• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANAN OXFAM DALAM MEMBANTU PETANI KOPI MEKSIKO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERANAN OXFAM DALAM MEMBANTU PETANI KOPI MEKSIKO"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sejak dari tiga abad yang lalu aktor hubungan internasional yang terpenting adalah selalu negara-bangsa yang berdaulat. Baru mulai tahun 1970-an, para analis hubungan internasional, meluaskan gagasan mereka tentang sistem internasional, untuk melihat pada fenomena transnasional yang cukup penting. Mereka sadar bahwa posisi negara-bangsa tetap sebagai aktor terpenting, namun tuntutan signifikansi aktor transnasional (non-negara) dan hubungannya (antara lain dengan bidang ekonomi, sosial, budaya, juga dalam hal ketidakamanan, penyebaran obat-obatan terlarang, dan kejahatan kriminal transnasional) telah meningkatkan kesadaran bahwa aktor transnasional harus dimasukkan untuk memperluas gagasan mereka tentang aktor dalam sistem internasional.1

Salah satu aktor transnasional yang keberadaannya terus berkembang selama dua puluh tahun terakhir adalah non-governmental organizations (NGOs). Organisasi semacam ini telah menempatkan diri dalam posisi yang penting dalam bidang sosial, ekonomi, dan politik di seluruh dunia saat ini. Data menunjukkan pada tahun 1909 terdapat 176 buah NGOs, dan jumlah ini meningkat terus hingga pada tahun 1993 terdapat 28.900 buah NGOs transnasional. 2

Perdagangan internasional sebagai upaya suatu negara dalam dunia yang kian mengglobal, bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menghapuskan

1

G. Pope Atkins. 1999. Latin America And The Carribean In The International Sistem (Colorado: Westview Press, 1999) halaman. 4.

2

(2)

kemiskinan, baik di negara maju maupun di negara berkembang. Kegiatan perdagangan internasional memainkan peranan penting dalam hubungan internasional dimana melibatkan negara, maupun perusahaan-perusahaan multinasional. Upaya negara untuk menyikapi struktur perdagangan dunia yang mengandung unsur ketidaksetaraan agar dapat memperoleh keuntungan semaksimal mungkin dari transaksi internasional, dilakukan dengan mengeluarkan kebijakan-kebijakan seperti proteksionisme dan perdagangan bebas.3

Salah satu manfaat dari perdagangan bebas adalah untuk membuka akses pasar yang lebih luas, namun dengan adanya perusahaan-perusahaan multinasional yang berkembang dengan modal yang besar pada pasar yang lebih luas yang memiliki daya beli yang lebih kuat. Masuknya perusahaan-perusahaan ini menguasai akses pasar pada berbagai aspek membuat persaingan yang harus dihadapi produsen kecil terutama di negara berkembang semakin berat. Hal ini dikarenakan perusahaan multinasional selain mampu menguasai pasar internasional juga mampu mengambil alih kendali pasar nasional maupun regional. Inilah yang menyebabkan ketidakadilan di dalam perdagangan.

Lembaga donor internasional yang seharusnya dapat menunjukkan perannya bagi negara berkembang malah mengimplementasikan kebijakan pemberian pinjaman yang mengarah pada dukungan terhadap free trade. Kebijakan structural adjustment yang diimplementasikan Bank Dunia dan IMF memfokuskan pada kebutuhan untuk mengembangkan pertumbuhan yang dilihat dari ekspor, menurunkan nilai tukar mata uang, dan memprivatisasi badan usaha milik negara.4 Namun dalam prakteknya sistem perdagangan bebas ternyata menimbulkan berbagai persoalan. Ada beberapa hal mendasar

(3)

yang dihadapi oleh sistem perdagangan bebas. Pertama, masalah penyeragaman ketentuan (oleh GATT-WTO) yang menghilangkan fleksibilitas negosiasi-negosiasi perdagangan antar negara. Kedua, masalah kompetisi perdagangan yang dapat mengakibatkan tidak meratanya distribusi kesejahteraan. Karena perdagangan bebas menciptakan kompetisi, maka berlakulah suatu hukum dimana pihak yang kuat dan dominan (dalam hal teknologi, manajemen, modal, akses pasar, dan sebagainya) akan tetap bertahan, sementara pihak yang lemah akan terpental. Jika hukum ini diterapkan dalam konteks hubungan antara negara maju dan negara berkembang, maka mudah dibayangkan bahwa kebanyakan negara berkembang, terutama yang masuk dalam kategori negara-negara paling miskin, akan terpental dari pasar internasional karena ketidakmampuan mereka untuk bersaing secara bebas. Ketiga, masalah pembagian kerja internasional yang dapat menciptakan ketidakmerataan tingkat pendapatan antar negara.

Sistem perdagangan bebas telah mengakibatkan pembagian kerja internasional sedemikian rupa, dimana negara- negara maju berkonsentrasi pada barang-barang padat modal dan teknologi yang memiliki nilai tambah tinggi, sementara negara berkembang berkonsenterasi pada komoditi primer dan industri teknologi rendah. Akibatnya terjadi kesenjangan tingkat pendapatan nasional yang signifikan antara kelompok negara-negara maju dengan negara-negara miskin. Keempat, persoalan keadilan yang tidak pernah menjadi bahan pertimbangan utama di dalam praktek perdagangan bebas.

