• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kualitas Telur Ayam Arab Golden Red (Parent Stock) Pada Periode Puncak Produksi Pertama

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kualitas Telur Ayam Arab Golden Red (Parent Stock) Pada Periode Puncak Produksi Pertama"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

KUALITAS TELUR AYAM ARAB GOLDEN RED (PARENT STOCK)

PADA PERIODE PUNCAK PRODUKSI PERTAMA

FIRDA SABRINA

DEPARTEMEN ILMU PRODUKSI DAN TEKNOLOGI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

(2)
(3)

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Kualitas Telur Ayam Arab Golden Red (Parent Stock) pada Periode Puncak Produksi Pertama adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan mau pun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.

(4)
(5)

ABSTRAK

FIRDA SABRINA. Kualitas Telur Ayam Arab Golden Red (Parent Stock) pada Periode Puncak Produksi Pertama. Dibimbing oleh MARIA ULFAH dan WIDYA HERMANA.

Ayam arab golden red merupakan salah satu ayam lokal Indonesia yang memiliki produksi telur yang tinggi. Masak kelamin pada ayam terbagi 2 yaitu masak kelamin cepat (21-23 minggu) dan masak kelamin lambat (24-26 minggu). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kualitas eksterior, interior, dan kandungan nutiren telur ayam arab golden red dengan perbedaan masak kelamin cepat dan masak kelamin lambat pada periode puncak produksi pertama. Ayam arab yang digunakan pada penelitian ini berjumlah 56 ekor yang terbagi menjadi 44 ekor ayam masak kelamin cepat dan 12 ekor ayam masak kelamin lambat dengan jumlah telur 168 butir. Data dianalisis menggunakan uji T (Walpole 1995). Hasil penelitian menunjukkan haugh unit ayam arab golden red masak kelamin cepat berbeda (P<0.05) dengan ayam yang memiliki masak kelamin lambat, sedangkan bobot telur, bobot putih telur, bobot kuning telur, bobot kerabang, tebal kerabang telur, dan kandungan nutrien tidak berbeda. Hasil penelitian ini umur ayam saat dewasa kelamin tidak berpengaruh terhadap kualitas telur pada periode puncak produksi pertama.

Kata kunci : ayam arab golden red, kualitas telur, masak kelamin, puncak Indonesia local chickens. Establishment of layer line with high egg production, hower, have to consider the sexual maturity and egg quality. The aim of this study is to identify the exterior quality, interior, and nutrien content of eggs produced by parent stock of golden red arab chicken with difference sexual maturity at the first peak production period. Chicken sexual maturity was divided into two stage, namely, early maturity (21-23 weeks) and late maturity (24-26 weeks). A total of 56 hens were used in this study (44 early maturity hens and 12 late maturity hens) with total eggs of 168. Data was analyzed by T-Test. The result showed that haugh unit were significantly different between early and late maturity hens. However, egg weight, shape index, weight of yolk, weight of albumin, weight of eggshell, eggshell thickness and egg nutrien content were not significantly different between them. The egg quality at during first peak production of period effected by the difference of chicken sexual maturity. Key words : arab chicken golden red, egg quality, first peak production of

(6)
(7)

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Peternakan

pada

Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan

KUALITAS TELUR AYAM ARAB GOLDEN RED (PARENT STOCK)

PADA PERIODE PUNCAK PRODUKSI PERTAMA

FIRDA SABRINA

DEPARTEMEN ILMU PRODUKSI DAN TEKNOLOGI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

(8)
(9)
(10)
(11)

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas segala karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Salawat serta salam semoga senantiasa terlimpah dan tercurah kepada Rasulullah SAW, serta para sahabat, keluarga dan pengikutnya. Skripsi ini berjudul Kualitas Telur Ayam Arab Golden Red (Parent Stock) pada Periode Puncak Produksi Pertama merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Peternakan di Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.

