• Tidak ada hasil yang ditemukan

TA : Pengaruh Kualitas Website Terhadap Kepuasan Pengguna Berdasarkan Metode Webqual 4.0 Pada Website Rumah Sakit Islam Jemursari.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TA : Pengaruh Kualitas Website Terhadap Kepuasan Pengguna Berdasarkan Metode Webqual 4.0 Pada Website Rumah Sakit Islam Jemursari."

Copied!
88
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KUALITAS WEBSITE TERHADAP

KEPUASAN PENGGUNA BERDASARKAN METODE

WEBQUAL 4.0 PADA WEBSITE RUMAH SAKIT ISLAM

JEMURSARI

TUGAS AKHIR

Program Studi

S1 SISTEM INFORMASI

Oleh:

MUHAMMAD AYUB 07410100373

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA

(2)

iv

2.2 Karakteristik Website Informasional ...

2.3 Kualitas Website ...

2.4 Metode WebQual 4.0 ...

2.5 Kepuasan Pengguna Website ...

2.6 Analisis Deskriptif ...

2.7 Hubungan Antara Kualitas Website dan Web User Satisfaction ....

2.7.1 Hubungan Antara Usability dan Web User Satisfaction ...

(3)

v

2.8 Regresi Linear Berganda ...

2.8.1 Kontanta dan Koefisien Regresi ...

2.8.2 Asumsi-asum Regresi Linear Berganda ...

2.9 Skala Likert ...

2.10 Populasi dan Sampel ...

2.11 Teknik Sampling dan Penentuan Jumlah Sampel ...

2.11.1 Teknik Sampling ...

2.11.2 Penentuan Jumlah Sampel ...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...

3.1 Tahap Awal ...

3.1.1 Studi Literatur ...

3.1.2 Identifikasi dan Analisis Permasalahan ...

3.2 Tahap Pengembangan ...

3.2.1 Model Konseptual Penelitian ...

3.2.2 Definisi Operasional Variabel ...

3.2.3 Pengukuran Variabel ...

3.2.4 Uji Content Validity ...

3.2.5 Penyebaran Kuesioner ...

3.2.6 Analisis Data ...

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...

(4)

vi

4.2.1 Uji Validitas ...

4.2.2 Uji Reliabilitas ...

4.3 Hasil Uji Asumsi Regresi ...

4.3.1 Hasil Uji Normalitas ...

4.3.2 Hasil Uji Linearitas ...

4.3.3 Hasil Uji Multikolinearitas ...

4.3.4 Hasil Uji Heterokedasitisitas ...

4.3.5 Hasil Uji Autokorelasi ...

4.4 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda ...

4.4.1 Hasil Uji F ...

4.4.2 Hasil Uji T ...

4.5 Hubungan Antara Usability dan Web User Satisfaction ...

4.6 Hubungan Antara Information Quality dan Web User

Satisfaction ...

4.7 Hubungan Antara Service Interaction dan Web User

(5)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Rumah Sakit Islam (RSI) Jemursari merupakan salah satu rumah sakit

milik Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya (YARSIS) yang diresmikan pada 25

Mei 2002. Pada tanggal 1 Desember 2011, rumah sakit umum tipe B ini mendapat

akreditasi penuh Pentahapan III yang berarti RSI Jemursari dinyatakan memenuhi

16 standar pelayanan dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit. Dua tahun kemudian

pada tahun 2013, RSI Jemursari telah memperbaruhi ijin usahanya berdasarkan

Surat Ijin nomor P2T/8/03/.23/02/X/2013 dari UPT Pelayanan Perijinan Terpadu

Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Pada saat ini, RSI Jemursari telah memiliki 24 pelayanan medis

spesialistik (termasuk poli umum), 87 orang dokter, dan 217 tempat tidur. Selain

itu, RSI Jemursari juga memiliki elektrokardiogram (EKG), defibrilator, autoklav,

ultrasonografi (USG), Sinar X, dan beberapa peralatan medis lainnya. Untuk

mengenalkan fasilitas dan pelayanan yang dimiliki, RSI Jemursari menggunakan

website yang beralamat di rsisjs.com sebagai salah satu media resmi untuk

memberikan informasi tentang rumah sakit kepada masyarakat. Hal ini senada

dengan pendapat Patsioura, Kitsiou, dan Markos (2009:223) yang menyatakan

bahwa banyak rumah sakit memanfaatkan dan mengembangkan website sebagai

media penyedia informasi tentang rumah sakit tersebut.

Situs rsisjs.com dikelola oleh Unit Pemasaran. Informasi yang diperbaruhi

(6)

yang diberikan oleh Instalasi Rawat Jalan, daftar tarif kamar yang didapat dari

Instalasi Rawat Inap, lowongan pekerjaan dari Unit Personalia, dan berbagai

informasi lain tentang RSI Jemursari. Menurut Huizingh (2000:129), website yang

dimiliki oleh perusahaan jasa lebih banyak berisi tentang informasi perusahaan

dan spesifikasi produknya.

Catana dan Constantinescu (2007:145) berpendapat bahwa para pengguna

internet merupakan pasar potensial besar untuk industri perawatan kesehatan.

Pada tahun 2012, pengguna internet di Kota Surabaya mencapai 956.000 jiwa atau

31,6% dari total penduduk (APJII, 2012). Besaran jumlah pengguna internet ini,

belum termasuk yang di luar Surabaya, merupakan peluang bagi RSI Jemursari

untuk mendapatkan lebih banyak pelanggan melalui informasi yang didapatkan

masyarakat dari rsisjs.com. Pendapat ini sesuai dengan penelitian Olson dan

Dillon (2006:38-39) dalam jurnalnya, Staying Power. Convert Web Site Visitors to

Patients, yang menyebutkan bahwa 12% pasien rawat inap memutuskan memilih

menggunakan jasa sebuah rumah sakit setelah mengunjungi website rumah sakit

tersebut.

Data Kementerian Kesehatan (2013) menunjukkan bahwa terdapat 51

rumah sakit di Kota Surabaya dan 43% di antaranya memiliki website.

Berdasarkan data Alexa Traffic Rank yang diambil pada tanggal 24 Agustus 2014,

rsisjs.com memiliki Global Rank 11.785.075. Dengan memasukkan alamat

website, Alexa dapat menampilkan Global Rank yang merupakan kombinasi

antara jumlah pengunjung per hari dan jumlah halaman yang dikunjungi

(Vaughan dan Yang, 2012:1960). Mengingat RSI Jemursari adalah satu dari 12

(7)

Pelayanan), maka Global Rank tersebut tergolong kurang baik jika dibandingkan

dengan Global Rank situs rumah sakit swasta lainnya yang memiliki Akreditasi

dan kelas di bawah RSI Jemursari. Website terbaik menurut Alexa adalah yang

memiliki peringkat trafik paling rendah (Kanellopoulos dan Kotsiantis, 2012:74).

Tidak hanya Global Rank, Alexa juga menunjukkan bahwa jumlah rata-rata

halaman rsisjs.com yang dibuka seorang pengunjung adalah tiga halaman.

Tabel 1.1 Global Rank Situs Rumah Sakit Swasta di Surabaya

Nama RS1) Kelas Website Global

Rank RS St. Vincentius a Paulo B rkzsurabaya.com 3.979.880 RS Lombok Dua Dua Non Kelas lombokduadua.com 5.529.274 RS Husada Utama - husadautamahospital.com 6.645.215

RS Adi Husada B adihusada.com 6.570.742

RS Premier B rs-premiersurabaya.com 7.080.715

RS Bedah - rsbs.co.id 9.644.114

RS AL Dr. Ramelan I rsalramelan.com 10.267.742

RS Islam Jemursari B rsisjs.com 11.785.075

RS PHC B rsphc.co.id 12.042.201

RS Darmo C rsdarmo.co.id 12.126.005

National Hospital C national-hospital.com 14.245.975 RS Islam Surabaya B rsisurabaya.com 15.821.614

RS Putri C rsputri.com 16.408.810

RS Nun C nun.co.id 17.693.586

1)Sumber: http://sirs.buk.depkes.go.id/rsonline/data_list.php

Untuk melihat persepsi pengunjung rsisjs.com, RSI Jemursari dapat

melakukan pengukuran terhadap kualitas website yang dimiliki. Pengukuran

dilakukan untuk melihat pengaruh kualitas rsisjs.com terhadap kepuasan

pengguna (pengunjung rsisjs.com). Salah satu metode yang baik dan paling

banyak digunakan untuk mengukur kualitas website adalah WebQual (Liu et al.,

2011:1554; Hassan, 2005:47). WebQual merupakan instrumen untuk menilai

(8)

WebQual 4.0 memiliki tiga kategori penilaian kuantitatif, yaitu Usability,

Information Quality, dan Service Interaction.

