ANALISIS PENGARUH KUALITAS WEBSITETERHADAP KEPUASAN PENGGUNA BERDASARKAN METODE WEBQUAL 4.0 PADA
UNIVERSITAS NAROTAMA
TUGAS AKHIR
Program Studi S1 Sistem Informasi
Oleh:
Edelwy Apriliana Wawolumaja 10.41010.0254
FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA
Halaman
ABSTRAK ... vii
KATA PENGANTAR ... viii
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR TABEL ... xiv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 3
1.3 Batasan Masalah ... 4
1.4 Tujuan ... 4
1.5 Manfaat Penelitian ... 4
1.6 Sistematika Penelitian ... 5
BAB II LANDASAN TEORI ... 7
2.1 Kualitas ... 7
2.2 Website ... 7
2.2.1 Jenis-Jenis Website ... 7
2.2.2 Kualitas Website ... 8
2.2.3 Kualitas Website Universita yang baik ... 9
2.3 Jasa ... 9
2.3.1 Kualitas Jasa ... 10
2.4 Pelanggan ... 12
2.5 Kepuasan ... 12
2.6 Kepuasan Pelanggan ... 12
2.7 Konsep WebQual ... 13
2.8 Model Konspetual ... 15
2.9 ISO 9126 ... 16
2.10 Validitas dan Reliabilitas ... 17
2.11 Uji Asumsi ... 18
2.12 Regresi ... 21
2.13 Regresi Linear Berganda ... 22
2.14 Uji Koefisien Regresi Secara Bersama (Uji F) ... 22
2.15 Uji Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji T) ... 24
2.16 Analisis Korelasi Ganda ... 25
2.17 Analisis Determinasi (R2) ... 27
BAB III METODE PENELITIAN ... 28
3.1 Metode Penelitian ... 28
3.1.1 Tahap Identifikasi ... 28
3.1.2 Analisis Kualitas ... 29
3.2 Tahap Populasi dan Sampel ... 29
3.2.1 Variabel Penelitian ... 31
3.2.2 Metode Pengumpulan Data ... 34
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 48
4.1 Tampilan Website Universitas Narotama ... 48
4.2 Gambaran Umum Responden ... 49
4.3 Responden asal jurusan ... 49
4.4 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 50
4.4.1 Uji Validitas ... 50
4.4.2 Uji Reliabilitas ... 59
4.5 Kualitas Website ... 65
4.6 Uji Asumsi ... 71
4.7 Analisis Regresi Linier ... 82
4.7.1 Prosedur Analisis Regresi Berganda ... 85
4.7.2 Pengaruh Kualitas Penggunaan Terhadap Kepuasan Pengguna ... 90
4.7.3 Pengaruh Kualitas Informasi Terhadap Kepuasan Pengguna ... 91
4.7.4 Pengaruh Kualitas Interaksi Terhadap Kepuasan Pengguna ... 91
4.7.5 Pengaruh Kualitas Website Terhadap Kepuasaan Pengguna ... 91
4.7.6 Rekomendasi Pengaruh Kualitas Interaksi Terhadap Kepuasan Pengguna ... 92
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 93
5.1 Kesimpulan ... 93
1 1.1 Latar Belakang Masalah
Universitas Narotama (UNNAR) merupakan salah satu perguruan tinggi swasta yang berbasis teknologi, yang memiliki lima fakultas yaitu Fakultas Ekonomi & Bisnis, Fakultas Hukum, Fakultas Teknik Sipil, Fakultas Ilmu Komputer, Fakultas Ilmu Pendidikan. Di Fakultas Eknomi & Bisnis terdapat tiga program studi yaitu S1 Akuntansi, S1 Manajemen, S2 Manajemen. Di Fakultas hukum terdapat tiga program studi yaitu S1 Ilmu Hukum, S2 Ilmu Hukum, S2 Notariat. Di Fakultas Teknik Sipil terdapat satu program studi yaitu S1 Teknik Sipil. Di Fakultas Ilmu Komputer terdapat tiga program studi yaitu S1 Sistem Informasi, S1 Sistem Komputer, S1 Teknik Informatika. Dan yang terakhir Fakultas Ilmu Pendidikan terdapat satu program studi yaitu S1 PG PAUD.
UNNAR mempunyai visi yaitu “Terwujudnya Universitas yang Modern dan Bermutu Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi”. Guna mewujudkan
visinya UNNAR membuat sebuah website yaitu www.narotama.ac.id diamana
yang ada hingga saat ini UNNAR belum pernah melakukan evaluasi mengenai kualitas website www.narotama.ac.id terhadap penggunanya sejak website
www.narotama.ac.id dibuat. Sehingga tidak diketahui seberapa tinggi rendahnya minat dari pengguna internet untuk mengunjungi website www.narotama.ac.id.
Untuk mengetahui seberapa besar kualitas penggunaan website
www.narotama.ac.id, dalam pengerjaan Tugas Akhir ini peneliti bermaksut melakukan penelitian untuk menganalisis pengaruh kualitas websitepada www.narotama.ac.id. penulis memilih menggunakan metode WebQual
dikarenakan metode WebQual lebih tepat digunakan untuk pengukuran kualitas dari websitedibandingakan dengan menggunakan metode ServQual yang lebih tepat digunakan untuk pengukuran kualitas layanan jasa. Peneliti menggunakan metode Website Quality (WebQual) 4.0. Metode WebQual merupakan salah satu metode pengukuran website berdasarkan persepsi pengguna akhir (Imam Sanjaya 2012). Menurut teori WebQual, terdapat tiga dimensi yang mewakili kualitas dari
website, yaitu dimensi kemudahaan penggunaan (Usability Quality), dimensi kualitas informasi (Information Quality), dan kualitas interaksi (Interaction Quality). Kelebihan WebQual adalah dapat digunakan untuk menganalisis kualitas beberapa website, baik website internal (career center, staffsite, studentsite, central library, internal information system, dan lain-lain) maupun website
Menurut Tjiptono&Chandra (2011) ServQual merupakan metode pengukuran kualitas jasa yang didasarkan pada skala multi-item yang dirancang untuk mengukur harapan dan persepsi pelanggan. Dimensi yang digunakan pada metode ServQual ada lima dimensi yaitu reliabilitas, daya tanggap, jaminan, empati dan bukti fisik, sehingga metode ServQual banyak digunakan untuk pengukuran kualitas layanan jasa. Kelebihan dari metode ServQual yaitu (1) Metode ServQual telah menjadi standart penilaian atas berbagai dimensi kualitas pelayanan. (2) Dapat diketahui bagaimana harapan dan bagaimana kepuasan konsumen atas pelayanan yang diberikan. (3) Dapat diketahui nilai gap (nilai kualitas pelayanan) dari setiap atribut kebutuhan. Sementara kekurangan dari
ServQual adalah penilaiannya yang subjektif.
Dari kedua metode yang disebutkan di atas, dalam penelitian ini penulis memilih menggunakan metode WebQual dikarenakan metode WebQual lebih tepat digunakan untuk pengukuran kualitas dari website dibandingkan dengan menggunakan metode ServQual yang lebih tepat digunakan untuk pengukuran kualitas layanan jasa. Pemilihan metode WebQual dapat digunakan untuk mengetahui pengaruh kualitas penggunaan, pengaruh kualitas interaksi, serta pengaruh kualitas informasi.
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan perumusan masalah di atas, batasan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Daftar pertanyaan berdasarkan data dari kuesioner WebQual.
2. Kuesioner dibatasi hanya untuk mahasiswa jurusan Sistem Informasi, Sistem komputer, Akuntansi, Hukum, Manajemen dan Civitas Universitas Narotama.
