• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PENDAHULUAN VARISES

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN PENDAHULUAN VARISES"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PENDAHULUAN VARISES LAPORAN PENDAHULUAN VARISES I.

I. KoKonsnsep ep DaDasasar Lr Lanansisiaa  A.

 A. PengertianPengertian Lanjut usia

Lanjut usia adalah golongan adalah golongan pendududuk yang mendapat pendududuk yang mendapat perhatianperhatian atau penglompokan tersendiri adalah populasi berumur 60 tahun keatas atau penglompokan tersendiri adalah populasi berumur 60 tahun keatas (Nugroho W, 2000

(Nugroho W, 2000 !.

!. PePembmbagagiaian Ln Lananjujut "t "sisiaa

 #enurut Nugroho W, (2000 bah$a lanjut usia dibagi menjadi tiga% &  #enurut Nugroho W, (2000 bah$a lanjut usia dibagi menjadi tiga% & #idlle age antara umur ')* tahun. 2. +arly age antar umur 60)' #idlle age antara umur ')* tahun. 2. +arly age antar umur 60)' tahun. -. ld age

tahun. -. ld age antara umur )*0 tahun keatas.antara umur )*0 tahun keatas.

#enurut W/ lanjut usia meliputi % &. "sia pertengahan atau #iddle #enurut W/ lanjut usia meliputi % &. "sia pertengahan atau #iddle age kelompok usia ')* tahun.. 2. Lanjut usia atau Lader ly antara 60) age kelompok usia ')* tahun.. 2. Lanjut usia atau Lader ly antara 60) ' tahun. -. Lanjut usia tua atau ld antara )*0 tahun. '. "sia sangat ' tahun. -. Lanjut usia tua atau ld antara )*0 tahun. '. "sia sangat tua atau ery old di atas *0 tahun

tua atau ery old di atas *0 tahun 1eda

1edangkangkan n menumenurut rut WiraWirakusukusumah. mah. +1 +1 (200(2000 0 bahbah$a $a lanjlanjut ut usiausia dibagi menjadi - kelompok % &. Lanjut usia peralihan a$al umur 0) dibagi menjadi - kelompok % &. Lanjut usia peralihan a$al umur 0) tahun . 2. Lanjut usia peralihan menengah umur )60 tahun. -. Lanjut tahun . 2. Lanjut usia peralihan menengah umur )60 tahun. -. Lanjut usia peralihan akhir umur 60)6

usia peralihan akhir umur 60)6 tahun.tahun. .

. 3eor3eori Prosi Proses #enes #enuaua & 3eori !iologi & 3eori !iologi

3eori geneti4 dan mutasi (1omatik #utatie 3heory 3eori geneti4 dan mutasi (1omatik #utatie 3heory

#e

#enunurut rut teoteori ri ini ini menmenua ua teltelah ah terterproprogragram m se4se4ara ara gegenetnetik ik ununtuktuk spesies)spesies tertentu. #enua terjadi sebagai akibat dari perubahan spesies)spesies tertentu. #enua terjadi sebagai akibat dari perubahan biokimia yang terprogramoleh molekul)molekul atau 5NA dan setiap sel biokimia yang terprogramoleh molekul)molekul atau 5NA dan setiap sel pada saatnya akan mengalami mutasi.

pada saatnya akan mengalami mutasi. 3eori radikal bebas

3eori radikal bebas 3ida

3idak k setabsetabilnyilnya a radiradikal kal bebabebas s mengmengakibakibatkaatkan n oksioksidasidasi)oksi)oksidasidasi bahan organik yang menyebabkan sel)sel tidak dapat regenerasi.

bahan organik yang menyebabkan sel)sel tidak dapat regenerasi. 3eori autoimun

(2)

Penurunan sistem limosit 3 dan ! mengakibatkan gangguan pada keseimbangan regulasi system imun (or$in, 200&. 1el normal yang telah menua dianggap benda asing, sehingga sistem bereaksi untuk membentuk antibody yang menghan4urkan sel tersebut.

 1elain itu atripu tymus juga turut sistem imunitas tubuh, akibatnya tubuh tidak mampu mela$an organisme pathogen yang masuk kedalam tubuh.3eori meyakini menua terjadi berhubungan dengan peningkatan produk autoantibodi.

