LAPORAN PENDAHULUAN LAPORAN PENDAHULUAN APENDIKSITIS APENDIKSITIS 1.1 Konsep Dasar 1.1 Konsep Dasar 1.1.1 Definisi 1.1.1 Definisi
Appendiks adalah organ tambahan kecil yang menyerupai jari, melekat pada sekum Appendiks adalah organ tambahan kecil yang menyerupai jari, melekat pada sekum tepat dibawah katup ileocecal ( Brunner dan Sudarth, 2002 hal 109 !"
tepat dibawah katup ileocecal ( Brunner dan Sudarth, 2002 hal 109 !"
Ap
Appenpendicdicitis itis adaadalah lah perperadanadangan gan dardari i appappendendiks iks #er#ermi$mi$ormormis, is, dan dan mermerupaupakankan penyebab abdomen akut y
penyebab abdomen akut yang paling sering" (Ari$ %ansjoer ddk 2000 hang paling sering" (Ari$ %ansjoer ddk 2000 hal &0 !"al &0 !"
Apendisitis adalah kondisi di mana in$eksi terjadi di umbai cacing" 'alam kasus Apendisitis adalah kondisi di mana in$eksi terjadi di umbai cacing" 'alam kasus ringan dapat sembuh tanpa perawatan, tetapi banyak kasus memerlukan laparotomi dengan ringan dapat sembuh tanpa perawatan, tetapi banyak kasus memerlukan laparotomi dengan penyingkiran umbai ca
penyingkiran umbai cacing yang cing yang terin$eksi" Bila terin$eksi" Bila tidak terawat, tidak terawat, angka kematian angka kematian cukup tinggi,cukup tinggi, dikarenakan oleh peritonitis dan shock ketika umbai cacing yang terin$eksi hancur" (Anonim, dikarenakan oleh peritonitis dan shock ketika umbai cacing yang terin$eksi hancur" (Anonim, Apendisitis, 200!"
Apendisitis, 200!"
1.1.2 Etiologi 1.1.2 Etiologi
Appendicitis belum ada penyebab yang pasti atau spesi$ik tetapi ada $actor$aktor Appendicitis belum ada penyebab yang pasti atau spesi$ik tetapi ada $actor$aktor prediposisi yang menyertai" )actor tersering yang muncul adalah obtruk
prediposisi yang menyertai" )actor tersering yang muncul adalah obtruksi lumen"si lumen"
1"
1" *ad*ada umua umumnymnya obsa obstrutruksi iksi ini teni terjadrjadi kari karena +ena + a!
a! iperpiperplasia dalasia dari $olikri $olikel lim$oel lim$oid, inid, ini merupi merupakan pakan penyebenyebab terbab terbanyakanyak"" b!
b! Adanya $aekolit dalam lumen appendiks"Adanya $aekolit dalam lumen appendiks" c!
c! AdaAdanya bnya bendenda asina asing sepg seperti berti biji - biji - bijiijian"an" d!