Usability adalah kualitas yang berhubungan dengan desain situs, seperti

tampilan, kemudahan penggunaan, dan kesan yang disampaikan kepada

pengguna. Information Quality adalah kualitas isi sebuah website, seperti

keakuratan, format, dan relevansi. Sedangkan Service Interaction adalah kualitas

interaksi pengguna dengan pengelola website.

Dengan melakukan pengukuran menggunakan metode WebQual 4.0, maka

dapat dilihat pengaruh Usability, Information Quality, dan Service Interaction

terhadap kepuasan pengunjung rsisjs.com. Selain itu, pengukuran yang dilakukan

terhadap kualitas rsisjs.com dapat menunjukkan indikator mana saja yang perlu

ditingkatkan dan indikator mana saja yang harus dipertahankan kualitasnya.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, perumusan masalah dalam Tugas

Akhir ini adalah bagaimana pengaruh kualitas rsisjs.com terhadap kepuasan

pengguna berdasarkan metode WebQual 4.0. Perumusan masalah tersebut dapat

dijabarkan sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh Usablity (kegunaan) terhadap kepuasan pengguna

rsisjs.com?

2. Bagaimana pengaruh Information Quality (kualitas informasi) terhadap

kepuasan pengguna rsisjs.com?

3. Bagaimana pengaruh Service Interaction (interaksi pelayanan) terhadap

(9)

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah dalam Tugas Akhir ini supaya penelitian tidak keluar dari

topik bahasan adalah sebagai berikut:

1. Pertanyaan dalam kuesioner untuk variabel independen Usability, Information

Quality, dan Service Interaction berdasarkan jurnal yang ditulis oleh Barnes

dan Vidgen (2002).

2. Metode statistika yang digunakan untuk mengukur pengaruh kualitas website

terhadap kepuasan pengguna adalah regresi linear berganda.

3. Pengolahan data hasil jawaban kuesioner dilakukan menggunakan perangkat

lunak IBM SPSS Statistic 20.

1.4 Tujuan

Tujuan penelitian Tugas Akhir ini adalah untuk mengukur pengaruh

kualitas website terhadap kepuasan pengguna rsisjs.com menggunakan metode

WebQual 4.0. Tujuan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Mengukur pengaruh Usability terhadap kepuasan pengguna rsisjs.com.

2. Mengukur pengaruh Information Quality terhadap kepuasan pengguna

rsisjs.com.

3. Mengukur pengaruh Service Interaction terhadap kepuasan pengguna

(10)

1.5 Sistematika Penulisan

Laporan Tugas Akhir ini ditulis dengan sistematika penulisan sebagai

berikut:

BAB I : Pendahuluan

Bab ini terdiri dari latar belakang diambilnya topik Tugas Akhir,

perumusan masalah Tugas Akhir, batasan masalah atau ruang

lingkup pengerjaan Tugas Akhir, tujuan yang diharapkan dari

pengerjaan Tugas Akhir ini, dan sistematika penulisan Tugas Akhir.

BAB II : Landasan Teori

Bab ini menjelaskan tentang pengertian umum website, karakteristik

website informasional, kualitas website, metode WebQual 4.0,

analisis deskriptif, kepuasan pengguna website, hubungan antara

kualitas website dan kepuasan pengguna website, skala Likert, teknik

sampling, dan analisis regresi linear berganda.

BAB III : Metodologi Penelitian

Bab ini menjelaskan tentang tahap-tahap yang dikerjakan dalam

penyelesaian Tugas Akhir yang terdiri dari identifikasi dan analisis

permasalahan, model konseptual penelitian, definisi operasional

variabel, pengukuran variabel, uji content validity, penyebaran

kuesioner, dan analisis data.

BAB IV : Hasil dan Pembahasan

Bab ini berisi penjelasan tentang hasil penelitian yang telah

dilakukan pada tahap analisis data serta rekomendasi yang diberikan

(11)

BAB V : Kesimpulan dan Saran

Bab ini berisi kesimpulan dan saran. Saran merupakan masukan

untuk RSI Jemursari dan untuk memperbaiki kualitas penelitian

serupa khususnya bagi pihak yang ingin melanjutkan topik Tugas

(12)

8 BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Definisi Website

Saat ini setiap orang dapat mempublikasikan sebuah website, baik milik

perorangan, maupun milik organisasi. Menurut Huizingh (2000:124), sebuah

website dapat mendukung fungsi penjualan dengan menyediakan informasi

produk, seperti harga, spesifikasi, cara pengiriman, dan deskripsinya. Definisi

website sendiri menurut Eisenmann dan Pothen (2000) dalam Liu et al. (2011:1)

adalah sebuah situs yang menyediakan penggunanya dengan informasi online dan

pelayanan-pelayanan yang berkaitan dengan informasi, seperti fungsi pencarian,

fitur untuk membangun komunitas, penawaran komersial, aplikasi-aplikasi

produktivitas pribadi, serta kanal komunikasi dengan pemilik situs dan sesama

pengguna. Secara umum, karakteristik website menurut Huizingh (2000:124)

dibagi menjadi dua, yaitu Content dan Design (Gambar 2.1).

(13)

2.2 Karakteristik Website Informasional

Website yang bersifat informasional merupakan website yang secara

content hanya bersisi informasi, tidak ada transaksi yang harus dilakukan

penggunanya. Huizingh (2000:129) melakukan penelitian terhadap 651

perusahaan untuk melihat hubungan antara jenis usaha dan karakteristik website

yang dimiliki perusahaan-perusahaan tersebut. Hasilnya menunjukkan bahwa

website perusahaan yang bergerak di bidang jasa, termasuk website milik rumah

sakit, lebih bersifat informasional (Tabel 2.1).

Tabel 2.1 Sifat Informasi Website Perusahaan Jasa

Information Features Jumlah %

Information

Background Company 87 80,6

Specific Product 82 75,9

Non-Commercial 10 9,3

Transaction

Request for Proposals 12 11,1

Ordering Feature 19 17,6

Entertainment

Entertainment Available 24 22,2

Sumber: Huizingh, 2000:129

Berdasarkan hasil penelitian yang dapat dilihat pada Tabel 2.1 di atas,

sebuah website yang bersifat informasional terdiri dari tiga karakterisitik utama,

yaitu background company, specific product, dan non commercial.

a. Latar Belakang Perusahaan (Background Company)

Background company dapat berisi tentang visi dan misi perusahaan, kondisi

keuangan perusahaan, daftar pelanggan penting, dan gambaran proyek yang

telah terlaksana. Informasi-informasi tersebut penting untuk disampaikan

(14)

b. Spesifikasi Produk (Specific Product)

Website dapat mendukung fungsi penjualan dengan menyediakan informasi

produk, seperti harga, spesifikasi, ketentuan pengiriman, serta deskripsi atau

animasi produk perusahaan.

c. Informasi Non Komersial (Non Commercial)

Website dapat menyediakan informasi non komersial, seperti kegiatan atau

acara yang diadakan atau disponsori, teknologi baru yang digunakan, dan

informasi geografi, misalnya letak terminal atau stasiun terdekat.

2.3 Kualitas Website

Kualitas merupakan hal penting dalam perusahaan barang atau jasa.

Menurut Gaspersz (2002:4), ada dua definisi kualitas, yaitu konvensional dan

strategik. Definisi konvensional menggambarkan kualitas sebagai karakterisitik

langsung dari suatu produk, seperti performance, reliability, ease of use, esthetics,

dan sebagainya. Sedangkan definisi strategik dari kualitas adalah segala sesuatu

yang mampu memenuhi keinginan atau kebutuhan pelanggan.

Pada saat ini, banyak rumah sakit memanfaatkan dan mengembangkan

website sebagai media penyedia informasi tentang rumah sakit tersebut (Patsioura,

Kitsiou, dan Markos, 2009:223). Dengan menggunakan internet dan teknologi

komunikasi, menurut Rafe dan Monfaredzadeh (2011:1) rumah sakit akan

mendapat beberapa manfaat sebagai berikut:

1. Menyediakan pelayanan yang berkualitas

2. Menyediakan informasi yang berguna bagi pasien

(15)

4. Mendapat interaksi langsung dengan pasien

5. Mengoptimalkan waktu pasien

6. Meningkatkan efisiensi

7. Mengungguli para kompetitornya.

Di dunia kesehatan, website yang dimiliki rumah sakit merupakan salah

satu media untuk mengenalkan pelayanan dan fasilitas yang dimiliki. Sebuah

rumah sakit dengan website yang sulit digunakan akan membawa kesan yang jelek

dan melemahkan posisi rumah sakit (Rafe dan Monfaredzadeh, 2012:2928).

Menurut Catana, Catana, dan Constantinescu (2007:145), pada masa yang akan

datang, kualitas sebuah website akan memberi pengaruh yang besar dalam

memilih penyedia jasa perawatan kesehatan dan brand positioning dalam pasar

kesehatan. Cunliffe (2000) dalam Barnes dan Vidgen (2002:117) menyatakan

bahwa untuk mengevaluasi kualitas sebuah website, dapat dilakukan dengan

menggunakan kuesioner online.

