• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS KEMASAN AIR MINUM JENIS GALON PADA CV. AL ABRAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS KEMASAN AIR MINUM JENIS GALON PADA CV. AL ABRAR"

Copied!
80
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

i

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS KEMASAN AIR

MINUM JENIS GALON PADA CV. AL ABRAR

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas Dan

Memenuhi Syarat-syarat Untuk Mencapai Derajat Ahli Madya

Progam Studi D3 Manajemen Industri

Oleh :

Handoko Gunawan F3508026

PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN INDUSTRI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(2)

commit to user

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

Tugas Akhir dengan judul :

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS KEMASAN AIR MINUM JENIS

GALON PADA CV. AL ABRAR

Surakarta, 28 Juli 2011

Telah disetujui oleh Dosen Pembimbing

(3)

commit to user

iii

HALAMAN PENGESAHAN

Tugas Akhir dengan Judul :

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS KEMASAN AIR MINUM JENIS

GALON PADA CV. AL ABRAR

Telah disahkan oleh Tim penguji Tugas Akhir

Program Studi Diploma III Manajemen Industri

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Surakarta, 28 Juli 2011

Tim Penguji Tugas Akhir

1. Sinto Sunaryo SE, M.Si.

NIP : 197503062000122001

(4)

commit to user

iv

MOTTO

Hidup itu pilihan, pintarlah memilih

pilahan yang pintar.

Hari ini adalah sejarah yang akan

terukir dimassa depan.

Tujuan akhir memanglah penting, tapi

yang terpenting lagi adalah proses

(5)

commit to user

v

PERSEMBAHAN

Dengan segala rasa bangga dan kerendahan hati hasil karya ini

kupersembahkan kepada :

© Kedua orangtuaku yang telah memberikan dukungan dan do’a

restu untuk kebaikan massa depanku.

© Kakek dan Nenek yang telah membesarkanku dari kecil hingga

sekarang.

© Om dan Bulikku yang telah ikut membantu membiyayai kuliah dan

memberikan motivasi serta arahan untuk terus maju mencapai

kesuksesan.

© Semua keluarga besarku yang telah memberikan dukungan dan

(6)

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah

SWT yang telah melimpahkan Rahamat dan Hidayah-Nya sehingga

Laporan Tugas Akhir dengan Judul ANALISIS PENGENDALIAN

KUALITAS KEMASAN AIR MINUM JENIS GALON PADA CV. AL

ABRAR ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.

Tugas akhir ini disusun untuk memenuhi Syarat-syarat Mencapai

Gelar Ahli Madya pada Program D3 Studi Manajemen Industri Fakultas

Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penulis menyadari bahwa keberhasilan penulisan tugas akhir ini

tidak lepas dari bimbingan, bantuan, dukungan dan petunjuk dari berbagai

pihak baik moril maupun materiil. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini

dengan rasa hormat penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar –

besarnya kepada :

1. Dr. Wisnu Untoro, MS Selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

2. Ibu Sinto Sunaryo SE, M.Si selaku ketua Program Studi Manajemen

Industri yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan

kegiatan magang sebagai syarat penyusunan Tugas Akhir. Sekaligus

(7)

commit to user

vii

bimbingan, motivasi dan saran sehingga Tugas Akhir ini dapat

diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.

3. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

4. Bapak Dekrit Bayu Sasmoyo selaku Kepala Divisi yang telah berkenan

memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan magang

kerja dan penelitian pada CV. AL ABRAR Divisi AMDK Kaafur.

5. Seluruh staff dan karyawan CV. AL ABRAR Divisi AMDK Kaafur.

6. Semua teman-teman Manajemen Industri angkatan 2008 yang selama

ini menimba ilmu bersama baik suka maupun duka.

7. Semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat penulis sebutkan

satu persatu.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunaan Tugas Akhir ini

masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis mengaharapkan saran

dan kritik yang bersifat membangun. Semoga Allah SWT senantiasa

memberikan petunjuk kepada hambaNya yang sedang menuntut ilmu.

(8)

commit to user

viii

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

ABSTRAK ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

MOTTO ... v

PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Metode Penelitian ... 6

F. Kerangka Pemikiran ... 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Produksi danStandar Produksi ... 15

(9)

commit to user

ix

C. Pengertian Kualitas ... 16

D. Pengertian Pengendalian Kualitas ... 17

E. Tujuan Pengendalian Kualitas ... 18

F. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas ... 19

G. Prosedur Pengawasan Kualitas ... 22

H. Ruang Lingkup Pengendalian Kualitas ... 24

I. Teknik Pengendalian Kualitas ... 24

BAB III PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan ... 30

B. Tujuan Perusahaan ... 32

C. Struktur Organisasi Perusahaan ... 33

D. Aspek Personalia ... 40

E. Aspek Produksi ... 44

F. Aspek Pemasaran ... 51

G. Laporan Magang ... 51

H. Pembahasan Masalah ... 53

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 64

B. Saran ... 66

DAFTAR PUSTAKA

(10)

commit to user

x

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1

Data Jumlah Tenaga Kerja CV. AL ABRAR Divisi AMDK Kaafur tahun

2011 ...

Tabel 3.2

Data Kerusakan Galon Tahun 2010 CV. ALABRAR Divisi AMDK Kaafur

...

Tabel 3.3

Jeni-jenis Kerusakan Galon Tahun 2010 CV. ALABRAR Divisi AMDK

Kaafur ... 41

54

(11)

commit to user

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1

Contoh Diagram Pareto ... 11

Gambar 1.2

Contoh Diagram Sebab-Akibat ... 12

Gambar 1.3

Kerangka Pemikiran ... 13

Gambar 2.1

Diagram Pareto ... 28

Gambar 2.2

Diagram Sebab-Akibat ... 29

Gambar 3.1

Struktur Organisasi CV. ALABRAR Divisi AMDK Kaafur ... 33

Gambar 3.2

Alur Proses Produksi CV. ALABRAR Divisi AMDK Kaafur ... 50

Gambar 3.3

Grafik C-chart Jumlah Kerusakan Galon per bulan ... 57

Gambar 3.4

Diagram Pareto Jenis Kerusakan Galon ... 60

Gambar 3.5

(12)

commit to user

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Contoh Kerusakan Galon

Lampiran 2. Surat Keterangan Magang Kerja

Lampiran 3. Surat Penilaian Magang

(13)

commit to user ABSTRAK

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS KEMASAN AIR MINUM JENIS

GALON PADA CV. AL ABRAR.

HANDOKO GUNAWAN F 3508026

CV. Al ABRAR Divisi AMDK Kaafur merupakan sebuah perusahaan yang menghasilkan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) yang memproduksi air minum murni. Dalam kesempatan ini penulis melakukan pengamatan tentang proses produksi jenis galon. Dilihat dari proses produksinya, perusahaan pasti mengalami kesalahan pada proses produksinya baik di karenakan metode, bahan baku, peralatan yang dipakai dalam bekerja maupun kesalahan yang dilakukan oleh karyawan, sehingga menyebabkan kerusakan pada produk tersebut.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kerusakan produk jenis galon pada CV. AL ABRAR Divisi AMDK Kaafur dengan metode C-chart . Sumber data yang digunakan adalah data kerusakan galon tahun 2010 CV. AL ABRAR Divisi AMDK Kaafur. Dari data yang ada kemudian dilakukan analisis dengan bagan kendali C-chart.

Dari hasil analisis tersebut dapat diketahui rata-rata kerusakan galon tahun 2010 sebesar 209,3333 dengan batas pengendalian atas (UCL) 252,7384 dan batas pengendalian bawah (LCL) 165,9283 dan standar deviasi sebesar 14,4684. Berdasarkan grafik C-chart menunjukan bahwa masih terjadi kerusakan yang berada dalam kondisi out of control atau berada diluar batas kendali. Yang terjadi pada bulan Febuari, Mei, Juni, September, Oktober, November, dan Desember.

Dengan demikian diharapkan pengendalian kualitas pada CV. AL ABRAR Divisi AMDK Kaafur dapat ditingkatkan lagi. Sebaiknya perusahaan perlu memperhatikan faktor-faktor penyebab kerusakan galon seperti metode yang kurang tepat, kurangnya pengawasan terhadap kinerja karyawan, dan bahan baku tidak sesuai pesanan atau penanganan bahan baku yang kurang baik. Hal ini dilakukan untuk menjaga agar kualitas produk yang dihasilkan tetap baik.