3eori stress

#enua terjadi akibat hilangnya sel)sel yang biasa digunakan tubuh. 7egenerasi jaringan tidak dapat mempertahankan kesetabilan lingkungan internal, dan stres menyebabkan sel)sel tubuh lelah dipakai. 3eori telomer 

5alam pembelahan sel, 5NA membelah denga satu arah. 1etiap pembelaan akan menyebabkan panjang ujung telomere berkurang panjangnya saat memutuskan duplikat kromosom, makin sering sel membelah, makin 4epat telomer itu memendek dan akhirnya tidak mampu membelah lagi.

3eori apoptosis

3eori ini disebut juga teori bunuh diri (omnit 1uitali4 sel jika lingkungannya berubah, se4ara isiologis program bunuh diri ini diperlukan pada perkembangan persarapan dan juga diperlukan untuk merusak sistem program proliirasi sel tumor. Pada teori ini lingkumgan yang berubah, termasuk didalamnya oleh karna stres dan hormon tubuh yang berkurang konsentrasinya akan mema4u apoptosis diberbagai organ tubuh.

(2 3eori 8eji$aan 1osial

a. Aktiitas atau kegiatan (A4tiity theory

3eori ini menyatakan bah$a pada lanjut usia yang sukses adalah mereka yang akti dan ikut bnyak kegiatan so4ial.

b. 8eperibadian lanjut (ontinuity theory

3eori ini menyatakan bah$a perubahan yang terjadi pada seseorang yang lanjut usia sangat dipengaruhi tipe personality yang dimilikinya.

(3)

4. 3eori pembebasan (5isengagement theory

5engan bertambahnya usia, seseorang se4ara berangsur)angsur melepaskan diri dari kehidupan sosialnya atau menarik diri dari pergaulan sekitarnya. 8eadaan ini mengakibatkan interaksi lanjut usia menurun, baik se4ara kualitas maupun kuantitas.

(- 3eori Lingkungan

a. +9posure theory% Paparan sinar matahari dapat mengakibatkat per4epatan proses penuaan.

b. 7adiasi theory% 7adiasi sinar y, sinar 9dan ultraiolet dari alat)alat medis memudahkan sel mengalami denaturasi protein dan mutasi 5NA.

4. Polution theory% "dara, air dan tanah yang ter4emar polusi mengandung subtansi kimia, yang mempengaruhi kondisi epigenetik yang dpat memper4epat proses penuaan.

d. 1tress theory% 1tres isik maupun psikis meningkatkan kadar kortisol dalam darah. 8ondisi stres yang terus menerus dapat memper4epat proses penuaan.

5. 3ujuan Asuhan 8epera$atan Lanjut "sia

a. Pera$atan pada pendekatan ini bertujuan agar lansia mampu mandiri melakukan kegiatan

sehari)hari dengan 4ara %

& peningkatan kesehatan ( /ealth Promotion 2 pen4egahan penyakit

- pemeliharaan kesehatan, sehingga memiliki ketenangan hidup dan produkti sampai akhir hidup.

(4)

b. #empertahankan kesehatan serta kemampuan dari mereka yang usianya telah lanjut dengan jalan pera$atan dan pen4egahan.

4. #embantu mempertahankan serta meningkatkan daya hidup atau semangat hidup klien lanjut usia (Lie 1upport.

d. #enolong dan mera$at klien lanjut usia yang menderita penyakit atau mengalami gannguan tertentu (kronis maupun akut

e. #erangsang petugas kesehatan (dokter, pera$at untuk dapat mengenal dan menegakkan diagnosa yang tepat dan dini, jika mereka menjumpai suatu kelainan tertentu.

. #en4ari upaya maksimal mungkin, agar para klien lanjut usia yang menderita suatu penyakit :gangguan, masih dapat mempertahankan kebebasan yang maksimal tanpa perlu suatu pertolongan (memelihara kemandirian se4ara maksimal.

Peran pera$at se4ara khusus dalam mengoptimalkan tugas)tugas perkembangan keluarga dalam ase ini antar lain%

a. Promosi kesehatan khususnya dalam bidang nutrisi, latihan, pen4egahan 4edera, penggunaan obat yang aman, pemakaian pelayanan preenti, dan berhenti merokok. Pera$at mengkaji respon klien terhadap sakit dan pengobatan serta kemampuaan koping.

b. #elakukan pengkajian dan penggunaan sistem dukungan sosial keluarga atau indiidu. Pengkajian ini mengenali dan mengatasi masalah)masalah isolasi sosial, depresi, gangguan koghniti dan masalah)masalah psikologis.

