• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I RBNP APLIKASI INTERVENSI MUSIK MURATTAL AL QUURAN UNTUK MENGURANGI KECEMASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAB I RBNP APLIKASI INTERVENSI MUSIK MURATTAL AL QUURAN UNTUK MENGURANGI KECEMASAN"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL

RESEARCH BASED NURSING PRACTICE

APLIKASI INTERVENSI MUSIK MURATTAL AL-QUUR’AN UNTUK MENGURANGI KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI DI

RSUD KOTA SEMARANG

Disusun untuk memenuhi tugas praktik klinik Peminatan Keperawatan Medikal Bedah

Oleh :

Anang Afdillah Yustiansah 22020114210039

PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XXIV JURUSAN KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Era globalisasi zaman menuntut institusi pelayanan kesehatan salah satunya adalah rumah sakit untuk memberikan pelayanan prima yang berkualitas dalam bidang kesehatan kepada masyarakat. Kebutuhan tersebut sejalan dengan dua hal penting, yaitu semakin ketatnya kompetisi sektor rumah sakit serta seiring dengan peningkatan kesadaran serta tuntutan pasien terhadap kesehatan dan kualitas pelayanan rumah sakit.

Salah satu pelayanan di rumah sakit yang sentral adalah pelayanan di Instalasi Bedah Sentral (IBS). Pelayanan di ruang IBS tidak hanya terbatas pada penanganan pasien saat tindakan operasi saja tetapi juga meliputi 3 tahap awal, yaitu pre operasi, intra operasi dan post operasi. Pembedahan merupakan suatu usaha penyembuhan dengan melakukan pengirisan, pemotongan, pengeratan untuk peniadaan penyakit, memperbaiki jaringan yang rusak dan mengubah bentuk tubuh (Tjokronegoro, et al, 2004).

(3)

merugikan pasien itu sendiri karena akan berdampak pada pelaksanaan operasi.

Menurut Carpenito (2000) gangguan kecemasan adalah keadaan dimana individu mengalami perasaan gelisah (penilaian atau opini) dan aktivasi sistem saraf otonom dalam berespon terhadap ancaman yang tidak jelas, nonspesifik yang ditandai dengan adanya peningkatan frekuensi nadi dan respirasi, pergeseran tekanan darah dan suhu, relaksasi otot polos pada kantong kemih dan usus, kulit dingin dan lembab, dilatasi pupil serta mulut kering (Smeltzer&Bare,2002).

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ferlina (2008) ditemukan sekitar 80% pasien pre operasi mengalami kecemasan dan 60 %

(4)

Pengkajian oleh seorang perawat terhadap fungsi pasien secara integral yang meliputi fungsi fisiologis dan psikologis sangat diperlukan untuk keberhasilan dan kesuksesan suatu operasi (Paryanto,2009). Salah satu pengkajian fungsi fisiologis yang dilakukan perawat yaitu dalam mempersiapkan kondisi fisiologis pasien sebelum dilakukan tindakan operasi (Ciaramella&Poll,2001). Di samping itu, persiapan psikologis juga menjadi salah satu objek bagi perawat dirumah sakit dalam menjalankan peran pre operasi, diantaranya adalah dengan menentukan atau mengkaji status psikologis pasien serta mendengarkan keluhan-keluhan yang bersifat psikologis yang dirasakan pasien terhadap tindakan operasi yang akan dijalaninya (Ismani,2001). Serta di perlukan juga suatu intervensi keperawatan yang tepat untuk mempersiapkan pasien, baik secara fisiologis maupun psikologis (Smeltzer&Bare,2002). Salah satunya dengan tindakan terapeutik bersifat non farmakologi (Burcle,2003).

Banyak tindakan terapeutik bersifat non farmakologi yang dapat di terapkan dalam membantu mengurangi kecemasan yang di alami oleh pasien. Sebuah intervensi non-farmakologis seperti musik dapat meningkatkan fungsi global dan sosial dalam skizofrenia dan / atau gangguan mental yang serius, dan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan penyakit parkinsons , gejala depresi , dan kualitas tidur (Kamioka et al., 2014). Mendengarkan musik secara signifikan dapat mengurangi kecemasan, depresi, nyeri, dan kelelahan pada pasien.

