• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEMAMPUAN MENULIS SURAT PRIBADI SISWA KELAS VI MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI (MIN) 1 KRUI LAMPUNG BARAT TAHUN PELAJARAN 2011/2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KEMAMPUAN MENULIS SURAT PRIBADI SISWA KELAS VI MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI (MIN) 1 KRUI LAMPUNG BARAT TAHUN PELAJARAN 2011/2012"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

Adi Rahman

ABSTRAK

KEMAMPUAN MENULIS SURAT PRIBADI SISWA KELAS VI MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI (MIN) 1 KRUI LAMPUNG BARAT

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh Adi Rahman

Masalah yang penulis bahas dalam penelitian ini adalah kemampuan menulis surat pribadi siswa kelas VI Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Krui, Lampung Barat, tahun pelajaran 2011/2012. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan menulis surat pribadi.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VI Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Krui, Lampung Barat, tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 69 siswa dan tersebar di dalam dua kelas. Sampel diambil 50% dari populasi sehingga sampel berjumlah 35 siswa yang diambil secara acak. Data kemampuan diambil melalui tes tertulis berupa tugas menulis surat pribadi. Siswa ditugaskan menulis surat pribadi dengan ketentuan yang telah ditentukan oleh penulis dalam waktu 60 menit.

(2)

Adi Rahman

(3)

KEMAMPUAN MENULIS SURAT PRIBADI SISWA KELAS VI MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI (MIN) 1 KRUI LAMPUNG BARAT

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

(Skripsi)

Oleh ADI RAHMAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(4)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Dra. Ni Nyoman Wetty S., M.Pd. ...

Sekretaris : Eka Sofia Agustina, S.Pd., M.Pd ...

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. Iqbal Hilal, M.Pd. ...

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. H. Bujang Rahman, M.Si. NIP 19600315 198503 1 002

(5)

PERSEMBAHAN

Dengan penuh rasa syukur dan bahagia atas segala rahmat yang telah diberikan Allah Subhanahu Wata’ala, penulis persembahkan karya tulis ini kepada:

1. ayahanda tercinta Abdul Hannan (Alm) dan ibunda tersayang Nurhaya atas segala limpahan kasih sayang, doa, dorongan, semangat, motivasi, dan pengor-banan yang tidak mungkin terbalaskan;

2. kakak-kakakku tercinta, Nurlina, S.E., Nani Sumarni, Amri Rahman, Maida Yanti yang telah memberikan doa, motivasi, dan kasih sayang tiada henti; 3. keluarga besarku, atas motivasi yang telah diberikan dan doa yang terus

ter-ucap untuk keberhasilanku;

(6)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Sukaraja pada 3 Februari 1989. Penulis anak kelima dari pasangan Abdul Hannan (Alm) dan Nurhaya.

Penulis menyelesaikan jenjang pendidikan di Madrasah Ibtidayah Negeri (MIN) 1 Krui, Laampung Barat pada tahun 2002, Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Pesisir Tengah, Krui, Lampung Barat pada tahun 2005, dan Sekolah Menengah Negeri 1 Pesisir Tengah, Krui, Lampung Barat pada tahun 2008.

Tahun 2008, penulis diterima menjadi mahasiswa pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung melalui Penelusuran Kemampuan Akademik dan Bakat (PKAB).

(7)

MOTO

Janganlah nikmati kemalasanmu. Sesuatu akan hilang

karena kemalasan. Keberhasilan tidak tercapai tanpa

kesungguhan dan tekad yang kuat. Cita-cita merupakan

mahkota hati dan motivasi dalam hidup.

(Dr. Aidah Al-Qorni)

Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu,

sesungguhnya Allah SWT beserta orang-orang yang

sabar.

(8)

SANWACANA

Penulis bersyukur kepada Allah Subhana Wata’ala yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Kemampuan Menulis Surat Pribadi Siswa Kelas VI Madrasah

Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Krui, Lampung Barat, Tahun Pelajaran 2011/2012”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung.

Penulis telah banyak menerima bantuan, dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak dalam proses penyelesaian skripsi ini, oleh karena itu sebagai wujud rasa hormat sudah selayaknya penulis menyampaikan terimakasih kepada pihak-pihak berikut.

1. Dra. Ni Nyoman Wetty S., M.Pd., pembimbing 1, yang tak henti-hentinya memberikan dorongan, saran, dan bimbingan demi kesempurnaan penulisan skripsi ini.

2. Eka Sofia Agustina, S.Pd., M.Pd., pembimbing II, yang membantu memberikan pengarahan, semangat, dan saran-saran dari penyusunan skripsi ini.

(9)

4. Drs. Iqbal Hilal. M.Pd., penguji bukan pembimbing, yang telah memberikan saran, bimbingan, dan masukan kepada penulis.

5. Drs. Kahfie Nazarruddin. M. Hum., Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah, FKIP Universitas Lampung.

6. Dr. Muhammad Fuad, M.Hum., Ketua Jurusan Bahasa dan Seni, FKIP Universitas Lampung, dan pembimbing akademik yang telah memberikan bimbingan, nasihat, dan motivasinya kepada penulis.

7. Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si., Dekan FKIP Universitas Lampung.

8. Bapak dan Ibu dosen FKIP Universitas Lampung yang telah membekali penulis dengan ilmu pengetahuan selama menjalani masa perkuliahan.

9. Bapak dan Ibu staf administrasi Jurusan Bahasa dan Seni Universitas Lampung yang telah membantu dan melayani urusan administrasi perkuliahan.

10. Hi. Syakirin. MH, S.Pd., M.Pd.I., Kepala Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Krui, Lampung Barat, yang telah memberikan izin kepada penulis untuk mengadakan penelitian.

11. Kedua orangtuaku, Ayahanda Abdul Hannan (Alm), dan Ibunda Nurhaya yang telah membesarkan, mendidik, membimbing, serta memberikan cinta dan kasih sayang dengan penuh kesabaran. Terimakasih untuk setiap doa yang terucap serta semua dukungan.

12. Kakak-kakakku, Nurlina, S.E., Nani Sumarni, Amri Rahman, dan Maida Yanti untuk doa, kasih sayang, dan motivasinya.

(10)

14. Seseorang yang telah hadir dan menyejukkan hati penulis. Terima kasih atas setiap waktu dan perhatian yang selalu senantiasa diberikan.

15. Teman-teman SMP, terutama Andika Rizka, Okta Purnama, Fani Pratama, Rico Ariesta Putra, dan Candra Kirana semoga persahabatan kita tidak akan terputus selamanya.

16. Sahabat-sahabat SMA, terutama Redho Adha, S.IP., Redy Sapitra, A.Md.Kep., Nuzulla Kurniawati Pradike, A.Md.AK dan Risa Afriana, S.Pd atas kebersamaan, perhatian, dan doanya.

