• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MOTIVASI DAN KEMAMPUAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN CV. CAHAYA MAS MALANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MOTIVASI DAN KEMAMPUAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN CV. CAHAYA MAS MALANG"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MOTIVASI DAN KEMAMPUAN TERHADAP

KINERJA KARYAWAN CV. CAHAYA MAS MALANG

SKRIPSI

Oleh

WANGSIT ADI WINOTO

08610084

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

(2)

PENGARUH MOTIVASI DAN KEMAMPUAN TERHADAP

KINERJA KARYAWAN CV. CAHAYA MAS MALANG

SKRIPSI

UntukMemenuhi Salah SatuPersyaratanMencapai

DerajatGelarSarjanaEkonomi

Oleh

WANGSIT ADI WINOTO

08610084

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikumWr.Wb

Segalapujibagi

Allah

SWT,

kepada-Nyasayapanjatkan

rasa

pujisyukuratasrahmatdankarunia-Nya,

sehinggapenulisanskripsidenganjudul

PENGARUH

MOTIVASI

DAN

KEMAMPUAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN CV. CAHAYA MAS

MALANG

dapatterselesaikan.

Adapunpenulisanskripsiinibertujuanuntukmemenuhisalahsatupersyaratanmencapa

igelarSarjana Strata I EkonomipadaUniversitasMuhammadiyah Malang.

Penulisanskripsiinitidakakanselesaitanpaadanyabimbingan, bantuan, saran

dando’asertadorongandariberbagaipihak.

Dengansegalakerendahanhati,

perkenankanlahpenulismenyampaikan

rasa

terimakasih

yang

sebesar-besarnyakepada:

1.

Bapak Dr. H. MuhajirEfendi, MAP selaku Rektor UniversitasMuhammadiyah

Malang.

2.

Bapak Dr. Nazaruddin Malik, SE, M.Siselaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Muhammadiyah Malang.

3.

Ibu Dra. Aniek Rumijati, MM, selaku Ketua Jurusan Manajemen Universitas

(10)

4.

Bapak Dr. Nazaruddin Malik, SE, M.Siselaku Dosen Pembimbing Pertama

dan Ibu Dra. Sandra Irawati, MM.selaku Dosen Pembimbing Kedua yang

telah memberikan bimbingan serta petunjuk dengan sabar hingga penulisan

skripsi ini selesai.

5.

Bapak H. Shobariselaku Dosen Wali Kelas B Manajemen 2008 yang telah

memberikan bantuan dan nasehat selama menempuh perkuliahan.

6.

Bapak/ Ibu Dosen Manajemen yang telah memberikan pengetahuan selama

masa perkuliahan, sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini.

7.

Seluruh karyawan CV. Cahaya Mas, khususnya Pak Indra P. yang telah

bersedia dan bekerja sama dengan baik dalam membantu penyelesaian skripsi

ini.

8.

Kedua orang tua tercinta yang selalu memberikan dukungan baik secara moral

maupun materi serta do’anya sehingga dapat

menyelesaikan skripsi ini serta

juga adik-adikku Arum dan Laras.

9.

Keluarga besar Ollong dan Rimosan yang selalu memberikan dukungan baik

secara moral maupun materi serta doa’nya sehingga dapat menyelesaikan

skripsi ini.

10.

Teman-teman satu angkatan Manajemen 2008, khususnya para sahabat yang

selalu memberikan arahan, masukan, dan semangat Farok, Wahyudi, Lambert

Makambak, Faizal Anwar (Xcal), Febriliandika Dwi Cahyo (Cahyo), Rony,

dan teman-teman lainnya yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu,

terima kasih atas bantuan kalian selama ini, sehingga skripsi ini

(11)

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan

yang disebabkan keterbatasan peneliti, oleh karena itu peneliti mengharapkan

saran yang membangun agar tulisan ini bermanfaat bagi yang membutuhkan.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Malang, November2012

Penulis

(12)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

ABSTRAK ... x

BAB I.

PENDAHULUAN

A.

LatarBelakangMasalah ... 1

B.

RumusanMasalah ... 4

C.

Tujuan Penelitian ... 5

D.

Manfaat Penelitian ... 5

E.

Batasan Masalah ... 6

BAB II.

TINJAUAN PUSTAKA

A.

LandasanPenelitianTerdahulu ... 7

B.

LandasanTeori ... 9

1.

PengertianMotivasi ... 9

2.

TeoriMotivasi ... 13

3.

Jenis-Jenis Motivasi ... 14

4.

Proses Motivasi ... 15

5.

Model-Model Motivasi ... 16

6.

MetodeMotivasi ... 17

7.

Pengertian Kemampuan ... 18

8.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemampuan Kerja

Karyawan Terhadap Organisasi ... 19

(13)

10.

Pengertian Kinerja Karyawan ... 21

11.

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja ... 22

12.

Hubungan Antara Motivasi, Kemampuan, dan Kinerja ... 24

13.

PengukuranKinerja... 24

C.

Kerangka Pikir ... 25

D.

Hipotesis... 26

BAB III. METODE PENELITIAN

A.

LokasiPenelitian ... 27

B.

BentukPenelitian ... 27

C.

Populasidan Sampling ... 27

D.

DefinisiOperasionalVariabel ... 28

E.

Data dan Sumber Data ... 31

F.

TeknikPengumpulan Data ... 32

G.

TeknikPengukuran Data ... 32

H.

TeknikPengujianData ... 33

I.

TeknikAnalisis Data ... 35

J.

PengujianHipotesis... 37

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.

GambaranUmum Perusahaan ... 39

1.

SejarahSingkatPerusahaan ... 39

2.

Struktur Organisasi ... 39

3.