Terima kasih penulis ucapkan kepada Ibu Maria Ulfah, SPt MScAgr dan Ibu Dr Ir Widya Hermana, MSi selaku dosen pembimbing skripsi. Tak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada Bapak Prof Dr Ir Cece Sumantri, MAgrSc, Ibu Dr Ir Diniah, MSi, dan ibu Dr Irma Isnafia Arief, SPt MSi selaku dosen pembimbing akademik, dosen pembimbing konseling, dan dosen penguji sidang skripsi atas segala saran, nasehat, dan motivasi yang telah diberikan. Terima kasih penulis ucapkan kepada pihak usaha pembibitan ayam arab Trias Farm Bogor yang telah memberikan kesempatan bagi penulis dapat menggunakan data kualitas telur parent stock ayam arab golden red sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada ibu Imas Masliah dan bapak Sumarna Djajadiredja, adik tercinta Rizaldi Reza Sumarna dan Muhammad Nurfariz Sumarna, serta seluruh keluarga atas semangat dan doa yang dipanjatkan untuk kesuksesan penulis. Terima kasih kepada Fanny, Anneke, Valentine, Ulfa, dan Hiras sebagai teman seperjuangan terbaik selama penulis melakukan penelitian dan bimbingan. Terima kasih juga kepada Opi, Tuti, Mumus, Ola, Apri, Nisa, Suci, Ikak, Lely, dan Deva atas motivasi serta semangat yang diberikan, juga seluruh teman-teman IPTP 48 penulis ucapkan banyak terima kasih atas segala kebersamaan dan kekeluargaan yang telah dijalani selama penulis melaksanakan perkuliahan di IPB. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan memberikan kontribusi bagi kemajuan ilmu pengetahuan.

(12)
(13)

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

PENDAHULUAN ... 1

Latar Belakang 1 Tujuan Penelitian 2 Ruang Lingkup Penelitian 2 METODE ... 2

Waktu dan Tempat Penelitian 2 Alat 2 Bahan 2 Prosedur 3 Analisis Kandungan Nutrien Telur ... 4

Analisis Data ... 4

HASIL DAN PEMBAHASAN ... 4

Kualitas Telur Eksterior 4 Bobot Telur ... 5

Indeks Bentuk Telur ... 5

Kualitas Telur Interior 6 Haugh Unit ... 6

Bobot Putih Telur ... 6

Bobot Kuning Telur ... 7

Bobot Kerabang Telur ... 7

Tebal Kerabang Telur ... 7

Kandungan Nutrien Telur 8 Pembahasan Umum 9 SIMPULAN DAN SARAN ... 10

DAFTAR PUSTAKA ... 10

LAMPIRAN ... 12

(14)

DAFTAR TABEL

1 Kandungan nutrien pakan ayam arab golden red 3

2 Kualitas eksterior telur ayam arab golden red dengan perbedaan masak kelamin pada periode puncak produksi pertama 5 3 Kualitas interior telur ayam arab golden red dengan perbedaan masak

kelamin pada periode puncak produksi pertama 6

4 Komposisi nutrien telur utuh ayam arab golden red dengan perbedaan masak kelamin pada periode puncak produksi pertama 8

DAFTAR LAMPIRAN

1 Hasil T-test untuk bobot telur 12

2 Hasil T-test untuk indeks bentuk telur 12

3 Hasil T-test untuk haugh unit 12

4 Hasil T-test untuk bobot kuning telur 12

5 Hasil T-test untuk bobot putih telur 12

6 Hasil T-test untuk bobot kerabang telur 12

7 Hasil T-test untuk tebal kerabang telur 12

(15)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Ayam arab termasuk jenis ayam lokal Indonesia penghasil telur. Ayam arab lebih menguntungkan dibandingkan dengan ayam kampung, karena ayam arab dapat berproduksi hingga 280 butir tahun-1 (Binawati 2008). Ayam arab yang persilangan antara ayam jantan arab asli (silver braekels) dengan betina ras petelur (leghorn). Versi kedua, ayam arab merah (golden red) merupakan hasil persilangan antara ayam jantan arab asli (silver braekels) dengan ayam betina merawang. Ayam arab silver memiliki ciri-ciri yaitu memiliki tubuh berwarna putih di leher dan totol-totol hitam di badan. Ayam arab golden red memiliki ciri-ciri yaitu memiliki bulu berwarna kuning keemasan di leher dan totol-totol hitam di sayap dan paha (Pambudhi 2003).

Seleksi bibit ayam arab secara intensif di Indonesia masih jarang dilakukan. Oleh karena itu, perlu dilakukan seleksi bibit ayam arab untuk menghasilkan bibit yang baik. Salah satu parameter seleksi yang perlu dilakukan adalah seleksi kualitas telur secara eksterior, interior, dan kandungan nutrien telur pada parent stock (PS) ayam arab golden red. Seleksi kualitas parent stock sangat penting dalam mempertahankan sifat unggul serta menghasilkan day old chick (DOC) final stock (FS) dengan kemampuan bertelur dan kualitas telur yang baik (Supriatna 2000).

