1 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam lingkungan perusahaan, komputer adalah alat bantu yang mutlak
diperlukan sabagai pendukung pemrosesan data dan informasi. Penyediaan
informasi yang cepat dan akurat adalah faktor sangat membantu pihak manajemen
dalam memimpin suatu organisasi atau perusahaan karena tidak cukup hanya
dengan kemampuan dan pikiran dalam mecapai tujuan organisasi.
Pengolahan data yang cepat, tepat dan tingkat keakuratan yang tinggi akan
mempermudah suatu perusahaan dalam pemantapan manajemen dari persaingan
dunia bisnis yang semakin ketat, sebaliknya sistem lama yang masih agak lambat
dan tidak berkualitas tidak akan mampu mendukung kegiatan proses kerja suatu
perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan tersebut. Semakin baik sistem
informasi yang dipergunakan maka semakin baik pula informasi yang akan
dihasilkan. Untuk menyediakan informasi yang baik tersebut harus didukung oleh
penggunaan media dan sistem informasi yang baik, mudah dioperasikan serta
sumber daya manusia yang terlatih.
Pada umumnya pekerjaan yang masih dilakukan secara konvensional dan
melibatkan data dalam jumlah besar akan menimbulkan beberapa masalah antara
lain penggunaan sheet dalam Microsoft Excel yang terlalu banyak
membingungkan user dalam mengolah data tersebut, sulitnya mencari data yang
diperlukan dengan jumlah sheet yang terlalu banyak, dan seringkali banyak
mengalami kesalahan dalam mengolah data di Mirosoft Excel. Dengan
menggunakan sistem yang bersifat komputerisasi hasil yang dicapai akan lebih
optimal dan pekerjaan yang dilakukan akan lebih mudah, efektif dan efisien.
Pembuatan program aplikasi (software) akan memperluas pemanfaatan komputer
dalam dunia pendidikan maupun dunia kerja untuk mendapatkan informasi yang
Sebuah perusahaan instasi melakukan proses kerja, dan melakukan evaluasi
terhadap pegawai tentu membutuhkan sebuah penunjang sistem kerja dalam
kebutuhan pendataan. Hal inilah yang dibutuhkan oleh instansi DIREKTORAT
METROLOGI dalam melakukan pendataan pada para pegawai yang kerja dan
pegawai yang sudah pensiun dan mutasi.
Oleh karena itu, penulis bermaksud untuk mengangkat judul yaitu
“Membangun Aplikasi Pengolahan Data Pegawai Menggunakan Delphi 7 Dengan Database Mysql Di Kantor Direktorat Metrologi”.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka perumusan masalah yang muncul
adalah bagaimana membangun aplikasi pengolahan data kepegawaian
menggunakan pemrograman delphi.
1.3 Maksud dan Tujuan 1.3.1 Maksud
Maksud pelaksanaan kerja praktek ini adalah membangun sebuah
software untuk memudahkan pengolahan data pegawai yang dibutuhkan
Direktorat Metrologi.
1.3.2 Tujuan
Adapun tujuan dari kerja peraktek itu sendiri diantaranya adalah :
1. Membantu pihak staff bagian sistem informasi dalam melakukan
pendataan pegawai yang bekerja di Direktorat Metrologi melalui data
software yang dibangun.
2. Memudahkan dalam pencarian data yang diperlukan
3. Meminimalisir kesalahan dalam pengolahan data.
1.4 Batasan Masalah
Untuk mempermudah pembahasan masalah dengan tujuan agar pembahasan
dan penyusunan laporan dapat dilakukan secara terarah dan mencapai suatu
3
Adapun batasan masalah sebagai berikut :
1. Penulis membangun aplikasi pengolahan data berkaitan dengan data pegawai
yang mencakup diantaranya inisial pegawai, nama, nip, unit metrologi, jenis
kelamin pegawai, status kerja kepegawaian, keterangan pegawai.
2. Perangkat lunak pembangun menggunakan Delphi 7 dan MySQL untuk
menyimpan database serta Data Source (ODBC) untuk koneksi database.
3. Tools perancangan system yang digunakan adalah DFD (Data Flow
Diagram) dan ERD (Entity Relationship Diagram)
1.5 Metodologi Penelitian
Metode penelitian yang digunakan antara lain :
1. Metode pengumpulan data
a. Studi Pustaka
Metode pengumpulan data dengan mencari data, mempelajari banyak
data dari berbagai sumber buku, modul, artikel baik perpustakaan maupun
internet yang berhubungan dengan masalah yang dibahas.
b. Wawancara (interview)
Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara berkomunikasi langsung
dengan pihak-pihak yang dianggap mampu memberikaninformasi
(narasumber) yang lebih terinci terhadap permasalahan yang
sedangditeliti.
c. Observasi
Teknik pengumpulan data dengan mengadakan penelitian dan peninjauan
langsung terhadap permasalahan yang diambil.
2. Metode pengembang perangkat lunak
Metode Pengembang perangkat lunak menggunakan metode waterfall,
yang meliputi beberapa proses diantaranya :
a. System / Information Engineering
Merupakan bagian dari sistem yang terbesar dalam pengerjaan suatu
elemen yang diperlukan sistem dan mengalokasikannya kedalam
pembentukan perangkat lunak.
b. Analisis
Merupakan tahap menganalisis hal-hal yang diperlukan dalam
pelaksanaan proyek pembuatan perangkat lunak.
c. Design
Tahap penerjemahan dari data yang dianalisis kedalam bentuk yang
mudah dimengerti oleh user.
d. Coding
Tahap penerjemahan data atau pemecahan masalah yang telah dirancang
keadalam bahasa pemrograman tertentu.
e. Pengujian
Merupakan tahap pengujian terhadap perangkat lunak yang dibangun.
f. Maintenance
Tahap akhir dimana suatu perangkat lunak yang sudah selesai dapat
mengalami perubahan-perubahan atau penambahan sesuai dengan
permintaan user.
1.6 Sistematika Penulisan
Laporan kerja praktek ini disusun dalam lima bab yang memiliki sistematika
penulisan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah, perumusan
masalah, maksud dan tujuan, atasan masalah, metode penelitian, dan
sistematika penulisan.
BAB II TUJUAN PUSTAKA
Bab ini berisi tantang profil tempat kerja praktek, sejarah instansi,
logo instansi, badan hukum instansi, struktur organisasi dan job
description, serta berisi landasan teori yang membahas teori-teori yang
berkaitan dengan permasalahan yang dibahas.
5
Bab ini berisi tanrang uraian teori pembahasan berkaitan dengan judul
atau software yang dibangun.
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisikan ulasan kesimpulan dari keseluruhan isi laporan kerja
6 2.1 Profil Tempat Kerja Praktek
2.1.1 Sejarah Instansi
Menurut International Vocabulary of Basic and General Terms in
Metrology (VIM), metrologi adalah bidang pengetahuan mengenai
pengukuran, yang mencakup keseluruhan aspek teoritis dan praktis
pengukuran, berapapun ketidakpastian pengukurannya dan apapun bidang
penerapannya. Namun demikian, metrologi bukan sekedar ilmu pengukuran.
Metrologi adalah kegiatan yang mencakup semua aktivitas yang diperlukan
untuk dapat melakukan pengukuran yang benar, tertelusur dan diakui
kebenarannya dalam tingkat nasional, regional maupun internasional,
sedemikian hingga dapat menciptakan rasa saling percaya di antara
pihak-pihak yang melakukan atau berkepentingan dengan pengukuran. Rasa saling
percaya inilah yang kemudian dapat menciptakan kohesi sosial dalam
masyarakat dan juga memfasilitasi transaksi-transaksi dalam pasar global.