17. Metha Yulanda, S.Pd., Muhammad Makmun Algani, Rendi Deswantoni, Andre Setyawan, M.Burhannudin Robbani, Alif Yunanda, Hendry Gunawan, Rima Dwi Gustianita, S. Pd., Ika Puspita Apriani, S.Pd., Yinda Dwi Gustiara, S.Pd., dan Mohammad Ridwan, S.Pd. atas kebersamaan dan dukunganya. 18. Sepirna Juwita Patria, Silvia Damayanti, Esi Pitriani, dan Chelistya Eryesma

Anwar atas kebersamaan dan keceriannya.

19. Rekan-rekan seperjuangan angkatan 2008, terimakasih untuk kebersamaan, bantuan, dan kerjasamanya yang tidak mungkin penulis sampaikan satu per satu.

20. Kakak tingkat 2005-2007 dan adik tingkat 2009-2012, semuanya terima kasih atas kebersamaanya.

(11)

22. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam kelancaran penyusunan skripsi ini.

Semoga Allah Subhana Waata’ala. membalas semua kebaikan dan pengorbanan bapak, ibu, kakak, serta teman-teman. Penulis berharap skripsi ini bermanfaat untuk kemajuan pendidikan khususnya pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

Bandarlampung, Januari 2013 Penulis

(12)
(13)

3.5 Teknik Analisis Data ... 31

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Akhadiah, Sabarti, dkk. 1988. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia

Jakarta: Erlangga.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Chaer, Abdul. 1997. Sosiolinguistik Perkenalan Awal.Jakarta. Rineka Cipta. Dewi, Ika Puspita. 2006. Kemampuan Menulis Surat Dinas Siswa Kelas VIII SMP

Negeri 1 Way Jepara Lampung Timur Tahun Pelajaran 2005/2006.

Skripsi Mahasiswa FKIP, Unila. Bandarlampung: FKIP Unila. Depdiknas. 2001. Pedoman Umum Ejaan Bahasa yang Disempurnakan dan

Pedoman Umum Pembentukan Istilah. Bandung: Yrama Widya. Depdiknas. 2004. Materi Pelatihan Terintegrasi Bahasa Indonesia. Jakarta:

Depdiknas.

Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Djuharie, Setiawan, dkk. 2009. Surat-Menyurat Serbaguna. Bandung: Yrama

Widya.

Finoza, Lamuddin. 1993. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Diksi Insan Mulia.

Hasnun, Anwar. 2006. Pedoman Menulis. Yogyakarta: Andi Yogyakrta.

Keraf, Gorys. 2010. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Margono. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Marjo. 2000. Surat-Surat Lengkap. Jakarta: Setia Kawan.

Mustakim. 1994. Membina Kemampuan Berbahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

(15)

Nazir, Mohammad. 2009. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Nurgiyantoro, Burhan. 2011. Penilaian Pembelajaran Bahasa. Yogjakarta: BPFE Yogyakarta.

Nurhadi. 1995. Tata Bahasa Pendidikan. Semarang: IKIP Semarang Press. Putrayasa, Ida Bagus. 2010. Kalimat Efektif (Diksi, Struktur, dan Logika).

Bandung: PT. Refika Aditama

Semi, Atar. 1992. Terampil Menulis Surat. Bandung: Titian Ilmu.

Soedjito dan Solchan. 2003. Surat-Menyurat Resmi Bahasa Indonesia. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Suparno, dkk. 2003. Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Universitas Terbuka, Departemen Pendidikan Nasional.

Tarigan, Hendry Guntur. 1994. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Universitas Lampung. 2008. Format Penulisan Karya Ilmiah. Bandarlampung: Universitas Lampung.

(16)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Contoh Surat Pribadi yang Ditujukan Kepada Teman ... 56

2. Instrumen Tes Kemampuan Menulis Surat Pribadi ... 57

3. Silabus Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas IV... 58

4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)... 59

5. Tabel Daftar Skor Silang Kemampuan Menulis Surat Pribadi Siswa Kelas VI Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Krui Lampung Barat Tahun Pelajaran 2011/2012... 62

6. Tabel Skor Kemampuan Menulis Surat Pribadi Aspek Penulisan Tempat, Tanggal, dan Tahun Pembuatan Surat ... 64

7. Tabel Skor Kemampuan Menulis Surat Pribadi Aspek Penulisan Alamat yang Dituju ... 66

8. Tabel Skor Kemampuan Menulis Surat Pribadi Aspek Penulisan Salam pembuka ... 68

9. Tabel Skor Kemampuan Menulis Surat Pribadi Aspek Penulisan Isi Surat ... 70

10. Tabel Skor Kemampuan Menulis Surat Pribadi Aspek Penulisan Salam Penutup ... 72

11. Tabel Skor Kemampuan Menulis Surat Pribadi Aspek Penulisan Tanda Tangan dan Nama Terang ... 74

(17)

13. Sampel 8 Hasil Kemampuan Menulis Surat Pribadi Siswa Kelas VI Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Krui Lampung Barat

Tahun Pelajaran 2011/2012 ... 77

14. Sampel 10 Hasil Kemampuan Menulis Surat Pribadi Siswa Kelas VI Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Krui Lampung Barat Tahun Pelajaran 2011/2012 ... 78

15. Sampel 22 Hasil Kemampuan Menulis Surat Pribadi Siswa Kelas VI Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Krui Lampung Barat Tahun Pelajaran 2011/2012 ... 79

16. Sampel 29 Hasil Kemampuan Menulis Surat Pribadi Siswa Kelas VI Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Krui Lampung Barat Tahun Pelajaran 2011/2012 ... 80

17. Gambar Pengambilan Data di Kelas VI A... 81

18. Gambar Pengambilan Data di Kelas VI B... 82

17. Surat Penelitian Pendahuluan ... 83

18. Surat Izin Penelitian... 84

19. Surat Keterangan... 85

(18)

SURAT PERNYATAAN

Sebagai civitas akademik Universitas Lampung, saya yang bertanda tangan di bawah ini:

NPM : 0813041001 nama : Adi Rahman

judul skripsi : Kemampuan Menulis Surat Pribadi Siswa Kelas VI Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Krui

Lampung Barat Tahun Pelajaran 2011/2012 program studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dengan ini menyatakan bahwa:

1. karya tulis ini bukan saduran/terjemahan, murni gagasan, rumusan dan pe-laksanan penelitian/implementasi saya sendiri, tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan pembimbing akademik dan narasumber di organisasi tempat riset;

2. dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang dan dicantumkan dalam daftar pustaka;

3. saya menyerahkan hak milik atas karya tulis ini kepada Universitas Lampung, dan oleh karenanya Universitas Lampung berhak melakukan pengelolaan atas karya tulis ini sesuai dengan norma hukum dan etika yang berlaku; dan

4. pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh karena karya tulis ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma yang berlaku di Universitas Lampung.

