Data Pribadi
Nama : Lusitania Virgsetian
Nama Panggilan : Uchi
Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 17 Agustus 1991
Agama : Islam
Telepon : 083820602786
Status : Belum Menikah
Nama Ayah : Rejo
Pekerjaan : Wiraswasta
Nama Ibu : Tasriyah
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat Orang Tua : Jln Terusan Pasir Koja Gg.Raden Dewi II No.59 Rt07/Rw02
Bandung 40232
108
Pendidikan Formal
No Tahun Uraian Keterangan
1 2008-2012 Program Studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Humas. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia, Bandung.
Berijazah
2 2005-2008 SMA Pasundan 3 Bandung Berijazah
3 2002-2005 SMPN 25. Bandung Berijazah
4 1996-2002 SDN.Pabaki. Bandung Berijazah
Pengalaman Organisasi
No Tahun Uraian Keterangan
1 2008-2011 Karang Taruna -
2 2006-2008 PKS SMA Pasundan 3.Bandung -
3 2002-2005 PMR SMPN 25.Bandung -
Pendidikan Non Formal
No Tahun Uraian Keterangan
1 2012 Peserta, “Fun With Office 2010” Bersertifikat
2 2011 Jurnalisme&Peluang Menjadi Broadcaster Dalam dan Luar Negeri VOA Bandung
Bersertifikat
3 2010 Seminar Fotografi,Loba Foto Essay dan Apresiasi Seni.UNIKOM.Bandung
Bersertifikat
4 2010 StudyTour Ke Media Massa RCTI.UNIKOM.Bandung Bersertifikat 5 2009 Workshop Penyiaran Radio.UNIKOM.Bandung Bersertifikat 6 2009 Pelatihan Melejit Potensi dan Pengembangan Diri.
UNIKOM.Bandung
Bersertifikat
9 2009 Bersertifikat
Pengalaman Kerja
SKRIPSI
Diajukan Untuk Menempuh Ujian Sarjana pada
Program Studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Humas
Oleh:
Lusitania Virgestian NIM.41808034
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI HUMAS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG
x
DAFTAR ISI
Hal
LEMBAR PENGESAHAN ... i
LEMBAR PERSEMBAHAN ... ii
LEMBAR PERNYATAAN ... iii
ABSTRAK ... iv
ABSTRACK ...v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI...x
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ...xv
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ...1
1.2 Rumusan Masalah 1.2.1 Pertanyaan Makro ...8
1.2.2 Pertanyaan Mikro ...8
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian ...9
1.3.2 Tujuan Penelitian ...9
1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Teoritis ...10
1.4.2 Kegunaan Praktis ...11
xi
2.1.4 Tujuan Komunikasi ...20
2.1.5 Fungsi Komunikasi ...21
2.1.6 Konteks Komunikasi ...23
2.1.7 Proses Komunikasi...24
2.2 Tinjauan tentang Strategi ...26
2.3 Tinjauan tentang Perpustakaan ...27
2.4 Tinjauan tentang Pelayanan ...30
2.5 Tinjauan penelitian terdahulu ...31
2.6 Kerangka Pemikiran ...32
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ...35
3.1.1 Sejarah Kantor Perpustakaan ...35
3.1.2 Visi Kantor Perpustakaan ...38
3.1.3 Misi Kantor Perpustakaan ...38
3.1.4 Struktur dan Tugas Pokok ...39
3.1.5 Sarana dan Prasarana ...43
3.1.6 Jenis Layanan Perpustakaan ...45
3.1.7 Koleksi Buku ...46
3.1.8 Tinjauan Mobil Perpustakaan Keliling ...47
3.2 Metode Penelitian...48
3.2.1 Desain Penelitian ...48
xii
3.2.3 Teknik Penentuan Informan ...52
3.2.4 Teknik Analisa Data ...54
3.2.5 Lokasi dan Waktu Penelitian ...57
3.3 Jadwal Penelitian ...59
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Identitas Informan ...64
4.1.1 Identitas Informan ...66
4.2 Deskriptif Hasil Penelitian ...69
4.3 Pembahasan ...78
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ...85
5.2.1 Saran Bagi Lembaga ...87
5.2.2 Saran Bagi Peneliti Selanjutnya ...87
DAFTAR PUSTAKA ...89
LAMPIRAN ...92
xiii
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 2.1 Bagan Alur Pemikiran ...34
Gambar 4.1 Foto Drs.H.Tata ...66
Gambar 4.2 Foto Neni Sunarsih ...67
Gambar 4.3 Foto Mobil Perpustakaan Keliling ...71
xiv
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 3.1 Sarana dan Prasarana ...44
Tabel 3.2 Identitas Informan ...53
Tabel 3.4 Schedule Penelitian ...58
Tabel 4.1 Identitas Informan ...65
xv
Lampiran 2 : Surat Ijin Penelitian ...93
Lampiran 3 : Surat Balasan Ijin Penelitian ...94
Lampiran 4 : Berita Acara Bimbingan ...95
Lampiran 5 : Lembar Revisi Usulan Penelitian...96
Lampiran 6 : Surat Rekomendasi Pembimbing Sidang Skripsi ...97
Lampiran 7 : Pengajuan Pendaftaran Sidang ...98
Lampiran 8 : Identitas Informan ...99
Lampiran 9 : Lembar Revisi Sidang Skripsi ...101
Lampiran 10 : Pedoman Wawancara ...102
vi
KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr.Wb
Segala Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT. Karena atas
rahmat, hidayah, dan karunia-Nya, akhirnya peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan tepat waktu. Skripsi ini berjudul “Strategi Komunikasi Bagian Promosi Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung melalui Mobil Perpustakaan Keliling sebagai Bentuk Pelayanan Bagi Warga Kota Bandung”, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana strata satu (S1) di Program Studi Ilmu
Komunikasi Konsentrasi Humas Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung.
Dalam penulisan skripsi ini, peneliti merasa senang mendapatkan saran dan kritik yang membangun bagi peneliti. Peneliti mengucapkan terimakasih kepada Mamah Papah tercinta yang telah banyak memberikan doa, kasih sayang, serta
dukungan materi yang tiada henti, adik, dan semua keluarga yang telah mendukung.
Tidak lupa juga, dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terormat :
1. Bapak Prof. Dr. Samugyo Ibnu Redjo, Drs., M.A, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
vii
yang telah banyak membantu baik saat penulis melakukan kegiatan perkuliahan.
4. Ibu Rismawary S.Sos., M.Si,. selaku dosen wali yang telah banyak meluangkan waktu, memberikan pengarahan dan dukungan kepada penulis. 5. Bapak Olih Solihin, S.Sos., M.Si,. selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan arahan penelitian, memberikan saran, kebijaksanaan, masukan dan telah meluangkan waktunya untuk membimbing peneliti dalam
menyelesaikan skripsi ini.
6. Staf Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan ilmu dan pengetahuannya kepada penulis dari awal sampai akhir perkuliahan.
7. Astri Ikawati, A.Md,Kom dan Rr.Sri Intan Fajarini, S.I.Kom selaku sekertaris prodi yang telah banyak membantu dalam mengurus surat perizinan
yang berkaitan dengan perkuliahan, serta penelitian skripsi.
8. Ratna Widiastuti, A.Md, selaku sekertariat dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia.
viii
10.Seluruh staff Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung, Ibu Sri, Ibu Wiwin, Bapak Tomi, Bapak Tata, Bapak Zainuddin, Ibu Mul, Ibu Yusli, Ibu Ade, Bapak Iwan, Bapak Juni dan seluruh staff karyawan yang
tidak bisa penulis sebutkan satu per satu.
11.Keluarga Tercinta, mamah papah, nenek kakek, ade-ade nurul, annisa, nadira, sidiq dan semua keluarga yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Terima kasih semuanya yang tak pernah berhenti memberikan dukungan materil, moril dan semangat spiritualnnya yang begitu berrati.
12.Oza yang selalu memberikan dukungan dan memberi spirit kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.
13.Sahabat-sahabatku, Waritsa Asri , Fanany Hidayati Asmara, Stefani Budi Hartanti, Fitri Siti Nur’aini , Meillyn Rayindra Putri, Ade Fitriana Simbolon,
kalian yang selalu memberikan semangat dan motivasi terima kasih.
peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan penelitian ini masih diperlukan penyempurnaan dari berbagai sudut, baik dari segi isi maupun
pemakaian kalimat dan kata-kata yang tepat, oleh karena itu, peneliti mengaharapkan saran dan kritik yang membangun untuk kesempurnaan
penelitian skripsi ini.
ix Wassalamualaikum Wr.Wb.
