BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERTANYA MAHASISWA PADA MATA KULIAH KULTUR JARINGAN DI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
Oleh :
ZULKIFLI QODRI HARAHAP NIM. 08106173020
Program Studi Pendidikan Biologi
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
Abstrak
Zulkifli Qodri Harahap: Model Pembelajaran Koperatif dan Media Pembelajaran ICT Terhadap Hasil Belajar dan Kemampuan Bertanya pada Mata Kuliah Kultur Jaringan Di Universitas Negeri Medan.
Penelitian ini betujuan : 1. Apakah terdapat Pengaruh model pembelajaran TGT dan Video pembelajaran dengan GI dan video pembelajaran terhadap hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Kultur Jaringan di Universitas Negeri Medan. 2. Apakah terdapat Pengaruh model pembelajaran TGT dan video pembelajaran dengan TGT dan gambar diam terhadap hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah kultur jaringan di Universitas Negeri Medan. 3. Apakah terdapat Pengaruh model pembelajaran TGT dan video pembelajaran dengan GI dan Gambar diam terhadap hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Kultur Jaringan di Universitas Negeri Medan. 4. Apakah terdapat Pengaruh model pembelajaran TGT dan Gambar diam dengan GI dan video pembelajaran terhadap hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Kultur Jaringan di Universitas Negeri Medan. 5. Apakah terdapat Pengaruh model pembelajaran GI dan gambar diam dengan GI dan video pembelajaran terhadap hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Kultur Jaringan di Universitas Negeri Medan. 6. Apakah terdapat Pengaruh model pembelajaran TGT dan gambar diam dengan GI dan gambar diam terhadap hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Kultur Jaringan di Universitas Negeri Medan. 7. Apakah terdapat Pengaruh media pembelajaran dengan kemampuan bertanya pada Mata kuliah kultur Jaringan di Universitas Negeri Medan.
Di dalam penelitian ini di dapat thitung=3,038, P=0,004,dengan hasil. 1. Terdapat
perbedaan yang signifikan pada hasil belajar dengan model TGT + video pembelajaran dengan GI+VP. thitung = 3,038 P = 0,004, (79.50+9.61) (X+SD)
(72,07+10,74). 2. Perbedaan yang signifikan terdapat pada hasil belajar dengan model TGT+VP dibandingkan TGT + gambar diam, dimana (thitung=5,284,P=0,000),79.50+9.61 X+SD 66,90+9,93. 3. Perbedaan yang
signifikan terdapat pada hasil belajar dengan model TGT +VP dengan GI+ Gambar diam, dimana thitung=7,072, P=0,000, (79.50+9.61) (X+SD)
(64,82+10,58). 4. Perbedaan yang signifikan terdapat hasil belajar dengan model GI+VP dibandingkan dengan TGT+Gambar diam, dimana thitung=2,177, P=0,036,
(72,07+10,74) (X+SD) (66,90+9,93). 5. Perbedaan yang signifikan hasil belajar dengan model GI+VP dibandingkan dengan GI+Gambar diam, dimana thitung=3,145, P=0,003, (72,07+10,74) (X+SD) (64,82+10,58). 6. Terdapat
perbedaan yang signifikan hasil belajar dengan model TGT+Gambar diam dibandingkan dengan GI dan Gambar diam, dimana thitung=0,852, P=0,009,
(66,90+9,93) (X+SD) (64,82+10,58). 7. Terdapat perbedaan yang signifikan Kemampuan Bertanya mahasiswa dengan metode pembelajaran. Pada metode TGT dan Video Pembelajaran Lebih banyak peserta yang bertanya dibandingkan dengan metode pembelajaran lainnya.
Abstract
Harahap,ZulkifliQodri: Cooperative Learning Model and ICT learning Media to Learning Outcomes and The Ability to Asking to the course the tissue cultureThe State Universityof Medan.
