_ .042.4
PEDD
GERAHAn PEHERJA WAnllA
SEHAT DAn PRDDUHllF
[GPW5P]
KEFlJA SAMA ANTARA
• D E ORAT JENDERAL PEMBINAAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DAN PENGAWASAN
セ gaker j aan N@DEPARTEMEN TENAGA KERJA
REKTOAAT JENDERAL PEMBINAAN KESEHATAN MASYARAKAT, DEPARTEMEN KESEHATAN OR MENTERI NEGARA URUSAN PERANAN WANITA
• DB.,.A.N PENGURUS PUSAT ASOSIASI PENGUSAHA INDONESIA
• DE 'IAN PIMPINAN PUSAT FEDERASI SERIKAT PEKERJA SELURUH INDONESIA
1
MEMBANGUNPEDDmRn
GERRHRn PEHERJR WRnlTR
SEHRT DRn PRDDUHTIF
[GPWSP]
KERJA SAMA ANTARA
• DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DAN PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN , DEPARTEMEN TENAGA KERJA
• DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN KESEHATAN MASYARAKAT DEPARTEMEN KESEHATAN • KANTOR MENTERI NEGARA URUSAN PERANAN WANITA
• DEWAN PENGURUS PUSAT ASOSIASI PENGUSAHA INDONESIA
• DEWAN PIMPINAN PUSAT FEDERASI SERIKAT PEKERJA SELURUH INDONESIA
OENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
SAYA CANANGKAN
GERAKAN PEKERJA WANITA SEHAT DAN PRODUKTIF SEBAGAI GERAKAN NASIONAL
UNTUK MEWUJUDKAN SUMBANGSIH KITA OALAM MENINGKATKAN SUMBER DAYA MANUSIA
BAGI PEMBANGUNAN
WAKll PRESIDEN REPUBUK INDONESIA
PEDDmRn
GERRHRn PEHERJR WRnlTR 5EHRT
DRn PRDDUHTIF
[GPW5P]
HEPUTU5Rn BER5RmR
Dir jen. Binawas Depnaker RI
dan
Dir jen. Binkesmas Depkes RI
Tentang
Penanggulangan Rnemia Gizi
peddュセョ@
gerセhセョ@
peherjセ@
wセョitセ@
sehセt@
KATA PENGANTAR
ogram penanggulangan Anemia Gizi (Kekurangan Zat Besi) bagi
At .
Pekerja Wanita sudah dilaksanakan di berbagai propinsi. Namunセ
eml ian agar pelaksanaan kegiatan berjalan lebih dinamis danmencakup masalah kesehatan dan gizi lainnya, perlu dilaksanakan suatu gerakan yang berkesinambungan serta memacu perusahaan agar lebih pro aktif dalam upaya peningkatan status kesehatan dan gizi pekerja wanita
"Gerakan Pekerja Wanita Sehatdan Produktif(GPWSP)"diharapkan mampu meningkatkan partisipasi para pengusaha dan menggali potensi yang ada di masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan dan gizi pekerja wanita
Buku Pedoman GPWSP ini, disusun untuk para pengusaha, pengeloia dari sektor terkait dan organisasi ketenagakerjaan sebagai pegangan untuk melaksanakan kegiatankegiatan tersebui
Kepada Tim yang telah menyusun buku pedoman ini saya sampai kan ucapan terimakasih dan penghargaan setinggitingginya Semoga buku Pedoman GPWSP ini dapat bermanfaat bagi para pengelola di lapangan serta dapat meningkatkan kesehatan pekerja wan ita.
DAFTAR lSI
Halaman
KAT A PENGANTAR ... .... ... ... ... .. ... .. ... .. ... ... .. ... .
DAFTAR 151 ... ... ... ... .... ... ... .. .. ... ... . ... ii
SAMBUTAN ... ... ... .... ... ... ... ... .... ... ... .... ... .... ... .... . iii
I. Pendahuluan .... ... .. ... ... ... ... .... .. ... .. ... . A. Latar Belakang ... ... ... .. .... .... .... ... .. ... ... .. . B. Pengertian .. .. ... ... ... ... ... ... ... .. . .... ... ... .... 4
C. Tujuan ... .. ... ... ... ... ... ... ... 4
D. Sasaran .... ... .. .... ... ... .. .. .... ... . 5
E. Landasan Hukum ... .. ... ... ... ... .. ... .. ... ... 6
F . Hasil yang Diharapkan ... ... ... ... ... ... .. ... ... .. . 6
II. Kebijaksanaan dan Strategi ... .. ... .. .. ... ... ... ... ... . 7
A. Kebijaksanaan ... ... ... ... ... ... ... . 7
B Strategi ... ... ... .... ... ... ... .. .... ... ... . 7
III. LangkahIangkah Kegiatan ... .. ... .... .. ... ... ... .... ... . 9
A. Persiapan ... ... ... ... ... .. .. ... ... ... ... ... . 9
B. Pelaksanaan .... ... .... .. ... .. ... ... ... ... . 10
C. Pembinaan ... .. ... ... .. ... .. .. ... .... ... ... . 11
IV. Pengorganisasian dan Tugas ... ... ... ... ... .. .. ... .. .... . . 12
A. Tingkat Pusat ... .... . ... ... ... ... ... ... ... ... .... . . 12
B . Tingkat Daerah .... ... .. .... ... ... ... . 14
Daerah Tingkat I .. ... . .... ... ... ... . ... ... .... .. ... ... . 14
Oaerah Tingkat " ... . ... ... ... .. ... ... . ... ... ... ... .... .. . . 15
Perusahaan ... 16
V. Pemantauan dan Evaluasi ... ... .... ... ... ... ... .... .. 17
A. Pemantauan . .. . .... . ... . . ... ... ... ... ... ... ... . . 17
B. Evaluasi .... ... ... ... ... ... ... .... ... ... . . 18
VI. Pendanaan .... . ... . 19
VII. Penutup ... ... .. .... .. .. .. ... .. .... ... ... ... ... . 20
SAMBUTAN
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
Oalam rangka menunjang keberhasilan Pembangunan Jangka Panjang /I dan menyongsong era globalisasi, dunia usaha diharapkan dapat selalu meningkatkan produktivitas dan memenuhi standar mutu melalui upaya meningkatkan kualitas Sumber Oaya Manusia.
Oari tahun ke tahun jumlah pekerja wanita yang dibutuhkan untuk memenuhi lapangan kerja makin meningkat namun belum diimbangi dengan upaya-upaya yang cukup berarti dalam meningkatkan kualitas tenaga kerja dan produktivitas kerja serta kesejahteraan wanita. Perlindungan terhadap keselamatan dan kodrat kewanitaan sebagai pekerja masih belum mendapat perhatian sebagaimana kita harapkan. Selain itu upaya-upaya dalam meningkatkan status kesehatan dan gizi pekerja wanita di perusahaan-perusahaanjuga masih dirasakan kurang, sehingga dapat menurunkan daya tahan, kemampuan kerja dan produktivitas kerja.
Meningkatnya status kesehatan dan gizi pekerja wanita memiliki makna ganda, disatu pihak pembangunan nasional terpacu karena meningkatnya produktivitas pekerja wanita, dilain pihak akan diperoleh generasi baru yang sehat dan berkualitas. Selama ini Program Peningkatan Produktivitas Pekerja Wanita Mandiri dan Penanggulangan Anemia Gizi (Kekurangan Zat 8esi) bagi Pekerja Wanita yang telah berjalan merupakan program yang sangat strategis dan bermanfaat baik bagi dunia usaha maupun bagi pekerja wanita itu sendiri, walaupun masih belum mencapai seperti yang diharapkan. Oleh karena itu perlu ditingkatkan dan dijadikan suatu gerakan nasional, sehingga diharapkan akan mencapai dampak yang lebih besar dan lebih berdaya guna bagi upaya peningkatan status kesehatan dan produktivitas pekerja wanita.
Oengan partisipasi pihak swasta dan dukungan dari berbagai pihak terkait, "Gerakan Pekerja Wanita Sehat dan Produktif (GPWSP)" dapat dilaksanakan secara terpadu, bertahap dan
berkesinambungan dalam menurunkan prevalensi Anemia Gizi pekerja wanita di Indonesia.
Jakarta, Nopember 1996
SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DAN
PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN DEPARTEMEN TENAGA KERJA RI
Penanggulangan Anemia Gizi (kekurangan zat besi) bagi pekerja wanita adalah merupakan salah satu upaya peningkatan kesehatan dan daya tahan yang bersangkutan . Oengan tubuh yang sehat pekerja wanita akan dapat bekerja lebih produktif y ang merupakan syarat bagi kelangsungan perusa h a an d an meningkatkan kesejahteraan pekerja .
