PENGUKURAN KUALITAS WEBSITE UNIVERSITAS 17
AGUSTUS 1945 SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN
METODE WEBQUAL 4.0
TUGAS AKHIR
Program Studi
S1 Sistem Informasi
Oleh:
I PUTU ARIA WIDI KURNIAWAN
11.41010.0016
FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... vii
KATA PENGANTAR ... viii
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR GAMBAR ... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 2
1.3 Batasan Masalah ... 2
1.4 Tujuan ... 2
1.5 Sistematika Penulisan ... 2
BAB II LANDASAN TEORI ... 4
2.1 Penelitian Sebelumnya... 4
2.2 Kualitas ... 4
2.3 Website... 5
2.4 Kualitas Website ... 7
2.5 Konsep WebQual ... 8
2.6 Stratified random sampling proportional ... 11
2.7 Skala Likert... 12
2.8 Uji Validitas ... 12
2.9 Uji Reliabilitas ... 13
2.10 Uji Asumsi ... 14
2.11 Regresi ... 17
2.12 Regresi Linier Berganda ... 18
2.13 Uji Koefisien Regresi secara bersama (Uji F) ... 18
2.14 Uji Koefisien Regresi secara parsial (Uji T)... 20
2.15 Analisis Korelasi Ganda ... 22
2.16 Analisis Determinasi (R2) ... 23
2.17 Model Konseptual... 24
BAB III METODE PENELITIAN... 25
3.1 Tahap Pendahuluan ... 25
3.2 Tahap Pengumpulan data ... 26
3.2.1 Populasi, sampel, teknik pengambilan sampel ... 26
3.2.2 Variabel penelitian... 26
3.2.3 Pembuatan kuesioner ... 26
3.3 Analisis data... 30
3.3.1 Tabulasi data ... 30
3.3.2 Tahapan analisis data... 30
3.3.3 Uji validitas... 30
3.3.4 Uji reliabilitas ... 31
3.3.5 Uji asumsi ... 32
3.3.6 Analisis regresi linear berganda... 34
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 36
4.1 Tahap pendahuluan ... 36
4.2 Populasi dan sampel penelitian ... 37
4.2.1 Populasi ... 37
4.2.2 Sampel... 37
4.3 Variabel Penelitian... 38
4.4 Pembuatan Kuesioner ... 39
4.5 Pengumpulan Data ... 44
4.6 Tahap Analisis ... 44
4.6.1 Tabulasi Data ... 44
4.6.2 Uji Validitas... 44
4.6.3 Uji Reliabilitas ... 49
4.6.4 Uji Normalitas ... 53
4.6.5 Uji Multikolinearitas... 54
4.6.6 Uji Heteroskedastisitas ... 55
4.6.7 Uji Autokorelasi ... 56
4.6.8 Uji Linearitas ... 59
4.7 Uji Regresi Linier Berganda ... 61
4.7.1 Pengaruh Usability Quality terhadap Quality... 67
4.7.2 Pengaruh Information Quality terhadap Quality ... 67
4.7.3 Pengaruh Interaction Quality terhadap Quality... 67
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 69
5.1 Kesimpulan ... 69
5.2 Saran ... 69
DAFTAR PUSTAKA ... 70
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Usability Quality ... 11
Tabel 2.2 Information Quality ... 11
Tabel 2.3 Interaction Quality ... 11
Tabel 3.1 Bobot Nilai Jawaban Responden ... 29
Tabel 4.1 Jumlah Siswa SMA Kelas XI rayon 26 ... 37
Tabel 4.2 Sampel Siswa SMA Kelas XI Rayon 26... 38
Tabel 4.3 Indikator Tiap Variabel ... 39
Tabel 4.4 Lembar Pernyataan ... 41
Tabel 4.5 Lembar Seleksi Tiap Pernyataan ... 42
Tabel 4.6 Hasil Pengumpulan Data ... 44
Tabel 4.7 Uji Validitas Usability Quality ... 45
Tabel 4.8 Rangkuman Uji Validitas Usability Quality (X1) ... 46
Tabel 4.9 Uji Validitas Information Quality ... 46
Tabel 4.10 Rangkuman Uji Validitas Information Quality (X2) ... 47
Tabel 4.11 Uji Validitas Interaction Quality ... 48
Tabel 4.12 Rangkuman Uji Validitas Interaction Quality (X3) ... 49
Tabel 4.13 Uji Validitas Quality ... 49
Tabel 4.14 Rangkuman Uji Validitas Quality (Y) ... 49
Tabel 4.15 Output Uji Reliabilitas Usability Quality ... 50
Tabel 4.16 Output Uji Reliabilitas Usability Quality ... 50
Tabel 4.17 Output Uji Reliabilitas Information Quality ... 51
Tabel 4.18 Output Uji Reliabilitas Information Quality ... 51
Tabel 4.19 Output Uji Reliabilitas Interaction Quality ... 52
Tabel 4.20 Output Uji Reliabilitas Interaction Quality ... 52
Tabel 4.21 Output Uji Reliabilitas Quality ... 52
Tabel 4.22 Output Uji Reliabilitas Quality ... 53
Tabel 4.23 Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas ... 53
Tabel 4.24 Uji Multikolinearitas ... 55
Tabel 4.25 Rangkuman Uji Multikolinearitas ... 55
Tabel 4.26 Uji Heteroskedastisitas Glejser Test ... 56
Tabel 4.27 Rangkuman Uji Heteroskedastisitas Glejser Test ... 56
Tabel 4.28 Output Uji Autokorelasi dengan DW Test ... 57
Tabel 4.29 Uji Linearitas Y * X1 ... 59
Tabel 4.30 Uji Linearitas Y * X2 ... 60
Tabel 4.31 Uji Linearitas Y * X3 ... 60
Tabel 4.32 Rangkuman Uji Linearitas ... 61
Tabel 4.33 Output Regresion Variables Enterd ... 61
Tabel 4.34 Output Regression Model Summary ... 61
Tabel 4.35 Output Regression ANOVA ... 62
Tabel 4.36 Output Regression Coefficients ... 62
Tabel 4.37 Ringkasan Regresi... 63
Tabel 4.38 Rangkuman Hasil Uji T ... 66
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Model Konseptual ... 24
Gambar 3.1 Tahap Penelitian ... 25
Gambar 3.2 Contoh Kuesioner ... 28
Gambar 4.1 Homepage Website Untag ... 37
Gambar 4.2 Model Konseptual ... 39
Gambar 4.3 Uji Normalitas dengan Metode Grafik Normal P-P Plot ... 54
Gambar 4.4 Daerah Penentuan H0 dalam Uji Autokorelasi ... 58
Gambar 4.5 Hasil Hipotesis ... 68
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Kuesioner ... 74
Lampiran 2 Bukti Pengumpulan Data ... 77
Lampiran 3 Tabulasi Data ... 80
1 1.1Latar Belakang Masalah
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya (UNTAG) merupakan salah satu
perguruan tinggi swasta berbasis Teknologi Informasi (TI). UNTAG sebagai
perguruan tinggi berbasis teknologi informasi memakai web atau website sebagai
salah satu sarana penunjang proses marketing di dalamnya. Pengunjung website
UNTAG yang beralamatkan untag-sby.ac.id calon mahasiswa yang akan
mendaftar di UNTAG. Minat pengguna untuk mengunjungi untag-sby.ac.id
sangat kurang, hal ini dapat dilihat dari total pengunjung website UNTAG sampai
tanggal 18 april 2016 sebanyak 140.367 pengunjung dengan rata-rata pengunjung
pada saat masa perkuliahan aktif menurut kasubag media center UNTAG bisa
mencapai 1.000 pengunjung perhari.
Hal ini sangat berbeda jauh jika dibandingkan dengan target kunjungan
dari UNTAG berdasarkan informasi dari kasubag media center yaitu sebanyak
15.000 pengunjung per hari. Menurut kasubag media center UNTAG, pihaknya
masih terus melakukan pengembangan website untag-sby.ac.id agar dapat
mencapai target kunjungan.