d! StriktStriktura luura lumen karmen karena $ibena $ibrosa akirosa akibat perbat peradangadangan sebean sebelumnylumnyaa 2"
2" .n$eksi k.n$eksi kuman duman dari coloari colon yang pn yang paling sealing sering adring adalah /" alah /" oli dan soli dan streptotreptococcuscoccus &"
&" aki - laki lebiaki - laki lebih banyak dah banyak dari wanita" ri wanita" anang terbanyg terbanyak pada umur 13 - &0 taak pada umur 13 - &0 tahun (remahun (remajaja dewasa!" .ni disebabkan oleh karena peningkatan jaringan limpoid pada masa tersebut" dewasa!" .ni disebabkan oleh karena peningkatan jaringan limpoid pada masa tersebut" 4"
4" 5e5ergrgantantung pung pada bada bententuk apuk appenpendikdikss 3"
3" AppAppendendik ik yanyang tg terlaerlalu lu panpanjanjang"g" 6"
6" %ess%esso o appappendendiks iks yanyang g penpendekdek"" "
" *enon*enonjolan jolan jaringjaringan lian limpoimpoid dd dalam alam lumen lumen appenappendiks"diks" 7"
7" 8ela8elainainan kan katup tup di pdi pangangkal akal appeppendindiks"ks"
1.1.3 Klasifiasi 1.1.3 Klasifiasi
8lasi$ikasi Apendisitis ada 2 + 8lasi$ikasi Apendisitis ada 2 +
1" Apendisitis akut, dibagi atas +
a" Apendisitis akut $okalis atau segmentalis, yaitu setelah sembuh akan timbul striktur lokal"
b" Appendisitis purulenta di$usi, yaitu sudah bertumpuk nanah" 2" Apendisitis kronis, dibagi atas +
a" Apendisitis kronis $okalis atau parsial, setelah sembuh akan timbul striktur lokal" b" Apendisitis kronis obliteriti#a yaitu appendiks miring, biasanya ditemukan pada
usia tua"
Berdasarkan lumen apendiksitis dibagi menjadi 2 yaitu +
1" Apendisitis non obstrukti$ (atarrhal!
.n$lamasi pada membran mukosa dan $olikel lim$e, tetapi lumen appendik tetap terbuka sehingga memungkinkan drainage. *ada keadaan ini terjadi nyeri daerah umbilikus yang samarsamar sedikit mual dan kadangkadang muntah, sehingga sering dianggap sebagai salah cerna"
2" Apendisitis obstrukti$ (supurati$!
*ada tipe ini tidak saja terjadi in$lamasi seperti pada appendisitis non obstrukti$ tetapi juga terdapat penyumbatan lumen misalnya cacing gelang, $ekalit atau bahkan oleh $olikel lim$e yang membesar serta menonjol ke dalam lumen tersebut" 8eadaan ini menimbulkan penutupan rongga sehingga terjadi distensi yang mengakibatkan gangren dan per$orasi pada dinding apendik" 8eadaan ini rasa nyeri dirasakan semakin tajam dan terjadi peningkatan leukosit"
1.1.! Patofisiologi
*enyebab utama appendiksitis adalah obstuksi penyumbatan yang dapat disebabkan oleh hiperplasia dari polikel lympoid merupakan penyebab terbanyak adanya $ekalit dalam lumen appendik" Adanya benda asing seperti cacing, striktur karenan $ibrosis akibat adanya peradangan sebelumnya"Sebab lain misalnya + keganasan (8arsinoma 8arsinoid!"
bsrtuksi apendiks itu menyebabkan mukus yang diproduksi mukosa terbendung, makin lama mukus yang terbendung makin banyak dan menekan dinding appendiks oedem serta merangsang tunika serosa dan peritonium #iseral" leh karena itu persara$an appendiks sama dengan usus yaitu torakal : maka rangsangan itu dirasakan sebagai rasa sakit disekitar umbilikus"
%ukus yang terkumpul itu lalu terin$eksi oleh bakteri menjadi nanah, kemudian timbul gangguan aliran #ena, sedangkan arteri belum terganggu, peradangan yang timbul