Agar harapan tersebut di atas dapat dicapai secara maksimal, maka diperlukan buku "Pedoman Gerakan Pekerja Wanita Sehat dan Produktif, yang dapat dijadikan peganga n bagi para pelaksana baik di tingkat Pusat maupun Oaerah.
Saya menyambut baik diterbitkannya petunjuk teknis ini, mudah-mudahan dapat bermanfaat dan memperoleh hasil sesuai dengan yang diharapkan. Kepada team yang telah berhasil menyusun buku pedoman ini, saya sampaikan terimakasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya.
Jakarta, Nopember 1996
SAMBUTAN
ASISTEN /I MENTERI NEGARA URUSAN PERANAN WANITA
Assalamu'alaikum, Wr . Wb.
Pembinaan dan pemberian pelayanan yang sebaikbaiknya kepada wanita pekerja sang at bergantung atas kemauan baik dan kesungguhan (Goodwill dan Commitment) pengusaha yang berhubungan langsung dan ikut bertanggung jawab atas kesejahteraan wanita pekerja yang bekeqa pada unit usahanya
Salah satu masalah yang secara reguler dihadapi oleh wan ita bekerja terkait dengan pelaksanaan fungsi reproduktif mereka berupa anemia atau kekurangan darah. Meskipun harga zat besi dan vitamin yang diperlukan untuk menanggulangi masalah anemia tersebut tidak mahal, namun pelaksanaannya tergantung goodwill dan commitment dari pengusaha tersebut di atas . Dalam menunaikan misi advokatifnya Kantor Menteri Negara Urusan Peranan Wanita selalu mendorong terciptanya dua syarat terse but.
Oleh karena itu kami menyambut baik diterbitkannya Surat Keputusan Bersama Dlrektur Jenderal Pembinaan dan Pengawasan Tenaga Kerja, Departemen Tenaga Kerja :
Nomor : KEP .22/BW/1996
Tentang Penanggulangan Anemia Gizi Nomor : KEP .202/BM/DJ/BGM/II/1996
(Kekurangan Zat Besi) Bagi Wanita Pekerja dan Buku Pedoman Gerakan Pekerja Wanita Sehat dan Produktif untuk memudahkan pelaksanaannya .
Kami berharap Pedoman ini dapat cepat sampai di tangan pengusaha dan lembaga terkait baik swasta maupun pemenntah dan dapat segera dilaksanakan sehingga dapat bermanfaat bagi upaya pembinaan wanita pekerja yang Sehat dan Produktif.
Wassalamu'alaikum Wr . Wb.
Jakarta,
SAMBUTAN KETUA UMUM
DEWAN PENGURUS PUSA
T
ASOSIASI PENGUSAHA INDONESIA
Assalaamu'alaikum Wr. Wb.
Dalam rangka menunjang keberhasilan PJP II, perlu diupayakan peningkatan kualitas tenaga kerja, baik dari segl ketangguhan fisik maupun ketrampilan kefja. Bersamaan itu dalam rangka menghadapi era perdagangan bebas, dunia usaha harus dipacu dalam melakukan efisiensi, memupuk produktivitas dan memenuhi norma keselamatan dan kesehatan kerja
APINDO sebagai wadah bagi para pengusaha (employ-ers) dengan konsentrasi kegiatan bidang sumber-daya man usia dan hubungan industrial, senantiasa mendukung seflap upaya perbaikan derajat kesejahteraan tenaga kerja pada umumnya dan tenaga kerja wanita pada pada khususnya, termas uk us aha penanggulangan anemia gizi, mengingat jumlah ten aga kerja wanita yang berpartisipasi aktif dalam pembangunan nasional makin meningkat dan peran khususnya sebagai ibu keluarga .
Berkaitan dengan hal tersebut DPP-APINDO, menyambut
baik diterbitkannya buku "Pedoman Gerakan Pekerja Wanita
Sehat dan Produktif"- Penerbitan buku ini sudah barang tentu
akan sangat membantu dalam penyelenggaraan program di
lapangan. Sehubungan itu APINDO sebagai penyalur aspirasi
para pengusaha mengharapkan agar pelaksanaannya di tingkat perusahaan dapat berlangsung secara efektif dan efisien, sekian.
SAMBUTAN SEKRETARIS JENDERAL
DEWAN PIMPINAN PUSA T FEDERASI SERIKA T PEKERJA SELURUH INDONESIA
PADA PROGRAM KERJA ANEMIA GIZI BAGI PEKERJA WANITA
Upaya penanggulangan Anemia Gizi bagi pekerja wanita merupakan hal yang amat penting dan mendasar, karena kegiatan tersebut akan berdampak positif bagi peningkatan produktivitas pekerja Indonesia, khususnya pekerja wanita, yang jumlahnya makin besar dan memegang peranan yang makin penting. Dalam jangka panjang perbaikan anemia gizi pekerja wanita akan memberikan pula sumbangan bag; lahirnya anak-anak Indonesia yang lebih sehat dan lebih cerdas, suatu generasi yang diharapkan memiliki kwalitas yang lebih baik dari generasi pendahulu. ;/
Bagi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia, hal ini merupakan mo-mentum yang sangat strategis untuk dapat meningkatkan kesejahteraan pekerja khususnya wanita, dimana peranan gizi bagi kesehatan tubuh sangat menentukan tingkat produktivitas, baik da/am kondisi haid maupun da/am kondisi hami/ serta me/ahirkan.
Karena itu pada tempatnyalah saya menyambut gembira atas diterbitkannya buku "Pedoman Gerakan Pekerja Wan ita Sehat dan Produktif" dan bag; Tim penyusun buku, saya ucapkan terimakasih dan semoga dapat bermanfaat bagi seluruh pekerja wanita.
Nopember 1996 'AN PIMPINAN
ANRI HISBULDIN PA TUNRU Sekretaris Jenderal
BABI
PENDAHULUAN
!K
.. ...
··.leSehata.n mel.negang posisi sentral. karena tanpa ォ・s・セャ。エ。ョ@ tidak... . mungkln bagl seseorang untuk menll1gkatkan produktlvltas. Slogan '
Healtlt is not everytlting but without health everything is nothing
merupakan cerminan dari betapa pentingnya kesehatan dalam pembangunan nasional utamanya dalam upaya kita meningkatkan kualitas sumber daya manusia . Dalam era globalisasi yang intinya adalah pasar/persaingan bebas sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia, karena tanpa kualitas sllmber daya manusia yang memadai kita tidak akan mungkin memenangkan persaingan. Persaingan itu sendiri bertumpu pad a tingkat prodllktivitas dan tingkat efisiensi suatu bangsa. Tingkat produktivitas dan efisiensi yang tinggi hanya mungkin dicapai apabila bangsa tersebut menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karenanya dalam menyongsong era globalisasi tersebut kita perlu memantapkan dan meningkatkan pembangunan untuk mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas . Untuk mewujudkan keadaan tersebut diperlllkan tingkat kesehatan dan gizi yang optimal.
2
, Dalam era globalisasi ini, pekerja wan ita sebagai modal pembangunan ham s mampu bersaing untuk menunjang prestasi perusahaan. Pekerja wanita dituntut untuk meningkatkan kemampuan dan kapasitas kerja secara maksimal, tanpa mengabaikan kodratnya sebagai wan ita.
Statistik pekerja wanita di Indonesia setiap tahun makin meningkat. Jika pada tahun 1980 jumlahnya baru 16.934.590 (32 .65%) dan pada tahun 1987 meningkat menjadi 25 .788 .997 (44.83%) , serta pad a tahun 1995 mencapai 37 juta orang. Sesuai dengan kodratnya, pekerja wanita akan mengalami haid, kehamilan, melahirkan dan menyusui bayi. Kondisi ini memerlukan pe mel iharaan dan perl indungan kesehatan yang baik, agar generasi penerus terjamin kesehatannya . De ngan kondisi kesehatan yang baik, tidak saja bermanfaat bagi tenaga kerja wanita dan keluarganya, tetapi juga akan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Karena derajat kesehatan dan status gizi yang kurang mengakibatkan berkurangnya kemampuan dan produktivitas kerja.
Pekerja wan ita merupakan kelompok yang rentan terhadap Anem i<l G izi utamanya karena kekurangan zat besi . Hal ini disebabkan oleh kurangnya zat besi dalam makanan, seiain itu pekerjaan yang cukup beraL ditambah juga secara alamiah wanita setiap bulan mengalami haid . Jika prevalensl anemia pad a ibu hamil sebesar 50% dan pada balita 55,5%, maka prevalensi pada pekerja wa nita sebesar 30% Dari hasil penelitian (Husaini , 1990) ternyata bahwa produktivitas pekerJa wanita penderita Anemia lZI (kekurangan zat besi) menurun 20 % . Oleh karena itu perlu segera dilakukan upaya penanggulangannya, agar kualitas Sumber Daya tvlanusia dapat dimanfaatkan secara maksimal.
