• Tidak ada hasil yang ditemukan

TA : Pengukuran Kualitas Website Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Dengan Menggunakan Metode Webqual 4.0.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TA : Pengukuran Kualitas Website Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Dengan Menggunakan Metode Webqual 4.0."

Copied!
79
0
0

Teks penuh

(1)

PENGUKURAN KUALITAS WEBSITE UNIVERSITAS 17

AGUSTUS 1945 SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN

METODE WEBQUAL 4.0

TUGAS AKHIR

Program Studi

S1 Sistem Informasi

Oleh:

I PUTU ARIA WIDI KURNIAWAN

11.41010.0016

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA

(2)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Batasan Masalah ... 2

1.4 Tujuan ... 2

1.5 Sistematika Penulisan ... 2

BAB II LANDASAN TEORI ... 4

2.1 Penelitian Sebelumnya... 4

2.2 Kualitas ... 4

2.3 Website... 5

2.4 Kualitas Website ... 7

2.5 Konsep WebQual ... 8

2.6 Stratified random sampling proportional ... 11

2.7 Skala Likert... 12

2.8 Uji Validitas ... 12

(3)

2.9 Uji Reliabilitas ... 13

2.10 Uji Asumsi ... 14

2.11 Regresi ... 17

2.12 Regresi Linier Berganda ... 18

2.13 Uji Koefisien Regresi secara bersama (Uji F) ... 18

2.14 Uji Koefisien Regresi secara parsial (Uji T)... 20

2.15 Analisis Korelasi Ganda ... 22

2.16 Analisis Determinasi (R2) ... 23

2.17 Model Konseptual... 24

BAB III METODE PENELITIAN... 25

3.1 Tahap Pendahuluan ... 25

3.2 Tahap Pengumpulan data ... 26

3.2.1 Populasi, sampel, teknik pengambilan sampel ... 26

3.2.2 Variabel penelitian... 26

3.2.3 Pembuatan kuesioner ... 26

3.3 Analisis data... 30

3.3.1 Tabulasi data ... 30

3.3.2 Tahapan analisis data... 30

3.3.3 Uji validitas... 30

3.3.4 Uji reliabilitas ... 31

3.3.5 Uji asumsi ... 32

3.3.6 Analisis regresi linear berganda... 34

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 36

4.1 Tahap pendahuluan ... 36

(4)

4.2 Populasi dan sampel penelitian ... 37

4.2.1 Populasi ... 37

4.2.2 Sampel... 37

4.3 Variabel Penelitian... 38

4.4 Pembuatan Kuesioner ... 39

4.5 Pengumpulan Data ... 44

4.6 Tahap Analisis ... 44

4.6.1 Tabulasi Data ... 44

4.6.2 Uji Validitas... 44

4.6.3 Uji Reliabilitas ... 49

4.6.4 Uji Normalitas ... 53

4.6.5 Uji Multikolinearitas... 54

4.6.6 Uji Heteroskedastisitas ... 55

4.6.7 Uji Autokorelasi ... 56

4.6.8 Uji Linearitas ... 59

4.7 Uji Regresi Linier Berganda ... 61

4.7.1 Pengaruh Usability Quality terhadap Quality... 67

4.7.2 Pengaruh Information Quality terhadap Quality ... 67

4.7.3 Pengaruh Interaction Quality terhadap Quality... 67

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 69

5.1 Kesimpulan ... 69

5.2 Saran ... 69

DAFTAR PUSTAKA ... 70

(5)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Usability Quality ... 11

Tabel 2.2 Information Quality ... 11

Tabel 2.3 Interaction Quality ... 11

Tabel 3.1 Bobot Nilai Jawaban Responden ... 29

Tabel 4.1 Jumlah Siswa SMA Kelas XI rayon 26 ... 37

Tabel 4.2 Sampel Siswa SMA Kelas XI Rayon 26... 38

Tabel 4.3 Indikator Tiap Variabel ... 39

Tabel 4.4 Lembar Pernyataan ... 41

Tabel 4.5 Lembar Seleksi Tiap Pernyataan ... 42

Tabel 4.6 Hasil Pengumpulan Data ... 44

Tabel 4.7 Uji Validitas Usability Quality ... 45

Tabel 4.8 Rangkuman Uji Validitas Usability Quality (X1) ... 46

Tabel 4.9 Uji Validitas Information Quality ... 46

Tabel 4.10 Rangkuman Uji Validitas Information Quality (X2) ... 47

Tabel 4.11 Uji Validitas Interaction Quality ... 48

Tabel 4.12 Rangkuman Uji Validitas Interaction Quality (X3) ... 49

Tabel 4.13 Uji Validitas Quality ... 49

Tabel 4.14 Rangkuman Uji Validitas Quality (Y) ... 49

Tabel 4.15 Output Uji Reliabilitas Usability Quality ... 50

Tabel 4.16 Output Uji Reliabilitas Usability Quality ... 50

Tabel 4.17 Output Uji Reliabilitas Information Quality ... 51

(6)

Tabel 4.18 Output Uji Reliabilitas Information Quality ... 51

Tabel 4.19 Output Uji Reliabilitas Interaction Quality ... 52

Tabel 4.20 Output Uji Reliabilitas Interaction Quality ... 52

Tabel 4.21 Output Uji Reliabilitas Quality ... 52

Tabel 4.22 Output Uji Reliabilitas Quality ... 53

Tabel 4.23 Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas ... 53

Tabel 4.24 Uji Multikolinearitas ... 55

Tabel 4.25 Rangkuman Uji Multikolinearitas ... 55

Tabel 4.26 Uji Heteroskedastisitas Glejser Test ... 56

Tabel 4.27 Rangkuman Uji Heteroskedastisitas Glejser Test ... 56

Tabel 4.28 Output Uji Autokorelasi dengan DW Test ... 57

Tabel 4.29 Uji Linearitas Y * X1 ... 59

Tabel 4.30 Uji Linearitas Y * X2 ... 60

Tabel 4.31 Uji Linearitas Y * X3 ... 60

Tabel 4.32 Rangkuman Uji Linearitas ... 61

Tabel 4.33 Output Regresion Variables Enterd ... 61

Tabel 4.34 Output Regression Model Summary ... 61

Tabel 4.35 Output Regression ANOVA ... 62

Tabel 4.36 Output Regression Coefficients ... 62

Tabel 4.37 Ringkasan Regresi... 63

Tabel 4.38 Rangkuman Hasil Uji T ... 66

(7)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Model Konseptual ... 24

Gambar 3.1 Tahap Penelitian ... 25

Gambar 3.2 Contoh Kuesioner ... 28

Gambar 4.1 Homepage Website Untag ... 37

Gambar 4.2 Model Konseptual ... 39

Gambar 4.3 Uji Normalitas dengan Metode Grafik Normal P-P Plot ... 54

Gambar 4.4 Daerah Penentuan H0 dalam Uji Autokorelasi ... 58

Gambar 4.5 Hasil Hipotesis ... 68

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Kuesioner ... 74

Lampiran 2 Bukti Pengumpulan Data ... 77

Lampiran 3 Tabulasi Data ... 80

(9)

1 1.1Latar Belakang Masalah

Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya (UNTAG) merupakan salah satu

perguruan tinggi swasta berbasis Teknologi Informasi (TI). UNTAG sebagai

perguruan tinggi berbasis teknologi informasi memakai web atau website sebagai

salah satu sarana penunjang proses marketing di dalamnya. Pengunjung website

UNTAG yang beralamatkan untag-sby.ac.id calon mahasiswa yang akan

mendaftar di UNTAG. Minat pengguna untuk mengunjungi untag-sby.ac.id

sangat kurang, hal ini dapat dilihat dari total pengunjung website UNTAG sampai

tanggal 18 april 2016 sebanyak 140.367 pengunjung dengan rata-rata pengunjung

pada saat masa perkuliahan aktif menurut kasubag media center UNTAG bisa

mencapai 1.000 pengunjung perhari.

Hal ini sangat berbeda jauh jika dibandingkan dengan target kunjungan

dari UNTAG berdasarkan informasi dari kasubag media center yaitu sebanyak

15.000 pengunjung per hari. Menurut kasubag media center UNTAG, pihaknya

masih terus melakukan pengembangan website untag-sby.ac.id agar dapat

mencapai target kunjungan.

