefinisikan informasi sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti dan berguna bagi penerimanya untuk mengambil keputusan masa kini maupun yang akan dating. Informasi mempunyai ciri benar atau salah, baru, tambahan, dan korektif.

Jadi informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan.

(19)

2.3.1. Siklus Informasi

Menurut Al-Bahra (2005 : 11) Untuk memperoleh informasi yang bermanfaat bagi penerimanya, perlu dijelaskan bagaimana siklus yang terjadi atau dibutuhkan dalam menghasilkan informasi. Siklus informasi atau siklus pengolahan data adalah sebagai berikut.

Gambar 2.1. Komponen Sistem Informasi

(Sumber : Al-Bahra Bin Ladjamudin. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Graha Ilmu. Yogyakarta)

2.4. Pengertian Penjualan

(20)

perusahaan dapat menerapkan tiga metode penjualan yang sering dikenal yaitu penjualan tunai, penjualan kredit, dan penjualan konsinyasi.

(http://www.scribd.com/doc/11320689/Definisi-Penjualan)09 Maret 2011

2.5. Pengertian Pembelian

Pembelian dapat diartikan sebagai urutan kerja atau salah satu proses yang berkaitan dengan pengadaan barang dagangan.

Menurut Nugroho Widjajanto (2001:352) fungsi pembelian barang sebenarnya berada di bawah atap fungsi logistik. Yang dimaksud dengan fungsi logistik adalah fungsi perencanaan dan pengendalian aliran fisik barang yang mengalir ke segenap bagian organisasi.

Aliran fisik barang menyangkut barang dagangan yang akan dijual kembali pada perusahaan dagang ataupun bahan baku yang akan diolah menjadi barang jadi seperti pada perusahaan manufaktur. Fungsi pembelian pada umumnya bertanggungjawab untuk :

a. Menentukan kuantitas barang yang akan dibeli secara tepat. b. Menentukan waktu penerimaan barang yang tepat.

c. Menentukan rekanan pemasok barang yang tepat.

(21)

a. Jumlah barang yang dipesan . b. Biaya pengelolaan barang. c. Resiko kelangkaan barang.

(http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/archives/HASH01e7. dir/doc.pdf)09 Maret 2011

2.6. Pengertian Persediaan Barang

Persediaan adalah barang yang dimiliki untuk dijual atau untuk diproses selanjutnya dijual. Berdasarkan pengertian di atas maka perusahaan jasa tidak memiliki persediaan, perusahaan dagang hanya memiliki persediaan barang dagang sedang perusahaan industri memiliki 3 jenis persediaan yaitu persediaan bahan baku, persediaan barang dalam proses dan persediaan barang jadi (siap untuk dijual).

Dalam laporan keuangan, persediaan merupakan hal yang sangat penting karena baik laporan Rugi/Laba maupun Neraca tidak akan dapat disusun tanpa mengetahui nilai persediaan. Kesalahan dalam penilaian persediaan akan langsung berakibat kesalahan dalam laporan Rugi/Laba maupun neraca. Dalam perhitungan Rugi/Laba nilai persediaan (awal & akhir) mempengaruhi besarnya Harga Pokok Penjualan (HPP).

(22)

2.7. Perangkat Bantu Pembangun Sistem Informasi

Perangkat lunak yang sedang digunakan oleh Restoran Bandung Indah Golf terdiri dari Visual Basic 6.0, MS SQL Server 2000 dan Crystal Report 8.0. Adapun dalam pengembangan Sistem Informasi Penjualan dan pembelian pada Restoran Bandung Indah Golf penulis akan tetap menggunakan perangkat lunak yang sama hanya saja untuk pengembangan database akan menggunakan MS SQL 2000 dengan alasan digunakannya perangkat lunak tersebut adalah sebagai berikut.

2.7.1. Visual Basic 6.0

Menurut Yuswanto (2005 : 83) Penggunaan Microsoft Visual Basic 6.0 dalam aplikasi ini adalah untuk sarana pembuatan tampilan daripada program yang telah dibuat. Lingkungan pemrograman Visual Basic 6.0 mengandung semua sarana yang dibutuhkan dalam pembuatan program-program aplikasi yang bagus untuk windows dengan cepat dan efisien. Dalam Visual Basic 6.0 terdapat antarmuka yaitu jendela yang bisa diubah-ubah untuk membuat antarmuka program. Dalam Visual Basic juga terdapat toolbox yang berfungsi untuk menambahkan elemen antarmuka program ke dalam form.

(23)

embedding). Dengan objek tersebut memungkinkan pembuatan hubungan antara fungsi atau seluruh aplikasi lain dengan program kita.

2.7.2. MS SQL Server 2000

Menurut Yuswanto (2005 : 31) MS SQL server 2000 merupakan bahasa yang dirancang khusus untuk berkomunikasi dengan database relasional. Tujuan dari pemakaian SQL, diantaranya :

1. Memanggil data dari satu tabel atau lebih pada satu database atau lebih

2. Memanipulasi data pada tabel-tabel dengan menyisipkan, menghapus atau memperbaharui record.

3. Mendapatkan ringkasan informasi mengenai data pada tabel, seperti total, jumlah record, nilai maksimum, nilai minimum, dan nilai rata-rata.

4. Membuat, memodifikasi, atau menghapus tabel pada database. 5. Membuat atau menghapus indeks suatu tabel.

Secara umum perintah-perintah pada SQL server dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu :

1. DDL (Data definition Language) merupakan bagian dari SQL yang digunakan untuk mendefinisikan data dan objek yaitu membuat, mengubah, menghapus dan memberikan izin.

(24)

bertugas untuk melakukan query dan perubahan yang dilakukan didalam suatu tabel .

2.7.3. Crystal Report 8.5

Menurut Yuswanto (2005 : 341) Penggunaan crystal report 8.5 dalam aplikasi ini adalah untuk sarana pembuatan laporan khususnya pencetakkan peta yang diinginkan oleh pengguna. Crystal report telah memiliki fasilitas lengkap. Salah satu tipe laporan yang terdapat dalam Crystal Report 8.5 yang digunakan untuk aplikasi ini adalah tipe laporan standard merupakan jenis laporan yang paling banyak digunakan, dengan menyediakan 8 tab pilihan yang memudahkan pemakai dalam membuat laporan. Selain itu dapat ditentukan tata letak laporan sampai menentukan chart dan menyeleksi laporan.

2.8. Perangkat Bantu Analisa dan Perancangan

Perancangan sistem adalah penggambaran, penerapan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan utuh dan berfungsi. Tahap perancangan sistem bertujuan sebagai berikut :

1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.

2. Memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemogram komputer (programmer) dan ahli-ahli teknik yang terlibat.

(25)

2.8.1 Context Diagram (Diagram Konteks)

Context Diagram adalah bagian dari data flow diagram (DFD) yang berfungsi memetakan model lingkungan, yang dipresentasikan dengan lingkungan tunggal yang mewakili keseluruhan sistem. Context Diagram memiliki sejumlah karakteristik yaitu : kelompok pemakai, data masukan(input), data keluaran(output), penyimpanan data (storage) dan batasan. Adapun batasan antara sistem dan lingkungan menggunakan simbol berikut :

1. persegi panjang (terminator) untuk berkomunikasi langsung dengan sistem melalui aliran data. Antara terminator tidak boleh berkomunikasi langsun

2. Lingkaran Untuk menunjukkan adanya kegiatan proses dalam sistem

3. Panah (aliran data) Kepala panah menunjukan arah aliran data 4. Dua garis sejajar (data stores) Sebagai tempat penyimpanan data. Langkah-langkah yang dapat membantu dalam menggambarkan Context Diagram :

1. Identifikasikan seluruh informasi yang dibutuhkan

2. Identifikasikan seluruh data yang dibutuhkan proses/informasi 3. Identifikasikan seluruh tujuan setiap informasi bagi penggunanya 4. Identifikasikan seluruh sumber data yang dibutuhkan

proses/informasi

(26)

2.8.2. Data Flow Diagram (DFD)

Model ini berfungsi untuk menggambarkan sistem sebagai jaringan kerja antar fungsi yang berhubungan satu sama lain dengan aliran dan penyimpanan data. DFD pada dasarnya sebuah diagram yang menjelaskan bagaimana hubungan bersama dari bagian file, laporan, sumber dokumen dan sebagainya. DFD termasuk alat komunikasi medium yang baik antara designer dan pemakai karena mudah di pahami. Tujuan dari DFD adalah membuat atau mengetahui aliran (track) aliran data seluruhnya dari sistem. Data dan proses adalah hal yang kritis untuk dipahami. DFD berbeda dengan flow sistem (sistem flowchart) dan flow program (program flowchart). Terdapat empat komponen dalam DFD diantaranya :

1. Proses

Dipresentasikan dalam bentuk lingkaran atau bujursangkar dengan sudut melengkung. Setiap proses ditandai dengan nomor. Nomor berfungsi menjelaskan tingkatan proses dari hirarki chat. Fokus simbol ini adalah apa yang dikerjakan atau tindakkan apa yang dilakukan (proses) bukan orang atau melakukan kegiatan apa. Simbol dari proses dapat dilihat dalam daftar simbol.

2. Aliran data (Data Flow)

(27)

penyimpanan mewakili lokasi penyimpanan data. Nama berfungsi untuk mendefinisikan arti dari aliran dan ditulis untuk mengidentifikasikan aliran tersebut. Simbol dari aliran data dapat dilihat dalam daftar simbol.

3. Penyimpanan data (Data Stores)

Komponen ini digunakan untuk memodelkan kumpulan data atau paket data. Notasi yang digunkan adalah garis sejajar, segiempat dengan sudut melengkumg atau persegi panjang, atau open-ended rectangle on the right side. Simbol dari penyimpanan data dapat dilihat dalam daftar simbol.

4. Terminator (External or Internal Entitas)

Dipresentasikan dengan simbol persegi panjang yang mewakili entiti luar atau dalam dimana sistem berkomunikasi dab disebut dengan source (data masukan kesistem) atau destination (informasi keluaran dari sistem). Simbol dari terminator dapat dilihat dalam daftar simbol.

2.8.3. Flowmap

(28)

Tujuan dari penggunaan flowmap adalah untuk menunjukan aliran dokumen yang ada didalam sebuah sistem dan sebagai alat bantu komunikasi dan dokumentasi. Flowmap menggunakan simbol sebagai berikut :

1. Dokumen menunjukan dokumen input dan output baik untuk proses manual, mekanik atau komputer. Simbol dokumen dapat dilihat dalam daftar simbol.

2. Persegi panjang simbol proses yang menunjukkan kegiatan proses dari operasi program komputer. Simbol dapat dilihat dalam daftar simbol.

3. Oval sebagai simbol penghubung digunakan untuk menunjukan sambungan dari bagan alir yang terputus di halaman yang masih sama atau dihalaman lainya. Simbol dapat dilihat dalam daftar simbol.

4. Anak panah menunjukan proses tranmisi data melalui cannel komunikasi. Simbol dapat dilihat dalam daftar simbol.

5. Tabung menunjukan input/output menggunakan hardisk. Simbol dapat dilihat dalam daftar simbol.

6. Segitiga menunjukkan suatu arsip file. Simbol dapat dilihat dalam daftar simbol.

(29)

8. Segi empat dengan dua sisinya sejalan menunjukkan proses manual. Simbol dapat dilihat dalam daftar simbol.

(http://mugi.or.id/blogs/yandi_tubagus/archive/2009/11/18/data-flow-diagram-dfd-dan-flowmap.aspx) 09 Maret 2011

2.9. Perancangan Basis Data

Basis data adalah satu kelompok organisasi data yang terpusat. Basis data secara umum dianalogikan sebagai lemari dokumen atau sekumpulan lemari dokumen.

2.9.1. Entity-Relationship Diagram (Diagram ER)

Model entity relationship didasarkan pada ekspresi dari sebuah dunia nyata yang terdiri sekumpulan objek, disebut entity dan relasi diantara objek-objek tersebut. Terdapat 3 dasar yang bekerja pada model ER diagram yaitu :

1. Entity sets (Himpunan entitas) sebuah entity adalah sebuah benda atau objek didunia nyata yang dapat dibedakan dari semua objek lainnya. Entity sets adalah sekumpulan entity yang mempunyai tipe yang sama. Kesamaan tipe ini dapat dilihat dari atribut atau properti yang dimiliki oleh setiap entity.

2. Relationship sets (Himpunan relasi)

(30)

3. Atribut entity mempunyai elemen yang disebut atribut, dan berfungsi mendeskripsikan karakter inti. Kumpulan dari beberapa atribut yang dapat membedakan semua basis data dalam secara unik disebut key. Key 3 macam antara lain super key, kandidat key dan primary key.