Is Aimed the research: 1).ArethereEffect ofTGTlearning modelandof learningvideoswithGIandof learningvideosonstudentlearning resultsto the course the tissue culture The State University of Medan. 2).Are there Effects of learning models TGT and Learning Video with TGT and Still Imageto the course the tissue culture The State Universityof Medan. 3).Are there Effects of TGT and video learning model of learning with GI and Still Image on learning outcomes of students in tissue culture courses at the State Universityof Medan. 4).Are there Effects a learning model TGT and Still Image with GI and video learning onstudentlearning resultsto the course the tissue culture The State Universityof Medan 5).Are there Effects of GI and still image with GI and video learning onstudentlearning resultsto the course the tissue culture The State Universityof Medan. 6).Are there Effects of TGT and still image with GI and Still Image onstudentlearning resultsto the course the tissue culture The State Universityof Medan. 7).Are there Effects of learning media with Ability to Asking to the course the tissue cultureThe State Universityof Medan?.The population in this study was a Biology student class of 2008, Department of Biology, FMIPA UNIMED, which consists of four Class of regular class A (TGT + VP), regular class B (GI + Still image),class Non-dik (GI + VP), class Extensions (GI + Still Image). Ingetingresearchthitung=3,038,P=0,004,with result1).There aresignificant
differences in learning results with TGT + Video learning models compared with GI + video
learning,wherethitung=3,038,P=0,004),(79.50+9.61)(X+SD)(72,07+10,74). 2).
There are significant difference in learning results withTGT + Video learningmodelsandcompared,with TGT+Still Image,where(thitung=5,284,P=0,000),(79.50+9.61)(X+SD)(66,90+9,93). 3).There
aresignificantdifference in learning outcomes with TGT+Video Learning models compared with GI + Still Image,where thitung=7,072,
P=0,000,(79.50+9.61)(X+SD)(64,82+10,58). 4).There aresignificantdifference in learning results with GI + Video Learning models compared to TGT + Still Image, where thitung=2,177,P=0,036,(72,07+10,74)(X+SD)(66,90+9,93). 5).There
aresignificant differences in learning outcomes with GI+videolearning model
compared withGI+Still Image,where
thitung=3,145,P=0,003,(72,07+10,74)(X+SD)(64,82+10,58). 6).There
aresignificantdifference in learning results with TGT+still image compared with GI+still image,where thitung=0,852,P=0,009,(66,90+9,93)(X+SD)(64,82+10,58).
7).There aresignificantdifference Asking the learning method,the method of TGT+videoLearning More participants were asked compared with other learning methods.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberi rahmat, taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tesis berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Koperatif Dan Media Pembelajaran ICT Terhadap Hasil Belajar dan Kemampuan Bertanya Mahasiswa Pada Mata Kuliah Kultur Jaringan Di Universitas Negeri Medan” sesuai waktu yang direncanakan. Tesis ini disusun guna memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Biologi, Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. Shalawat dan salam dipersembahkan keharibaan Nabi Muhammad SAW sebagai pembawa rahmat bagi alam semesta.
Penulis menyadari bahwa penulisan tesis ini tidak akan dapat diselesaikan dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis dengan kerendahan hati mengucapkan terimakasih sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian Tesis ini. Ucapan terimakasih secara khusus penulis sampaikan kepada Ibu Dr. Fauziyah Harahap, M.Si., dan Bapak Prof. Dr. Herbert Sipahutar, M.Si, M.Sc, selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan motivasi, arahan dan bimbingan kepada penulis sejak awal penulisan hingga selesainya tesis ini.
Kiranya seluruh perhatian, kebaikan dan bantuan yang telah diberikan pada penulis mendapat balasan rahmat, hidayah dan limpahan rezeki di dunia dan akhirat. Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian Tesis ini, namun penulis menyadari masih banyak terdapat kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, karena itu penulis sangat berterima kasih untuk setiap kritik dan saran yang diberikan demi kesempurnaan tesis ini. Kiranya isi tesis ini dapat bermanfaat dalam memperkaya khasanah berpikir bagi pembaca dan secara khusus bagi dunia pendidikan. Amin.