Selama ini, setelah layanan website tersebut di implementasikan belum

pernah dilakukan evaluasi mengenai kualitas dari website UNTAG berdasarkan

persepsi pengguna akhir atau pengunjung situs sebagai umpan balik ke pihak

pengelola website (media center). Berdasarkan permasalahan tersebut, maka

(10)

dengan menggunakan metode WebQual 4.0, dengan cara memberikan kuesioner

terhadap pengguna untuk mendapatkan rekomendasi dalam hal perbaikan agar

menggunakan kembali layanan website untag-sby.ac.id

1.2Rumusan Masalah

Bagaimana melakukan pengukuran kualitas website Universitas 17

Agustus 1945 Surabaya dengan menggunakan metode WebQual 4.0.

1.3Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini responden adalah siswa/siswi kelas

XI SMA di Surabaya sub rayon 26 (SMA Dr. Soetomo Surabaya, SMA Kristen

Anak Bangsa Surabaya, SMA 17 Agustus 1945 Surabaya).

1.4Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penyusunan

penelitian ini menghasilkan rekomendasi kepada UNTAG untuk dapat

meningkatkan kualitas dari website yang dimiliki.

1.5Manfaat

Adapun manfaat yang di dapat dari penelitian ini adalah UNTAG dapat

mengetahui kualitas dari website yang dimiliki.

1.6Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan pada penelitian ini sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan

Bab ini membahas tentang latar belakang masalah dan penjelasan

permasalahan yang terjadi pada jumlah pengunjung website

(11)

dibuat, tujuan dari pembuatan Tugas Akhir dan sistematika

penulisan buku ini.

Bab II Landasan Teori

Bab ini membahas mengenai kualitas, website, kualitas website,

WebQual, uji validitas, uji asumsi, regresi, regresi linear

berganda, uji F, Uji T, analisis korelasi ganda, analisis

determinasi (R2).

Bab III Metode Penelitian

Ketiga yang merupakan bab metode penelitian ini berisi

penjelasan tentang tahap – tahap yang dikerjakan dalam

penyelesaian analisis terdiri dari identifikasi masalah, populasi

dan sampel, instrumen penelitian, desain kuesioner, uji validitas

dan reliabilitas, pengumpulan data, teknik sampling, desain uji

statistika regresi linier berganda, implementasi dan evaluasi

sampai didapatkan suatu kesimpulan dan saran.

Bab IV Hasil dan Pembahasan

Pada bab ini menjelaskan tahapan hasil dan pembahasan yang di

dapat dari penelitian yang dilakukan.

Bab V Kesimpulan dan Saran

Bab ini berisikan kesimpulan dan saran. Saran yang dimaksud

adalah saran terhadap kekurangan dari sistem yang ada kepada

pihak lain yang ingin meneruskan topik Tugas Akhir ini.

Tujuannya adalah agar pihak lain dapat menyempurnakan

(12)

4 2.1 Penelitian Sebelumnya

Dua penelitian sebelumnya yang dilakukan tentang analisa website

menggunakan metode WebQual, dengan judul “Pengukuran Kualitas Website

CDC Universitas Telkom Menggunakan Metode WebQual 4.0 oleh Yoga

Pratama“ dimana pengukuran yang dilakukan mengukur kepuasan pelanggan. Dan

dengan judul “Evaluasi Kualitas Website Pemerintah Daerah Dengan

Menggunakan WebQual (Studi Kasus Pada Kabupaten Ogan Ilir) oleh Candra

Irawan” dimana pengambilan keputusan dalam uji reliabilitas berdasarkan nilai

Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,6 dengan sampel 30 dan metode pengambilan

sampel menggunakan Purposive Sampling dan Proporsional Sampling. Penelitian

yang penulis lakukan mengukur kualitas website dan metode pengambilan sampel

menggunakan metode stratified random sampling proportional.

2.2 Kualitas

American Heritage Dictionary mendefinisikan kata kualitas sebagai

“sebuah karakteristik atau atribut dari sesuatu”. Dimana sebagai atribut, kualitas

harus dapat diukur dengan membandingkan dengan standar yang sudah diketahui.

Menurut Pressman, ada dua jenis kualitas yaitu kualitas desain dan kualitas

informasi.

a. Kualitas Desain mengacu pada karakteristik yang ditentukan oleh desainer

terhadap suatu item tertentu. Nilai material, toleransi dan spesifikasi kinerja

(13)

jika produk yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan. Dalam

pengembangan perangkat lunak, kualitas desain mencakup syarat, spesifikasi

dan desain system.

b. Kualitas informasi adalah tingkat di mana spesifikasi desain terus diikuti

selama pembuatan. Semakin tinggi tingkat informasi, semakin tinggi kualitas

informasi. Kualitas informasi difokuskan pada implementasi. Dalam

pengembangan perangkatlunak (PL), jika implementasi mengikuti desain dan

system yang dihasilkan memenuhi persyaratan serta tujuan kinerja maka

kualitas informasi menjadi tinggi.

Menurut Lewis & Booms (dalam Tjiptono, 2005) mendefinisikan kualitas

pelayanan adalah ukuran seberapa bagus tingkat layanan yang diberikan mampu

sesuai dengan ekspektasi pelanggan. Kualitas pelayanan ditentukan oleh

kemampuan perusahaan atau lembaga tertentu untuk memenuhi kebutuhan yang

sesuai dengan apa yang diinginkan berdasarkan kebutuhan pelanggan atau

pengunjung. Nilai kualitas pelayanan tergantung pada kemampuan perusahaan

dalam memenuhi harapan pelanggan secara konsisten.

2.3 Website

Menurut Hidayat (2010) website merupakan kumpulan halaman-halaman

yang digunakan untuk menampilkan informasi teks gambar diam atau gerak,

animasi, suara, dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis

ataupun dinamis yang membentuk suatu rangkaian bangunan yang saling terkait,

yang masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman. Hubungan

antara satu halaman website dengan halaman website yang lainnya disebut

(14)

Halaman-halaman dari website akan bisa diakses melalui sebuah URL

yang biasa disebut Homepage. URL (Uniform Resource Locator) ini mengatur

halaman-halaman situs untuk menjadi sebuah hirarki, meskipun

hyperlink-hyperlink yang ada di halaman tersebut mengatur para pembaca dan memberitahu

mereka susunan keseluruhan dan bagaimana arus informasi ini berjalan. Beberapa

website membutuhkan data masukan agar para pengguna bisa mengakses sebagian

atau keseluruhan isi website tersebut. Contohnya, ada beberapa situs-situs bisnis,

situs-situs e-mail gratisan, yang membutuhkan data masukan agar kita bisa

mengakses situs tersebut.

A. Jenis Website

Web atau website dapat dapat dikelompokkan ke dalam beberapa

kelompok bisa berdasarkan tujuannya, besar kecilnya hingga karakteristik website

itu sendiri. Menurut Turban (2006), terdapat klasifikasi situs web yang terdiri dari:

1. Informational Website

Website menyediakan informasi tentang bisnisnya dan produk dan jasa bisnis

itu sendiri.

2. Interactive Website

Website menyediakan peluang kepada konsumen dan bisnisnya itu sendiri

untuk berkomunikasi dan berbagi informasi.

3. Attractors Website

Website yang dapat menarik dan berinterkasi dengan pengunjung

4. Transactional Website

Website yang menjual produk dan jasa

(15)

Website yang dimana mengijinkan pasangan bisnis untuk bekerjasama.

Untag-sby.ac.id merupakan informational website. Sehingga di dalam

mengukur kualitas website menggunakan metode WebQual 4.0 yang

menggunakan tiga dimensi untuk mewakili kualitas dari website, yaitu dimensi

Usability Quality, dimensi Information Quality, dan dimensi Interaction Quality.

Menurut Nilasari (2014) selain menurut sifatnya, website juga dibedakan

berdasarkan dari fungsi utamanya. Jenis website berdasarkan fungsinya sebagai

berikut:

1. Personal website

Personal website merupakan website yang berisi informasi pribadi seseorang.

2. Commercial website

Commercial website merupakan website yang ditujukan untuk bisnis dan

dimiliki oleh sebuah perusahaan.

3. Goverment website

Goverment website merupakan website yang dimiliki oleh pemerintah.

4. Non-profit organizational website

Non-profit website merupakan website yang dimiliki organisasi dan tidak

ditujukan untuk bisnis.

2.4 Kualitas Website

Menurut Hyejeong dan Niehm (2009) mengungkapkan bahwa para

peneliti terdahulu membagi dimensi kualitas website menjadi lima yaitu:

a. Informasi, meliputi kualitas konten, kegunaan, kelengkapan, akurat, dan

relevan.