Deskripsi Jabatan ... 41

4.

Upah dan Sistem Penggajian... 43

5.

Kesejahteraan Karyawan ... 44

6.

Penghargaan ... 45

7.

Personalia ... 45

B.

GambaranKarakteristikResponden ... 46

1.

Tingkat UsiaResponden ... 47

(14)

C.

UjiInstrumen ... 49

1.

UjiValiditas ... 49

2.

UjiReliabilitas ... 50

D.

HasilAnalisis Data... 51

1.

HasilAnalisisRentangSkala ... 51

2.

HasilAnalisisRegresi Linier Berganda ... 57

a.

PersamaanRegresi Linier Berganda ... 58

b.

NilaiKoefisienDeterminasi (R

2

) ... 61

c.

Nilai Koefisien Korelasi Berganda ... 61

d.

UjiHipotesis (UjiF) ... 61

e.

UjiHipotesis (Uji t)... 63

3.

PembahasanHasilPenelitian ... 65

BAB V.

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 71

B. Saran ... 72

DAFTAR PUSTAKA

(15)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 HirarkiKebutuhan Maslow ... 13

Gambar 2.2 Motivasi,KemampuandanKinerjaKaryawan ... 25

Gambar 4.1 Struktur Organisasi CV. Cahaya Mas ... 40

Gambar 4.2 Daerah Penerimaan dan Penolakan Uji Secara Simultan (Uji F) ... 63

Gambar 4.3 Uji Secara parsial (Uji t) Untuk Variabel Motivasi ... 64

Gambar 4.4 Uji Secara parsial (Uji t) Untuk Variabel Kemampuan ... 65

(16)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 7

Tabel 3.1 Rentang Skala ... 36

Tabel 4.1 Karyawan CV. Cahaya Mas ... 46

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 47

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 48

Tabel 4.4 Uji Validitas ... ... 49

Tabel 4.5 HasilUjiReliabilitas ... 50

Tabel 4.6 VariabelMotivasi (X

1

) ... 51

Tabel 4.7 VariabelKemampuan (X

2

) ... 54

Tabel 4.8 Variabel Kinerja (Y) ... 56

Tabel 4.9 HasilAnalisisRegresi Linier Berganda ... 58

Tabel 4.10 Uji F ... 62

(17)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 KuisionerPenelitian

Lampiran 2 UjiReabilitas

Lampiran 3 UjiRegresi linier berganda

Lampiran 4 UjiValiditas

Lampiran 5 UjiRentangSkala

(18)

DAFTAR PUSTAKA

As’ad, Moh. 1999.

PsikologiIndustri. PenerbitLiberti, Yogyakarta.

Asri, Marwan. 1986. PengelolaanKaryawan. BPFE : Yogyakarta.

Dharma,

Agus.

2004.

ManajemenSupervisi

:PetunjukPraktisbagi

Supervisor.

Edisirevisi.Cetakanke6.Jakarta

:

Raja

GrafindoPersada.

Foster, Bill. 2001.PembinaanuntukPeningkatanKinerjaKaryawan. PPM :

Jakarta.

Handoko, T. Hani. 1984. ManajemenEdisi 2. BPFE : Yogyakarta : Jakarta.

Hasibuan, Malayu S.P. 2005.

ManajemenSumberDayaManusia. Bandung

:BumiAksara.

J, Ravianto. 1986.PengukuranKinerja. Kanisius, Yogyakarta.

Mangkunegara, AA Anwar Prabu. 2000.

ManajemenSumberDayaManusia

Perusahaan.Bandung :RemajaRusdakarya.

Manulang, 1984.ManajemenPersonalia.Ghalia Indonesia. Jakarta.

Mathis,

Robert

L

&

John

H.

Jackson.

2001.

ManajesenSumberDayaManusia.

Buku1.Jakarta

:PenerbitSalembaEmpat.

Rivai,Veihzal. 2004.

ManajemenSumberDayaManusiauntukPerusahaan

:Dari TeorikePraktek. Jakarta : PT. Raja GrafindoPersada.

Robbin,

Stephen

P.

1996.Perilaku

Organisasi.

AlihBahasaHadayanaPudjaatmaka. Jakarta : PT. Prhenalindo

Sugiyono,2002.MetodePenelitianAdministrasi. Cetakankedelapan.Bandung

:Alfabeta

Umar, Husen. 2001.

RisetSumberDayaManusiaDalamOrganisasi. Jakarta

:GramediaPustakaUtama.

(19)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada era globalisasi saat ini, sumber daya manusia memiliki

peranan yang sangat penting dalam menentukan maju dan mundurnya suatu

perusahaan. Sumber daya manusia merupakan suatu aspek yang diperlukan

dan dibutuhkan oleh suatu perusahaan dalam rangka meningkatkan kinerja

perusahaan tersebut. Sebab kunci sukses suatu perusahaan bukan hanya pada

keunggulan teknologi dan tersedianya dana saja. Tapi faktor manusia

merupakan faktor yang terpenting pula. (J. Ravianto, 1986).

Perusahaan harus mampu meningkatkan kemampuan dan kinerja

karyawan mereka dalam memenuhi harapan dari konsumen. Sektor

pendidikan adalah salah satu sektor terpenting dalam meningkatkan Sumber

Daya Manusia (SDM). Pendidikan merupakan hak dasar dan wajib yang

harus diperoleh dan dimiliki oleh seseorang sebagai bekal kehidupannya

kelak. Dalam dunia pendidikan buku sebagai salah satu media sarana dan

prasarana dalam menunjang dan memajukan tingkat pengetahuan serta

wawasan seseorang.

