• Tidak ada hasil yang ditemukan

TA : Rancang Bangun Sistem Informasi Monitoring Data Performansi Mitra Speedy Berbasis Web pada PT. Telkom Regional Timur (Persero).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TA : Rancang Bangun Sistem Informasi Monitoring Data Performansi Mitra Speedy Berbasis Web pada PT. Telkom Regional Timur (Persero)."

Copied!
164
0
0

Teks penuh

(1)

PERFORMANSI MITRA SPEEDY BERBASIS WEB PADA PT. TELKOM REGIONAL TIMUR (PERSERO)

Nama : Amirudin Ilhamsyah NIM : 07.41010.0216 Program : S1 (Strata Satu) Jurusan : Sistem Informasi

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER SURABAYA

(2)

PT. Telkom Regional Timur perlu melakukan monitoring dan evaluasi secara terus-menerus terhadap kinerja para mitranya untuk memastikan ketercapaian tujuan yang telah ditetapkan. Manajer performansi selama ini melakukan pengawasan terhadap kinerja mitra speedy dengan meminta laporan performansi mitra kepada bagian data center yang menangani data mitra speedy. Kemudian pihak data center akan melakukan pencarian (query) data untuk menyajikan kedalam bentuk laporan kepada manajer. Saat ini belum ada aplikasi bagi orang-orang yang berada di level manajer untuk melakukan monitoring performansi mitra setiap saat.

Salah satu solusi untuk mengatasi kendala tersebut adalah dengan dibuatkannya aplikasi monitoring data performansi mitra speedy berbasis web. Aplikasi ini ditujukan untuk manajer business performance. Sistem ini dibangun untuk menganalisa kinerja mitra speedy.

Dari implementasi dan evaluasi yang telah dilakukan, sistem yang telah dibuat dapat menampilkan informasi perbandingan jumlah mitra aktif, mitra produktif setiap regional dan informasi yang mendukung pengawasan kinerja mitra speedy. Informasi yang ditampilkan merupakan kombinasi dari teks, grafik,

chart, dan mempunyai key performance indicator yang membuat user dapat mengetahui kondisi dari data mitra yang ada saat ini, serta fasilitas drilldown yang dapat membantu untuk mengetahui informasi lebih detail.

Kata kunci: Monitoring, Performansi, Drilldown, Speedy, Query.

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 2

1.3 Batasan Masalah ... 3

1.4 Tujuan ... 4

1.5 Sistematika Penulisan ... 5

BAB II LANDASAN TEORI ... 7

2.1 Sistem ... 7

2.2 Informasi ……….. ... 7

2.3 Sistem Informasi ... 7

2.4 Manajemen Kinerja ... 8

2.5 Analisa Dan Desain Sistem Informasi ... 9

2.6 World Wide Web ... 10

2.7 Monitoring... 10

2.8 Key Performance Indicator ... 11

2.9 Media Penyajian Data ... 11

(4)

Halaman

2.10 Grafik ... 12

2.11 Dashboard ... 14

2.12 Interaksi Manusia dan Komputer ... 15

2.13 Unifield Modeling Language (UML)... 18

2.14Testing dan Implementasi ... 20

BAB III PERANCANGAN SISTEM ... 26

3.1 Analisa Sistem ... 26

3.2 Perancangan Sistem ... 28

3.2.1 Use Case Bisnis Diagram ... 31

3.2.2 Activity Diagram ... 32

3.2.3 Use Case Sistem Diagram ... 36

3.2.4 Sekuensial Diagram ... 45

3.2.5 Class Diagram ... 49

3.2.6 Component Diagram ... 60

3.2.7 Deployment Diagram ... 61

3.2.8 Struktur Tabel ... 61

3.2.9 Perancangan Antarmuka ... 65

3.3 Desain Uji Coba ... 92

3.3.1 Uji Coba Fungsi Aplikasi ... 92

3.3.2 Uji Coba Kesesuaian Hasil Informasi ... 97

3.3.3 Uji Coba Kompatibilitas Aplikasi ... 97

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ... 99

(5)

Halaman

4.1 Kebutuhan Sistem ... 99

4.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras ... 99

4.1.2 Kebutuhan Perangkat Lunak... 99

4.2 Implementasi Sistem ... 100

4.2.1 Tampilan Halaman Login ... 100

4.2.2 Tampilan Halaman Admin Halaman Utama ... 101

4.2.3 Tampilan Halaman Master ... 102

4.2.4 Tampilan Halaman Lihat Data User Login ... 104

4.2.5 Tampilan Halaman Master Key Permormance Indicator ... 106

4.2.6 Tampilan Halaman Master Key Performance Indicator Evaluasi... 108

4.2.7 Tampilan Halaman Menu Transaksi ... 109

4.2.8 Tampilan Halaman Menu Performansi Unit Kerja ... 110

4.2.9 Tampilan Halaman Menu Performansi Mitra ... 117

4.2.10 Tampilan Halaman Menu Top Ten Mitra ... 120

4.2.11 Tampilan Halaman Menu Top Regional ... 124

4.2.12 Tampilan Halaman Menu Grafik Performansi ... 134

4.2.13 Tampilan Halaman Menu Grafik & Chart ... 137

4.3 Evaluasi ... 143

4.3.1 Uji Coba Fungsi Aplikasi ... 143

4.3.2 Uji Coba Kesesuaian Hasil Informasi ... 148

4.3.3 Uji Coba Kompatibilitas Aplikasi ... 150

4.4 Analisis Hasil Kuesioner ... 151

(6)

1.1 Latar Belakang Masalah

Sistem informasi monitoring adalah sebuah aplikasi untuk mengetahui perubahan yang terjadi akibat pergerakan variable secara kontinyu dalam kurun waktu tertentu. Sistem informasi monitoring digunakan untuk melihat faktor – faktor yang menyebabkan perubahan dan pergerakan dari variable tersebut untuk selanjutnya dianalisis dan dijadikan acuan untuk pengambilan keputusan oleh manajemen (Prasetyo, 2009).

Seperti layaknya perusahaan berkembang lainnya yang mengadakan evaluasi terhadap mitra kerjanya, PT. Telkom Regional Timur perlu melakukan evalusi secara terus-menerus terhadap kinerja para mitranya untuk memastikan ketercapaian tujuan yang telah ditetapkan. Manajer performansi selama ini melakukan pengawasan terhadap kinerja mitra speedy dengan meminta laporan kepada bagian data center yang menangani data mitra speedy. Kemudian pihak data center akan melakukan pencarian (query) data untuk menyajikan kedalam bentuk laporan kepada manajer. Saat ini belum ada aplikasi bagi orang-orang yang berada di level manajer melakukan monitoring performansi mitra setiap saat.

Berdasarkan permasalaan yang ada di PT. Telkom Regional Timur, maka perlu adanya suatu sistem informasi monitoring berbasis web dengan harapan dapat memonitoring kinerja mitra speedy. Pemilihan aplikasi berbasis web karena kebutuhan dari seorang manajer yang mempunyai mobilitas tinggi serta dapat diakses dimana saja. Dengan adanya sistem ini pihak eksekutif tidak lagi meminta

(7)

kepada staff manajer untuk menyiapkan laporan yang dibutuhkan. Eksekutif dapat mengakses informasi yang telah dibuat dan disediakan oleh sistem. Sistem monitoring ini dapat membandingkan performansi mitra setiap regional di seluruh Indonesia. Hal ini diharapkan bisa menjadi acuan untuk monitoring ketercapaian tujuan yang telah ditetapkan pada setiap regional. Sistem monitoring performansi mitra yang dibangun ini dimulai dari analisa kebutuhan user, beserta indentifikasi parameter indikator untuk mengetahui mana informasi yang merupakan informasi penting dan mempunyai nilai kritikal. Informasi yang di tampilkan merupakan kombinasi dari teks, grafik, chart, dan mengandung key performance indicator yang membuat user dapat mengetahui kondisi dari data-data mitra yang ada saat ini, serta fasilitas drilldown yang dapat membantu untuk mengetahui informasi lebih detail.

Manfaat yang ingin dicapai dari pembuatan Tugas Akhir ini adalah menghasilkan suatu aplikasi monitoring performansi mitra yang dapat mendukung pengawasan kinerja mitra penjualan speedy pada PT. Telkom Regional Timur. Diharapkan sistem informasi monitoring ini juga mampu menampilkan visualisasi yang menarik bagi manajer untuk melakukan monitoring dan menganalisis masalah yang timbul dalam performansi mitra speedy pada PT. Telkom Regional Timur.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan permasalahan yaitu:

(8)

untuk merancang dan membuat laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajer performansi yang mempunyai key performance indicator dalam bentuk tabel maupun grafik yang bersifat drilldown.