Medan,Januari 2015 Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK... i
KATA PENGANTAR... iii
DAFTAR ISI... v
DAFTAR TABEL... vii
DAFTAR GAMBAR... viii
DAFTAR LAMPIRAN... ix
BAB I PENDAHULUAN... 1
1.1.Latar Belakang Masalah ... 1
1.2.Identifikasi Masalah ... 4
1.3.Pembatasan Masalah ... 4
1.4.Perumusan Masalah ... 5
1.5.Tujuan Penelitian ... 6
1.6.Manfaat Penelitian ... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA... 8
2.1.Kerangka Teoritis ... 8
2.1.1. Belajar ... 8
2.1.2. Hasil Belajar ... 10
2.2.Model Pembelajaran ... 12
2.2.1. Team Game Turnament (TGT) ... 12
2.2.2. Kelompok Investigasi (Group Investigation) ... 19
2.3.Media Pembelajaran ... 20
2.3.1. Jenis Media Pembelajaran ... 22
2.3.2. Media Video Pembelajaran... 23
2.4. Kemampuan Bertanya... 26
2.4.1. Bentuk-Bentuk Kemampuan Bertanya... 27
2.4.2. Tujuan Bertanya ... 28
2.4.3. Jenis-jenis Pertanyaan Menurut Taksonomi Bloom ... 29
2.4.4. Pertanyaan Pengetahuan ... 30
2.5. Pokok Bahasan Aklimatisasi Pada Materi Kuliah Kultur Jaringan ... 31
2.5.1. Manfaat Teknik Kultur Jaringan ... 33
2.5.2. Macam-Macam Kultur Jaringan ... 34
2.5.3. Pemuliaan InVitro... 34
2.5.4. Mikropropagasi ... 35
2.5.5. Prinsip-Prinsip Dasar Kultur JaringanTanaman ... 37
2.5.6. Ruang Laboratorium ... 39
2.5.7. Aklimatisasi ... 41
2.5.8. Prosedur Aklimatisasi ... 43
2.5.9. Faktor-faktor yang mempengaruhi Aklimatisasi ... 44
2.5.10. Langkah-langkah Aklimatisasi ... 46
2.7. Kerangka Berpikir... 53
2.7.1. Pengaruh Hasil Belajar Mahasiswa terhadap Kemampuan Bertanya Pada pokok Bahasan Aklimatisasi Dengan Menggunakan Video Pembelajaran Dan yang di AjarkanDengan Pembelajaran TGT ... 53
2.7.2. Pengaruh Kemampuan Bertanya Pada pokok Bahasan Aklimatisasi Dengan Menggunakan Video Pembelajaran dan yang di Ajarkan dengan Pembelajaran GI... 53
2.7.3. Interaksi Dengan Pembelajaran TGT Pada Pokok Bahasan Aklimatisasi Dengan Menggunakan Video Pembelajaran Terhadap Kemampuan Bertanya ... 54
2.7.4. Interaksi Dengan Pembelajaran GI Pada Pokok Bahasan Aklimatisasi Dengan Menggunakan Video Pembelajaran Terhadap Kemampuan Bertanya ... 54
2.8. HipotesisPenelitian ... 54
2.8.1. Hipotesis Statistik ... 56
BAB III METODE PENELITIAN... 58
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 58
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian ... 58
3.3. Jenis dan Desain Penelitian ... 58
3.4.Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 59
3.4.1. Variabel Penelitian ... 59
3.4.2. Defenisi Operasional ... 60
3.5. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ... 61
3.6. Tehnik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... 64
3.6.1. Tehnik pengumpulan Data ... 64
3.6.2. Instrumen Penelitian ... 64
3.6.3. Uji Kemampuan Bertanya ... 65
3.7. Uji Coba Instrumen... 66
3.8. Teknik Analisis Data ... 70
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 71
4.1. Hasil Penelitian ... 71
4.1.1. Diskripsi Data Hasil Belajar ... 71
4.1.2. Pengujian Hipotesis ... 72
4.2. Pembahasan ... 78
4.3. Keterbatasan Penelitian ... 80
BAB V KESIMPULAN,IMPLIKASI DAN SARAN... 82
5.1. Kesimpulan ... 82
