BERBASIS CLIENT SERVER
(Studi Kasus : Madrasah Tsanawiyah An-Nizhamiyyah Cileungsi)
Oleh : Jamaliah 106091002862
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
ii
Jakarta, pada hari Senin tanggal 28 Februari 2011. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer pada Program Teknik Informatika.
Yusuf Durrachman MIT M.Sc NIP. 19710522 200604 1 002
Pembimbing II
Viva Arifin, MMSI NIP. 19730810 200604 2 001 Pembimbing I
Herlino Nanang, MT NIP. 19731209 200501 1 002
Penguji II
Arini ST, MT
NIP. 19760131 200901 2 001
Dekan
Fakultas Sains Dan Teknologi
DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis NIP. 19680117 200112 1 001
Ketua Program Studi Teknik Informatika
ii
(Studi Kasus : Madrasah Tsanawiyah An-Nizhamiyyah Cileungsi)
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh Jamaliah 106091002862
Menyetujui, Pembimbing 1
Herlino Nanang, MT NIP. 19731209 200501 1 002
Pembimbing 2
Viva Arifin, MMSi NIP. 19730810 200604 2 001
Mengetahui,
Ketua Program Studi Teknik Informatika
iv ATAU LEMBAGA MANAPUN.
Jakarta, Februari 2011
v
Dalam pengolahan data akademik di MTs. An-Nizhamiyyah saat ini masih bersifat manual, sehingga banyak waktu dan tenaga diperlukan untuk melakukan tugas tersebut. Tujuan dari skripsi ini adalah mengembangkan aplikasi pengolahan data akademik siswa bersifat komputerisasi. Upaya dalam pengolahan data dan informasi akan berhasil dengan perubahan yang lebih baik pada sistem yang ada (Microsot Excel). Adanya sistem ini otomatis akan membantu staf akademik dalam melakukan pendataan akademik, serta memudahkan siswa dalam mencari informasi yang dibutuhkan. Aplikasi akademik dikembangkan berbasis client server dengan SQL Server 2000 sebagai database server-nya, sehingga data siswa, guru, mata pelajaran dan nilai siswa dapat terintegrasi, dan dapat dengan mudah diolah dan diakses oleh banyak komputer. Dalam aplikasi ini terdapat grafik untuk menggambarkan perkembangan jumlah siswa pertahun, dan fasilitas chatting dengan menggunakan Internet Direct (Indy) sebagai socket programming-nya. Metode pengembangan sistem yang penulis gunakan adalah Rapid Application Development (RAD). Pada akhirnya, sistem ini dapat memberikan keluaran kepada penggunanya berupa report data siswa dan nilai yang dapat disimpan dalam bentuk pdf. Untuk ke depannya, aplikasi ini dapat dikembangkan lagi antara lain dengan melakukan integrasi dengan aplikasi-aplikasi lainnya seperti aplikasi pembayaran spp siswa.
Kata Kunci : Internet Direct, Client Server, Akademik
Jumlah Halaman : V Bab + xix Halaman + 142 Halaman + 31 Gambar + 36 Tabel +Daftar Pustaka + 7 Lampiran
vi Assalamualaikum Wr. Wb
Alhamdulillah hirrabil’alamin, satu kata yang dapat penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, dan shalawat serta salam semoga selalu terlimpah kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW, Beserta para keluarga, Sahabat serta para pengikutnya hingga akhir zaman kelak.
Skripsi ini penulis buat sebagai syarat kelulusan dalam menempuh pendidikan jenjang Strata-1 (S1) di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Selain itu juga penulis berharap apa yang penulis teliti, yang dijelaskan di dalam skripsi ini, dapat dipergunakan dengan baik oleh semua pihak yang membutuhkan, sehingga perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat lebih maju.
vii Informatika.
3. Bapak Herlino Nanang, MT dan Ibu Viva Arifin, MMSi yang telah rela meluangkan waktunya untuk mendukung dan membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Bapak Yusuf Durachman, M.Sc dan Ibu Arini ST. MT sebagai penguji yang memberikan kritik dan saran pada skripsi ini.
5. Dosen-Dosen Fakultas Sains dan Teknologi yang telah mengajarkan kepada penulis berbagai macam ilmu yang dapat penulis terapkan dalam penulisan skripsi ini.
6. Kepala Sekolah, guru-guru dan staf TU MTs. An-Nizhamiyyah yang telah membantu dan memberikan ijin penulis untuk melakukan penelitian skripsi ini.
viii
9. Teman terdekat penulis, Muhammad Hafizh yang selalu menemani, memberikan perhatian dan menjadi tempat penulis melepaskan penat dalam penyusunan Skripsi ini.
10.Seluruh teman-teman KKN 15, teman-teman TI A, Networking VII B dan Seluruh kawan-kawan jurusan Teknik Informatika angkatan 2006 yang sama-sama berjuang dalam masa perkuliahan ini. Sukses selalu untuk kita semua.
11.Seluruh pihak yang telah membantu dan namanya tidak dapat disebutkan satu per satu. Terima kasih atas dukungan dan motivasinya, Semoga Allah SWT membalas segala kebaikan yang telah diberikan kepada penulis.
Semoga Allah SWT memberikan balasan yang setimpal atas segala bantuan dan kebaikan yang telah mereka berikan kepada penulis, Amin. Demikianlah, Semoga apa yang tertulis dalam skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Dalam hal ini, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi menambah kesempurnaan bagi skripsi ini.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Jakarta, Februari 2011
xix windows
Activity Diagram Menggambarkan rangkaian aliran dari aktivitas
Class Diagram Kelompok obyek-obyek dengan property, perilaku (operasi) dan relasi yang sama
Collaboration Diagram Menggambarkan kolaborasi dinamis seperti sequence diagrams
Component Diagram Menggambarkan struktur dan hubungan antar komponen piranti lunak
Data Link Layer
Lapisan penghubung data, merupakan salah satu lapisan yang ada pada layer OSI – Open System Interconnection Database
Basis data, kumpulan data yang diorganisasikan menurut aturan
Deployment Diagram Menggambarkan detail bagaimana komponen di-deploy dalam infrastruktur sistem
Perangkat keras, yaitu perangkat yang dapat diraba keberadaannya
Hub
Perangkat pada jaringan komputer yang digunakan untuk menghubungkan beberapa perangkan pada satu jaringan yang sama.
Indy Komponen pada Delphi yang menawarkan protokol-protokol untuk jaringan
xx IP
Internet Protocol, yaitu aturan komunikasi / tukar menukar data pada internet
IT Information Teknologi, atau Teknologi Informasi Jaringan
Layout Bentuk tampilan
Link Layer
Lapisan penghubung, merupakan bagian dari lapisan pada layer OSI
Log on
Mencatat sesuatu sebelum mulai melakukan pekerjaan atau masuk kedalam pekerjaan
Mengkonfigurasi Server Mengatur server supaya dapat digunakan atau dapat bekerja dengan normal
Network Jaringan kerja, sistem jaringan komputer Piranti Input/Output Perangkat untuk memasukan atau mengeluarkan
Progam Sekumpulan instruksi yang dapat dieksekusi dengan mesin komputer
Protokol Jaringan Aturan yang berlaku pada jaringan tersebut
xxi
Setting Menyesuaikan atau mengatur supaya pada beroperasi Setup Menyesuaikan atau mengatur supaya pada beroperasi Sharing Berbagi, membolehkan pihak lain untuk memanfaatkan
atau menggunakan
Sharing resource Berbagi sumber daya, membolehkan pihak lain untuk memanfaatkan atau menggunakan sumber daya tersebut
Socket Programming Menghubungkan komunikasi antara proses remote dan local
Software Perangkat lunak, aplikasi atau program yang ada di dalam sistem komputer
Statechart Diagram Semua state (kondisi) yang dimiliki oleh suatu object dari suatu class dan keadaan yang menyebabkan state berubah Switch / Hub Perangkat pada jaringan komputer yang digunakan untuk menghubungkan beberapa perangkan pada satu jaringan yang sama.