Permasalahan yang timbul antara lain adalah pendidikan pekerja yang rendall. Data dari Departelllen Tenaga Kerja tahun 1990 lllenunjukkan bahwa 76,3 % berpendidikan di bawah SD . Dengan masih adan y a pekerja wanita yang berpendidikan di bawah S D akan mempengaruhi penghas ilan lllereka, dan biasanya juga disertai kurangnya pengetahuan tentang g iz i dan kesehatan sehingga dalam memenuhi konsumsi makanan yang bergizi dan upaya mendapatkan pelayanan yang memadai juga kurang .
Lingkungan yang kurang menguntungkan dimana biasanya tinggal di pemukiman yang kurang memperhatikan sanitasi, memungkinkan pekerja tersebut mengalallli penyakit infeksi yang kronis seperti cacingan .
Keadaan di atas sangat mempengaruhi status gizi dan kondisi kesehatan yang berdampak pada penurunan prestasi kerja pekerja tersebut. Selain itu
seringkaii perusahaan kurang memperhatikan pekerja wanitanya yang secara kodratnya mengalami kehamilan dan melahirkan. Untuk itu membutuhkan pelayanan kesehatan dan perhatian khusus, baik pada waktu hamil maupun sebelum hamil agar kondisinya prima dan siap untuk menjadi calon ibu.
i /Mengingat hal tersebut di atas, maka pemerintah seperti tercantum dalam GBHN 1993, bertekad untuk menanggulanginya dengan menurunkan prevalensi anemia pada pekerj a wanita menJadi 20% pada akhir Pelita VI. Salah satu upayanya adalah kerpsama antara Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan
r
ndustrial dan Pengawasan Ketenagakerjaan (Binawas) Departemen Tenaga Kerja dan Direktur Jenderal Pem binaan Kesehatan Masyarakat, Departemen Kesehatan telah menyepakati upaya penanggulangan anemia glZl bagi pekerja wan ita dengan dikeluarkannya Keputusan Bersama Nomor Ke p 22 /B W11996 danNomor202/BMIDJ / BGM/lI/ 1996 langgal 13 Februari 1996 tentang "Penangg ulangan Anem ia Gizi (Kck ura ngan Zat Besi) bagi Pekerj a
\'Vani ta" /
Sej ah. dilc rbitkannya keputusan bersama lcrsebllt, dewasa lIli program pcnan ggu langan anem ia g izi telah di lak sanakan d i selurllh propin si. Di mul ai (knga 1 pe mbentuka n Tin pemb ina di tiap Dati I dan Dati II . dilanj lltkan
denga n keg tatan penyuluhan ba ik t rhadap para pemilik/l11a najer perusn.haan mall pun le rhadap para pekerJa. Pemeriksaan darah dan pemberian tablet besi telal, d ilaksa nakan di be berapa proplllsi yang Ilantinya diharapkan seluruh perusahaan akan I11 claksana"an keglatan tersebut. Dalam wak.tu deK al UpayCi terscb ut akan dllkuti dl.:llgan pem beflan obat acing, B。ーセ@ 11 )odi utn lI n1l k daerah endemil GAKY (Ga ngguan Akibul Kekurangan Y diurJ1). dan kapsul Vitamjn A kbusus uotuk pekerja wanita pada saat nifas . lal1lu n dClllik ian . agar pelaksanaan kegiatan berjalan lebi h dinam ls perl u d i laksan akan suat u geralan yang berke' inam bungan se rta Illemacu pe rusa haan le bih pro a lif da lant upaya penurunan prevaien sl Anemi a I Z I bagi pekerja wanita
Gerakal1 Pekerja Wanit( Seltal dan Produkti( (GPWSP) memberikan
pengertian yang lebih aktif da n dinamis, dimana pekerja wanita bukan lag i dianggap sebagai objek, melainkan sebagai subjek pembangllnan agar aset pelllbangunan sumber daya lllanUSla dapat dimanfaatkan secara maksimaL Pal1isipasi aktif dari para pengusaha sangat diharapkan sehingga kegiatan
GPWSP dapat dimanfaatkan demi kepentingan kesehatan pekerja wanita
yang pad a akhirnya dapat meningkatkan prodllktivitas kerja. Dengan ll1elaksanakan GPWSP diharapkan mamDU menggali potensi yang ada di
4
"Gerakall Pekerja Wall;t" Se/wt dall Produktif (GPWSP)" merllp a ka n
upa ya ba ik dari pelllerintah, Illasyarakat mauplln pihak pen gll saha lIntlik ll1en gga la ng ke sadaran dan peran serta gllna ll1eningkatkan ke pedlll ia n dalalll upaya memperbaiki kesehatan pekerja wan ita sehingga dapa t ll1 e nin gkatk an produktivitas. Gerakan ini lebih Illerllpakan sllatu lIpaya berk es in alllblin ga n baik dari pihak pemerintah, masyarakat III a lIpli 11
pen g usa ha untuk men gupayakan peningkatan kesehatan pe ke rJ a wa n ita. Keg iata nn ya me l i put i pemeriksaan kesehatan secara berk a la, pe m be rl<l ll ta ble t bes l fo lat se min ggu sekali selal1la 16 minggu setiap tahun dan se ia ma haid dibe rikall se tiap hari J tablet besi fo lat berturutturut se lall1a 10 ha ri, o batcac in g, ka psul yodiulll untuk daerah endemik GAKY , kapslIl vita m in A khll sll s ulltuk pe ke rj a wa nita pada saat nifa s. Untuk Ill e nunja ng kegiata n te rsebut d il a ksa na ka n peny uluhan terhadap pe milik pe ru sa haa n dan pekerJa wa nit a.
I C.TUJ1JAN .•.. 1
1. TlIjlUlIl Umum Menin gkatn ya sum ber daya pe kerja wa n ita ya ng seha t dan produktif me la lui pe nin gka ta n Stat us Kese hata n dan g izi .
2. TlIjllall Kltllsus
a. Dipai1all1i dan dihayati pentin gnya penin g ka ta n kese ha ta n, g izi da n produktivitas pekerja wa n it a o le h pih a k pe ngll sa ha, pe ke rja da n berbagai pihak yang terkait.
b. Terlaksananya langkahlan g ka h keg iatan da ri be rbaga i pih a k da lall1 ll1eningkatkan kesehatan, g iz i dan produkti v itas peke rj a wa nita. c. Didapatkannya dukun gan dan para pe mega ng program da n peJaba t
sektor terkait untuk menin gkatk an kesehata n, g iz i da n prod ukti v lt as pekerja wanita.
d. Terlaksananya kegiatan GPWSP seca ra din a m is da n berkesinalll bungan.
e. Meningkatnya statu s kese hatan da n giz i pe kerj a wa nita.
o Sasoron Longsung
Seluruh pekerja wanita sektor formal.
b Sasaran Antara
I . Pejabat pemerintah khusLisnya pemerintah daerah pada semua tingkat dan sektor terkait baik di tingkat propinsi maupun di tingkat kabupaten / kodya.
') APINDO, FSPSI serta organisasi ketenagakerjaan lainnya.
3. PengLisaha atau manager perusahaan yang mempunyai wewenang menentukan kebijaksanaan di dalam perusahaan.
4. Pan itia Pem bina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2 K3), Serikat Pekerj a di lingkungan Perusahaan , Pilllpinan Kelompok , Poliklinik , dokter perusahaan dan masyarakat.
5. Petugas Kesehatan Puske sma s atau Dinas Keseharan yang bertugas memberikan billlbingan dan pengarahan ke perusa haan dalam hal ketellagakerjaan.
6 Pengawas ketenagakerjaan yang bertugas Illemberikan birnbingan dan pengarahan ke perusahaan dalam hal ketenagakerjaan.
6
IE.
LANDASAN HUKUMI. Undangundang No 14 tahun 1969, ten tang Ketentuanketentuan Po kok Mengenai Tenaga Kerja.
2. Undangundang No J tahun J970, tentang Keselamatan Kerja . 3. Undangundang No 23 tahun 1992, tentang Kesehatan.
4. Keputusan Bersama Menter! Kesehatan dan Menteri Tenaga K.elja No: 20 7 / Kab/ B.Ch/ J971 dan 168/ Kpts. J971. tentang, "Institusionalisasi Fungsi Kedua Departemen dalam Pembinaan dan Pengembangan Kegiatan Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja".
5. Keputusan Bersama Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan industrial dan Pengawasan Ketenagakerjaan (Binawas) Departemen Tenaga Kerja dan Direktur .ienderal Pembinaan Kesehatan Masyarakat. :Jepartemen Kesehatan Nomor Kep 22 / B W /J 996 dan Nomor 202/BMIDJI BGM / II! 1996 tanggal 13 Februari 1996 tentang "Penanggulangan Anemia Gizi (Kekurangan Zat Besi) bagi Pekerja Wanita"
IF.