(4)

sampai dua puluh kali lipat dibawah standar hidup penduduk negara maju. Konsumen terutama di negara maju perlu untuk tidak saja melihat kualitas dan harga barang, tetapi mereka berhak untuk mendapat informasi selengkap mungkin mengenai bagaimana produk itu dibuat dan apakah produksi barang tersebut tidak disertai proses yang melanggar hak asasi manusia.

Konsep-konsep inilah yang mendasari kampanye fair trade oleh Oxfam. Organisasi ini menganjurkan agar mekanisme perdagangan internasional langsung dikaitkan dengan pemberantasan kemiskinan. Menurut Oxfam, peningkatan kesejahteraan yang tinggi yang dipicu oleh perdagangan di bawah globalisasi, tidak sebanding dengan perkembangan pengentasan kemiskinan.5 Alasan utama bagi munculnya gagasan fair trade adalah ketidakpuasan terhadap rejim perdagangan internasional yang didominasi oleh dorongan untuk menegakkan perdagangan bebas. Kaum liberal sangat yakin bahwa hanya melalui sistem perdagangan bebas, masyarakat dunia dapat memperoleh keuntungan maksimal. Menurut kaum liberal, perdagangan bebas (free trade) akan dengan sendirinya menciptakan international division of labour (pembagian kerja internasional) yang saling menguntungkan, dimana masing-masing negara akan mengekspor barang maupun jasa ke pasar internasional yang dianggapnya paling menguntungkan dari segi biaya produksi.6 Prinsip ini yang hingga saat ini di pegang teguh oleh negara-negara liberal-kapitalis untuk kemudian ditegakkan menjadi sebuah rejim perdagangan internasional yang harus dipatuhi semua negara.

Program Oxfam yang menghubungkan ekonomi skala kecil di negara berkembang dengan pasar global bertujuan memberikan kehidupan yang lebih layak bagi ribuan produsen berskala kecil dikawasan Amerika Latin, Afrika, Asia, Eropa Timur,

5

Oxfam international. Rigged Rules and Double Standards: Trade Globalism, and the Fight Against Poverty. New York: Oxfam International. halaman. 21-22.

6

(5)

Timur Tengah, dan Oceania. Pada umumnya, Oxfam membantu produsen kopi, teh, coklat, makanan ringan, kerajinan tangan, dan lainnya. 7 Oxfam menyadari, isu perdagangan internasional ini perlu ditangani secara serius. Salah satu isu penting yang memerlukan perhatian ekstra adalah krisis perdagangan kopi yang dihadapi oleh petani di negara berkembang. Kehidupan sekitar 25 juta petani kopi diseluruh dunia dihancurkan oleh jatuhnya harga jual kopi di pasar dunia. Masalah ini terjadi kebanyakan di negara berkembang di Asia, Amerika Latin, dan Afrika.

Salah satu negara yang paling menerima dampak negatif dari krisis ini adalah Mexico. Sebagai Organisasi non pemerintah internasional, Oxfam memberi perhatian yang khusus kepada krisis kopi Mexico. Petani kopi di wilayah selatan Meksiko yang paling miskin merasakan dampak yang sangat buruk dari krisis ini. Di Meksiko terdapat 280.000 petani kopi tradisional yang memiliki masalah kompleks, dipicu oleh rendahnya harga yang mereka peroleh dari penjualan kopi mereka.

Karena, sampai saat ini kopi merupakan salah satu pemasukan luar negeri terpenting dari sector agrikultur di Meksiko. Pada tahun 1999, ekspor kopi Meksiko bernilai US$800.000.000, yang merupakan 17,71% dari total ekspor dari sektor agrikultur. Panen kopi menyedot 500.000 pekerja, dan diperkirakan sekitar 3.000.000 orang dipekerjakan dalam aktivitas produksi, pemrosesan, dan penjualan kopi. Angka tersebut merupakan 6% dari populasi penduduk Meksiko yang aktif secara ekonomi. Sejak tahun 1999 sampai 2001, produksi kopi Meksiko telah turun sebesar 40%, ekspor turun 55%, dan penghasilan petani kopi turun sampai 70%. Hal ini antara lain disebabkan karena harga kopi di dunia yang terus menurun dan aktivitas transnasional companies (TNCs) dalam memaksimalkan profit.

