• Tidak ada hasil yang ditemukan

Model Pengembangan Kelembagaan Ekonomi Lokal melalui Penerapan Pola Kemitraan Agribisnis pada Masyarakat Petani Sayuran

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Model Pengembangan Kelembagaan Ekonomi Lokal melalui Penerapan Pola Kemitraan Agribisnis pada Masyarakat Petani Sayuran"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

MODEL PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN EKONOMI LOKAL MELALUI PENERAPAN POLA KEMITRAAN AGRIBISNIS PADA MASYARAKAT

PETANI SAYURAN

Ninuk Purnaningsih, Titik Sumarti1)

1)

Staf Pengajar Dep. Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia IPB

Abstrak

Pengembangan agribisnis sayuran melalui pola kemitraan merupakan strategi pembangunan pertanian dengan konsep agribisnis, agar komoditas yang dikembangkan sesuai dengan potensi wilayah, dan kebutuhan pasar. Penelitian bertujuan: -mengetahui ragam dan manfaat intervensi pemerintah dan swasta ke masyarakat petani, dan -mengetahui profil kelembagaan ekonomi lokal masyarakat petani sayuran di lokasi studi. Penelitian dilakukan di Desa Pasir langu Jawa Barat. Ragam intervensi pemerintah dan swasta diteliti meliputi: tujuan, strategi dan kegiatan, serta pola pendekatan yang dilakukan terhadap masyarakat petani; profil kelembagaan ekonomi lokal diteliti meliputi: level kelembagaan, tujuan, pilihan sarana dan transaksi pasar. Intervensi lembaga Program Bina Tani Mandiri, (bentukan PT Joro dalam memperkenalkan teknik budidaya baru paprika), merupakan intervensi kelembagaan yang paling kuat, diantara lembaga-lembaga lain yang ada seperti Program Raksa Desa, Kredit Usaha Tani (KUT) dan Program Kredit Modal Bank Swasta Melalui Koperasi. Dampaknya, budidaya paprika berkembang, perekonomian meningkat; tenaga pengangguran terserap menjadi pekerja kebun, ditingkat pengumpulan dan koperasi, petani berlahan sempit melakukan usaha tani paprika dan mendapatkan keuntungan besar, dan banyak koperasi dan pengumpul paprika muncul dan berkembang di wilayah desa ini (misal Koperasi Mitra Sukamaju). Pedagang dan koperasi merupakan lembaga paling banyak memberikan kesempatan kerja pada masyarakat Desa Pasirlangu. Banyak mantan pekerja koperasi kemudian membuka usaha sebagai pengumpul (bandar) sendiri karena pengetahuan mereka mengenai pasar yang didapat saat bekerja di koperasi. Kelembagaan ekonomi lokal terkait sistem agribisnis di Desa Pasirlangu meliputi bidang kerja produksi dan pengolahan, pengadaan bahan baku dan alat pertanian, pemasaran hasil, perkreditan, serta kelembagaan penyuluhan, baik oleh KUD, koperasi lainnya maupun toko. Kelembagaan-kelembagaan tersebut semakin berkembang setelah adanya budidaya paprika.

Referensi

Dokumen terkait

Fasilitas yang ada pada kebijakan penghapusan sanksi administrasi perpajakan juga memungkinkan wajib pajak orang pribadi atau badan untuk membetulkan Surat Pemberitahuan

Proses pengujian terhadap hasil analisa perancangan yang tertuang di dokumen blue print dilakukan dengan menggunakan metode FGD (Focus Group Discussion) yaitu

Selain itu penentuan lebar berdasarkan faktor juga tidak sesuai dengan jumlah luasan jalan penyapuan yang seharusnya, sehingga studi oleh JICA yang digunakan

Setelah studi perbandingan biaya pada proyek yang dijadikan obyek penelitian, sesuai dengan research question atau rumusan masalah “apa dan bagaimana” pada bab I, maka

Puji syukur di panjatkan kepada kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahnya sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan jidul ― Penerapan Model

Demikianlah rencana program kerja yang terkait dengan : (1) sumber daya manusia kaitannya dengan penataan organisasi; (2) penataan keuangan dan pengelolaaannya; (3) sarana

Berdasarkan penelitian dapat disim- pulkan bahwa Rata-rata N-gain keterampilan mengkomunikasikan dan penguasaan konsep pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan

Untuk mewujudkan sebuah perpustakaan berkualitas yang dapat memenuhi kebutuhan informasi penggunanya, menjalankan fungsi-fungsi perpustakaan dan memenuhi tujuan