3. Kuesioner yang digunakan adalah dengan menggunakan google form.
4. Analisa pengukuran kualitas website dilakukan pada website Universitas Narotama.
5. Pengelolaan data kuisioner dihitung menggunakan SPSS versi 23.
1.4 Tujuan
Dengan mengacu pada perumusan masalah, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penyusunan Tugas Akhir ini adalah: Mengetahui pengaruh kualitas penggunaan, informasi, interaksi terhadap kepuasan pengguna.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dalam analisis pengaruh kualitas website
terhadap kepuasan pengguna berdasarkan berdasarkan metode WebQual 4.0 pada Universitas Narotama sebagai berikut:
1. Bagi Perguruan Tinggi
memberikan informasi yang dibutuhkan oleh pengguna yaitu mahasiswa dan calon mahasiswa.
2. Hasil penelitian ini dapat memberikan bukti secara empiris tentang pengaruh kualitas penggunaan, pengaruh kualitas informasi, dan pengaruh kualitas interaksi website terhadap kepuasan pengguna.
1.6 Sistematika Penulisan
Laporan Tugas Akhir (TA) ini ditulis dengan sistematika penulisan yang terdiri dari pendahuluan, landasan teori, metode penelitian, pembahasan, dan penutup.
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini membahas tentang latar belakang masalah dan penjelasan permasalahan secara umum, perumusan masalah serta batasan masalah yang dibuat, tujuan dari pembuatan Tugas Akhir dan sistematika penulisan buku ini.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini membahas mengenai teori tentang konsep metode
WebQual, uji statistika regresi linier berganda yang digunakan untuk menunjukkan tingkat keterkaitan antara tiga dimensi kualitas
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini berisi penjelasan tentang tahap – tahap yang dikerjakan dalam penyelesaian penelitian terhadap websiteUniversitas Narotama.
BAB IV PEMBAHASAN
Pada bab ini menjelaskan tahapan hasil dan pembahasan yang didapat dari penelitian yang dilakukan.
BAB V PENUTUP
7 2.1 Kualitas
Kualitas adalah kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, sumberdaya manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan (Tjiptono & Chandra, 2011).
2.2 Website
Menurut Hidayat (2010) websitemerupakan kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi teks gambar diam atau gerak, animasi, suara, dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis ataupun dinamis yang membentuk suatu rangkaian bangunan yang saling terkait, yang masing-masing dihubungkan dengan jaingan-jaringan halaman. Hubungan antara satu halaman web dengan halaman web yang lainnya disebut hyperlink, sedangkan teks yang dijadikan media penghubung disebut hypertext.
2.2.1 Jenis-JenisWebsite
Menurut Hidayat (2010)website dibagi menjadi dua jenis berdasarkan sifat atau style-nya, yaitu:
1. Website Dinamis
2. Website Statis
Merupakan website yang kontennya sangat jarang diubah. Misalnya pada web
profil organisasi, dll.
2.2.2 Kualitas Website
Menurut Hyejeong dan Niehm (2009:222) mengungkapkan bahwa para peneliti terdahulu membagi dimensi kualitas website menjadi lima yaitu:
1. Informasi, meliputi kualitas konten, kegunaan, kelengkapan, akurat, dan relevan.
2. Keamanan, meliputi kepercayaan, privasi, dan jaminan keamanan.
3. Kemudahan, meliputi mudah untuk dioperasikan, mudah dimengerti, dan kecepatan.
4. Kenyamanan, meliputi daya tarik visual, daya tarik emosional, desain kreatif dan atraktif.
5. Kualitas pelayanan, meliputi kelengkapan secara online dan customer service.
Menurut Turban (2006), terdapat klasifikasi situs web yang terdiri dari:
1. Informational Website
2. Interactive Website
Websitemenyediakan peluang kepada konsumen dan bisnisnya itu sendiri untuk berkomunikasi dan berbagi informasi.
3. Attractors Website
Website yang dapat menarik dan berinterkasi dengan pengunjung
4. Transactional Website
Website yang menjual produk dan jasa
5. Collaborative Website
Website yang dimana mengijinkan pasangan bisnis untuk bekerjasama.
2.2.3 KarakteristikWebsite Universitas yang baik
Menurut Arief Bahtiar (2010) website Universitas yang baik harus memiliki kebutuhan institusi agar situs tidak menjadi arca atau menjadi pajangan saja, sehingga institusi harus memiliki kriteria sebagai berikut:
Mempunyai keunikan/differensiasi.
Aksesibilitas/visibilitas, jadikan akses ke situs website bebas hambatan dan harus terpelihara.
Portabilitas/Mobilitas harus compatibilitas dengan berbagai browser seperti firefox, IE, safari, mobile phone, opera, chrome. Browser
Situs utama dengan situs di fakultas dan unit harus seragam agar mudah ditangani, apabila administrator dari website resign bisa ditangani dengan mudah.
Representasi Tridharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.
Sebaiknya situs fakultas/prodi di rangking secara lokal oleh institusi itu sendiri.
Situs pembelajaran dan E-learning.
Perpustakaan dan Digital Library dengan Rich Files yang terbuka.
2.3 Pengertian Jasa
Menurut Felix dan Hotman (2011) jasa merupakan suatu kegiatan yang memiliki beberapa unsur ketakberwujudan yang dapat diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lainnya dan memberikan berbagai manfaat bagi pihak-pihak yang terkait.
2.3.1 Kualitas Jasa
kemampuan penyedia jasa dalam memenuhi harapan pelanggannya secara konsisten.
2.3.2 Karakteritik Kualitas Jasa
Menurut Tjiptono dan Chandra (2005), ada empat karakteristik kualitas jasa, yaitu:
1. Intangibility
Jasa tidak dapat diihat, dirasa, diraba, dicium atau didengar sebelum dibeli. Jasa berbeda dengan barang, jika barang menggunakan objek alat atau benda, jasa adalah suatu perbuatan, usaha atau kinerja.
2. Inseparability
Barang biasanya diproduksi, kemudian dijual, lalu dikonsumsi. Sedangkan jasa biasanya dijual terlebih dahulu kemudian diproduksi dan dikonsumsi secara bersama.
3. Variablity
Jasa bersifat sangat variabel karena meupakan non-standarized output. Artinya banyak bentuk variasi. Kualitas dan jenis yang tergantung pada siapa, kapan dan dimana jasa tersebut dihasilkan
4. Perishability
2.3.3 Dimensi Kualitas Jasa
Menurut Tjiptono dan Chandra (2011) ada lima dimensi kualitas jasa, yaitu:
1. Reliabiity
Berkaitan dengan kemampuan perusahaan untuk memberikan layanan yang akurat sejak pertama kali tanpa membuat kesalahan apapun dan menyampaikan jasanya sesuai dengan waktu yang disepakati.
2. Responsiveness
Berkenaan dengan kesediaan dan kemampuan para karyawan untuk membantu para pelanggan dan merespon permintaan mereka, serta menginformasikan kapan jasa akan diberikan dan kemudian memberikan jasa secara cepat.
3. Assurance
Perilaku para karyawan mampu menumbuhkan kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan dan perusahaan bisa menciptakan rasa aman bagi para pelanggannya.
4. Empathy
5. Tangibles
Berkenaan dengan daya Tarik fasilitas fisik, perlengkapan, dan material yang digunakan perusahaan, sera penampilan karyawan.
2.4 Pelanggan
Menurut Stinnett (2005) pelangganadalah pihak atau orang yang membeli, menggunakan atau mendapatkan keuntungan dari barang atau jasa yang dihasilkanoleh perusahaan. Pelanggan perusahaan dapat berupa pelanggan eksternal maupuninternal.
2.5 Kepuasan
Kata kepuasan (satisfaction) berasal dari bahasa latin ”satis” (artinya
cukup baik, memadai) dan “facio” (melakukan atau membuat). Kepuasan bisa
diartikan sebagai “upaya pemenuhan kebutuhan” atau “membuat sesuatu
memadai”. Oxford Learner’s dictionary dalam Tjiptono dan Chandra (2005) mendeskripsikan kepuasan sebagai “the good feeling that you have when you
achieved something or when something that you wanted to happen does happen”
artinya adalah sebuah perasaan bahagia ketika mendapatkan sesuatu atau ketika sesuatu yang diinginkan terjadi. Tjiptono dan Chandra (2005) mengatakan kepuasan dikonseptualisasikan sebagai perasaan yang timbul setelah mengevaluasi pengalaman.
