• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prosedur Pelaksanaan Penerimaan dan Pengeluaran Dana di Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Sumber Daya Air Balai Besar Wilayah Sungai Citarum

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Prosedur Pelaksanaan Penerimaan dan Pengeluaran Dana di Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Sumber Daya Air Balai Besar Wilayah Sungai Citarum"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

iv

LEMBAR PENGESAHAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Kerja Praktek ... 1

1.2. Maksud dan Tujuan Kerja Praktek ... 3

1.2.1. Maksud ... 3

1.2.2. Tujuan ... 3

1.3. Kegunaan Kerja Praktek ... 4

1.4. Metode Kerja Praktek ... 5

1.5. Lokasi dan Waktu Kerja Praktek ... 6

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan ... 8

2.1.1. Visi ... 10

2.1.2. Misi ... 10

2.1.3. Logo dan Arti Logo Departemen Pekerjaan Umum ... 11

2.1.3.1. Logo Departemen Pekerjaan Umum ... 11

(2)

v

2.3.2. Pejabat Eselon II ... 17

2.3.3. Kepala Satuan Kerja ... 18

2.3.4. Pejabat Pemungut ... 21

2.3.5. Pejabat Pembuat Komitmen ... 22

2.3.6. Pejabat Penguji Surat Perintah Pembayaran ... 25

2.3.7. Bendahara Penerimaan ... 27

2.3.8. Bendahara Pengeluaran ... 28

2.3.9. Penanggungjawab Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran ... 30

2.3.10. Penanggungjawab Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang ... 31

2.3.11. Petugas

E-Monitoring

Satuan Kerja ... 32

2.4. Aspek Kegiatan Perusahaan ... 33

2.4.1. Tugas dan Fungsi Balai Besar Wilayah Sungai Citarum ... 34

BAB III PELAKSANAAN KULIAH KERJA PRAKTEK

3.1. Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek ... 37

3.1.1. Prosedur ... 37

3.1.1.1. Pengertian Prosedur ... 37

3.1.1.2. Karakteristik Prosedur ... 38

3.1.1.3. Manfaat Prosedur ... 38

3.1.2. Penerimaan Kas ... 39

(3)

vi

3.1.2.4. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Kas ... 42

3.1.3. Pengeluaran Kas ... 43

3.1.3.1. Pengertian Pengeluaran Kas ... 43

3.1.3.2. Prosedur – Prosedur Pengawasan Dalam

Pengeluaran Kas ... 44

3.1.3.3. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pengeluaran Kas ... 44

3.1.4. Kas ... 45

3.1.4.1. Pengertian Kas ... 45

3.1.4.2. Manfaat Kas ... 47

3.1.4.3. Komposisi Kas ... 48

3.1.4.4. Fungsi Kas ... 49

3.2. Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek ... 50

3.3. Pembahasan Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek... 51

3.3.1. Prosedur Pelaksanaan dan Pengeluaran Dana di Balai Besar

Wilayah Sungai Citarum ... 51

3.3.2. Dokumen – Dokumen yang Terkait ... 67

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan ... 68

(4)
(5)

70

Ali Muhammad. 2000. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia.Jakarta. Pustaka Amani.

H. Kusnadi. 2000. Akuntansi Keuangan Menengah (Intermediate). Prinsip, Prosedur

& Metode. Edisi pertama. Brawijaya. Malang.

Haryono Yusuf, 2001, “Dasar-dasar Akuntansi”.

Edisi Keenam. Salemba Empat .

Jakarta

Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Edisi Ketiga. Cetakan Ketiga. Penerbit Salemba

Empat. Jakarta.

Soemarso S. R. 2004. “Akuntansi Suatu Pengantar”. Buku satu. Edisi lima. Jakata.

Salemba Empat

Sofyan Syafri Harahap, 2001. ”Analitis Kritiss Atas Laporan Keuangan”. Cetakan

Ketiga. PT Rajagrafindo Persada. Jakarta.

Wibisono. Dermawan. 2006. Manajemen Kinerja. Erlangga. Jakarta.

Winardi. 2013. Ekonomi Manajerial. Bandung. Cet.1. Mandar Maju.

Wisnu dan Nurhasanah. 2010. Teori Organisasi Struktur dan Desain. Cetakan kedua.

Penerbit UMM Press. Malang .

(6)

7

2

Nama

: Herliandini Trirahayu Indah

Tempat/Tgl. Lahir : Bandung, 5 Juni 1990

Agama

: Islam

Jenis Kelamin

: Perempuan

Status

: Belum Kawin

Kewarganegaraan

: Indonesia

Alamat

: Muara Gg. Haji Umar No.10 B RT.001/RW.001 Banjaran

Kabupaten Bandung

Telepon

: 08983755557

Email

: herliandini_ti@yahoo.co.id

PENDIDIKAN FORMAL

1996 – 2002

: SDN Banjaran 1

2002 – 2005

: SMPN 1 Baleendah

2005 – 2008

: SMAN 1 Baleendah

(7)

ii

Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah S.W.T yang telah

memberikan nikmat dan karunia-Nya, shalawat serta salam kepada baginda

Rasulullah S.A.W, keluarga, sahabat, beserta seluruh umatnya yang setia sampai

akhir zaman. Penyusunan Tugas ini adalah untuk memenuhi salah tugas dalam

mata kuliah Kerja Praktek yang harus diikuti oleh setiap mahasiswa Ekonomi

Akuntansi di Universitas Komputer Indonesia dengan judul

Tinjauan Atas

Prosedur Pelaksanaan Penerimaan Dan Pengeluaran Dana Di Departemen

Pekerjaan Umum Direktorat Sumber Daya Air Balai Besar Wilayah Sungai

Citarum

.”

