• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI PELAYANAN UNTUK MENINGKATKAN JUMLAH PELANGGAN DI CV. MIKI TOUR SOLO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STRATEGI PELAYANAN UNTUK MENINGKATKAN JUMLAH PELANGGAN DI CV. MIKI TOUR SOLO"

Copied!
78
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI PELAYANAN UNTUK MENINGKATKAN

JUMLAH PELANGGAN DI CV. MIKI TOUR SOLO

LAPORAN TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperolah gelar Ahli Madya pada Program Studi Diploma III Usaha Perjalanan Wisata

Yosi Putri Septiani C9405133

FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(2)

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

Judul Laporan Tugas Akhir STRATEGI PELAYANAN UNTUK

MENINGKATKAN JUMLAH

PELANGGAN DI MIKI TOUR AND TRAVEL SOLO

Nama Mahasiswa : Yosi Putri Septiani

NIM : C9405133

MENYETUJUI

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

(3)

LEMBAR PENGESAHAN DEWAN PENGUJI

Judul Laporan Tugas Akhir : STRATEGI PELAYANAN UNTUK MENINGKATKAN JUMLAH

PELANGGAN DI MIKI TOUR AND TRAVEL SOLO

Nama Mahasiswa : Yosi Putri Septiani

NIM : C9405133

Tanggal Ujian :

DITERIMA DAN DISETUJUI OLEH PANITIA PENGUJI TUGAS AKHIR DIPLOMA III USAHA PERJALANAN WISATA

FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA

Dra. Isnaeni W Wardani, M.Pd. (………...) Ketua Penguji

Insiwi Febriani, SS. (………...)

Sekretaris Penguji

Drs. Tundjung Wahadi Sutirto, M,Si (………...) Penguji Utama

Drs. Wisnu Kretarto (………...)

Penguji Pembantu

Surakarta, Dekan

(4)

MOTTO

(5)

PERSEMBAHAN

Tugas Akhir ini saya persembahkan untuk:

(6)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas berkat dan rahmatNya, Penulis mampu menyelesaikan penyusunan tugas akhir ini. Tugas akhir ini disusun sebagai syarat mencapai gelar ahli madya pada program diploma tiga Usaha Perjalanan Wisata Universitas Sebelas Maret Surakarta. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu tersusunnya tugas akhir ini, antara lain :

1. Bapak Drs. Sudarno, M.A selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah berkenan memberikan kesempatan untuk menyelesaikan tugas akhir ini.

2. Bapak Drs. Suharyana, M.pd selaku Ketua Program Diploma III Usaha Perjalanan Wisata Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberi petunjuk dan saran-saran serta pengarahan yang sangat berharga sehingga selesainya penulisan Tugas akhir ini.

3. Bapak Drs. Tundjung Wahadi Sutirto, M.Si sebagai Dosen Pembimbing I yang dengan sabar memberikan petunjuk dan saran-saran serta pengarahan yang sangat berharga sehingga selesainya penulisan Tugas akhir ini.

4. Bapak Drs. Wisnu Kretarto sebagai Dosen Pembimbing II yang selama proses penyusunan Tugas Akhir ini, telah berkenan memberikan saran dan kritiknya. 5. Ibu Dra. Hj. Isnaini WW, M.pd selaku Pembimbing Akademik yang dengan

sabar memberi petunjuk dan pengarahan selama ini

(7)

7. Lab.Tour DIII Usaha Perjalanan Wisata Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta.

8. Teman-temanku semua, khususnya Mas Hedonal, Utut, Gebby, Rosiana, Iin, Wulan, Sesil, Jeki, dan Tutik yang telah membantu dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini. Terima kasih atas kasih sayang, perhatian, dukungan, dan persahabatan kita.

9. Bapak,Ibu, dan kakak yang selalu mendukung dan membantu. Terima kasih atas segalanya.

10.Drs. Suharto, M.Si selaku pimpinan Miki Tours dan segenap karyawan Miki Tours Solo yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk meneliti dan mencari data-data guna melengkapi Tugas Akhir ini.

11.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penulisan Tugas Akhir ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan Tugas Akhir masih belum sempurna, oleh karena itu semua kekurangan, kritik, dan saran dari pembaca akan diterima dengan senang hati demi penyempurnaan tulisan ini.

Penulis berharap semoga Laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat.

Surakarta, Juli 2005

(8)

ABSTRAK

Yosi Putri Septiani, C9405133, 2008. Strategi Pelayanan Untuk Meningkatkan Jumlah Pelanggan di Miki Tour and Travel Solo. Program Studi Diploma III Usaha Perjalanan Wisata Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Laporan tugas akhir ini mengkaji tentang pengaruh strategi pelayanan dalam peningkatkan jumlah pelanggan. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab persoalan yang dipertanyakan dalam penelitian ini, yaitu mengetahui bagaimana sejarah berdirinya Miki Tours Solo, sejauh mana strategi pelayanan yang sudah diterapkan, dan bagaimana Miki Tours menjalin hubungan dengan para stake holder.

Penulisan Laporan ini disajikan secara deskriptif kualitatif untuk memperoleh gambaran berbagai infomasi yang berhubungan dengan strategi pelayanan untuk meningkatkan jumlah pelanggan. Metode pengumpulan data menggunakan studi dokumen, wawancara, observasi dan studi pustaka. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara kualitatif dan disajikan secara deskriptif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa CV.Miki Tour didirikan oleh seseorang yang telah berpengalaman memimpin suatu Biro Perjalanan Wisata. Agar dapat memberikan kualitas pelayanan yang baik, pimpinan CV.Miki Tour

(9)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

PERSETUJUAN ... ii

PENGESAHAN ... iii

MOTTO ... iv

PERSEMBAHAN... v

KATA PENGANTAR ... vi

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI... ix

DAFTAR TABEL... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN... xiii

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat ... 4

E. Metode Penelitian ... 5

F. Studi Pustaka... 8

G. Sistematika Penulisan ... 23

(10)

B. Fasilitas yang ada di Miki Tour Solo ... 26

C. Susunan Organisasi ... 27

D. Tata Kerja Miki Tour Solo... 31

E. Komposisi Karyawan ... 32

F. Pelayanan Biro Pelayanan Wisata... 33

G. Kegiatan Dari Anggota Miki Tour... 36

H. Visi dan Misi CV. Miki Tour... 36

BAB III. STRATEGI PELAYANAN UNTUK MENINGKATKAN JUMLAH PELANGGAN DI CV. MIKI TOUR SOLO A. Strategi CV. Miki Tour dalam menjalankan usaha Pariwisata ... 38

B. Strategi CV. Miki Tour dalam meningkatkan pelayanan kepada konsumen untuk menambah jumlah pelanggan 44 BAB IV. PEMBENTUKAN JARINGAN KERJA, PROMOSI DAN PEMASARAN A. Pembentukan Jaringan Kerja ... 51

B. Promosi dan Pemasaran ... 54

C. Kasus dan Cara Penyelesaiannya ... 61

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 63

B. Saran... 64

DAFTAR PUSTAKA ... 65

(11)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Komposisi Karyawan Miki Tours Solo Menurut Jenis

(12)

DAFTAR GAMBAR

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Surat Tanda Izin Usaha ... 69

Lampiran 2. Surat Keterangan Terdaftar ... 70

Lampiran 3. Surat Keputusan Keanggotaan DPC ASITA Surakarta ... 71

Lampiran 4. Foto-Foto... 72

Lampiran 5. Daftar anggota ASITA ... 74

Lampiran 6. Denah Kantor Miki Tours Nonongan Solo ... 77

Lampiran 7. Peta Kota Solo... 78

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

(14)

Pengembangan pariwisata sebagai suatu industri sangat mendapatkan perhatian pemerintah. Di samping untuk meningkatkan devisa negara juga meningkatkan kesempatan kerja, di samping masih banyak manfaat yang lain. Seperti bidang ekonomi, sosial dan budaya.

Industri pariwisata merupakan peluang yang tidak dapat dilepaskan begitu saja. Pariwisata tumbuh menjadi industri yang sangat menguntungkan dan mempunyai prospek yang sangat cerah di kemudian hari bagi sebuah pembangunan nasional. Pariwisata pada hakekatnya berhubungan dengan barang-barang dan pelayanan jasa-jasa yang menyajikan kelegaan, kenyamanan juga kesenangan kepada para wisatawan. Semakin besar para wisatawan merasa senang di tempat wisata maka kemungkinan akan semakin lama para wisatawan tinggal atau mereka akan datang lagi, oleh karena itu semua pihak yang terlibat dalam proses kepariwisataan harus berusaha untuk memberikan mutu pelayanan yang terbaik.