Produktivitas dan kualitas telur selain dipengaruhi oleh genetik dan pakan, juga di pengaruhi oleh umur dan masak kelamin. Umur ayam pada saat mencapai periode produksi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas telur karena peningkatan umur ayam berhubungan positif terhadap peningkatan bobot telur, bobot kuning telur, bobot putih telur, dan tebal kerabang telur (Tumuova dan Ledvinka 2009). Uji kualitas eksterior meliputi bobot telur dan indeks bentuk telur. Uji kualitas interior meliputi haugh unit, bobot kuning telur, bobot putih telur, bobot kerabang telur, tebal kerabang telur, dan kandungan nutrien telur. Periode produksi ayam arab terbagi menjadi 2 yaitu pada awal produksi (23-24 minggu) dan puncak produksi pertama (32-33 minggu) (Kholis dan Sitanggang 2003).

(16)

2

Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kualitas telur parent stock (PS) ayam arab golden red yang memiliki perbedaan masak kelamin cepat dan masak kelamin lambat pada periode puncak produksi pertama.

Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini menguji kualitas telur parent stock (PS) ayam arab golden red TIARA 14 di Trias Farm, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, yang memiliki perbedaan masak kelamin, yaitu masak kelamin cepat (21-23 minggu) dan masak kelamin lambat (24-26 minggu) pada periode puncak produksi pertama. Kualitas telur yang diukur adalah kualitas eksterior yang meliputi bobot telur dan indeks bentuk telur. Kualitas interior meliputi haugh unit, bobot putih telur, bobot kuning telur, bobot kerabang telur, tebal kerabang telur, dan kandungan nutrien telur (bahan kering, serat kasar, abu, lemak kasar, protein kasar, BETN, kandungan Ca dan P, energi bruto, serta energi metabolis). Hasil penelitian dapat digunakan sebagai informasi untuk seleksi pada program penetasan untuk menghasilkan bibit ayam lokal yang unggul.

METODE

Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan Juni - Agustus 2015. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari pengamatan yang dilakukan pada usaha pembibitan Trias Farm Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor. Data primer dilakukan di Laboratorium Produksi Ternak Unggas dan Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.

Alat

Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah rak telur (egg tray), timbangan digital, timbangan ohaus, meja kaca, jangka sorong, micrometer, wadah plastik, spatula, tissue gulung, kamera digital, dan alat tulis.

Bahan

(17)

3

Prosedur Sistem Pemeliharaan

Ayam dipelihara pada kandang baterai ukuran 40 cm x 25 cm x 35 cm pada fase layer yaitu 21-26 minggu. Pemberian pakan dilakukan sebanyak 2 kali sehari. Pemberian air minum dilakukan tidak terbatas (ad libitum). Pencahayaan pada kandang ±16 jam per hari.

Tabel 1 Kandungan nutrien pakan ayam arab golden red

Komponen Kandungan Nutrien

Keterangan : Kandungan pakan yang diberikan oleh Trias Farm

Pengoleksian Telur

Pengoleksian telur dilakukan di kandang pemeliharaan Trias Farm oleh pegawai kandang untuk menghindari stres pada parent stock ayam arab yang digunakan. Telur dikoleksi dari induk betina umur 32-34 minggu untuk ayam dengan masak kelamin cepat dan 35-37 minggu untuk ayam dengan masak kelamin lambat.

Pengoleksian dilakukan pada 3 hari pertama puncak produksi. Pengoleksian telur diambil secepat mungkin agar terhindar dari kontaminasi bakteri.

Pengukuran Kualitas Telur Eksterior

Pengamatan kualitas telur eksterior dapat diketahui dengan bobot telur ditimbang menggunakan timbangan digital. Pengukuran lebar telur dan panjang telur menggunakan jangka sorong. Selanjutnya, perhitungan indeks bentuk telur dengan rumus :

Pengukuran Kualitas Telur Interior

Pengukuran tinggi putih telur dengan memecahkan telur di atas meja kaca, diukur dengan jangka sorong dalam satuan milimeter (mm) kurang lebih 1 cm dari kuning telur. Selanjutnya, penimbangan bobot putih telur dan bobot kuning telur yang sudah dipisahkan. Tahap berikutnya penimbangan bobot kerabang telur dengan membersihkan kerabang dari selaput kerabang tipis telur dan putih telur menggunakan tissue, kemudian tebal kerabang telur diukur menggunakan alat mikrometer.

