Oleh
ARIF RICHIAWAN MUSTAFA
NIM: 104093002926
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
ii Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Komputer (S.Kom)
Oleh
ARIF RICHIAWAN MUSTAFA
NIM: 104093002926
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
v
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau
merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima
sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, Juni 2011
vi
Secara institusional, Lembaga Pendidikan Maarif NU Jakarta merupakan lembaga pendidikan madrasah yang mendirikan satuan-satuan pendidikan mulai dari tingkat dasar, menengah hingga perguruan tinggi; sekolah yang bernaung di bawah Departemen Nasional RI (dulu Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI) maupun madrasah; maupun Departemen Agama RI). Dengan banyaknya madrasah yang dimiliki, tentunya harus berbanding lurus dengan tingkat manajemen yang lebih baik. Manajemen data madrasah merupakan salah satu bagian yang harus diperhatikan. Adanya aplikasi khusus yang menangani informasi data madrasah bagi keseluruhan madrasah adalah suatu keharusan untuk meningkatkan pelayanan bagi madrasah dan juga untuk kemudahan instansi dalam mencari ataupun melakukan update terhadap data madrasah. Aplikasi
Manajemen Database Sekolah merupakan sebuah aplikasi khusus untuk
menangani data akademis madrasah bagi LP Maarif yang merupakan suatu keharusan untuk meningkatkan pelayanan bagi LP Maarif sekaligus dapat memberikan kemudahan bagi pihak madrasah. Dalam pengembangan sistem ini digunakan metodologi pengembangan sistem siklus hidup pengembangan sistem atau System Development Life Cycle (SDLC), dengan model Waterfall. Tahapan yang dilakukan dalam SDLC adalah : System Initiation, System Analysis, System Design, dan System Implementation. Dengan diterapkannya Aplikasi Manajemen
Database Sekolah ini, maka dapat memudahkan pihak LP Maarif dalam hal pengelolaan data madrasah dan dapat menyajikan informasi mengenai madrasah yang up to date serta dapat diintegrasikan aplikasi dengan website LP Maarif.
V Bab + Daftar Pustaka + Daftar Gambar + Daftar Tabel + Daftar Simbol + Daftar Lampiran
Kata Kunci: AMDS, Aplikasi, Madrasah, Manajemen Database, LP Maarif NU, MySQL, PHP, waterfall.
vii
Alhamdulillah, segala puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah
memberikan limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga dapat melaksanakan
dan menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Aplikasi Manajemen
Database Sekolah (Studi Kasus: Lembaga Pendidikan Maarif Nahdlatul Ulama Jakarta)”. Shalawat serta salam kepada Nabi Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan pengikutnya yang setia hingga akhir zaman.
Setelah seluruh penulisan skripsi ini terlaksana, ingin mengucapkan
banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu baik itu berupa
motivasi, bimbingan, moril maupun materil, yang ditujukan kepada:
1. Bapak DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis, selaku Dekan Fakultas Sains dan
Teknologi,
2. Ibu Nur Aeni Hidayah, MMSI, selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi,
sekaligus sebagai dosen pembimbing II yang selalu memberikan masukan,
motivasi, dan bimbingan selama proses penyusunan skripsi ini,
3. Bapak Zainul Arham, M.Sc, selaku Sekretaris Program Studi Sistem
Informasi,
4. Ibu Nia Kumaladewi, MMSI, selaku dosen pembimbing I yang selalu
memberikan bimbingan, semangat dan meluangkan waktunya walaupun
viii semua pengurusan administrasi biaya,
7. Orang tua tersayang yang telah memberikan doa dan dukungan baik moril
maupun materil, Nurul Hafizhoh yang telah menghilangkan kejenuhan, dan
keluarga besar yang juga telah memberikan doa kepada penulis,
8. Teza, Latif, Yoben, Ambon, Subki, Diber, Yeni, Wuri, dan teman-teman
kosan Aseng serta teman-teman angkatan 2004 yang tidak pernah bosan
menemani, memberikan inspirasi, dan membantu memberikan semangat.
Semoga teman-teman diberikan kemudahan dalam segala kesulitan oleh Allah
SWT dan tentunya niat untuk bekerja keras,
Penulis sadar bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat disampaikan ke
penulis melalui email sensei.sense@gmail.com.
Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat khususnya kepada penulis
sendiri dan bagi yang membacanya. Amin.
Wassalamu ‘alaikum wr. wb
Jakarta, Juni 2011
ix
LEMBAR SAMPUL ... i
LEMBAR JUDUL ... ii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN ... iv
LEMBAR PERNYATAAN ... v
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.6.2 Metode Pengembangan Sistem ... 6
1.6 Sistematika Penulisan ... 7
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem ... 9
2.1.1 Definisi Sistem ... 9
2.1.2 Karakteristik Sistem ... 9
x
2.3.2 Komponen Sistem Informasi ... 15
2.4 Konsep Aplikasi Manajemen Database Sekolah ... 15
2.4.1 Pengertian Aplikasi Komputer ... 15
2.4.2 Aplikasi Manajemen Database ... 16
2.4.3 Aplikasi Manajemen Database Sekolah ... 16
2.5 Basis Data (Database) ... 17
2.5.1 Sejarah ... 17
2.5.2 Definisi ... 18
2.5.3 Sifat-Sifat Basis Data ... 19
2.5.4 Arsitektur Sistem Basis Data ... 20
2.5.5 Pengguna Basis Data (User and DBA)... 22
2.5.6 Manfaat Dan Kerugian ... 24
2.6 DBMS (Sistem Manajemen Basis Data) ... 25
2.6.1 Definisi ... 25
2.6.8 Keunggulan dan Kelemahan ... 36
xi
2.10 Normalisasi ... 49
2.10.1 Pengertian ... 49
2.10.2 Tujuan ... 49
2.10.3 Tahapan ... 50
2.11 STD (StateTransition Diagram) ... 53
2.12 Konsep Dasar Internet ... 53
2.12.1 Pengertian ... 53
2.12.2 Sejarah Internet ... 53
2.12.3 Sumber Daya Internet ... 56
2.13 Konsep Dasar Jaringan Komputer ... 57
2.13.1 Pengertian ... 57
2.13.2 Klasifikasi ... 58
2.13.3 Topologi ... 61
2.14 WWW (World Wide Web) ... 62
2.15 HTTP (HyperText Transfer Protocol) ... 63
2.15.1 Pengertian ... 63
2.15.2 Sejarah ... 64
2.23 Studi Literatur Penelitian Sejenis ... 70
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data ... 72
xii
3.3 Kerangka Pemikiran ... 76
BAB IV PEMBAHASAN 4.1 System Initiation ... 78
4.1.1 Profil Lembaga Pendidikan Maarif Nahdlatul Ulama Jakarta ... 78