Tampilan Pemunculan / tampak / kelihatan
TCP/IP Trammission Control Protocol / Internet Protocol, yaitu suatu nama protokol yang digunakan untuk komunikasi pada jaringan terutama untuk jaringan internet
Tool Peralatan
Topologi Cara menghubungkan komputer yang satu dengan komputer
lainnya sehingga membentuk jaringan
xxii
kabel komunikasi pada sistem jaringan
Variabel Suatu entitas yang dapat memiliki nilai (tipe data) yang berbeda
WAN Wide Area Network, yaitu jaringan pada daerah yang luas Workstation Terminal / sistem komputer yang terpasang pada sistem
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Topologi Star ... 17
Gambar 2.2. Lapisan Protokol TCP/IP ... 21
Gambar 2.3. Arsitektur Client Server ... 22
Gambar 2.4. Contoh Entitas ... 30
Gambar 2.5. Contoh Atribut ... 30
Gambar 2.6. Contoh Relasi ... 31
Gambar 2.7. Contoh Relasi Satu-Satu ... 31
Gambar 2.8. Contoh Relasi Satu-Banyak ... 32
Gambar 2.9. Contoh Relasi Banyak-Banyak ... 32
Gambar 2.10.Tampilan IDE Delphi 7.0 ... 44
Gambar 2.11.Tampilan Menu ... 45
Gambar 2.12.Speed Bar ... 45
Gambar 2.13.Component Pallete ... 46
Gambar 2.14.Form Designer ... 46
Gambar 2.15 Object TreeView... 46
Gambar 2.16 Object Inspector ... 47
Gambar 2.17.Code Editor ... 48
Gambar 2.18. Tahapan RAD ... 56
Gambar 3.1. Alur Penelitian ... 72
Gambar 4.1. Struktur Organisasi Madrasah ... 75
xiv
Gambar 4.3. Alur proses bisnis yang diusulkan ... 82
Gambar 4.4. Use Case Diagram ... 87
Gambar 4.5. Login Activity Diagram ... 96
Gambar 4.6. Activity diagram pemasukan data siswa ... 97
Gambar 4.7. Activity diagram edit data ... 98
Gambar 4.8. Activity diagram penghapusan data ... 99
Gambar 4.9. Activity diagram pencetakan data ... 100
Gambar 4.10. Activity diagram pencarian data ... 101
Gambar 4.11. Activity diagram chatting ... 102
Gambar 4.12. Sequence diagram login ... 103
Gambar 4.13. Sequence diagram input data ... 104
Gambar 4.14. Sequence diagram edit data ... 105
Gambar 4.15. Sequence diagram penghapusan data user ... 107
Gambar 4.16. Sequence diagram pencarian data ... 108
Gambar 4.17. Sequence diagram chatting ... 109
Gambar 4.18. Struktur basis data ... 118
Gambar 4.19. Rancangan halaman login ... 119
Gambar 4.20. Rancangan halaman utama Server ... 119
Gambar 4.21. Rancangan halaman utama Client ... 120
Gambar 4.22. Rancangan halaman siswa ... 120
Gambar 4.23. Rancangan halaman Input / Edit data ... 121
Gambar 4.24. Rancangan halaman guru ... 121
xv
Gambar 4.26. Rancangan halaman user ... 122
Gambar 4.27. Rancangan halaman pencarian data ... 123
Gambar 4.28. Rancangan laporan nilai ... 123
Gambar 4.29. Rancangan laporan siswa ... 124
Gambar 4.30. Rancangan laporan guru ... 125
xvi
Tabel 2.1. Notasi UML ... 36
Tabel 2.2. Tipe Data Sql Server 2000 ... 50
Tabel 2.3. Batasan Dalam SQL Server 2000. ... 52
Tabel 4.1. Struktur Kurikulum MTs. An-Nizhamiyyah Cileungsi ... 76
Tabel 4.2. Use Case scenario input data siswa ... 88
Tabel 4.3. Use case scenario edit data siswa ... 88
Tabel 4.4. Use case scenario hapus data siswa ... 89
Tabel 4.5. Use case scenario lihat data siswa ... 89
Tabel 4.6. Use case scenario input data guru ... 89
Tabel 4.7. Use case scenario edit data guru ... 90
Tabel 4.8. Use case scenario hapus data guru ... 90
Tabel 4.9. Use case scenario lihat data guru ... 90
Tabel 4.10. Use case scenario input nilai ... 91
Tabel 4.11. Use case scenario edit data nilai ... 91
Tabel 4.12. Use case scenario hapus data nilai ... 92
Tabel 4.13. Use case scenario lihat data nilai ... 92
Tabel 4.14. Use case scenario input mata pelajaran ... 92
Tabel 4.15. Use case scenario edit data mata pelajaran ... 93
Tabel 4.16. Use case scenario hapus data mata pelajaran ... 93
xvii
Tabel 4.21. Use case scenario lihat data user ... 95
Tabel 4.22. Use case scenario cetak data ... 95
Tabel 4.23. Use case scenario chatting ... 95
Tabel 4.24. siswa dalam database ... 112
Tabel 4.25. Tabel guru dalam database ... 112
Tabel 4.26. Tabel nilai dalam database ... 113
Tabel 4.27. Tabel orang tua dalam database ... 114
Tabel 4.28. Tabel jabatan guru dalam database ... 114
Tabel 4.29. Tabel jadwal guru dalam database ... 115
Tabel 4.30. Tabel kemajuan siswa dalam database ... 115
Tabel 4.31. Tabel mata pelajaran dalam database ... 116
Tabel 4.32. Tabel prestasi siswa dalam database ... 116
Tabel 4.33. Tabel asal sekolah dalam database ... 116
Tabel 4.34. Tabel user dalam database ... 117
Tabel 4.35. Hasil pengujian mandiri ... 131
Tabel 4.36. Tabel Nomogram Harry King ... 136
xviii
Wawancara dengan Admin ... A-1 Wawancara dengan Guru ... A-2 Wawancara dengan Siswa ... A-3 LAMPIRAN 2 (Tabel Pengujian Lapangan)
LAMPIRAN 3 (Surat Pernyataan Riset) LAMPIRAN 4 (Analisa Kuesioner Pengujian)
LAMPIRAN 5 (Surat Pernyataan Pengujian Lapangan) LAMPIRAN 6 (Source Code Program)
1.1 Latar Belakang
Komputer merupakan suatu perangkat yang dibutuhkan untuk pemrosesan dan penyimpanan sebuah data, agar dapat menjembatani dan menjadi pengantar informasi antara pihak pengguna aplikasi dan pengguna informasi. Keunggulan komputer dalam memproses data akan meningkatkan efektivitas, produktivitas, serta efisiensi suatu sistem informasi.
Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak sekolah (Lampiran A) dapat disimpulkan bahwa pada pendataan akademik sekolah, baik data siswa, guru maupun nilai tentunya akan saling berhubungan. Untuk mengorganisir pendataan tersebut, maka pengembangan sistem dalam hal pengorganisasian data tersebut dinilai perlu dilakukan.
dan diakses oleh banyak komputer. Dalam aplikasi ini terdapat fasilitas chatting, dengan menggunakan Internet Direct (Indy) sebagai socket programming-nya.
Objek penelitian yang diambil oleh penulis adalah MTs. An-Nizhamiyyah, mengingat sistem komputerisasi pendataan akademik yang terintegrasi ini sendiri belum dikembangkan di Madrasah tersebut. Hal inilah yang mendorong penulis untuk melakukan penelitian “Sistem Informasi Akademik Berbasis Client Server” dengan Studi Kasus pada “ MTs. An-Nizhamiyah”. Nantinya, aplikasi ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi bagi seluruh civitas akademika MTs. An-Nizhamiyyah.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana merancang suatu aplikasi berbasis client server, sehingga dapat membantu memperlancar pengolahan data akademik.
2. Bagaimana sebuah sistem dapat menunjang sebuah proses entry, query dan update data akademik pada MTs. An-Nizhamiyyah.
1. Dalam melakukan perancangan aplikasi, penulis menggunakan Unified Modelling Language (UML) sebagai tools-nya.
2. Dalam implementasinya, penulis menggunakan Indy versi 9.10 sebagai penghubung antara computer server dan client, bahasa pemrograman yang digunakan adalah Delphi 7.0, database yang digunakan adalah SQL Server 2000, dan aplikasi dijalankan di jaringan client server. Sedangkan untuk reporting engine, penulis menggunakan Quick Report.
3. Pengguna sistem ini nantinya adalah kepala sekolah MTs. An-Nizhamiyyah, wakil kepala bidang kesiswaan, wakabid. Kurikulum, wakabid. BP/BK, staf akademik sebagai pengontrol (administrator), Guru dan Siswa.