Motivasi dan kemampuan kerja yang baik dapat juga menunjang

keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya. (Keith Davis,

1964). Karyawan yang bekerja pada suatu perusahaan dituntut memiliki

motivasi dan juga integritas yang tinggi dan juga loyal pada perusahaan.

(20)

2

motivasi serta kemampuan yang tinggi dalam rangka meningkatkan kinerja

perusahaan dan juga tentunya dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan

tempat karyawan bekerja.

Dalam hal ini, kemampuan memberikan peranan yang sangat tinggi

dalam rangka meningkatkan motivasi dan kinerja karyawan. Motivasi

merupakan faktor yang harus diperhatikan oleh perusahaan. Motivasi sendiri

merupakan satu penggerak dari dalam hati seseorang untuk melakukan atau

mencapai sesuatu tujuan. Motivasi juga bisa dikatakan sebagai suatu rencana

atau keinginan untuk menuju kesuksesan dan menghindari kegagalan dalam

hidup. Dengan kata lain motivasi adalah sebuah proses untuk tercapainya

suatu tujuan.

Dengan adanya motivasi yang tepat para karyawan akan terdorong

untuk berbuat semaksimal mungkin dalam melaksanakan tugasnya karena

meyakini dengan keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan dan

berbagai sasarannya, kepentingan-kepentingan pribadi para anggota

organisasi tersebut akan tercakup pula. Dengan motivasi yang tinggi maka

akan menciptakan sebuah kemampuan yang tinggi pula.

Kemampuan karyawan adalah merupakan suatu kesanggupan

karyawan dalam melaksanakan dan mengerjakan tugas-tugas yang diberikan

oleh perusahaan. Perusahaan CV.Cahaya Mas yang berdiri sejak tahun 1997.

Konsep dasar berdirinya, yaitu sebagai tempat pendistribusian buku dan

(21)

3

dimana untuk memenuhi kebutuhan dan mempercepat pendistribusian buku

dan kertas di wilayah Malang, Blitar, Pandaan, dan Pasuruan.

Seiring berjalannya waktu, CV. Cahaya Mas tentunya memiliki

pesaing dalam hal pendistribusian buku, yaitu buku tulis merek “ kiky “ yang

diproduksi oleh PT. Solo Murni. Pada CV. Cahaya Mas Malang dalam

memberikan motivasi kepada karyawan terbagi kedalam beberapa kategori

menurut Maslow yang pertama berdasarkan kebutuhan fisiologis dimana

kebutuhan akan rasa sandang, pangan, dan perumahan tercukupi dan

terpenuhi dengan adanya pemberian gaji kepada karyawan.

Kebutuhan akan keamanan terjamin dengan adanya jaminan sosial

dan kesehatan yang diberikan bagi karyawan yang mengalami kecelakaan

kerja. Kebutuhan akan rasa sosial dimana terciptanya hubungan persahabatan

yang baik antar karyawan. Kebutuhan penghargaan yang diberikan berupa

peningkatan bonus tahunan demi memotivasi karyawan dalam bekerja.

Kebutuhan akan aktualisasi diri melalui pengembangan diri karyawan untuk

menjadi potensial dalam bekerja.

Kemampuan karyawan marketing dalam bertugas yaitu

menanamkan image kepada pelanggan atas produk mereka, membantu

meninjau barang-barang apa yang sudah waktunya di order, serta survey

pasar kompetitor. Kinerja karyawan dibagi menjadi tiga kategori, yaitu

kuantitas, kualitas, dan ketepatan waktu. Dari segi kuantitas kinerja yang

dicapai menurun karena kesulitan menjual barang pada saat Idul fitri dan

(22)

4

( karena dianggap barang yang kurang penting ), dan belum bisa menguasai

pasar seratus persen.

Dari segi kualitas, adanya pelayanan yang tidak berimbang antara

marketing yang satu dengan yang lain, masih ada yang menunggu teman

apabila ada kendala di lapangan. Dari segi ketepatan waktu diantaranya yaitu

tidak bisa tepat 100% (75%) dalam pendistribusian barang kepada pelanggan

karena armada yang terbatas, pengiriman dari pabrik belum bisa diprediksi

kedatangannya sehingga barang pesanan kita belum pasti datang, serta stok

barang pabrik kosong.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis mengadakan penelitian

dengan judul“ Pengaruh Motivasi dan Kemampuan Terhadap Kinerja

Karyawan“ ( Studi pada karyawan CV. Cahaya Mas Malang ).

B. Rumusan Masalah

1) Bagaimanakah motivasi, kemampuan dan kinerja karyawan pada CV.

Cahaya Mas Malang ?

2) Apakah motivasi dan kemampuan berpengaruh terhadap kinerja

karyawan pada CV. Cahaya Mas Malang ?

3) Dari variabel motivasi dan kemampuan, variabel manakah yang paling

(23)

5

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1) Untuk mendeskripsikan motivasi dan kemampuan terhadap kinerja

karyawan pada CV. Cahaya Mas Malang

2) Untuk menguji motivasi dan kemampuan terhadap kinerja karyawan

pada CV. Cahaya Mas Malang

3) Untuk melihat diantara variabel motivasi dan kemampuan yang lebih

berpengaruh terhadap kinerja karyawan CV. Cahaya Mas Malang

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini dibagi menjadi dua bagian utama oleh penulis

sebagai berikut:

1) Bagi Perusahaan

Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan

pertimbangan bagi perusahaan dalam menentukan langkah yang tepat

terutama dalam bidang personalia yang berkaitan dengan motivasi dan

kemampuan dengan kinerja karyawan.

