• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PEMBAHASAN 2. Bangun Ruang Sisi Lengkung 2.1. Tabung (Silinder

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAB II PEMBAHASAN 2. Bangun Ruang Sisi Lengkung 2.1. Tabung (Silinder"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

r

r

2πr t

Gambar 2.1 jaring-jaring tabung BAB II

PEMBAHASAN

2. Bangun Ruang Sisi Lengkung

2.1. Tabung (Silinder ) 1. Jaring-jaring Tabung

Kita dapat mengetahui bahwa tabung atau silinder tersusun dari tiga buah bangun datar, yaitu:

a. Dua buah lingkaran sebagai alas dan atap silinder,

b. Satu buah persegi panjang sebagai bidang lengkungnya atau selimut tabung. Rangkaian dari ketiga bidang datar itu disebut sebagai jaring-jaring tabung.

Gambar 2.1 menunjukkan jaring-jaring sebuah tabung dengan jari-jari alas dan atapnya yang berupa lingkaran adalah r dan tinggi tabung adalah t.

Jaring-jaring tabung terdiri atas:

a. Selimut tabung yang berupa persegi panjang, dengan panjang selimut sama dengan keliling lingkaran alas tabung 2πr dan lebar selimut sama dengan tinggi tabung t.

b. Dua lingkaran dengan jari-jari r.

(2)

2. Menghitung Luas Selimut dan Volume Tabung

Sebuah benda berbentuk tabung memiliki jari-jari r dan tinggi t. a. Luas Selimut

Dengan memerhatikan gambar 2.1, kita dapat mengetahui bahwa luas seluruh permukaan tabung atau luas sisi tabung merupakan jumlah dari luas alas ditambah luas selimut dan luas atap. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar jaring-jaring tabung sekali lagi.

Sehingga kita dapatkan rumus:

b. Volume Tabung

(3)

tabung berbentuk lingkaran maka volume tabung adalah perkalian luas daerah lingkaran alas dengan tinggi tabung.

Atau

Dengan : r = jari-jari lingkaran alas d = diameter lingkaran alas t = tinggi tabung

Sehingga dalam tabung (silinder) berlaku rumus-rumus sebagai berikut:

i. d = 2r atau r = ½ d ii. La = Lb= πr 2 = ¼d2

iii. L s= 2πrt = πdt

iv. L p= L a+ Lb + L s= 2πr (r + t) = π d (d + t)

v. V= Lb t = L a t = π r 2 t

5 V = πr2t

(4)

Gambar 2.2 Tabung Dengan:

r = jari-jari atas/alas tabung d = diameter atas/ alas tabung t = tinggi tabung

La = luas bidang atas tabung

Lb = luas bidang bawah/ alas/ dasar tabung

Ls = luas selimut/ selubung tabung

Lp= luas permukaan tabung

V = volume/ isi tabung

Contoh soal:

1. Sebuah tabung berjari-jari 10 cm. Jika tingginya 30 cm dan π = 3,14, hitunglah luas permukaannya.

Penyelesaian:

Diketahui r = 10 cm, t = 30 cm, dan π = 3, 14, L = 2πr (t + r)

= 2 × 3,14 × 10 × (30 + 10) = 2.512 Jadi, luas permukaannya adalah 2.512 cm2.

2. Sebuah tabung diketahui jari-jarinya 6 cm, tingginya 7 cm, dan π = 227 . Hitunglah

volume tabung tersebut. Penyelesaian:

V = πr2t = 22

(5)

A

B D C

Gambar 2.3 Abstraksi Bentuk Kerucut

A’

Perhatikan gambar di atas. Pernahkan melihat bangunan ini? Jika kita cermati bentuknya, bangunan tersebut merupakan refleksi dari bangun ruang dengan sisi lengkung yaitu kerucut. a. Jaring-jaring Kerucut

Berdasarkan kegiatan dan gambar di dibawah ini kita ketahui bahwa kerucut tersusun dari dua bangun datar, yaitu lingkaran sebagai alas dan selimut yang berupa bidang lengkung (juring lingkaran). Kedua bangun datar yang menyusun kerucut tersebut disebut jaring-jaring kerucut. Perhatikan gambar berikut.