4. Aplikasi terbatas pada data penilaian siswa. Report yang dihasilkan oleh aplikasi ini ada 3 (tiga), yaitu report data siswa, report data guru dan report nilai siswa.
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.4.1.1 Tujuan Penelitian
respond time yang tinggi sehingga sekolah dapat memperoleh data yang diinginkan dengan cepat, efisien, akurat dan optimal. 2. Merancang suatu aplikasi akademik ini menjadi suatu aplikasi
yang multiuser yang berbasiskan jaringan client/server, sehingga memudahkan user dalam mengaksesnya.
3. Untuk membantu kepala sekolah, guru, maupun para staf akademik dalam menyajikan data akademik sekolah sehingga dapat memenuhi kebutuhan dalam pencarian dan penyajian informasi yang berhubungan dengan data akademik sekolah itu sendiri dengan proses yang cepat dan tepat.
4. Menyediakan fitur-fitur laporan yang lengkap sehingga membantu pengguna dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan dengan tepat dan akurat.
1.4.2 Manfaat Penelitian
Manfaat yang didapat dari penelitian ini adalah : 1. Bagi Penulis
dalam mengaksesnya. 2. Bagi Sekolah
1. Mewujudkan konsep sistem informasi dalam aktivitas-aktivitas organisasi guna meningkatkan kualitas kerjanya dan sistem prosedur yang jelas.
2. Memudahkan pihak sekolah dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan data akademik yang lebih tepat dan akurat.
3. Memudahkan pihak sekolah dalam mengakses aplikasi ini karena aplikasi dapat diakses melalui banyak komputer sehingga informasi pun dapat diperoleh dengan cepat dan tepat.
1.5 Metodologi Penelitian
1.5.1 Pengumpulan Data
Dalam melakukan pengumpulan data, penulis menggunakan tiga metode, yaitu :
1. Observasi
akan menggunakan aplikasi (MTs. An-Nizhamiyyah) untuk mengetahui kebutuhan aplikasi yang diinginkan.
3. Studi Pustaka
Yaitu dengan mengumpulkan informasi-informasi yang berkaitan dengan konsep, teori serta kegunaan yang berhubungan dengan penelitian, baik melalui media buku, media internet, maupun e-book.
4. Studi Sejenis
Perbandingan studi sejenis ini diperlukan agar nantinya penelitian ini dapat bermanfaat dan menjadi pelengkap dan penyempurna dari studi-studi sejenis yang telah dilaksanakan sebelumnya.
1.5.2 Pengembangan Sistem
Metode yang penulis gunakan dalam melakukan perancangan dan pengembangan sistem yaitu menggunakan metodologi Rapid Application Development (RAD), tahapannya adalah:
1. Communication
Tahapan ini adalah tahapan perencanaan pada sistem yang akan dikembangkan. Pada tahapan ini penulis menentukan alur bisnis dan aplikasi serta wilayah persoalan data yang akan didukung oleh sistem yang akan dikembangkan serta ditentukan pula jangkauan atau batasan sistem.
3. Modeling
Pada tahap ini penulis melakukan pemodelan terhadap aplikasi baru yang dapat mewakili sistem yang berjalan saat ini. Pemodelan yang dimaksud meliputi rancangan model aplikasi, rancangan model database dan tampilan antarmuka (interface) dari aplikasi ini.
4. Construction
1.6 Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah penulis dalam melakukan penelitian ini, maka penulis membagi Sistematika dari penulisan skripsi ini menjadi beberapa bab yang secara ringkas dapat dijabarkan sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisikan Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah, Batasan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metodologi Penelitian dan Sistematika Penelitian.
BAB II : LANDASAN TEORI
Bab ini berisi tentang segala macam teori serta konsep yang berkaitan dengan penelitian, seperti Client/Server, Indy (Internet Direct), Pemograman Borland Delphi, dan SQL Server 2000. BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini membahas tentang bagaimana dan seperti apa metodologi yang digunakan dalam melakukan penelitian, mulai dari tahap pengumpulan data sampai pada tahap pengembangan aplikasi. BAB IV : ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
10 2.1 Sistem Informasi Akademik
2.1.1 Pengertian Sistem
“Sistem merupakan sekumpulan elemen yang saling berhubungan satu dengan lainnya dan membentuk satu kesataun untuk menyelesaikan satu tujuan yang spesifik atau menjalankan seperangkat fungsi.” (Oetomo dkk, 2006:41)
Menurut Jogiyanto H.M. (2005:683) “Suatu sistem dapat didefinisikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.”
Berdasarkan kutipan yang penulis ambil dari buku Jogiyanto H.M dan Oetomo, dapat disimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan dari elemen yang saling berinteraksi untuk mendapat tujuan tertentu.
2.1.2 Pengertian Informasi
menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan.”
Pengertian informasi adalah data yang telah diproses menjadi bentuk yang memiliki arti bagi penerima dan dapat berupa fakta, suatu nilai yang bermanfaat. (Sirait, 2008)
Berdasarkan kutipan yang penulis ambil dari buku Jogiyanto H.M dan artikel internet Revol Sirait, dapat disimpulkan bahwa bahwa informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna untuk membuat keputusan. Informasi tersebut merupakan hasil pengolahan data atau fakta yang dikumpulkan dengan metode ataupun cara – cara tertentu. Dalam hal ini data yang digunakan adalah data diri siswa, orang tua siswa, nilai siswa, data guru dan data mata pelajaran yang diajarkan pada sekolah ini.
2.1.3 Pengertian Sistem Informasi
menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan yang cerdik”.
Dari kutipan tersebut, dapat diketahui bahwa Sistem Informasi adalah sekumpulan komponen dari informasi yang saling terintegrasi untuk mencapai tujuan yang spesifik. Komponen yang dimaksud adalah komponen input, model, output, teknologi, basis data (database), kontrol atau komponen pengendali.
2.1.4 Konsep dasar Akademik
Ditinjau dari bentuknya, terdapat beberapa macam tingkatan sekolah. Dimulai dari TK, SD, SMP/MTs, SMA/MA, dan perguruan tinggi. Dengan demikian sekolah merupakan sebuah lingkungan masyarakat atau komunitas yang relatif berbeda dengan lingkungan masyarakat umum. Warga sekolah disebut masyarakat akademik. Suasana, aturan, dan nilai-nilai yang dikembangkan di sekolah juga berbeda dengan suasana, aturan, dan nilai-nilai yang ada di masyarakat secara umum. Semua itu memiliki karakteristik akademik.
Kata akademik berasal dari bahasa Yunani, yakni “academos”. Academos ini merupakan nama seorang pahlawan yang terbunuh pada saat perang Troya yang legendaris itu. Untuk mengabadikan nama sang pahlawan, nama tersebut kemudian diambil sebagai nama sebuah taman umum (plaza) di sebelah barat laut kota Athena.
Di plaza inilah Socrates biasa berpidato dan membuka perdebatan mengenai segala macam persoalan. Demikian pula dengan Plato. Plato menjadikan tempat ini sebagai tempat untuk berdialog dan mengajarkan pikiran-pikiran filosofisnya kepada orang-orang yang datang. Seiring dengan perkembangan waktu, lama-lama Academic menjadi semacam tempat “perguruan”. Para pengikut perguruan ini disebut “acadeist”, sedangkan perguruan semacam ini disebut “academia”.
2.1.5 Deskripsi Umum Sistem Informasi Akademik
Sistem Informasi Akademik merupakan sistem yang mengolah data dan melakukan proses kegiatan akademi yang melibatkan antara siswa, guru, administrasi akademik, penilaian dan data atribut lainnya.
Sistem informasi Akademik melakukan kegiatan proses administrasi siswa dalam melakukan kegiatan administrasi akademik, melakukan proses pada transaksi belajar - mengajar antara guru dan siswa, melakukan proses administrasi akademi baik yang menyangkut kelengkapan dokumen dan biaya yang muncul pada kegiatan registrasi ataupun kegiatan operasional harian administrasi akademik. (Panduan Akademik Madrasah Tsanawiyah, 2000:156)
2.2 Jaringan Komputer
2.2.1 Pengertian Jaringan Komputer
Jaringan komputer merupakan sekelompok komputer otonom yang saling berhubungan antara satu dengan lainnya menggunakan protokol komunikasi melalui media komunikasi sehingga dapat saling berbagi data dan informasi, aplikasi-aplikasi, Sistem Informasi dan program-program lainnya, berbagi pakai perangkat keras seperti printer, hard disk, alat pemindai dan sebagainya.