Selama ini, setelah layanan website tersebut di implementasikan belum
pernah dilakukan evaluasi mengenai kualitas dari website UNTAG berdasarkan
persepsi pengguna akhir atau pengunjung situs sebagai umpan balik ke pihak
pengelola website (media center). Berdasarkan permasalahan tersebut, maka
dengan menggunakan metode WebQual 4.0, dengan cara memberikan kuesioner
terhadap pengguna untuk mendapatkan rekomendasi dalam hal perbaikan agar
menggunakan kembali layanan website untag-sby.ac.id
1.2Rumusan Masalah
Bagaimana melakukan pengukuran kualitas website Universitas 17
Agustus 1945 Surabaya dengan menggunakan metode WebQual 4.0.
1.3Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini responden adalah siswa/siswi kelas
XI SMA di Surabaya sub rayon 26 (SMA Dr. Soetomo Surabaya, SMA Kristen
Anak Bangsa Surabaya, SMA 17 Agustus 1945 Surabaya).
1.4Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penyusunan
penelitian ini menghasilkan rekomendasi kepada UNTAG untuk dapat
meningkatkan kualitas dari website yang dimiliki.
1.5Manfaat
Adapun manfaat yang di dapat dari penelitian ini adalah UNTAG dapat
mengetahui kualitas dari website yang dimiliki.
1.6Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan pada penelitian ini sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan
Bab ini membahas tentang latar belakang masalah dan penjelasan
permasalahan yang terjadi pada jumlah pengunjung website
dibuat, tujuan dari pembuatan Tugas Akhir dan sistematika
penulisan buku ini.
Bab II Landasan Teori
Bab ini membahas mengenai kualitas, website, kualitas website,
WebQual, uji validitas, uji asumsi, regresi, regresi linear
berganda, uji F, Uji T, analisis korelasi ganda, analisis
determinasi (R2).
Bab III Metode Penelitian
Ketiga yang merupakan bab metode penelitian ini berisi
penjelasan tentang tahap – tahap yang dikerjakan dalam
penyelesaian analisis terdiri dari identifikasi masalah, populasi
dan sampel, instrumen penelitian, desain kuesioner, uji validitas
dan reliabilitas, pengumpulan data, teknik sampling, desain uji
statistika regresi linier berganda, implementasi dan evaluasi
sampai didapatkan suatu kesimpulan dan saran.
Bab IV Hasil dan Pembahasan
Pada bab ini menjelaskan tahapan hasil dan pembahasan yang di
dapat dari penelitian yang dilakukan.
Bab V Kesimpulan dan Saran
Bab ini berisikan kesimpulan dan saran. Saran yang dimaksud
adalah saran terhadap kekurangan dari sistem yang ada kepada
pihak lain yang ingin meneruskan topik Tugas Akhir ini.
Tujuannya adalah agar pihak lain dapat menyempurnakan
4 2.1 Penelitian Sebelumnya
Dua penelitian sebelumnya yang dilakukan tentang analisa website
menggunakan metode WebQual, dengan judul “Pengukuran Kualitas Website
CDC Universitas Telkom Menggunakan Metode WebQual 4.0 oleh Yoga
Pratama“ dimana pengukuran yang dilakukan mengukur kepuasan pelanggan. Dan
dengan judul “Evaluasi Kualitas Website Pemerintah Daerah Dengan
Menggunakan WebQual (Studi Kasus Pada Kabupaten Ogan Ilir) oleh Candra
Irawan” dimana pengambilan keputusan dalam uji reliabilitas berdasarkan nilai
Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,6 dengan sampel 30 dan metode pengambilan
sampel menggunakan Purposive Sampling dan Proporsional Sampling. Penelitian
yang penulis lakukan mengukur kualitas website dan metode pengambilan sampel
menggunakan metode stratified random sampling proportional.
2.2 Kualitas
American Heritage Dictionary mendefinisikan kata kualitas sebagai
“sebuah karakteristik atau atribut dari sesuatu”. Dimana sebagai atribut, kualitas
harus dapat diukur dengan membandingkan dengan standar yang sudah diketahui.
Menurut Pressman, ada dua jenis kualitas yaitu kualitas desain dan kualitas
informasi.
a. Kualitas Desain mengacu pada karakteristik yang ditentukan oleh desainer
terhadap suatu item tertentu. Nilai material, toleransi dan spesifikasi kinerja
jika produk yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan. Dalam
pengembangan perangkat lunak, kualitas desain mencakup syarat, spesifikasi
dan desain system.
b. Kualitas informasi adalah tingkat di mana spesifikasi desain terus diikuti
selama pembuatan. Semakin tinggi tingkat informasi, semakin tinggi kualitas
informasi. Kualitas informasi difokuskan pada implementasi. Dalam
pengembangan perangkatlunak (PL), jika implementasi mengikuti desain dan
system yang dihasilkan memenuhi persyaratan serta tujuan kinerja maka
kualitas informasi menjadi tinggi.
Menurut Lewis & Booms (dalam Tjiptono, 2005) mendefinisikan kualitas
pelayanan adalah ukuran seberapa bagus tingkat layanan yang diberikan mampu
sesuai dengan ekspektasi pelanggan. Kualitas pelayanan ditentukan oleh
kemampuan perusahaan atau lembaga tertentu untuk memenuhi kebutuhan yang
sesuai dengan apa yang diinginkan berdasarkan kebutuhan pelanggan atau
pengunjung. Nilai kualitas pelayanan tergantung pada kemampuan perusahaan
dalam memenuhi harapan pelanggan secara konsisten.
2.3 Website
Menurut Hidayat (2010) website merupakan kumpulan halaman-halaman
yang digunakan untuk menampilkan informasi teks gambar diam atau gerak,
animasi, suara, dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis
ataupun dinamis yang membentuk suatu rangkaian bangunan yang saling terkait,
yang masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman. Hubungan
antara satu halaman website dengan halaman website yang lainnya disebut
Halaman-halaman dari website akan bisa diakses melalui sebuah URL
yang biasa disebut Homepage. URL (Uniform Resource Locator) ini mengatur
halaman-halaman situs untuk menjadi sebuah hirarki, meskipun
hyperlink-hyperlink yang ada di halaman tersebut mengatur para pembaca dan memberitahu
mereka susunan keseluruhan dan bagaimana arus informasi ini berjalan. Beberapa
website membutuhkan data masukan agar para pengguna bisa mengakses sebagian
atau keseluruhan isi website tersebut. Contohnya, ada beberapa situs-situs bisnis,
situs-situs e-mail gratisan, yang membutuhkan data masukan agar kita bisa
mengakses situs tersebut.
A. Jenis Website
Web atau website dapat dapat dikelompokkan ke dalam beberapa
kelompok bisa berdasarkan tujuannya, besar kecilnya hingga karakteristik website
itu sendiri. Menurut Turban (2006), terdapat klasifikasi situs web yang terdiri dari:
1. Informational Website
Website menyediakan informasi tentang bisnisnya dan produk dan jasa bisnis
itu sendiri.
2. Interactive Website
Website menyediakan peluang kepada konsumen dan bisnisnya itu sendiri
untuk berkomunikasi dan berbagi informasi.
3. Attractors Website
Website yang dapat menarik dan berinterkasi dengan pengunjung
4. Transactional Website
Website yang menjual produk dan jasa
Website yang dimana mengijinkan pasangan bisnis untuk bekerjasama.
Untag-sby.ac.id merupakan informational website. Sehingga di dalam
mengukur kualitas website menggunakan metode WebQual 4.0 yang
menggunakan tiga dimensi untuk mewakili kualitas dari website, yaitu dimensi
Usability Quality, dimensi Information Quality, dan dimensi Interaction Quality.
Menurut Nilasari (2014) selain menurut sifatnya, website juga dibedakan
berdasarkan dari fungsi utamanya. Jenis website berdasarkan fungsinya sebagai
berikut:
1. Personal website
Personal website merupakan website yang berisi informasi pribadi seseorang.
2. Commercial website
Commercial website merupakan website yang ditujukan untuk bisnis dan
dimiliki oleh sebuah perusahaan.
3. Goverment website
Goverment website merupakan website yang dimiliki oleh pemerintah.