Bandung, Juli 2012
89
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
Arifin, Anwar. 1994. Strategi Komunikasi Sebuah Pengantar Ringkas.
Bandung : CV. Armiko.
Effendy,Onong Uchjana. 2008. Dinamika Komunikasi Cetakan Ketujuh.
Bandung : Remaja Rosdakarya
Iriantara, Yosal., 2003. Manajemen Strategis Public Relations, Ghalia Indonesia, Bandung
Moleong, Lexy. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT.Remaja Rosdakarya.
Mulyana, Deddy. 2008. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar Cetakan Keduabelas. Bandung : Remaja Rosdakarya
Rahmayanti, Nina. 1986 Teori-teori Komunikasi.Aubrey Fisher. Bandung :
PT.Remaja Rosdakarya
Rakhmat. Jalaluddin. 2009. Metode Penelitian Komunikasi Cetakan
Keempatbelas. Bandung : Remaja Rosdakarya
Ruslan, Rosady. 2003. Metode Penelitian Public Relations & Komunikasi,
Sugiyono, 2009, Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R &D
--- 2010. Memahami Penelitian Kualitatif Cetakan Keenam.
Bandung : CV Alfabeta
Sumber lain :
Modul Sekilas Tentang Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung
Farah Galarina Khadija. 2011. Stretegi Pengajaran Lembaga Creative Bandung Dalam Berinteraksi Dengan Siswa Challenging Behavior (Berperilaku
Menantang). (Studi Deskritif Mengenai Strategi Pengajaran Yang Dilakukan
Para Pengajar Creative Bandung Dengan Para Siswanya Yang Tergolong
Challenging Behavior. Bandung
Kiqien, Afyatien. 2011. Strategi Bidang Promosi Taman Mini “Indonesia Indah”
Melalui Mobil Keliling Sebagai Bentuk Pelayanan Dalam Meningkatkan
Kepuasan Pengunjungnya. Bandung
Gilang, Akbar Prambadi. 2011. Strategi Humas Museum Geologi Bandung
91
Internet :
http://mathedu-unila.blogspot.com/2009/10/pengertian-minat-membaca.html (diakses pada tanggal 9 Maret 2012, pukul 17.00 WIB)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perpustakaan pada umumnya sering kita jumpai di sekolah-sekolah maupun di sebuah perguruan tinggi, tetapi ketika perpustakaan hanya berada di sekolah-sekolah
maupun perguruan tinggi orang yang pendidikannya putus di tengah jalan atau bahkan tidak mengenyam bangku pendidikan sama sekali tidak dapat ikut merasakan layanan perpustakaan. Perpustakaan yang berada didalam sekolah-sekolah pada
umumnya hanya bisa dirasakan oleh siswa-siswi yang sekolah ditempat tersebut tetappi pada sebuah perguruan tinggi terbuka untuk umum hanya saja ketika kita
masuk perpustakaan tersebut kita harus menunjukan identitas diri seperti KTM atau Kartu Tanda Mahasiswa.
Sekarang ini banyak tempat bacaan yang dapat dikunjungi, baik sekadar untuk
membaca-baca buku atau bahkan meminjam buku. Salah satunya yaitu Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung, Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota
Bandung yaitu memberikan jasa pelayanan kepustakaan dan layanan arsip. Layanan perpustakaan yang sekarang terletak di Jalan Caringin No.13 ini membuka layanan dari hari senin sampai jumat dari jam 09.00-12.00 kemudian tutup untuk istirahat jam
2
Adapun tujuan dari Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung ini untuk
lebih meningkatkan pendidikan dan pengetahuan. Untuk merealisasikan gagasan tersebut dilakukan dengan menyusun strategi-strategi dalam mencapai kepuasan
pengunjungnya.
Perpustakaan umum mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat, sebagai wahana belajar sepanjang hayat untuk
mengembangkan potensi masyarakat agar menjadi manusia yang beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara
yang demokratis serta bertanggung jawab dalam mendukung penyelenggaraan pendidikan nasional. Serta merupakan wahana pelestarian kekayaan budaya bangsa,
hal ini sesuai dengan yang diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar 1945 yaitu sebagai wahana mencerdaskan kehidupan bangsa (Daryono,22009:1).
Menurut Hendro Wicaksono ( 2005:1 ) perpustakaan umum yang ideal tidak
hanya meningkatkan produktifitas dan taraf hidup masyarakat tetapi juga menjadikan komunitas pemakainya menjadi orang-orang yang kritis, berwawasan luas dan
tanggap problem sosial yang ada.
Selain itu, Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung menjadi sarana informasi dan pendidikan bagi generasi penerus, juga sebagai tempat belajar dengan
Arsip Daerah Kota Bandung. Fasilitas pelayanan terus diperbaharui guna memenuhi
kebutuhan pengunjung sehingga dapat meningkatkan kepuasan pengunjungnya.
Pelayanan adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam
interaksi langsung antara seseorang dengan orang lain atau mesin secara fisik, dan menyediakan kepuasan pelanggan atau pengunjung. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI dijelaskan bahwa pelayanan sebgai usaha melayani kebutuhan
orang lain. Sedangkan melayani adalah membantu menyiapkan atau mengurus apa yang diperlukan seseorang.
Secara etimologi, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Dahlan, dkk.,1995:646) menyatakan pelayanan ialah “usaha melayani kebutuhan orang lain”. Pelayanan pada dasarnya adalah kegiatan yang ditawarkan kepada konsumen atau pelanggan yang
dilayani, yang bersifat tidak terwujud dan tidak dapat dimiliki. Sejalan dengan hal tersebut, Norman (1994 : 14) menyatakan karakteristik pelayanan sebagai berikut :
a. Pelayanan bersifat tidak dapat diraba, pelayanan sangat berlawanan sifatnya.
b. Pelayanan pada kenyataannya terdiri dari tindakan nyata dan merupakan pengaruh yang bersifat tindakan sosial.
Tujuan pelayanan adalah memberikan pelayanan yang dapat memenuhi dan
4
Bandung memiliki koleksi buku yang cukup lengkap mulai dari buku non fiksi, fiksi,
buku daerah, kliping, karya murni, filsafat, agama, ilmu social, bahasa, ilmu pengetahuan murni, teknologi, karya seni, rekreasi, sport, sastra, sejarah geografis,
dan biografi. Selain itu pula disediakan terbitan berkala berupa majalah dan surat kabar , baik terbitan dalam kota maupun luar Kota Bandung, antara lain : majalah
Tempo, majalah Trubus, majalah Mangle, Tabloid Nova, Manajemen Qolbu (MQ), Koran Pikiran Rakyat, Tribun Jabar, Koran Galamedia Indonesia dan Koran Kompas.
Seiring dengan kemajuan teknologi yang pesat dan meningkatnya kebutuhan
informasi di era globalisasi ini, pada umumnya masyarakat perkotaan dan pedesaan makin haus akan informasi yang akurat, tepat, dan cepat, baik cetak maupun
elektronik. Namun demikian, mengingat keterbatasan sarana dan prasarana, masyarakat pedesaan agak lamban dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan. Untuk mengatasi kesenjangan informasi ini pemerintah daerah (pemda) berusaha
memberikan layanan informasi tertulis kepada warga antara lain dengan menyediakan layanan perpustakaan keliling (mobile library).
Layanan jenis ini perlu dikembangkan dan diperkenalkan kepada masyarakat,
agar mereka dapat memanfaatkan perpustakaan keliling sebagai suatu sarana pengembangan pribadi dalam pendidikan nonformal. Perpustakaan keliling
memililih, dan menyajikan karya-karya manusia kepada pembacanya (masyarakat)
yang tidak terlayani oleh perpustakaan umum (di kota) (Hardjoprakoso)
Perpustakaan “berpindah-pindah” ini dimaksudkaustakaan keliling untuk
mempercepat penyebaran informasi kepada masyarakat luas. Dilihat dari sejarahnya, bantuan untuk perpustakaan keliling di Indonesia sudah ada sejak tahun 1975. Pemerintah melalui proyek pembangunan Depdikbud telah merencanakan
perpustakaan keliling sebagai salah satu layanan perpustakaan public. Tujuan utamanya adalah mendekati informasi kepada masyarakat di daerah terpencil, sebab
masyarakat desa sampai saat ini belum mampu mencapai informasi semaksimal mungkin (Perpustakaan Nasional, 1992).