(15)

Biro perjalanan wisata menduduki posisi yang penting dalam industri pariwisata, karena mereka mempersiapkan jalur hubungan dengan pelanggan. Kegiatan pada biro perjalanan wisata hakekatnya adalah bertumpu pada kepercayaan karena calon pengguna jasa biasanya membayar terlebih dahulu dengan harapan akan memperoleh pelayanan yang memuaskan. Saat ini sudah ada banyak sekali BPW yang ada di kota Solo. Salah satu contohnya adalah

CV.Miki Tour. Untuk meningkatkan pelayanan kepada pengguna jasa atau wisatawan serta mengembangkan dunia pariwisata di Indonesia dan di kota Solo pada khususnya, maka antara biro perjalanan harus menjalin kerjasama yang baik. BPW adalah salah satu komponen kepariwisataan yang merupakan motor penggerak dalam industri pariwisata. Sehubungan dengan hal itu maka dalam pengembangan pariwisata di perlukan peran aktif biro perjalanan wisata guna menarik sebanyak mungkin wisatawan untuk datang berkunjung ke Indonesia. Biro perjalanan wisata memiliki kegiatan diantaranya : 1). Menjual tiket karcis, sarana angkutan dan lain-lain, 2). Penyediaan fasilitas semua mobil untuk wisata, 3). Penyelenggaraan pemanduan wisata (guiding) dan

your education, 4). Menjual dan menyusun paket wisata dalam Negara umum atas permintaan, 5). Mengadakan pemesanan sarana wisata, 6). Mengukur dokumen perjalanan sesuai peraturan yang berlaku, 7). Menyelenggarakan dan menjual pelayanan wisata, 8). Menyusun dan menjual ticket wisata (package tour)

(16)

wisatawan. Sehingga nantinya akan meningkatkan jumlah wisatawan yang akan memakai biro-biro perjalanan. Dengan kata lain jumlah kunjungan wisatawan akan meningkat disertai dengan meningkatnya pelayanan.

B. Perumusan Masalah

CV.Miki Tour Solo dalam memberikan pelayanan memiliki banyak bagian yang ditangani. Di sini ada beberapa pokok masalah yang akan dijadikan acuan penulis dalam melakukan penelitian serta bertujuan agar tulisan dan ruang lingkup penelitian uraiannya terbatas dan terarah pada hal-hal yang akan diteliti. Adapun pokok masalah tersebut adalah :

1. Bagaimana sejarah berdirinya CV.Miki Tour sebagai Biro Perjalanan Wisata (BPW)?

2. Bagaimana kualitas pelayanan jasa di CV.Miki Tour?

3. Bagaimana CV.Miki Tour melakukan hubungan kerjasama dengan pemangku kepentingan (stake holder)?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian dilaksanakan dengan tujuan agar dapat memberikan manfaat yang sesuai dengan apa yang dikehendaki. Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui bagaimana Miki Tours saat awal-awal berdiri.

(17)

3. Mengetahui bagaimana bentuk kerja sama yang dijalankan Miki Tours

dengan Stake holder.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

1. Mengetahui bagaimana awal berdirinya CV.Miki Tour sebagai Biro Perjalanan Wisata di Solo

2. Mengetahui bagaimana pelayanan jasa yang baik dalam usaha biro perjalanan wisata untuk meningkatkan jumlah wisatawan atau pelanggan. 3. Mengetahui bagaimana CV.Miki Tours menjalin kerjasama dengan

pemangku kepentingan yang lain.

E. Metode Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian yang dipilih yaitu CV Miki Tour Solo tepatnya berada di Jl. Yos Sudarso 17 Solo, Telp (0271) 665352, fax (0271) 7071848. Penelitian ditekankan pada strategi pelayanan untuk meningkatkan jumlah pelanggan. Perusahaan ini beroperasi dari hari Senin sampai dengan Minggu. Adapun alasan dipilihnya CV.Miki Tour karena merupakan salah satu biro perjalanan wisata yang dapat dipercaya dalam pelayanannya.

(18)

Pengumpulan data dilaksanakan dengan studi pustaka, observasi dan wawancara. Metode observasi dan wawancara sering digunakan secara bersamaan.

a. Observasi

Pengumpulan data dengan jalan melakukan observasi secara langsung pada obyek yang diteliti, penulis melibatkan diri dan ikut berpartisipasi di perusahaan dalam melayani setiap konsumen. Mengamati perilaku karyawan dalam bekerja dan memberikan pelayanan kepada konsumen atau tamu, dan interaksi seorang karyawan dengan karyawan lain, interaksi seorang karyawan dengan atasan, serta interaksi karyawan dengan konsumen atau tamu. Pengamatan ini merupakan pengamatan yang objektif, yaitu hanya mencatat apa yang sesungguhnya menampak sebagai gejala.

b. Wawancara

Teknik wawancara ini dilakukan dengan struktur yang tidak ketat dan semi formal agar keterangan yang diperoleh dari informasi memiliki kedalaman dan keluar rasa nyaman, sehingga mampu memperoleh informasi yang sebenarnya.

(19)

catatan-catatan yang mengandung daftar-daftar dari pokok pertanyaan yang akan ditanyakan (Koentjaraningrat, 1983:144)

Dalam penelitian ini penulis menggunakan Purposive Sampling

dimana penulis cenderung memilih informan yang dianggap tahu dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data yang mantap dan mengetahui masalahnya secara mendalam. Dengan demikian, sifat pengambilan sampel ini dapat dikatakan berbentuk “criterion based sampling”.

Selain itu penulis juga menggunakan teknik pengambilan sample secara Snowball sampling dimana penulis pertama-tama adalah datang pada orang yang lebih tahu yang kemudian dijadikan “Key informan” kemudian setelah dirasa cukup maka orang tersebut menunjuk pada orang yang lebih dari tahu demikian seterusnya. Sampai jumlah sampel telah cukup representatif dan dirasa telah mendapatkan kebulatan analisa seperti yang dikehendaki oleh peneliti (H.B. Sutopo, 1988)

Informan yang di wawancarai adalah :

1. Director and Manager : Drs. Suharto, M.Si 2. Supervisor Department : Arti Junaidi

3. Accounting Department : Niluh Putu Setyawati

c. Dokumen

(20)

1. Arsip : surat tanda izin usaha, surat perjanjian notaris, surat keputusan keanggotaan DPC ASITA Surakarta, surat keterangan terdaftar.

2. Laporan tahunan : data penjualan tiket

d. Analisis Data

Setelah seluruh data yang dibutuhkan dalam penelitian dikumpulkan, maka kemudian dilakukan analisis data. Adapun data yang dimaksud adalah data yang terdapat di CV. Miki Tour. Data yang di dapat berdasarkan survey dan pengamatan penulis selama on the job training di CV. Miki Tour, dari tamu-tamu yang datang dapat dilihat volume pasar dan data lokal sebagai pelengkap.

F. Studi Pustaka

1. Strategi

Pengertian dan Konsep Strategi

(21)

selalu memenangan perang. Strategi juga bisa diartikan sebagai suatu rencana untuk pembagian dan penggunaan kekuatan militer dan material pada daerah-daerah tertentu untuk mencapai tujuan tertentu. Strategi militer didasarkan pada pemahaman akan kekuatan dan penempatan posisi lawan, karakteristik fisik medan perang, kekuatan dan karakter sumber daya yang tersedia, sikap orang-orang yang menempati teritorial tertntu, serta antisipasi terhadap setiap perubahan yang mungkin terjadi.

Konsep strategi militer seringkali diadaptasi dan diterapkan dalam dunia bisnis, misalnya konsep Sun Tzu, dan Carl von Clausewitz. Dalam konteks bisnis, strategi menggambarkan arah bisnis yang mengikuti lingkungan yang dipilih dan merupakan pedoman untuk mengalokasikan sumber daya dan usaha suatu organisasi. Setiap organisasi membutuhkan strategi manakala menghadapi situasi berikut (Jain, 1990):

1. Sumber daya yang dimiliki terbatas

2. Ada ketidakpastian mengenai kekuatan bersaing organisasi 3. Komitmen terhadap sumber daya tidak dapat diubah lagi

4. Keputusan-keputusan harus dikoordinasikan antar bagian sepanjang waktu 5. Ada ketidakpastian mengenai pengendalian inisiatif

Menurut Stoner, Freeman, dan Gilbert Jr. (1995) konsep strategi dapat didefinisikan berdasarkan dua perspektif yang berbeda, yaitu (1) dari perspektif apa yang suatu organisasi ingin lakukan (intends to do), dan (2) dari perspektif apa yang organisasi akhirnya lakukan (eventually does).

(22)

mengimplementasikan misinya. Makna yang terkandung dari strategi ini adalah bahwa para manajer memainkan peranan yang aktif, sadar dan rasional dalam merumuskan strategi organisasi. Dalam lingkungan yang turbulen dan selalu mengalami perubahan, pandangan ini lebih banyak diterapkan.

Sedangkan berdasarkan perspektif kedua, strategi didefinisikan sebagai pola tanggapan atau respon organisasi terhadap lingkungannya sepanjang waktu. Pada definisi ini, setiap organisasi pasti memiliki strategi, meskipun strategi tersebut tidak pernah dirumuskan secara eksplisit. Pandangan ini diterapkan bagi para manajer yang bersifat reaktif, yaitu hanya menanggapi dan menyesuaikan diri terhadap lingkungan secara pasif manakala dibutuhkan.

Pernyataan strategi secara eksplisit merupakan kunci keberhasilan dalam menghadapi perubahan lingkungan bisnis. Strategi memberikan kesatuan arah bagi semua anggota organisasi. Bila konsep strategi tidak jelas, maka keputusan yang diambil akan bersifat subyektif atau berdasarkan intuisi belaka dan mengabaikan keputusan yang lain.

Dalam suatu perusahaan terdapat tiga level strategi, yaitu level korporasi, level unit bisnis atau lini bisnis, dan level fungsional (Hayes dan Wheelwright, 1984 dalam Stoner, Freeman, dan Gilber Jr, 1995)

Strategi Level Korporasi

(23)

masing-masing bisnis ? Bagaimana mengalokasikan sumber daya yang ada untuk mencapai sasaran-sasaran tersebut? Dalam mengembangkan sasaran level korporasi, setiap perusahaan perlu menentukan salah satu dari beberapa alternatif berikut.