7

(6)

Krisis yang memukul petani kopi Meksiko telah menyebabkan banyak masalah kompleks yang muncul tidak hanya di tingkat petani secara individual dan komunitasnya, namun juga di tingkat nasional, bahkan melewati batas negara. Di tingkat individual, petani dan keluarganya dihadapkan pada kemiskinan,yang berdampak pada malnutrisi, ketidaksanggupan memenuhi biaya kesehatan, tempat tinggal yang layak, dan berkurangnya akses terhadap pendidikan. Tingkat kemiskinan yang tinggi juga menyebabkan migrasi kaum pria untuk mencari pekerjaan yang lebih baik dan merubah fungsi lahan perkebunan kopi untuk aktivitas lain yang menimbulkan konsekuensi buruk pada lingkungan dan komunitas. Tren migrasi ini meningkatkan jumlah perempuan petani kopi yang kurang pengetahuan dan keterampilan dalam menghasilkan kopi yang berkualitas. Tanpa kopi yang berkualitas, penghasilan keluarga pun tidak dapat tertolong.8

Kesenjangan sosial ekonomi antara penduduk pribumi petani kopi dengan penduduk perkotaan juga menimbulkan potensi konflik yang mengancam keamanan nasional. Pemberontakan pernah mencuat pada tahun 1994 di Chiapas, salah satu negara bagian penghasil kopi terbesar. Konflik semacam ini bukan tidak mungkin dapat muncul lagi. Tujuan migrasi petani pria dari wilayah pedesaan Meksiko antara lain selain ke perkotaan juga ke Amerika Serikat. Masalah ini menjadi berkembang menjadi masalah yang melewati batas negara, disaat banyak orang Meksiko yang berusaha masuk ke Amerika Serikat secara ilegal.9

(7)

Mulai tahun 2001,di Mexico dilaksanakan program kopi organik berkoordinasi dengan kampanye fair trade Oxfam Amerika. Program ini merupakan proyek percontohan dalam membantu petani kopi berskala kecil di Meksiko. Strateginya adalah dengan memperluas akses mereka ke pasar global dan meningkatkan kemampuan produksi kopi bersertifikasi fair trade yang berkualitas. Kolaborasi ini bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup dan kapabilitas petani kopi berskala kecil, sekaligus menyediakan kopi berkualitas bagi konsumen.

Berdasarkan pemaparan di atas, peneliti tertarik untuk mengkaji tentang pernan Oxfam dalam membantu petani kopi di Meksiko

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas dan untuk memudahkan penganalisaan, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

"Bagaimana Peranan Oxfam dalam membantu petani kopi Meksiko?" .

1.3 Tujuan Penelitian

Melihat pada pokok permasalahan di atas maka dapat diuraikan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Bagaimana Peranan Oxfam dalam membantu petani kopi Meksiko melalui kampanye Fair Trade.

1.4 Penelitiaan Terdahulu

Sebelum peneliti melakukan penelitian tentang Peranan Oxfam dalam membantu petani kopi Meksiko melalui kampanye Fair Trade, terlebih dahulu peneliti akan menjelaskan tentang Confronting the Coffee Crisis: Can Fair Trade, Organic, and

(8)

Nicaragua?, yang telah dilakukan oleh Christopher M. Bacon dan The Benefits and Sustainability of Organic Farming by Peasant Coffee Farmers in Chiapas, Mexico,

yang telah dilakukan oleh María Elena Martínez-Torres.

Kedua penelitian tersebut memiliki kesamaan tentang konsep Fair Trade yang dilaksanakan dengan mengembangkan konsep keadilan dari John Rawls timbul pada tahun 1940 sebagai gerakan sosial di beberapa negara Eropa seperti Inggris, Belanda, Austria. Gerakan ini bertujuan untuk menolong produsen kecil (petani, perajin dan buruh) di negara-negara miskin atau Dunia Ketiga supaya mereka dapat terlepas dari jeratan kemiskinan dan mempertahankan keberlanjutan kehidupan mereka melalui sebuah kemitraan perdagangan yang didasarkan pada dialog, transparansi dan respek (baik produsen maupun konsumen).

Fair trade bertujuan untuk perbaikan penghidupan produsen melalui hubungan dagang yang sejajar, mempromosikan peluang usaha dan kesempatan bagi produsen lemah atau termarjinalisir meningkatkan kesadaran konsumen melalui kampanye Fair Trade, mempromosikan model kemitraan dalam perdagangan yang adil, mengkampanyekan perubahan dalam perdagangan konvensional yang tidak adil, melindungi Hak Azasi Manusia, pendidikan konsumen dan melakukan advokasi bagi terciptanya kondisi yang lebih baik, khususnya yang berpihak kepada produsen kecil sehingga mereka dapat berpartisipasi di pasar.10

Fair trade sebagai sebuah alternatif menawarkan kondisi perdagangan yang lebih baik bagi produsen kecil dan melindungi hak mereka yang selama ini terpinggirkan. Fair trade membantu produsen kecil untuk memperoleh kehidupan yang layak melalui peningkatan pendapatan, melindungi hak produsen kecil atas akses ke pasar, menyalurkan aspirasi dan pendapat mereka, tidak diskriminatif terhadap perempuan yang selama ini menjadi warga

10

(9)

kelas dua dan korban langsung atas perdagangan yang tidak adil, juga melindungi lingkungan dari kerusakan karena minimnya penggunaan bahan-bahan kimiawi.11

1.5 Landasan Konsep

1.5.1 NGO

Definisi NGOs yang dipakai di sini adalah definisi menurut Salamon dan Anheier, yaitu :