Pada saat peneliti melakukan PKL di Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota
Bandung, peneliti melihat masih sedikit pengunjung yang datang ke Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung. Mungkin ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu
letaknya yang kurang strategis ditambah lagi ketidaktauan warga akan mengenai keberadaan dari Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung sendiri.
Untuk menunjang program tersebut maka, Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung dalam kedudukan peran serta fungsinya terus berupaya meningkatkan diri guna memberikan pelayanan yang terbaik bagi warga Kota Bandung yaitu
6
biasanya ada hal-hal yang perlu diperhatikan atau bahkan ada strategi yang sudah
direncanakan untuk mencapai suatu tujuan.
Untuk mencapai sasaran tersebut dan tercapainya tujuan perusahaan,
diperlukan strategi. Menurut Anwar Arifin dalam bukunya Strategi Komunkasi merumuskan bahwa suatu strategi adalah keseluruhan keputusan kondisional tentang tindakan yang akan dijalankan guna mencapai tujuan. Jadi merumuskan strategi
komunikasi, berarti memperhitungkan kondisi situasi (ruang dan waktu) yang dihadapi di masa depan, guna mencapai efektifitas. Dengan strategi komunikasi ini,
berarti dapat ditempuh beberapa cara memakai komunikasi secara sadar untuk menciptakan perubahan pada diri khalayak dengan mudah dan cepat.
Bagian promosi dalam sebuah perusahaan swasta ataupun pada lembaga
instansi pemerintahan mempunyai fungsi yang sama, hanya saja bagian promosi pada perusahaan swasta lebih bertujuan kepada peningkatan suatu prosuk, maupun jasa
yang disediakan. Tetapi pada instansi pemerintahan lebih untuk mempromosikan keberadaan dari instansi itu sendiri dan menginformasikan layanan yang disediakan
oleh instansi pemerintahan tersebt.
Perpustakaan keliling adalah perpustakaan yang bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan kendaraan dan membawa bahan pustaka serta
Tujuan perpustakaan keliling perlu ditingkatkan dari waktu ke waktu sesuai
dengan perubahan zaman dan tuntutan masyarakat yang semakin berkembang dan mendesak. Jika hasil kerja atau manfaat perpustakaan keliling kurang dirasakan
masyarakat, maka dukungan masyarakat terhadap keberadaan perpustakaan keliling akan semakin berkurang. Dan apabila kondisi yang kurang menguntungkan ini
berlarut-larut, maka perpustakaan keliling akan terancam ditinggalkan oleh para pembaca (Perpustkaan Nasional RI,1992:20).
Fungsi perpustakaan keliling perpustakaan keliling merupakan perpanjangan
atau perluasan jangkauan layanan perpustakaan umum yang berfungsi untuk mempertemukan bahan bacaan dengan pembancanya didaerah yang relative jauh dari
perpustakaan umum atau karena situasi dan kondisi tertentu, tidak sempat datang ke perpustakaan umum. Walaupun masih terdapat banyak kendala dalam perwujudannya, fungsi utama dari perpustakaan keliling adalah mendekatkan
informasi kepada masyarakat desa, karena mereka belum mampu memperoleh informasi secara mandiri. Dengan kata lain, hakekat keberadaan perpustkaan keliling
adalah pelayanan bagi pembaca.
Dengan mobil perpustakaan keliling ini menjadi strategi bagian promosi dalam memberikan pelayanan kepada warga khususnya bagi warga Kota Bandung.
Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung sendiri menggunakan 2 unit mobil perpustkaan keliling yaitu 1 unit mobil Minibus Suzuki Carry dan 1 unit mobil
8
1.2 Rumusa Masalah
Bertolak dari latar belakang masalah diatas maka peneliti meyusun rumusan masalah sebagai berikut :
1.2.1 Pertanyaan Makro
“Bagaimana Strategi Komunikasi Bagian Promosi Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung melalui Mobil Perpustakaan Keliling Sebagai Bentuk Pelayanan Bagi Warga Kota Bandung”.
1.2.2 Pertanyaan Mikro
Berdasarkan pertanyaan makro diatas peneliti menarik sub judul yang akan dijabarkan seperti dibawah ini sesuai dengan definisi strategi yang
dikemumakakan oleh Anwar Arifin dalam buku Stragei Komunikasi Sebuah Pengantar Ringkas.
1. Bagaimana Tujuan Bagian Promosi Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung melalui Mobil Perpustakaan Keliling sebagai Bentuk Pelayanan Bagi Warga Kota Bandung ?
2. Bagaimana Keputusan Bagian Promosi Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung melalui Mobil Perpustakaan Keliling sebagai Bentuk Pelayanan Bagi Warga Kota Bandung ?
3. Bagaimana Tindakan Bagian Promosi Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung melalui Mobil Perpustakaan Keliling sebagai
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian
Maksud penelitian ini adalah untuk mengetahui, menjabarkan dan menjelaskan “Bagaimana Strategi Komunikasi Bagian Promosi
Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung melalui Mobil
Perpustakaan Keliling sebagai Bentuk Pelayanan Bagi Warga Kota Bandung.
1.3.2 Tujuan Penelitian
Suatu penelitian tentunya memiliki tujuan, dimana tujuan dari penelitian yang dilakukan akan dijelskan seperti yang dibawah ini.
1. Untuk mengetahui Tujuan Bagian Promosi Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung melalui Mobil Perpustakaan Keliling sebagai Bentuk Pelayanan Bagi Warga Kota Bandung.
2. Untuk mengetahui Keputusan Bagian Promosi Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung melalui Mobil Perpustakaan Keliling
sebagai Bentuk Pelayanan Bagi Warga Kota Bandung.
3. Untuk mengetahui Tindakan Bagian Promosi Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung melalui Mobil Perpustakaan Keliling
10
4. Untuk mengetahui Strategi Bagian Promosi Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung melalui Mobil Perpustakaan Keliling sebagai Bentuk Pelayanan Bagi Warga Kota Bandung
1.4 Kegunaan Penelitian
Dalam suatu penelitian diharapkan dapat memberikan suatu manfaat atau
kegunaan yang dapat digunakan oleh masyarakat luas, adapun kegunaan penelitian ini dapat dilihat dari segi teoritis dan praktis, yaitu sebagi berikut :
1.4.1 Kegunaan Teoritis
Secara teoristis penelitian ini diharapkan berguna bagi pengembangan ilmu komunikasi secara umum, sedangkan kegunaan teoritis secara
khusus diharapkan dapat meningkatkan penegembangan ilmu mengenai Strategi Komunikasi Bagian Promosi Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung melalui Mobil Perpustakaan Keliling sebagai Bentuk
Pelayanan Bagi Warga Kota Bandung.
1.4.2 Kegunaan Praktis
Adapun hasil penelitian ini secara praktis, diharakan bisa memberikan suatu masukan referensi tambahan yang dapat diaplikasikan dan menjadi pertimbangaan. Kegunaan secara praktis pada penelitian ini sebagai
1. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan referensi sebuah pengetahuan dan pengalaman serta penerapan ilmu yang
diperoleh dan menambah wawasan peneliti dalam bidang Ilmu konsentrasi Humas, khususnya mengenai strategi bagian
promosi.
2. Bagi Akademik
Penelitian ini diharapkan sebagai literature bagi mahasiswa
Unikom secara umum dan mahasiswa Ilmu Komunikasi secara khusus, yang dapat dijalankan sebagai literatur dan referensi
tambahan terutama bagi yang akan melakukan penelitian pada kajian yang sama.
3. Bagi Lembaga yang Diteliti
Hasil penelitan ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan pengembangan dalam perencanaan dan evaluasi
13 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
2.1 Tinjauan Pustaka
2.1.1 Definisi Komunikasi
Pada dasarnya manusia merupakan makhluk sosial yang saling ketergantungan satu sama lain dan sebagai makhluk sosial manusia
tidak bisa lepas dari aktivitas komunikasi. Komunikasi merupakan bagian yang penting dari kehidupan sosial manusia atau masyarakat.