2.5.1 Kepuasan Pelanggan
atau layanan yang dikonsumsi. Menurut Farida (2012) kepuasan pelanggan merupakan penilaian mengenai keistimewaan produk atau jasa itu sendiri yang menyediakan tingkat kesenangan pelanggan berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan konsumsi pelanggan. Lebih spesifik, secara analogi, kepuasan pelanggan berart sejauh mana anggapan teradap kualitas produk atau jasa dalam memenuhi kebutuhan harapan pelanggan.
2.6 Konsep WebQual
Menurut Sanjaya (2012) WebQual merupakan salah satu metode pengukuran website berdasarkan persepsi pengguna akhir, yang dikembangkan oleh Stuart Barnes & Richard Vidgen. WebQual berdasar pada konsep Quality Function Deployment (QFD) yaitu suatu proses yang berdasar pada “voice of
customer” dalam pengembangan dan implementasi suatu produk atau jasa. Dari konsep QFD tersebut, WebQual disusun berdasar pada persepsi pengguna akhir (end user) terhadap suatu website.
Penjabaran dimensi berserta indikator yang dihasilkan dari teori WebQual dapat dilihat pada tabel 1, 2, dan 3.
Tabel 1. Dimensi Kemudahan Penggunaan (Usability Quality)
No Deskripsi Indikator
1 Pengguna merasa mudah untuk mempelajari pengoperasian website
2 Interaksi antarawebsite dengan pengguna jelas dan mudah dipahami 3 Pengguna merasa mudah untuk bernavigasi dalamwebsite
4 Website memiliki tampilan yang menarik 5 Desain sesuai dengan jenis website
6 Website meyakinkan dan kompeten
7 Website menciptakan pengalaman positif bagi pengguna
(Sumber: http://www.webqual.co.uk/instrument.htm)
Tabel 2. Dimensi Kualitas Informasi (InformationQuality)
No Deskripsi Indikator
1 Website memberikan informasi yang akurat
2 Websitememberikan informasi yang dapat dipercaya 3 Website memberikan informasi yang tepat waktu 4 Websitememberikan informasi yang relevan
5 Website memberikan informasi yang mudah dipahami 6 Websitememberikan informasi secara detail
7 Websitemenyajikan informasi dalam format yang tepat
Tabel 3. Dimensi Kualitas Interaksi (InteractionQuality)
(Sumber: http://www.webqual.co.uk/instrument.htm) 2.7 Model Konseptual
Model kerangka konseptual menggambarkan hubungan antar variable yang diuji dalam penelitiaan. Berdasarkan kerangka konseptual, penelitian ini memiliki hipotesis sebagai berikut:
H1: Terdapat pengaruh yang positif anatara Usability Quality dan User Satisfaction.
H2: Terdapat pengaruh yang positif antara Information Quality dan User Satisfaction.
H3: Terdapat pengaruh yang positif antara Interaction Quality dan User Satisfaction.
No Deskripsi Indikator
1 Websitememiliki reputasi yang baik
2 Pengguna merasa aman untuk melakukan transaksi 3 Pengguna merasa aman terhadap informasi pribadinya 4 Websitememberi ruang untuk personalisasi
5 Websitememberikan ruang untuk komunitas
6
Websitememberikan kemudahan untuk berkomunikasi dengan Organisasi
7
Berikut merupakan model WebQual yang dapat dilihat pada gambar 1.
Usability Quality (WEB-U)
Information Quality (WEB-IQ )
Service Interaction Quality (WEB-SQ )
User Satisfaction (SUM-US) H1 (+)
H2 (+)
H3 (+)
Gambar 2. 1 Konsep WebQual
2.8 ISO 9126
ISO 9126 didefinisikan sebagai kualitas produk perangkat lunak, model karakteristik mutu, dan metik terkait yang digunakan untuk mengevaluasi dan menetapkan kualitas sebuah produk software. Menurut selvia (2015) pada penelitian yang dilakukan Behkamal, Kahani, dan Akbari (2009) menjelaskan bahwa ISO 9126 merupakan bagian dari standart ISO 9000 yang penting untuk digunakan sebagai penjamin kualitas perangkat lunak. Terdapat enam karakteristik yang menjadi faktor kualtas menurut ISO 9126, antara lain:
2. Reliability: kemampuan perangkat lunak untuk mempertahankan tingkat kinerja tertentu ketika digunakan.
3. Usability: kemampuan perangkat luanak untuk dipahami, dipelajari, digunakan, dan menarik bagi pengguna ketika digunakan.
4. Efficiency: kemampuan perangkat lunak untuk memberikan kinerja yang sesuai dan relatif terhadap sumber daya yang digunakan.
5. Maintainability: kemampuan perangkat lunak untuk dimodifikasi,
6. Portability: kemampuan perangkat lunak untuk ditransfer dari satu lingkungan ke lingkungan lain.
Untuk lebih jelasnya, karakteristik ISO 9126 dapat dilihat pada gambar 2.1.
2.9 Validitas dan Reliabilitas
Menurut Rostina (2011) validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apayang diinginkan. Sebuah instrument dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat .Uji validitas berguna untuk mengetahui apakah ada pernyataan-pernyataan pada kuesioner yang harus dibuang/diganti karena dianggap tidak relevan. Teknik untuk mengukur validitas kuesioner dengan mengkorelasikan antara skor tiap item dengan skor total dan melakukan koreksi terhadap nilai koefisien korelasi yang overestimasi.
Uji reliabilitas dapat dilakukan secara eksternal ataupun internal. Secara eksternal pengujian dapat dilakukan dengan test-retest (stability), equivalen dan gabungan keduanya. Secara internal reliabilitas dapat diuji dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrumen dengan teknik tertentu (Sugiyono, 2011).
Dasar pengambilan keputusan dalam uji reliabilitas adalah jika nilai
alpha lebih besar dari r tabelmaka item-item angket yang digunakan dinyatakan reliabel atau konsisten, sebaliknya jika nilai alpha lebih kecil dari r tabel maka item-item angket yang digunakan dinyatakan tidak reliabel atau tidak konsisten.
2.10 Uji Asumsi
Di dalam uji statistika regresi dilakukan pula uji asumsi klasik sebagai syarat terlaksananya analisis regresi linear berganda, yaitu:
1. Normalisasi Data
Menurut Sugiyono (2012) penggunaan statistik parametris, bekerja dengan asumsi bahwa data setiap variabel yang akan dianalisis membentuk distribusi normal. Bila data tidak normal maka teknik statistik parametrik tidak dapat digunakan untuk alat analisis. Suatu data yang membentuk distribusi normal bila jumlah data di atas dan di bawah rata-rata adalah sama, demikian juga simpangan bakunya sehingga dapat membentuk suatu kurva normal. Selain kurve normal umum, juga terdapat kurve normal standar. Dikatakan standar, karena nilai rata – ratanya adalah 0 dan simpangan bakunya adalah 1,2,3,4, dst. Nilai simpangan baku selanjutnya dinyatakan dalam simbol z. Kurva normal umum dapat diubah ke dalam kurva normal standart, dengan menggunakan rumus 2.1.
...(2.1) Dengan: z = Simpangan baku untuk kurva normal
xi = Data ke i dari suatu kelompok data = Rata – rata kelompok
s = Simpangan baku
apakah dalam sebuah model regresi, nilai regresi residual terdistribusi dengan normal atau tidak. Model regresi yang baik seharusnya distribusi regresi residual normal atau mendekati normal.
2. MultikoLinearitas
Uji multikoLinieritas dimasukkan untuk membuktikan atau menguji ada tidaknya hubungan yang linier antara variabel bebas (independent) satu dengan variabel bebas (independent) yang lainnya. Dalam analisis regresi ganda, maka akan terdapat dua atau lebih variabel bebas yag diduga akan mempengaruhi variabel tergantungnya. Masalah multikolinieritas tidak akan terjadi pada regresi liner sederhana yang hanya melibatkan suatu variabel bebas (Sudarmanto, 2013).
