• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Pembangunan Daerah Tertinggal (Studi Kasus Kabupaten Garut, Propinsi Jawa Barat)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Strategi Pembangunan Daerah Tertinggal (Studi Kasus Kabupaten Garut, Propinsi Jawa Barat)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL

(Studi Kasus Kabupaten Garut, Propinsi Jawa Barat)

Oleh :

ABDUL WAHID A14301021

PROGRAM STUDI EKONOMI PERTANIAN DAN SUMBERDAYA FAKULTAS PERTANIAN

(2)

RINGKASAN

ABDUL WAHID. Strategi Pembangunan Daerah Tertinggal. Studi Kasus : Kabupaten Garut, Propinsi Jawa Barat. (Di bawah bimbingan TEUKU HANAFIAH dan EKA INTAN KUMALA PUTRI)

Konsekuensi logis dari penerapan asas desentralisasi adalah menuntut pemerintah daerah untuk siap menata keseluruhan perangkat organisasi dan manajemen, serta kemampuan untuk melakukan adaptasi terhadap perubahan lingkungan eksternal. Fleksibilitas terhadap perubahan lingkungan ini merupakan prasyarat bagi kemampuan pemerintah daerah untuk sukses dalam melaksanakan program-program pembangunan yang tepat sasaran maupun tepat guna. Sebaliknya, ketidakmampuan beradaptasi dengan perubahan lingkungan yang ada akan menyebabkan pembangunan daerah menjadi tertinggal dan tidak akan mampu memenuhi harapan, serta kebutuhan rakyat. Untuk itu, diperlukan langkah nyata yang terpadu dan terarah dalam rangka pembangunan daerah tertinggal yang lebih difokuskan pada percepatan pembangunan di daerah dengan kondisi sosial, budaya, ekonomi, keuangan daerah, aks esibilitas, serta ketersediaan infrastruktur yang masih tertinggal dibandingkan dengan daerah lainnya.

Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi yang harus disusun oleh

stakeholders dalam pembangunan daerah tertinggal Kabupaten Garut. Perumusan strategi ini didukung dengan mengidentifikasi tingkat ketimpangan potensi fisik wilayah dan tingkat pemerataan pembangunan antar wilayah yang terjadi di Kabupaten Garut. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan (evaluasi) dalam menyus un rencana-rencana atau strategi pembangunan daerah tertinggal dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan suatu wilayah, serta dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan (referensi) untuk penelitian selanjutnya.

Pengumpulan data primer dan sekunder dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Juli 2005. Analisis data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Data diolah dengan menggunakan analisis sistem hirarki potensi fisik wilayah (HFP), sistem hirarki tingkat pemerataan pembangunan, metode skalogram, sistem limpitan sejajar dan strategis, serta analisis matriks IFE, EFE, SWOT, dan QSP.

(3)

memiliki peringkat atas pada sektor penting, misalnya sektor pengairan, tanaman pangan, peternakan, perikanan, dan perkebunan.

Berdasarkan skor akhir dari analisis sistem hirarki tingkat pemerataan pembangunan menunjukkan bahwa tingkat pemerataan pembangunan tanpa dan dengan bobot tidak mengalami perubahan, kecuali Kecamatan Leuwigoong dan Cibatu. Kedua kecamatan tersebut dalam hirarki tingkat pemerataan pembangunan tanpa bobot termasuk kategori maju. Namun, setelah diberi bobot kedua kecamatan tersebut mengalami penurunan kategori menjadi sedang. Hal ini karena Kecamatan Leuwigoong memiliki peringkat rendah pada pemerataan prasarana jalan, sedangkan Kecamatan Cibatu memiliki peringkat rendah pada sektor tanaman pangan dan kesehatan.

Hasil analisa matriks EFE menunjukkan bahwa skor bobot faktor strategis eksternal diperoleh sebesar 2.547 artinya bahwa dalam pembangunan daerah tertinggal, menunjukkan Ka bupaten Garut sedang berusaha untuk memanfaatkan peluang eksternal dan menghindari ancaman. Elemen peluang peluang dan ancaman bagi pembangunan daerah tertinggal masing-masing bernilai skor bobot sebesar 1.673 dan 0.874. Sedangkan skor bobot faktor strategis internal sebesar 2.362 menunjukkan bahwa posisi Kabupaten Garut belum sepenuhnya mampu untuk mengatasi kelemahan dan menggunakan kekuatan untuk pembangunan daerah tertinggal, dengan skor bobot untuk faktor kekuatan dan kelemahan masing-masing bernilai skor bobot sebesar 1.649 dan 0.713.