2) Bagi Peneliti Lain

Dengan adanya penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan rujukan dan

juga acuan bagi peneliti selanjutnya yang akan meneliti permasalahan

(24)

6

E. Batasan Masalah

Batasan Masalah yang dimaksudkan agar penelitian ini lebih berfokus dan

terarah serta tidak menyimpang dari permasalahan yang ada. Maka penulis

membatasi penelitian ini pada motivasi teori Abraham Maslow, kemampuan

(25)

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Penelitian Terdahulu

Berdasarkan hasil penelitian terdahulu maka penulis

mengemukakan beberapa landasan yang diambil dari jurnal sebagai acuan

didalam penelitian ini selanjutnya.

Tabel 2.1

Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang Judul Penelitian Tujuan

Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian 1.Pengaruh Kemampuan dan Motivasi terhadap Kinerja Pegawai

(Studi pada Kantor

Pemerintahan Gorontalo) (Musafir, 2007) Untuk mengetahui besarnya pengaruh kemampuan dan motivasi terhadap kinerja pegawai Pemerintah Provinsi Gorontalo Uji Realibilitas, Uji Validitas, Analisis Regresi

Berganda, Uji T

Variabel kemampuan memberikan pengaruh yang paling besar terhadap kinerja pegawai, sedangkan variabel motivasi memberikan pengaruh yang kecil terhadap kinerja pegawai. 2. Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Karyawan

PT. Hero Sakti

Motor Suzuki Malang (Dwi Mengetahui gambaran deskriptif pengaruh motivasi terhadap Uji Realibilitas, Uji Validitas, Rentang Skala, Regresi Linier

Berganda, Uji F,

(26)

8

Oktaviyanto, 2008) kinerja

karyawan dengan menggunakan regresi linier sederhana 3. Pengaruh Motivasi dan Kemampuan terhadap Kinerja Karyawan CV. Cahaya Mas

(Wangsit Adi W,

2012) Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh kemampuan terhadap variabel motivasi dan kinerja karyawan CV. Cahaya Mas Malang Uji Realibilitas, Uji Validitas, Rentang Skala, Regresi Linier

Berganda, Uji F,

Uji T

Persamaan dan perbedaan pada penelitian terdahulu dengan

penelitian sekarang. Adapun persamaan pada peneliti terdahulu dengan

penelitian sekarang adalah memiliki variabel terikat yang sama yaitu kinerja,

pada alat analisis yang digunakan yaitu sama-sama menggunakan uji T.

Adapun perbedaan penelitian terdahulu pertama dengan sekarang yaitu ada

penelitian terdahulu yang menggunakan satu variabel bebas, sedangkan

penelitian sekarang menggunakan dua variabel bebas.

Subjek yang diteliti ada penelitian yang meneliti mengenai lembaga

pemerintahan, sedangkan penelitian sekarang pada perusahaan swasta, alat

(27)

9

dengan sekarang yaitu mengenai subjek penelitian, subjek yang diteliti ada

yang pegawai pemerintahan sedangkan penelitian sekarang pada karyawan

dan alat analisis yang digunakan memakai regresi linier berganda dan uji T.

B. Landasan Teori

1. Pengertian Motivasi

Motivasi berasal dari kata latin movere yang berarti dorongan atau

menggerakkan. Motivasi (motivation) dalam manajemen hanya ditujukan

pada sumber daya manusia umumnya dan bawahan khususnya. Motivasi

mempersoalkan bagaimana caranya mengarahkan daya dan potensi

bawahan, agar mau bekerja sama secara produktif dan mencapai serta

mewujudkan tujuan yang telah ditentukan. Motivasi dapat diartikan

sebagai pemberian motif, penimbulan motif atau hal yang menimbulkan

keadaan.

Motivasi pada dasarnya adalah proses untuk mencoba

mempengaruhi seseorang agar melakukan yang kita inginkan. Dengan

kata lain adalah dorongan dari luar terhadap seseorang agar mau

melaksanakan sesuatu. Dengan dorongan (driving force) disini

dimaksudkan desakan yang alami untuk memuaskan

kebutuhan-kebutuhan hidup, dan kecendrungan untuk mempertahankan hidup.

Kunci yang terpenting untuk itu tak lain adalah pengertian yang

mendalam tentang manusia. Motivasi berasal dari motive atau dengan

(28)

10

Seperti yang dikatakan Liang Gie dalam bukunya Martoyo (2000) motive

atau dorongan adalah suatu dorongan yang menjadi pangkal seseorang

melakukan sesuatu atau bekerja.

Seseorang yang sangat termotivasi, yaitu orang yang melaksanakan

upaya substansial, guna menunjang tujuan-tujuan produksi kesatuan

kerjanya, dan organisasi dimana ia bekerja. Seseorang yang tidak

termotivasi, hanya memberikan upaya minimum dalam hal bekerja.

Konsep motivasi, merupakan sebuah konsep penting studi tentang kinerja

individual. (Martoyo 2000).

Banyak istilah yang digunakan untuk menyebut motivasi

(motivation), antara lain kebutuhan (Need), desakan (Urge), keinginan

(Wish) dan dorongan (Drive). Dalam hal ini akan digunakan, istilah

motivasi atau motive, yang diartikan sebagai keadaan dalam pribadi

seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan

kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai tujuan. (Hani Handoko, 1990:

252).

Motivasi adalah serangkaian sikap dan nilai-nilai yang

mempengaruhi individu untuk mencapai hal yang spesifik dengan tujuan

individu. (Veithzal Rivai 2004:455). Motivasi diartikan tingkat usaha

yang dilakukan oleh seseorang yang mengejar suatu tujuan dan berkaitan

dengan kepuasan kerja dan perfoman pekerjaan. (Faustino Cardoso

(29)

11

Motivasi juga diartikan sebuah fungsi dari pengharapan individu

bahwa upaya tertentu akan menghasilkan tingkat kinerja yang pada

gilirannya akan membuahkan imbalan atau hasil yang dikehendaki.