3. Heteroskedastisitas
Untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari suatu pengamatan yang lain, jika varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut Homoskedatisitas atau mengalami heteroskedastisitas. Uji asumsi heteroskedastisitas ini dmasudkan untuk mengetahui apakah variasi residual absolut sama atau tidak sama untuk semua pengamatan (Sudarmanto, 2013).
4. Autokorelasi
pengamatan atau tidak. Berdasarkan konsep tersebut, maka uji autokolerasi sangat penting untuk dilakukan tidak hanya pada data yang bersifat time series
saja, akan tetapi semua data (independent variable) yang diperoleh perlu diuji terlebih dahulu autokorelasinya apabila akan dianalisis dengn regresi linier ganda.
5. Linearitas
Menurut Priyatno (2010) istilah linearitas didefinisikan sebagai bentuk hubungan antara variabel independent dan variabel dependent adalah linear. Uji Linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel tersebut menunjukkan hubungan yang linear atau tidak.
2.11 Regresi
Menurut Sugiyono (2012)analisis regresi digunakan untuk memprediksikan seberapa jauh perubahan nilai variabel dependent, bila nilai variabel independent dimanipulasi atau dirubah-rubah atau dinik-turunkan. Manfaat dari hasil analisis regresi adalah untuk membuat keputusan apakah naik dan menurunnya variabel dependent dapat dilakukan melalui peningkata variabel
independent atau tidak.
Regresi data panel memberikan keleluasaan kepada peneliti apabila data yang diregresikan merupakan cross-section maupun data runtun waktu. Sedangkan regresi logistik membantu peneliti untuk meregresikan variabel terikat yang bertipe nominal (biner) maupun nominal atau ordinal non-biner.
Y =β0 + β1X1 + β2X2 + ... + βnXn + ε...(2.2)
Keterangan: Y = variabel terikat.
β0 = koefisien intercept regresi.
β1, β2, β3 = oefisien slope regresi.
X1X2X3 = variabel bebas.
ε = error persamaan regresi.
2.12 Regresi Linear Berganda
Menurut Sugiyono (2012) analisis regresi berganda digunakan untuk meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependent (kriterium), bila dua atau lebih variabel independent sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya). Jadi analisis regresi berganda akan dilakukan bila jumlah variabel independent nya minimal 2. Proses perhitungan secara umum adalah sama dengan regresi linear sederhana hanya perlu pengembangan sesuai dengan kebutuhan regresi linear berganda.
Persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:
Keterangan:
Y’ = Variabel dependent (nilai yang diprediksikan)
X1 dan X2 = Variabel independent
a = Konstanta (nilai Y’ apabila X1, X2…..Xn = 0)
b = Koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan)
2.13 Uji Koefisien Regresi Secara Bersama (Uji F)
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independent
(X1,X2….Xn) secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap
variabel dependent (Y). Atau untuk mengetahui apakah model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependent atau tidak. Signifikan berarti hubungan yang terjadi dapat berlaku untuk populasi (dapat digeneralisasikan), Langkah-langkah atau urutan menguji hipotesa dengan distribusi f adalah sebagai berikut:
1. Merumuskan Hipotesis
a. Ho: β1 = β2 = β3 = β4 = 0, berarti secara bersama-sama tidak ada pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.
2. Menentukan tingkat signifikansi
Tingkat signifikansi menggunakan a = 5% (signifikansi 5% atau 0,05 adalah ukuran standar yang sering digunakan dalam penelitian).
3. Menentukan F hitung
4. Menentukan F talel
Setelah menentukan taraf nyata atau derajat keyakinan yang digunakan, maka bisa menentukan nilai t tabel. Dengan derajat bebas (df) dalam distribusi F ada dua, yaitu:
1) df numerator = dfn = df1 = k – 1
2) df denumerator = dfd = df2 = n – k
Keterangan:
df = degree of freedom atau derajad kebebasan
n = Jumlah sampel
k = banyaknya koefisien regresi
5. Kriteria pengujian
a. Ho diterima bila F hitung < F tabel
b. Ho ditolak bila F hitung > F tabel
6. Membandingkan F hitung dengan F tabel
Keputusan bisa menolak Ho atau menolak Ho menerima Ha. Nilai F tabel yang diperoleh dibanding dengan nilai F hitung apabila F hitung lebih besar dari F tabel, maka ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara variabel independent dengan variabel dependent.
2.14 Uji Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji T)
Uji T ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel independen (X1, X2,…..Xn) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Y). Tujuan dari uji t adalah untuk menguji koefisien regresi secara individual. Langkah-langkah atau urutan menguji hipotesa dengan distribusi t adalah sebagai berikut:
1. Merumuskan hipotesa
Ho: βi = 0, artinya variabel bebas bukan merupakan penjelas yang signifikan
terhadap variabel terikat. Ha: βi ≠ 0, artinya variabel bebas merupakan
penjelas yang signifikan terhadap variabel terikat.
a. Hipotesa nol = Ho
Ho adalah suatu pernyataan mengenai nilai parameter populasi. Ho merupakan hipotesis statistik yang akan diuji hipotesis nihil.
b. Hipotesa nol = Ha
2. Menentukan tingkat signifikansi
Tingkat signifikansi menggunakan α = 5% (signifikansi 5% atau 0.05 adalah
ukuran standar yang sering digunakan dalam penelitian).
3. Menentukan T hitung
4. Menentukan T tabel
Setelah menentukan taraf nyata atau derajat keyakinan yang digunakan sebesar α = 1% atau 5% atau 10%, maka bisa menentukan nilai t tabel pada
persamaan:
df = n – k...(2.4)
Keterangan:
df = Degree of freedom atau derajat kebebasan
n = Jumlah sampel
k = Banyaknya koefisien regresi + konstanta
5. Kriteria Pengujian
a. Ho diterima jika -T tabel < T hitung < T tabel
b. Ho ditolak jika -T hitung < -T tabel atau T hitung > T tabel
6. Membandingkan T hitung dengan T tabel
Keputusan bisa menolak Ho atau menolak Ho menerima Ha. Nilai t tabel yang diperoleh dibandingkan nilai t hitung, bila t hitung lebih besar dari t tabel, maka Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel independent
berpengaruh pada variabel dependent. Apabila t hitung lebih kecil dari t tabel, maka Ho diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel independent tidak berpengaruh terhadap variabel dependent.
2.15 Analisis Korelasi Ganda
Kolerasi ganda (multipe colleration) merupakan angka yang menunjukkan arah dan kuatnya hubungan antara dua variabel independen secara bersama-sama atau lebih dengan satu variabel dependent (Sugiyono, 2012). Kolerasi ganda digunakan untuk mencari hubungan antara dua variabel bebas atau lebih yang secara bersama-sama dihubungkan dengan variabel terikatnya. Sehingga dapat diketahui besarnya sumbangan seluruh variabel bebas yang menjadi obyek penelitian terhadap variabel terikatnya. Langkah-langkah menghitung koefisien ganda adalah sebagai berikut:
1. Jika harga r belum diketahui, maka hitunglah harga r. Biayanya sudah ada karena kelanjutan dari korelasi tunggal
Dimana: R yx1x2 = koefisien korelasi ganda antara variabel x1 dan x2
ryx1 = koefisien korelsi x1 terhadap Y
ryx2 = koefisien korelsi x2 terhadap Y
rx1x2 = koefisien korelsi x1 terhadap X2
3. Tetapkan taraf signifikansi (α), sebaiknya disamakan dengan α terdahulu
4. Tentukan kriteria pengujian R, yaitu :
Ha : tidak siginifikan
H0 : signifikan
Ha : R yx1x2 = 0
H0 : R yx1x2 ≠ 0
Jika F hitung ≤F tabel maka H0 diterima
5. Cari Fhitung dengan persamaan:
...(2.6)
6. Cari Ftabel = F(1-α), kemudian dengan
dimana k = banyaknya variabel bebas
n = banyaknya anggota sampel
dengan melihat tabel f didapat nilai Ftabel
7. Bandingkan Fhitung dan Ftabel
8. Kesimpulan
Menurut Sugiyono (2007), pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut:
0.00 – 0.199 : Sangat rendah
0.20 – 0.399 : Rendah
0.0 – 0.599 : Sedang 0.60 – 0.799 : Kuat
0.80 - 1.000 : Sangat kuat
2.16 Analisis Determinasi (R2)
31
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Tahapan dalam penelitian ini dilakukan melalui 3 tahap yang dapat dilihat pada gambar 2.