5.2. Implikasi ... 83
5.3. Saran ... 84
DAFTAR TABEL
Halaman
3.1. Desain Penelitian ... 59
3.2. Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar ... 65
3.3. Uji Kemampuan Bertanya... 66
3.4. Kategori Indeks Daya Pembeda Tes ... 67
3.5. Kriteria Indeks Kesukaran Soal Tes... 68
3.6. Validitas dan Reabilitas ... 69
3.7. Rangkuman Tingkat Kesukaran Soal ... 69
4.1. Pengolahan Data Hasil Belajar... 71
4.2. Tes Normalitas ... 71
4.3. Tes Homogenitas... 72
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Penempatan pada meja turnamen ... 17
Gambar 2.2. Kerucut Edgar Dale ... 22
Gambar 2.3. Skema Umum Proses Aklimatisasi ... 45
Gambar 2.4. Cara Pengeluaran Sedling ... 46
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Satuan Acuan Pembelajaran (SAP Kelas Eksperimen) ... 87
2. Tes Hasil Belajar ... 92
3. Skenario Video Pembelajaran ... 99
4. Tabel Uji Validitas dan Reliabitas ... 104
5. Analisis Varians Butir Soal ... 105
6. Deskriptif ... 108
7. Uji Normalitas ... 109
8. Uji Homogenitas ... 111
9. T-test Hasil Belajar ... 112
10. Uji Kemampuan Bertanya... 115
11. Jurnal ... 119
12. Surat Keterangan Validitas ... 144
13. Surat Ijin Penelitian Program Pascasarjana ... 147
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Sains Biologi, khususnya ilmu tentang kultur jaringan tumbuhan yang dapat membantu mengeksploitasi suatu tanaman untuk beregenerasi dengan sangat pesat dan bisa diatur sesuai dengan kebutuhan manusia modern seperti saat ini, maka kultur jaringan merupakan salah satu cabang dari ilmu Biologi yang sangat perlu untuk dikembangkan dewasa ini khususnya di Indonesia. Namun kenyataannya berdasarkan pengamatan di lapangan, materi ini kebanyakan hanya berlangsung satu arah saja hanya pihak pengajar yang menjelaskan tampa adanya mahasiswa yang berani untuk bertanya secara dalam sehingga pembelajaran yang dilakukan hanya bersifat teoritik saja.
Sesungguhnya banyakupaya yang dapat dilakukan dalam prosespembelajaran untuk mewujudkan perilakuakademik mahasiswa, khususnya terkait pengetahuandan keterampilan mahasiswa dalam mengemukakanpendapat yang kritis dan logis. Upaya itu dapat terealisasidalam bentuk penerapan metode tertentu, seperti metode diskusi, metode bertanya (tanya jawab) danyang lainnya. Namun kenyataan di lapangan belum optimal.Dosen lebih seringmenggunakan metode ceramah dalammenyampaikan materi kuliahnya.Hal ini menjadi salah satu faktor yang menyebabkanmasih rendahnya kemampuan dan keberanian mahasiswadalam mengemukakan pendapat dan bertanyasecara akademik, terlebih dalam kemampuan bertanya.
dunia ini yang tak pernah mengajukan pertanyaan, baik terhadap diri sendiri maupun kepada orang lain (Rustamanet al, 2005: 210).
Berdasarkan pengamatan awal dari peneliti di Jurusan Biologi Universitas Negeri Medan, kebanyakan mahasiswa bersifat pasif setelah dosen menyelesaikan perkuliahannya. Hanya beberapa mahasiswa saja yang melakukan pertanyaan kepada dosen yang bersangkutan.Partisipasi seluruh kelas biasanya terbatas pada beberapa orang yang bertanya sedangkan sisanya dari kelas memainkan peran yang pasif.