4. Non-profit organizational website
Non-profit website merupakan website yang dimiliki organisasi dan tidak
ditujukan untuk bisnis.
2.4 Kualitas Website
Menurut Hyejeong dan Niehm (2009) mengungkapkan bahwa para
peneliti terdahulu membagi dimensi kualitas website menjadi lima yaitu:
a. Informasi, meliputi kualitas konten, kegunaan, kelengkapan, akurat, dan
relevan.
c. Kemudahan, meliputi mudah untuk dioperasikan, mudah dimengerti, dan
kecepatan.
d. Kenyamanan, meliputi daya tarik visual, daya tarik emosional, desain kreatif
dan atraktif.
e. Kualitas pelayanan, meliputi kelengkapan secara online dan customer service.
Rayport dan Jaworski dalam Kotler dan Keller (2009:249-250)
mengatakan bahwa website yang efektif menampilkan tujuh elemen desain yang
disebut 7C, yaitu:
1. Context (konteks), tata letak dan desain.
2. Content (konten), teks, gambar, suara, dan video yang ada di dalam website.
3. Community (komunitas), bagaimana situs memungkinkan adanya komunikasi
antar pengguna.
4. Customization (penyesuaian), kemampuan situs untuk menghantarkan dirinya
pada berbagai pengguna atau memungkinkan pengguna mempersonalisasikan
situs.
5. Communication (komunikasi), bagaimana situs memungkinkan komunikasi
situs dengan pengguna, pengguna dengan situs, atau komunikasi dua arah.
6. Connection (koneksi), tingkat hubungan situs itu dengan situs lain.
7. Commerce (perdagangan), kemampuan situs untuk memungkinkan transaksi
komersial.
2.5 Konsep WebQual
WebQual merupakan salah satu metode atau teknik pengukuran kualitas
website berdasarkan persepsi pengguna akhir. Metode ini merupakan
pengukuran kualitas jasa. WebQual dikembangkan oleh Stuart Barnes & Richard
Vidgen. WebQual berdasar pada konsep Quality Function Deployment (QFD)
yaitu suatu proses yang berdasar pada “voice of customer” dalam pengembangan
dan implementasi suatu produk atau jasa. Dari konsep QFD tersebut, WebQual
disusun berdasar pada persepsi pengguna akhir (end user) terhadap suatu website.
WebQual sudah mulai dikembangkan sejak tahun 1998 dan telah
mengalami beberapa literasi dalam penyusunan dimensi dan butir – butir
pertanyaannya. WebQual disusun berdasarkan penelitian pada tiga area yaitu:
a. Kualitas informasi dari penelitian sistem informasi,
b. Interaksi dan kualitas layanan dari penelitian kualitas sistem informasi,
e-commerce, dan pemasaran, serta
c. Usability dari human computer interaction.
A. Dimensi Webqual
Dimensi – dimensi pada WebQual terdiri dari tiga yaitu:
1. Kualitas Informasi (Information Quality)
Menurut Barnes (2003), Kualitas Informasi meliputi hal-hal seperti informasi
yang akurat, informasi yang bisa dipercaya, informasi yang up to date terbaru,
informasi yang sesuai dengan topik bahasan, informasi yang mudah di
mengerti, informasi yang sangat detail, dan informasi yang disajikan dalam
format desain yang sesuai.
2. Kualitas Interaksi (Interaction Quality)
Meliputi kemampuan memberi rasa aman saat transaksi, memiliki reputasi
yang bagus, memudahkan komunikasi, menciptakan perasaan emosional yang
pengguna, mampu menciptakan komunitas yang lebih spesifik, merasa yakin
dengan layanan.
3. Kualitas Penggunaan (Usability Quality)
Meliputi kemudahan untuk dipelajari, kemudahan untuk dimengerti,
kemudahan untuk ditelusuri, kemudahan untuk digunakan, sangat menarik,
menampilkan bentuk visual yang menyenangkan, menunjukkan kemampuan,
memberikan pengalaman baru yang menyenangkan.
Persepsi pengguna tersebut terdiri dari dua bagian, yaitu persepsi tentang
mutu layanan yang dirasakan (aktual) dengan tingkat harapan (ideal). Barnes
dan Vidgen (2003) melakukan penelitian dengan menggunakan WebQual
untuk mengukur kualitas website yang dikelola oleh OECD (Organization for
Economic Cooperation and Development). Website yang bermutu dari
perspektif pengguna dapat dilihat dari tingkat persepsi layanan aktual yang
tinggi dan kesenjangan persepsi aktual dengan ideal (gap) yang rendah.
Perkembangan pengukuran perangkat lunak model kualitas website atau
WebQual tersebut pertama kali digunakan pada portal sekolah bisnis
berdasarkan faktor–faktor kemudahan penggunaan, pengalaman, informasi dan
komunikasi, serta integrasi (Barnes dan Vidgen, 2001).
Tabel 2.1 Usability Quality No Indikator
1 Kemudahan untuk dipelajari
2 Kemudahan untuk dimengerti
3 Kemudahan untuk ditelusuri
4 Kemudahan untuk digunakan
5 Sangat menarik
6 Menampilkan bentuk visual yang menyenangkan
7 Menunjukkan kemampuan
8 Memberikan pengalaman baru yang menyenangkan
Tabel 2.2 Information Quality No Indikator
1 Informasi yang akurat
2 Informasi yang bisa dipercaya 3 Informasi yang up to date terbaru
4 Informasi yang sesuai dengan topik bahasan 5 Informasi yang mudah di mengerti
6 Informasi yang sangat detail
7 Informasi yang disajikan dalam format desain yang sesuai
Tabel 2.3 Interaction Quality No Indikator
1 Memiliki reputasi yang bagus
2 Kemampuan memberi rasa aman saat transaksi
3 Memiliki kepercayaan dalam menyimpan informasi pribadi pengguna 4 Menciptakan perasaan emosional yang lebih personal
5 Mampu menciptakan komunitas yang lebih spesifik
6 Memudahkan komunikasi
7 Merasa yakin dengan layanan
2.6 Stratified random sampling proportional
Stratified random sampling adalah cara mengambil sampel dengan
memperhatikan strata atau pengelompokan di dalam populasi. Teknik stratified
random sampling proportional digunakan bila populasi mempunyai anggota atau
unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional (Sugiyono, 2008).
Rumus yang digunakan dalam metode ini menggunakan rumus slovin.
Dimana:
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
e = tingkat kesalahan
2.7 Skala Likert
Skala Likert digunakan untuk mengukur pendapat, sikap, maupun persepsi
seseorang atau kelompok tentang fenomena atau gejala sosial yang terjadi.
Variabel yang diukur . indikator yang terukur dapat menjadi tolak ukur untuk
membuat pernyataan yang dapat dijawab oleh responden (Iskandar, 2009). Skala
Likert dalam penelitian ini menggunakan nilai 1-4 dimana nilai 1 adalah sangat
tidak setuju, nilai 2 adalah tidak setuju, nilai 3 adalah setuju, nilai 4 adalah sangat
setuju (Likert, 1967).
2.8 Uji Validitas
Validitas adalah tingkat keandalan dan kesahihan alat ukur yang
digunakan. Instrumen dikatakan valid berarti menunjukkan alat ukur yang
dipergunakan untuk mendapatkan data itu valid atau dapat digunakan untuk
mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2007). Dengan demikian,
instrumen yang valid merupakan instrumen yang benar–benar tepat untuk
mengukur apa yang hendak di ukur.
Penggaris dinyatakan valid jika digunakan untuk mengukur panjang,
namun tidak valid jika digunakan untuk mengukur berat. Artinya, penggaris
memang tepat digunakan untuk mengukur panjang, namun menjadi tidak valid
Uji validitas berguna untuk mengetahui apakah ada pernyataan-pernyataan
pada kuesioner yang harus dibuang/diganti karena dianggap tidak relevan. Teknik
untuk mengukur validitas kuesioner dengan mengkorelasikan antara skor tiap item
dengan skor total dan melakukan koreksi terhadap nilai koefisien korelasi yang
overestimasi. Hal ini agar tidak terjadi koefisien item total yang overestimasi
(estimasi nilai yang lebih tinggi dari yang sebenarnya).