Berdasarkan matriks SWOT, strategi yang dipilih dalam pembangunan daerah tertinggal antara lain : meningkatkan akses kerjasama yang baik antara pemerintah propinsi dengan kabupaten yang dituangkan dalam suatu kebijakan pembangunan, menciptakan atau meningkatkan kesempatan berusaha dan lapangan kerja dengan berkerjasama dengan pihak-pihak swasta sebagai upaya untuk mendorong tumbuhnya pusat kegiatan ekonomi baru dengan tetap memperhatikan produk andalan daerah, membangun da tabase dan menerapkan deteksi dini akan terjadinya bencana alam, meningkatkan dan memanfaatkan sumberdaya alam secara optimal, strategi pembangunan sarana dan prasarana sebagai upaya untuk meningkatkan pembangunan di wilayah-wilayah tertinggal dan terpencil agar dapat tumbuh dan berkembang lebih cepat, strategi peningkatan kualitas sumberdaya mamusia, memberdayakan masyarakat dan mengentaskan kemiskinan melalui pembangunan berbasis pedesaan serta meningkatkan kepastian hukum hak atas tanah kepada masyarakat secara adil dan transparan, meningkatkan efektivitas dan efisiensi manajemen pelayanan kesehatan-pendidikan, keterampilan dan kewirausahaan untuk kualitas IPM (Indeks Pembangunan Manusia) dan filterisasi arus global.

(4)

STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL

(Studi Kasus : Kabupaten Garut, Propinsi Jawa Barat)

Skripsi

Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian Pada Fakultas Pertanian

Institut Pertanian Bogor

Oleh : Abdul Wahid

A14301021

PROGRAM STUDI EKONOMI PERTANIAN DAN SUMBERDAYA FAKULTAS PERTANIAN

(5)

Judul Penelitian : Strategi Pembangunan Daerah Tertinggal (Studi Kasus

Kabupaten Garut, Propinsi Jawa Barat)

Nama Mahasiswa : Abdul Wahid

NRP : A14301021

Menyetujui, Menyetujui,

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Ir. Teuku Hanafiah Dr. Ir. Eka Intan Kumala Putri, MS NIP. 130 321 039 NIP.131 918 659

Mengetahui, Dekan Fakultas Pertanian

Prof. Dr. Supiandi Sabiham, M.Agr NIP. 130 422 698

(6)

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL “STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL (STUDI KASUS : KABUPATEN GARUT, PROPINSI JAWA BARAT)” INI BENAR-BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI TULISAN ILMIAH PADA SUATU PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA LAIN MANAPUN.

Bogor, Januari 2006

(7)

RIWAYAT HIDUP

Penulis lahir di Tangsi Manunggang-Padangsidimpuan, 9 Juli 1982 sebagai anak pertama dari tiga bersaudara pasangan Bapak Syawal dan Alm. Ibu Tarwiyah. Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SDN Labuhan Rasoki pada tahun 1995. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan di MTsN Padangsidimpuan dan lulus pada tahun 1998, setelah itu penulis melanjutkan pendidikan di SMUN 3 Padangsidimpuan dan lulus pada tahun 2001.

(8)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberi rahmat dan hidayah-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Skripsi ini berjudul “Strategi Pembangunan Daerah Tertinggal (Studi Kasus : Kabupaten Garut, Propinsi Jawa Barat)” disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat ketimpangan potensi fisik dan tingkat pemerataan pembangunan antar wilayah, mengidentifikasi dan menganalisis seberapa besar kekuatan dan kelemahan yang dimiliki dan seberapa banyak peluang serta ancaman yang dihadapi Kabupaten Garut, serta merumuskan strategi apa yang sebaiknya disusun oleh stakeholders dalam pembangunan daerah tertinggal.

Penulis menyadari ba hwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Namun, skripsi ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak. Ucapan terimakasih Penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini.

Bogor, Januari 2006

(9)

UCAPAN TERIMA KASIH

Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberi rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga karya tulis ini dapat terselesaikan.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada : 1. Papa dan Alm. Mama serta adikku yang bandel Andi dan Sutri juga Ibu Tuti

selaku orang tua angkatku atas doa, kasih sayang, pengertian, kesabaran dan dukungannya setiap saat.