4.1.2 Identifikasi Masalah ... 81
4.1.3 Lingkup Sistem ... 82
4.1.4 Tujuan Sistem ... 83
4.2 System Analysis ... 83
4.2.1 Analisis Persyaratan Sistem ... 83
4.2.2 Analisis Sistem Berjalan ... 87
4.2.4 Analisis Sistem Usulan ... 90
4.3 System Design ... 93
4.3.1 Perancangan Sistem ... 93
4.3.1.1 Data Flow Diagram (DFD) ... 99
4.3.1.2 Spesifikasi Proses ... 100
4.3.2 Perancangan Database ... 104
4.3.2.1 Perancangan Entity Relationship Diagram (ERD) ... 104
4.3.2.2 Normalisasi ... 106
4.3.2.3 Struktur Database ... 107
4.3.2.4 Menentukan Matrix CRUD ... 110
4.3.2.5 State Transition Diagram (STD) ... 111
4.3.3 Perancangan Antarmuka Sistem ... 122
4.3.3.1 Perancangan Antarmuka User ... 122
4.3.3.2 Perancangan Antarmuka Admin ... 124
4.4 System Implementation... 146
4.4.1 Pembuatan Aplikasi ... 146
xiii
5.2 Saran ... 163
DAFTAR PUSTAKA ... 164
xiv
Tabel 2.1 Tabel Korelasi antara General Problem-Solving dan Proses
Pengembangan Sistem ... 19
Tabel 2.2 Tabel Contoh DBMS ... 32
Tabel 2.3 Tabel Penomoran Level pada DFD ... 47
Tabel 2.4 Daftar Sumber Daya pada Internet ... 63
Tabel 2.5 Klasifikasi Jaringan Komputer Berdasarkan Area ... 66
Tabel 4.1 Nonfunctional Requirement ... 92
Tabel 4.2 Tabel Struktur File Madrasah ... 114
Tabel 4.3 Tabel Struktur File Provinsi ... 115
Tabel 4.4 Tabel Struktur File Kabupaten ... 115
Tabel 4.5 Tabel Struktur File Kecamatan ... 116
Tabel 4.6 Tabel Struktur File Tingkat ... 116
Tabel 4.7 Tabel Matrix Create, Read, Update, Delete (CRUD) ... 116
Tabel 4.8 Spesifikasi kebutuhan perangkat keras (hardware) ... 156
Tabel 4.9 Pengujian pada Modul Madrasah (User) ... 157
Tabel 4.10 Pengujian pada Modul Admin Pusat (Admin) ... 158
xv
Gambar 2.1 Siklus Informasi ... 15
Gambar 2.2 Lima Komponen Sistem Informasi ... 16
Gambar 2.3 The sequential / waterfall strategy ... 21
Gambar 2.4 Ruang Lingkup Sistem Database Sederhana ... 26
Gambar 2.5 Sistem Server Melayani Permintaan Dari Sistem Client ... 28
Gambar 2.6 Contoh Model Hirarki ... 34
Gambar 2.7 Contoh Model Jaringan ... 35
Gambar 2.8 Istilah Penting Dalam Model Relasional ... 39
Gambar 2.10 Arsitektur Sistem Manajemen Basis Data ... 40
Gambar 2.11 Hubungan One to One ... 54
Gambar 2.12 Hubungan One to Many ... 55
Gambar 2.13 Hubungan Many to One ... 55
Gambar 2.14 Hubungan Many to Many ... 55
Gambar 2.15 Langkah-Langkah Normalisasi ... 59
Gambar 2.16 Topologi Bus ... 68
Gambar 2.17 Topologi Ring ... 68
Gambar 2.18 Topologi Star ... 69
Gambar 2.19 Mekanisme Kerja Permintaan Dokumen HTML ... 73
Gambar 3.1 Kerangka Pemikiran ... 84
Gambar 4.1 Flowchart System Analisis Sistem Berjalan ... 94
Gambar 4.2 Flowchart System Analisis Sistem Usulan ... 96
Gambar 4.3 Diagram Konteks (Level 0) ... 99
xvi
Gambar 4.15 STD Rancangan Modul Madrasah Tsanawiyah (Madrasah) ... 119
Gambar 4.16 STD Rancangan Modul Madrasah Aliyah (Madrasah) ... 119
Gambar 4.17 STD Rancangan Modul Contact Us (Madrasah) ... 120
Gambar 4.18 STD Rancangan Halaman Utama (Admin Pusat) ... 120
Gambar 4.19 STD Rancangan Modul Madrasah Ibtidaiyah (Admin Pusat) .... 121
Gambar 4.20 STD Rancangan Modul Madrasah Tsanawiyah (Admin Pusat) . 121 Gambar 4.21 STDRancangan Modul Madrasah Aliyah (Admin Pusat) ... 122
Gambar 4.22 STD Rancangan Modul Provinsi (Admin Pusat) ... 123
Gambar 4.23 STD Rancangan Modul Kabupaten (Admin Pusat) ... 123
Gambar 4.24 STD Rancangan Modul Kecamatan (Admin Pusat) ... 124
Gambar 4.25 STD Rancangan Modul Tingkat (Admin Pusat) ... 125
Gambar 4.26 STD Rancangan Halaman Utama (Admin Provinsi) ... 125
Gambar 4.27 STD Rancangan Modul Madrasah Ibtidaiyah Provinsi (Admin Provinsi) ... 126
Gambar 4.28 STD Rancangan Modul Madrasah Tsanawiyah Provinsi (Admin Provinsi) ... 127
Gambar 4.29 STD Rancangan Modul Madrasah Aliyah (Admin Provinsi) ... 127
Gambar 4.30 Rancangan Halaman Home ... 128
Gambar 4.31 Rancangan Halaman Madrasah Ibtidaiyah ... 128
Gambar 4.32 Rancangan Halaman Madrasah Tsanawiyah ... 129
Gambar 4.33 Rancangan Halaman Madrasah Aliyah ... 129
Gambar 4.34 Rancangan Halaman Contact Us ... 130
Gambar 4.35 Rancangan Halaman Login Admin Pusat ... 130
Gambar 4.36 Rancangan Halaman Madrasah Ibtidaiyah ... 131
Gambar 4.37 Rancangan Halaman Input Madrasah Ibtidaiyah ... 131
Gambar 4.38 Rancangan Halaman Edit Madrasah Ibtidaiyah ... 132
Gambar 4.39 Rancangan Halaman Delete Madrasah Ibtidaiyah ... 132
xvii
Gambar 4.45 Rancangan Halaman Input Madrasah Aliyah ... 135
Gambar 4.46 Rancangan Halaman Edit Madrasah Aliyah ... 136
Gambar 4.47 Rancangan Halaman Delete Madrasah Aliyah ... 136
Gambar 4.48 Rancangan Halaman Search ... 137
Gambar 4.49 Rancangan Halaman Provinsi ... 137
Gambar 4.50 Rancangan Halaman Input Provinsi ... 138
Gambar 4.51 Rancangan Halaman Edit Provinsi ... 138
Gambar 4.52 Rancangan Halaman Delete Provinsi ... 139
Gambar 4.53 Rancangan Halaman Kabupaten ... 139
Gambar 4.54 Rancangan Halaman Input Kabupaten ... 140
Gambar 4.55 Rancangan Halaman Edit Kabupaten ... 140
Gambar 4.56 Rancangan Halaman Delete Kabupaten ... 141
Gambar 4.57 Rancangan Halaman Kecamatan ... 141
Gambar 4.58 Rancangan Halaman Input Kecamatan ... 142
Gambar 4.59 Rancangan Halaman Edit Kecamatan ... 142
Gambar 4.60 Rancangan Halaman Delete Kecamatan ... 143
Gambar 4.61 Rancangan Halaman Tingkat ... 143
Gambar 4.62 Rancangan Halaman Input Tingkat ... 144
Gambar 4.63 Rancangan Halaman Edit Tingkat ... 145
Gambar 4.64 Rancangan Halaman Delete Tingkat ... 145
Gambar 4.65 Rancangan Halaman Login Admin Provinsi ... 145
Gambar 4.66 Rancangan Halaman Madrasah Ibtidaiyah Provinsi ... 145
Gambar 4.67 Rancangan Halaman Input Madrasah Ibtidaiyah Provinsi ... 146
Gambar 4.68 Rancangan Halaman Edit Madrasah Ibtidaiyah Provinsi ... 147
Gambar 4.69 Rancangan Halaman Delete Madrasah Ibtidaiyah Provinsi ... 147
Gambar 4.70 Halaman Madrasah Tsanawiyah Provinsi ... 148
Gambar 4.71 Rancangan Halaman Input Madrasah Tsanawiyah Provinsi ... 148
xviii
xix
(Jogiyanto, 2005:796-799)
Nama Simbol Gambar Simbol Keterangan
Simbol Dokumen
Menunjukkan input dan output(I/O)
baik untuk proses manual, mekanik
atau komputer.
