• Tidak ada hasil yang ditemukan

TA : Analisis Pengaruh Kualitas Website Terhadap Kepuasan Pengguna Berdasarkan Metode Webqual 4.0 Pada Website Hotel 88.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TA : Analisis Pengaruh Kualitas Website Terhadap Kepuasan Pengguna Berdasarkan Metode Webqual 4.0 Pada Website Hotel 88."

Copied!
96
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGARUH KUALITAS WEBSITE TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA BERDASARKAN METODE WEBQUAL 4.0 PADA WEBSITE HOTEL 88

TUGAS AKHIR

Program Studi S1 Sistem Informasi

Oleh:

Yoedo Prabowo 08.41010.0203

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA

(2)

HOTEL 88

TUGAS AKHIR

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan

Program Sarjana Komputer

Oleh:

Nama : Yoedo Prabowo

NIM : 08.41010.0203

Program : S1 (Strata Satu)

Jurusan : Sistem Informasi

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA

(3)

Skripsi ini saya persembahkan kepada Kedua Orang Tua serta bagi pembaca

(4)

x

Halaman

ABSTRAK ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 4

1.3 Pembatasan Masalah ... 4

1.4 Tujuan ... 5

1.5 Manfaat Penelitian ... 5

1.6 Sistematika Penulisan ... 6

BAB II LANDASAN TEORI ... 8

2.1 Penelitian Sebelumnya ... 8

2.2 Landasan Teori ... 10

2.2.1 Website ... 10

2.2.2 Kualitas ... 12

2.2.3 Jasa ... 12

(5)

xi

2.2.7 Validitas dan Reliabilitas ... 17

2.2.8 Uji Asumsi Klasik ... 20

2.2.9 Regresi ... 22

2.3 Kerangka Konseptual ... 29

BAB III METODE PENELITIAN... 30

3.1 Identifikasi Masalah ... 30

3.2 Instrumen Penelitian ... 30

3.2.1 Desain Kuesioner ... 31

3.3 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 41

3.3.1 Definisi Operasional Variabel ... 42

3.3.2 Pengukuran Variabel ... 43

3.4 Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 44

3.5 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ... 45

3.6 Metode Pengumpulan Data ... 46

3.7 Sumber Data ... 46

3.8 Analisis Data ... 47

3.8.1 Tabulasi Data ... 47

3.8.2 Tahapan Analisis data ... 47

3.8.3 Keterangan ... 48

BAB IV PEMBAHASAN ... 59

(6)

xii

4.1.3 Deskripsi Variabel Kualitas Informasi (X2) ... 62

4.1.4 Deskripsi Variabel Kualitas Interaksi (X3) ... 64

4.1.5 Deskripsi Variabel Kepuasan Pengguna (Y) ... 65

4.2 Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner ... 66

4.3 Uji Asumsi Klasik ... 69

4.3.1 Hasil Uji Normalitas ... 70

4.3.2 Hasil Uji Multikolinieritas ... 71

4.3.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 72

4.3.4 Hasil Uji Autokorelasi ... 72

4.3.5 Hasil Uji Linieritas ... 73

4.4 Analisis Regresi Linier Berganda ... 75

4.4.1 Prosedur Analisis Regresi dan Pengujian ... 77

4.5 Pembahasan ... 80

4.5.1 Variabel Kualitas Pengguna (X1) Berpengaruh Signifikan Terhadap Kepuasan Pengguna Website Hotel 88 (Y)... 80

4.5.2 Variabel Kualitas Informasi (X2) Berpengaruh Signifikan Terhadap Kepuasan Pengguna Website Hotel 88 (Y)... 81

4.5.3 Variabel Kualitas Interaksi (X3) Berpengaruh Signifikan Terhadap Kepuasan Pengguna Website Hotel 88 (Y)... 82

BAB V PENUTUP ... 83

5. 1 Kesimpulan ... 83

(7)

xiii

(8)

1 1.1 Latar Belakang Masalah

Hotel 88 merupakan bagian dari PT. Waringin Hospitality yang berpusat

di Jakarta. Saat ini Hotel 88 yang memiliki motto “Feel at home for business”

telah memiliki beberapa cabang di kota besar lainnya di Indonesia. Sebagai pelaku

dalam industri jasa, Hotel 88 terus berupaya dalam memberikan pelayanan yang

maksimal bagi para tamunya. Tamu adalah pelanggan yang akan memberikan

nilai tentang kepuasan atas pelayanan yang diterima dari pelayanan hotel.

Kepuasan tamu merupakan hal yang paling penting untuk menjadi tolok ukur bagi

perusahaan. Agar mampu bersaing di pasar kompetitif, perusahaan menyadari

bahwa kekuatan usaha jasa terletak pada upaya penawaran jasa dan pelayanan

tamu. Sehubungan dengan hal tersebut, Hotel 88 memiliki website dengan alamat

www.hotel88.co.id sebagai sarana promosi dan pemberi informasi yang berguna

dalam menunjang kebutuhan pengguna website di tengah pesatnya perkembangan

teknologi internet.

Tujuan Hotel 88 menyediakan website adalah untuk menyajikan profil

perusahaan sebagai sumber informasi produk dan layanan Hotel 88. Informasi

tersebut meliputi fasilitas, foto, lokasi, visi dan misi perusahaan serta informasi

lainnya tentang Hotel 88. Website Hotel 88 juga menyediakan fasilitas pemesanan

kamar secara online untuk calon tamu yang akan menginap. Informasi suatu

produk yang dikemas menarik melalui website akan lebih cepat dikenal oleh

(9)

berfungsi sebagai sarana marketing online. Melalui media marketing online Hotel

88 memiliki peluang untuk memenangkan persaingan bisnis serta meningkatkan

kualitas pelayanan menjadi lebih baik lagi.

Berdasarkan data yang dihimpun dari www.statshow.com, tamu website

Hotel 88 sebanyak 8.700 pageviewes dengan 3.930 visitors.

Tabel 1.1 Data stats show tanggal 16 Desember 2015

Daily Monthly Year

Page Viewes 290 8,700 105,850

Visitors 131 3,930 47,815

Ads Revenue $0.84 $25.20 $306.60

Sumber : www.statshow.com

Pesaing adalah perusahaan lain yang menawarkan produk atau jasa

sejenis kepada pelanggan dengan harga relatif sama. Pesaing dapat dikategorikan

sebagai pesaing kuat, pesaing lemah, dan pesaing dekat. Berdasarkan data dari

www.alexa.com sebagai media yang menampilkan global website ranking, Hotel

88 menempati urutan ke 9 dari 10 hotel pesaing. Tabel 1.2 berikut adalah daftar

pesaing dari Hotel 88 yang berbintang 2.

Tabel 1.2 Data alexaTrafic Rank tanggal 16 Desember 2015

(10)

Jika ranking website terus menurun maka perusahaan tidak bisa

menggaet tamu yang banyak dan akan kalah dalam bidang internet marketing.

Tabel 1.3 Data Reservasi Tamu Online Hotel 88 Jakarta

No OTA

Tabel 1.4 Data Reservasi Tamu Online Hotel 88 Surabaya

No OTA

Sumber : Data sistem Hotel 88

Keterangan: OTA: Online Travel Agent atau pemesanan kamar online, RN: Room

Night atau Total kamar terjual, Rm Rev: Room Revenue atau Total pendapatan,

ARR: Average Room Rate atau Rata-rata pendapatan (Rumus Perhitungan ARR =

RmRev/RN/1.21 (tax&service)).

Berdasarkan dua tabel diatas, menunjukkan bahwa reservasi kamar

online bulan Oktober-November 2015 melalui travel agent lebih banyak

dibanding melalui website Hotel 88, sehingga Hotel 88 harus membayar komisi

sebesar 15% kepada tiap travel agent. Hal ini menyebabkan total pendapatan dari

reservasi kamar yang diterima oleh pihak hotel lebih sedikit. Hotel 88 pada saat

ini berusaha agar tamu melakukan reservasi melalui website Hotel 88. Oleh sebab

(11)

dan mengembangkan kualitas website, serta untuk mendorong penjualan melalui

website www.hotel88.co.id.

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh kualitas website

terhadap kepuasan pengguna website dan pengguna akhir menggunakan metode

WebQual 4.0. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara penyebaran

kuesioner kepada pengguna website Hotel88 yang pernah, sedang, maupun akan

menginap di Hotel 88. Penelitian ini akan berguna dalam memberikan masukan

dan rekomendasi perbaikan kualitas pada websitewww.hotel88.co.id.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dirumuskan

permasalahan dalam Tugas Akhir ini, yaitu:

1. Bagaimana pengaruh kualitas penggunaan terhadap kepuasan pengguna pada

website Hotel 88.