Jaringan komputer merupakan interkoneksi sejumlah komputer dan peralatan lainnya yang dihubungkan dengan jalur transmisi dan alat komunikasi membentuk satu sistem sehingga dapat saling bertukar data, informasi, atau menggunakan peralatan secara bersama (sharing) untuk melaksanakan tugas pengolahan data. Dalam melakukan sharing, perlu dibedakan antara komputer sumber dan komputer tujuan. Komputer sumber merupakan komputer yang memiliki sumber daya yang akan diakses oleh komputer lainnya, sedangkan komputer tujuan merupakan komputer yang akan mengakses sumber daya. (Sutanta, 2005:503)
2.2.2 Alasan dan keuntungan jaringan komputer
Menurut Edhy Sutanta (2005:504) : Beberapa alasan perlunya komunikasi data dalam jaringan komputer adalah :
1. Transaksi sering terjadi pada tempat berbeda yang berjauhan dari tempat pengolahan data, sehingga data perlu dikirim ke tempat pengolahan dan sebaliknya.
2. Penggunaan teknologi komunikasi yang didukung komputer seringkali lebih efisien dan murah dibandingkan cara pengiriman biasa.
4. Penghematan biaya perangkat keras, dimana sebuah perangkat keras yang mahal dapat digunakan secara bersama oleh beberapa bagian yang berbeda.
Keuntungan yang diperoleh dari penerapan teknologi jaringan komputer adalah :
1. Resource sharing, yaitu dapat berbagi sumber daya. Misalnya pemakaian satu printer untuk beberapa komputer yang terhubung dalam jaringan
2. File sharing, antar komputer dapat melakukan pertukaran data atau file.
3. Reabilitas tinggi, dengan menggunakan jaringan komputer maka akan memiliki sumber-sumber alternatif. Misalnya semua file dapat disimpan lebih dari satu komputer yang terhubung dalam jaringan
4. Kemudahan komunikasi, komunikasi antar komputer dalam suatu lingkungan kerja dapat dilakukan dengan mudah, misalnya dengan adanya program chatting.
2.2.3 Topologi jaringan Star
Dalam topologi star, setiap komputer pada jaringan akan berkomunikasi melalui node pusat atau concentrator/hub terlebih dahulu sebelum menuju server. Hub akan mentransmisikan ke seluruh komputer yang terhubung dalam jaringan. Topologi ini memiliki kelebihan, yaitu apabila terjadi kerusakan pada salah satu client atau pada kabel jaringan maka hanya akan berdampak pada komputer yang bersangkutan saja dan tidak akan berdampak bagi seluruh komputer. Dengan demikian, aktivitas jaringan tidak terganggu secara total. (Sutanta, 2005:506)
Gambar 2.1 Topologi Star (Sutanta, 2005:506)
Menurut Khalisa:2010, terdapat beberapa keuntungan dan kelemahan dari penggunaan topologi star. Berikut ini merupakan keuntungan menggunakan topologi star yaitu:
1. Fleksibilitas tinggi.
3. Kontrol terpusat sehingga mudah dalam pengelolaan jaringan. 4. Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan atau kerusakan, jika
terdapat salah satu kabel yang menuju node terputus maka tidak akan mempengaruhi jaringan secara keseluruhan. Hanya kabel yang putus yang tidak dapat digunakan.
5. Jumlah pengguna komputer lebih banyak daripada topologi Bus.
Kelemahan menggunakan topologi star yaitu: 1. Boros kabel
2. Perlu penanganan khusus
3. Jika hub rusak maka jaringan yang berada dalam satu hub akan rusak.
2.2.4 Protocol Jaringan
Menurut Edhy Sutanta (2005:523) ”Protokol adalah suatu set aturan yang mengatur cara bagaimana suatu komputer bisa berkomunikasi satu sama lain. Protocol menyediakan layanan-layanan untuk proses komunikasi. Protokol mengatur tiga hal pokok, yaitu data apa yang dikomunikasikan, kapan data dikomunikasikan dan bagaimana data dikomunikasikan.”
oleh ISO (International Standart Organization). Protokol OSI di bagi ke dalam 7 lapis layanan (layer) jaringan, yaitu :
1. Physical Layer
Layer ini menangani system pengiriman data per bit secara fisik pada kanal komunikasi.
2. Data Link Layer
Berfungsi membagi data menjadi paket-paket dan menangani pengiriman data. Sebagai fasilitas transmisi raw data dan mentransformasikan data tersebut ke saluran bebas kesalahan transmisi, dengan memecah data menjadi frame.
3. Network Layer
Berfungsi mengendalikan operasi subnet, menentukan bagaimana route pengiriman paket dari sumber ke tujuan. Mengatur system transmisi dan pencarian jalur.
4. Transport Layer
Berfungsi untuk memahami media pengiriman yang dipakai, seperti multiplexing, arah dan kecepatan. Menerima data dari session layer, membuat koneksi jaringan yang berbeda dari setiap koneksi.
5. Session Layer
(manajemen token) dan sinkronisasi bila terjadi crash data.
6. Presentation Layer
Berfungsi untuk mengatur data struktur, mengkonversi dari representation komputer menjadi standard jaringan dan sebaliknya, encoding data, memberikan penyelesaian umum kepada user, seperti encryption dan data compression.
7. Application Layer
Berfungsi untuk memberikan fasilitas aplikasi jaringan untuk user, seperti : database jaringan (MySQL, Oracle, SQL Server), Word processing.
permintaan user untuk mengirim dan menerima data. Hal ini dapat di lihat pada gambar berikut ini :
Gambar 2.2 Lapisan Protokol OSI dan TCP/IP (Sutanta , 2005:525)
2.2.5 Arsitektur Client Server
jaringan yang berfungsi sebagai client. Server dan client dapat berkomunikasi menggunakan aplikasi jaringan yang disebut server program pada server dan client program pada client. (Sutanta,2005:509)
Gambar 2.3 Arsitektur Client Server (Sutanta,2005:509)
Prinsip kerja jaringan dengan arsitektur ini sangat sederhana, dimana Server akan menunggu permintaan dari Client, memproses dan memberikan hasilnya kepada Client, sedangkan Client akan mengirimkan permintaan ke Server, menunggu proses dan melihat visualisasi hasil prosesnya. Sistem Client Server ini menggunakan protokol utama TCP/IP (Transmission Control Protocol/ Internet Protocol), dan sistem operasi yang digunakan adalah Windows NT.
2.2.6 Komponen Dasar Client Server
1. Client
Client merupakan terminal yang digunakan oleh pengguna untuk meminta layanan tertentu yang dibutuhkan. Melalui terminal Client ini, pengguna dapat mengirimkan pesan berupa permintaan layanan ke Server dan menerima hasil pemrosesan yang diminta dari Server.
2. Middleware
Middleware merupakan komponen perantara yang memungkinkan Client dan Server untuk saling terhubung dan berkomunikasi satu sama lain. Middleware ini dapat berupa Remote Procedure Calling (RPC), Object Request Broker(ORB) atau Transaction Monitor (TP).
Middleware memiliki peran yang strategis karena dengan adanya middleware maka Client dapat mengirimkan pesan atau permintaan kepada Server, menerjemahkan pesan dari Client agar dapat dimengerti oleh Server, menerjemahkan hasil proses dari Server agar dapat dipahami oleh Client dan mengirimkan hasil proses yang telah diterjemahkan kembali ke Client. 3. Server
2.2.7 Karakteristik ClientServer
Client Server memiliki karakteristik sebagai berikut :
1. Server menyediakan layanan yang dibutuhkan dan diminta oleh Client.
2. Server mengelola sejunlah sumber daya yang dimilikinya agar dapat diakses dan digunakan secara bersama-sama oleh Client yang terhubung ke Server.
3. Hubungan yang terjadi antara Client dan Server adalah one to many, yang berarti bahwa satu Server melayani banyak Client. Client selalu memulai interaksi dengan meminta layanan sedang Server hanya menunggu permintaan Client secara pasif.