2. Bagaimana merancang dan membangun informasi performansi mitra speedy setiap regional.

3. Bagaimana merancang dan membangun aplikasi berbasis web yang memudahkan pihak eksekutif dalam memantau perkembangan performansi mitra speedy.

1.3 Pembatasan Masalah

Batasan masalah dari sistem yang dibahas adalah sebagai berikut :

1. Data yang digunakan pada aplikasi monitoring ini berdasarkan data performansi mitra speedy Pada PT. Telkom Regional Timur tahun 2010.

2. Modul performa unit kerja, terdiri dari: a. Jumlah mitra aktif per regional. b. Jumlah mitra tidak aktif per regional.

c. Total paket speedy per regional yang telah terjual oleh mitra. d. Total pre sales.

3. Modul performansi mitra, terdiri dari:

a. Jumlah mitra produktif, nilai yang didapat dari mitra speedy yang menghasilkan prospek dan yang telah menghasilkan usage (penjualan). b. Jumlah mitra tidak produktif, nilai yang didapat dari mitra speedy yang

(9)

4. Modul top ten, terdiri dari:

a. Data prospek mitra per regional. b. Data rata-rata usage mitra per regional. c. Data sales per day mitra per regional. 5. Modul top regional, terdiri dari:

a. Top prospek yaitu nilai yang didapat dari jumlah regional yang telah mempunyai status prospek.

b. Top usage yaitu nilai yang didapat dari jumlah regional yang telah mempunyai status usage.

c. Nilai top presales, nilai yang didapat dari jumlah regional yang telah mempunyai status layanan.

6. Sistem ini tidak membahas proses akuntansi.

7. Sistem ini tidak membahas mengenai pengambilan keputusan yang dilakukan oleh eksekutif PT. Telkom Regional Timur.

1.4 Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Menghasilkan laporan-laporan dalam bentuk grafik, tabel dan mempunyai key performance indicator serta fasilitas drilldown yang dapat membantu untuk mengetahui informasi lebih detail.

2. Menghasilkan informasi perbandingan untuk mengetahui performansi mitra

speedy setiap regional.

(10)

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini merupakan pendahuluan dari karya tulis tugas akhir yang membahas mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan, dan sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan teori yang mendukung pokok pembahasan tugas akhir yang meliputi pengertian Sistem, Informasi, Sistem Informasi, Manajemen Kinerja, Analisa dan Desain Sistem Informasi, World Wide Web, Monitoring, Key Performance Indicator, Media Penyajian Data, Grafik, Dashboard, Interaksi Manusia dan Komputer, Unifield Modeling Language, Testing dan Implementasi Sistem.

BAB III : PERANCANGAN SISTEM

Bab ini menjelaskan mengenai perancangan sistem yang terdiri atas penjelasan dari analisa sistem, perancangan sistem, desain basis data sampai dengan rancangan antar muka aplikasi monitoring performansi mitra speedy berbasis web.

BAB IV : IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

(11)

BAB V : PENUTUP

(12)

2.1 Sistem

Menurut Jogiyanto (2005:2), Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Suatu sistem mempunyai maksud tertentu. Ada yang menyebutkan maksud dari suatu sistem adalah untuk mencapai suatu tujuan (goal) dan ada yang menyebutkan untuk mencapai suatu sasaran (objectives).

2.2 Informasi

Menurut Jogiyanto (2005:8), Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Sumber dari informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu.

2.3 Sistem Informasi

Menurut Herlambang (2005:121), Data adalah fakta-fakta atau kejadian-kejadian yang dapat berupa angka-angka atau kode-kode tertentu. Data masih belum mempunyai arti bagi penggunanya. Untuk dapat mempunyai arti data diolah sedemikian rupa sehingga dapat digunakan oleh penggunanya. Hasil pengolahan data inilah yang disebut sebagai informasi. Secara ringkas, informasi adalah data yang telah diolah dan mempunyai arti bagi penggunanya. Sehingga

(13)

sistem informasi dapat didefinisikan sebagai prosedur-prosedur yang digunakan untuk mengolah data sehingga dapat digunakan oleh penggunanya.

2.4 Manajemen Kinerja

Menurut Wibowo (2007:7), Manajemen kinerja adalah manajemen tentang menciptakan hubungan dan memastikan komunikasi yang efektif. Manajemen kinerja memfokuskan pada apa yang di perlukan oleh organisasi, manajer, dan pekerja unutk berhasil.

Kinerja berasal dari pengertian performance yaitu hasil kerja atau prestasi kerja. Namun, sebenarnya kinerja mempunyai makna yang lebih luas, bukan hanya hasil kerja, tetapi termasuk bagaimana proses pekerjaan berlangsung. Kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen, dan memberikan kontribusi pada ekonomi. Dengan demikian, kinerja adalah tentang melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut.

Manajemen mencerminkan sikap para eksekutif yang mengininkan agar komputer tersedia untuk semua pemecah masalah perusahaan. Ketika Sistem Informasi Manajemen berada pada tempatnya dan berfungsi seperti yang diinginkan, maka dapat membantu manajer dan pemakai lain di dalam dan di luar perusahaan untuk mengidentifikasi dan memahami masalah.

(14)

1. Asman Quality Management

Pengelolaan usulan perubahan dokumen, pelaksanaan AMI, penyelesaian temuan AMI, mendata hasil dan penyelesaian temuan, monitoring implementasi proses bisnis.

2. Fraud Management

Melaksanakan kebijakan fraud dan rekomendasi temuan fraud, data support deteksi fraud, dan menindaklanjuti temuan fraud lokal.

3. Performance

Mendukung penyusunan parameter performansi, melaksanakan pengukuran kinerja, deployment target unit, usulan RKAP, dan mendukung analisa lingkungan bisnis eksternal dan internal.

4. Partnership

Support and monitoring kerjasama dan potensi kemitraan

2.5 Analisa dan Desain Sistem Informasi

Menurut Jogiyanto (2005:129), Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

(15)

Menurut Jogiyanto (2005:195), Setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan, maka amalis sistem telah mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Tiba waktunya sekarang bagi analis sistem untuk memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut. Tahap ini disebut dengan desain sistem. Desain sistem dapat dibagi dalam dua bagian, yaitu desain secara umum dan desain secara terinci. Desain secara umum disebut juga dengan desain konsepsual atau desain logikal atau desain secara makro. Desain sistem terinci disebut juga dengan desain sistem secara fisik atau desain internal.

2.6 World Wide Web (WWW)

Menurut Sidik dan Pohan (2007:1), World Wide Web (WWW), lebih dikenal dengan web, merupakan salah satu layanan yang didapat oleh pemakai komputer yang terhubung ke internet.

Web pada awalnya adalah ruang informasi dalam internet, dengan menggunakan teknologi hypertext, yang digunakan untuk menemukan informasi dengan mengikuti link yang disediakan dalam dokumen web yang ditampilan dalam browser.

2.7 Monitoring

(16)

jadwal-jadwal pelaksanaan terhadap penggunaan input-input proyek oleh kelompok sasaran di dalam konteks harpaan-harpaan rancangan praktek manajemen yang baik dikarenakan merupakan bagian integral dari manajemen sehari-hari

Aplikasi adalah penggunaan atau penerapan suatu konsep yang menjadi pokok pembahasan. Aplikasi dapat diartikan sebagai program komputer yang dibuat untuk menolong manusia dalam melaksanakan tugas tertentu.

Sehingga aplikasi monitoring dapat diartikan sebagai program komputer yang dibuat untuk melakukan penilaian yang terus menerus terhadap fungsi kegiatan-kegiatan proyek.

2.8 Key Performance Indicator

Menurut Haryanti (2008:11), Key Performance indicator adalah indikator yang merepresentasikan kinerja dari proses yang dilaksanakan. Key Performance Indicator merupakan sekumpulan ukuran mengenai aspek kinerja yang paling kritis, yang menentukan kesuksesan organisasi pada masa sekarang dan masa yang akan datang. Key Performance Indicator digunakan memprediksi peluang kesuksesan atau kegagalan dari proses-proses yang dilaksanakan organisasi, sehingga KPI dapat digunakan sebagai alat untuk meningkatkan kinerja organisasi secara dramatis. Contoh dari penjelasan diatas adalah penentuan parameter nilai dalam trend mitra aktif. membuat user dapat dengan mudah mengetahui kondisi mitra yang masi menjalin kemitraan.

2.9 Media Penyajian Data

(17)

ingin disampaikan, serta kebutuhan dan selera pengguna. Perancang dapat memilih bentuk teks, grafik, atau mengkombinasikan keduanya. Pemilihan media penyajian yang kurang tepat akan mengurangi efektifitas penyampaian informasi, dan menimbulkan persepsi yang salah menganai informasi yang disajikan. Ada dua prinsip dalam memilih media penyajian informasi oleh Few (Hariyanti, 2008:15) yaitu:

a. Media dapat memberikan persepsi yang benar tentang informasi yang disajikan.

b. Media dapat menyajikan informasi sesuai dengan tujuan, tanpa memakan banyak tempat.