Metode pengambilan keputusan pada uji validitas ini menggunakan
batasan r tabel dengan signifikansi 0,05 dan uji 2 sisi. Jika nilai r hitung lebih
besar dari r tabel maka dikatakan valid, sedangkan jika nilai r hitung lebih kecil
dari r tabel maka dikatakan tidak valid.
2.9 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas berguna untuk menetapkan apakah instrumen yang dalam
hal ini kuesioner dapat digunakan lebih dari satu kali, paling tidak oleh responden
yang sama akan menghasilkan data yang konsisten. Dengan kata lain, reliabilitas
instrumen mencirikan tingkat konsistensi. Instrumen kuesioner yang tidak reliabel
maka tidak dapat konsisten untuk pengukuran sehingga hasil pengukuran tidak
dapat dipercaya. Uji reliabilitas yang banyak digunakan pada penelitian yaitu
menggunakan metode Cronbach’s Alpha.
Metode pengambilan keputusan pada uji reliabilitas ini diuji dengan
melihat nilai Cronbach’s Alpha. Jika nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari nilai
r tabel maka dikatakan data reliabel, sedangkan jika nilai Cronbach’s Alpha lebih
kecil daripada r tabel maka dikatakan data tidak reliabel (Sugiyono, 2012).
Menurut Sugiyono (2007) menjelaskan perbedaan antara penelitian yang valid dan
Penelitian yang valid artinya bila terdapat kesamaan antara data yang
terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti.
Artinya, jika objek berwarna merah, sedangkan data yang terkumpul berwarna
putih maka hasil penelitian tidak valid. Sedangkan penelitian yang reliabel bila
terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda. Kalau dalam objek kemarin
berwarna merah, maka sekarang dan besok tetap berwarna merah.
2.10 Uji Asumsi
Di dalam uji statistika regresi dilakukan pula uji asumsi klasik sebagai
syarat terlaksananya analisis regresi linear berganda, yaitu:
a. Normalisasi Data
Menurut Sugiyono (2007) penggunaan statistik parametris, bekerja dengan
asumsi bahwa data setiap variabel yang akan di analisis membentuk distribusi
normal. Bila data tidak normal maka teknik statistik parametrik tidak dapat
digunakan untuk alat analisis. Suatu data yang membentuk distribusi normal
bila jumlah data di atas dan di bawah rata-rata adalah sama, demikian juga
simpangan bakunya sehingga dapat membentuk suatu kurve normal. Selain
kurve normal umum, juga terdapat kurve normal standar. Dikatakan standar,
karena nilai rata – ratanya adalah 0 dan simpangan bakunya adalah 1,2,3,4, dst.
Nilai simpangan baku selanjutnya dinyatakan dalam simbol z. Kurve normal
umum dapat diubah ke dalam kurve normal standart, dengan menggunakan
rumus 2.2.
(( (i- )))/s...(2.2)
xi = Data ke i dari suatu kelompok data
= Rata – rata kelompok
S = Simpangan baku
Pengujian dilakukan dengan menggunakan metode Normal Probabilitas Plots.
Normal Probabilitas Plots berbentuk grafik yang digunakan untuk mengetahui
apakah dalam sebuah model regresi, nilai regresi residual terdistribusi dengan
normal atau tidak. Model regresi yang baik seharusnya distribusi regresi
residual normal atau mendekati normal.
b. MultikoLinearitas
Menurut Ghozali (2005) multikolinearitas pada dasarnya merupakan fenomena
(regresi) sampel. Ketika mengendalikan fungsi regresi populasi atau teoritis,
semua model mempunyai pengaruh terpisah atau independent atas variabel
terikat Y. Tetapi mungkin terjadi dalam suatu sampel tertentu yang manapun
yang digunakan untuk menguji beberapa atau semua variabel X sangat kolinier
sehingga tidak bisa mengisolasi pengaruhnya terhadap variabel Y. Secara
ringkas sampel yang digunakan tidak cukup kaya untuk mengakomodasikan
semua variabel X dalam analisis. Untuk mendeteksi adanya multikolinieritas
digunakan persamaan 2.3.
...(2.3)
Menurut Ghozali (2012) Dasar pengambilan keputusan pada uji
Multikolinieritas dapat dilakukan dengan dua cara yakni:
a) Jika nilai Tolerance lebih besar dari 0,10 maka artinya tidak terjadi
Multikolinieritas terhadap data yang di uji. Sebaliknya,
b) Jika nilai Tolerance lebih kecil dari 0,10 maka artinya terjadi
multikolinieritas terhadap data yang di uji.
2. Melihat nilai VIF (Variance Inflation Factor)
a) Jika nilai VIF lebih kecil dari 10,00 maka artinya tidak terjadi
multikolinieritas terhadap data yang di uji. Sebaliknya,
b) Jika nilai VIF lebih besar dari 10,00 maka artinya terjadi
multikolinieritas terhadap data yang di uji.
c. Heteroskedastisitas
Menurut Priyatno (2010) Heteroskedastisitas adalah keadaan dimana terjadinya
ketidaksamaan varian dari residual pada model regresi. Model regresi yang
baik mensyaratkan tidak adanya masalah Heteroskedastisitas. Untuk
mendeteksi ada tidaknya Heteroskedastisitas ada beberapa metode, antara lain
dengan cara uji Spearman’s rho, uji Park, uji Glejser, dan dengan melihat pola
titik – titik pada scatterplots regresi. Pada tugas akhir ini akan dibahas metode
uji Glejser.
Menurut Ghozali (2011) dasar pengambilan keputusan pada uji
heteroskedastisitas yakni:
a) Jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka kesimpulannya adalah
tidak terjadi heteroskedastisitas. Sebaliknya,
d. Autokorelasi
Menurut Sugiyono (2008) istilah Autokorelasi didefinisikan sebagai korelasi
antar anggota serangkaian observasi yang diurutkan menurut waktu atau ruang.
Untuk mengetahui adanya Autokorelasi atau tidak dapat dilakukan melalui
percobaan d dari Durbin-Watson persamaan 2.4.
...(2.4)
e. Linearitas
Menurut (Priyatno, 2010) istilah Linearitas didefinisikan sebagai bentuk
hubungan antara variabel independen dan variabel dependen adalah linear. Uji
Linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel tersebut
menunjukkan hubungan yang linear atau tidak.
2.11 Regresi
Menurut Tjiptono (2005) metode regresi (dan korelasi) merupakan metode
paling popular dan banyak digunakan dalam praktik peramalan bisnis. Analisis
regresi merupakan metode statistik yang digunakan untuk mengidentifikasi
karakteristik dan kekuatan asosiasi atau hubungan Antara dua atau lebih variabel,
yaitu satu atau lebih variabel bebas (independent variables) dan satu variabel
terikat/tergantung (dependent variables).
Regresi memiliki bentuk bermacam-macam. Regresi linear sederhana
maupun regresi linear berganda digunakan untuk mencari model hubungan linear
antara variable-variabel bebas dengan variabel terikat sepanjang tipe datanya
adalah interval atau rasio. Pada persamaan 2.5 regresi dummy memfasilitasi
Regresi data panel memberikan keleluasaan kepada peneliti apabila data yang
diregresikan merupakan cross-section maupun data runtun waktu. Sedangkan
regresi logistik membantu peneliti untuk meregresikan variabel terikat yang
bertipe nominal (biner) maupun nominal atau ordinal non biner.
Y β0 + β1X1 + β2X2 + ... + βnXn+ ε...(2.5)
dengan:
Y adalah variabel terikat.
β0 adalah koefisien intercept regresi.
⬬¬¬1, β2, β3adalah koefisien slope regresi.
X1X2X3 adalah variabel bebas.
ε adalah error persamaan regresi.
2.12 Regresi Linear Berganda
Menurut Tjiptono (2005) regresi ini lebih sesuai dengan kenyataan di
lapangan bahwa suatu variabel terikat tidak hanya dapat dijelaskan oleh satu
variabel bebas saja tetapi perlu dijelaskan oleh beberapa variabel terikat. Proses
perhitungan secara umum adalah sama dengan regresi linear sederhana hanya
perlu pengembangan sesuai dengan kebutuhan regresi linear berganda.