2.4 Metode WebQual 4.0

Kualitas sebuah website dapat diukur. Dengan melakukan pengukuran

kualitas sebuah website, maka kekuatan dan kelemahan dari website tersebut

dapat diidentifikasi dan kualitasnya dapat ditingkatkan sesuai pengukuran yang

telah dilakukan (Hassan, 2005:46). WebQual 4.0 adalah salah satu metode yang

digunakan untuk mengukur kualitas sebuah website yang ditinjau dari perspektif

pengguna. WebQual 4.0 memiliki tiga kategori penilaian, yaitu Usability,

Information Quality, dan Service Interaction. Usability merupakan kualitas yang

(16)

tampilan, kemudahan dalam penggunaan, dan navigasi. Information Quality

merupakan kualitas isi sebuah situs, yaitu ketersediaan informasi yang dibutuhkan

oleh pengguna. Service Interaction adalah kualitas interaksi pelayanan yang

dialami pengguna saat mempelajari situs lebih dalam, berhubungan dengan

kepercayaan (trust) dan empati (empathy).

WebQual mengadopsi QFD (Quality Function Deployment) sebagai

kerangka kerja untuk mengeskplorasi kualitas website. QFD merupakan

pendekatan terstruktur untuk mencari dan memahami kebutuhan pelanggan (Han

et al.,2001:798). Instrumen WebQual diadaptasi dari model kualitas jasa ServQual

(Barnes dan Vidgen, 2000:6, 2001:4-5, 2002:115). ServQual (Service Quality)

merupakan metode yang dikembangkan dengan maksud untuk membantu para

manajer dalam menganalisis sumber masalah kualitas dan memahami cara-cara

memperbaiki kualitas jasa (Tjiptono dan Chandra, 2011:216). ServQual

dikembangkan pertama kali pada tahun 1985 oleh tiga pakar kualitas jasa, yaitu

Parasuraman, Zeithaml, dan Berry. Ada lima dimensi penilaian dalam ServQual,

yaitu Tangibles, Reliability, Responsiveness, Assurance,dan Empathy.

Usability menggantikan Site Design Quality yang ada pada WebQual 3.0

karena pada WebQual 4.0 lebih menekankan pada persepsi pengguna daripada

(17)

Gambar 2.2 Contoh Kuesioner dalam WebQual 4.0 (Sumber: Barnes dan Vidgen, 2005:3)

Barnes dan Vidgen melakukan penelitian untuk mengembangkan metode

WebQual 4.0 ini pada tiga internet bookshop, yaitu Amazon, Bertelsmann, dan

IBs. Ada 22 pernyataan yang dikembangkan Barnes dan Vidgen dalam WebQual

4.0 yang terbagi dalam lima sub kategori penilaian, yaitu Site Design, Usability,

Information, Trust, dan Empathy. Pemetaan pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat

dilihat pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2 Kategorisasi Pertanyaan WebQual 4.0

Indikator Nomor Pertanyaan

Usability 1-8

Usability 1,2,3,4

Design 5,6,7,8

Information Quality 9-15

Information 9,10,11,12,13,14,15

Service Interaction Quality 16-22

Trust 16,17,18,22

Empathy 19,20,21

(18)

WebQual bersifat dinamis. Butir-butir pernyataannya dapat disesuaikan

dengan kebutuhan. Barnes dan Vidgen (2005:4) menyatakan bahwa jika website

bersifat non transaksional, maka dapat menggunakan 19 pernyataan saja dengan

meninggalkan pernyataan nomor 17, 18, dan 22.

2.5 Kepuasan Pengguna Website

Kata kepuasan (satisfaction) berasal dari bahasa Latin “satis” (cukup baik,

memadai) dan “facio” (melakukan atau membuat). Tjiptono dan Chandra

(2011:292) mendefiniskan kepuasan sebagai upaya pemenuhan sesuatu atau

membuat sesuatu memadai. Kepuasan pengguna akhir menurut Doll dan

Torkzadeh (1988) adalah sikap terhadap aplikasi komputer tertentu oleh seseorang

yang berinteraksi langsung dengan aplikasi. Xiao dan Dasgupta (2002) menyebut

bahwa ada dua kriteria global end-user computing satisfaction dalam penilaian

Doll dan Torkzadeh, yaitu kesuksesan sistem dan kepuasan penggunanya.

Otto, Najdawi, dan Caron (2000) berpendapat bahwa toleransi yang

diberikan pengguna website terhadap kecepatan download time (waktu website

dibuka pertama kali) adalah tidak lebih dari 15 detik. Kepuasan pengguna website

juga dapat dilihat dari kesediaan pengguna untuk kembali mengunjungi sebuah

website dan merekomendasikannya ke orang lain (Lian, Shian, dan Ting, 2005).

2.6 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif dilakukan untuk menjelaskan atau menggambarkan

berbagai karakteristik data, seperti berapa rata-ratanya dan seberapa jauh data

(19)

dan Erna, 2004:13). Rata-rata dihitung dengan menjumlahkan seluruh data

kelompok, kemudian dibagi dengan banyaknya data dalam kelompok tersebut.

Keterangan:

=Rata-rata hitung

xi = Nilai sampel ke-i

n = Jumlah sampel

Standar deviasi disebut juga simpangan baku, yaitu teknik perhitungan

yang digunakan untuk mengetahui variasi atau sebaran data. Rumus yang

digunakan adalah sebagai berikut:

Keterangan:

s = Standar deviasi

x = Nilai sampel

n = Jumlah sampel

2.7 Hubungan Antara Kualitas Website dan Web User Satisfaction

Kualitas website menurut WebQual 4.0 dapat diukur melalui tiga variabel,

yaitu Usability, Information Quality, dan Service Interaction. Model hubungan

antara kriteria kualitas WebQual 4.0 dan Web User Satisfaction dapat dilihat pada

(20)

Gambar 2.3 Model Hubungan WebQual 4.0 dan Web User Satisfaction (Sumber: Tarigan, 2008:40)

Menurut penelitian Tarigan (2008), kepuasan pengguna situs Stock Exchange of

Thailand dipengaruhi oleh semua variabel WebQual 4.0, yaitu Usability,

Information Quality, dan Service Interaction.

Hasil penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Elangovan (2013) terhadap 240 website sekolah bisnis di India. Penelitian tersebut

menunjukkan bahwa ketiga variabel WebQual 4.0 berpengaruh terhadap kepuasan

responden yang merupakan mahasiswa program postgraduate administrasi bisnis.

Meskipun ketiga variabel tersebut berpengaruh, tapi Information Quality memiliki

pengaruh yang lebih rendah dibandingkan dengan Usability dan Service

Interaction. Penelitian yang dilakukan oleh Sukmajati (2014) terhadap website

perusahaan travel juga menunjukkan bahwa semua variabel WebQual 4.0

mempengaruhi kepuasan pengguna.

2.7.1 Hubungan antara Usability dan Web User Satisfaction

Usability merupakan kualitas yang berhubungan dengan desain situs (site

(21)

penggunaan, dan navigasi. Menurut Shackel (1991) dalam Sorum, Andersen, dan

Vatrapu (2012) Usability merupakan kunci dari Human-Computer Interaction dan

telah didefinisikan sebagai kemampuan untuk digunakan oleh manusia secara

mudah dan efektif. Adanya hubungan antara Usability dan Web User Satisfaction

sesuai dengan penelitian Tarigan (2008), Sanjaya (2012), dan Elangovan (2013).

Namun, penelitian yang dilakukan oleh Budi (2013) menunjukkan bahwa

Usability tidak mempengaruhi kualitas pengguna Google Scholar. Penelitian

tersebut melibatkan mahasiswa Unair sebagai responden. Menurut penelitian ini,

faktor yang membuat pengaruh Usability terhadap Web User Satisfaction lemah

adalah site design. Hasil serupa juga ditunjukkan dalam penelitian Rimawanti dan

Riyanto (2012) mengenai hubungan antara kualitas pajak.go.id dan kepuasan

masyarakat sebagai pengguna website tersebut. Hasil penelitian tersebut

menunjukkan tidak adanya pengaruh antara Usability dan Web User Satisfaction.