Pentingnya berkomunikasi dapat dilihat dari beberapa pengertian menurut para ahli.
Kata komunikasi atau communication dalam bahasa inggris
berasal dari kata latin yaitu communis yanag berarti “sama”. Istilah communis merupakan istilah pertama yang paling sering disebut
sebagai asal kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata latin lainnya yang mirip. Menurut Everett M. Rogers “Komunikasi adalah proses di mana suatu ide diahlihkan dari sumber kepada suatu
penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka.” Ada yang meneyebutkan bahwa komunikasi adalah sebuah
14 pikiran, fakta, atau pendapat.
Definisi komunikasi dalam arti sempit menyebutkan bahwa komunikasi adalah penyampaian pesan melalui media elektronik.
Sedangkan definisi komunikasi secara umum adalah suatu proses pembentukan, penyampaian, penerimaan dan pengolahan yang terjadi
di dalam diri seseorang atau di antara dua orang atau lebih dengan tujuan tertentu. Terdapat beberapa definisi tentang komunikasi dari
beberapa para ahli, diantaranya :
Carl I. Hovland mendefinisikan komunikasi adalah proses yang memungkinkan seseorang (komunikator) menyampaikan
rangsangan (biasanya lambing-lambang verbal) untuk mengubah perilaku orang lain (komunikate).
Definisi komunikasi menurut Yosal Iriantara, bisa dijelaskan sebagai berikut :
15
seseorang atau sekelompok orang lainnya dengan tujuan untuk mencapai saling pengertian dan kesepakatan bersama. ( Iriantara, 2005 : 1 )
Harold Laswell mendefinisikan komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan “siapa”, “mengatakan apa”, “dengan saluran apa”, “kepada siapa”, “dan dengan akibat apa”atau “hasil apa”, (who says what in which channel to whom with what
effect).
Berdasarkan definisi Laswell dapat diturunkan 5 unsur komunikasi yaitu :
a. Sumber (pihak yang berinisiatif atau mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi).
b. Pesan (apa yang dikomunikasikan oleh sumber kepada
penerima).
c. Saluran atau media (alat atau wahana yang digunakan
sumber untuk menyampaikan pesan kepada penerima). d. Penerimaan (orang yang menerima pesan dari sumber). e. Efek (apa yang terjadi pada penerima setelah ia
menerima pesan tersebut).
16
atau membentuk perilaku orang-orang lainnya (khalayak).
Wilbur Schramm (Ashadi, 1987) menyatakan komunikasi sebagai suatu proses berbagai (sharing proses), Schramm
menguraikannya demikian :
“komunikasi berasal dari kata-kata (bahasa) latin communis
yang berarti umum (common) atau bersama. Apabila kita berkomunikasi, sebenarnya kita sedang berusaha menumbuhkan suatu kebersamaan (commonness) dengan seseorang. Yaitu kita berusaha
berbagi informasi, ide, dan sikap.
Dari uraian Schramm itu dapat disimpulkan bahwa sebuah
komunikasi yang berhasil melahirkan kebersamaan (commonness) ; kesepahaman antara sumber (source) dengan penerima (
audience-receiver)-nya. Sebuah komunikasi akan benar-benar efektif apabila audience menerima pesan, pengertian dan lain-lain persis sama seperti
17 2.1.2 Proses Komunikasi
Setelah kita mengetahui definisi komunikasi, maka selanjutnya kita perlu mengetahui juga tentang proses dari komunikasi itu sendiri.
Proses komunikasi adalah setiap langkah mulai dari saat menciptakan informasi sampai dipahaminya informasi oleh komunikan. Komunikasi adalah suatu proses atau suatu kegiatan yang berlangsung secara terus
menerus.
Wiliam G.Scott mengutip pendapat Babcock dalam Thoha
(1977) mengatakan bahwa ada 5 faktor yang mempengaruhi proses komunikasi :
1. The Act (Perbuatan)
Perbuatan komunikasi menginginkan pemakaian lambang-lambang yang dapat dimengerti secara baik dan
hubungan-hubungan yang dilakukan oleh manusia. Pada umumnya lambang tersebut dinyatakan dengan bahasa atau dalam keadaan tertentu tanda-tanda lain dapat pula dipergunakan.
2. The Scene (Adegan)
Adegan sebagai salah satu faktor dalam komunikasi ini
18
apa, sesuatu itu dapat dikomunikasikan. 3. The Agent (Pelaku)
Individu-individu yang mengambil bagian dalam hubungan komunikasi dinamakan pelaku-pelaku komunikasi. Pengirim dan penerima yang terlibat dalam hubungan komunikasi ini,
adalah contoh dari pelaku-pelaku komunikasi tersebut. Dan peranannya seringkali saling menggantikan dalam situasi
komunikasi yang berkembang. 4. The Agency (Perantara)
Alat-alat yang dipergunakan dalam berkomunikasi dapat
membangun terwujudnya perantara itu (the agency). Alat-alat itu selain dapat berwujud komunikasi lisan, tatap muka, dapat
juga alat komunikasi tertulis, seperti surat perintah, memo, bulletin, nota, surat tugas, dan lainnya yang sejenis.
19
Menurut Grace dalam Toha (1977), ada 4(empat) macam
tujuan tersebut yaitu :
a. Tujuan Fungsional (The Functional Goals) ialah tujuan yang
secara pokok bermanfaat untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi/lembaga.
b. Tujuan Manipulasi ( The Manipulative Goals) tujuan ini dimaksudkan untuk menggerakkan orang-orang yang mau menerima ide-ide yang disampaikan baik sesuai atau pun tidak
dengan nilai dan sikapnya sendiri.
c. Tujuan Keindahan (The Aesthetics Goals) tujuan ini
dimaksudkan untuk menciptakan tujuan-tujuan yang bersifat kreatif. Komunikasi ini dipergunakan untuk memungkinkan seseorang mampu mengungkapkan perasaan tadi dalam
kenyataan.
d. Tujuan Keyakinan (The Confidence Goals) tujuan ini
20
bahwasannya 5 unsur komunikasi meliputi :
1. Sumber (Source)
Nama lain dari sumber adalah sender, communicator, speaker,
encoder atau originator. Merupakan pihak yang berinisiatif
atau mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi. Sumber bisa saja berupa individu , kelompok, organisasi, perusahaan
bahkan negara.
2. Pesan (Message)
Merupakan seperangkat symbol verbal atau non verbal yang mewakili perasaan, nilai, gagasan, atau maksud dari sumber (source). Menurut Rudolph F Verderber, pesan terdiri dari 3
komponen yaitu makna, symbol yang digunakan untuk menyampaikan makna dalam bentuk/organisasi pesan.
3. Saluran (channel,media)
Merupakan alat atau wahana yang digunakan sumber (source) untuk menyampaikan pesannya kepada penerima. Saluran pun
21 4. Penerima (receiver)
Nama lain dari penerima adalah destination, communicate, decoder, Audience, listener dan interpreter dimana penerima
merupakan orang yang menerima pesan dari sumber.
5. Efek (effect)
Merupakan apa yang terjadi pada penerima setelah ia menerima pesan tersebut.
Point-point diatas bersumber pada statement Harold Laswell yaitu “cara terbaik untuk menggambarkan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan “who says what in which channel to whom with
what effect ? “( Mulyana,2007 : 69-71 )
2.1.4 Tujuan Komunikasi
Menurut Onong Uchjana Effendi dalam buku Dimensi-dimensi
Komunikasi, tujuan komunikasi adalah sebagai berikut :
1. Perubahan sosial dan partisipasi sosial. Memberikan berbagai
22
3. Perubahan pendapat. Memberikan berbagai informasi pada masyarakat dengan tujuan akhirnya supaya masyarakat mau
merubah pendapat dan persepsinya terhadap tujuan informasi itu disampaikan.
2.1.5 Fungsi Komunikasi
Harold Laswell mengemukakan bahwa fungsi komunikasi antara lain :
1. Manusia dapat mengontrol lingkungannya.
2. Beradaptasi dengan lingkungan tempat mereka berada.
3. Melakukan transformasi warisan sosial kepada generasi
berikutnya.