2. Bagaimana pengaruh kualitas informasi terhadap kepuasan pengguna pada

website Hotel 88.

3. Bagaimana pengaruh kualitas interaksi terhadap kepuasan pengguna pada

website Hotel 88.

1.3 Pembatasan Masalah

Dalam pembuatan Tugas Akhir ini, ruang lingkup penelitian hanya akan

dibatasi pada :

1. Data yang dihimpun dan diolah berasal dari jawaban kuesioner responden,

(12)

2. Dalam penelitian ini, kuesioner yang didistribusikan menggunakan Google

form dan kuesioner hard copy.

3. Alat analisis yang digunakan adalah program Statistical Package for the

Social Science (SPSS)versi SPSS 20.

1.4 Tujuan

Dengan mengacu pada perumusan masalah, maka tujuan yang hendak

dicapai dalam penyusunan Tugas Akhir ini adalah :

1. Mengetahui pengaruh kualitas penggunaanterhadap kepuasan pengguna pada

website Hotel 88.

2. Mengetahui pengaruh kualitas informasi terhadap kepuasan pengguna pada

website Hotel 88.

3. Mengetahui pengaruh kualitas interaksi terhadap kepuasan pengguna pada

website Hotel 88.

1.5 Manfaat Penelitian

Beberapa manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini antara lain

sebagai berikut:

1. Bagi Perusahaan

Hasil analisis ini diharapkan dapat memberikan masukan untuk mengevaluasi

website dalam menyajikan informasi yang dibutuhkan sehingga kepuasan

(13)

2. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bisnis oleh

Hotel 88 terutama pada strategi internet marketing, yang akan berdampak

positif pada peningkatan pendapatan Hotel 88.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika Penulisan yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini

adalah sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini menjelaskan tenang latar belakang permasalah yang

terjadi, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian dan

manfaat dari penelitian tentang pengaruh kualitas web terhadap kepuasan

pengguna website Hotel 88.

BAB II : LANDASAN TEORI

Pada bab ini terdapat beberapa sub-bab yang menjelasakan tentang

teori-teori yang mendukung maupun yang menjadi referensi dalam

penyusunan laporan penelitian.

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini terdapat beberapa sub-bab yang menjelaskan prosedur

penelitian. Muali dari sumber data dan teknik pengambilan data. Sampai

pada analisis data.

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab keempat berisi tentang hasil penelitian yang telah dianalisis

berdasarkan metodologi penelitian. Hasil penelitian kemudian dibahas

(14)

BAB V : PENUTUP

Pada bab ini terdapat kesimpulan dan saran. Kesimpulan menjelaskan

tentang hasil dari pengerjaan sistem yang telah dibangun, sedangkan

saran merupakan penjelasan tentang masukan-masukan terhadap sistem

(15)

8 2.1Penelitian Sebelumnya

Pada penyusunan tugas akhir ini, penelitian terdahulu yang digunakan

sebagai acuan pertama adalah penelitian dari tugas akhir Kurnia (2004) yang

berjudul “Pengukuran kualitas website dengan menggunakan metode WebsiteQual

(Studi Kasus Pada Website PT Roda Express Sukses Mandiri). Penelitian

tersebut bertujuan untuk mengetahui apakah kualitas penggunaan, kualitas

interaksi dan kualitas informasi berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan. Hasil

penelitian Kurnia (2004) menunjukkan bahwa kualitas penggunaan, kualitas

informasi, dan kualitas interaksi berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kepuasan pelanggan.

Penelitian kedua yang menjadi acuan adalah “Pengaruh Kualitas Website

Terhadap Citra (Studi Kuantitatif Kualitas Website Pemerintah Kota Yogyakarta

Terhadap Citra Pemerintah Kota Yogyakarta)” yang disusun oleh Purba (2014).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas website terhadap citra

sebuah organisasi. Responden dalam penelitian ini adalah pengguna website

www.jogjakota.go.id milik Pemerintah Kota Yogyakarta. Penelitian ini

menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner

sebagai alat pengumpulan data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa website

sebagai media komunikasi berpengaruh secara signifikan terhadap citra organisasi

berdasarkan kegunaan website, informasi yang ada di website, serta desain

(16)

Persamaan penelitian yang dilakukan oleh penulis dengan Purba (2014)

adalah sama-sama meneliti kualitas website sebagai variabel bebas. Perbedaannya

terletak pada variabel dependen. Penelitian yang dilakukan Purba (2014)

mengunakan citra sebagai variabel dependen, sedangkan penelitian yang

dilakukan oleh penulis menggunakan kepuasan pengguna sebagai variabel

dependennya.

Penelitian terdahulu yang menjadi acuan ketiga adalah penelitian yang

dilakukan oleh Puspitasari, dkk. (2011) dengan judul “Pengaruh Kualitas Website

Terhadap Nilai Yang Dipersepsikan, Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan Pada

Online Shop”. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis

pengaruh kualitas website terhadap nilai yang dipersepsikan, kepuasan dan

loyalitas pelanggan pada online shop. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah sebanyak 102 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner

yang disebarkan secara online. Sedangkan untuk menganalisis data, Puspitasari,

dkk. (2011) menggunakan path analysis method. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa (1) kualitas website berpengaruh signifikan terhadap nilai yang

dipersepsikan, (2) kualitas website berpengaruh signifikan terhadap kepuasan

pelanggan, (3) kualitas website berpengaruh signifikan terhadap loyalitas

pelanggan, (4) nilai yang dipersepsikan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan

pelanggan, (5) kepuasan pelanggan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas

pelanggan, (6) nilai yang dipersepsikan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas

pelanggan, (7) kualitas website berpengaruh signifikan terhadap loyalitas

pelanggan melalui nilai yang dipersepsikan,(8) kualitas website berpengaruh

(17)

yang dipersepsikan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan melalui

kepuasan pelanggan.

Terdapat perbedaan antara penelitian penulis dengan penelitian yang

dilakukan Puspitasari, dkk. (2011), dimana dalam penelitian tersebut tidak hanya

meneliti kepuasan pelanggan sebagai veriabel independen, tetapi juga meneliti

loyalitas pelanggan. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh penulis, lebih

berkonsentrasi pada kepuasan pelanggan saja. Persamaan dengan penelitian ini

adalah sama-sama membahas kualitas website sebagai variabel independen.

2.2Landasan Teori

Dalam menyelesaikan masalah secara sistematis, diperlukan landasan

teori mengenai dasar ilmu yang terkait dalam permasalahan tersebut. Adapun

landasan teori yang digunakan untuk Pengukuran kualitas website menggunakan

metode WebsiteQual (studi kasus pada website Hotel 88), antara lain:

2.2.1 Website

World Wide Website (WWW) atau biasa disebut dengan Website

merupakan salah satu sumber daya internet yang berkembang pesat (Nurwansyah,

2010). Sebuah halaman website adalah dokumen yang ditulis dalam format Hyper

Text Markup Language (HTML), yang hampir selalu bisa diakses melalui HTTP,

yaitu protokol yang menyampaikan informasi dari server website untuk

ditampilkan kepada para pemakai melalui website browser. Semua publikasi dari

website – website tersebut dapat membentuk sebuah jaringan informasi yang

(18)

Halaman – halaman dari website akan bisa diakses melalui sebuah URL

yang biasa disebut Homepage. Uniform Resource Locator (URL) ini mengatur

halaman – halaman situs untuk menjadi sebuah hirarki, meskipun hyperlink –

hyperlink yang ada di halaman tersebut mengatur para pembaca dan memberitahu

mereka susunan keseluruhan dan bagaimana arus informasi ini berjalan. Beberapa

website membutuhkan subskripsi (data masukan) agar para pengguna bisa

mengakses sebagian atau keseluruhan isi website tersebut. Contohnya, ada

beberapa situs – situs bisnis, situs – situs e-mail gratisan, yang membutuhkan

subkripsi agar kita bisa mengakses situs tersebut.

Menurut Nurwansyah (2010) website dibagi menjadi dua jenis, yaitu

website statik dan website dinamis:

1. Website statik adalah salah satu bentuk website yang isi di dalam website

tersebut tidak dimaksudkan untuk di-update secara berkala, dan biasanya

di-maintenance secara manual oleh beberapa orang yang menggunakan software

editor.