Bandarlampung, Januari 2013 Yang membuat pernyataan,

(19)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang harus diajarkan di sekolah dasar. Bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang dihasilkan dari alat ucap (artikulasi) yang bersifat konvensional (melalui kesepakatan) yang dipakai sebagai alat komunikasi untuk melahirkan perasaan dan pikiran. Selain itu, bahasa juga merupakan alat komunikasi dengan sesama manusia. Sementara bahasa Indonesia merupakan alat komunikasi yang menjadi salah satu ciri khas bangsa Indonesia dan digunakan sebagai bahasa nasional. Hal ini yang merupakan salah satu sebab mengapa bahasa Indonesia harus diajarkan pada semua jenjang pen-didikan, terutama di sekolah dasar karena merupakan dasar dari semua pem-belajaran. Semua orang menyadari bahwa interaksi dan segala macam kegiatan dalam masyarakat akan lumpuh tanpa bahasa. Mengingat pentingnya bahasa seba-gai alat komunikasi, maka dalam proses pembelajaran berbahasa juga harus di-arahkan pada tercapainya keterampilan berkomunikasi, baik secara lisan maupun tertulis.

(20)

2

menyimak, berbicara, dan membaca. Hal ini pula yang menyebabkan keterampilan menulis merupakan keterampilan berbahasa yang dianggap paling sulit.

Keterampilan menulis itu sulit, tetapi peranannya dalam kehidupan manusia sangat penting dalam masyarakat sepanjang zaman. Kegiatan menulis dapat dite-mukan dalam aktivitas manusia setiap hari, seperti menulis buku, laporan, surat, artikel, dan sebagainya.

Dapat dikatakan, bahwa kehidupan manusia hampir tidak bisa dipisahkan dari ke-giatan menulis. Bahkan, Tarigan (1994:44) mengungkapkan bahwa indikasi kema-juan suatu bangsa dapat dilihat dari maju tidaknya komunikasi tulis bangsa itu.

Pembelajaran menulis ini merupakan salah satu pembelajaran yang sangat penting diajarkan sejak dini. Tanpa memiliki kemampuan menulis yang memadai sejak di-ni anak sekolah dasar akan mengalami kesulitan belajar pada masa selanjutnya.

Pembelajaran menulis di sekolah dasar dilaksanakan sejak kelas I sampai dengan kelas VI. Kegiatan menulis tidak dapat terlepas dari kegiatan bahasa lainnya se-perti kegiatan membaca, menyimak dan berbicara. Pelaksanaan pembelajaran me-nulis di sekolah dasar terutama di kelas I, II dan III tidak dapat dipisahkan dengan pelajaran membaca permulaan, walaupun membaca dan menulis merupakan dua kemampuan yang berbeda. Menulis bersifat produktif sedangkan membaca ber-sifat reseptif.

(21)

ke-3

mampuan menulisnya dalam bentuk yang lebih beragam. Jenis tulisan yang bisa dikembangkan pada kegiatan menulis lanjutan ini adalah menulis pantun, puisi, surat, dan prosa.

Melalui kegiatan menulis siswa dapat mengekspresikan pikiran dan perasaannya. Begitupun dalam hal ketika menulis surat, siswa mampu mengekspresikan pikirannya dan mengolah perbendaharaan kata yang dimiliki sedemikian rupa sehingga orang yang membaca isi surat tersebut dapat memahami maksud yang disampaikan si penulis.

Kemampuan menulis surat pernah diteliti oleh Ika Puspita Dewi (2006) dengan judul Kemampuan Menulis Surat Dinas Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Way Jepara Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2005/2006. Kesimpulan dari penelitian tersebut memperlihatkan bahwa kemampuan siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Way Jepara dalam menulis surat dinas adalah sebesar 75,15% atau tergolong baik. Pada penelitian Ika Puspita Dewi, subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Way Jepara. Sementara itu, penulis ingin meneliti kemampuan siswa dalam ranah menulis surat pribadi, karena penelitian ini masih jarang dilakukan untuk melihat kemampuan siswa dalam menulis surat pribadi yang ditujukan kepada teman. Untuk subjeknya penulis melakukan penelitian pada siswa kelas VI Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Krui, Lampung Barat guna melihat tingkat kemampuan siswa dalam menulis surat pribadi.

(22)

4

penggunaan ejaan (huruf kapital, tanda titik, tanda koma, dll) yang terdapat dalam silabus kelas IV. Pembelajaran ini memang dilakukan di kelas IV, tetapi penulis ingin mengetahui tingkat kemampuan siswa di kelas VI dalam menulis surat pribadi tingkat lanjut untuk melihat tingkat kemampuan siswa dalam menulis surat pribadi. Dalam kegiatan ini, siswa dituntut mampu menulis surat pribadi secara baik dan benar dengan memperhatikan unsur kelengkapan bagian surat pribadi, penggunaan bahasa serta ejaan. Meskipun isi dan bahasa dari surat pribadi bersifat kekeluargaan, namun hal tersebut tidak boleh dikesampingkan, karena demi keefektifan dalam menulis surat pribadi dan memudahkan penerima surat untuk memahami isi surat tersebut.

Dalam skripsi ini penulis ingin melihat kemampuan siswa menulis surat pribadi, dan memfokuskan penulisan surat pribadi yang ditujukan kepada teman. Oleh karena itu, penulis melakukan penelitian terhadap siswa di kelas VI Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Krui, Lampung Barat dalam pembelajaran menulis lanjutan yakni menulis surat pribadi yang ditujukan pada teman.

(23)

5

menulis, sehingga para siswa mampu memiliki modal yang cukup baik dalam melakukan kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan menulis, termasuk menulis surat pribadi.

Dari uraian di atas, penulis ingin mengetahui bagaimanakah tingkat kemampuan menulis surat pribadi siswa kelas VI. Khususnya siswa di kelas VI Madrasah Ibti-daiyah Negeri (MIN) 1 Krui, Lampung Barat karena itu penulis melakukan penelitian tentang kemampuan menulis surat pribadi khususnya surat yang di-tuliskan untuk teman pada siswa kelas VI Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Krui, Lampung Barat, Tahun Pelajaran 2011/2012.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “bagaimanakah kemampuan menulis surat pribadi pada siswa kelas VI Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Krui, Lampung Barat, tahun pelajaran 2011/2012”

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kemampuan menulis surat pribadi siswa kelas VI Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Krui, Lampung Barat, tahun pelajaran 2011/2012.

