• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMODELAN INFLASI KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE REGRESI NONPARAMETRIK B-SPLINE.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMODELAN INFLASI KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE REGRESI NONPARAMETRIK B-SPLINE."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PEMODELAN INFLASI KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE REGRESI NONPARAMETRIK B-SPLINE

Oleh :

Ahmad Fauzi NIM. 4113230002 Program Studi Matematika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

ii

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Ahmad Fauzi dilahirkan di Langkat, Pada tanggal 21

April 1992. Ibu bernama Sri Muliati dan ayah bernama Demyati, dan merupakan

anak ketiga dari empat bersaudara. Pada tahun 1998, penulis masuk SD Swasta

Al-Muhajirin, Kec. Selesai, Langkat, dan lulus pada tahun 2004. Pada tahun 2004,

penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri 1 Kuala, dan lulus pada tahun 2007.

Pada tahun 2007, penulis melanjutkan sekolah di SMK Swasta Putra Anda Binjai,

dan lulus pada tahun 2010. Pada tahun 2011, Penulis diterima di Program Studi

Matematika Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam Universitas Negeri Medan (UNIMED), dan lulus ujian pada tanggal 16

(4)

iii

PEMODELAN INFLASI KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE REGRESI NONPARAMETRIK B-SPLINE

AHMAD FAUZI (NIM : 4113230002)

ABSTRAK

Inflasi adalah salah satu pertimbangan penting bagi investor untuk berinvestasi di suatu daerah. Prediksi inflasi yang akurat diperlukan bagi para investor dalam melakukan perencanaan yang matang. Salah satu metode untuk menentukan nilai prediksi inflasi adalah dengan menggunakan regresi nonparametrik B-Spline, regresi nonparametrik yang tidak tergantung pada asumsi-asumsi tertentu, sehingga dapat memberikan fleksibilitas yang lebih besar. Model B-Spline optimal bergantung pada knot optimal yang memiliki nilai minimum Generalized Cross Validation (GCV). Dengan menggunakan data tingkat inflasi perbulan Kota Medan dari Bulan Januari 2000 – Desember 2014, model Regresi Nonparametrik B-Spline optimal dalam penelitian ini adalah pada orde 2 (linear) dengan 1 knot, yaitu 0,54 dengan nilai GCV adalah 1.468589275372. Dengan nilai MSE yang tergolong kecil yaitu 0,0443 dan nilai MAPE sebesar 18,247% yang sehingga metode tergolong baik karena berada diantara 10 % dan 20 % Prediksi inflasi Kota Medan pada Januari 2015 sampai Desember 2016 berfluktuasi sekitar angka 0,9%, 0,8%,dan 0,7% serta inflasi di akhir Tahun 2016 adalah 0.7088902%

(5)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan

karunia-Nya yang memberikan kesehatan, Kemudahan dan kesempatan kepada penulis

sehingga penelitian skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan yang

direncanakan. Judul yang dipilih dalam penelitian skripsi ini adalah Pemodelan Inflasi Kota Medan Menggunakan Metode Regresi Nonparametrik B-Spline, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Sains (S.Si) dalam bidang matematika.

Pada kesempatan ini dengan rendah hati dan tulus penulis

menyampaikan terimakasih kepada berbagai pihak yang telah membantu

menyelesaikan skripsi ini, mulai dari pengajuan proposal penelitian, pelaksanaan

sampai penyusunan skripsi, antara lain Bapak Dr. Edy Surya, M.Si selaku Dosen

Pembimbing serta Bapak Dr. E. Elvis Napitupulu, M.S., Bapak Drs. Zul Amry,

M.Si, Ph.D, dan Ibu Dra. Nerli Khairani, M.Si sebagai dosen penguji/pemberi

saran yang telah memberikan masukan dan saran-saran yang sangat bermanfaat

serta Bapak Prof. Dr. Edi Syahputra, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Akademik.

Ucapan terimakasih juga diberikan kepada Bapak Pendi Dewanto selaku Seksi

Desiminasi dan layanan Statistika BPS Provinsi Sumatera Utara yang

memberikan ijin pengambilan data serta memberikan informasi yang menunjang

keberjalanan penelitian ini.