2. Website dinamis adalah website yang secara berkala, informasi di dalamnya

berubah, atau website ini bisa berhubungan dengan pengguna dengan berbagai

macam cara atau metode (HTTP cookies atau Variabel Database, sejarah

kunjungan, variabel sesi dan lain-lain), bisa juga dengan cara interaksi

langsung menggunakan form dan pergerakan mouse. Ketika website server

menerima permintaan dari pengguna untuk memberikan halaman tertentu,

maka halaman tersebut akan secara otomatis diambil dari media penyimpanan

sebagai respon dari permintaan yang diminta oleh pengguna. Sebuah situs

(19)

memantau perubahan situasi, atau menyediakan informasi yang berkaitan

dengan sang pengguna.

2.2.2 Kualitas

Kualitas merupakan hal krusial dalam perusahaan barang maupun jasa.

Menurut Gasperz (2002), ada dua definisi kualitas, yaitu konvensional dan

strategic. Definisi konvensional menggambarkan kualitas sebagai karateristik

langsung suatu produk, seperti performance, realibility, ease of use, esthetics, dan

sebagainya. Sedangkan definisi strategic dari kualitas adalah segala sesuatu yang

mampu memenuhi keinginan atau kebutuhan tamu.

2.2.3 Jasa

Menurut Kotler dan Armstrong (2012), jasa adalah segala aktivitas dan

berbagai kegiatan atau manfaat yang ditawarkan untuk dijual oleh suatu pihak

kepada pihak lain yang secara esensial jasa ini tidak berwujud dan tidak

menghasilkan perpindahan kepemilikan atas apapun.

Berdasarkan definisi jasa menurut pendapat di atas, maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa jasa merupakan kegiatan yang di dalamnya mengandung unsur

ketidakberwujudan yang diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lain dan

memberikan kemanfaatan bagi kedua belah pihak. Dengan memahami

karakteristik jasa, para pelaku bisnis di bidang jasa diharapkan mampu

mendeteksi, memenuhi, dan melayani kebutuhan pelanggan.

Pada penelitian di industri jasa ini, yang berperan sebagai objek

(20)

menajemen mengetahui dan mengakomodasi kebutuhan, keinginan, dan harapan

pengguna, serta memberi penilaian terhadap kualitas website Hotel 88.

2.2.4 Kepuasan Pelanggan

Dalam tujuan pemasaran, pelanggan merupakan obyek serta target

utama. Kepuasan pelanggan dalam menerima pelayanan merupakan hal yang

paling penting untuk menjadi tolok ukur bagi penyedia layanan atau jasa pada

umumnya. Seluruh kegiatan yang dilakukan oleh sebuah perusahaan pada

akhirnya ditentukan oleh nilai yang diberikan oleh pelanggan mengenai kepuasan.

Menurut Kotler dan Keller (2007) kepuasan merupakan tingkat perasaan dimana

seseorang menyatakan hasil perbandingan atas kinerja produk (jasa) yang diterima

dan yang diharapkan. Perusahaan menyadari penting dan krusialnya faktor

pelanggan di era persaingan bebas seperti sekarang. Berdasarkan kesadaran

tersebut, mengukur tingkat kepuasan pelanggan sangatlah perlu untuk

kelangsungan hidup dan berkembangnya perusahaan.

Dalam penelitian ini ada tiga dimensi untuk kepuasan pelanggan yaitu:

(1) perasaan puas dengan layanan yang didapatkan, (2) merekomendasikan

kepada orang lain dan (3) ketidakinginan berpindah ke penyedia jasa lain (Kotler

dan Keller, 2007). Kepuasan layanan langsung terlihat dari suka atau tidaknya

pelanggan terhadap layanan yang mereka terima. Dengan mengimplementasikan

kualitas pelayanan yang baik, maka kepuasan pelanggan akan terpenuhi.

Menurut Kotler dan Keller (2007) ada beberapa metode yang bisa

dipergunakan oleh perusahaan untuk mengetahui dan mengukur kepuasan

(21)

1. Sistem Keluhan dan Saran

Setiap organisasi yang berorientasi pada pelanggan perlu menyediakan

kesempatan dan akses yang mudah dan nyaman bagi para pelanggannya guna

menyampaikan kritik dan saran, pendapat serta keluhan pelanggan. Media

yang bisa digunakan meliputi kotak saran yang diletakkan di tempat-tempat

strategis, menyediakan kartu komentar, menyediakan saluran telepon khusus

dan lain-lain mengingat zaman sekarang teknologi sudah maju sekarang

perusahaan-perusahaan dapat membuat account di jejaring sosial dan

mengirimkan keluhan atau dapat melalui e-mail.

2. Ghost Shopping

Metode ini dilaksanakan dengan cara memperkerjakan beberapa orang (ghost

shopper) untuk berperan atau bersikap sebagai pelanggan/pembeli potensial

produk perusahaan dan pesaing. Kemudian Ghost shopper menyampaikan

temuan-temuan mengenai kekuatan dan kelemahan produk perusahaan dan

pesaing berdasarkan pengalaman pelanggan dalam pembelian produk-produk

tersebut.

3. Lost Customer Analysis

Sedapat mungkin perusahaan menghubungi para pelanggannya yang telah

berhenti membeli atau telah beralih pemasok dan diharapkan diperoleh

informasi penyebab terjadinya hal tersebut.

4. Survei Kepuasan Pelanggan

Kepuasan pelanggan dilakukan dengan metode survei, baik melalui pos,

telepon, maupun wawancara pribadi. Dengan melalui survei, perusahaan akan

(22)

sekaligus juga memberikan tanda positif bahwa perusahaan menaruh perhatian

terhadap para pelanggannya.

2.2.5 Konsep WebsiteQual

Menurut Barnes dan Vidgen (2003), WebsiteQual merupakan salah satu

metode atau teknik pengukuran kualitas website berdasarkan persepsi pengguna

akhir. Metode ini merupakan pengembangan dari SERVQUAL yang banyak

digunakan sebelumnya pada pengukuran kualitas jasa. Instrumen penelitian pada

WebsiteQual dikembangkan dengan metode Quality Function Development

(QFD). WebsiteQual menurut Barnes dan Vidgen (2003) terdiri dari tiga dimensi

kualitas, yaitu:

1.Kualitas Penggunaan (Usability Quality)

Meliputi kemudahan untuk dipelajari, kemudahan untuk dimengerti,

kemudahan untuk ditelusuri, kemudahan untuk digunakan, sangat menarik,

menampilkan bentuk visual yang menyenangkan, memiliki kompetensi yang

baik, memberikan pengalaman baru yang menyenangkan.

2.Kualitas Informasi (Information Quality)

Menurut Barnes dan Vidgen (2003), Kualitas Informasi meliputi hal – hal

seperti informasi yang akurat, informasi yang bisa dipercaya, informasi yang

up to date terbaru, informasi yang sesuai dengan topik bahasan, informasi yang

mudah dimengerti, informasi yang sangat detail, dan informasi yang disajikan

(23)

3.Kualitas Interaksi (Interaction Quality)

Meliputi kemampuan memberi rasa aman saat transaksi, memiliki reputasi

yang bagus, memudahkan komunikasi, menciptakan perasaan emosional yang

lebih personal, memiliki kepercayaan dalam menyimpan informasi pribadi

pengguna, mampu menciptakan komunitas yang lebih spesifik, mampu

memberi keyakinan bahwa janji yang disampaikan akan ditepati.

2.2.6 Google Form

Google Form atau yang disebut google formulir adalah alat yang berguna

untuk membantu merencanakan acara, mengirim survei, memberikan kuis, atau

mengumpulkan informasi yang mudah dengan cara yang efisien. Form juga dapat

dihubungkan ke spreadsheet. Jika spreadsheet terkait dengan bentuk, maka

tanggapan otomatis akan dikirimkan ke spreadsheet. Jika tidak, pengguna dapat

melihat di “Ringkasan Tanggapan.” Halaman tersebut dapat diakses dari menu

“Tanggapan” (Pratama, 2014).