2.7.2 Hubungan antara Information Quality dan Web User Satisfaction

Information Quality merupakan kualitas isi sebuah situs, yaitu

ketersediaan informasi yang dibutuhkan oleh pengguna. Penelitian yang dilakukan

oleh Tarigan (2008), Rimawanti dan Riyanto (2012), serta Sukmajati (2014)

menunjukkan bahwa Web User Satisfaction dipengaruhi secara signifikan oleh

Information Quality. Penelitian Elangovan (2013) juga menunjukkan hal serupa

meskipun dalam penelitian ini Information Quality memiliki pengaruh yang tidak

terlalu signifikan. Pada penelitian yang dilakukan Elangovan, tingkat signifikansi

Information Quality sebesar 0,04 mendekati derajat kepercayaan 0,05. Berbeda

dengan tingkat signifikansi Usability dan Service Interaction sebesar 0,00 yang

(22)

Ketiga penelitian di atas berbanding terbalik dengan penelitian yang

dilakukan Sanjaya (2012) terhadap website Kementerian Kominfo. Hasil

penelitian tersebut menyebutkan bahwa Information Quality tidak mempengaruhi

kepuasan pengguna kominfo.go.id. Menurut Sanjaya, lemahnya hubungan antara

Information Quality dan Web User Satisfaction disebabkan karena informasi yang

terdapat dalam kominfo.go.id tidak up-to-date, terdapat tautan rusak, dan berita

yang tidak relevan atau terlalu meluas melebihi kewenangan Kominfo.

2.7.3 Hubungan antara Service Interaction dan Web User Satisfaction

Service Interaction adalah kualitas interaksi pelayanan yang dialami

pengguna saat mempelajari situs lebih dalam, berhubungan dengan kepercayaan

(trust) dan empati (empathy). Penelitian yang dilakukan oleh Tarigan (2008),

Sanjaya (2012), Elangovan (2013), dan Sukmajati (2014) menunjukkan bahwa

terdapat hubungan antara Service Interaction dan Web User Satisfaction.

Hasil penelitian yang berbeda dilakukan oleh Lian, Shiang, dan Ting

(2005). Penelitian tersebut bertujuan mengukur salah satu fitur website rumah

sakit, pendaftaran online, terhadap kepuasan pengguna. Hasil penelitian

menyebutkan bahwa responden tidak terlalu mempermasalahkan interaksi dengan

website, termasuk trust. Hal ini disebabkan karena pengguna website lebih

menyukai interaksi langsung dengan rumah sakit dibandingkan melalui fitur yang

ada dalam website. Hasil serupa juga ditunjukkan dalam penelitian Rimawanti dan

Riyanto (2012) mengenai hubungan antara kualitas pajak.go.id dan kepuasan

(23)

menunjukkan tidak adanya pengaruh antara Service Interaction dan Web User

Satisfaction.

2.8 Regresi Linear Berganda

Analisis regresi merupakan alat analisis statistik yang memanfatkan

hubungan antara dua variabel atau lebih. Tujuannya adalah untuk membuat

prediksi yang dapat dipercaya untuk nilai suatu variabel jika nilai variabel lain

yang berhubungan dengannya diketahui (Qudratullah, 2013:1). Menurut Sugiyono

(2009:260), manfaat dari hasil analisis regresi adalah untuk membuat keputusan

apakah naik atau menurunnya variabel dependen dapat dilakukan melalui

peningkatan variabel independen atau tidak.

Analisis regresi linear berganda adalah analisis yang melibatkan lebih dari

dua variabel dimana jumlah variabel independennya lebih dari satu. Persamaan

umum regresi linear berganda adalah sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + … +bpXp

Keterangan:

Y = Variabel dependen

a = Konstanta

b1, b2 = Koefisien regresi variabel independen X1, X2

(24)

2.8.1 Konstanta dan Koefisien Regresi

Nilai konstanta (a) merupakan harga variabel dependen (Y) ketika harga

variabel independen (X). Untuk menghitung nilai konstanta, rumus yang dapat

digunakan adalah sebagai berikut:

Keterangan:

Xi = Skor variabel independen

Yi = Skor variabel dependen

n = Jumlah subyek

Koefisien regresi (b) merupakan angka arah yang menunjukkan angka

peningkatan atau penurunan variabel dependen yang didasarkan pada perubahan

variabel independen. Jika nilai koefisien regresi positif, maka arah garis naik.

Sedangkan jika nilainya negatif, maka arah garis turun. Rumus yang dapat

digunakan untuk menentukan koefisien regresi adalah sebagai berikut:

2.8.2 Asumsi-asumsi Regresi Linear Berganda

A.Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normalitas distribusi data yang

telah dikumpulkan. Untuk menguji normalitas data dapat digunakan rumus

(25)

Keterangan:

z = Simpangan baku untuk kurva normal standar

Xi = Data ke-i dari suatu kelompok data

= Rata-rata kelompok

s = Simpangan baku

Normalitas distribusi data juga dapat dilihat pola sebaran dalam diagram

pencar. Jika sebaran data cenderung membentuk garis lurus, maka dapat

dinyatakan data berdistribusi normal.

Gambar 2.4 Contoh Grafik Distribusi Normal

B.Linearitas

Salah satu asumsi regresi linear adalah adanya linearitas antara variabel

dependen dan variabel independen. Linearitas hubungan dapat dilihat dalam

scatterplot atau diagram pencar (Nawari, 2010:239). Jika hubungan antara

variabel dependen dan variabel independen membentuk pola lurus atau acak,

maka hubungan kedua variabel dapat dinyatakan linear. Pola acak yang dimaksud

adalah tidak membentuk pola tertentu, seperti parabola, eksponensial, kubik, dan

(26)

C.Multikolinearitas

Multikolinearitas terjadi pada regresi yang memiliki dua atau lebih

variabel independen (regresi berganda) dimana terjadi korelasi yang kuat antar

variabel independen (Nawari, 2010:233). Untuk menguji ada atau tidaknya

Multikolinearitas pada model, dapat diuji menggunakan fitur Colinearity

Diagnostic pada SPSS (Nawari, 2010:236-238). Jika pada item eigenvalue dan

condition index menunjukkan angka kurang dari 30, maka tidak ada masalah

dengan kolinearitas. Jika kedua item tersebut berada di antara angka 30 dan 100,

maka ada masalah kolinearitas. Sedangkan jika angkanya lebih dari 100, maka

kolinearitas dianggap berbahaya.

D.Heterokedasitisitas

Menurut Qudratullah (2013:97), ada atau tidaknya unsur heterokedasitas

dalam data dapat disajikan dalam grafik pola persebaran faktor pengganggu atau

residual (Ɛi) yang dikuadratkan terhadap Y. Jika pola sebaran data residu tersebar

secara acak, maka tidak ada unsur heterokedasitisitas yang berarti.

(27)

E.Autokorelasi

Autokorelasi adalah terjadinya korelasi antara faktor pengganggu (Ɛi)

dengan faktor pengganggu (Ɛi-1). Penyebab terjadinya kesalahan ini biasanya

karena data bersifat time series. Uji Durbin-Watson (DW) dapat dilakukan untuk

menganalisis ada tidaknya otokorelasi (Nawari, 2009:222). Kriteria penentuan ada

tidaknya autokorelasi dapat dilihat dengan menggunakan membandingkan antara

nilai DW dan DL atau DU pada tabel Durbin-Watson (Nawari, 2002:225). Jika

DW < DL atau DW > 4-DL, maka terdapat autokorelasi. Jika DL < DW < DU

atau 4-DU < DW < 4-DL, maka autokorelasi tidak dapat dijelaskan. Jika DU <

DW < 4-DU, maka tidak terjadi autokorelasi.

2.9 Skala Likert

Skala Likert dikenal sebagai skala pengukuran dalam kuesioner untuk

memperoleh degree of agreement dari responden atau partisipan. Rentang

penilaian dalam skala Likert beragam, seperti 5 skala Likert, 7 skala Likert, atau 9

skala Likert. Nilai tengah dari rentang skala Likert biasanya dipilih responden

yang bersikap netral. Namun, beberapa peneliti menggunakan skala Likert genap,

seperti 4 skala Likert, untuk menghindari pendapat netral (Bertram, 2007:2).

Skala Likert diciptakan oleh pakar sosiologi Universitas Michigan, Dr.

Rensis Likert, pada tahun 1932. Kekuatan penggunaan skala Likert menurut

Bertram (2007:8) adalah 1) mudah dimodelkan, 2) menghasilkan skala yang

reliable, serta 3) mudah dibaca dan dikerjakan oleh partisipan. Contoh rentang

(28)

Tabel 2.3 Skala Likert

Skala Keterangan

1 Sangat Tidak Setuju

2 Tidak Setuju

2.10 Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah yang terdiri atas obyek atau subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti utuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012:61). Populasi

tidak hanya manusia, tapi juga obyek dan benda-benda alam lainnya. Populasi

juga bukan sekedar jumlah tetapi meliputi juga seluruh karakteristik atau sifat

yang dimiliki subyek atau obyek yang diteliti itu.

Sampel merupakan bagian dari jumlah atau karakteristik yang dimiliki

oleh populasi (Sugiyono, 2012:62). Bila jumlah populasi besar yang menyebabkan

peneliti tidak mungkin mempelajari seluruhnya karena adanya keterbatasan,

seperti dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat mengambil sampel dari

populasi tersebut.