(16)

c. Kemudahan, meliputi mudah untuk dioperasikan, mudah dimengerti, dan

kecepatan.

d. Kenyamanan, meliputi daya tarik visual, daya tarik emosional, desain kreatif

dan atraktif.

e. Kualitas pelayanan, meliputi kelengkapan secara online dan customer service.

Rayport dan Jaworski dalam Kotler dan Keller (2009:249-250)

mengatakan bahwa website yang efektif menampilkan tujuh elemen desain yang

disebut 7C, yaitu:

1. Context (konteks), tata letak dan desain.

2. Content (konten), teks, gambar, suara, dan video yang ada di dalam website.

3. Community (komunitas), bagaimana situs memungkinkan adanya komunikasi

antar pengguna.

4. Customization (penyesuaian), kemampuan situs untuk menghantarkan dirinya

pada berbagai pengguna atau memungkinkan pengguna mempersonalisasikan

situs.

5. Communication (komunikasi), bagaimana situs memungkinkan komunikasi

situs dengan pengguna, pengguna dengan situs, atau komunikasi dua arah.

6. Connection (koneksi), tingkat hubungan situs itu dengan situs lain.

7. Commerce (perdagangan), kemampuan situs untuk memungkinkan transaksi

komersial.

2.5 Konsep WebQual

WebQual merupakan salah satu metode atau teknik pengukuran kualitas

website berdasarkan persepsi pengguna akhir. Metode ini merupakan

(17)

pengukuran kualitas jasa. WebQual dikembangkan oleh Stuart Barnes & Richard

Vidgen. WebQual berdasar pada konsep Quality Function Deployment (QFD)

yaitu suatu proses yang berdasar pada “voice of customer” dalam pengembangan

dan implementasi suatu produk atau jasa. Dari konsep QFD tersebut, WebQual

disusun berdasar pada persepsi pengguna akhir (end user) terhadap suatu website.

WebQual sudah mulai dikembangkan sejak tahun 1998 dan telah

mengalami beberapa literasi dalam penyusunan dimensi dan butir – butir

pertanyaannya. WebQual disusun berdasarkan penelitian pada tiga area yaitu:

a. Kualitas informasi dari penelitian sistem informasi,

b. Interaksi dan kualitas layanan dari penelitian kualitas sistem informasi,

e-commerce, dan pemasaran, serta

c. Usability dari human computer interaction.

A. Dimensi Webqual

Dimensi – dimensi pada WebQual terdiri dari tiga yaitu:

1. Kualitas Informasi (Information Quality)

Menurut Barnes (2003), Kualitas Informasi meliputi hal-hal seperti informasi

yang akurat, informasi yang bisa dipercaya, informasi yang up to date terbaru,

informasi yang sesuai dengan topik bahasan, informasi yang mudah di

mengerti, informasi yang sangat detail, dan informasi yang disajikan dalam

format desain yang sesuai.

2. Kualitas Interaksi (Interaction Quality)

Meliputi kemampuan memberi rasa aman saat transaksi, memiliki reputasi

yang bagus, memudahkan komunikasi, menciptakan perasaan emosional yang

(18)

pengguna, mampu menciptakan komunitas yang lebih spesifik, merasa yakin

dengan layanan.

3. Kualitas Penggunaan (Usability Quality)

Meliputi kemudahan untuk dipelajari, kemudahan untuk dimengerti,

kemudahan untuk ditelusuri, kemudahan untuk digunakan, sangat menarik,

menampilkan bentuk visual yang menyenangkan, menunjukkan kemampuan,

memberikan pengalaman baru yang menyenangkan.

Persepsi pengguna tersebut terdiri dari dua bagian, yaitu persepsi tentang

mutu layanan yang dirasakan (aktual) dengan tingkat harapan (ideal). Barnes

dan Vidgen (2003) melakukan penelitian dengan menggunakan WebQual

untuk mengukur kualitas website yang dikelola oleh OECD (Organization for

Economic Cooperation and Development). Website yang bermutu dari

perspektif pengguna dapat dilihat dari tingkat persepsi layanan aktual yang

tinggi dan kesenjangan persepsi aktual dengan ideal (gap) yang rendah.

Perkembangan pengukuran perangkat lunak model kualitas website atau

WebQual tersebut pertama kali digunakan pada portal sekolah bisnis

berdasarkan faktor–faktor kemudahan penggunaan, pengalaman, informasi dan

komunikasi, serta integrasi (Barnes dan Vidgen, 2001).

(19)

Tabel 2.1 Usability Quality No Indikator

1 Kemudahan untuk dipelajari

2 Kemudahan untuk dimengerti

3 Kemudahan untuk ditelusuri

4 Kemudahan untuk digunakan

5 Sangat menarik

6 Menampilkan bentuk visual yang menyenangkan

7 Menunjukkan kemampuan

8 Memberikan pengalaman baru yang menyenangkan

Tabel 2.2 Information Quality No Indikator

1 Informasi yang akurat

2 Informasi yang bisa dipercaya 3 Informasi yang up to date terbaru

4 Informasi yang sesuai dengan topik bahasan 5 Informasi yang mudah di mengerti

6 Informasi yang sangat detail

7 Informasi yang disajikan dalam format desain yang sesuai

Tabel 2.3 Interaction Quality No Indikator

1 Memiliki reputasi yang bagus

2 Kemampuan memberi rasa aman saat transaksi

3 Memiliki kepercayaan dalam menyimpan informasi pribadi pengguna 4 Menciptakan perasaan emosional yang lebih personal

5 Mampu menciptakan komunitas yang lebih spesifik

6 Memudahkan komunikasi

7 Merasa yakin dengan layanan

2.6 Stratified random sampling proportional

Stratified random sampling adalah cara mengambil sampel dengan

memperhatikan strata atau pengelompokan di dalam populasi. Teknik stratified

random sampling proportional digunakan bila populasi mempunyai anggota atau

unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional (Sugiyono, 2008).

Rumus yang digunakan dalam metode ini menggunakan rumus slovin.

(20)

Dimana:

n = Jumlah sampel

N = Jumlah populasi

e = tingkat kesalahan

2.7 Skala Likert

Skala Likert digunakan untuk mengukur pendapat, sikap, maupun persepsi

seseorang atau kelompok tentang fenomena atau gejala sosial yang terjadi.

Variabel yang diukur . indikator yang terukur dapat menjadi tolak ukur untuk

membuat pernyataan yang dapat dijawab oleh responden (Iskandar, 2009). Skala

Likert dalam penelitian ini menggunakan nilai 1-4 dimana nilai 1 adalah sangat

tidak setuju, nilai 2 adalah tidak setuju, nilai 3 adalah setuju, nilai 4 adalah sangat

setuju (Likert, 1967).

2.8 Uji Validitas

Validitas adalah tingkat keandalan dan kesahihan alat ukur yang

digunakan. Instrumen dikatakan valid berarti menunjukkan alat ukur yang

dipergunakan untuk mendapatkan data itu valid atau dapat digunakan untuk

mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2007). Dengan demikian,

instrumen yang valid merupakan instrumen yang benar–benar tepat untuk

mengukur apa yang hendak di ukur.

Penggaris dinyatakan valid jika digunakan untuk mengukur panjang,

namun tidak valid jika digunakan untuk mengukur berat. Artinya, penggaris

memang tepat digunakan untuk mengukur panjang, namun menjadi tidak valid

(21)

Uji validitas berguna untuk mengetahui apakah ada pernyataan-pernyataan

pada kuesioner yang harus dibuang/diganti karena dianggap tidak relevan. Teknik

untuk mengukur validitas kuesioner dengan mengkorelasikan antara skor tiap item

dengan skor total dan melakukan koreksi terhadap nilai koefisien korelasi yang

overestimasi. Hal ini agar tidak terjadi koefisien item total yang overestimasi

(estimasi nilai yang lebih tinggi dari yang sebenarnya).

Metode pengambilan keputusan pada uji validitas ini menggunakan

batasan r tabel dengan signifikansi 0,05 dan uji 2 sisi. Jika nilai r hitung lebih

besar dari r tabel maka dikatakan valid, sedangkan jika nilai r hitung lebih kecil

dari r tabel maka dikatakan tidak valid.