Google Form merupakan bagian dari Google Drive. Dengan demikian,

untuk membuat formulir baru, harus terlebih dahulu login ke Gmail atau Google

Apps. Spreadsheets akan menunjukkan penggunaan dalam pengajuan berbagai

pertanyaan, termasuk di mana pengguna akan merespon dengan jawaban teks

sederhana atau respon teks lebih lanjut. Pertanyaan bisa berupa pilihan ganda,

daftar pertanyaan, maupun pertanyaan skala. Formulir bisa diatur dengan

(24)

2.2.7 Validitas dan Reliabilitas

Pengukuran validitas dan reliabilitas mutlak dilakukan, karena jika

instrumen yang digunakan sudah tidak valid dan reliabel maka dipastikan hasil

penelitiannya pun tidak akan valid dan reliabel. Menurut Sugiyono (2007),

mengenai perbedaan antara valid dan reliabel suatu penelitian, dapat dijelaskan

sebagai berikut : penelitian yang valid adalah penelitian yang apabila di dalamnya

terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya

terjadi pada objek yang diteliti. Artinya, jika objek berwarna merah, sedangkan

data yang terkumpul berwarna putih maka hasil penelitian tidak valid. Sedangkan

penelitian yang reliabel terjadi bila terdapat kesamaan data dalam waktu yang

berbeda. Kalau dalam objek kemarin berwarna merah, maka sekarang dan besok

tetap berwarna merah.

Sugiyono (2010) mengemukakan bahwa hasil penelitian yang valid

adalah apabila terdapat kesamaan anatara data yang terkumpul dengan data yang

sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Masih berdasarkan pendapat

Sugiyono (2010), validitas merupakan tingkat keandalan dari alat ukur yang

digunakan. Instrumen dikatakan valid menunjukkan bahwa alat ukur yang

dipergunakan untuk mendapatkan data itu valid atau dapat digunakan untuk

mengukur apa yang seharusnya diukur. Dengan demikian, instrumen yang valid

merupakan instrumen yang benar-benar tepat untuk mengukur apa yang hendak di

ukur.

Validitas dapat didefinisikan sebagai karakteristik dari ukuran, terkait

dengan tingkat pengukuran sebuah kuesioner dalam mengukur secara benar apa

(25)

apakah ada pernyataan-pernyataan pada kuesioner yang dianggap tidak relevan

sehingga tidak digunakan. Teknik untuk mengukur validitas kuesioner dengan

mengkorelasikan antara skor tiap item dengan skor total dan melakukan koreksi

terhadap nilai koefisien korelasi yang over estimate (estimasi nilai yang lebih

tinggi dari yang sebenarnya). Hal ini agar tidak terjadi koefisien item total yang

overestimasi. Menurut Barker dkk. (2002), apabila nilai koefisien korelasi butir

item pernyataan yang diuji lebih besar dari 0,30 maka dapat disimpulkan bahwa

itempernyataan tersebut merupakan konstruksi (construct) yang valid.

Dasar analisis yang digunakan dalam uji validitas yaitu jika nilai r-hitung

> r-tabel dan nilai r positif, maka butir atau item pertanyaan tersebut adalah valid

(Ghozali, 2002). Penentuan signifikan atau tidak signifikan dilakukan dengan

membandingkan nilai r hitung dengan nilai r tabel degree of freedom = n-k, dan

daerah sisi pengujian dengan alpha 0,05. Jika r hitung tiap butir pertanyaan

bernilai positif dan lebih besar terhadap r tabel (berdasarkan corrected item-total

correlation) maka butir pertanyaan tersebut dikatakan valid.

Sedangkan menurut Azwar (2005), metode pengambilan keputusan pada

uji validitas menggunakan batasan r tabel dengan signifikansi 0,05 dan uji 2 sisi,

atau menggunakan batasan 0,3. Artinya jika nilai korelasi lebih dari batasan yang

ditentukan maka item dianggap valid, sedangkan jika kurang dari batasan yang

ditentukan maka item dianggap tidak valid.

Uji reliabilitas berguna untuk menetapkan apakah instrumen yang dalam

hal ini kuesioner dapat digunakan lebih dari satu kali, paling tidak oleh responden

yang sama akan menghasilkan data yang konsisten. Dengan kata lain, reliabilitas

(26)

maka tidak dapat konsisten untuk pengukuran sehingga hasil pengukuran tidak

dapat dipercaya. Uji reliabilitas yang banyak digunakan pada penelitian 8.8

menggunakan metode Cronbach Alpha.

Metode pengambilan keputusan pada uji reliabilitas biasanya

menggunakan batasan 0,6. Menurut Sekaran (2010), reliabilitas kurang dari 0,6

adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima, dan di atas 0,8 adalah baik.

Sedangkan menurut Arikunto (2003), tinggi atau rendah, kuat atau lemah korelasi

dapat ditentukan berdasarkan pada besar kecilnya nilai r (koefisien korelasi) yaitu:

Tabel 2.1 Kategori Nilai Korelasi No Nilai Koefisien

Korelasi

Kriteria Reliabilitas

1 0,81 < r ≤ 1,00 Sangat Tinggi

2 0,61 < r ≤ 0,80 Tinggi

3 0,41 < r ≤ 060 Cukup

4 0,21 < r ≤ 0,40 Rendah

5 0,00 < r ≤ 0,21 Sangat Rendah

(Sumber : Arikunto, 2003)

Barker dkk. (2002), menyatakan bahwa uji keandalan bertujuan untuk

mengetahui apakah alat pengumpul data pada dasarnya menunjukkan tingkat

ketepatan, keakuratan, kestabilan atau konsistensi alat tersebut dalam

mengungkapkan gejala tertentu dari sekelompok individual, walaupun dilakukan

pada waktu yang berbeda. Item dikatakan reliable jika nilai koefisien reliabilitas

(27)

2.2.8 Uji Asumsi Klasik

Di dalam uji statistika regresi dilakukan pula uji asumsi klasik sebagai

syarat terlaksananya analisis regresi linear berganda, yaitu :

1.Normalisasi Data

Menurut Sugiyono (2007) penggunaan statistik parametris, bekerja

dengan asumsi bahwa data setiap variabel yang akan dianalisis membentuk

distribusi normal. Bila data tidak normal maka teknik statistik parametrik tidak

dapat digunakan untuk alat analisis. Suatu data yang membentuk distribusi normal

bila jumlah data di atas dan di bawah rata – rata adalah sama, demikian juga

simpangan bakunya sehingga dapat membentuk suatu kurve normal. Selain kurve

normal umum, juga terdapat kurve normal standar. Dikatakan standar, karena nilai

rata – ratanya adalah 0 dan simpangan bakunya adalah 1,2,3,4, dst. Nilai

simpangan baku selanjutnya dinyatakan dalam simbol z. Kurve normal umum

dapat diubah ke dalam kurve normal standart, dengan menggunakan rumus 1.

...(1)

dengan : z = Simpangan baku untuk kurve normal

xi = Data ke i dari suatu kelompok data

= Rata – rata kelompok

S = Simpangan baku

Pengujian dilakukan dengan menggunakan metode Normal Probabilitas

Plots. Normal Probabilitas Plots berbentuk grafik yang digunakan untuk

(28)

dengan normal atau tidak. Model regresi yang baik seharusnya distribusi regresi

residual normal atau mendekati normal.

2.Multikolinearitas

Menurut Sugiyono (2007) multikolinearitas pada dasarnya merupakan

fenomena (regresi) sampel. Ketika mengendalikan fungsi regresi populasi atau

teoritis, semua model mempunyai pengaruh terpisah atau independen atas variabel

tak bebas Y. Tetapi mungkin terjadi dalam suatu sampel tertentu yang manapun

yang digunakan untuk menguji beberapa atau semua variabel X sangat kolinier

sehingga tidak bisa mengisolasi pengaruhnya terhadap variabel Y. Secara ringkas

sampel yang digunakan tidak cukup kaya untuk mengakomodasikan semua

variabel X dalam analisis. Untuk mendeteksi adanya multikolinieritas digunakan

persamaan 2.

...(2)

3.Autokorelasi

Menurut Sugiyono (2007) istilah Autokorelasi didefinisikan sebagai

korelasi antar anggota serangkaian observasi yang diurutkan menurut waktu atau

ruang. Untuk mengetahui adanya Autokorelasi atau tidak dapat dilakukan melalui

percobaan d dari Durbin-Watson persamaan 3.

(29)

4.Linearitas

Menurut Priyatno, (2010) istilah Linearitas didefinisikan sebagai bentuk

hubungan antara variabel independen dan variabel dependen adalah linier. Uji

Linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel tersebut menunjukkan

hubungan yang linear atau tidak.