(http://blog.re.or.id/erd-entity-relationship-diagram.htm)09 Maret 2011

2.9.2 Kardinalitas

Meskipun Diagram Relasi-Entitas sudah menggambarkan informasi tentang sistem, namun masih ada atribut tambahan yang dapat ditampilkan dengan Diagram E-R, untuk melengkapi pemodelan, atribut tersebut adalah kardinalitas relasi dimana kardinalitas relasi ini menjadi batasan relasi suatu entitas dalam suatu sistem. Kardinalitas Relasi dapat dinyatakan dengan banyaknya garis cabang atau dengan pemakaian angka. Hubungan yang dapat dibentuk mencakup tiga macam hubungan yaitu: 1. One-To-One (1-1)

Mempunyai pengertian setiap baris data pada tabel pertama dihubungkan hanya ke satu baris data pada tabel ke dua

2. One-To-Many (1 - N )

(31)

3. Many-To-Many ( - )

Mempunyai pengertian satu baris atau lebih data pada tabel pertama bisa dihubungkan ke satu atau lebih baris data pada tabel ke dua. (http://www.scribd.com/doc/20876997/Model-Kardinalitas)09Maret 2011

2.9.3 Kamus Data

Kamus data adalah daftar tentang semua elemen data yang berhubungan dengan sistem dan terdefinisi dengan tepat sehingga user dan sistem analisis mempunyai pengertian yang sama tentang input dan output.

Dengan kamus data analisis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir dalam suatu sistem. Kamus data dibuat berdasarkan arus data yang ada pada DFD. Arus data di DFD yang bersifat global,hanya ditunjukkan nama arus datanya saja. Kamus data mendefinisikan elemen data dengan fungsi sebagai berikut :

1. Menjelaskan arti aliran data dan penyimpanan dalam DFD

2. Mendeskripsikan komposisi paket data yang bergerak melalui aliran misalnya data alamat diuraikan menjadi kota,kode pos propinsi dan negara

3. Mendeskripsikan komposisi penyimpanan data

4. Menspesifikasikan nilai dan satuan yang relevan bagi penyimpanan dan aliran data

(32)

(http://setia.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/6070/Modul_KamusDa ta.pdf)09 Maret 2011

2.10. Jaringan Komputer

Secara sederhana jaringan komputer dapat diartikan sebagai kumpulan beberapa komputer dan peralatan lain yang saling terhubung dengan menggunakan aturan-aturan tertentu. Hubungan ini dapat terjadi menggunaka media fisik berupa kabel ataupun melalui gelombang radio, bahkan satelit. Secara umum jaringan komputer terbagi menjadi lima jenis jaringan komputer yaitu : 1. Local Area Network (LAN)

Merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumberdaya (misalnya printer) dan saling bertukar informasi.

Gambar 2.2. Local Area Network (LAN)

(Sumber : Wahidin. 2007 . Jaringan Komputer Untuk Orang Awam. Maxikom. Palembang)

R u a n g 1

(33)

2. Metropolitan Area Network (MAN)

Pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel.

Gambar 2.3. Metropolitan Area Network (MAN)

(Sumber : Wahidin. 2007 . Jaringan Komputer Untuk Orang Awam. Maxikom. Palembang)

3. Wide Area Network (WAN)

Jangkauannya mencakup daerah geografis yang luas, seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN terdiri dari kumpulan mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan program-program (aplikasi) pemakai.

4. Internet

(34)

orang lain yang terhubung ke jaringan lainnya. Keinginan seperti ini memerlukan hubungan antar jaringan yang seringkali tidak kampatibel dan berbeda. Biasanya untuk melakukan hal ini diperlukan sebuah mesin yang disebut gateway guna melakukan hubungan dan melaksanakan terjemahan yang diperlukan, baik perangkat keras maupun perangkat lunaknya. Kumpulan jaringan yang terinterkoneksi inilah yang disebut dengan internet. 5. Jaringan Tanpa Kabel (Wireless LAN)

Jaringan ini adalah teknologi jaringan tanpa kabel, dimana komunikasi antar PC dapat menggunakan remote infra led dan juga bisa menggunakan teknologi gelombang radio yang tak dapat dilihat oleh kasat mata.

2.10.1 Topologi Jaringan

Topologi adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan bagaimana suatu komputer terhubung ke suatu jaringan. Ada beberapa macam topologi yang sering dipakai dalam jaringan komputer.

1. Topologi BUS

(35)

itu, oleh karena hanya menggunakan satu kabel, kinerjanya agak lambat.

Gambar 2.4. Topologi BUS

(Sumber : Wahidin. 2007 . Jaringan Komputer Untuk Orang Awam. Maxikom. Palembang)

2. Topologi RING

Semua komputer dihubungkan membentuk lingkaran. Setiap komputer secara fisik hanya terhubung ke dua komputer lain. Masing-masing komputer mengirim informasi ke komputer berikutnya sehingga tiba di sasaran yang dituju. Setiap komputer mempunyai jatah token (ukuran paket data) yang sama sehingga kinerjanya stabil. Pengkabelan cukup sederhana dengan laju data cukup tinggi. Penambahan atau pengurangan komputer sulit dilakukan. Terputusnya konektor sebuah komputer akan membuat jaringan terhenti.

Gambar 2.5. Topologi RING

(36)

3. Topologi STAR

Tiap komputer terhubung ke komputer utama (server) dengan menggunakan segmen kabel sendiri sehingga mudah menambah atau mengurangi komputer. Terputusnya konektor sebuah komputer dan penambahan atau pengurangan komputer tidak mengganggu jalannya jaringan. Kinerjanya optimal karena tiap komputer terhubung dengan kabel terpisah.

Gambar 2.6. Topologi STAR

(Sumber : Wahidin. 2007 . Jaringan Komputer Untuk Orang Awam. Maxikom. Palembang)

2.10.2 Protokol Jaringan

Menurut Dede Sopandi (2006 : 49) tiga protokol umum yang paling sering digunakan yaitu TCP/IP, NETBEUI, dan IPX.

1. IPX (Internetwork Packet Exchange)

(37)

network dari protokol komunikasi dan koneksi tanpa sambungan (connectionless = tak memerlukan koneksi yang perlu di setup sebelum paket dikirim ke tujuannya).

2. NetBEUI (NetBios Extended User Interface)

NetBEUI merupakan extended version dari NetBIOS, program yang memungkin komputer berkomunikasi didalam lingkungan local area network. NetBEUI berperformance terbagus untuk komunikasi didalam single LAN, karena seperti NetBIOS tidak mendukung routing pesan ke network lain.

3. TCP/IP = (Transmission Control Protoco / Internet Protocol)

TCP/IP adalah sekumpulan protocol yang didesain untuk melakukan fungsi-fungsi komunikasi data pada Wide Area Network (WAN). TCP/IP terdiri atas sekumpulan protokol yang masing-masing bertanggung jawab atas bagian-bagian tertentu dari komunikasi data.

