RINGKASAN
YULI NURPITA WIJIASTUTI. Keragaan Konsumsi Pangan Keluarga Menurut Tingkat Pendidikan Kepala Keluarga Di Kotamadya Bogor. @i bawab bimbingan ASEP RUSTIAWAN dan HARTOYO )
Penelitian ini mempunyai tujuan m u m untuk mengkaji keragaan konsumsi pangan keluarga dan status gizi anggota keluarga menurut tingkat pendidikan kepala keluarga. Tujuan khusus penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pendapatan perkapita keluarga dan tingkat pengetahuan gizi i'bu, mengkaji keragaan konsumsi pangan keluarga (tingkat konsumsi pangan keluarga dan keragaman konsulnsi pangan), status gizi anggota keluarga serta menganalisis hubungan pendapatan perkapita, tingkat pengetahuan gizi, keragaman konsumsi pangan (PPH) dan status gizi dengan tingkat konsumsi energi dan protein keluarga.
Pengambilan data dilakukan di enam kelurahan dari tiga kecamatan di Kotamadya Bogor, Jawa Barat pada Oktober 1997 hingga Maret 1998. Pengambilan contoh di setiap kelurahan dilakukan dengan memilih kartu keluarga secara acak dari empat kelompok strata pendidikan kepala keluarga yaitu SD (tidak tamat SD-tanlat SD), SMP (tidak tamat SMP-tamat SMP), SMA (tidak tamat SMA-tamat SMAIsederajat), dan AKADEMIRT (diploma/S1/S2/S3). Dari 70 keluarga contoh, data dikumpulkan dengan wawancara berdasarkan kuesioner terdiri dari identitas keluarga yaitu umur, pendidikan, pekerjaan, tinggi badan dan berat badan (diperoleh dengan bantuan alat microtoise dan timbangan injak), pengeluaran keluarga untuk pangan selama sebulan dan nonpangan selama satu tahun, pengetahuan gizi ibu dan konsumsi pangan keluarga dengan metode recall 2 x 24 jam.
Data pendapatan didekati dari pengeluaran pangan selama satu bulan dan pengeluaran non pangan selama satu tahun yang dikonversi menjadi per bulan. Tingkat pengetahuan gizi ibu (diukur berdasarkan banyaknya jawaban yang benar). Data konsumsi pangan keluarga dihitung kandungan energi dan proteinnya dengan DKBM. Tingkat konsumsi energi dan protein diperoleh dari perbandingan data konsumsi dengan angka kecukupan keluarga. Keragaman konsumsi diietahui dari banyaknya jenis makanan yang dikonsumsi per hari menjadi skor Beda Jenis Konsumsi (BJK) dan skor mutu Pola Pangan Harapan (PPH) diperoleh dari sumbangan energi sembilan jenis kelompok pangan dikalikan dengan bobotnya.
Data dianalisis secara statistik deskriptif dan inferensial dengan prograil SPSS 7.5 for Windows. Untuk menentukan uji statistika yang digunakan, dilakukan uji normalitas Lilliefors pada sebaran data variabel-variabel yang diteliti. Variabel dengan sebaran data normal diuji dengan uji ANOVA satu arah dan uji korelasi Pearson sedangkan variabel dengan sebaran data tidak normal diuji dengan uji varian Kruskal Wallis dan uji korelasi Spearman.
can rata-rata Besar keluarga contoh bervariasi dari dua sampai 11 orang den,