Tjokrodikaryo dan Soetjipto (1980) mengatakan bahwa mengajar bukan semata-mata menyampaikan kebudayaan kepada generasi baru dalam bentuk berbagai macam pelajaran. Tujuan mengajar bukanlah agar anak-anak menyerap bahan pelajaran seperti karet busa, menyerap segala benda cair disekitarnya, tetapi para anak didik harus pula memahaminya dan sedapat-dapatnya sanggup menggunakannya dalam situasi-situasi lain yang senantiasa berubah.
Dalam menciptakan interaksi belajar yang baik, dosen memerlukan sejumlah metode mengajar sebagai alat/metode penyampai informasi. Metode pengajaran merupakan cara yang digunakan dosen dalam mengadakan interaksi dengan mahasiswaselama proses pembelajaran. Oleh karena itu metode mengajar yang baik adalah metode yang mampu memotivasi kegiatan belajar mahasiswa.
Keberhasilan pengajaran selain didukung oleh keaktifan mahasiswa yang belajar, juga dipengaruhi oleh keterampilan dosen dalam mengelola interaksi belajar mengajar. Berbagai jenis keterampilan mengajar yang perlu diketahui oleh dosen,salah satu jenis keterampilan mengajar adalah keterampilan bertanya.Setiap kegiatan belajar-mengajar hampir tidak pernah lepas dari pertanyaan dari pihak dosen,dalam arti seseorang dosen yang sedang mengajar pasti akan memberikan pertanyaan-pertanyaan berapapun frekuensinya. Oleh karena itu dosen perlu memahami teknik-teknik (keterampilan bertanya) agar pertanyaan mencapai sasaran yang tepat. Pertanyaan yang diajukan oleh dosen mempunyai beberapa maksud,antara lain untuk memberikan dorongan kepada mahasiswa agar mereka mengemukakan pendapat,sekedar apersepsi,atau untuk mendapatkan umpan balik dan sebagainya. Dosen dapat melontarkan pertanyaan tersebut kepada mahasiswa secara individual maupun kelompok. Adapun jenis pertanyaan yang diajukan bervariasi dari pertanyaan tingkat rendah sampai pertanyaan dengan taraf kesulitan yang tinggi. Klasifikasi pertanyaan tersebut bertitik tolak dari Taksonomi Bloom.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di kemukakan sebelumnya dapat dilakukan identifikasi masalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa belum sepenuhnya dapat menguasai bahan ajar kultur jaringan yang di sampaikan oleh Pengajar.
2. Mahasiswa tidak biasa mengajukan pertanyaan sehingga berdampak pada kemampuan bertanya.
3. Mahasiswa masih bersifat pasif dalam proses pembelajaran.
4. Mahasiswa belum sepenuhnya mengetahui penggunaan video pembelajaran 5. Mahasiswa kurang kemampuan bertanya.
1.3.Pembatasan Masalah
Untuk mendapatkan hasil dan pembahasan yang tepat dan menghindari pembahasan yang terlalu luas, perlu dibatasi masalah dalam penelitian ini:
1. Media yang di gunakan adalah Video pembelajaran dan penggunaan gambar Diamuntuk membantu mahasiswa lebih mengenal kultur jaringan pada sub Aklimatisasi.
2. Mahasiswa yang digunakan dalam penelitian adalah Jurusan Biologi Angkatan 2008, Tahun Ajaran 2011/2012 Universitas Negeri Medan.
pertanyaan analisis (Analysis Question) serta pertanyaan Evaluasi (Evaluation Qustion).
4. Model pembelajaran yang digunakan adalah TGT (Team Game Turnament dan GI (Group Investigation).
5. Hasil belajar dibatasi pada ranah kognitif Taksonomi Bloom C1, C2,C3, C4,
C5,dan C6.