2.11. Model-Model Pengembangan Sistem

2.11.1 Model Sekuensial Linier ( Waterfall )

(38)

Model Sekunsial Linier mengikuti aktivitas-aktivitas yaitu: a. Rekayasa dan Pemodelan Sistem/Informasi

Karena perangkat lunak merupakan bagian dari suatu sistem maka langkah pertama dimulai dengan membangun syarat semua elemen sistem dan mengalokasikan ke perangkat lunak dengan memeperhatikan hubungannya dengan manusia, perangkat keras dan database.

b. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak

Proses menganalisis dan pengumpulan kebutuhan sistem yang sesuai dengan domain informasi tingkah laku, unjuk kerja, dan antar muka (interface) yang diperlukan. Kebutuhan-kebutuhan tersebut didokumentasikan dan dilihat lagi dengan pelanggan.

c. Desain

Proses desain akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada : struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi interface, dan detail (algoritma) prosedural.

d. Pengkodeaan (Coding)

Pengkodean merupakan prses menerjemahkan desain ke dalam suatu bahasa yang bisa dimengerti oleh komputer.

e. Pengujian

(39)

menemukan kesalahan-kesalahan dan memastikan bahwa input akan memberikan hasil yang aktual sesuai yang dibutuhkan

f. Pemeliharaan

Perangkat lunak yang sudah disampaikan kepada pelanggan pasti akan mengalami perubahan. Perubahan tersebut bisa karena mengalami kesalahan karena perangkat lunak harus menyesuaikan dengan lingkungan (peripheral atau sistem operasi baru) baru, atau karena pelanggan membutuhkan perkembangan fungsional atau unjuk kerja.

Gambar 2.7. Pemodelan Waterfall

(Sumber : http://muhammadadri.files.wordpress.com/2008/04/01-materi-1.pdf/09 Maret 2011)

Keunggulan dan Kelemahan Model Sekuensial Linier a. Keunggulan

1. Mudah aplikasikan

2. Memberikan template tentang metode analisis, desain, pengkodean, pengujian, dan pemeliharaan.

b. Kelemahan

(40)

langsung . Hal ini berakibat ada perubahan yang diragukan pada saat proyek berjalan.

2. Pelanggan sulit untuk menyatakan kebutuhan secara eksplisit sehingga sulit untuk megakomodasi ketidakpastian pada saat awal proyek.

3. Pelanggan harus bersikap sabar karena harus menunggu sampai akhir proyek dilalui. Sebuah kesalahan jika tidak diketahui dari awal akan menjadi masalah besar karena harus mengulang dari awal.

4. Pengembang sering malakukan penundaan yang tidak perlu karena anggota tim proyek harus menunggu tim lain untuk melengkapi tugas karena memiliki ketergantungan hal ini menyebabkan penggunaan waktu tidak efesien.

2.11.2. Model Prototype

(41)

Sebaliknya disisi pengembang kurang memperhatikan efesiensi algoritma, kemampuan sistem operasi dan interface yang menghubungkan manusia dan komputer. Untuk mengatasi ketidakserasian antara pelanggan dan pengembang , maka harus dibutuhkan kerjasama yanga baik diantara keduanya sehingga pengembang akan mengetahui dengan benar apa yang diinginkan pelanggan dengan tidak mengesampingkan segi-segi teknis dan pelanggan akan mengetahui proses-proses dalm menyelasaikan system yang diinginkan. Dengan demikian akan menghasilkan sistem sesuai dengan jadwal waktu penyelesaian yang telah ditentukan. Kunci agar model prototype ini berhasil dengan baik adalah dengan mendefinisikan aturan-aturan main pada saat awal, yaitu pelanggan dan pengembang harus setuju bahwa prototype di bangun untuk mendefinisikan kebutuhan. Prototype akan dihilangkan sebagian atau seluruhnya dan perangkat lunak aktual di rekayasa dengan kualitas dan implementasi yang sudah ditentukan. Berikut ini merupakan tahapan-tahapan Prototyping :

1. Pengumpulan kebutuhan

Pelanggan dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format seluruh perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan dibuat.

2. Membangun prototyping

(42)

3. Evaluasi protoptyping

Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan apakah prototyping yang sudah dibangun sudah sesuai dengan keinginann pelanggan. Jika sudah sesuai maka langkah 4 akan diambil. Jika tidak prototyping direvisi dengan mengulangi langkah 1, 2 , dan 3.

4. Mengkodekan sistem

Dalam tahap ini prototyping yang sudah di sepakati diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai.

5. Menguji sistem

Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus dites dahulu sebelum digunakan. Pengujian ini dilakukan dengan White Box, Black Box, Basis Path, pengujian arsitektur dan lain-lain. 6. Evaluasi sistem

Pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai dengan yang diharapkan . Jika ya, langkah 7 dilakukan; jika tidak, ulangi langkah 4 dan 5.

7. Menggunakan sistem

Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan siap untuk digunakan.

(43)

1. Resiko tinggi Yaitu untuk masalah-masalah yang tidak terstruktur dengan baik, ada perubahan yang besar dari waktu ke waktu, dan adanya persyaratan data yang tidak menentu.

2. Interaksi pemakai penting, sistem harus menyediakan dialog on-line antara pelanggan dan komputer.

3. Perlunya penyelesaian yang cepat. 4. Perilaku pemakai yang sulit ditebak.

5. Sitem yang inovatif. Sistem tersebut membutuhkan cara penyelesaian masalah dan penggunaan perangkat keras yang mutakhir.

6. Perkiraan tahap penggunaan sistem yang pendek.

2.12 Metode Pendekatan

Metode pendekatan sistem merupakan suatu metode yang akan digunakan dalam melakukan perancangan sistem informasi. Metode pendekatan dapat dilakukan secara terstruktur atau berorientasi objek.

Sifat- sifat dari pemrograman terstruktur adalah sebagai berikut : 1. Memuat teknik pemecahan masalah yang logis dan sistematis 2. Memuat algoritma yang efesien, efektif dan sederhana 3. Program disusun dengan logika yang mudah dipahami 4. Tidak menggunakan perintah GOTO

5. Biaya pengujian program relatif rendah 6. Memiliki dokumentasi yang baik

(44)

Sedangkan suatu program dikatakan program berbasis objek (OOP), karena terdapat :

1. Encapsulation (Pembungkusan)

Pembungkusan adalah mekanisme pemrograman yang membungkus kode dan data yang dimanipulasi dan menjaganya supaya terhindar dari interferensi dan penggunaan yang tidak perlu. Salah satu caranya dengan membentuk objek.