Simbol Kegiatan
Manual Menunjukkan pekerjaan manual.
Simbol Simpanan
Offline
File non-komputer yang diarsip urut
angka (numerical).
File non-komputer yang diarsip urut
tanggal (cronological).
File non-komputer yang diarsip urut
huruf (alphabetical).
Simbol Proses
Menunjukkan kegiatan proses dari
operasi program komputer.
Simbol Punched
Card
Menunjukkan I/O yang
meng-gunakan kartu punch (plong).
Simbol Operasi
Luar
Menunjukkan operasi yang
xx
Magnetik gunakan pita magnetik.
Simbol Harddisk Menunjukkan I/O yang
meng-gunakan harddisk.
Simbol Drum
Magnetik
Menunjukkan I/O yang
meng-gunakan drum magnetik.
Simbol Pita Kertas
Berlubang
Menunjukkan I/O yang
meng-gunakan pita kertas berlubang.
Simbol Keyboard Menunjukkan input yang
meng-gunakan online keyboard.
Simbol Display Menunjukkan output yang
ditampilkan di monitor.
Simbol Pita
Kontrol
Menunjukkan penggunaan pita
kontrol (control tape) dlm batch
control untuk pencocokan di proses
batch processing.
Simbol Hubungan
Komunikasi
Menunjukkan proses transmisi data
melaluisaluran komunikasi.
Simbol Garis Alir Menunjukkan arus dari proses.
Simbol Penjelasan Menunjukkan penjelasan dari suatu proses.
Simbol
Penghubung
Menunjukkan penghubung ke
halaman yang masih sama atau ke
xxi
Nama Simbol
Yourdan & De Marco Gane & Sarson
Entitas Luar
(External Entity)
Proses (Process)
Arus Data
(Data Flow)
Simpanan Data
(Data Store)
NOTASI ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM (ERD)
VERSI CHEN
(Ladjamudin, 2005:149)
Gambar Keterangan
Himpunan Entitas (Entity)
Himpunan Relasi (Relationship)
Atribut
xxii
Keadaan sistem (State)
Perubahan sistem
Kondisi dan Aksi
NOTASI KARDINALITAS
(Whitten, 2004:285)
Interpretasi Kardinalitas
Contoh Minimum
Contoh Maksimum
Notasi Grafis
Tepat satu (satu
dan hanya satu) 1 1 - atau -
Nol atau satu 0 1
Satu atau lebih 1 Banyak (>1)
Nol, satu atau lebih 0 Banyak (>1)
xxiii
Lampiran Tampilan Aplikasi Manajemen Database Sekolah ... 173
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Lembaga Pendidikan Maarif Nahdlatul Ulama (LP Maarif NU)
merupakan aparat departemensi Nahdlatul Ulama (NU) yang berfungsi
sebagai pelaksana kebijakan-kebijakan pendidikan Nahdlatul Ulama, yang
ada di tingkat Pengurus Besar, Pengurus Wilayah, Pengurus Cabang, dan
Pengurus Majelis Wakil Cabang. Kedudukan dan fungsi LP Maarif NU
diatur dalam BAB VI tentang Struktur dan Perangkat Organisasi pasal 1
dan 2; serta ART BAB V tentang Perangkat Organisasi. LP Maarif NU
dalam perjalanannya secara aktif melibatkan diri dalam proses-proses
pengembangan pendidikan di Indonesia. Secara institusional, LP Maarif
NU juga mendirikan satuan-satuan pendidikan mulai dari tingkat dasar,
menengah hingga perguruan tinggi; sekolah yang bernaung di bawah
Departemen Nasional RI (dulu Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
RI) maupun madrasah; maupun Departemen Agama RI). Hingga saat ini
tercatat tidak kurang dari 6000 lembaga pendidikan yang tersebar di
seluruh pelosok tanah air bernaung di bawahnya, mulai dari TK, SD,
SLTP, SMU/SMK, MI, MTs, MA, dan beberapa perguruan tinggi.
Dengan banyaknya madrasah yang dimiliki, tentunya harus
berbanding lurus dengan tingkat manajemen yang lebih baik. Aspek
manajemen madrasah merupakan suatu hal yang urgent yang harus
dibenahi agar pelayanan bagi madrasah menjadi lebih baik dan terkontrol.
Manajemen data madrasah merupakan salah satu bagian yang harus
diperhatikan. Adanya aplikasi khusus yang menangani informasi data
madrasah bagi keseluruhan madrasah adalah suatu keharusan untuk
meningkatkan pelayanan bagi madrasah dan juga untuk kemudahan
instansi dalam mencari ataupun melakukan update terhadap data
madrasah.
Kebutuhan akan aplikasi ini semakin meningkat, ketika aplikasi
yang ada, yakni Aplikasi Data Sekolah EMIS Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama, belum dapat mengupdate
informasi data madrasah tepat pada waktunya. Informasi dari aplikasi
tersebut tidak dapat diubah sama sekali, contohnya: bila pada tahun 2004,
jumlah murid ada 30 orang, setelah tahun 2009, jumlah murid pun
bertambah menjadi 40, namun informasi ini tidak dapat ditampilkan
karena keterbatasan fungsi dari aplikasi. Begitu pula dengan informasi
lainnya yang menyangkut informasi madrasah. Hal ini tentunya akan
mempersulit bagian Sub Bidang Data dan Informasi, yang dalam hal ini
menangani database seluruh madrasah di seluruh Indonesia. Dan juga hal
ini berkaitan dengan harus diintegrasikannya aplikasi tersebut ke dalam
web LP. Maarif (www.maarif-nu.or.id), sehingga dituntut informasi yang
up to date. Adanya aplikasi khusus yang menangani data akademis
pelayanan bagi LP. Maarif sekaligus dapat memberikan kemudahan bagi
pihak madrasah.
Oleh karena itu, berdasarkan permasalahan di atas, maka Penulis
tertarik untuk mengembangkan aplikasi data sekolah yang diharapkan
dapat menangani permasalahan ini dengan nama Aplikasi Manajemen
Database Sekolah.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang
dibahas dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana membuat Aplikasi Manajemen Database Sekolah yang
dapat memudahkan pengolahan data Madrasah pada LP. Maarif NU
Jakarta serta dapat memberikan informasi mengenai data madrasah
secara up to date.
2. Bagaimana membuat Aplikasi Manajemen Database Sekolah dapat
diintegrasikan dengan website LP Maarif NU Jakarta.
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan perumusan masalah di atas, batasan masalah untuk
Aplikasi Manajemen Database Sekolah terbatas pada :
1. Aplikasi ini bukan termasuk Sistem Informasi Manajemen.
2. Penulis tidak membahas komunikasi serta keamanan data yang terkait
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang penulis lakukan adalah :
1. Untuk mengetahui Aplikasi Data Sekolah yang sedang berjalan pada
Lembaga Pendidikan Maarif NU.
2. Membuat suatu Aplikasi Manajemen Database Sekolah yang dapat
mempermudah bagian Sub Bidang Data Dan Informasi untuk input,
edit, dan delete data madrasah sehingga dapat dihasilkan laporan data
madrasah dengan cepat dan akurat.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat yang didapat dalam melakukan penelitian ini adalah:
a. Bagi Instansi.
Dengan adanya Aplikasi Manajemen Database Sekolah tentunya
diharapkan akan memberi banyak kemudahan, antara lain :
1. Meminimalisir kemungkinan hilangnya data madrasah,
dikarenakan sudah adanya sistem informasi yang menggunakan
database.
2. Memudahkan bagian Sub Bidang Data dan Informasi dalam
pencarian data madrasah.