2.2.9 Regresi

Menurut Tjiptono dan Chandra (2005) metode regresi (dan korelasi)

merupakan metode paling popular dan banyak digunakan dalam praktik

peramalan bisnis. Analisis regresi merupakan metode statistik yang digunakan

untuk mengidentifikasi karakteristik dan kekuatan asosiasi atau hubungan antara

dua atau lebih variabel, yaitu satu atau lebih variabel bebas (independent

variables) dan satu variabel terikat/tergantung (dependent variables).

Regresi memiliki bentuk bermacam – macam. Regresi linear sederhana

maupun regresi linear berganda digunakan untuk mencari model hubungan linear

antara variabel–variabel bebas dengan variabel terikat sepanjang tipe datanya

adalah interval atau rasio. Pada persamaan 4 regresi dummy memfasilitasi apabila

ada salah satu atau lebih variabel bebas yang bertipe nominal atau ordinal. Regresi

data panel memberikan keleluasaan kepada peneliti apabila data yang diregresikan

merupakan cross-section maupun data runtun waktu. Sedangkan regresi logistik

membantu peneliti untuk meregresikan variabel terikat yang bertipe nominal

(biner) maupun nominal atau ordinal non biner.

Y = β0 + β1

X

1 + β2

X

2

+ ... + βn

X

n

+ ε

...(4)

(30)

Y = variabel terikat8

β0 = koefisien intercept regresi

β1, β2, β3 = koefisien slope regresi

X1X2X3 = variabel bebas

e = error persamaan regresi.

A. Regresi Linier Berganda

Menurut Tjiptono dan Chandra (2005) regresi ini lebih sesuai dengan

kenyataan di lapangan bahwa suatu variabel terikat tidak hanya dapat dijelaskan

oleh satu variabel bebas saja tetapi perlu dijelaskan oleh beberapa variabel terikat.

8Proses perhitungan secara umum adalah sama dengan regresi linear sederhana

hanya perlu pengembangan sesuai dengan kebutuhan regresi linear berganda.

B. Uji Koefisien Regresi Secara Bersama (Uji F)

Menurut Sugiyono (2007) Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah

variabel independen (X1,X2….Xn) secara bersama-sama berpengaruh secara

signifikan terhadap variabel dependen (Y). Atau untuk mengetahui apakah model

regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen atau tidak.

Signifikan berarti hubungan yang terjadi dapat berlaku untuk populasi (dapat

digeneralisasikan), Langkah-langkah atau urutan menguji hipotesa dengan

(31)

1.Merumuskan Hipotesis

a. Ho : β1= β2= β3= β4 = 0, berarti secara bersama-sama tidak ada pengaruh

variabel bebas terhadap variabel terikat.

b.Ha : apabila minimal terdapat satu β ≠ 0 maka terdapat pengaruh variabel

bebas terhadap variabel terikat.

2.Menentukan tingkat signifikansi

Tingkat signifikansi menggunakan a = 5% (signifikansi 5% atau 0,05 adalah

ukuran standar yang sering digunakan dalam penelitian).

3.Menentukan F hitung

4.Menentukan F tabel

Setelah menentukan taraf nyata atau derajat keyakinan yang digunakan, maka

bisa menentukan nilai t tabel. Dengan derajat bebas (df) dalam distribusi F ada

dua, yaitu:

1)df numerator = dfn = df1 = k – 1

2)df denumerator = dfd = df2 = n – k

Keterangan:

df = degree of freedom/ derajad kebebasan

n = Jumlah sampel

k = banyaknya koefisien regresi

5.Kriteria pengujian

a. Ho diterima bila F hitung < F tabel

b.Ho ditolak bila F hitung > F tabel

6.Membandingkan F hitung dengan F tabel

(32)

Keputusan bisa menerima Ho atau menolak Ho. Nilai F tabel yang diperoleh

dibanding dengan nilai F hitung, apabila F hitung lebih besar dari F tabel, maka

Ho ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh signifikan secara

simultan dari variabel–variabel independen terhadap variabel dependen.

C.Uji Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji t)

Menurut Sugiyono (2007) Uji t digunakan untuk mengetahui apakah

dalam model regresi variabel independen (X1, X2,…..Xn) secara parsial

berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Y). Tujuan dari uji t adalah

untuk menguji koefisien regresi secara individual. Langkah-langkah atau urutan

menguji hipotesa dengan distribusi t adalah sebagai berikut:

1.Merumuskan hipotesa

Ho : βi = 0, artinya variabel bebas bukan merupakan penjelas yang signifikan

terhadap variabel terikat.

Ha : βi ≠ 0, artinya variabel bebas merupakan penjelas yang signifikan terhadap

variabel terikat.

a. Hipotesa nol = Ho

Ho adalah suatu pernyataan mengenai nilai parameter populasi. Ho merupakan

hipotesis statistik yang akan diuji hipotesis nihil.

b.Hipotesa alternatif = Ha

Ha adalah suatu pernyataan yang diterima jika data sampel memberikan cukup

(33)

2.Menentukan tingkat signifikansi

Tingkat signifikansi menggunakan α = 5% (signifikansi 5% atau 0,05 adalah

ukuran standar yang sering digunakan dalam penelitian).

3.Menentukan T hitung

4.Menentukan T tabel

Setelah menentukan taraf nyata atau derajat keyakinan yang digunakan sebesar

α = 1% atau 5% atau 10%, maka bisa menentukan nilai t tabel pada persamaan

5.

Dengan:

df = n

k

... (5)

Keterangan:

Df : Degree of freedom atau derajat kebebasan

n : Jumlah sampel

k : Banyaknya koefisien regresi + konstanta

5.Kriteria Pengujian

a. Ho diterima jika -T tabel < T hitung < T tabel

b.Ho ditolak jika -T hitung < -T tabel atau T hitung > T tabel

6.Membandingkan T hitung dengan T tabel

7.Kesimpulan.

Keputusan bisa menerima Ho atau menolak Ho. Nilai t tabel yang diperoleh

dibandingkan dengan nilai t hitung. Bila t hitung lebih besar dari t tabel, maka

Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa independent variabel

(34)

maka Ho diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa independent variabel

tidak berpengaruh terhadap dependent variabel.

D. Analisis Korelasi Berganda

Menurut Sugiyono (2007) Analisis korelasi ganda digunakan untuk

mencari hubungan antara dua variabel bebas atau lebih yang secara bersama-sama

dihubungkan dengan variabel terikatnya. Sehingga dapat diketahui besarnya

sumbangan seluruh variabel bebas yang menjadi obyek penelitian terhadap

variabel terikatnya. Langkah-langkah menghitung koefisien ganda adalah sebagai

berikut:

1. Jika harga r belum diketahui, maka hitunglah harga r. Biayanya sudah ada

karena kelanjutan dari korelasi tunggal

2. Menghitung rhitung untuk dua variabel bebas pada persamaan 6.

2

Dimana Ryx1x2 = koefisien korelasi ganda antara variabel x1 dan x2

ryx1 = koefisienkorelsi x1 terhadap Y

ryx2 = koefisienkorelsi x2 terhadap Y

rx1x2 = koefisienkorelsi x1 terhadap X2

3. tetapkan taraf signifikansi (α), sebaiknya disamakan dengan α terdahulu

4. tentukan kriteria pengujian R, yaitu :

H0 : signifikan

Ha : tidak siginifikan

H0 : Ryx1x2 ≠ 0

(35)

Jika Fhitung ≤ Ftabel maka H0 diterima

5. Cari Fhitung dengan persamaan 7.

1

dimana k = banyaknya variabel bebas

n = banyaknya anggota sampel

dengan melihat tabel f didapat nilai Ftabel

7. Bandingkan Fhitung dan Ftabel

8. Kesimpulan

Menurut Sugiyono (2007), pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien

(36)

2.3 Kerangka Konseptual

Model Konseptual yang mendasari kerangaka pikir dalam penelitian ini

dapat digambarkan pada tabel 2.2.

H1 : Diduga terdapat pengaruh kualitas penggunaan terhadap kepuasan pengguna.

H2 : Diduga terdapat pengaruh kualitas informasi terhadap kepuasan pengguna.

H3 : Diduga terdapat pengaruh kualitas interaksi terhadap kepuasan pengguna.

H4 : Diduga terdapat pengaruh kualitas penggunaan, kualitas informasi, dan

kualitas interaksi secara simultan (bersama-sama) terhadap kepuasan

pengguna.