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Rektor UNIMED

Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku pimpinan UNIMED beserta seluruh Wakil

Rektor, Bapak Dr. Asrin Lubis, M.Pd selaku Dekan FMIPA UNIMED beserta

Wakil Dekan I, II dan III di lingkungan UNIMED, Bapak Edy Surya, M.Si.,

selaku Ketua Jurusan Matematika, Bapak Dr. Pardomuan Sitompul, M.Si selaku

Ketua Program Studi Matematika, Bapak Drs. Yasifati Hia, M.Si. sebagai

Sekretaris Jurusan Matematika beserta seluruh Bapak dan Ibu dosen serta staf

pegawai Jurusan Matematika yang telah membantu penulis.

Teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada Ayah (Demyati),

Mama (Alm. Sri Muliati), Abang (Bustamin Ariffin), Kakak (Nurlela Fadhilah

(6)

v

(Azzam, Fizi, dan Azmi), serta seluruh keluarga tercinta yang telah banyak

memberikan, do’a, dukungan, semangat, motivasi, perhatian dan pengertian kepada penulis dalam menyelesaikan pendidikan di Unimed. Kepada

teman-teman MM ND’11 (Rifa’i, Syarto, Syakban, Mahyurani, Nurleli Fitriani, Lili,

Violetha, Dian G., Elvira, Julianti, Khoiriah, Dian Utami, Uni, Sri, Hotmian,

Deny, Yuri, Ferianta, Berkat, Inun dll), Teman lainnya ( Didi, Maksum, Umam,

Ahyar, Agung, Zulkifli, Fajar, Jeddah, Shanti, Hadi, Satria, Zaidan, Khairul),

Teman Kost (Bang Yusron, Bang Kamil, Bang Rahmat, Bang Habibi, Bang

Ilham, Majid, Bang Ega, Dito, Ari Wahid, Syahril, Getra) dan adik-adik kelas

yang juga memberikan semangat dan do’anya tak lupa penulis ucapkan terima

kasih.

Penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun

tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat

membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga hasil

penelitian ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,

khususnya matematika dengan terus berupaya menggali serta menemukan hal-hal

baru yang menjadikan matematika sebagai problem solver dalam

masalah-masalah kehidupan.

Medan, Februari 2016

Penulis,

Ahmad Fauzi

(7)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Tabel viii

Daftar Gambar ix

Daftar Lampiran x

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang Masalah 1

1.2 Rumusan Masalah 4

1.3 Batasan Masalah 5

1.4 Tujuan Penelitian 5

1.5 Manfaat Penelitian 6

BAB II LANDASAN TEORI 7

2.1 Inflasi 7

2.2 Analisis Regresi 10

2.3 Regresi Parametrik 10

2.4 Regresi Nonparametrik 12

2.5 Regresi NonparametrikB-Spline 13

2.6 Macam–Macam Basis FungsiB-Spline 14

2.7 Pendugaan Model Regresi NonparametrikB-SplineTerbaik 15

2.8 Pemilihan Knot ( ) Optimal 19

2.9 Ukuran Akurasi Metode 20

2.10 Prediksi Menggunakan Model Regresi Nonparametrik

(8)

vii

BAB III METODE PENELITIAN 22

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 22

3.2 Jenis Dan Sumber Data 22

3.3 Variabel Penelitian 22

3.4 Prosedur Penelitian 22

BAB VI PEMBAHASAN 27

4.1 Data Awal 27

4.2 Pendugaan Model Menggunakan Regresi Nonparametrik

B-Splinelinear 30

4.3 Pendugaan Model Menggunakan Regresi Nonparametrik

B-SplineKuadratik 32

4.4 Pendugaan Model Menggunakan Regresi Nonparametrik

B-SplineKubik 35

4.5 Pemilihan Model Regresi Nonparametrik

B-SplineTerbaik 40

4.6 Akurasi Ketepatan Metode 41

4.6 Prediksi Inflasi Dengan Menggunakan Regresi Nonparametrik

B-SplineTerbaik 47

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 50

5.1 Kesimpulan 50

5.2 Saran 51

(9)

viii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Data Inflasi Kota Medan 27