Onong Uchjana Effendi dalam buku Dimensi-dimensi
Komunikasi mempunyai pendapat sebagai berikut :
1. Memberikan Informasi kepada masyarakat.
Karena perilaku menerima informasi merupakan perilaku
23
masyarakat akan merasa aman tentram. Informasi akurat
diperlukan oleh beberapa bagian masyarakat untuk bahan dalam pembuatan keputusan. Informasi dapat diakaji secara mendalam
sehingga melahirkan teori baru dengan demikian akan menambah perkembangan ilmu pengetahuan. Informasi
disampaikan pada masyarakat melalui berbagai tatanan komunikasi, tetapi yang lebih banyak melalui kegiatan mass communication.
2. Mendidik masyarakat
Kegiatan komunikasi pada masyarakat dengan memberikan
berbagai informasi tidak lain agar masyarakat menjadi lebih baik, lebih maju, lebih berkembang kebudayaannya. Kegiatan mendidik masyarakat dalam arti luas adalah memberikan
berbagai informasi yang dapat menambah kemajuan masyarakat dengan tatanan komunikasi massa. Sedangkan kegiatan mendidik
masyarakat dalam arti sempit adalah memberikan berbagai informasi dan juga berbagai tatanan komunikasi kelompok pada pertemuan-pertemuan, kelas, dan sebagainya. Tetapi kegiatan
24
Kegiatan memberikan berbagai informasi pada masyarakat juga dapat dijadikan sarana untuk mempengaruhi masyarakat tersebut
perubahan sikap dan perilaku yang diharapkan. Misalnya mempengaruhi masyarakat untuk mendukung pilihannya dalam pemilu.
4. Menghibur masyarakat
Perilaku masyarakat menerima informasi selain untuk memenuhi
rasa aman juga menjadi sarana hiburan masyarakat. Apalagi pada masa sekarang ini banyak penyajian informasi melalui sarana
seni hiburan.
2.1.6 Konteks Komunikasi
Menurut Deddy Mulyana dalam buku Ilmu Komunikasi suatu
pengantar, komunikasi tidak berlangsung dalam suatu ruang hampa sosial, melainkan dalam suatu konteks atau situasi tertentu. Secara luas, konteks komunikasi disini berarti semua factor-faktor di luar
25
1. Aspek bersifat Fisik, seperti : iklim, suhu, cuaca, bentuk ruangan
, warna dinding, tempat duduk, jumlah peserta komunikasi dan alat untuk penyampaian pesan.
2. Aspek Psikologis, seperti : sikap, kecenderungan, prasangka dan emosi para peserta komunikasi.
3. Aspek Sosial, seperti : norma kelompok, nilai sosial, dan karakteristik budaya.
4. Aspek Waktu, seperti : yaitu kapan berkomunikasi.
Indikator paling umum untuk mengklasifikasikan komunikasi berdasarkan konteks atau tingkatannya adalah jumlah peserta
yang terlibat dalam komunikasi. Sehingga dikenal adanya komunikasi dengan diri sendriri (intrapersonal communication), komunikasi diadik (dyadic communication), komunikasi
kelompok kecil (small group social location), komunikasi public (public communication), komunikasi organisasi (organization communication) dan komunikasi massa (mass communication).
(Mulyana, 2002 :69-70)
2.1.7 Proses Komunikasi
Menurut Onong Uchjana Effendy, proses komunikasi terbagi menjadi 2 yaitu poses komunikasi secara primer dan sekunder, dimana
26
dalam proses komunikasi adalah bahasa, kial, isyarat, gambar, warna, dan sebagainya yangs secara langsung mampu
menerjemahkan pikiran atau perasaan komunikator kepada komunikan.
2. Proses komunikasi sekunder adalah merupakan proses
penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan emnggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah
memakai lambang sebagai media pertama. Komunikator menggunakan media kedua dalam berkomunikasi karena sasaran komunikannya banyak jumlahnya dan jauh jaraknya dari tempat
komunikator itu. Media tersebut bisa berupa surat, telepon, teleks, surat kabar, majalah, radio, tv dan film. ( Effendy , 2002 :
11 -16 )
Berlo untuk pertama kalinya membahas proses dalam kaitannya dengan komunikasi pada tahun 1960 dalam bukunya yang
27
berkesinambungan di dalam waktu. ( Budyatna dan Muthmainnah,
2004 : 2.7 )
2.1.8 Tinjauan Tentang Strategi
Istilah strategi bersal dari kata Yunani Strategia (stratus = militer; dan ag = memimpin), yang artinya seni atau ilmu untuk
menjadi seorang jenderal.Strategi adalah rencana yang disatukan, luas dan berintegrasi yang menghubungkaan keunggulan strategis perusahaan dengan tantangan lingkungan, yang dirancang untuk
memastikan bahwa tujuan utama dari perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepaat oleh organisasi (Glueck dan Jauch).
Menurut Arifin dalam bukunya yang berjudul “Strategi Komunikasi”, strategi merupakan keseluruhan kondisional yang akan
dijalankan guna mencapai suatu tujuan. (Arifin, 1994 : 59 ). Jadi
didalam merumuskan suatu strategi selain diperlukan perumusan tujuan yang jelas, juga terutama memperhitungkan kondisi dan situasi
khalayak. Untuk mencapainya maka diperlukan beberapa hal, sebagai berikut :
1. Mengenal khalayak atau sasaran. Mengenal khalayak merupakan
28
Menurut Onong Uchjana Effendi dalam bukunya yang berjudul
Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi, bahwasannya :
“Strategi pada hakikatnya adalah perencaanaan ( planning )
dana manajemen (management) untuk mencapai tujuan. Tetap untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan arah saja, melainkan harus menunjukkan
bagaimana taktik operasionalnya “. (Effendi, 2008 : 32 )
2.1.9 Tinjauan Tentang Perpustakaan
Setiap orang pasti mempunyai pemahaman atau definisi mengenai perpustakaan. Hal ini tergantung dari sisi mana mereka melihatnya dan latar belakang masyarakat yang menilainya. Namun
secara umum masyarakat mengidentifikan perpustakaan sebagai ruangan tempat penyimpanan dan peminjaman buku. Karena
pemahaman yang sederhana itu membuat perpustakaan belum memiliki daya tarik yang besar. Padahal dalam pembentukan perpustakaan yang ideal membutuhkan kerjasama yang baik dengan
29
Istilah “perpustakaan” atau dalam bahasa inggris library
bersumber pada perkataan latin libraries, yang secara harfiah berarti “kumpuln buku”. Tetapi perkembangan masyarakat dan kemajuan
teknologi dari dasawarsa-dasawarsa dan dari abad ke abad, menyebabkan perpustakaan tidak lagi hanya menghimpun dan
meminjamkan buku, melainkan juga bahan-bahan telaah lainnya, baik dalam bentuk media visual maupun media audio dan media
audio-visual.
Kenyataan tersebut menunjukkan bahwa fungsi perpustakaan tidak lagi semata-mata sebagai sarana edukatif dan rekreatif, tetapi
juga sebagai sarana informatif, kreatif, dan inovatif, sejalan secara simbiosis dengan perkembangan masyarakat dan kemajuan teknologi.
Menurut Sutarno NS (Tanggung Jawab Perpustakaan, 2005; 1),
perpustakaan dalam arti luas merupakan salah satu lembaga ilmiah yakni yang bidang tugas pokonya berkaitan dengan ilmu pengetahuan,
pendidikan, penelitian, dan pengembangan dengan ruang lingkupnya mengelola informasi yang mencakup berbagai ilmu pengetahuan. Namun, pengertian perpustakaan akan mengalami perubahan seiring
30
seperti Library of Congress di Washington, D.C., Amerika Serikat, dalam abad dan dasawarsa ini, dengan bahan-bahan dari kertas,
seluloid, pita magnetic, dan penemuan-penemuan mutakhir, maka jelas bahwa kemajuan teknologi menimbulkan pengaruh pada
perkembangan perpustakaan.
Banyak perpustakaan yang berdiri memiliki tujuan anggota organisasi dan kegiatan yng berbeda-beda. Faktor-faktor munculnya
perpustakaan adalah; pertama, munculnya berbagai jenis media informasi, seperti media cetak (buku, majalah, surat kabar, laporan) dan media elektronik (film, foto, dan video). Kedua, adanya keperluan
yang berbeda dari berbagai kelompok pembaca yang berbeda pula, seperti anak-anak, pelajar, mahasiswa, ibu rumah tangga, dan lain-lain.