4. Server dapat terletak di berbagai tempat yang belum tentu diketahui oleh Client. Walaupun demikian Client tetap dapat mengakses Server untuk mendapatkan layanan sesuai kebutuhannya.
5. Perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan oleh masing-masing Client tidak harus sama dengan yang digunakan oleh Server, namun masih dapat saling terkoneksi antara satu dan yang lain.
7. Client tidak perlu mengetahui proses pengolahan permintaan yang terjadi dalam Server sehingga Client tidak dapat mengontrol proses pengolahan permintaan.
8. Ukuran Client Server dapat diubah secara horizontal yaitu menambah atau mengurangi jumlah Client dan secara vertikal yaitu berpindah ke Server yang lebih cepat atau besar dan mendistribusikan tugas melayani Client ke beberapa Server. 9. Data hanya dikelola pada Server pusat sehingga konsistensi data
lebih terjamin dan biaya pemeliharaan pum menjadi lebih murah. Beberapa Keuntungan dalam menggunakan Client Server adalah :
1. Client Server mampu menciptakan aturan dan kewajiban komputasi secara terdistribusi.
2. Mudah dalam maintenance. Memungkinkan untuk mengganti, memperbaiki Server tanpa mengganggu Client.
3. Semua data disimpan di Server. Hanya yang memiliki autorisasi yang dapat mengakses sumber daya.
4. Mendukung banyak Client berbeda dengan kemampuan yang berbeda pula.
Beberapa kerugian dalam menggunakan Client Server adalah: 1.Jika banyak Client yang mengakses ke Server secara simultan,
2.2.8 Hambatan Implementasi Sistem ClientServer
1. Hambatan terhadap organisasi, yaitu :
1. Skill personel yang kurang memadai untuk implementasi sistem Client Server.
2. Anti perubahan terhadap teknologi baru. 3. Biaya konversi
4. Membutuhkan koordinasi dan kontrol yang lebih pada end user.
2. Hambatan terhadap Teknologi
1. Membutuhkan infrastruktur LAN dan WAN 2. Skill dan peralatan yang belum memadai
3. Belum adanya pemahaman dan pengalaman dalam merencanakan sistem Client Server
4. Tidak tersedianya produk dan tools pengembangan sistem Client Server
5. Sedikitnya applikasi Client Server
2.3 Basis Data (Database)
2.3.1 Pengertian Basis Data
Menurut Janner Simarmata, (2007:2) “Suatu basis data adalah koleksi data yang bisa mencari secara menyeluruh dan secara sistematis memelihara dan me-retrieve informasi.”
“Database merupakan suatu bentuk pengorganisasian data pada media eksternal (disk) dengan tujuan mempermudah pengaksesan (penyimpanan ataupun pengambilan) data”. (Kadir,2009)
Berdasarkan kutipan yang penulis ambil dari buku Abdul Kadir dan Janner Simarmata, dapat disimpulkan bahwa database adalah informasi yang di simpan dengan cara tertentu pada media eksternal untuk mempermudah dalam pengaksesan data tersebut.
2.3.2 DatabaseRelasional
Jenis sistem database yang paling banyak digunakan pada masa kini adalah Database Relasional. Database Relasional mengorganisasikan informasi dalam bentuk tabel-rabel logika yang saling berinteraksi. (Bahri, dkk, 2008:264)
2.3.3 DBMS
DBMS (Database Management Systems) yakni merupakan suatu perangkat lunak yang ditujukan untuk menangani penciptaan, pemeliharaan, dan pengendalian akses data. Dengan penggunaan DBMS ini pengelolaan data akan menjadi lebih mudah dilakukan. (Kadir, 2009)
Sistem Manajemen Basis Data (DBMS) adalah suatu system perangkat lunak kompleks yang mengatur permintaan dan penyimpanan data ke dan dari disk. DBMS menyediakan keamanan (security), privasi (privacy), integritas (integrity), dan kontrol konkurensi (concurrency control). DBMS mengelola transaksi pada multiuser, lingkungan akses bersamaan, dan menyediakan tingkat independensi data yang mengisolasi pandangan (view) pengguna atau aplikasi dari perubahan yang berlangsung di tingkat internal dan konseptual. (Simarmata, 2007:14).
Menurut Janner Simarmata(2007:15), DBMS menyediakan semua layanan dasar yang diperlukan untuk mengorganisir dan memelihara basis data, termasuk layanan berikut ini:
1. Memindahkan data ke dan dari file-file data fisik jika dibutuhkan.
2. Mengelola akses data oleh berbagai pengguna secara bersamaan.
3. Mengelola transaksi sehingga masing-masing perubahan transaksi basis data adalah semua atau tidak sama sekali. 4. Mendukung bahasa query (query language), yang mana
suatu sistem perintah memperkerjakan pengguna basis data untuk mendapatkan data kembali dari basis data. 5. Ketentuan untuk memback up basis data dan pemulihan
dari kegagalan.
6. Mekanisme keamanan untuk mencegah perubahan dan akses data yang tidak sah.
2.3.4 Elemen Basis data
1. Entitas
Gambar 2.4 Contoh Entitas 2. Atribut
Attribut adalah deskripsi data yang bisa mengidentifikasikan entitas yang membedakan entitas tersebut dengan entitas yang lain. Seluruh atribut harus cukup untuk menyatakan indentitas obyek, atau dengan kata lain, kumpulan attribute dari setiap entitas dapat mengidentifikasikan keunikan suatu individu. Contoh : entitas murid memiliki atribut NIS, Nama lengkap, Alamat.
Gambar 2.5 Contoh Atribut
3. Relasi
memiliki hubungan dengan mengunakan relasi. Contoh : Jika seorang murid dapat memilih beberapa kelas, maka entitasnya adalah murid dan kelas. Relasi ditunjukkan dengan tanda belah ketupat yang diberi nama sesuai nama relasinya.
Gambar 2.6 Contoh Relasi Tipe-tipe Relasi :
Relasi memiliki beberapa tipe, yaitu : a. Relasi satu-satu (one to one – 1:1)
Dua entitas memiliki relasi satu-satu jika pada setiap anggota dari satu entitas hanya memiliki hubungan dengan satu anggota pada entitas yang lain. Contoh : sebuah kelas dibimbing oleh hanya satu orang guru.
Gambar 2.7 Contoh Relasi Satu-Satu
pasangan dengan anggota entitas pertama. Contoh : Siswa hanya memilih satu kelas saja, namun satu kelas dapat dipilih oleh banyak siswa.
Gambar 2.8 Contoh Relasi Satu-Banyak c. Relasi Banyak-Banyak (many to many – m:m)
Disebut relasi banyak-banyak apabila semua anggota entitas pertama dapat memiliki satu atau lebih pasangan pada entitas kedua, dan semua anggota entitas kedua dapat memiliki satu atau banyak pasangan pada entitas pertama. Contoh : guru banyak mengajar mata pelajaran, dan mata pelajaran banyak diajar oleh guru.
Gambar 2.9 Contoh Relasi Banyak-Banyak
2.4 Unified Modelling Language (UML)
2.4.1 Definisi
pembuatan perangkat lunak. Artifact dapat berupa model, deskripsi atau perangkat lunak) dari system perangkat lunak, seperti pada pemodelan bisnis dan system non perangkat lunak lainnya.
UML mendefinisikan notasi dan syntax/semantik. Notasi UML merupakan sekumpulan bentuk khusus untuk menggambarkan berbagai diagram piranti lunak. Setiap bentuk memiliki makna tertentu, dan UML syntax mendefinisikan bagaimana bentuk-bentuk tersebut dapat dikombinasikan. Notasi UML terutama diturunkan dari 3 notasi yang telah ada sebelumnya: Grady Booch OOD (Object-Oriented Design), Jim Rumbaugh OMT (Object Modeling Technique), dan Ivar Jacobson OOSE (Object-Oriented Software Engineering). (Dharmayanti, 2003:2)
Menurut Dharmayanti (2003:2), diagram-diagram yang terdapat di dalam pemodelan UML adalah sebagai berikut :
1. Use case Diagram
2. Class Diagram
Class adalah dekripsi kelompok obyek-obyek dengan property, perilaku (operasi) dan relasi yang sama. Sehingga dengan adanya Class diagram dapat memberikan pandangan global atas sebuah system. Hal tersebut tercermin dari class- class yang ada dan relasinya satu dengan yang lainnya. Sebuah sistem biasanya mempunyai beberapa class diagram. Class diagram sangat membantu dalam visualisasi struktur kelas dari suatu system.