2.9 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas berguna untuk menetapkan apakah instrumen yang dalam

hal ini kuesioner dapat digunakan lebih dari satu kali, paling tidak oleh responden

yang sama akan menghasilkan data yang konsisten. Dengan kata lain, reliabilitas

instrumen mencirikan tingkat konsistensi. Instrumen kuesioner yang tidak reliabel

maka tidak dapat konsisten untuk pengukuran sehingga hasil pengukuran tidak

dapat dipercaya. Uji reliabilitas yang banyak digunakan pada penelitian yaitu

menggunakan metode Cronbach’s Alpha.

Metode pengambilan keputusan pada uji reliabilitas ini diuji dengan

melihat nilai Cronbach’s Alpha. Jika nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari nilai

r tabel maka dikatakan data reliabel, sedangkan jika nilai Cronbach’s Alpha lebih

kecil daripada r tabel maka dikatakan data tidak reliabel (Sugiyono, 2012).

Menurut Sugiyono (2007) menjelaskan perbedaan antara penelitian yang valid dan

(22)

Penelitian yang valid artinya bila terdapat kesamaan antara data yang

terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti.

Artinya, jika objek berwarna merah, sedangkan data yang terkumpul berwarna

putih maka hasil penelitian tidak valid. Sedangkan penelitian yang reliabel bila

terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda. Kalau dalam objek kemarin

berwarna merah, maka sekarang dan besok tetap berwarna merah.

2.10 Uji Asumsi

Di dalam uji statistika regresi dilakukan pula uji asumsi klasik sebagai

syarat terlaksananya analisis regresi linear berganda, yaitu:

a. Normalisasi Data

Menurut Sugiyono (2007) penggunaan statistik parametris, bekerja dengan

asumsi bahwa data setiap variabel yang akan di analisis membentuk distribusi

normal. Bila data tidak normal maka teknik statistik parametrik tidak dapat

digunakan untuk alat analisis. Suatu data yang membentuk distribusi normal

bila jumlah data di atas dan di bawah rata-rata adalah sama, demikian juga

simpangan bakunya sehingga dapat membentuk suatu kurve normal. Selain

kurve normal umum, juga terdapat kurve normal standar. Dikatakan standar,

karena nilai rata – ratanya adalah 0 dan simpangan bakunya adalah 1,2,3,4, dst.

Nilai simpangan baku selanjutnya dinyatakan dalam simbol z. Kurve normal

umum dapat diubah ke dalam kurve normal standart, dengan menggunakan

rumus 2.2.

(( (i- )))/s...(2.2)

(23)

xi = Data ke i dari suatu kelompok data

= Rata – rata kelompok

S = Simpangan baku

Pengujian dilakukan dengan menggunakan metode Normal Probabilitas Plots.

Normal Probabilitas Plots berbentuk grafik yang digunakan untuk mengetahui

apakah dalam sebuah model regresi, nilai regresi residual terdistribusi dengan

normal atau tidak. Model regresi yang baik seharusnya distribusi regresi

residual normal atau mendekati normal.

b. MultikoLinearitas

Menurut Ghozali (2005) multikolinearitas pada dasarnya merupakan fenomena

(regresi) sampel. Ketika mengendalikan fungsi regresi populasi atau teoritis,

semua model mempunyai pengaruh terpisah atau independent atas variabel

terikat Y. Tetapi mungkin terjadi dalam suatu sampel tertentu yang manapun

yang digunakan untuk menguji beberapa atau semua variabel X sangat kolinier

sehingga tidak bisa mengisolasi pengaruhnya terhadap variabel Y. Secara

ringkas sampel yang digunakan tidak cukup kaya untuk mengakomodasikan

semua variabel X dalam analisis. Untuk mendeteksi adanya multikolinieritas

digunakan persamaan 2.3.

...(2.3)

Menurut Ghozali (2012) Dasar pengambilan keputusan pada uji

Multikolinieritas dapat dilakukan dengan dua cara yakni:

(24)

a) Jika nilai Tolerance lebih besar dari 0,10 maka artinya tidak terjadi

Multikolinieritas terhadap data yang di uji. Sebaliknya,

b) Jika nilai Tolerance lebih kecil dari 0,10 maka artinya terjadi

multikolinieritas terhadap data yang di uji.

2. Melihat nilai VIF (Variance Inflation Factor)

a) Jika nilai VIF lebih kecil dari 10,00 maka artinya tidak terjadi

multikolinieritas terhadap data yang di uji. Sebaliknya,

b) Jika nilai VIF lebih besar dari 10,00 maka artinya terjadi

multikolinieritas terhadap data yang di uji.

c. Heteroskedastisitas

Menurut Priyatno (2010) Heteroskedastisitas adalah keadaan dimana terjadinya

ketidaksamaan varian dari residual pada model regresi. Model regresi yang

baik mensyaratkan tidak adanya masalah Heteroskedastisitas. Untuk

mendeteksi ada tidaknya Heteroskedastisitas ada beberapa metode, antara lain

dengan cara uji Spearman’s rho, uji Park, uji Glejser, dan dengan melihat pola

titik – titik pada scatterplots regresi. Pada tugas akhir ini akan dibahas metode

uji Glejser.

Menurut Ghozali (2011) dasar pengambilan keputusan pada uji

heteroskedastisitas yakni:

a) Jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka kesimpulannya adalah

tidak terjadi heteroskedastisitas. Sebaliknya,

(25)

d. Autokorelasi

Menurut Sugiyono (2008) istilah Autokorelasi didefinisikan sebagai korelasi

antar anggota serangkaian observasi yang diurutkan menurut waktu atau ruang.

Untuk mengetahui adanya Autokorelasi atau tidak dapat dilakukan melalui

percobaan d dari Durbin-Watson persamaan 2.4.

...(2.4)

e. Linearitas

Menurut (Priyatno, 2010) istilah Linearitas didefinisikan sebagai bentuk

hubungan antara variabel independen dan variabel dependen adalah linear. Uji

Linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel tersebut

menunjukkan hubungan yang linear atau tidak.

2.11 Regresi

Menurut Tjiptono (2005) metode regresi (dan korelasi) merupakan metode

paling popular dan banyak digunakan dalam praktik peramalan bisnis. Analisis

regresi merupakan metode statistik yang digunakan untuk mengidentifikasi

karakteristik dan kekuatan asosiasi atau hubungan Antara dua atau lebih variabel,

yaitu satu atau lebih variabel bebas (independent variables) dan satu variabel

terikat/tergantung (dependent variables).

Regresi memiliki bentuk bermacam-macam. Regresi linear sederhana

maupun regresi linear berganda digunakan untuk mencari model hubungan linear

antara variable-variabel bebas dengan variabel terikat sepanjang tipe datanya

adalah interval atau rasio. Pada persamaan 2.5 regresi dummy memfasilitasi

(26)

Regresi data panel memberikan keleluasaan kepada peneliti apabila data yang

diregresikan merupakan cross-section maupun data runtun waktu. Sedangkan

regresi logistik membantu peneliti untuk meregresikan variabel terikat yang

bertipe nominal (biner) maupun nominal atau ordinal non biner.

Y β0 + β1X1 + β2X2 + ... + βnXn+ ε...(2.5)

dengan:

Y adalah variabel terikat.

β0 adalah koefisien intercept regresi.

⬬¬¬1, β2, β3adalah koefisien slope regresi.

X1X2X3 adalah variabel bebas.

ε adalah error persamaan regresi.

2.12 Regresi Linear Berganda

Menurut Tjiptono (2005) regresi ini lebih sesuai dengan kenyataan di

lapangan bahwa suatu variabel terikat tidak hanya dapat dijelaskan oleh satu

variabel bebas saja tetapi perlu dijelaskan oleh beberapa variabel terikat. Proses

perhitungan secara umum adalah sama dengan regresi linear sederhana hanya

perlu pengembangan sesuai dengan kebutuhan regresi linear berganda.

2.13 Uji Koefisien Regresi Secara Bersama (Uji F)

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen

(X1,X2….Xn) secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap

variabel dependen (Y). Atau untuk mengetahui apakah model regresi dapat

digunakan untuk memprediksi variabel dependent atau tidak. Signifikan berarti

(27)

Langkah-langkah atau urutan menguji hipotesa dengan distribusi f adalah sebagai

berikut:

a. Merumuskan Hipotesis

1. Ho: β1 β2 β3 β4 = 0, berarti secara bersama-sama tidak ada pengaruh

variabel bebas terhadap variabel terikat.