Setiap jenis media memiliki kekuatan dan kelemahan tersendiri dalam menyajikan suatu jenis informasi. Media yang paling banyak digunakan dalam menyajikan informasi. Tabel dapat menyajikan data dengan lebih detail, menyajikan angka-angka dengan format yang lebih presisi. Tabel dapat menampilkan data kuantitatif maupun kualitatif. Namun demikian, informasi yang disajikan dalam tabel tidak dapat dipahami secara cepat dan sekilas.

2.10 Grafik

Ada beberapa tipe grafik atau diagram yang dapat digunakan untuk menampilkan gambaran informasi supaya lebih jelas, antara lain:

5. Diagram garis

Diagram garis digunakan untuk menunjukan perubahan nilai dari sederetan data relatif terhadap waktu, karena diagram garis biasanya digunakan untuk menunjukkan suatu kecenderungan atau trend.

(18)

Diagram batang digunakan untuk menyajikan nilai relatif terhadap data yang lain. Misal, eksekutif ingin melihat grafik pendaftar tahun dan per-gelombang.

7. Diagram roti (pie)

Diagram pie biasanya digunakan untuk menggambarkan besarnya prosentase data. Misalkan menggambarkan besarnya prosentase alasan mahasiswa keluar. (Santosa, 1994)

8. Diagram piramida (pyramid)

Diagram pyramid biasanya digunakan untuk menggambarkan besarnya prosentase data dan menampilkan jumlah data yang tertinggi dan seceara bertahap turun kebawa mewakili data terendah. (Nadhani, 2011) pada http://www.fusioncharts.com/demos/gallery/#pyramid-chart.

Grafik dapat digunakan untuk menunjukkan keterhubungan antar data, seperti perbandingan nominal, time-series, deviasi, korelasi, dan sebagainya . Ada berbagai macam bentuk grafik yang dapat dipilih untuk menggambarkan setiap jenis keterhubungan data, seperti yang terdapat pada tabel 2.1. Namun demikian, grafik kurang bisa menampilkan angka dengan format yang presisi.

Tabel 2.1 Keterhubungan Data dan Jenis Grafik yang Sesuai (Sumber: Hariyanti, 2008:16)

No Keterhubungan Data Jenis Grafik yang Sesuai

1 Perbandingan nominal

Grafik bar (horisontal atau vertikal)

Grafik titik (jika 0 tidak termasuk dalam skala nilai)

2 Time-series

(19)

Grafik titik yang dihubungkan dengan garis (untuk melihat nilai sekaligus tren data secara keseluruhan)

3 Bagian dari keselurhan

Grafik bar(horisontal maupun vertikal) Grafik stack bar

Pie chart

4 Deviasi

Grafik garis

Grafik titik yang dihubungkan dengan garis

5 Ranking

Grafik bar(harisontal atau vertikal)

Grafik titik(jika 0 tidak termasuk dalam skala nilai)

6 Distribusi frekuensi

Grafik bar vertikal/ histogram

Grafik garis / polygon frekuensi(untuk menunjukan tren data secara keseluruhan)

7 Korelasi Grafik titik dan garis (scatter-plot)

2.11 Dashboard

(20)

diketahui. Biasanya kombinasi dari teks dan grafik, tetapi lebih ditekankan pada grafik. (Few, 2006:34). Menurut Eckerson dan Hariyanti (2008:7), Tujuan dalam penggunaan dashboard yaitu:

1. Mengkomunikasikan Strategi

Mengkomunikasikan strategi dan tujuan yang dibuat oleh eksekutif, kepada semua pihak yang berkepentingan, sesuai dengan peran dan levelnya dalam organisasi.

2. Memonitor dan Menyesuaikan Pelaksanaan Strategi

Memonitor pelaksanaan dari rencana dan strategi yang telah dibuat. Memungkinkan eksekutif untuk mengidentifikasi permasalahan kritis dan membuat strategi untuk mengatasinya.

3. Menyampaikan Wawasan dan Informasi ke semua pihak

Menyajikan informasi menggunakan grafik, simbol, bagan dan warna yang memudahkan pengguna dalam memahami dan mempersepsi informasi secara benar.

2.12 Interaksi Manusia dan Komputer

(21)

Menurut Rizky (2007:6), Komponen-komponen penting dalam IMK yaitu interaksi, manusia, dan komputer. Interaksi adalah komunikasi yang terjadi antara manusia dan komputer. Jenis-jenis komunikasi tersebut antara lain command entry, menus and navigation, forms and spreadsheets, question and answer dialogue, natural language dialogue, windows icon menu pointer, dan direct manipulation. Komponen selanjutnya yaitu manusia yang dalam hal ini adalah pengguna yaneg dapat berupa seorang atau sekelompok pengguna yang bekerja dalam sebuah tim atau organisasi dan saling berkaitan dalam mengerjakan tugas tertentu. Manusia dalam konteks IMK yang juga harus diperhatikan adalah komputer. Komputer diartikan sebagai perangkat keras ataupun perangkat lunak dari berbagai macam jenis yang nantinya berinteraksi dengan unsur manusia.

Galitz (2002) dalam Rizky (2007:26) menjelaskan bahwa sebelum memulai sebuah proses desain interface, terdapat beberapa tip desain yang harus diperhatikan, antara lain:

1. Memenuhi kaidah estetika.

Sebuah desain dapat disebut baik secara estetika jika (1) di dalamnya terdapat perbedaan yang jelas dan kontras antar elemen dalam sebuah tampilan. Misalnya tampilan tombol yang berbeda warna dengan tampilan textbox, (2) terdiri dari beberapa kelompok yang jelas antara input dan tombol proses, (3) antar elemen dan kelompok tampilan dipisah dengan alignment yang rapi, (4) sederhana dan tidak terlalu banyak aksesoris yang terkesan sia-sia.

2. Dapat dimengerti.

(22)

jelas baik dalam tampilan maupun dalam perintah. Penggunaan metafora atau pemisalan yang berlebihan dalam sebuah fungsi harus dihindari.

3. Kompatibilitas.

Sebuah desain interface harus dapat memenuhi kompatibilitas dari berbagai segi antara lain (1) kompatibilitas pengguna yaitu dapat digunakan oleh pengguna dari kalangan yang lebih luas, baik berdasarkan strata pendidikan maupun berdasarkan usia, (2) kompatibilitas penggunaan yaitu dapat memenuhi fungsi dan tujuan yang ingin dicapai dari perancangan sebuah perangkat lunak dan perangkat keras yang digunakan, (3) kompatibilitas produk yaitu agar perangkat lunak dapat berjalan dengan baik di berbagai perangkat keras yang ada dan sistem operasi yang menjadi target aplikasi. 4. Komprehensif.

Sebuah sistem yang baik akan membimbing penggunanya agar dapat dan lebih mudah memahami apa yang harus diperhatikan, bagaimana cara melakukan sesuatu, kapan dan di mana melakukan sesuatu, dan mengapa harus melakukan sesuatu.

5. Konfigurabilitas.

Sebuah sistem harus dapat dikonfiguarasi ulang jika penggunanya menginginkan sesuatu berdasarkan fungsi tertentu.

6. Konsistensi.

Memiliki konsistensi dalam penempatan dan pemilihan gaya komponen visual misalnya tombol atau icon yang seragam.

(23)

Pengguna dapat melakukan kontrol jika suatu saat terjadi kesalahan dalam proses serta pemilihan fungsi tambahan dari sebuah sistem. Hindari desain yang nantinya akan membatasi pengguna dalam memilih tampilan tertentu. 8. Efisein.

Desain dibuat seefisien mungkin, terutama dalam penempatan komponen, misalnya penenmpatan tombol dalam sebuah panel yang dapat menarik perhatian pengguna.

9. Mudah dikenali.

Gunakan antar muka yang sudah dikenal oleh penggunanya, misalnya penempatan icon cut, copy, paste secara standar dalam toolbar.

10. Toleransi.

Tidak ada sebuah sistem yang sempurna, karenanya terdapat beberapa toleransi kesalahan yang mungkin terjadi. Usahakan agar terjadi sebuah pesan yang dapat membimbing pengguna untuk keluar dari kesalahan yang terjadi. 11. Sederhana.

Lima cara untuk membuat desain sederhana dan tetap sesuai dengan keinginan pengguna, yaitu (1) sembunyikan komponen visual jika tidak diperlukan, (2) sediakan pilihan standar, (3) minimalkan penggunaan berbagai macam alignment, (4) usahakan agar fungsi yang sering digunakan terlihat, (5) perhatikan konsep konsistensi.