(18)

4

kerabang dan bagian runcing kerabang yang sudah dibersihkan dari selaput kerabang tipis telur dan putih telur. Perhitungan haugh unit dengan rumus :

Keterangan :

HU = Haugh Unit

H = tinggi albumen (mm) W = bobot telur (g)

Analisis Kandungan Nutrien Telur

Putih dan kuning telur dianalisis kandungan nutriennya meliputi (bahan kering, abu, protein kasar, lemak kasar, serat kasar, kandungan Ca, dan P) dengan menggunakan metode Association of Official Analytical Chemist/AOAC (2005). Kandungan Ca dan P dianalisis dengan Atomic Absorption Spectofoto-meters/AAS.

Telur yang digunakan untuk analisis nutrien telur merupakan telur yang dikoleksi secara acak dari masing-masing kelompok ayam (masak cepat dan masak lambat), masing-masing 10 butir telur per kelompok yang dianalisis secara komposit.

Analisis Data

Data yang diperoleh disajikan secara deskriptif. Uji T yaitu mengetahui perbedaan rataan kualitas eksterior dan kualitas interior antara ayam memiliki masak kelamin cepat dan lambat.

Kandungan nutrien telur utuh dianalisa secara deskripsi. Rumus uji T menurut Walpole (1995) adalah sebagai berikut :

Keterangan :

= rataan sampel masak cepat = simpangan baku masak cepat = rataan sampel masak lambat = simpangan baku masak lambat = rataan populasi masak cepat = jumlah sampel masak cepat = rataan populasi masak lambat = jumlah sampel masak lambat

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kualitas Telur Eksterior

(19)

5 Tabel 2 Kualitas telur eksterior ayam arab golden red dengan perbedaan masak

kelamin pada periode puncak produksi pertama

Hasil penelitian menunjukkan bahwa bobot telur ayam arab golden red dengan masak kelamin cepat dan masak kelamin lambat masing-masing adalah 43.03 ± 3.06 g dan 42.37 ± 1.50 g (Tabel 2). Bobot telur yang dihasilkan oleh ayam arab golden red yang memiliki masak kelamin cepat tidak berbeda dengan bobot telur ayam arab golden red yang memiliki masak kelamin lambat. Hal ini diduga karena umur induk pada saat puncak produksi pertama sudah stabil dalam produktivitas telur. Menurut Bell dan Weaver (2002), bahwa umur induk akan mempengaruhi bobot telur yang dihasilkan, semakin tua umur induk maka bobot telur yang dihasilkan akan semakin meningkat hingga mencapai nilai proporsional dengan bobot tubuh ayam. Ayam arab golden red yang digunakan pada penelitian ini memiliki bobot tubuh yang sama yaitu 1.32 ± 1.38 kg dan 1.26 ± 1.09 kg.

Bobot telur menjadi salah satu indikator terpenting kualitas telur karena bobot telur yang dihasilkan berkorelasi positif dengan bobot DOC, walaupun bobot DOC tidak berkorelasi positif dengan kualitas DOC, tetapi bobot DOC memberi korelasi dengan kecepatan pertumbuhan ayam yang dipelihara terutama pada ayam pedaging, jika bobot telur 52 g butir-1 maka bobot DOC 33.8 g ekor-1 (Rahayu et al. 2011).

Indeks Bentuk Telur

Hasil penelitian menunjukkan bahwa indeks bentuk telur ayam arab golden red dengan masak kelamin cepat dan masak kelamin lambat masing-masing adalah 79.95 ± 2.61% dan 80.38 ± 3.53% (Tabel 2). Indeks bentuk telur yang dihasilkan oleh ayam arab golden red yang memiliki masak kelamin cepat tidak berbeda dengan indeks bentuk telur ayam arab golden red yang memiliki masak kelamin lambat. Apabila telur oval memanjang maka indeks bentuk telur berkisar 65%, sedangkan telur oval bulat memiliki indeks bentuk telur mencapai 82% (Yuwanta 2010). Menurut Septiawan (2007), semakin tinggi nilai indeks bentuk telur, maka bentuk telur akan semakin bulat. Telur dengan nilai indeks yang menyimpang dapat mempengaruhi proses penetasan dalam mesin tetas.

(20)

6 golden red pada masak kelamin cepat dan masak kelamin lambat masing-masing adalah 84.21 ± 5.43 dan 87.93 ± 4.38 (Tabel 3). Nilai HU yang diperoleh pada penelitian ini dapat dikategorikan dalam kualitas AA yaitu >72 menurut USDA. Tingkatan kualitas telur berdasarkan nilai HU yaitu jika >72 termasuk kualitas AA, nilai HU antara 60-71 termasuk kualitas A, dan nilai HU antara 31-59 termasuk kualitas B (USDA 2000).