2.11 Teknik Sampling dan Penentuan Jumlah Sampel

2.11.1 Teknik Sampling

Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel. Pada dasarnya, teknik

sampling dikelompokkan menjadi probability sampling dan non probability

(29)

A.Probability Sampling

Probability sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang

memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur populasi utuk dipilih menjadi

anggota sampel (Sugiyono, 2012:63). Jenis-jenis probability sampling adalah

sebagai berikut:

1. Simple Random Sampling

Pendekatan ini disebut simple (sederhana) karena anggota sampel diambil dari

populasi secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada.

2. Proportionate Stratified Random Sampling

Pendekatan ini digunakan jika populasi mempunyai anggota yang heterogen

dan berstrata secara proporsional. Contoh penggunaan pendekatan ini adalah

jika dilakukan penelitian dalam organisasi yang memiliki anggota dari latar

belakang pendidikan yang berstrata, seperti S3, S2, S1, SMK, dan sebagainya.

3. Disproportionate Stratified Random Sampling

Pendekatan ini digunakan jika jumlah populasi berstrata tetapi kurang

proporsional, seperti dalam organisasi yang jumlah pegawai menurut

pendidikannya tidak proporsional (3 orang S3, 4 orang S2, 1000 orang SMU,

dan 500 orang SMP). Anggota yang berlatar belakang S3 dan S2 diambil

semuanya sebagai sampel karena jumlahnya terlalu kecil jika dibandingkan

dengan kelompok SMA dan SMP.

4. Area Sampling

Pendekatan ini digunakan utuk menentukan sampel jika obyek yang akan

diteliti atau sumber data sangat luas, seperti penduduk dalam suatu negara.

(30)

pengambilan sampel dilakukan bertahap dari wilayah yang luas (negara)

sampai ke wilayah terkecil (kabupaten). Setelah terpilih sampel terkecil,

barulah dipilih sampel secara acak.

B.Non Probability Sampling

Non probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak

memberikan peluang sama bagi setia unsur atau anggota populasi untuk dipilih

(Sugiyono, 2012:66). Menurut Prayitno (2012) dan Sukmajati (2014), non random

sampling juga dapat digunakan untuk populasi yang tidak dapat diketahui dengan

pasti jumlahnya, seperti pengunjung website. Jenis-jenis non probability sampling

adalah sebagai berikut:

1. Systematic Sampling

Pendekatan ini digunakan utuk mengambil sampel berdasarkan urutan dari

anggota populasi yang telah diberi nomor urut, misalnya populasi yang

berjumlah 100 orang. Seratus orang tersebut kemudian diberi nomor urut 1

sampai 100 kemudian dipilih yang genap atau ganjil saja.

2. Quota Sampling

Pendekatan ini digunakan untuk menentukan sampel dari populasi yang

mempunyai ciri-ciri tertentu hingga jumlah atau kuota yang diinginkan.

3. Accidental Sampling

Pendekatan ini juga dapat disebut convenience sampling, digunakan untuk

menentukan sampel berdasarkan siapa saja yang ditemui peneliti jika yang

kebetulan ditemui dianggap cocok sebagai sumber data. Contoh penggunaan

(31)

pendapat respnden tentang menu masakan baru. Rumah makan dapat bertanya

pendapat responden yang kebetulan sedang makan di tempat tersebut.

4. Purposive Sampling

Pendekatan ini digunakan untuk menentukan sampel dengan pertimbangan

tertentu, misalnya untuk mengetahui kualitas makanan, sumber datanya adalah

para ahli makanan.

5. Saturated Sampling

Pendekatan ini digunakan jika seluruh anggota populasi dijadikan sampel.

Pendekatan ini sering digunakan jika jumlah populasi relatif kecil, yaitu kurang

dari 30.

6. Snowball Sampling

Pendekatan ini digunakan untuk menentukan sampel yang mula-mula

jumlahnya kecil, kemudian membesar. Pendekatan ini dilakukan karena sampel

hasil penelitian menggunakan sampel sebelumnya dirasa kurang lengkap

sehingga membutuhkan tambahan sampel.

2.11.2 Penentuan Jumlah Sampel

Dalam penelitian yang menggunakan metode analisis regresi linear

berganda, Roscoe (1982:253) dalam Sugiyono (2012:74) berpendapat bahwa

ukuran sampel yang layak digunakan adalah minimal sepuluh kali jumlah

variabel. Jadi jika dalam penelitian regresi linear berganda digunakan empat

variabel, maka jumlah sampel minimal yang layak digunakan adalah 40. Pendapat

mengenai jumlah sampel yang layak digunakan dalam penelitian regresi linear

(32)

(2012:2). Stevens berpendapat bahwa perbandingan antara jumlah variabel bebas

(predictor) dan jumlah sampel adalah 1:15. Jadi jika dalam sebuah penelitian

regresi linear berganda terdapat tiga variabel bebas, maka jumlah sampel minimal

(33)

29 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Pada Bab III dalam pengukuran kualitas website terhadap kepuasan

pengguna website akan membahas semua aktivitas yang dilakukan dari awal

hingga akhir. Gambar 3.1 merupakan alur penelitian Tugas Akhir ini.

Gambar 3.1 Metodologi Penelitian

3.1 Tahap Awal 3.1.1 Studi Literatur

Studi literatur dilakukan selama penelitian Tugas Akhir ini berlangsung

dengan cara melakukan studi di perpustakaan dan internet, seperti melalui website

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (pnri.go.id) yang menyediakan banyak

(34)

mendapatkan data dan pengetahuan yang lebih banyak mengenai materi

pengukuran pengaruh kualitas website terhadap kepuasan pengguna website.

Literatur yang dipelajari adalah sebagai berikut:

1. Mengenai website informasional

2. Mengenai pengukuruan kualitas website dan kepuasan pengguna website

3. Mengenai metode WebQual 4.0

4. Mengenai analisis statistika deskriptif

5. Mengenai analisis statistika regresi linear berganda

6. Mengenai skala Likert

7. Mengenai teknik sampling

3.1.2 Identifikasi dan Analisis Permasalahan

Identifikasi dan analisis permasalahan bertujuan untuk mengetahui

penyebab permasalahan, manfaat peluang, atau arahan yang ada.

A.Wawancara

Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai RSI

Jemursari dan website rsisjs.com. Pada tahap ini diperoleh informasi mengenai

profil RSI Jemursari, seperti visi, misi, dan moto. Selain itu juga diperoleh

informasi mengenai fasilitas dan pelayanan yang dimiliki RSI Jemursari, sumber

(35)

A.1 Visi dan Misi RSI Jemursari Visi

Menjadi Rumah Sakit Islam Berstandar Internasional

Misi

1. Memberikan pelayanan jasa rumah sakit secara prima dan islami menuju

standar mutu pelayanan internasional dengan dilandasi prinsip kemitraan.

2. Melaksanakan manajemen rumah sakit berdasarkan manajemen syari’ah yang

berstandar internasional

3. Membangun sumber daya manusia rumah sakit yang professional sesuai

standar internasional yang islami dengan diiringi integritas yang tinggi dalam

pelayanan.

4. Menyediakan sarana prasarana rumah sakit untuk mewujudkan implementasi

pelayanan islami dan bestandar internasional.

Moto

Kami Selalu Melayani dengan Ramah, Senyum, Ikhlas, dan Salam

A.2 Pelayanan dan Fasilitas RSI Jemursari

RSI Jemursari memiliki 24 pelayanan medis. Pelayanan medis yang

dimiliki terdiri dari pelayanan medis dasar, seperti poli umum dan poli gigi.

Selain pelayanan medis dasar, RSI Jemursari juga memiliki pelayanan medis

spesialistik. Detil pelayanan medis yang dimiliki RSI Jemursari dapat dilihat pada

(36)

Tabel 3.1 Pelayanan Medis Spesialistik RSI Jemursari

No. Pelayanan No. Pelayanan

1 Poli Umum 13 Spesialis THT

2 Spesialis Anak 14 Spesialis Kesehatan Jiwa 3 Spesialis Obstetri & Ginekologi 15 Spesialis Urologi

4 Spesialis Penyakit Dalam 16 Spesialis Orthopedi 5 Spesialis Bedah 17 Spesialis Kulit & Kelamin 6 Spesialis Radiologi 18 Spesialis Bedah Syaraf 7 Spesialis Rehabilitasi Medis 19 Spesialis Patologi Klinik 8 Spesialis Anestesi 20 Poli Gigi Umum

9 Spesialis Jantung & Pem. Darah 21 Spesialis Bedah Mulut 10 Spesialis Syaraf 22 Spesialis Gigi Anak 11 Spesialis Paru 23 Spesialis Konservasi Gigi 12 Spesialis Mata 24 Spesialis Periodonsia

RSI jemursari juga memiliki 217 tempat tidur. Jumlah tempat tidur terbanyak

terdapat pada Ruang Kelas II sebanyak 69 buah dan kelas III sebanyak 48 buah.