Ketiga, adanya perbedaan kebutuhan terhadap spesialis subjek, karena beda intelektualitas pembaca, beda pula jenis koleksi yang dibutuhkan. Yang terakhir, pesatnya pertumbuhan perpustakaan yang tidak
memungkinkan sebuah perpustakaan memiliki semuanya.
Atas sebab itulah perpustakaan berdasarkan visi dan misi
31
Perpustakaan Sekolah, Perpustakaan Perguruan Tinggi, Perpustakaan
Khusus, Perpustakaan Daerah, dan Perpustakaan Keliling.
2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu
2.2.1 “Strategi Humas Museum Geologi Bandung melalui Pameran Keliling dalam Upaya Pemenuhan Informasi Pelajar di Kota Bandung”
Ditulis oleh Gilang Akbar Prambadi , salah satu mahasiswa Unikom angkatan tahun 2007. Metode yang digunakan dalam penelitian ini,
menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Hasil penelitian yaitu, dimana bagi para pelajar, museum adalah tempat
yang tidak menarik sehingga Humas Museum Geologi membuat perencanaan melalui pameran keliling untuk memberikan informasi yang lebih menarik ketimbang yang ditampilkan museum, pelaksanaan dilakukan berdasarkan
apa yang telah direncanakan dengan menggunakan minibus ke sekolah-sekolah yang kemudian ditampilkan koleksi andalan, dari segi evaluasi
32
Ditulis oleh Kiqien Afyatien mahasiswi UNIKOM angkatan 2007. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan
menggunakan pendekatan kualitatif.
Hasil penelitian yaitu, menunjukan bahwa TMII merancang strategi dengan merujuk pada tujuan yaitu wisata dan budaya dengan proses
pelaksanaan yang meliputi kapan mulai dipergunakannya mobil keliling, adanya rute dengan jalur dalam dan jalur luar, penyampaian informasi oleh
sopir kepada pengunjung sebagai salah satu kegiatan yang dilakukan, yang terakhir yaitu jam kerja mobil keliling selama 8 jam. Selanjutnya TMII menggemas pesan yang disesuaikan dengan sasaran dan mengemas pesan
tergantung pada waktu penyampaian serta isi pesan yang terkandung untuk menyenangkan pengunjung dan memuaskan pengunjung. Strategi yang sudah
dilakukan oleh bidang promosi TMII sudah terencana, terlihat bahwa tahapan-tahapan strategi sudah tepat. Dimulai dengan menetepkan target sasaran yang akan dituju sesuai dengan karakter masing-masing ,kemudian merancang pesan
33
2.2.3 Stretegi pengajaran Lembaga Creative Bandung dalam Berinteraksi dengan Siswa Challenging Behavior (Berperilaku Menantang)
(Studi Deskriptif Mengenai Strategi Pengajaran Yang Dilakukan Para Pengajar Creative Bandung Dengan Para Siswanya Yang Tergolong Challenging Behavior)
Ditulis oleh Farah Galarina Khadija mahasiswa UNIKOM angkatan 2007, metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan
kualitatif.
Hasil penelitian, pengajaran yang dipersiapkan oleh pengajar diawali
dengan membuat peraturan dikelas agar anak-anak challenging behavior bisa tertib dan kondusif didalam kelas. Hal ini dilakukan karena anak-anak challenging behavior membutuhkan kestrukturan. Rencana pengajaran pun
harus dimodifikasi dimana aktivitas pembelajaran dibagi menjadi team work dan dilakukan dalam jangka waktu yang pendek. Hal ini dilakukan karena
34
Dalam suatu perusahaan atau instansi pemerintahan apapun yang berkaitan dengan pencapain tujuan dan sasaran merupakan strategi yang
selalu dibutuhkan dalam semua kegiatan . secara sederhana, strategi merupakan pencapaian tujuan. Strategi terencana dan dapat tercermin dari tindakan-tindakan yang dilaksanakan, serta keputusan-keputusan yang dibuat
oleh individu organisasi.
Strategi merupakan rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk
mencapai suatu sasaran atau tujuan khusus, dengan menggunakan pesan media tertentu.
Menurut Anwar Arifin dalam bukunya Strategi Komunikasi Sebuah
Pengantar Ringkas, strategi adalah keseluruhan keputusan kondisional tentang tindakan yang akan dijalankan guna mencapai tujuan, jadi dalam
merumuskan strategi komunikasi, selain diperlukan perumusan tujuan yang jelas, juga terutama memperhitungkan kondisi dan situasi khalayak atau sasaran. Kemudian berdasarkan pengenalan serta komunikator dipilh, sesuai
dengan kondisi dan situasi yang ada.
Sedangkan menurut Djaslim Saladin yang dikutip dari William F.
35
“sebuah rencana yang disatukan, luas dan terintegrasi, yang menghubungkan keunggulan strategi perusahaan dengan tantangan lingkungan dan yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh organisasi”. (Saladin. 2004 : 1)
2.3.2 Kerangka Pemikiran Konseptual
Maka peneliti akan mengaplikasikan sub-fokus dengan uraian sebagai
berikut :
1. Tindakan
Agar strategi yang dilakukan dapat berhasil diperlukan suatu tindakan nyata, karena suatu strategi tidak akan dapat tercapai jika belum dapat terlaksana jadi harus ada sikap yang diambil.
2. Tujuan
Setiap perusahaan atau instansi-instansi tentu mempunyai tujuan yang ingin dicapai, tujuan khususnya dalam instansi pemerintahan yaitu memberikan layanan yang terbaik bagi masyarakat atau warganya
tentunya dengan fasilitas yang telah disediakan.
36 Gambar 2.1
Bagan Alur Pemikiran Peneliti Adapun bagan alur pemikiran peneliti sebagai berikut :
Sumber : Peneliti 2012 Bagian Promosi
Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung
Strategi
1 Tindakan
2 Tujuan
3 Strategi
Sebagai bentuk pelayanan Mobil Perpustakaan
Keliling
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Tinjauan Tentang Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung
3.1.1 Sejarah Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung
Sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 474 Tahun 2008 tanggal 17 Juni 2008 tentang pembentukan susunan Organisasi Lembaga Teknis
Daerah, maka nomenklatumnya awalnya Kantor Perpustakaan Umum dan Arsip Daerah Kota Bandung menjadi Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung (kata umum dihilangkan). Keputusan tersebut berdasarkan
perkembangan zaman saat ini.
Sejarah perjalanan Lembaga Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota
Bandung dari pembentukan sampai dengan sekarang. Lembaga Perpustakaan awalnya bernama Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Perpustakaan Umum dibawah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P&K) Kotamadya Daerah Tingkat
II Bandung, berdasarkan Peraturan Daerah Kota Madya Daerah Tingkat II Bandung Nomor 10 Tahun 1990 tentang pengesahan Susunan Organisasi UPTD
Perpustakaan Umum pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kotamadya daerah tingkat II Bandung, yang lokasi kantornya di Jalan Jenderal Ahmad Yani nomor
36
Berdasarkan keputusan Menteri Dalam Negeri nomor 56 Tahun 1994
tentang Pengembangan Organisasi atau Kelembagaan Unit Pelaksana Daerah (UPD) Perpustakaan Umum atau Kabupaten atau Kotamadya Daerah Tingkat II, surat persetujuan Menteri Penerbitan Aparatur Negara (MENPAN) No.
126/MK.Waspam/3/1999 tanggal 19 Maret 1999 dan surat izin prinsip dari Menteri Dalam Negeri Nomor 061/457/SJ tanggal 6 Maret 1999, statusnya
ditingkatkan nama Lembaga Perpustakaan menjadi Unit Pelaksana Daerah (UPD) Perpustakaan Umum lah yang langsung bertanggung jawab kepada
Walikota dan secara Administratif berada dibawah koordinasi Sekretaris Daerah, yang lokasi kantornya di Jalan Singaperbangsa Bandung. Kemudian keputusan Walikota Kodya Daerah Tingkat II Bandung No.599 Tahun 1999, Unit
Pelaksana Daerah diubah menjadi Kantor Perpustakaan Umum Kota Bandung.
Peraturan Daerah Pemerintah Kota Bandung Nomor 06 Tahun 2001
tentang pembentukan dan susunan Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kota Bandung, penggabungan 2 kantor yaitu, Kantor Arsip Daerah dan Kantor Perpustakaan Umum Kota Bandung menjadi Kantor Perpustakaan Umum dan
Arsip Derah Kota Bandung.