(14)

commit to user ABSTRACT

ANALYSIS OF DRINKING WATER QUALITY CONTROL PACKAGING

TYPES GALLON IN CV. AL ABRAR

HANDOKO GUNAWAN F 3508026

CV. Al ABRAR Division Kaafur bottled drinking water is a company that produces bottled water (bottled drinking water) that produces pure drinking water. On this occasion the authors make observations about the type of production process gallon. Viewed from the production process, companies must have experienced an error in the production process both in because of the methods, materials, equipment used in work or error committed by employees, causing damage to the product.

This study aims to determine the extent of damage to the CV. AL ABRAR Division AMDK Kaafur of product gallons types with C-chart method. Source data used is data destruction gallons 2010 in CV. AL ABRAR Division AMDK Kaafur. From the existing data and then analyzed by C-chart control chart.

From the analysis it can be known to the average damage of 2010 gallons of 209.3333 to the upper control limit (UCL) 252.7384 and lower control limits (LCL) 165.9283 and the standard deviation of 14.4684. Based on the graph C-chart shows that there is any damage that are in out of control or are beyond the control limits. Which occurred in February, May, June, September, October, November and December.

Thus the expected quality control on the CV. AL ABRAR Division Kaafur AMDK can be increased again. We recommend that companies need to consider factors that cause such damage gallon less precise methods, lack of supervision on employee performance, and raw materials are not made to order or handling of raw materials that are less good. This is done to keep the quality of the products remains good.

(15)

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan sektor industri di zaman modern ini semakin

meningkat dengan pesat. Hal inilah yang menyebabkan serta

mendorong perusahaan berlomba-lomba untuk menghasilkan serta

berusaha memberikan pelayanan produk-produk yang berkualitas.

Produk yang berkualitas tinggi akan disukai oleh banyak konsumen

sehingga perusahaan mampu bertahan dalam menghadapi

persaingan. Semakin tinggi kemampuan produk dalam memenuhi

kebutuhan konsumen berarti semakin berkualitas produk tersebut.

Kualitas merupakan atribut penting dalam penyampaian

informasi. Informasi mutu yang tinggi adalah kunci untuk kebanggaan

produktifitas dari suatu perusahaan. Untuk menghasilkan produk yang

berkualitas tinggi maka perlu adanya perhitungan dan perencanaan

yang mantap sebelum perusahaan mulai memproduksi dan

memasarkan produknya. Dalam upaya meningkatkan produk yang

berkualitas perusahaan perlu menetapkan pengawasan mulai dari

bahan baku, proses, dan juga barang jadi. Pengawasan produk harus

bersifat terus-menerus dan mempunyai standar yang telah ditetapkan

agar dapat selalu menjaga kualitas produk perusahaan tetap baik.

Pengawasan kualitas merupakan suatu kegiatan untuk

(16)

commit to user

2

dapat terjamin dalam hasil akhir. Didalam pengawasan kualitas ini

produk diperiksa menurut standart dan semua penyimpangan dicatat

serta dianalisis dimana nantinya akan digunakan sebagai umpan balik

untuk para pelaksana dalam melakukan tindakan perbaikan dimasa

yang akan datang (Assauri, 1993 : 227). Selain itu pengawasan hasil

produksi dapat menekan jumlah produk yang cacat. Mengurangi

tingkat cacat atau kerusakan berarti mempertinggi produktifitas dan

laba serta dapat meningkatkan kualitas produk tersebut. Selain itu

proses analisis pengendalian kualitas akan membawa pengaruh

terhadap reputasi perusahaan dan dapat menigkatkan kepercayaan

konsumen terhadap kinerja perusahaan. Menurut Nasution (2003 : 20)

pengendalian kualitas merupakan suatu pendekatan usaha yang

mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui

perbaikan terus-menerus atas produk, jasa, tenaga kerja, proses, dan

lingkungan.

Pengendalian kualitas dapat dilakukan dengan berbagai

macam metode. Menurut Render dan Heizer (2001 : 124) beberapa

metode pengendalian kualitas yaitu:

1. Control chart untuk variabel

Variabel control chart adalah variabel bersambung yang dapat

diukur, misalnya berat dan volume. Variabel control chart yang

(17)

commit to user

3

a) Mean chart (X– chart)

Mean chart menggunakan rata-rata proses dari sampel.

Mean dari tiap sampel dihitung dan di gambar pada grafik,

titik-titik (point) tersebut merupakan mean sampel.

b) Range chart (R-chart)

Range adalah perbedaan nilai terkecil dan terbesar dalam

sampel. Range ini lebih mencerminkan variabilitas proses

daripada kecondongan terhadap nilai mean.

2. Control chart untuk atribut

Bagan control ini digunakan bila pengukuran dari unit sampel

diklasifikasikan dalam dua kategori, misalnya baik atau buruk,

sukses atau gagal dan sebagainya. Macam control chart untuk

atribut adalah:

a) P-chart

P-chart menggunakan proporsi dari kerusakan atau

kecacatan barang dalam sampel sebagai statistic sampel.

b) C-chart

C-chart digunakan untuk mengendalikan jumlah kecacatan

perunit output.

CV. AL ABRAR Divisi AMDK Kaafur merupakan sebuah

perusahaan yang menghasilkan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK)

yang mengutamakan kualitas produksi. CV. ALABRAR Divisi AMDK

Kaafur memproduksi lima varian produk, yaitu cup/gelas 240 ml, botol

(18)

commit to user

4

produk tersebut terdapat kendala atau masalah yang dihadapi terkait

kerusakan produk yaitu, pada produk cup/gelas 240 ml terdapat

kerusakan seperti, not full, double cup, bocor, kotor, kendor, dan

menceng. Sedangkan kerusakan yang terjadi pada botol 1.500 ml,

600 ml, dan 330 ml adalah, penyok, kotor, dan giur. Adapun

kerusakan yang terjadi pada galon adalah, bocor atas, tengah, bawah,

dan dasar. Pada produk jenis galon penyebab kerusakan intern

disebabkan karena karyawan kurang berhati-hati dalam proses

pencucian, pengisian, dan pengangkutan/pengiriman galon ke

armada. Sedangkan faktor extern belum dapat diketahui secara pasti

penyebab kerusakan produk jenis galon tersebut. Berdasarkan uraian

di atas, pentingnya pengendalian kualitas mendorong penulis untuk

mengadakan penelitian dan menuangkanya dalam bentuk tugas akhir

dengan mengambil judul “ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS

KEMASAN AIR MINUM JENIS GALON PADA CV. AL ABRAR”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis merumuskan

permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana proses pembuatan air murni pada CV. AL

ABRAR Divisi AMDK Kaafur?

2. Bagaimana pelaksanaan pengendalian kualitas yang

(19)

commit to user

5

3. Berapa batas pengendalian atas (UCL) dan batas

pengendalian bawah (LCL) kerusakan jenis galon dengan

metode C-chart ?

4. Berapa tingkat kerusakan produk jenis galon pada CV. AL

ABRAR Divisi AMDK Kaafur dengan metode C-chart?

5. Apa saja penyebab kerusakan produk jenis galon pada CV.

AL ABRAR Divisi AMDK Kaafur?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk :

1. Untuk mengetahui secara detail proses pembuatan air murni

pada CV. ALABRAR Divisi AMDK Kaafur.

2. Untuk mengetahui pengendalian kualitas produk yang di

terapkan oleh CV. AL ABRAR Divisi AMDK Kaafur.

3. Untuk mengetahui batas pengendalian atas (UCL) dan batas

pengendalian bawah (LCL) kerusakan jenis galon dengan

metode C-chart.

4. Untuk mengetahui tingkat kerusakan produk jenis galon

pada CV. AL ABRAR Divisi AMDK Kaafur dengan metode

C-chart.

5. Untuk mengetahui penyebab kerusakan produk jenis galon

(20)

commit to user

6

D. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat

sebagai berikut :

1. Bagi Perusahaan

Sebagai bahan masukan dan bahan pertimbangan bagi

perusahaan dalam pengambilan keputusan yang berhubungan

dengan produksi terutama dengan standar kualitas produk

perusahaan.

2. Bagi Penulis

Salah satu media untuk menerapkan teori yang telah diperoleh

dari bangku kuliah dan kenyataan yang dihadapi, dan juga

untuk menambah pengetahuan mengenai masalah

pengendalian kualitas dalam aktifitas nyata yang dilakukan oleh

perusahaan.