1.4. Perumusan Masalah
1. Adakah perbedaan hasil belajar mahasiswa yang dibelajarkan dengan model TGT dan Video Pembelajaran dibandingkan dengan GI dan Video pembelajaran Mahasiswa pada Mata Kuliah Kultur Jaringan di Universitas Negeri Medan?
2. Adakah perbedaan hasil belajar mahasiswa yang dibelajarkan dengan model TGT dan Gambar Diam dibandingkan dengan TGT dan Video Pembelajaran Mahasiswa pada Mata Kuliah Kultur Jaringan di Universitas Negeri Medan? 3. Adakah perbedaan hasil belajar mahasiswa yang dibelajarkan dengan model GI
dan Gambar Diam dibandingkan dengan TGT dan Video Pembelajaran Mahasiswa pada Mata Kuliah Kultur Jaringan di Universitas Negeri Medan? 4. Adakah perbedaan hasil belajar mahasiswa yang dibelajarkan dengan model GI
dan Video Pembelajaran dibandingkan dengan TGT dan Gambar Diam Mahasiswa pada Mata Kuliah Kultur Jaringan di Universitas Negeri Medan? 5. Adakah perbedaan hasil belajar mahasiswa yang dibelajarkan dengan model GI
6. Adakah perbedaan hasil belajar mahasiswa yang dibelajarkan dengan model TGT dan Gambar Diam dibandingkan dengan GI dan Gambar Diam Mahasiswa pada Mata Kuliah Kultur Jaringan di Universitas Negeri Medan? 7. Adakah perbedaan pengaruh media pembelajaran dengan kemampuan bertanya
Mahasiswa pada Mata Kuliah Kultur Jaringan di Universitas Negeri Medan? 1.5.Tujuan Penelitian
1. Apakah terdapat Pengaruh model pembelajaran TGT dan video pembelajaran dengan GI dan video pembelajaran terhadap hasil belajar mahasiswa pada Mata Kuliah Kultur Jaringan di Universitas Negeri Medan?
2. Apakah terdapat Pengaruh model pembelajaran TGT dan video pembelajaran dengan TGT dan gambar diam terhadap hasil belajar mahasiswa pada Mata Kuliah Kultur Jaringan di Universitas Negeri Medan?
3. Apakah terdapat Pengaruh model pembelajaran TGT dan video pembelajaran dengan GI dan gambar diam terhadap hasil belajar mahasiswa pada Mata Kuliah Kultur Jaringan di Universitas Negeri Medan?
4. Apakah terdapat Pengaruh model pembelajaran TGT dan gambar diam dengan GI dan video pembelajaran terhadap hasil belajar mahasiswa Mata Kuliah Kultur Jaringan di Universitas Negeri Medan?
5. Apakah terdapat Pengaruh model pembelajaran GI dan gambar diam dengan GI dan video pembelajaran terhadap hasil belajar mahasiswa pada Mata Kuliah Kultur Jaringan di Universitas Negeri Medan?
7. Apakah terdapat Pengaruh media pembelajaran dengan kemampuan bertanyapada Mata Kuliah Kultur Jaringan di Universitas Negeri Medan? 1.6.Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini di harapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun secara praktis.
Secara teoritis penelitian ini bermanfaat:
1. Sebagai bahan referensi yang dapat digunakan untuk memperoleh gambaran mengenai pengaruh model pembelajaran terhadap kemampuan bertanya interaksi antara video pembelajaran dengan kemampuan bertanya pada mata kuliah kultur jaringan (aklimatisasi) di Universitas Negeri Medan?
2. Sebagai bahan pertimbangan, landasan empiris maupun kerangka acuan bagi peneliti yang relevan di masa yang akandatang.