Berdasarkan Peraturan Daerah Pemerintah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung Nomor 10 Tahun 1987, Lembaga Kearsipan bernama Sub Bagian II
Bandung No.16 Tahun 1994 statusnya ditingkatkan, nama Lembaga Kearsipan menjadi Kantor Arsip Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung, yang menindaklanjuti Peraturan Menteri Dalam Negeri No.34 Tahun 1994 tentang
Pedoman Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Kantor Arsip Kabupaten/Kotamadya Daerah Tingkat II.
Berdasarkan Peraturan Daerah Pemerintah Kota Bandung Nomor 12 tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kota Bandung, nama Lembaga Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung,
kata Umum pada Kantor Perpustakaan Umum dan Arsip Daerah Kota Bandung dihilangkan menjadi Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung
berlokasi di Jalan Wastukencana No.2 Bandung. Tetapi karena keterbatasan tempat akhirnya Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung di bagi
menjadi di 2 lokasi yaitu, Kantor Perpustakaan berpindah tempat ke Jalan Pelajar Pejuang’45 No.8 sedangkan untuk Pelayanan Arsip masih tetap yaitu di Jalan
Wastukencana No.2 Bandung. Dan pada tahun 2012 ini Kantor Perpustakaan dan
Arsip Daerah Kota Bandung berpindah tempat yaitu letaknya menjadi di Jalan Caringin no 13 karena keterbatasan tempat dan lokasi yang kurang strategis
38
3.1.2 Visi Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung
Visi “Menjadikan Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah sebagai Kegiatan Belajar Masyarakat dan Pusat Arsip Kota Bandung.”
Visi tersebut diatas diusung dalam rangka mendukung Program Pemerintah Kota Bandung yang tertuang pada visi Kota Bandung 2004 yakni, sebagai Kota Jasa BERMARTABAT.
3.1.3 Misi Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung
Adapun yang menjadi Misi dari Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah
Kota Bandung adalah sebagai berikut :
1. Mendorong masyarakat untuk belajar (learning society) menuju masyarakat madani yang sadar akan informasi.
2. Menyelamatkan, memelihara dan mengamankan arsip sebagai sarana informasi utama dalam penyelenggaraan pemerintahan yang akuntabel. 3. Meningkatkan pembinaan, pengembangan serta pendayagunaan berbagai
jenis perpustakaan dan tata kearsipan.
4. Meningkatkan kualitas jasa perpustakaan dan informasi kearsipan, baik
untuk masyarakat maupun institusi.
5. Menarik, memelihara dan melestarikan karya cetak dan karya rekaan hasil budaya bangsa khususnya karya budaya daerah yang dihasilkan di Kota
3.1.4 Struktur dan Tugas Pokok KAPUSARDA
Bagan Struktur Organisasi Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung Kepala Seksi Pengelolaan Perpustakaan : YODI MAULANA,SE KEPALA KANTOR Dr.H.MUHAMMAD ANWAR,M.Si
Kelompok Jabatan Fungsional
Pustakawan :
1. JAINUDIN SIMAMORA, SE
Arsiparis:
1. IWAN SUYATMAN,A.Md
2. ADE YANTI,A.Md
KA.SUB.BAG.TATA USAHA
Drs.H.TOMI PRAMUJI
Kepala Seksi Pengelolaan Perpustakaan :
YODI MAULANA,SE
Kepala Seksi Pengelolaan Arsip :
SRI SOPYANI, S.Pd
Kepala Seksi Bina Perpustakaan & Kearsipan
40
Tugas Pokok
1. Kepala Kantor
Kepala kantor perpustakaan dan Arsip Daerah mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian urusan Pemerintahan lingkup Perpustakaan dan
Arsip Daerah berdaasarkan asas otonomi dan pemerintahan
2 Sub Bagian Tata Usaha
a. Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas pokok melaksanakan
sebagian tugas Kepala Kantor Perpustakaan dan Arsip Derah di lingkup ketatausahaan.
b. Pelaksanaan ketatausahaan Kantor yang meliputi administrasi umum, keuangan dan kepegawaian.
c. Pengkoordinasi penyusunan perencanaan, evaluasi dan pelaporan
kegiatan Kantor;
d. Evaluasi dan Pelaporan Kegiatan ketatausahaan.
3 Seksi Pengelolaan Perpustakaan
1) Seksi Pengelolaan Perpustakaan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kantor Perpustakaan mempunyai tugas
pokok melaksanakan sebagian tugas Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah di lingkup pengelolaan perpustakaan;
perpustakaan;
b. Penyusunan petunjuk teknis lingkup pengelolaan perpustakaan;
c. Pelaksanaan lingkup pengelolaan perpustaaan yang meliputi
menyeleksi, menghimun, mengolah, menyusun , memelihara, melestarikan, menyajikan, memberdayakan secara optimal, pemberian
layanan Mobil Unit Perpustakaan Keliling, pemberian bantuan penelusuran literature, pengolahan bahan ppustaka, penyimpanan
karya cetak dan karya reka khususnya koleksi kedaerahan serta penerbitan Bibliografi Daerah dan konservasi dan preservasi terhadap bahan pustaka;
d. Laporan pelaksanaan lingkup pengelolaan perpustakaan 4 Seksi Pengelolaan Arsip
1) Seksi pengelolaan Arsip mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah di lingkup pengelolaan Arsip;
2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Pengelolaan Arsip mempunyai fungsi :
42
c. Pelaksanaan lingkup pengolaan Arsip yang meliputi penarikan arsip,
penyimpanan dan penataan arsip inaktif, penataan dan pengolahan arsip, konservasi dan preservasi arsip serta entry data arsip kedalam aplikasi computer; dan
d. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup pengelolaan Arsip. 5 Seksi Bina Pustaka dan Kearsipan
1) Seksi Bina Pustaka dan Kearsipan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah
di lingkup Bina Pustaka dan Kearsipan;
2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Bina Pustaka dan Kearsipan mempunyai fungsi :
a. Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup Bina Pustaka dan Kearsipan
b. Penyusunan petunjuk teknis lingkup Bina Pustaka dan Kearsipan
c. Pelaksanaan lingkup Bina Pustaka dan Kearsipan yang
meliputi pembinaan dan pengembangan minat baca kepada masyarakat, promosi perpustakaan dan kearsipan.
Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandug merupakan Lembaga Teknis Daerah yang tugas pokoknya meneyelenggarakan Perpustaaan dan Kearsipan Daerah. Letak Gedung Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota
Bandung, terdiri dari 3 (tiga) lokasi :
1. Gedung Kantor / Ruangan Perpustakaan Kota Bandung berlokasi di Jl.
Wastukencana No. 2 Bandung - 40117 Telepon (022) 421083, Gedung sebelah barat lantai I bersebelahan dengan Bagian Ketahanan Pangan Sekretariat Kota Bandung dengan luasya = 15 m x 40m = 600 m2 ,
meliputi Ruang Kepala Kantor, Ruang Kepala Seksi Pengelolaan Perpustakaan, Ruang Seksi Pembinaan Perpustakaan da Kearsipan,
Ruang Audio Visual dan Ruang Layanan Perpustakaan.
2. Ruang Basement ( ruang bawah tanah ) sebelah barat terdiri dari ruang Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Pengolahan Bahan Pustaka, ruang Staf
Tata Usaha, ruang Arsiparis dan gudang perlengkapan/peralatan.
3. Depo Arsip/tempat penyimpanan Arsip di ruang Basement (ruang
bawah tanah) sebelah timur, luasnya 750 M, meliputi ruang Kepala Seksi Pengelolaan Arsip serta ruang Depo Arsip/ penyimpanan Arsip
44
Sarana perlengkapan kearsipan (Arsip in Aktif) yang diperlukan
mengacu pada Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 160 Tahun 1980 tentang Pedoman Standarisasi Alat Perlengkapan, berupa Rak Arsip,Boks , Kertas Sampul, label da sebagainya yang tersebar ditiap
[image:68.612.79.505.337.654.2]Satuan Kerja Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kota Bandung.