Terselesaikannya Tugas Kerja Praktek ini tidak lepas dari bantuan

semua pihak yang telah membantu dan membimbing saya dalam menyelesaikan

Tugas ini. Untuk itu pada kesempatan ini saya ingin mengucapkan banyak terima

kasih kepada:

1.

Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer

Indonesia.

2.

Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, SE., Spec. Lic selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Komputer Indonesia.

3.

Dr. Surtikanti, SE., M. Si., Ak, selaku Ketua Program Studi Akuntansi

Universitas Komputer Indonesia.

4.

Wati Aris Astuti, SE., M.Si selaku dosen pembimbing Laporan Kerja

(8)

iii

7.

Ayah dan Ibunda tercinta yang selalu menjadi motivasi saya untuk dapat

menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya.

8.

Kakak-kakak kandung tercinta yang selalu memberikan dukungan baik

berupa Do’a maupun dalam bentuk materi.

9.

Teman-teman Mahasiswa Akuntansi Universitas Komputer Indonesia yang

tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Serta Pihak-pihak lain yang

tidak mungkin penulis sebutkan satu per satu.

Akhir kata dengan segala keikhlasan hati penulis mengucapkan terima

kasih,semoga Tugas ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang

membutuhkannya dan menjadi amal sholeh bagi penyusunnya. Amin.

Bandung,Desember 2013

Penulis

(9)

8

2.1.

Sejarah Perusahaan

Sungai citarum merupakan sungai terbesar di Jawa Barat dengan panjang

350 km bersumber dari mata air Gunung Wayang di sebelah selatan Kota Bandung,

mengalir ke utara melalui bagian tengah wilayah Provinsi Jawa Barat dan bermuara

di laut Jawa sebelah timur Jakarta. Memiliki Daerah Aliran Sungai (DAS) seluas

12.000 km2 meliputi 13 wilayah administrasi Kabupaten/ Kota, yaitu: Kota Bandung,

Kota Cimahi, Kab. Bandung, Kab. Bandung Barat, Kab Cianjur, Kab Bogor, Kab.

Karawang, Kab. Bekasi, Kab. Purwakarta, Kab. Subang, Kab. Sukabumi, Kab.

Indramayu, dan Kab.Sumedang.

Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No: 26/PRT/M/2006,

BBWS Citarum dibentuk sebagai lembaga pemerintah yang bertugas mengelola

sember daya air di DAS Citarum yang meliputi Perencanan, Pelaksanaan Kontruksi,

Operasi dan Pemeliharaan dalam rangka Konservasi SDA, Pengembangan SDA,

Pendayagunaan SDA dan Pengendalian daya rusak air.

Sejarah Berdirinya Balai Besar Wilayah Sungai Citarum:

1957: Proyek Nasional Serbaguna Jatiluhur.

1965: Dibentuk KOPAIRJAT (Komando Proyek Pengairan Jatiluhur).

(10)

1970: Melalui PP dibentuk PERUM OTORITA Jatiluhur dan didalamnya ada

PROSIJAT (Proyek Irigasi Jatiluhur) sebagai pengganti KOPAIRJAT.

1985: Pemisahan antara PERUM OTORITA Jatiluhur dan PROSIJAT

1987: PROSIJAT berganti nama menjadi BP PSJ (Badan pelaksana Proyek

Serbaguna Jatiluhur) pada waktu itu sudah mempunyai Esekonering III A

(KEPMENPAN) dan telah diusulkan untuk menjadi Eslonering II B.

1994: Pembentukan Proyek Induk PWS Citarum terdiri dari Gabungan PSJ dan

Proyek PPS Citarum Hulu (Perbaikan dan Pengaturan Sungai Citarum Hulu)

yang terdiri dari:

1.

Proyek PSAPB Citarum

2.

Proyek PKSA Citarum

3.

Proyek Air Beku Citarum

4.

Proyek Irigasi Citarum

1999: Perubahan POJ menjadi Perum Jasa Tirta II (PJT II)

2005: Proyek Induk PWS Citarum brubah nama menjadi Induk Pelaksan kegiatan

PWS Citarum.

(11)

2.1.1.

Visi

Menurut Wibisono (2006) suatu visi adalah:

“Visi merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan cita-cita atau impian

sebuah organisasi atau perusahaan yang ingin dicapai di masa depan. Atau

dapat dikatakan bahwa visi merupakan pernyataan

want to be

dari organisasi

atau perusahaan. Visi juga merupakan hal yang sangat krusial bagi

perusahaan untuk menjamin kelestarian dan kesuksesan jangka panjang”.

Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu Bersama Masyarakat Untuk

Mencapai Daerah Tangkapan Air dan Sungai yang bersih, Sehat, Produktif, Lestari

agar Kesejahteraan masyarakat terjamin di Wilayah Sungai Citarum tahun 2021.

2.1.2.

Misi

Menurut Wibisono (2010), misi merupakan:

“Rangkaian kalimat yang menyatakan tujuan atau alasan eksistensi

organisasi yang memuat apa yang disediakan oleh perusahaan kepada masyarakat,

baik berupa produk ataupun jasa”.

Misi dari Balai Besar Wilayah Sungai Citarum yaitu:

1.

Konservasi Sumber Daya Air

2.

Pendayagunaan Sumber Daya Air (Penatagunaan, Penyediaan,

Penggunaan, Pengembangan dan Pengusahaan).

(12)

4.

Pemberdayaan dan Peningkatan Peran serta Masyarakat, Dunia Usaha

dan Pemerintah.

5.

Peningkatan ketersediaan dan keterbukaan data informasi Sumber Daya

Air.