Nilai HU telur ayam arab golden red yang memiliki masak kelamin cepat berbeda (P<0.05) dengan HU telur ayam arab golden red yang memiliki masak kelamin lambat. Ayam yang memiliki masak kelamin lambat menghasilkan kenaikan HU lebih besar 4.41% dari pada ayam yang memiliki masak kelamin cepat. Hal tersebut karena ayam yang memiliki masak kelamin lambat lebih tua dari pada ayam yang memiliki masak kelamin cepat. Sodak (2011) juga menemukan bahwa nilai HU telur ayam arab terus meningkat hingga umur ayam 55 minggu lalu menurun setelah ayam mencapai umur 58 minggu.

Bobot Putih Telur

Hasil penelitian menunjukkan bahwa bobot putih telur ayam arab golden red pada masak kelamin cepat dan masak kelamin lambat masing-masing adalah 23.73 ± 1.81 g dan 23.59 ± 1.49 g (Tabel 3). Bobot putih telur yang dihasilkan oleh ayam arab golden red yang memiliki masak kelamin cepat tidak berbeda dengan bobot putih telur ayam arab golden red yang memiliki masak kelamin lambat.

(21)

7 memiliki masak kelamin lambat tidak berbeda. Kualitas putih telur yang baik akan menghasilkan bibit yang baik pula, karena putih telur sebagai pembungkus permukaan dari kuning telur sebagai sumber makanan bagi embrio (Yuwanta 2010).

Bobot Kuning Telur

Hasil penelitian menunjukkan bahwa bobot kuning telur ayam arab golden red pada masak kelamin cepat dan masak kelamin lambat masing-masing adalah 13.76 ± 1.77 g dan 13.49 ± 1.21 g (Tabel 3). Bobot kuning telur yang dihasilkan oleh ayam arab golden red yang memiliki masak kelamin cepat tidak berbeda dengan bobot kuning telur ayam arab golden red yang memiliki masak kelamin lambat.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Nedeljka et al. (2012), yang menemukan bahwa perbedaan umur pada induk tidak berpengaruh terhadap bobot kuning dan putih telur, karena proporsi antara kuning dan putih telur dipengaruhi oleh bobot telur. Hal tersebut yang menyebabkan bobot kuning telur yang dihasilkan oleh ayam yang memiliki masak kelamin cepat dan ayam yang memiliki masak kelamin lambat tidak berbeda. Pengukuran kualitas bobot kuning telur sangat penting dalam mengidentifikasian kualitas telur untuk menghasilkan bibit unggul. Yuwanta (2010), menyatakan bahwa kuning telur merupakan sumber makanan bagi embrio yang hampir 66% tersusun dari lipoprotein.

.

Bobot Kerabang Telur

Hasil penelitian menunjukkan bahwa bobot kerabang telur ayam arab golden red pada masak kelamin cepat dan masak kelamin lambat masing-masing adalah 5.54 ± 0.41 g dan 5.28 ± 0.48 g (Tabel 3). Bobot kerabang telur yang dihasilkan oleh ayam arab golden red yang memiliki masak kelamin cepat tidak berbeda dengan bobot kerabang telur ayam arab golden red yang memiliki masak kelamin lambat. Menurut Oguntunji dan Alabi (2010), menyatakan bahwa kualitas kerabang telur dipengaruhi oleh nutrisi di dalam pakan.

Penelitian ini tidak ada perbedaan pemberian kandungan nutrien pakan, hal ini yang menyebabkan bobot kerabang telur antara telur yang dihasilkan oleh ayam masak kelamin cepat dengan telur yang dihasilkan oleh ayam masak kelamin lambat tidak berbeda. Hal tersebut juga diduga oleh kemampuan induk ayam dalam menyerap kandungan nutrien kalsium dan pospor pada pakan adalah sama.

Tebal Kerabang Telur

(22)

8

Kerabang yang tipis diakibatkan oleh kurangnya kandungan Ca dan P dalam pakan, dan umur ayam yang terus meningkat. Kerabang mempunyai fungsi untuk menjaga keadaan putih dan kuning telur dari kontaminasi mikroba dan pengaruh lingkungan secara langsung pada telur yang mengakibatkan telur menjadi busuk. Menurut Kurtini et al. (2011), bahwa kualitas kerabang merupakan salah satu faktor penting yang sangat mempengaruhi kualitas telur, karena kerabang telur yang baik akan melindungi isi telur dari infiltrasi bakteri dari luar.