HASIL Y ANGDIHARAPl{ANSejalan dengan target penurunan prevaiensi atau penderita Anem ia G iL i pad a pekerja wanita dari 30% menjadi 20% pada akhir Pelita VI, maka hasil yang diharapkan sebagai berikut :
1. Pada akhir Pel ita VI 50% Perusahaan di fndonesia yang mempunyai pekerja wan ita セ@ 1.000 pekerja, sudah melaksanakan GPWSP.
2. Pada akhir Pelita VI 40% Perusahaan di Indonesia yangnempunyai pekerja wan ita
:s
1.000 pekerja, sudah melaksanakan GPWSP.3. Diharapkan pad a Repelita 'Ill seluruh perusahaan di Indonesia telah melaksanakan GPWSP.
4. Tumbuhnya partisipasi dari sektor terkait dan masyarakat luas d alam u paya men ingkatkan statu s kesehatan dan gizi pad a pekerja wan ita.
BAB II
KEBIJAKSANAAN DAN STRATEGI
I. Menin gkatkan pengetahllan dan kesadaran pengusaha untuk meningkatkan status kesehatan, gizi dan produktivitas kerja pekerja wanita.
2. Memantapkan tanggungjawab dan kerjasama berbagai instansi pemerintah yang terkait, organisasi ketenagakerjaan, pihak perusahaan swasta melalui Tim Pembina di setiap jenjang administrasi, sebagai wadah keterpaduan dalam memberikan dukungan terhadap pelak sanaan
GPWSP.
J Mengembangkan dan melllantapkan pelaksanaan GPWSP melalui peillbinaan dan dukungan penuh dari sektor terkait dan pihak perusahaan selldiri.
4. Meningkatkan peranan dan tanggungjawab instansi pemerintah, dan swasta, masyarakat pekerja wanita dalam melaksanakan GPWSP untuk l11engurangi prevalensi Anemia Gizi serta meningkatkan produktivitas pekerja.
ibc@ ᄋ stセteVヲ@
... ...•...•....,
I. Mel7gembangkan KJE.
Meningkatkan penyuluhan dan promosi dengan mengembangkan KIE yang spesifik serta penentllan media yang sesuai dengan sasaran yang ditllju .
2. Menggerakkan Pengusaha.
8
3. Meningkalkan keLerpaduan, koordinasi dan in Legrasi.
Koordinasi dilakukan secara lintas sektoral melalui kegiatan dalam Tim Pembina baik di tingkat Pusat, Daerab Tingkat l maupun Daerah Tingkat II.
-I. Memanlapkan PemanLauan dan Evaiuasi.
Untuk mengetahui seberapa jauh GPWSP telah berjalan dengan baik, diperlukan sistem pencatatan dan pelaporan berkala guna menilai keberhasilan dari Program Penanggulangan Anemia Gizi (Kekurangan Zat Besi) bagi Pekerja Wanita baik dari segi pelaksanaan kegiatan mauplln dampaknya pada penllrunan prevalensi anemia.
BAB III
LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN
1. Membentuk Tim Pembina.
Untuk menggalang kesepakatan dapat dilaksanakan melalui tim pembina antar sektor terkait yaitu antar instansi pemerintah, (Depkes, Depnaker, Kantor Meneg UPW, Depdagri), Universitas, organisasi pengusaha dan organisasi pekerja.
Diharapkan GPWSP dapat dilaksanakan secara terpadu dan terintegrasi dengan sektor lain, secara bertahap dan berkesinambungan.
2. Penyediaan alaI dan bahan yang diperlukan.
Dalam melaksanakan GPWSP dari tingkat Pusat sampai di perusahaan telah disusun Pedoman GPWSP. Perlu pula disusun modulmodul pelatihan sebagai bahan untuk memberikan penyuluhan kepada pekerja wan ita. Alat dan hahan lain yang berkaitan dengan pelaksanaan program seperti obatobatan, tablet tam bah darah, formulir pencatatan dan lain-lain juga perlu disiapkan
3. Komunikasi 1nformasi dan Edukasi (KlE).
Untuk menyebarluaskan GPWSP dan meningkatkan pengetahuan dan kepedulian terhadap gerakan tersebut maka dilakukan KIE. KIE di laksanakan secara formal dan informal, terus menerus kepada sasaran dengan menyiapkan pesan spesifik, mudah dimengerti dan menggunakan !TIed ia yang sesuai dengan kebutuhan sasarannya.
Bentukbentuk KIE antara lain:
• SeminariLokakarya
10
• Pemasaran Sosial
Untuk menyebarluaskan informasi GPWSP baik kepada masyarakat
pekerja dan lingkungannya maupun masyarakat luas. Bentuk kegiatan antara lain:
Pencanangan dan pelaksanaan gerakan Kampanye
Tayangan/Siaran melalui media elektronik dan media cetak (TV Spot, Radio Spot dl1.)
• Pelatihan
Untuk meningkatkan.keterampilan petugas pembina dan pelaksana di perusahaan perlu dilakukan pelatihan yang dilakukan secara berjenjang.
Kegialan GPWSP di Perusahaan meliputi:
1. KIE terhadap pekerja wanita dilakukan agar mereka mengetaiJlIi, memaham i dan mengerti hidup sehat, yang berhubungan erat dengan gizi kerja dan masalah anemia gizi.
2. KIE tentang gizikesehatan yang dikaitkan dengan produktivitas
J. Pemberian preparat gizi (tablet besi folat, obat cacing, kapsul yodium untuk daerah endemik GAKY, kapsul vitamin A khllsus untllk ー・ォ・セェ。@
wanita pada saat nifas dan vitamin mineral lain yang dibutuhkan) serta obat cacing.
4. Kegiatan penunjang lain:
• Pemeriksaan kesehatan secara berkala. • Pemeriksaan kadar Haemoglobin.
•
Peningkatan menu makanan melailli pembinaan Kantin .I. Pembinaan terpadu
Untuk menjamin kelancaran pelaksanaan GPWSP diperlukan pembinaan terpadu secara berjenjang dan berkesinambungan mulai dari tingkat Pusat, Daerah (Dati I dan Dati II) sampai perusahaan .
2 . Pembinaan Teknis
Pembinaan teknis dilakukan oleh masingmasing sektor terkait.
3 . Pembinaan melalui lomba
12
BABIV
PENGORGANISASIAN DAN TUG AS
1. Organisasi
U ntuk ke lancaran pe laksanaan kegiatan GPWSP di tingkat pu sat d i bentuk Tim pembina , dengan susunan keanggotaan sebagai berikut:
Tim Peng arah
Kelua
Sekrelaris
1). Direktur Jenderal Pembinaall Hubungan
Industrial dan Pengawasan Ketenagakerjaan, Depnaker.
2). Direktur Jenderal Pembinaan Kesehatan
Masyarakat, Oepkes .
3). Direktur Jenderal Pemban g unan Oaerah,
Oepdagri.
4). Asisten II Menteri Negara Uru san Pera nan Wanita
5) . Direktur Utama PT JAMSOSTEK . 6). Oirektur Utama PT ASKES 7). Ketua Umum OPP Apindo . 8). Ketua Umum OPP FSPSI.
1). Kepala Direktorat Bina Gizi Ma syarakat, Oepkes .
2). Direktur Pen gawa san Norma Kerja , Depnaker. 3). Direktur Pembinaan Norma Keseiamatan dan
Kesehatan Kerja , Depnaker. 4). Direktur Bina Program , Oepdagri.
5). Pembantu Asisten 1I Menteri Negara Urusan Peran a n Wan ita.
6). Kepala Divisi JPK PT JAMSOSTEK 7) . Kepala Oivisi PT ASKES
8). Wakil Ketua Umum OPP Apindo. 9) . Sekjen OPP FSPSI.
1) . Kepala Sub Dit. Bina Gizi di Institusi. 2) . Kepala Sub Oit. Pengawasan Tenaga Kerja
Wanita , Anak dan Orang Muda, Oepnaker.
3) . Staf Pembantu Asisten II Menteri Negara Urusan Peranan Wanita .
Anggola I) . Kepala Direktorat Bina Peran Serta Masyarakat, Depkes.
2). Kepala Direktorat Bina Upaya Kesehatan Puskesmas, Depkes.
3). Kepala Pusat Penyuluhan Kesehatan Masyarakat, Depkes .
4) . Kepala Pusat Hyperkes dan Keselamatan Kerja. Depnaker.
5). Kepala Puslitbang Gizi, Depkes . 6) . Direktur Regional SEAMEO.
7). Kasub Dit. Keselamatan Tenaga Kerja dan Lingkungan Kerja, Depnaker.
8) . Kabid. Tata Operasional , Pusat Hyperkes dan Keselamatan Kerja, Depnaker.
9) . Kepala Sub Dit. Bina Penanggulangan Kelainan Gizi. Depkes.