Tabel 3.1
Sarana dan Prasarana
Sarana dan Prasarana Jumlah
Roll O’Pack Putar 54 buah
Roll O’Pack Dorong 162 buah
Rak arsip Besi 264 buah
Rak Arsip Kayu 11 buah
Filling Cabinet 6 buah
Lemari Arsip Besi 10 Buah
Meja Pemilahan 3 Buah
Papan Informasi Kearsipan Berbasis Komputer
1 Buah
Lemari Buku 25 Buah
Printer 4 Buah
Telepon 3 Buah
Ruang Kepala Kantor 1 Buah
Internet Wifi 1 Buah
Sumber : Data Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung
3.1.6 Jenis Layanan Perpustakaan
Jenis layanan ada beberapa macam dan biasanya dipengaruhi oleh beberapa jenis perpustakaan dan warga yang dilayaninya. Beberapa jenis
perpustakaan antara lain :
a. Layanan Peminjaman bahan pustaka (layanan sirkulasi), yaitu layanan kepada pemakai perpustakaan berupa peminjaman bahan pustaka yang
dimiliki perpustakaan.
b. Layanan Referensi, yaitu layanan yang diberikan oleh perpustakaan
untuk koleksi-koleksi khusus seperti kamus, ensiklopedia, almanak, direktori, buku tahunan yang berisi informasi teknis dan singkat. Koleksi ini tidak boleh dibawa pulang oleh pengunjung dan hanya
46
c. Layanan Ruang Baca, yaitu layanan yang diberikan oleh perpustakaan
berupa tempat untuk melakukan kegiatan membaca diperpustakaan. Layanan ini diberikan untuk mengantisipasi pengguna perpustakaan yang tidak ingin meminjam untuk dibawa pulang akan tetapi mereka
cukup membacanya diperpustakaan.
d. Layanan Audio Visual, yaitu layanan perpustakaan khusus untuk
bahan audio visual. Layanan ini meliputi peminjaman dan pemutaran film, video, slide, filmstrip. Bahan yang disediakan berupa film cerita,
film documenter, atau film pengetahuan.
e. Layanan Bercerita, layanan ini untuk perpustakaan anak-anak atau perpustakaan sekolah dasar.
3.1.7 Koleksi Buku
Adapun yang dimaksud koleksi adalah semua informasi dalam bentuk karya tulis, karya cetak, dan atau karya rekam dalam berbagai media yang mempunyai nilai pendidikan, yang dihimpun, diolah dan dilayankan.
Adalah buku cerita ciptaan seseorang pengarang berdasarkan khayalan. Buku ini merupakan buku yang dapat memberikan hiburan dan dapat pula mendidik para pembacanya.
2. Buku Non Fiksi
Adalah buku ilmu pengetahuan yang memuat hasil pikiran dan
pengamatan seorang pengarang agar pengetahuan tersebut dapat disebarkan kepada siapa saja yang membaca atau mempelajarinya.
3. Penerbitan Berkala
Adalah terbitan yang diterbitkan secara berkala, seperti harian atau surat kabar, majalah mingguan atau bulanan dan lain-lain.
4. Bahan-bahan vertical file
Adalah informasi yang berupa guntingan dari surat kabar atau majalah
(kliping).
3.1.8 Tinjauan Tentang Mobil Perpustakaan Keliling
Mobil Perpustakaan Keliling merupakan perpustakaan umum yang
melaksanakan layanan kepada masyarakat secara berpindaah-pindah sesuai ketentuan yang direncanakan dan ditentukan. Secara operasional perpustakaan mobil keliling memberikan layanan kepada kelompok masyarakat karena sesuatu
48
Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung menyediakan
Mobil Perpustkaan Keliling sebagai salah satu layanan yang dapat dinikmati oleh warga Kota Bandung. Mobil Perpustakaan Keliling disediakan untuk menjangkau warga Kota Bandung yang letaknya jauh dari Kantor Perpustakaan
dan Arsip Daerah Kota Bandung.
Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung yang letaknya di
Jalan Pelajar Pejuang No.45 yang dirasa kurang strategis tempatnya sulit dijangkau oleh kendaraan umum maka, dengan adanya Mobil Perpustakaan Keliling ini akan memudahkan warga Kota Bandung yang ingin merasakan
layanan Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung. Baik untuk sekadar membaca buku maupun meminjam buku tanpa harus datang jauh-jauh
ke Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung cukup dengan hanya menunggu kedatangan Mobil Perpustakaaan Keliling saja di lingkungannya
masing-masing.
3.2 Metode Penelitian
3.2.1 Desain Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti memakai pendekatan kualitatif sebagai pendekatan penelitian.Pendekatan ini digunakan untuk meneliti suatu kondisi
diamati.
Sedangkan metode yang dipakai adalah metode deskriptif. Menurut Ruslan (2004) yang mengemukakan bahwa “dalam penelitian deskriptif, untuk
menggambarkan karakteristik (ciri-ciri), individu, situasi atau kelompok tertentu. Penelitian relative sederhana yang tidak memerlukan landasan teoritis rumit atau
pengajuan hipotesis tertentu.
Penelitian deskripstif juga berarti penelitian yang dimaksud untuk menjelaskan. Pendekatan ini bertujuan memperoleh pemahaman dan
menggambarkan realitas yang kompleks (Nasution, 1992 :3).
Menurut Jalaludin Rakhmat (2004:25), penelitian deskriptif bertujuan untuk :
a. Mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala-gejala yang ada.
b. Mengidentifikasikan masalah atau memeriksa kondisi dan praktek-praktek yang berlaku.
c. Membuat perbandingan atau evaluasi
d. Menentukan apa yang dihadapi orang lain dalam mengahdapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan
50
3.2.2 Teknik Pengumpulan Data
Data merupakan salah satu unsur komponen utama dalam penelitian, teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam penelitian adalah
sebagai berikut :
1. Wawancara
Esterberg sebagaimana dikutip oleh Prof. Dr. Sugiyono dalam
bukunya memahami Penelitian Kualitatif mendefinisikan wawancara sebagai berikut
“wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi
dan ide melalui Tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topic tertentu. a meeting of two persons to exchange
information and idea through question and response, resulting in
communication and join construction of meaning about a particular topic”. (Sugiyono 2005:72)
2. Studi Kepustakaan
Suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti dengan
menelaah teori-teori, pendapat-pendapat referensi buku serta pokok-pokok pikiran yang menunjang dan relevan dengan masalah yang akan
Sumber data yang penulis anggap dapat dipercaya merupakan dari buku-buku bacaan yang berkaitan dengan semua penelitian yang penulis teliti.
b. Makalah ataupun Skripsi terdahulu
Sebagai bahan literature penulis, dimana penulis dapat
membandingkan dengan masalah yang ada sebelumnya. c. Oservasi
Yaitu peneliti mengamati apa yang dikerjakan orang, mendengarkan apa yang diucapkan dan berpartisipasi dalam aktivitas yang sedang diteliti (Susan Stainback : 1998)
d. Internet Searching
Adalah satu fasilitas internet yang dijalankan melalui browser
untuk mencari informasi yang kita inginkan. Internet searching menampung database situs-situs dari seluruh dunia yang jumlahnya milyaran halaman web, cukup dengan memasukan
keyword maka internet searching akan menampilkan bebarapa link yang dicari. Diantaranya melalui alamat-alamat website seperti
52
e. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumentasi dapat berupa tulisan, gambar, atau karya tulis monumental dari seseorang. Dokumen sudah lama digunakan
dalam penelitian sebagai sumber data, karena dalam banyak hal dokumen sebagai sumber data yang dimanfaatkan untuk menguji,
menafsirkan, bahkan untuk meramalkan. (Moleong 2007 :216-217)
3.2.3. Teknik Penentuan Informan
3.2.3.1 Informan
Dalam penelitian kualitatif, penelitian tidak menggunakan subyek atau
populasi, karena penelitian kualitatif berangkat dari kasus tertentu yang ada pada situasi social tertentu dan hasil kajiannya tidak akan diberlakukan ke populasi, maka peneliti membutuhkan sampel atau juga disebut dengan
informan.
Penelitian kualitatif, untuk menentukan informan mana yang harus
dipilih, peneliti harus menggunakan suatu teknik penentuian informan. Atas dasar kebutuhan peneliti menggunakan teknik purposive sampling dalam
paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi obyek atau situasi social yang sedang diteliti.” (Sugiyono,2009:54)
Adapun pada penelitian ini, yang menjadi informan yaitu 3 informan terpilih yang bekerja di