2.13 Uji Koefisien Regresi Secara Bersama (Uji F)
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen
(X1,X2….Xn) secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap
variabel dependen (Y). Atau untuk mengetahui apakah model regresi dapat
digunakan untuk memprediksi variabel dependent atau tidak. Signifikan berarti
Langkah-langkah atau urutan menguji hipotesa dengan distribusi f adalah sebagai
berikut:
a. Merumuskan Hipotesis
1. Ho: β1 β2 β3 β4 = 0, berarti secara bersama-sama tidak ada pengaruh
variabel bebas terhadap variabel terikat.
2. Ha: apabila minimal terdapat satu β ≠ 0 maka terdapat pengaruh variabel
bebas terhadap variabel terikat.
b. Menentukan tingkat signifikansi
Tingkat signifikansi menggunakan a = 5% (signifikansi 5% atau 0,05 adalah
ukuran standar yang sering digunakan dalam penelitian).
c. Menentukan F hitung
d. Menentukan F table
Setelah menentukan taraf nyata atau derajat keyakinan yang digunakan, maka
bisa menentukan nilai t tabel. Dengan derajat bebas (df) dalam distribusi F ada
dua, yaitu:
1) df numerator = dfn = df1 = k – 1
2) df denumerator = dfd = df2 = n – k
Keterangan:
df = degree of freedom atau derajad kebebasan
n = Jumlah sampel
k = banyaknya koefisien regresi
e. Kriteria pengujian
1. Ho diterima bila F hitung < F tabel.
f. Membandingkan F hitung dengan F tabel.
g. Kesimpulan
Keputusan bisa menolak Ho atau menolak Ho menerima Ha. Nilai F tabel yang
diperoleh dibanding dengan nilai F hitung apabila F hitung lebih besar dari F
tabel, maka ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang
signifikan antara variabel independent dengan variabel dependent.
2.14 Uji Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji T)
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel
independent (X1, X2,…..Xn) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
variabel dependent (Y). Tujuan dari uji t adalah untuk menguji koefisien regresi
secara individual. Langkah-langkah atau urutan menguji hipotesa dengan
distribusi t adalah sebagai berikut:
1. Merumuskan hipotesa
Ho: βi 0, artinya variabel bebas bukan merupakan penjelas yang signifikan
terhadap variabel terikat. Ha: βi ≠ 0, artinya variabel bebas merupakan penjelas
yang signifikan terhadap variabel terikat.
a. Hipotesa nol = Ho
Ho adalah suatu pernyataan mengenai nilai parameter populasi. Ho
merupakan hipotesis statistik yang akan diuji hipotesis nihil.
b. Hipotesa nol = Ha
Ha adalah suatu pernyataan yang diterima jika data sampel memberikan
2. Menentukan tingkat signifikansi
Tingkat signifikansi menggunakan α 5% (signifikansi 5% atau 0,05 adalah
ukuran standar yang sering digunakan dalam penelitian).
3. Menentukan T hitung
4. Menentukan T table
Setelah menentukan taraf nyata atau derajat keyakinan yang digunakan sebesar
α 1% atau 5% atau 10%, maka bisa menentukan nilai t tabel pada persamaan
2.5.
Dengan:
df = n – k... (2.6)
Keterangan:
df = Degree of freedom atau derajat kebebasan
n = Jumlah sampel
k = Banyaknya koefisien regresi + konstanta
5. Kriteria Pengujian
a. Ho diterima jika -T tabel < T hitung < T tabel
b. Ho ditolak jika -T hitung < -T tabel atau T hitung > T tabel
6. Membandingkan T hitung dengan T tabel
7. Kesimpulan
Keputusan bisa menolak Ho atau menolak Ho menerima Ha. Nilai t tabel yang
diperoleh dibandingkan nilai t hitung, bila t hitung lebih besar dari t tabel,
maka Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa independent variabel
maka Ho diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa independent variabel
tidak berpengaruh terhadap dependent variabel.
2.15 Analisis Korelasi Ganda
Digunakan untuk mencari hubungan antara dua variabel bebas atau lebih
yang secara bersama-sama dihubungkan dengan variabel terikatnya. Sehingga
dapat diketahui besarnya sumbangan seluruh variabel bebas yang menjadi obyek
penelitian terhadap variabel terikatnya. Langkah-langkah menghitung koefisien
ganda adalah sebagai berikut:
1. Jika harga r belum diketahui, maka hitunglah harga r. Biayanya sudah ada
karena kelanjutan dari korelasi tunggal
2. Hitunglah r hitung untuk dua variabel bebas persamaan 2.7 dengan rumus
Dimana R yx1x2 = koefisien korelasi ganda antara variabel x1 dan x2
ryx1 = koefisien korelsi x1 terhadap Y
ryx2 = koefisien korelsi x2 terhadap Y
rx1x2 = koefisien korelsi x1 terhadap X2
3. Tetapkan taraf signifikansi (α), sebaiknya disamakan dengan α terdahulu
4. Tentukan kriteria pengujian R, yaitu:
Ha : tidak siginifikan
H0: signifikan
H0 : R yx1x2 ≠ 0
Jika F hitung≤F tabel maka H0 diterima
5. Cari F hitung dengan persamaan 2.8:
1
dimana k = banyaknya variabel bebas
n = banyaknya anggota sampel
dengan melihat tabel f didapat nilai Ftabel
7. Bandingkan Fhitung dan Ftabel
8. Kesimpulan
Jika:
Fhitung > Ftabel maka (H0 ditolak) ada pengaruh signifikan.
Fhitung < Ftabel maka (H0 diterima) tidak ada pengaruh signifikan.
2.16 Analisis Determinasi (R2)
Koefisien Determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui seberapa besar
prosentase sumbangan pengaruh variabel independent secara serentak terhadap
variabel dependent. Dalam analisis regresi berganda, koefisien determinasi
mengukur proporsi atau presentase sumbangan variabel penjelas yang masuk ke
dan Sugiarto, 2000). Determinasi adalah diantara nol dan satu (0<R2<1) dan selalu
bernilai positif, sebab merupakan rasio dari dua jumlah kuadrat yang nilainya juga
selalu positif. Menurut Sugiyono (2007) dasar untuk memberikan interpretasi
koefisien korelasi sebagai berikut:
0,00 – 0,199 = sangat rendah
0,20 - -,399 = rendah
0,40 – 0,599 = sedang
0,60 – 0,799 = kuat
0,80 – 1,000 = sangat kuat
2.17 Model Konseptual
Berdasarkan model konseptual, penelitian ini memiliki hipotesis:
H1: Kualitas penggunaan berpengaruh signifikan terhadap kualitas website.
H2: kualitas informasi berpengaruh signifikan terhadap kualitas website.
H3: Kualitas interaksi berpengaruh signifikan terhadap kualitas website.
H1
H2
H3
Gambar 2.1 Model Konseptual
Information Quality
Interaction Quality
Quality website Usability
25
Pada bab ini menjelaskan tentang tahap penelitian yang dilakukan dalam
pengukuran kualitas website Untag. Secara singkat dapat dilihat pada Gambar 3.1
di bawah ini.
Gambar 3.1 Tahap Penelitian
3.1 Tahap Pendahuluan
Tahap pendahuluan ini dilakukan studi literatur yang menghasilkan
pengertian dan penjelasan dari masing-masing teori yang dibutuhkan dalam
melakukan penelitian ini. Hasil studi literatur dapat dilihat pada Bab 2. Pada
landasan teori terdiri dari pengertian kualitas, website, kualitas website, WebQual,
uji validitas, uji asumsi, regresi, regresi linear berganda, uji F, Uji T, analisis
3.2 Tahap Pengumpulan Data
3.2.1 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah Siswa SMA Kelas XI yang terdapat
pada rayon 26 (SMA Dr. Soetomo Surabaya, SMA Kristen Anak Bangsa
Surabaya, SMA 17 Agustus 1945) dengan total siswa kelas XI adalah 428 orang.