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak dapat dilepaskan dari kegiatan
mengukur, mulai dari melakukan pengukuran sederhana sampai ke
pengukuran yang memerlukan teknologi tinggi.
Pengukuran yang salah atau tidak teliti dapat mengakibatkan
pengambilan keputusan yang salah, yang dapat berakibat serius dalam hal
pemborosan biaya atau bahkan membahayakan jiwa manusia. Dampak
kemanusiaan dan finansial sebagai konsekuensi keputusan yang salah akibat
pengukuran yang tidak tepat dapat dikatakan sama pentingnya dengan
perubahan lingkungan dan polusi yang hampir tidak dapat dihitung. Oleh
karena itu, menjadi penting bagi semua negara di dunia untuk memiliki
pengukuran yang handal dan teliti, yang disepakati dan diterima oleh
7
Metrologi legal mencakup semua kegiatan yang terkait dengan
pelaksanaan persyaratan legal mengenai pengukuran, satuan pengukuran,
alat ukur dan metode pengukuran. Kegiatan ini dilakukan oleh atau atas
nama otoritas pemerintah untuk menjamin tingkat kredibilitas hasil
pengukuran yang layak pada area yang diwajibkan oleh pemerintah.
Metrologi legal bukanlah sebuah disiplin di dalam metrologi, melainkan
aplikasi ilmu kemetrologian untuk memperoleh ketertelusuran dan acuan
yang tepat dan dapat berlaku untuk setiap besaran yang tercakup dalam
kegiatan kemetrologian.
Metrologi legal tidak hanya berlaku bagi pelaku perdagangan, tetapi
juga ditujukan untuk perlindungan setiap warga negara dan masyarakat
secara keseluruhan, misalnya penegakan hukum, kesehatan, keselamatan
dan perlindungan lingkungan hidup. Pemerintah harus memberikan
perhatian khusus pada hasil pengukuran khususnya bila terdapat potensi
konflik kepentingan terhadap hasil pengukuran terebut, sehingga
memerlukan intervensi wasit yang tidak memihak. Metrologi legal
khususnya diperlukan bila kekuatan pasar tidak cukup terorganisir atau tidak
cukup kompeten atau tidak seimbang. Metrologi legal umumnya mencakup
pengaturan berkaitan dengan satuan pengukuran, hasil pengukuran
(misalnya barang dalam keadaan terbungkus) dan terhadap alat ukur.
Pengaturan tersebut meliputi kewajiban hukum berkaitan dengan hasil
pengukuran dan alat ukur, dan juga pengendalian legal yang dilakukan oleh
atau atas nama pemerintah.
Membeli atau menjual barang dan jasa seringkali mencakup
penimbangan atau pengukuran kuantitas dan/atau mutu produk, dan juga
produk dalam keadaan terbungkus yang menyatakan ukuran massa dan
volume, serta layanan pengukuran lain seperti waktu atau jarak. Tanggung
jawab pemerintah juga mencakup peraturan perundang-undangan terkait
dengan kesehatan, keselamatan, keamanan dan lingkungan. Meskipun
fungsi-fungsi ini pada umumnya tersebar di berbagai kewenangan
perundang-undangan tersebut bergantung pada hasil pengukuran. Oleh karena itu
proses pengukuran seharusnya menjadi perhatian pemerintah.
Kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah adalah menetapkan
peraturan per-undang-undangan, mengendalikan pengukuran melalui
pengawasan pasar dan mengem-bangkan serta memelihara infrastruktur
yang dapat mendukung akurasi pengukuran tersebut (melalui ketertelusuran)
yang sangat mendasar untuk melengkapi peran pemerintah.
Karena tujuan akhir dari metrologi legal adalah untuk memberikan
kepercayaan terhadap hasil pengukuran dengan pengaturan legal, kebutuhan
dan persyaratan hasil pengukuran harus dipertimbangkan sebelum
menetapkan persyaratan terhadap alat ukur. Metrologi legal dapat mencakup
empat kegiatan utama:
1. Penetapan persyaratan legal;
2. Pengendalian atau penilaian kesesuaian produk atau kegiatan yang
tercakup dalam regulasi;
3. Pengawasan produk dan kegiatan yang tercakup di dalam regulasi; dan
4. Pendirian infrastruktur yang memadai untuk memastikan ketertelusuran
dari pengukuran atau alat ukur yang tercakup di dalam regulasi.
Metrologi legal diperlukan bila kekuatan pasar tidak cukup
terorganisir atau tidak cukup kompeten atau tidak seimbang, sehingga
pemerintah harus bertindak sebagai wasit untuk memastikan keadilan dalam
kondisi-kondisi tersebut. Dalam prakteknya, tidak semua kegiatan
mengukur memerlukan keterlibatan pemerintah secara langsung sebagai
wasit yang harus menjamin keadilan dalam kegiatan pertukaran atau
transaksi yang melibatkan pengukuran.
Dalam contoh transaksi perdagangan, kedua belah pihak memiliki
kemampuan dan kompetensi yang seimbang untuk memastikan dapat
memperoleh keuntungan ekonomi yang setimbang dengan investasi yang
telah dilakukannya. Demikian pula, bagi lembaga penelitian, kegiatan
9
prototipenya untuk memastikan bahwa produk penelitiannya dapat diterima
atau dibeli oleh pasar, sedemikian hingga dalam kasus ini tidak diperlukan
pula keterlibatan pemerintah secara langsung sebagai wasit yang menjamin
keadilan transaksi antara peneliti dengan pembeli produk penelitian.
Secara teknis, kegiatan untuk memastikan ketertelusuran pengukuran
ini dapat dilakukan oleh pemerintah dan pihak swasta. Partisipasi pihak
swasta sangat diperlukan, karena sejalan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta kebutuhan industri, cakupan besaran yang
harus dapat dipastikan ketertelusurannya menjadi semakin banyak, dan
perkembangan ini akan terus berjalan. Untuk memastikan bahwa
pengukuran yang dilakukan memiliki tingkat kebenaran yang layak,
pemerintah perlu untuk mengembang-kan sistem pengakuan kompetensi
terhadap pihak-pihak yang melakukan kegiatan kemetrologian, sehingga
transaksi-transaksi yang dilaksanakan tanpa kehadiran pemerintah secara
langsung sebagai wasit, tetap terjamin keadilan dan keterpercayaannya.
Kegiatan metrologi legal dan kegiatan kemetrologian lainnya pada
dasarnya merupakan aplikasi dari metrologi, yang tujuan utamanya untuk
mewujudkan kepercayaan terhadap hasil pengukuran melalui penciptaan
rantai ketertelusuran ke acuan yang sama. Supaya setiap pihak di suatu
negara dapat memiliki tingkat kepercayaan yang sama terhadap hasil
pengukuran, tentunya diperlukan acuan pengukuran nasional yang dapat
diakses oleh semua pihak yang berkepentingan dengan kegiatan
kemetrologian. Lebih jauh lagi, dalam konteks transaksi lintas negara,
diperlukan standar pengukuran yang dapat diterima oleh semua negara,
sedemikian hingga hasil-hasil pengukuran dari suatu negara dapat diterima
dan dipercaya oleh negara-negara lain. Untuk mewujudkan hal ini,
diperlukan standar pengukuran yang bersifat universal dan dapat
mengakomodasi perkembangan ilmu dan teknologi yang menggerakkan
pasar.
Peran negara dalam kegiatan kemetrologian adalah untuk memberikan
pengukuran. Hal ini mewajibkan pemerintah melaksanakan langkah-langkah
yang diperlukan untuk mempromosikan metrologi, mengembangkan
infrastruktur kemetrologian yang memadai, mendukung penelitan metrologi
untuk melindungi masyarakat dan pelaku usaha terhadap
kecurangan-kecurangan yang berkaitan dengan pengukuran. Kegiatan ini harus diatur di
dalam kebijakan yang komprehensif dan koheren, sehingga diperlukan
peraturan perundang-undangan kemetrologian.