meluas dan mengenai peritomium parietal setempat, sehingga menimbulkan rasa sakit dikanan bawah, keadaan ini disebut dengan appendisitis supurati$ akut" Bila kemudian aliran arteri terganggu maka timbul alergen dan ini disebut dengan appendisitis gangrenosa" Bila dinding apendiks yang telah akut itu pecah, dinamakan appendisitis per$orasi"
Bila omentum usus yang berdekatan dapat mengelilingi apendiks yang meradang atau per$orasi akan timbul suatu masa lokal, keadaan ini disebut sebagai appendisitis abses" *ada
anak - anak karena omentum masih pendek dan tipis, apendiks yang relati$ lebih panjang , dinding apendiks yang lebih tipis dan daya tahan tubuh yang masih kurang, demikian juga pada orang tua karena telah ada gangguan pembuluh darah, maka per$orasi terjadi lebih
cepat" Bila appendisitis in$iltrat ini menyembuh dan kemudian gejalanya hilang timbul dikemudian hari maka terjadi appendisitis kronis"
1.1." #anifestasi Klinis
;ntuk menegakkan diagnosa pada apendisitis didasarkan atas anamnese ditambah dengan pemeriksaan laboratorium serta pemeriksaan penunjang lainnya"
<ejala apendisitis ditegakkan dengan anamnese, ada 4 hal yang penting adalah+
a! =yeri tekan local pada titik %c Burney" =yeri mulamula di epigastrium (nyeri #iseral! yang beberapa waktu kemudian menjalar ke perut kanan bawah"
b! %untah oleh karena nyeri #iseral"
c! *anas karena kuman yang menetap di dinding usus"
d! <ejala lain adalah badan lemah dan kurang na$su makan, penderita nampak sakit, menghindarkan pergerakan, di perut terasa nyeri"
1.1.$ Data pen%n&ang
a' *emeriksaan aboratorium
-
*emeriksaan darah + akan didapatkan leukositosis pada kebanyakan kasus appendisitis akut terutama pada kasus dengan komplikasi" *ada appendicular in$iltrat, /' akan meningkat"-
*emeriksaan urin + untuk melihat adanya eritrosit, leukosit dan bakteri di dalam urin" *emeriksaan ini sangat membantu dalam menyingkirkan diagnosis banding seperti in$eksi saluran kemih atau batu ginjal yang mempunyai gejala klinis yang hampir sama dengan appendicitis"b! Abdominal :>ay
'igunakan untuk melihat adanya $ecalith sebagai penyebab appendicitis" *emeriksaan ini dilakukan terutama pada anakanak"
c! ;S<
Bila hasil pemeriksaan $isik meragukan, dapat dilakukan pemeriksaan ;S<, terutama pada wanita, juga bila dicurigai adanya abses" 'engan ;S< dapat dipakai untuk menyingkirkan diagnosis banding seperti kehamilan ektopik, adnecitis dan sebagainya"
d! Barium enema
aitu suatu pemeriksaan :>ay dengan memasukkan barium ke colon melalui anus" *emeriksaan ini dapat menunjukkan komplikasikomplikasi dari appendicitis pada jaringan sekitarnya dan juga untuk menyingkirkan diagnosis banding"
e! 5 - Scan
'apat menunjukkan tandatanda dari appendicitis" Selain itu juga dapat menunjukkan komplikasi dari appendicitis seperti bila terjadi abses"
$! aparoscopi
aitu suatu tindakan dengan menggunakan kamera $iberoptic yang dimasukkan dalam abdomen, appendi? dapat di#isualisasikan s ecara langsung" 5ehnik ini dilakukan di bawah pengaruh anestesi umum" Bila pada saat melakukan tindakan ini didapatkan peradangan pada appendi? maka pada saat itu juga dapat langsung dilakukan pengangkatan appendi?"