(6)

A’ r

(a) (b)

Gambar 2.5 (a) Juring Lingkaran(selimut kerucut) (b) Bidang Alas Kerucut

T p’ p

A

2πr

Gambar 2.4(a) menunjukkan kerucut dengan jari-jari lingkaran alas r, tinggi kerucut t,

apotema atau garis pelukis p. Terlihat bahwa jaring-jaring kerucut terdiri atas dua buah bidang datar yang ditunjukkan gambar 2.4(b) yaitu:

a. selimut kerucut yang berupa juring lingkaran dengan jari-jari p dan panjang busur 2πr, b. alas yang berupa lingkaran dengan jari-jari r.

2. Menghitung Luas Selimut dan Volume Kerucut a. Luas Selimut

Dengan memerhatikan gambar, kita dapat mengetahui bahwa luas seluruh permukaan kerucut atau luas sisi kerucut merupakan jumlah dari luas juring ditambah luas alas yang berbentuk lingkaran. Untuk lebih jelasnya perhatikan jaring-jaring kerucut ini.

Perhatikan gambar 2.5 (a)

(7)

Luas lingkaran dengan pusat T dan jari-jari p=πr2

Kelilingnya = 2πr

Jadi luas juring TAA1 atau luas selimut kerucut dapat ditentukan.

Luas juring TAA'

Karena luas selimut kerucut sama dengan luas juring TAA1 maka kita dapatkan:

Sedangkan luas permukaan kerucut = luas selimut + luas alas kerucut = πrp + πr2

= πr (p + r) Jadi

dengan r = jari-jari lingkaran alas kerucut p = garis pelukis (apotema) b. Volume Kerucut

Kerucut dapat dipandang sebagai limas yang alasnya berbentuk lingkaran. Oleh karena itu kita dapat merumuskan volume kerucut sebagai berikut.

Hubungan antara r, t dan apotema (p) adalah p2 = r2 + t2

Dalam kerucut berlaku rumus-rumus:

9 Luas permukaan kerucut = πr (p + r)

(8)

i. d = 2r atau r = ½ d ii. p2= t 2+ r 2

iii. Lb= πr 2 = ¼πd2

iv. L s= πrp = ½πdp

v. L p= Lb + L s= πr (r + p) =½ πd (d + p)

vi. V = π3 r 2 t

vii. φ = rp x 360

Gambar 2.6 kerucut

Dengan:

r= jari-jari alas kerucut d= diameter alas kerucut t = tinggi kerucut

p = panjang garis pelukis atau apotema Lb = luas bidang bawah/ alas/ dasar kerucut

Ls = luas selimut/ selubung kerucut

Lp = luas permukaan kerucut

(9)

Contoh soal :

1. Sebuah kerucut berdiameter 12 cm. Jika tingginya 8 cm dan π = 3,14, hitunglah: a. Luas selimutnya;

b. Luas alasnya;

c. Luas permukaan kerucut. Penyelesaian:

r = 6 cm dan t = 8 cm p2 = r2 + t2 = 62 + 82

p =

100 = 10

Jadi, panjang garis pelukisnya 10 cm. a. Luas selimut kerucut

L1 = πrp = 3,14 × 6 × 10 = 188,4 Jadi, luas selimutnya 188,4 cm2.

b. Luas alas kerucut

L2 = πr2 = 3,14 × 62= 113,04

Jadi, luas alas kerucut adalah 113,04 cm2.

c. Luas permukaan kerucut

L = L1 + L2 = 188,4 + 113,04 = 301,44

Jadi, luas permukaannya adalah 301,44 cm2.

2. Diketahui sebuah kerucut berdiameter 12 cm dan tingginya 8 cm. Jika π = 3,14, hitunglah volume kerucut tersebut.

Penyelesaian:

Diameter kerucut d = 12 cm sehingga jari-jarinya

r = 122 cm = 6 cm

V = 13 πr2t = 1

3 x 3,14 x 62 x 8 = 301,44 Jadi, volumenya adalah 301,44 cm3.

(10)

Gambar 2.7 kerucut terpancung

3. Volume sebuah kerucut adalah 594 cm3. Jika tinggi kerucut itu menjadi 2 kali tinggi semula

(jari-jari tetap), berapa volume kerucut itu setelah perubahan? Penyelesaian:

Misalkan, volume kerucut semula = V1,

tinggi kerucut semula = t1,

volume kerucut setelah perubahan = V2,

dan tinggi kerucut setelah perubahan = t2

maka t2 = 2t1.