Tabel 4.2 Nilai GCV pada masing masing knot pada orde 2 32

Tabel 4.3 Nilai GCV pada masing masing knot pada orde 3 35

Tabel 4.4 Nilai GCV pada masing masing knot pada orde 4 40

Tabel 4.5 Nilai GCV knot terpilih pada masing masing orde 40

(10)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 4.1.1 Statistik Deskristif dengan Bantuan Software Mathlab 28

Gambar 4.1.2 PlotTime SeriesTingkat Inflasi Di Kota Medan

Mulai Januari 2000 sampai Desember 2014 29

Gambar 4.1.3 Scatter Plot Data Inflasi Ke-t (y) terhadap Data 29

(11)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel Laju Inflasi Di Kota Medan Diperinci Perbulan

Tahun 2000-2014

Lampiran 2 Tabel Data Time Series Inflasi perbulan Kota Medan

yang telah dimodifikasi

Lampiran 3a Pemodelan B-Spline Linier (m = 2)

Lampiran 3b Pemodelan B-Spline Linier (m = 3)

Lampiran 3c Pemodelan B-Spline Linier (m = 4)

Lampiran 4a Matriks pada Regresi Nonparametrik B-Spline linear

1 knot

Lampiran 4b Matriks pada Regresi Nonparametrik B-Spline kuadrat

1 knot

Lampiran 4c Matriks pada Regresi Nonparametrik B-Spline kubik

1 knot

Lampiran 5. Printscreen Estimasi dan mencari nilai GCV dengan

MATLAB

Lampiran 6. Tabel Nilai Prediksi Inflasi Kota Medan

Lampiran 7 Dokumentasi Penelitian

Lampiran 8 Surat Penugasan Dosen Pembimbing Skripsi Dari

Jurusan Matematika FMIPA Universitas Negeri Medan.

Lampiran 9. Surat Permohonan Surat Izin Penelitian Dari Jurusan

Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam Universitas Negeri Medan.

Lampiran 10. Surat Izin Penelitian Dari Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan

Lampiran 11 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian Dari

Badan Pusat Statistik Sumatera Utara

(12)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kota Medan merupakan ibukota Provinsi Sumatera Utara dan menjadi

kota terbesar nomor 3 (tiga) di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya. Selain

sebagai kota terbesar nomor tiga, maka Medan menjadi kota terbesar di luar Pulau

Jawa dengan kondisi geografis yang sangat menguntungkan karena cukup

berdekatan dengan Selat Malaka sebagai jalur perairan untuk perdagangan

internasional dari dulu sampai sekarang. Kota Medan memiliki visi jangka

panjang (2025) menurut Perda Nomor 8 Tahun 2009 : “Kota Medan yang maju,

sejahtera, religius dan berwawasan lingkungan”. Untuk mewujudkan visi Kota

Medan tersebut, maka pemerintah perlu berupaya mendorong kemajuan

perdagangan dan jasa, salah satunya adalah dengan cara menarik

investor(http://www.pemkomedan.go.id).

Banyak aspek yang mempengaruhi pengambilan keputusan investor untuk

berinvestasi di suatu daerah, Salah satunya dengan melihat angka inflasi di daerah

tersebut. Pemahaman investor akan dampak inflasi pada tingkat pengembalian

atau keuntungan investasi sangat diperlukan pada saat investor akan memilih jenis

investasi yang dilakukan. Hal ini dikarenakan inflasi berpengaruh pada nilai uang

yang diinvestasikan oleh investor. Tingkat inflasi yang tinggi akan meningkatkan

risiko proyek–proyek investasi dalam jangka panjang (Devi dkk,2014:193).