1.4Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat berguna.

(24)

6

a. siswa mengenai kemampuan menulis surat pribadi siswa kelas VI Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Krui, Lampung Barat, Tahun Pelajaran 2011/2012.

b. guru Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) mengenai kemampuan menulis surat pribadi siswa kelas VI Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Krui, Lampung Barat, Tahun Pelajaran 2011/2012.

2. Secara teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya teori yang berkaitan dengan keterampilan menulis khususnya keterampilan menulis surat pribadi.

1.5Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah :

1. subjek penelitian ini adalah siswa kelas VI Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Krui, Lampung Barat, tahun pelajaran 2011/2012.

2. objek penelitian ini adalah kelengkapan unsur surat pribadi dan informasi yang dibutuhkan, serta penggunaan bahasa yang diungkapkan siswa dalam menulis surat pribadi.

3. tempat penelitian ini adalah di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Krui, Lampung Barat.

(25)

7

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Menulis

Menulis adalah kegiatan mengungkapkan gagasan secara tertulis. Orang yang me-lakukan kegiatan ini dinamakan penulis dan hasil kegiatannya berupa tulisan. Tulisan itu dibuat untuk dibaca orang lain agar gagasan yang ingin disampaikan penulis dapat dipahami oleh pembaca. Dengan kata lain, penulis menuangkan gagasan lewat kegiatan menulis dan pembaca menampung gagasan itu dengan cara membaca (Wiyanto, 2004:1).

Suparno (2003 :13) menjelaskan menulis ialah suatu kegiatan penyampaikan pesan (komunikasi) dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya. Pesan adalah isi atau muatan yang terkandung dalam suatu tulisan. Tulisan merupakan sebuah simbol atau lambang bahasa yang dapat dilihat dan disepakati pemakainya. Dengan demikian, dalam komunikasi paling tidak terdapat empat unsur yang terlibat. Penulis sebagai penyampaikan pesan, pesan atau isi tulisan, saluran atau media berupa tulisan dan pembaca sabagai penerima.

(26)

ka-8

rena menulis bukan hanya melukiskan lambang-lambang grafis semata. Dengan demikian, pesan yang disampaikan penulis melalui tulisannya akan mudah di-pahami oleh pembaca (Akhadiah dkk, 1988:2).

Sementara itu, Menulis merupakan suatu proses penuangan ide atau gagasan da-lam bentuk paparan bahasa tulis berupa rangkaian simbol-simbol bahasa (huruf), Baradja (dalam Nurhadi 1995:42) menjelaskan ada lima tahapan menulis, yaitu : a. mencontoh, pembelajar menulis sesuai contoh.

b. reproduksi, pembelajar menulis tanpa ada model.

c. rekombinasi atau transformasi, pembelajar mulai berlatih menggabungkan ka-limat-kalimat yang pada mulanya berdiri sendiri menjadi gabungan beberapa kalimat.

d. menulis terpimpin, pembelajar mulai berkenalan dengan penulisan alinea. e. menulis, pembelajar mulai menulis bebas untuk mengungkapkan ide dalam

bentuk tulisan yang sebenarnya. Misalnya menulis laporan, makalah, surat, maupun berita.

(27)

pem-9

baca mampu memahami maksud tulisannya dengan cara membaca deretan simbol atau lambang bahasa yang dituliskan.

2.2 Surat

Dalam hidup bermasyarakat, manusia akan bergaul dengan sesamanya. Pergaulan tersebut tentunya dilandasi suatu komunikasi, baik secara lisan maupun tulisan. Komunikasi lisan ini terjadi apabila penutur atau pemberi informasi berhadapan atau bersemuka dengan mitra tutur atau penerima informasi secara lisan. Sebalik-nya, komunikasi tulis terjadi jika penutur dan penerima tutur tidak bersemuka, tetapi berkomunikasi menggunakan media, misalnya lewat surat.

Mustakim (1994:160) mengemukakan bahwa dalam kehidupan yang penuh ke-sibukan dan serba cepat, suatu komunikasi tidak selalu dapat dilakukan secara lisan, dalam hal ini jika tidak dilakukan secara lisan komunikasi itu tentu dilakukan secara tertulis. Salah satu sarana komunikasi tertulis yang umum dikenal adalah surat dalam hal ini, surat dapat dipandang sebagai salah satu jenis alat atau sarana komunikasi tertulis.

2.2.1 Pengertian Surat

(28)

10

Marjo (2000:15) berpendapat surat adalah alat komunikasi tertulis, atau sarana un-tuk menyampaikan pernyataan maupun informasi secara tertulis dari pihak satu kepada pihak yang lain. Informasi tersebut bisa berupa pemberitahuan, pernya-taan, pertanyaan, perminpernya-taan, laporan, pemikiran, sanggahan. Surat merupakan suatu sarana komunikasi tertulis untuk menyampaikan informasi, pernyataan atau pesan kepada pihak lain yang mempunyai keperluan kegiatan dengan bentuk tertentu (Djuharie dkk, 2000:11).

Semi (1992:1) menjelaskan bahwa surat merupakan sarana untuk menyampaikan informasi dari pihak yang satu kepihak yang lain. Dengan demikian, surat mem-bawa informasi, pernyataan, atau pesan yang diharapkan informasi itu akan ter-sampaikan kepada yang dituju oleh penulis surat. Apabila ditinjau dari sifat isi-nya, surat adalah jenis karangan paparan, sebab pengirim surat mengemukakan maksud dan tujuan, menjelaskan apa yang dipikirkannya dan dirasakan melalui surat. Berbeda halnya jika dari seseorang kepada seseorang atau dari lembaga ke lembaga. Apabila ditinjau dari fungsinya, surat merupakan sarana komunikasi tertulis. Komunikasi tersebut dapat berupa pengumuman, pemberitahuan, kete-rangan, dan sebagainya.

(29)

11

2.2.2 Fungsi Surat

Surat sebagai sarana komunikasi, mempunyai beberapa fungsi. Menurut Marjo (200:15) fungsi surat yang aktif dalam kehidupan masyarakat sehari-hari adalah sebagai berikut :

a. sebagai wakil atau duta si pengirim surat.

Surat berperan sebagai pembawa misi dan pesan-pesan yang mewakili si pe-nulis. Karena sifatnya sebagai duta atau wakil, surat harus ditulis dengan teliti, praktis, sistematis, dan seobjektif mungkin.

b. sebagai bahan bukti hitam di atas putih yang mempunyai kekuatan hukum. Contohnya kuintansi, bukti tanda terima, surat perjanjian, dan lain-lain yang dapat dijadikan bahan bukti sebagaimana yang biasa dilakukan dalam dunia bisnis (perniagaan).

c. referensi dalam merencanakan atau menindaklanjuti suatu aktivitas surat. Surat yang diarsipkan merupakan sumber data yang diperlukan dalam pe-rencanaan dan penindaklanjutan suatu aktivitas atau program.

d. alat pengingat.