3. Dapat dijadikan sebagai sarana informasi bagi masyarakat yang
berkepentingan, untuk mengetahui informasi data seluruh madrasah
b. Bagi Pemakai :
1. Mempercepat kinerja para pegawai di LP. Maarif NU untuk
melakukan Create, Edit, Update, dan Delete data madrasah.
2. Memudahkan para pegawai untuk melakukan pencarian data
madrasah dikarenakan adanya fasilitas Searching data.
1.6 Metodologi Penelitian
1.6.1 Teknik Pengumpulan Data
Metode-metode yang digunakan dalam pengumpulan data
antara lain :
1. Observasi
Observasi adalah pengamatan langsung kepada suatu obyek
yang akan diteliti (Gorys Keraf, 1994:162).
2. Wawancara
Gorys Keraf (1994:161) mengartikan wawancara sebagai suatu
cara untuk mengumpulkan data dengan mengajukan pertanyaan
langsung kepada seorang informan atau seorang autoritas
(seorang ahli atau yang berwewenang dalam suatu masalah).
3. Studi Pustaka
Pengumpulan data dan informasi dengan cara membaca
buku-buku dan website referensi yang dapat dijadikan acuan
1.6.2 Metode Pengembangan Sistem
Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam
Aplikasi Manajemen Database Sekolah ini, penulis menggunakan
metode SDLC (System Development Life Cycle) dengan
pendekatan strategi air tejun (waterfall strategy).
Adapun tahapan dalam proses pengembangan sistem
Aplikasi Manajemen Database Sekolah adalah sebagai berikut:
(Whitten, 2004:32-34) :
1. System initiation, yaitu mengidentifikasi masalah yang dihadapi
dan membuat rencana untuk menyelesaikan masalah tersebut. Di
dalam system initiation, membuat lingkup proyek, tujuan, jadwal
dan anggaran yang dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah
atau sebagai gambaran keuntungan dari proyek.
2. System analysis, yaitu memahami dan menganalisis masalah.
Selain itu, juga dilakukan identifikasi terhadap solusi yang
diharapkan. System analysis mempelajari permasalahan untuk
merekomendasikan peningkatan dan spesifikasi kebutuhan bisnis
serta prioritas solusi.
3. System design, yaitu mengidentifikasi solusi alternatif dan
memilih solusi yang terbaik, kemudian merancang solusi yang
telah dipilih. System design membuat spesifikasi teknis dengan
solusi berbasis komputer yang telah diidentifikasi pada system
4. System implementation, yaitu mengimplementasikan solusi yang
telah dipilih, kemudian mengevaluasi sistem informasi yang
telah dibuat. System implementation merupakan tahapan terakhir
dalam proses pengembangan sistem. System implementation
meliputi kegiatan membangun, meng-install, menguji, dan
mengoperasikan sistem informasi. Seperti yang dijelaskan pada
batasan masalah, dalam tahap ini tidak dilakukannya tahap
mengoperasikan sistem informasi.
1.6 Sistematika Penulisan
Dalam penulisan tugas akhir ini terdiri dari lima bab, dimana
tiap-tiap bab menjelaskan secara garis besar penulisan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini berisikan latar belakang masalah, perumusan
masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika
penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini akan menguraikan teori yang terkait dengan
konsep, metode perancangan, dan pemodelan Aplikasi
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini berisi tentang metode pengumpulan data serta
menguraikan tentang tahap-tahap pengembangan sistem
menggunakan SDLC.
BAB IV PEMBAHASAN
Pada bab ini akan membahas sejarah, visi dan misi
Lembaga Pendidikan Maarif, perancangan sistem,
perancangan menu tampilan yang dibangun dengan
menggunakan PHP.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini, berisi kesimpulan dari apa yang telah
diuraikan pada bab sebelumnya beserta saran-saran untuk
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Sistem 2.1.1 Definisi Sistem
Dalam mendefinisikan sistem terdapat dua kelompok pendekatan
sistem, yaitu :
1. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur
mendefinisikan sistem sebagai berikut :
Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur yang
saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk
melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran
tertentu (Jogiyanto, 2005).
2. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau
komponennya mendefinisikan sistem sebagai berikut :
Sistem adalah kumpulan elemen-elemen yang berinteraksi
untuk mencapai suatu tujuan tertentu (Jogiyanto, 2005).
2.1.2 Karakterisitik Sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu
mempunyai komponen-komponen, batas sistem, lingkungan luar
sistem, penghubung, masukan, keluaran, pengolah dan sasaran atau
tujuan (Ladjamudin, 2005).
1. Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling
berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama membentuk suatu
kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen
sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari
sistem.
Setiap subsistem mempunyai karakteristik dari sistem yang
menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses
sistem secara keseluruhan.
2. Batasan Sistem
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu
sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan
luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem
dipandang sebagai suatu kesatuan dan menunjukkan ruang
lingkup dari sistem tersebut.
3. Lingkungan Luar Sistem
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun di luar batas
dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan
luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan juga merugikan.
Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari
sistem dan dengan demikian harus dijaga dan dipelihara.
dikendalikan, jika tidak maka akan mengganggu kelangsungan
hidup dari sistem.
4. Penghubung Sistem
Penghubung merupakan media yang menghubungkan antara
satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui
penghubung ini kemungkinan sumber-sumber daya mengalir
dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya. Keluaran
(output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input)
untuk subsistem lainnya melalui penghubung. Dengan
penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan
subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.
5. Masukan Sistem
Masukan sistem adalah energi yang dimasukkan ke dalam
sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan
(maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).
Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya
sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi
yang diproses untuk mendapatkan keluaran dari sistem.
Sebagai contoh di dalam sistem komputer, program adalah
maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan
komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi
6. Keluaran Sistem
Keluaran sistem adalah energi yang diolah dan diklasifikasikan
menjadi keluaran yang berguna. Keluaran dapat merupakan
masukan untuk subsistem yang lain.
7. Pengolahan Sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau
sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan
merubah masukan menjadi keluaran.
8. Sasaran Sistem
Suatu sistem mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective),
Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi
sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat
menentukan masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran
yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil
bila mengenai sasaran atau tujuannya.
2.2 Konsep Dasar Informasi 2.2.1 Data dan Informasi
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih
berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya (Jogiyanto,
Sumber Informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang
menggambarkan kejadian-kejadian dan kesatuan nyata.
Kejadian-kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu.
Menurut Jogiyanto, kualitas dari suatu informasi tergantung dari
tiga hal, yaitu :
1. Akurat, yaitu informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan.
2. Tepat pada waktunya, yaitu informasi yang datang pada
penerima tidak boleh terlambat.
3. Relevan, yaitu berarti informasi tersebut mempunyai manfaat
untuk pemakainya.
2.2.2 Siklus Informasi
Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat
bercerita banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah
melalui suatu model untuk menghasilkan informasi.
Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima
kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan
dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan
yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut
akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model
dan seterusnya membentuk suatu siklus. Siklus ini disebut juga
Gambar 2.1 Siklus Informasi (Jogiyanto, 2005)
2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.3.1 Definisi Sistem Informasi
Menurut Jeffery L. Whitten, sistem informasi merupakan
pengaturan orang, data, proses dan teknologi informasi yang
berinteraksi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan
menyediakan sebagai output informasi yang diperlukan untuk
2.3.2 Komponen Sistem Informasi
Menurut Ladjamuddin, kita dapat mengilustrasikan 5 komponen
dalam sistem informasi seperti terlihat pada gambar berikut :
Gambar 2.2 Lima Komponen Sistem Informasi
Kelima komponen tersebut dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Hardware (perangkat keras) dan Software (perangkat lunak)
yang berfungsi sebagai mesin.
2. People dan Procedures yang merupakan manusia dan tatacara
menggunakan mesin.
3. Data merupakan jembatan penghubung antara manusia dan
mesin agar terjadi suatu proses pengolahan data.