4. Pera$at bekerjasama dengan pemerintah dan petugas kesehatan keluarga lainya mengoptimalkan pelayanan bagi lansia di komunitas, misalnya konseling keluarga, posyandu lansia dan lain)lain.

d. #elakukan riset)riset yang berhubungan dengan peningkatan kesejahteraan lansia dan keluarga dalam menyesuaikan diri pada ase

(5)

II. Konsep Dasar Varises  A. Pengertian

;arises adalah ena normal yang mengalami dilatasi akibat pengaruh peningkatanan tekanan ena. ;arises ini merupakan suatu maniestasi yang dari sindrom insuiensi ena dimana pada sindrom ini aliran darah dalam ena mengalami arah aliran retrograde atau aliran balik menuju tungkai yang kemudianmengalami kongesti.

!entuk ringan dari insuisiensi ena hanya menunjukkan keluhan berupaperasaan yang tidak nyaman, menggangu atau penampilan se4ara kosmetiktidak enak, namun pada penyakit ena berat dapat menyebabkan respon sistemuk berat yang dapat menyebabkan kehilangan tungkai atau berakibat kematian.

8eadaan insuisiensi ena kronis akhirnya akan menyebabkan terjadinya perubahan kronis kulit dan jaringan lunak yang dimulai dengan bengkak ringan. Perjalanan sindrom ini akhirnya akan menghasilkan perubahan $arna kulit, dermatitis stasis, selulitis kronis atau rekuren, inark

(6)

kulit, ulkus, dan degenerasi ganas. 8omplikasi berat yang dapat mun4ul sebagai akibat dati insuisiensi ena dapat berupa ulkus pada tungkai yang kronis dan sulit menyembuh, phlebitis berulang, dan perdarahan yang berasal arises, dan hal ini dapat diatasi dengan penanganan dan koreksi pada insuisiensi ena itu sendiri.

8ematian dapat terjadi sebagai akibat dari perdarahan yang bersumber dari arises ena riabel, tapi kematian yang diakibat oleh arises ena paling dekat dihubungkan dengan adanya troboemboli ena sekunder. Pasien dengan arises ena mempunyai risiko tinggi mengalami trobosis ena prounda (deep vein thrombosis,DVT) karena menyebabkan gagguan aliran darah menjadi aliran darah statis yang sering menyebabkan phlebitis superisial kemudian berlanjut menjadi perorasi pembuluh darah ena termasuk pembluluh darah enaprounda. Pada penatalaksaan penderita dengan arises ena perlu diperhatikan kemungkinan adanya 5;3 karena adanya tromboemboli yang tidak diketahui dan tidak diterapi akan meningkatkan terjadinya mortalitas sekitar -0)60<.

;arises ena baru mungkin dapat mun4ul setelah adanya episode 5;3 yang tidak diketahui yang menyebabkan kerusakan pada katup ena. Pada pasien ini adanya aktor risiko yang mendasari untuk terjadinya tromboemboli dan memiliki risiko tinggi untuk terjadi rekurensi.

8lasiikasi

;ena arikosa diklasiikasikan (1abiston &**'%

a. ;ena arikosa primer, merupakan kelainan tersendiri ena superi4ial ekstremitas ba$ah

b. ;ena arikosa sekunder, merupakan maniestasi insuisiensi ena prounda dan disertai dengan beberapa stigmata insuisiensi ena kronis, men4akp edema, perubahan kulit, dermatitis stasis dan ulserasi.

!. +tiologi

!erbagai aktor intrinsik berupa kondisi patologis dan ekstriksi yaitu aktorlingkungan bergabung men4iptakan spektrum yang luas dari penyakit ena. Penyebab terbanyak dari arises ena adalah oleh karena peningkatan

(7)

tekanan ena superisialis, namun pada beberapa penderita pembentukan arises ena ini sudah terjadi saat lahir dimana sudah terjadi kelenahan pada dinding pembuluh darah ena $alaupun tidak adanya peningkatan tekanan ena. Pada pasien ini juga didapatkan distensi abnormal ena di lengan dan tangan.