3. Bagi Pembaca

Penelitian ini diharapkan berguna untuk menambah wawasan

dan pengetahuan tentang pengendalian kualitas pada

perusahaan serta sebagai masukan untuk pengembangan dan

penelitian lebih lanjut.

E. Metode Penelitian

1. Desain Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis diskriptif yang

(21)

commit to user

7

AL ABRAR Divisi AMDK Kaafur apakah masih dalam batas

pengendalian atau tidak. Analisis diskriptif adalah memperoleh

jawaban dari pertanyaan tentang siapa, kapan, dimana, dan

bagaimana dari suatu topik penelitian (Sumarni dan Wahyuni,

2006 : 52).

2. Objek Penelitian

CV. AL ABRAR Divisi AMDK Kaafur yang berada di Jl. KH. Agus

Salim No. 36 B Sondakan, Surakarta.

3. Sumber Data

Data yang diperlukan dalam penelitian ini terdiri dari dua sumber

yaitu:

a. Data Primer

Data ini diperoleh dengan cara wawancara langsung dengan

staff atau karyawan CV. AL ABRAR Divisi AMDK Kaafur yaitu

kaitanya dengan pengendalian kualitas produk seperti tentang

kerusakan-kerusakan produk dan penyebab-penyebab

kerusakan tersebut.

b. Data Sekunder

Data ini diperoleh melalui studi pustaka berupa keterangan atau

fakta dengan cara memepelajari buku-buku,

dokumen-dokumen, laporan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti

diantaranya tentang sejarah perusahaan, struktur organisasi,

(22)

commit to user

8

4. Teknik Pengumpulan Data

a. Wawancara

Dengan cara mengadakan tanya jawab langsung atau tidak

langsung yang dilaksanakan secara tatap muka dengan pihak

karyawan CV. ALABRAR Divisi AMDK Kaafur.

b. Observasi

Dengan cara mengamati dan mencatat secara langsung

kegitan proses produksi CV. AL ABRAR Divisi AMDK Kaafur.

c. Studi Pustaka

Dengan mengumpulkan data mengenai teori-teori dan

membaca buku khususnya yang berhubungan dengan

pengendalian kualitas.

d. Dokumentasi

Penulis diberi data oleh pihak perusahaan CV AL ABRAR Divisi

AMDK Kaafur tentang sejarah perkembangan perusahaan,

struktur organisasi, proses produksi, dan jumlah produk yang

rusak.

5. Teknik Analisis Data

A. Analisis Control C-chart

Analisis data yang digunakan dalam penulisan tugas

akhir ini adalah teknik analisis kuantitatif yaitu stastical quality

control atau pengawasan kualitas secara stastitik dengan

(23)

commit to user

9

mengetahui tingkat kerusakan produk yang terjadi dengan

menggunakan rumus :

1) Menentukan garis pusat (center line) dengan rumus :

Keterangan :

= Total jumlah kerusakan

= Jumlah bulan yang di obsevasi

2) Menentukan standar deviasi

Keterangan :

= Standar deviasi

= Rata-rata kerusakan

3) Menghitung batas kendali atas dan batas kendali

bawah :

Keterangan :

= Jumlah kerusakan per unit

= Standar deviasi

UCL = Batas kendali atas (upper control limit)

LCL = Batas kendali bawah (lower control limit)

Batas kendali atas (UCL) dan batas kendali bawah

(24)

commit to user

10

kerusakan yang terjadi. Bila terjadi kerusakan melewati batas

kendali bawah maka merupakan prestasi yang baik bagi

perusahaan karena perusahaan sedapat mungkin

meminimalkan kerusakan produknya. Sebaliknya jika terjadi

kerusakan melewati batas kendali atas maka terjadi kualitas

penyimpangan produk yang dihasilkan.

Bila terjadi demikian maka perusahaan harus segera

mengambil tindakan perbaikan terhadap pelaksanaan

pengendalian kualitas tersebut. Sebelum terjadi

penyimpangan yang lebih besar maka perlu diadakan

tindakan intensif, misalnya: mengoreksi penyebab kesalahan

mulai dari karyawan, mesin, metode, dan bahan baku.

B. Diagram Pareto

Diagram pareto merupakan suatu grafik batang yang

menggambarkan masalah menurut prioritas dan tingkat

kepentingannya (dalam persen) jumlah total masalah adalah

100%, penempatan grafik diurutkan dari prosentase masalah

yang paling besar diletakkan dikanan sampai prosentase

terkecil diletakkan dikiri.

Adapun untuk mengetahui kerusakan produk dengan

menggunakan rumus:

(25)

commit to user

11

Gambar 1.1

Contoh Diagram Pareto

C. Diagram Sebab-Akibat

Digram ini digunakan untuk mengidentifikasi dan mengisolasi

penyebab-penyebab dari suatu masalah kualitas yang disusun

dengan suatu urutan dan dengan berlangsungnya suatu

proses. Diagram ini sangat membantu untuk melihat aliran

proses dimana masalahnya terjadi. Diagram ini menggunakan

empat kategori : Bahan baku/material, Mesin, Manusia, dan

(26)

commit to user

12

Gambar 1.2

Contoh Diagram Sebab-akibat

MASALAH

Bahan Baku Metode

(27)

commit to user

13

F. Kerangka Pemikiran

Gambar 1.3

Kerangka Pemikiran

Bahan Baku

Proses Produksi

Produk

Pengendalian Kualitas

Produk rusak Produk baik

Analisis Control C-chart 1. Analisis UCL 2. Analisis LCL

Konsumen

(28)

commit to user

14

Keterangan :

Untuk menjaga agar kualitas produk tetap sesuai dengan

standar yang ditetapkan oleh perusahaan maka, di perlukan

pengendalian kualitas. Pengendalian tersebut dilakukan agar

produk dapat digolongkan menjadi dua jenis yaitu produk

rusak dan produk tidak rusak. Untuk produk yang rusak

dilakukan analisis dengan diagram C-chart untuk mengetahui

apakah kerusakan produk tersebut masih dalam batas

pengendalian kualitas atau tidak. Kemudian dianalisis dengan

diagram pareto untuk mengetahui tingkat kerusakan produk.

Setelah itu dilanjutkan analisis dengan diagram sebab-akibat

juga disebut diagram Ishikawa atau diagram tulang ikan untuk

mengetahui faktor penyebab kerusakan produk jenis galon

pada CV. AL ABRAR. Dari hasil analisis tersebut dapat

digunakan sebagai bahan evalusi untuk mengantisipasi

(29)

commit to user

15

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Produksi dan Standar Produksi

Banyak sekali pakar ekonomi yang mendefinisikan produksi,

munculnya definisi yang berbeda-beda tersebut karena tergantung

pada kegunaannya. Berikut ini definisi produksi menurut beberapa ahli

di antaranya :

Produksi adalah kegiatan yang dapat menimbulkan tambahan

manfaat atau penciptaan faedah baru (Ahyari, 1994 : 6). Sedangkan

menurut Render dan Heizer (2001 : 2) produksi adalah penciptaan

barang dan jasa.

Produksi menurut Assauri (1999 : 11) diartikan menjadi dua

yaitu secara luas yaitu sebagai kegiatan yang menafsirkan masukan

(input) menjadi keluaran (output) tercakup semua aktivitas atau

kegiatan yang menghasilkan barang atau jasa serta kegiatan lain

mendukung, menunjang usaha untuk menghasilkan produk tersebut.

Secara sempit produksi diartikan sebagai kegiatan yang menghasilkan

suatu barang baik barang jadi, setengah jadi, bahan industri dan suku

cadang dan komponen.

Sedangkan pengertian standar produksi menurut Ahyari ( 1994

: 219) adalah merupakan pedoman yang dapat dipergunakan untuk

(30)

commit to user

16

perusahaan yang bersangkutan ini mempunyai standar produksi di

dalam pabrik yang didirikan tersebut, maka para karyawan

perusahaan yang bersangkutan akan dapat melaksanakan proses

produksi ini dengan sebaik-baiknya.

B. Pengertian Pengendalian

Pengendalian diartikan sebagai pengawasan, yang sekaligus

dapat mengambil beberapa tindakan untuk perbaikan yang diperlukan.