1. Kedudukan dalam pasar 2. Inovasi

3. Produktivitas

4. Sumber daya fisik dan finansial 5. Profitabilitas

6. Prestasi dan pengembangan manajerial 7. Prestasi dan sikap karyawan

8. Tanggung jawab sosial

Contoh strategi yang termasuk dalam kategori ini adalah Matriks BCG (Boston Consulting Group) dan Matrixs Generasl Electric.1)

(24)

1)

Sumber : Hayes and Wheelwright dalam Stoner, Freeman and Gilbert Jr. (1995).

Management, 6th ed. Englewood Cliffs, N.J: Prentice-Hall International, Inc., p.271.

Strategi Level Unit Bisnis

Strategi level unit bisnis lebih diarahkan pada pengelolaan kegiatan dan operasi suatu bisnis tertentu. Pada dasarnya strategi level unit bisnis berupaya menentukan pendekatan yang sebaiknya digunakan oleh suatu bisnis terhadap pasarnya dan bagaimana melaksanakan pendekatan tersebut dengan memanfaatkan sumber daya yang ada dan dalam kondisi pasar tertentu. Pertanyaan-pertanyaan pokok dalam strategi ini antara lain: Bagaimana bisnis perusahaan bersaing dalam pasarnya? Produk atau jasa apa yang harus ditawarkan? Pelanggan sasaran mana yang ingin dilayani? Bagaimana mendistribusikan sumber daya dalam bisnis tersebut? Salah satu contoh strategi level unit bisnis adalah model yang dikemukakan oleh Porter (1980), di mana ada tiga strategi generik yang dapat dipilih, yaitu diferensiasi, fokus, dan cost leadership.

Strategi Level Fungsional

(25)

Strategi fungsional umumnya lebih terperinci dan memiliki jangka waktu yang lebih pendek daripada strategi organisasi. Tujuan pengembangan strategi fungsional adalah untuk mengkomunikasikan tujuan jangka pendek, menentukan tindakan-tindakan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan jangka pendek, dan untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pencapaian tujuan tersebut. Strategi fungsional perlu dikoordinasikan satu sama lain untuk menghindari terjadinya konflik kepentingan dalam organisasi. Sebagai contoh konflik yang kerapkali terjadi, pemasaran berkeinginan untuk memberikan fasilitas kredit sebesar mungkin kepada semua pelanggan, namun departemen keuangan menghendaki kredit yang diberikan dibatasi karena bisa menimbulkan biaya pengumpulan piutang yang besar.

Pandangan tradisional menempatkan pemasaran sebagai salah satu anggota tubuh (baca: fungsi manajemen) perusahaan Dalam era globalisasi dan liberalisasi perdagangan, hal itu perlu dikaji ulang atau menurut istilahnya Kartajaya (1996) diredifinisi. Pemasaran kini harus dijadikan sebagai jiwa, sehingga setiap orang dalam perusahaan adalah pemasar. Dengan demikian, pemasaran bukan hanya monopoli fungsi pemasaran, tetapi menjiwai setiap orang dalam mengambil keputusan. Berkenaan dengan hal itu, maka fokus buku ini ditujukan pada pembahasan berbagai macam strategi pemasaran yang diharapkan dapat membantu dalam meningkatkan daya saing perusahaan untuk menghadpai era globalisasi dan liberalisasi.

(26)

Persaingan (competition) adalah suatu proses social dimana individu atau kelompok-kelompok manusia bersaing, mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan yang pada suatu masa tertentu menjadi pusat perhatian umum (baik perseorangan maupun kelompok manusia) dengan cara menarik perhatian publik atau dengan mempertajam prasangka yang telah ada, tanpa mempergunakan ancaman atau kekerasan (Soerjono Soekanto, 2000:107)

3. Pelayanan (service)

Perilaku merupakan suatu fungsi dari interaksi antara individu dengan lingkungannya, perilaku seseorang tidak hanya ditentukan oleh dirinya sendiri melainkan sampai seberapa jauh interaksi antara dirinya dengan lingkungannya (Miftah Thoha, 1982:186). Perilaku merupakan tindakan atau sikap subyektif yang mempunyai orientasi pada perilaku individu yang lainnya. Perilaku sosial dapat ditetapkan dengan berbagai cara (Soerjono Soekanto, 1985:46)

a. Sebagai tindakan rasional dan berorientasi terhadap suatu tujuan.

b. Sebagai kepercayaan secara sadar yang tidak tergantung pada suatu motif tertentu dan diukur dengan patokan tertentu.

c. Sebagai suatu yang bersifat afektif atau emosional, yang merupakan hasil konfigurasi khusus perasaan pribadi.

d. Sebagai perilaku tradisional yang telah menjadi adat istiadat.

(27)

1996:16). Kebutuhan-kebutuhan tersebut tersebut meliputi kebutuhan phisik, kebutuhan sosial, dan kebutuhan psikologis (Agus Sulastiyono, 2002:41)

Endar Sugiarto menyatakan pelayanan adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan orang lain (konsumen, pelanggan, tamu, klien, pasien, penumpang dan lain-lain) yang tingkat pemuasannya hanya dapat dirasakan oleh orang yang melayani maupun yang dilayani.

Perilaku pelayanan karyawan adalah tindakan individu (karyawan) untuk memenuhi kebutuhan orang lain (tamu atau konsumen). Pelayanan optimal akan memberikan kepuasan kapada orang lain tersebut. Tolok ukur pelayanan yang baik melalui pemenuhan kebutuhan-kebutuhan dan keinginan-keinginan tamu. Penilaian kualitas pelayanan ditentukan oleh tamu sebagai pemakai jasa pelayanan tersebut.

James A.Fitzsimmons dan Mona J.Fitzsimmons menjelaskan konsumen akan menilai kualitas pelayanan yang diterima melalui lima prinsip dimensi pelayanan sebagai tolok ukurnya, yaitu:

1. Reliabilitas (reability), adalah kemampuan untuk memberikan secara tepat dan benar jenis pelayanan yang telah dijanjikan kepada tamu.

2. Responsif (responsiveness), yaitu kesadaran atau keinginan untuk cepat bertindak membantu tamu dan memberikan pelayanan yang tepat waktu. 3. Kepastian/jaminan (assurance), adalah pengetahuan dan kesopan santunan

(28)

4. Empati (empathy) memberikan perhatian individu tamu secara khusus. Dimensi emphaty ini memiliki cirri-ciri: kemauan untuk melakukan pendekatan, memberikan perlindungan dan usaha untuk mengerti keinginan, kebutuhan dan perasaan tamu.

5. Nyata (tangibles), yaitu sesuatu yang nampak atau yang nyata, yaitu penampilan para pegawai, dan fasilitas-fasilitas fisik, lainnya seperti peralatan dan perlengkapan yang menunjang pelaksanaan pelayanan. (james A.Fitzsimmons dan Mona Fitzsimmons dalam Agus Sulastiyono,2002:35-36)

Unsur-unsur di lima prinsip dimensi kualitas pelayanan bergantung pada perilaku atau kualitas manusia, serta tingkat ketrampilan atau keahlian yang dimiliki oleh setiap individu yang terlibat dalam pelaksanaan pelayanan tersebut.

Dimensi pelayanan reliabilitas (reability) dari karyawan dapat dilihat dari kesesuaian pelaksanaan pekerjaannya (pelayanannya) dengan rencana yang telah dibuat perusahaannya. Selain itu, karyawan mempunyai kepedulian terhadap permasalahan yang sedang dihadapi konsumen dan sejak awal memang ahli dalam menyampaikan pelayanan kepada konsumen serta melaksanakan pekerjaannya dengan tepat waktu sesuai janji yang diberikan kepada konsumen.

Sedangkan dimensi responsive (responsiveness) dari karyawan adalah karyawan memberikan informasi yang jelas kepada konsumen dan memberikan pelayanan kepada konsumen secara cepat dan tepat serta sungguh-sungguh membantu konsumen serta memilki waktu untuk menanggapi permintaan konsumen dengan cepat.

(29)

sabar dalam menghadapi konsumen sehingga konsumen merasa aman. Selain itu, lingkungan kerja dan pimpinan perusahaan mendukung tugas karyawannya.

Kemudian, dimensi pelayanan empati (empathy) dari karyawan terlihat ketika karyawan memiliki perhatian kepada konsumen dan kepentingannya, dan dia memahami kebutuhan konsumen serta berusaha menyesuaikan jam kerjanya dengan kesibukan konsumen.

Sedang dimensi pelayanan nyata (tangibles) terlihat dari kemutakhiran peralatan dan tekhnologi yang dimiliki dan kondisi sarana yang baik serta keselarasan fasilitas fisik yang dimiliki dengan jenis jasa yang diberikan. Selain itu, penampilan karyawan yang rapi dan bersih juga termasuk dalam dimensi pelayanan ini (Ibnu Syamsi dalam Bernadette Dian Nugraheni, 2005: 15-18) 4. Pelanggan

Pelanggan adalah pengguna barang dan jasa secara terus-menerus karena barang dan jasa tersebut mempunyai manfaat bagi dirinya sendiri, keluarga ataupun kebutuhan perusahaan/usaha (Oka A. Yoeti, 1990:40)

5. Jasa

a. Pengertian Jasa

Kotler dalam Endar Sugiarto (2002) mendefinisikan jasa sebagai setiap tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh pihak lain, yang pada dasarnya bersifat tidak mewadak (intangible) dan tidak menghasilkan kepemilikan atas produk tersebut, dan produksi jasa bisa berhubungan atau tidak berhubungan dengan produk fisik.