2.4 Konsep Aplikasi Manajemen Database Sekolah 2.4.1 Pengertian Aplikasi Komputer
Aplikasi Komputer merupakan bagian dari software komputer yang
menggunakan kemampuan komputer secara langsung dan Hardware
menyeluruh untuk mengerjakan suatu tugas atau fungsi tertentu
sesuai dengan kebutuhan pengguna. (Euis, 2008)
2.4.2 Aplikasi Manajemen Database
Merupakan aplikasi komputer yang menyimpan struktur database,
hubungan antar data dalam database, serta berbagai formulir dan
laporan yang berkaitan dengan database. (Tutik, 2011)
Aktifitas dalam Manajemen Database:
1. Pengumpulan data; data yang diperlukan dikumpulkan dan
dicatat pada sebuah form yang disebut dokumen sumber yang
berfungsi sebagai input.
2. Integritas dan Pengujian; data diperiksa untuk meyakinkan
konsistensi dan akurasi data tersebut.
3. Penyimpanan data dan pemeliharaan.
4. Keamanan data.
5. Organisasi data; data disusun sedemikian untuk memenuhi
kebutuhan user. (Eka, 2011)
2.4.3 Aplikasi Manajemen Database Sekolah
Aplikasi Manajemen Database Sekolah didefinisikan sebagai
sebuah program yang ditujukan kepada lembaga sekolah untuk
menyelesaikan suatu permasalahan dengan proses penggunaan
sistem berkas terpadu yang dirancang terutama untuk
meminimalkan pengulangan data.
2.5 Basis Data (Database)
2.5.1 Sejarah
Basis data pertama kali muncul pada tahun 1960-an. Pelopor di
bidang basis data adalah Charles W. Bachman yang menerima
Turing Award (penghargaan semacam nobel pada ilmu komputer) pada tahun 1973 karena telah mempelopori pekerjaan dalam
teknologi basis data. (Janner, 2007)
Pada awal tahun 1960 tersebut, Charles Bachman di perusahaan
General Electric mendesain generasi pertama DBMS yang disebut
Penyimpanan Data Terintegrasi (Integrated Data Store).
Pada akhir tahun 1960-an, IBM mengembangkan Sistem
Manajemen Informasi (Information Management System). Hasil
kerjasama antara IBM dengan perusahaan penerbangan Amerika
mengembangkan sistem SABRE. Sistem SABRE memungkinkan
user mengakses data yang sama pada jaringan komputer.
Pada tahun 1970, Edgar Codd di laboratorium penelitian di San
Jose mengusulkan suatu representasi data baru yang disebut model
data relasional.
Pada tahun 1999, James Gray memenangkan Turing Award untuk
Pada akhir tahun 1980 dan permulaan tahun 1990, banyak bidang
sistem basis data dikembangkan. Penelitian di bidang basis data
meliputi bahasa query yang powerful, model data lengkap, dan
penekanan pada dukungan analisis data yang kompleks, sistem
diperluas dengan kemampuan menyimpan tipe data baru misalnya
image dan text serta kemampuan query yang kompleks.
2.5.2 Definisi
Database atau biasa disebut dengan basis data terdiri atas 2 kata,
yaitu Basis dan Data. Basis kurang lebih dapat diartikan sebagai
markas atau gudang, tempat bersarang/berkumpul. Sedangkan Data
adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek
seperti manusia (pegawai, siswa, pembeli, pelanggan), barang,
hewan, peristiwa, konsep, keadaan, dan sebagainya, yang direkam
dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi, atau
kombinasinya. (Fathansyah, 2007)
Database sendiri dapat didefinisikan sebagai kumpulan file yang
saling berhubungan. Akan tetapi, database tidak hanya kumpulan
file. Record di dalam tiap file harus dapat dihubungkan dengan
record di dalam file lain. (Whitten, 2004)
Prinsip utama dari Database adalah pengaturan data/arsip.
Sedangkan tujuan utamanya adalah kemudahan dan kecepatan
Gambar 2.4 Ruang Lingkup Sistem Database Sederhana (Elmasri)
2.5.3 Sifat-Sifat Basis Data
Istilah basis data pada umumnya juga menyiratkan serangkaian
sifat yang terkait, yaitu: (Janner, 2007)
1. Berbagi Data
2. Integrasi Data
3. Integritas Data
4. Keamanan Data
5. Abstraksi Data
2.5.4 Arsitektur Sistem Basis Data
• Sistem Terpusat (Centralized System)
Sistem yang berjalan pada sistem komputer tunggal dan tidak
berinteraksi dengan komputer lain. Sistem Terpusat dapat
dibedakan menjadi dua:
1. Single-user system
Digunakan oleh satu orang, hanya satu CPU dan satu atau
dua hardisk serta hanya satu orang yang menggunakan
komputer pada satu saat.
Tidak menyediakan banyak fasilitas seperti multi-user
system seperti kontrol konkurensi (concurrency control) dan
pemulihan terhadap crash karena hanya diakses oleh satu
user.
2. Multi-user system
Memiliki lebih banyak disk dan memori, banyak CPU serta
banyak pengguna sistem operasi. Sistem melayani banyak
pengguna yang dihubungkan ke sistem melalui terminal.
• Sistem Client Server
Pada arsitektur client-server, PC menggantikan terminal yang
dihubungkan ke sistem terpusat. PC dianggap mempunyai
kemampuan sebagai antarmuka pengguna yang sering ditangani
Gambar 2.5 Sistem server melayani permintaan dari sistem
client
• Sistem Server
Sistem Server dapat dikelompokkan menjadi:
1. Sistem server transaksi (Transaction Servers)
Disebut juga sistem server query. Menyediakan antarmuka
dimana dengan antarmuka tersebut client mengirimkan
transaksi ke sistem server dimana transaksi tersebut
dieksekusi dan hasilnya dikirm kembali ke client yang
berwenang untuk menampilkan data.
Permintaan bisa dilakukan dengan SQL atau melalui
antarnuka program aplikasi.
2. Sistem server data (Data Servers)
Digunakan pada LAN dimana ada hubungan kecepatan
tinggi antara client dan server.
Komputer server bisa mengirimkan data ke komputer client
agar melakukan semua pemrosesan pada komputer client,
Sistem data servers ini digunakan pada sistem basis data
berorientasi objek.
• Sistem Terdistribusi (Distributed System)
Sistem Terdistribusi merupakan sekumpulan data yang secara
logis adalah milik satu sistem yang sama, tetapi secara fisik
tersebar pada beberapa tempat di jaringan.
Ciri-ciri Sistem Terdistribusi:
- Basis data disimpan pada beberapa komputer;
- Komputer pada Sistem Terdistribusi berkomunikasi satu
sama lain;
- Tidak berbagi memori atau disk.
2.5.5 Pengguna Basis Data (User and DBA)
User biasa disebut sebagai pengguna. Biasanya ditujukan kepada
pengguna suatu sistem yang umumnya adalah manusia, misalnya
pengguna komputer. Sedangkan istilah dalam dunia komputer
adalah untuk menyebut seseorang yang menggunakan suatu sistem
komputer, program, atau stasiun/terminal dalam jaringan.
Sedangkan Database User adalah sebutan bagi para pengguna basis
data. Terdapat bermacam-macam tingkatan pengguna basis data,
yaitu:
Specialised User (Pemakai Terspesialisasi)
Casual User (Pemakai Awam)
Application Programmer (Pemrogram Aplikasi)
Sedangkan dalam hal Administrator, terdapat dua user, yaitu Data
Administrator dan Database Administrator.
a. Data Administrator
Adalah seseorang yang bertanggung jawab terhadap data.
Tugas dari seorang Data Administrator adalah:
- Memutuskan data apa yang seharusnya disimpan dalam
basis data.