Class diagram memiliki tiga area pokok : a. Nama (dan stereotype)
b. Atribut c. Metoda 3. Statechart Diagram
Statechart diagram menggambarkan semua state (kondisi) yang dimiliki oleh suatu object dari suatu class dan keadaan yang menyebabkan state berubah. Kejadian dapat berupa object lain yang mengirim pesan. State class tidak digambarkan untuk semua class, hanya yang mempunyai sejumlah state yang terdefinisi dengan baik dan kondisi class berubah oleh state yang berbeda.
4. Activity Diagram
suatu operasi sehingga dapat juga digunakan untuk aktifitas lainnya seperti Use case atau interaksi.
5. Sequence Diagram
Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atar dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait).
Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. Diawali dari apa yang menjadi trigger aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan. 6. Collaboration Diagram
Collaboration diagram menggambarkan kolaborasi dinamis seperti sequence diagrams tetapi lebih menekankan pada peran masing-masing objek dan bukan pada waktu penyampaian message. 7. Component Diagram
run time. Umumnya komponen terbentuk dari beberapa class dan/atau package, tapi dapat juga dari komponen-komponen yang lebih kecil.
8. Deployment Diagram
Deployment/physical diagram menggambarkan detail bagaimana komponen di-deploy dalam infrastruktur sistem, di mana komponen akan terletak (pada mesin, Server atau piranti keras apa), bagaimana kemampuan jaringan pada lokasi tersebut, spesifikasi Server, dan hal-hal lain yang bersifat fisik. Sebuah node adalah Server, workstation, atau piranti keras lain yang digunakan untuk men-deploy komponen dalam lingkungan sebenarnya. Hubungan antar node (misalnya TCP/IP) dan requirement dapat juga didefinisikan dalam diagram ini.
Pada penelitian ini, penulis menggunakan perangkat lunak IBM Rational Rose Enterprise Edition versi 7.0 dalam merancang aplikasiIBM Rational Rose adalah perangkat lunak untuk merancang aplikasi dengan menggunakan tools UML.
Tabel 2.1. Notasi UML (Sumber: Jim Rumbaugh, 2005)
No Notasi Keterangan
1 Class Diagram, digunakan untuk
mengambarkan kelas-kelas program. Terdiri atas nama kelas, atribute yaitu properties
yang dimiliki oleh kelas, dan operation yaitu aktifitas yang dapat dilakukan oleh
kelas tersebut
2 Relationship merupakan hubungan antar
many, maupun many to one
3 Aktor merupakan pelaku-pelaku yang
terlibat di dalam sistem.
4 Use case merupakan penjelasan
kegiatan-kegiatan yang ada di dalam sistem
5 Initial node digunakan sebagai notasi awal
dari proses yang dijalankan.
6 Action merupakan notasi yang
menggambarkan aksi yang terjadi di dalam suatu proses
7 Activity Final Node merupakan notasi yang
melambangkan akhir dari sebuah proses
8 Activity merupakan aktifitas yang ada di
dalam sistem. Biasa digunakan pada proses yang melibatkan proses lainnya.
9 Activity dengan parameter biasa digunakan
pada proses yang melibatkan proses lainnya serta mengambil parameter dari proses
tersebut.
10 Lifeline merupakan state dari sebuah proses yang ada di dalam sistem. Nantinya, setiap
bagian dari proses akan berhenti pada lifeline yang sesuai.
2.5 SocketProgramming Internet Direct (Indy)
2.5.1 Pengertian Socket Programming
menghubungkan komunikasi antara proses remote dan local. API adalah sebuah library atau fungsi windows untuk mengeksekusi sebuah perintah yang ada di dalam semua tampilan windows, sebagai contoh untuk tampilan desktop, screen saver, dan shutdown komputer. (Idris, 2009)
Penggunaan socket programming memungkinkan adanya komunikasi antara client dan server. Salah satu contoh sederhana penggunaan socket programming adalah pembuatan program untuk chatting. Program tersebut sebenarnya merupakan bentuk aplikasi berupa komunikasi antara client dan server. Ketika seorang user (client) melakukan koneksi ke chat server,program akan membuka koneksi ke port yang diberikan, sehingga server perlu membuka socket pada port tersebut dan “mendengarkan” koneksi yang datang. Socket sendiri merupakan gabungan antara host-address dan port address. Dalam hal ini socket digunakan untuk komunikasi antara client dan server.(Azer, 2009)
2.5.2 Indy (Internet Direct)
Indy merupakan salah satu komponen pada Delphi yang menawarkan protokol-protokol untuk jaringan, baik itu jaringan Local Area Network (LAN), Wide Area Network (WAN) atau Metropolitan Area Network (internet). Indy adalah komponen open source yang terdiri dari protocol internet yang sudah begitu popular, seperti HTTP, FTP, SMTP, TCP, UDP, Gopher dan Whois. Secara global, Indy memiliki dua grup komponen yang dapat dipergunakan untuk membangun aplikasi client server. Masing-masing komponen tersebut adalah Indy Client dan Indy Server. (Idris, 2009)
Indy Client dan Indy Server memiliki komponen yang dapat dipergunakan untuk membangun aplikasi yang bersifat client server, dimana Indy Client menyediakan komponen yang dibutuhkan untuk membangun aplikasi bagi komputer client dan Indy Server menyediakan komponen untuk membangun aplikasi bagi komputer server.
Aplikasi Berbasis Client Server Menggunakan Internet Direct (Indy) memiliki salah satu kelebihan yaitu tampilan yang user friendly. Komponen dalam internet direct atau indy yaitu :
1. IdICMPClient
Internet Control Message Protocol (ICMP) adalah protokol yang bertugas mengirimkan pesan-pesan kesalahan dan kondisi lain yang memerlukan perhatian khusus. Pesan atau paket ICMP dikirim jika terjadi masalah pada layer IP dan layer atasnya (TCP/UDP).
2. TIdIPWatch
Komponen ini digunakan untuk mendapatkan informasi IP Address yang terdapat dalam komputer yang sedang aktif. 3. Proxy HTTP
Hypertext Transfer Protocol (HTTP) merupakan protokol komunikasi yang digunakan untuk mentransfer informasi pada World Wide Web..
4. Whois
Merupakan sebuah protocol query yang berbasis TCP yang digunakan untuk melakukan query ke database untuk menentukan pemilik dari sebuah domain name, alamat IP. 5. TIdUdpServer dan TidUdpClient
tidak andal (unreliable), tanpa koneksi (connectionless) antara host-host dalam jaringan yang menggunakan TCP/IP.
Dalam membuat Aplikasi Berbasis Client Server Menggunakan Indy (Internet Direct), komponen Indy yang dipergunakan hanya terdiri dari IdTCPClient untuk aplikasi pada komputer client dan IdTCPServer untuk aplikasi pada komputer server, dan diimplementasikan dalam sebuah jaringan Local Area Network (LAN).
Local Area Network atau LAN merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus. LAN sering digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor perusahaan atau pabrik-pabrik untuk pemakaian resource secara bersama atau saling bertukar informasi. IdTCPClient dipergunakan untuk melakukan koneksi terhadap IdTCPServer agar antara aplikasi yang terdapat di komputer client dan aplikasi yang terdapat di komputer server dapat saling berkomunikasi antara satu sama lain. IdTCPClient dan IdTCPServer menggunakan TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) sebagai standar protokol komunikasinya.
halnya manusia, agar orang lain dapat mengerti apa yang kita ucapkan, maka kita harus berkomunikasi dengan bahasa yang sama dengan orang tersebut. Begitu juga dengan protokol bagi komputer, untuk bisa saling berkomunikasi antara satu sama lainnya, maka komputer - komputer tersebut harus menggunakan protokol yang sama.