2.13 Unified Modeling Language (UML)

(24)

UML merupakan standar yang relatif terbuka yang dikontrol oleh Object Management Group (OMG), sebuah konsursium terbuka yang terdiri dari banyak perusahaan. OMG dibentuk untuk membuat standar-standar yang mendukung interoperabilitas, khususnya interoperabilitas sistem berorientasi obyek. OMG mungkin lebih dikenal dengan standar-standar Common Object Request Broker Architecture (CORBA).

UML lahir dari penggabungan banyak bahasa pemodelan grafis berorientasi obyek yang berkembang pesat pada akhir 1980-an dan awal 1990. Sejak kehadirannya pada 1997, UML menghancurkan menara Babel tersebut dan menjadi sejarah (Fowler, 2004).

Tujuan UML diantaranya adalah :

1. Memberikan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual yang ekspresif untuk mengembangkan dan saling menukar model dengan mudah dan dimengerti secara umum.

2. Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemrograman dan proses rekayasa.

3. Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat dalam pemodelan.

Menurut Sholiq (2010:52), Pemodelan bisnis adalah langkah pertama dalam proses pengembangan sistem informasi. Urutan langkah-langkah dalam permodelan bisnis adalah sebagai berikut:

1. Pemodelan bisnis.

2. Permodelan use cse system. 3. Analisis.

(25)

5. Pengkodean. 6. Pengujian.

7. Implementasi dan distribusi.

Diagram-diagram tersebut diberi nama berdasarkan sudut pandang yang berbeda-beda terhadap sistem dalam proses analis atau rekayasa. Dibuatnya berbagai jenis diagram diatas karena:

a. Setiap sistem yang kompleks lebih baik jika dilakukan pendekatan melalui himpunan berbagai sudut pandang yang kecil yang satu sama lain hampir saling bebas (independent). Sudut pandang tunggal senantiasa tidak mencukupi untuk melihat isi sistem yang lebih besar dan kompleks.

b. Diagram yang berbeda-beda tersebut dapat menyatakan tingkatan yang berbeda-beda dalam proses rekayasa.

c. Tujuan adanya diagram-diagram tersebut adalah agar model yang dibuat semakin mendekati realitas.

Diagram-diagram ini ditambah dengan kemampuan dokumentasi sebagai artifacts utama UML. Data-flow diagram dan tipe diagram lain yang tidak terdapat dalam UML tidak termasuk dalam paradigma object-oriented. Activity diagram dan collaboration diagram yang terdapat dalam UML menggantikan data-flow diagram. Activity diagram juga sangat bermanfaat untuk membuat workflow.

2.14 Testing dan Implementasi

(26)

dengan kondisi yang diinginkan (defects/error/bugs) dan mengevaluasi fitur-fitur dari entitas software.

Menurut Romeo (2003:3), Testing software adalah proses mengoperasikan software dalam suatu kondisi yang dikendalikan untuk:

1. Verifikasi.

Melakukan pengecekan atau pengetesan entitas – entitas, apakah telah berlaku sebagaimana telah ditetapkan

2. Mendeteksi error.

Untuk menentukan apakah sesuatu hal terjadi bilamana tidak seharusnya terjadi atau suatu hal tersebut terjadi dimana seharusnya mereka ada.

3. Validasi.

Apakah spesifikasi yang ditetapkan telah memenuhi keinginan atau kebutuhan pengguna yang sebenarnya?

Menurut Romeo (2003:33), Dengan adanya perkembangan teknologi internet, berkembanglah kebutuhan aplikasi berbasis web, baik untuk keperluan internet organisasi. Terdapat beberapa hal yang berkaitan dengan kualitas aplikasi berbasis web, antara lain:

1. Komplesitas Aplikasi

(27)

gabungan dari keduannya. Inilah alasan mengapa client/server testing yang dibahas sebelumnya juga berkaitan dengan subbab ini.

2. Keterbatasan Alat Bantu.

Hal yang tidak dapat dibantah adalah alat bantu pengembangan aplikasi berbasis web saat ini masih memiliki keterbatasan yang sangat menggangu. Aplikasi web dibangun dengan alat bantu standar yang menghasilkan pages statis, sehingga pengguna tidak dapat dengan mudah men-download data ke desktop analysis tool seperti excel spreadsheet.

Produk web merupakan aplikasi yang paling cepat mengalami penambahan versi oleh karena itu manajemen tes yang diperlukan juga harus handal, karena hal ini berhubungan dengan kualitas dari aplikasi itu sendiri.

3. Kompatibilitas

Web pages akan terlihat berbeda jika dilihat dari Web Browser yang berbeda, karena perbedaan implementasi dari HTML standart. Web pages dapat diakses dari beberapa platformyang berbeda, seperti Win NT, Win 95, OS/2, Mac dan lain-lain. Ini artinya testing perlu dilakukan pada berbagai platform dan konfigurasi yang berbeda.

4. Performansi

Hal yang paling sulit untuk dites adalah pengukuran kecepatan akses. Response Time dari Web, karena hal itu bukan hal yang mudah untuk

(28)

5. Kegunaan

Beberapa pengguna mungkin punya harapan sendiri-sendiri tentang bagaimana web site yang menarik. Seperti contohnya Web Pages harus dapat dengan mudah untuk disimpan. Oleh karena itu Web pages harus terlihat atraktif agar menarik perhatian dari pengguna. Ada beberapa pengguna yang sangat sensitif dan terganggu jika keluar atau masuk dari suatu Web pages tanpa suatu permission atau awareness.

6. Keamanan

Sistem keamanan merupakan hal yang sangat penting dalam aplikasi berbasis web, karena aplikasi ini dibangun untuk dapat diakses oleh pengguna atau aplikasi yang baik itu dalam suatu intranet ataupun extranet dengan sama baiknya. Hak akses eksternal memang dibatasi tapi tidak menutup kemungkinan terjadinya hacking terhadap aplikasi.

7. Organisasional

(29)

hak akses informasi juga pertanyaan siapa yang bertanggung jawab atas kualitas dari informasi dan maintenance dari aplikasi itu sendiri.

Tipe-tipe testing pada aplikasi berbasis web, antara lain :

1. Content dan Funcionality testing. Testing terhadap isi dan fitur seperti yang terdapat pada Web site umumnya, pastikan sudah lengkap dan berjalan sesuai dengan yang diinginkan.

2. Feature interaction testing. Banyak pengguna yang secara simultan mengakses satu site yang sama dan tidak boleh terjadi interfrensi antara mereka.

3. Usability testing. Melakukan testing apakah Web site sudah user friendly. 4. Database testing. Memastikan database dapat diakses dari Web site yang

mempunyai kendali integritas dan kecukupan data.

5. Security dan control testing. Memastikan site ini aman, termasuk account setup, billing, dan dari unauthorized acces.

6. Connectivity testing. Pastikan Web site dapat melakukan connection atau disconnection.

7. Interoperability testing. Pastikan semua Web Browser dari semua versi da jenis komputer yang berbeda dapat berjalan dengan baik pada aplikasi ini. 8. Cross platform dan configuration testing. Pastikan perilaku dari sistem

kompatibel dalam platform dan konfigurasi yang berbeda.

(30)

10.Internazionalization testing. Pastikan site tidak membingungkan atau menyerang pengguna.

11.Beta testing. Undang beberapa pengguna terpilih untuk melakukan eksperimen pada site anda dan mintalah feedback pada mereka sebelum web site itu diluncurkan.

(31)

26

PERANCANGAN SISTEM

3.1 Analisa Sistem

PT. Telkom Regional Timur perlu melakukan monitoring terhadap kinerja para mitranya dan pengukuran secara terus-menerus terhadap kinerja para mitranya untuk memastikan ketercapaian tujuan yang telah ditetapkan. Orang-orang yang berada di level manajer, seperti Business Performance yang meliputi Asman Quality Management, Fraud Management, Performance Mangement dan Pernership Management memilliki tanggung jawab untuk memonitor performa, salah satunya kinerja mitra speedy dari proses bisnis yang berjalan pada perusahaan. Manajer performansi selama ini melakukan monitoring dengan meminta laporan kepada bagian data center yang menangani data mitra speedy. Kemudian pihak data center akan melakukan pengolahan data (query) untuk menyajikan kedalam bentuk laporan kepada manajer, dapat dilihat pada Gambar 3.1. setelah proses pengolahan data selesai maka akan di berikan kepada staff manajer yang selanjutnya akan di buat laporan kepada manajer performansi business. Akan tetapi pada fungsi tersebut dihadapkan dengan beberapa masalah atau kesulitan yaitu lamanya pada proses pengolahan data dan pembuatan laporan kepada manajer performansi. Hal ini menyebabkan otomasi informasi yang sampai kepada manajer performansi membutuhkan waktu yang cukup lama. Padahal eksekutif menginginkan informasi semudah dan secepat mungkin.