Gambar 2.1 Kantor Direktorat Metrologi
Visi Direktorat Metrologi
“Terwujudnya Tertib Ukur Melalui Sistem Metrologi Legal Yang
Efisien, Efektif, Adil, dan Transparan"
Misi Direktorat Metrologi
1. Mengharmonisasikan penyelenggaraan kegiatan metrologi legal.
2. Meningkatkan jaminan hasil pengukuran.
3. Mengoptimalkan penyelenggaraan pengawasan UTTP, Barang Dalam
Keadaan Terbungkus (BDKT), dan penggunaan Sistem Satuan
11
4. Mengoptimalkan peranan UPT SML Regional, UPT, dan UPTD
dalam rangka meningkatkan pelayanan tera dan tera ulang UTTP.
5. Meningkatkan profesionalisme SDM Metrologi Legal untuk
mewujudkan pelayan publik yang prima dan good governance
2.1.2 Logo Instansi
Simbol, Logo dan Motto Direktorat Metrologi
Gambar 2.2 Logo Direktorat Metrologi
MAKNA SIMBOL LOGO DIATAS:
a. Ilustrasi dari lengan balok yang sama memberi arti dalam kondisi stabil
yang terisi oleh anak timbangan standar dan beban, yang memberi
pesan pengukuran dan keadilan sebagai misi Direktorat Metrologi.
b. Bentuk huruf "X" dan segiempat panjang dibawah adalah standar meter
(sebagai standar untuk unit dasar mutu panjang) dengan format "X" dan
standar kilogram (sebagai standar untuk unit dasar kuantitas massa)
dengan format silinder sama sisi, kedua standar sudah menjadi prinsip
dasar untuk memelihara pengukuran di Indonesia.
c. Format lingkaran menandakan stabilitas yang bergerak dengan pasti dan
secara terus-menerus.
d. Tulisan "BANTJANA PATAKARAN PRALAJA KAPRADANAN",
memberi arti: MEMPERDAYA UKURAN, MENGHILANGKAN
2.1.3 Struktur Organisasi
13
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Pengertian Basis Data (Database)
Database dapat diartikan sebagai kumpulan data yang terdiri atas satu
atau lebih Tabel yang terintegrasi satu sama lain, dimana setiap user diberi
wewenang (otoritas) untuk dapat mengakses (mengubah, menghapus,
menganalisis, menambah, memperbaiki) data dalam tabel-tabel tersebut.
Tabel-tabel tersebut berfungsi untuk menyimpan data dan
merupakan suatu kumpulan data yang berhubungan dengan topik tertentu.
Beberapa istiah yang harus diketahi pada saat bekerja dengan sebuah tabel
database adalah:
a. Field ; merupakan tempat dimana data atau informasi dalam kelompok yang sama atau sejenis dimasukkan. Field itu pada umumnya tersimpan
dalam bentuk kolom vertikal pada tabel.
b. Record ; merupakan data lengkap dalam jumlah tunggal yang biasanya tersimpan dalam bentuk baris secara horizontal pada tabel.
2.2.2 ERD (Entity Relationship Diagram)
ERD (Entity Relationship Diagram) Merupakan notasi grafis dalam
pemodelan data konseptual, yang mendeskripsikan hubungan antara
penyimpanan. ERD digunakan untuk memodelkan struktur data dan
hubungan antar data, karena hal ini relatif kompleks. Dengan ERD, model
dapat diuji dengan mengabaikan proses yang harus dilakukan. ERD
menggunakan sejumlah notasi dan simbol untuk menggambarkan struktur
dan hubungan antar data, pada dasarnya ada 3 macam simbol yang
Tabel 2.2 Keterangan simbol ERD
No NAMA SIMBOL SIMBOL
1
Entity : Adalah suatu objek yang dapat diidentifikasi dalam
lingkungan pemakai, sesuatu yang penting bagi pemakai dalam
konteks sistem yang akan dibuat.
2 Atribut : Entity mempunyai elemen yang disebut atribut, dan berfungsi mendeskripsikan karakter entity.
3
Hubungan/Relasi : Relationship sebagai mana Entity maka
dalam hubungan pun harus dibedakan dalam hubungan atau
bentuk hubungan antar Entity dengan isi dari hubungan itu
sendiri.
4 Garis Relasi : garis yang merelasikan dari satu entitas ke entisas lain
Relasi yang terjadi diantara dua himpunan entitas (misalnya A dan B) dalam
satu basis data yaitu:
Tabel 2.3 Keterangan hubungan relasi ERD
No NAMA SIMBOL SIMBOL
1
Satu ke satu (One to one) :
Hubungan relasi satu ke satu yaitu
setiap entitas pada himpunan
entitas A berhubungan paling
banyak dengan satu entitas pada
15
2
Satu ke banyak (One to many) :
Setiap entitas pada himpunan
entitas A dapat berhubungan
dengan banyak entitas pada
berhubungan dengan banyak
entitas pada himpunan entitas B.
2.2.3 DFD (Data Flow Diagram)
DFD adalah alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data
dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa
maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan. DFD ini
merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan
konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambarn analisa maupun
rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem
kepada pemakai maupun pembuat program.
Dibawah ini terdapat simbol-simbol untuk DFD yaitu:
Tabel 2.1 Keterangan simbol DFD
No NAMA SIMBOL SIMBOL
1
Entity : Terminator atau Source atau destination atau dikenal
juga dengan external entity, berupa orang, organisasi atau
sistem lain yang berada diluar batas sistem yang berinteraksi
dengan sistem yang sedang dikembangkan.
2
Proses : suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang
dilakukan oleh orang, prosedur atau alat yang digunakan
3
Data Flow : (Arus Data), data yang mengalir dengan arah
tertentu dari asal ke tujuan. Data yang mengalir dapat berupa
dokumen, surat atau bentuk lainnya.
4
Data Store : (Penyimpanan Data), digunakan untuk
menyimpan dan mengambil data oleh proses. Data yang
disimpan dapat berupa data yang terkomputerisasi maupun
tidak terkomputerisasi.
2.2.4 Perangkat Lunak Pendukung 2.2.4.1 Perangkat Delphi
Delphi adalah suatu bahasa pemograman (development
language) yang digunakan untuk merancang suatu aplikasi program.
Bahasa pemrograman Delphi dikembangkan oleh Code Gear sebagai
divisi pengembangan perangkat lunak milik embarcadero. Divisi
tersebut awalnya milik borland, sehingga bahasa ini memiliki versi
Borland Delphi.
Umumnya delphi hanya digunakan untuk pengembangan
aplikasi dekstop, enterprise berbasis database dan program-program
kecil. Namun karena pengembangan delphi yang semakin pesat dan
bersifat general purpose bahasa pemrograman ini mampu
digunakan untuk berbagai jenis pengembangan software. Dan Delphi
juga disebut sebagai pelopor perkembangan RadTool (Rapid
pllication Development) tahun 1995. Sehingga banyak orang yang
mulai mengenal dan menyukai bahasa pemrograman yang bersifat
VCL (Visual Component Library) ini.
a. Kegunaan Delphi :
1. Untuk membuat aplikasi windows
2. Untuk merancang aplikasi program berbasis grafis
3. Untuk membuat program berbasis jaringan (client/server)
4. Untuk merancang program .Net (berbasis internet)
17
1. IDE (Integrated Development Environment) atau
lingkungan pengembangan aplikasi sendiri adalah satu dari
beberapa keunggulan delphi, didalamnya terdapat
menu-menu yang memudahkan kita untuk membuat suatu proyek
program.