Gambar 3. 1 Model Pengembangan 3.1.1 Tahap Identifikasi
Digunakan untuk mendapatkan pemahaman tentang melakukan pengukuran kualitas website terhadap kepuasan pengguna dengan metode
Website Dengan Menggunakan Metode WebQual (Studi Kasus Pada Website
PT.Roda Express Sukses Mandiri).
3.1.2 Analisis Kualitas
Analisis kualitas merupakan prasyarat analisis regresi linear berganda. Dimana analisis ini dilakukan berdasarkan observasi terhadap pihak yang terkait di Universitas Narotama.
3.2 Tahap Populasi dan sampel
a. Populasi dan Sampel
1) Populasi
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengguna dan civitas Universitas Narotama.
2) Sampel
Besaran sampel yang digunakan pada penelitian ini berjumlah 97 responden yang diambil dari mahasiswa dan civitas Universitas Narotama. Jumlah responden ini dihitung menggunakan rumus Slovin yaitu sebagai berikut:
n �
� � 2+ ...(3.1)
Keterangan: n = Ukuran sampel N = Ukuran populasi
n 9
9 � , 2+ = 97(A)...(3.2)
a. Sampel untuk dosen wali
s= � � �
� ...(3.3)
Keterangan:
s = Ukuran sampel
n = Ukuran populasi
N = Jumlah dosen wali
A = Hasil perhitungan populasi menggunakan Rumus Slovin
s= � 97
9 = 3...(3.4)
b. Sampel untuk mahasiswa
s= � � �
� ...(3.5)
Keterangan:
s = Ukuran sampel
n = Ukuran populasi
N = Jumlah mahasiswa
A = Hasil perhitungan populasi menggunakan Rumus Slovin
s= 7 � 97
3) Jenis dan Sumber Data
Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:
a) Data Primer
Data yang diperoleh langsung dari responden melalui penyebaran kuisioner.
b) Data Sekunder
Data yang diperlukan sebagai pendukung data primer. Data yang diambil berasal dari jurnal yang terkait. Jurnal yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pengukuran Kualitas Layanan Website Dengan Menggunakan Metode WebQual (Studi Kasus Pada Website PT.Roda Express Sukses Mandiri).
4) Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada Universitas Narotama. Penelitian dilakukan dalam kurun waktu tiga bulan, yaitu Februari 2016 – Juli 2016.
3.2.1 Variabel Penelitian
a. Metode WebQual
Information Quality,dan Interaction Quality. ketiga dimensi tersebut yang akan digunakan sebagai variabel dalam penelitian.
b. Identifikasi Variabel
Variabel yang digunakan pada penelitian ini didasarkan pada tiga dimensi yang ada pada WebQual, selanjutnya akan dipakai sebagai variable bebas. Tiga dimensi tersebut antara lain:
a) Usability Quality sebagai variabel X1
b) Information Quality sebagai variabel X2
c) Interaction Quality sebagai variable X3
Sedangkan variable terikat (Y) adalah User Satisfaction. c. Definisi Operasional Variabel
1. Usability Quality (X1)
Usability Quality didefinisikan sebagai seberapa tinggi tingkat kemudahan dan kegunaan website terhadap pengguna.
Hubungan antara indikator dengan item pernyataan dijelaskan pada tabel 4.
Tabel 3. 1 Usability Quality
Indikator Kode Item Pernyataan
Usability Quality
X1.1 Pengguna merasa mudah untuk mempelajari pengoperasian website
2. Information Quality (X2)
Information Quality didefinisikan sebagai seberapa tinggi tingkat informasi yang ditampilkan website kepada pengguna.
Hubungan antara indikator dengan item pernyataan dijelaskan pada tabel 5.
Tabel 3. 2 Information Quality
X1.3 Pengguna merasa mudah untuk bernavigasi dalam
website
X1.4 Pengguna merasa tampilan website menarik X1.5 Desain website sesuai dengan tipikal website
X1.6 Website tampak meyakinkan dan kompeten X1.7 Website memberikan pengalaman positif
Indikator Kode Item Pernyataan
Information Quality
X2.1 Website memberikan informasi yang akurat X2.2 Website memberikan informasi yang dapat
dipercaya
X2.3 Website memberikan informasi yang tepat waktu X2.4 Websitememberikan informasi yang relevan X2.5 Website memberikan informasi yang mudah
dipahami
X2.6 Website menyediakan informasi yang lengkap dan terperinci
3. Interaction Quality (X3)
Interaction Quality didefinisikan sebagai seberapa tinggi tingkat kualitas interaksi antara pengguna dengan website dilihat dari kepercayaan pengguna dan empati.
Hubungan antara indikator dengan item pernyataan dijelaskan pada tabel 6.
Tabel 3. 3 Interaction Quality
Indikator Kode Item Pernyataan
Interaction Quality
X3.1 Website sering mengalami trouble
X3.2 Website memberikan keamanan ketika pengguna melakukan transaksi
X3.3 Website menyediakan ruang untuk memberikan kemudahan berkomunikasi
X3.4 Website menjaga keamanan data pribadi pengguna/member
X3.5 Website menarik minat pengguna untuk mengakses kembali
X3.6 Website menyajikan informasi sesuai dengan kebutuhan pengguna.
4. Customer Satisfaction (Y1)
Customer Satisfaction didefinisikan sebagai seberapa tinggi tingkat kepuasan pengguna terhadap kualitas dari website.
Tabel 3. 4 Customer Satisfaction
Indikator Kode Item Pernyataan
User Statification
Y1 Pengguna menyukai website
Y2 Pengguna menyukai tampilan dan desain website
Y3 Pengguna senang berinteraksi dengan website
Y4 Pengguna tidak memakan waktu lama untuk masuk ke website
Y5 Pengguna tidak memakan waktu lama untuk pindah ke laman lain
Y6 Website dapat diakses dengan baik emnggunakan
gadget
Y7 Website dapat digunakan untuk referensi dalam pembuatan website lain
3.2.2 Metode Pengumpulan Data
1. Teknik Pengumpulan Data
Objek dalam penelitian ini dibatasi hanya pada mahasiswa dan civitas Universitas Narotama. Data penelitian ini dilakukan berdasarkan observasi dengan pihak yang terkait serta penyebaran kuesioner kepada responden. Hal-hal yang mencakup kuesioner tersebut ialah perihal nama, nim, jurusan, angkatan,
2. Skala Pengukuran
Untuk skala pengukuran yang akan digunakan, penulis menggunakan skala likert, dimana pengguna akan diminta untuk menilai website untuk kualitas masing-masing menggunakan skala mulai dari 1 (sangat tidak setuju), 2 (tidak setuju), 3 (netral), 4 (setuju) dan 5 (sangat setuju).
3.2.3 Pembuatan Kuesioner
Daftar Pernyataan kuesioner yang digunakan dalam penelitian berasal dari data kuesioner WebQual dan dari jurnal penelitian WebQual lainnya. Jenis kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup. Kuesioner tertutup adalah kuesioner yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara memberi tanda silang (×) atau tanda checklist(√) (Riduwan, 2005).