10). Wakil Jurusan Gizi, FKMUI. II) . Wakil DPP Apindo .
12). Wakil DPP FSPSI. 13). Wakil PT JAMSOSTEK 14). Wakil PT ASKES
Beberapa Anggota Tim Pembina GPWSP sebagai Sekrelarial
pelaksana harian.
2. Tugas Tim Pusat
I. Menyusun buku pedoman, modul pelatihan dan petunjuk tehnis operasionai pelaksanaan program .
2. Mengkoordinir pelaksanaan program.
3. Melaksanakan pembinaan dan pengembangan program. 4. Monitoring dan Evaluasi Program.
5. Menyampaikan laporan secara berkala (4 bulan sekali) kepada pimpinan masingmasing instansi.
Tligas Tim Pelaksana Harian
Daerah Tingkat I
1. Organisasi
Susunan keanggotaan Tim Pembina di Dati.I sebagai berikut:
Tim Pengarah Gubernur Kepala Daerah Tingkat I.
Kelua Wakil Gubernur Bidang KesralSekretaris Wilayah Dati I.
Sekrelaris Asisten Kesejahteraan Sosial (Kantor Gubernur KDH Tk. I)
Anggola 1). Kepala Kantor Wilayah Depnaker. 2). Kepala Kantor Wilayah Depkes. 3). Kepala Dinas Naker Dati I 4) . Kepala Dinas Kesehatan Dati I 5). Ketua DPO FSPSI.
6). Ketua DPO APINDO . 7). Pimpinan PT JAMSOSTEK 8). Pimpinan PT ASKES
2. Tugas Tim Daerah Tingkat I
a . Mengkoordinir pelaksanaan program.
b. Melaksanakan pembinaan dan pengembangan program di
Daerah Tingkat I.
c . Monitoring dan Evaluasi Program .
d. Menyampaikan laporan secara berkala (4 bulan sekali) kepada pimpinan masingmasing instansi dan Tim Pembina Pusat.
Daerah Tingkat II
1. Organisasi
Tim Pengarah : Bupati/WalikotaMadya Kepala Daerah Tingkat II . e
Kelua : Wakil Bupati/KepaJa Oaerah Tingkat II atau Sekretaris Wilayah Daerah Tingkat II.
Sekrelaris J). Asisten SekwiJda Tingkat II Bidang Kesra
Anggola I) . Kakandep/KepaJa Dinas Kesehatan. 2). Kakandep/KepaJa Dinas Tenaga Kerja . 3). Kepala Sie Pengawasan Depnaker. 4). Ketua ope FSPSI.
5). Ketua DPe APINDO. 6). Pimpinan PT JAMSOSTEK 7). Pimpinan PT ASKES
2. Tugas
a. Mengkoordinir peJaksanaan program.
b. Melaksanakan Pembinaan dan pengembangan program pada Daerah Tingkat II.
c . Monitoring dan Evaluasi Program.
Perusahaan
1. Organisasi
Untuk peiaksanaan di perusahaan , di serahkan pada Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3).
2. Tugas Perusaltaan
a. Melaksan{lkan kegiatan program di tiaptiap peru sa haan.
b. Mel1lbina dan rnendorong mitra kerja di lingkun ga nnya. agar peraksanaan program berjalan dengan baik.
c. Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan program di Perusahaan .
d. Penyarnpaian laporan secara berkala (4 bulan sekali) hasil pelaksanaan program kepada Tim Pembina Dati 11.
BABV
PEMANTAUAN DAN EVALUASI
Untuk dapat memantau perkembangan dan keberhasilan berbagai aspek pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan agar tetap mengacu kepada tujuan, kebijaksanaan, strategi serta target yang telah disepakati, perlu dikembangkan kegiatan pemantauan.
Pemantauan ini dapat dilakukan dengan cara:
1. Sislem Pencalalan dan Pelaporan
Dalam rangka penjabaran secara kuantitatif dalam mengu kur hasi I pencapaian pelaksanaan GPWSP, diperlukan pula kegiatan pencatatan dan pelaporannya sehingga dapat memberikan gambaran bagi peni laian, pengendalian dan perencanaan GPWSP secara berdaya guna dan berhasil guna. Kegiatan pencatatan pelaporan meliputi : Pemeriksaan kesehatan , distribusi tablet besi Folat, obat cacing, kapsul yodium, kapsul vitamin A (khusus untuk pekerja wanita pada saat nifas), dan kegiatan KIE. Pencatatan dan pelaporan tersebut dilakukan di Tingkat perusahaan, kabupaten, propinsi dan pusat dengan
menggunakan formulir yang tercantum dalam lampiran .
2. Tim-tim Pembina GPWSP
Pelaksanaan pemantauan dapat dilakukan melalui pertemuan khusus oleh Timtim Pembina GPWSP mulai dari tingkat pusat sampai tingkat perusahaan serta pemanfaatan berbagai tim/forum koordinasi yang telah ada pada berbagai sektor pembangunan.
3. Kunjungan Lapangan
18
4. Pemberian Penghargaan
Setiap tahun dilaksanakan pemberian penghargaan "Perusahaan Pembina Terbaik Pekerja Wan ita", yang salah satu kriterianya adalah keikutsertaan perusahaan tersebut dalam GPWSP .
Evaluasi dilakukan guna mengetahui tingkat keberhasilan GPWSP. Untuk mengetahui apakah kegiatan GPWSP ini berhasil mencapai tujuan yang telah ditentukan, maka perlu disepakati indikator keberhasilan. Beberapa indikator keberhasilan GPWSP dapat dikelompokkan dalam illput-proses dan Out put dengan indikator yang terpilih sebagai berikut:
• bulikator "ill-put" (mas ukall)
I. Terbentuknya Tim pembina dari Tingkat Pusat, Propinsi, Kabupatenl Kotamadya.
2. Terbentuknya tenaga pelaksana GPWSP di Perusahaan. 3 . Tersedianya sarana kesehatan di Perusahaan
4. Tersedianya sarana KIE di Perusahaan
5. Tersedianya tenaga pelaksana yang terlatih, baik di perusahaan. di Kabupaten/ Kotamadya maupun di propinsi.
6. Jumlah Perusahaan yang banyak mempekerjakan pekerja wanita.
• Illdikator Proses
1. Jumlah pelatihan petugas baik di Perusahaan maupun di berbagai tingkat administrasi.
2. Distribusi tablet besi folat dan obat cacing. 3 . Jumlah kegiatan KIE.
• Illdikator "Out-put" (Iuarall)
I. Prosentase Perusahaan yang melaksanakan GPWSP. 2. Cakupan pemberian tablet besi foJat.
3. Prevalensi penderita Anemia Gizi pekerja wanita. 4. Meningkatnya kinerja pekerja wan ita .
BABV} PENDANAAN
Sumber dana untuk melaksanakan GPWSP dapat berasal dari berbagai pihak dan upa ya:
I . Sumber dari Pemerintah, baik dari anggaran rutin maupun anggaran pemba ngllnan (Departemen Tenaga Kerj a, Departemen Kesehatan . Departemen lain yang terkait. melallii APBN lIntuk Pusat dan APBD lIntuk Daerah) .
2. Sumber dana NonPemerintah
• Bantuan berasal dari Luar Negeri
Dari Badan/organisasi di Luar Negeri yang resmi dan dapat diterima oleh pengelola program (WHO, USAID, UNICEF, ILO, dan
lain-lain) .
• Bantuan berasal Dalam Negeri
Dari Badan/Orga nisas i di Dalam Negeri yang dapat diterima oleh pengelola program misalnya dari Perllsahaan, PT JAMSOSTEK , PT. ASKES , Organisasi Profesi , Gabungan Asosiasi Pengusaha Farmasi Indonesia , dan lainJain.
J. Swadana
Dana swadana ya ng berasal dari penyelenggaraan kegiatan seperti: Seminar. Lokakarya, Temu Wicara dan lainlain.
4. Perusahaan
Khuslls pengadaan tablet besifolat untuk pekerja wanita di perusahaan , khllsusnya untuk perusahaan yang mengikuti layanan kesehatan dari program Jamsostek adalah menjadi tanggungan PT JAMSOSTEK, PT. ASKES, untuk Perusahaan yang tidak mengikuti program layanan
kesehatan Jam sostek menjadi tanggungan perusahaan yang
20
BAB VII
PENUTUP
Sesuai dengan kebijaksanaan dan strategi dalam Pembangunan Jangka Panjang Tahapll, maka segala upaya diarahkan untuk memantapkan kualitas Sumber Oaya Manusia dan Pembangunan Nasional.