2. Inheritance (pewarisan)

Pewarisan memungkinkan programer meletakkan objek yang sama dalam satu kelas dan kelas-kelas lain dapat mewarisi objek tersebut. kelas yang mengandung objek yang sama dari beberapa kelas lain dinamakan super class atau parent class. Kelas yang mewarisi dinamakan sub class atau child class. Pewarisan menghasilkan kelas hirarki.

3. Polymorphism (Polimorfisme-Perbedaan Bentuk)

Polimorfisme artinya mempunyai banyak bentuk. Dua objek atau lebih dikatakan sebagai Polimorfisme, bila objek-objek itu mempunyai antar muka yang identik namun mempunyai perilaku-perilaku yang berbeda.

(45)

berorientasi objek yaitu sebuah cara pemrosesan data yang terstruktur dalam analisa, cara dan penulisan pemrograman. Dikarenakan harus terstruktur sehingga dalam pembuatannya antara satu line pemrograman dengan yang lainnya berhubungan. Konsep utama dari Pemrograman Berbasis Objek terletak pada kondisi kode/line pemrogramanannya dimana merupakan sebuah kesatuan modular.

(46)

BAB IV

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan

Restoran Bandung Indah Golf dalam pengolahan data penjualan telah

menggunakan sistem informasi penjualan, dimana sistem informasi tersebut

memiliki fasilitas pengolahan data pesanan, penghitungan total harga pesanan,

penghitungan pajak, dan mencetak struk pembayaran. Tetapi sistem informasi

tersebut tidak menangani proses pengolahan data pesanan menu paket dan proses

pemberian diskon kepada karyawan restoran. Sedangkan pengolahan data

pembelian dan penghitungan stok barang dilakukan dengan pencatatan melalui

bon permintaan dan laporan pemakaian bahan Restoran, pengelolaan data stok

seperti ini dalam memberikan informasi dan pengolahan data stok barang yang

terpakai dan yang tidak terpakai belum terkontrol dengan baik sehingga dapat

menyulitkan kegiatan operasional Restoran Bandung Indah Golf.

4.1.1. Analisis Dokumen

Analisis dokumen yang sedang berjalan menerangkan secara rinci

dokumen yang digunakan pada proses penjualan makanan dan minuman ke

pelanggan dan pembelian bahan baku makanan dan minuman dari supplier. Dan dokumen yang dianalisis adalah dokumen yang digunakan oleh bagian

(47)

1. Bon Permintaan Barang

Deskripsi : Bon atau formulir permintaan barang dari

bagian kitchen ke gudang.

Fungsi : Bukti pengambilan/permintaan barang dari

kitchen ke gudang. Rangkap : 3(tiga)

Sumber : Kitchen

Bentuk dokumen : Bon

Distributor : Bag. gudang

Item Data : Nama_bagian, Unit, Nama_barang,

Jml_brg, Harga_barang, Tgl_permintaan

2. Bon Permintaan Pembelian Barang

Deskripsi : Bon atau formulir digunakan oleh bagian

gudang untuk memesan barang-barang yang

dibutuhkan oleh Restoran ke supplier.

Fungsi : Data pemesanan barang dari kegudang ke

supplier. Rangkap : 3(tiga)

Sumber : Kitchen

Bentuk dokumen : Bon

Distributor : Bag. Keuangan, Arsip

Item Data : Nama_bagian, Unit, Nama_barang,

(48)

3. Laporan stok Barang

Deskripsi : Laporan yang menjelaskan jumlah barang

yang masuk dan yang keluar untuk setiap

bulannya.

Fungsi : untuk menginformasikan setiap stok barang

di Restoran yang masuk kebagian gudang.

Rangkap : 1(satu)

Sumber : Kitchen, kasir, gudang Bentuk dokumen : Dokumen

Distributor : Bag. Keuangan dan Arsip

Item Data : Nama_barang, Jml_awal, Jml_masuk,

Jml_keluar, Jml_akhir, Harga_satuan,

Total_stok_akhir, tgl_periode

4. Daftar Pemakaian Bahan Restoran

Deskripsi : Laporan yang menjelaskan jumlah

bahan-bahan makanan dan minuman yang terpakai

dan yang tidak terpakai dalam setiap harinya.

Fungsi : untuk menginformasikan jumlah

bahan-bahan makanan dan minuman yang terpakai

karena adanya penjualan untuk setiap

harinya.

Rangkap : 1(satu)

(49)

Bentuk dokumen : Dokumen

Distributor : Gudang dan Arsip

Item Data : Nama_barang, Jml/Kg, Jml/porsi,

Jml_masuk, Jml_keluar, Stok_akhir,

Tgl_periode.

5. Laporan Pemasukan dan pengeluaran Barang

Deskripsi : Laporan yang menjelaskan jumlah

bahan-bahan makanan dan minuman yang masuk

dari supplier dan keluar dari gudang dalam setiap harinya.

Fungsi : untuk menginformasikan jumlah

bahan-bahan makanan dan minuman sesuai

transaksi pembelian dari supplier dan transaksi penjualan ke pelanggan.

Rangkap : 1(satu)

Sumber : Gudang

Bentuk dokumen : Dokumen

Distributor : General Manager dan arsip

Item Data : Nama_barang, Jml/Kg, Jml/porsi,

Jml_masuk, Jml_keluar, Stok_akhir,

Tgl_periode.

6. Function Order (FO)

(50)

Fungsi : Bukti pemesanan menu paket pelanggan ke

restoran Bandung Indah Golf

Rangkap : 2(Dua)

Sumber : Waiter/Waitres

Bentuk dokumen : Dokumen

Distributor : Pelanggan dan Kitchen

Item Data : Nama_pemesan, alamat_pemesan, no_hp,

Jml_pesanan, tgl_pemesanan,

tgl_dibutuhkan, menu_paket, DP.

7. Captain Order (CO)

Deskripsi : Bon yang digunakan oleh waiter atau waitres

untuk mencatat data pemesanan pelanggan.

Fungsi : Untuk data pemesanan menu Restoran dari

pelanggan ke waiter atau waitres. Rangkap : 3(tiga)

Sumber : Pelanggan

Bentuk dokumen : Bon

Distributor : Waiter dan Waitres

Item Data : Tgl_pesan, Waktu_pesan, No_meja,

Nama_waiter, Jml_pesan, Nama_menu

8. Struk Pembayaran

Deskripsi : Struk atau bon yang berisi perincian pesanan

(51)

pembayaran.