Dengan demikian fungsi pengendalian ini bukan sekedar mengadakan

pengawasan dari pelaksanaan kegiatan dalam sebuah perusahaan,

melainkan juga termasuk pengumpulan data sebagai masukan (input)

guna penentuan tindak lanjut dalam usaha-usaha perbaikan

pelaksanaan kegiatan dalam perusahaan tersebut pada masa yang

akan datang (Ahyari, 1994 : 44).

C. Pengertian Kualitas

Dalam sebuah perusahaan kualitas merupakan salah satu

faktor yang dapat menentukan baik atau buruknya perusahaan

tersebut. Berikut ini adalah pengertian kualitas menurut beberapa

pakar ekonomi.

Menurut Render dan Hezer (2001 : 92) Kualitas adalah totalitas

bentuk dan karakteristik barang atau jasa yang menunjukkan

kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan yang

(31)

commit to user

17

Kualitas diartikan sebagai faktor-faktor yang terdapat dalam

suatu barang atau hasil yang menyebabkan barang atau hasil tersebut

sesuai dengan tujuan untuk apa barang atau hasil itu dimaksudkan

atau dibutuhkan (Assauri, 1999 : 205)

Handoko (1999 : 54) mendifinisikan kualitas merupakan faktor

yang terdapat dalam suatu produk yang menyebabkan produk

tersebut bernilai sesuai dengan maksud untuk apa produk tersebut

diproduksi.

Kualitas adalah aktivitas pengendalian untuk mengukur cirri-ciri

kualitas produk, membandingkan dengan spesifikasi atau persyaratan

dan menggambar tindakan penyehatan yang sesuai apabila ada

perbedaan antara penampilan yang sebenarnya dan yang standar.

(Purnomo, 2005 : 162).

D. Pengertian Pengendalian Kualitas

Pengendalian kualitas adalah kegiatan untuk memastikan

apakah kebijaksanaan dalam hal mutu / standar dapat tercermin

dalam hasil akhir atau usaha untuk mempertahankan mutu / kualitas

dari barang yang dihasilkan agar sesuai dengan spesifikasi produk

yang telah ditetapkan berdasarkan kebijaksanaan pimpinan

perusahaan (Assauri, 1999 : 227).

Ahyari (1994 : 57) mendifinisikan pengendalian kualitas

mengandung dua macam pengertian utama, yaitu yang pertama

(32)

commit to user

18

dari perusahaan yang bersangkutan, sedangkan yang kedua adalah

usaha perusahaan untuk dapat memenuhi standar kualitas yang telah

ditetapkan tersebut.

E. Tujuan Pengendalian Kualitas

Menurut Assauri (1999 : 210) tujuan pengendalian kualitas

adalah:

1. Agar hasil produksi dapat mencapai standar mutu dan

kualitas yang telah ditetapkan.

2. Menyesuaikan biaya inspeksi dapat menjadi sekecil

mungkin.

3. Mengusahakan agar biaya design dari produk dan

proses penggunaan mutu tertentu dapat menjadi kecil.

4. Mengusahakan agar biaya produksi menjadi serendah

mungkin.

Di lain pihak, Ahyari (1994 : 57) mengemukakan bahwa tujuan

pengendalian kualitas adalah:

a) Peningkatan kepuasan konsumen.

b) Penggunaan biaya yang serendah-rendahnya.

c) Selesai tepat pada waktunya.

Sedangkan Menurut Handoko (2000 : 454) tujuan pengendalian

kualitas adalah sebagai berikut :

(33)

commit to user

19

2) Mengilhami kerja tim yang lebih baik.

3) Mendorong ketertiban dalam tugas.

4) Meningkatkan motivasi para karyawan.

5) Menciptakan kemampuan memecahkan masalah.

6) Menimbulkan sikap-sikap mencegah masalah.

7) Memperbaiki komunikasi dan mengembangkan

hubungan antara manajer dan karyawan.

8) Mengembangkan kesadaran akan keamanan yang

tinggi.

9) Memajukan karyawan dan mengembangkan

kepemimpinan.

10) Mendorong penghematan biaya.

F. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas

Menurut Yamit (2003 : 92) ada 2 faktor yang mempengaruhi

kualitas, yaitu :

1. Faktor-faktor secara umum dapat diklasifikasikan sebagai

berikut :

a) Fasilitas operasi seperti kondisi fisik bangunan

b) Peralatan dan perlengkapan

c) Bahan baku atau material

d) Pekerja ataupun staf organisasi

2. Faktor-faktor secara khusus dapat diuraikan sebagai berikut :

(34)

commit to user

20

Persaingan sering merupakan faktor penentu dalam

menetapkan tingkat kualitas output suatu perusahaan,

maka tinggi tingkat persaingan akan memberikan

pengaruh pada perusahaan untuk menghasilkan produk

yang berkualitas.

b) Tujuan Organisasi

Apakah perusahaan bertujuan untuk menghasilkan

volume output tinggi, barang yang berharga rendah atau

barang yang berharga mahal.

c) Testing produk

Testing yang kurang memadai terhadap produk yang

dihasilkan dapat berakibat kegagalan dalam

mengungkapkan kekurangan yang terdapat pada produk.

d) Pencari produk

Cara mendesain produk pada awalnya dapat menentukan

kualitas produk itu sendiri.

e) Proses produksi

Prosedur untuk memproduksi produk dapat juga

menentukan kualitas produk itu sendiri.

f) Kualitas input

Jika bahan yang digunakan tidak memenuhi standar.

Tenaga kerja tidak terlatih atau perlengkapan yang

digunakan tidak tepat akan berakibat pada kualitas produk

(35)

commit to user

21

g) Perawatan perlengkapan

Apabila perlengkapan tidak dirawat secara tepat atau suku

cadang tidak tersedia, maka kualitas produk akan kurang

dari semestinya.

h) Standar kualitas

Jika perhatian terhadap kualitas dalam organisasi tidak

tampak, tidak ada testing maupun inspeksi, maka output

yang berkualitas tinggi sulit dicapai.

i) Umpan balik konsumen

Jika kerusakan kurang sensitive terhadap keluhankeluhan

konsumen kualitas tidak akan meningkat secara

signifikan.

Di sisi lain Render dan Heizer (2005 : 254) mengemukakan

selain sebagai elemen penting dalam operasi, kualitas juga memiliki

pengaruh lain. Ada tiga alasan lain pentingnya kualitas:

1) Reputasi perusahaan

Suatu organisasi menyadari bahwa reputasi akan mengikuti

kualitas apakah itu baik atau buruk. Kualitas akan muncul

sebagai persepsi tentang produk baru perusahaan,

kebiasaan karyawan, dan hubungan pemasok. Promosi diri

tidak akan menggantikan produk yang berkualitas.

2) Keandalam produk

Pengendalian terus-menerus berusaha menangkap

(36)

commit to user

22

mengedarkan produk atau jasa yang penggunaanya

mengakibatkan kerusakan atau kecelakaan.

3) Keterlibatan Global

Bagi perusahaan dan negara yang ingin bersaing secara

efektif pada ekonomi global, maka produk mereka harus

memenuhi harapan kualitas, desain, dan harga global.

G. Prosedur Pengawasan Kualitas

Menurut Handoko ( 2000 : 430) prosedur pengawasan kualitas

dapat dilakukan dengan cara:

1. Inspeksi

Produk dan jasa selalu diperiksa agar sesuai dengan

standar yang telah ditetapkan dalam golongan produk

yang berkualitas baik maupun yang rusak, dari hal

tersebut dapat dilakukan hal yang berpengaruh pada

proses produksi dan dari produk rusak dapat

disingkirkan. Pemeriksaan produk selama proses

produksi juga bertujuan menghindarkan dari pengerjaan

satuan yang sebenarnya telah rusak, sehingga tujuan

utama daripada inspeksi adalah menghentikan

pembuatan produk yang rusak. Dalam hal melakukan

inspeksi ada beberapa pedoman umum untuk

(37)

commit to user

23

a) Inspeksi setelah operasi-operasi yang cenderung

memproduksi barang-barang salah agar tidak

ada kerja lebih dilakukan pada barang-barang

jelek.

b) Inspeksi sebelum operasi-operasi yang menekan

biaya agar berbagai operasi ini tidak akan

dilaksanakan pada barang-barang yang telah

rusak.

c) Inspeksi sebelum operasi-operasi dimana

produk-produk salah mungkin menghentikan dan

akan memacetkan mesin-mesin.

d) Inspeksi sebelum operasi-operasi menutup

kerusakan-kerusakan seperti pengecatan.

e) Inspeksi sebelum operasi-operasi perakitan yang

tidak dapat dilakukan seperti pengelasan

komponen, pencampuran warna.

f) Pada mesin-mesin automatic inspeksi dilakukan

pada unit pertama dan unit terakhir tetapi hanya

kadang-kadang untuk unit-unit diantaranya :

g) Inspeksi komponen-komponen akhir.

h) Insepeksi sebelum penggudangan.