2. Ha: apabila minimal terdapat satu β ≠ 0 maka terdapat pengaruh variabel

bebas terhadap variabel terikat.

b. Menentukan tingkat signifikansi

Tingkat signifikansi menggunakan a = 5% (signifikansi 5% atau 0,05 adalah

ukuran standar yang sering digunakan dalam penelitian).

c. Menentukan F hitung

d. Menentukan F table

Setelah menentukan taraf nyata atau derajat keyakinan yang digunakan, maka

bisa menentukan nilai t tabel. Dengan derajat bebas (df) dalam distribusi F ada

dua, yaitu:

1) df numerator = dfn = df1 = k – 1

2) df denumerator = dfd = df2 = n – k

Keterangan:

df = degree of freedom atau derajad kebebasan

n = Jumlah sampel

k = banyaknya koefisien regresi

e. Kriteria pengujian

1. Ho diterima bila F hitung < F tabel.

(28)

f. Membandingkan F hitung dengan F tabel.

g. Kesimpulan

Keputusan bisa menolak Ho atau menolak Ho menerima Ha. Nilai F tabel yang

diperoleh dibanding dengan nilai F hitung apabila F hitung lebih besar dari F

tabel, maka ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang

signifikan antara variabel independent dengan variabel dependent.

2.14 Uji Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji T)

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel

independent (X1, X2,…..Xn) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap

variabel dependent (Y). Tujuan dari uji t adalah untuk menguji koefisien regresi

secara individual. Langkah-langkah atau urutan menguji hipotesa dengan

distribusi t adalah sebagai berikut:

1. Merumuskan hipotesa

Ho: βi 0, artinya variabel bebas bukan merupakan penjelas yang signifikan

terhadap variabel terikat. Ha: βi ≠ 0, artinya variabel bebas merupakan penjelas

yang signifikan terhadap variabel terikat.

a. Hipotesa nol = Ho

Ho adalah suatu pernyataan mengenai nilai parameter populasi. Ho

merupakan hipotesis statistik yang akan diuji hipotesis nihil.

b. Hipotesa nol = Ha

Ha adalah suatu pernyataan yang diterima jika data sampel memberikan

(29)

2. Menentukan tingkat signifikansi

Tingkat signifikansi menggunakan α 5% (signifikansi 5% atau 0,05 adalah

ukuran standar yang sering digunakan dalam penelitian).

3. Menentukan T hitung

4. Menentukan T table

Setelah menentukan taraf nyata atau derajat keyakinan yang digunakan sebesar

α 1% atau 5% atau 10%, maka bisa menentukan nilai t tabel pada persamaan

2.5.

Dengan:

df = n – k... (2.6)

Keterangan:

df = Degree of freedom atau derajat kebebasan

n = Jumlah sampel

k = Banyaknya koefisien regresi + konstanta

5. Kriteria Pengujian

a. Ho diterima jika -T tabel < T hitung < T tabel

b. Ho ditolak jika -T hitung < -T tabel atau T hitung > T tabel

6. Membandingkan T hitung dengan T tabel

7. Kesimpulan

Keputusan bisa menolak Ho atau menolak Ho menerima Ha. Nilai t tabel yang

diperoleh dibandingkan nilai t hitung, bila t hitung lebih besar dari t tabel,

maka Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa independent variabel

(30)

maka Ho diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa independent variabel

tidak berpengaruh terhadap dependent variabel.

2.15 Analisis Korelasi Ganda

Digunakan untuk mencari hubungan antara dua variabel bebas atau lebih

yang secara bersama-sama dihubungkan dengan variabel terikatnya. Sehingga

dapat diketahui besarnya sumbangan seluruh variabel bebas yang menjadi obyek

penelitian terhadap variabel terikatnya. Langkah-langkah menghitung koefisien

ganda adalah sebagai berikut:

1. Jika harga r belum diketahui, maka hitunglah harga r. Biayanya sudah ada

karena kelanjutan dari korelasi tunggal

2. Hitunglah r hitung untuk dua variabel bebas persamaan 2.7 dengan rumus

Dimana R yx1x2 = koefisien korelasi ganda antara variabel x1 dan x2

ryx1 = koefisien korelsi x1 terhadap Y

ryx2 = koefisien korelsi x2 terhadap Y

rx1x2 = koefisien korelsi x1 terhadap X2

3. Tetapkan taraf signifikansi (α), sebaiknya disamakan dengan α terdahulu

4. Tentukan kriteria pengujian R, yaitu:

Ha : tidak siginifikan

H0: signifikan

(31)

H0 : R yx1x2 ≠ 0

Jika F hitung≤F tabel maka H0 diterima

5. Cari F hitung dengan persamaan 2.8:

1

dimana k = banyaknya variabel bebas

n = banyaknya anggota sampel

dengan melihat tabel f didapat nilai Ftabel

7. Bandingkan Fhitung dan Ftabel

8. Kesimpulan

Jika:

Fhitung > Ftabel maka (H0 ditolak) ada pengaruh signifikan.

Fhitung < Ftabel maka (H0 diterima) tidak ada pengaruh signifikan.

2.16 Analisis Determinasi (R2)

Koefisien Determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui seberapa besar

prosentase sumbangan pengaruh variabel independent secara serentak terhadap

variabel dependent. Dalam analisis regresi berganda, koefisien determinasi

mengukur proporsi atau presentase sumbangan variabel penjelas yang masuk ke

(32)

dan Sugiarto, 2000). Determinasi adalah diantara nol dan satu (0<R2<1) dan selalu

bernilai positif, sebab merupakan rasio dari dua jumlah kuadrat yang nilainya juga

selalu positif. Menurut Sugiyono (2007) dasar untuk memberikan interpretasi

koefisien korelasi sebagai berikut:

0,00 – 0,199 = sangat rendah

0,20 - -,399 = rendah

0,40 – 0,599 = sedang

0,60 – 0,799 = kuat

0,80 – 1,000 = sangat kuat

2.17 Model Konseptual

Berdasarkan model konseptual, penelitian ini memiliki hipotesis:

H1: Kualitas penggunaan berpengaruh signifikan terhadap kualitas website.

H2: kualitas informasi berpengaruh signifikan terhadap kualitas website.

H3: Kualitas interaksi berpengaruh signifikan terhadap kualitas website.

H1

H2

H3

Gambar 2.1 Model Konseptual

Information Quality

Interaction Quality

Quality website Usability

(33)

25

Pada bab ini menjelaskan tentang tahap penelitian yang dilakukan dalam

pengukuran kualitas website Untag. Secara singkat dapat dilihat pada Gambar 3.1

di bawah ini.

Gambar 3.1 Tahap Penelitian

3.1 Tahap Pendahuluan

Tahap pendahuluan ini dilakukan studi literatur yang menghasilkan

pengertian dan penjelasan dari masing-masing teori yang dibutuhkan dalam

melakukan penelitian ini. Hasil studi literatur dapat dilihat pada Bab 2. Pada

landasan teori terdiri dari pengertian kualitas, website, kualitas website, WebQual,

uji validitas, uji asumsi, regresi, regresi linear berganda, uji F, Uji T, analisis

(34)

3.2 Tahap Pengumpulan Data

3.2.1 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah Siswa SMA Kelas XI yang terdapat

pada rayon 26 (SMA Dr. Soetomo Surabaya, SMA Kristen Anak Bangsa

Surabaya, SMA 17 Agustus 1945) dengan total siswa kelas XI adalah 428 orang.

Populasi menggunakan siswa sma kelas XI dikarenakan saat ini siswa sma kelas

XII telah memasuki masa liburan sekolah setelah menjalani ujian nasional. Teknik

pengambilan sampel yang digunakan adalah rumus slovin dengan metode

stratified random sampling proportional hal ini dikarenakan jumlah populasi yang

sangat besar. Untuk menghitung sampel yang digunakan dalam penelitian ini

dengan tingkat kesalahan 5%.

Dalam penelitian ini yang akan menjadi sampel merupakan siswa SMA

kelas XI yang berada pada rayon 26. Jumlah sampel yang diperoleh sejumlah 206

responden, 206 responden diperoleh berdasarkan metode stratified random

sampling proportional. Setelah mengetahui jumlah sampel yang akan digunakan,

maka langkah selanjutnya adalah menentukan sampel yang digunakan di tiap

sekolah SMA.

3.2.2 Variabel Penelitian

Dalam langkah ini memetakan mana yang termasuk ke dalam variabel

bebas (independent) maupun variabel terikat (dependent) dari variabel yang ada di

dalam metode Webqual 4.0.