(30)

dihasilkan dengan menggunakan benda-benda berwujud atau tidak. (Stanton 1981: P,52).Sehingga jasa pelayanan adalah usaha atau kegiatan yang dilakukan untuk menghasilkan sesuatu yang tidak berwujud tapi dapat dinikmati, keluaran dari usaha ini tidak dapat dilihat dan diraba.

b. Karakteristik Jasa

Berbeda dengan produk yang bersifat barang, jasa sebagai suatu produk mempunyai beberapa karakteristik tersendiri. Ada empat karakteristik yang unik dari produk berupa jasa, bila dibandingkan produk berupa barang. Perbedaan itu mempunyai Implikasi yang besar pada komunikasi pemasaran. Empat karakteristik dimaksud adalah Intangibility, Inseperability, Variability, Perishability (Kotler, 2000:429)

Intangibility. Sebelum membeli suatu produk, seseorang dapat memeriksa

produk yang dimaksud dengan berbagai cara. Untuk mengkonsumsi produk makanan, seseorang bisa pergi ke warung. Mereka bisa melihat, mengambil, memeriksa bungkusnya, membau dan kadang-kadang mencoba sampelnya sebelum membeli.

Namun untuk mengkonsumsi produk berupa jasa seseorang tidak bisa melihat, mengambil, menyentuh, memeriksa, membau, atau mencobanya. Produk jasa tidak bisa dievaluasi seperti halnya membeli makanan, jasa bersifat

intangible. Seseorang harus mengalami ikut naik pesawat, untuk mengetahui pelayanan jasa yang dibelinya.

(31)

keputusan membeli. Dan biasanya informasi words of mouth mempunyai peranan penting dalam pemasaran jasa.

Cara untuk mengurangi keragu-raguan, konsumen dapat melihat tanda-tanda kualitas jasa. Mereka bisa melihat dari :

- Tempat : Penataan kantor penjualan yang mampu mencerminkan pelayanan yana bagus, termasuk desain interior dan eksterior.

- Pegawai : penampilan karyawan yang mencerminkan kemampuan penguasaan bidangnya.

- Peralatan : komputer, printer, facsimile, internet, CD, disket, dll.

- Material promosi : gambar-gambar, brosur yang mencerminkan profesionalisme.

- Harga : Harga yang kompetitif, dan konsumen merasa pantas untuk mengeluarkan uangnya.

Inseperability. Tidak seperti barang, dibuat dulu baru dikonsumsi secara simultan. Bahkan sering jasa diproduksi dan dikonsumsi pada tempat yang sama. Contoh seseorang harus naik pesawat terbang, konsumen harus tinggal di Hotel.

Pembeda dengan produk lain, dalam jasa sering terletak pada kualitas karyawan yang memberikan pelayanan pada konsumen. Seorang karyawan tidak akan mampu memberikan pelayanan individual yang prima secara terus-menerus, pada semua pelanggan. Implikasinya kualitas jasa tidak mudah dikontrol, karena keterlibatan faktor manusia sangat dominan. Semua karyawan tentu tidak dapat secara konsisten memberikan pelayanan yang sama dari waktu ke waktu.

(32)

Airlines yang tidak terangkut dalam suatu penerbangan Solo- Jakarta tidak bisa direlokasi ke pesawat lainnya.

Variability karena tergantung kepada siapa, kapan, dan di mana jasa disediakan, maka outputnya bervariasi. Jasa tergantung dengan yang melayani, sedangkan kapabilitas pegawai dari waktu ke waktu atau dari hari ke hari tidak sama, maka terjadilah inkonsistensi. Walhasil standardisasi kualitas jasa bervariasi.

Variabilitas jasa juga disebabkan oleh banyaknya faktor eksternal di luar kendali perusahaan. Pesawat Garuda terpaksa menunda penerbangan dari Bandara Adisumarmo Solo ke Bandara Soekarno Hatta Jakarta selama dua jam karena cuaca buruk.

Maka sebelum memutuskan untuk membeli dan menggunakan jasa, konsumen perlu mendapatkan informasi yang banyak. Ini dimaksudkan agar konsumen tidak keliru membuat suatu keputusan membeli. Keputusan belanja jasa termasuk dalam tindakan yang penuh dengan resikodan perlu ananlisis yang hati-hati. Oleh karena itu dikategorikan sebagai high involvement purchases.

Ada metode yang dapat digunakan oleh konsumen untuk mengurangi keraguan atas resiko yang mungkin terjadi. Metoda yang dikemukakan oleh lovelock dan wright (1999:73) ini dapat dijadikan sebagai suatu strategi sebelum konsumen membuat keputusan membeli :

- Mencari informasi dari seseorang atau sumber yang dapat dipercaya (kenalan atau teman).

(33)

- Mencari kesempatan mencoba sebelum membeli.

- Menanyakan pada karyawan yang professional dalam bidangnya. - Meneliti tanda-tanda yang tangible

- Mencari informasi dari perusahaan pembanding.

Perishability Barang bisa disimpan untuk dijual di lain waktu. Jasa tidak bisa disimpan. Apabila tidak dikonsumsi jasa bisa hilang selamanya. Contohnya kursi pesawat terbang yang kosong, kamar Hotel yang tidak terjual.

Tentu fasilitas, peralatan, dan tenaga kerja dapat disiapkan untuk menciptakan jasa sembarang waktu, tetapi ini hanyalah cerminan kapasitas produksi, bukan produk itu sendiri. Sekali lagi dengan tidak digunakan atau dimanfaatkan jasa bisa hilang selamanya.

Dilihat dari segi karakteristiknya, konsumen jasa akan menempatkan pendapat orang lain pada posisi yang menentukan ketika mengadakan evaluasi sebelum memutuskan pembelian (Patricia Chew dan jochn Wirtz, 2003:3)

6. Kerjasama (Cooparation)

(34)

Emile Durkheim menyatakan bahwa solidaritas menghasilkan integrasi sosial yang mana merupakan faktor penting. Solidaritas merupakan fenomena moral yang komplek sehingga relasi anggota masyarakat satu dengan yang lain memberikan kolektivitas. (Emile Durkheim,1933:64)

Charles H.Cooley dalam bukunya Sociological Theory and Social Research (1930) mengatakan bahwa kerjasama itu timbul apabila orang menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan-kepentingan yang sama dan saat bersamaan mempunyai cukup pengetahuan dan pengendalian terhadap diri sendiri untuk memenuhi kepentingan-kepentingan tersebut (Charles H. Cooley dalam Soerjono Soekanto,2000:80)

Bentuk Kerjasama ada lima berdasarkan pelaksanaan kerjasama, yaitu: a. Kerukunan yang mencakup gotong royong dan tolong menolong

b. Bargaining, yaitu pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran barang-barang dan jasa-jasa antara dua organisasi atau lebih.

c. Ko-optasi yaitu penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu organisasi.

d. Koalisi, yakni kombinasi antara dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan-tujuan yang sama.

e. Joint-venture, yakni kerjasama dalam pengusahaan proyek-proyek tertentu (Soerjono Soekanto,2000:82)

(35)

Secara sederhana pengertian kepuasan konsumen dapat dirumuskan sebagai perbandingan antara pelayanan yang diterima dan pelayanan yang diharapkan.

Pelayanan yang diterima Kepuasan konsumen =

Pelayanan yang diharapkan

Jiki pelayanan tidak memenuhi harapan maka konsumen kecewa atau tidak puas, tetapi jika pelayanan sepadan dengan harapan maka konsumen puas. Jika konsumen menerima pelayanan di luar dugaan atau melampaui harapan maka mereka akan sangat puas.

Jadi kepuasan konsumen adalah persepsi konsumen bahwa harapannya telah terpenuhi atau terlampaui. Ketidak puasan konsumen adalah pengalaman yang diterima lebih buruk dari harapannya. Persepsi adalah proses cara individu memilih, mengorganisasikan, dan menginterpretasikan masukan serta informasi untuk menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti (Freddy Rangkuti, 2002:63)

8. Word of Mouth (WOM)

(36)

G. Sistematika penulisan

Penulisan Tugas Akhir (TA) ini terdiri dari lima bab dan terdiri dari sub-sub bab beserta penjelasannya. Adapun bab-bab tersebut adalah sebagai berikut :

BAB I merupakan pendahuluan yang menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penulisan, metode penelitian, sistematika penulisan.

BAB II adalah gambaran umum yang menguraikan tentang sejarah berdirinya CV.MikiTour Solo, awal mula keberadaan, lokasi perusahaan, struktur organisasi, personalia, produk yang dikelola serta visi dan misi dari CV.Miki Tour.

BAB III merupakan konsep pelayanan di CV.Miki Tour menguraikan tentang hasil penelitian dan pembahasan mengenai konsep pelayanan yang di terapkan CV.Miki Tour dalam menjual jasa pelayanan kepada pelanggan/masyarakat/wisatawan.

BAB IV berisi tentang bagaimana hubungan kerjasama antara Miki Tour

Solo dengan mitra usaha lain (stake holder) dan usaha yang digunakan oleh Miki Tour Solo dalam menarik minat pelanggan serta kasus yang pernah terjadi di

CV.Miki Tour dan cara penyelesaiannya.

BAB V penutup yang berisi kesimpulan dari uraian yang telah dibahas dalam bab-bab sebelumnya dan saran-saran.