2. Proses Kompilasi cepat, pada saat aplikasi yang kita buat
dijalankan pada Delphi, maka secara otomatis akan dibaca
sebagai sebuah program, tanpa dijalankan terpisah.
3. Mudah digunakan, source kode delphi yang merupakan
turunan dari pascal, sehingga tidak diperlukan suatu
penyesuain lagi.
4. Bersifat multi purphase, artinya bahasa pemograman Delphi
dapat digunakan untuk mengembangkan berbagai keperluan
pengembangan aplikasi.
2.2.4.2 Pengertian MySQL
SQL adalah sebuah konsep pengoperasian database, terutama
untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang
memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara
otomatis. Keandalan suatu sistem database (DBMS) dapat diketahui
dari cara kerja optimizernya dalam melakukan proses
perintah-perintah SQL, yang dibuat oleh user maupun program-program
aplikasinya. Sebagai database server, MySQL dapat dikatakan lebih
unggul dibandingkan database server lainnya dalam query data. Hal
ini terbukti untuk query yang dilakukan oleh single user, kecepatan
query MySQL bisa sepuluh kali lebih cepat dari PostgreSQL dan
lima kali lebih cepat dibandingkan Interbase. Selain itu MySQL juga
memiliki beberapa keistimewaan, antara lain :
MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi
seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris,
Amiga, dan masih banyak lagi.
2. Open Source
MySQL didistribusikan secara open source (gratis), dibawah
lisensi GPL sehingga dapat digunakan secara cuma-cuma.
3. Multiuser
MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang
bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik.
4. Performance tuning
MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan dalam
menangani query sederhana, dengan kata lain dapat memproses
lebih banyak SQL per satuan waktu.
5. Column types
MySQL memiliki tipe kolom yang sangat kompleks, seperti
signed / unsigned integer, float, double, char, text, date,
timestamp, dan lain-lain.
6. Command dan functions
MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang
mendukung perintah Select dan Where dalam query.
7. Security
MySQL memiliki beberapa lapisan sekuritas seperti level
subnetmask, nama host, dan izin akses user dengan sistem
perizinan yang mendetail serta password terenkripsi.
8. Scalability dan limits
MySQL mampu menangani database dalam skala besar, dengan
jumlah records lebih dari 50 juta dan 60 ribu tabel serta 5 milyar
baris. Selain itu batas indeks yang dapat ditampung mencapai 32
indeks pada tiap tabelnya.
19
MySQL dapat melakukan koneksi dengan client menggunakan
protokol TCP/IP, Unix soket (UNIX), atau Named Pipes (NT).
10. Localisation
MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan pada client dengan
menggunakan lebih dari dua puluh bahasa. Meskipun demikian,
bahasa Indonesia belum termasuk didalamnya.
11. Interface
MySQL memiliki interface (antar muka) terhadap berbagai
aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi
API (Application Programming Interface).
12. Clients dan tools
MySQL dilengkapi dengan berbagai tool yang dapat digunakan
untuk administrasi database, dan pada setiap tool yang ada
disertakan petunjuk online.
13. Struktur table
MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam
menangani ALTER TABLE, dibandingkan database lainnya
semacam PostgreSQL ataupun Oracle.
2.2.4.3 ODBC (Open Database Connectivity)
Open Database Connectivity (ODBC) adalah jangka pendek
digunakan untuk Open Database Connectivity. Ini adalah antarmuka
yang digunakan oleh programmer untuk dapat menggunakan
database menggunakan query SQL. ODBC juga didefinisikan
sebagai metode lain untuk mengakses informasi yang disimpan.
Anda dapat menggunakan ODBC untuk mengakses databases dari
Microsoft Access, Excel dan d Base. ODBC adalah cara terbaik
untuk mengakses informasi yang disimpan dalam database yang lain
tanpa perlu memahami bagaimana hal itu dilakukan. Dalam
pemrograman cukup mudah sehingga dapat mengakses database lain
dalam perangkat lunak lain.
ODBC memiliki beberapa komponen utama, yakni sebagai berikut:
a. ODBC API
sekumpulan panggilan fungsi, kode-kode kesalahan dan sintaksis
SQL yang mendefinisikan bagaimana data dalam sebuah DBMS
diakses.
b. Driver basis data ODBC
driver (yang berupa dynamic link library) yang mampu
memproses panggilan fungsi ODBC untuk sebuah DBMS
tertentu.
c. ODBC Driver Manager
yang bertugas untuk memuat driver basis data ODBC yang
21 BAB III PEMBAHASAN
3.1 Sistem Kerja Peraktek 3.1.1 Jadwal Kerja Peraktek
Jadwal dan waktu pelaksanaan kerja perakterk yaitu dimulai dari 4 Juli
2011 sampai tanggal 5 September 2011. Pelaksanaan keja Praktek dimulai
dari pukul 08.00-16.00 WIB. Dengan selang istirahat dari pukul 12.00-13.00
WIB dan pukul 15.00-15.20 WIB.
3.1.2 Tugas Kerja Peraktek
Selama melaksanakan kerja praktek kami ditugaskan untuk membuat
suatu Program Data Pegawai dengan menggunakan Delphi 7, dikarenakan
ada kendala yang belum teratasi sampai sekarang maka tugas kerja praktek di
ganti menjadi Program Data Pegawai Berhak sesuai yang diinginkan
pembimbing kantor Direktorat Metrologi.
Program ini nantinya akan digunakan oleh staf Metrologi bagian
kerjasama staff sarana untuk mengolah maupun menyimpan data pegawai
yang terdaftar, mutasi, maupun pensiun di Direktorat Metrologi.
3.2 Analisis Sistem
Analisis sistem (Systems Analysis) dapat didefinisikan sebagai penguraian
dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya
dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi
permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan
kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan
3.2.1 Analisis Masalah
Pengolahan data yang cepat, tepat, akurat dan ruang penyimpanan yang
besar terhadap data yang baik dapat dinilai dari sistem informasinya. Semakin
baik sistem informasi yang dipergunakan maka semakin baik pula informasi
yang akan dihasilkan.
Pada umumnya pekerjaan yang masih dilakukan secara manual dan
melibatkan data dalam jumlah besar akan menimbulkan beberapa masalah
yang memerlukan perhatian dan penanganan khusus. Dengan menggunakan
sistem yang bersifat komputerisasi hasil yang dicapai akan lebih optimal dan
pekerjaan yang dilakukan akan lebih mudah, efektif dan efisien.
Oleh karena itu, dibutuhkan suatu pembangunan program aplikasi
(software) yang akan memperluas pemanfaatan komputer dalam dunia dunia
kerja untuk mendapatkan informasi yang cepat, akurat dan tepat waktu.
Dalam hal ini, aplikasi yang dibangun adalah Membangun Aplikasi
Pengolahan Data Pegawai Menggunakan Delphi 7 Dengan Database Mysql
Di Kantor Direktorat Metrologi. Dengan aplikasi ini, staf bagian sarana akan
dengan mudah melakukan pendataan pegawai yang masih bekerja, mutasi
maupun pensiun.
3.2.2 Analisis Kebutuhan Non-Fungsional
Analisis non fungsional dilakukan untuk menghasilkan spesifikasi
kebutuhan non fungsional. Spesifikasi kebutuhan non fungsional adalah
spesifikasi yang rinci tentang hal-hal yang akan dilakukan sistem ketika di
implementasikan. Analisis kebutuhan ini diperlukan untuk menentukan
keluaran yang akan dihasilkan sistem, masukan yang diperlukan sistem,
lingkup proses yang digunakan untuk mengolah masukan menjadi keluaran,
volume data yang akan ditangani sistem, jumlah pemakai dan
23
3.2.2.1 Analisis Pemakai
Pengguna aplikasi ini adalah staf bagian sarana yang bertugas
sebagai administrator dalam mengolah semua data pegawai.