“NGOs adalah organisasi yang memiliki karakter sebagai berikut: formal,

dalam hal ini mempunyai pertemuan rutin, mempunyai kantor, sebuah set prosedur dan tingkatan ketetapan organisasional: swasta, secara institusional terpisah dari negara; nirlaba, tidak mensirkulasikan keuntungan yang didapat kepada pemilik, direktur, ataupun dewan pengurus; mengurus diri sendiri, dalam hal ini memiliki prosedur internal sendiri dan tidak dikontrol oleh entitas di luar organisasi; sukarela, melibatkan partisipasi sukarela pada tingkat yang berarti baik dalam aktivitas actual juga dalam manajemen masalah internal; non-religius, tidak berlandaskan pada promosi kepercayaan atau agama tertentu; dan non-politis, tidak pada berlandaskan promosi kandidat dalam pemilihan jabatan pemerintahan”.12

Organisasi semacam ini telah menempatkan diri dalam posisi yang penting dalam bidang sosial, ekonomi, dan politik di seluruh dunia saat ini. Data menunjukkan pada tahun 1909 terdapat 176 buah NGOs, dan jumlah ini meningkat tajam sejak

11

María Elena Martínez-Torres. 2007. The Benefits and Sustainability of Organic Farming by Peasant Coffee Farmers in Chiapas, Mexico, The MIT Press Cambridge, Massachusetts London, England

12

(10)

tahun 1964, hingga pada tahun 1993 terdapat 28.900 buah NGOs transnasional.13 Para pakar berkomentar bahwa berkembangnya jumlah, ukuran, dan bidang ruang lingkup NGOs adalah karena adanya pergeseran kebijakan konvensional bahwa pembangunan sosial adalah kewajiban utama dari negara dan pasar.14

Saat ini, tidak dapat di pungkiri bahwa keberadaan non-governmental organizations (NGOs) sebagai bagian dari aktor transnasional yang ada, sedikit banyak telah mempengaruhi sistem internasional, tidak terkecuali perdagangan internasional. Oxfam, sebuah NGO yang bermarkas di Oxford, Inggris, merupakan salah satu pionir dari gagasan fair trade (perdagangan yang adil) sebagai alternatif bagi free trade (perdagangan bebas) yang terus menerus di kampanyekan oleh negara-negara liberal dan didukung oleh rejim internasional sejak dari GATT (General Agreements on Trade and Tarrifs) hingga ke WTO (World Trade Organization).

NGOs juga seringkali dimasukan ke dalam kelompok organisasi sukarela (voluntary organization), organisasi nirlaba (non-profit), dan organisasi perantara (intermediary organization). NGOs juga sering disebut sebagai organisasi yang berfungsi sebagai pendamping anggota masyarakat yang miskin dan tertindas.

Bahkan menurut John Clark, NGOs harus menolong masyarakat miskin untuk meyakinkan bahwa prioritas-prioritasnya jelas dan realistis.15 Hal ini berhubungan dengan promosi dan perlindungan hak asasi manusia yang sering kali menjadi agenda utama dari NGOs.

(11)

hal ini khususnya petani kopi yang sedang mengalami kerugian akibat harga kopi dunia yang anjlok mengingat petani kopi menggantungkan kehidupan perekonomiannya pada kopi. Oxfam memiliki program untuk mengatasi kehancuran harga kopi dunia dengan fair trade. Sebagai bagian dari promosi Oxfam's Fair Trade, Oxfam bekerjasama dengan mitra lokal untuk kampanye untuk perubahan peraturan perdagangan yang tidak adil baik di tingkat nasional dan global.

Oxfam juga memberikan dukungan pada organisasi-organisasi kerjasama petani kopi Meksiko di tingkat negara bagian untuk memperoleh dampak langsung bagi petani. Dukungan ini termasuk pada program pelatihan dan peningkatan kualitas produksi kopi fair trade yang memiliki harga lebih baik dibandingkan dengan harga kopi konvensional. Dalam masalah ini, pemerintah Meksiko bersama mekanisme pasar, sama-sama tidak mampu menjalankan perannya. Oleh karena itu, diperlukan suatu entitas yang mampu dan peduli akan masalah ini. Hal inilah yang mendorong penulis untuk mengetahui lebih jauh peran Oxfam dalam membantu petani kopi meksiko melalui sistem fair trade yang mereka terapkan.

1.5.2 Free Trade

Konsep Free trade yang dipakai dalam penelitian ini adalah berdasarkan defeninisi dari The Routledge Dictionary of Politics, Third Edition yang meyebutkan bahwa:

“Free trade is an international economic system in which no country sets tariff

(12)

allowed varying degrees of freedom of trade among themselves and put up collective barriers against other countries.”

Free trade adalah suatu bentuk penjabaran ekonomi suatu negara yang mekanisme kebijakan perekonomiannya diserahkan kepada kebijakan pasar dengan meminimalkan seminim mungkin peran negara bahkan diharapkan sama sekali tidak ada intervensi/campur tangan dari negara. Prinsip ini berpijak pada teori ekonomi Adam Smith, seorang filosof dalam bukunya The Wealth of Nations (1776) yang mengharamkan campur tangan pemerintah dalam mekanisme pasar karena pasar akan mampu menggenahi dirinya sendiri. Tangan-tangan tak terlihat akan menciptakan keseimbangan penawaran dan permintaan dalam pasar komoditas maupun pasar surat-surat berharga (pasar uang dan pasar modal). Intinya adalah akumulasi modal dengan keniscayaan memperoleh keuntungan semaksimal-maksimal nya karena pasar mengatur dirinya sendiri.