Sesuatu yang terlupakan dalam kegiatan masa lalu dapat dilihat dan ditinjau kembali.

e. alat untuk memperpendek jarak, penghemat tenaga, dan waktu.

Sesuatu yang harus dikunjungi bila tidak begitu penting dapat dihubungi deng-an memakai surat saja.

f. bukti sejarah dan kegiatan suatu organisasi atau badan usaha.

(30)

12

melalui surat sebagai sumbernya. Surat yang disimpan sebagai arsip atau do-kumen dapat digunakan sebagai bahan bukti historis di masa yang akan datang. g. jaminan keamanan.

Sebagai pengantar dalam melakukan aktivitas yang dilakukan dengan me-nyertakan surat keterangan dari pihak tertentu, misalnya surat jalan yang dikeluarkan polisi.

h. alat promosi pihak pengirim.

Selain sebagai wakil dari si pengirim, surat merupakan gambaran diri dari pe-ngirim tersebut. Seperti surat lamaran pekerjaan, si pepe-ngirim akan menyertakan riwayat hidup, pendidikan, maupun pengalamannya.

Berdasarkan fungsi surat di atas, fungsi utama surat adalah sebagai sarana komu-nikasi. Surat sebagai sarana komunikasi, mempunyai kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh alat komunikasi yang lain. Berkomunikasi melalui surat-surat akan lebih praktis dan murah. Di samping itu, surat dapat memuat informasi yang tak terbatas dan pembaca dapat membaca berulang-ulang apabila belum jelas in-formasinya.

2.2.3 Bentuk Surat

Menarik atau tidaknya sebuah surat kadang-kadang ditentukan oleh bentuk mau-pun format surat. Menurut Mustakim (1994: 167), format surat adalah bentuk dan ukuran serta tata letak atau posisi bagian-bagian surat, seperti penempatan tang-gal, alamat surat, salam pembuka, dan salam penutup.

(31)

13

(1) lurus penuh; (2) lurus; (3) setengah lurus; (4) resmi Indonesia lama; (5) resmi Indonesia baru. Senada dengan pendapat tersebut, Marjo (2000:60) membagi ben-tuk-bentuk surat sebagai berikut.

1. Full Block Style (Bentuk lurus penuh)

2.Block Style (Bentuk lurus)

3. SemiBlock Style (Bentuk setengah lurus) 4. SquareBlock Style (Bentuk persegi) 5. Simple Style (Bentuk sederhana) 6. Special Paragraph (Bentuk lekuk)

7. Indentited Style ( Bentuk resmi dinas pemerintah) 8. Official Style (Bentuk resmi dinas pemerintah) 9. American Style (Bentuk surat model Amerika)

10. British Style (Bentuk surat model Inggris, Business Letter) 11. British Style (Bentuk surat model Inggris, Personal Letter) 12. Bentuk surat dinas yang lengkap bagian-bagiannya.

(32)

14

Format Setengah Lurus (semi block style)

Format itulah yang dianjurkan untuk digunakan dalam surat-menyurat Indonesia. Walaupun bentuk surat itu untuk surat resmi dapat pula digunakan untuk surat pribadi, karena surat pribadi dengan surat resmi sebenarnya hanya dibedakan pada bagian: kepala surat, nomor, lampiran, hal, dan pada tembusan surat. Contoh surat pribadi dapat dilihat pada lampiran 1.

(Tempat, tanggal, tahun pembuatan surat) (Alamat yang dituju)

(Salam pembuka)

(Paragraf pembuka)

_______________________________________________________________ (Paragraf isi)

___________________________________________________________ (Paragraf penutup)

_______________________________________________________

(Salam penutup)

(33)

15

Pemilihan format setengah lurus ini didasarkan pada prinsip efektivitas. Faktor kemudahan dalam bentuk setengah lurus ini dapat dilihat dari segi penulisan ba-gian-bagian surat bentuk setengah lurus ini lebih mudah bila dibandingkan dengan bentuk bertekuk. Penulisan alamat di sebelah kiri lebih leluasa dibandingkan di se-belah kanan karena kemungkinan pemenggalan bagian kalimat tidak terjadi. Dilihat dari faktor kehematan, penulisan surat setengah lurus lebih efektif dan hemat dari bentuk lurus, karena pada bagian surat sebelah kiri dan kanan tidak terlihat ko-song. Faktor keserasian tampak pada susunan letak bagian-bagian surat setengah lurus karena pemanfaatan bagian kiri dan kanan surat sudah sesuai dan tampak rapi.

2.2.4 Jenis Surat

Mustakim (1994:162) menjelaskan beberapa jenis surat, yaitu sebagai berikut. a. Berdasarkan kepentingan isi surat, dapat dibedakan atas tiga jenis berikut,

yakni: (1) surat pribadi, (2) surat dinas, (3) surat niaga.

b. Berdasarkan kerahasiaan isinya, surat mempunyai empat jenis, yaitu: (1) surat sangat rahasia, (2) surat rahasia, (3) surat konfidensional, (3) surat biasa.

c. Berdasarkan tujuannya, surat dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu: (1) surat lamaran, (2) surat panggilan, (3) surat undangan, (4) surat keterangan, (5) surat peringatan, (6) surat penuntutan, (7) surat pengantar/jalan, (8) surat pe-mesanan, (9) surat penawaran, (10) surat komfirmasi, (11) surat penagihan, dsb.

(34)

16

e. Berdasarkan wigati (urgently)-nya, surat terdiri atas: (1) surat tercatat, (2) surat kilat, (3) surat kilat khusus.

Sementara Soedjito dan Solchan (2004:14) mengklasifikasikan beberapa jenis surat bergantung pada dasar tinjauannya, yaitu sebagai berikut.

a. Berdasarkan isinya, yaitu: (1) surat pribadi, (2) surat dinas, (3) surat niaga. b. Berdasarkan keamanan isinya, yaitu : (1) surat sangat rahasia, (2) surat rahasia,

(3) surat terbatas, (4) surat biasa.

c. Berdasarkan derajat penyelesaianya, yaitu : (1) surat sangat segera, (2) surat segera, (3) surat biasa.

d. Berdasarkan jumlah penerimanya, yaitu (1) surat edaran, (2) pengumuman, (3) surat biasa.

Pada landasan teori ini peneliti hanya menekankan pada tujuan isi surat, yakni tentang surat pribadi, karena surat pribadi inilah yang menjadi bahan kajian pe-nelitian penulis.