- Menentukan kebijakan pengelolaan terhadap data yang telah
tersimpan tersebut.
b. Database Administrator
Adalah seseorang yang bertanggung jawab terhadap
pengimplementasian keputusan seorang Data Administrator.
Tugas dari seorang Database Administrator adalah:
- Menentukan skema konseptual (desain lojik basis data)
- Menentukan skema internal (desain fisik basis data)
- Menentukan skema eksternal
- Menentukan kekangan integritas dan aspek-aspek keamanan
- Menentukan kebijakan dump dan reload data.
- Memonitor kinerja dan merespon perubahan
2.5.6 Manfaat Dan Kerugian
Secara lebih lengkap, pemanfaatan Database dilakukan untuk
memenuhi sejumlah tujuan (objektif) seperti: (Fathansyah, 2007)
Kecepatan dan Kemudahan (Speed);
Efisiensi Ruang Penyimpanan (Space);
Keakuratan (Accuracy);
Ketersediaan (Availability);
Kelengkapan (Completeness);
Keamanan (Security);
Kebersamaan Pemakaian (Sharability);
Sedangkan kelemahan atau bisa dikatakan kerugian dari pemakaian
Database adalah sebagai berikut:
Tidak bisa digunakan dalam akses dengan multiple user;
Membutuhkan pendanaan yang besar baik itu dari segi software,
hardware ataupun trainingnya;
Database tidak terlalu diperuntukkan untuk data yang selalu
berubah;
Perlu adanya penambahan biaya untuk menyediakan keamanan
2.6 DBMS (Sistem Manajemen Basis Data) 2.6.1 Definisi
Database Management System (DBMS) adalah perangkat lunak
untuk mendefinisikan, menciptakan, mengelola dan mengendalikan
pengaksesan basis data. (Bambang, 2004). Mempunyai fasilitas
membuat, mengakses, memanipulasi dan memelihara database.
Bertujuan untuk efisiensi dan kenyamanan dalam memperoleh &
menyimpan informasi dalam database.
Berikut ini disajikan tabel beberapa contoh DBMS yang terkenal:
Tabel 2.2 Tabel Contoh DBMS
DBMS Perusahaan
Access Microsoft Corporation
DB2 IBM
Informix IBM
Ingress Computer Associate
mySQL The MySQL Company
Oracle Oracle Corporation
Postgres SQL Postgres
Sybase Sybase Inc.
Visual dBase Borland
Visual FoxPro FoxPro Corporation
2.6.2 Fungsi
• Data Definiton
Harus mampu mengolah pendefinisian data.
Harus dapat menangani permintaan user untuk pengaksesan
data.
• Data Security and Integrity
Harus menjaga keamanan dan integritas yang telah didefinisikan
oleh DBA (Database Administrator).
• Data Recovery and Concurrency
Haruslah memiliki kemampuan untuk mengatasi
kerusakan-kerusakan yang disebabkan oleh sistem, kerusakan-kerusakan disk dan lain
sebagainya.
• Data Dictionary
Haruslah menyediakan data dictionary.
• Performance
Harus mampu menangani semua kerja dari setiap fungsi yang
ada.
2.6.3 Komponen
Komponen utama DBMS dapat dibagi menjadi 4 macam: (Abdul,
1999)
1. Perangkat Keras (Hardware)
2. Perangkat Lunak (Software)
3. Data
2.6.4 Model Data
Model data adalah kumpulan konsep yang terpadu untuk
mendeskripsikan data, keterhubungan (relationship) antar data,
semantik, dan batasan konsistensi data yang berguna untuk
menyembunyikan rincian penyimpanan level rendah. (Bambang,
2004)
DBMS terutama diklasifikasikan berdasarkan model data yang
digunakan, yaitu model data hirarki, jaringan, dan, relasional.
(Waljiyanto, 2003)
• Model Hirarki (hierarchical model)
Model Hirarki biasa disebut model pohon, karena menyerupai
pohon yang dibalik. Pada model data hirarki ini hubungan antar
entiti dinyatakan dalam: satu – banyak (”one to many”) atau satu
– satu (”one to one”). Contoh model hirarki dalam hal ini
memperlihatkan hubungan dosen dan kelas yang diajar, serta
mahasiswa yang mengikuti kelas masing-masing.
Gambar 2.6 Contoh Model Hirarki (Abdul, 1999)
• Model Jaringan (network model)
Model ini menyerupai model hirarki, dengan perbedaan model
ini bisa menyatakan hubungan antar entiti dalam: satu – satu
(”one to one”), satu – banyak (”one to many”), maupun banyak
– banyak (”many to many”). Contoh model jaringan yang
didasarkan oleh model hirarki pada Gambar 2.6.
•
Gambar 2.7 Contoh Model Jaringan (Abdul, 1999)
• Model Relasional (relational model)
Model Relasional merupakan model yang paling sederhana
sehingga mudah digunakan dan dipahami oleh pengguna. Model
ini menggunakan sekumpulan tabel berdimensi dua (yang
disebut relasi atau tabel), dengan masing-masing relasi tersusun
atas baris dan atribut. Relasi dirancang sedemikian rupa
sehingga dapat menghilangkan kemubaziran data dan
menggunakan kunci tamu untuk berhubungan dengan relasi lain.
DBMS yang bermodelkan relasional biasa disebut RDBMS
(Relational Database Management System). Berikut merupakan
bentuk relasional berdasarkan contoh model hirarki dan jaringan
sebelumnya.
Tabel 2.3 Contoh Model Relasional (Abdul, 1999)
2.6.5 RDBMS (Relational Database Management System)
Relational Database sebenarnya adalah salah satu konsep
penyimpanan data, sebelum konsep database relasional muncul
sebenarnya sudah ada dua model database yaitu Network Database
dan Hierarchie Database. Dalam database relasional, data
disimpan dalam bentuk relasi atau tabel dua dimensi, dan antar
tabel satu dengan tabel lainnya terdapat hubungan atau
relationship. Untuk membuat struktur tabel, mengisi data ke tabel,
mengubah data jika diperlukan dan menghapus data dari tabel
Nama_Dosen Kelas Mahasiswa
Siti Nurbaya Pengantar Basis Data Rudi
Siti Nurbaya Pengantar Basis Data Asti
Siti Nurbaya Pengantar Basis Data Dina
Siti Nurbaya Pemrograman COBOL Dina
Siti Nurbaya Pemrograman COBOL Edi
Ashadi Matematika I Ita
diperlukan software. Software yang digunakan membuat tabel, isi
data, ubah data dan hapus data disebut Relational Database
Management System (RDBMS).
Saat ini, Sistem Manajemen Basis Data Relasional
(RDBMS-Relational Database Management System) yang berdasarkan model
data relasional merupakan pendekatan yang paling dominan, yang
pertama kali diperkenalkan E.F. Codd (1970) dalam makalah
berjudul ”A relational model of data for large shared data banks”.
(Bambang, 2004).
Beberapa istilah penting dalam model relasional adalah: (Bambang,
2004)
• Relasi
Relation (Relasi) merupakan sebuah tabel dengan kolom-kolom
dan baris-baris. Pada model relasional, relasi digunakan untuk
menyimpan informasi mengenai objek-objek yang
direpresentasikan dalam sebuah basis data.
Contohnya mengenai informasi pegawai-pegawai yang bekerja
di perusahaan X direpresentasikan pada relasi PEGAWAI yang
mengandung informasi: nomor induk pegawai, nama, alamat,
gaji dan kode divisi tempat pegawai bekerja.
• Atribut
Attribute (Atribut) merupakan kolom dari suatu relasi yang
tersusun secara khusus. Contohnya, pada relasi PEGAWAI
mempunyai lima kolom untuk atribut-atribut NIP#, Nama,
Alamat, Gaji dan KodeDiv.