(Henry Simamora, 2004:510). Motivasi adalah keinginan seseorang yang

mendorong untuk beraktivitas karena berharap akan membawa pada

keadaan yang lebih memuaskan dari pada keadaan sekarang (As’ad, 1987).

Teori hierarki kebutuhan menurut Maslow adalah teori tentang

memotivasi manusia dengan cara memperhatikan faktor-faktor

kebutuhannya, dimana kebutuhan manusia tersebut mempunyai tingkatan

(hirarki). Oleh karena itu penting artinya bagi para manager untuk

memahami kebutuhan yang umumnya paling penting bagi manusia.

Maslow mengatakan bahwa upaya dan pekerjaan dewasa ini

mencukupi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan psikologis dasar, dan

serikat buruh, undang-undang tentang hak milik, dan dewan

pertimbangan perburuhan menjamin pemuasan dari sebagian besar

kebutuhan-kebutuhan keamanan. Dibawah suasana yang seperti ini,

urutan pertama dan kedua dari kebutuhan-kebutuhan berakhir selaku

motivator-motivator perilaku manusia.

Manakala kebutuhan-kebutuhan akan keamanan dan keselamatan

terpenuhi dan kebutuhan-kebutuhan fisiologis tetap terpuaskan,

kebutuhan manusia akan kebersamaan, penerimaan dan pergaulan

menjadi sumber-sumber primer dari motivasi. Maslow berpendapat

(30)

12

saat tertentu, biasanya ditentukan oleh kebutuhan yang mendesak. Oleh

karena itu setiap manajer yang ingin memotivator bawahannya perlu

memahami hirarki dari pada kebutuhan-kebutuhan manusia.

Berdasarkan definisi-definisi para ahli tersebut, maka dapat

disimpulkan bahwa motivasi pada dasarnya adalah kondisi mental yang

mendorong dilakukannya suatu tindakan (Action atau Activities) dan

memberikan kekuatan (energy) yang mengarah kepada pencapaian

kebutuhan secara sukarela tanpa dipaksa.

Motivasi mengandung beberapa elemen yaitu :

a. Motivasi sebagai upaya merupakan ukuran intensitas. Motivasi

seseorang yang tinggi akan menghasilkan ukuran intensitas yang

tinggi, sedangkan motivasi yang rendah akan menghasilkan ukuran

intensitas yang rendah pula.

b. Motivasi dibutuhkan dan diperlukan untuk mencapai tujuan

organisasi. Dalam hal ini untuk mencapai tingkat motivasi diperlukan

intensitas dan kualitas dari upaya tersebut serta difokuskan pada

tujuan organisasi.

c. Motivasi merupakan suatu kebutuhan. Dimana Kebutuhan adalah

kondisi internal yang menimbulkan dorongan, dimana kebutuhan yang

tidak terpuaskan akan menimbulkan tegangan yang merangsang

(31)

13

2. Teori Motivasi

Veithzal Rivai (2005:458), mengatakan bahwa terdapat beberapa teori

motivasi adalah sebagai berikut:

a. Teori Hierarki Kebutuhan

Menurut Abraham Maslow bahwa pada setiap diri manusia itu terdiri

atas lima kebutuhan yaitu: kebutuhan fisiologis, rasa aman, sosial,

penghargaan dan aktualisasi diri. Kebutuhan fisiologis meliputi:

sandang, pangan, perumahan, seks, dan kebutuhan ragawi lain. Rasa

aman meliputi: keselamatan dan perlindungan terhadap kerugian

fisik dan emosional. Sosial meliputi: kasih sayang, rasa dimiliki,

diterima baik, dan persahabatan. Penghargaan meliputi: harga diri,

otonomi, prestasi, status, pengakuan, perhatian. Aktualisasi diri

meliputi: kebutuhan untuk menggunakan kemampuan, skill, potensi,

kebutuhan untuk berpendapat dengan mengemukakan ide-ide,

memberikan penilaian terhadap sesuatu.

Gambar 2.1 Teori Kebutuhan Maslow

(32)

14

Semakin ke atas kebutuhan seseorang semakin sedikit jumlah atau

kuantitas manusia yang memiliki kriteria kebutuhannya.

b. Teori ERG

Teori ini dikemukakan oleh Clayton Alderfer, yang sebetulnya tidak

jauh berbeda dengan teori dari Abraham Maslow. Teori ini

mengemukakan bahwa ada tiga kelompok kebutuhan manusia, yaitu:

1. Existence berhubungan dengan kebutuhan untuk mempertahankan

keberadaan seseorang dalam hidupnya. Dikaitkan dengan

penggolongan dari Maslow ini berkaitan dengan kebutuhan fisik

dan keamanan.

2. Relatedness berhubungan dengan kebutuhan untuk berinteraksi

dengan orang lain. Dikaitkan dengan penggolongan kebutuhan

dari Maslow ini meliputi kebutuhan sosial dan pengakuan.

3. Growth berhubungan dengan kebutuhan pengembangan diri, yang

identik dengan kebutuhan self-actualization yang dikemukakan

oleh Maslow.

3. Jenis-jenis Motivasi

Menurut Hasan (2002:150) mengemukakan ada dua jenis motivasi, yaitu

motivasi positif dan motivasi negatif.

a) Motivasi positif

Motivasi positif maksudnya manajer memotivasi (merangsang) bawahan

dengan memberikan hadiah kepada mereka yang berprestasi diatas

(33)

15

meningkat karena umumnya manusia senang menerima sesuatu yang

baik-baik saja.

b) Motivasi negatif

Motivasi negatif maksudnya manajer memotivasi bawahan dengan

standart mereka akan mendapat hukuman. Dengan motivasi negatif ini

kinerja bawahan dalam jangka waktu pendek akan meningkat karena

mereka takut dihukum, tetapi untuk jangka waktu panjang dapat

berakibat buruk.