3. Memperkaya khasanah ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan model pembelajaran.
Secara Praktis penelitian ini bermanfaat:
1. Sebagai bahan informasi bagi tenaga pengajar dalam memilih suatu model pembelajaran.
BAB V
KESIMPULAN,IMPLIKASI DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar mahasiswa yang di belajarkan dengan model TGT dan Video pembelajaran dibandingkan dengan GI dan Video pembelajaran mahasiswa pada mata kuliah kultur jaringan (Aklimatisasi) di Universitas Negeri Medan, dimana thitung=3,038, P=0,004.
2. Terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar mahasiswa yang dibelajarkan dengan model TGT dan Gambar diam dibandingkan dengan TGT dan Video pembelajaran mahasiswa pada mata kuliah kultur jaringan (Aklimatisasi) di Universitas Negeri Medan, dimana thitung=5,284, P=0,000.
3. Terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar mahasiswa yang dibelajarkan dengan model GI dan Gambar diam dibandingkan dengan TGT dan Video pembelajaran mahasiswa pada mata kuliah kultur jaringan (Aklimatisasi) di Universitas Negeri Medan, dimana thitung=7,072, P=0,000.
4. Terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar mahasiswa yang dibelajarkan dengan model GI dan Video pembelajaran dibandingkan dengan TGT dan Gambar diam mahasiswa pada mata kuliah kultur jaringan (Aklimatisasi) di Universitas Negeri Medan, dimana thitung=2,177, P=0,036.
Gambar diam mahasiswa pada mata kuliah kultur jaringan (Aklimatisasi) di Universitas Negeri Medan, dimana thitung=3,145, P=0,003.
6. Terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar mahasiswa yang dibelajarkan dengan model TGT dan Gambar diam dibandingkan dengan GI dan Gambar diam mahasiswa pada mata kuliah kultur jaringan (Aklimatisasi) di Universitas Negeri Medan, dimana thitung=0,852, P=0,009.
7. Terdapat perbedaan yang signifikan Kemampuan Bertanya mahasiswa dengan metode pembelajaran, pada metode TGT+Video pembelajaran lebih banyak yang bertanya dibandingkan dengan metode pembelajaran lainnya pada mata kuliah kultur jaringan (Aklimatisasi) di Universitas Negeri Medan.
5.2. Implikasi
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan hasil belajar yang debelajarkan dengan model pembelajaran TGT dan GI yang dipasangkan dengan media pembelajaran Video pembelajaran dan Gambar diam. Hal ini memberi penjelasan dan penegasan bahwa model pembelajaran TGT dan GI yang dipasangkan dengan Video pembelajaran dan Gambar diam merupakan salah satu faktor yang menjadi perhatian untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa dan kemampuan bertanya dalam Mata Kuliah Kultur Jaringan ataupun Mata kuliah lainnya.
kurangtepat dalam proses belajar mengajar maka tentu akan berakibat berkurang pula partipasi mahasiswa dalam pembelajaran.
5.3. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka perlu disarankan sebagai berikut: 1. Kepada pengampu mata kuliah di Jurusan Biologi khususnya Mata Kuliah
Kultur Jaringan agar memaksimalkan kegiatan pembelajaran dengan berbagai pembelajaran yang variatif diantaranya yaitu model pembelajaran TGT dan GI yang dipasangkan dengan media Video pembelajaran dan Gambar diam.
2. Peneliti lanjutan pada penerapan model pembelajaran TGT dan GI yang dipasangkan dengan media pembelajaran Video pembelajaran dan Gambar diam disamping kepada pengampuh mata kuliah yang menjadi mitra peneliti, perlu disosialisasikan juga terlebih dahulu kepada mahasiswa bagaimana mekanisme pembelajaran model pembelajaran TGT dan GI yang dipasangkan dengan media pembelajaran Video pembelajaran dan Gambar diam, serta apa yang perlu dan tidak perlu dilakukan agar pada saat pembelajaran berlangsung, kejanggalan dan kekakuan dalam proses pembelajaran dapat diminimalkan. 3. Dari hasil penelitian yang sudah ada, peneliti hendaknya dapat
mengembangkan pembelajaran yang lebih baik lagi digunakan untuk siswa agar tidak berfokus pada model pembelajaran TGT dan GI yang dipasangkan dengan media pembelajaran Video pembelajaran dan Gambar diam saja. Mungkin ada lebih banyak lagi pembelajaran yang lebih baik sehingga tujuan pembelajaran tercapai dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu. 1997.Strategi Belajar Mengajar, Bandung : Pustaka Setia Arsyad. 2004.Media Pembelajaran. Grafindo Persada. Jakarta
Arsyad. 2005.Media Pembelajaran. Rajawali Press Indonesia. Jakarta.