2.2.5 Tahap Penulisan Surat

Menurut Mustakim (1999:165) agar surat yang disusun itu tampak menarik, efektif, dan mudah dipahami, maka perlu langkah-langkah penyusunan surat se-bagai berikut.

a. Sebelum menulis surat perlu dirumuskan lebih dahulu permasalahan yang akan disampaikan.

b. Permasalahan itu disusun menurut urutan yang telah ditetapkan, kemudian diuraikan secara sistematis.

(35)

17

d. Setiap persoalan hendaknya disusun dalam sebuah paragraf. e. Jika dianggap telah lengkap baru ditulis rapi.

f. Sebelum ditandatangani perlu diteliti kembali.

2.3 Surat Pribadi

Surat-menyurat pribadi timbul dalam pergaulan hidup sehari-hari dan terjadi dalam komunikasi antara anak dan orang tua, antarkerabat, antarsejawat dan an-tarteman. Pengertian surat pribadi adalah surat yang dibuat oleh seseorang yang isinya menyangkut kepentingan pribadi (Mustakim 1994:163).

Soedjito dan Solchan (1999:4) mengartikan surat pribadi ialah surat yang berisi masalah pribadi, yang ditujukan kepada keluarga, teman, atau kenalan. Sementara itu, Hasnun (2006:151) menjelaskan bahwa surat pribadi lebih bersifat bebas dan memiliki ragam bahasa yang kekeluargaan.

Berdasarkan beberapa pengertian tersebut, penulis menyimpulkan bahwa surat pribadi adalah surat yang ditulis oleh perseorangan yang bersifat pribadi dan di-tujukan kepada orang lain dengan penggunaan bahasa yang bersifat kekeluargaan.

2.3.1 Bagian-Bagian Surat Pribadi

(36)

18

Bagian-bagian surat pribadi terdiri atas: tempat, tanggal, tahun pembuatan surat; alamat yang dituju; salam pembuka; isi surat; salam penutup; tanda tangan dan nama terang. Penulisan bagian-bagian surat akan dijelaskan sebagai berikut. a. Tempat, tanggal, dan tahun pembuatan surat.

Tempat pembuatan surat perlu dicantumkan. Maksudnya agar si penerima surat mengetahui bahwa surat tersebut dibuat di desa, kelurahan, atau kota/ka-bupaten secara jelas. Demikian juga halnya tanggal dan tahun pembuatan surat sangat perlu, karena untuk mengetahui secara pasti kapan surat itu dituliskan. Misalnya kita membuat surat saat kita berada di Bandarlampung. Setelah penulisan tempat di beri tanda koma untuk menjelaskan antara tempat dan tanggal, tahun pembuatan surat tersebut.

Contoh : Bandarlampung, 22 Maret 2012 b. Alamat yang dituju

Penulis surat atau pengirim surat harus mencantumkan alamat yang dituju, sehingga jelas arah alamat yang dituju meliputi kata sapaan, nama, dan alamat kota.

Contoh : Buat Sobatku Ahmad di Kota Makasar c. Salam Pembuka

Etika memulai surat pribadi ibarat kita datang bertamu di rumah teman atau di rumah guru, atau ketika pulang sekolah sebelum masuk rumah memberikan salam terlebih dahulu. Dalam salam pembuka bisa dengan menggunakan

(37)

19

d. Isi Surat

Isi surat berkaitan erat dengan tujuan surat. Tidak ada surat tanpa tujuan meski-pun bersifat pribadi. Misalnya surat pemberitahuan tentang keluarga yang sa-kit, berbeda dengan surat pemberitahuan mau ujian atau berlibur di rumah teman. Panjang pendeknya isi surat tidak dibatasi, sesuai dengan keperluan. Terpenting etika dan rasa hormat kepada orang yang dikirimi surat harus dijaga. Isi surat pribadi terdiri atas paragraf pembuka, paragraf isi, dan paragraf penutup. Paragraf pembuka surat pribadi biasanya diawali dengan menanyakan kabar, contoh “Hai Rudi, apa kabarmu? Semoga kamu sehat selalu”. Paragraf isi surat berisi tentang maksud atau tujuan yang ingin disampaikan kepada penerima surat, contoh ketika seorang teman yang ingin berkunjung untuk berlibur, isi surat tersebut dapat berupa “Rudi, aku ingin mengabarkan kalau Aku dan keluargaku berencana untuk liburan ke Yogya pada liburan sekolah

nanti. Aku berharap kamu bisa meluangkan waktumu untuk menemaniku

berlibur, dan mengajakku jalan-jalan. Aku sangat ingin mengenal tentang

kebudayaan yang ada di Yogya”. Paragraf penutup surat pribadi biasanya berisi tentang pengharapan dari penulis surat, contoh “Demikian surat dari ku,

jangan lupa di balas yaa”.

e. Salam Penutup

Dalam menulis salam penutup bisa menggunakan salam apa saja yang ter-penting salam penutup tersebut harus sesuai dengan usia orang yang dikirimi surat dan hubungan penulis dengan orang tersebut. Salam penutup bisa berupa

(38)

20

f. Tanda Tangan dan Nama Terang

Surat, meskipun surat pribadi yang ditujukan kepada keluarga atau sahabat ter-tentu, perlu mencantumkan nama terang dan ditandatangani. Hal ini penting di-lakukan karena menyangkut etika, di samping bukti dan agar diketahui oleh penerima surat.

2.3.2 Bahasa Surat Pribadi

(39)

21

komunikatif; (4) menarik, bahasa yang digunakan lebih akrab, karena mungkin muncul bahasa yang hanya dipahami oleh kedua belah pihak; (5) tidak formal, bahasanya yang digunakan tidak terikat pada aturan-aturan yang baku sehingga penggunaan bahasanya bebas; (6) riang penuh semangat, biasanya bahasa surat pribadi memiliki bahasa yang menyenangkan, karena menceritakan pengalaman-pengalaman yang baru.

Penggunaan bahasa surat pribadi termasuk dalam ragam bahasa tulis takbaku karena bahasa yang digunakan dalam situasi tidak resmi atau diluar kedinasan sehingga bahasa surat pribadi pun tidak memiliki syarat khusus, karena bahasa yang digunakan dalam surat pribadi termasuk dalam ragam bahasa akrab.

Dalam surat pribadi bahasa yang digunakan merupakan bahasa sehari-hari yang memiliki kejelasan bahasa yang si penulis dan pembaca saling memahami bahasa tersebut, sehingga penggunaan kata yang baik dan ketepatan penggunaan ejaan harus tetap diperhatikan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Ketepatan ejaan terbatas pada ejaan yang sering digunakan dalam surat menyurat dalam bahasa Indonesia seperti yang dikemukakan Marjo (2001: 95).