1.5.3 Fair Trade

Fair Trade menurut Jacqueline De Carlo dalam bukunya yang berjudul Fair Trade A Beginner’s Guidemengungkapkan bahwa:

“Fair Trade is a trading partnership, based on dialogue, transparency, and

respect, that seeks greater equity in international trade. It contributes to sustainable development by offering better trading conditions to, and securing the rights of, marginalized producers and workers – especially in the South. Fair Trade Organizations (backed by consumers) are actively engaged in supporting producers, in awareness raising and in campaigning for changes in the rules and practices of conventional international trade”.16

16

(13)

Fair Trade adalah sebuah gerakan sosial yang muncul akibat adanya ketidakadilan antara produsen dan konsumen. Seringkali terjadi, konsumen merasa bahwa produsen harus mengeluarkan biaya yang lebih tinggi terhadap suatu produk dari yang seharusnya. Sementara itu, hal yang sama pun juga dirasakan oleh produsen, terutama produsen yang skala usahanya masih kecil. Di sinilah kemudian muncul konsep Fair Trade yang berusaha untuk mengupayakan sebuah kemitraan perdagangan yang didasarkan pada dialog, transparansi dan respek dari kedua belah pihak. Seiring dengan berjalannya putaran waktu, konsep Fair Trade ini pun semakin berkembang pula.17

Hal tersebut berhubungan dengan konsep fair trade yang di bawa oleh Oxfam sejak awal berdirinya. Fair trade oleh Oxfam didefinisikan suatu gerakan internasional yang mencoba memberikan jaminan bahwa produsen di negara- negara miskin mendapat kontrak yang adil yang mencakup harga yang pantas bagi produk-produk mereka, kontrak-kontrak pembelian jangka panjang, dukungan untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan, dan peningkatan produktivitas. 18

1.5.4 Peranan

Dalam setiap tindakan, peranan merupakan aspek yang dinamis dari kedudukan. Tidak ada peranan tanpa kedudukan atau kedudukan tanpa peranan. Menurut Soerjono Soekamto dalam bukunya Sosiologi Suatu Pengantar menjelaskan bahwa Peranan mencakup tiga hal yaitu:

17

http://yainal.web.id/business-development/fair-trade-sebagai-salah-satu-strategi-pemasaran/ di akses pada tanggal 5 januari 2011

18

(14)

1. Peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau tempat

seseorang dalam masyarakat. Peranan dalam arti ini merupakan rangkaian peraturan-peraturan yang membimbing seseorang dalam kehidupan kemasyarakatan.

2. Peranan adalah suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan oleh individu dalam

masyarakat organisasi.

3. Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting bagi

struktur sosial masyarakat 19

1.6 Hipotesis Masalah

Oxfam di meksiko berperan dalam mengatasi kehancuran harga kopi dunia dengan menerapkan sistem fair trade. Sebagai bagian dari promosi Oxfam's Fair Trade, Oxfam bekerjasama dengan mitra lokal untuk kampanye untuk perubahan peraturan perdagangan yang tidak adil baik di tingkat nasional dan global.

Oxfam juga memberikan dukungan pada organisasi-organisasi kerjasama petani kopi Meksiko di tingkat negara bagian untuk memperoleh dampak langsung bagi petani. Dukungan ini termasuk pada program pelatihan dan peningkatan kualitas produksi kopi fair trade yang memiliki harga lebih baik dibandingkan dengan harga kopi konvensional

1.7 Ruang Lingkup

1.7.1 Batasan Waktu

Pembatasan waktu yang diberikan oleh penulis adalah tahun 1999 sampai tahun 2006. Tahun 1999 adalah tahun jatuh curamnya harga kopi dunia, dan pada tahun 2006 Oxfam berhasil memasukan dua klausula pada konsorsium perdagangan bebas, di bidang agrikultur

19

(15)

yang diselenggarakan oleh WTO di Cebu, pertama tentang pengurangan hambatan non-tarif di negara-negara tujuan ekspor kopi dan kedua, pembebasan sertifikasi di negara asal, yaitu kopi dari Meksiko.

1.7.2 Batasan Materi

Penulis memilih Oxfam karena Oxfam merupakan NGOs yang memberikan perhatian besar terhadap masalah kemiskinan dan ketidakadilan yang yang dialami oleh Negara-Negara Dunia Ketiga. Krisis perdagangan kopi dibahas karena kopi merupakan salah satu komoditas terpenting kedua di dunia setelah minyak bumi, dimana harga kopi yang menurun drastis sangat berpengaruh bagi kehidupan petani kopi di Afrika dan Amerika Latin, termasuk di Meksiko. Meksiko dipilih karena kompleksitas masalah yang dihadapi petani kopi di negara ini dan karena Meksiko mempunyai partisipan program kopi fair trade yang cukup signifikan

1.8 Metode Penelitian

1.8.1 Metode Penelitian

(16)

peristiwa-peristiwa yang berhubungan dengan upaya Oxfam sebagai NGOs dalam mengatasi krisis penurunan harga kopi dunia yang berdampak pada petani kopi Meksiko.