• Tupel
Tuple (Tupel) merupakan suatu baris dari suatu relasi. Pada
relasi PEGAWAI, setiap tupel mempunyai 5 nilai,
masing-masing untuk setiap atribut NIP#, Nama, Alamat, Gaji dan
KodeDiv.
• Domain
Domain (Domain) merupakan kumpulan nilai-nilai data yang
mungkin untuk suatu atribut dan bersifat atomik. Contoh:
domain dari atribut KodeDiv adalah {Div01, Div02, Div03,
Div04}.
• Derajat
Degree of relation (Derajat dari suatu relasi) adalah banyaknya
atribut pada suatu relasi. Relasi PEGAWAI yang mempunyai 5
atribut berarti mempunyai derajat lima, dimana setiap tupelnya
mempunyai 5 nilai.
• Kardinalitas
Cardinality of relation (Kardinalitas dari suatu relasi) adalah
banyaknya tupel pada suatu relasi. Kardinalitas dari relasi ini
dapat berubah-ubah sesuai dengan perubahan yang terjadi pada
Gambar 2.8 Istilah penting dalam model relasional
2.6.6 Arsitektur DBMS
DBMS memiliki arsitektur untuk melakukan abstraksi dari data
sehingga dapat diperoleh independensi data-program.
Pada tahun 1975, Badan Standarisasi Nasional Amerika
ANSI-SPARC (American National Standards Institute – Standards
Planning and Requirements Committee) menetapkan tiga level
abstraksi dalam database, yaitu:
1. Level Eksternal (external level)
Level Eksternal adalah level yang berhubungan langsung
dengan pengguna database. Pada level ini pengguna (user)
sehingga setiap user bisa memiliki pandangan (view) yang
berbeda dari user lainnya.
2. Level Konseptual (conceptual level)
Level Konseptual adalah level dari para administrator
database, pada level ini didefinisikan hubungan antar data
secara logik, sehingga diperlukan struktur data secara lengkap.
3. Level Internal (internal level) atau Level Fisik (physical level)
Level Internal adalah level dimana data disimpan secara fisik
dalam bentuk kode, teks, angka, bit. Pada level ini didefinisikan
alokasi ruang penyimpanan data, deskripsi data dalam
penyimpanan, kompresi data (agar lebih hemat), dan enkripsi
data (agar lebih aman).
2.6.7 Bahasa DBMS
Bahasa Basis Data (database language) adalah bahasa pada sistem
basis data untuk melakukan pendefinisian dan manipulasi basis
data. (Bambang, 2004)
Implementasi bahasa DBMS bervariasi sesuai dengan variasi
perusahaan yang merancangnya, namun pada prinsipnya bahasa ini
bisa dikategorikan ke dalam tiga komponen bahasa, yaitu:
1. DDL (Data Definition Language)
DDL adalah komponen bahasa DBMS yang digunakan untuk
mendefinisikan struktur data. Komponen bahasa ini banyak
digunakan oleh para administrator basis data pada saat
merencanakan atau membangun file-file basis data.
Contoh:
Membuat table bernama ms_karyawan dengan perintah :
CREATE TABLE `ms_karyawan` (
`kode_cabang` varchar(10) default NULL,
`kode_karyawan` varchar(10) NOT NULL,
`nama_depan` varchar(8) default NULL,
`nama_belakang` varchar(9) default NULL,
`jenis_kelamin` varchar(1) default NULL,
PRIMARY KEY (`kode_karyawan`)
2. DML (Data Manipulation Language)
DML adalah komponen bahasa DBMS yang digunakan untuk
memanipulasi data. Komponen ini diperlukan oleh para
pengguna untuk memanipulasi data.
Contoh:
Memasukkan data ke dalam tabel ms_karyawan :
INSERT INTO `ms_karyawan`(
`kode_cabang`,
`kode_karyawan`,
`nama_depan`,
`nama_belakang`,
`jenis_kelamin`)
VALUES ('cab-001','kar-001','Feris','Thia','Laki-laki');
3. DCML (Device Control Media Language)
DCML adalah komponen bahasa DBMS yang digunakan untuk
mengatur perekaman atau penyimpanan data secara fisik.
Komponen bahasa DCML digunakan oleh operator-operator
sistem basis data didalam mengatur file-file data secara fisik.
Perintah-perintah yang termuat dalam komponen ini, antara lain
perintah perintah: merekam (Write Record, Create Table),
2.6.8 Keunggulan dan Kelemahan
Sistem Manajemen Basis Data (DBMS) memiliki berbagai
keunggulan dibandingkan dengan pengelolaan data tanpa DBMS,
walaupun tidak terlepas dari beberapa kelemahan.
Keunggulan DBMS antara lain: (Bambang, 2004)
- Pengendalian terhadap redundansi data
- Konsistensi data
- Peningkatan integritas data
- Peningkatan produktivitas
- Peningkatan konkurensi
- Peningkatan layanan backup dan pemulihan data
Kelemahan DBMS antara lain: (Bambang, 2004)
- Kompleksitas yang tinggi
- Ukuran perangkat lunak yang besar
- Ongkos konversi dari sistem lama ke sistem baru
- Kinerja yang rendah bila tidak mampu menggunakan dengan
bagus
2.7 Flowchart
2.7.1 Pengertian
Bagan alir (flowchart) adalah bagan (chart) yang menunjukkan alir
(flow) di dalam program atau prosedur sistem secara logika.
Digunakan terutama untuk alat bantu komunikasi dan untuk
dokumentasi (Jogiyanto, 2005)
2.7.2 Jenis-Jenis Flowchart
Ada lima macam bagan alir (flowchart), yaitu sebagai berikut:
(Jogiyanto, 2005)
1) Bagan alir sistem (system flowchart)
Bagan alir sistem dapat didefinisikan sebagai bagan yang
menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem.
Bagan ini menjelaskan urut-urutan dari prosedur-prosedur
yang ada di dalam sistem. Bagan alir sistem menunjukkan apa
yang dikerjakan di sistem.
2) Bagan alir dokumen (document flowchart)
Bagan alir dokumen atau disebut juga bagan alir formulir
(form flowchart) atau paperwork flowchart merupakan bagan
alir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk
tembusan-tembusannya. Bagan alir dokumen ini menggunakan
3) Bagan alir skematik (schematic flowchart)
Bagan alir skematik merupakan bagan alir yang mirip dengan
bagan alir sistem, yaitu menggambarkan prosedur di dalam
sistem. Perbedaannya adalah bagan alir skematik selain
menggunakan simbol-simbol bagan alir sistem juga
menggunakan gambar-gambar komputer dan peralatan lainnya
yang digunakan. Fungsi penggunaan gambar tersebut adalah
untuk memudahkan komunikasi kepada orang yang kurang
mengerti dengan simbol-simbol bagan alir.
4) Bagan alir program (program flowchart)
Bagan alir program merupakan bagan yang menjelaskan secara
rinci langkah-langkah dari proses program. Bagan alir program
dapat terdiri dari dua macam, yaitu:
a) Bagan alir logika program (program logic flowchart) yang
digunakan untuk menggambarkan setiap langkah di dalam
program komputer secara logika. Bagan alir ini disiapkan
oleh analis sistem.
b) Bagan alir komputer terinci (detailed computer program
flowchart) yang digunakan untuk menggambarkan
intruksi-intruksi program komputer secara terinci. Bagan alir ini
5) Bagan alir proses (process flowchart)
Bagan alir proses merupakan bagan alir yang banyak
digunakan di teknik industri. Bagan alir ini juga berguna bagi
analis sistem untuk menggambarkan proses dalam suatu
prosedur. Gambar simbol-simbol bagan alir proses dapat
dilihat pada halaman daftar simbol.