Jadi, volume kerucut setelah mengalami perubahan adalah dua kali volume semula, yaitu 1.188 cm3.

2.3. Kerucut Terpancung

Luas Selimut dan Volume Kerucut Terpancung

r2

(11)

1) Luas selimut

Luas selimut kerucut terpancung adalah luas kerucut besar dikurangi luas selimut kerucut kecil. Kerucut besar ACC' mempunyai tinggi t1, jari-jari r1, dan apotema p1. Sedangkan

kerucut kecil ABB' mempunyai tinggi t2, jari-jari r2, dan apotema p2. Luas selimut kerucut

terpancung adalah luas selimut kerucut besar dikurangi luas selimut kecil.

2) volume krucut terpancung

Volume kerucut terpancung adalah volume kerucut besar dikurangin volume kerucut kecil

= 1

3 πr12t1 - 1

3 πr22t2

Sehingga dalam kerucut terpancung berlaku rumus-rumus sebagai berikut: i. d1 = 2r1 atau r1 = ½ d 1

ii. d2 = 2r2 atau r2 = ½ d 2

iii. Lb= πr 12 = ¼ πd12

iv. La= πr 22 = ¼ πd22

v. L s= πp (r 1+ r 2)= ½πp (d1+ d2)

vi. L p= Lb + La+ L s= πp(r 1+ r 2) + π p(r 12+ r 22)

vii. V = π

3 t (r12+ r22 + r 1r2)

viii. p2 = t2 + ( r 1 – r2)2

(12)

Gambar 2.8 krucut terpancung Dengan:

r1 = jari-jari bidang alas/ dasar/ bawah kerucut terpancung

d1 = diameter bidang alas/ dasar/ bawah kerucut terpancung

r2 = jari-jari bidang atas kerucut terpancung

d2 = diameter bidang atas kerucut terpancung

t = tinggi kerucut terpancung

p = panjang garis pelukis atau apotema kerucut terpancung Lb = luas bidang bawah/ alas/ dasar kerucut terpancung

La = luas bidang atas kerucut terpancung

Ls = luas selimut/ selubung kerucut terpancung

Lp = luas permukaan kerucut terpancung

V = volume/ isi kerucut terpancung

Contoh soal :

Gambar di samping merupakan sebuah tutup lampu dengan jari-jari lingkaran atas 5 cm dan jari-jari lingkaran bawah 10 cm. hitunglah luas bahan yang digunakan untuk membuat tutup lampu tersebut!

Penyelesaian :

Untuk kerucut besar r1 = 10 dan p1=20

Untuk kerucut kecil r2 = 5 dan p2 = 8

(13)

r

(a)

(b)

r d

Gambar 2.10 unsur-unsur bola = πr1p1 – πr2p2

= (3,14 x 10 x 20) – (3.14 x 5 x 8) = 628 – 125,6

= 502,4 cm2

2.4. Bola

Bola adalah bangun ruang yang hanya memiliki satu sisi dan tidak memiliki rusuk. Perhatikan gambar berikut.

Suatu lingkaran diputar setengah putaran dengan diameter sebagai sumbu putarnya akan diperoleh bangun ruang seperti gambar 2.10 (b). Bentuk bangun yang demikian disebut bola dengan jari-jari bola r dan tinggi d.

15

Gambar 2.9 kerucut terpancung 8

12 5

(14)

Ternyata dari gambar di atas kita dapat merumuskan luas selimut atau permukaan (sisi) bola. Jika jari-jari alas tabung tersebut r dan tingginya sama dengan diameter d, maka luas selimut atau sisi bola dengan jari-jari r adalah:

Dalam bola berlaku rumus-rumus: i. d = 2r atau r = ½ d ii. R2 = h2+ r 2

iii. Lt = 2πRt = πDt

iv. L p= 4πR 2= πD2

v. V = 43π R3= π

(15)

vi. Vt= π3 t2 (3R- t) = π6 t2(3D – 2t)

Gambar 2.11 Bola Dengan:

R = jari-jari bola D = diameter bola

r = jari-jari bidang lingkaran d = diameter bidang lingkaran

h = jarak pusat bola ke bidang lingkaran

t = jarak dari pusat bidang lingkaran ke kulit bola Lp = luas permukaan bola

Lt = luas bidang lengkung tembereng

V = volume/ isi bola

Vt = volume/ isi tembereng bola

Contoh Soal :

1. Diketahui jari-jari sebuah bola adalah 21 cm. Jika π = 227 , tentukanlah volume bola itu.

Penyelesaian:

(16)

V = 43 πr3 = 4 Jadi, volume bola itu adalah 38.808 cm3.