2. Kakek dan Nenek serta Mamang-mamangku yang tersayang : Mang Jupri sekeluarga, Mang Bahrin, Mang Yok, Mang Kembar, Mang Awin serta Bi Sur yang selalu memberikan motivasi dan dukungan moril dan doa.

3. Ir. Teuku Hanafiah sebagai dosen pembimbing atas saran-saran, bimbingan dan kritikannya selama proses penelitian dan penulisan skripsi.

4. Dr. Ir. Eka Intan KP, MS yang telah bersedia menjadi dosen pendamping pada saat seminar dan ujian sidang.

5. Ir. Nindyantoro, MSp dan Dra. Yusalina, MSi selaku dosen penguji atas saran dan masukannya yang sangat berharga untuk penyempurnaan karya ilmiah ini. 6. Pemerintah Kabupaten Garut yang telah bersedia membantu dalam mencari

(10)

DAFTAR ISI

1.2Perumusan Masalah... 3

1.3Tujuan dan Kegunaan Penelitian... 8

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 9

2.1 Konsep Perwilayah dalam Pembangunan ... 9

2.2 Teori Kutub dan Pusat Pertumbuhan...11

2.3 Konsep Pembangunan Daerah Tertinggal...13

2.3.1 Pengertian Daerah Tertinggal...13

2.3.2 Kriteria Penentuan Daerah Tertinggal... 16

2.3.3 Kebijakan dan Strategi Pembangunan Daerah Tertinggal...20

2.3.4 Program-program Pembangunan Prioritas ...24

2.5 Konsep Manajemen Strategi... 27

2.6 Konsep Pertanian dalam Pembangunan Daerah Tertinggal... 30

III. KERANGKA PEMIKIRAN OPERASIONAL ... 36

IV. METODE PENELITIAN ... 43

4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian... 43

4.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data ... 43

4.3 Metode Pengolahan dan Analisis Data... 46

4.3.1 Sistem Hirarki Potensi Fisik Wilayah... 46

4.3.2 Sistem Hirarki Tingkat Pemerataan Pembangunan... 47

4.3.3 Metode Skalogram... 49

4.3.4 Analisis Sistem Limpitan Sejajar dan Strategis ... 51

4.3.5 Analisis Matriks IFE dan EFE ... 52

4.3.6 Analisis Matriks SWOT... 56

4.3.7 Analisis Matriks QSP ... 58

V. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN ... 60

5.1 Kondisi Fisik ... 60

5.2 Pemerintahan dan Kependudukan... 62

5.4 Struktur Perekonomian... 66

Referensi

Dokumen terkait

Kawasan gunung di Kulon Progo, sisi barat lebih hijau dari sisi timur karena angin barat membawa lebih banyak hujan dibanding angin timur. Jenis batuan di wilayah itu

Dari penelitian yang sudah dilakuka, terdapat beberapa saran agar kedepannya frontend aplikasi mobile e-recruitment menggunakan flutter dapat dimanfaatkan dengan lebih

Tampilan Form Pelatihan Masukkan nama karakter dari coretan huruf pada textbox, tekan tombol “Proses Ekstraksi Ciri” untuk melakukan proses ekstraksi ciri terhadap

Hasil penelitian pada siklus II menunjukan bahwa hasil belajar aspek kognitif mencapai persentase ketuntasan belajar 89,47%, aspek afektif mencapai persentase ketuntasan

Gambar 2 memperlihatkan grafik kepadatan dari masing-masing perlakuan selama 9 hari pengamatan, kepadatan rotifer perlakuan D mengalami peningkatan sampai akhir pengamatan

Berdasarkan hasil analisis data bivariat dari 32 responden di Panti Werdha Bina Bhakti Serpong sebelum dan setelah dilakukannya terapi tertawa, diketahui bahwa tingkat

Keberhasilan dan kesuksesan Sosro dalam berpromosi untuk mempertahankan brand-nya sebagai top of mind versi majalah marketing dan tetap bertahan di pasaran,

Orang tua calon peserta didik yang dinyatakan diterima dan telah melakukan daftar ulang wajib mengikuti Sosialisasi Hasil Observasi Psikologi pada tanggal yang telah ditentukan5.