2.8 DFD (Data Flow Diagram) 2.8.1 Pengertian
DFD (Data Flow Diagram) atau diagram aliran data adalah model
proses yang digunakan untuk menggambarkan aliran data melalui
sebuah sistem dan tugas atau pengolahan yang dilakukan oleh
sistem (Whitten, 2004). DFD sering disebut process modelling
tools. DFD merupakan alat bantu dalam menggambarkan atau
menjelaskan sistem yang sedang berjalan logis.
2.8.2 Levelisasi DFD
Model ini menggambarkan sistem sebagai jaringan kerja antar
fungsi yang berhubungan satu dengan yang lain dengan aliran dan
penyimpanan data.
Bisa terjadi penurunan level dimana dalam penurunan level yang
lebih rendah harus bisa merepresentasikan proses tersebut ke dalam
spesifikasi proses yang jelas.
• Diagram Konteks (Context Diagram)
Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses
dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram
konteks merupakan level tertinggi DFD yang menggambarkan
seluruh input ke sistem atau output dari sistem. Ia akan memberi
gambaran tentang keseluruhan sistem. Sistem dibatasi oleh
boundary (dapat digambarkan dengan garis putus). Dalam
diagram konteks hanya ada satu proses. Tidak ada store dalam
diagram konteks. (Ladjamudin, 2005).
• Diagram Nol (Diagram Zero)
Diagram Nol (Diagram Zero) adalah diagram yang
menggambarkan proses dari DFD. Diagram zero memberikan
pandangan secara menyeluruh mengenai sistem yang ditangani,
menunjukkan tentang fungsi-fungsi utama atau proses yang ada,
aliran data, dan eksternal entitiy. Pada level ini sudah
dimungkinkan adanya/digambarkannya data store yang
digunakan. Untuk proses yang tidak rinci lagi pada level
selanjutnya, simbol ’*’ atau ’P’ (functional primitive) dapat
ditambahkan pada akhir nomor proses. Keseimbangan input dan
output (balancing) antara diagram zero dengan diagram konteks
• Diagram Rinci
Diagram rinci adalah diagram yang menguraikan proses apa
yang ada dalam diagram zero atau diagram level di atasnya.
(Ladjamudin, 2005).
Berikut gambar Tabel Penomoran Level pada DFD: (Ladjamudin,
2005)
Tabel 2.3 Tabel Penomoran Level pada DFD
Nama Level Nama Diagram Nomor Proses
0 Diagram Konteks
1 Diagram 0 / Zero 1.0, 2.0, 3.0, …..
2 Diagram 1.0 1.1, 1.2, 1.3, …..
2 Diagram 2.0 2.1, 2.2, 2.3, …..
2 Diagram 3.0 3.1, 3.2, 3.3, …..
3 Diagram 1.1 1.1.1, 1.1.2, 1.1.3, …..
3 Diagram 1.2 1.2.1, 1.2.2, 1.2.3, …..
3 Diagram 1.3 1.3.1, 1.3.2, 1.3.3, …..
Dst
2.8.3 Elemen Dasar DFD
Elemen dasar dari DFD dapat terdiri dari sebagai berikut:
(Ladjamudin, 2005)
a. Kesatuan luar (External Entity)
Sesuatu yang berada di luar sistem, tetapi ia memberikan data ke
dalam sistem atau memberikan data dari sistem, disimbolkan
dengan suatu kotak notasi. External entity tidak termasuk bagian
(departemen) maka bagian lain yang masih terkait menjadi
external entity.
b. Arus data (Data Flow)
Arus data merupakan tempat mengalirnya informasi dan
digambarkan dengan garis yang menghubungkan komponen dari
sistem. Arus data ditunjukkan dengan arah panah dan garis
diberi nama atas arus data yang mengalir. Arus data ini mengalir
di antara proses, data store, dan menunjukkan arus data dari data
yang berupa masukan untuk sistem atau hasil proses sistem.
c. Proses (Process)
Proses merupakan apa yang dikerjakan oleh sistem. Proses dapat
mengolah data atau aliran data masuk menjadi aliran data keluar.
Proses berfungsi mentransformasikan satu atau beberapa data
masukan menjadi satu atau beberapa data keluaran sesuai
dengan spesifikasi yang diinginkan. Setiap proses memiliki satu
atau beberapa masukan serta menghasilkan satu atau beberapa
data keluaran.
d. Simpanan data (Data Store)
Simpanan data merupakan tempat penyimpanan data pengikat
data yang ada dalam sistem. Data store dapat disimbolkan
dengan sepasang dua garis sejajar atau dua garis dengan salah
satu sisi samping terbuka. Proses dapat mengambil data dari atau
Gambar simbol-simbol elemen DFD dapat dilihat pada halaman
daftar simbol.
2.9 ERM (Entity Relationship Model) 2.9.1 Pengertian
Model Entity-Relationship (ER) mula-mula disulkan oleh Peter
pada tahun 1976 sebagai cara untuk mempersatukan pandangan
basis data jaringan dan relasional. (Janner, 2007)
Menurut Bambang, Model ER (Entity Relationship Model) adalah
model data konseptual tingkat tinggi untuk perancangan basis data.
(Bambang, 2004)
Secara umum dapat diartikan sebagai suatu penyajian data dengan
menggunakan Entity dan Relationship. Biasanya digambarkan
dengan diagram yang disebut ERD (Entity Relationship Diagram).
2.9.2 ERD (Entity Relationship Diagram)
Diagram Hubungan Entitas atau Entity Relationship Diagram
adalah sebuah model data yang menggunakan beberapa notasi
untuk menggambarkan data dalam konteks entitas dan hubungan
yang dideskripsikan oleh data tersebut. (Whitten, 2004)
Entity Relationship Diagram (ERD) mengilustrasikan struktur logis
ERD digunakan untuk mengkonstruksikan model data konseptual,
memodelkan struktur data dan hubungan antar data dan
mengimplementasikan basis data secara logika maupun secara fisik
dengan DBMS (Database Management System). Dengan ERD ini
kita dapat menguji model dengan mengabaikan proses yang harus
dilakukan. ERD dapat membantu dalam menjawab persoalan
tentang data yang diperlukan dan bagaimana data tersebut saling
berhubungan.
2.9.3 Komponen Penyusun ERD a. Entitas (Entity)
Entitas adalah objek data prinsip tentang informasi yang
dikumpulkan. (Janner, 2007). Bisa diartikan sebagai suatu objek
yang dapat didefinisikan dalam lingkungan pemakai, sesuatu
yang penting bagi pemakai dalam konteks sistem yang akan
dibuat.
Pada ERD, Entitas digambarkan dengan sebuah bentuk persegi
panjang.
Contoh:
- Individu: pegawai, pelanggan, mahasiswa, distributor
- Tempat: ruang, bangunan, kantor, lapangan, kampus
b. Relasi (Relationship)
Relasi adalah asosiasi diantara dua entitas atau lebih. (Bambang,
2004). Pada penggambaran ERD, relasi adalah perekat yang
menghubungkan suatu entitas dengan entitas lainnya. Relasi
merupakan hubungan yang berarti antara suatu entitas dengan
entitas lainnya.
Relasi diberi nama dengan kata kerja dasar, sehingga
memudahkan untuk melakukan pembacaan relasinya (bisa
dengan kalimat aktif atau kalimat pasif).
Pada ERD, Relasi digambarkan dengan sebuah bentuk belah
ketupat.
Contoh:
- Mahasiswa mengambil Mata Kuliah
- Orang mengendarai Mobil
c. Derajat Relasi (Relationship Degree)
Relationship degree atau derajat relasi adalah jumlah entitas
yang berpartisipasi dalam satu relasi.
Derajat relasi yang sering dipakai di dalam ERD:
1) Unary Relationship
Unary relationship adalah model relasi yang terjadi di antara
entity yang berasal dari entity set yang sama. Sering juga
disebut sebagai recursive relationship atau reflective