BAB II

(37)

A. Sejarah Berdirinya Miki Tours

Berdasarkan perkembangan jumlah perusahaan Biro Perjalanan Wisata di Indonesia yang cukup signifikan dari tahun ke tahun, usaha Biro Perjalanan Wisata dianggap memiliki prospek yang bagus dikemudian hari. Maka didirikanlah CV.Miki Tour atas prakarsa Drs.Suharto, M.Si dengan bentuk CV (Comanditer). Drs.Suharto, M.Si adalah mantan pimpinan dari Niki Tours yang menjabat kurang lebih sepuluh tahun. Alasan beliau mendirikan CV.Miki Tour ini adalah karena ingin mandiri. Sehingga berdirilah CV.Miki Tour pada masa lebaran 2003 yaitu pada bulan November 2003 namun pada tahun 2004 izin usaha baru turun dengan nomor : 503/49/1/2004, kantornya berada di jalan Yos Sudarso No. 17 Surakarta.

CV. Miki Tour Solo yang didirikan pada masa lebaran tahun 2003, menurut pimpinan CV.Miki Tour masa lebaran adalah moment bagus untuk suatu biro perjalanan dimana banyak orang melakukan perjalanan baik dalam negeri maupun ke luar negeri untuk mudik atau berwisata karena biasanya pada masa Lebaran banyak kantor dan sekolah yang diliburkan.

Sesuai dengan perkembangan usahanya di tahun 2008, CV.Miki Tour

telah memiliki empat kantor cabang. CV.Miki Tour Nonongan Solo merupakan kantor pusat dari kantor Miki Tour Gemblegan, Wonogiri, Sragen dan Semarang.

(38)

Miki Tour Gemblegan, satu orang di Wonogiri, satu orang di Sragen dan dua orang lagi di Semarang (wawancara dengan Niluh Putu Setyawati sebagai

Accounting Departement pada tanggal 8 Mei 2008)

Sejak tahun 2004 CV.Miki Tour menjadi anggota ASITA dengan NO.263/SK/A.SOC/III/04. Keuntungan masuk menjadi anggota ASITA adalah lebih cepat menerima informasi tentang segala sesuatunya tentang kepariwisataan, dapat bekerja sama dengan biro perjalanan wisata lain, mempermudah kerjasama dengan lembaga-lembaga lain yang berkutat dalam bidang kepariwisataan dan dapat terhindar dari persaingan tidak sehat dengan biro-biro perjalanan wisata lainnya.

B. Fasilitas yang ada di Miki Tours Solo

Biro perjalanan wisata memberikan pelayanan kepada konsumen tidak lepas dari adanya fasilitas yang dimiliki oleh biro perjalanan wisata tersebut. Fasilitas ini digunakan untuk memudahkan pengoperasian pelayanan kepada konsumen. Fasilitas yang dimiliki setiap biro perjalanan wisata tergantung dari besar dan kecilnya biro perjalanan wisata. Adapun fasilitas yang dimiliki

CV.Miki Tour Nonongan Solo saat ini adalah:

1. Komputer untuk on line (reservasi) dan administrasi sebanyak 5 2. Mesin faksimile 1 buah

3. Pesawat telepon sebanyak 7 buah (hunting) 4. Handphone 1 buah

(39)

7. Mesin pembayaran 1 buah

8. Sepeda motor untuk mengantarkan tiket 1 buah 9. Timbangan untuk kargo 1 buah

10.Ruang kantor, meja, kursi, rak buku, rak penyimpanan brosur dan rak penyimpanan dokumen perjalanan.

C. Susunan Organisasi

Sebagai suatu organisasi, Biro Perjalanan Wisata memiliki struktur dan susunan organisasi yang masing-masing memiliki fungsi. Kompleks atau sederhana struktur organisasi Biro Perjalanan Wisata tergantung dari kebutuhan dari Biro Perjalanan Wisata itu sendiri.

Tugas dari susunan organisasi CV.Miki Tour yaitu:

1. Direktur/ Manager

Direktur bertugas untuk menganalisa, meneliti dan menilai tugas-tugas dari tiap divisi yang meliputi orang-orang yang melaksanakannya dan organisasi seperti apakah yang telah direncanakan untuk disesuaikan dengan apa yang telah dicapai perusahaan dan juga bertugas untuk mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan perusahaan.

2. Supervisor

(40)

memberi petunjuk untuk menyelesaikan sesuatu pekerjaan dan memberi nasihat-nasihat kepada pegawai yang mengalami kesulitan.

3. Ticketing

Bagian ticketing bertugas melayani segala sesuatu yang berhubungan dengan jasa angkutan, yaitu tiket pesawat baik domestik maupun internasional, dokumen perjalanan, perizinan keimigrasian, menjual tiket angkutan darat dan laut, memberi informasi tentang tarif angkutan dan jadwal keberangkatan dan sebagainya. Bagian ini juga bertugas untuk membuat laporan penjualan jasa perjalanan dan dokumen perjalan secara berkala.

4. Tour

Bagian Tour bertugas menyelenggarakan atau membuat paket-paket wisata, produk-produk wisata dan menjualnya kepada konsumen yang ingin melakukan perjalanan wisata dan melayani reservasi hotel.

5. Akunting

(41)

6. Operational

Bagian operasional bertugas untuk membantu pekerjaan dari semua bagian seperti mengantarkan dan mengambil tiket, membayarkan uang hasil penjualan tiket ke kantor-kantor Airline.

Struktur organisasi yang dimiliki biro perjalanan wisata ini bukan bersifat permanen tetapi bisa berubah sesuai dengan kebutuhan biro perjalanan wisata tersebut, begitu juga dengan sistem manajemen maupun sistem organisasinya bersifat terbuka karena bersifat fleksibel.

(42)

Sumber: Miki Tours

Gambar 2. Susunan Organisasi

D. Tata Kerja CV. Miki Tour Akunting

Supervisor Tiket Tour Operasional

Tiket

Tiket

Miki Tours Sragen

Operasional Tiket

Direktur / General Manager Drs. Suharto, M.Si

Miki Tours Nonongan (Solo)

Miki Tours Gemblegan (Solo)

Miki Tours Semarang

Miki Tours Wonogiri

(43)

Karyawan CV.Miki Tour seperti karyawan di biro perjalanan wisata lain yang memberikan laporan hasil pekerjaannya kepada pimpinan. Keadministrasian memberikan laporan hasil pekerjaannya kepada direktur

langsung. Keadministrasian CV.Miki Tour dipegang oleh bagian Akunting dan

Book Keeper, sedangkan untuk karyawan dari posisi lain hasil pekerjaannya dicek langsung setiap hari oleh direktur atau apabila direktur tidak ada dilakukan oleh bagian Akunting atau Supervisor.

Setiap karyawan saling membantu tidak peduli posisinya. Apabila situasi CV.Miki Tour ramai, seorang karyawan bisa mengerjakan pekerjaan rekan kerjanya baik dari satu bagian maupun lain bagian. Direktur terkadang juga membantu pekerjaan karyawannya apabila situasi memang mengharuskan.

Jadwal kerja kantor CV.Miki Tour Solo disertai jadwal pemakaian seragam kantornya adalah sebagai berikut:

Senin sampai Sabtu : Pukul 07.00 – 21.00 WIB

Karyawan tiga kali shift berseragam Minggu : Pukul 09.00 – 17.00 WIB

Karyawan shift pakaian bebas

(44)

TABEL 2.1 Komposisi Karyawan CV.Miki Tour Menurut Jenis Kelamin dan Pendidikan Terakhir Tahun 2008

Pendidikan Terakhir Karyawan

Divisi

Pria Wanita

SLTP SLTA D2 D3 S1

Supervisor 1 - - 1 - - -

Akunting - 1 - 1 - - -

Ticketing * 2 9 - 6 - 5 -

Tour ** - - - -

Operasional 3 - - 3 - - -

Total 6 10 0 11 0 5 0

Sumber: CV.Miki Tour

Keterangan:

Karyawan di Miki Tour Nonongan Solo sebelas orang Karyawan di Miki Tour Gemblegan Solo satu orang Karyawan di Miki Tour Sragen satu orang

Karyawan di Miki Tour Wonogiri satu orang Karyawan di Miki Tour Semarang dua orang * : dibantu oleh karyawan lain bagian ** : dikerjakan oleh pimpinan sendiri

(45)

Industri jasa pelayanan perjalanan wisata adalah sebuah perusahaan jasa yang bergerak dalam pelayanan orang-orang yang hendak melakukan perjalanan, baik secara individu atau kelompok.

Macam-macam jasa yang dapat ditawarkan oleh agen perjalanan kepada pelanggan, antara lain pembuatan paspor, pembuatan visa, pemesanan kamar hotel, jasa perjalanan wisata (pemandu wisata), jasa pemesanan tiket pesawat udara, jasa wisata pilgrim, jasa darmawisata di dalam dan di luar negeri (in-board & out-board), pemesanan tiket kereta api dan sebagainya.

Dalam pembuatan paspor, agen perjalanan membantu proses pembuatan paspor tersebut sehingga pelanggan tidak repot pergi kesana kemari dan tidak perlu bersusah payah mengurusi hal-hal yang dapat diwakilkan kepada agent. Tetapi untuk membuat foto dan pengambilan sidik jari, petugas dari agen perjalanan dan pelanggan bersama-sama datang ke kantor imigrasi setempat.

Jasa pembuatan visa juga merupakan salah satu pelayanan yang diberikan oleh agen perjalanan. Pelanggan hanya menyiapkan pas foto, tiket, pesawat, paspor dan surat sponsor keberangkatan ke luar negeri. Pelanggan mengisi formulir permohonan visa secara lengkap di agen. Setelah beberapa hari visa akan dikeluarkan dan formatnya tercetak dalam paspor.