Populasi menggunakan siswa sma kelas XI dikarenakan saat ini siswa sma kelas
XII telah memasuki masa liburan sekolah setelah menjalani ujian nasional. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan adalah rumus slovin dengan metode
stratified random sampling proportional hal ini dikarenakan jumlah populasi yang
sangat besar. Untuk menghitung sampel yang digunakan dalam penelitian ini
dengan tingkat kesalahan 5%.
Dalam penelitian ini yang akan menjadi sampel merupakan siswa SMA
kelas XI yang berada pada rayon 26. Jumlah sampel yang diperoleh sejumlah 206
responden, 206 responden diperoleh berdasarkan metode stratified random
sampling proportional. Setelah mengetahui jumlah sampel yang akan digunakan,
maka langkah selanjutnya adalah menentukan sampel yang digunakan di tiap
sekolah SMA.
3.2.2 Variabel Penelitian
Dalam langkah ini memetakan mana yang termasuk ke dalam variabel
bebas (independent) maupun variabel terikat (dependent) dari variabel yang ada di
dalam metode Webqual 4.0.
3.2.3 Pembuatan Kuesioner
Langkah selanjutnya yang dilakukan setelah menentukan variabel yang
dalam langkah ini adalah lembar kuesioner. Langkah-langkah dalam membuat
kuesioner adalah sebagai berikut :
a. Menentukan indikator pada variabel Webqual 4.0
Pada tahap setelah menentukan variabel yang digunakan maka langkah
selanjutnya adalah melakukan seleksi setiap indikator yang ada di
masing-masing variabel dan disesuaikan dengan yang ada pada objek penelitian.
b. Menyusun lembar kerja pernyataan
Lembar kerja pernyataan ini disusun setelah melakukan seleksi indikator yang
digunakan dalam penelitian ini. Setiap indikator yang digunakan dalam
penelitian ini di buat pernyataan.
c. Melakukan seleksi pernyataan
Pada tahap ini hal yang dilakukan adalah melakukan seleksi pernyataan yang
memiliki arti atau makna yang sama dari setiap indikator.
Hasil Dari pembuatan Kuesioner dapat dilihat pada Lampiran 1.
Contoh kuesioner yang akan diajukan kepada pengunjung website dapat dilihat
Gambar 3.2 Contoh Kuesioner
1. Pengukuran Variabel
Pengukuran variabel dilakukan dengan menggunakan skala Likert.
Prosedur pengukuran sebagai berikut:
a. Responden diminta untuk menyatakan setuju atau tidak setuju terhadap
pernyataan yang diajukan peneliti atas dasar persepsi masing – masing
responden. Jawaban terdiri dari lima pilihan, yakni: Sangat Setuju (SS),
Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS).
b. Pemberian nilai (scoring). Untuk jawaban Sangat Setuju (SS) diberikan
nilai 4, dan seterusnya menurun sampai pada jawaban Sangat Tidak Setuju
Tabel 3.1 Bobot Nilai Jawaban Responden
Jawaban Nilai
Sangat Setuju 4
Setuju 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1
2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada pengguna layanan website
untag-sby.ac.id. Penelitian ini dilakukan dalam kurun waktu empat bulan, yaitu
April 2016 – Juli 2016.
3. Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini data dikumpulkan melalui dua cara, yaitu (1)
riset kepustakaan dan (2) riset lapangan. Riset kepustakaan dipergunakan
untuk mengumpulkan data mengenai penelitian terdahulu, teori-teori yang
mendukung penelitian, dan data pendukung lainnya. Sedangkan riset
lapangan dipergunakan untuk mengumpulkan data dari responden.
Pengumpulan data di lapangan dilakukan dengan survei
menggunakan kuesioner. Kuesioner dibagikan kepada siswa SMA kelas XI
rayon 26 sebagai pengguna website untag-sby.ac.id. Sebelum kuesioner ini
dibagikan kepada siswa SMA kelas XI rayon 26 dilakukan wawancara
kepada siswa sebagai responden, apakah sebelumnya pernah mengakses
website untag-sby.ac.id jika siswa pernah mengakses maka kuesioner
dibagikan kepada siswa sedangkan jika siswa tidak pernah menggunakan
layanan tersebut maka kuesioner tidak dibagikan kepada siswa tersebut.
dikumpulkan kembali dan siap untuk diolah. Banyak penelitian yang telah
menggunakan cara ini untuk mengumpulkan data.
4. Sumber Data
Sumber data yang diperlukan dalam penelitian berasal dari:
a. Data Primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari responden melalui
kuesioner yang dibagikan.
b. Data Sekunder, yaitu data yang diperlukan sebagai pendukung data
primer. Data yang diambil berasal dari buku, jurnal.
3.3 Analisis Data
3.3.1 Tabulasi Data
Kuesioner yang telah dikembalikan oleh responden diseleksi kelengkapan
pengisiannya, hanya kuesioner yang terisi lengkap yang dipergunakan, data yang
sudah diseleksi diberi kode sesuai dengan variabel dan klasifikasi variabel, dan
selanjutnya ditabulasi menggunakan perangkat lunak Microsoft Excel 2010.
3.3.2 Tahapan Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linear
berganda. Sebelum itu perlu dilakukan uji validitas dan reliabilitas terlebih dahulu
yang selanjutnya di lakukan proses uji normalitas data dan asumsi klasik sebagai
syarat terlaksananya analisis regresi linear berganda.
3.3.3 Uji Validitas
Uji validiitas dilakukan pada masing-masing variabel X dan Y. Uji
validitas dilakukan untuk mengetahui pertanyaan dan pernyataan mana yang valid
tingkat signifikan r tabel = 0,138 apabila alat ukur tersebut berada < 0,138 (tidak
valid). Pengujian statistik mengacu pada kriteria :
a. r hitung < 0,138 maka tidak valid
b. r hitung > 0,138 maka valid
Untuk pengujian validitas instrumen penelitian ini menggunakan program excel
dalam tabulasi data dan memasukkan data tersebut ke dalam program SPSS
dengan metode Corrected Item Total Correlation.
3.3.4 Uji Reliabilitas
Setelah dilakukan uji validitas atas pertanyaan yang digunakan dalam
penelitian tersebut, selanjutnya dilakukan uji reliabilitas. Uji reliabilitas bertujuan
untuk mengetahui apakah alat pengumpul data pada dasarnya menunjukkan
tingkat ketepatan, keakuratan, kestabilan atau konsistensi alat tersebut dalam
mengungkapkan gejala tertentu dari sekelompok individual, walaupun dilakukan
pada waktu yang berbeda.
Uji reliabilitas dilakukan terhadap pernyataan-pernyataan yang sudah
valid. Reliabilitas menyangkut ketepatan alat ukur. Untuk teknik perhitungan
reliabilitas kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan Statistical Product and Service Solution (SPSS) 17 for windows.
Item dikatakan reliabel jika nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari nilai r tabel
dengan N = 206 dan α =5%.
a. Jika nilai Cronbach’s Alpha > 0,138 maka reliabel
3.3.5 Uji Asumsi
Dalam melakukan analisis regresi dilakukan pula uji asumsi klasik yang
terdiri dari Multikolinearitas, Heteroskedastisitas, dan Autokorelasi. Selain itu
pastinya diuji pula Normalitas Data sebagai syarat dalam melakukan analisis
regresi.
a. Uji Normalitas Data
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data terdistribusi dengan
normal atau tidak. Analisis regresi linear mensyaratkan bahwa data harus
terdistribusi dengan normal. Uji ini dilakukan dengan metode Normal
Probability Plots. Dasar pengambilan keputusan untuk mendeteksi kenormalan
adalah jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah
diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Sedangkan jika
data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti arah diagonal,
maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
b. Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas merupakan keadaan dimana antara dua variabel independen
atau lebih pada model regresi terjadi hubungan linear yang sempurna atau
mendekati sempurna. Model regresi yang baik mensyaratkan tidak adanya
multikolinearitas. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas digunakan
metode dengan melihat nilai Tolerance dan VIF. Metode pengambilan
keputusan yaitu jika semakin kecil nilai Tolerance dan semakin besar nilai
VIF maka semakin mendekati terjadinya masalah multikolinearitas. Dalam
kebanyakan penelitian menyebutkan bahwa jika Tolerance lebih dari 0,1 dan
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas dengan pendekatan Glejser (Glejser Test) yaitu dengan
meregresikan variabel bebas terhadap nilai residualnya. Nilai absolut residual
diperoleh dengan cara menghitung nilai residual melalui perhitungan regresi
antara variabel independent dengan variabel dependent. Tahapan dalam uji
heteroskedastisitas sebagai berikut :
1. Menghitung nilai residual dengan cara meregresikan Usability Quality,
Information Quality, Interaction Quality, dan Quality.