g! 5est rektal"
*ada pemeriksaan rektal toucher akan teraba benjolan dan penderita merasa nyeri pada daerah prolitotomi"
1.1.( Penatalasanaan
*ada apendiksitis pengobatan yang paling baik adalah apendiktomi" airan intra #ena dan antibiotik diberikan inter#ensi bedah meliputi pengangkatan appendics dalam 24 jam sampai 47 jam" *embedahan dapat dilakukan melalui insisi kecil@laparoskop" Bila operasi dilakukan pada waktunya laju mortalitas kurang dari 0,3" *enundaan selalu menyebabkan ruptur organ dan akhirnya peritonitis" *embedahan sering ditunda namun karena dianggap sulit dibuat dan klien sering mencari bantuan medis tapi lambat" Bila terjadi per$orasi klien memerlukan antibiotik dan drainase"
1"1"7 8omplikasi
a" *er$orasi dengan pembentukan abses" b" *eritonitis generalisata
c" *ielo$lebitis dan abses hati, tapi jarang" d" 'ehidrasi
e" Sepsis
$" /lektrolit darah tidak seimbang g" *neumonia
1.1.) Pat*+a,
Obstruksi lumen ( fekalit,
Mukus yang diproduksi mukosa akan mengalami
Peningkatan tekanan intra lumen / dinding apendiks
2.1 #ana&e-en Kepera+atan 2.1.1 Penga&ian
1! .dentitas
%eliputi nama, umur, jenis kelamin, pekerjaan, agama, pendidikan, alamat, diagnosa medis, tanggal %>S, tanggal pengkajian"
2! 8eluhan ;tama
8lien akan mendapatkan nyeri di sekitar epigastrium menjalar ke perut kanan bawah" 5imbul keluhan =yeri perut kanan bawah mungkin beberapa jam kemudian setelah nyeri di pusat atau di epigastrium dirasakan dalam beberapa waktu lalu" =yeri dirasakan terus menerus" 8eluhan yang menyertai antara lain rasa mual dan muntah, panas"
Aliran darah berkurang
Apendiksitis akut Edema dan ulserasi
Terputusnya aliran yeri
Obstruksi !ena, edema bertambah dan bakteri
Apendiksitis supuratif Peradangan
yeri di daerah kanan Aliran arteri #nfark dinding Apendiksitis ganggre $inding apendiks in%ltrat #n%ltrat Apendiksitis perforas
&! >iwayat *enyakit Sekarang
Berisi keadaan dan keluhan saat terjadi serangan, waktu dan $rekuensi timbulnya serangan, penjalaran dan kualitas serangan" )actor yang menjadi penyebabnya"
4! >iwayat *enyakit 'ahulu
%eliputi riwayat penyakit yang pernah diderita pasien sebelumnya dan biasanya berhubungan dengan masalah klien sekarang"
3! >iwayat *enyakit 8eluarga
%eliputi riwayat penyakit yang pernah diderita keluarga terutama penyakit menular atau keturunan"
6! *engkajian *sikososial
*engkajian psikososial meliputi apa yang dirasakan klien terhadap penyakitnya, bagaimana cara mengatasinya, serta bagaimana perilaku klien terhadap tindakan yang
dilakukan pada dirinya" ! *emeriksaan )isik
a! B1 (Breathing!
Ada perubahan denyut nadi dan pernapasan" *engkajian terhadap terjadinya takipnoe, pernapasan dangkal"
b! B2 (Blood!
*engkajian terhadap sirkulasi klien seperti terjadinya takikardia dan kelainan $ungsi jantung"
c! B& (Brain!
%engkaji tingkat kesadaran pasien, setelah sebelumnya diperlukan pemeriksaan <S untuk menentukan apakah klien berada dalam keadaan compos mentis, somnolen atau koma" Selain itu $ungsi sensorik juga perlu dikaji seperti pendengaran, penglihatan, penciuman, perabaan dan pengecapan"
d! B4 (Bladder!
*engukuran #olume output urin dilakukan dalam hubungannya dengan intake cairan" leh karena itu, perawat perlu memonitor ada tidaknya ketegangan kandung kemih dan keluhan sakit pinggang"
e! B3 (Bowel!
%engkaji distensi abdomen, nyeri tekan@nyeri lepas, kekakuan, penurunan atau tidak ada bising usus" =yeri abdomen sekitar epigastrium dan umbilicus, yang meningkat berat dan terlokalisasi pada titik %c" Burney" Berat badan sebagai indikator untuk
menentukan pemberian obat" $! B6 (Bone!
al yang perlu diperhatikan adalahada tidaknya kesulitan dalam bergerak, sakit pada tulang @ sendi, $eel pada kedua ekstremitas untuk mengetahui tingkat per$usi peri$er, serta dengan pemeriksaan apillary >e$ill 5ime"
1" =yeri abdomen berhubungan dengan obstruksi dan peradangan apendiks" 2" >esiko tinggi in$eksi berhubungan dengan prosedur in#asi#e apendiktomi
&" >esiko kekurangan #olume cairan berhubungan dengan pembatasan pemasukan cairan secara oral
4" =utrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan intake menurun"
2.1.3 Interensi
1' N,eri a/0o-en /er*%/%ngan 0engan o/str%si 0an pera0angan apen0is .