(46)

menjual kamar, agen menghubungi pihak hotel yang bersangkutan untuk memperoleh konfirmasi tentang kamar yang tersedia. Bila kamar tersedia, agen akan mengeluarkan voucher yang digunakan sebagai alat check-in oleh pelanggan. Bila hotel telah fully booked, agen akan menempatkan pelanggan dalam status waiting list. Di dalam voucher tertera berbagai fasilitas yang dapat dinikmati oleh pelanggan, misalnya Room only artinya voucher tersebut hanya berlaku untuk tarif kamar, atau RB (Room + Breakfast). Pihak hotel akan menghitung room nite production yang dihasilkam oleh agen dan setelah periode satu tahun akan memberi komisi. Komisi ini biasnaya diberikan dalam pesta kecil yang dikaitkan dengan ulang tahun hotel.

Agen perjalanan yang menyediakan jasa pelayanan pemandu wisata (guide). Pemandu wisata ini dapat disewa oleh rombongan atau memang melakukan pekerjaannya karena bekerja pada agen perjalanan tersebut. Pemandu wisata dapat berfungsi sebagai tour guide atau tour leader. Perbedaan antara keduanya adalah tour guide hanya menjadi pemandu selama perjalanan, sedangkan tour leader mempunyai pekerjaan rangkap; disamping sebagai tour guide juga sebagai pimpinan selama perjalanan yang mengurus masalah lain seperti akomodasi dan lain-lain.

(47)

Jasa wisata pilgrim juga merupakan salah satu bidang usaha agen perjalanan, wisata pilgrim biasanya ada hubungannya dengan agama (haji, lourdes), namun hanya biro-biro perjalanan tertentu yang menjalankan usaha ini.

Pelayanan paket wisata dalam dan luar negeri dapat dikerjakan oleh agen perjalanan. Pelanggan membayar sudah dalam bentuk paket dengan berbagai fasilitas yang disediakan di dalamnya.

Ada beberapa agen perjalanan yang menyediakan jasa pelayanan pemesanan tiket kereta api, biasanya tiket untuk kelas eksekutif.

Jenis pelayanan yang ada di CV.Miki Tour Solo antara lain:

a. Pelayanan penjualan & pemesanan tiket pesawat baik domestik maupun internasional.

b. Melayani pemesanan tiket kapal laut.

c. Pelayanan paket wisata yakni inbound tour, domestik tour dan overland tour.

d. Pelayanan travel regular dengan jurusan Solo-Yogya, Solo-Semarang, Solo-Surabaya, Solo-Malang, Solo-Blitar, Solo-Jakarta, dan masih banyak lagi.

e. Pelayanan pembuatan dan perpanjangan dokumen perjalanan yang berupa paspor dan visa.

G. Kegiatan Dari Bagian CV.Miki Tour

Dalam sebuah biro perjalanan banyak sekali kegiatan yang dilakukan oleh setiap bagian. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dari anggota-anggota

(48)

a. Menjual tiket perjalanan baik darat, laut, dan udara harga minimalnya ditetapkan oleh ASITA, akan tetapi biro perjalanan wisata memiliki kebebasan untuk menentukan harga pasarnya.

b. Mengeluarkan tiket

Dalam kegiatan penjualan tiket bekerjasama dengan lembaga lainnya. Missal : Air Line, BPW lain, Travel agent

c. Memberikan informasi kepada wisatawan dalam memberikan informasi yang dilakukan secara langsung.

d. Mengadakan reservasi kepada perusahaan perjalanan.

e. Memberikan keterangan harga paket perjalanan kepada wisatawan. f. Menjalin kerjasama dengan pihak-pihak lain.

H. Visi dan Misi CV.Miki Tour

Dalam mewujudkan keinginan dan harapan untuk menjadi suatu biro perjalanan yang profesional CV.Miki Tour mempunyai visi dan misi sebagai berikut :

Visi

Mewujudkan biro perjalanan yang benar-benar profesional dipercaya dan dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan pelanggan dengan mengutamakan pelayanan yang baik.

(49)

a. Membantu pemerintah meningkatkan devisa Negara.

b. Memberi kesempatan lapangan pekerjaan bagi masyarakat khususnya lulusan pendidikan pariwisata.

c. Membantu dan mendorong perekonomian serta pembangunan daerah dengan memperkenalkan alam dan nilai budaya.

BAB III

STRATEGI PELAYANAN UNTUK MENINGKATKAN JUMLAH PELANGGAN DI CV.MIKI TOUR SOLO

A. Strategi Pelayanan CV.Miki Tour and Travel dalam menjalankan usaha pariwisata

CV.Miki Tour adalah salah satu perusahaan jasa yang bergerak dalam pelayanan orang-orang yang hendak melakukan perjalanan, baik secara individu atau kelompok.

Pelayanan adalah suatu tindakan yang dilakukan mulai dari awal sampai akhir yang dilakukan oleh pimpinan tertinggi sampai karyawan terendah untuk memenuhi kebutuhan calon ataupun pengguna barang dan jasa yang ditangani (Endar Sugiarto.1999:41)

(50)

serta memuaskan kepada konsumen atau pelanggan. Menurut Susan M. Gage secara umum, para pelanggan menginginkan hal-hal sederhana sebagaimana berikut ini : 1). Produk atau jasa yang berkualitas, 2). Aksesbilitas yang mudah, 3). Pelayanan pelanggan yang baik. Mereka diperlakukan secara hormat, dan setiap proses transaksi berjalan secara lancar dan efisien.

Bisnis industri jasa adalah bertujuan untuk menyenangkan para pelanggan. Pelayanan perusahaan harus memberikan kepuasan. Jika pelayanan pada suatu industri jasa tidak menyenangkan para pelanggan, maka perusahaan tidaklah sedang berbisnis (Susan M. Gage, 2006 : 15)

Untuk dapat memberikan pelayanan yang maksimal maka diperlukan suatu perencanaan atau strategi dalam hal pelayanan, maksudnya adalah memberikan pengarahan dan petunjuk kepada karyawan yang berhubungan langsung dengan konsumen. Strategi pelayanan adalah bertujuan untuk mencegah kekecewaan pelanggan, misal pelanggan merasa tidak diperhatikan atau tidak dilayani, tutur kata yang tidak tepat, tidak cekatan dan lain sebagainya.

Strategi pelayanan di CV.Miki Tour dalam menjalankan usaha pariwisata antara lain :

1. Merekrut orang yang memiliki skill dan ramah

(51)

demi berjalannya suatu bisnis, hal tersebut dapat di lihat dari bagaimana calon karyawan memberi tanggapan atas pertanyaan tentang cara penyelesaian masalah pelayanan pelanggan, saat tes wawancara.

Beberapa contoh situasi yang dapat digunakan untuk menantang para kandidat menurut Susan M. Gage, (2006), yaitu :

- Seorang pelanggan menelepon dan mengatakan kalau mereka belum menerima produk yang dipesan. Apa yang akan dilakukannya?

- Seorang pelanggan/konsumen berjalan masuk dan berniat mengembalikan produk yang telah mereka beli beberapa bulan yang lalu (atau misal mengembalikan tiket). Bagaimana menangani situasi seperti ini?

- Saat menerima telepon dari seorang pelanggan yang marah. Bagaimana cara menenangkan mereka?

Jawaban yang diucapkan akan mempresentasikan beberapa hal mengenai diri calon pegawai. Pertama, akan memperoleh gambaran bagaimana orientasi pelanggan yang mereka miliki. Kedua, akan mampu melihat seberapa yakinnya mereka dalam membuat keputusan. Dan ketiga, akan membuat pewawancara mampu memperkirakan keputusan tersebut. Proses ini akan memepermudah memilih siapa yang sesungguhnya tepat untuk bekerja dalam departemen pelayanan.

(52)

bagus selalu menyapa dan melayani konsumen dengan sepenuh hati, sopan dan ramah, biasanya pelanggan akan lebih leluasa dalam mengungkapkan keinginannya karena mereka merasa aman, nyaman, bahagia, dan tenang. Hal ini bisa meciptakan hubungan yang harmonis antar petugas pelayanan dengan konsumen, dan akan memungkinkan seorang konsumen menjadi pelanggan setia bagi perusahaan. Jika para pelanggan setia, maka mereka akan lebih sering membeli dan membayar lebih banyak untuk membeli produk dari perusahaan tersebut. Sehingga bisa diharapkan pelanggan tersebut akan bersikap loyal terhadap perusahaan. Berbeda dengan jika seorang petugas pelayanan menyapa dan melayani dengan setengah hati atau galak, secara otomatis akan menimbulkan perasaan tidak nyaman dihati konsumen. Meskipun tidak tampak marah atau kecewa tapi seorang petugas pelayanan yang tidak ramah telah gagal mengambil hati konsumen, dan kemungkinan besar konsumen akan enggan untuk kembali lagi.

2. Mempekerjakan dan mengadakan pelatihan kerja (job training) yang baik.

(53)

Dengan komitmen perusahaan untuk memberikan pelayanan yang sangat baik, maka perekrutan para petugas pelayanan pelanggan perlu lebih diperhatikan. Dalam artian orang yang direkrut bukan orang yang hanya memahami tugasnya saja, akan tetapi juga harus memiliki penilaian yang baik dan nyaman dengan keputusan yang diambilnya sendiri. Jika perusahaan melakukan perekrutan dan pelatihan pegawai secara baik, maka perusahaan akan memiliki para pegawai yang produktif.

3. Berusaha untuk memberikan perhatian secara individual.

Memberikan perhatian secara inidividu pada konsumen baik akan, saat dan pasca menggunakan jasa di CV.Miki Tour, Sebagai contoh adalah menyapa para tamu yang datang atau telepon dengan ramah, menawarkan bantuan, melayani dengan sungguh-sungguh, dan mengingatkan tentang waktu check in ke bandara atau waktu persiapan saat akan menggunakan travel via sms pasca penggunaan jasa di CV.Miki Tour.