Menurut UU No. 3 tahun 2004 pasal 7 tentang Bank Indonesia, Bank

Indonesia memiliki tujuan untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai

rupiah. Kestabilan nilai rupiah antara lain mencakup kestabilan terhadap

harga-harga barang dan jasa yang tercermin pada inflasi. Kestabilan inflasi sangat

penting untuk mendukung pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan

meningkatkan kesejahteraan rakyat. Inflasi yang terkendali rendah dapat

mendukung terpeliharanya daya beli masyarakat. Sedangkan inflasi yang tidak

stabil akan menyulitkan keputusan masyarakat dalam melakukan konsumsi,

(13)

2

ekonomi (www.bi.go.id). Oleh karenanya diperlukan prediksi inflasi yang akurat

di masa yang akan datang agar para pelaku usaha dapat melakukan perencanakan

yang matang dalam melakukan kegiatan bisnisnya.

Data inflasi merupakan salah satu data runtun waktu yang pada umumnya

mempunyai model tertentu. Dengan memodelkan data masa lampau dapat untuk

memprediksi atau memproyeksi data masa mendatang. Salah satu metode untuk

memodelkan data runtun waktu adalah dengan metode klasik atau parametrik

yaitu model parametrik seperti model Autoregressive (AR), model Moving

Average (MA), atau model campuran (ARIMA) yang telah dikembangkan oleh

Box Jenkins sejak tahun 1970. Namun untuk pemodelan dengan model parametrik

tersebut, ada asumsi yang harus dipenuhi yaitu data harus stationer, error dari

model harus bersifatwhite noise(Suparti dkk, 2013:500).

Data inflasi adalah data finansial yang pada umumnya terjadi pelanggaran

asumsi jika data tersebut dimodelkan dengan model klasik. Hal ini dikarenakan

suatu kondisi heteroskedastisitas yang disebabkan adanya sifat volatilitas dalam

datanya. Suatu model parametrik yang kemudian berkembang untuk mengatasi

masalah ini adalah model ARCH (Autoregresif Conditional Heteroscedastic) yang

dikembangkan oleh Engle (1982) dan kemudian digeneralisir menjadi model

GARCH (Generalized Autoregresif Conditional Heteroscedastic) yang diusulkan

oleh Bollerslev (1986). Kasus khusus dari model GARCH adalah model

EGARCH (Exponential GeneralizedAutoregresif Conditional Heteroscedastic)

dimana model heteroskedasitas residual hanya meliputi persamaan varian

bersyarat seperti diusulkan oleh Nelson (1991). Pemodelan parametrik alternatif

inipun masih memerlukan adanya asumsi error yang berdistribusi Normal. Dalam

prakteknya asumsi ini terkadang juga tidak terpenuhi (Suparti dkk, 2013:500). Oleh karena itu, diperlukan suatu model alternatif yang mengabaikan

asumsi-asumsi baku sebagaimana pada model parametrik. Model alternatif tersebut

adalah model nonparametrik, yang merupakan metode pendugaan model yang

tidak terikat asumsi sehingga memberikan fleksibilitas yang lebih tinggi.

Analisis regresi memperlihatkan hubungan dan pengaruh variabel

(14)

3

adalah variabel prediktor, untuk n buah pengamatan, secara umum hubungan

antaraydanxdapat ditulis sebagai berikut:

= ( ) + ; = 1,2, … , (1.1)

Dengan adalaherror/ sesatan random dan ( )merupakan kurva regresi.

Jika kurva regresi merupakan model parametrik maka disebut sebagai

regresi parametrik dan apabila model yang diasumsikan benar, maka pendugaan

parametrik sangat efisien, tetapi jika tidak, menyebabkan interprestasi data yang

menyesatkan (Hardle, 1990). Pendekatan parametrik mengasumsikan bentuk

model sudah ditentukan. Apabila tidak ada informasi apapun tentang bentuk

( ), maka pendekatan yang digunakan adalah pendekatan nonparametrik.

Karena pendekatan tidak tergantung pada asumsi bentuk kurva tertentu, sehingga

memberikan fleksibilitas yang lebih besar. Dalam hal ini diasumsikan ( )

termuat dalam ruang fungsi (Eubank, 1999).

Ada beberapa teknik estimasi dalam regresi nonparametrik antara lain

pendekatan histogram,estimator Spline, estimator kernel, k-NN,analisis wavelet

dan lain-lain. Pendekatan estimator Spline ada bermacam-macam antara lain

Spline original, Spline tipe M, Spline relaxed, Spline terbobot dan lain-lain.