2.1.3.

Logo dan Arti Logo Departemen Pekerjaan Umum

2.1.3.1.

Logo Departemen Pekerjaan Umum

Gambar 2.1

2.1.3.2.

Arti Logo Departemen Pekerjaan Umum

1.

Baling-baling

Menggambarkan DINAMIKA Berdaun 3 yang merupakan segitiga berdiri

tegak lurus menggambarkan STABILITAS Secara keseluruhan

menggambarkan DINAMIKA YANG STABIL dan STABILITAS YANG

DINAMIS.

2.

Bagian daun baling-baling yang mengarah keatas

(13)

3.

Bagian lengkungnya dari daun baling-baling

Memberikan perlindungan untuk ruang kerja tempat tinggal bagi manusia.

4.

Bagian daun baling-baling yang mengarah ke kiri dengan bagian lengkungnya

yang telungkup

Menggambarkan penguasaan bumi da alam dan pengusahaan untuk

sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Garis Horizontal : bentang jalan / jembatan diatas sungai sebagai usaha untuk

pembukaan dan pembinaan daerah.

5.

Bagian daun baling-baling yang mengarah ke kanan dengan bagian

lengkungnya yang terlentang

Menggambarkan usaha pengendalian dan Penyaluran untuk dimanfaatkan

bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Garis Horizontal : bentang jalan / jembatan diatas sungai sebagai usaha untuk

pembukaan dan pembinaan daerah.

6.

Baling-baling dengan 3 daun ini menggambarkan

Tiga unsur kekaryaan Departemen Pekerjaan Umum. Tirta, Wisma (Cipta)

dan Marga.

Trilogi Departemen Pekerjaan Umum, Bekerja keras, Bergerak cepat,

Bertindak tepat.

7.

WARNA

Tiga unsur kekaryaan Departemen Pekerjaan Umum. Tirta, Wisma (Cipta)

(14)

Warna kuning sebagai warna dasar melambangkan keagungan yang

mengandung arti Ke Tuhanan Yang Maha Esa, Kedewasaan dan

Kemakmuran.

Warna biru kehitam-hitaman, mengandung arti Keadilan Sosial, Keteguhan

hati, Kesetiaan pada tugas dan ketegasan bertindak.

Warna yang berbentuk dari warna dasar dan likisan baling-baling membentuk

huruf-huruf P.U.

8.

Lambang P.U.

Menggambarkan fungsi dan peranan Departemen Pekerjaan Umum dalam

pembangunan dan Pembinaan prasarana guna memanfaatkan bumi dan air

serta kekayaan alam bagi kemakmuran rakyat, berlandaskan Pancasila.

2.2.

Struktur Organisasi Perusahaan

Menurut Winardi (2013:56) berpendapat bahwa:

”Struktur suatu Organisasi adalah spesifikasi dari aktivitas-aktivitas kerja

serta menunjukkan bagaimana fungsi atau aktivitas-aktivitas yang berbeda berkaitan

satu sama lain dalam suatu organisasi tersebut”.

Wisnu dan Nurhasanah (2012:10) berpendapat bahwa:

”Struktur Organisasi adalah suatu sistem formal tentang hubungan tugas dan

wewenang yang mengendalikan bagaimana tiap individu bekerjasama dan mengelola

(15)

Dari pendefinisian tersebut Nampak jelas bahwa struktur sebuah organisasi

sudah seharusnya mampu memberikan jawaban terhadap dua pertanyaan mendasar.

Adanya struktur organisasi yang menggambarkan tugas dan tanggung jawab

dari masing-masing karyawan serta dukungan perlengkapan kantor cabang yang

dikelola dengan baik akan menghasilkan produktivitas kerja yang semakin meningkat

yang pada gilirannya akan meningkatkan kinerja kantor serta motivasi dari karyawan

(16)

2.3.

Uraian Tugas Perusahaan

Bagan struktur organisasi Balai Besar Wilayah Sungai Citarum

(17)

2.3.1.

Pejabat Eselon I

1.

Tugas

a.

Melakukan pengawasan umum terhadap pelaksanaan tugas kepala satuan

kerja, teruma pelaksanaan rencana kerja yang telah ditetapkan dan

dituangkan dalam daftar isian pelaksanaan anggaran.

b.

Memberikan pengarahan dan petunjuk kepada Kepala Satuan Kerja untuk

kelancaran pelaksanaan tugas satuan kerja.

c.

Melaporkan hasil pelaksanaan program yang berada dibawah

koordinasinya kepada Mentri Pekerjaan Umum dalam rangka mencapai

tujuan Rencana Strategis Kementrian Pekerjaan Umum.

d.

Menetapka struktur organisasi dan membantu pejabat inti satuan kerja

yang melaksanakannya dapat didelegasikan kepada pembantu atasan

langsung.

e.

Menyelenggarakan pembinaan teknis dan administratif terhadap satuan

kerja yang berada dibawah koordinasinya.

f.

Melakukan pengawasan terhadap Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran

yang diselenggarakan oleh Kepala Satuan Kerja.

g.

Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan administrasi

keuangan dan kemajuan pelaksanaan kegiatan dan output satuan kerja.

(18)

2.

Tanggung Jawab

a.

Bertanggung jawab terhadap keberhasilan program yang berada di bawah

koordinasinya dalam rangka mencapai tujuan renstra kementrian dan

penjamin pencapaian

outcome

yang telah ditetapkan dalam Daftar Isian

Pelaksanaan Anggaran.

b.

Bertanggung jawab atas penyusunan program yang mengacu kepada

renstra dalam rangka Mewujudkan rencana

outcome

yang akan

dituangkan ke dalam RKA-KL/DIPA untuk tahun berikutnya.

c.