Fungsi : Bukti pembayaran atas pesanan pelanggan

Rangkap : 2(dua)

Sumber : Kasir

Bentuk dokumen : Bon/Struk

Distributor : Pelanggan

Item Data : Tgl_cetak, No_struk, Nama_pelanggan,

Nama_waiter, Jenis_pembayaran,

Jml_pesan, Nama_pesanan, Harga, Diskon,

Total_bayar, Ppn, Nama_kasir

4.1.2. Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan

Prosedur penjualan makanan dan minuman dan pembelian bahan

baku makanan dan minuman yang sedang berjalan di Restoran Bandung

Indah Golf adalah sebagai berikut :

• Prosedur Penjualan Makanan dan Minuman (pesanan standar)

1. Pelanggan melakukan pemesanan makanan atau minuman

sesuai dengan menu yang disediakan. Pesanan tersebut

dicatat dalam captain order oleh waiter/waitres.

2. Melalui captain order (CO), bagian kitchen melakukan pengecekan apakah stok bahan makanan dan minuman yang

(52)

stok ada, pesanan disiapkan. Apabila tidak ada, bagian

kitchen membuat bon permintaan barang ke bagian gudang. 3. Setelah pesanan disediakan, kasir menginput data pesanan

sesuai dengan CO, dan kelengkapan data penjualan lainnya.

4. Apabila pelanggan tersebut adalah karyawan restoran, maka

kasir akan menginputkan nama pelanggan dan jumlah diskon

yang diberikan. Kemudian sistem akan menampilkan data

pembayaran dan sistem mencetak struk pembayaran.

5. pelanggan membayar pesanan berdasarkan struk pembayaran

tersebut.

• Prosedur Pembelian Bahan Baku Makanan dan Minuman

1. Bagian kitchen membuat bon permintaan barang diserahkan ke bagian gudang.

2. Bagian gudang melakukan pengecekan persediaan bahan

mentah makanan dan minuman.

3. Jika stok barang yang diperlukan ada, bagian gudang

menyerahkan barang-barang yang diperlukan sesuai bon

permintaan barang tersebut.

4. Jika barang yang diminta tidak ada, maka bagian gudang

menerbitkan bon permintaan pembelian barang ke supplier, melalui bagian keuangan.

5. Bon permintaan pembelian barang tersebut dicek oleh bagian

(53)

6. Supplier melakukan pengiriman barang yang dipesan, disertai dengan faktur yang nantinya harus dibayar oleh Restoran

(melalui bagian keuangan) sesuai dengan tanggal jatuh

tempo.

7. Bagian gudang melakukan pencatatan di laporan pemasukan

dan pengeluaran barang, untuk pemasukan bahan-bahan

mentah makanan dan minuman dari supplier.

8. Laporan pemasukan dan pengeluaran barang akan dilaporkan

ke general manager.

• Prosedur Penjualan Makanan dan Minuman (pesanan menu paket)

1. Pelanggan melakukan pemesanan makanan atau minuman

sesuai dengan menu paket yang disediakan. Pesanan tersebut

dicatat dalam formulir function order oleh waiter/waitres. 2. Pelanggan memberikan uang muka sebesar 10% ke kasir atas

pesanan tersebut.

3. Kasir membuat bon manual sebagai bukti pelanggan telah

membayar uang muka sebesar 10%.

4. Apabila pelanggan melakukan pelunasan atas pesanan

tersebut, kasir membuat bon manual, sebagai bukti

pembayaran pemesanan telah lunas.

(54)

• Prosedur Pembelian Bahan Baku Makanan dan Minuman (pesanan menu

paket)

1. Melalui formulir function order, bagian kitchen membuat bon permintaan barang ke bagian gudang, untuk

mempersiapkan bahan makanan dan minuman yang

dibutuhkan dalam pesanan tersebut.

2. Bagian gudang membuat bon permintaan pembelian barang

sesuai bon permintaan barang dari bagian kitchen, yang kemudian diserahkan ke bagian keuangan.

3. Bon permintaan pembelian barang tersebut dicek oleh bagian

keuangan dan melakukan pemesanan kepada supplier.

4. Supplier melakukan pengiriman barang yang dipesan, disertai dengan faktur yang nantinya harus dibayar oleh Restoran

(melalui bagian keuangan) sesuai dengan tanggal jatuh

tempo.

5. Bagian gudang melakukan pencatatan di laporan pemasukan

dan pengeluaran barang, untuk pemasukan bahan-bahan

mentah makanan dan minuman dari supplier.

Dari deskripsi prosedur kegiatan penjualan makanan dan minuman

dan pembelian bahan baku makanan dan minuman yang sedang berjalan

pada Restoran Bandung Indah Golf diatas, dapat disajikan dalam bentuk

(55)

4.1.2.1 Flow Map

Flowmap penjualan makanan dan minuman dan

pembelian bahan baku makanan dan minuman di Restoran

Bandung Indah Golf yang ada sesuai dengan analisa prosedur yang

telah diuraikan di atas terdapat pada gambar :

Gambar 4.1 Flowmap Penjualan Makanan dan Minuman

yang Sedang Berjalan

Keterangan :

CO : Captain Order

A : Arsip Captain Order B : Arsip Struk Pembayaran

(56)

Gambar 4.2 Flowmap Pembelian Bahan Makanan dan Minuman

yang Sedang Berjalan

Keterangan :

D : Arsip Bon Permintaan Barang

E : Arsip Daftar Pemakaian Bahan Restoran

F : Arsip Laporan Pengeluaran dan Pemasukan Barang G : Arsip Laporan Permintaan Pembelian Barang H : Arsip Data Pembelian

(57)

Gambar 4.3 Flowmap Penjualan Makanan dan Minuman (pesanan

menu paket) yang Sedang Berjalan

Keterangan :

FO : Function Order

(58)

Flowmap Pembelian Bahan Baku Makanan dan Minuman yang sedang berjalan

E yang di mintaData Barang

Membuat

Gambar 4.4 Flowmap Pembelian Bahan Baku Makanan dan

Minuman (pesanan menu paket) yang Sedang Berjalan

Keterangan :

D : Arsip Bon Permintaan Barang

E : Arsip Daftar Pemakaian Bahan Restoran

F : Arsip Laporan Pengeluaran dan Pemasukan Barang G : Arsip Laporan Permintaan Pembelian Barang H : Arsip Data Pembelian

(59)

4.1.2.2. Diagram Konteks

Berikut ini adalah diagram konteks penjualan dan

pembelian Makanan dan Minuman yang sedang berjalan di

Restoran Bandung Indah Golf .