Administrator dapat melakukan pengolahan data pegawai. Jika
menginginkan laporan data pegawai dalam hal ini juga staf bagian
sarana dapat mencetak laporan data pegawai yang masih aktif, pensiun,
atau mutasi. Dengan sistem pencarian yang mudah untuk mencari data
pegawai sehingga mempercepat proses pengerjaan.
3.2.2.2 Analisis Perangkat Keras
Dalam membangun aplikasi ini diperlukan alat pendukung
perangkat keras (hardware) diantaranya yaitu:
1. Processor dengan kecepatan minimal 1 Ghz
2. RAM minimal 1 GB
3. Hard Disk minimal 40 GB
4. Monitor dengan resolusi 1024x768
5. VGA minimal 128 MB
6. Keyboard dan Mouse standar
3.2.2.3 Analisis Perangkat Lunak
Secara keseluruhan sistem operasi yang digunakan pada komputer
di direktorat metrologi adalah Windows 7 dan perangkat kerja yang
sering digunakan adalah Microsoft Office Word dan Excel. Dan
perangkat lunak yang digunakan dalam Membangun Aplikasi
Pengolahan Data Pegawai Direktorat Metrologi adalah Delphi dan
xamp untuk menyimpan database serta Data Source (ODBC) untuk
koneksi database.
Perancangan sistem merupakan bagian dari metodologi penelitian
pengembangan suatu perangkat lunak yang dilakukan setelah tahap analisis.
Perancangan bertujuan untuk memberikan gambaran secara terperinci.
Perancangan sistem diharapkan dapat memecahkan permasalahan yang ada.
3.3.1 SKPL (Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak)
Berdasarkan analisis masalah yang dibutuhkan oleh perangkat lunak
pada sub bab 3.2.1, maka perangkat lunak harus memenuhi kriteria-kriteria
berikut :
1. Perangkat lunak harus dapat mengakses data pegawai Metrologi yang
dibutuhkan oleh pengguna. Dengan itu, berdasarkan perintah yang
diberikan pengguna.
2. Perangkat lunak harus dapat menambah data pegawai, penghapusan data
pegawai, pengeditan data pegawai, dan pencarian data pegawai.
3. Perangkat lunak harus dapat menambah data daerah, pengeditan data
daerah, dan pencarian data daerah.
4. Mampu melakukan cetak data pegawai dengan printer sesuai format yang
diwajibkan oleh perusahaan.
5. Mampu mengelola data dalam mengatur pegawai aktif, pegawai mutasi,
dan pegawai pensiun.
6. Mampu menyimpan data.
3.3.2 Batasan Perangkat Lunak
Batasan yang diterapkan pada perangkat lunak adalah perangkat lunak
hanya bisa menangani penambahan, pengeditan, penghapusan dan print arsip
database pegawai saja.
3.3.3 Analisis Masukan dan Keluaran
Masukan yang akan diterima perangkat lunak adalah data-data dengan
25
eksekusi pada datanya. Masukan akan dituliskan oleh pengguna pada layar
perangkat lunak.
Keluaran yang dihasilkan berupa tabel. Tabel yang terdiri dari
kolom-kolom untuk menyatakan dan menjelaskan data pegawai yang diinginkan oleh
pengguna.
3.3.4 ERD (Entity Relationship Diagram)
Proses ERD ini menggambarkan relasi atau hubungan dari dua file atau
dua tabel. Hubungan antar entitas yang terjadi dalam Sistem Pengolahan Data
Pegawai Direktorat Metrologi dapat dilihat pada Entity Relationship
Diagram.
Untuk lebih jelasnya lihat gambar 3.1 berikut ini :
Gambar 3.1 ERD (Entity Relationship Diagram)
3.3.5 DFD (Data Flow Diagram)
proses DFD yang dibuat untuk menggambarkan dari mana asal data dan
kemana tujuan data yang keluar, dimana data disimpan, proses apa yang
dihasilkan data tersebut.
3.3.5.1 Diagram Context
Untuk membatasi sistem yang menunjukan adanya interaksi
sistem dengan komponen luar sistem maka perlu dibuat diagram
konteks yang merupakan suatu diagram yang menggambarkan sistem
dalam satu lingkungan dan hubungan dengan entitas luar. Diagram
konteks dari sistem yang diusulkan. Untuk lebih jelasnya lihat gambar
Staf Sarana
Sistem Informasi di
Metrologi
Info laporan
Laporan data pegawai Info pegawai,
Info daerah Data pegawai,
Data daerah
Gambar 3.2 Diagram context
3.3.5.2 DFD Level 0
DFD Level 0 Sistem Pengolahan Data Pegawai Metrologi,
menjelaskan secara keseluruhan proses yang terjadi di dalam sistem,
pada pengolahan data pegawai, data-data disimpan dan diambil dari
tabel data pegawai. Proses DFD Level 0 akan dijelaskan pada gambar
3.3 berikut ini :
27
3.3.5.3 DFD Level 1 Proses 1
Pada DFD level 1 proses 2, proses pengolahan data pegawai
dibagi lagi menjadi lima proses yaitu proses simpan, edit, hapus, cari
dan pencarian perdata. Untuk lebih jelasnya lihat gambar 3.4 berikut
29
3.3.5.4 DFD Level 1 Proses 2
Pada DFD level 1 proses 2, proses laporan data pegawai. Untuk
lebih jelasnya lihat gambar 3.5 berikut ini :
Gambar 3.5 DFD level 1 proses 2
3.3.5.5 DFD Level 1 Proses 3
Pada DFD level 1 proses 3, proses pengolahan data daerah. Untuk
lebih jelasnya lihat gambar 3.6 berikut ini :
3.3.6 Spesifikasi Proses
Spesifikasi proses digunakan untuk menggambarkan proses model
aliran yang terjadi pada DFD. Spesifikasi proses dari gambaran DFD diatas
menjelaskan pada tabel 3.1 berikut ini :
Tabel 3.1 Spesifikasi proses
No Nama Keterangan
1
No. Proses 1
Nama Pengolahan Data Pegawai
Deskripsi Proses untuk menambah, mengedit, menghapus,
mencari, pencarian per data pegawai
Input Data Pegawai
Output Info Pegawai
Logika proses
a. System menampilkan menu pilihan
1. Tambah
2. Edit
3. Hapus
4. Cari
5. Pencarian per data
b. User memilih menu
c. Jika user memilih tambah maka sistem melakukan penyimpanan database
d. Jika memilih edit maka tampil layar edit pegawai
e. Jika memilih hapus maka data di hapus dari database
f. Jika memilih cari maka tampil layar pencarian pegawai
g. Jika memilih pencarian per data maka menampilkan data yang dicari
31
Nama Pengolahan Data Daerah
Deskripsi Proses untuk menambah, mengedit, menghapus, dan
mencari data daerah
Input Data Daerah
Output Info Daerah
Logika proses
a. Sistem menampilkan menu pilihan
1. Tambah
2. Edit
3. Hapus
4. Cari
b. User memilih menu
c. Jika user memilih tambah maka sistem melakukan penyimpanan database
d. Jika memilih edit maka tampil layar edit data daerah
e. Jika memilih hapus maka data di hapus dari database
f. Jika memilih cari maka tampil layar pencarian pegawai
3
No. Proses 3
Nama Pembuatan Laporan Data Pegawai
Deskripsi Proses untuk menampilkan laporan data pegawai dan mencetak laporan data pegawai
Input Status pegawai
Output
a. Preview data pegawai
Logika proses
a. User memilih kategori yang dipilih
1. Aktif
2. Mutasi
3. Pensiun
b. Sistem menampilkan laporan pegawai
c. Sistem mencetak laporan pegawai
4
No. Proses 1.1
Nama Tambah Pegawai
Deskripsi Proses untuk menambahkan data pegawai baru
Input Data pegawai baru
Output Info pegawai
Logika proses
a. User mengisi form pegawai
b. User memilih simpan
c. Sistem melakukan penyimpanan ke database
d. Jika penyimpanan berhasil, akan muncul pesan data telah disimpan
e. Jika penyimpanan gagal, akan muncul pesan data telah ada
5
No. Proses 1.2
Nama Edit Pegawai
Deskripsi Proses ini untuk mengedit data pegawai yang sudah terdapat dalam database
Input Data pegawai yang diedit
33
Logika proses
a. User memilih edit pegawai
b. Sistem menampilkan form Edit Pegawai
c. User memilih simpan
d. Sistem melakukan penyimpanan ke database
e. Jika penyimpanan berhasil, akan muncul pesan data telah disimpan
f. Jika penyimpanan tidak berhasil, akan muncul pesan pilih jenis kelamin dan pilih kategori
6
No. Proses 1.3
Nama Hapus Pegawai
Deskripsi Proses ini untuk menghapus data pegawai yang sudah terdapat dalam database.