(32)

informasi monitoring berbasis web yang dapat memberikan informasi yang dibutuhkan oleh pihak eksekutif business performance untuk dapat melakukan evaluasi dengan lebih cepat dalam melakukan analisa ataupun untuk mengamati perkembangan mira speedy khususnya di regional timur yang dapat dilihat pada Gambar 3.2. Pemilihan aplikasi berbasis web karena kebutuhan dari seorang manajer yang mempunyai mobilitas tinggi serta dapat diakses dimana saja. Dengan adanya sistem ini pihak eksekutif tidak lagi meminta kepada staff manajer untuk menyiapkan laporan-laporan yang dibutuhkan eksekutif. Hasil keluaran (output) dari sistem ini ini berupa kombinasi dari teks, grafik, chart, dan mengandung key performance indicator yang membuat user dapat mengetahui kondisi dari data mitra yang ada saat ini, serta fasilitas drilldown yang dapat membantu untuk mengetahui informasi lebih detail.

(33)
[image:33.595.122.501.65.270.2]

Gambar 3.1 Work Flow Sistem Monitoring Mitra Speedy Saat ini

Gambar 3.2 Work Flow Sistem Monitoring Mitra Speedy Berbasis Web

3.2 Perancangan Sistem

Perancangan sistem dilakukan untuk mengumpulkan informasi yang berkenaan dengan aplikasi yang dibangun serta untuk memudahkan pemahaman terhadap sistem. Pemodelan yang digunakan dalam perancangan sistem adalah Unified Modelling Language (UML). Diagram UML yang digunakan adalah Use Case Business Diagram, Activity Diagram, Use Case System Diagram, Sequence Diagram Class Diagram, Component Diagram, dan Deployment Diagram.

Manajer Laptop Data

[image:33.595.110.510.345.452.2]
(34)

User dari sistem monitoring performance ini adalah manajer Business Performance. Sistem monitoring performance ini digunakan untuk memantau atau memonitor performa mitra speedy yang dapat digunakan sebagai landasan dalam pengambilan keputusan, khusunya untuk memberikan reward kepada mitra speedy. Data mitra speedy dalam sistem ini ditampilkan dalam bentuk tabel dan grafik dengan drilldown untuk melihat lebih detail data dari informasi yang dibutuhkan. Pada Gambar 3.3 merupakan rancangan dari sistem monitoring performansi mitra ini. Tabel 3.1 dibawah ini merupakan analisa key performance indicator kebutuhan user yang sekaligus menjadi rancangan output KPI yang akan dibuat dalam sistem ini.

Tabel 3.1 Analisa Kebutuhan Key Performance Indicator

Parameter indikator membuat user dapat mengetahui kondisi informasi performansi mitra aktif, apakah dalam keadaan normal atau tidak. Berdasarkan hasil survei yang dapat dilihat pada lampiran 2, tidak semua informasi performansi mitra speedy memiliki parameter indikator. Pada tabel 3.1 merupakan informasi yang memiliki nilai parameter indikator beserta nilai paramaternya.

No

Nilai KPI (Mitra)

Jenis Paramet

er

Status Kebutuhan

1 75 Mitra

Aktif Normal

Berdasrkan penentuan parameter indicator manajar dapat mengetahui apakah jumlah mitra aktif setiap bulan telah memenuhi target minimal.

2 75 Total

Usage Normal

(35)
[image:35.595.112.507.70.318.2]

Gambar 3.3 Rancangan Umum Sistem Monitoring Mitra Speedy

Proses pembuatan sistem monitoring ini dimulai dari analisa kebutuhan user, beserta indentifikasi parameter indikator untuk mengetahui mana informasi yang merupakan informasi penting dan mempunya nilai kritikal. Dari analisa kebutuhan user tersebut dapat diketahui jenis visualisasi informasi yang sesuai, sebagai landasan dalam pembuatan desain awal prototype. Prototype yang telah dibuat direview bersama dengan pengguna untuk mengumpulkan umpan balik. Umpan balik digunakan untuk membuat penyesuaian yang diperlukan. Dari hasil review dilakukan indentifikasi sumber data, dimana sumber data dari sistem monitoring ini didapat dari data mitra speedy tahun 2010 yang ada di PT. Telkom Regional Timur. Setelah semua sumber data didapat serta analisa kebutuhan user beserta identifikasi selesai, maka dibuatlah sistem monitoring performasi mitra speedy yang diharapkan sesuai dengan kebutuhan user dan dapat membantu user dalam monitoring performa dan kinerja mitra speedy.

Kebutuhan User

User Prototype

Data Source User

100

% 90%80%70%60%

Aplikasi Monitoring Staff IT

(36)

3.2.1 Use Case Bisnis Diagram

[image:36.595.116.507.223.612.2]

Business Use Case merupakan model yang digunakan untuk menggambarkan sebuah proses bisnis organisasi. Dengan kata lain, use case bisnis menginformasikan tentang aktivitas bisnis utama yang organisasi lakukan. Business Use Case ini dapat dilihat seperti pada Gambar 3.4.

Gambar 3.4 Business Use Case Monitoring Mitra Speedy PT. Telkom

Dalam business use case tersebut dapat terlihat tiga business worker yaitu business performance manajer, staff manajer, dan staff data center, dan juga dua business actor yaitu mitrra speedy dan pelanggan speedy. Business

uc Business Use Case

Business Perormance Manager

Staff Manager

Staff Data Center

Melakukan Analisis performansi Unit Kerj a

Melakukan analisis performansi Mitra

Melakukan pengolahan data Melakukan

maintenance Data Meminta laporan performansi

Membuat draft kebutuhan Manager

Membuat laporan performansi

Mitra Speedy

Memberikan rew ard

Pelanggan speedy Menj ual produk

(37)

performance manajer mempunyai use case meminta laporan performansi kepada staff manajer, menganalisis performansi unit kerja, performansi mitra dan member reward kepada mitra speedy. staff manajer mempunyai use case membuat laporan kebutuhan manajer yang akan diserahkan kepada staff data center dan membuat laporan hasil performansi mitra. Staff data center mempunyai use case maintenance data dan pengolahan data mitra speedy. Mitra speedy mempunyai use case menjual dan memasarkan produk internet speedy.

3.2.2 Activity Diagram

Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alur berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.

Activity diagram merupakan sebuah cara untuk memodelkan alur kerja (workflow) dari use case bisnis dalam bentuk grafik. Diagram ini menunjukkan langkah-langkah di dalam alur kerja, titik-titik keputusan di dalam alur kerja, siapa yang bertanggung jawab menyelesaikan masing-masing aktivitas, dan obyek-obyek yang digunakan dalam alur kerja.

Activity diagram pada sistem ini dibagi menjadi beberapa activity diagram sebagai berikut:

A. Activity Diagram Analisis Performansi Unit Kerja

(38)
[image:38.595.112.511.248.601.2]

membuat draft kebutuhan manajar yang akan di serahkan kepada staff data center. Staff data center bertugas untuk mengolah data sesuai permintaan manajer performansi. Hasil dari pengolahan data akan di serahkan kepada staff manajer kemudian staff manajer membuat laporan untuk manajer performansi yang selanjutnya akan dianlisis sebagai acuan pengambilan keputusan. Activity diagram login dapat dilihat pada Gambar 3.5.

Gambar 3.5 Activity Diagram Performansi Unit Kerja

Activity diagram analisis performansi mitra ini terdiri dari informasi mitra produktif, mitra tidak produktif, informasi total usage, top mitra, dan top regional. Informasi top mitra terdiri dari informasi transaksi prospek, informasi validasi data, dan informasi hari produksi. Informasi top regional terdiri dari top

act Activ ity diagram "performansi unit kerj a"

Staff Data Center Staff Manaj er

Manaj er

Meminta laporan performansi unit kerj a

Membuat draft kebutuhan manaj er

Menerima data performansi unit kerj a

Data performansi unit kerj a

Membuat laporan performansi «information»

Laporan performansi unit

kerj a

Melakukan qeury data regional

Melaporkan data tidak ada

Menganalisis performansi regional

[Data ada]

(39)
[image:39.595.115.512.139.583.2]

prospek, top usage dan top pre sales. Activity diagram performansi mitra dapat dilihat pada Gambar 3.6.

Gambar 3.6 Activity Diagram Performansi Mitra

B. Activity Diagram Pengolahan Data

Proses dimulai ketika staff manajer membuat draft kebutuhan manajer performansi yang kemudian akan di berikan kepada staff data. Staff data center mengolah (query) data mitra yang berada di database server yang

act Activ ity diagram "performansi mitra"

Staff Data Center Staff Manajer

Manajer

Meminta laporan performansi mitra

Membuat draft kebutuhan manajer

Melakukan query data mitra

Menerima data performansi mitra

Membuat Laporan performansi

«information»

Laporan Performansi

Melaporkan data tidak ada Performansi Mitra

Menganalisis performansi mitra

[Data ada]

(40)
[image:40.595.118.511.146.540.2]

kemudian hasilnya akan diberikan kepada staff manajer performansi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3.7.