2. Volume sebuah bola adalah 1.43713cm3. Jika π = 22

7 , tentukanlah panjang jari-jarinya? Penyelesaian:

Jadi, panjang jari-jari bola itu adalah 7 cm.

3. Sebuah bola besi berjari-jari 3 cm, dimasukkan ke dalam tabung berisi air sehingga

permukaan air dalam tabung naik. Jika jari-jari alas tabung 10 cm, berapa sentimeter kenaikan air dalam tabung tersebut?

Penyelesaian:

Misalkan, jari-jari bola r1 = 3 cm dan jari-jari tabung r2 = 10 cm maka volume bola = 43

πr13.

Bentuk air yang naik mengikuti bentuk tabung sehingga volume air yang naik = πr22t.

Volume air yang naik = volume bola

(17)

t = 10036 = 0,36

Jadi, tinggi air yang naik adalah 0,36 cm.

4. Tangki penyimpanan gas alam cair berbentuk bola dengan diameter 70 m. Supaya tangki itu dapat menyimpan gas alam cair sampai –160°C tanpa membeku, lapisan luar tangki tersebut diisolasi.

a. Berapa meter persegi isolasi yang diperlukan untuk melapisi tangki itu?

b. Jika biaya isolasi per meter persegi adalah Rp75.000,00, berapa besar biaya yang diperlukan untuk mengisolasi tangki tersebut?

Penyelesaian:

Diketahui: Diameter tangki, d = 70 m

Biaya isolasi per meter persegi = Rp75.000,00 Ditanyakan:

a. Berapa m2isolasi yang diperlukan?

b. Berapa besar biaya yang diperlukan untuk mengisolasi tangki itu?

Jawaban :

Rumus yang digunakan adalah luas permukaan bola, yaitu L = 4pr2.

Menentukan panjang jari-jari tangki, kemudian menghitung luas permukaan tangki, sebagai berikut.

Jari-jari r = 12d = 12 × 70 = 35 m

L = 4πr2= 4 × 22

7 × (35)2= 15.400

Jadi, isolasi yang diperlukan adalah seluas permukaan bola, yaitu 15.400 m2. Biaya per meter persegi adalah Rp75.000,00

sehingga biaya seluruhnya adalah

15.400 × Rp75.000,00 = Rp1.155.000.000,00.

Jadi, biaya untuk mengisolasi tangki tersebut adalah Rp1.155.000.000,00

Gambar

Gambar 2.1 jaring-jaring tabung
Gambar 2.3 Abstraksi Bentuk Kerucut
Gambar 2.5 (a) Juring Lingkaran(selimut kerucut)
Gambar 2.6 kerucut
+4

Referensi

Dokumen terkait

Namun ada sisi lain yang juga perlu kita ketahui, bahwa teknologi pendidikan maupun teknologi pembelajaran merupakan suatu bidang/disiplin ilmu yang perlu kita pelajari dan

Teknik pengumpulan data menggunakan angket dan Focus Group Discussion (FGD). Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menyimpulkan bahwa output dari penelitian ini

Pengawas lapangan adalah orang yang melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan apakah sesuai dengan ketentuan yang telah disepakati agar dapat memberikan laporan

Mata kuliah ini mengkaji tentang pentingnya perencanaan media kreatif sebagai satu perpaduan strategi komunikasi dalam mencapai tujuan periklanan secara efektif dan

Pada studi pendahuluan yang dilakukan di asrama Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ‘Aisyiyah Yogyakarta pada tanggal 10 Oktober 2011 yang telah dilakukan secara observasi dan

METODE (Bagian metode berisi rancangan penelitian, populasi dan sampel (subjek penelitian), teknik dan alat pengumpulan data, dan teknik analisis data. Untuk

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh sistem tanam jajar legowo terhadap pertumbuhan dan produksi padi sawah inpari 13, mengetahui kombinasi pupuk

Pada penelitian berikutnya, penulis berharap adanya penelitian analisa perbandingan yang lebih akurat dalam pembuatan super kapasitor graphene dengan menggunakan sintesis