1.8.3 Teknik pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan cara menggunakan metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, website dan lain sebagainya yang diterbitkan oleh berbagai lembaga atau instansi yang berkaitan dengan topik yang peneliti teliti. Data mengenai penelitian ini bersumber dari perpustakan pusat Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), perpustakaan AR. Fachrudin (UMM), Lab HI UMM, perpustakaan Daerah Kota Malang dan website yang terkait dengan topik dalam penulisan skripsi ini.

1.8.4 Teknik Analisa Data

Penulis dalam penelitian ini menggunakan data kualitatif, baik dari buku, jurnal, artikel dan website resmi. Penjelasan akan berdasarkan fakta-fakta dan data yang diperoleh. Adapun data-data angka statistik hanya digunakan sebagai penunjang fakta yang ditemukan.

1.8.5 Jenis Data

(17)

1.8.6 Metode Penulisan

Metode penulisan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deduktif. Dimana peneliti akan menggambarkan suatu kondisi umum lalu memaparkan secara khusus pengaruh dari masalah yang lebih dahulu digambarkan tersebut.

1.9 Argumen Dasar

Keberadaan Oxfam di meksiko tidak terlepas dari tujuan serta misi dari Oxfam intenasional. Membuat perubahan ke yang lebih baik, baik dalam hal hak asasi, keadilan , kemiskinan, serta kesenjangan antara si miskin dan si kaya. Oxfam di Meksiko dalam hal ini khususnya petani kopi di Meksiko yang sedang mengalami kerugian akibat harga kopi dunia yang anjlok mengingat petani kopi menggantungkan kehidupan perekonomiannya pada kopi. Oxfam memiliki program untuk mengatasi kehancuran harga kopi dunia dengan fair trade. Sebagai bagian dari promosi Oxfam's Fair Trade, Oxfam bekerjasama dengan mitra lokal untuk kampanye untuk perubahan peraturan perdagangan yang tidak adil baik di tingkat nasional dan global. Berdasrkan pemaparan tersebut, maka argument dasar dalam penelitian ini adalah Kampanye Fair Trade yang dipromosikan Oxfam meningkatkan kehidupan petani kopi Meksiko melalui program-programnya.

1.10 Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan yang akan peneliti paparkan terbagi menjadi 4 bab yaitu :

(18)

merupakan salah satu pionir dari gagasan fair trade (perdagangan yang adil) sebagai alternatif bagi free trade (perdagangan bebas) yang terus menerus di kampanyekan oleh negara-negara liberal dan didukung oleh rejim internasional sejak dari GATT (General Agreements on Trade and Tarrifs) hingga ke WTO (World Trade Organization).

Bab II Berisikan uraian objek penelitian, yaitu membahas lebih spesifik tentang latar belakang kebangkitan Oxfam sebagai NGOs yang keberadaannya telah diakui di hampir seluruh dunia dan kampanye terbesar yang dijalankan Oxfam sejak tahun 1960an, yaitu kampanye fair trade dan berisikan beberapa uraian mengenai krisis salah satu komoditas yang paling banyak dikonsumsi di dunia, yaitu kopi. Pada bab ini juga dibahas faktor-faktor yang menyebabkan krisis tersebut.

Bab III Berisi tentang pembahasan. Yaitu penurunan harga kopi dunia kemudian mengenai peran Oxfam di Meksiko dan kampanye Fair Trade di Meksiko

(19)

I

PERANAN OXFAM DALAM MEMBANTU PETANI KOPI

MEKSIKO

SKRIPSI

Disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana ilmu politik (S.IP) strata-1

Oleh:

Mohamad Iqbal Zakaria Widodo NIM (201310360312189)

JURUSAN HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(20)

II

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI

Nama : Mohamad Iqbal NIM : 201310360312189 Jurusan : Hubungan Internasional Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Judul Skripsi : Peranan Oxfam Dalam Membantu Petani kopi Meksiko

Disetujui,

DOSEN PEMBIMBING

Pembimbing I Pembimbing II

Dyah Estu K., M.Si M. Syaprin Zahidi, M.A

Mengetahui,

Dekan FISIP UMM Ketua Jurusan Hubungan Internasional

(21)

III

LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Mohamad Iqbal NIM : 201310360312189 Jurusan : Hubungan Internasional Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Judul Skripsi : Peranan Oxfam Dalam Membantu Petani kopi Meksiko

Telah dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Jurusan Hubungan Internasional Dan dinyatakan LULUS Pada hari: Sabtu, 19 Juli 2014

Tempat: Ruang Kuliah 612, lantai 6 GKB 1 Universitas Muhammadiyah Malang

Mengesahkan, Dekan FISIP- UMM

Dr. Asep Nurjaman, M.Si

Dewan Penguji:

1. Gonda Yumitro., M.A. ( )

2. Peggy Puspa K., M.Sc. ( )

3. Dyah Estu K., M.Si. ( )

(22)

IV

BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI

Nama : Mohamad Iqbal NIM : 201310360312189 Jurusan : Hubungan Internasional Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Judul Skripsi : Peranan Oxfam Dalam Membantu Petani kopi Meksiko