/erediter merupakan aktor penting yang mendasari terjadinya kegagalan katup primer, namun aktor genetik spesiik yang bertanggung ja$ab terhadap terjadi arises masih belum diketahui. Pada penderita yang memiliki ri$ayat reluks pada saenoemoral jun4tion (tempat dimana . 1aena #agna bergabung dengan . emoralis kommunis akan memiliki risiko dua kali lipat. Pada penderita kembar mono=igot, sekitar  < kasus terjadi pada pasangan kembarnya. angka prealensi arises ena pada $anita sebesar '- < sedangakan pada laki)laki sebesar &* <.

8eadaan tertentu seperti berdiri terlalu lama akan memi4u terjadinya peningkatan tekanan hidrostatik dalam ena hal ini akan menyebakan distensi ena kronis dan inkopetensi katup ena sekunder dalam sistem ena superisialis. >ika katup penghubung ena dalam dengan ena superisialis di bagian proksimal menjadi inkopeten, maka akan terjadi perpindahan tekanan tinggi dalam ena dalam ke sistem ena superisialis dan kondisi ini se4ara progresi menjadi ireeersibel dalam $aktu singkat.

 1etiap orang khususnya $anita rentan menderita arises ena, hal ini dikarenakan pada $anita se4ara periodik terjadi distensi dinding dan katup ena akibat pengaruh peningkatan hormon progrestron. 8ehamilan meningkatkan kerentangan menderita arises karena pengaruh aktor hormonal dalam sirkulasi yang dihubungkan dengan kehamilan. /ormon ini akan meningkatkan kemampuan distensi dinding ena dan melunakkan daun katup ena. pada saat bersaan, ena harus mengakomodasikan peningkatan olume darah sirkulasi. Pada akhir kehamilan terjadi penekanan ena 4aa inerior akibat dari uterus yang membesar. penekanan pada . 4aa inerior selanjutnya akan menyebabkan hipertensi ena dan distensi ena tungkai sekunder. berdasarkan mekanisme tersebut arises ena pada kehamilan mungkin akan menghilang setelah proses kelahiran. pengobatan pada arises yang sudah ada sebelum kehamilan akan menekan pembentukan arises pada ena yang lain selama kehamilan.

(8)

"mur merupakan aktor risiko independen dari arises. "mur tua terjadi atropi pada lamina elastis dari pembuluh darah ena dan terjadi degenerasi lapisan otot polos meninggalkan kelemahan pada ena sehingga meningkatkan kerentanan mengalami dilatasi.

;arises ena juga dapat terjadi apabila penekanan akibat adanya obstruksi. bstruksi akan men4iptakan jalur baypass yang penting dalam aliran darah ena ke sirkulasi sentral, maka dalam keadaan ena yang mengalami arises tidah dianjurkan untuk di ablasi.

(9)

Keterangan: !iasanya kerusakan diakibatkan kerena adanya suatu hambatan aliran darah dan tekanan hidrostatik yang terlau besar.

Pada keadaan normal katup ena bekerja satu arah dalam mengalirkan darah ena naik keatas dan masuk kedalam. Pertama darah dikumpulkan dalam kapiler ena superisialis kemudian dialirkan ke pembuluh ena yang lebih besar, akhirnya mele$ati katup ena ke ena prounda yang kemudian ke sirkulasi sentral menuju jantung dan paru. ;ena superi4ial terletak supraasial, sedangkan ena ena prounda terletak di dalam asia dan otot. ;en perorate mengijinkan adanya aliran darah dari en asuperisial ke? ena prounda.

5i dalam kompartemen otot, ena prounda akan mengalirkan darah naik keatas mela$an graitasi dibantu oleh adanya kontraksi otot yang menghasikan

(10)

suatu mekanisme pompa otot. Pompa ini akan meningkatkan tekanan dalam ena prounda sekitar  atm. 3ekanan sebesar  atm tidak akan menimbulakan distensi pada ena prounda dan selain itu karena ena prounda terletak di dalam asia yang men4egah distensi berlebihan. 3ekanan dalam ena superi4ial normalnya sangat rendah, apabila mendapat paparan tekanan tinggi yang berlebihan akan menyebabkan distensi dan perunbahan bentuk menjadi berkelok)kelok.

8eadaan lain yang meyebabkan ena berdilatasi dapat dilihat pada pasien dengan dialisis shunt dan pada pasien dengan arteriena malormation spontan. Pada pasien tersebut terjadi peningkatan tekanan dalam pembuluh darah ena yang memberikan respon terhadap ena menjadi melebar dan berkelok)kelok. Pada pasien dengan kelainan heresiter berupa kelemahan pada dinding pembuluh darah ena, tekanan ena normal pada pasien ini akan menyebabkan distensi enambuluh ena paling sering dan ena menjadi berkelok)kelok.