4. Mengumpulkan informasi.

(54)

penilaian perihal program-program pelayanan pelanggan. Ketiga, berkomunikasi kepada para pelanggan dan mencari tahu apa yang mereka harapkan dari perusahaan (Singapore Airline, 2000)

5. menentukan tujuan dan kebijakan

Pada point ini, pimpinan bekerja dengan para pegawai untuk menetapkan tujuan dan kebijakan yang akan memandu program perusahaan untuk bisa diterapkan secara praktek.

Hal yang cukup penting dalam penentuan tujuan dan kebijakan adalah pemberian informasi. Pertama, dengan memberi para pegawai data-data yang akan membantu mereka bekerja lebih baik. Pegawai butuh mengenal siapa pelanggan mereka, seberapa besar nilai pelanggan, dan seberapa banyak kerugian perusahaan jika kehilangan para pelanggan. Tips dari Susan M. Gage (2008 : 105) “melibatkan para pegawai dalam penentuan tujuan dan kebijakan, merupakan cara yang efektif untuk mendapatkan dukungan mereka selama pelaksanaannya”. Namun, walaupun para pegawai terbuka mengemukakan ide-ide, pagawai tetap memandang pimpinan sebagai seorang manajer yang dijadikan patokan.

6. mendukung para pegawai dan memberikan insentif.

(55)

Sistem penunjang yang baik akan membantu para pegawai menyesuaikan diri dan mencapai kesuksesan. Sistem insentif yang baik akan menginspirasi pegawai untuk berjuang mencapai lebih banyak keberhasilan.

a) Mendukung para pegawai

Mendukung pegawai sifatnya adalah multidimensional. Mencakup dukungan moral dan memastikan bahwa sistem dan sumber daya akan membantu kinerja mereka bukannya menghalangi.

Dukungan moral dapat dalam hal yang baik, umpan balik kenerja, atau dengan mendengarkan dan berespon secara tepat pada keluhan atau frustasi para pegawai. Dukungan sumber daya mencakup pelatihan yang baik dan pemilihan sumber daya yang tepat.

b) Menyediakan insentif dan pemahaman

(56)

Mempromosikan perkembangan, pertumbuhan, dan peningkatan adalah hal-hal yang diharapkan dari adanya insentif. Jika pegawai merasa perusahaan memahami waktu dan energi yang mereka habiskan untuk bekerja, pegawai akan terdorong untuk terus bertumbuh, berkembang, dan meningkatkan diri.

B. Strategi CV.Miki Tour dalam meningkatkan pelayanan kepada konsumen untuk menambah jumlah pelanggan

Strategi pelayanan di CV.Miki Tour dalam usaha peningkatan pelayanan kepada konsumen untuk menambah jumlah pelanggan adalah fokus kepada kepuasan konsumen (customer satisfaction), yaitu dengan berusaha memenuhi harapan konsumen, melangkah lebih jauh dari dugaan konsumen dan berbuat sesuatu yang lebih dari pada yang diharapkan konsumen sehingga mereka tertarik untuk kembali.

Ketika mengkonsumsi jasa pariwisata, khususnya ticketing,

(57)

Masyarakat dalam hal membeli, pada umumnya mendasarkan pada dua sumber informasi, sebagai bantuan dalam hal memutuskan pembelian, yaitu sumber personal dan sumber impersonal. Sumber impersonal meliputi televisi, Koran, majalah, internet, dan mass media lainnya. Sumber personal termasuk informasi dari mulut ke mulut (word of mouth), dari seorang teman, kenalan, atau dalam asosiasi bisnis yang lain.

Maka dalam usaha meningkatkan jumlah pelanggan di CV.Miki Tour Solo, organisasi perusahaan mengatur strategi dengan berusaha memberikan pelayanan sebaik mungkin kepada konsumen serta melakukan promosi.

Langkah-langkah yang dilakukan di CV.Miki Tour sebagai usaha untuk memuaskan konsumen adalah mengacu pada lima dimensi kualitas pelayanan, yaitu :

1. Reliability

Reliability atau komitmen dan kesungguhan dalam melayani, meliputi ketepatan janji karyawan, kantor depan dapat dipercaya menjamin tersedianya jasa atau tiket, kecepatan karyawan menyelesaikan transaksi, dan keakuratan catatan transaksi.

(58)

Suatu usaha tidak akan bisa bertahan lama dan berhasil kalau di dalam usahanya tidak menerapkan prinsip kujujuran. Karena kejujuran adalah kunci keberhasilan dalam menjalankan suatu usaha agar usaha tersebut dapat berjalan lancar dan bertahan dalam jangka panjang dalam dunia bisnis yang persaingannya semakin ketat (Oka A. Yoeti, 1990 :73)

Kejujuran sangat berpengaruh dalam pemenuhan syarat-syarat perjanjian dan kontrak. Dalam mengikat perjanjian dan kontrak, semua pihak harus saling percaya satu sama lain, bahwa masing-masing pihak tulus dan jujur dalam membuat perjanjian selanjutnya. Bila saja salah satu pihak berlaku curang dalam perjanjian tersebut, maka untuk selanjutnya tidak mungkin lagi pihak yang dicurangi tersebut akan menjalin kerjasama sebagai relasi bisnis dengan pihak yang berlaku curang tadi (Oka A. Yoeti, 1990 : 78)

2. Tangible

Meliputi penampilan fisik karyawan front office, peralatan dan teknologi on line system, kenyamanan ruang pelayanan, serta letak dan posisi kantor yang mudah di jangkau.

a) Penampilan fisik karyawan

(59)

dalam diri seseorang. Kesehatan tubuh sangat mempengaruhi penampilan seseorang dalam bekerja. Jennifer Schoon (1996 :29) mengatakan bahwa penampilan secara keseluruhan (total look) menentukan menarik atau tidaknya seseorang.

Penampilan diri yang baik seorang petugas pelayanan adalah : - tubuh yang sehat

- kulit yang bersih

- rambut yang bersih dan rapi

- tangan dan jari yang bersih, kuku terpotong rapi (tidak panjang) - wajah yang cerah dan murah senyum

- nafas dan badan tidak bau

- busana kerja dan aksesoris yang serasi dan tidak berlebihan

b) Peralatan dan teknologi on line system

CV.Miki Tour telah melengkapi komputer-komputer kantor dengan internet agar dapat digunakan untuk mengakses ke tempat-tempat lain. Sehingga dalam memberikan pelayanan kepada konsumen dapat lebih cepet dan akurat.

c) Kenyamanan ruang pelayanan

Pimpinan CV.Miki Tour menyadari bahwa lingkungan fisik merupakan salah satu aspek organisasi jasa yang dengan mudah terlihat oleh konsumen, guna mendorong tercapainya kepuasan konsumen.

(60)

Posisi kantor CV.Miki Tour Solo terletak di pusat kota Surakarta, dekat dengan pusat perbelanjaan serta menghadap ke jalan dan cukup terlihat dengan jelas dari tiga arah, utara, selatan dan barat.

3. Responsiveness

Memberi tanggapan terhadap keinginan konsumen dengan ‘kemauan’ untuk membantu melayani dengan segera mungkin merupakan salah satu dimensi yang menjadi kiat beberapa perusahaan. Pada umumnya perusahaan yang bagus sangat memperhatikan bidang ini. Contoh di

CV.Miki Tour adalah tamu yang baru saja masuk, di depan pintu langsung disambut oleh petugas front liner dan bergegas mengambilkan kursi jika kondisi sangat ramai dan kursi yang tersedia telah penuh lalu mempersilahkan duduk serta mengatakan bahwa tidak lama lagi mereka akan segera dilayani. Tamu yang dilayani pegawai yang tanggap, tentunya senang. Ujung-ujungnya mereka akan loyal. Pelanggan yang loyal akan mempromosikan produk atau jasa yang dikonsumsi pada teman atau pihak lain (word of mouth) (Handi Irawan, 2003 :128)

4. Assurance

Pegawai harus berpengetahuan luas, sopan dan bisa meyakinkan konsumen. Tampilannya harus mengekspresikan jaminan bahwa konsumen merasa aman ditangani olehnya. Bagi front liner ini merupakan dimensi yang tidak bisa diabaikan .Dengan layanan itu konsumen akan merasa aman, merasa adanya kepastian bahwa pilihannya itu merupakan keputusan yang tepat.

(61)

Dibidang industri jasa sentuhan individual menempati posisi yang strategis. Bahkan dalam dunia pariwisata terjadi perlombaan untuk dapat memberikan layanan yang unik dan personal. Hal ini beriringan dengan tingkat pendapatan dan pendidikan seseorang. Semakin tinggi pendapatan seseorang biasanya semakin ingin diperlakukan khusus untuk mencapai tingkat kepuasan yang maksimal, dan semakin rendah pendidikan seseorang biasanya lebih susah mencapai tingkat kepuasan konsumen yang maksimal, sehingga perlu lebih diperhatikan.

Bagi penyedia jasa layanan ini diharapkan mampu memberikan kesan atau warna tersendiri di hati konsumen. Dan akhirnya konsumen tidak pindah pada pesaingnya, serta kemungkinan akan melakukan promosi yang baik kepada orang lain atau rekannya.