Salah satu upaya yang mempunyai dampak cukup penting terhadap peningkatan kualitas Sumber Oaya Manusia adalah peningkatan status kesehatan dan gizi khususnya bagi pekerja wanita, sehingga dapat l11eningkatkan kemampuan dan kapasitas kerja secara maksil11al tanpa mengabaikan kodratnya sebagai wanita . Untuk itu perlu penanganan khusus berupa gerakan yang disebut Gerakan Pekerja Wanita Sellat dan Produktif
yang bertujuan meningkatkan harkat dan martabat bagi pekerja wan ita khususnya maupun wan ita Indonesia pada umumnya.
k・ャ セ ゥ。ウ。ャQQ。@ yang terpadu dan berkesinambungan an tara berbagai pihak yang terkait sangat diperlukan agar kegiatan berjalan dengan baik untuk mencapai ruj Llan "Peningkatan Status Kese/U1tan dan Gizi serta Produktivitlls Pekerja Wanita".
Berbagai masalah dan tantangan di lapangan dalam mewujudkan GPWSP,
kiranya dapat menjadi pemacu semangat dalam usaha meningkatkan status kesehatan dan gizi pekerja wanita .
I
I
La m p ir"n 1
Formulir 1
LAPORAN PELAKSANAAN
G ERAKAN PEKERJA WANITA SEHAT DAN PROOUKTlF 01 PERUSAHAAN
Bu
lanPelaksanaanC alUi" wオャセ No@
Tahun ... ..
1. Na m a Pe rusa haan
o A la ma l
3. Je ni s Usaha
4. Kla s ifrkas i Usa ha Induslri
5. Juml a h Pe kerja
a . JUIllI a h Pekerja Pr ia ... O ra ng Administrasi : ... O ra ng
Prod uk s i ...Ora ng
b. Jllmlah Pe ke rj a Wa n ila ... Ora ng Admini s tra s i : ... Oran g
Produk s i ... .... _... .. .. Oran g
6. Has il Pem e rik sa an Hb Pe ke rja Wanil a
a Oala awal sebe lurn diberi la blel besi fo lat > 12 g%l .. ,_____ ___ Orang (,_ " _ %)
< 12 g% .... Orang ( .. .. ... % )
b. Oma awa l ses ll da h diberi lab lei bes ifola l > l2g% ... _... Orang ( ... ... ,% )
<l2g% _... ,Ora ng ( .. ..%)
7. Kegia la n
a. .Iurnlah Pe ke ,ja wanil a yang Ill e nd apa llable l bes ifolal ... ,. Ora ng (, __ %)
b. Jumlah Pe ke rj a Wa nil a yang m enda pal o bal cac in g _ .. ,.Ora ng ( _ ... _..%)
c . Jurnlah Pe ke rja Wanil a y a ng me nd a pa l Kapsul V odium , .... Ora ng < .. ,... .. ,_ ,% )
d . Jumlah Pe ke rja Wan it a ya ng mendap a t Ka psul Vi!. A ... _Orang < ... .... ,.. %)
e. Ahs ensi Sakit *): Sebe lum mendap at ta ble t bes ifo lat __ .. Ora ng ( .... .... ... ... %)
Sesudah m e ndapat ta blet besifola t _ ... _.. Orang (.. , ...% )
r. fr ekue ns i Pen y ul uhan .. .. ... , Kali
g. Pen yedi aa n makan an d i tempat ke rja
Ua ng m akan /O rgiHar i di Per usa haan I ) Va 2) T id a k
Jik a Ya , besa rn ya Rp.
Oisedia ka n di Per usa haa n 1) Va 2) Tida k
- D ike loJa Ka tering I ) Ya 2 ) Ti da k
8 . Masa la h
9 . Hambata n
10. Upaya Pern eca han
... ... , tgl.
Mengetahu i Pelap or
Pimpinan Pe ru sa haan , Kelua Tim Pe lak sana
Kelerallg(lll :
"', 1IIII1k "' rlm/, "k ("fill 111(,/' ,1"'*011. III/mil. htllt!
: f,l.ljl"fO/l ,/,h/lllf '/ /tll/UII .II' I('/(lh pe/(lKWlllmlfl
I llprJrl lll ti/\UIIII/mKII/I
_ ' ." /111oaT I 1;, -S('k,n '/(/rl(ll lilll P('m hil/(I ( iPU'SI ' ,Ii FiIl}:lwf l)ull JJ
. Ar ..,p
; l'I' r ll.llllu lIIlI |@ GOオ iセ@ d likll/\('T/oklllllld<I/()h I K ruwlllll1ll Yf/" }: I doh /t'n/(9fIIT _"0 1111; delli!.w/ ( Ill H'c4ih '-lJP'" I'e r/l.wlhllllll No . -'011 11" I YHI 4 ( 1I/lIr WllfOil 1.lIII/IIlI r l -April
III1.h'i-A}: /,,·,".\
FOrrlluhr
I
1 .1I1111f1 .Irt '
Rf.KAl'lTUI.ASI LAI'ORAN GF:RAKAN PEKFRJA \\AN ITA ' ,\1'1(; SEH AT ()AN I'RO()UKTIF
B ul all . I alJUU
Kab. 'Kodya: Dali II
N:o I kセB。ャャQョiSh@
(I) I (2)
"cru sa!lnan·
. Yang
mel.nK :;:<\Jl lhaf)
GPWSV
(4)
Jml p」ォ」イゥセ@ dan I'cru sa hann セhエャ ァ@ ュ」ャ。ォ セ。ョョ ォ ゥ ャゥQNHェヲG||ゥsiGZ@ Pria
(51
Jml Pcl.. tljn \\ 8nit;fl セ@ ゥjセァL Niャャ イNNZNョオョ ー 。H@ pM,cl glz.i
obaJ
C1' ci nf'
111 .1
JI\II I'''hl,:q (l WH ilil<l yg ,A, l"h:mi .1
ヲ イHB セキNZョ LZ@ ゥ@
5ebe lu!1l di boe ri i s(')OUdah diberfl Pcnyuluhan
i"h セ ゥᄋヲ ッャ ョ エ@ t.,b besi·fo l;:11 i
!l21 \ 13 ) (1 4)
Pcn yc diaan M'1J.;anan di
Tempm Kl.:fJR
U ong
malan Ca tering
JO rgllbri
(15) ( 17)
Pe rm asal ahan, Ha mbala n dan Upaya Pem eca hann va
Ml..'ngelahui
Kelu il Tim Sek rN
.Ig i
alb Tim Pelapor
GPWSP Kab lKodva'Dali II ,
) (.
CnHJJr.I.1.1 :
I
FOI:lllulir 3
-J Ctl1l rm,m j
REKAPITULASI LAPORAJ\ GF:RAKAN PEKERJA WANITA YANG SEHAT DAN PRODUKTIF
jセャャ@ P.::l.:erj'l dan PClUsnhn81l .Iml, PekcfJa \Vantta
Pt!r\I.Qthaan )ang lliduk'i:inakan GPWSP ) aug mendlpat raket gizt
No I K.blKodya
(I) I (21
Masalahan, Hambatan dan Upaya Pemecahannya
\\'anita yang Tab.
mengi!r.:\Jli HSエ セ@ゥM
CWWSP rnlat
(7) (SI
セI「\エA@
caci ng
(11)
JIllI. Pekcrja \Vanita yf! .'\nenua , jャャiャャャセィ@ Pt'rlIsahaan-)ang lllenycdia1.:an
makan<tll di TClllrnt hC'rja'
sC!bdum dineri
tab. bcsi·rolal
(12)
fイセォャャ」ョM[ゥ@
PtnyuJuhao
(14)
ョ。セMM スMゥLセKNMゥfNZNNLNBBLLMMGGGGᆳ
bcnlUk Catering
uセョァ@ makan
(15) (\7)
"tgl .. ,
Mengetahui KelUa Tim,
Pelapor
Sek retaris Tim GPWSP Propin silDati I.
(. .
セ@
I Laporan dikirim setiap 4 bulan sekali ke Sekretariat Tim GPWSP Tk . Pusat
dengan alamat. Direktorat Bina Gizi Masyarakat. Gedung Depke; Siok C. Lt. 8
JI. HR. Rasuna Said Blok X 5 Ka v. No.. 49. Jakana 12950
Lalllp,ran 4
Fonnulir . 4
Formul.ir Pemantauall
Gerakan Pekerj a W a n it a Sehat dan Produktif (GPWSP) di Pe rusaha a n
A. IDENTITAS PERUSAHAAN
. .. . . . . . 0 < . . . . . . .
Admi ni::;lral;, l: O r.trIg.