Kandungan Nutrien Telur

Kandungan nutrien telur utuh ayam arab golden red baik kelompok masak kelamin cepat maupun masak kelamin lambat (bahan kasar, serat kasar, abu, lemak kasar, protein kasar, BETN, kandungan Ca dan P, energi bruto, dan energi metabolis) disajikan pada Tabel 4.

Tabel 4 Komposisi nutrien telur utuh yang dihasilkan oleh ayam arab golden red dengan perbedaan masak kelamin pada periode puncak produksi pertama

Keterangan : Data berdasarkan 100% bahan kering

1

Hasil analisis Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pakan Fakultas Peternakan IPB

2

Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen = 100% - (PK+LK+SK+Abu)%

3

Energi Metabolis = 0.725 x EB (NRC 1994)

(23)

9 (2007), menyatakan bahwa komposisi telur dipengaruhi oleh pakan dan umur ayam. Pakan yang diberikan pada penelitian ini memiliki kandungan lemak kasar lebih tinggi (7.5%) (Tabel 1) dibandingkan dengan standar Badan Standar Nasional (2008), bahwa kandungan lemak kasar pada pakan untuk ayam petelur sebesar 7%. Hal ini yang menyebabkan kandungan lemak kasar telur utuh ayam arab golden red masak kelamin cepat dengan masak kelamin lambat rendah.

Kandungan kalsium telur utuh ayam arab golden red pada masak kelamin cepat dan masak kelamin lambat memiliki nilai yang sama adalah 0.28% (Tabel 4). Pakan yang diberikan pada penelitian ini memiliki kandungan kalsium sebesar 3.24%-4.25% (Tabel 1) sesuai dengan standar Lesson dan Summer (2005), bahwa kandungan kalsium untuk pakan ayam petelur adalah 4.2%.

Kandungan nutrien energi metabolis telur utuh ayam arab golden red pada masak kelamin cepat dan masak kelamin lambat masing-masing adalah 1 734.9 kkal kg1 dan 1 693.6 kkal kg1 (Tabel 4). Kandungan nutrien energi bruto telur utuh ayam arab golden red pada masak kelamin cepat dan masak kelamin lambat masing-masing adalah 2 393 kkal kg1 dan 2 336 kkal kg1 (Tabel 4). Energi bruto adalah energi yang dipengaruhi oleh tubuh. Energi metabolis adalah energi yang dihasilkan untuk pertumbuhan. Energi metabolis dan energi bruto berkorelasi positif karena semakin tinggi energi bruto maka semakin tinggi pula energi metabolis. Menurut Anggarayono dan Tristiarti (2008), nilai energi bruto dapat tinggi dan rendah karena dipengaruhi oleh takaran penyusunan pakan seperti kandungan serat kasar dan lemak kasar. Energi bruto adalah total energi yang dilepaskan sebagai panas ketika bahan pakan dioksidasi secara komplit (Kartadisastra 2012).

Pembahasan Umum

Perbedaan masak kelamin ayam arab golden red pada periode puncak produksi pertama tidak mempengaruhi kualitas telur. Menurut Yuwanta (2010), faktor yang mempengaruhi kualitas telur adalah umur ayam, masak dewasa kelamin, dan kandungan nutrien pakan. Kualitas telur sangat penting untuk mengidentifikasi induk ayam yang akan digunakan untuk pembibitan telur tetas. Kandungan nutrien telur utuh ayam arab golden red sangat dipengaruhi oleh takaran penyusunan pakan (Anggarayono dan Tristiarti 2008). Seleksi kualitas parent stock sangat penting dalam mempertahankan sifat unggul serta menghasilkan day old chick (DOC) final stock (FS) dengan kemampuan bertelur dan kualitas telur yang baik (Supriatna 2000).

(24)

10

lambat adalah nilai HU (Tabel 3). Kelompok ayam masak kelamin cepat dan masak kelamin lambat memiliki kualitas yang sama baik yang dapat dikembangkan untuk usaha pembibitan.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa umur ayam arab golden red yang memiliki perbedaan masak kelamin berpengaruh terhadap nilai HU telur ayam arab golden red pada periode puncak produksi. Bobot telur, indeks bentuk telur, bobot kuning telur, bobot putih telur, bobot kerabang telur, tebal kerabang telur, dan kandungan nutrien telur tidak berpengaruh terhadap perbedaan masak kelamin ayam arab golden red pada periode puncak produksi.