(5)

caesarea dengan menggunakan kuesioner APAIS (Amsterdam Preoperatif and Information Scale) yang telah dimodifikasi oleh Adisutrimo, 2013.

Berdasarkan fenomena tersebut, peneliti ingin menerapkan efektifitas penggunaan terapi musik murattal Al-qur’an untuk mengurangi kecemasan pada pasien pre operasi. Penelitian ini bertujuan untuk membantu mengurangi kecemasan yang di alami pasien sebelum melakukan tindakan operasi di IBS RSUD Kota Semarang.

B. PERUMUSAN MASALAH

Masalah psikologis yang sering terjadi pada pasien sebelum operasi adalah meningkatnya rasa cemas yang di derita pasien yang di sebabkan adanya stressor sebelum pelaksanaan tindakan operasi. Berdasarkan beberapa penelitian, kecemasan yang di alami oleh pasien pre operasi dapat di kurangi dengan memberikan intervensi keperawatan non farmakologi. Hasil observasi fenomena didapatkan bahwa pasien dengan pre operasi seringkali mengalami tingkat kecemasan yang lebih tinggi. Peneliti bermaksud membantu mengurangi rasa cemas yang di alami pasien dengan cara mengaplikasikan intervensi terapi musik dengan murattal Al-qur’an pada pasien pre operasi di ruang IBS RSUD Kota Semarang.

C. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Mengaplikasikan intervensi musik murattal Al-qur’an berdasarkan hasil penelitian sebelumnya untuk menurunkan kecemasan pada pasien pre operasi di RSUD kota semarang.

(6)

a. Mengetahui skala kecemasan klien sebelum dan sesudah diberikan intervensi musik murattal Al-qur’an.

b. Mengurangi skala kecemasan yang dialami pasien pre operasi.

D. MANFAAT 1. Rumah sakit

Melalui penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi Rumah Sakit khususnya IBS RSUD Kota Semarang dalam upaya menghilangkan rasa cemas pada pasien pre operasi.

2. Peneliti (Mahasiswa)

Mengembangkan tingkat wawasan ilmu pengetahuan dalam penerapan terapi musik murattal Al-qur’an untuk mengirangi kecemasan pada pasien pre operasi di RSUD Ketileng Kota Semarang.

3. Institusi Pendidikan

Melalui penelitian ini diharapkan dapat dijadikan inspirasi dalam pengembangan penelitian selanjutnya dengan tema yang berkaitan. 4. Profesi keperawatan

Referensi

Dokumen terkait

“kemampuan y ag dimiliki seorang konselor dalam mengatasi permasalah klien/peserta didik di sekolah ini saya katakan 60% berhasil dengan kemampuan yang dimilikinya, tetapi

Pengalaman yang dihayati sebagai sejahtera pun menunjukkan hasil yang konsisten, dalam hal ini dimensi kesejahteraan yang paling sering muncul adalah dimensi sosial, psikologis,

Semua faktor itu adalah peran strategis tenaga kependidikan, apakah itu staf TU, pustakawan, laboran, pesuruh/penjaga madrasah, pengawas madrasah dan kepala

Tidak hanya melengkapi persyaratan saja akan tetapi juga harus mengikuti prosedur yang diterapkan oleh lembaga untuk mendapatkan persetujuan dalam pemberian

berupa kapital, sumberdaya alam, lokasi berusaha, informasi pasar dan teknolosgi produksi.. 3) Lemahnya kemampuan masyarakat kecil untuk mengembangkan kelembagaan

Grafik Tingkat Kemampuan Guru PKN dalam menerapkan situasi nyata yang terjadi di lingkungan pada pembelajaran PKN.

muhadhoroh (berceramah) di SMK Darul Amanah. 3) Peserta didik di SMK Darul Amanah untuk mendapatkan data perencanaan muhadhoroh (berceramah) yang telah mereka buat,

● Pengembangan lingkungan mikro untuk anak – anak tuna grahita pada bangunan SDLB C yang sesuai dengan keadaan lingkungan masyarakat yang nyata sehingga dalam melatih