(38)

commit to user

24

2. Acceptance Sampling

Sampling merupakan suatu proses observasi atau

pengamatan yang dilakukan dengan cara mengambil

sebagian kecil dari sekumpulan produk untuk mewakili

populasi.

H. Ruang Lingkup Pengendalian Kualitas

Menurut Assauri (1999 : 210) ruang lingkup pengendalian

kualitas dapat dibedakan menjadi :

a. Pengendalian selama pengolahan atau proses yaitu

pengendalian kualitas yang dilakukan berkenaan dengan

proses secara beruntun dan teratur terhadap barang-barang

yang akan diproses.

b. Pengendalian kualitas terhadap produk jadi, yaitu pengendalian

yang dilakukan terhadap hasil akhir produksi agar barang yang

masih rusak atau kurang memenuhi syarat tidak lolos kepada

konsumen.

I. Teknik Pengendalian Kualitas

Menurut Render dan Heizer (2001 : 124) tenik pengendalian

kualitas meliputi:

(39)

commit to user

25

Variabel control chart adalah variabel bersambung yang dapat

diukur, misalnya berat dan volume. Variabel control chart yang

umum digunakan adalah :

a) Mean chart (X– chart)

Mean chart menggunakan rata-rata proses dari sampel.

Mean dari tiap sampel dihitung dan di gambar pada grafik,

titik-titik (point) tersebut merupakan mean sampel. Rumus

menentukan batas kendali.

UCL = + R

LCL = - R

Keterangan:

UCL = Batas kendali atas (upper control limit)

LCL = Batas kendali bawah (lower control limit)

= selang (range)

= nilai yang ditemukan

= rata-rata dari rata-rata sampel

b) Range chart (R-chart)

Range adalah perbedaan nilai terkecil dan terbesar dalam

sampel. Range ini lebih mencerminkan variabilitas proses

daripada kecondongan terhadap nilai mean. Rumus

menentukan batas kendali adalah :

UCLR = D 4

LCLR = D 3

(40)

commit to user

26

Keterangan :

R = range tiap sampel

K = jumlah sampel

UCL = Batas kendali atas (upper control limit)

LCL = Batas kendali bawah (lower control limit)

2. Control chart untuk atribut

Bagan control ini digunakan bila pengukuran dari unit sampel

diklasifikasikan dalam dua kategori, misalnya baik atau buruk,

sukses atau gagal dan sebagainya. Macam control chart untuk

atribut adalah:

a) P-chart

P-chart menggunakan proporsi dari kerusakan atau

kecacatan barang dalam sampel sebagai statistic sampel.

Dengan P chart, sampel diambil secara periodik dari proses

produksi dan proporsi dari barang yang rusak atau cacat

dalam sampel ditentukan untuk melihat proporsi tersebut

masih tercakup dalam batasan control grafik. P-chart

menggunakan rumus sebagai berikut :

Keterangan :

= Jumlah produk rusak

(41)

commit to user

27

UCLP = + z

LCLP = - z

Keterangan

= rata –rata sampel dari proporsi kerusakan

Z = jumlah standar deviasi dari rata – rata proses

= standar deviasi dari proporsi sampel

UCL = batas kendali atas (upper control limit)

LCL = batas kendali bawah (lower control limit)

Semakin kecil nilai z, semakin sempit batasan dan grafik

semakin sensitive terhadap perubahan.

b) C-chart

C-chart digunakan untuk mengendalikan jumlah kecacatan

perunit output. Rumus yang digunakan dalam C-chart

adalah:

Keterangan:

= Total jumlah kerusakan

= Jumlah bulan yang di observasi

Keterangan:

= Jumlah kecacatan rata-rata per unit

(42)

commit to user

28

UCL = batas kendali atas (upper control limit)

UCL = batas kendali bawah (lower control limit)

3. Diagram Pareto

Diagram Pareto (Pareto charts) adalah sebuah metode

untuk mengelola kesalahan, masalah atau cacat untuk

membantu memusatkan perhatian pada usaha penyelesaian

masalah. Diagram Pareto bentuknya seperti Diagram Batang,

namun tiap batangnya menunjukkan porsi permasalahan yang

terjadi dari yang paling banyak ke yang paling sedikit (Render

dan Heizer, 2005 : 266).

Gambar 2.1

Diagram Pareto

4. Diagram Sebab-Akibat

Diagram sebab-akibat merupakan salah satu dari banyak

(43)

commit to user

29

mungkin dari terjadinya masalah-masalah mutu dan lokasi

pemeriksaan, yang juga disebut Diagram Isikawa atau Diagram

Tulang Ikan. Cara untuk memulai suatu diagram sebab-akibat

adalah dengan menggunakan empat kategori (4M) : material

(bahan-bahan untuk produksi), mesin/peralatan, tenaga kerja,

dan metode kerja (Render dan Heizer 2001 : 107).

Gambar 2.2

Diagram Sebab-Akibat

Bahan Baku Metode

MASALAH

(44)

commit to user

30

BAB III

PEMBAHASAN

A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

CV. Al ABRAR Divisi AMDK Kaafur merupakan sebuah

perusahaan yang menghasilkan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK)

yang memproduksi air minum murni. Perusahaan ini berdiri pada

bulan April 2004 di kelurahan Sondakan, Kecamatan Laweyan,

Surakarta tepatnya di Jl. KH. Agus Salim No. 36 B dengan SIUP. No

517/0253/PK/VI/2004 dan BPOM RI MD : 249111001296.

Produk yang dihasilkan yaitu air minum murni “KAAFUR”. Air

minum murni ini adalah proses filter berteknologi tinggi dengan tingkat

kemurnian sampai 99% diukur dengan Elektrolisa air dan TDS (Total

Dissolved Solid), didukung proses akhir ozonisasi dan (Ultraviolet) UV,

sehingga tidak ada apa-apa lagi, termasuk mineral. Air minum ini

tidak berlumut bila dijemur dalam waktu sekian tahun. Bagi orang

yang belum terbiasa minum air murni “KAFUUR” kesan pertama

terkadang terasa pahit, karena “KAFUR” adalah air murni yang tidak

ada apa-apanya lagi dalam air, termasuk garam dan gula. Rasa pahit

itu sebagai salah satu proses pelarutan toxic atau racun berupa

endapan-endapan yang tidak berguna bagi tubuh, sehingga saat

pelarutan itu timbul rasa pahit.

Produk air minum ini awal berdirinya bernama Tasnim dengan

(45)

commit to user

31

Tasnim berubah nama menjadi Kaafur, karena pada waktu didaftarkan

untuk SNI ( Standart Nasional Indonesia) di Jakarta, sudah ada yang

mendaftarkan dengan nama Tasnim, sehingga harus mengubah nama

menjadi Kaafur sampai dengan sekarang. Nama Kaafur itu sendiri

berasal dari nama bahasa arab yang artinya air yang turun dari surga.

Air minum Kaafur telah mencapai perkembangan yang cukup

menggembirakan. Semula dari kapasitas produksi 10.000 Lt/hari

menjadi 20.000 Lt/hari. Perusahaan Air Minum Murni KAAFUR

diproduksi dalam 5 varian produk, yaitu cup/gelas 240 ml, botol 1500

ml, 600 ml, 330 ml, dan galon 19 liter. Peningkatan mutu dan

kepuasan pelanggan merupakan komitmen dari CV. Al ABRAR Divisi

AMDK Kaafur sebagai perusahaan pendistribusian air minum murni,

dengan menetapkan kebijakan mutu sebagai berikut :

1. Memproduksi AMDK sesuai dengan Standar Nasioanal

Indonesia.

2. Berupaya mengelola perusahaan secara profesional dengan

melibatkan tanggung jawab seluruh karyawan.

(46)

commit to user

32

B. TUJUAN PERUSAHAAN

CV. Al Abrar Divisi AMDK Kaafur didirikan memiliki dua tujuan

baik secara umum maupun khusus.

Tujuan Umum :

1. Memenuhi kebutuhan, memberi kepuasan dan pelayanan yang

baik bagi pelanggan.