Pembimbing : 1. Dyah Estu K., M.Si 2. M. Syaprin Zahidi, M.A Kronologi Bimbingan :

Tanggal Paraf Pembimbing Keterangan

Pembimbing I Pembimbing II

November 2010 Mengajukan Judul

Januari-Maret 2011 Bimbingan

2 Mei 2011 ACC Seminar

20 Mei 2011 Seminar Proposal

Nopember 2013 Revisi Seminar

Desember 2014 ACC BAB II

Januari ACC BAB III

Mei ACC BAB IV

5 Juli 2014 ACC Ujian

19 Agustus 2014 Ujian Skripsi

Malang, 16 Mei 2012

Disetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

(23)

V

PERNYATAAN ORISINALITAS

Yang bertandatangan dibawah ini :

Nama : Mohamad Iqbal Zakaria Widodo

Tempat, tanggal lahir : Tulungagung, 20 Mei 1988

NIM : 201310360312189

Jurusan : Hubungan Internasional

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Menyatakan bahwa karya ilmiah (skripsi) dengan judul :

PERANAN OXFAM DALAM MEMBANTU PETANI KOPI MEKSIKO

Adalah bukan karya tulis ilmiah (skripsi) orang lain, baik sebagian ataupun seluruhnya, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah saya sebutkan sumbernya dengan benar.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapatkan sanksi sesuai denagn ketentuan yang berlaku.

Malang, 11 Agustus 2014 Yang menyatakan,

(24)

VI

KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat, taufik dan hidayah-Nya, penyusunan skripsi yang berjudul “Peranan OXFAM Dalam Membantu Petani Kopi Meksiko” dapat diselesaikan dengan baik.

Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan skripsi ini banyak mengalami kendala, namun berkat bantuan, bimbingan, kerjasama dari berbagai pihak dan berkah dari Allah SWT sehingga kendala-kendala yang dihadapi tersebut dapat diatasi. Untuk itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada Ibu Dyah Estu K., M.Si selaku pembimbing I dan Bapak M.Syaprin Zahidi, M.A selaku pembimbing II yang telah dengan sabar, tekun, tulus dan ikhlas meluangkan waktu, tenaga dan pikiran memberikan bimbingan, motivasi, arahan, dan saran-saran yang sangat berharga kepada penulis selama menyusun skripsi.

Selanjutnya ucapan terima kasih penulis sampaikan pula kepada:

1. Bapak Dr. Muhadjir Effendy, MAP selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang

2. Bapak Dr. Asep Nurjaman, M.Si selaku Dekan FISIP Universitas Muhammadiyah Malang

3. Bapak Drs. Abdullah Masmuh, M.Si selaku Pembantu Dekan I FISIP Universitas Muhammadiyah Malang yang sudah membantu saya dalam melengkapi syarat untuk ujian skripsi.

(25)

VII

5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Malangyang telah memberi bekal ilmu pengetahuan sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dan menyelesaikan penulisan skripsi ini.

6. Bapak dan Ibu Staff TU Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu PemerintahanUniversitas Muhammadiyah Malangyang telah meluangkan banyak waktu dalam memberikan bantuan moral, spiritual dan material sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dan penulisan skripsi ini.

7. Rekan-rekan Mahasiswa Program Studi Hubungan Internasional yang telah banyak memberikan masukan kepada penulis baik selama dalam mengikuti perkuliahan maupun dalam penulisan skripsi ini.

8. Ibunda Rina, Ayahanda Widodo, Adik saya Emil, Maria dan keluarga yang sangat banyak memberikan bantuan moril, material, arahan, dan selalu mendoakan keberhasilan dan keselamatan selama menempuh pendidikan.

9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebut satu persatu yang telah membantu dalam penyelesaian penulisan skripsi ini.

Akhirnya, dengan segala kerendahan hati penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan, sehingga penulis mengharapkan adanya saran dan kritikyang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Malang, 3 Juli 2014

(26)

VIII

UNGKAPAN PERSEMBAHAN

“Aku akan berjalan bersama mereka yang berjalan karena aku tidak akan berdiri diam sebagai penonton yang menyaksikan perarakan berlalu.” –Khalil Gibran–

“Tanpa keluarga, manusia, sendiri di dunia, gemetar dalam dingin.”

Aku persembahkan skripsi ini untuk Ibu, Bapak, Emil (adikku yang menjadi penyemangat), dan Maria Ulfa Calon Istriku nanti (amiinn).

“Sahabat adalah salah satu sumber kebahagiaan dikala kita merasa tidak bahagia.”

Tertulis ucapan terima kasih untuk sahabatku Sururin (suatu saat kita akan menjadi pokemon trainer bersama2 :D), Himawan (someday we will play Monster Hunter 4U together :D),Oscar, Pewe, BonBon (Terimakasih sudah mengajari saya menjadi ranger yang baik), Siklum, Ilham, Bowo, teman-teman VOC dan Teman-teman komunitas FTC yang selalu memberikan semangat, nasihat, dan doa ketika aku sedang menyelesaikan skripsi.

“ …. dialah yang bisa mengisi kekuranganmu, bukan mengisi kekosonganmu.” –Khalil Gibran-

Terima kasih untuk “Erna Rahmawati, Fera, Puspita, Putu, dan Hadi Suryawan” sahabat yang selalu meluangkan waktunya untuk berdiskusi agar skripsi ini tersusun indah.