Tabel 2.2 Kerangka Konseptual

Website (variabel independen) User (variabel dependen)

Kualitas Penggunaan

Kualitas Informasi

Kualitas Interaksi

Kepuasan Pengguna H1

H2

(37)

30 3. 1 Identifikasi Masalah

Terdapat tiga dimensi dalam model Website Quality (WebQual) terkait

dengan kualitas website. Dimensi-dimensi tersebut selanjutnya digunakan dalam

penelitian ini sebagai variabel bebas (independent variable). Tiga dimensi kualitas

website tersebut adalah :

1.Dimensi Kualitas Penggunaan (Usability Quality) sebagai variabel X1.

2.Dimensi Kualitas Informasi (Information Quality) sebagai variabel X2.

3.Dimensi Kualitas Interaksi (Interaction Quality) sebagai variabel X3.

Dalam penelitian ini yang berperan sebagai variabel terikat (Y) adalah kepuasan

pengguna (Customer Satisfaction).

3. 2 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian menurut Arikunto (2003) adalah alat atau fasilitas

yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih

mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis

sehingga lebih mudah diolah. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan

instrumen penelitian berupa kuesioner. Kelayakan dan keandalan kuesioner akan

diukur menggunakan uji validitas dan reliabilitas kuesioner. Tahap-tahap dalam

(38)

3.2.1 Desain Kuesioner

Penulis merancang desain kuesioner untuk meneliti pengaruh kualitas

website terhadap kepuasan pengguna dengan beberapa tahapan, yaitu:

A. Perancangan Konstruk

Konstruk adalah elemen dari kuesioner yang digunakan untuk mendefinisikan

tujuan penilaian sebuah kuesioner terhadap objek kuesioner. Konstruk

kuesioner untuk penelitian ini ditunjukkan pada Gambar 3.1.

Gambar 3.1 Konstruk Kuesioner Pengaruh Kualitas Website Terhadap Kepuasan Pelanggan

B. Konsep Konstruk

Setelah menyusun perencanaan konstruk, maka langkah selanjutnya adalah

menginterpretasikan rancangan tersebut ke dalam sebuah konsep yang akan

menjelaskan fungsi dari masing–masing konstruk tersebut. Penyusunan konsep

konstruk yang dibuat oleh penulis untuk kuesioner pengaruh kualitas website

terhadap kepuasan pelanggan menggunakan metode WebQual berdasarkan

(39)

1. Konstruk 1 : Kualitas Penggunaan (Usability)

Konstruk ini dibuat untuk menilai kemudahan pengoperasian dan penampilan

website Hotel 88.

2. Konstruk 2 : Kualitas Informasi (Informaton Quality)

Konstuk ini dibuat untuk menilai sejauhmana keakuratan dan relevansi

informasi yang disajikan di website Hotel 88.

3. Konstruk 3 : Kualitas Interaksi (Interaction Quality)

Konstruk ini dibuat untuk menilai sejauhmana kualitas interaksi yang dimiliki

oleh website Hotel 88 dilihat dari keamanan dan kepercayaan pengguna.

4. Konstruk 4 : Kepuasan Pelanggan (Customer Satisfaction)

Konstruk ini dibuat untuk menilai kepuasan pengguna secara keseluruhan

terhadap layanan website Hotel 88.

C.Perancangan Pertanyaan Konstruk

Pertanyaan didesain berdasarkan masing-masing item konstruk yang telah

dibuat. Sebuah item diterjemahkan ke dalam sebuah pertanyaan.

1. Konstruk I : Kualitas Penggunaan

Item 1 : Kemudahan untuk dipelajari

Pertanyaan : “Saya merasa mudah untuk mempelajari pengoperasian website

Hotel 88”Item 2 : Kemudahan untuk dimengerti

Pertanyaan : “Penggunaan/interaksi dengan website Hotel 88 sangat mudah

dimengerti dan tidak membingungkan”

Item 3 : Kemudahan untuk ditelusuri

Pertanyaan : “Saya mudah menemukan link-link yang diinginkan (mudah

(40)

Item 4 : Kemudahan untuk digunakan

Pertanyaan : “Website Hotel 88mudah untuk digunakan”

Item 5 : Daya tarik tampilan

Pertanyaan : “Website Hotel 88memiliki tampilan yang menarik”

Item 6 : Kesesuaian desain

Pertanyaan : “Desain website Hotel 88 sudah sesuai dengan desain sistem

berbasis web

Item 7 : Kompetensi

Pertanyaan : “Website Hotel 88 memiliki kompetensi yang baik”

Item 8 : Kemampuan dalam memberi pengaruh positif

Pertanyaan : “Website Hotel 88 dapat memberikan pengaruh/pengalaman

positif bagi saya”

2. Konstruk II : Kualitas Informasi

Item 1 : Keakuratan informasi

Pertanyaan : “Website Hotel 88 menyediakan informasi yang akurat”

Item 2 : Reliabilitas informasi

Pertanyaan : “Informasi yang disajikan website Hotel 88 dapat dipercaya”

Item 3 : Ketepatan informasi

Pertanyaan : “Informasi yang disajikan website Hotel 88 up to date (terbaru).

Item 4 : Relevansi informasi

Pertanyaan : “Informasi yang disajikan website Hotel 88 relevan dengan apa

(41)

Item 5 : Kemudahan informasi untuk dipahami

Pertanyaan : “Informasi yang disediakan website Hotel 88 mudah untuk

dipahami”

Item 6 : Detail informasi

Pertanyaan : “Informasi yang disajikan website Hotel 88 sangat detail pada level yang tepat”

Item 7 : Kesesuaian format

Pertanyaan : “Informasi yang disajikan website Hotel 88 dalam format yang

sesuai”

.3. Konstruk III : Kualitas Interaksi

Item 1 : Reputasi yang bagus

Pertanyaan : “Website Hotel 88 memiliki reputasi yang baik”

Item 2 : Keamanan betransaksi

Pertanyaan : “Saya merasa aman jika melakukan transaksi/interaksi melalui

website Hotel 88.”

Item 3 : Kepercayaan menjaga informasi

Pertanyaan : “Website Hotel 88 sangat menjaga informasi pribadi saya”

Item 4 : Ketersediaan ruang personalisasi

Pertanyaan : “Website memberikan ruang untuk personalisasi”

Item 5 : Ketersediaan ruang untuk komunitas

Pertanyaan : “Website memberikan ruang untuk komunitas”

Item 6 : Kemudahan berkomunikasi

Pertanyaan : “Website Hotel 88 memberikan kemudahan pada saya untuk

(42)

Item 7 : Keyakinan terhadap layanan website

Pertanyaan : “Saya merasa yakin bahwa semua informasi dan layanan dalam

website Hotel 88 berjalan dengan baik dan optimal sesuai dengan yang

dijanjikan”

“sebagaimana yang telah dijanjikan”

4. Konstruk IV : Kepuasan Pelanggan

Item 1 : Rasa suka dengan website

Pertanyaan : “Saya senang berlama-lama membuka website Hotel 88”

Item 2 : Kesenangan terhadap layanan website

Pertanyaan : “Saya akan mengunjungi website Hotel 88 kembali”

Item 3 : Kesenangan bertransaksi

Pertanyaan : “Saya akan selalu melakukan pemesanan kamar melalui website

(43)

Contoh kuesioner hardcopy (offline) dan kuesioner google form (online)

yang akan diajukan kepada pengunjung website dapat dilihat pada gambar 3.2

dan gambar 3.3.

(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)

D. Penyebaran Kuesioner

Cara penyebaran kuesioner dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua

yaitu :

1. Penyebaran kuesioner untuk hardcopy dilakukan dengan cara memberikan

langsung atau melalui telepon kepada tamu hotel yang memesan melalui

website Hotel 88. Jumlah kuesiner hardcopy yang disebar sebanyak lebih

dari 70 tapi yang diambil sebanyak 70 kuesioner.

2. Penyebaran kuesioner google form melalui email tamu yang pernah

menggunakan website Hotel 88 untuk booking. Penyebaran google form

ini dibantu oleh admin melalui website. Jumlah responden yang diambil

dari google form ini sebanyak 30 kuesioner.

Jadi total kuesioner yang diambil dari penyebaran secara langsung maupun

melalui google form sebanyak 100 kuesioner. Selanjutnya kuesioner ini akan

diolah dan dianalisis untuk diambil kesimpulan.