Input Data pegawai yang dihapus
Output Info pegawai
Logika proses
a. User memilih pegawai yang akan dihapus
b. User memilih Hapus Pegawai
c. Sistem menampilkan konfirmasi “Yakin data di hapus?”
d. Jika memilih Yes, maka data di hapus dari database
e. Jika memilih No, maka penghapusan dibatalkan
7
No. Proses 1.4
Nama Cari Pegawai
Deskripsi Proses ini untuk mencari data pegawai yang diperlukan
Input Data pegawai yang dicari
Logika proses
a. User memilih Cari
b. Sistem menampilkan form Pencarian Data Pegawai
c. User memilih kategori (Nama, Inisial, Status)
d. User mengisi form data yang mau dicari
e. Sistem melakukan pencarian di database
f. Jika data ditemukan, maka data akan ditampilkandi layar pencarian
g. Jika data tidak ditemukan, maka menampilkan pesan data tidak ditemukan
8
No. Proses 1.5
Nama Pencarian Per data Pegawai
Deskripsi Proses ini untuk mencari data pegawai berdasarkan per data yang sudah terdapat dalam database
Input Data yang dicari
Output Info pegawai
Logika proses
a. User mengisi form Pencarian Per data
1. Inisial
2. Nama
3. Status
b. User mengisi inisial atau nama
c. User memilih Cari
d. Sistem melakukan pencarian di database
e. Jika data ditemukan, maka data akan ditampilkan
f. Jika data tidak ditemukan, maka menampilkan pesan data tidak ditemukan
9
No. Proses 2.1
Nama Memilih Status Pegawai
35
Input Status Pegawai
Output a. Preview data pegawai
b. Laporan data pegawai
Logika proses
a. Sistem menampilkan menu pilihan
1. Preview
2. Cetak
b. User memilih kategori
1. Aktif
2. Mutasi
3. Pensiun
c. Jika user memilih Preview, maka sistem
menampilkan form preview sesuai kategori yang dipilih
d. Jika user memilih Cetak
e. System menampilkan konfirmasi, “Periksa kondisi perangkat cetak sudah siap”.
f. Jika memilih Yes, maka laporan akan dicetak
g. Jika memilih No, maka pencetakan di batalkan
10
No. Proses 3.1
Nama Tambah Daerah
Deskripsi Proses untuk menambahkan data daerah baru
Input Data Daerah Baru
Output Info Daerah
Logika proses
a. User mengisi form daerah
b. User memilih simpan
c. Sistem melakukan penyimpanan ke database
d. Jika penyimpanan berhasil, akan muncul pesan data telah disimpan
11
No. Proses 3.2
Nama Edit Data Daerah
Deskripsi Proses ini untuk mengedit data daerah yang sudah terdapat dalam database
Input Data Daerah yang diedit
Output Info Daerah
Logika proses
a. User memilih edit daerah
b. Sistem menampilkan form Edit Daerah
c. User memilih simpan
d. Sistem melakukan penyimpanan ke database
e. Jika penyimpanan berhasil, akan muncul pesan data telah disimpan
f. Jika penyimpanan tidak berhasil, akan muncul pesan pilih jenis kelamin dan pilih kategori
12
No. Proses 3.4
Nama Hapus Data Daerah
Deskripsi Proses ini untuk menghapus data daerah
Input Data Daerah
Output Info Daerah
Logika proses
a. User memilih pegawai yang akan dihapus
b. User memilih Hapus Pegawai
c. Sistem menampilkan konfirmasi “Yakin data di hapus?”
d. Jika memilih Yes, maka data di hapus dari database
e. Jika memilih No, maka penghapusan dibatalkan
13
No. Proses 3.3
Nama Cari Data Daerah
Deskripsi Proses ini untuk mencari data daerah berdasarkan semua data daerah yang sudah terdapat dalam database
37
Output Info daerah
Logika proses
a. User memilih Cari
b. Sistem menampilkan form Pencarian Data Daerah
c. User mengisi form data yang mau dicari
d. Sistem melakukan pencarian di database
e. Jika pencarian berhasil, maka data akan muncul
f. Jika pencarian gagal, maka data tidak ditemukan
3.3.7 Kamus Data
Kamus data merupakan sebuah daftar yang tersusun dari elemen data
yang berhubungan dengan sistem. Kamus data dibuat berdasarkan arus data
yang ada di diagram flow data.
Berikut ini adalah kamus data yang di ambil dari data flow diagram
Sistem Informasi Data Pegawai yang diusulkan :
Tabel 3.2 Kamus data
No Nama Keterangan
1
Nama alur data Data Pegawai
Deskripsi Pengolahan Data Pegawai
Struktur data Inisial, Nama, NIP, JenisKelamin, Status, Keterangan
Inisial {a..z | A..Z}[3]
Nama {a..z | A..Z}[50]
NIP {0..9}[22]
JenisKelamin {a..z | A..Z}[15]
Status {a..z | A..Z}[10]
Keterangan {0..9 | a..z | A..Z}[50]
Kode_daerah {0..9}[2]
2
Nama alur data Data Daerah
Deskripsi Pengolahan Data Daerah
Kode_Daerah {0..9}[2]
Provinsi {a..z | A..Z}[50]
UnitMetrologi {a..z | A..Z}[50]
3.3.8 Skema Relasi
Dalam proses pengorganisasian file yang berguna untuk menghilangkan
kelompok elemen yang berulang disebut relasi antar table atau tabel relasi.
Proses pengelompokan data menjadi tabel – tabel yang menunjukan entity
dan relasinya berfungsi untuk mengakses data yang sedemikian rupa sehingga
database tersebut mudah untuk dimodifikasi. Adapun bentuk relasi antar tabel
dari Sistem Pengolahan Data Pegawai Kantor Direktorat Metrologi dapat
dilihat pada halaman berikut :
Gambar 3.7 Skema relasi
3.3.9 Struktur Tabel
Berikut ini merupakan struktur tabel dari Sistem Pengolahan Data
Pegawai Direktorat Metrologi.