1. Pemilihan kata dalam surat pribadi

(40)

22

maupun pembaca sudah ada saling pengertian dan memiliki pengetahuan yang sama.

2. Pemakaian ejaan

Berikut penjabaran tentang ejaan dalam menulis surat. 1) Pemakaian huruf kapital

Huruf kapital umumnya dipakai sebagai berikut.

(a) Huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan dan keagamaan yang diikuti dengan nama orang.

Contohnya : Mahaputra Suyanto, Haji Syarif, Sultan Agung.

(b) Huruf pertama nama jabatan dan pangkat atau pengganti nama orang tertentu, nama instansi atau nama tempat.

Contohnya : Perdana Menteri Mahathir Mohammad, Marsekal Madya Priyono,

(c) Huruf pertama nama orang.

Contohnya : Muhammad Taufan, Ali Sadikin, Andreas. (d) Huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bangsa. Contohnya : suku Dayak, bangsa Jepang, Bahasa Inggris.

(e) Huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari besar/raya. Contohnya : tahun Hijriah, bulan Maret, hari Lebaran, hari Natal. (f) Huruf pertama peristiwa sejarah.

Contohnya : Perang Diponegoro, Proklamasi Kemerdeka Indonesia. (g) Huruf pertama geografi.

(41)

23

(h) Huruf pertama nama buku, majalah, surat kabar, tabloid, judul karangan, kecuali kata di, ke, dari, dan, yang, untuk, yang tidak terletak di depan. Contohnya : Saya membeli majalah Kartini untuk istri saya.

Saya berlangganan surat kabar Kompas.

(i)Huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaaan. Contohnya : Ir (insinyur), Prof. (profesor), Ny. (nyonya), Sdr. (saudara) (j) Huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan yang dipakai dalam

penyapaan atau pengacuan.

Contohnya : “Kapan Budi kemari, Bu?” tanya Ani. . (k) Huruf pertama kata ganti Anda.

Contohnya : Semuanya terserah Anda. Bagaimana keadaan Anda? 2) Penggunaan Tanda Baca

(a) Tanda Titik

Di sini hanya membahas tentang penggunaan tanda titik yang khusus berkaitan dengan surat menyurat.

(1) Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik

yang menunjukan waktu.

Contoh : 2.37.40 jam artinya 2 jam, 37 menit, 40 detik. 0.15.30am artinya 15 menit, 30 detik.

(2) Tanda titik tidak dipakai apada akhir judul, sub judul, kepala karangan, tabel dan sejenisnya.

(42)

24

(3) Tanda titik tidak dipakai di belakang alamat pengirim dan tanggal surat, nama dan alamat penerima surat.

Contohnya : Jalan Sawunggiling No. 51 Bojonegoro Yth. Sdr. Anton

Jalan Sunter Hijau Blok B/II-Sunter Jakarta

(b) Tanda Koma

Dalam surat menyurat, tanda koma hanya dipakai :

(1) Di antara nama dan alamat, bagian-bagian alamat, tempat dan tanggal, nama tempat, dan wilayah atau negara yang ditulis secara berurutan.

Contohnya : Surat ini dialamatkan kepada Pemimpin Redaksi Majalah Kartini, Jalan Garuda No. 82 N, Jakarta Pusat. (2) Di depan angka persepuluh atau diantara rupiah dan sen yang

dinyatakan dengan angka. Contohnya : 25,7 m

15,5 kg Rp 12, 50

(3) Di antara nama orang dan gelar akademik yang mengi-kutinya dengan tujuan untuk membedakan dari singkatan nama diri, keluarga/marga.

(43)

25

(c) Tanda Titik Dua

Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan keterangan.

Contoh : Tempat : Ruang Hijau

2.3.3 Surat yang Efektif

Surat selain menjadi wakil penulis atau pengirimnya, surat sebagai sarana komu-nikasi juga harus dapat menyampaikan informasi secara tepat sesuai dengan mak-sud yang dikehendaki oleh penulis. Kalimat efektif merupakan suatu jenis kalimat yang dapat memberikan efek tertentu dalam komunikasi. Efek yang dimaksud dalam hal ini adalah kejelasan informasi (Mustakim. 1994:85). Oleh karena itu, ada beberapa ketentuan yang harus diperhatikan penulis dalam menulis surat, seperti berikut ini.

a. Surat hendaknya ditulis dalam bentuk dan isi yang menarik serta disususn secara sistematis sesuai aturan yang berlaku dalam penyusunan surat. Untuk itu, penulis surat sebaiknya mempunyai pengetahuan dasar surat-menyurat, dan memiliki keterampilan tentang teknik penyusunan surat.

b. Surat hendaknya disusun secara sederhana dan tidak terlalu panjang karena surat yang panjang dan bertele-tele akan menjemukan pembacanya. Oleh ka-rena itu, penulis surat perlu memahami prinsip-prinsip dasar komposisi dan mampu menerapkanya dengan baik. Selain itu, ia juga dituntut memiliki kemampuan bernalar dengan baik dan memahami masalah-masalah yang men-jadi topik atau pokok persoalan surat.

(44)

26

surat dikatakan jelas jika maksud surat itu mudah ditangkap dan unsur-unsur-nya pun diunsur-unsur-nyatakan secara tegas. Kemudian, surat dikatakan lugas jika bahasa yang digunakan langsung mengungkapkan pokok persoalan yang ingin disam-paikan. Untuk itu, penyusun konsep surat harus mempunyai wawasan dan ke-mampuan berbahasa Indonesia dengan baik dan benar serta mampu mem-pergunakan secara tepat.

d. Surat hendaknya mencerminkan sikap yang adab dan sopan. Artinya, per-nyataan yang digunakan sopan dan simpatik serta tidak menyinggung perasaan penerima surat. Oleh karen itu, penggunaan kata-kata yang bermakna negatif sebaiknya dihindari.

e. Surat hendaknya bersih dan rapi. Untuk itu, kertas yang digunakan harus bersih dan tidak terdapat banyak coretan sehingga nyaman untuk dibaca.

2.4 Kemampuan Menulis Surat Pribadi

Kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan, dan kekuatan (Depdiknas, 2008:869). Menulis adalah suatu kegiatan penyampaian pesan (komunikasi) deng-an menggunakdeng-an bahasa tulis sebagai alat atau medideng-anya (Suparno, 2002:13). Sedangkan Surat pribadi ialah surat yang berisi masalah pribadi, yang ditujukan kepada keluarga, teman atau kenalan (Soedjito dan Solchan, 1999:4).