2. Membantu pemerintah untuk menciptakan lapangan pekerjaan.

Tujuan Khusus :

Untuk memperoleh keuntungan yang digunakan sebagai

sumber penghasilan perusahaan guna kelangsungan hidup

perusahaan dan sebagian keuntungannya merupakan pendapatan

(47)

commit to user

33

C. STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN

Gambar 3.1

Struktur Organisasi CV. Al ABRAR Divisi AMDK Kaafur

Berdasarkan gambar di atas dapat diuraikan tugas dan

tanggung jawab dari tiap kegiatan dalam struktur organisasi CV. Al

(48)

commit to user

34

1. Direktur

a) Menentukan misi dan tujuan organisasi.

b) Memlih eksekutif.

c) Mendukung eksekutif dan tinjauan terhadap kinerjanya.

d) Memastikan perencanaan organisasi yang efektif.

e) Memastikan sumber daya yang mencukupi.

f) Menentukan dan memantau progam dan jasa organisasi.

g) Menentukan image organisasi ke publik.

h) Bertindak sebagai court of appeal (pengendalian perkara).

i) Mengukur kinerjanya sendiri.

2. Quality Assurance

a) Menyelenggarakan kegiatan berdasarkan panduan mutu.

b) Membuat perhitungan biaya, tinjauannya berdasarkan kualitas.

c) Menindak lanjuti rencana mutu.

d) Melakukan pengontrolan proses dengan teknik statistik.

e) Melakukan analisa penyebab kegagalan.

f) Dalam bertindak mewakili/persetujuan ketiga pihak.

g) Mengadakan sitem audit.

3. Kepala Divisi

a) Semua kebijakan perusahaan termasuk kebijkan serta sasaran

mutu yang ingin dicapai.

b) Melakasanakan tinjauan manajemen sesuai dengan jangka waktu

yang telah ditetapkan.

(49)

commit to user

35

d) Pemeriksaan pemasok komponen produksi.

e) Pemeriksaan pemasok bahan penolong/komponen produksi.

f) Menentukan pembelian dengan sistem kredit.

g) Memeriksa keuangan perusahaan.

h) Mengadakan perjanjian dengan pihak luar.

i) Melaksanakan perubahan-perubahan yang diperlukan.

j) Memberikan pengarahan kepada seluruh personel.

4. Kepala Bagian PPIC

a) Membuat planning produksi dan pemasaran berdasarkan repeat

order.

b) Menbuat statistik dari data pemasaran dan produksi.

c) Memonitor perkembangan/prestasi pelanggan.

d) Memonitor sirkulasi galon di pelanggan.

e) Melakukan analisa secara berkala.

5. Kepala Bagian Produksi

a) Mengawasi dan bertanggung jawab atas jalanya kegiatan produksi.

b) Mengendalikan proses produksi agar hasilnya selalu sesuai dengan

yang direncanakan.

c) Menjamin bahwa bahan baku, bahan penolong dan bahan

kemasan yang digunakan dalam proses produksi sesuai dengan

persyaratan yang telah ditetapkan.

d) Menjamin bahwa produk yang dihasilkan sesuai dengan standar

(50)

commit to user

36

e) Menyimpan dan memelihara dokumen yang berkaitan dengan

kegiatan produksi.

6. Kepala Bagian Quality Control

a) Cek harian

Memeriksa kondisi air baku.

a. Sebelum proses produksi (chek physic).

b. Saat air datang dari supplier.

b) Cek mingguan

Memerikasa bakteriologis air produk yang siap diisikan.

c) Cek bulanan

Memerikasa bakteriologis air baku yang akan diproses.

d) Cek insidentil

1) Memeriksa kondisi fisik produk jadi (galon, cup/gelas, botol 600

ml, dan botol 1500 ml) setiap selesai produksi.

2) Memeriksa bakteriologis produk jadi (galon, cup/gelas, botol 600

ml, dan botol 1500 ml).

3) Melakukan pemeriksaan ulang terhadap produk di-complain

konsumen.

4) Mencatat produk yang tidak sesuai dengan standar.

5) Melakukan pemeriksaan terhadap bahan pembantu yang akan

dipakai untuk proses produksi.

6) Mendata peralatan yang telah dan akan diproduksi.

7) Menjamamin bahwa urutan produksi sudah sesuai degan

(51)

commit to user

37

7. Kepala Bagian Keuangan

a) Mengendalikan seluruh kegiatan yang berkaitan dengan keuangan

agar sesuai dengan anggaran.

b) Mengendalikan piutang perusahaan.

c) Bertanggug jawab atas keluaran dan masuknya keuangan

perusahaan.

8. Kepala Bagian Umum Dan Personalia

a) Mengendalikan seluruh kegiatan yang berkaitan dengan

pengadaan bahan, suku cadang, mesin, peralatan, dan

kepegawaian.

b) Merencanakan penerimaan dan penempatan karyawan sesuai

dengan yang dibutuhkan.

c) Merencanakan dan mengendalikan pelatihan/kursus terhadap

karyawan dalam rangka peningkatan untuk pelaksanaan tugas.

9. Kepala Bagian Pemasaran

a) Bertanggung jawab terhadap pemasaran produk.

b) Memajukan perluasan pasar.

c) Membuat perencanaan pemasaran produk, termasuk cara

pengirimanya.

d) Melaksanakan tindakan koreksi dan pencegahan serta

mengevaluasi perbaikan yang diperlukan.

10. Kepala Bagian Pengadaan Dan Gudang

(52)

commit to user

38

b) Mengadakan negosiasi dengan supplier.

c) Menyimpan dan memelihara dokumen yang ada pada seksi

pembelian.

d) Mencatat daftar sub kontrak berterima.

11. Seksi Administrasi

a) Mencatat order dari customer.

b) Merangkum dan melakukan koreksi terhadap laporan pemasaran,

produksi, dan pegeluaran gudang.

c) Melaksanakan kegiatan surat-menyurat.

d) Melaksanakan tindakan koreksi pada kartu debitur.

12. Seksi Produksi

a) Melaksanakan proses produksi : gallon, botol, gelas.

b) Memperhatikan standar operasional.

a. Proses pencucian kemasan.

b. Proses pencucian, penutupan dan pengepakan.

c) Melakukan proses inspeksi produk yang dihasilakan, segera

melapor jika terjadi penyimpangan dari standar yang ditentukan.

d) Mengirimkan atau menyerahkan hasil produksi ke gudang dalam

keadaan tertata rapi.

e) Menjaga kebersihan mesin, lokasi pekerjaan dan peralatan kerja.

13. Seksi Maintenance

a) Menjamin bahwa seluruh peralatan dan mesin dalam keadaan baik

(53)

commit to user

39

b) Melakukan dan memelihara mesin dan peralatan.

c) Melakukan perbaikan mesin dan peralatan.

d) Menyimpan dan memelihara dokumen yang berkaitan dengan

pemeliharaan dan perbaikan peralatan.

e) Menjamin keadaan barang digudang dari kerusakan, penurunan

kualitas serta kehilangan.

14. Seksi Transportasi

a) Mengirim produk ke konsumen sesuai instruktur kepala bagian

pemasaran.

b) Melakukan perawatan mobil.

c) Menjamin bahwa mobil dalam keadaan baik dan sipa untuk

dioperasikan.

15. Seksi Penjualan

a) Menyiapkan produk yang akan dipasarkan.

b) Mengadkan kontrak/negosiasi dengan para pembeli/pelanggan.

c) Menjamin barang yang dipasarkan sampai kepelanggan.

d) Menyimpan dan memelihara dokumen yang ada pada seksi

penjualan.

e) Bertanggung jawab terhadap kebersihan seluruh lokasi

perusahaan.

(54)

commit to user

40

D. ASPEK PERSONALIA

1. Jumlah Tenaga Kerja

Jumlah pegawai pada CV. Al ABRAR Divisi AMDK Kaafur

dari bulan ke bulan mengalami perubahan. Hal ini disebabkan

tingkat volume produksi dan permintaan dari pelanggan.