2. Menghitung nilai absolut dari nilai residual.
3. Meregresikan nilai Usability Quality, Information Quality, Interaction
Quality terhadap nilai absolut residual yang dihasilkan.
d. Uji Autokorelasi
Model regresi yang baik mensyaratkan tidak adanya masalah autokorelasi.
Untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi dengan menggunakan uji
Durbin-Watson (DW test). Uji Durbin-Watson yaitu dengan membandingkan
nilai Durbin-Watson dari hasil regresi dengan nilai Durbin-Watson tabel.
1. dU < DW < 4-dU maka H0 diterima (tidak terjadi autokorelasi)
2. DW < dL atau DW > 4-dL maka H0 ditolak (terjadi autokorelasi)
3. dL < DW < dU atau 4-dU <DW < 4-dL maka tidak ada keputusan yang
pasti.
Dimana :
dU = Batas atas Durbin Watson
e. Uji Linearitas
Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen dan
variabel dependen menunjukkan hubungan yang linear atau tidak bisa
dilakukan dengan cara membandingkan nilai signifikansi Linearity dengan
signifikansi yang ditetapkan yaitu 0,05.
1. Bila sig.linearity < 0,05 maka H0 diterima, yang berarti regresi linear.
2. Bila sig.linearity ≥ 0,05 maka H1 ditolak, yang berarti regresi tidak linear.
3.3.6 Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linear yang digunakan adalah regresi linear berganda
karena untuk mengetahui pengaruh variabel independent (Usability Quality,
Information Quality, Interaction Quality) secara serentak dan secara parsial
terhadap variabel dependent (Quality).
Model persamaan regresi linear berganda adalah sebagai berikut:
dimana:
y = variabel dependent
a = konstanta
b1,b2,b3 = koefisien regresi
x1,x2,x3 = variabel independent
Pengujian yang dilakukan pada analisis regresi linear berganda yaitu uji F dan uji
t. Langkah analisis regresi dan prosedur pengujiannya sebagai berikut:
Analisis R2 (R Square) atau koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui
seberapa besar prosentase sumbangan pengaruh variabel independent secara
bersama - sama terhadap variabel dependent.
b. Uji F
Uji F digunakan untuk menguji pengaruh variabel independent secara
bersama-sama terhadap variabel dependent.
c. Uji t
Uji t digunakan untuk menguji pengaruh variabel independent secara parsial
36
Pada bab ini akan membahas mengenai hasil dari analisis yang dilakukan.
Hasil dan pembahasan ini terdiri dari gambaran umum responden, kualitas
website, uji validitas dan reabilitas, uji asumsi, analisis regresi linear berganda.
4.1 Tahap Pendahuluan
A. Studi Literatur
Dalam penelitian ini langkah awal yang dilakukan adalah melakukan studi
literatur. Pada studi literatur ini menghasilkan hasil observasi pada website Untag
dan penjelasan dari masing-masing dasar teori yang berhubungan dengan proses
penyelesaian masalah yang ada. Hasil dari studi literatur dapat dilihat pada bab 2
landasan teori yang terdiri dari kualitas, kualitas website, WebQual, uji validitas,
uji asumsi, regresi, regresi linear berganda, uji F, uji T, analisis korelasi ganda,
analisis determinasi (R2). Hasil studi literatur diatas digunakan untuk
menyelesaikan langkah-langkah pengerjaan selanjutnya dalam menyelesaikan
sebuah permasalahan.
B. Website Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Untag merupakan salah satu perguruan tinggi swasta di Surabaya yang
berbasis Teknologi Informasi (TI). Untag memiliki website yang beralamatkan
Gambar 4.1 Homepage website Untag
4.2 Populasi dan sampel penelitian
4.2.1 Populasi
Responden yang dipakai dalam penelitian ini adalah siswa SMA kelas XI
rayon 26 (SMA 17 Agustus 1945 Surabaya, SMA Dr Soetomo, SMA Kristen
Anak Bangsa) dengan jumlah populasi sebanyak 428 siswa. Data populasi
didapatkan dari dinas pendidikan kota Surabaya. Berikut adalah data populasi
siswa SMA kelas XI rayon 26
Tabel 4.1 Jumlah siswa SMA kelas XI Rayon 26
Nama Sekolah Jumlah Siswa
SMA Dr Soetomo Surabaya 197 siswa
SMA Kristen Anak Bangsa 19 siswa
SMA 17 Agustus 1945 Surabaya 212 siswa
Total 428 siswa
4.2.2 Sampel
Populasi dalam penelitian ini diketahui sebanyak 428 siswa, maka langkah
kuesioner. Perhitungan sampel menggunakan rumus 2.1 dengan rincian sebagai
berikut.
n = 428 / (1 + 428 * 0,052)
n = 428 / (1+ 1,07)
Dihasilkan jumlah sampel sebesar 206 siswa.. Dari 206 siswa tersebut dibagi lagi
menjadi 3 SMA kelas XI tahun ajaran 2015-2016. Menentukan sampel
menggunakan rumus sebagai berikut.
Sampel yang diperlukan ……….(4.1)
Didapatkan hasil perhitungan sampel tiap sekolah sebagai berikut.
Tabel 4.2 Sampel siswa SMA kelas XI rayon 26
Nama Sekolah Jumlah
Jumlah Sampel 206 Siswa
4.3 Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variable yang ada di
dalam metode WebQual 4.0 yang terdiri dari usability Quality, Information
Quality, Interaction Quality, Kualitas. Model konseptual dapat dilihat pada
H1
a. Menentukan indikator pada variabel Webqual 4.0
Kuesioner disusun berdasarkan indikator dari masing-masing variabel
yang ada pada Webqual 4.0 dimana setiap variabel memiliki beberapa
indikator. Indikator pada setiap variabel dapat dilihat pada Tabel 4.3
Tabel 4.3 Indikator Tiap Variabel
No. Variabel Indikator
1 Usability Mudah dipelajari
Lanjutan Tabel 4.3 Indikator Tiap Variabel
No Variabel Indikator
Desain situs
Memenuhi kebutuhan informasi
Memberi pengalaman positif
Menunjukan kemampuan
2 Information Informasi yang akurat
Informasi yang bisa dipercaya
Informasi yang terbaru
Informasi yang relevan
Informasi yang mudah dipahami
Informasi yang terperinci
Informasi dalam format yang sesuai
3 Interaction Rasa aman
Menjaga informasi pribadi
Komunitas yang spesifik
Kemudahan komunikasi
Percaya akan layanan
4 Quality Kualitas website
b. Menyusun lembar kerja pernyataan
Dari indikator yang telah ditentukan, maka langkah selanjutnya adalah
menyusun lembar kerja pernyataan. Lembar kerja pernyataan disusun
berdasarkan indikator dari masing-masing variabel. Lembar pernyataan
Tabel 4.4 Lembar Pernyataan
No. Variabel Indikator Pernyataan
1 Usability
Mudah dipelajari Website untag-sby.ac.id mudah untuk
di operasikan
Mudah digunakan Anda merasa website untag-sby.ac.id mudah untuk digunakan
Mudah dimengerti Interaksi dengan website
untag-sby.ac.id jelas dan mudah dipahami
Mudah ditelusuri Website untag-sby.ac.id memiliki
kemudahan dalam mencari informasi yang di inginkan
Tampilan menarik Website untag-sby.ac.id memiliki
tampilan yang menarik
Desain situs Website untag-sby.ac.id memiliki
design sesuai dengan jenis website untuk pendidikan
Memberi
pengalaman positif
Website untag-sby.ac.id memberikan anda pengalaman positif informasi yang sesuai dengan fakta yang ada
Informasi yang bisa dipercaya
Website untag-sby.ac.id memberikan informasi yang dapat dipercaya Informasi yang
terbaru
Website untag-sby.ac.id menyediakan informasi yang di update paling lama 30 hari
Website untag-sby.ac.id memberikan informasi secara terperinci
Informasi dalam format yang sesuai
Website untag-sby.ac.id menyajikan informasi dalam format yang sesuai