TCP/ IP merupakan salah satu protokol untuk jaringan yang bisa dipergunakan untuk menghubungkan dua atau lebih sistem komputer, agar dapat saling berkomunikasi anatara satu sama lainnya. TCP/ IP merupakan salah satu standar protokol yang dipergunakan dalam membangun sebuah LAN (Local Area Network), WAN (Wide Area Network) ataupun jenis network yang lainnya. Dengan adanya TCP/ IP, semua komputer yang terhubung didalam sebuah jaringan dapat saling berkomunikasi, meskipun komputer-komputer tersebut memiliki arsitektur atau sistem operasi yang berbeda. (Idris, 2009)
2.6 Perangkat Lunak yang Digunakan
2.6.1 Delphi
Delphi memiliki beberapa kelebihan yaitu dalam hal kemudahan dan kecepatan kompilasi program, sehingga tidak perlu lagi membuat window, kotak dialog, maupun perangkat kontrol lainnya seperti tombol perintah, menu pull down, kotak combo dan dapat digunakan dalam aplikasi internet, karena semua komponen tersebut sudah disediakan oleh delphi. (Bahri, 2008:24)
Delphi memiliki sarana yang tangguh untuk pembuatan aplikasi, mulai dari sarana untuk pembuatan form, menu, toolbar, hingga kemampuan untuk menangani pengelolaan basis data yang besar, kelebihan-kelebihan yang dimiliki Delphi antara lain karena pada Delphi, form dan komponen-komponennya dapat dipakai ulang dan dikembangkan, memiliki lingkungan pengembangan visual yang dapat diatur sesuai kebutuhan, menghasilkan file terkompilasi yang berjalan lebih cepat, serta kemampuan mengakses data dari bermacam-macam format.
2.6.1.1 Mengenal Integrated Development Environment (IDE)
Delphi
Pada dasarnya IDE pada Delphi 7.0 terdiri atas Menu, Speed Bar, Component Palette, Toolbar, Object Inspector, Object Tree View, Form Designer, dan Code Editor.
Gambar 2.10.Tampilan IDE Delphi 7.0 1. Menu
Menu pada Delphi memiliki kegunaan seperti menu pada aplikasi windows lainnya. Dari menu ini bisa memanggil atau menyimpan program, menjalankan dan melacak bug program.
Gambar 2.11.Tampilan Menu
2. Speed Bar
Speed Bar atau sering juga disebut toolbar berisi kumpulan tombol yang tidak lain adalah pengganti beberapa item menu yang sering digunakan. Dengan kata lain, setiap tombol pada Speed Bar menggantikan salah satu item menu.
Gambar 2.12.Speed Bar 3. Toolbar
Toolbar ini fungsinya sama dengan menu, hanya saja pada toolbar pilihan-pilihannya itu berbentuk suatu icon. Icon-icon pada toolbar adalah pilihan-pilihan pada menu yang sering digunakan dalam membuat program aplikasi. Dengan toolbar itu bisa lebih memudahkan dalam memilih proses yang sering dilakukan tanpa harus memilihnya pada menu.
4. Component Palette
Gambar 2.13.Component Pallete 5. Form Designer
Sesuai dengan namanya, Form Designer merupakan tempat dimana programmer dapat merancang jendela dari aplikasi window. Perancangan form dilakukan dengan meletakkan komponen-komponen yang diambil dari Component Palette. Dengan kata lain, Form adalah tempat program aplikasi untuk membuat tampilan (user interface).
Gambar 2.14.Form Designer 6. Object TreeView
Object TreeView adalah tempat untuk melihat daftar dari objek-objek apa saja yang terdapat pada program aplikasi.
7. Object Inspector
Object Inspector adalah tempat untuk property dan event dari setiap objek control. Yang dapat digunakan untuk mengatur property dari objek control yang dipakai dan juga dapat membuat dan melihat event dari setiap objek.
Gambar 2.16 Object Inspector 8. Properties dan Event
9. Code editor
Code Editor adalah tempat di mana untuk meletakkan atau menuliskan kode program dari program aplikasi yang akan dibuat dalam bahasa pemrograman Pascal. Secara default Code Editor ini terletak di belakang Form Designer. Untuk menuliskan kode yang kita pasangkan pada suatu komponen, klik ganda komponen tersebut, Code Editor akan otomatis aktif dan menempatkan kursor di lokasi penulisan kode.
Gambar 2.17.Code Editor 2.6.2 Microsoft SQL Server
pemerintahan sebagai solusi database atau penyimpanan data. (Martina,2007:12)
Pada tahun 2000 Microsoft mengeluarkan SQL Server 2000 yang merupakan versi yang banyak digunakan. Berikut ini adalah beberapa fitur yang dari sekian banyak fitur yang ada pada SQL Server 2000 :
1. XML Support. Fitur ini dapat menyimpan dokumen XML dalam suatu tabel, meng-query data ke dalam format XML melalui Transact-SQL dan lain sebagainya.
2. Multi-Instance Support. Fitur ini memungkinkan untuk menjalankan beberapa database engine SQL Server pada mesin yang sama.
3. Data Warehousing and Business Intelligence (BI) Improvements. SQL Server dilengkapi dengan fungsi-fungsi untuk keperluan Business Intelligence melalui Analysis Services. Selain itu, SQL Server 2000 juga ditambahi dengan tools untuk keperluan data mining.
5. Query Analyzer Improvements. Fitur yang dihadirkan antara lain: integrated debugger, object browser, dan fasilitas object search. 6. DTS Enhancement. Fasilitas ini sekarang sudah mampu untuk
memperhatikan primary key dan foreign key constraints. Ini berguna pada saat migrasi tabel dari RDBMS lain.
7. Transact-SQL Enhancements. Salah satu peningkatan disini adalah T-SQL sudah mendukung UDF (User-Definable Function). Ini memungkinkan Anda untuk menyimpan rutin-rutin ke dalam database enginen.
2.6.2. Tipe Data dalam SQL Server 2000
Data dalam Microsoft SQL Server sangat bervariasi, dan setiap kolom dalam satu tabel harus memiliki data sesuai dengan jenis dan tipenya. SQl Server memiliki beberapa kategori tipe data dan masing-masing mempunyai beberapa tipe data dasar.
Tabel 2.2. Tipe Data Sql Server 2000 (Sumber : Martina, 2003:79)
Integer Keterangan
Bit Integer dengan nilai 0 atau 1
Int
Nilai Integer dengan nilai antara 2.147.483.648 sampai 2.147.384.647
Decimal atau Numeric
Money
Nilai yang terhubung dengan mata uang dari -2^63 (-922.377.203.685.477,5808 sampai -2^63-1 (-922.377.203.685.477,5807)
Float -214.748,3648 sampai 1.79E+308 Real -3.40E+308 sampai 3.04E+38
Datetime 1 Januari 1973 sampai 31 Desember 9999
Smalldatetime
1 Januari 1900 sampai 6 Juni 2079, dengan ketelitian hingga1 menit
String Keterangan
Char Field tetap dengan ukuran maksimal 8000 byte Varchar Field tetap dengan ukuran maksimal 8000 byte
Text
Variabel dengan ukuran hingga 2^31-1 (2.147.488.647) byte
Unicode string Keterangan
Nchar
Karakter Unicode dengan ukuran tetap hingga 4000 byte
Ncarchar
Variabel dengan ukuran sampai 2^31-1 (2.147.483.647) byte
Ntext
Karakter Unicode dengan ukuran bervariasi hingga 4000 byte
Binary String Keterangan
Varbinary Ukuran bervariasi hingga 8000 byte
Image
Ukuran bervariasi hingga 2^31-1 (2.147.483.647) byte
2.6.2.2. Batasan SQL Server 2000
Microsoft SQL Server mempunyai beberapa batasan dimana batasan tersebut memiliki prioritas diatas trigger, aturan dan nilai defaultnya. Sebagai gambaran tabel berikut akan menjelaskan batasan-batasan yang dimaksud.