CV. Al ABRAR Devisi AMDK Kaafur bulan Febuari 2011 ini

memiliki jumlah karyawan sebanyak 31 orang, dengan perincian

(55)

commit to user

41

Tabel 3.1

Data Jumlah Tenaga Kerja CV. AL ABRAR Divisi AMDK Kaafur

Tahun 2011

Sumber : CV. AL ABRAR Divisi AMDK Kaafur

No Jabatan Jumlah

1 Kepala Divisi

1

2 Kabag PPIC 1

3 Kabag Keuangan 1

4 Kabag Umum & Personalia 1

5 Kabag Pemasaran 1

6 Kabag Produksi & QC 1

7 Kabag Pengadaan & gudang 1

8 Seksi Administrasi 1

9 Seksi Produksi 10

10 Seksi Maintenance 1

11 Seksi Tranportasi 8

12 Seksi Penjualan 5

(56)

commit to user

42

2. Pembagian Kerja

Sistem kerja dibagi menjadi dua bagian yaitu :

a. Shift I : Shift ini untuk karyawan kantor dan karyawan bagian

produksi yang masuk pagi.

b. Shift II :Shift ini untuk karyawan bagian produksi saja yang

masuk malam.

Pembagian waktu kerja di perusahaan ini adalah :

Shift I :

a. Hari Senin – Kamis

Jam kerja mulai 08.00 WIB – 16.00 WIB, dengan jam

istirahat 12.00 WIB – 13.00 WIB.

b. Hari Jum’at

Jam kerja mulai 08.00 WIB – 16.00 WIB, dengan jam

istirahat 11.30 WIB – 13.00 WIB.

c. Hari Sabtu

Jam kerja mulai 08.00 WIB – 14.30 WIB, dengan jam

istirahat 12.00 WIB – 13.00 WIB.

d. Hari Minggu

Jam kerja mulai 08.00 WIB – 16.00 WIB, dengan jam

istirahat 12.00 WIB – 13.00 WIB.

Shift II :

Hari Senin – Sabtu

Jam kerja mulai 16.00 WIB – 24.00 WIB, dengan jam

(57)

commit to user

43

3. Sistem Pengupahan

Sistem pengupahan yang diterapkan oleh CV Al ABRAR

Divisi AMDK Kaafur adalah:

a. Upah Bulanan

Yaitu upah yang diberikan kepada karyawan tetap dan

diberikan setiap bulannya. Yang meliputi karyawan staff

kantor, karyawan produksi, dan keamanan.

b. Upah Mingguan

Yaitu upah yang diberikan pada akhir minggu. Upah ini

diberikan untuk karyawan tidak tetap yaitu pada karyawan

bagian produksi.

4. Kesejahteraan Karyawan

Dalam upaya untuk mempertahankan dan meningkatkan

semangat kerja karyawan, maka perusahaan CV. Al ABRAR Divisi

AMDK Kaafur selain memberikan upah juga memberikan

kebijakan yang menyangkut kesejahteraan karyawan yaitu :

a. Memberikan THR (Tunjangan Hari Raya), yaitu tunjangan

kesejahteraan yang diberikan setiap akhir tahun atau libur

hari raya.

b. Untuk karyawan yang sudah berkeluarga berhak

mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik dari

perusahaan terhadap (suami, istri ataupun anak-anaknya ).

(58)

commit to user

44

d. Setiap bulannya perusahaan memberikan fasilitas 3 buah

galon air murni kepada setiap karyawannya.

E. ASPEK PRODUKSI

1. Hasil Produksi

Perusahaan CV. Al ABRAR Divisi AMDK Kaafur

menghasilkan produk dengan ukuran yang berbeda-beda. Hal ini

bertujuan untuk memenuhi permintaan pelanggan. Adapun

produk-produk yang dihasilkan perusahaan CV. Al ABRAR Divisi

AMDK Kaafur dalah sebagai berikut :

a. Galon 19 liter

b. Botol 1500 ml

c. Botol 600 ml

d. Botol 330 ml

e. Gelas/cup 240 ml

2. Bahan-bahan yang Digunakan

a. Bahan Produksi

Proses produksi pada CV. Al ABRAR Divisi AMDK

Kaafur merupakan proses produksi terus menerus atau proses

produksi continue. Bahan baku yang digunakan adalah air

yang diambil dari sumber yang terjamin kualitasnya, untuk itu

beberapa hal yang harus dilakukan untuk menjamin kualitas

(59)

commit to user

45

1) Pemeriksaan organoleptik, fisika, kimia, microbiologi, dan

radio aktif.

2) Sumber air baku harus terlindungi dari pencemaran kimia

dan microbiologi yang bersifat merusak atau mengganggu

kesehatan.

b. Bahan Penolong yang Digunakan adalah :

1) Kemasan galon, botol, dan cup

2) Tutup galon, botol, dan Lidcup

3) Seal galon dan botol

4) Stiker galon dan botol

5) Double tape

6) Kardus

3. Mesin dan Peralatan

Mesin dan peralatan yang digunakan untuk memproduksi

AMDK harus terbuat dari bahan yang tara pangan (food grade)

tahan korosi dan tidak bereaksi dengan bahan kimia. Dalam

melaksanakan proses produksi, perusahaan CV. Al ABRAR Divisi

AMDK Kaafur menggunakan mesin dan peralatan produksi

berupa:

a. Bak atau tangki penampung air beku

b. Unit pengolahan air (water treatment)

Unit pengolahan air harus meempunyai alat desinfeksi

(ozonator, lampu UV atau alat lain yang mempunyai dapat

(60)

commit to user

46

1) Prefilter

2) Filter carbon Aktif

3) Microfilter

c. Mesin pencuci kemasan (bottle washer).

d. Mesin pengisi kemasan (filling machine).

e. Mesin penutup kemasan (capping machine).

Selain itu seluruh mesin dan peralatan yang kontak

langsung dengan air harus terbuat dari bahan yang tara pangan

(food grade), tahan korosi dan tidak bereaksi dengan bahan kimia.

4. Proses Produksi

Secara garis besar proses produksi pada CV. Al ABRAR

Divisi AMDK Kaafur adalah sebagai berikut:

a. Penyediaan Air Baku

Pada tahap ini dilakukan proses pemompaan air

baku dari sumbernya, yaitu air sumur ke dalam

tangki-tangki penampungan air baku. Dalam tahap ini kandungan

mineral (TDS) dalam tangki penampungan air baku masih

tinggi sekali yaitu ± 200 – 300 ppm.

b. Pengolahan Air Baku Menjadi Air Setengah Jadi

Tahap selanjutnya adalah pengolahan dari air baku

menjadi air setengah jadi, dimana pada tahap ini dilakukan

proses filtrasi dengan menggunakan pasir kuarsa dan filter

10 micron. Filtrasi ini dilakukan dengan tujuan untuk

(61)

commit to user

47

tersebut. Setelah dilakukan proses filtrasi dilanjutkan

dengan proses penukaran ion, yaitu unsur mineral yang

terdapat dalam bahan baku dihilangkan yaitu dengan

mengikat ion positif dan ion negative yang diproses melaui

tabung kation dan tabung anion. Pada proses penukaran

ion ini, TDS air yang tadinya ± 200 ppm menjadi < 50 ppm.

Setelah itu dimasukkan ke dalam tangki-tangki

penampungan air berkapasitas 8.000 liter.

c. Pengolahan Air Setengah Jadi Menjadi Air Jadi

Setelah dilakukan proses pengolahan air baku

menjadi air setangah jadi, tahap selanjutnya adalah

pengolahan dari air setengah jadi menjadi air jadi. Pada

tahap ini sama seperti pada tahap proses pengolahan air

baku menjadi air setengah jadi, yaitu dengan melakukan

penukaran ion dan ditambah dengan proses filter dengan

karbon aktif, prose ini bertujuan untuk menyerap bau, rasa,

warna, sisa khlor dan bahan anorganik. Setelah itu

dimasukan ke dalam bak penampungan air berkapasitas

6.000 liter. Pada tahap ini TDS air dapat turun lagi menjadi

< 3 ppm.

d. Penyaringan dengan Mikrofilter

Penyaringan dengan menggunakan filter micro ini

merupakan penyaringan bertingkat, karena menggunakan

(62)

commit to user

48

menyaring partikel-partikel halus dan menghilangkan

sisa-sisa anorganik maupun koloid.

e. Desinfeksi dengan Ozon dan Ultraviolet (UV)

Proses desinfeksi dapat berlangsung dalam tangki

pencamur ozon dan selama ozon masih dalam kemasan.