Sedangkan jumlah tempat tidur paling sedikit terdapat pada ruang VVIP sebanyak

satu buah. Jumlah tempat tidur masing-masing ruang dapat dilihat pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2 Jumlah Tempat Tidur

Ruang Jumlah

A.3 Sumber Daya Manusia RSI Jemursari

RSI Jemursari memiliki 581 Sumber Daya Manusia (SDM) yang terdiri

(37)

tenaga kesehatan dan 25% tenaga non kesehatan. Detil SDM yang terdapat pada

RSI Jemursari dapat dilihat pada Tabel 3.3.

Tabel 3.3 SDM RSI Jemursari

Profesi Jumlah Persentase (%)

Dokter Umum & Spesialisnya 78 13.43

Dokter Gigi & Spesialisnya 9 1.55

Perawat & Spesialisnya 233 40.10

Bidan 21 3.61

Farmasi 40 6.88

Keteknisian Medis 39 6.71

Tenaga Kesehatan Lainnya 14 2.41

Tenaga Non Kesehatan 147 25.30

Total 581 100

Sumber: Unit Personalia (diolah)

Situs rsisjs.com yang dimiliki RSI Jemursari dikelola oleh Bidang Informasi dan

Kerjasama, khususnya oleh Unit Pemasaran dan Kerjasama. Bidang Informasi dan

Kerjasama juga membawahi Unit Informasi dan Pelayanan Pelanggan, Sistem dan

Teknologi Informasi, serta Rekam Medis.

A.4 Kinerja RSI Jemursari Tahun 2013

Pada tahun 2013, RSI Jemursari melayani 86.488 pasien rawat jalan,

20.411 pasien rawat inap, dan 29. 403 pasien gawat darurat. Indikator kinerja RSI

Jemursari pada Tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 3.4.

Tabel 3.4 Indikator Pelayanan RSI Jemursari tahun 2013

Nama Indikator Angka Indikator

Jumlah Pasien Rawat Jalan 86.844

Jumlah Pasien Gawat Darurat 20.411

Jumlah Pasien Rawat Inap 29.403

Bed Occupancy Ratio 53,94

Average Length of Stay 3,76

(38)

Tabel 3.4 Indikator Pelayanan RSI Jemursari tahun 2013 (lanjutan)

Nama Indikator Angka Indikator

Net Death Rate 17

Gross Date Rate 25

Sumber: Unit STI

B. Observasi

Observasi merupakan tahap yang dilalui untuk melakukan pengamatan

terhadap rsisjs.com. Situs rsisjs.com bersifat informasional yang memiliki tiga

karakteristik utama, yaitu adanya background company, specific product, dan non

commercial.

Gambar 3.2 Halaman Utama Website RSI Jemursari

a. Background Company

Karakteristik pertama adalah background company yang berisi informasi

tentang visi dan misi RSI Jemursari, jajaran manajemen RSI Jemursari, dan

daftar perusahaan yang menjadi mitra atau pelanggan RSI Jemursari. Pada

(39)

mencantumkan nilai dasar RSI Jemursari yang tertuang dalam SYIFA; Shiddiq,

Yakin, Iman, Fathanah, dan Amanah. Halaman ini dapat dilihat pada Gambar

3.3.

Gambar 3.3 Halaman Visi dan Misi

Pengelola rsisjs.com juga menampilkan susunan manajemen RSI Jemursari

yang terdiri dari Dewan Pembina, Dewan Pengawas, dan Dewan Pengurus.

Dewan Pengurus terdiri dari satu orang ketua, empat orang anggota, satu orang

Direktur Utama, dan dua orang Wakil Direktur. Susunan manajemen RSI

(40)

Gambar 3.4 Halaman Susunan Manajemen

RSI Jemursari juga menampilkan daftar perusahaan yang menjadi mitra dengan

tujuan untuk menunjukkan kepada publik bahwa RSI Jemursari juga dipercaya

untuk memberikan pelayanan medis kepada perusahaan.

(41)

b. Specific Product

Karakteristik kedua adalah specific product yang menampilkan produk

berupa layanan kesehatan apa saja yang dapat diperoleh masyarakat jika

menjadi pasien. Layanan-layanan tersebut berupa rawat jalan, rawat inap, rawat

khusus, dan penunjang medik. Halaman layanan pada rsisjs.com dapat dilihat

pada Gambar 3.6.

Gambar 3.6 Halaman Daftar Layanan

Di dalam website yang dimilikinya, RSI Jemursari juga menampilkan daftar

jadwal praktek dokter spesialis utuk memudahkan pasien rawat jalan yang akan

(42)

Gambar 3.7 Halaman Jadwal Praktek Dokter Spesialis

Pasien dan calon pasien dapat melihat daftar tarif kamar rawat inap RSI

Jemursari. Pasien dapat memilih kamar mana yang dipilihnya dengan melihat

halaman tersebut.

(43)

RSI Jemursari juga menampilkan fasilitas atau teknologi layanan kesehatan apa

saja yang mereka miliki untuk meyakinkan pasien terhadap kualitas rumah

sakit.

Gambar 3.9 Halaman Teknologi Kesehatan

c. Non Commercial

Karakteristik ketiga adalah informasi non commercial. Situs rsisjs.com

tidak menyediakan informasi non komersial. Seluruh informasi yang

terkandung dalam berkaitan dengan RSI Jemursari, khususnya untuk promosi

RSI Jemursari.

Berdasarkan aplikasi visitor counter yang terdapat pada halaman utama

(44)

(dihitug sejak 19 Januari 2015 sampai 25 Januari 2015). Namun aplikasi tersebut

tidak menyebutkan apakah yang dihitung adalah jumlah kunjungan atau unique

visitor. Observasi juga dilakukan menggunakan bantuan alexa.com, anak

perusahaan amazon.com. Menurut alexa.com, peringkat rsisjs.com per tanggal 24

Agustus 2014 adalah 11.785.075. Peringkat tersebut tergolong kurang baik jika

dibandingkan dengan website milik rumah sakit lain yang memiliki akreditasi dan

kelas lebih rendah. Alexa.com juga menampilkan data jumlah rata-rata halaman

rsisjs.com yang dikunjungi setiap pengguna dalam satu hari, yaitu tiga halaman.

Populasi pengguna internet di Kota Surabaya menurut laporan Asosiasi

Penyelenggara Jasa Internet Indonesia pada tahun 2012 adalah 956 ribu jiwa atau

31,6% dari total penduduk Kota Surabaya. Hal ini merupakan peluang bagi RSI

Jemursari untuk mendapatkan pelanggan dengan target pengguna internet, tidak

hanya di Surabaya tetapi juga di luar Surabaya.

3.2 Tahap Pengembangan

3.2.1 Model Konseptual Penelitian

Berdasarkan hasil observasi terhadap rsisjs.com, website tersebut bersifat

informasional. Untuk mengukur kualitas website informasional, WebQual 4.0

merupakan metode yang paling sesuai. Oleh karena itu, model konseptual

(45)

Gambar 3.10 Model Konseptual

Berdasarkan Gambar 3.10, ada hipotesis yang akan diteliti pada penelitian Tugas

Akhir ini, yaitu:

H1: Terdapat hubungan antara Usability dan Web User Satisfaction

H2: Terdapat hubungan antara Information Quality dan Web User Satisfaction

H3: Terdapat hubungan antara Service Interaction dan Web User Satisfaction

3.2.2 Definisi Operasional Variabel

Berdasarkan model konseptual pada Gambar 3.10, ada tiga variabel bebas

dan satu variabel terikat. Definisi operasional masing-masing variabel adalah

sebagai berikut:

a. Variabel Usability (X1)

Usability berfokus pada persepsi dan interaksi pengguna website, seperti

kemudahan navigasi dan kesesuaian tampilan website dengan tipenya.

Indikator dan pernyataan yang akan disusun dalam kuesioner dapat dilihat pada

(46)

Tabel 3.5 Indikator Usability

Indikator Pernyataan

1. Situs Mudah dipelajari

2. Interaksi dengan situs jelas dan dapat dipahami

3. Menu mudah digunakan 4. Situs Mudah digunakan 5. Situs memiliki tampilan yang

menarik (gambar/foto dan warna yang baik)

6. Tampilan sesuai dengan tipikal situs

7. Situs mengandung kompetensi 8. Situs memberi kesan positif

(bersedia mengunjungi situs kembali)

1. Saya dapat mempelajari penggunaan rsisjs.com sesuai dengan kemampuan yang saya miliki.

2. Saya dapat berinteraksi dengan rsisjs.com dengan mudah dan jelas. 3. Saya merasakan kemudahan saat

mencari informasi dan menelusuri bagian-bagian rsisjs.com

4. Saya tidak mengalami kesulitan saat menggunakan rsisjs.com

5. rsisjs.com memiliki tampilan yang menarik

6. Tampilan rsisjs.com (seperti warna, foto, dan gambar) sesuai dengan tipenya yang merupakan penyedia informasi layanan kesehatan 7. rsisjs.com berisi banyak hal yang

berhubungan dengan keahlian dalam bidang kesehatan

8. rsisjs.com memberi kesan yang baik bagi saya

b. Variabel Information Quality (X2)

Information Quality berhubungan dengan kualitas isi website, seperti informasi

yang berguna bagi pengguna website, berhubungan dengan relevancy,

accuracy, dan format.