Bertanggung jawab kepada Menteri Pekerjaan Umum selaku Pengguna

Anggaran/Pengguna Barang.

2.3.2.

Pejabat Eseleon II

1.

Tugas

a.

Menyelenggarakan pembinaan teknis dan administratifterhadap satuan

kerja yang berada dibawah koordinasinya.

b.

Menetapkan pembantu pejabat Inti Satuan Kerja.

c.

Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan Daftar Isian Pelaksanaan

Anggaranyang diselenggarakan oleh kasatker

d.

Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan administrasi

keuangan dan kemajuan pelaksanaan kegiatan dan output satuan kerja.

e.

Secara berkala melakukan inspeksi umum dan teknis ke satuan kerja.

f.

Memberikan petunjuk dan arahan serta fasilitas untuk mengatasi

(19)

g.

Melaporkan hasil pelaksanaan progam yang berada dibawah

koordinasinyakepada penanggungjawab program dalam rangka memcapai

tujuan Renstra Kementrian.

2.

Tanggungjawab

a.

Bertanggung jawab kepada pejabat eseleon I unit kerja yang bersangkutan

dalam rangka mewujudkan outcom sesusai Restra.

2.3.3

Kepala Satuan Kerja

1.

Tugas

a.

Menetapkan rencana umum pengadaan

b.

Mengumumkan secara luar Rencana Umum Pengadaan paling kurang di

website PU net.

c.

Menetapkan pejabat pengadaan.

d.

Menetapkan panitia/pejabat penerima hasil pekerjaan.

e.

Menetapkan panitia peneliti kontrak.

f.

Mengawai pelaksanaan anggaran sesuai Daftar Isian Pelaksanaan

Anggaran.

g.

Menyampaikan laporan keuangan dan laporan lainnya sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan.

h.

Menyelesaikan perselisihan antara PPK dengan Pejabat Pengadaan,

(20)

i.

Mengawasi penyimpanan dan pemeliharaan seluruh dokumen

pengadaan barang atau jasa dilampiri dokumen laporan dalam bentuk

hardcopy

dan

softcopy

.

j.

Menetapkan Tim Teknis dan Tim ahli untuk Pelaksanaan apabila

diperlukan.

k.

Melaksanakan seluruh tugas satuan kerja terutama pelaksanaan rencana

kerja yang telah di tetapkan dan dituangkan dalam Daftar Isian

Pelaksanaan Anggaran.

l.

Memimpin pelaksanaan seluruh rencana kerja yang telah ditetapkan dan

dituangkan dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran.

m.

Memberikan pengarahan dan petunjuk-petunjuk kepada pejabat inti

satuan kerja dibawahnya untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan dan

pencapaian output yang telah dittapkan.

n.

Mengsulkan Pembantu Pejabat Inti Satuan Kerja sesuai kebutuhan,yang

selanjutnya ditetapkan oleh atasan langsungnya.

o.

Menandatangani Surat Permintaan Pembayaran Uang Persediaan

(SPP-UP) dan selanjutnya menyampaikannya kepada Pejabat yang melakukan

pengujian dan penandatanganan Surat Permintaan Membayar.

p.

Melaporkan setiap terjadinya kerugian negara menurt bentuk dan cara

yang ditetapkan, tepat pada waktunya kepada pengguna anggaran sesuai

(21)

q.

Menyusun Usulan Rencana Kegiatan Satuan Kerja Tahunan yang

merupakan bagian dari Rencana kerja dan Anggaran Kementrian

/Lembaga (RKA-KL) untuk tahun berikutnya.

2.

Tanggungjawab

a.

Bertanggung jawab atas seluruh pelaksanaan kegiatan/rencana kerja yang

tertuang dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran.

b.

Bertanggung jawab atas semua penerimaan/pengeluaran anggaran Satuan

Kerja yang membenahi APBN

c.

Bertanggung jawab atas kebenaran material setiap Surat Keputusan/Surat

Perintah Kerja/Kontrak yang ditandatanganinya serta akibat yang timbul

dari kontrak tersebut.

d.

Bertanggung jawab terhadap realisasi keuangan dan pencapaian

keuangan/ output yang telah ditetapkan.

e.

Bertanggungjawab terhadap penatausahaan dan pemeliharaan

Barang/Kekayaan milik Negara.

f.

Bertanggungjawab atas tertib penatausahaan anggaran serta tertib

pengadaan barang dan jasa yang dialokasikan kepada satuan kerja yang

dipimpinnyasesuai peraturan yang berlaku.

g.

Bertanggung jawab kepada pengguna anggaran melalui pelaksana

(22)

2.3.4.

Pejabat Pemungut

1.

Tugas

a.

Menyusun rencana target tahunan Penerimaan Negara Bukan Pajak

Satuan Kerja yang akan dituangkan ke dalam Daftar Isian Pelaksanaan

Anggaran.

b.

Membuat komitmen yang dapat menimbulkan penerimaan negara

berdasarkan persetujuan Kepala Satuan Kerja.

c.

Menyediakan fasilitas barang maupun jasa dalam rangka memberikan

pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan fungsi dan kegiatan yang

telah ditetapkan oleh mentri keuangan.

d.

Memelihara barang milik negra dan fasilitas satuan kerja.

e.

Melakuan pengawasn terhadap ketataan penerimaan dan penyetoran

PNBP.

f.

Menyusun laporan seluruh kegiatan yang dilakukannya sesuai Daftar

Isian Pelaksanaan Anggaran dan menyampaikannya kepada Kepala

Satuan Kerja selaku atasan langsungnya.

g.