3 Interaction Rasa aman Website untag-sby.ac.id memberikan
Lanjutan Tabel 4.4 Lembar Pernyataan
No. Variabel Indikator Pernyataan
Komunitas yang spesifik
Website untag-sby.ac.id memberikan ruang untuk komunitas
Kemudahan komunikasi
Website untag-sby.ac.id memberikan kemudahan berkomunikasi dengan universitas
4 Quality Kualitas website Menurut anda website untag-sby.ac.id
berkualitas
c. Melakukan seleksi pernyataan
Pada Tabel 4.2 menjelaskan bahwa pernyataan yang terbentuk dari
masing-masing variabel terdiri dari 21 pernyataan. Hasil dari seleksi
pernyataan ini menghasilkan 20 pernyataan. Lebih jelasnya dapat dilihat
pada Tabel 4.5
Tabel 4.5 Lembar Seleksi Pernyataan
No. Variabel Indikator Pernyataan
1 Usability
Mudah dipelajari Website untag-sby.ac.id mudah
untuk di operasikan Mudah digunakan
Mudah dimengerti Interaksi dengan website untag-sby.ac.id jelas dan mudah dipahami Mudah ditelusuri Website untag-sby.ac.id memiliki
kemudahan dalam mencari
informasi yang di inginkan
Tampilan menarik Website untag-sby.ac.id memiliki tampilan yang menarik
Desain situs Website untag-sby.ac.id memiliki
design sesuai dengan jenis website untuk pendidikan
Memberi pengalaman positif
Website untag-sby.ac.id
memberikan anda pengalaman
positif Menunjukan
kemampuan
Website untag-sby.ac.id
Lanjutan Tabel 4.5 Lembar Seleksi Pernyataan
No. Variabel Indikator Pernyataan
2 Information
Informasi yang akurat
Website untag-sby.ac.id
menyediakan informasi yang sesuai dengan fakta yang ada
Informasi yang bisa dipercaya
Website untag-sby.ac.id
memberikan informasi yang dapat dipercaya
Informasi yang terbaru
Website untag-sby.ac.id
menyediakan informasi yang di update paling lama 30 hari
Informasi yang relevan
Website untag-sby.ac.id
menyediakan informasi yang
relevan
memberikan informasi secara
terperinci Informasi dalam
format yang sesuai
Website untag-sby.ac.id menyajikan informasi dalam format yang sesuai
3 Interaction Rasa aman Website untag-sby.ac.id
memberikan rasa aman ketika
sedang melakukan pendaftaran
mahasiswa baru online Menjaga
informasi pribadi
Anda merasa yakin dengan layanan yang di berikan di website
untag-Anda merasa yakin dengan layanan yang di berikan di website untag-sby.ac.id
4 Quality Kualitas website Menurut anda website
4.5 Pengumpulan data
Pada Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa kuesioner sebanyak 206 yang
dibagikan kepada responden dan kuesioner yang kembali sebanyak 206 dengan
rate responden 100% maka data tersebut layak untuk dianalisis. Bukti
pengumpulan data dari masing-masing sekolah dapat dilihat pada Lampiran 2.
Tabel 4.6 Hasil Pengumpulan Data
Jumlah Kuesioner yang dibagikan 206
Jumlah Kuesioner yang kembali 206
Jumlah Kuesioner yang memenuhi
kriteria 206/206*100%
Rate responden 100%
4.6 Tahap Analisis
4.6.1 Tabulasi Data
Dalam tahap analisis langkah awal dilakukan proses tabulasi dimana dari
hasil kuesioner yang telah memenuhi kriteria di inputkan nilai dari masing-masing
variabel ke dalam perangkat lunak MICROSOFT EXCEL 2010. Hasil tabulasi
data dapat dilihat pada Lampiran 3.
4.6.2 Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk menguji masing-masing variabel yaitu
Usability Quality (X1), Information Quality (X2), Interaction Quality (X3),
Quality (Y) dengan menggunakan program SPSS 17. Jika hasil perhitungan dari
masing-masing variabel menghasilkan r hasil lebih besar daripada r Tabel maka
dapat dikatakan data yang didapat valid, sedangkan bila r hasil lebih kecil
daripada r Tabel maka data yang didapat tidak valid. Untuk lebih jelasnya dapat
Tabel 4.7 Uji Validitas Usability Quality
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Penjelasan dari output uji validitas X1 menggunakan SPSS adalah sebagai
Nilai r Tabel pada Tabel r statistik didapatkan sebesar 0,138. Pada uji
validitas yang dilakukan pada variabel Usability Quality (X1), diketahui bahwa
semua nilai r hitung lebih besar dari r Tabel, yang artinya semua item kuesioner
tersebut dinyatakan valid. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.8
rangkuman uji validitas.
Tabel 4.8 Rangkuman Uji Validitas Usability Quality (X1)
No r hitung r Tabel Keterangan
Tabel 4.9 Uji Validitas Information Quality
X26 Pearson Correlation .269** .292** .311** .242** .262** 1 .469** .662** Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 206 206 206 206 206 206 206 206
X27 Pearson Correlation .224** .369** .321** .234** .283** .469** 1 .659** Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .001 .000 .000 .000
N 206 206 206 206 206 206 206 206
TOTAL Pearson Correlation .649** .658** .592** .617** .562** .662** .659** 1 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 206 206 206 206 206 206 206 206
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Penjelasan dari output uji validitas X2 menggunakan SPSS adalah sebagai
berikut.
Nilai r Tabel pada Tabel r statistik didapatkan sebesar 0,138. Pada uji
validitas yang dilakukan pada variabel Information Quality (X2), diketahui bahwa
semua nilai r hitung lebih besar dari r Tabel, yang artinya semua item kuesioner
tersebut dinyatakan valid. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.10
rangkuman uji validitas.
Tabel 4.10 Rangkuman Uji Validitas Information Quality (X2)
No r hitung r Tabel Keterangan
1 0,649 0,138 Valid
2 0,658 0,138 Valid
3 0,592 0,138 Valid
4 0,617 0,138 Valid
5 0,562 0,138 Valid
6 0,662 0,138 Valid
Tabel 4.11 Uji Validitas Interaction Quality
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Penjelasan dari output uji validitas X3 menggunakan SPSS adalah sebagai
berikut.
Nilai r Tabel pada Tabel r statistik didapatkan sebesar 0,138. Pada uji
validitas yang dilakukan pada variabel Interaction Quality (X3), diketahui bahwa
semua nilai r hitung lebih besar dari r Tabel, yang artinya semua item kuesioner
tersebut dinyatakan valid. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.12
Tabel 4.12 Rangkuman Uji Validitas Interaction Quality (X3)
Tabel 4.13 Uji Validitas Quality
Correlations
Y Total
Y Pearson Correlation 1 1.000**
Sig. (2-tailed) .000
N 206 206
Total Pearson Correlation 1.000** 1 Sig. (2-tailed) .000
N 206 206
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Penjelasan dari output uji validitas Y menggunakan SPSS adalah sebagai berikut.
Nilai r Tabel pada Tabel r statistik didapatkan sebesar 0,138. Pada uji
validitas yang dilakukan pada variabel Quality (Y), diketahui bahwa semua nilai r
hitung lebih besar dari r Tabel, yang artinya semua item kuesioner tersebut
dinyatakan valid. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.12 rangkuman
uji validitas.
Tabel 4.14 Rangkuman Uji Validitas Quality (Y)
No r hitung r Tabel Keterangan
1 1,00 0,138 Valid
4.6.3 Uji Reliabilitas
Setelah dilakukan uji validitas, selanjutnya melakukan uji reliabilitas agar
kuesioner yang digunakan benar – benar dapat dipercaya sebagai alat