Gambar 3.7 Activity Diagram Pengolahan Data

C. Activity Diagram Membuat Laporan Performansi

Activity diagram membuat laporan performansi menggambarkan aktivitas yang terjadi ketika staff manajar menerima data dari staff data center untuk kemudian staff manajer melakukan validasi kecocokan dengan draft kebutuhan manajer performansi. Activity diagram membuat laporan performansi dapat dilihat pada Gambar 3.8.

act Activ ity diagram "pengolahan data"

Staff Manaj er Staff Data Center Serv er

Melakukan query data Membuat draft kebutuhan

manaj er Send Data

Hasil Query

Validasi Output

Menerima data performansi

Melaporkan data tidak ada Data performansi

(41)
[image:41.595.116.510.66.507.2]

Gambar 3.8 Activity Diagram Membuat Laporan Performansi

3.2.3 Use Case Sistem Diagram

Use case sistem diagram digunakan untuk pemodelan sistem yang berkonsentrasi pada sistem perangkat lunak. digunakan untuk menspesifikasikan apa yang dapat dilakukan oleh sistem atau untuk menspesifikasikan kebutuhan fungsional utama dari sistem. Berikut akan dijelaskan use case sistem diagram untuk masing-masing sistem.

act Activ ity diagram "Membuat Laporan Performansi"

Staff Data Center Staff Manaj er

Manaj er

Meminta Laporan Performansi

Membuat Draft kebutuhan

user Query data performansi

Menerima data performansi

Membuat Laporan per Periode

Validasi laporan sesuai dengan kebutuhan

manaj er

«information»

Laporan Performansi

Data performansi

Melaporkan data tidak ada

Membuat draft kebutuhan manaj er

[Data ada]

[Tidak ada data]

(42)
[image:42.595.108.512.105.436.2]

A. Use Case Performansi Unit Kerja

Gambar 3.9 Use Case Sistem Diagram Performansi Unit Kerja.

Dalam use case sistem diagram tersebut dapat terlihat beberapa use case yang merupakan aktivitas yang dapat dilakukan oleh manajer, staff manajer, dan staff data center. Terdapat beberapa use case yaitu use case membuat draft kebutuhan manajer, use case membuat laporan performansi, use case mencetak dokumen performansi, use case mengolah data, use case meminta laporan performansi unit, use case menganalisis performansi unit kerja, use case mendapatkan informasi top regional, use case mendapatkan informasi jenis mitra, use case mendapatkan inforamsi paket speedy dan use case mendapatkan informasi pre sales. Proses dalam use case system diagram dapat dijelaskan sebagai berikut:

uc Use case "Performansi unit kerja"

Manajer Business Performance

Staff Data Center

Meminta Laporan Performansi unit

kerja Performansi Unit Menganalisis

Kerja

Staff Manajer

Membuat draft kebutuhan manajer

Membuat laporan performansi

Mencetak dokumen performansi

Mengolah data

Mendapatkan Informasi Jenis Mitra

Mendapatkan Informasi Paket

Speedy

Mendapatkan Informasi Pre Sales Mendapatkan

informasi top regional

«extend» «extend» «extend»

«extend»

(43)

1. Use Case Membuat Draft Kebutuhan Manajer

Membuat draft kebtuhan manajer merupakan proses yang dilakukan staff manajer performansi untuk membuat informasi apa saja yang diminta oleh manajer performansi.

2. Use Case Membuat Laporan Performansi

Membuat laporan performansi merupakan proses yang dilakukan staff manajer performansi untuk mengolah data dari staff data center sebelum laporan diberikan kepada manajer performansi.

3. Use Case Mencetak Dokumen Performansi

Mencetak dokumen performansi merupakan proses extand yang bersifat pilhan.

4. Use Case Mengolah Data

Mengolah data merupakan proses yang dilakukan staff data center untuk mengolah data dari basis data.

5. Use Case Meminta Laporan Performansi Unit

Meminta laporan performansi unit merupakan proses yang dilakukan oleh manajer performansi untuk mendapatkan informasi performansi unit kerja speedy.

6. Use Case Mendapatkan Informasi Performansi Unit Kerja

Menganalisis performansi unit kerja merupakan proses yang dilakukan manajer performansi dalam menganalisis laporan performansi unit kerja. 7. Use Case Mendapatkan Informansi Top Regional

(44)

regional. Informasi top regional terdiri dari top prospek, top usage, dan top pre sales.

8. Use Case Mendapatkan Informasi Jenis Mitra

Mendapatkan informasi jenis mitra merupakan proses yang dilakukan manajer performansi untuk mendapatkan informasi megenai mitra speedy yang masi aktif maupun yang sudah tidak menjalin kemitraan.

9. Use Case Mendapatkan Informasi Paket Speedy

Mendapatkan informasi paket speedy merupakan proses yang dilakukan manajer performansi untuk mendapatkan informasi paket speedy yang terjual.

10. Use Case Mendapatkan Informasi Pre Sales

Mendapatkan informasi pre sales merupakan proses yang dilakukan manajer performansi untuk mendapatkan informasi calon mitra speedy.

[image:44.595.112.509.475.714.2]

B. Use Case Performansi Mitra

Gambar 3.10 Use Case Sistem Diagram Performansi Mitra.

uc Use case "performansi mitra"

Staff Manaj er

Manaj er Business Performance

Staff Data Center mengolah data Meminta Laporan Performansi Mitra Menganalisis Performansi Mitra Mencetak dokumen performansi Membuat laporan performansi Membuat draft kebutuhan manaj er

Memberikan rew ard mitra

Mendapdatkan informasi mitra produktif

Mendapatkan informasi mitra non

produktif

Mendapatkan informasi total usage

Mendapatkan informasi Top Mitra

«extend» «extend» «extend»

«extend»

(45)

Dalam use case sistem diagram tersebut dapat terlihat beberapa use case yang merupakan aktivitas yang dapat dilakukan oleh manajer, staff manajer, dan staff data center. Terdapat beberapa use case yaitu use case membuat draft kebutuhan manajer, use case membuat laporan performansi, use case mencetak dokumen performansi, use case mengolah data, use case meminta laporan performansi mitra, use case mendapatkan informasi performansi mitra, use case mendapatkan informasi mitra produktif, use case mendapatkan informasi mitra non produktif, use case mendapatkan informasi top mitra, use case mendapatkan informasi jenis mitra, use case mendapatkan informasi total usage, dan use case memberikan reward. Proses dalam use case diagram dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Use Case Membuat Draft Kebutuhan User

Membuat draft kebtuhan manajer merupakan prores yang dilakukan staff manajer performansi untuk membuat informasi apa saja yang diminta oleh manajer performansi.

2. Use Case Membuat Laporan Performansi

Membuat laporan performansi merupakan proses yang dilakukan staff manajer performansi untuk mengolah data dari staff data center sebelum laporan diberikan kepada manajer performansi.

3. Use Case Mencetak Dokumen Performansi

Mencetak dokumen performansi merupakan proses extand yang bersifat pilhan.

(46)

Mengolah data merupakan proses yang dilakukan staff data center untuk mengolah data dari basis data.

Melihat informasi transaksi mitra merupakan proses untuk menampilkan jumlah transaksi dan rata-rata transaksi per bulan kepada pelanggan.

5. Use Case Meminta Laporan Performansi Mitra

Melihat informasi transaksi mitra merupakan proses untuk menampilkan jumlah transaksi dan rata-rata transaksi per bulan kepada pelanggan.

6. Use Case Memberikan Reward

Melihat informasi transaksi mitra merupakan proses untuk menampilkan jumlah transaksi dan rata-rata transaksi per bulan kepada pelanggan.

7. Use Case Mendapatkan Informasi Performansi Mitra

Melihat informasi transaksi mitra merupakan proses untuk menampilkan jumlah transaksi dan rata-rata transaksi per bulan kepada pelanggan.

8. Use Case Membuat Laporan Performansi Mitra

Meminta laporan performansi unit merupakan proses yang dilakukan oleh manajer performansi untuk mendapatkan informasi performansi mitra speedy.

9. Use Case Mendapatkan Informasi Mitra Produktif

Mendapatkan informasi mitra produktif merupakan proses yang dilakukan manajer untuk mendapatkan informasi mengenai mitra speedy yang telah memasarkan produk internet speedy.