Kadar ozon pada tangki pencamur minimal 0,6 ppm dan

kadar residu ozon sesaat setelah pengisian berkisar antara

0,1-0,4 ppm. Pemeriksaan kadar residu ozon dilakukan

secara periodik dan didokumentasikan dalam administratif

perusahaan. Tindakan desinfeksi ini dapat ditambah

dengan melakukan penyinaran dengan lampu Ultra Violet

(UV). Dengan catatan, apabila menggunakan lampu ultra

violet (UV) harus dengan panjang gelombang 254 nm atau

2573 A dengan intensitas minimum 10.000 mw detik per

. Tujuan dari proses desinfeksi ini adalah untuk

mematikan bakteri-baketri yang masih hidup. Kemudian

dimasukan ke dalam tandon stenlis dengan kapasitas 1.500

liter air.

f. Pengisian, Penutupan dan Pengepakan

1) Pengisian dan penutupan

Setelah dilakukan proses pengolahan air bahan

baku menjadi air jadi, maka air murni siap untuk diisikan

(63)

commit to user

49

pengisiannya dengan menggunakan mesin yang sudah

terotomatis.

Pengisian dan penutupan botol atau gelas harus

dilakukan dengan cara yang higienis dalam ruang

pengisian yang bersih dan saniter. Suhu dalam ruang

pengisian maksimal 25

2) Pengepakan

Tahap terakhir adalah pengepakan. Pengepakan

terhadap produk yang sudah jadi ini dapat berupa :

(64)

commit to user

50

Gambar 3.2

Alur Proses Produksi CV. AL ABRAR Divisi AMDK Kaafur

Air Sumber/air baku

Sand Filter

Carbon Filter

Storage Tank

Storage Tank I

Storage Tank II

CF 10 µ CF 5 µ

CF 1 µ Ozon Generation

Ultra Violet Finish Tank

Cup/gelas Botol

(65)

commit to user

51

F. ASPEK PEMASARAN

Untuk meningkatkan dan memajukan hasil usaha, perusahaan

CV. Al ABRAR Divisi AMDK Kaafur dalam memasarkan hasil

produksinya mempunyai daerah pemasaran yang cukup luas,

diantaranya : Surakarta, Semarang, Ungaran, Boyolali, Pacitan,

Wonogiri, Karanganyar, Klaten, Sukoharjo, dan Sragen. Untuk

memasarkan hasil produksinya, perusahaan menggunakan saluran

distribusi lansung dan tidak langsung, artinya distribusi barang dari

produsen langsung kepada konsumen dan dari produsen ke

konsumen lewat penyalur terlebih dahulu.

G. LAPORAN MAGANG KERJA

1. Pengertian Magang Kerja

Magang kerja merupakan kegiatan penunjang perkuliahan

yang wajib dilakukan oleh mahasiswa dengan cara diterjunkan

secara langsung ke dunia kerja dengan tujuan agar mahasiswa

dapat melihat secara langsung aplikasi dari berbagai teori yang

telah dipelajari dalam perkuliahan. Magang kerja ini wajib

dilakukan oleh setiap mahasiswa Diploma Tiga jurusan

Manajemen Industri pada semester akhir. Lamanya pelaksanaan

magang kerja, yaitu minimal selama satu bulan. Karena magang

kerja juga membantu mahasiswa dalam menyelesaikan tugas

akhir. Perusahaan yang menjadi tujuan magang kerja yaitu

(66)

commit to user

52

2. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Magang Kerja

Tempat pelaksanaan kerja di CV. Al ABRAR Divisi AMDK

Kaafur yang berlokasi di Jl. KH. Agus Salim No. 36 B, Kel.

Sondakan, Kecamatan Laweyan, Surakarta. Waktu pelaksanaan

magang kerja dimulai dari tanggal 1 februari 2011 – 28 februari

2011.

3. Prosedur Magang Kerja

Selama dalam kegiatan magang kerja, perusahaan

memberikan beberapa prosedur atau peraturan yang harus ditaati

oleh mahasiswa antara lain sebagai berikut :

a) Mahasiswa wajib mengenakan pakaian sopan dan rapi.

b) Magang Kerja dilaksanakan mulai jam 08.00 – 16.00 WIB

c) Setiap harinya, mahasiswa diharap lapor kepada keamanan

pabrik (security) untuk melakukan absensi daftar hadir.

4. Tujuan Magang Kerja

Membandingkan ilmu–ilmu yang diperoleh di bangku

perkuliahan dengan aplikasi di lapangan yang dilaksanakan di CV.

Al ABRAR Divisi AMDK Kaafur yaitu :

a) Mahasiswa dapat melihat secara langsung aplikasi dari

berbagai teori yang telah dipelajari dalam perkuliahan.

b) Mahasiswa mendapatkan pengalaman dan pengetahuan

langsung mengenai berbagai aktivitas dalam dunia kerja.

c) Setelah lulus diharapkan mahasiswa mampu mengatasi

(67)

commit to user

53

5. Kegiatan Magang Kerja

a) Minggu I ( Tanggal 1 – 4 Februari 2011 )

1) Pengenalan lingkungan perusahaan.

2) Monitoring proses kerja karyawan & mesin.

b) Minggu II ( Tanggal 7 – 11 Februari 2011 )

1) Mengamati proses produksi dari awal sampai akhir.

2) Mencatat jumlah kerusakan produksi cup/gelas per hari.

c) Minggu III ( Tanggal 14 – 18 Februari 2011 )

1) Membantu bagian produksi cup/gelas.

2) Membantu bagian produksi botol.

3) Membantu bagian produksi galon

d) Minggu IV ( Tanggal – 21 – 25 Februari 2011 )

1) Mengumpulkan data mengenai sejarah perusahaan,

proses produksi, struktur organnisasi, dan jumlah

kerusakan galon per bulan.

H. PEMBAHASAN MASALAH

1. Analisis C-chart

Peta pengendalian C-chart ini digunakan untuk

mengadakan pengujian terhadap kualitas proses produksi dengan

mengetahui banyaknya kesalahan pada unit produk sebagai

sempelnya dan untuk mengetahui kerusakan produk masih dalam

batas pengendalian atau tidak. Berikut ini adalah data kerusakan

(68)

commit to user

54

periode yaitu dari bulan Januari sampai dengan bulan Desember

2010.

Tabel 3.2

Data Kerusakan Galon Tahun 2010 CV. AL ABRAR Divisi AMDK Kaafur.

Sumber : CV. AL ABRAR Divisi AMDK Kaafur

No Bulan Jumlah

1 Januari 188

2 Febuari 96

3 Maret 203

4 April 182

5 Mei 97

6 Juni 142

7 Juli 233

8 Agustus 247

9 September 152

10 Oktober 507

11 November 321

12 Desember 144

(69)

commit to user

55

Dari data diatas kemudian dilakukan perhitungan dengan

menggunakan C-chart, langkah perhitungannya adalah:

a) Menentukan rata-rata kerusakan dengan menggunakan

rumus:

b) Mencari standar deviasi

=

= 14,4684

c) Menentukan batas kendali atas dan batas kendali bawah,

dengan menggunakan batas toleransi 3(tiga), dengan rumus:

1. Batas kendali atas (UCL)

= 209,33 + 3 (14,4684)

= 252,7384

2. Batas kendali bawah (LCL)

= 209,33 – 3 (14,4684)

Gambar

Tabel 3.2 Data Kerusakan Galon Tahun 2010 CV. ALABRAR Divisi AMDK Kaafur
Gambar 1.1 Contoh Diagram Pareto
  Gambar 1.2
  Gambar 1.3
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, dapat disimpulkan bahwa metode bermain peran ( role playing ) berpengaruh efektif untuk mengurangi perilaku

Bir, artık Avrupa kapalıdır, Sait Halim, Talat'ın başına gelenler var ve Cemal Paşa'yı Şark'ta vurdular. Yapacakları var ve ölmek isteme¬mektedir. İki, Mustafa Kemal,

Faktor screen time dalam penelitian menunjukan persentase 80% adalah palajar yang memiliki screen time &gt;2jam/hari dengan p=0,025 menunjukan ada hubungan antara

Survei tersebut juga menunjukkan bahwa 45 persen orang dewasa telah mengajukan keberatan langsung kepada mereka yang bertanggung jawab atas pelayanan yang buruk (lebih dari 39

Aktivitas yang dimaksudkan di sini penekanannya adalah pada siswa, sebab dengan adanya aktivitas siswa dalam proses pembelajaran terciptalah situasi belajar aktif, seperti

equilateral. The negation is true. All real numbers are integers. The original statement is true. Some natural number is larger than its square. The original statement is true.