Gambar 4.5 Diagram Konteks Penjualan dan Pembelian Makanan

dan Minuman yang Sedang Berjalan

Dari diagram konteks diatas terdapat entitas luar yaitu

entitas pelanggan, General Manager dan supplier. Sedangkan entitas dalam adalah kitchen, dan bagian gudang, waiter/waitres

bag. Keuangan dan kasir. Data maupun informasi yang mengalir

dari setiap entitas adalah :

1. Sistem memberikan daftar menu makanan dan minuman ke

entitas pelanggan.

2. Entitas pelanggan memberikan order menu dan data

(60)

3. Sistem memberikan info pembayaran ke entitas pelanggan.

4. Entitas pelanggan akan memberikan data pembayaran ke

sistem.

5. Sistem memberikan data pesanan ke entitas supplier

6. Entitas supplier memberikan data penagihan ke sistem. 7. Sistem memberikan informasi pembayaran ke entitas

supplier.

8. Sistem memberikan laporan data pengeluaran dan

pemasukan barang ke entitas general manager.

4.1.2.3. Data Flow Diagram Level 1

Berikut ini adalah data flow diagram (DFD) penjualan

dan pembelian makanan dan minuman yang sedang berjalan di

Restoran Bandung Indah Golf.

Gambar 4.6 Data Flow Diagram Penjualan dan Pembelian

(61)

4.1.2.4 Data Flow Diagram Level 2 Proses Pengolahan Data Penjualan

Berikut ini adalah data flow diagram (DFD) level 2

Pengolahan Data Penjualan sedang berjalan di Restoran Bandung

Indah Golf.

Gambar 4.7 Data Flow Diagram Level 2 Proses Pengolahan Data

Penjualan yang Sedang Berjalan

4.1.2.5 Data Flow Diagram Level 2 Proses Pengolahan Data Pembelian

Berikut ini adalah data flow diagram (DFD) level 2

Pengolahan Data Pembelian sedang berjalan di Restoran Bandung

(62)

Gambar 4.8 Data Flow Diagram Level 2 Proses Pengolahan Data

Pembelian yang Sedang Berjalan

4.1.2.6 Data Flow Diagram Level 2 Proses Pengolahan Data Persedian Bahan Makanan dan Minuman

Berikut ini adalah data flow diagram (DFD) level 2

Pengolahan Data Persediaan Bahan Makanan dan Minuman

(63)

Gambar 4.9 Data Flow Diagram Level 2 Proses Pengolahan Data

Persediaan Bahan Makanan dan Minuman yang Sedang Berjalan

4.1.3 Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan

Setelah menganalisis beberapa tahapan terhadap sistem yang

sedang berjalan di Restoran Bandung Indah Golf, maka dapat diketahui

kelemahan-kelemahan yang terjadi pada sistem penjualan dan pembelian

Makanan dan Minuman Pada Restoran Bandung Indah Golf pada tabel 4.1

(64)

Tabel 4.1 Evaluasi Sistem yang sedang berjalan

No Masalah Rencana Penyelesaian

1. Pengelolaan stok bahan

makanan dan minuman yang

sering terjadi under stock dan

over stock.

Membuat sistem pengolahan data

persediaan stok bahan makanan

dan minuman dengan mengacu

pada standar stok level permintaan

barang ( bahan mentah makanan

dan minuman )

2. Sistem pembelian yang tidak

terkontrol dengan baik.

Membuat sistem pengolahan data

pembelian. Yang mampu

mengendalikan dan mengontrol

stok barang di gudang.

3. Pengelolaan transaksi

penjualan tidak secara

otomatis melakukan update

stok barang di gudang.

Membuat sistem pengolahan data

penjualan yang dapat secara

otomatis mengupdate stok

persediaan barang di gudang.

4. Pembuatan laporan pemasukan

dan pengeluaran stok barang

(bahan mentah makanan dan

minuman) masih di catat

dalam bentuk laporan

pengeluaran dan pemasukkan

bahan

Membuat sistem pengelolaan data

yang dapat menginput, menyimpan

dan mencetak data untuk dijadikan

(65)

Tabel 4.1 Evaluasi Sistem yang sedang berjalan [Lanjutan]

No Masalah Rencana Penyelesaian

5. Penggunaan beberapa jenis

laporan tetapi memiliki fungsi

dan manfaat yang sama.

Contoh : Bon Permintaan

Barang dengan Bon

Permintaan Pembelian Barang

Dibangunnya sistem pengolahan

transaksi penjualan dan pembelian.

yang mampu menghasilkan

informasi yang dibutuhkan dalam

transaksi penjualan dan pembelian.

6. Belum terkelolanya pemberian

diskon untuk pelanggan

Restoran apakah pelanggan

tersebut karyawan restoran

atau hanya pelanggan umum.

Membuat sistem yang mampu

menyeleksi jenis pelanggan,

sehingga proses pemberian diskon

dapat tertangani lebih mudah.

7. Belum terkelolanya

penanganan pemesanan menu

paket secara komputerisasi.

Membuat sistem yang mampu

menangani proses pemesanan

(66)

4.2. Perancangan Sistem

Perancangan adalah suatu bagian dari metodologi pengembangan

pembangunan suatu perangkat lunak yang memberikan gambaran secara

terperinci. Sistem adalah tahapan lanjutan dari analisis sistem, dimana pada

perancangan sistem digambarkan rancangan sistem yang akan dibangun sebelum

dilakukannya pengkodean kedalam suatu bahasa pemograman.

Perancangan sistem merupakan tahapan setelah analisis dari pengembangan

sistem yang didefinisikan dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan

untuk menggambarkan bagaimana suatu sistem dibuat, yang dapat berupa

penggambaran, perancangan, dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa

elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi, juga

menyangkut konfigurasi dari komponen-komponen perangkat keras dan perangkat

lunak dari suatu sistem.

4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem

Setelah melakukan penelitian dan menganalisis dokumen yang

sedang berjalan di Restoran Bandung Indah Golf, dapat diketahui

kelemahan sistem yang dibutuhkan. Dalam skripsi ini penulis mencoba

mengusulkan suatu sistem baru untuk menunjang di dalam pelaksanaan

penjualan dan pembelian makanan dan minuman seperti:

1. Meningkatkan kecepatan dan keakuratan informasi yang dihasilkan

dan mengurangi biaya operasional dalam pengolahan data

penjualan dan pembelian.

(67)

3. Menunjang daya saing perusahaan terhadap perkembangan jaman

dengan penerapan sistem teknologi informasi.