(47)

Mendapatkan informasi mitra tidak produktif merupakan proses yang dilakukan manajer untuk mendapatkan informasi mengenai mitra speedy yang rendah dalam memasarkan produk internet speedy.

11. Use Case Mendapatkan Informasi Total Usage

Mendapatkan informasi total usage merupakan proses yang dilakukan manajer untuk mendapatkan informasi mengenai jumlah mitra speedy yang berhasil menjual produk internet speedy di semua regional.

[image:47.595.113.511.313.598.2]

C. Use Case Membuat Laporan Performansi

Gambar 3.11 Use Case Sistem Diagram Membuat Laporan Performansi

Dalam use case sistem diagram tersebut dapat terlihat beberapa use case yang merupakan aktivitas yang dapat dilakukan staff manajer, dan staff data center. Terdapat beberapa use case yaitu use case membuat draft kebutuhan

uc use case "membuat laporan performansi"

Staff Manaj er

Mencetak laporan performansi Mrembuat draft kebutuhan manaj er

Membuat laporan per periode Validasi laporan dengan kebutuhan

Manaj er

Staff Data Center Mengolah data

Konformasi Laporan

«extend»

(48)

manajer, use case membuat laporan per periode, use case validasi laporan dengan kubutuhan manajer. Use case diagram dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Use Case Membuat Draft Kebutuhan Manajer

Membuat draft kebtuhan manajer merupakan prores yang dilakukan staff manajer performnasi untuk membuat informasi apa saja yang diminta oleh manajer performansi.

2. Use Case Membuat Laporan Per Periode

Membuat laporan per periode merupakan pross yang dilakukan staff manajer performansi untuk membuat laporan performansi per periode sebelum diberikan kepada manajer performansi.

3. Use Case Mencetak Laporan Performansi

Mencetak dokumen performansi merupakan proses extand yang bersifat pilhan.

4. Use Case Validasi Laporan dengan Kebutuhan Manajer

Validasi Laporan dengan kebutuhan manajer merupakan proses yang dilakukan staff manajer untuk validasi hasil pengolahan data yang dilakukan staff data center dengan kebutuhan manajer.

5. Use Case Konfirmasi Laporan

Konfirmasi laporan adalah proses extend yang bersifat pilihan. Proses tersebut dilakukan jika data hasil pengolahan dari staff data center tidak sesuai dengan kebutuhan user.

6. Use Case Mengolah Data

(49)
[image:49.595.115.509.113.375.2]

D. Use Case Mengolah Data Performansi

Gambar 3.12 Use Case Sistem Diagram Mengolah Data Performansi.

Dalam use case sistem diagram tersebut dapat terlihat beberapa use case yang merupakan aktivitas yang dapat dilakukan staff manajer, dan staff data center. Terdapat beberapa use case yaitu use case membuat draft kebutuhan manajer, use case membuat laporan per periode, use case validasi laporan dengan kubutuhan manajer. Use case diagram dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Use Case Membuat Draft Kebutuhan Manajer

Melihat informasi mitra produktif merupakan proses untuk menampilkan banyaknya mitra yang produktif berdasarkan nilai yang didapat dari total jumlah commerce office yang menghasilkan prospek dan mitra yang menghasilkan usage.

2. Use Case Membuat Laporan Performansi

uc Use case "query data"

Staff Data Center

mengolah data

Menampilkan hasil pengolahan data

Maintenance data

Melaporkan hasil query

Staff Manajer

Membuat draft kebutuhan manajer

Membuat laporan performansi

(50)

Membuat laporan per periode merupakan pross yang dilakukan staff manajer performansi untuk membuat laporan performansi per periode sebelum diberikan kepada manajer performansi

3. Use Case Mengolah Data

Mengolah data adalah merupakan proses yang dilakukan oleh bagian staff data center unutk menampilkan data sesuai permintaan manajer.

4. Use Case Menampilkan Hasil Pengolahan Data

Menampilkan hasil pengolahan data merupakan proses untuk menampilkan data hasil query dari basis data.

5. Use Case Maintenance Data

Maintenance data merupakan proses yang dilakukan oleh staff data center untuk pemeliharaan data maupun pengolahan data.

6. Use Case Melaporkan Hasil Query

Melihat informasi transaksi mitra merupakan proses untuk menampilkan jumlah transaksi dan rata-rata transaksi per bulan kepada pelanggan.

3.2.4 Sekuensial Diagram

(51)

A. Sekuensial Diagram Performansi Unit Kerja

Sekuensial diagram performansi unit kerja menjelaskan bagaimana proses ketika manajer performansi melakukan monitoring terhadap unit kerja. Proses monitoring yang dilakukan manajer performansi terdiri dari informasi jenis mitra aktif dan tidak aktif, informasi jumlah pre sales pada setiap commerce office, informasi paeket speedy pada setiap regional, dan informasi top regional. Diagram sekuensial performansi unit di rencanakan menggunakan obyek kontrol untuk memberikan tanggung jawab koordinasi tanggung jawab antar obyek. Obyek kontrol tersebut bernama ManajerMonitoring. Obyek kontrol tersebut berfungsi untuk merealisasikan respon pemicu pesan sistem antara aktor ke obyek formUtamaMonitoring. Pesan monitoring mitra speedy dari formUtamaMonitoring kepada manajer monitoring untuk memberikan tanggung jawab koordinasi dari obyek pembatas (boundary) ke obyek kontrol.

(52)
[image:52.595.117.514.68.574.2]

Gambar 3.13 Diagram Sekunesial Performansi Unit Kerja

B. Sekuensial Diagram Performansi Mitra

Sekuensial diagram performansi mitra menjelaskan bagaimana proses ketika manajer performansi melakukan monitoring terhadap mitra. Proses monitoring yang dilakukan manajer performansi terdiri dari informasi mitra produktif, informasi tidak produktif, informasi total usage, dan informasi top

sd sequence performansi unit kerja

Manajer Business Performance

FrmUtamaMonitoring Manajer Monitoring

FrmMitraAktif FrmMitraNonAktif FrmPaketSpeedy FrmPreSales MitraSpeedy MyDatabase

monitoing mitra speedy()

monitoring mitra speedy()

data mitra aktif()

tampilkan informasi mitra aktif()

data non aktif()

tampilkan informasi mitra non aktif()

data paket speedy()

tampilkan informasi paket speedy()

data pre sales()

tampilkan informasi pre sales()

(53)

mitra. Diagram sekuensial performansi unit di rencanakan menggunakan obyek kontrol untuk memberikan tanggung jawab koordinasi tanggung jawab antar obyek. Obyek kontrol tersebut bernama ManajerMonitoring. Obyek kontrol tersebut berfungsi untuk merealisasikan respon pemicu pesan sistem antara aktor ke obyek formUtamaMonitoring. Pesan monitoring mitra speedy dari FormUtamaMonitoring kepada manajer monitoring untk memberikan tanggung jawab koordinasi dari obyek pembatas (boundary) ke obyek kontrol.

(54)
[image:54.595.113.514.65.565.2]

Gambar 3.14 Sekuensial Diagram Performansi Mitra

3.2.5 Class Diagram

Class diagram kelas digunakan untuk menunjukan interaksi antara kelas dalam sebuah sistem. Class Diagram merupakan sebuah diagram yang memvisualisasikan setiap kelas yang dibuat. Class Diagram memperlihatkan hubungan antar kelas dan penjelasan detail tiap kelas yang digunakan. Melalui

Business Permormance

Manager

FrmUtamaMonitoring Manajer Monitoring

FrmMitraProduktif FrmMitraTidakProduktif FrmTransaksiProspek FrmValidasiData FrmHariProduksi FrmTopRegional Mitra speedy MyDatabase

Monitoring data()

Monitoring data()

data mitra produktif()

Tampilkan informasi mitra produktif()

data mitra tidak produktif()

Tampilkan informasi mitra tidak produktif() data transaksi prospek()

Tampilkan informasi transaksi prospek() data validasi()

Tampilkan informasi validasi data() data hari produksi()

tampilkan informasi hari produksi() data top regional()

Tampilkan informasi top regional()

(55)
[image:55.595.115.512.174.722.2]

class diagram dapat diketahui variabel-variabel yang ada dalam kelas tersebut serta operasi-operasi yang dapat dilakukan oleh masing-masingn kelas. Class diagram pada sistem ini dapat dilihat pada Gambar 3.15.

Gambar 3.15 Class Diagram Pada Web Application.