Arends, R. I. 2008. Learning to Teach: Belajar untuk Mengajar. Buku Dua. (Penterjemah: Helly Prayitno Soetjipto dan Sri Mulyantini Soetjipto). Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
Arikunto, S. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta
Chanlin, L. (1997). The effects of verbal elaboration and visual elaboration on student learning.International Journal of Instructional Media, 24(4), 333-339. Retrieved December 26,2001, from EBSCOhost database (Academic Search Elite).
Charmot, A. 1988.Study of Learning Strategies of Foreign Language instruction: finding of the longitudinal Study. Interstate Research Associates
Darsono, Max. 2000. Belajar dan Pembelajaran. IKIP Semarang Press. Semarang.
Dimyati & Mujiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Depdikbud dan Rineka Cipta. Jakarta.
Dahar R.W. 1992. Dampak pertanyaan dan teknik bertanya Guru selama PBM IPA,
Depdikbud 1985.Keterampilan Bertanya Dasardan Lanjut Panduan PengajaranMikro 1. Jakarta : CV. Fortuna Jakarta.
Gagne, Robert M., 1967,The Condition of Learning, Holt, New York. Gorge, B and Wrag. 1997,Bertanya.Jakarta: Gramedia
Bentuk Muka Bumi,
Jurnal Penelitian Kependidikan, TH. 20, NO. 2, 2010, SMA Negeri 1 Serui Papua.Hamalik, O. 2005.Proses Belajar Mengajar,Jakarta: Bumi Aksara Hamalik, O. 2005.Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara Harahap, Fauziyah .2011.Kultur Jaringan.Unimed Pers. Medan
Ibrahim, M. 2000.Pembelajaran Kooperatif.Surabaya: University Press
Liu, Y., & Ginther, D. (1999). Cognitive styles and distance education. Online Journal ofDistance Learning Administration, 2(3). Retrieved December 26, 2001, from the StateUniversity of West Georgia Distance & Distributed Education Center Web site:http://www.westga.edu/~distance/liu23.html Munandar .1988.Dasar Proses Pembelajaran,Jakarta. Bumi Aksara
Nasution, S. 2008. Berbagai pendekatan dalam proses belajar & Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara
Nurhadi, dkk. 2004. Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and
Learning/ CTL dan Penerapan dalam KBK.Malang: UM Press
Rustamanet al, 2005.Keterampilan Bertanya, Jakarta Rineka Cipta
Rustaman.2010. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komonikasi,
Rajawali Pers,Grafindo Persada. Jakarta
Santrock, W. Jhon. 2004.Psikologi Pendidikan,University Of Texas at Dallas Sahrudin&Sri Iriani, 2011, Pembelajaran Kooperatif Model TGT (Team Game
Tournament), Jakarta.
Stokes, Suzanne, Electronic Journal for the Integration of Technology in Education, vol. 1, no. 1.
Slameto, 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: RIneka cipta.
Slavin, R. E . 2005. Cooperative Learning: Theory, Research, and Practice.
London: Allymand Bacon
Zulkarnaen. 2009. Kultur Jaringan Tanaman: Solusi Perbanyakan Tanaman Bidi daya, Jakarta. Bumi Aksara
Maimunah. 2005. Pembelajaran Volume Bola dengan Belajar Kooperatif Model
GI pada Siswa Kelas X SMA Laboratorium UM. Tesis tidak diterbitkan.