1
peradaban Islam yang maju di masa lalu. Ia merupakan satu bagian dari syariat
Islam, yaitu yang mengatur kehidupan manusia dalam hubungan dengan
manusia, masyarakat dan alam berkenaan dengan kebendaan dan kewajiban1.
Diantara permasalahan yang paling berkembang dalam kehidupan
bermasyarakat hari ini adalah masalah muamalah, khususnya muamalah
maliyah atau interaksi sesama manusia yang berkaitan dengan uang dan harta
dengan segala bentuk macam transaksinya. Hal ini tidak dapat kita bendung,
sebab perubahan itu terjadi seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan kemajuan teknologi.
Dalam persoalan muamalah syariat Islam lebih banyak memberikan
penjelasan terkait prinsip dan kaidah secara umum dibandingkan jenis dan
bentuk muamalah secara perinci2. Memang telah kita ketahui, manusia adalah
makhluk sosial yang tidak lepas dari kegiatan muamalah. Namun tidak semua
masyarakat mengetahui secara kaffah akan peraturan-peraturan dalam
bermuamalah, misalnya dalam kasus jual beli. Terdapat larangan atas
1Ismail Nawawi, Fiqih Muamalah Klasik dan Kontemporer, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2012), hlm. 9.
2
memperjual belikan barang yang najis sebagaimana hadits yang diriwayatkan
oleh Bukhori dan muslim Nabi bersabda:
َموُحُش َتْيَأَرَأ ِهللا َلوُسَر اَي َليِقَف ِماَنْصَْْا َو ِريِزْنِْْا َو ِةَتْيَمْلا َو ِرْمَْْا َعْيَ ب َمرَح ُهَلوُسَر َو َهللا نِإ
ٌماَرَح َوُه ََ َلاَقَ ف ُسانلا اَِِ ُحِبْصَتْسَي َو ُدوُلُْْا اَِِ ُنَهْدُي َو ُنُفسلا اَهِبىَلْطُي اَه نِإَف ِةَتْيَمْلا
sesungguhnya Allah mengharamkan jual-beli khamer (minuman keras), bangkai, babi dan berhala" Kemudian seseorang bertanya: "Bagaimana tentang lemak bangkai, karena banyak yang menggunakannya sebagai pelapis perahu dan, meminyaki kulit dan untuk bahan bakar lampu?" Rasulullah SAW. menjawab:"Tidak boleh, semua itu adalah haram3.
Masih banyak masyarakat di Dusun Sodong Desa Tengklik Kec.
Tawangmangu Kab. Karanganyar Jawa Tengah yang memilih untuk memupuk
tanaman yang ia tanam dengan menggunakan pupuk kandang, yang pupuk
tersebut mereka dapatkan dari para pemilik peternak hewan ternak dengan cara
membelinya. Berbagai alasan mereka lontarkan terkait dengan hal ini, mulai
dari lebih ramah lingkungan, murah atau lain sebagainya4. Akan tetapi
sebagaimana kita ketahui bahwa kotoran hewan yang sesuai dengan tabiatnya
sebagai benda yang menjijikan dan buruk, dengan diikuti sifatnya yakni kotor,
bau dan menjijikan lalu bagaimana dengan pandangan hukum Islam atas
memperjualbelikannya?.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis tertarik
melakukan penelitian dengan judul “Tinjauan Hukum Islam terhadap Praktek
3Sayyid Sabiq,
Fiqih Sunnah, jilid 4, Terj Nor Hasanuddin Dkk (Jakarta Selatan : Pena Pundi Aksara, 2006), hlm. 124.
3
Jual Beli Pupuk Kandang (Studi Kasus di Dusun Sodong Desa Tengklik Kec.
Tawangmangu Kab. Karanganyar Jawa Tengah)”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi
masalah adalah:
1. Apakah hukum kesucian dari kotoran hewan ternak?
2. Apakah praktek jual beli pupuk kandang di Dusun Sodong Desa Tengklik
Kec. Tawangmangu Kab. Karanganyar Jawa Tengah telah sesuai dengan
hukum Islam?
C. Tujuan Penelitian
Dengan melihat pokok permasalahan di atas, maka tujuan penelitian
ini adalah untuk mengetahui tinjauan hukum Islam terhadappraktek jual beli
pupuk kandang di Dusun Sodong Desa Tengklik Kec. Tawangmangu Kab.
Karanganyar Jawa Tengah.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan khasanah
keilmuan tentang Jual Beli, khususnya dalam Praktek Jual Beli Pupuk
4
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan pada
masyarakat di Dusun Sodong Desa Tengklik Kec. Tawangmangu Kab.