4. Proses Motivasi

Menurut Hasibuan (2003:151) proses motivasi ada enam (6) adalah

sebagai berikut :

a. Tujuan

Dalam proses motivasi perlu ditetapkan terlebih dahulu tujuan

organisasi, baru kemudian karyawan dimotivasi kearah tujuan

tersebut.

b. Mengetahui kepentingan

Hal yang penting dalam motivasi adalah mengetahui keinginan

karyawan dan tidak hanya melihat dari sudut kepentingan pimpinan

atau organisasi saja.

c. Komunikasi efektif

Dalam proses motivasi harus dilakukan komunikasi yang baik

dengan bawahan. Bawahan harus mengetahui apa yang akan

diperoleh dan syarat apa saja yang harus dipenuhi supaya insentif

(34)

16

d. Integritas tujuan

Proses untuk menyatukan organisasi dan tujuan karyawan untuk

memperoleh laba serta perluasan organisasi, sedangkan tujuan

individu karyawan adalah pemenuhan kebutuhan dan kepuasan.

Jadi, tujuan organisasi dan tujuan karyawan harus disatukan dan

untuk itu penting adanya penyesuaian motivasi.

e. Fasilitas

Manajer penting untuk memberikan bantuan fasilitas kepada

organisasi dan individu karyawan yang akan mendukung

kelancaran pelaksanaan pekerjaan seperti memberikan bantuan

kendaraan kepada salesman.

f. Team work

Manajer harus membentuk team work yang terkoordinasi baik yang

bisa mencapai tujuan organisasi.

5. Model-model Motivasi

Menurut Hasibuan (2002:148) mengemukakan model-model motivasi

ada tiga yaitu:

a. Model Tradisional

Model ini mengemukakan bahwa untuk memotivasi bawahan agar

gairah kerjanya meningkat perlu diterapkan sistem insentif yaitu

memberikan insentif kepada karyawan yang berprestasi baik.

(35)

17

b. Model hubungan manusia

Model ini mengemukakan bahwa memotivasi bawahan ialah

membuat mereka merasa berguna dan penting. Sebagai akibatnya,

karyawan akan mendapatkan kebebasan membuat keputusan dan

kreativitas dalam pekerjaannya. Dengan memperlihatkan kebutuhan

materiil dan non materiil karyawan.

c. Model sumber daya manusia

Model ini mengatakan bahwa karyawan dimotivasi oleh banyak faktor,

bukan hanya uang atau barang atau keinginan akan kepuasan tetapi juga

kebutuhan akan pencapaian dan pekerjaan yang berarti. Karyawan

cenderung memperoleh kepuasan dari prestasi yang baik, karyawan

bukanlah berprestasi baik karena merasa puas, melainkan karena

termotivasi oleh rasa tanggung jawab yang lebih luas untuk membuat

keputusan dalam melaksanakan tugas-tugasnya.

6. Metode Motivasi

Menurut Hasibuan (2003:149), mengatakan bahwa ada dua metode

motivasi adalah sebagai berikut:

a. Motivasi Langsung

Motivasi langsung adalah motivasi (materiil dan non materiil) yang

diberikan secara langsung kepada setiap individu karyawan untuk

memenuhi kebutuhan serta kepuasannya, jadi sifatnya khusus,

seperti pujian, penghargaan, tunjangan hari raya, bonus dan bintang

(36)

18

b. Motivasi Tidak Langsung

Motivasi tidak langsung adalah motivasi yang diberikan hanya

merupakan fasilitas-fasilitas yang mendukung serta menunjang

gairah kerja atau kelancaran tugas sehingga para karyawan betah dan

bersemangat melakukan pekerjaannya. Misalnya ruangan kerja yang

nyaman, suasana pekerjaan yang serasi dan sejenisnya.

7. Pengertian Kemampuan

Kemampuan karyawan terhadap organisasi merupakan suatu

bentuk bakat, kesanggupan dan keterampilan dalam melaksanakan suatu

bidang pekerjaan merupakan faktor yang essensial bagi perwujudan

kinerja seseorang. Kadar kemampuan dan keterampilan ini dapat diperoleh

dari pendidikan formal yang telah ditempuh dan melalui

pengalaman-pengalaman yang diperoleh selama bekerja.

Terdapat berbagai macam definisi yang dikemukakan oleh para ahli

mengenai kemampuan karyawan terhadap organisasi. Kemampuan adalah

kesanggupan, kecakapan, kakuatan kita berusaha dengan diri

sendiri(Mohammad Zain dalam Milman Yusdi, 2010:10). Kemampuan

sebagai suatu dasar seseorang yang dengan sendirinya berkaitan dengan

pelaksanaan pekerjaan secara efektif atau sangat berhasil (Anggiat

M.Sinaga dan Sri Hadiati, 2001:34).

Kemampuan berarti kapasitas seseorang individu unutk melakukan

beragam tugas dalam suatu pekerjaan. Lebih lanjut Robbin menyatakan

(37)

19

dapat dilakukan seseorang (Robbin, 2007:57). Secara psikologis,

kemampuan (ability) terdiri dari kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan

reality (knowledge + skill), artinya karyawan yang memiki IQ diatas

rata-rata dengan pendidikan yang memadai untuk jabatannya dan terampil

dalam mengerjakan pekerjaan sehari-hari, maka akan lebih mudah

mencapai kinerja maksimal. (Menurut Keith Davis dalam Mangkunegara,

2000).

8. Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan kerja karyawan

Kemampuan kerja karyawan dipengaruhi oleh dua faktor (Robbins,

2000,46-48) :

a. Kemampuan intelektual ( Intelectual ability )

Merupakan kemampuan melakukan aktivitas secara mental.

Karyawan dalam bekerja pada perusahaan perlu menggunakan

kemampuan intelektual yang ada pada dirinya dalam memecahkan

masalah yang ada pada perusahaan tersebut.

b. Kemampuan fisik ( Physical ability )

Merupakan kemampuan melakukan aktivitas berdasarkan stamina

kekuatan dan karakteristik fisik. Kemampuan lain yang perlu

dimiliki karyawan yaitu kemampuan fisik, dimana kemampuan ini

diperlukan untuk melakukan tugas-tugas yang menuntut stamina,

(38)

20

9. Penilaian Kemampuan Kerja

Penilaian kemampuan kerja amat penting bagi suatu organisasi.

Dengan penilaian kemampuan tersebut suatu organisasi dapat melihat

sampai sejauh mana faktor manusia dapat menunjang tujuan suatu

organisasi. Penilaian terhadap kemampuan dapat memotivasi karyawan

agar terdorong untuk bekerja lebih baik. Oleh karena itu diperlukan

penilaian prestasi yang tepat dan konsisten.

Penilaian kemampuan merupakan sebuah proses formal untuk

melakukan peninjauan ulang dan evaluasi prestasi kerja seseorang secara

periodik. Proses penilaian kemampuan ini ditujukan untuk memahami

prestasi kerja seseorang, dimana kegiatan ini terdiri dari identifikasi,

observasi, pengukuran dan pengembangan hasil kerja karyawan dalam

sebuah organisasi (Panggabean:2002). Tahapan pada proses penilaian

meliputi:

a) Identifikasi

Identifikasi merupakan tahap awal dari proses yang terdiri atas

penentuan unsur-unsur yang akan diamati. Kegiatan ini diawali

dengan melakukan analisis pekerjaan agar dapat mengenali

unsur-unsur yang akan dinilai dan dapat mengembangkan skala penilaian.

Apa yang dinilai adalah yang berkaitan dengan pekerjaan, bukan yang

(39)

21

b) Observasi

Observasi dilakukan dengan melakukan pengamatan secara seksama

dan periodik. Semua unsur yang dinilai harus diamati secara seksama

agar dapat dibuat penilaian yang wajar dan tepat. Observasi yang

jarang dilakukan dan tidak berkaiatan dengan prestasi kerja akan

menghasilkan hasil penilaian sesaat dan tidak akurat.

c) Pengukuran

Dalam pengukuran, para penilai akan memberikan penilaian terhadap

tingkat kemampuan karyawan yang didasarkan pada hasil pengamatan

pada tahap observasi.

d) Pengembangan

Pihak penilai selain memberikan penilaian terhadap kemampuan kerja

karyawan juga melakukan pengembangan apabila ternyata terdapat

perbedaan antara yang diharapkan oleh pimpinan dengan hasil kerja

karyawan.

10. Pengertian Kinerja Karyawan

Kinerja ( prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan

kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan

tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

(Anwar Prabu Mangkunegara, 2000). Kemudian Kinerja seseorang

merupakan kombinasi dari kemampuan, usaha dan kesempatan yang dapat

dinilai dari hasil kerjanya. (Malayu S.P. Hasibuan, 2001) mengemukakan

(40)

22

dalam melaksanakan tugas tugas yang dibebankan kepadanya yang

didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu.

Pengertian kinerja lainnya yaitu tingkat pencapaian hasil atas

pelaksanaantugas tertentu. (Payaman Simanjuntak, 2005). Kinerja (prestasi

kerja) karyawan adalah prestasi aktual karyawan dibandingkan dengan

prestasi yang diharapkan oleh karyawan.

11. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja

Menurut Robert L. Mathis dan John H. Jackson (2001:82)

faktor-faktor yang memengaruhi kinerja individu tenaga kerja, yaitu: kemampuan

mereka, motivasi, dukungan yang diterima, keberadaan pekerjaan yang

mereka lakukan, dan hubungan mereka dengan organisasi. Menurut

Mangkunegara (2000) menyatakan bahwa faktor yang memengaruhi

kinerja antara lain :

a) Faktor kemampuan. Secara psikologis kemampuan (ability)

karyawan terdiri dari kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan

realita (pendidikan).

b) Faktor motivasi. Motivasi terbentuk dari sikap (attitude) seorang

karyawan dalam menghadapi situasi kerja.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja menurut Armstrong

(1998) adalah:

a. Faktor individu (personal factors). Faktor individu berkaitan

(41)

23

b. Faktor kepemimpinan (leadership factors). Faktor kepemimpinan

berkaitan dengan kualitas dukungan dan pengarahan yang

diberikan oleh pimpinan, manajer, atau ketua kelompok kerja.

c. Faktor kelompok atau rekan kerja (team factors). Faktor

kelompok atau rekan kerja berkaitan dengan kualitas dukungan

yang diberikan oleh rekan kerja.

d. Faktor sistem (system factors). Faktor sistem berkaitan dengan

sistem atau metode kerja yang ada dan fasilitas yang disediakan

oleh organisasi.

e. Faktor situasi (situational factors). Faktor situasi berkaitan

dengan tekanan dan perubahan lingkungan, baik lingkungan

internal maupun eksternal.