3.2.3 Pembuatan Kuesioner

Langkah selanjutnya yang dilakukan setelah menentukan variabel yang

(35)

dalam langkah ini adalah lembar kuesioner. Langkah-langkah dalam membuat

kuesioner adalah sebagai berikut :

a. Menentukan indikator pada variabel Webqual 4.0

Pada tahap setelah menentukan variabel yang digunakan maka langkah

selanjutnya adalah melakukan seleksi setiap indikator yang ada di

masing-masing variabel dan disesuaikan dengan yang ada pada objek penelitian.

b. Menyusun lembar kerja pernyataan

Lembar kerja pernyataan ini disusun setelah melakukan seleksi indikator yang

digunakan dalam penelitian ini. Setiap indikator yang digunakan dalam

penelitian ini di buat pernyataan.

c. Melakukan seleksi pernyataan

Pada tahap ini hal yang dilakukan adalah melakukan seleksi pernyataan yang

memiliki arti atau makna yang sama dari setiap indikator.

Hasil Dari pembuatan Kuesioner dapat dilihat pada Lampiran 1.

Contoh kuesioner yang akan diajukan kepada pengunjung website dapat dilihat

(36)

Gambar 3.2 Contoh Kuesioner

1. Pengukuran Variabel

Pengukuran variabel dilakukan dengan menggunakan skala Likert.

Prosedur pengukuran sebagai berikut:

a. Responden diminta untuk menyatakan setuju atau tidak setuju terhadap

pernyataan yang diajukan peneliti atas dasar persepsi masing – masing

responden. Jawaban terdiri dari lima pilihan, yakni: Sangat Setuju (SS),

Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS).

b. Pemberian nilai (scoring). Untuk jawaban Sangat Setuju (SS) diberikan

nilai 4, dan seterusnya menurun sampai pada jawaban Sangat Tidak Setuju

(37)

Tabel 3.1 Bobot Nilai Jawaban Responden

Jawaban Nilai

Sangat Setuju 4

Setuju 3

Tidak Setuju 2

Sangat Tidak Setuju 1

2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada pengguna layanan website

untag-sby.ac.id. Penelitian ini dilakukan dalam kurun waktu empat bulan, yaitu

April 2016 – Juli 2016.

3. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini data dikumpulkan melalui dua cara, yaitu (1)

riset kepustakaan dan (2) riset lapangan. Riset kepustakaan dipergunakan

untuk mengumpulkan data mengenai penelitian terdahulu, teori-teori yang

mendukung penelitian, dan data pendukung lainnya. Sedangkan riset

lapangan dipergunakan untuk mengumpulkan data dari responden.

Pengumpulan data di lapangan dilakukan dengan survei

menggunakan kuesioner. Kuesioner dibagikan kepada siswa SMA kelas XI

rayon 26 sebagai pengguna website untag-sby.ac.id. Sebelum kuesioner ini

dibagikan kepada siswa SMA kelas XI rayon 26 dilakukan wawancara

kepada siswa sebagai responden, apakah sebelumnya pernah mengakses

website untag-sby.ac.id jika siswa pernah mengakses maka kuesioner

dibagikan kepada siswa sedangkan jika siswa tidak pernah menggunakan

layanan tersebut maka kuesioner tidak dibagikan kepada siswa tersebut.

(38)

dikumpulkan kembali dan siap untuk diolah. Banyak penelitian yang telah

menggunakan cara ini untuk mengumpulkan data.

4. Sumber Data

Sumber data yang diperlukan dalam penelitian berasal dari:

a. Data Primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari responden melalui

kuesioner yang dibagikan.

b. Data Sekunder, yaitu data yang diperlukan sebagai pendukung data

primer. Data yang diambil berasal dari buku, jurnal.

3.3 Analisis Data

3.3.1 Tabulasi Data

Kuesioner yang telah dikembalikan oleh responden diseleksi kelengkapan

pengisiannya, hanya kuesioner yang terisi lengkap yang dipergunakan, data yang

sudah diseleksi diberi kode sesuai dengan variabel dan klasifikasi variabel, dan

selanjutnya ditabulasi menggunakan perangkat lunak Microsoft Excel 2010.

3.3.2 Tahapan Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linear

berganda. Sebelum itu perlu dilakukan uji validitas dan reliabilitas terlebih dahulu

yang selanjutnya di lakukan proses uji normalitas data dan asumsi klasik sebagai

syarat terlaksananya analisis regresi linear berganda.

3.3.3 Uji Validitas

Uji validiitas dilakukan pada masing-masing variabel X dan Y. Uji

validitas dilakukan untuk mengetahui pertanyaan dan pernyataan mana yang valid

(39)

tingkat signifikan r tabel = 0,138 apabila alat ukur tersebut berada < 0,138 (tidak

valid). Pengujian statistik mengacu pada kriteria :

a. r hitung < 0,138 maka tidak valid

b. r hitung > 0,138 maka valid

Untuk pengujian validitas instrumen penelitian ini menggunakan program excel

dalam tabulasi data dan memasukkan data tersebut ke dalam program SPSS

dengan metode Corrected Item Total Correlation.

3.3.4 Uji Reliabilitas

Setelah dilakukan uji validitas atas pertanyaan yang digunakan dalam

penelitian tersebut, selanjutnya dilakukan uji reliabilitas. Uji reliabilitas bertujuan

untuk mengetahui apakah alat pengumpul data pada dasarnya menunjukkan

tingkat ketepatan, keakuratan, kestabilan atau konsistensi alat tersebut dalam

mengungkapkan gejala tertentu dari sekelompok individual, walaupun dilakukan

pada waktu yang berbeda.

Uji reliabilitas dilakukan terhadap pernyataan-pernyataan yang sudah

valid. Reliabilitas menyangkut ketepatan alat ukur. Untuk teknik perhitungan

reliabilitas kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan Statistical Product and Service Solution (SPSS) 17 for windows.

Item dikatakan reliabel jika nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari nilai r tabel

dengan N = 206 dan α =5%.

a. Jika nilai Cronbach’s Alpha > 0,138 maka reliabel

(40)

3.3.5 Uji Asumsi

Dalam melakukan analisis regresi dilakukan pula uji asumsi klasik yang

terdiri dari Multikolinearitas, Heteroskedastisitas, dan Autokorelasi. Selain itu

pastinya diuji pula Normalitas Data sebagai syarat dalam melakukan analisis

regresi.

a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data terdistribusi dengan

normal atau tidak. Analisis regresi linear mensyaratkan bahwa data harus

terdistribusi dengan normal. Uji ini dilakukan dengan metode Normal

Probability Plots. Dasar pengambilan keputusan untuk mendeteksi kenormalan

adalah jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah

diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Sedangkan jika

data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti arah diagonal,

maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

b. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas merupakan keadaan dimana antara dua variabel independen

atau lebih pada model regresi terjadi hubungan linear yang sempurna atau

mendekati sempurna. Model regresi yang baik mensyaratkan tidak adanya

multikolinearitas. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas digunakan

metode dengan melihat nilai Tolerance dan VIF. Metode pengambilan

keputusan yaitu jika semakin kecil nilai Tolerance dan semakin besar nilai

VIF maka semakin mendekati terjadinya masalah multikolinearitas. Dalam

kebanyakan penelitian menyebutkan bahwa jika Tolerance lebih dari 0,1 dan

(41)

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas dengan pendekatan Glejser (Glejser Test) yaitu dengan

meregresikan variabel bebas terhadap nilai residualnya. Nilai absolut residual

diperoleh dengan cara menghitung nilai residual melalui perhitungan regresi

antara variabel independent dengan variabel dependent. Tahapan dalam uji

heteroskedastisitas sebagai berikut :

1. Menghitung nilai residual dengan cara meregresikan Usability Quality,

Information Quality, Interaction Quality, dan Quality.

2. Menghitung nilai absolut dari nilai residual.

3. Meregresikan nilai Usability Quality, Information Quality, Interaction

Quality terhadap nilai absolut residual yang dihasilkan.

d. Uji Autokorelasi

Model regresi yang baik mensyaratkan tidak adanya masalah autokorelasi.

Untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi dengan menggunakan uji

Durbin-Watson (DW test). Uji Durbin-Watson yaitu dengan membandingkan

nilai Durbin-Watson dari hasil regresi dengan nilai Durbin-Watson tabel.

1. dU < DW < 4-dU maka H0 diterima (tidak terjadi autokorelasi)

2. DW < dL atau DW > 4-dL maka H0 ditolak (terjadi autokorelasi)

3. dL < DW < dU atau 4-dU <DW < 4-dL maka tidak ada keputusan yang

pasti.