Manajer Monitoring Mitra

(56)

Dalam class diagram tersebut dapat terlihat beberapa class yang merupakan elemen-elemen pembentuk diagram kelas yang terdiri dari kelas itu sendiri dan relasi antara mereka. Pada class diagram tersebut mempunyai relasi asosiasi satu arah yang berarti satu class terkait dengan class yang ada. Class diagram dan deskripsinya dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Class Diagram FrmUtama

Class diagram frmutama class pembatas antara sistem dan lingkungannya, dalam kata lain, class ini adalah sebuah antar muka (interface) atau jendela dari sebuah aplikasi terhadap pemakai atau aplikasi lainnya. Class yang menghubungkan antara aktor dan dengan aplikasi. Class ini mempunyai attribute username, password, dan kontenMenuUtama. Class ini mempunyai operasi getConnection yang diambil dari validasi class MyDatabase. Class diagram frmutama pada sistem ini dapat dilihat pada Gambar 3.16.

Gambar 3.16 Class Diagram Manajer Monitoring Mitra

2. Class Diagram FrmTransaksiProspek

Class diagram FrmTransaksiProskek berfungsi untuk menampilkan informasi transaksi prospek mitra. class pembatas ini mempunyai attribute jumlah prospek dan mempunyai operasi getStatusProspek(), getNamaMitra(), getRegional(), dan getServiceArea(). Operasi tersebut didapat dari class yang mempunyai operasi setStatusProspek(),

FrmUtama

<<boundary>>

(57)

setNamaMitra(), setRegional(), dan setServiceArea(). Class diagram frmutama pada sistem ini dapat dilihat pada Gambar 3.17.

Gambar 3.17 Class Diagram FrmTransaksiProspek

3. Class Diagram FrmValidasiData

Class diagram FrmValidasiData berfungsi untuk menampilkan informasi validasi data prospek mitra. Class pembatas ini mempunyai attribute JumlahValidasiProspek dan mempunyai operasi getStatusProspek(), getStatusUsage(), getNamaMitra(), getRegional(), dan getServiceArea(). Operasi tersebut didapat dari class yang mempunyai operasi setStatusProspek(), setNamaMitra(), setRegional(), setStatusUsage() dan setServiceArea(). Class diagram frmValidasiData pada sistem ini dapat dilihat pada Gambar 3.18.

.

Gambar 3.18 Class Diagram FrmValidasiData

4. Class Diagram FrmHariProduksi

Class diagram FrmHariProduksi berfungsi untuk menampilkan informasi rata-rata mitra produktif per hari. Class pembatas ini mempunyai operasi

FrmTransaksiProspek

<<boundary>>

-JumlahProspek: Integer +getStatusProspek() +getNamaMitra() +getRegional() +GetServiceArea()

FrmValidasiData

<<boundary>>

-JumlahValidasiProspek: Integer +getNamaMitra()

(58)

getStatusUsage(), getNamaMitra(), getRegional(), dan getServiceArea(). Operasi tersebut didapat dari class yang mempunyai operasi setStatusProspek(), setNamaMitra(), setRegional(), dan setServiceArea(). Class diagram frmHariProduksi pada sistem ini dapat dilihat pada Gambar 3.19.

Gambar 3.19 Class Diagram FrmHariProduks

5. Class Diagram FrmPaketSpeedy

Class diagram FrmPaketSpeedy berfungsi untuk menampilkan informasi paket speedy. Class pembatas ini mempunyai atribut paket dan mempunyai operasi getPaket(), setPaket(), getRegional(), dan getNamaRegional(). Operasi tersebut didapat dari class yang mempunyai operasi setpaket(), setNamaRegional(), dan setRegional(). Class diagram FrmPaketSpeedy pada sistem ini dapat dilihat pada Gambar 3.20.

Gambar 3.20 Class Diagram FrmPaketSpeedy

FrmHariProduksi

<<boundary>>

-SalesPerDay: Integer

+getNamaMitra() +getRegional() +getServiceArea() +getStatusUsage()

FrmPaketSpeedy

<<boundary>>

+Paket: String

(59)

6. Class Diagram FrmMitraProduktif

Class diagram FrmMitraProduktif berfungsi untuk menampilkan informasi aktifitas mitra dalam penjualan produk internet speedy. Class pembatas ini mempunyai atritbute JumlahProduktif dan mempunyai operasi getIdMitra(), setIdMitra(), dan getStatusUsage(). Operasi tersebut didapat dari class yang mempunyai operasi setIdMitra(), dan setStatusUsage(). Class diagram FrmMitraProduktif pada sistem ini dapat dilihat pada Gambar 3.21.

Gambar 3.21 Class Diagram FrmMitraProduktif

7. Class Diagram FrmMitraTdkProduktif

Class diagram FrmMitraTdkProduktif berfungsi untuk menampilkan informasi aktifitas mitra dalam penjualan produk internet speedy. Class pembatas ini mempunyai operasi getIdMitra, setIdMitra, dan getStatusUsage. Operasi tersebut didapat dari class yang mempunyai operasi setIdMitra, dan setStatusUsage. Class diagram FrmMitraTdkProduktif pada sistem ini dapat dilihat pada Gambar 3.22.

Gambar 3.22 Class Diagram FrmMitraTdkProduktif

FrmMitraProduktif

<<boundary>>

-JumlahProduktif: Integer +getIdMitra()

+SetIdMitra() +getStatusUsage()

FrmMitraTdkProduktif

<<boundary>>

-JumlahNonProduktif: Integer +getStatusUsage()

+getIdMitra() +setStatusUsage() +getRegional()

FrmMitraProduktif

<<boundary>>

-JumlahProduktif: Integer

(60)

8. Class Diagram FrmMitraAktif

Class diagram FrmMitraAktif berfungsi untuk menampilkan informasi aktifitas mitra aktif. Class pembatas ini mempunyai operasi getStatus(), getRegional() dan mempunyai class turunan yaitu FrmDetailMitraAktif yang mempunyai operasi getNamaMitra(), getAlamat(), dan getCommerceOffice(), dan getJenisMitra(). Operasi tersebut didapat dari class FrmMitraNonAktif dan FrmDetailMitraNonAktif. Class diagram FrmMitraAktif pada sistem ini dapat dilihat pada Gambar 3.23.

Gambar 3.23 Class Diagram FrmMitraAktif

9. Class Diagram FrmNonMitraAktif

Class diagram FrmMitraNonAktif berfungsi untuk menampilkan informasi aktifitas mitra tidak aktif. Class pembatas ini mempunyai atribut status dan regional dan mempunyai operasi getStatus, setStatus, setRegional, getRegional dan mempunyai class turunan yaitu FrmDetailMitraNonAktif yang mempunyai atribut NamaMitra, Alamat, CommerceOffice, dan jenis mitra dan mempunyai operasi getNamaMitra(), getAlamat(), dan getCommerceOffice(), dan getJenisMitra() setNamaMitra(), setAlamat(), setCommerceOffice(), dan setJenisMitra(). Class diagram FrmMitraAktif pada sistem ini dapat dilihat pada Gambar 3.24.

FrmMitraAktif

<<boundary>>

-JumlahMitraAktif: String +getStatus()

+getRegional()

FrmDetailMitraAktif

<<boundary>>

+getNamaMitra() +getAlamat()

(61)

Gambar 3.24 Class Diagram FrmMitraNonAktif

10. Class Diagram FrmTotalUsage

Class diagram FrmTotalUsage berfungsi untuk menampilkan informasi total mitra yang melakukan pejualan produk internet speedy. Class pembatas ini mempunyai attribute JumlahUsa

Gambar

Gambar 3.2 Work Flow Sistem Monitoring Mitra Speedy Berbasis Web
Gambar 3.3 Rancangan Umum Sistem Monitoring Mitra Speedy
Gambar 3.4 Business Use Case Monitoring Mitra Speedy PT. Telkom
Gambar 3.5 Activity Diagram Performansi Unit Kerja
+7

Referensi

Dokumen terkait

Ada berbagai tanda awal yang harus diwaspadai karena sangat mungkin melibatkan mikroba yang dapat dimanfaatkan untuk bioterorisme... Tanda Awal versus

lebih/seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih dengan masalah kesehatan, lansia potensial ialah lansia yang masih mampu melakukan pekerjaan dan/atau kegiatan yang

Hasil penelitian menunjukkan akumulasi presentase tertinggi sebesar 52,5% untuk jawaban tertinggi dengan subjek penelitian sebanyak 30 responden dengan latar belakang masalah

LAPORAN PUBLIKASI (BULANAN)/CONDENSED FINANCIAL STATEMENT (MONTHLY) LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN1. PT BANK MANDIRI (PERSERO), Tbk Plaza

Nilai jitter pada video conference untuk skenario Diffserv seperti yang ditunjukkan pada Tabel 11. Dari hasil tersebut maka dapat dikatakan bahwa proses komunikasi

Kesimpulan yang didapatkan dari pemaparan ini adalah pemahaman mengenai Islamofobia yang terjadi di Prancis, terutama pada imigran perempuan muslim maghribi yang

Apakah Return On Equity (ROE) dan Net Profit Margin (NPM) berpengaruh secara simultan terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman

[r]