Prudl tk!!i i ( I イ 、ャ ャセ@
A dministr:)t.; 1 . ...HIエ@ セ エエャ ァ@
セ __セ __________________________ L_________ .._. .. .._ _ ⦅⦅⦅セセセ⦅iH I イ。 G L@iセ セ^ イッ 、⦅オセ セォセ ᄋ ⦅ウ ゥ@___________N Ni I⦅⦅⦅ イェj⦅ iセ Nセ N@_______
B. PEL KSA NAAN
Ada
.<\ ,,,,I
Or ill l\.'/ !' J
.O r' lI ll' (
エ|セ@ ィャヲ@
Anr.::m .;1 . ( } n1ll .:..! I .. ·. II)
rida \... t\ 1H.: ll li..J ... . ... .. O r.1I1 !!!:..'.:.C.:. ' . .:.セG NZZNG@""'' ___ ,,.) 1
セ P,'lI\ . til I セiMM MMMMMMMMMMMMMM MMK MMMMMiiMMMᆳ
I I.,ft kl H ',' HO.I V a, du n;1 Join .
h ( 1 ' II \.: Ii QQQセ G@ HIIJ Va. d ,i li .1 Jw I
I cl1Ipat PCl11 hl'l 'J f) .
ャGiNZ iQ セGャャ オ i@ i u iャ@ I J( イ ャャ [ ォオ イNNᄋ ョ セエ@ 1'''': Jl } lI lu h;lq . . . '\. Hi d HI
i\.latcJi Pcuyu l ulJ;,,1 .
. 1 Dlhc' " l iang ma1.1" : rセ N@ . t I" II.
h. l li:." d laJ...:l1l/d io l'l h セ hN[ ョL I Nャ@ ャャA ャ ャQョ@ Lィ Z iQQ AL セQA@
drl na:R p I Q セ ャィ@
Co k。 ォ イゥ@ ャQ セ N@d"n!,"" dann r セ@ NN@ Ori' I lr _
Masa ll1h Upaya
7 . yang u ihada pi .) Hambalan Pc:m ccaha n Hesil
... ,Igl. .
Pc man tau.
Jabalan
,.) Masa/ah yOl1g dihadap i dapal berllJJu an/ora lOI n:
- Pengadaanldistribusi tablel hes / - K1 E. Pell/paran. Pem eriksaun fiB.
Fol'll llllir ini digunaknn fin /uk s upervisl ke PerllsaJiaan ba ik oleh
Lampiran 5
FornltJlir 5
Formulir Pemantauan
Gerakan Pekerja Wanita Sehat dan Produktif (GPWSP)
Di Kabupaten/Kodya/Dati II : ... .
KABUPATEN/KOT AMADYAJOAERAH'IINGKA T II
J. Laporan Pe la ksanaan
Keg iatan Ca wu ke:
I ) Ada, Sebutkan ...
2) Tidak ad a , alasan .
2. Masalah yang d ihadapi *) Penye bab Upaya Pemecahan Hasil
C(If(l{fIIl
. , H(J';,1/nli n m .:i( td ,((r/OI'I dopa! b"'I"II/)(J W1fara /0111 .h'lIgrrdm llf 'cbsln hll.flla hh: 1 b ,,:s l
セ aB {@ Lセ、ゥャャ Gオ B G[iQ N@ ヲjャ G ュ セイャjNL キ OHOョ@ lib
... . ,tgl. ..
Lampiran 6
Formulir Pemantauan
Gerakan Pekerja Wanita Sehat dan Produktif (GPWSP)
Di Propinsi / Dati I : ... .
: . .
pャセoj^insIidaeゥエZah@
TlNQKA
T I ..1. Laporan Pelaksanaan
Kegiatan Cawu ke : .... ... .. .
I) Ada, Sebutkan ... . .
2) Tidak ada. aJasan
2. Masalah yang dihadapi *) Penyebab Upaya Pemec a han Hasil
Ca taW " :.
91 Moso/ail yang dlhodapi dopal herlfpa antara lain: .Pengadoonldisfribusi lablet beSt
-K.JE. pefaporan. pemeriksaan fib
.. ... ... . ,tgl. ...
Lampiran 7
MEKANISME ALLIR PEMANTALIAN DAN EVALllASI
KECIATAN TIM PEMBINA CPWSP
セ@ WAKIL PRESIDENI
MENKES DAN MENAKERr
TIMr1I' EMBlNA GPWSP PUSA T
L
L
i
I
I TIM PLMErNA GPWSp PROI'INSIIDATI I1
T!M GPWSP I(AIl/KODY AlDATllli
I
TIM PELAKSANA DI PERUSAHAAN . .... . • ... • ... • MENDAGRI DAN MCNEG UPW DIRJEN BANGDA ASMEN II MCNEG UPWDIRJLN BINA WAS DIRJEN BINKESMAS KETUA UMUM DPP API DO
KETUA UMUM DPP FSI'SI
GUBERN URlKDI I TK I KAKANWIL DEPKF S/KADIN KE:S
KAKANWIL IKADIN NA KE R KETUA UMUM DPD Ap lN DO KET UA UMUM DPD FSPS I
BUpATlIKDH T K II
KAKANDEI'/KAD IN akセ Z r@
KADINKLS KET UA Dpe API NDO
KETl lA DPe FSpSI
..
LJmpan Balik K el (,fllIIgolI Pembinaan dan pela poran yang bersilJtArus Pelaporan Kedinasan menuru!. j alu r struklural
Arus Tcmbusan masingmasing .
2. GPWSP Gerakan Pekerja Wanila
I
) .1 :
TIM PENYUSUN
1. Drs. Arizal, MCN (Direktorat Bina Giz i Masyarakat, Depkes)
2. Sri Rahayu Dahlan, SH (Direktorat PNK, Depnaker) 3. Dr. Daniel Kurniawan, M.Sc (Pusat Hyperkes, Depnaker) 4. Mudjiati , SH (Kantor Menteri Negara Urusan Peranan Wanita) 5. Dr. Poppy Trisnawati (Direktorat PSM , Depkes)
6. Dr. Anie Kurniawan M.Sc(Direktorat Bina Gizi Masyarakat, Depkes) 7. Dr. Haryono, M .Sc (DPP Apindo)
8. Drg. Endang S. (PT. Astek (Persero) 9. Drs. R. Hady Martomo (DPP FSPSI) 10. Sapti Oentari (Direktorat PNK, Depnaker)
II. Ir. Martini, MCN (Direktorat Bina Gizi Masyarakat, Depkes)
HEPUTUSRn BERSRmR
Dir jen. Binawas Depnaker
RI
dan
Dir jen. Binkesmas Depkes
RI
Tentang
Penanggulangan Rnemia Gizi
KEPUTUSANBERSAMA
DlREKTUR JENDERAL PEMBINAAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DAN PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN
DEPARTEMEN TENAGA KERJA RI
DAN
DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN KESEHATAN MASYARAKAT DEPARTEMEN KESEHATAN RI
No. Kep. 22 1 BW 11996
No. 202lBM/DJ/BG MIII/1996
Ten tang
Penanggulangan Anemia Gizi (Kekurangan Zat Besi) Bagi Pekerja Wanita
DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DAN PENGAWASAN KETENAGA KERJAAN
DAN
DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN KESEHATAN MASYARAKAT
MENIMBANG a. bahwa prevalensi penderita anemi gizi (kekurangan
zat besi) di kalangan pekerja wan ita masih cukup tinggi , sehingga menyebabkan produktivitas kerjanya rendah ;
b. bahwa pekerja wanita adalah penerus keturunan bangsa yang perlu perlindungan kesehatan ;
c. bahwa terhadap pekerja wanita yang menderita ane-mia gizi (kekurangan zat besi) perlu dilakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala ;
d . bahwa sehubungan dengan butir a dan b perlu diatur Penanggulangan Anemia Gizi Bagi Pekerja Wanita yang ditetapkan dengan Keputusan Bersama Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan
Pengawasan k・エ・ョ。ァ。ォ・セ。。ョ@ dan Direktur Jenderal
MENGINGAT 1. Undangundang No. 14 tahun 1969 tentang Keten-tuanketentuan Pokok Mengenai Tenaga Kerja . 2. IJndangundang No. 1 tahun 1970 tentang
Kese-lamatan Kerja.
3. Undangundang No . 23 tahun 1992 tentang Kesehatan.
4 . Keputusan Bersama Menteri Kesehatan dan
Menteri Tenaga Kerja Nomor : 207/Kab/B.Ch/1971
tentang 168/Kpts.th.1971 . Intitusionalisasi Fungsi Kedua Departemen dalam Pembinaan dan Pengembangan kegiatan Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN:
PERTAMA : Keputusan Bersama Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Direktur Jenderal Pembinaan Kesehatan Masyarakat tentang Penanggulangan Anemia Gizi (Kekurangan Zat Besi) Bag i Pekerja Wanita.
KEDUA Perusahaan diminta untuk berpartisipasi aktif membantu dan
melaksanakan Penanggulangan Anemia Gizi (Kekurangan Za t Besi) bagi pekerja wanita . Petunjuk Peiaksanaan Penanggulangan Anemia Gizi (Kekurangan Zat Besi) Bagi Pekerja wanita di perusahaan dilakukan sesual dengan ketentuan yang tercantum dalam lampiran Keputusan Bersama in !.