Dimana :

dU = Batas atas Durbin Watson

(42)

e. Uji Linearitas

Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen dan

variabel dependen menunjukkan hubungan yang linear atau tidak bisa

dilakukan dengan cara membandingkan nilai signifikansi Linearity dengan

signifikansi yang ditetapkan yaitu 0,05.

1. Bila sig.linearity < 0,05 maka H0 diterima, yang berarti regresi linear.

2. Bila sig.linearity ≥ 0,05 maka H1 ditolak, yang berarti regresi tidak linear.

3.3.6 Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear yang digunakan adalah regresi linear berganda

karena untuk mengetahui pengaruh variabel independent (Usability Quality,

Information Quality, Interaction Quality) secara serentak dan secara parsial

terhadap variabel dependent (Quality).

Model persamaan regresi linear berganda adalah sebagai berikut:

dimana:

y = variabel dependent

a = konstanta

b1,b2,b3 = koefisien regresi

x1,x2,x3 = variabel independent

Pengujian yang dilakukan pada analisis regresi linear berganda yaitu uji F dan uji

t. Langkah analisis regresi dan prosedur pengujiannya sebagai berikut:

(43)

Analisis R2 (R Square) atau koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui

seberapa besar prosentase sumbangan pengaruh variabel independent secara

bersama - sama terhadap variabel dependent.

b. Uji F

Uji F digunakan untuk menguji pengaruh variabel independent secara

bersama-sama terhadap variabel dependent.

c. Uji t

Uji t digunakan untuk menguji pengaruh variabel independent secara parsial

(44)

36

Pada bab ini akan membahas mengenai hasil dari analisis yang dilakukan.

Hasil dan pembahasan ini terdiri dari gambaran umum responden, kualitas

website, uji validitas dan reabilitas, uji asumsi, analisis regresi linear berganda.

4.1 Tahap Pendahuluan

A. Studi Literatur

Dalam penelitian ini langkah awal yang dilakukan adalah melakukan studi

literatur. Pada studi literatur ini menghasilkan hasil observasi pada website Untag

dan penjelasan dari masing-masing dasar teori yang berhubungan dengan proses

penyelesaian masalah yang ada. Hasil dari studi literatur dapat dilihat pada bab 2

landasan teori yang terdiri dari kualitas, kualitas website, WebQual, uji validitas,

uji asumsi, regresi, regresi linear berganda, uji F, uji T, analisis korelasi ganda,

analisis determinasi (R2). Hasil studi literatur diatas digunakan untuk

menyelesaikan langkah-langkah pengerjaan selanjutnya dalam menyelesaikan

sebuah permasalahan.

B. Website Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Untag merupakan salah satu perguruan tinggi swasta di Surabaya yang

berbasis Teknologi Informasi (TI). Untag memiliki website yang beralamatkan

(45)

Gambar 4.1 Homepage website Untag

4.2 Populasi dan sampel penelitian

4.2.1 Populasi

Responden yang dipakai dalam penelitian ini adalah siswa SMA kelas XI

rayon 26 (SMA 17 Agustus 1945 Surabaya, SMA Dr Soetomo, SMA Kristen

Anak Bangsa) dengan jumlah populasi sebanyak 428 siswa. Data populasi

didapatkan dari dinas pendidikan kota Surabaya. Berikut adalah data populasi

siswa SMA kelas XI rayon 26

Tabel 4.1 Jumlah siswa SMA kelas XI Rayon 26

Nama Sekolah Jumlah Siswa

SMA Dr Soetomo Surabaya 197 siswa

SMA Kristen Anak Bangsa 19 siswa

SMA 17 Agustus 1945 Surabaya 212 siswa

Total 428 siswa

4.2.2 Sampel

Populasi dalam penelitian ini diketahui sebanyak 428 siswa, maka langkah

(46)

kuesioner. Perhitungan sampel menggunakan rumus 2.1 dengan rincian sebagai

berikut.

n = 428 / (1 + 428 * 0,052)

n = 428 / (1+ 1,07)

Dihasilkan jumlah sampel sebesar 206 siswa.. Dari 206 siswa tersebut dibagi lagi

menjadi 3 SMA kelas XI tahun ajaran 2015-2016. Menentukan sampel

menggunakan rumus sebagai berikut.

Sampel yang diperlukan ……….(4.1)

Didapatkan hasil perhitungan sampel tiap sekolah sebagai berikut.

Tabel 4.2 Sampel siswa SMA kelas XI rayon 26

Nama Sekolah Jumlah

Jumlah Sampel 206 Siswa

4.3 Variabel Penelitian

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variable yang ada di

dalam metode WebQual 4.0 yang terdiri dari usability Quality, Information

Quality, Interaction Quality, Kualitas. Model konseptual dapat dilihat pada

(47)

H1

a. Menentukan indikator pada variabel Webqual 4.0

Kuesioner disusun berdasarkan indikator dari masing-masing variabel

yang ada pada Webqual 4.0 dimana setiap variabel memiliki beberapa

indikator. Indikator pada setiap variabel dapat dilihat pada Tabel 4.3

Tabel 4.3 Indikator Tiap Variabel

No. Variabel Indikator

1 Usability Mudah dipelajari

(48)

Lanjutan Tabel 4.3 Indikator Tiap Variabel

No Variabel Indikator

Desain situs

Memenuhi kebutuhan informasi

Memberi pengalaman positif

Menunjukan kemampuan

2 Information Informasi yang akurat

Informasi yang bisa dipercaya

Informasi yang terbaru

Informasi yang relevan

Informasi yang mudah dipahami

Informasi yang terperinci

Informasi dalam format yang sesuai

3 Interaction Rasa aman

Menjaga informasi pribadi

Komunitas yang spesifik

Kemudahan komunikasi

Percaya akan layanan

4 Quality Kualitas website

b. Menyusun lembar kerja pernyataan

Dari indikator yang telah ditentukan, maka langkah selanjutnya adalah

menyusun lembar kerja pernyataan. Lembar kerja pernyataan disusun

berdasarkan indikator dari masing-masing variabel. Lembar pernyataan

(49)

Tabel 4.4 Lembar Pernyataan

No. Variabel Indikator Pernyataan

1 Usability

Mudah dipelajari Website untag-sby.ac.id mudah untuk

di operasikan

Mudah digunakan Anda merasa website untag-sby.ac.id mudah untuk digunakan

Mudah dimengerti Interaksi dengan website

untag-sby.ac.id jelas dan mudah dipahami

Mudah ditelusuri Website untag-sby.ac.id memiliki

kemudahan dalam mencari informasi yang di inginkan

Tampilan menarik Website untag-sby.ac.id memiliki

tampilan yang menarik

Desain situs Website untag-sby.ac.id memiliki

design sesuai dengan jenis website untuk pendidikan

Memberi

pengalaman positif

Website untag-sby.ac.id memberikan anda pengalaman positif informasi yang sesuai dengan fakta yang ada

Informasi yang bisa dipercaya

Website untag-sby.ac.id memberikan informasi yang dapat dipercaya Informasi yang

terbaru

Website untag-sby.ac.id menyediakan informasi yang di update paling lama 30 hari

Website untag-sby.ac.id memberikan informasi secara terperinci

Informasi dalam format yang sesuai

Website untag-sby.ac.id menyajikan informasi dalam format yang sesuai

3 Interaction Rasa aman Website untag-sby.ac.id memberikan

(50)

Lanjutan Tabel 4.4 Lembar Pernyataan

No. Variabel Indikator Pernyataan

Komunitas yang spesifik

Website untag-sby.ac.id memberikan ruang untuk komunitas

Kemudahan komunikasi

Website untag-sby.ac.id memberikan kemudahan berkomunikasi dengan universitas

4 Quality Kualitas website Menurut anda website untag-sby.ac.id

berkualitas

c. Melakukan seleksi pernyataan

Pada Tabel 4.2 menjelaskan bahwa pernyataan yang terbentuk dari

masing-masing variabel terdiri dari 21 pernyataan. Hasil dari seleksi

pernyataan ini menghasilkan 20 pernyataan. Lebih jelasnya dapat dilihat

pada Tabel 4.5

Tabel 4.5 Lembar Seleksi Pernyataan

No. Variabel Indikator Pernyataan

1 Usability

Mudah dipelajari Website untag-sby.ac.id mudah

untuk di operasikan Mudah digunakan

Mudah dimengerti Interaksi dengan website untag-sby.ac.id jelas dan mudah dipahami Mudah ditelusuri Website untag-sby.ac.id memiliki

kemudahan dalam mencari

informasi yang di inginkan

Tampilan menarik Website untag-sby.ac.id memiliki tampilan yang menarik

Desain situs Website untag-sby.ac.id memiliki

design sesuai dengan jenis website untuk pendidikan

Memberi pengalaman positif

Website untag-sby.ac.id

memberikan anda pengalaman

positif Menunjukan

kemampuan

Website untag-sby.ac.id

(51)