Peningkatan di dalam lumen paling sering disebabkan oleh terjadinya insuisiensi ena dengan adanya reluks yang mele$ati katup ena yang inkompeten baik terjadi pada ena prounda maupun pada ena superi4ial. Peningkatan tekanan ena yang bersiat kronis juga dapat disesbabkan oleh adanya obstruksi aliran darah ena. Penyebab obstruksi ini dapat oleh karenathrombosis intraas4ular atau akibat adanya penekanan dari luar pembuluh darah. Pada pasien dengan arises oleh karena obstruksi tidak boleh dilakukan ablasi pada arisesnya karena segera menghilang setelah penyebab obstruksi dihilangkan.

8egagalan katup pada ena superisal paling umum disebabkan oleh karena peningkatan tekanan di dalam pembuluh darah oleh adanya insuisiensi ena. Penyebab lain yang mungkin dapat memi4u kegagalan katup ena yaitu adanya trauma langsung pada ena adanya kelainan katup karena thrombosis. !ila ena superi4ial ini terpapar dengan adanya tekanan tinggi dalam pembuluh darah , pembuluh ena ini akan mengalami dilatsi yang kemudian terus membesar sampai katup ena satu sama lain tidak dapat saling betemu.

8egagalan pada satu katup ena akan memi4u terjadinya kegagalan pada katup)katup lainnya. Peningkatan tekanan yang berlebihan di dalam system ena superisial akan menyebabkan terjadinya dilatasi ena yang bersiat lo4al. 1etelah beberapa katup ena mengalami kegagalan, ungsi ena untuk

(11)

mengalirkan darah ke atas dan ke ena prounda akan mengalami gangguan. 3anpa adanya katup)katup ungsional, aliran darah ena akan mengalir karena adanya gradient tekanan dan graitasi.

;arises ena pada kehamilan paling sering disebabkan oleh karena adanya perubahan hormonal yang menyebabkan dinding pembuluh darah dan katupnya menjadi lebih lunak dan lentur, namun bila terbentuk barises selama kehamilan hal ini memerlukan ealuasi lebih lanjut untuk menyingkir adanya kemungkinan disebabkan oleh keadaan 5;3 akut.

8erusakan yang terjadi akibat insuisiensi ena berhubungan dengan tekanan ena dan olume darah ena yang mele$ati katup yang inkompeten. 1ayangnya penampilan dan ukuran dari aries yang terlihat tidak men4erminkan keadaan olume atau tekanan ena yang sesungguhnya. ;ena yang terletak diba$ah asia atau terletak subkutan dapat mengangkut darah dalam jumlah besar tanpa terlihat ke permukaan. 1ebaliknya peningkatan tekanan tidak terlalu besar akhirnya dapat menyebabkan dilatasi yang berlebihan.

5. 8omplikasi

8omplikasi men4akup % 3rauma pada nerus saenus dan suralis dengan diserta hiperestesia kulit Pembentukan hematoma subkutis dan kadang) kadang stripiing arteri tak sengaja

+. 3anda dan @ejala

3egang, kram otot, sampai kelelahan otot tungkai ba$ah. +dema tumit dan rasa berat tungkai dapat pula terjadi, sering terjadi kram di malam hari. 3erjadi peningkatankepekaan terhadap 4edera dan ineksi.Apabila terjadi obstruksi ena dalam pada arises, pasien akan menunjukkan tanda dan gejala insuisiensi ena kronis edema, nyeri, pigmentasi, dan ulserasi. @ejala subjekti biasanya lebih berat pada a$al perjalanan penyakit, lebih ringan pada pertengahan dan menjadi berat lagi seiring berjalannya $aktu.@ejala yang mun4ul umunya berupa kaki terasa berat, nyeri atau kedengan sepanjang ena, gatal, rasa terbakar, keram pada malam hari, edema, perubahan kulit dan kesemutan. Nyeri biasanya tidak terlalu berat namun dirasakan terus)menerus dan memberat setelah berdiri terlalu lama.