Penilaian yang diberikan dari setiap jawaban atas Pernyataan kuesioner dalam penilaian ini adalah sebagai berikut:
Sangat Tidak Setuju : 1
Tidak Setuju : 2
Netral : 3
Setuju : 4
3.3 Tahap Analisis 3.3.1 Uji Validasi
Pada tahap uji validasi digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya buti-butir Pernyataan kuesoner yang telah dibuat. Dalam menentukan signifikan atau tidak signifikan dengan membandingkan nilai r hitung dengan nilai r tabel
degree of freedom = n-k, dan daerah sisi pengujian dengan alpha 0,05. Jika r hitung tiap butir Pernyataan bernilai positif dan lebih besar terhadap r tabel (lihat
corrected item-total correlation) maka butir Pernyataan tersebut dikatakan valid.
Uji validasi dilakukan dengan rumus product moment/pearson sebagai berikut:
...(3.7) Keterangan:
rxy = Koefisien Kolerasi
X = Skor item butir soal Y = Jumlah total skor tiap soal n = jumlah responden
Untuk menguji keberartian koefisien rxy valid atau tidak valid akan digunakan uji t, yang dilakukan dengan membandingkan antara thitung dengan ttabel :
...(3.8)
...(3.8)
Keterangan:
n = jumlah responden
Jika thitung >ttabel berarti valid atau jika thitung ≤ ttabel berarti tidak valid. 3.3.2 Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas dilakukan dengan uji Alpha Cronbach dengan rumus:
...(3.9)
Keterangan:
ri = Reliabilitas instrumen n = jumlah butir Pernyataan si2 = varians butir
st2 = varians total
Jika nilai alpha > 0,7 artinya reliabilitas mencukupi (sufficient reliability) sementara jika alpha > 0,80 ini mensugestikan seluruh item reliabel dan seluruh tes secara konsisten secara internal karena memiliki reliabilitas yang kuat.
3.3.3 Uji Asumsi 1. Uji Normalitas Data
Kurva normal umum dapat diubah ke dalam kurve normal standart, dengan menggunakan rumus:
� = ��−�̅
� ...(3.10)
Dengan: z = Simpangan baku untuk kurva normal xi = Data ke i dari suatu kelompok data
�̅ = Rata – rata kelompok s = Simpangan baku
Pengujian dilakukan dengan menggunakan metode Normal Probabilitas Plots. Normal Probabilitas Plots berbentuk grafik yang digunakan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi, nilai regresi residual terdistribusi dengan normal atau tidak.
1) Uji Multikolinearitas
Pengujian multikolinearitas dilakukan untuk mengetahui apakah pada model regresi berganda tersebut terdapat korelasi antar variabel bebas. Jika harga interkorelasi antar variabel bebas lebih kecil atau sama dengan 0,800 maka tidak terjadi multikolinieritas. Kesimpulannya jika terjadi multikolinieritas antar variabel bebas maka uji kolerasi ganda tidak dapat dilanjutkan. Akan tetapi jika tidak terjadi multikolinieritas antar variabel maka uji korelasi ganda dapat dilanjutkan dengan persamaan:
1 + � �=� ∑ �...(3.11)
interkorelasi antar variabel bebas kurang dari 0,600 berarti tidak terjadi multikorelasi.
2) Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas dengan metode Spearman’s rho yaitu dengan mengkorelasikan nilai residual hasil regresi dengan masing – masing variabel independent. Metode pengambilan keputusan pada uji
Heteroskedastisitas dengan Spearman’s rho yaitu jika nilai signifikansi
antara variabel independent dengan residual lebih dari 0,05 maka tidak terjadi masalah Heteroskedastisitas, tetapi jika signifikansi kurang dari 0,05 maka terjadi masalah Heteroskedastisitas.
3) Uji Autokolerasi
Autokorelasi adalah keadaan dimana terjadinya korelasi dari residual untuk pengamatan satu dengan pengamatan yang lain yang disusun menurut runtun waktu. Model regresi yang baik mensyaratkan tidak adanya masalah Autokorelasi. Untuk mendeteksi ada tidaknya Autokorelasi dengan menggunakan uji Durbin-Watson (DW test). Uji Durbin-Watson yaitu dengan membandingkan nilai Durbin-Watson dari hasil regresi dengan nilai Durbin-Watson tabel.
- dU < DW < 4-dU maka H0 diterima (tidak terjadi Autokorelasi) - DW < dL atau DW > 4-dL maka H0 ditolak (terjadi Autokorelasi) - dL < DW < dU atau 4-dU <DW < 4-dL maka tidak ada keputusan yang
4) Uji Linearitas
Linearitas merupakan bentuk hubungan antara variabel independent dan variabel dependent adalah linear. Untuk mengetahui apakah variabel independen dan variabel dependen menunjukkan hubungan yang linear atau tidak bisa dilakukan dengan cara membandingkan nilai signifikansi Linearitas dengan signifikansi yang ditetapkan yaitu 0,05.
- Bila sig.linearity < 0,05 maka H0 diterima, yang berarti regresi linear.
- Bila sig.linearity ≥ 0,05 maka H1 ditolak, yang berarti regresi tidak linear.
3.3.4 Uji Regresi Linear Berganda
Analisis regresi berganda digunakan untuk meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependent (kriterium), bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya). Jadi analisis regresi berganda akan dilakukan bila jumlah variabel
independent nya minimal 2. Proses perhitungan secara umum adalah sama dengan regresi linear sederhana hanya perlu pengembangan sesuai dengan kebutuhan regresi linear berganda.
Persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:
Y’ = a + b1X1+ b2X2+…..+ bnXn ...(3.12)
Keterangan:
X1 dan X2 = Variabel independent
a = Konstanta (nilai Y’ apabila X1, X2…..Xn = 0)
b = Koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan)
1) Uji F
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independent
(X1,X2….Xn) secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependent (Y). Atau untuk mengetahui apakah model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependent atau tidak. Signifikan berarti hubungan yang terjadi dapat berlaku untuk populasi (dapat digeneralisasikan). Langkah-langkah atau urutan menguji hipotesa dengan distribusi f adalah sebagai berikut:
-Merumuskan Hipotesis
Ho : β1 = β2 = β3 = β4 = 0, berarti secara bersama-sama tidak ada pengaruh
variabel bebas terhadap variabel terikat.
Ha : apabila minimal terdapat satu β ≠ 0 maka terdapat pengaruh variabel
bebas terhadap variabel terikat.
- Menentukan tingkat signifikansi
Tingkat signifikansi menggunakan a = 5% (signifikansi 5% atau 0,05 adalah ukuran standar yang sering digunakan dalam penelitian).
Menentukan F hitung
Setelah menentukan taraf nyata atau derajat keyakinan yang digunakan, maka bisa menentukan nilai t tabel. Dengan derajat bebas (df) dalam distribusi F ada dua, yaitu:
df numerator = dfn = df1 = k – 1
df denumerator = dfd = df2 = n – k
Keterangan:
df = degree of freedom/ derajad kebebasan
n = Jumlah sampel
k = banyaknya koefisien regresi
- Kriteria pengujian
Ho diterima bila F hitung < F tabel
Ho ditolak bila F hitung > F tabel
- Membandingkan F hitung dengan F table - Kesimpulan
3) Uji T
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel
independent (X1, X2,…..Xn) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependent (Y). Tujuan dari uji t adalah untuk menguji koefisien regresi secara individual. Langkah-langkah atau urutan menguji hipotesa dengan distribusi t adalah sebagai berikut:
a) Merumuskan hipotesa
Ho: βi = 0, artinya variabel bebas bukan merupakan penjelas yang
signifikan terhadap variabel terikat. Ha : βi ≠ 0, artinya variabel bebas
merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel terikat.
i. Hipotesa nol = Ho
Ho adalah suatu pernyataan mengenai nilai parameter populasi. Ho merupakan hipotesis statistik yang akan diuji hipotesis nihil.
ii. Hipotesa alternatif = Ha
Ha adalah suatu pernyataan yang diterima jika data sampel memberikan cukup bukti bahwa hipotesa nol adalah salah.
b) Menentukan tingkat signifikansi
Tingkat signifikansi menggunakan α = 5% (signifikansi 5% atau 0,05 adalah ukuran standar yang sering digunakan dalam penelitian).