Saran

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh perbedaan masak kelamin cepat dan masak kelamin lambat untuk penetasan pada periode setelah puncak produksi pertama. Hasil penelitian ini dapat dijadikan literatur dalam penentuan kualitas telur tetas pada periode puncak produksi.

DAFTAR PUSTAKA

[BSN] Badan Standardisasi Nasional. 2008. SNI 3926-2008 tentang Telur Ayam Konsumsi. Jakarta (ID) : BSN.

[NRC] National Research Council. 1994. Nutrient Requirement of Poultry. Washington DC (US): Ninth Revised Edition. National Academy Pr.

[USDA] United States Department of Agriculture. 2000. Egg Grading Manual. Washington DC (US): Federal Crop Insurance Corporation (FCIC).

Anggarayono, Wahyuning HI, Tristiarti. 2008. Energi metabolis dan pencernaan protein akibat perbedaan porsi pemberian ransum pada ayam petelur. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2008; Semarang, Indonesia. Semarang (ID): Universitas Dipenogoro. Hlm 623-629.

Bell D, Weaver. 2002. Commercial Chicken Meat and Egg. Amerika Serikat (US): Kluwer Academic Publishers.

Binawati K. 2006. Pengaruh lanskeptur terhadap dewasa kelamin dan produktivitas telur ayam arab. J of Sci. 1 (2) : 28-34.

Ensminger. 1992. Poultry Science (Animal Agricultural Series). Ed ke-3. New York (US): Interstate Publishers Inc.

Kartadisastra HR. 2012. Penyediaan dan Pengolahan Pakan Ternak. Yogyakarta (ID): Universitas Kanisius Pr.

(25)

11 Kurtini T, Nova K, Septinova D. 2014. Produksi Ternak Unggas. Bandar

Lampung (ID): Anugrah Utama Raharja (AURA).

Leeson S, Summers JD. 2005. Commercial Poultry Nutrition. Ed ke-3. Canada (US): Nottingham University Pr.

Nataamidjaja AG. 1998. Produktifitas ayam buras di kandang litter pada berbagai imbangan kalori protein. Prosiding Seminar Peternakan dan Forum Peternak Unggas dan Aneka Ternak II 1998; Bogor, Indonesia. Bogor (ID): Balitnak. Hlm 131-138.

Nedeljka N, Tosho K, Rodne N. 2012. The effect of hens age and weight classes on the internal composition of eggs. Lucrari Stiintifice - Seria Zootehnie. 57 : 289-292.

Oguntunji AO, Alabi OM. 2010. Influence of high environmental temperature on egg production and shell quality. World’s Poult Sci. 66: 739-750.

Pambudhi W. 2003. Mengenal Ayam Arab Merah. Jakarta (ID): Agromedia Pustaka.

Rahayu I, Sadayani, Harisantosa T. 2011. Panduan Lengkap Ayam. Jakarta (ID): Penebar Swadaya.

Septiawan R. 2007. Respon produktivitas dan reproduktivitas ayam kampung dengan umur induk yang berbeda [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Sodak JF. 2011. Karakteristik fisik dan kimia telur ayam arab pada dua peternakan di kabupaten Tulungagung Jawa Timur [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Supriatna I. 2000. Inseminasi Buatan pada Ayam. Bogor (ID): Penelitian Inseminasi Buatan pada Ayam. Institut Pertanian Bogor.

Susmiyanto K, Mudikdjo, Suhardy. 2008. Studi kasus peternakan hasil silangan ayam arab dengan ayam kampung di desa Bantarpanjang. Bogor (ID): Jurnal Pendidikan Penelitian. Hlm 12-27.

Tumuova E, Ledvinka. 2009. The effect of time of oviposotion and age on egg weight, egg components weight and eggshell quality. J Arch Geflugelk. 73(2):110-115.

Walpole RE. 1995. Pengantar Statistik. Ed ke-3. Terjemahan : Bambang S, penerjemah. Jakarta (ID): Gramedia Pustaka Utama.

Yamamoto T, Juneja LR, Hatta H, Kim M. 2007. Hen Eggs. Canada (US): Basic and Applied Science. University of Alberta.