Menurut Gibson (1987), faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja tersebut

adalah:

a. Faktor individu : kemampuan, keterampilan, latar belakang

keluarga, pengalaman kerja, tingkat sosial dan demografi

seseorang.

b. Faktor psikologis : persepsi, peran, sikap, kepribadian, motivasi

dan kepuasan kerja.

c. Faktor organisasi : struktur organisasi, desain pekerjaan,

(42)

24

12. Hubungan antara Motivasi, Kemampuan dan Kinerja

Menurut Suprihanto (Noegroho, 2002:279) motivasi dalam

kaitannya dengan kinerja adalah seseorang tergantung pada motivasi orang

tersebut terhadap pekerjaan yang dilakukan. Semakin tinggi motivasi

seseorang untuk melakukan pekerjaan, semakin baik pula kinerja pegawai

tersebut. Demikian pula sebaliknya, semakin kecil motivasi seseorang

melakukan pekerjaan maka kinerja pegawai tersebut tidak mengalami

peningkatan atau akan semakin turun. Sedangkan hubungan antara

kemampuan dengan kinerja adalah dalam hal ini kemampuan intelektual

yang diperlukan untuk kinerja yang memadai pada suatu pekerjaan,

bergantung pada persyaratan kemampuan yang diminta dari pekerjaan itu.

13. Pengukuran Kinerja

Pengukuran kinerja dapat dilakukan dengan:

a. Kuantitas waktu dalam menyelesaikan tugas yaitu jumlah waktu

yang harus diselesaikan karyawan dalam mengerjakan tugasnya.

b. Kualitas pekerjaan yang dicapai dalam mengerjakan tugas yaitu

mutu yangdihasilkan (baik tidaknya) hasil dari pekerjaan itu.

c. Ketepatan waktu dalam menyelesaikan tugas yaitu kesanggupan

karyawan menyelesaikan pekerjaan tepat pada waktunya. (Agus

(43)

25

C. Kerangka Pikir

Menurut Sekaran dalam widayat (2004:59) kerangka berpikir atau

sering disebut sebagai kerangka konseptual tentang bagaimana teori

berhubungan dengan berbagai faktor yang diidentifikasi sebagai masalah

yang penting. Jadi kerangka pemikiran bertujuan untuk menjelaskan secara

teoris pertautan antar variabel yang akan diteliti dan selanjutnya akan dapat

digunakan untuk merumuskan hipotesis. Maka dapat disusun kerangka

pemikiran penelitian seperti ini. Berdasarkan teori-teori yang telah disebutkan

diatas maka dapat disusun kerangka pemikiran seperti ini yang ditunjukkan

[image:43.612.154.505.432.699.2]

pada gambar dibawah ini :

Gambar 2.2

Motivasi, Kemampuan dan KinerjaKaryawan

Kemampuan (X2)

Keterampilan (X2.2)

M otivasi (X1)

Dorongan fisiologis (X1.1)

Dorongan keam anan (X1.2)

Dorongan sosial (X1.3)

Dorongan penghargaan (X1.4)

Dorongan akt ualisasi diri ((X1.5)

Kemampuan (X2)

Penget ahuan (X2.1)

Ket erampilan (X2.2)

Kinerja (Y)

Kuant it as hasil kerja (Y1)

Kualit as hasil kerja (Y2)

(44)

26

Motivasi menurut teori hirarki kebutuhan Maslow dan kemampuan dari

teori Robbins berperan penting dalam mempengaruhi tinggi rendahnya

tingkat kinerja dari teori Agus Dharma, karena dengan motivasi dan

kemampuan yang tinggi, kinerja menjadi tinggi. Sebaliknya motivasi dan

kemampuan yang rendah menyebabkan kinerja pun rendah. Dengan demikian

peranan motivasi dan kemampuan pun sangatlah penting. Karena dapat

mempengaruhi atau mendorong karyawan berbuat untuk menyelesaikan

tujuan yang diinginkan dan melaksanakan pekerjaan dengan efektif dan

efisien.

D. Hipotesis

1. Diduga ada pengaruh yang signifikan antara motivasi dan kemampuan

terhadap kinerja karyawan CV. Cahaya Mas.

2. Diduga variabel motivasi yang paling berpengaruh terhadap kinerja

Gambar

gambaran Uji Validitas,
Gambar 2.2

Referensi

Dokumen terkait

Akibatnya seorang yang terdidik dalam pendidikan jasmani, maka ia telah mempelajari berbagai macam keterampilan yang diperlukan dalam melakukan berbagai aktivitas

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, yang bertujuan untuk Untuk mengetahui strategi

4) Memberikan umpan balik terhadap kebijakan, program dan kegiatan. Sehingga melihat pentingnya monitoring dan evaluasi, maka pemberdayaan melalui penerapan teknologi tepat

Sebelum menghitung curah hujan wilayah dengan distribusi yang ada dilakukan terlebih dahulu pengukuran dispersi untuk mendapatkan parameter-parameter yang digunakan dalam

Masa Keterlambatan Penyampaian Laporan (MKPL) dan Tidak Menyampaikan Laporan. MKPL transaksi adalah masa setelah berakhirnya MPL transaksi sampai dengan akhir bulan berikutnya

Informasi adalah hasil pengolahan data yang diperoleh dari setiap elemen sistem menjadi bentuk yang mudah dipahami oleh penerimanya dan informasi ini menggambarkan

Kajian ini dilatarbelakangi oleh pemahaman siswa dalam proses pembelajaran fikih tentang shalat berjamaah dan bagaimana guru memberikan pembelajaran untuk diamalkan

Penyusunan strategi yang terletak pada step ketiga dalam proses managemen strategik, tidak terpisahkan dengan kegiatan step pertama dan kedua, yaitu pembentukan