Kelima dimensi kualitas pelayanan ini pada dasarnya identik dengan jenis pelayanan jasa yang memberikan kepuasan kepada para konsumen. kegiatan lain yang dilakukan oleh CV.Miki Tours untuk menarik konsumen adalah dengan memasang iklan atau promosi, memberikan harga promo (pada saat-saat tertentu) dan sebagainya.

Penelitian tentang “Pengaruh Cutomer Satisfaction Pada Komunikasi Word of Mouth : Studi Pada Biro Perjalanan Wisata Miki Tour Solo” telah dilakukan oleh Drs. Suharto, M.Si selaku pimpinan

CV.Miki Tour tahun 2004 dengan mengukur kepuasan pelanggan menggunakan lima dimensi kualitas pelayanan.

Hasil dari penelitian tersebut menyatakan bahwa dimensi

(62)

dapat dikatakan reliability tidak memberikan sumbangan yang signifikan bagi pelaku word of mouth.Dimensi tangibilitas memberi sumbangan sebesar 65.8% terhadap perilaku word of mouth, karena koefisien signifikasi 0.269>0.05 dapat dikatakan bahwa sumbangan itu tidak signifikan. Dimensi responsiveness memberi sumbangan 68.3% pada word of mouth. Sedangkan dimensi Assurance menyumbang angka terhadap

word of mouth sebesar 49.4%, dan sumbangan dimensi emphaty terhadap

word of mouth sebesar 55.7%.

BAB IV

PEMBENTUKAN JARINGAN KERJA, PROMOSI DAN PEMASARAN

A. Pembentukan Jaringan Kerja

Meningkatkan kualitas pelayanan sangat penting mengingat kepuasan konsumen perlu diutamakan, untuk dapat meningkatkan kualitas pelayanan sangatlah penting diadakan kerjasama antara Biro Perjalanan lain, perusahaan transportasi, maupun pengelola objek wisata.

Sebagai perantara diantara perusahaan-perusahaan industri pariwisata di satu pihak dan wisatawan atau pelanggan di pihak lain, biro perjalanan sebagai industri mata rantai yang sangat penting agar orang mau melakukan perjalanan. Mengingat sangat kompleknya kegiatan yang akan dilakukan.

(63)

adalah melakukan kerjasama dengan mitra usaha yaitu dengan perusahaan-perusahaan yang sejenis dan kantor pemerintahan.

Kerjasama yang dilakukan oleh CV. Miki Tour melibatkan berbagai pihak yaitu :

1. ASITA

Biro perjalanan CV.Miki Tour sudah menjadi anggota ASITA (Association of the Indonesian Tour and Travel Agencies) Surakarta. Dengan menjadi salah satu anggota dari ASITA maka CV. Miki Tour dapat dengan mudah menjalin hubungan kerjasama dengan biro-biro perjalanan lain yang ada di Surakarta dan terhindar dari persaingan yang tidak sehat antara sesama biro perjalanan wisata.

2. Sesama Biro Perjalanan

CV. Miki Tour bekerja sama dengan biro perjalanan wisata yang lain untuk saling memberikan keuntungan, yaitu CV.Miki Tour menjualkan Tiket atau paket wisata yang tersedia di Biro Perjalanan Wisata lain yang tidak tersedia langsung di CV.Miki Tour. Kerjasama tersebut akan menguntungkan kedua belah pihak karena keduanya akan mendapat komisi.

Kerjasama yang dilakukan CV.Miki Tour dengan sesama Biro Perjalanan Wisata antara lain :

a. Penjualan tiket kapal di CV.Miki Tour tidak mengeluarkan sendiri sehingga harus mengambil dari biro perjalanan yang lain. Biasanya

(64)

b. Dalam hal paket wisata, CV.Miki Tour hanya melakukan kesepakatan harga dan perencanaannya saja dan untuk pelaksanaan kegiatannya di

handle oleh biro perjalanan lain.

3. Perusahaan Transportasi

a. Kantor perwakilan resmi penjualan tiket pesawat terbang

Untuk menjualkan tiket-tiket pesawat dari berbagai macam maskapai penerbangan, CV.Miki Tour bekerjasama dengan banyak kantor Air Line yaitu AirAsia, Garuda Indonesia, Mandala, Batavia, Sriwijaya, Silk Air, Merpati Air dengan harga yang telah ditentukan.

b. Perusahaan Bus

Untuk keperluan penyelenggaraan kegiatan wisata dan pelayanan penjualan tiket bus malam, dalam hal transportasi CV.Miki Tour

bekerjasama dengan beberapa perusahaan bus pariwisata, seperti Bimo, AO, Rosalia Indah dan bisa juga dengan bus lainnya jika bus yang telah disebutkan di depan telah penuh.

c. Perusahaan Travel

CV.Miki tour dalam menjual tiket travel mengadakan kerjasama dengan dengan beberapa perusahaan Travel (transport rental car) anatara lain :

- Nabila Travel

- Bima transport

- Rizky Travel

(65)

4. Kantor Pemerintahan

Pelayanan jasa dalam pengurusan dokumen perjalanan, seperti visa, pasport, dan lain sebagainya. CV.Miki Tour bekerjasama dengan beberapa kantor imigrasi dan kantor-kantor pemerintahan lainnya dalam urusan kerjasama membantu acara-acara tertentu.

B. Promosi dan Pemasaran

Pemasaran merupakan fungsi yang memiliki kontak paling besar dengan lingkungan eksternal, padahal perusahaan hanya memiliki kendali yang terbatas terhadap lingkungan eksternal. Oleh karena itu pemasaran memainkan peranan penting dalam pengembangan strategi.

(66)

Menurut Oka A.Yoeti usaha pemasaran bagi perusahaan-perusahaan Tours and Travel itu penting karena mempunyai beberapa alasan, di antaranya ialah :

1. Objek-objek wisata (tourist objects) baik di dalam maupun di luar negeri, objek alam ataupun kebudayaan berbeda pada suatu tempat atau daerah. 2. Penghasilan (income) masyarakat berbeda-beda sesuai dengan

kedudukannya dalam masyarakat.

3. Fasilitas (transportation, accommodation) yang digunakan sangat bervariasi, bergantung pada situasi kondisi, dan kebijaksanaan pimpinan. 4. Adanya faktor hari-hari libur bagi karyawan, mahasiswa, pelajar.

5. Events dan tourist attraction tidak tersedia sepanjang tahun, tetapi bersifat seasonal.

Menurut Tull dan Kahle (1990) dalam merumuskan strategi pemasaran dibutuhkan pendekatan-pendekatan analitis. Kemampuan strategi pemasaran suatu perusahaan untuk menanggapi setiap perubahan kondisi pasar dan faktor biaya tergantung pada analisis terhadap faktor-faktor berikut :

1. Faktor Lingkungan

(67)

2. Faktor Pasar

Setiap perusahaan perlu selalu memperhatikan dan mempertinbangkan faktor-faktor seperti ukuran pasar, tingkat pertumbuhan, tahap perkembangan, trend dalam sistem distribusi, pola perilaku pembeli, permintaan musiman, segmen pasar yang ada saat ini atau yang dapat dikembangkan lagi, dan peluang-peluang yang belum terpenuhi.

3. Persaingan

Dalam kaitannya dengan persaingan, setiap perusahaan perlu memahami siapa pesaingnya, bagaimana posisi produk/pasar pesaing tersebut, apa strategi mereka, kekuatan dan kelemahan pesaing, struktur biaya pesaing, dan kapasitas produksi para pesaing.

4. Analisis Kemampuan Internal

Setiap perusahaan perlu menilai kekuatan dan kelemahannya dibandingkan para pesaingnya. Penilaian tersebut dapat didasarkan pada faktor-faktor seperti teknologi, sumber daya financial, kemampuan pemanufakturan, kekuatan pemasaran, dan basis pelanggan yang dimiliki.

5. Perilaku Konsumen

Gambar

Gambar 1. Tiga Level Strategi
Gambar 2. Susunan Organisasi
TABEL 2.1 Komposisi Karyawan CV.Miki Tour Menurut Jenis
Gambar 3. Model Perumusan Strategi Pemasaran
+2

Referensi

Dokumen terkait

Reaksi pasar dalam penelitian ini diproksikan dengan abnormal return sedangkan kualitas laba dihitung dengan tinggi rendahnya kandungan laba transitori.. Jika laba

- Segera menginstruksikan perusahaan industri pertahanan Turki untuk segera melakukan kunjungan ke Indonesia dalam waktu dekat (perusahaan Roketsan, Aselsan, T.A.I,

Melakukan pemetaan permasalahan praktik profesi Apoteker ( baseline data ) dan upaya untuk penyelesaiannya bekerja sama dengan Ketua Bidang Pendidikan, Penelitian dan..

bahwa untuk mendukung penanganan konflik sosial, perlu adanya peningkatan efektifitas, keterpaduan, dan sinergi dalam pencegahan konflik, penghentian konflik, dan

upaya pengembangan perlu dilakukan dengan membina para pelaku pariwisata dalam menyusun program wisata agro yang dapat bermanfaat bagi masyarakat, pengusaha dan

Ini dilakukan oleh orang- orang munafik, sikap mereka yang tidak menyukai Islam sudah diabadikan dalam Alquran (al-Baqarah: 8-16), dimana mereka berpura-pura

Pemeriksaan kesehatan gratis yang dilakukan oleh tim pengabdian masyarakat Kegiatan berikutnya adalah penyuluhan yang dilaksanakan pada tanggal 11 April 2019 di Gedung

Dalam penelitian ini digunakan tanaman Echinodorus palaefolius dengan memiliki karakteristik tinggi dan jumlah daun yang telah ditentukan.. Batasan tinggi tanaman