(45)

27

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pa-da masa sekarang (Nazir, 2009: 54). Sementara itu menurut Nawawi (1996:73) metode deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki, dengan menggambarkan, atau melukiskan keadaan objek penelitain pa-da saat sekarang, berpa-dasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana apa-danya dengan cara mengumpulkan data, menyusun data, menganalisis, dan menginter-pretasikanya. Hal yang hendak dideskripsikan ialah kemampuan menulis surat pribadi siswa kelas VI Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Krui, Lampung Barat, tahun pelajaran 2011/2012 yang ditujukan kepada teman.

3.2 Populasi Penelitian

(46)

28

3.3 Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti oleh peneliti (Arikunto, 2002:109). Dalam penentuan sampel ini, penulis menggunakan Teknik Pro-posional atau pengambilan data dengan proporsi yang disesuaikan yakni 50% dari jumlah masing-masing kelas, sehingga sampel berjumlah kurang lebih 35 orang. Berikut ini tabel perhitungan sampel dari jumlah siswa.

Tabel 3.1 Jumlah Siswa Kelas VI Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Krui Lampung Barat Tahun Pelajaran 2011/2012 dan Sampel Penelitian

No. Kelas Jumlah

Pengambilan sampel untuk masing-masing kelas dilakukan secara acak dengan undian. Langkah-langkah penyampelan dengan teknik undian adalah sebagai berikut.

1. Membuat semua nama subjek penelitian yang menjadi populasi penelitian dan memberikan kode urut masing subjek penelitian dari masing-masing kelas.

2. Memberikan kode nomor urut yang ditulis dan digulung rapi.

(47)

29

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data pada penelitian ini adalah tek-nik tes. Jenis tes yang digunakan berupa tugas menulis surat pribadi dengan alokasi waktu 60 menit. Siswa diminta untuk membuat surat pribadi dengan memperhatikan kelengkapan dan ketepatan informasi isi surat untuk masing-masing unsur surat serta penggunaan ejaannya.

Tabel 3.2 Indikator Menulis Surat Pribadi

No Indikator Deskriptor Skor Skor

Informasi tempat, tanggal, dan tahun pembuatan surat ditulis secara lengkap dan tidak terdapat kesalahan ejaan.

4

4 Informasi tempat, tanggal, dan tahun

pembuatan surat ditulis lengkap, namun terdapat kesalahan ejaan.

3

Informasi tempat, tanggal, dan tahun pembuatan surat ditulis kurang lengkap, yakni kurangnya informasi yang ditulis-kan.

2

Informasi tempat, tanggal, dan tahun pembuatan surat tidak dituliskan. 1

2. Alamat yang dituju

Informasi alamat yang dituju lengkap, meliputi kata sapaan, nama, dan alamat, serta tidak terdapat kesalahan ejaan.

4

4 Informasi alamat yang dituju lengkap

(48)

30

Informasi alamat yang dituju kurang lengkap, meliputi dari kata sapaan, nama, ataupun alamat.

2

Informasi alamat yang dituju tidak

dituliskan. 1

3. Salam pembuka

Menuliskan salam pembuka dan tidak terdapat kesalahan ejaan. 3

3 Menuliskan salam pembuka namun

ter-dapat kesalahan ejaan. 2

Tidak menuliskan salam pembuka. 1

4. Isi surat Informasi paragraf pembuka surat, paragraf isi surat, dan paragraf penutup surat ditulis lengkap, jelas, sesuai tujuan surat, dan tidak terdapat kesalahan ejaan.

5

5 Informasi paragraf pembuka surat,

paragraf isi surat, dan paragraf penutup surat ditulis lengkap, jelas, sesuai tujuan surat, namun terdapat kesalahan ejaan sebanyak 1-5 kesalahan.

4

Informasi paragraf pembuka surat, paragraf isi surat, dan paragraf penutup surat ditulis kurang lengkap, namun sesuai dengan tujuan surat, serta terdapat kesalahan ejaan sebanyak 6-10 kesalahan.

(49)

31

Informasi paragraf pembuka surat, paragraf isi surat, dan paragraf penutup surat ditulis kurang lengkap, kurang sesuai dengan tujuan surat, serta terdapat kesalahan ejaan sebanyak 11-15 kesalah-an.

2

Informasi paragraf pembuka surat, paragraf isi surat, paragraf penutup surat

tidak dituliskan. 1

5. Salam penutup

Menuliskan salam penutup dan tidak terdapat kesalahan ejaan. 3

3 Menuliskan salam penutup namun

ter-dapat kesalahan ejaan. 2

Tidak menuliskan salam penutup. 1

6. Tanda

Tidak menuliskan tanda tangan dan nama

terang. 1

Jumlah 22

3.5 Teknik Analisis Data

(50)

32

1. Membaca dan menskor hasil tes menulis surat pribadi siswa berdasarkan indikator.

2. Memberi skor setiap siswa sesuai dengan indikator penilaian kemampuan menulis surat pribadi.

3. Menentukan persentase penilaian per aspek dengan rumus sebagai berikut.

Keterangan :

X = Skor rata-rata

X = Jumlah skor hasil kemampuan menulis surat pribadi N = Jumlah skor maksimal

4. Menentukan tingkat kemampuan siswa berdasarkan tolok ukur penilaian. Tabel 3.3 Tolok Ukur Penilaian Kemampuan Menulis Surat Pribadi

Persentase Penguasaan Tingkat Kemampuan

85% - 100% Baik Sekali

75% - 84% Baik

60% - 74% Cukup

40% - 59% Kurang

0 - 39% Kurang Baik

(Nurgiantoro, 2001:399)

%

100

N

(51)

51

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data pada bab IV, dapat disimpulkan bahwa secara umum tingkat kemampuan menulis surat pribadi siswa kelas VI Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Krui, Lampung Barat, tahun pelajaran 2011/2012 dapat dikategorikan baik dengan persentase 76%.

Skor rata-rata kemampuan siswa kelas VI Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Krui, Lampung Barat, tahun pelajaran 2011/2012 dalam menulis surat pribadi untuk masing-masing aspek adalah sebagai berikut. Kemampuan siswa menulis surat pribadi dari aspek penulisan tempat, tanggal, dan tahun pembuatan surat dikategorikan baik dengan persentase 83%; aspek penulisan alamat yang dituju dikategorikan baik dengan persentase 76%; aspek penulisan salam pembuka dikategorikan cukup dengan persentase 73%; aspek penulisan isi surat dikategori-kan cukup dengan persentase 71%; aspek penulisan salam penutup dikategorikan

(52)

52

5.2Saran

Gambar

Tabel 3.1 Jumlah Siswa Kelas VI Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Krui
Tabel 3.2 Indikator Menulis Surat Pribadi
Tabel 3.3 Tolok Ukur Penilaian Kemampuan Menulis Surat Pribadi

Referensi

Dokumen terkait