(26)

12

LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil T-test untuk bobot telur

Masak kelamin Mean ST Dev SE Mean P Value

Cepat 43.03 3.06 0.46

0.302

Lambat 42.37 1.50 0.43

Lampiran 2 Hasil T-test untuk indeks bentuk telur

Masak kelamin Mean ST Dev SE Mean P Value

Cepat 79.95 2.61 0.39

0.697

Lambat 80.38 3.53 1.00

Lampiran 3 Hasil T-test untuk haugh unit

Masak kelamin Mean ST Dev SE Mean P Value

Cepat 84.21 5.43 0.82

0.022

Lambat 87.93 4.38 1.30

Lampiran 4 Hasil T-test untuk bobot kuning telur

Masak kelamin Mean ST Dev SE Mean P Value

Cepat 13.76 1.77 0.27

0.550

Lambat 13.49 1.21 0.35

Lampiran 5 Hasil T-test untuk bobot putih telur

Masak kelamin Mean ST Dev SE Mean P Value

Cepat 23.73 1.81 0.27

0.788

Lambat 23.59 1.49 0.43

Lampiran 6 Hasil T-test untuk bobot kerabang telur

Masak kelamin Mean ST Dev SE Mean P Value

Cepat 5.54 0.41 0.06

0.111

Lambat 5.28 0.48 0.14

Lampiran 7 Hasil T-tes untuk tebal kerabang telur

Masak kelamin Mean ST Dev SE Mean P Value

Cepat 0.33 0.02 0.00

0.881

Lambat 0.34 0.03 0.00

Lampiran 8 Hasil T-test untuk bobot tubuh induk

Masak kelamin Mean ST Dev SE Mean P Value

Cepat 1.32 1.38 2.10

0.127

(27)

13

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama lengkap Firda Sabrina dilahirkan di Cianjur pada tanggal 21 Februari 1993. Penulis merupakan anak pertama dari 3 bersaudara pasangan Bapak Sumarna Djajadiredja dan Ibu Imas Masliah. Penulis mengawali pendidikan Taman Kanak-kanak pada tahun 1998 di TK Insan Kamil Bogor. Pada tahun 1999, penulis melanjutkan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri Sindang Barang 02 Bogor dan lulus pada tahun 2005. Penulis melanjutkan sekolah tingkat pertama di SMP Negeri 1 Dramaga Bogor dan lulus pada tahun 2008. Penulis melanjutkan pendidikan sekolah menengah atas di SMA Negeri 1 Ciampea Bogor dan lulus pada tahun 2011.

Penulis melanjutkan pendidikan S1 di Institut Pertanian Bogor pada tahun 2011 melalui jalur SNMPTN ujian tulis dan di terima pada pilihan pertama di Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan. Selama menjadi mahasiswa penulis aktif sebagai pengurus organisasi HIMAPROTER (Himpunan Mahasiswa Produksi Ternak) sebagai anggota di Divisi Keprofesian pada periode 2012-2013 dan sebagai Ketua Divisi Informasi Komunikasi pada periode 2013-2014. Selain itu penulis aktif di beberapa kegiatan kepanitiaan, seperti D’CATRA 2012, Lomba Karya Tulis Ilmiah 2012, Masa Perkenalan Fakultas 2013, Festival Ayam Pelung Nasional 2013, Hari Susu Nasional 2014, Malam Apresiasi 2014, dan Kontes Ayam Bekisar 2015.

Gambar

Tabel 1 Kandungan nutrien pakan ayam arab golden red
Tabel 2 Kualitas telur eksterior ayam arab golden red dengan perbedaan masak kelamin pada periode puncak produksi pertama

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini dilakukan di Desa Pantai Gading Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa peranan ibu rumah tangga dalam

Sebagai referensi yang telah ditemukan , penelitian yang berkaitan dengan kegiatan pemilihan metode depresiasi ini telah dilakukan sebelumnya oleh beberapa peneliti, salah

b) Perhatian merupakan keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itu pun semata-mata tertuju kepada suatu obyek (benda/hal) atau sekumpulan objek. Untuk mendapat hasil yang

diketahui bahwa sistem converter bidirectional yang diusulkan dapat bekerja dengan baik, dimana ketika daya pada panel surya lebih besar dari pada beban maka converter

Program dan Kegiatan Pengembangan Air Limbah Domestik Kabupaten Melawi secara keseluruhan pada tabel 4.2a., tabel 4.2b sumber pendanaan APBD Kabupaten Melawi, tabel 4.2c

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan karunia-Nya, Tugas Akhir Skripsi dalam rangka untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana

Objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah struktur, nilai edukasi dan sosial dalam novel OMDS karya Wiwid Prasetyo tinjauan sosiologi sastra yang

Menurut Edhy Sutanta (2003 : 9-10) Informasi merupakan hasil pengolahan data sehingga menjadi bentuk yang penting bagi penerimanya dan mempunyai kegunaan sebagai