Menyusun laporan seluruh kegiatan yang dilakukan sesuai Daftar Isian

Pelaksanaan Anggaran dan menyampaikannya kepada Kepala Satuan

(23)

2.

Tanggungjawab

a.

Bertanggung jawab terhadap pencapaian target penerimaan yang telah

ditetapkan dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran.

b.

Bertanggungjawab kepada Kepala Satuan Kerja.

2.3.5

Pejabat Pembuat Komitmen

1.

Tugas

a.

Menetapkan rencana pelaksanaan pengadaan barang/jasa.

b.

Menerbitkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/jasa.

c.

Menandatangani kontrak/Surat Perintah Kerja.

d.

Melaksanakan kontrak dengan penyedia barang/jasa

e.

Mengendalikan pelaksanaan kontrak.

f.

Melaporkan pelaksanaan/penyelesaian pengadaan barang/jasa kepada

Kepala Satuan Kerja.

g.

Menyerahkan hasil pekerjaan pengadaan barag/jasa kepada kepata satuan

kerja dengan Berita Acara Penyerahan.

h.

Melaporkan Kemajuan pekerjaan termasuk penyerapan anggaran dan

tambahan pelaksanaan pekerjaan kepada kepala satuan kerja seriap

triwulan.

i.

Menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen pelaksanaan

(24)

j.

Mengusulkan kepada kepala satuan kerja mengenai perubahan pakt

pekerjaan, dan/atau perubahan jadwal kegiatan pengadaan apabila

diperlukan.

k.

Menetapkan tim pendukung apabila diperlukan.

l.

Menetapkan Tim atau tenaga ahli pemberi penjelasan teknis untuk

membantu pelaksanaan tugas ULP apabila diperlukan.

m.

Menetapkan bsaran uang muka yang akan dibayarkan kepada penyedia

barang/jasa apabila diperlukan.

n.

Menyiapkan, menandatangani dan melaksanakan perjanjian/kontrak

dengan pihak penyedia barang/jasa.

o.

Melaporkan pelaksanaan/penyelesaian pengadaan barang/jasa kepada

kepala satuan kerja.

p.

Menyerahkan aset hasil pengadaan barang/jasa dan aset lainnya kepada

menteri dengan berita acara penyerahan melalui kepala satuan kerja.

q.

Menandatangani pakta itegritas.

r.

Melaksanakan rencana kerja sebagaimana telah ditetapkan dalam Daftar

Isian Pelaksanaan Anggaran sesuai kegiatannya masing-masing

berdasarkan persetujuan kepala satuan kerja.

s.

Mendatanganikeputusan

yang

mengakibatkan

pengeluaran

(lembur,honor,vakasi), surat perintah Tugas (SPT) atas persetujuan

atasanlangsung, Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) berdasarkan SPT

(25)

t.

Menyusun dokumen pengadaan barang/jasa untuk kegiatan yang

tercantum dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran dan dokumen

pendukungnya yang akan dilaksanakan secara swakelola.

u.

Menandatangani Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan, Berita acara

Pemeriksaan Barang, Berita acara serah terima barang/pekerjaan.

v.

Mendandatangani bukti-bukti dokumen pengeluaran anggaran satuan

kerja , baik yng dilakukan secara kontraktual maupun secara swakelola.

w.

Menandatangani Surat Permintaan Pembayaran (SPP) serta dokumen

pendukungnya atas persetujuan kepala satuan kerja dan selanjutnya

diteruskan kepada pejabat yang melakukan pengujian dan perintah

pembayaran.

x.

Mengajukan tagihan/perintah pembayaran kepada bendahara pengeluaran

untuk pembayaran kepada bendahara pengeluaran untuk pembayaran

yang membebani uang persediaan.

y.

Menyusun laporan seluruh kegiatan yang dilakukannya sesuai Daftar

Isian Pelaksanaan Anggaran dan menyampaikannya kepada kepala satuan

kerja selaku atasan langsungnya.

z.

Menyusun usulan Rencana Kegiatan Satuan Kerja Tahunan yang

merupakan

bagian

dari

Rencana

Kerja

dan

Anggaran

(26)

2.

Tanggungjawab

a.

Beranggung jawab atas kebenaran material dan akibat yang timbul dari

kontrak atau keputusan dan surat bukti lainnya yang ditandatanganinya.

b.

Bertanggungjawab kepada kepala satuan kerja atas realisasi keuangan dan

hasil/output kegiatan yang dilaksanakan sesuai rencana kerjayang

ditetapka dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran, serta muu

hasil/output sesuai yang direncanakan.

c.

Bertanggung jawab kepada kepala sauan kerja.

2.3.6

Pejabat Penguji Surat Perintah Pembayaran

1.

Tugas

a.

Menerima berkas Surat Perintah Pembayaran yang disampaikan oleh

pejabat yang melakukan tindakan yang mengekibatkan pengeluaran

anggaran belanja.

b.

Memeriksa kelengkapan berkas surat permintaan pembayaran, mengisi

check-list kelengkapan berkas surat perintah pembayaran dan mencatat

dalam buku pengawasan menerimaan surat penerimaan pembayaran.

c.

Penerimaan secara rinci keabsahan dokumen pendukung Surat Perintah

Pembayaran sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

yang berlaku.

d.

Memeriksa ketersediaan pagu anggaran dalam Daftar Isian Pelaksanaan

Anggaran untuk memperoleh keyakinan bahwa tagihan tidak dilampaui

(27)

e.

Memeriksa kebenaran atas hak tagih yang menyangkut antara lain:

1)

Pihak yang ditunjuk untuk menrima pembayara (nama

orang/perusahaan, alamat, No. Rekening dan nama Bank)

2)

Nilai tagihan yang harus dibayar (kesesuaian dan atau kelayakannya

dengan prestasi kerja yang dicapai sesuai spesifikasi teknis yang

tercantum dalam kontak berkenaan).

3)

Jadwal waktu pembayaran ( kesesuaian dengan jadwal penarikan dana

yang tercantum dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran serta

ketetapan terhadap jadwal waktu pembayaran guna meyakinkan baha

tagihan yang harus dibayar belum kadaluwarsa).

f.

Memeriksa pencapaian tujuan dan/atau sasaran kegiatan sesuai dengan

indikatr kinerja yang tercantum dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran

berkenaan dan/atau spesifikasi teknis yang telah ditetapkan dalam

kontrak.

g.

Menandatangani

dan

pmenerbitkan

Surat

Permintaan

Membayarsekurang-kurangnya dalam rangkap 6 dengan ketentuan:

1)

Lembar kesatu dan lembar kedua disampaian kepada KPPN pembayar

2)

Lembar ketiga sebagai pertinggal pada pejabat yang melakukan

pengujian dan perintah pembayaan.

3)

Lembar keempat disampaikan kepada petugas akuntansi /verifikasi

(28)

4)

Lembar kelima disampaikan kepasa Pejabat yang mlakukan tindakan

yang mengakibatkan pengeluaran anggaran belnja/pejabat komitmen.

5)

Lembar keenam disampaikn kepada bendahara pengeluaran.

h.

Menyampaikan Surat Perintah Membayar yang telah ditandtanganinya ke

KPPN terkait.

i.

Menyusun laporan seluruh kegiatan yang dilakukan sesuai Daftar Isian

Pelaksanaan Anggaran dan menyampaikannya kepada kepala stuan kerja

slaku atasan langsungnya.

2.

Tanggungjawab

a.

Bertangungjawab terhadap seluruh kegiatan pengujian dan perintah

pembayaran serta akibat yang timbul atas tindakannya meliputi aspek

hukum, peraturan perundang-undangan dan tujuan pengeluaran.

b.

Bertanggung jawab kepada Kepala Satuan Kerja.

2.3.7

Bendahara Penerimaan

1.

Tugas

a.

Menagih atau memungut PNBP yang ada dalam kepengrusan instansinya

sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

b.

Menyimpan seluruh uang PNBP yang ada dalam tanggung jawabnya

sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

c.

Menyetorkan seluruh PNBP yang telah dipungut atau diterimanya ke

Rekening Kas Negara pada Bank/Giro Pos sesuai Ketentuan yang

(29)

d.

Membukukan Seluruh Penerimaan dan pengeluaran PNBP yang ada

dalam pengurusan instansinya berdasarkan bukti-bukti penyetoran.

e.

Melaporkan atau mempertanggungjawabkan seluruh pungutan atau

penerimaan dan penyetoran atau pengeluaran kepada kasatker melalui

pejabat yang melakukan pemungutan penerimaan Negara

f.

Menyampaikan laporan bulanan PNBP kepada biro keuangan dan bagian

keuangan masing-masing Satminkal.

2.

Tanggungjawab

a.

Bertanggung jawab secara pribadi atas kerugian keuangan negara yang

berada dalam pengurusannya.

b.

Bertanggung jawab kepada Kasatker.

2.3.8

Bendahara Pengeluaran

1.

Tugas

a.

Menyelenggarakan Pembukuan seluruh transaksi keuangan yang

dilaksanakan Satuan Kerja pada Buku Kas Umum (BKU), Buku

pembantu, Buku Pengawasan Anggaan.

b.

Meyiapkan rincian jumlah pengajuan Surat Perintah Pembayaran serta

dokumen-dokumen pendukung lainnya

c.

Menandatangani surat permintaan pembayaran uang persediaan yang

diajukan oleh Pejabat Pembuat Komitmen dan menyampaikannya kepada

(30)

d.

Melakukan Pengamanan Kas serta surat-surat berharga lainnya yang

berada dalam pengurusannya (brankas)untuk menghindarai terjadinya

kerugian negara.

e.

Menguji kebenaran tagihan pembayaran uang persediaan meliputi

kesesuaian dengan akun,dan peraturan keuangan yang berlakusebelum

dilakukan pembayaran.

f.

Melakukan pembayaran melalui uang persediaan atas persetujuan pejabat

yang melakukan tindakanyang mengakibatkan Pengeluaran Anggaran

Belanja Satuan Kerja untuk belanja barang,Belanja Modal,untuk

pengeluaran honor tim,alat tulis kantor,perjalanan dinas,biaya

pengumumn lelang,penguruan surat perijinan,dan pengeluaran lain yang

tidak dapatdilakukan dengan pembayaran langsung dalam rangka

perolehan aset.

g.

Wajib menolak perintah bayardari Kuasa Pengguna Anggaran/pejabat

yang ditunjuk apabila persyaratan pembayaran tidak terpenuhi.

h.

Menerima dan menyetor ke rekening negara atas pajak dan penerimaan

lainnya yang dipungut, serta melaporkannya menurut bentuk dan cara

yang telah ditetapkan, tepat pada waktunya kepada masing-masing

instansi yang terkait.

i.

Menyelenggarakan tata kearsipan yang besangkutan dengan bukti-bukti

(31)

j.

Membuat dan membuat laporan pertanggungjawaban (LPJ) Bendahara

kepada

1)

KPPN Setempat

2)

BPK RI

3)

Menteri Pekerjaan umum

2.

Tanggungjawab

a.

Bertanggung jawab atas pengelolaan uang persediaan.

b.

Bertanggung jawab secara pribadi atas kerugian keuangan negara yang

berada dalam kepengurusannya.

c.

Bertanggung jawab kepada Kepala Satuan Kerja

2.3.9

Penanggungjawab Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran

(UAKPA)

1.

Tugas

a.

Menyusun Laporan Realisasi Anggaran (LRA) dan neraca satuan kerja

sesuai dengan Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yang ditetapkan oleh

menteri keuangan.

b.

Menyampaikan Laporan Realisasi Anggaran dan neraca kepada Unit

Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran Wilayah (UAPPA-W).

c.

Menyampaikan Laporan Realisasi Anggaran dan neraca kepada Unit

Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran eselon I (UAPPA- E1) beserta

(32)

2.

Tanggungjawab

a.

Bertanggungjawab atas kebenaran materi laporan Realisasi Anggaran dan

Neraca sesuai Standar Akuntansi pemerintah.

b.

Bertanggungjawab kepada Kasatker.

2.3.10

Penanggungjawab Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang (UAKPB)

1.

Tugas

a.

Menyusun Laporan Barang Milik Negara (Laporan BMN) dan Laporan

Kondisi Barang (LKB) Satuan Kerja sesuai dengn Sistem Akuntansi

Instansi (SAI) yang ditetapkan olh menteri keuangan.

b.

Menyampaikan Laporan BMN dan LKB pada Unit Akuntansi Kuasa

Pengguna anggaran (UAKPA) besert Arsip Data Komputer (ADK) untuk

menyusun neraca secara tepat waktu.

c.

Mengampaikan Laporan BMN dan LKB kepada Unit Akuntansi

Pembantu Pengguna Barang Wilayah (UAPPB-W) beserta Arsip Data

Komputer.

2.

Tanggungjawab

a.

Bertanggungjawab atas kebenaran materi Laporan BMN dan LKB sesuai

Standar Akuntansi Pemerintah.

(33)

2.3.11

Petugas

e-Monitoring

Satuan Kerja

1.

Tugas

a.

Mengumpulkan dan mendokumentasikan data dan informasi pelaksanaan

kegiatan meliputi:

1)

Rekaman Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran yang telah disahkan

2)

Rencana pelaksanaan pengadaan barang dan jasa

3)

Data pelaksanaan kegiatan (rencana dan pencapaian progres fisik dan

realisasi keuangan)

4)

Data rencana realisasi penyerapan tenaga kerja

5)

Permasalahan dan tindak lanjut dalam pelaksanaan kegiatan

b.

Mengisi data pelaksanaan kegiatan kedalam aplikasi

e-Monitoring

setiap

kali ada perubahandan informasi dan mengirim back-up data melalui

e-Monitoring on-line.

c.

Melakukan pemutakhiran aplikasi

e-Monitoring off-line.

d.

Menyusun dan menyampaikan laporan progres fisik dan keuangan secara

periodik sesuai ketentuan.

e.

Menyusun dan menyampakan Laporan Pelaksanaan rencana pembangunan

sesuai ketentuan.

2.

Tanggungjawab

a.

Bertanggungjawab atas kebenaran materilaporan pelaksanaan kegiatan

(34)

b.

Bertanggungjawab kepada Kepala Satuan Kerja.

2.4.

Aspek Kegiatan Perusahaan

Balai Besar Wilayah Sungai mempunyai kegiatan melaksanakan

pengelolaan sumber daya air yang meliputi perencanaan, pelaksanaan konstruksi,

operasi dan pemeliharaan dalam rangka konservasi sumber daya air,

pendayagunaan sumber daya air dan pengendalian daya rusak air pada wilayah

sungai.

Dalam melaksanakan kegiatan sebagaimana tersebut diatas, Balai Besar

Wilayah Sungai menyelenggarakan fungsi :

1.

Penyusunan pola dan rencana pengelolaan sumber daya air pada wilayah

sungai;

2.

Penyusunan rencana dan pelaksanaan pengelolaan kawasan lindung sumber

air pada wilayah sungai;

3.

Pengelolaan sumber daya air yang meliputi konservasi sumber daya air,

pengembangan sumber daya air, pendayagunaan sumber daya air dan

pengendalian daya rudak air pada wilayah sungai;

4.

Penyiapan rekomendasi teknis dalam pemberian ijin atas penyediaan,

peruntukan, penggunaan dan pengusahaan sumber daya air pada wilayah

sungai;

5.

Operasi dan pemeliharaan sumber daya air pada wilayah sungai;

6.

Pengelolaan sistem hidrologi;

(35)

8.

Fasilitasi kegiatan Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air pada

wilayah sungai;

9.

Pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sumber daya air; pelaksanaan

ketatausahaan Balai Besar Wilayah Sungai.

2.4.1

Tugas dan Fungsi Balai Besar Wilayah Sungai Citarum

Sesuai

Peraturan

Menteri

Pekerjaan

Umum

Nomor : 21/PRT/M/2010 Pasal 55

Balai Besar Wilayah Sungai Citarum menyelenggarakan fungsi :

1.

Penyusunan pola dan rencana pengelolaan sumber daya air pada wilayah

sungai;

2.

Penyusunan rencana dan program, studi kelayakan dan perencanaan

teknis/desain/pengembangan sumber daya air;

3.

Persiapan, penyusunan rencana dan dokumen pengadaan barang dan jasa;

4.

Pelaksanaan pengadaan barang dan jasa serta penetapan pemenang selaku

Dalam

melaksanakan

tugas

sebagaimana

dimaksud

dalam

Pasal 55, Balai Besar Wilayah Sungai Citarum menyelenggarakan fungsi :

Penyusunan pola dan rencana pengelolaan sumber daya air pada wilayah

sungai penyusunan rencana dan program, studi kelayakan dan perencanaan

(36)

Persiapan, penyusunan rencana dan dokumen pengadaan barang dan jasa:

1.

Penyusunan pola dan rencana pengelolaan sumber daya air pada wilayah

sungai;

2.

Penyusunan rencana dan program, studi kelayakan dan perencanaan

teknis/desain/pengembangan sumber daya air;

3.

Persiapan, penyusunan rencana dan dokumen pengadaan barang dan jasa;

4.

Pelaksanaan pengadaan barang dan jasa serta penetapan pemenang selaku

Unit Layanan Pengadaan (ULP);

5.

Pengendalian dan pengawasan konstruksi pelaksanaan pembangunan sumber

daya air;

6.

Penyusunan rencana dan pelaksanaan pengelolaan kawasan lindung sumber

air pada wilayah sungai;

7.

Pengelolaan sumber daya air yang meliputi konservasi dan pendayagunaan

sumber daya air serta pengendalian daya rusak air pada wilayah sungai;

8.

Pengelolaan sistem hidrologi;

9.

Pengelolaan sistem informasi sumber daya air;

10.

Pelaksanaan operasi dan pemeliharaan sumber daya air pada wilayah sungai;

11.

Pelaksanaan bimbingan teknis pengelolaan sumber daya air yang menjadi

kewenangan provinsi dan kabupaten/kota;

12.

Penyiapan rekomendasi teknis dalam pemberian ijin atas penyediaan,

peruntukan, penggunaan dan pengusahaan sumber daya air pada wilayah

(37)

13.

Fasilitasi kegiatan Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air pada

wilayah sungai;

14.

Pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sumber daya air;

15.

Pelaksanaan penyusunan laporan akuntansi keuangan dan akuntansi barang

milik negara selaku Unit Akuntansi Wilayah;

16.

Pelaksanaan pemungutan, penerimaan dan penggunaan biaya jasa pengelolaan

sumber daya air (BJPSDA) sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan; dan

17.

Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga balai serta koordinasi dengan

(38)

68

4.1.

Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari pembahasan mengenai prosedur penerimaan dan

pengeluaran dana adalah sebagai berikut :

1.

Prosedur pelaksanaan penerimaan dana dan pengeluaran kas pada Balai

Besar Wilayah Sungai Citarum sudah baik dan jelas. Itu dapat dilihat dari

proses pelaksanaan penerimaan dana dan pengeluaran kas terperinci secara

jelas berdasarkan dokumen yang terkait setelah disetujui oleh

bagian-bagian yang bersangkutan di dalam instansi tersebut.

2.

Dokumen-dokumen yang digunakan dalam prosedur pelaksanaan

penerimaan dana dan pengeluaran kas pada Balai Besar Wilayah Sungai

Citarum dapat dikatakan sudah lengkap. Hal ini berdasarkan dari jenis

dokumen yang beragam dari setiap jenis kegiatan yang akan dilakukan,

seperti Surat Permintaan Pembayaran (SPP), Surat Perintah Membayar

(39)

4.2.

Saran

Dalam kesempatan ini penyusun akan mencoba untuk memberikan

beberapa saran yang mungkin bermanfaat khususnya bagi Balai Besar Wilayah

Sungai Citarum dan juga bagi pembaca pada umumnya. Saran-saran tersebut

sebagai berikut:

1.

Dalam prosedur pelaksanaan penerimaan dana dan pengeluaran kas pada

Balai Besar Wilayah Sungai Citarum agar disederhanakan lagi, tetapi tetap

mengacu kepada fungsi dari setiap langkah prosedur yang berlaku.

2.

Dokumen-dokumen yang digunakan dalam pelaksanaan penerimaan dana

dan pengeluaran kas pada Balai Besar Wilayah Sungai Citarum seperti

SPP, UP, TUP, GUP, SPP Untuk Pengadaan Tanah,

SPP-LS,SPM, SP2D, dll dapat digunakan lebih optimal lagi. Melihat dari

banyaknya jenis dokumen yang dipakai dari pelaksanaan penerimaan dana

(40)
(41)

Referensi

Dokumen terkait

Jika bakal suami itu seorang yang tidak boleh menguruskan hal dirinya sendiri, seperti ia masih budak, gila atau bodoh dan sebelum akad telah mendapat persetujuan dari bakal

Kesannya, pengaruh dan ancaman luar terus berkembang dan seterusnya berjaya menyemai perasaan anti- British dalam kalangan tentera India Muslim sehingga membawa kepada

JADWAL ACARA PRE-DEPARTURE ARFI DAN POSFI DOSEN PTAI TAHUN 2013.. DIREKTORAT PENDIDIKAN TINGGI ISLAM DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN

Sebagai contoh orang yang terlibat dalam kasus penemuan kitab suci Yahudi yang ditulis dengan bahasa Ibrani (TALMUD). Meskipun demikian, berbagai tugas yang menuntut.. seseorang

Berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan Academic Recharging For Islamic Higher Education (ARFI) dan Postdoctoral Fellowship Program For Islamic Higher Education (POSFI) Dosen PTAI

Pada buku satu kita telah mempelajari akuntansi untuk perusahaan jasa dengan menerapkan satu siklus akuntansi secara menyeluruh, mulai dari pencatatan transaksi sampai dengan

2) Bapak dan Ibu dosen serta staf pengajar Program Magister Manajemen Universitas Bakrie yang telah memberikan sumbangsih keilmuannya kepada kami. 3) Bapak Sri Hascaryo,

Asumsi dari pendekatan ini adalah bahwa pihak asing tersebut (dengan kesadaran yang terbatas akan budaya lokal, sejarah dan konteksnya) bukanlah satu- satunya pihak yang mampu