KETIGA Perusahaan diminta melaksanakan pemeriksaan kesehatan
pekerja secara berkala, termasukjuga terhadap anemia gizi (kekurangan zat besi) pekerja wanita.
KELIMA : Keputusan Bersama ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
OITETAPKAN 01 : J A KA RT A
Lampiran Keputusan Bersama Dirjen Pembinaan Hubungan Industrial dan Pengawasan Ketenaga-kerjaan (Binawas) Oepnaker dan Oirjen Pembinaan Kesehatan Masyarakat (Binkesmas) Oepkes
No. Kep.22/BW/1996 dan No 2021
BM/OJ/ BGM/II/1996 tanggal 13 Pebruari 1996 tentang Penang-gulangan Anemia Gizi (Kekurang-an Zat Best) Bagi PekerJa W(Kekurang-anita.
PETUNJU K PELAKSANAAN
PENANG GULANGAN ANE MIA GIZ I (KEKURANGAN ZAT BES I) BAGI PEKERJA WANITA
I. LA TA R BELAKA NG
Statistik pekerja wanita tahun 1980, 1985 dan 1987 men unJukkan peningkatan Partisipasi A ngkatan KerJa (TPAK) wan ita dari 3265% tah un 1980 menJadI37. 59% tahun 1985 dan 4483% pada ta hun 1987 Sedangkan untuk TPAK Pria adalah 68.81% tahun 1980, menJadi 6894% tahun 1985 dan 70.31% pad a tahun 1987.
Data inl menunjukkan bahwa dalam waktu dekat jumlah pekerja w anita mendekatJ sa ma banyaknya de ng an lakl -Ia ki. Studt o le Oepartemen esehatan terhadap pekerJa wanlta di peru sahaan ka yu pl yw ood d i J ambi d an Ka limant an Se la tan beru pa pe m be ria n su plementasl tablet besi, temyata dapat menuru n an prevalensi anem i gizi dan mening katkan proouktlvltas ' erJ a
Keadaan tersebut diperburuk lagi dengan pendidikan pekerja yang rendah yaitu 76.3% (tahun 1990) berpendidikan dibawah SD, sehingga dengan demikian upah mereka juga relatif rendah . Kebiasaan yang kurang menguntungkan kesehatan , ketidak tahuan tentang gizi , konsumsi makanan yang kurang dan tidak seimbang dengan pekerjaan yang berat, tingginya penyakit infeksi dan cacing, kesehatan lingkungan yang belum memadai, mengakibatkan ditemuinya keadaan kurang gizi pada pekerja. Keadaan ini lebih buruk pada pekerja wanita yang sebagai kodratnya mengalami kehamilan, melahirkan yang kadang-kadang kesehatannya sering dilupakan atau kurang mendapat perhatian.
Penyebab terjadinya anemia gizi di Indonesia, sebagian besar adalah kekurangan besi yang diperlukan untuk pembentukan hemoglobin, sehingga disebut "Anemia Kekurangan Zat Besi". Selain itu kekurangan asam folat yang dapat menyebabkan anemia juga banyak terjadi pada ibu hamil. Oleh karena itu sejak Pelita II Program Penanggulangan Anemia Gizi secara nasional telah dilaksanakan oleh pemerintah melalui distribusi tablet besi folat yang prioritas utama diberikan kepada ibu hamil, termasuk pekerja wan ita yang hamil.
Pad a umumnya pekerja wanita tergolong usia subur dan akan mengalami mensturasi , hamil dan menyusui, sehingga sangat rentan terhadap terjadinya anemia gizi. Dari berbagai informasi mutakhir 30-40% pekerja wanita menderita anemia. Wanita yang anemia rendah daya tahannya terhadap penyakit. kemampuan kerja fisik menurun dan berakibat menurunnya produktivitas kerja sebesar 10 - 20% .
Mengingat bahwa salah satu tujuan Pembangunan Nasional adalah terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas dengan tingkat produktivitas yang tinggi, maka upaya penanggulangan anemia gizi (kekurangan zat besi) pada pekerja wanita perlu mendapat prioritas.
II. TUJUAN
Meningkatnya sumber daya pekerja wan ita yang sehat dan produktif melalui program penanggulangan anemia gizi (kekurangan zat besi) .
III. SASARAN
A. Sasaran Langsung
B. Sasaran Antara
• Pengusaha/Manajer Perusahaan • APINDO
• SPSI
• Petugas Kesehatan
• Pengawas Ketenagakerjaan
• Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan KerJa (P2K3) • Lintas Sektor lain yang terkait
• Produsen Tablet Besi
IV. STRA TEGI
Program Penanggulangan Anemia Gizi (Kekurangan Zat Besi) Bagi Pekerja Wanita adalah program terpadu dan terintegrasi dengan sektor lain yang terkait.
V. UPAYA PENANGGULANGAN
A. Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE)
B. Pemberian tablet besi folat
VI. KEGIA TAN OPERASIONAl
A. Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE)
TUJuan KIE adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan kepedulian terhadap upaya Penanggulangan Anemia Gizi (Kekurangan Zat 8esi) Bagi Pekerja Wanita melalui suplementasi tablet besi folat dan penyuluhan gizi seimbang baik bagi sasaran langsung maupun sasaran antara.
Materi KIE antara lain meliputi dampak anemia terhadap kesehatan , produktivitas kerja, pentingnya suplementasi tablet besi folat , gizi seimbang dan peranan perusahaan dalam upaya tersebut.
Penyuluhan dilaksanakan secara formal dan informal secara terus menerus kepada sasaran dengan menggunakan media dan cara lain yang dapat diterima pekerja wanita .
Penyuluhan terhadap sasaran antara bertujuan untuk meningkatkan partisipasi mereka dalam pengadaan dan pendistribusian tablet besi fola!; pelaksanaan dan Pengawasan Program Penanggulangan Anemia Gizi (Kekurangan Zat Besi) Bagi Pekerja Wanita.
Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) di Perusahaan :
1. KIE dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan, ekonomi, dan budaya.
2. Pesan KIE dapat disampaikan melalui pertemuan berkala, melalui Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) atau melalui forum lain yang ada di perusahaan
3. Materi KIE meliputi Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) dan manfaat tablet besi folat
4. Di tingkat terdepan KIE dilaksanakan secara terpadu dikoordinir oleh Kanwil Depnaker/Kantor Depnaker bersama-sama dengan kanwil Kesehatan/Dinas/Kandep Kesehatan dati II dan Puskesmas .
B. Pemberian Tablet Besi Folat
1. Oosis dan cara pemberian
Untuk meningkatkan kinerja dari pekerja wanita perlu dilaksanakan penanggulangan anemia gizi kekurangan zat besi melalui suplementasi tablet besi folat . Kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai berikut :
a. Diberikan secara menyeluruh yaitu , wan ita usia subur, diberikan satu tablet besi folat yang mengandung 60 mg elemen besi dan 0,25 mg asam folat sekali seminggu terus menerus selama 16 (enambelas) minggu . Untuk mengatasi kehilangan zat besi selama haid , dianjurkan kepada pekerja wanita/wanita Usia Subur minum satu tablet besi folat setiap hari berturut-turut 10 (sepuluh) hari selama haid.Jika pekerja wanita hamil, pemberian tablet besi disesuaikan dengan pro-gram pelayanan antenatal KIA
pekerja wanita secara rutin untuk menapis penderita anemia guna pengobatan secara khusus (kuratif).
2. Pengadaan dan Oistribusi Tablet
a. Pengadaan
• Pengadaan tablet besi folat dilakukan oleh perusahaan • Penyediaan tablet besi folat oleh klinik perusahaan , dokter
keluarga yang ditunjuk oleh program jaminan pemeliharaan kesehatan (Jamsostek)
• Usaha lain
b. Distribusi
Distribusi tablet besi folat kepada para pekerja wanita dilakukan melalui ;
• poliklinik perusahaan atau • sarana lain
VII. PEMANTAUAN DAN EVALUASI
A. PEMANTAUAN
Pemantauan Penanggulangan Anemi Gizi (Kekurangan Zat Besi) Bagi Pekerja Wanita pekerja wanita meliputi ;
1. Pemantauan pelaksanaan KIE
2. Pemantauan suplementasi tablet beSI folat (cakupan dan kepatuhan)
3. Pemantauan produksi tablet besi folat
B. EVALUASI
1. Evaluasi keberhasilan • Logistik
• dampak
2. Survei kualitatif (formatif research) awal dan periodik.
4. Indikator keberhasilan
Menurunnya prevalensi anemia gizi pada pekerja wanita Meningkatnya kinerja pekerja wan ita
OITETAPKAN 01 : JAKARTA
PAOA TANGGAL : 13 PEBRUARI 1996