“Dalam manisnya persahabatan, biarkanlah ada tawa kegirangan” -Khalil Gibran-

Terima kasih kepada rekan-rekan HI angkatan 2006 , Havidz, Frizik, Hamka dan Teman-teman lain yang belum saya sebutkan disini

Semoga keakraban kita tidak hanya sampai disini.

Aku datang, aku bimbingan, aku ujian, aku revisi, dan aku menang.

(27)

IX

BAB II OXFAM DAN KONDISI PETANI KOPI MEKSIKO 2.1. Latar Belakang Oxfam ... 23

2.1.2. Sejarah Berdirinya Oxfam ... 24

(28)

X

2.1.4 Visi dan Misi OXFAM ... 28

2.1.4. Sumber Dana ... 30

2.1.5 Legitimasi Oxfam ... 31

2.2. OXFAM dan Fair Trade ... 33

2.2.1. Kampanye Fair Trade International ... 33

2.2.2. Kampanye Fair Trade OXFAM ... 35

2.3 Kondisi Petani Kopi di Meksiko ... 40

2.4. Faktor-Faktor Penyebab Krisis Kopi di Meksiko ... 42

2.4.1 Restrukturasi Pasar ... 44

2.4.2. Teknologi dan Teknik Roaster Baru ... 45

2.4.3. Tidak Ada ALternaif Pengganti Tanaman Kopi ... 46

2.4.4 Masuknya Brazil dan Vietnam Sebagai Pemain Besar Baru ... 46

BAB III FAIR TRADE DAN PERANAN OXFAM DI MEKSIKO 3.1. Penurunan Harga Kopi Dunia ... 49

3.2. Dampak Krisis Kopi Di Meksiko ... 52

3.3. Usaha Dalam Negeri Meksiko Dalam Mengatasi Krisis ... 55

3.5 Usaha OXFAM Dalam Menangani Krisis Perdagangan Kopi di Meksiko ... 57

3.5.1 Peranan OXFAM Amerika di Oaxaca ... 60

3.5.2. Peranan OXFAM Great Britain di Chiapas ... 61

3.5.3. Cafedirect ... 62

3.5.4. Kampanye Fair Trade ... 63

3.5.5. Publikasi ... 67

BAB IV PENUTUP ... 71

(29)

XI

DAFTAR PUSTAKA

1. Buku

Atkins, G. Pope. 1999. Latin America And The Carribean In The International Sistem. Colorado: Westview Press

Clark, John. 1991. Democratizing: The Role of Voluntary Organization. London: Earthscan Publications Ltd.

Hadiwinata, Bob S. 2002. Politik Bisnis Internsional. Yogyakarta: Kanisius __________, Bob S. 1997. "Dilema Pemberdayaan: LSM, Pemerintah, dan

Masyarakat Sipil", dalam Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, tahun VIII, No. 20, Juli.

Hira Jhamtani, 2005, WTO dan Penjajahan Kembali Dunia Ketiga. Yogyakarta : INSIST Press.

Lairson, Thoma D. & David Skidmore. Internasional Political Economy, the Struggle for Power and Wealth. London: Harcourt Brace College Publishers

(30)

XII 3. Internet (web site) :

http:/www.oxfom.org/program&campaigns.thm diakses tanggal. 31 Oktober 2010.

http://yainal.web.id/business-development/fair-trade-sebagai-salah-satu-strategi-pemasaran/ di akses pada tanggal 5 januari 2011

http:/www.oxfam.org.nz/imgs/.../07.03.28%20oxfam%20in%20nias%20update.p df. di akses pada tanggal 25 Februari 2011

Referensi

Dokumen terkait

Penyusutan adalah kegiatan pengurangan jumlah Arsip dengan cara pemindahan Arsip Inaktif dari Unit Pengolah ke Unit Kearsipan, pemusnahan Arsip yang tidak

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa interaksi antara perlakuan telur pasteurisasi dan lama simpan tidak memberikan pengaruh yang nyata (P>0,05) terhadap daya

Intisari - Motor soft start adalah perangkat yang digunakan pada motor AC, bertujuan untuk mengurangi beban dan torsi motor sesaat pada saat pertama kali motor

Media gambar bercerita yang disajikan dan dibuat oleh anak lebih menarik dan lebih mudah untuk dibuat oleh anak Berdasarkan temuan-temuan pada siklus III, dapat disimpulkan

Ke ma mpuan ketera mpilan berb icara anak dengan media ga mbar dan metode bercakap- cakap pada anak Kelo mpok Berma in Negeri Pe mbina Kota Mojokerto me miliki

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh sistem dan masing- masing subsistem pengendalian mutu terpadu terhadap produktivitas tenaga kerja di

dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri tentang Persyaratan Teknis Alat dan Perangkat Telekomunikasi Jarak Dekat (Short Range Devices);.. Mengingat

Video klip yang merupakan kumpulan potongan-potongan visual yang dirangkai dengan atau tanpa efek-efek tertentu dan disesuaikan berdasarkan ketukan- ketukan pada irama lagu,