Tabel 3.6 Indikator Information Quality

Indikator Pernyataan

1. Informasi akurat

2. Informasi dapat dipercaya

1. rsisjs.com menyediakan informasi yang akurat/teliti, tidak ada kesalahan dalam penyampaiannya

(47)

Tabel 3.6 Indikator Information Quality (lanjutan)

7. Informasi tersusun dengan baik

3. Informasi yang ada di rsisjs.com selalu diperbaruhi setiap ada kebijakan baru, seperti perubahan tarif kamar, jadwal praktek dokter, dan lowongan pekerjaan

4. rsisjs.com menyediakan informasi yang relevan, yaitu informasi tentang kesehatan dan informasi tentang RSI Jemursari

4. rsisjs.com menyediakan informasi yang mudah dipahami

5. rsisjs.com menyediakan informasi yang saya butuhkan dengan lengkap 6. Informasi yang ada di rsisjs.com

tersusun dengan rapi

c. Variabel Service Interaction (X3)

Service Interaction berhubungan dengan kualitas interaksi yang diperoleh

pengguna website, seperti personalisasi dan komunikasi dengan pengelola

website.

Tabel 3.7 Indikator Service Interaction

Indikator Pernyataan

1. Memiliki reputasi yang baik 2. Personalisasi sesuai kebutuhan 3. Memberi ruang berkomunikasi

sesama pengguna

4. Memberi ruang berkomunikasi dengan organisasi

1. Saya mengenal rsisjs.com sebagai penyedia informasi layanan kesehatan yang baik

2. Saya dapat memfilter/memilih informasi yang sesuai dengan kebutuhan

3. rsisjs.com menyediakan ruang bagi saya untuk berkomunikasi dengan pengunjung rsisjs.com lainnya 4. rsisjs.com menyediakan ruang bagi

saya untuk bertanya kepada pengelola website mengenai layanan RSI

(48)

d. Variabel Web User Satisfaction (Y)

Web User Satisfaction berhubungan dengan kepuasan pengguna website

terhadap kinerja website. Kepuasan pengguna website dapat diukur dari apakah

mereka tidak banyak membuang waktu saat membuka website dan bersedia

mengunjungi website kembali jika membutuhkan.

Tabel 3.8 Indikator Web User Satisfaction

Indikator Pernyataan

1. Download Time (Otto, Najdawi, dan Caron, 2000)

2. Revisit (Lian, Shiang, dan Ting, 2005)

3. Rekomendasikan ke orang lain (Lian, Shiang, dan Ting, 2005) 4. Dapat diakses 24 jam (Catana,

Catana, dan Constantinescu, 2007)

1. rsisjs.com dapat muncul dengan cepat saat pertama kali dibuka (tidak lebih dari 15 detik)

2.Saya akan mengunjungi rsisjs.com lagi jika membutuhkan informasi

4.rsisjs.com dapat dibuka setiap waktu

3.2.3 Pengukuran Variabel

Pengukuran variabel dalam penelitian Tugas Akhir ini menggunakan tujuh

skala Likert dengan skor 1 (Sangat Tidak Setuju) sampai 7 (Sangat Setuju).

Masing-masing skor didefinisikan sebagai berikut:

Tabel 3.9 Skor Pengukuran

Skor Keterangan

1 Sangat Tidak Setuju

(49)

3.2.4 Uji Content Validity

Hsu dan Chiu (2004) dalam Jogiyanto (2008:75) melakukan uji validitas

isi (content validity) kuesioner mengenai pemanfaatan e-filling kepada 10 orang

untuk menilai kemudahan pemahaman dan urutan item-item kuesioner.

Sedangkan Davis et al (1989) dalam Jogiyanto (2008:147) melakukan uji validitas

isi kuesioner mengenai pemanfaatan e-mail dengan melibatkan 15 pastisipan yang

terdiri dari lima mahasiswa dan sepuluh staf profesional.

Penelitian Tugas Akhir ini melibatkan 15 responden yang terdiri dari

masyarakat umum untuk menguji tingkat kemudahan pemahaman terhadap isi

kuesioner yang telah disusun. Pemilihan responden menggunakan teknik non

random sampling dengan pendekatan convenience sampling atau accidental

sampling, yaitu mengajukan pertanyaan kepada orang yang dijumpai hingga

jumlah yang diinginkan (Sugiyono: 2009). Lokasi uji validitas isi kuesioner

ditempatkan di alun-alun Kota Mojokerto dengan pertimbangan terdapat banyak

warga dengan berbagai latar belakang. Pengumpulan pendapat responden untuk

menilai kemudahan pemahaman isi kuesioner ini dilakukan pada 3 Januari 2014

yang bertepatan dengan hari libur, mulai pukul 07:30 hingga 10:30 WIB.

Penilaian para responden menunjukkan bahwa isi kuesioner dianggap

mudah dipahami dengan rata-rata skor 6,19 pada tujuh skala Likert. Sedangkan

waktu yang dibutuhkan para responden untuk mengisi kuesioner adalah rata-rata

3,07 menit. Rekapitulasi hasil uji content validity lebih lengkap dapat dilihat pada

Lampiran 1. Berdasarkan hasil uji validitas isi kuesioner tersebut, disimpulkan

bahwa kuesioner layak dibagikan untuk memperoleh penilaian pengguna website

(50)

3.2.5 Penyebaran Kuesioner

Setelah dilakukan uji content validity, langkah berikutnya adalah membuat

kuesioner online menggunakan Google Form dan menyebarkannya ke para

responden. Penyebaran kuesioner dan pengumpulan jawaban responden dilakukan

selama enam hari, yaitu sejak tanggal 7 Januari 2015 hingga 13 Januari 2015.

A.Membuat Kuesioner Online

Jenis data yang digunakan dalam penelitian Tugas Akhir ini adalah data

primer yang dikumpulkan langsung dari respnden menggunakan instrumen

kuesioner. Kuesioner dibuat menggunakan Google Form sehingga dapat diisi

responden dengan cepat. Kuesioner terdiri dari lima halaman yang dibagi menjadi

empat halaman tentang kualitas rsisjs.com (kemudahan penggunaan, kualitas

informasi, dan interaksi pelayanan), kepuasan pengguna rsisjs.com, dan satu

halaman identitas responden.

A.1 Kuesioner Usability

Usability adalah variabel bebas yang terdiri dari dua sub kategori, yaitu

usability dan site design. Indikator penilaian Usability adalah: 1) kemudahan

mempelajari situs, 2) kemudahan dan kejelasan interaksi dengan situs, 3)

kemudahan navigasi, 4) kemudahan penggunaan situs, 5) tampilan situs, 6) tipe

situs, 7) situs mengandung kompetensi, dan 8) kesan positif situs. Desain

(51)

Gambar 3.11 Desain Kuesioner Usability

A.2 Kuesioner Information Quality

Information Quality adalah variabel bebas yang terdiri dari tujuh indikator

penilaian. Indikator penilaian Information Quality adalah: 1) keakuratan

informasi, 2) kebenaran informasi, 3) pembaruan informasi, 4) relevansi

informasi, 5) kemudahan informasi dipahami, 6) kelengakapan informasi, dan 7)

kerapian informasi. Desain kuesioner online variabel Information Quality dapat

(52)

Gambar 3.12 Desain Kuesioner Information Quality

A.3 Kuesioner Service Interaction

Service Interaction adalah variabel bebas yang terdiri dari dua sub

kategori, yaitu trust dan empathy. Indikator penilaian Service Interaction adalah:

(53)

interaksi antara pengguna dan pengelola situs. Desain kuesioner online variabel

Service Interaction dapat dilihat pada Gambar 3.13.

(54)

A.4 Kuesioner Web User Satisfaction

Web User Satisfaction adalah variabel bebas yang terdiri dari empat

indikator penilaian. Indikator penilaian Web User Satisfaction adalah: 1)

kecepatan membuka situs, 2) kesediaan kembali mengunjungi situs, 3)

merekomendasikan situs ke orang lain, dan 4) situs dapat diakses 24 jam. Desain

kuesioner online variabel Web User Satisfaction dapat dilihat pada Gambar 3.14.

(55)

A.5 Kuesioner Identitas Responden

Selain berisi tentang indikator penilaian kualitas rsisjs.com dan kepuasan

pengguna rsisjs.com, kuesioner juga berisi pertanyaan-pertanyaan tentang

identitas responden. Desain kuesioner identitas responden dapat dilihat pada

Gambar 3.15

Gambar 3.15 Desain Kuesioner Identitas Responden

B.Penentuan Sampel

Populasi dalam penelitian Tugas Akhir ini adalah pengunjung rsisjs.com.