Setelah menentukan taraf nyata atau derajat keyakinan yang digunakan
sebesar α = 1% atau 5% atau 10%, maka bisa menentukan nilai t tabel
dengan persamaan:
df = n – k...(3.13)
Keterangan:
df : Degree of freedom atau derajat kebebasan
n : Jumlah sampel
k : Banyaknya koefisien regresi + konstanta
e) Kriteria Pengujian
iii. Ho diterima jika -T tabel < T hitung < T tabel
iv. Ho ditolak jika -T hitung < -T tabel atau T hitung > T tabel f) Membandingkan T hitung dengan T tabel
3.3.5 Hasil Uji Analisis Pengaruh Kualitas Website
a. Rekomendasi
Pada tahap ini akan membahas tentang rekomendasi dari hasil analisis yang telah dilakukan berdasarkan hal-hal yang kurang pada kualitas website
Universitas Narotama. Rekomendasi ini diberikan dan disusun berdasarkan karakteristik dari ISO 9126, dimana karakteristik ini dibagi menjadi beberapa sub karakteristik kualitas dari perangkat lunak.
pemberian rekomendasi pada website Universitas Narotama, tetapi tidak semua sub karakteristik digunakan untuk memberi rekomendasi, tergantung pada kebutuhan yang sesuai dengan objek yang diteliti .
Funcionality
1) Suitability, Kemampuan perangkat lunak untuk menyediakan serangkaian fungsi yang sesuai untuk tugas-tugas tertentu dan tujuan pengguna.
2) Accuracy, Kemampuan perangkat lunak dalam memberikan hasil yang presisi dan benar sesuai dengan kebutuhan.
3) Accuracy, Kemampuan perangkat lunak untuk mencegah akses yang tidak diinginkan, menghadapi penyusup (hacker) maupun otorisasi dalam modifikasi data.
4) Interoperability, Kemampuan perangkat lunak untuk berinteraksi dengan satu atau lebih sistem tertentu.
5) Compliance, Kemampuan perangkat lunak dalam memenuhi standar dan kebutuhan sesuai peraturan yang berlaku.
Reliability
1) Maturity, Kemampuan perangkat lunak untuk menghindari kegagalan sebagai akibat dari kesalahan dalam perangkat lunak.
3) Recoverability, Kemampuan perangkat lunak untuk membangun kembali tingkat kinerja ketika terjadi kegagalan sistem, termasuk data dan koneksi jaringan.ketika terjadi kegagalan sistem, termasuk data dan koneksi jaringan.
Usability
1) Understandibility, Kemampuan perangkat lunak dalam kemudahan untuk dipahami.
2) Learnability, Kemampuan perangkat lunak dalam kemudahan untuk dipelajari.
3) Operability, Kemampuan perangkat lunak dalam kemudahan untuk dioperasikan.
4) Attractiveness, Kemampuan perangkat lunak dalam menarik pengguna.
Efficiency
1) Time behavior, Kemampuan perangkat lunak dalam memberikan respon dan waktu pengolahan yang sesuai saat melakukan fungsinya.
2) Resource behavior, Kemampuan perangkat lunak dalam menggunakan sumber daya yang dimilikinya ketika melakukan fungsi yang ditentukan.
Maintainability
1) Analyzability, Kemampuan perangkat lunak dalam mendiagnosis kekurangan atau penyebab kegagalan.
3) Stability, Kemampuan perangkat lunak untuk meminimalkan efek tak terduga dari modifikasi perangkat lunak.
4) Testability, Kemampuan perangkat lunak untuk dimodifikasi dan divalidasi perangkat lunak lain.
Portability
1) Adaptability, Kemampuan perangkat lunak untuk diadaptasikan pada lingkungan yang berbeda-beda.
2) Instalability, Kemampuan perangkat lunak untuk diinstal dalam lingkungan yang berbeda-beda.
3) Coexistence, Kemampuan perangkat lunak untuk berdampingan dengan perangkat lunak lainnya dalam satu lingkungan dengan berbagi sumber daya.
4) Replaceability, Kemampuan perangkat lunak untuk digunakan sebagai sebagai pengganti perangkat lunak lainnya.
b. Kesimpulan
Pada tahap ini akan dibuatkan sebuah kesimpulan dari hasil analisis yang telah dilakukan untuk mengetahui apakah pengaruh Usability Quality, Information Quality, dan Interaction Quality mempengaruhi User Satisfaction.
c. Saran
Pada tahap ini akan dibuatkan sebuah saran dari penulis kepada pengelolah
48
Gambar 4. 1 Halaman Utama Website Universitas Narotama
Pada bab ini akan dijelaskan tentang hasil analisis yang dilakukan yaitu hasil dan pembahasan yang terdiri dari gambaran umum responde. Diantaranya adalah kuailtas website, kepuasan pelanggan, uji validitas dan reabilitas, uji asumsi, analisis regresi linear berganda, dan pengaruh kualitas website terhadap kepuasan pengguna yaitu mahasiswa dan civitas yang ada di Universitas Narotama.
4.1 Tampilan Website Universitas Narotama.
memudahkan mahasiswa, civitas, dan masyarakat umum dalam mendapatkan informasi tentang Universitas Narotama. Total pengunjung website Universitas Narotama hingga 28-6-2016 adalah sebanyak 65.091.569 Universitas Narotama memiliki website yang beralamatkan www.narotama.ac.id. Dari tampilan website
yang terdapat pada gambar 4.1 di atas terdapat fitur-fitur tentang informasi seputar kampus, publik, komunitas, akademik, aplikasi departemen, unit bisnis, referensi, scholarship, dan pendaftaran.
4.2 Gambaran Umum Responden
Responden berasal dari pengunjung website www.narotama.ac.id yaitu Mahasiswa dan Civitas yang ada di Universitas Narotama. Jumlah sampel yang diminta untuk mengisi kuisioner sebanyak 97 orang. Jumlah tersebut dihitung berdasarkan metode Slovin, hanya Mahasiswa dan Civitas Universitas Narotama saja yang boleh mengisi kuisioner tersebut.
4.3 Responden asal jurusan
Tabel 4. 1 Informasi Responden
Tujuan Jumlah (orang) Persentase
Sistem Informasi 36 37,1%
Sistem Komputer 3 3,1%
Akuntansi 12 12,4%
Hukum 28 28.9%
Manajemen 10 10,3%
Civitas 8 8,2%
Jumlah 97
4.4 Uji Validitas dan Reliabilitas
Setelah memasukkan data yang diperoleh dari hasil kuesioner pada program IBM SPSS versi 23, selanjutnya akan dilakukan uji Validitas dan Realibilitas. Uji ini dilakukan untuk melihat butir-butir pertanyaan mana yang layak untuk dipergunakan untuk mewakili variabel-variabel bebas dalam penelitian pada website Universitas Narotama ini.
4.4.1 Uji Validitas
Uji validitas dilakukan dengan menggunakan analisis pada masing-masing variabel yaitu Usability (X1), Information Quality (X2), Interaction Quality (X3), Custumer Satisfaction (Y) dengan menggunakan program SPSS versi 23. Uji validasi berguna untuk untuk mengukur valid atau tidaknya butir-butir pernyataan kuesoner yang telah dibuat dalam penelitian pada website
Berdasarkan output uji Validitas Product Moment Pearson Correlation, dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut:
Jika nilai r hitung lebih besar daripada r tabel, maka kuesioner dinyatakan
Valid
Jika nilai r hitung lebih kecil dari r tabel, maka kuesioner dikatakan tidak
Valid
Selanjutnya adalah mencari nilai rtabel dengan N=87 (N adalah jumlah responden) pada signifikansi 5% pada tabel r statistik untuk uji 2 sisi.
Berikut ini adalah output dari uji validitas item dengan menggunakan program SPSS:
1. Usability Quality (X1)
Tabel 4. 2 Output Validitas Kualitas Pengguna (X1) Correlations
Correlation 1 ,522
Correlations
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Penjelasan dari output SPSS adalah sebagai berikut:
kuesioner tersebut dinyatakan valid. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.2 rangkuman uji validitas.