5ujuan + Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1?24 jam diharapkan nyeri pasien berkurang"
8riteria hasil + *asien tampak rileks, mampu tidur
(1! 8aji skala nyeri, karakteristik dan lokasi nyeri
>asional + ;ntuk mengetahui sejauh mana tingkat nyeri dan merupakan indicator secara dini untuk dapat memberikan tindakan selanjutnya"
(2! Bantu klien menentukan posisi yang nyaman bagi klien
>asional + 8lien sendiri yang merasakan posisi yang lebih menyenangkan sehingga mengurangi rasa nyeri"
(&! Ajarkan tehnik relaksasi dan na$as dalam
>asional + 'apat mengurangi ketegangan atau mengalihkan perhatian klien agar mampu mengurangi rasa nyeri"
2' Resio tinggi infesi /er*%/%ngan 0engan prose0%r inasie apen0ito-i
5ujuan + Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2?24 jam diharapkan tidak terjadi in$eksi
8riteria hasil + 5idak terdapat tandatanda in$eksi dan peradangan"
(1! bser#asi 55
>asional + ;ntuk mendeteksi secara dini gejala awal dari in$eksi"
>asional + 'eteksi dini terhadap in$eksi
(&! akukan perawatan luka dengan tehnik septik dan aseptik
>asional + %enurunkan terjadinya resiko in$eksi dan penyebaran bakteri
(4! bser#asi luka insisi
>asional + %emberikan deteksi dini terhadap in$eksi dan perkembangan luka"
3' Resio e%rangan ol%-e airan /er*%/%ngan 0engan pe-/atasan pe-as%an airan seara oral
5ujuan + Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1?24 jam diharapkan kebutuhan cairan pasien terpenuhi"
8riteria hasil + %empertahankan keseimbangan cairan dibuktikan dengan kelembapan turgor mukosa, turgor kulit baik, haluaran urin adekuat"
(1! ;kur dan catat intake dan output cairan
>asional + 'okumentasi yang akurat akan membantu dalam mengidenti$ikasikan pengeluaran cairan @ kebutuhan pengganti"
(2! bser#asi 55,turgor kulit dan membrane mukosa"
>asional + .ndikator hidrasi #olume cairan sirkulasi dan kebutuhan inter#ensi"
(&! 8olaborasi pemberian cairan intra #ena"
>asional + %empertahankan #olume sirkulasi bila pemasukan oral tidak cukup dan meningkatkan $ungsi ginjal"
!'. N%trisi %rang 0ari e/%t%*an /er*%/%ngan 0engan intae -en%r%n
5ujuan + Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama &?24 jam diharapkan nutrisi klien terpenuhi sesuai dengan kebutuhan tubuh"
8riteria hasil + Berat badan normal"
(1! 8aji sejauh mana ketidakadekuatan nutrisi klien
(2! 5imbang berat badan sesuai indikasi
>asional + %engawasi kee$ekti$an diet
(&! Beri makan sedikit tapi sering
>asional + 5idak memberi rasa bosan dan pemasukan nutrisi dapat ditingkatkan
(4! 5awarkan minum saat makan bila toleran
>asional + 'apat mengurangi mual dan menghilangkan gas
(3! %emberi makanan yang ber#ariasi
>asional + 'apat meningkatkan na$su makan klien
DATAR PUSTAKA
arpenito, ynda Cuall (2001!" Buku Saku Diagnosa Keperawatan, Edisi 8. Cakarta" /<
'oenges, %"/ (2000!" Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien, Edisi III . Cakarta" /<
>othrock, Cane (2000!" Perencanaaan Asuhan Keperawatan Perioperati . Cakarta" /<