Lanjutan Tabel 4.5 Lembar Seleksi Pernyataan

No. Variabel Indikator Pernyataan

2 Information

Informasi yang akurat

Website untag-sby.ac.id

menyediakan informasi yang sesuai dengan fakta yang ada

Informasi yang bisa dipercaya

Website untag-sby.ac.id

memberikan informasi yang dapat dipercaya

Informasi yang terbaru

Website untag-sby.ac.id

menyediakan informasi yang di update paling lama 30 hari

Informasi yang relevan

Website untag-sby.ac.id

menyediakan informasi yang

relevan

memberikan informasi secara

terperinci Informasi dalam

format yang sesuai

Website untag-sby.ac.id menyajikan informasi dalam format yang sesuai

3 Interaction Rasa aman Website untag-sby.ac.id

memberikan rasa aman ketika

sedang melakukan pendaftaran

mahasiswa baru online Menjaga

informasi pribadi

Anda merasa yakin dengan layanan yang di berikan di website

untag-Anda merasa yakin dengan layanan yang di berikan di website untag-sby.ac.id

4 Quality Kualitas website Menurut anda website

(52)

4.5 Pengumpulan data

Pada Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa kuesioner sebanyak 206 yang

dibagikan kepada responden dan kuesioner yang kembali sebanyak 206 dengan

rate responden 100% maka data tersebut layak untuk dianalisis. Bukti

pengumpulan data dari masing-masing sekolah dapat dilihat pada Lampiran 2.

Tabel 4.6 Hasil Pengumpulan Data

Jumlah Kuesioner yang dibagikan 206

Jumlah Kuesioner yang kembali 206

Jumlah Kuesioner yang memenuhi

kriteria 206/206*100%

Rate responden 100%

4.6 Tahap Analisis

4.6.1 Tabulasi Data

Dalam tahap analisis langkah awal dilakukan proses tabulasi dimana dari

hasil kuesioner yang telah memenuhi kriteria di inputkan nilai dari masing-masing

variabel ke dalam perangkat lunak MICROSOFT EXCEL 2010. Hasil tabulasi

data dapat dilihat pada Lampiran 3.

4.6.2 Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk menguji masing-masing variabel yaitu

Usability Quality (X1), Information Quality (X2), Interaction Quality (X3),

Quality (Y) dengan menggunakan program SPSS 17. Jika hasil perhitungan dari

masing-masing variabel menghasilkan r hasil lebih besar daripada r Tabel maka

dapat dikatakan data yang didapat valid, sedangkan bila r hasil lebih kecil

daripada r Tabel maka data yang didapat tidak valid. Untuk lebih jelasnya dapat

(53)

Tabel 4.7 Uji Validitas Usability Quality

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Penjelasan dari output uji validitas X1 menggunakan SPSS adalah sebagai

(54)

Nilai r Tabel pada Tabel r statistik didapatkan sebesar 0,138. Pada uji

validitas yang dilakukan pada variabel Usability Quality (X1), diketahui bahwa

semua nilai r hitung lebih besar dari r Tabel, yang artinya semua item kuesioner

tersebut dinyatakan valid. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.8

rangkuman uji validitas.

Tabel 4.8 Rangkuman Uji Validitas Usability Quality (X1)

No r hitung r Tabel Keterangan

Tabel 4.9 Uji Validitas Information Quality

(55)

X26 Pearson Correlation .269** .292** .311** .242** .262** 1 .469** .662** Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 206 206 206 206 206 206 206 206

X27 Pearson Correlation .224** .369** .321** .234** .283** .469** 1 .659** Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .001 .000 .000 .000

N 206 206 206 206 206 206 206 206

TOTAL Pearson Correlation .649** .658** .592** .617** .562** .662** .659** 1 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 206 206 206 206 206 206 206 206

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Penjelasan dari output uji validitas X2 menggunakan SPSS adalah sebagai

berikut.

Nilai r Tabel pada Tabel r statistik didapatkan sebesar 0,138. Pada uji

validitas yang dilakukan pada variabel Information Quality (X2), diketahui bahwa

semua nilai r hitung lebih besar dari r Tabel, yang artinya semua item kuesioner

tersebut dinyatakan valid. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.10

rangkuman uji validitas.

Tabel 4.10 Rangkuman Uji Validitas Information Quality (X2)

No r hitung r Tabel Keterangan

1 0,649 0,138 Valid

2 0,658 0,138 Valid

3 0,592 0,138 Valid

4 0,617 0,138 Valid

5 0,562 0,138 Valid

6 0,662 0,138 Valid

(56)

Tabel 4.11 Uji Validitas Interaction Quality

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Penjelasan dari output uji validitas X3 menggunakan SPSS adalah sebagai

berikut.

Nilai r Tabel pada Tabel r statistik didapatkan sebesar 0,138. Pada uji

validitas yang dilakukan pada variabel Interaction Quality (X3), diketahui bahwa

semua nilai r hitung lebih besar dari r Tabel, yang artinya semua item kuesioner

tersebut dinyatakan valid. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.12

(57)

Tabel 4.12 Rangkuman Uji Validitas Interaction Quality (X3)

Tabel 4.13 Uji Validitas Quality

Correlations

Y Total

Y Pearson Correlation 1 1.000**

Sig. (2-tailed) .000

N 206 206

Total Pearson Correlation 1.000** 1 Sig. (2-tailed) .000

N 206 206

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Penjelasan dari output uji validitas Y menggunakan SPSS adalah sebagai berikut.

Nilai r Tabel pada Tabel r statistik didapatkan sebesar 0,138. Pada uji

validitas yang dilakukan pada variabel Quality (Y), diketahui bahwa semua nilai r

hitung lebih besar dari r Tabel, yang artinya semua item kuesioner tersebut

dinyatakan valid. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.12 rangkuman

uji validitas.

Tabel 4.14 Rangkuman Uji Validitas Quality (Y)

No r hitung r Tabel Keterangan

1 1,00 0,138 Valid

4.6.3 Uji Reliabilitas

Setelah dilakukan uji validitas, selanjutnya melakukan uji reliabilitas agar

kuesioner yang digunakan benar – benar dapat dipercaya sebagai alat

Gambar

Gambar 2.1 Model Konseptual
Gambar 3.1 Tahap Penelitian
Gambar 3.2 Contoh Kuesioner
Tabel 4.1 Jumlah siswa SMA kelas XI Rayon 26 Nama Sekolah Jumlah Siswa
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis kepuasan mahasiswa terhadap kualitas website Prodi SI UNIPMA dengan menggunakan metode WebQual diperoleh bahwa variabel yang paling mempengaruhi

Quesioner terdiri dari 11 pertanyaan yang mewakili aspek dari WebQual yaitu usability, kualitas informasi, interaksi kualitas dan kesan keseluruhan terhadap ketiga website

Metode pengukuran WebQual memiliki keunggulan yaitu sebagai alat ukur kualitas website sesuai dengan kepuasan pengguna, mengetahui kemudahan dan kesulitan pengguna

Terdapat 7 item pertanyaan yang masuk kedalam dimensi kualitas infor- masi pada kuesioner penilaian kualitas Website Website Pada Tabel 7 dapat dilihat nilai

Dalam analisis kualitas website infobdg penulis menggunakan metode webqual karena metode ini mengukur kualitas website berdasarkan presepsi pengguna, metode ini

Tujuan dari tugas akhir ini adalah untuk mengetahui kualitas website tugas akhir serta tingkat penerimaan mahasiswa terhadap kualitas informasi dan kualitas interaksi layanan

Metode webqual adalah metode yang dapat digunakan untuk memberikan penilaian terhadap kualitas yang dimiliki oleh sebuah website berdasarkan pengguna akhir, metode

Penelitian ini bertujuan mengukur kualitas website SIWA menggunakan metode WebQual 4.0 dengan 3 indikator antara lain kegunaan usability, kualitas informasi information quality dan