(12)

B Nyeri yang disebabkan oleh insuisiensi ena membaik bila beraktiitas seperti berjalan atau dengan mengangkat tungkai, sebaliknya nyeri pada insuisiensi arteri akan bertambah berat bila berjalan dan tungkai diangkat. C. Pemeriksaan 5iagnostik

 Pemeriksaan klinis dapat dilakukan dengan% a. 3est trendelenberg

b. 3est myer  4. 3est perthes d. 3est 5oppler 

e. 7adiologi (phlebograi, morometri, phlethysmograi

1elain itu ada beberapa ma4am pemeriksaan klinis lainya, berikut dijabarkan beserta penjelasannya.

@. Penatalaksanaan

&. 8onserati, simtomatik dan nonoperati %

• #enghindari berdiri dalam $aktu yang lama

• penurunan berat badan dan aktiitas otot seperti berjalan

• Penggunaan kaos penyokong ringan yang nyaman, Pemasangan

sto4king elastis yang pas karena obliterasi ena superi4ial (ena saena mmana

8onserati %

• bat ;enoruton (@ol hydro9yl 7utoside 600 mg:hari minimal 2

minggu

• 1kleroterapi (tak dipakai lagi

• Lokal antiphlogistikum (Din4 Dal (Pasta LAssar

(13)

3erapi bedah %

 1tripping ena saphena (;. shapena magna, . saphena psotrior,

dan , saphena para dengan menggunakan alat stripper (ena dikeluarkan

 Ligasi ;; kommunikans yaitu tempat)tempat di mana diperiksa

ada kebo4oran, diikat dan dipotong.

 +kstraksi (!ab4o4k dengan sayatan ke4il)ke4il ena)ena yang

berkelok di4abut keluar.Ligasi, 1tripping dan +kstraski !ab4o4k. -. 8ombinasi

EEE. 8onsep 5asar Asuhan 8epera$atan

Emplementasi dan +aluasi

(14)

& 2)')&' &. #engkaji tingkat nyeri r:skala nyeri%

-2. #eren4anakan suatu program berjalan setiap hari

r: p9 koeperati 

-. #enganjurkan p9 untuk menghindari kelelahan r: p9 menuruti pera$at '. !erikan lingkungan yang

tenang

r: p9 sedikit tenang . #en ganjurkan p9 untuk

mengubah posisi setiap  jam

r: p9 mengerti

1 F p9 mengatakan masih nyeri dan kesemutan

 F ) p9 tampak masih pu4at ) 1kala nyeri

-) 3ampak masih meringis  A F masalah belum teratasi

P F intererensi di lanjutkan &. 8aji nyeri

2. bserasi program berjalan -. bserasi p9 mengubah posisi '. bserasi pasien untuk

menghindari lelah

&. 2

&. #engkaji pengetahuan

r: pasien tidak tahu mengenai parises 2. #emberikan inoran masi

mengenai arises r: p9 mendengarkan

-. #enjelaskan pengrtian, 4iri)4iri, dan penyebab arises

r:p99 memperhatikan '. #emberikan obat

r: p9 mengu4apkan terima kasih

1 F p9 mengatakan pengetahuan tentang pengertian, 4iri)4iri dan penyebab arises bertambah

 F p9 tampak mengerti

 A F masalah teratasi sebagian P F intererensi di lanjutkan &. 8aji pengetahuan

2. #enjelaskan 4ara mengobati dan 4ara men4egah

(15)

-.

&. #engkaji 33;

7: 35 F&0:*0 mmhg N F *0 9: menit

77 F 22 9: menit

2. #emperhatikan perilaku menarik diri atau terlalu memperhatikan tubuh

7: p9 tampak menyendiri -. #endorong p9 untuk

mengungkapkan perasaan 7: p9 mau ber4erita

'. #enjelaskan bah$a aktor)aktor penyebab arises salah satunya adalah umur  7: p9 mengerti . #enganjurkan p9 untuk menerima keadaannya 7: p9 menerima keadaan  1F p9 mengatakan senang duduk sendiri di depan kamar   F p9 dapat duduk sendiri  A F masalah belum teratasi

PF intererensi di lanjutkan 2. #engkaji 33;

-. #emperhatikan perilaku p9

'. #enjelaskan aktor lain dari arises

& -)') 20&'

&. #engkaji tingkat nyeri r:skala nyeri% &

2. #eren4anakan suatu program berjalan setiap hari r: p9 berjalan disekitar depan kamar  -. #enganjurkan p9 untuk menghindari kelelahan r: p9 menuruti pera$at '. #emantau p9 untuk menghindari lelah r: p9 hanya berjalan sebentar  1 F p9 mengatakan kesemutan berkurang

 F) skala nyeri &

) P9 tampak berjalan sebentar

 A F masalah teratasi sebagian P F intereresi di lanjutkan

&. #engkaji nyeri 2. #emantau program

berjalan

-. #emantau pasien untuk menghindari lelah

(16)

2.