Tabel 2.3. Batasan Dalam SQL Server 2000 (Sumber : Martina, 2003 : 86)
Fungsi Keterangan
NOT NULL
Menentukan bahwa kolom tidak bias menentukan nilai NULL
CHECH
Membatasi nilai yang bias diletakkan kedalan kolom dengan menentukan suatu kondisi. Misalnya nilai TRUE maka nilai yang diberikan dapat dimasukkan kedalam kolom sedang apabila FLASE
UNIQUE
Memasukkan kolom-kolom memiliki nilai eksklusif
PRYMARY KEY
dengan nilai yang harus bersifat eksekutif didalam tabel untuk mengenali baris
FOREIGN KEY
Menentukan hubungan antara tabel-tabel
2.6.2.3. Jenis – jenis Perintah SQL Server 2000
Menurut Dharmayuda, (2007:20) SQL Server mempunyai 3 (Tiga) jenis Transact SQL yaitu :
1. Data Definition Language (DDL), merupakan bagian dari sistem manajemen database yang dipakai untuk mendefinisikan dan mengatur semua atribut dan properti dari sebuah database. Bentuk umum dari pernyataan – pernyataan DDL, yaitu :
a. Create < nama objek > Contoh :
Use akademik
Create Tabel siswa ( NIS Char (5), Nama Varchar (30)) b. Alter < nama objek >
Contoh :
Use akademik
Alter Tabel siswa Add Disc Int
Use akademik Drop Tabel siswa
2. Data Manipulation Language (DML), merupakan perintah – perintah yang digunakan untuk menampilkan, menambah, mengubah, dan menghapus data di dalam obyek – obyek yang didefinisikan oleh DDL. Bentuk umum perintak DML yang sering digunakan, yaitu :
a. Select Contoh :
Use akademik
Select * From siswa
b. Insert Contoh : Use akademik
Insert into siswa (NIS,Nama) Values (‘1123’, ‘hafizh’)
c. Update Contoh : Use akademik
Update siswa Set Nama = ‘ Muhammad Hafizh’ Where Kode = ‘1123’
3. Data Control Language (DCL), digunakan untuk mengontrol hak – hak pada obyek – obyek database. Bentuk umum perintah yang sering digunakan, yaitu:
a. Grant Contoh :
Grant Insert, Update, Delete On authors To Dinda, Adelia, Yudha
b. Revoke Contoh :
Revoke Select On Barang to Public
c. Deny Contoh :
Use Inventory
Deny Select On Barang To Public
2.7 Metode Penelitian RAD
Metode pengembangan sistem yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode Rapid Application Development (RAD). Pemilihan metode penelitian Rapid Application Development (RAD) ini dilakukan dengan alasan aplikasi yang akan dikembangkan merupakan aplikasi yang menitikberatkan pada database dengan skala kecil / menengah, serta terfokus pada lingkup tertentu, yang dalam hal ini lingkupnya adalah MTs. An-Nizhamiyyah.
Gambar 2.18. Tahapan RAD (Pressman, 2005:81)
Tahapan-tahapan yang dilakukan oleh penulis dalam melakukan penelitian pengembangan aplikasi ini adalah :
2. Planning : developer melakukan perancangan-perancangan yang sesuai dengan delivery product yang dihasilkan dari tahap Communications.
3. Modelling : melakukan pemodelan alur proses yang disesuaikan dengan hasil dari tahap planning.
4. Construction : melakukan pengerjaan dari design yang telah ada. Pada model RAD, di tahap ini memungkinkan untuk dilakukan perubahan pada design produk yang ada, jika diharuskan adanya perubahan yang mengacu kepada produk yang berhasil dibuat.
5. Deployment : pengunaan sistem yang telah di buat oleh developer. Kelebihan Rapid Application Development adalah :
1. Pengguna dapat merencanakan beberapa tambahan untuk versi setelahnya
2. Memerlukan biaya yang lebih sedikit dan berkonsentrasi pada sudut pandang user
3. Menyediakan kemungkinan perubahan secara tepat sesuai permintaan user
4. Bukan aplikasi dengan komputasi yang komplek dan user tahu pasti area yang harus di miliki aplikasi.
5. Hasil pengembangan bisa lebih cepat dibandingkan SDLC dan lainnya 6. Menghasilkan jarak kesesuaian yang kecil antara kebutuhan user dan
Selain kelebihan terdapat beberapa kelemahan pada metode pengembangan RAD :
1. RAD menuntut pengembangan dan pelanggan memiliki komitmen di dalam aktivitas rapid-fire yang diperlukan untuk melengkapi sebuah sistem, di dalam kerangka waktu yang sangat diperpendek.
2. Keinginan untuk kecepatan yang tinggi dengan biaya minimal.
3. Proyek mungkin berakhir dengan lebih banyak tambahan kebutuhan daripada yang telah dipenuhi
4. Potensial adanya penambahan fitur
5. Sangat sulit membuat modul yang dapat digunakan kembali
2.8 Studi Sejenis
Pada Sistem Informasi Akademik Pada Sebuah SMU Swasta Di Surabaya (Soegianto Hidajat, 2010) yang memiliki kelebihan Terdapat pengolahan nilai ekstrakurikuler, absensi siswa, perhitungan rata-rata kelas, dan ranking siswa. Aplikasi ini juga memiliki kelemahan yaitu Tampilannya belum user friendly sehingga user membutuhkan pelatihan untuk dapat menggunakan aplikasi ini.
Pada Perancangan Sistem Informasi Akademik SMP Yasti Cisaat Sukabumi Menggunakan Visual Basic 6.0 Dan Microsoft Access (Muhammad Heko Rohmanto, 2010) yang memiliki kelebihan Tampilan yang sudah user friendly sehingga memudahkan user pemula untuk menggunakan aplikasi ini. Aplikasi ini juga memiliki kelemahan yaitu aplikasi ini hanya dapat diakses oleh satu komputer saja (Stand alone).
Pada Aplikasi Pengarsipan Menggunakan Borland Delphi (Lis Noorchayati, 2009) yang memiliki kelebihan yaitu proses alih media arsip menjadi arsip digital dilakukan dengan proses scanning dan format arsip yang disimpan dalam format PDF dapat membantu menjaga keabsahan dokumen arsip perusahaan. Aplikasi ini juga memiliki kelemahan yaitu tampilan aplikasi yang kurang user friendly sehingga user memerlukan pelatihan untuk menggunakan aplikasi ini.
kurikulum KTSP untuk menentukan mata pelajaran dan proses penilaiannya dan juga memiliki kelemahan yaitu Aplikasi ini hanya dapat diakses oleh satu komputer saja (Stand alone).
Pada Sistem Aplikasi Pengolahan Nilai Raport SMP Negeri 3 Ngadirojo Wonogiri (Aldila Sintha Pratiwi, 2009) yang memiliki kelebihan yaitu Aplikasi ini telah menggunakan multiuser yang terdiri admin dan guru pada bagian login saat akan membuka aplikasi sehingga keamanan program ada namun juga terdapat kelemahan yaitu Aplikasi hanya dapat di akses oleh satu komputer saja.
Pada Aplikasi Administrasi Taman Pendidikan Al Qur’an Al Fattah Menggunakan Borland Delphi 7.0 (Sigit Sasongko, 2008) yang memiliki kelebihan Aplikasi yang sudah user friendly sehingga mudah dipahami,digunakan juga untuk pemula dan memiliki fasilitas yang interaktif. Aplikasi ini juga memiliki kelemahan yaitu Aplikasi hanya dapat diakses olet satu komputer user saja.
Pada Aplikasi Sistem Penilaian Dengan Menggunakan Borland Delphi7 (Teddy Sapoetro Koesoemo, 2007) yang memiliki kelebihan yaitu menggunakan koneksi antara aplikasi dengan database dengan menggunakan Database Desktop dan memungkinkan penulis untuk menggunakan perintah SQL untuk fungsi query database. Aplikasi ini juga memiliki kelemahan yaitu Aplikasi yang dibuat masih stand alone sehingga hanya dapat digunakan oleh satu komputer user saja.
Pada Sistem Informasi Pembuatan Rapor SDN Pondok Kacang Timur (Qunut fajri, 2007) yang memiliki kelebihan Adanya integrasi antara guru dan tata usaha sehingga mempermudah dalam menginput nilai, membuat laporan dan beban tenaga menjadi ringan karena pengarsipan dan pengolahan data yang masuk sudah terkomputerisasi. Aplikasi ini juga memiliki kelemahan yaitu Belum adanya proses validasi data terhadap wali kelas, sehingga wali kelas tidak mempunyai data nilai siswa yang menjadi walinya.
Pada Aplikasi Microsoft Visual Basic 6.0 Dalam Pembuatan Sistem Informasi Manajemen Basis Data Administrasi SMK Negeri 2 Semarang (Budi Utomo, 2005) yang memiliki kelebihan aplikasi yang dibuat dapat dikontribusi dengan baik oleh pihak pengguna dan kelemahan Aplikasi hanya dapat di gunakan oleh satu user saja.