Pendekatan Spline mempunyai suatu basis fungsi. Basis fungsi yang biasa dipakai

antara laintruncated power basisdanB-Spline(Lyche dan Morken, 2004).

Spline adalah salah satu jenis polinomial terpotong (piecewise

polynomial), yaitu polinomial tersegmen. Sifat tersegmen ini memberikan sifat

fleksibilitas lebih dari polinomial biasa, sehingga memungkinkan untuk

menyesuaikan diri secara lebih efektif terhadap karakteristik lokal suatu fungsi

atau data (Budiantara dkk, 2006). Splinedengan truncated power basismemiliki

kelemahan, yaitu ketika jumlah knot bertambah dan letak knot yang terlalu dekat

akan berdampak pada matriks yang hampir singular, sehingga persamaan normal

sulit untuk diselesaikan. Karena itu, digunakan fungsi basis lain yang memiliki

kondisi yang lebih baik, yaitu B-Spline. Namun kesulitan dengan B-Spline karena

basis ini hanya hanya dapat didefinisikan secara rekursif dan karenanya tidak

(15)

4

Ada tiga kriteria yang harus diperhatikan dalam membentuk model regresi

nonparametrikB-Splineyaitu menentukan orde untuk model, banyaknya knot, dan

lokasi penempatan knot. Knot merupakan parameter pemulus. Untuk memperoleh

modelregresi nonparametrik B-Spline yang optimal (terbaik), maka harus

diperhatikan jumlah dan lokasi knot (Eubank,1999).

Dengan menggunakan model regresi nonparametrikB-Spline, dapat dicari

prediksi nilai inflasi Kota Medan dimasa mendatang dengan menggunakan data

masa lampau. Perkiraan atau prediksi nilai inflasi tentu berguna bagi para investor

dan pelaku usaha sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan.

Beberapa penelitian yang berhubungan dengan inflasi antara lain, Suparti

dkk (2013) meneliti tentanganalisis data inflasi di Indonesia menggunakan model

regresi kernel, Alvita Rachma Devi dkk (2014) meneliti tentang analisis inflasi

Kota Semarang menggunakan metode regresi nonparametrik B-Spline, dan

penelitian yang pernah dilakukan di luar yaitu R.F. Engle (1998) yang meneliti

tentang Autoregresive Conditional Heteroskedasticity with Estmates of the

Variance of United Kingdom Inflation.

Dari permasalahan yang telah diuraikan diatas menjadi latar belakang bagi

penulis untuk mengangkatnya menjadi sebuah karya ilmiah dalam bentuk skripsi

dengan judul “Pemodelan Inflasi Kota Medan Menggunakan Metode Regresi Nonparametrik B-Spline

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas penulis

merumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana model Regresi Nonparametrik B-Spline terbaik yang ditentukan

oleh nilai Generalized Cross Validation (GCV) minimum pada data inflasi

Kota Medan periode Januari 2000 sampai Desember 2014?

2. Dengan menggunakan model tersebut, berapa nilai prediksi inflasi Kota

(16)

5

1.3 Batasan Masalah

Penulis melakukan penelitian ini dengan beberapa batasan masalah

sebagai berikut:

1. Mengambil data inflasi Kota Medan mulai bulan Januari 2000 sampai

Desember 2014 dari BPS Sumatera Utara.

2. Asumsi data inflasi yang akan datang hanya dipengaruhi data inflasi

sebelumnya, yang lain diabaikan.

3. Menggunakan model Regresi Nonparametrik B-Splineorde 2 (linier), orde 3

(kuadratik), dan orde 4 (kubik) dengan pendekatan jumlah knot yang

digunakan sebanyak 1 sampai 4 knot yang telah ditentukan .

4. Pemilihan model terbaik diantara ketiga modeldipilih dengan melihat knot

optimal berdasarkan kriteria Generalized Cross Validation (GCV), nilai

parameter dan GCV didapat menggunakan bantuan Software MATLAB 5.3

dan MS Excel 2007

5. Mengevaluasi model dengan MSE dan MAPE serta menggunakan model

Regresi Nonparametrik B-Spline terbaik untuk memprediksi inflasi Kota

Medan pada bulan Januari 2015 sampai Desember 2016

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas tujuan yang ingin dicapai dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Menerapkanmodel Regresi Non Parametrik B-Spline pada data inflasi Kota

Medan.