-&. #engkaji pengetahuan p9 7: p9 dapat menyebutkan pengertian, 4irri)4iri, dan penyebab arises

2. >elaskan 4ara mengobati dan 4ara men4egah semakin parah penyakit arises 7: p9 mendengarkan -. #emberikan obat 7: p9 berterima kasih &. #engkaji 33; 35 F &*0:*0 mmhg N F GG 9 : menit 77 F 22 9: menit 2. #emperhatikan perilaku menarik diri atau terlalu memperhatikan tubuh 7: p9 mau mengobrol dengan p9 selain

-. #enjelaskan aktor lain dari arises adalah pekerjaan di masa lalu

7: p9 memahami dan mengerti

1 F p9 mengatakan

pengetahuan tentang arises bertambah

 F p9 tampak mengerti

 A F masalah teratasi sebagian

P F intererensi di lanjutkan &. #engkaji pengetahuan 2. #emberikan obat 3#

1 F p9 mengatakan ingin mengobrol dengan temannya

 F p9 tampak mengobrol

 A F masalah yteratasi sebagian P F intererensi di lanjutkan &. #engkaji 33;

2. #emperhatikan perilaku menarik diri

& ')')&' &. #engkaji tingkat nyeri r:skala nyeri% 0

2. #eren4anakan suatu program berjalan setiap hari

r: p9 tampak berjalan

-. #emantau p9

1 F p9 mengatakan kesemutan hilang

 F ) pasien tampak berjalan ) 1kala nyeri 0

 A F masalah teratasi

(17)

2.

-.

menghindari lelah

r: p9 beristirahat setelah berjalan

&.#engkaji tingkat pengetahuan pasien

7: p9 sudah mengerti tentang arises

2.#emberikan obat

7: p9 mengu4apkan terima kasih

&. #engkaji 33; 35 F &0:*0 mmhg N F GG 9: menit 77F 2' 9: menit

2. #emperhatikan perilaku menarik diri atau terlalu memperhatikan tubuh

7: p9 tampak tenang mengobrol dengan orang lain

1 F F9 mengatakan sudah tahu mengenai arises

 F p9 tampak mengerti  A F masalah teratasi

P F intererensi di hentikan

1 F p9 mengatakan senang mengobrol dengan pera$at) pera$at

 F p9 tampak mengobrol  A F masalah teratasi

Referensi

Dokumen terkait

Dalam contoh kasus pencarian jenis prosesor yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan perusahaan tersebut telah dapat diperlihatkan bahwa dengan konsep MISWHO akan lebih karya dan

Pertama-tama, orang harus mengeluarkan uang yang banyak, termasuk pajak yang tinggi, untuk membeli mobil, memiliki surat ijin, membayar bensin, oli dan biaya perawatan pun

Etika Deep Ecology, dengan hidup sederhana dan selaras dengan alam akan menjadi pengendali manusia untuk tidak memuaskan pemenuhan kebutuhannya yang jumlahnya

Kerentanan normatif harus dilakukan dengan keputusan pembelian yang tidak didasarkan pada pendapat orang lain, tetapi pada harapan apa yang akan mengesankan orang lain karena

Menurut Saifuddin Azwar, sebagai kegiatan ilmiah yang rasional, empiris dan sistematis, suatu penelitian sedikitnya mempunyai lima karakteristik utama, yaitu: (a)

Perjalanan Dinas Luar Daerah 130,890,000 Koordinasi dan sosialisasi Pengembangan Sumber Daya Alam dan Pertanian 206,400,000 Penggandaan Pengembangan sumber daya alam dan

Kelompok tani yang ada di Kecamatan Belik mempunyai kegiatan, baik yang bersifat kegiatan rutin maupun yang tidak rutin. Kegiatan rutin yang umum dilaksanakan adalah

Kedua kurva tersebut menunjukkan polipaduan yang dihasilkan memiliki suhu transisi kaca tunggal dan suhu tersebut berada di antara suhu polimer induk, hal ini menandakan