Tabel 4. 3 Rangkuman Uji Validitas Kualitas Penggunaan (X1)
Dari tabel 4.3 dapat diartikan bahwa pada dimensi kualitas penggunaan dengan pernyataan 1) Pengguna merasa mudah untuk mempelajari pengoperasian
website (X1.1), 2) Interaksi antara website mudah dipahami (X1.2), 3) Pengguna merasa mudah untuk dijelajahi (X1.3), 4) Pengguna merasa tampilan website
menarik (X1.4), 5) Desain website sesuai dengan tipikal website (X1.5), 6)
Website tampak meyakinkan dan kompeten (X1.6), dan 7) Website memberikan pengalaman positif (X1.7), memiliki nilai yang valid sehigga item pernyataan dari indikator kualitas penggunaan pada kuesioner tersebut layak untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data dalam penelitian.
Kode item rhitung rtabel Keterangan
X1.1 0,631 0,197 Valid
X1.2 0,668 0,197 Valid
X1.3 0,666 0,197 Valid
X1.4 0,763 0,197 Valid
X1.5 0,616 0,197 Valid
X1.6 0,713 0,197 Valid
2. Information Quality (X2)
Tabel 4. 4 Output Validitas Kualitas Informasi (X2) Correlations
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 TOT AL
X2.1
Pearson
Correlation 1 ,587
X2.7
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). Penjelasan dari output SPSS adalah sebagai berikut:
Nilai r tabel pada tabel r statistik didapatkan sebesar 0,197. Pada uji validitas yang dilakukan pada variabel kualitas informasi (X2), diketahui bahwa semua nilai r hitung lebih besar dari r tabel, yang artinya semua item kuesioner tersebut dinyatakan valid. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.4 rangkuman uji validitas.
Tabel 4. 5 Rangkuman Uji Validitas Kualitas Informasi (X2) Kode
item rhitung rtabel Keterangan
Dari tabel 4.5 dapat diartikan bahwa pada dimensi Kualitas Informasi dengan indikator 1) Website memberikan informasi yang akurat (X2.1), 2)
Website memberikan informasi yang dapat dipercaya (X2.2), 3) Website
memberikan informasi yang tepat waktu (X2.3), 4) Website memberikan informasi yang relevan (X2.4), 5) Website memberikan informasi yang mudah dipahami (X2.5), 6) Website menyediakan informasi yang lengkap dan terperinci (X2.6), dan 7) Website menyajikan informasi dalam format yang sesuai (X2.7), memiliki nilai yang valid sehigga item pernyataan dari indikator Kualitas Informasi pada kuesioner tersebut layak untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data dalam penelitian pada website Universitas Narotama ini.
3. Interaction Quality (X3)
Tabel 4. 6 Output Validitas Kualitas Interaksi (X3) Correlations
Correlation -,107 ,448
** 1 ,546** ,491** ,366** ,735** Sig. (2-tailed) ,299 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 97 97 97 97 97 97 97
X3.4
Pearson
Correlation -,078 ,410
** ,546** 1 ,545** ,296** ,701** Sig. (2-tailed) ,446 ,000 ,000 ,000 ,003 ,000
X3.5
Pearson
Correlation -,113 ,436
** ,491** ,545** 1 ,478** ,782**
Correlation ,139 ,701
** ,735** ,701** ,782** ,626** 1 Sig. (2-tailed) ,176 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 97 97 97 97 97 97 97
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Penjelasan dari output SPSS adalah sebagai berikut:
Nilai rtabel pada tabel r statistik didapatkan sebesar 0,197. Pada uji validitas yang dilakukan pada variabel Information Quality (X2), diketahui bahwa semua nilai rhitung lebih besar dari rtabel, yang artinya semua item kuesioner tersebut dinyatakan valid. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.6 rangkuman uji validitas.
Tabel 4. 7 Rangkuman Uji Validitas Kualitas Interaksi (X3) Kode
item rhitung rtabel Keterangan
Dari tabel 4.7 dapat diartikan bahwa pada dimensi Kualitas Interaksi dengan indikator 1) Website sering mengalami trouble (X3.1), 2) Website
memberikan rasa aman dalam bertransaksi (X3.2), 3) Website memberikan kemudahan berkomunikasi (X3.3), 4) Website memberikan rasa aman terhadap informaso yang diberikan (X3.4), 5) Website menarik minat pengguna untuk mengakses kembali (X3.5), dan 6) Website menyajikan informasi sesuai dengan yang mudah dipahami (X3.6), memiliki nilai yang valid sehigga item pernyataan dari indikator kualitas interaksi pada kuesioner tersebut layak untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data dalam penelitian website Universitas Narotama ini. 4. User Satisfaction (Y)
Tabel 4. 8 Output Validitas Kepuasan Pengguna (Y) Correlations
Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 TOT
AL
Y1
Pearson
Correlation 1 ,648
Y6
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). Penjelasan dari output SPSS adalah sebagai berikut:
Nilai r tabel pada tabel r statistik didapatkan sebesar 0,197. Pada uji validitas yang dilakukan pada variabel kepuasan pengguna (Y), diketahui bahwa semua nilai rhitung lebih besar dari rtabel, yang artinya semua item kuesioner tersebut dinyatakan valid. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.8 rangkuman uji validitas.
Tabel 4. 9 Rangkuman Uji Validitas Kepuasan Pengguna (Y) No
item rhitung rtabel Keterangan
Dari tabel 4.9 dapat diartikan bahwa pada dimensi kepuasan pengguna dengan indikator 1) Rasa suka dengan website (Y1), 2) Rasa suka tampilan/desain
website (Y2), 3) Kesenangan berinteraksi dengan website (Y3), 4) Kecepatan akses masuk website (Y4), 5) Kecepatan perpindahan akses utama ke halaman lain (Y5), 6) Website dapat diakses dengan baik menggunakan gadget Y6), 7) Dapat dijadikan referensi dalam pembuatan website lainnya.
4.4.2 Uji Reliabilitas
Setelah dilakukan uji validitas Product Moment, selanjutnya melakukan uji reliabilitas agar kuesioner yang digunakan benar-benar dapat dipercaya sebagai alat pengumpulan data. Uji reliabilitas berfungsi untuk mengetahui tingkat kekonsistensian kuesioner yang digunakan dalam penelitian, sehingga kuesioner tersebut dapat dihandalkan. Uji reliabilitas pada penelitian ini menggunakan metode Alpha Cronbach’s yang mengacu pada nilai Alpha yang dihasilkan output
SPSS.
Selanjutnya adalah mencari nilai rtabel dengan N=97 (N adalah jumlah responden) pada signifikansi 5% pada tabel r statistik untuk uji 2 sisi. Berikut ini adalah output dari uji validitas item dengan menggunakan aplikasi SPSS:
1. Usability Quality (X1)
Tabel 4. 10 Output Reliabilitas Usability Case Processing Sumamary (X1) Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 97 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 97 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Tabel 4. 11 Output Reliabilitas Statistics (X1) Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,757 7
Penjelasan dari output SPSS adalah sebagai berikut:
dihandalkan sebagai alat pengumpulan data dalam penelitian website Universitas Narotama ini.
2. Information Quality (X2)
Tabel 4. 12 Output Reliabilitas Usability Case Processing Sumamary (X2) Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 97 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 97 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Tabel 4. 13 Output Reliabilitas Statistics (X2) Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,765 7
Penjelasan dari output SPSS adalah sebagai berikut:
3. Interaction Quality (X3)
Tabel 4. 14 Output Reliabilitas Usability Case Processing Sumamary (X3) Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 97 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 97 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Tabel 4. 15 Output Reliabilitas Statistics (X3) Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,633 6
Penjelasan dari output SPSS adalah sebagai berikut:
4. User Satisfaction (Y)
Tabel 4. 16 Output Reliabilitas Usability Case Processing Summary (Y) Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 97 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 97 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Tabel 4. 17 Output Reliabilitas Statistics (Y) Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,739 7
Penjelasan dari output SPSS adalah sebagai berikut: