• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, AKTIVITAS, PROFITABILITAS, SOLVABILITAS DAN RASIO PASAR DALAM MEMPREDIKSI PERTUMBUHAN LABA DENGAN MEMPERTIMBANGKAN SIZE EFFECT PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, AKTIVITAS, PROFITABILITAS, SOLVABILITAS DAN RASIO PASAR DALAM MEMPREDIKSI PERTUMBUHAN LABA DENGAN MEMPERTIMBANGKAN SIZE EFFECT PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR"

Copied!
107
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

MEMPERTIMBANGKAN SIZE EFFECT PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

(Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2003 -2007 )

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi

Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Oleh :

TITIK SIWI NUGRAHINI NIM. F1206055

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET

(2)
(3)
(4)

commit to user

Ø Allah SWT, Allah Tuhanku dengan limpahan KaruniMu hamba menjalani hidup. Hanya KepadaMu hamba bersujud....

Ø H. Musadi Alm. Bapak, sembah nuwun Heny buat semua kesabaran, pengorbanan dan nasehat. Bapak yang akan selalu

hidup dalam hati Heny.

Ø Hj. Sujatun. Ibuk, sembah bakti Heny untuk kesabaran ibu dalam mendoakan, membimbing, menasehati serta mengingatkan Heny.

Ø Setiawan Raharjo, S. Kom. Alm. Mas, ini kupersembahkan juga untukmu, Mas yang slalu dan slalu sabar dalam

membimbingku.Doa adek selalu untukmu…

Ø Kedua kakak perempuanku, terima kasih atas doa dan arahan dalam meniti masa depan. Serta kedua kakak iparku.

Ø Kedua keponakanku, yang memberikan keceriaan saat kupulang rumah.

Ø Muhamad Zakaria Malik, SE. terima kasih untuk doa dan semangatnya..

Ø Teman-teman Manajemen NonReg 2006, trima kasih untuk canda dan tawanya.

(5)

commit to user

v

Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah

sebaik baik Pelindung. (QS.Ali Imran : 173)

v

“Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla tidak menerima suatu

amal, kecuali jika dikerjakan dengan Ikhlas dan ditujukan

untuk mengharap wajah -Nya”. (HR. An-Nasa’i).

v

Sungguh bencana besar, manakala kita mengabaikan

masa depan dan sibuk dengan masa lalu.Itu, sama halnya

kita mengabaikan istana-istana yang indah dengan sibuk

meratapi puing-puing yang telah hancur.

v

Setiap tangisan akan berujung dengan senyuman,

ketakutan akan berakhir dengan rasa aman dan

kegelisahan akan sirna oleh kedamaian.

(6)

commit to user

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillaahi Rabbil ‘aalamiin, segala puji syukur kepada Allah SWT penulis panjatkan atas segala karunia, rahmat, ridho dan kemudahan yang telah diberikan kepada penulis melalui segala jalan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul ANALISIS PENGARUH RASIO

LIKUIDITAS, AKTIVITAS, PROFITABILITAS, SOLVABILITAS DAN RASIO PASAR DALAM MEMPREDIKSI PERTUMBUHAN LABA DENGAN MEMPERTIMBANGKAN SIZE EFFECT PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang

Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2003 - 2007). Skripsi ini dapat terselesaikan juga atas segala doa, dukungan dan harapan terbaik yang selalu mengalir dari berbagai pihak pada penulis. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini:

1. Bapak Prof. Dr. Bambang Sutopo, M.Com,Ak selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Ibu Dra. Endang Suhari, MSi. selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Bapak Drs. Wiyono, MM. selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Non Reguler Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

(7)

commit to user doa, dukungan, dan bantuannya.

Segala kekurangan dan kesalahan tak luput dalam skripsi ini. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Surakarta, September 2010

(8)

commit to user

JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

ABSTRAKSI ... xiv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 7

C. Batasan Penelitian ... 8

D. Tujuan Penelitian...8

E. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Tentang Pasar Modal ... 10

(9)

commit to user

E. Laba Perusahaan... 26

F. Ukuran Perusahaan (Size Effect) ... 28

G. Penelitian Terdahulu...28

H. Kerangka Pemikiran...33

I. Hipotesis...34

BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian ... 35

B. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling... 35

C. Variabel dan Pengukurannya ... 37

D. Sumber Data ... 39

E. Teknik Analisis Data ... 40

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Pengumpulan Data ... 47

B. Analisis Statistik Deskriptif ... 47

C. Pengujian Normalitas Data ... 50

D. Pengujian Asumsi Klasik ... 50

E. Pengujian Hipotesis ... 53

(10)

commit to user

B. Keterbatasan Penelitian ... 72 C. Saran...73

DAFTAR PUSTAKA………...74

(11)

commit to user

TABEL Halaman

IV.1.a HASIL ANALISIS STATISTIK DESKRIPTIF ... 48

IV.1.b HASIL ANALISIS STATISTIK DESKRIPTIF...48

IV.2. HASIL UJI KOLMOGOROV - SMIRNOV ... 50

IV.3. HASIL UJI AUTOKORELASI ... 51

IV.4. HASIL UJI MULTIKOLINEARITAS ... 52

IV.5 HASIL UJI HETEROKEDASTISITAS ... 53

IV.6 HASIL PENGUJIAN REGRESI LINIER BERGANDA PERTAMA ... 55

IV.7 HASIL UJI t REGRESI LINIER BERGANDA PERTAMA...58

IV.8 HASIL PENGUJIAN REGRESI LINIER BERGANDA KEDUA DENGAN DUMMY ... 61

(12)

commit to user

GAMBAR Halaman

(13)

commit to user LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Perusahaan Sampel Lampiran 2 Data Rasio Keuangan 2003 Lampiran 3 Data Rasio Keuangan 2004 Lampiran 4 Data Rasio Keuangan 2005 Lampiran 5 Data Rasio Keuangan 2006 Lampiran 6 Data Rasio Keuangan 2007

Lampiran 7 Data Perubahan Rasio Keuangan 2004 Lampiran 8 Data Perubahan Rasio Keuangan 2005 Lampiran 9 Data Perubahan Rasio Keuangan 2006 Lampiran 10 Data Perubahan Rasio Keuangan 2007 Lampiran 11 Data aset Perusahaan sampel

Lampiran 12 Data seluruh aset perusahaan manufaktur Lampiran 13 Data laba perusahaan sampel

(14)

commit to user

AN ANALYSIS ON THE EFFECT OF LIQUIDITY, ACTIVITY, PROFITABILITY, SOLVABILITY AND MARKET RATIOS IN PREDICTING THE PROFIT GROWTH BY CONSIDERING THE SIZE EFFECT IN THE MANUFACTURING COMPANY

(A Study on the Manufacturing Companies Enlisted in Indonesian Stock Exchange during 2003-3007)

By:

TITIK SIWI NUGRAHINI F1206055

This research aims to find out the analysis on the effect of liquidity, activity, profitability, solvability and market ratios on the profit growth by considering the size effect in the manufacturing company.

The variables studied in this research were liquidity ratio including CR and QR, activity ratio including ITO and TATO, profitability ratio including ROI and ROE, solvability ratio including DER and DTE, and market ratio including PER.

The sample of research was 58 manufacturing companies enlisted in Indonesian Stock Exchange during 2003-2007.

Technique of analyzing data used in this research was a multiple linear regression to analyze the effect of independent variable on the dependent variable. The tests done in this research included data normality, classical assumption including multicolinearity, autocorrelation and hteroskedasticity test, while the hypothesis testing was done using simultaneous regression coefficient (F test), R-adjustment (R2), partial regression coefficient tests (t-test).

The result of research shows that there two variables partially significantly affecting the profit growth: CR and ROI. It can be found that tstatistic > ttable (2.770 > 2.011) and probability value < 0.05 (significance level of 5%), meaning that CR affects significantly the profit change. It can be found that tstatistic > ttable (30.978 > 2.011) and probability value < 0.05 (significance level of 5%), meaning that ROI affects significantly the profit change.

(15)

commit to user

ANALISIS PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, AKTIVITAS, PROFITABILITAS, SOLVABILITAS DAN RASIO PASAR DALAM MEMPREDIKSI

PERTUMBUHAN LABA DENGAN MEMPERTIMBANGKAN SIZE EFFECT PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

(Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2003 -2007 )

Oleh :

TITIK SIWI NUGRAHINI F1206055

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis pengaruh rasio likuiditas, aktivitas, profitabilitas, solvabilitas dan rasio pasar terhadap pertumbuhan laba dengan memepertimbangkan size effect pada perusahaan manufaktur.

Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah rasio likuiditas yang meliputi CR dan QR, rasio aktivitas yang meliputi ITO dan TATO, rasio profitabilitas yang meliputi ROI dan ROE, rasio solvabilitas yang meliputi DER dan DTE, rasio pasar yaitu PER.

Sampel dalam penelitian ini berjumlah 58 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2003 – 2007.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda yang digunakan untuk menganalisis pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pengujian normalitas data, pengujian asumsi klasik yang meliputi uji multikolinieritas, uji autokorelasi dan uji heterokedastisitas, sedangkan untuk menguji hipotesis digunakan pengujian koefisien regresi simultan (Uji F), pengujian ketepatan perkiraan (Uji R2), pengujian koefisien regresi parsial (Uji t).

Hasil dari penelitian ini secara parsial variabel yang signifikan mempengaruhi pertumbuhan laba adalah dua variabel saja yaitu CR dan ROI. Diketahui bahwa thitung > ttabel (2,770 > 2,011) dan nilai probabilitas < 0,05 (taraf signifikansi 5%), artinya bahwa CR berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan laba. Diketahui bahwa thitung > ttabel (30,978 > 2,011) dan nilai probabilitas < 0,05 (taraf signifikansi 5%), artinya bahwa ROI berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan laba

Namun untuk uji secara serentak dengan menggunakan uji F didapatkan hasil dengan membandingkan Fhitung dan Ftabel diketahui bahwa Fhitung > Ftabel (295,765 > 2,12) dan nilai probabilitas sebesar 0,000 < 0,05 maka variabel CR, QR, ITO,TATO, ROI, ROE, DER, DTE, PER dan SIZE EFFECT secara bersama-sama atau serentak berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan laba.

(16)

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Perkembangan pasar modal yang semakin pesat membuat para investor bergairah kembali dalam menanamkan modalnya pada perusahaan yang menawarkan keuntungan tinggi. Laba yang ditawarkan oleh perusahaan tidak dipungkiri menjadi daya pikat para investor dalam menanamkan investasi pada perusahaan. Perusahaan yang memberikan keuntungan yang tinggi kepada investor akan tercermin dalam kinerja keuangan perusahaan yang baik. Pertimbangan lainnya, para investor dalam menanamkan modalnya pada perusahaan dengan melihat nilai suatu perusahaan dari informasi keuangan, aliran keuangan perusahaan serta kinerja keuangan perusahaan.

(17)

Informasi yang didapat dari laporan keuangan perusahaan salah satunya kinerja perusahaan. Kinerja perusahaan merupakan hasil dari serangkaian proses yang mengorbankan berbagai sumber daya. Ukuran yang dipakai dalam penilaian kinerja adalah laba. Laba merupakan kenaikan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva / penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal. Dalam laporan laba rugi tercermin keadaan keuangan perusahaan dalam keadaan rugi dan atau laba yang dialami perusahaan dalam kurun waktu tertentu.

Analisis rasio keuangan merupakan instrumen analisis prestasi perusahaan yang menjelaskan berbagai hubungan dan indikator keuangan, yang ditujukan untuk menunjukkan perubahan dalam kondisi keuangan atau prestasi operasi dimasa lalu dan membantu menggambarkan trend pola perubahan tersebut untuk kemudian menunjukkan risiko dan peluang yang melekat pada perusahaan yang bersangkutan (Warsidi dan Pramuka, 2000).

(18)

Scherer dalam Bathke et el. (1989) menemukan bukti bahwa perusahaan besar akan lebih stabil dan pola pertumbuhannya dapat berubah dengan cepat dibanding perusahan kecil. Hal ini mungkin terjadi karena kemampuan perusahaan besar untuk membuat beraneka lini produk dan pengoperasiannya menjadi lebih mudah.

Damayanti (2000(b)) dalam Juliana (2003) menyebutkan bahwa perusahaan dengan ukuran lebih besar akan lebih mudah akses ke pasar modal, sedangkan perusahaan dengan ukuran lebih kecil tak semudah dan secepat saham perusahaan besar. Perusahaan yang besar akan menghadapi risiko yang lebih kecil dibandingkan yang berukuran lebih kecil.

Gupta (1969) dalam penelitiannya menemukan bahwa ukuran perusahaan memiliki struktur tertentu yaitu :

1. Rasio aktivitas dan rasio leverage menurun dengan peningkatan ukuran perusahaan tetapi meningkat dengan pertumbuhan perusahaan.

2. Rasio likuiditas berkembang dengan peningkatan ukuran perusahaan.

3. Perusahaan besar cenderung menghasilkan profit margin yang lebih tinggi dari perusahaan kecil.

(19)

Zainudin dan Jogiyanto Hartono (1999) menguji manfaat rasio keuangan dalam memprediksi pertumbuhan laba. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa perubahan rasio keuangan pada construct rasio keuangan capital, assets, earnings dan liquidity signifikan dalam memprediksi pertumbuhan laba perusahaan perbankan untuk periode satu tahun ke depan, tetapi tidak untuk dua tahun ke depan.

Mas’ud Machfoedz (1994) menguji manfaat rasio keuangan dalam memprediksi perubahan laba perusahaan di masa mendatang. Hasilnya menunjukkan bahwa rasio keuangan yang digunakan dalam model bermanfaat untuk memprediksi laba satu tahun kedepan, namun tidak bermanfaat untuk prediksi lebih dari satu tahun. Selain itu perusahaan besar mempunyai komponen rasio yang berbeda dengan perusahaan kecil apabila rasio keuangan tersebut akan digunakan untuk memprediksi laba masa datang.

(20)

sales to trade receivables, profit before taxes to share holder to equity working capital to net sales) bepengaruh dalam memprediksi pertumbuhan laba.

Yulie Siswati (2001) menguji pengaruh rasio keuangan terhadap pertumbuhan laba perusahaan manufaktur yang terdapat di Bursa Efek Jakarta. Dari hasil uji statistik menyatakan bahwa current ratio, leverage ratio, net profit margin operating profit margin, return on investment berpengaruh dalam memprediksi pertumbuhan laba perusahaan manufaktur.

Sandiyani dan Aryati (2001) melakukan penelitian untuk mengetahui hubungan antara variabel informasi keuangan dengan kemampuan prediksi perubahan laba dan arus kas untuk satu tahun kedepan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 30 perusahaan manufaktur yang sudah memenuhi kriteria terdaftar pada Bursa Efek Jakarta selama periode tahun 1992 sampai tahun 1997. Hasil penelitian dengan menggunakan teknik regresi multiple menunjukkan bahwa informasi keuangan mempunyai hubungan yang signifikan untuk satu tahun kedepan dengan perubahan laba dan arus kas pada perusahaan manufaktur yang go public di Bursa Efek Jakarta.

(21)

Selain itu ukuran perusahaan berdasarkan total penjualan berpengaruh terhadap kemampuan prediksi rasio keuangan terhadap perubahan laba tersebut.

Agus Endro Suwarno (2004) menguji manfaat informasi rasio keuangan dalam memprediksi perubahan laba perusahaan manufaktur dengan periode penelitian tahun 1999-2002 yang menggunakan stepwise regression dalam memilih rasio keuangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 35 rasio yang diseleksi terdapat 3 rasio tahun 1999 yang dapat digunakan untuk memprediksi perubahan laba tahun 2000 yaitu Long Term Liabilities to Shareholder Equity (LTLSE), Operating Profit to Profit Before Taxes (OPP BT) dan Net Income to Sales (NIS) dan terdapat 3 rasio tahun 2000 yang dapat digunakan untuk memprediksi perubahan laba tahun 2001 yaitu Inventory to Working Capital (IWC), Net Income to Sales (NIS) dan Net Income to Net Worth (NINW) sedangkan rasio tahun 2001 tidak dapat digunakan untuk memprediksi perubahan laba tahun 2002.

(22)

ukuran besar dan kecil. Variabel dummy yaitu ukuran perusahaan dalam penelitian ini tidak menunjukkan pengaruhnya dalam perubahan laba.

Indriati Wijayati (2005) melakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan informasi dalam laporan keuangan untuk memprediksi perubahan laba sebelum dan sesudah krisis. Penelitian ini menunjukkan informasi keuangan dapat digunakan untuk memprediksi perubahan laba, baik sebelum dan sesudah krisis moneter. Pada periode sebelum krisis moneter informasi berupa : perubahan laba dan piutang dagang berpengaruh signifikan terhadap perubahan laba satu tahun kedepan. Sedangkan periode setelah krisis moneter, informasi keuangan yang berupa : perubahan laba, piutang dagang, operating expense dan persediaan berpengaruh signifikan pada perubahan laba. Akan tetapi, ada perbedaan pengaruh pada masa sebelum dan sesudah krisis moneter. Pada masa sebelum krisis, perubahan laba dan piutang dagang berpengaruh secara positif, sedangkan pada masa setelah krisis moneter ternyata berpengaruh negatif.

(23)

perubahan laba perusahaan manufaktur. Dan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap perubahan rasio keuangan serta terhadap perubahan laba perusahaan manufaktur.

Berdasarkan hasil temuan dari para peneliti - peneliti yang telah diuraikan diatas, maka penulis tertarik untuk menguji kembali kemampuan rasio likuiditas, aktivitas, profitabilitas, solvabilitas dan rasio pasar dalam memprediksi pertumbuhan laba dengan mempertimbangkan size effect.

Berdasarkan uraian diatas maka penelitian ini berjudul:

ANALISIS PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, AKTIVITAS, PROFITABILITAS, SOLVABILITAS DAN RASIO

PASAR DALAM MEMPREDIKSI PERTUMBUHAN LABA DENGAN MEMPERTIMBANGKAN SIZE EFFECT

PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada

Tahun 2003 -2007).

B.Perumusan Masalah

(24)

1. Apakah pertumbuhan rasio likuiditas, aktivitas, profitabilitas, solvabilitas dan rasio pasar berpengaruh terhadap pertumbuhan laba perusahaan manufaktur ?

2. Apakah size effect (ukuran perusahaan) berpengaruh terhadap pertumbuhan laba perusahaan manufaktur ?

C.Batasan Penelitian

Agar penelitian ini tidak terlalu luas pembahasannya, maka ada batasan-batasan masalah yaitu :

1. Indikator laba yang digunakan sebagai variabel independen, adalah laba setelah pajak. Dengan tujuan agar didapatkan kondisi riil keuangan perusahaan setelah dikurangi pajak dan bunga sebagai konsekuensi dari hutang.

2. Laporan keuangan yang menjadi objek penelitian ini adalah mengenai : likuiditas, aktivitas, profitabilitas, solvabilitas dan rasio pasar.

D.Tujuan Penelitian

(25)

1. Untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan rasio likuiditas, aktivitas, profitabilitas, solvabilitas dan rasio pasar terhadap pertumbuhan laba perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Untuk mengetahui pengaruh size effect pada perusahaan dalam rasio keuangan sebagai usaha untuk memprediksi pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur.

E.Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diambil dengan adanya penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi perusahaan

Dapat dipergunakan sebagai masukan dalam membuat kebijakan yang tepat untuk mendapatkan laba yang lebih tinggi di masa yang akan datang.

(26)

Dapat dipergunakan untuk informasi tambahan dalam mengambil keputusan untuk berinvestasi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

3. Bagi penelitian selanjutnya

Dengan penelitian ini dapat digunakan sebagai tambahan refrensi dalam melakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh pertumbuhan likuiditas, aktivitas, profitabilitas, solvabilitas, dan rasio pasar terhadap pertumbuhan laba dimasa mendatang dengan mempertimbangkan faktor size effect.

BAB II

(27)

A.Tinjauan Tentang Pasar Modal

Pengertian klasik pasar modal adalah suatu sarana dengan mana surat - surat berharga yang berjangka panjang diperjualbelikan. Pasar modal adalah tempat terjadinya transaksi aset keuangan jangka panjang atau long-term financial assets.

Suad Husnan (1994:3) mendefinisikan pasar modal sebagai pasar untuk berbagai instrumen keuangan (sekuritas) jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal sendiri baik yang diterbitkan oleh pemerintah, public authorities maupun perusahaan swasta.

(28)

Manfaat pasar modal (Agus Sartono, 1996 :38–40) adalah sebagai berikut : 1. Bagi emiten

a. Jumlah dana yang dapat dihimpun berjumlah besar dan dapat sekaligus diterima oleh emiten pada saat pasar perdana.

b. Solvabilitas perusahaan tinggi sehingga memperbaiki citra perusahaan dan ketergantungan dengan perusahaan kecil.

c. Cash flow hasil penjualan saham akan lebih basar dari pada harga nominal perusahaan.

d. Tidak ada beban financial yang tetap, profesionalisme manajemen meningkat.

2. Bagi pemodal

a. Nilai investasi berkembang mengikuti pertumbuhan ekonomi yang tercermin pada meningkatnya harga saham.

b. Sebagai pemegang saham, investor memperoleh deviden dan sebagai pemegang obligasi investor memperoleh harga tetap setiap tahun.

(29)

3. Bagi lembaga penunjang

a. Keberhasilan pasar modal tidak terlepas dari peran lembaga penunjang. Manfaat dari berkembangnya pasar modal adalah munculnya lembaga penunjang baru sehingga semakin bervariasi dan likuiditas efek semakin tinggi.

4. Bagi pemerintah

a. Sebagai sumber pembiayaan Badan Usaha Milik Negara, sehingga tidak lagi tergantung pada subsidi Pemerintah.

b. Manajemen badan usaha lebih baik, manajemen dituntut lebih profesional.

c. Meningkatkan pendapatan dari sektor pajak.

(30)

Menurut IAI ( IAI, 2002, 2) dalam Satriyadi Putra (2009) :

“ Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan yang lengkap yang biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara, misalnya sebagai laporan arus kas / laporan arus dana) catatan (notes) dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan ”.

Munawir (2000) mengartikan laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut. Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap posisi keuangan maupun perkembangan suatu usaha adalah para pemilik perusahaan, manajer perusahaan yang bersangkutan, para kreditur, bankers, para investor dan pemerintah di mana perusahaan tersebut berdomisili, buruh serta pihak-pihak lainnya.

(31)

Laporan keuangan merupakan obyek dari analisis terhadap laporan keuangan. Laporan keuangan disusun dengan tujuan untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja dan perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Menurut Prinsip Akuntansi Indonesia (1984), laporan keuangan mempunyai tujuan-tujuan sebagai berikut :

1. Memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai aktiva dan kewajiban serta modal perusahaan.

2. Memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan dalam aktiva netto suatu perusahaan yang timbul dari kegiatan usaha dalam rangka memperoleh laba.

3. Memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai laporan dalam menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba.

4. Memberikan informasi lainnya mengenai perubahan dalam aktiva dan kewajiban suatu perusahaan, seperti informasi mengenai aktivitas pembiayaan dan investasi.

5. Mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang berhubungan dengan laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan pemakai laporan, seperti informasi mengenai kebijakan akuntansi yang dianut perusahaan.

(32)

Laporan keuangan yang dikeluarkan oleh perusahaan biasanya terdiri:

1. Neraca: laporan yang sistematis tentang aktiva, hutang, modal dari suatu perusahaan pada suatu saat tertentu dan menunjukkan posisi keuangan (aktiva, utang dan modal) pada saat tertentu. Tujuan neraca adalah menunjukkan posisi keuangan suatu perusahaan pada suatu tanggal tertentu, biasanya pada waktu di mana buku-buku ditutup dan ditentukan sisanya pada suatu akhir tahun fiskal atau tahun kalender (misalnya pada tanggal 31 Desember 200x).

2. Laporan laba rugi: suatu laporan yang menunjukkan pendapatan dari penjualan, berbagai biaya, dan laba yang diperoleh oleh perusahaan selama periode tertentu.

3. Laporan saldo laba: menunjukkan perubahan laba ditahan selama periode tertentu.

4. Laporan arus kas: Menujukkan perputaran uang (kas dan bank) selama periode tertentu. Laporan arus kas terdiri atas kas dari atau untuk kegiatan operasional, kas dari atau untuk kegiatan investasi, kas dari atau untuk kegiatan pendanaan. 5. Catatan atas laporan keuangan: berisi rincian neraca dan laporan laba rugi, kebijakan akuntansi dan lain sebagainya.

(33)

Penanam modal (investor) membutuhkan informasi untuk menentukan keputusan investasi yang harus diambil. Pemegang saham membutuhkan informasi yang dapat membantu mereka untuk menilai kemampuan perusahaan dalam membayar dividen.

2. Karyawan

Karyawan memerlukan informasi untuk menilai kemampuan perusahaan (stabilitas dan profitabilitas) dalam memberikan balas jasa, manfaat pensiun dan kesempatan kerja.

3. Pemberi pinjaman

Pemberi pinjaman memerlukan informasi untuk memutuskan apakah akan memberi pinjaman atau tidak, berdasarkan kemampuan perusahaan untuk membayar hutang beserta bunganya pada saat jatuh tempo.

4. Pemasok dan kreditor usaha lainnya

(34)

berbeda dengan pemberi pinjaman, pemasok dan kreditor usaha lainnya berkepentingan pada perusahaan dalam tenggang waktu yang lebih pendek.

5. Pelanggan

Pelanggan memerlukan informasi tentang kelanjutan usaha perusahaan, terutama apabila mereka terikat dalam perjanjian jangka panjang atau tergantung pada perusahaan tersebut.

6. Pemerintah

Pemerintah memerlukan informasi terutama untuk mengatur aktivitas perusahaan, menetapkan pajak dan sebagai dasar untuk menyusun statistik pendapatan nasional dan statistik lainnya.

7. Masyarakat

(35)

C.Analisis Laporan Keuangan

Secara harfiah, analisis laporan keuangan terdiri atas dua kata, yaitu analisis dan laporan keuangan. Ini berarti juga bahwa analisis laporan keuangan merupakan suatu kegiatan menganalisis laporan keuangan suatu perusahaan.

Leopold A. Bernstein, memberikan definisi analisis laporan keuangan adalah:

“Financial statement analisys is the judgmental process that aims to evaluate the current and past financial positions and results of operation of an enterprice, with primary objective of determining the best possible estimates and predictions about future conditions and performance”.

Dari definisi ini jelas bahwa analisis laporan keuangan merupakan suatu proses yang penuh pertimbangan dalam rangka membantu mengevaluasi posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan pada masa sekarang dan masa lalu, dengan tujuan utama untuk menentukan estimasi dan prediksi yang paling mungkin mengenai kondisi dan kinerja perusahaan pada masa mendatang.

(36)

Menurut Martono dan Agus Harjito (2002) analisis laporan keuangan merupakan analisis mengenai kondisi suatu perusahaan yang melibatkan neraca dan laporan laba-rugi. Neraca (balance sheet) merupakan laporan yang menggambarkan jumlah kekayaan (harta), kewajiban (hutang) dan modal dari suatu perusahaan pada saat tertentu. Kekayaan atau harta disajikan pada sisi aktiva, sedangkan kewajiban atau hutang dan modal sendiri disajikan disisi pasiva. Laporan laba-rugi (income statement) merupakan laporan yang menggambarkan jumlah penghasilan atau pendapatan dan biaya dari suatu perusahaan pada periode tertentu. Dari laporan laba-rugi akan diperoleh laba atau rugi perusahaan. Dari laporan keuangan neraca dan laba-rugi dapat dihasilkan beberapa laporan yaitu laporan laba ditahan, laporan sumber dan penggunaan dana, dan laporan arus kas.

Tujuan dari analisis laporan keuangan adalah untuk mengurangi ketergantungan para pengambil keputusan pada dugaan murni, terkaan dan intuisi mengurangi dan mempersempit lingkup ketidakpastian yang tidak bisa dielakkan pada setiap proses pengambilan keputusan. Analisis laporan keuangan tidaklah berarti mengurangi kebutuhan akan penggunaan pertimbangan-pertimbangan, melainkan hanya memberikan dasar yang layak dan sistematis dalam menggunakan pertimbangan - pertimbangan tersebut.

(37)

1. Analisis internal

Adalah analisis yang dilakukan oleh pihak yang bisa mendapatkan informasi yang lengkap dan terperinci mengenai suatu perusahaan.

2. Analisis eksternal

Adalah analisis yang digunakan oleh pihak yang tidak bisa mendapatkan data yang terperinci mengenai suatu perusahaan.

3. Analisis horisontal (analisis dinamis)

Adalah analisis perkembangan data keuangan dan data operasi perusahaan dari tahun ke tahun untuk mengetahui kekuatan atau kelemahan keuangan perusahaan yang bersangkutan.

4. Analisis vertikal (analisis statis)

Adalah analisis laporan keuangan yang terbatas hanya pada satu periode akuntansi saja. Teknik analisis laporan keuangan adalah sebagai berikut :

(38)

Adalah teknik analisis dengan cara memperbandingkan laporan keuangan untuk dua periode atau lebih dengan menunjukkan data absolut atau jumlah-jumlah dalam rupiah, kenaikan atau penurunan dalam persen, perbandingan yang dinyatakan dengan rasio.

2. Analisis rasio

Adalah suatu teknik analisis untuk mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan rugi laba secara individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut.

Foster (1986) menyatakan ada empat hal yang mendorong analisis laporan keuangan dilakukan dengan model rasio keuangan adalah sebagai berikut :

a. Untuk mengendalikan pengaruh perbedaan besaran antara perusahaan atau antar waktu. b. Untuk membuat data menjadi memenuhi asumsi alat statistik yang digunakan.

c. Untuk menginvestasi teori yang terkait dengan rasio keuangan.

d. Untuk mengkaji hubungan empirik antara rasio keuangan dan estimasi atau prediksi variabel tertentu.

(39)

1. Bagi pihak manajemen : untuk mengevaluasi kinerja perusahaan, kompensasi dan pengembangan karier. 2. Bagi pemegang saham : untuk mengetahui kinerja perusahaan, pendapatan dan keamanan investasi. 3. Bagi kreditor : untuk mengetahui kemampuan perusahaan melunasi utang beserta bunganya.

4. Bagi pemerintah : pajak, persetujuan untuk go public.

5. Bagi karyawan : Penghasilan yang memadai, kualitas hidup serta keamanan kerja.

D.Analisis Rasio Keuangan

Analisis rasio keuangan merupakan alat analisis yang memberikan gambaran indikasi bahwa perusahaan memiliki kas yang cukup untuk memenuhi kewajiban financialnya, besarnya piutang yang cukup rasional, efisiensi manajemen perusahaan persediaan, perencanaan pengeluaran investasi yang baik dan struktur modal yang sehat sehingga tujuan memaksimumkan kemakmuran pemegang saham dapat dicapai (Agus Sartono, 2001).

(40)

1. Rasio Likuiditas

Menurut Toto Prihadi (2008) likuiditas adalah kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka pendek. Pengukuran likuiditas biasanya mengaitkan kewajiban jangka pendek dengan aset lancar yang tersedia untuk melunasinya. Meskipun rasio ini tidak berbicara masalah solvabilitas, tetapi rasio likuiditas yang jelek dalam jangka panjang juga akan mempengaruhi solvabilitas perusahaan.

Ada dua ukuran likuiditas perusahaan yaitu Current Ratio (CR) dan Quick Ratio (QR). Current Ratio (CR) didapat dengan membandingkan current assets dan current liabilities. Semakin tinggi jumlah aktiva lancar (relatif terhadap utang lancar) semakin tinggi rasio lancar, yang berarti pula semakin tinggi tingkat likuiditas perusahaan. Tapi, makin tinggi pula jumlah kas yang tidak dipakai yang pada akhirnya justru akan menurunkan tingkat profitabilitas. Dengan demikian, selalu ada pertukaran (trade-off) antara likuiditas dan profitabilitas (Handono Mardiyanto, 2008).

s Liabilitie Current

Assets current ratio

(41)

Quick Ratio (QR) adalah perbandingan antara current assets dikurangi inventory dengan current liabilities. Quick Ratio (QR) digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban lancar dengan menggunakan aktiva yang paling likuid (quick asset).

s liabilitie current

inventory Assets

Current rasio

quick =

-Aktiva lancar pada umumnya terdiri dari kas, surat-surat berharga, piutang usaha dan persediaan. Hutang lancar terdiri dari hutang jangka pendek, hutang dagang / hutang usaha, hutang wesel jangka pendek, hutang pajak dan lain-lain.

(42)

2. Rasio Aktivitas.

Rasio ini melihat pada beberapa aset kemudian menentukan berapa tingkat aktivitas aktiva – aktiva tersebut pada tingkat kegiatan tertentu. Aktiva yang rendah pada tingkat penjualan tertentu akan mengakibatkan semakin besarnya dana kelebihan yang tertanam pada aktiva – aktiva tersebut. Dana kelebihan tersebut akan lebih baik ditanamkan pada aktiva lain yang lebih produktif. Rasio aktivitas yang dipergunakan adalah: Total Asset Turn Over (TATO) dan Inventory Turn Over (ITO)

s TotalAsset

Sales Over

Turn Asset

Total =

Total Asset Turn Over (TATO) merupakan ukuran keseluruhan perputaran seluruh aset. Rasio ini cukup sering digunakan karena cakupannya yang menyeluruh. Tanpa memandang jenis usaha, rasio ini dapat menggambarkan sampai seberapa baik dukungan seluruh aset untuk memperoleh penjualan (Toto Prihadi, 2008).

Inventory Sales Over

Turn

(43)

Inventory Turn Over (ITO) merupakan indikasi perusahaan untuk menyediakan persediaan dalam mendukung

tercapainya penjualan. Informasi Inventory Turn Over (ITO) dapat digunakan melihat efektifitas manajemen persediaan dalam

mengelola persedian yang ada, semakin tinggi perputaran persediaan merupakan hal yang bagus.

3. Rasio Solvabilitas

Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban – kewajiban jangka panjangnya. Perusahaan yang tidak solvabel adalah perusahaan yang total hutangnya lebih besar dibandingkan total asetnya. Rasio ini mengukur likuiditas jangka panjang perusahaan dan dengan demikian memfokuskan pada sisi kanan neraca. Rasio solvabilitas yang dipergunakan antara lain : Debt To Equity Ratio(DTE) dan Debt Ratio(DER).

Equity s Liabilitie Total

Ratio Equity To

(44)

Rasio Debt To Equity mengukur seberapa besar total hutang terhadap modal. Semakin tinggi rasio ini berarti semakin

buruk kondisi solvabilitasnya. Batasan setiap Bank terhadap rasio ini berbeda – beda. Rasio 2,33x yaitu 70% hutang dan 30%

modal, cukup layak untuk dijadikan sebagai pedoman.

Assets Total

s Liabilitie Total

Ratio Debt =

Debt Ratio ini menghitung seberapa jauh dana yang disediakan oleh kreditur. Tingginya rasio total terhadap total aset ini menandakan bahwa perusahaan menggunakan leverage keuangan (financial leverage) yang tinggi. Penggunaan financial leverage yang tinggi akan menigkatkan rentabilitas modal saham (Return On Equity) dengan cepat. Tetapi, sebaliknya apabila penjualan menurun rentabilitas modal saham akan mengalami penurunan.

4. Rasio Profitabilitas

(45)

menandakan kemampuan perusahaan menghasilkan yang terlalu rendah untuk tingkat biaya yang tertentu, atau biaya yang terlalu tinggi untuk tingkat penjualan yang tertentu, atau kombinasi dari kedua hal tersebut. Secara umum rasio yang rendah bisa menunjukkan tidak efisiennya manajemen. Rasio yng digunakan dalam menghitung profitabilitas adalah Return On Investment (ROI) dan Return On Equity (ROE).

ROI = Profit Margin On Sales x Assets Turn Over

Assets Total

Sales x

Sales ofit Net ROI= Pr

Return On Investment (ROI) mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasi perusahaan dalam menghasilkan laba.

(46)

Sedangkan Return On Equity (ROE) ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba berdasarkan modal saham tertentu.

5. Rasio pasar

perlembar bersih

laba

perlembar pasar

a h ratio earning

ice arg

Pr =

Price Earning Ratio (P ER) yang tinggi dari perusahaan ini mencerminkan pertumbuhan yang baik dan mempunyai prospek yang baik. Namun dari segi investor, Price Earning Ratio (PER) yang terlalu tinggi barangkali tidak menarik karena harga saham barangkali tidak akan naik lagi yang berarti kemungkinan memperoleh capital gain akan lebih kecil.

E.Laba Perusahaan

(47)

langsung dengan kegiatan bagian penjualan. Selain itu pertumbuhan laba juga dapat disebabkan oleh perubahan komponen - komponen likuiditas, profitabilitas, solvabilitas dan aktivitas.

Faktor – faktor yang mempengaruhi perubahan laba bersih adalah sebagai berikut : 1. Naik turunya jumlah unit yang dijual dan harga jual per-unit.

2. Naik turunnya harga pokok penjualan.

3. Naik turunnya biaya usaha yang dipengaruhi oleh jumlah unit yang dijual, variasi dalam tingkat harga dan efisiensi operasi perusahaan.

4. Naik turunnya tingkat bunga pinjaman.

5. Naik turunnya pos penghasilan yang dipengaruhi oleh variasi jumlah unit yang dijual, variasi dalam tingkat harga dan perubahan kebijakan dalam pemberian discount.

6. Naik turunnya pajak yang dipengaruhi oleh besar laba yang diperoleh atau tinggi rendahnya tarif pajak.

(48)

F. Ukuran Perusahaan ( Size Effect )

(49)

yang diperoleh adalah aktiva perusahaan tidak berpengaruh terhadap kemampuan prediksi rasio keuangan terhadap perubahan laba masa yang akan datang pada perusahaan manufaktur.

G.Penelitian Terdahulu

Penelitian tentang manfaat rasio keuangan dalam memprediksi perubahan laba telah banyak dilakukan baik didalam negeri maupun diluar negeri. Kesimpulan yang didapat dari penelitian tersebut bermacam - macam, ada yang menunjukkan beberapa rasio keuangan signifikan dalam memprediksi perubahan laba dan ada yang menunjukkan beberapa rasio keuangan tidak signifikan dalam memprediksi perubahan laba.

Beberapa penelitian terdahulu yang telah dilakukan antara lain :

(50)

artinya ketidaksinambungan peningkatan variabel keuangan terhadap penjualan. Hasil pengujian yang dilakukan menunjukkan bahwa variabel keuangan berhubungan dengan perubahan laba dimasa mendatang.

Machfoedz (1994) melakukan penelitian terhadap 68 pabrikan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Machfoedz menganalisis 47 rasio keuangan yang dikategorikan dalam 9 kategori yaitu short-term liquidity, long term solvency, profitibility, productivity, indebteness, investment intersiveness, leverage, return on investment, dan equity. Rasio yang digunakan adalah cash flows to current liabilities, net worth and total liabilities to fixed assets, GP M, OPM, NPM, quick assets to inventory, Operating Income to Liabilities, net income to total liabilites, current liabilites to net worth and net worth

liabilities. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa rasio keuangan yang digunakan dalam model bermanfaat untuk memprediksi laba satu tahun kedepan, namun tidak bermanfaat untuk prediksi lebih dari satu tahun. Selain itu perusahaan besar mempunyai komponen rasio yang berbeda dengan perusahaan kecil apabila rasio keuangan tersebut akan digunakan untuk memprediksi laba masa datang.

(51)

cost of goods sold to inventory, net sales to quick assets, working capital to total assets, cost of goods sold to net sales, net

sales to trade receivables, profit before taxes to share holder to equity working capital to net sales) bepengaruh dalam memprediksi pertumbuhan laba.

Yulie Siswati (2001) menguji pengaruh rasio keuangan terhadap pertumbuhan laba perusahaan manufaktur yang terdapat di Bursa Efek Jakarta. Dari hasil uji statistik menyatakan bahwa current ratio, levera ge ratio, net profit margin, operating profit margin, return on investment berpengaruh dalam memprediksi pertumbuhan laba perusahaan manufaktur.

Sandiyani dan Aryati (2001) melakukan penelitian untuk mengetahui hubungan antara variabel informasi keuangan dengan kemampuan prediksi perubahan laba dan arus kas untuk satu tahun kedepan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 30 perusahaan manufaktur yang sudah memenuhi kriteria terdaftar pada Bursa Efek Jakarta selama periode tahun 1992 sampai tahun 1997. Hasil penelitian dengan menggunakan teknik regresi multiple menunjukkan bahwa informasi keuangan mempunyai hubungan yang signifikan untuk satu tahun kedepan dengan perubahan laba dan arus kas pada perusahaan manufaktur yang go public di Bursa Efek Jakarta.

(52)

memperhatikan ukuran perusahaan dari rata-rata penjualannya. Hasil uji menunjukkan bahwa current rasio, gross profit margin, operating profit margin, net profit margin, debt to equity, inventory turn over, return on investment, return on equity,

dan leverage rasio secara serempak mampu memprediksi perubahan laba perusahaan manufaktur. Sedangkan pengujian pengaruh ukuran perusahaan dalam memprediksi perubahan laba menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap kemampuan prediksi rasio keuangan terhadap perubahan laba perusahan manufaktur.

(53)

Jarot Budi Prakoso (2004) melakukan penelitian untuk mengetahui kemampuan prediksi rasio likuiditas, profitabilitas, aktivitas dan solvabilitas terhadap perubahan laba dengan mempertimbangkan faktor ukuran perusahaan pada perusahaan manufaktur. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah tidak ada perbedaan hubungan antara rasio likuiditas, profitabilitas, aktivitas dan solvabilitas secara signifikan terhadap usaha memprediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur dengan ukuran besar dan kecil. Variabel dummy dalam penelitian ini tidak menunjukkan pengaruhnya dalam perubahan laba.

(54)

Istinah (2005) menguji apakah perubahan rasio keuangan berpengaruh terhadap perubahan laba dan apakah ukuran perusahaan (size effect) berpengaruh terhadap pengaruh perubahan rasio keuangan terhadap perubahan laba perusahaan. Dalam pengujiannya didapatkan hasil bahwa secara serempak atau bersama – sama perubahan rasio keuangan berpengaruh terhadap perubahan laba perusahaan manufaktur. Dan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap pengaruh perubahan rasio keuangan terhadap perubahan laba perusahaan manufaktur.

H.Kerangka Pemikiran

(55)

I. Hipotesis

Hipotesis yang menyangkut pengaruh likuiditas, aktivitas, profitabilitas, solvabilitas dan rasio pasar dalam memprediksi pertumbuhan laba perusahaan manufaktur adalah :

1. Pertumbuhan rasio likuiditas, aktivitas, profitabilitas, solvabilitas dan rasio pasar mampu memprediksi pertumbuhan laba perusahaan manufaktur.

Pertumbuhan Likuiditas Pertumbuhan Aktivitas Pertumbuhan Profitabilitas

Pertumbuhan Solvabilitas Pertumbuhan rasio pasar

(56)

2. Ukuran perusahaan (size effect) berpengaruh dalam kemampuan memprediksi rasio keuangan terhadap pertumbuhan laba perusahaan manufaktur.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A.Ruang Lingkup Penelitian

(57)

B.Populasi, Sampel dan Teknik Sampling

1. Populasi

Populasi dari penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode analisis 2003 -2007. Pembatasan populasi yang hanya meliputi perusahaan yang go public dengan maksud agar terhindar dari pengaruh perbedaan karakterisik antar perusahaan manufaktur dan bukan manufaktur serta yang go public dan yang tidak go public (Zainudin dan Hartono,1999 dalam Warsidi dan Bambang Agus Pramuka 2003).

(58)

Sampel adalah suatu himpunan bagian (subset) dari unit populasi. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang mempublikasikan laporan keuangan periode 31 Desember 2003-2007.

3. Teknik Sampling

Dalam penelitian ini perusahan yang digunakan sebagai sampel dipilih secara purpusive sampling dari seluruh perusahaan manufaktur yang go public dan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Metode purposive sampling adalah metode pengumpulan anggota sampel berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu (Cooper dan Emory, 1995 dalam Nurjayanti Takarini dan Erni Ekawati, 2003). Dengan metode ini sampel dipilih berdasarkan kriteria tertentu, yaitu sebagai berikut :

1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode analisis.

2. Menerbitkan laporan keuangan per 31 Desember 2003 – 2007.

(59)

4. Mempunyai laba yang positif.

C.Variabel dan Pengukurannya

1. Variabel dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah pertumbuhan laba relatif. Pertumbuhan laba yang digunakan adalah laba setelah pajak. Dengan perhitungan sebagai berikut :

1 1

)

(

-=

D

it it it it

Y

Y

Y

Y

Dimana :

∆Yit = Pertumbuhan laba setelah pajak perusahaan i pada tahun t

(60)

Laba relatif digunakan dalam penelitian ini karena lebih representatif dibandingkan nilai laba absolut. Penelitian ini menggunakan model pertumbuhan (laba relatif) karena untuk menguji kemampuan prediksi akan lebih baik jika mengikuti perubahan laba (selisih) dari waktu kewaktu (tiap tahun) sehingga keakuratan daya prediksi lebih terjamin. Berbeda jika menggunakan laba absolut yang merupakan akumulasi laba sampai tahun tertentu.

2. Variabel independen

Variabel independen dalam penelitian ini adalah pertumbuhan likuiditas, profitabilitas, solvabilitas, dan aktivitas. Yang dihitung dengan rumus :

1 1

-=

D

rit rit rit rit

F

F

F

F

Dimana :

∆Frit = Perubahan Current Ratio (CR), Quick Ratio (QR), Inventory Turn Over (ITO), Total Asset Turn Over (TATO), Return

On Investment (ROI), Return On Equity (ROE), Debt Earning Ratio (DER), Debt To Equity (DTE), Price Earning

(61)

Fit = Current Ratio (CR), Quick Ratio (QR), Inventory Turn Over (ITO), Total Asset Turn Over (TATO), Return On Investment (ROI), Return On Equity (ROE), Debt Earning Ratio (DER), Debt To Equity (DTE), Price Earning Ratio

(PER) untuk periode t

Frit -1 = Current Ratio (CR), Quick Ratio (QR), Inventory Turn Over (ITO), Total Asset Turn Over (TATO), Return On Investment (ROI), Return On Equity (ROE), Debt Earning Ratio (DER), Debt To Equity (DTE), Price Earning Ratio

(PER) untuk periode t-1.

3. Variabel kontrol

Variabel kontrol berfungsi untuk melihat apakah dengan dimasukkannya sejumlah variabel kontrol ke dalam model, variabel independen utama secara signifikan menjadi lebih kuat. Dalam penelitian ini size effect digunakan sebagai variabel kontrol.

(62)

n

n

x n

x

x

x

x

S

=

+

+

+

+

=

C

1 2 3

...

Dimana :

X = rata – rata total aktiva seluruh perusahaan manufaktur.

x1, x2, x3,...xn = rata – rata total aktiva masing masing perusahaan selama periode analisis. n = jumlah seluruh perusahaan manufaktur.

Perusahaan yang total aktivanya diatas rata- rata seluruh perusahaan manufaktur dikategorikan sebagai perusahaan besar dan yang total aktivanya di bawah rata – rata seluruh perusahaan manufaktur dikategorikan sebagai perusahaan kecil.

D.Sumber Data

Penelitian ini menggunakan data sekunder yang meliputi laporan keuangan dari perusahaan manufaktur yang dipublikasikan setiap perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2003 sampai dengan 2007.

(63)

(ICMD) tahun 2003 – 2007 yang diterbitkan oleh Bursa Efek Indonesia Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. Data laporan keuangan yang diperlukan mencakup data tahun 2003 – 2007.

E.Teknik Analisis Data

Untuk menguji manfaat rasio keuangan dalam memprediksi laba dengan data runtut waktu (time series data) digunakan model regresi berganda (multivariate regression model) seperti yang digunakan oleh Murtiningsih (1999). Model ini digunakan untuk menjelaskan hubungan antara variabel dependen dengan beberapa variabel independen. Selain itu metode ini digunakan karena penelitian ini terdiri dari satu variabel dependen yang datanya interval dan terdiri dari beberapa variabel independen yang datanya interval pula (Sekaran, 2000).

Persamaan dari model regresi linier berganda tersebut adalah :

1.

Y

=

a

+

b

1

x

1

+

b

2

x

2

+

b

3

x

3

+

...

...

b

9

x

9

+

ei

(64)

2. Y=a+b1x1 +b2x2+b3x3 +...b9x9+b10D+ei

Persamaan ini untuk menguji hipotesis kedua. Jika hasil hipotesis keduan signifikan maka dapat dikatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap perubahan rasio keuangan terhadap perubahan laba perusahaan manufaktur.

Notasi :

Y = perubahan laba

a = konstanta

b,b1,b2,...,b10 = koefisien regresi

x1, x2, x3, x4, x5, x6, x7, x8, x9, = Current Ratio (CR), Quick Ratio (QR), Inventory Turn Over (ITO), Total Asset Turn Over (TATO), Return On Investment (ROI), Return On Equity (ROE), Debt Earning Ratio (DER), Debt To Equity

(DTE), Price Earning Ratio (PER).

D = dummy variabel

(65)

ei = error term

1. Uji normalitas data

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini memakai data statistik parametik, karena data yang diuji berbentuk rasio. Pengujian normalitas dengan menggunakan uji kolmogorof sminorv. Dengan uji ini dapat mengetahui apakah nilai sampel yang teramati sesuai dengan distribusi tertentu. Kriteria yang digunakan adalah pengujian dua arah yaitu dengan membandingkan nilai p yang diperoleh dengan taraf signifikansi yang telah ditentukan yaitu 0,05. Apabila nilai p > 0,05 maka data berdistribusi normal.

2. Uji asumsi klasik

a. Autokorelasi (Autocorrelation)

Adalah korelasi antara anggota-anggota serangkaian observasi yang diurutkan menurut waktu (dalam time series). Pendeteksian ini dilakukan dengan Durbin- Watson test. Adapun prosedurnya adalah :

(66)

d < d1 = Menolak Ho d > d1 = Menerima Ho

d1 ≤ d ≤ du = pengujian tidak meyakinkan 2) Ho tidak ada autokorelasi negatif apabila :

d > 4 – d1 = Menolak Ho d < 4 – d1 = Menerima Ho

4 – du ≤ d ≤ 4 – du = Pengujian tidak meyakinkan

3) Ho tidak ada autokorelasi baik positif maupun negatif apabila : d < d1 = Menolak Ho

d > 4 – d1 = Menerima Ho du < d < 4 – du = Menerima Ho

d1 ≤ d ≤ du = pengujian tidak meyakinkan

(67)

Multikolinieritas menunjukkan adanya hubungan linier diantara variabel – variabel bebas dalam model regresi. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas dapat dilihat dari Variance Inflation Factor (VIF). VIF merupakan suatu jumlah yang menunjukkan bahwa suatu variabel bebas dapat dijelaskan oleh variabel bebas lain dalam persamaan regresi. Batas VIF adalah 10, sehingga jika VIF > 10 maka terjadi multikolinieritas. Penanggulangan multikolonieritas dilakukan dengan cara mengeluarkan salah satu variabel yang dimiliki R2 paling rendah dari model. Dengan persamaan sebagai berikut :

(

2

)

1

1

i

R

VIF

-=

c. Heteroskedastisitas (Heteroscedasticity)

Heteroskedastisitas merupakan penyimpangan asumsi yang berarti penyebaran titik data populasi pada bidang regresi tidak konstan. Gejala ini ditimbulkan dari perubahan situasi yang tidak tergambarkan dalam model regresi, hal ini biasa terjadi pada data runtut waktu. Metode yang digunakan untuk menguji adanya gejala ini adalah metode

(68)

1) Menentukan hipotesis

a) Ho : α = 0, berarti tidak terdapat heterokedasitas b) H1 : α ≠ 0, berarti terdapat heterokedasitas 2) Tingkat signifikansi (α = 5 %) dan derajat kebebasan (df = n-k-1 )

3) Membandingkan hasil pengujian dengan kriteria sebagai berikut : a) Ho diterima bila, -t-tabel ≤ t-hitung ≤ t-tabel

b) Ho ditolak bila, t-hitung > t-tabel atau t-hitung < -t-tabel. 3. Uji signifikansi

a. Uji t

Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara parsial mempengaruhi variabel terikat dengan asumsi regresi tersebut menggunakan uji statistik sebagai berikut :

i i

b

b

t

(69)

Dimana :

bi : koefisien regresi

α bi : standar error koefisien regresi

Ho : 0 Ho : ≠ 0

Kriteria pengujian adalah :

a) Ho diterima Ha ditolak yaitu apabila thit < ttabel berarti variabel bebas secara individu tidak berpengaruh terhadap variabel terikat.

b) Ho ditolak dan Ha diterima yaitu apabila thit > ttabel berati variabel bebas secara individu berpengaruh terhadap variabel terikat.

b. Uji F

(70)

Ha: b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ b4 ≠ b5 ≠ b6 ≠ b7 ≠ b8 ≠ b9 Formulasi :

(

)

(

R

)

(

n

k

)

k

R

F

-=

2 2

1

1

Dimana :

R 2 = koefisien determinasi n = jumlah observasi k = jumlah parameter. Kriteria pengujian adalah :

a) Ho diterima Ha ditolak yaitu apabila Fhit < Ftabel berarti variabel bebas secara serentak tidak berpengaruh terhadap variabel terikat.

(71)

c. Uji R2

Tingkat ketepatan regresi dinyatakan dalam koefisien determinasi majemuk (R2) yang nilainya antara 0 sampai dengan 1. Koefisien determinasi = 1 berati bahwa variabel bebas berpengaruh sempurna terhadap variabel terikat dan jika koefisien determinasi majemuk = 0 berarti variabel bebas tidak berpengaruh terhadap variabel terikat.

Perhitungan koefisien determinasi majemuk adalah sebagai berikut :

2 2

1

2

i ei

y

R

S

S

-=

Dimana :

R2 = koefisien determinasi majemuk ei2 = nilai kuadrat residual

(72)

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A.PENGUMPULAN DATA

(73)

Berdasarkan kriteria pengambilan sampel, maka jumlah perusahaan manufaktur yang memenuhi kriteria sebagai sampel sebanyak 58 perusahaan manufaktur.

B. ANALISIS STATISTIK DESKRIPTIF

[image:73.842.122.760.118.379.2]

Analisis deskriptif (analisis univariate) bertujuan untuk mengetahui karakteristik data dalam penelitian ini dengan menggunakan angka mean, standar deviasi, nilai minimum dan nilai maksimum dari masing – masing variabel independen (rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio profitabilitas, rasio solvabilitas dan rasio pasar) dan variabel dependen yaitu pertumbuhan laba yang menjadi sampel dalam penelitian ini selama tahun 2003, 2004, 2005, 2006 dan 2007. Hasil analisis deskriptif disajikan pada tabel berikut :

Tabel IV.1.a

(74)

Statistics

58 58 58 58 58

0 0 0 0 0

.777337 .023249 .080174 .538570 .658135 -.4043a -.5214a -.1627a -.4409a -.4886a 1.8236098 .1315316 .1603685 1.4711629 2.0709378

13.6238 .8754 1.1693 10.9032 12.3278 -.4043 -.5214 -.1627 -.4409 -.4886 13.2195 .3540 1.0066 10.4623 11.8392 Valid Missing N Mean Mode Std. Deviation Range Minimum Maximum Perubahan

Laba ITO TATO ROI ROE

[image:74.842.135.558.123.366.2]

Multiple modes exist. The smallest value is shown a.

Tabel IV.1.b

(75)

Statistics

58 58 58 58 58 58

0 0 0 0 0 0

.045824 .105488 .744233 .178061 -.024136 .24 -.2024a -.3175a -.2641a -.2596a -3.9307a 0

.1414813 .2838135 1.4755516 .6446121 .7580666 .432 .8233 1.4037 9.7837 4.1959 6.3287 1 -.2024 -.3175 -.2641 -.2596 -3.9307 0 .6208 1.0862 9.5197 3.9363 2.3979 1 Valid Missing N Mean Mode Std. Deviation Range Minimum Maximum

DER DTE PER CR QR SIZE

Multiple modes exist. The smallest value is shown a.

Berdasarkan hasil analisis univariate dari sepuluh variabel, maka diperoleh hasil :

(76)

Return On Investment (ROI) 10,4623adalah PT. Betonjaya Manunggal Tbk. Nilai minimum Return On Equity (ROE) -0,4886 adalah PT. Gajah Tunggal Tbk, sedangkan nilai maksimum Return On Equity (ROE) 11,8392 adalah PT. Betonjaya Manunggal Tbk. Nilai minimum Debt Earning Ratio (DER) -0,2024 adalah PT. Kalbe Farma Tbk, sedangkan nilai maksimum Debt Earning Ratio (DER) 0,6208 adalah PT. Betonjaya Manunggal Tbk. Nilai minimum Debt To Equity (DTE) -0,3175 adalah PT. Kalbe Farma Tbk, sedangkan nilai maksimum Debt To Equity (DTE) 1,0862 adalah PT. Pan Brothers Tex Tbk. Nilai minimum Price Earning Ratio (PER) -0,2641 adalah PT. Multi Polar Tbk, sedangkan nilai maksimum Price Earning Ratio (PER) 9,5197 adalah PT. Argha Karya Prima Industry Tbk. Nilai minimum untuk ukuran perubahan laba -0,4043 adalah PT. Gajah Manunggal Tbk, sedangkan nilai maksimum untuk ukuran perubahan laba 13,2195 adalah PT. Betonjaya Manunggal Tbk.

C.PENGUJIAN NORMALITAS DATA

(77)
[image:77.842.112.742.109.377.2]

Tabel IV.2

Uji Kolmogorov-Smirnov Model Z Probability (p) Kriteria Kesimpulan

Unstandardized residual

1,211 0,106

P > α

(0,05)

Data Berdistribusi Normal

Sumber: data primer diolah 2010

Dari tabel diatas diketahui bahwa nilai signifikansi atau probabilitas > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel penelitian mempunyai sebaran data berdistribusi normal.

D. PENGUJIAN ASUMSI KLASIK

(78)

1. Uji Autokorelasi

[image:78.842.108.759.110.417.2]

Autokorelasi adalah korelasi antara anggota serangkaian observasi yang diurutkan menurut waktu (seperti dalam data deretan waktu). Selengkapnya hasil analisis dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel IV.3

Hasil Uji Autokorelasi Metode Durbin-Watson

Variabel D-W Kriteria Kesimpulan

X1,X2, X3,X4, X5,X6, X7,X8, X9

1,828 -2 < D-W < +2 Tidak ada masalah autokorelasi

Sumber: data primer diolah, 2010

(79)

2. Uji Multikolinearitas

[image:79.842.120.759.110.511.2]

Multikolinieritas menunjukkan adanya hubungan linier diantara variabel – variabel bebas dalam model regresi. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas dapat dilihat dari Variance Inflation Factor (VIF). VIF merupakan suatu jumlah yang menunjukkan bahwa suatu variabel bebas dapat dijelaskan oleh variabel bebas lain dalam persamaan regresi. Batas VIF adalah 10, sehingga jika VIF > 10 maka terjadi multikolinieritas. Penanggulangan multikolonieritas dilakukan dengan cara mengeluarkan salah satu variabel yang dimiliki R2 paling rendah dari model. Adapun hasil pengujian multikolinearitas adalah sebagai berikut :

Tabel IV.4

Hasil Pengujian Multikolinearitas

Variabel Tolerance VIF Kesimpulan

(80)

X6 0,374 2,671 Tidak ada masalah mutikolinieritas X7 0,157 6,358 Tidak ada masalah mutikolinieritas X8 0,172 5,809 Tidak ada masalah mutikolinieritas X9 0,963 1,039 Tidak ada masalah mutikolinieritas

Sumber: data primer diolah, 2010

Berdasarkan hasil pengujian multikolinearitas dengan menggunakan bantuan program komputer SPSS 15.0 for windows diperoleh nilai tolerance pada masing-masing variabel lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF yang lebih kecil dari 10. Sehingga menunjukkan bahwa model regresi tidak terdapat permasalahan multikolinearitas.

3. Uji heteroskedastisitas

[image:80.842.114.751.109.363.2]

Pengertian heteroskedastisitas adalah apabila kesalahan atau residual yang diamati tidak memiliki varian yang konstan. Kondisi heteroskedastisitas sering terjadi pada data cross section, atau data yang diambil dari beberapa responden pada suatu waktu tertentu. Dari hasil pengujian heteroskedastisitas dengan menggunakan program statistik SPSS 15.0 for windows dapat dilihat pada tabel berikut ini:

(81)

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Variabel

thitung Prob Keterangan

X1 -0,283 0,778 Tidak ada Heteroskedastisitas X2 0,413 0,682 Tidak ada Heteroskedastisitas

X3 -0,699 0,674 Tidak ada Heteroskedastisitas X4 -0,713 0,385 Tidak ada Heteroskedastisitas X5 0,585 0,360 Tidak ada Heteroskedastisitas X6 -0,139 0,786 Tidak ada Heteroskedastisitas X7 0,915 0,922 Tidak ada Heteroskedastisitas X8 -1,002 0,948 Tidak ada Heteroskedastisitas X9 -0,820 0,870 Tidak ada Heteroskedastisitas

Sumber: data primer diolah, 2010

Berdasarkan hasil uji Heteroskedisitas Glejser di atas diketahui nilai thitung pada masing-masing variabel dengan nilai probabilitas (Asymp. Sig) > 0,05 dengan demikian tidak terjadi heteroskedastisitas.

(82)

Pengujian hipotesis merupakan suatu pengujian yang bertujuan untuk membuktikan hipotesis – hipotesis yang diajukan dalam penelitian. Hipotesis yang diajukan adalah diduga pertumbuhan rasio likuiditas, aktivitas, profitabilitas, solvabilitas dan rasio pasar berpengaruh terhadap pertumbuhan laba perusahaan manufaktur serta hipotesis kedua diduga ukuran perusahaan berpengaruh terhadap pertumbuhan laba perusahaan manufaktur. Adapun pengujian yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

PENGUJIAN HIPOTESIS PERTAMA

Persamaan dari model regresi linier berganda yang dipergunakan adalah : ei x b x b x b x b a

Y

=

+

1 1

+

2 2

+

3 3

+

...

...

9 9

+

Dimana :

Y = perubahan laba

a = konstanta

(83)

x1, x2, x3, x4, x5, x6, x7, x8, x9, = Current Ratio (CR), Quick Ratio (QR), Inventory Turn Over (ITO), Total Asset Turn Over (TATO), Return On Investment (ROI), Return On Equity (ROE), Debt Earning Ratio (DER), Debt To Equity

(DTE), Price Earning Ratio (PER).

[image:83.842.173.731.123.398.2]

ei = error term

Tabel IV.6

Rangkuman Hasil Uji Hipotesis Pertama

Variabel b thitung Sig Kesimpulan

Konstans 0,043

(84)

ITO -0,241 -0,774 0,443 Tidak Berpengaruh Signifikan TATO 0,053 0,237 0,813 Tidak Berpengaruh Signifikan

ROI 1,168 30,690 0,000 Berpengaruh Signifikan ROE 0,036 1,370 0,177 Tidak Berpengaruh Signifikan DER -0,149 -0,247 0,806 Tidak Berpengaruh Signifikan DTE 0,557 1,944 0,058 Tidak Berpengaruh Signifikan PER 0,002 0,104 0,918 Tidak Berpengaruh Signifikan

F = 319,488 0,000 Berpengaruh Signifikan

R2 = 0,984

Sumber : data primer yang diolah,2010.

Dari hasil pengolahan dengan program SPSS 15.0 for Windows di atas dapat disusun persamaan sebagai berikut:

Y= 0,043+ 0,164X1 + 0,029X2 + -0,241X3 + 0,053X4 + 1,168X5 + 0,036X6 + -0,149X7 + 0,557X8 + 0,002X9.

1. Persamaan regresi linier berganda di atas dapat diinterpretasikan sebagai berikut:

a. Nilai Konstanta = 0,043

(85)

b. b1= 0,164

Nilai koefisien regresi variabel CR bernilai positif, artinya setiap kenaikan CR sebesar satu-satuan menyebabkan kenaikan perubahan laba sebesar 0,164, dengan asumsi variabel yang lain tetap.

c. b2= 0,029

Nilai koefisien regresi variabel QR bernilai positif, artinya setiap kenaikan QR sebesar satu-satuan menyebabkan kenaikan perubahan laba sebesar 0,029, dengan asumsi variabel yang lain tetap.

d. b3 = -0,241

Nilai koefisien regresi variabel ITO bernilai negatif, artinya setiap kenaikan ITO sebesar satu satuan menyebabkan penurunan perubahan laba sebesar -0,241, dengan asumsi variabel lainnya tetap.

e. b4 = 0,053

Nilai koefisien regresi variabel TATO bernilai positif, artinya setiap kenaikan TATO sebesar satu-satuan menyebabkan kenaikan perubahan laba sebesar 0,053, dengan asumsi variabel yang lain

(86)

Nilai koefisien regresi variabel ROI bernilai positif, artinya setiap kenaikan ROI sebesar satu-satuan menyebabkan kenaikan perubahan laba sebesar 1,168, dengan asumsi variabel lainnya tetap.

g. b6 = 0,036

Nilai koefisien regresi variabel ROE bernilai positif, artinya setiap kenaikan ROE sebesar satu-satuan menyebabkan kenaikan perubahan laba sebesar 0,036, dengan asumsi variabel yang lain tetap.

h. b7= -0,149

Nilai koefisien regresi variabel DER bernilai negatif, artinya setiap kenaikan DER sebesar satu-satuan menyebabkan penurunan perubahan laba sebesar -0,149, dengan asumsi variabel yang lain tetap.

i. b8= 0,557

(87)

j. b9= 0,002

Nilai koefisien regresi variabel PER bernilai positif, artinya setiap kenaikan PER sebesar satu-satuan menyebabkan kenaikan perubahan laba sebesar 0,002, dengan asumsi variabel yang lain tetap.

1. Uji t

Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara parsial mempengaruhi variabel terikat dengan asumsi regresi.

Kriteria pengujian adalah :

c) Ho diterima Ha ditolak yaitu apabila thit < ttabel berarti variabel bebas secara individu tidak berpengaruh terhadap variabel terikat.

[image:87.842.127.763.111.379.2]

d) Ho ditolak dan Ha diterima yaitu apabila thit > ttabel berati variabel bebas secara individu berpengaruh terhadap variabel terikat.

Gambar

TABEL
GAMBAR  Halaman
Tabel IV.1.a Rangkuman Hasil Penelitian
Tabel IV.1.b  Rangkuman Hasil Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

TK Bina Insan II Barabai Tahun Pelajaran 2016/2017 terlaksana dengan kategori baik; (2) aktivitas anak dalam proses pembelajaran pada asfek motorik halus anak dalam membuat

Dimana gas akan mengalir bila ada perbedaan energi, kemudian dengan dasar pendekatan de waard- rnilliams dapat diprediksi laju korosi pada saluran pipa gas alam itu sesuai

Pada Gambar 11 diperlihatkan grafik hasil pengukuran antara besaran tegangan keluaran (Vout) terhadap densitas cairan dalam part per million (ppm) dikalibrasi

Gedung H, Kampus Sekaran-Gunungpati, Semarang 50229 Telepon: (024)

[r]

Proses pencarian spatial association rule dengan pendekatan algoritma FP- Tree/FP-Growth dapat dilakukan melalui tiga tahap utama yaitu prapemrosesan data

Bank Central Asia Tbk, yang dianalisis pada periode 2004 samapai dengan 2008 dengan memperhitungkan aspek capital, assets, earnings, dan liquidity memiliki

Cakupan daerah pelayanan IPLT kabupaten klaten saat ini tidak hanya Kota Klaten. yaitu Kecamatan Klaten Utara, klaten tengha dan klaten selatan, namun