3. 3 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Definisi operasional variabel penelitian yang telah ditentukan akan

digunakan sebagai pedoman dalam penyusunan pertanyaan kuesioner yang akan

dijawab oleh responden. Variabel-variabel yang akan digunakan dalam penelitian

ini adalah: Kualitas Penggunaan (Usability Quality), Kualitas Informasi

(Information Quality), Kualitas Interaksi (Interaction Quality), dan Kepuasan

(50)

3.3.1Definisi Operasional Variabel

Operasionalisasi variabel adalah proses penguraian variabel penelitian

kedalam sub variabel, dimensi, indikator sub variabel, dan pengukuran

(Narimawati, 2007). Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang berperan

sebagai obyek penelitian, yaitu :

1. Variabel Bebas (Independent Variable) : Kualitas Penggunaan (X1), Kualitas

Informasi (X2), dan Kualitas Interaki (X3).

Narimawati (2007) mengemukakan bahwa variabel bebas merupakan variabel

stimulus atau variabel yang mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas

merupakan variabel yang pengaruhnya diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh

peneliti untuk menentukan hubungannya dengan suatu gejala yang di observasi

dalam kaitannya dengan variabel lain. Dalam penelitian ini, variabel bebas

yang diteliti adalah berdasarkan metode WebQual yang disusun oleh Barnes

dan Vidgen (2003) yaitu: kualitas pengguna, kualitas informasi, dan kualitas

interaksi.

2. Variabel Terikat (Dependent Variable) : Kepuasan Pelanggan (Y)

Variabel terikat merupakan variabel yang dapat dipengaruhi oleh variabel lain

(independent variable). Variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah

kepuasan pelanggan. Variabel operasional dalam penelitian ini secara lebih

(51)

Tabel 3.1 Variabel Operasional

Variabel Indikator

Kuaitas Penggunaan (usability)(X1)

1. Kemudahan untuk dipelajari (X11) 2. Kemudahan untuk dimengerti (X12) 3. Kemudahan untuk ditelusuri (X13) 4. Kemudahan untuk digunakan (X14) 5. Daya tarik tampilan (X15)

6. Kesesuaian desain (X16) 7. Kompetensi (X17)

8. Kemampuan member pengaruh positif (X18)

Kualitas Informasi 7. Keyakinan terhadap layanan website (X37)

Kepuasan Pelanggan (Customer Satisfaction)(Y)

1. Rasa suka dengan website (Y1) 2. Kesenangan terhadap layanan website (Y2) 3. Kesenangan bertransaksi (Y3)

(Sumber : Barnes dan Vidgen, 2003)

3.3.2Pengukuran Variabel

Pengukuran variabel dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan skala likert. Skala likert merupakan teknik pelaksanaan untuk

mengukur sikap, pendapat, atau persepsi seseorang tentang dirinya atau

kelompoknya atau sekelompok orang, yang berhubungan dengan suatu hal

(Silalahi, 2009). Skala ini berisi sejumlah pernyataan dengan kategori respon.

Langkah pertama, menentukan beberapa alternatif kategori respons atau

(52)

positif ke ekstrem negatif untuk direspon oleh responden. Untuk langkah-langkah

pengukurannya adalah sebagai berikut :

-Responden diminta untuk menjawab pertanyaan–pertanyaan umum seperti jenis

kelamin, usia, dan pekerjaan, dengan tujuan pendeskripsian karakteristik

responden.

-Responden diminta untuk memberi penilaian dengan menjawab pertanyaan

tertutup yang diajukan peneliti atas dasar persepsi masing-masing responden.

Jawaban terdiri dari lima pilihan, yakni: Sangat Setuju (SS), Setuju (S),

Ragu-ragu (R), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS).

-Pemberian nilai (scoring). Untuk jawaban Sangat Setuju (SS) diberikan nilai 5,

dan seterusnya menurun sampai pada jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) yang

diberikan nilai 1.

Tabel 3.2 Bobot Nilai Jawaban Responden

Jawaban Nilai

Sangat Setuju 5

Setuju 4

Ragu-ragu 3

Tidak Setuju 2

Sangat Tidak Setuju 1

3. 4 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan terhadap pengguna layanan website

www.hotel88.co.id. Penelitian ini dilakukan dalam rentang waktu tiga minggu,

(53)

3. 5 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

Sugiyono (2007) mengemukakan bahwa populasi adalah seluruh data

yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita

tentukan. Populasi dalam penelitian ini adalah pengunjung Hotel 88 yang pernah

ataupun akan menginap dan menggunakan website Hotel 88.

Menurut Ferdinand (2006), sampel adalah subset dari populasi, yang

terdiri dari beberapa anggota populasi. Subset ini diambil karena dalam banyak

kasus, tidak mungkin diteliti secara keseluruhan anggota populasi. Oleh karena

itu, dibentuk sebuah perwakilan populasi yang disebut sampel. Bila populasi

besar, peneliti tidak mungkin meneliti semua yang ada pada populasi, misalnya

karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan

sampel yang diambil dari populasi.

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan

probability sampling. Menurut Sugiyono (2010), probability sampling adalah

teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap

unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Kemudian

digunakan teknik Simple Random Sampling, yaitu pengambilan sampel anggota

populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam

populasi itu (Sugiyono, 2010). Dalam penelitian ini, mengambil sampel sebanyak

100 responden. Jumlah tersebut ditetapkan dengan maksud untuk mengantisipasi

(54)

3. 6 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan dua cara,

yaitu (1) riset kepustakaan dan (2) riset lapangan. Riset kepustakaan digunakan

untuk mengumpulkan data penelitian terdahulu, teori-teori yang mendukung

penelitian, serta data pendukung lainnya. Sedangkan riset lapangan digunakan

untuk mengumpulkan data dari responden. Pengumpulan data di lapangan

dilakukan dengan survei menggunakan kuesioner. Kuesioner dibagikan kepada

pengunjung Hotel 88 yang pernah, sedang, ataupun akan menginap dan

menggunakan website Hotel 88. Beberapa penelitian sebelumnya yaitu

Puspitasari, dkk (2011) dan Purba (2014) juga menggunakan kuesioner sebagai

alat pengumpulan data. Setelah responden mengisi kuesioner tersebut, maka

kuesioner dikumpulkan kembali dan siap untuk diolah.

3. 7 Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua macam

yaitu data primer dan data sekunder.

1.Data Primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari sumber datanya,

diamati dan dicatat untuk pertama kalinya (Sugiyono, 2007). Data primer

dalam penelitian ini diperoleh langsung dari responden melalui kuesioner yang

dibagikan.

2.Data Sekunder merupakan data yang diperoleh tidak langsung (Sugiyono,

2007). Data tersebut diperoleh penulis dari jurnal, internet, dan buku–buku

literatur yang memberikan informasi tentang pengaruh kualitas website

(55)

3. 8 Analisis Data 3.8.1Tabulasi Data

Kuesioner yang telah diisi dan dikembalikan oleh responden akan diteliti

dan diseleksi kelengkapannya. Hanya kuesioner yang terisi lengkap yang

digunakan pada tahap coding dan scoring. Data yang lolos seleksi diberi kode dan

skor sesuai dengan variabel dan klasifikasi variabel, kemudian dilakukan tabulasi

data menggunakan perangkat lunak Microsoft Excel 2010.

3.8.2Tahapan Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linear

berganda. Untuk membuktikan apakah item–item dalam setiap variabel benar–

benar mampu mengungkapkan faktor atau indikator yang diteliti, maka sebelum

maju ke tahap analisis regresi, perlu dilakukan uji validitas dan reliabilitas terlebih

dahulu. Selanjutnya dilakukan proses uji normalitas data dan asumsi klasik

(56)

Gambar 3.8 Diagram IPO

3.8.3Keterangan A. Kuesioner

Pada tahapan ini, kuesioner yang dibuat akan disebarkan kepada

pengguna website Hotel88 yang pernah, sedang, maupun akan menginap di Hotel

88. Pertanyaan yang diajukan dalam tahapan kuesioner akan dibagi menjadi 4

jenis pertanyaan yang berasal dari WebQual, yaitu kualitas pengguna, kualitas

informasi, kualitas interaksi, dan kepuasan pengguna. Dalam setiap pertanyaan

akan diberikan nilai 1-5 (sangat tidak setuju, tidak setuju, ragu-ragu, setuju, sangat

setuju). Pembagian kuesioner dilakukan dengan menggunakan google form dan

Questionare hard copy. Google form merupakan alat yang berguna untuk

membantu pengiriman survey dan memberikan pertanyaan kepada tamu ataupun

calon tamu secara online. Form tersebut juga dapat dihubungkan ke spreadsheet. 1

1 2

(57)

Secara otomatis, tanggapan akan dikirimkan ke spreadsheet. Jika tidak, pengguna

dapat melihat pada “Ringkasan Tanggapan”, yang bisa diakses dari menu

“Tanggapan”. Melalui aplikasi google form, kuesioner dapat langsung dibagikan

kepada tamu Hotel 88 yang melakukan reservasi kamar pada www.hotel88.co.id.