2. Memprediksi inflasi Kota Medan pada masa bulan Januari 2015 sampai

(17)

6

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian dari pembahasan masalah ini adalah sebagai

berikut:

1. Manfaat bagi Penulis

Untuk memperdalam dan mengembangkan wawasan disiplin ilmu yang

dipelajari untuk mengkaji permasalahan tentang penerapan model regresi

nonparametrikB-Splinedalam memprediksi inflasi Kota Medan.

2. Manfaat bagi Pembaca

Sebagai tambahan wawasan dan memberikan gambaran tentang teknik

pemodelan data dan nilai prediksi dalam permasalahan ekonomi khususnya

inflasi melalui model regresi nonparametrikB-Spline

3. Manfaat bagi Instansi

Diharapkan dapat digunakan sebagai sarana dan informasi bagi lembaga

pendidikan serta sebagai kontribusi keilmuan bagi lembaga terkait.

4. Manfaat bagi Perusahaan

Memberikan informasi kepada Badan Pusat Statistik sebagai salah satu cara

memprediksi nilai inflasi.

(18)

50

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil data penelitian yang diperoleh dan setelah data tersebut diolah

maka didapat kesimpulan sebagai berikut:

1. Dengan melihat nilai GCV minimum pada masing-masing orde maka

dapat dipilih model terbaik dari data inflasi bulanan kota Medan Januari

2000 sampai dengan Desember 2014 yang paling minimum, sehingga

dipilih model regresi nonparametrik B-Spline linier (orde 2) pada titik knot

0,54 dengan nilai GCV 1,468589275372. Nilai MSE sebesar 0.0443 yang

bermakna bahwa model terpilih dalam memprediksi memiliki rata-rata

kesalahan meramal yang dikuadratkan tergolong kecil sehingga prediksi

dapat dikatakan dalam kategori baik. Serta dilihat juga pada nilai MAPE

yaitu rata-rata dari keseluruhan persentase kesalahan (selisih) antara data

aktual dengan data hasil prediksi yang didapat dalam mengevaluasi model

sebesar 18,247%, yang menurut makridakis nilai MAPE tersebut berada

dalam klasifikasi diantara 10 % dan 20 % yang akan menghasilkan

prediksi yang baik.

2. Prediksi inflasi di masa mendatang dengan menggunakan model regresi

nonparametrik B-Spline linier, yaitu inflasi tertinggi pada bulan Oktober

2016sebesar 0.929dan terendah terjadi pada bulan Januari 2015 sebesar

0,46 dan berfluktusi diangka 0,9 , 0,8 dan 0,7 , serta nilai selisih yang

(19)

51

5.2 Saran

Adapun saran yang diberikan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Model regresi nonparametrik B-Spline dan nilai prediksi dapat dijadikan

sebagai bahan pertimbangan bagi BPSSumut dalam menentukan laju

inflasi Kota Medan.

2. Untuk memperoleh hasil penelitian yang lebih akurat dalam memprediksi

tingkat inflasi dengan menggunakan pemodelan regresi nonparametrik

B-Splinedalam penelitian ini tergantung pada pemilihan knot yang tepat dan

dalam pengembangannya dapat diterapkan pada data selain runtun waktu,

antara lain data cross section atau data yang memiliki variabel lebih dari

(20)

52

DAFTAR PUSTAKA

Apriliawan, D., Tarno, dan Yasin, H., (2013). Pemodelan Laju Inflasi Di Provinsi Jawa Tengah Menggunakan Regresi Data Panel,Jurnal Gaussian Vol.2 No. 4: 301-321.

BI, (2015), www.bi.go.id/id/moneter/inflasi/pengenalan/Contents/Default.aspx (diakses pada19 April 2015)

BPS, (2005), Penghitungan Inflasi Di Luar Empat Kota Terpilih Nasional Diluar Sumatera Utara, BPS Sumut, Medan.