Situs rsisjs.com dapat diakses melalui internet sehingga siapapun dapat

mengunjunginya. Untuk menentukan sampel dalam penelitian Tugas Akhir ini,

(56)

purposive sampling yang merupakan pendekatan untuk memilih responden yang

pernah mengunjungi rsisjs.com.

Informasi baru yang ada dalam rsisjs.com selalu dibagikan melalui

Facebook RSI Jemursari Surabaya. Oleh karena itu, link kuesioner dibagikan

kepada pengikut halaman Facebook tersebut. Responden yang mengisi kuesioner

sebanyak 57 orang. Dari jumlah tersebut, 50 di antaranya digunakan sebagai

sampel penelitian karena memenuhi syarat, yaitu pernah membuka minimal dua

halaman rsisjs.com.

3.2.6 Analisis Data

Analisis data dilakukan menggunakan aplikasi IBM Statistic 20

berdasarkan sampel dalam penelitian Tugas Akhir ini. Langkah-langkah analisis

data dapat dilihat pada Gambar 3.16.

(57)

53

Bab ini menjelaskan hasil dan pembahasan penelitian pengaruh kualitas

website terhadap kepuasan pengguna berdasarkan metode WebQual 4.0 pada

website Rumah Sakit Islam Jemursari, khususnya yang dilakukan pada tahap

analisis data.

4.1 Analisis Deskriptif

4.1.1 Gambaran Umum Responden

Kuesioner online yang dibagikan sejak tanggal 7 Januari 2015 hingga 13

Januari 2015 diisi oleh 57 responden. Responden penelitian Tugas Akhir ini

didominasi oleh laki-laki. Jumlah responden berdasarkan jenis kelamin dapat

dilihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden

Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)

Laki-laki 39 68,42

Perempuan 18 31,58

Total 57 100,00

Sumber: Data primer (diolah)

Mayoritas responden berusia antara 20 tahun hingga 29 tahun dengan usia

termuda adalah 19 tahun dan usia tertua adalah 49 tahun. Jumlah responden

(58)

Tabel 4.2 Usia Responden

Responden berasal dari berbagai latar belakang profesi. Mayoritas

responden merupakan karyawan swasta dan pelajar atau mahasiswa. Jumlah

responden berdasarkan profesi atau pekerjaan dapat dilihat pada Tabel 4.3.

Tabel 4.3 Pekerjaan Responden

Pekerjaan Jumlah Persentase (%)

Karyawan Swasta 26 45,61

Selain identitas responden, kuesioner juga mencantumkan pertanyaan

tentang jumlah halaman rsisjs.com yang pernah dikunjungi. Hasilnya

menunjukkan bahwa mayoritas responden pernah membuka sedikitnya dua

halaman rsisjs.com, tidak termasuk halaman utama atau halaman index. Hasil ini

sesuai dengan data dari alexa.com yang menyebutkan bahwa setiap pengunjung

rsisjs.com rata-rata membuka tiga halaman, termasuk halaman utama. Jumlah

responden berdasarkan halaman rsisjs.com yang pernah dibuka dapat dilihat pada

(59)

Tabel 4.4 Jumlah Halaman rsisjs.com yang Dibuka Responden

Jumlah Halaman Jumlah Persentase (%)

1 7 12,28

berdasarkan jumlah responden yang pernah membuka minimal dua halaman

rsisjs.com, tidak termasuk halaman utama. Oleh karena itu, responden yang hanya

pernah membuka satu halaman rsisjs.com tidak akan dimasukkan ke dalam

sampel penelitian. Berdasarkan Tabel 4.4 di atas, jumlah sampel yang dlibatkan

dalam penelitian Tugas Akhir ini adalah 50.

Menurut Roscoe (1982) dalam Sugiyono (2009:74), ukuran sampel yang

layak digunakan untuk melakukan analisis regresi berganda adalah minimal

sepuluh kali jumlah variabel. Ada empat variabel yang digunakan dalam

penelitian Tugas Akhir ini, yaitu Usability, Information Quality, Service

Interaction, dan Web User Satisfaction. Berdasarkan pendapat Roscoe tersebut,

maka jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian Tugas Akhir ini setidaknya

adalah 40. Pendapat mengenai jumlah sampel yang layak digunakan dalam

penelitian regresi linear berganda juga diutarakan oleh Stevens (2002) dalam

Brooks dan Barcikowski (2012:2). Stevens berpendapat bahwa perbandingan

antara jumlah variabel bebas (predictor) dan jumlah sampel adalah 1:15.

Berdasarkan pendapat tersebut, maka minimal jumlah sampel yang digunakan

dalam penelitian Tugas Akhir ini yang melibatkan tiga variabel bebas (Usability,

(60)

Berdasarkan dua pendapat di atas, jumlah sampel (50) yang digunakan

dalam penelitian tentang pengaruh kualitas website terhadap kepuasan pengguna

berdasarkan metode WebQual 4.0 pada website Rumah Sakit Islam Jemursari ini

layak digunakan.

4.1.2 Analisis Deskriptif Variabel

Analisis deskriptif digunakan untuk melihat karakteristik data, seperti

rata-rata (mean) dari suatu kelompok data. Untuk melakukan analisis deskriptif, dapat

menggunakan aplikasi IBM SPSS 20 Statistic.

A. Analisis Deskriptif Variabel Usability (X1)

Variabel Usability memiliki rata-rata penilaian sebesar 5,36 yang

menunjukkan bahwa responden cukup setuju dengan pernyataan dalam kuesioner

yang berhubungan dengan Usability dan Site Design. Rata-rata untuk

masing-masing pernyataan dapat dilihat pada Tabel 4.5.

Tabel 4.5 Deskripsi Usability

Berdasarkan Tabel 4.5 di atas, item Usability yang memiliki rata-rata tertinggi

(61)

rata-rata terendah sebesar 4,68 adalah tampilan rsisjs.com. Oleh karena itu untuk

meningkatkan kualitas Usability, pengelola website dapat memperbaiki kualitas

tampilan atau design rsisjs.com untuk membuat para pengguna lebih tertarik.

B. Analisis Deskriptif Variabel Information Quality (X2)

Variabel Information Quality memiliki rata-rata penilaian sebesar 5,26

yang menunjukkan bahwa responden cukup setuju dengan pernyataan dalam

kuesioner yang berhubungan dengan kualitas informasi. Rata-rata untuk

masing-masing pernyataan dapat dilihat pada Tabel 4.6.

Tabel 4.6 Deskripsi Information Quality

Item Skala (%) Mean

Berdasarkan Tabel 4.6 di atas, item Information Quality yang memiliki rata-rata

tertinggi sebesar 5,64 adalah kemudahan responden dalam memahami informasi

yang disediakan rsisjs.com. Sedangkan rata-rata terendah sebesar 5,08 adalah

mengenai kelengkapan dan kebenaran informasi.

C. Analisis Deskriptif Variabel Service Interaction (X3)

Variabel Service Interaction memiliki rata-rata penilaian sebesar 5,15 yang

Gambar

Gambar 3.1 Metodologi Penelitian
Tabel 3.1 berikut.
Tabel 3.1 Pelayanan Medis Spesialistik RSI Jemursari
Tabel 3.4 Indikator Pelayanan RSI Jemursari tahun 2013 (lanjutan)
+7

Referensi

Dokumen terkait

dalam Tugas Akhir ini dilakukan penelitian dengan mengukur kualitas website.. dengan menggunakan metode WebQual 4.0, dengan cara memberikan kuesioner.. terhadap

Berdasarkan permasalahan tersebut, maka dalam Tugas Akhir ini dilakukan penelitian pendahuluan dengan mengukur kualitas website dari sisi kepuasan pengguna akhir dan

Metode pengukuran WebQual memiliki keunggulan yaitu sebagai alat ukur kualitas website sesuai dengan kepuasan pengguna, mengetahui kemudahan dan kesulitan pengguna

Melaksanakan audit sistem informasi manajemen rumah sakit berdasarkan COBIT 4.1 pada RSI Jemursari sesuai dengan perspektif proses bisnis internal dengan cara wawancara,

Pengukuran kepuasan pengguna internal ditujukan untuk dapat memberikan informasi mengenai atribut-atribut dalam website Itenas berdasarkan dimensi Webqual 4.0,

Hasil uji regresi berganda diperoleh 0,000 &lt; 0,05, maka regresi dapat menentukan kualitas website yang terdiri dari kualitas pengguna, kualitas, informasi,

Untuk mengetahui penyajian aset tetap pada Rumah Sakit Islam.

Memiliki peran penting sebagai narasumber karena beliau yang lebih mengerti bagaimana berjalannya pelayanan perawatan pasien Rumah Sakit Islam Jemursari, dan yang