4.2.2. Gambaran Umum Sistem Yang Diusulkan

Sistem informasi penjualan dan pembelian makanan dan minuman

yang diusulkan, adalah pengolahan data penjualan makanan dan minuman

ke pelanggan yang memiliki fungsi mengolah data pesanan pelanggan,

menghitung total pembayaran, mencetak struk pembayaran, melakukan

pengurangan stok persediaan berdasarkan data pesanan, memberikan diskon

bagi karyawan restoran, menghitung pajak restoran, mengolah data

pembelian yang memiliki fungsi memanipulasi data pembelian ( tambah dan

edit data pembelian ), mengolah menu dan resep restoran, dan menghasilkan

laporan pemasukan dan pengeluaran bahan makanan dan minuman serta

mampu menghasilkan laporan pendapatan restoran.

4.2.3. Perancangan Prosedur Yang Diusulkan

Perancangan prosedur yang diusulkan tidak memiliki perbedaan

dengan prosedur yang sedang berjalan. Perbedaan yang terjadi hanya dalam

pengolahan data yang di simpan dalam database. Dimana sistem informasi

penjualan yang semula hanya memproses data pembayaran, tanpa

melakukan update stok bahan makanan dan minuman, maka sistem yang diusulkan adalah sistem yang akan secara otomatis mengurangi stok bahan

(68)

umumnya. Sedangkan dalam proses transaksi pembelian sistem memiliki

kemampuan untuk mengkonversi data bahan makanan dan minuman dari

satuan besar ke satuan terkecil, untuk memudahkan dalam proses

pengurangan data bahan makanan dan minuman melalui proses pengolahan

data resep berdasarkan data pemesanan pelanggan restoran.

4.2.3.1. Flow Map

Flow map Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian

Makanan dan Minuman pada Restoran Bandung Indah Golf yang

diusulkan terdapat pada gambar :

Flowmap Penjualan Makanan dan Minuman yang diusulkan

Pelanggan Waiter/

Gambar 4.10 Flow Map Penjualan Makanan dan Minuman yang

(69)

Keterangan :

A : Arsip Captain Order

B : Arsip Struk Pembayaran

C : Arsip Laporan Data Pemakaian

D : Arsip Laporan Pendapatan Penjualan

Flowmap Pembelian Bahan Baku Makanan dan Minuman yang diusulkan

Bagian

Gudang KeuanganBag. Supplier ManagerGeneral

Data

Gambar 4.11 Flow Map Pembelian Bahan Baku Makanan dan

(70)

Keterangan :

C : Arsip Laporan Data Pemakaian

E : Arsip Laporan Persediaan Bahan

F : Arsip Laporan Data Pembelian

G : Arsip Data Penagihan

Flowmap Penjualan Makanan dan Minuman Menu paket yang diusulkan

Pelanggan Waiter/

Uang muka 10% Uang muka 10%

Hitung data

Gambar 4.12 Flow Map Penjualan Makanan dan Minuman Menu

(71)

Keterangan :

B : Arsip Struk Pembayaran

H : Arsip Function Order

4.2.3.2. Diagram Konteks

Diagram konteks Sistem Informasi Penjualan dan

Pembelian Makanan dan Minuman pada Restoran Bandung Indah

Golf yang diusulkan terdapat pada gambar 4.13 :

Sistem Informasi

Gambar 4.13 Diagram Konteks Sistem Informasi Penjualan dan

(72)

4.2.3.3. Data Flow Diagram (DFD) a. Data Flow Diagram Level 1

Data Flow Diagram (DFD) level 1 Sistem Informasi

Penjualan dan Pembelian Makanan dan Minuman pada

Restoran Bandung Indah Golf yang diusulkan terdapat pada

gambar 4.14 :

Gambar 4.14 Data Flow Diagram Level 1 Sistem Informasi

(73)

b. DFD Level 2 Proses 1

Data Flow Diagram (DFD) level 2 proses 1 yaitu

proses pengolahan data petugas yang diusulkan terdapat

pada gambar 4.15 :

Gambar 4.15 Data Flow Diagram Level 2 Proses 1

c. DFD Level 2 Proses 2

Data Flow Diagram (DFD) level 2 proses 2 yaitu

proses pengolahan data penjualan yang diusulkan terdapat

(74)

Gambar 4.16 Data Flow Diagram Level 2 Proses 2

d. DFD Level 2 Proses 3

Data Flow Diagram (DFD) level 2 proses 3 yaitu

pengolahan data pembelian yang diusulkan terdapat pada

(75)

Gambar 4.17 Data Flow Diagram Level 2 Proses 3

e. Data Flow Diagram Level 2 Proses 4

Data Flow Diagram (DFD) level 2 proses 4 yaitu

pengolahan stok bahan yang diusulkan terdapat pada gambar

Gambar

Gambar 4.1 Flowmap Penjualan Makanan dan Minuman
Gambar 4.2 Flowmap Pembelian Bahan Makanan dan Minuman
Gambar 4.3 Flowmap Penjualan Makanan dan Minuman (pesanan
Gambar 4.4 Flowmap Pembelian Bahan Baku Makanan dan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil pembahasan dan penelitian mengenai Sistem Informasi Penjualan,Pembelian, dan Stok Barang dengan Metode Peramalan ( Studi Kasus PT Indah Jaya SPS) yang

Analisis jaringan merupakan identifikasi terhadap jaringan yang ada di ruangan Dago Endah Golf Course, dan kemudian mengusulkan jaringan yang baru untuk menunjang

Perancangan sistem informasi penjualan dan pembelian serta persediaan barang ini diharapkan dapat berguna dan membantu bagi pihak perusahaan dalam mengelola data

Berdasarkan hal diatas, pembuatan aplikasi yang dapat mengatur penjualan, pembelian, dan persediaan sangat diperlukan oleh restoran agar dapat mengatur proses

Metode pengumpulan data dengan cara mengamati secara langsung bagaimana proses kegiatan bisnis yang berjalan pada HamsBreed Bandung (penjualan, pembelian, dan persediaan)

Hasil analisis dan perancangan sistem ini diharapkan mampu membantu mengurangi kesalahan yang terjadi dalam proses transaksi penjualan, pembelian, dan persediaan barang serta

Perancangan sistem informasi manajemen stok pada penelitian ini menghasilkan sistem peringatan yang akan memberitahukan kepada bagian dapur ketika stok makanan ataupun minuman

Dalam konteks ini, pengembangan sistem pemesanan makanan dan minuman berbasis perangkat lunak menjadi sebuah langkah yang sangat penting bagi restoran untuk menjawab perubahan dalam