BPS Sumut, (2014), Indeks Harga Konsumen (IHK) Di Empat Kota Sumatera Utara 2014, BPS Sumut, Medan.

Budiantara, I.N., dkk, Pemodelan B-Spline Dan Mars Pada Nilai Ujian Masuk Terhadap IPK Mahasiswa Jurusan Disain Komunikasi Visual UK. Petra Surabaya,Jurnal Berkala, FMIPA ITS, 2006.

Devi, A.R., Mukid M.A., dan Yasin, H., (2014), Analisis Inflasi Kota Semarang Menggunakan Metode Regresi Non Parametrik B-Spline,Jurnal Gaussian Vol. 3 No.2:197-202.

Engle, R.F., (1998), Autoregressive Conditional Heteroskedasticity with Estimates of the Variance of United Kingdom Inflation, Econometrica, Vol. 50, pp 987-1007

Eubank,R.L.,(1999), Nonparametric Regression and Spline Smooting, Marcel Dekker, NewYork.

Hardle, W., (1990), Applied Nonparametric Regression, Cambridge University Press, Cambridge.

Lyche, T., dan Morken, K., (2004), Spline Method Draft, www.ub.uio.n./umn/english/index.html, (diakses tanggal 15 juni 2015)

Minarti, S. (2014). Penerapan Model Generalized Autoregressive Conditional Heteroscedastic (GARCH) Dalam Menentukan Tingkat Inflasi. Skripsi. FMIPA. Medan : UNIMED.

Makridakis, S., Wheelewright, S.C. dan McGee, V.E. 1995. Metode dan Aplikasi Peramalan, Terjemahan Untung Sus Andryanto dan Abdul Basith, Jakarta: Erlangga.

(21)

53

Putong, I., (2003),Ekonomi Mikro Dan Makro, Ghalia Indonesia, Jakarta.

Pemko Medan (2015), http://www.pemkomedan.go.id/pemerintah_visi.php (diakses pada19 April 2015)

Ruppert, D., Wand, M.P., dan Carrol, R.J., (2003),Cambridge Series in Statistical and Probabilistic Mathematics: Semiparametric Regression, Cambridge University Press, New York.

Suparti, D., Puspitasari, I., dan Devi,A.R.; Analisis Data Inflasi Indonesia Menggunakan Model Regresi Kernel, Prosiding Seminar Nasional Statistika UNDIP 2013

Gambar

Tabel 4.1Data Inflasi Kota Medan
Gambar 4.1.1 Statistik Deskristif dengan Bantuan Software Mathlab
Tabel Laju Inflasi Di Kota Medan Diperinci Perbulan

Referensi

Dokumen terkait

Model regresi nonparametrik spline multivariat merupakan model regresi yang memiliki lebih dari satu variabel respons yang saling berkorelasi dan lebih dari satu

Model regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah model regresi nonparametrik spline truncated dengan menggukan titik kombinasi knot 3, 3, 3. Pada pengujian

Prayoga (2012) menganalisis faktor- faktor yang mempengaruhi Tingkat Pengangguran Terbuka Perempuan di Pulau Jawa menggunakan pendekatan Regresi Nonparametrik Spline

Prayoga (2012) menganalisis faktor- faktor yang mempengaruhi Tingkat Pengangguran Terbuka Perempuan di Pulau Jawa menggunakan pendekatan Regresi Nonparametrik Spline

Model regresi nonparametrik spline multivariat terbaik yang menjelaskan hubungan antara variabel-variabel yang diduga berpengaruh terhadap indikator kemiskinan di

Untuk membangun interval konfidensi dalam regresi nonparametrik spline, umumnya digunakan pendekatan

Pada pembahasan sebelumnya model telah memenuhi ketiga asumsi residual. Sehingga model regresi nonparametrik spline truncated menggunakan titik kombinasi 2,3,3,2,1

Model regresi nonparametrik spline terbaik diperoleh dengan menggunakan tiga titik knot dengan nilai koefisien determinasi (R 2 ) sebesar 89,69% dengan enam variabel