Selanjutnya tanggapan responden yang terkirim ke spreadsheet akan menjadi

data primer untuk proses coding sebelum dilakukan olah data. Dalam penelitian

ini, mengambil sampel sebanyak 100 responden. Jumlah tersebut ditetapkan

dengan maksud untuk mengantisipasi kuesioner yang tidak terisi lengkap oleh

responden.

B.Uji Validitas dan Reabilitas B. 1Uji Validitas

Kedudukan data dalam penelitian sangatlah penting, karena data

merupakan penggambaran variabel yang diteliti dan berfungsi sebagai alat

pembuktian hipotesis. Benar atau tidaknya data, sangat menentukan hasil

penelitian bermutu atau tidak dan sedang benar tidaknya data tergantung dari baik

atau tidak instrumen pengumpulan data.

Pengujian instrumen pada umumnya terdiri dari uji validitas dan

reliabilitas. Sehubungan dengan hal tersebut, maka data yang terkumpul terlebih

dahulu perlu dilakukan uji validitas atas setiap butir/item pertanyaan untuk

membuktikan apakah item–item tersebut benar–benar mampu mengungkapkan

faktor atau indikator yang diteliti. Menurut Sugiyono (2010), hasil penelitian yang

valid adalah apabila terdapat kesamaan anatara data yang terkumpul dengan data

(58)

Sugiyono (2010), validitas merupakan tingkat keandalan dari alat ukur yang

digunakan. Instrumen dikatakan valid menunjukkan alat ukur yang dipergunakan

untuk mendapatkan data itu valid atau dapat digunakan untuk mengukur apa yang

seharusnya diukur. Dengan demikian, instrumen yang valid merupakan instrumen

yang benar-benar tepat untuk mengukur apa yang hendak di ukur.Validitas dapat

didefinisikan sebagai karakteristik dari ukuran, terkait dengan tingkat pengukuran

sebuah kuesioner dalam mengukur secara benar apa yang diinginkan peneliti

untuk dianalisis. Menurut Barker dkk (2002), apabila nilai koefisien korelasi butir

item pernyataan yang diuji lebih besar dari 0,30 maka dapat disimpulkan bahwa

itempernyataan tersebut merupakan konstruksi (construct) yang valid.

Dasar analisis yang digunakan yaitu jika nilai r-hitung > r-tabel dan nilai

r positif, maka butir atau item pertanyaan tersebut adalah valid (Ghozali, 2002).

Dalam menentukan signifikan atau tidak signifikan dapat dilakukan dengan

membandingkan nilai r hitung dengan nilai r tabel degree of freedom = n-k, dan

daerah sisi pengujian dengan alpha 0,05. Jika r hitung tiap butir pertanyaan

bernilai positif dan lebih besar terhadap r tabel (berdasarkan corrected item-total

correlation) maka butir pertanyaan tersebut dikatakan valid.

B.2 Uji Reliabilitas

Menurut Sugiyono (2010), instrumen yang reliabel adalah instrumen

yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan

menghasilkan data yang sama. Uji reliabilitas berguna untuk menetapkan apakah

instrumen yang dalam penelitian ini adalah kuesioner dapat digunakan lebih dari

(59)

konsisten. Dengan kata lain, reliabilitas instrumen mencirikan tingkat konsistensi.

Uji reliabilitas kuesioner dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui konsistensi

derajat ketergantungan dan stabilitas dari alat ukur. Menurut Arikunto (2003),

tinggi atau rendah, kuat atau lemah korelasi dapat ditentukan berdasarkan pada

besar kecilnya nilai r (koefisien korelasi) yaitu :

Tabel 3.3 Kategori Nilai Korelasi

No Nilai Koefisien

Korelasi Kriteria Reliabilitas 1 0,81 < r ≤ 1,00 Sangat Tinggi

2 0,61 < r ≤ 0,80 Tinggi

3 0,41 < r ≤ 060 Cukup

4 0,21 < r ≤ 0,40 Rendah

5 0,00 < r ≤ 0,21 Sangat Rendah

(Sumber : Arikunto, 2003)

Sedangkan menurut Barker dkk. (2002), uji keandalan bertujuan untuk

mengetahui apakah alat pengumpul data pada dasarnya menunjukkan tingkat

ketepatan, keakuratan, kestabilan atau konsistensi alat tersebut dalam

mengungkapkan gejala tertentu dari sekelompok individual, walaupun dilakukan

pada waktu yang berbeda. Item dikatakan reliabel jika nilai koefisien reliabilitas

bernilai positif dan lebih besar daripada 0,6.

C. Uji Asumsi Klasik C.1Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diambil

dalam penelitian berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Model

(60)

normal. Jika data tidak tidak berada disekitar wilayah garis diagonal dan tidak

mengikuti garis diagonal atau tidak mengikuti pola sebaran distribusi normal

maka akan diperoleh taksiran yang bias. Metode klasik dalam pengujian

normalitas suatu data tidak begitu rumit. Berdasarkan data yang banyaknya lebih

dari 30 angka (n > 30), maka sudah dapat diasumsikan berdistribusi normal. Biasa

dikatakan sebagai sampel besar.

C.2Multikolinearitas

Menurut Sugiyono (2007) multikolinearitas pada dasarnya merupakan

fenomena (regresi) sampel. Ketika mengendalikan fungsi regresi populasi atau

teoritis, semua model mempunyai pengaruh terpisah atau independen atas variabel

tak bebas Y. Tetapi mungkin terjadi dalam suatu sampel tertentu yang manapun

yang digunakan untuk menguji beberapa atau semua variabel X sangat kolinier

sehingga tidak bisa mengisolasi pengaruhnya terhadap variabel Y. Secara ringkas

sampel yang digunakan tidak cukup kaya untuk mengakomodasikan semua

variabel X dalam analisis. Untuk mendeteksi adanya multikolinieritas digunakan

persamaan 9.

...(9)

Sedangkan menurut Santoso (2010), untuk mendeteksi ada atau tidaknya

multikolinieritas di dalam model regresi adalah apabila : 1. Memempunyai angka

tolerence diatas (>) 0,1; 2. Mempunyai nilai VIF di bawah (<) 10, maka tidak

Gambar

Tabel 2.2  Kerangka Konseptual
Gambar 3.1 Konstruk Kuesioner Pengaruh Kualitas Website Terhadap Kepuasan Pelanggan
Gambar 3.2 Kuesioner Hard Copy (Offline)
Gambar 3.3  Kuesioner Google Form (Online) Data Responden
+7

Referensi

Dokumen terkait

Jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka kesimpulannya adalah tidak.

hal tersebut di karenakan total jumlah yang ada belum sesuai dengan jumlah anggota yang masuk dalam kunjungan pada website saat ini, sehingga belum bisa

Bab IV : Hasil dan Pembahasan Pada bab ini menjelaskan tahapan hasil dan pembahasan yang di dapat dari penelitian yang dijabarkan kedalam gambaran umum website, gambaran umum

Pengujian reliabilitas berguna untuk mengetahui apakah instrument yang dalam hal ini kuesioner dapat digunakan lebih dari satu kali, paling tidak oleh responden yang

Hasil uji regresi berganda diperoleh 0,000 &lt; 0,05, maka regresi dapat menentukan kualitas website yang terdiri dari kualitas pengguna, kualitas, informasi,

Uji reliabilitas berguna untuk menetapkan apakah instrumen yang dalam hal ini kuesioner dapat digunakan lebih dari satu kali, paling tidak oleh responden yang

Hasil uji regresi berganda diperoleh 0,000 &lt; 0,05, maka regresi dapat menentukan kualitas website yang terdiri dari kualitas pengguna, kualitas, informasi,

Uji reliabilitas berguna untuk menetapkan apakah instrumen yang dalam hal ini kuesioner dapat digunakan lebih dari satu kali, paling tidak oleh responden yang