Tabel 3.3 Struktur tabel data pegawai
Nama Field Tipe Size Not Key Keterangan
NIP Varchar 22 Ya PK Nomor Induk Pegawai
Inisial Varchar 3 Ya Inisial
Nama Varchar 50 Ya Nama pegawai
39
Status Varchar 10 Ya Status Kerja Keterangan Varchar 50 Ya Keterangan
Kode_Daerah Int 2 Ya FK Datadaerah,refrence (Kode_Daerah)
Tabel 3.4 Struktur tabel data daerah
Nama Field Tipe Size Not Null Key Keterangan Kode_Daerah Int 2 Ya PK Kode Daerah Provinsi Varchar 50 Ya Provinsi UnitMetrologi Varchar 22 Ya Unit
3.3.10 Struktur Menu
Berikut merupakan struktur menu dari program Sistem Pengolahan
Data Pegawai Metrologi yang akan dibangun :
Gambar 3.8 Struktur menu
3.4 Perancangan Interface
Spesifikasi antarmuka merupakan suatu bentuk tampilan dari program yang
1. Tampilan Perancangan Menu Utama
Gambar 3.9 Tampilan perancangan menu utama
2. Tampilan Perancangan Pengolahan Data Pegawai
41
3. Tampilan Perancangan Pengolahan Data Daerah
Gambar 3.11 Tampilan perancangan pengolahan data daerah
4. Tampilan Perancangan Laporan Data Pegawai
5. Tampilan Perancangan Edit Data Pegawai
Gambar 3.13 Tampilan perancangan edit data pegawai
6. Tampilan Perancangan Pencarian Data Pegawai
43
7. Tampilan Perancangan Edit Data Daerah
Gambar 3.15 Tampilan perancangan edit data daerah
8. Tampilan Perancangan Pencarian Data Pegawai
9. Tampilan Perancangan Preview Laporan Data Pegawai
Gambar 3.17 Tampilan perancangan preview laporan data pegawai
3.5 Implementasi Database
1. Tampilan Database Data Pegawai
Tabel 3.5 Implementasi database data pegawai
Column Name
Datatype Key
NIP VARCHAR(3) Primary Key
Inisial VARCHAR(50)
Nama VARCHAR(22)
UnitMetrologi VARCHAR(50) Jenis Kelamin VARCHAR(15) Status VARCHAR(10) Keterangan VARCHAR(50)
45
2. Tampilan Database Data Daerah
Tabel 3.6 Implementasi database data daerah
Column Name
Datatype Key Kode_Daerah INT(2) Primary Key Propinsi VARCHAR(50)
UnitMetrologi VARCHAR(22)
3.6 Implementasi Interface
1. Tampilan Menu Umum dan Proses Keluar
Gambar 3.18 Tampilan implementasi menu utama
Gambar 3.20 Tampilan implementasi keluar program
2. Tampilan Data Pegawai
47
Gambar 3.22 Tampilan implementasi keluar pengolahan data pegawai
3. Tampilan Proses Tambah Data Pegawai dan Keluar
Gambar 3.24 Tampilan implementasi hasil tambah data pegawai
4. Tampilan Proses Ulang Data Pegawai
49
5. Tampilan Edit Data Pegawai dan Proses Edit Data
Gambar 3.26 Tampilan implementasi edit data pegawai
Gambar 3.28 Tampilan implementasi data pegawai perubahan
51
Gambar 3.30 Tampilan implementasi hasil edit data pegawai
6. Tampilan Proses Hapus Data Pegawai
Gambar 3.31 Tampilan implementasi proses hapus data pegawai
7. Tampilan Pencarian Perdata Data Pegawai
Gambar 3.33 Tampilan implementasi pencarian perdata data pegawai
8. Tampilan Pencarian Data Pegawai dan Proses Pencarian Data dan Keluar
53
Gambar 3.35 Tampilan implementasi proses pencarian data pegawai berdasaran
status
9. Tampilan Pencarian Data Daerah
Gambar 3.37 Tampilan implementasi pencarian data daerah
10. Tampilan Laporan Data Pegawai dan Proses Preview, Cetak, dan Keluar
55
Gambar 3.39 Tampilan implementasi preview laporan semua data pegawai tanpa
memilih kategori
Gambar 3.41 Tampilan implementasi preview laporan status pegawai mutasi
57
Gambar 3.43 Tampilan implementasi keluar dari laporan data pegawai
3.7 Teknik Pengujian
Pengujian perangkat lunak adalah elemen kritis dari jaminan kualitas
perangkat lunak dan mempesentasikan kajian pokok dari spesifikasi, desain, dan
pengkodean.
Pengujian Pengolahan Data Pegawai dibawah ini :
Tabel 3.7 Pengujian pengolahan data pegawai (uji data normal)
Kasus dan Hasil Uji (Data Normal) Simpan Data
Data masukan Menambah/menyimpan data pegawai
Yang diharapkan Proses penambahan data benar, klik simpan dan data yang telah ditambahkan akan masuk ke database dan tampil di dbgrid
Pengamatan Data tersimpan dalam database
Kesimpulan Diterima
Data masukan Mengubah Data Pegawai
Yang diharapkan Proses pengeditan atau masukan data benar, klik Edit, dan simpan dan data yang telah di ubah akan masuk ke database dan tampil di dbgrid
Pengamatan Data tersimpan dalam database
Kesimpulan Diterima
Hapus Data
Data masukan
Hapus data dengan mencari data terlebih dahulu untuk mempermudah dan
mempercepat pencarian data yang akan dihapus, klik hapus dan data akan
dihapus dalam database
Yang diharapkan Proses penghapusan data berhasil
Pengamatan Data berhasil dihapus
Kesimpulan Diterima
Cari Data
Data masukan Cari data pegawai berdasarkan Inisial,Nama,Status
Yang diharapkan Proses pencarian ditemukan sesuai keinginan.
Pengamatan Data behasil ditemukan
Kesimpulan Diterima
Cetak
Data masukan Cetak data pegawai berdasarkan Inisial,Nama,Status
Yang diharapkan Proses pencetakan info pegawai berhasil
Pengamatan Data behasil dicetak
Kesimpulan Diterima
Preview
Data masukan Preview data pegawai yang akan dicetak
Yang diharapkan Proses preview dapat berhasil menampilkan info pegawai
Pengamatan Data berhasil muncul dalam proses preview
59
Tabel 3.8 Pengujian pengolahan data pegawai (uji data salah)
Kasus dan Hasil Uji (Data Salah) Simpan Data
Data masukan NIP kosong
Yang diharapkan Proses pemasukaan data gagal
Pengamatan Proses pemasukaan data gagal, tampil pesan kesalahan
Kesimpulan Diterima
Edit Data
Data masukan Mengubah Data yang sudah ada dalam database dengan jenis kelamin kosong
Yang diharapkan Proses perubahan data gagal
Pengamatan Proses pemasukaan data gagal, tampil pesan kesalahan
Kesimpulan Diterima
Hapus Data
Data masukan Hapus data yang sudah ada dalam database dengan NIP
Yang diharapkan Proses penghapusan data gagal
Pengamatan Proses penghapusan data gagal, tampil pesan kesalahan
Kesimpulan Diterima
Cari Data
Data masukan Cari data pegawai berdasarkan Inisial, Nama, Status
Yang diharapakan Proses pencarian data gagal
Pengamatan Data tidak berhasil ditemukan
Kesimpulan Diterima
Cetak
Data masukan Cetak data pegawai berdasarkan Inisial,Nama,Status
Yang diharapkan Proses pencetakan info pegawai gagal
Pengamatan Data tidak berhasil dicetak
Kesimpulan Diterima
Data masukan Preview data pegawai berdasarkan Inisial,Nama,Status
Yang diharapkan Proses preview tidak dapat menampilkan info pegawai
Pengamatan Data tidak berhasil muncul dalam proses preview
Kesimpulan Diterima
Tabel 3.9 Pengujian pengolahan data daerah (uji data normal)
Kasus dan Hasil Uji (Data Normal) Simpan Data
Data masukan Menambah/menyimpan data daerah
Yang diharapkan Proses penambahan data benar, klik simpan dan data yang telah ditambahkan akan masuk ke database dan tampil di dbgrid
Pengamatan Data tersimpan dalam database
Kesimpulan Diterima
Edit Data
Data masukan Mengubah Kode Daerah
Yang diharapkan Proses pengeditan atau masukan data benar, klik Edit, dan simpan dan data yang telah di ubah akan masuk ke database dan tampil di dbgrid
Pengamatan Data tersimpan dalam database
Kesimpulan Diterima
Cari Data
Data masukan Cari data daerah berdasarkan Kode Daerah, Provinsi, dan Unit Metrologi
Yang diharapakan Proses pencarian ditemukan sesuai keinginan.
Pengamatan Data behasil ditemukan
Kesimpulan Diterima
Hapus Data
Data masukan
Hapus data dengan mencari data terlebih dahulu untuk mempermudah dan
mempercepat pencarian data yang akan dihapus, klik hapus dan data akan
dihapus dalam database
61
Pengamatan Data berhasil dihapus
Kesimpulan Diterima
Tabel 3.10 Pengujian pengolahan data daerah (uji data salah)
Kasus dan Hasil Uji (Data Salah) Simpan Data
Data masukan Kode Daerah kosong
Yang diharapkan Proses pemasukaan data gagal
Pengamatan Proses pemasukaan data gagal, tampil pesan kesalahan
Kesimpulan Diterima
Edit Data
Data masukan Mengubah Data yang sudah ada dalam database dengan Unit Metrologi kosong
Yang diharapkan Proses perubahan data gagal
Pengamatan Proses pemasukaan data gagal, tampil pesan kesalahan
Kesimpulan Diterima
Cari Data
Data masukan Cari data pegawai berdasarkan Kode Daerah, Provinsi, Unit Metrologi
Yang diharapakan Proses pencarian data gagal
Pengamatan Data tidak behasil ditemukan
Kesimpulan Diterima
Hapus Data
Data masukan Hapus data yang sudah ada dalam database
Yang diharapkan Proses penghapusan data gagal
Pengamatan Proses penghapusan data gagal, tampil pesan kesalahan
62 BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan
hal-hal sebagai berikut :
1. Dengan dibangunnya aplikasi ini bisa membantu staff sarana dalam mengolah
data pegawai.
2. Aplikasi yang dibangun memudahkan staff bagian sistem informasi dalam
mendata pegawai yang bekerja di Direktorat Metrologi.
3. Dengan adanya aplikasi ini meminimalkan kesalahan dalam pengolahan data.
4.2 Saran
Saran-saran yang penulis kemukakan diharapkan dapat lebih meningkatkan
hasil yang telah didapatkan.
Berikut beberapa saran yang disampaikan oleh penulis :
1. Masih perlu adanya pengembangan dan penyempurnaan aplikasi dari segi
user interface sehingga tampilan program tampak lebih menarik.
2. Penambahan informasi lainnya untuk pendataan agar data pegawai yang
MEMBANGUN APLIKASI PENGOLAHAN DATA PEGAWAI
MENGGUNAKAN DELPHI 7 DENGAN DATABASE MYSQL
DI KANTOR DIREKTORAT METROLOGI
KERJA PRAKTEK
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kerja Praktek Program Stara Satu Jurusan Teknik Informatika
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia
BHAKTY PRATAMA 10108426
BAYU TRI NOVIANTO 10108461
ALI FIRDAUS 10108464
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
63
DAFTAR PUSTAKA
[1] Kadir, A. (2005). Pemograman Database Dengan Delphi 7 Menggunakan
Access ADO. Yogyakarta : ANDI
[2] Kadir, A. (2003). Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta : ANDI
[3] Kadir, A. (2008). Tuntutan Praktis : Belajar Database Menggunakan MySQL.
iv
2.2.2 ERD (entity relationship diagram) ... 13
2.2.3 DFD (data flow diagram) ... 15
2.2.4 Perangkat lunak pendukung ... 16
2.2.4.1 Perangkat delphi ... 16
2.2.4.2 Pengertian mysql ... 17
2.2.4.3 ODBC (open database connectivity) ... 19
BAB IIIPEMBAHASAN ... 21
3.2.2 Analisis kebutuhan non-fungsional ... 22
3.2.2.1 Analisis pemakai ... 23
3.2.2.2 Analisis perangkat keras ... 23
v
3.3 Perancangan sistem ... 23
3.3.1 SKPL (spesifikasi kebutuhan perangkat lunak) ... 24
3.3.2 Batasan perangkat lunak ... 24
3.3.3 Analisis masukan dan keluaran ... 24
3.3.4 ERD (entity relationship diagram) ... 25
vi
4.1 Kesimpulan ... 62
4.2 Saran ... 62
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
NAMA : ALI FIRDAUS
NIM : 10108464
TEMPAT/TANGGAL LAHIR : BANDUNG, AGUSTUS 1988
JURUSAN/PROGRAM : TEKNIK INFORMATIKA/S1
ALAMAT : JL. CISITU INDAH V NO. 96 RT/RW 07/04
DAGO, COBLONG, BANDUNG 40135
NO. TELPON : 085793263285
E-MAIL : alifirdaus@rocetmail.com
FACEBOOK : alifirdaus@rocetmail.com
TWITTER : @7firdaus
ALAMAT ORANG TUA : JL. CISITU INDAH V NO. 96 RT/RW 07/04
DAGO, COBLONG, BANDUNG 40135
JUDUL KERJA PERAKTEK : MEMBANGUN APLIKASI PENGOLAHAN
DATA PEGAWAI MENGGUNAKAN DELPHI 7 DENGAN DATABASE MySQL DI KANTOR DIREKTORAT METROLOGI
RIWAYAT PENDIDIKAN :
1. 1995-2001 : SDN Cisitu 2 Sangkuriang Bandung, Jawa Barat
2. 2001-2004 : SMP Pasundan 6 Bandung, Jawa Barat
3. 2004-2007 : SMA Pasundan 2 Bandung, Jawa Barat
4. 2008 : Program Studi S1
Jurusan Teknik Informatika
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
NIM : 10108461
TEMPAT/TANGGAL LAHIR : BANDUNG, 02 NOPEMBER 1990
JURUSAN/PROGRAM : TEKNIK INFORMATIKA/S1
ALAMAT : JL. KAMPUS 6 NO. 18 BABAKANSARI,
KIARACONDONG, BANDUNG 40283
NO. TELPON : 085721925828
E-MAIL : bayv_cute@yahoo.co.id
FACEBOOK : bayv_cute@yahoo.co.id
TWITTER : @bayutrinovianto
ALAMAT ORANG TUA : JL. KAMPUS 6 NO. 18 BABAKANSARI,
KIARACONDONG, BANDUNG 40283
JUDUL KERJA PERAKTEK : MEMBANGUN APLIKASI PENGOLAHAN
DATA PEGAWAI MENGGUNAKAN DELPHI 7 DENGAN DATABASE MySQL DI KANTOR DIREKTORAT METROLOGI
RIWAYAT PENDIDIKAN :
1. 1995-1996 : TK Perwanida 2 Palangkaraya, Kalimantan Tengah
2. 1996-2002 : SDN Palangka 11 Palangkaraya, Kalimantan Tengah
3. 2002-2005 : SMPN 2 Jekan Raya, Palangkaraya, Kalimantan Tengah
4. 2005-2008 : SMKN 1 Pahandut, Palangkaraya, Kalimantan Tengah
5. 2008 : Program Studi S1
Jurusan Teknik Informatika
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer