• Tidak ada hasil yang ditemukan

LKP : Pembuatan Buku Company Profile PT. Karya Jaya Lestari Sebagai Media Operasional dan Inventaris Perusahaan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LKP : Pembuatan Buku Company Profile PT. Karya Jaya Lestari Sebagai Media Operasional dan Inventaris Perusahaan."

Copied!
62
0
0

Teks penuh

(1)

MEDIA OPERASIONAL DAN INVENTARIS PERUSAHAAN

Oleh:

Nama : Yoga Raharjo Kresno NIM : 07510160032

Program :DIV (Diplomat Empat) Jurusan : Komputer Multimedia

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA 2013

S

T

IK

O

M

S

U

R

A

B

A

Y

(2)

v

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Batasan Masalah ... 3

1.4 Tujuan ... 4

1.5 Sistematika Penulisan ... 4

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 6

2.1 Sejarah Perusahaan ... 6

2.2 Visi dan Misi PT. Karya Jaya Lestari ... 7

2.2.1 Visi PT. Karya Jaya Lestari ... 7

2.2.2 Misi PT. Karya Jaya Lestari ... 7

2.3 Struktur Organisasi ... 8

2.4 Uraian Jabatan ... 8

BAB III LANDASAN TEORI ... 15

3.1 Teori Desain Grafis ... 15

3.1.1 Elemen-elemen Desain Grafis ... 15

3.1.2 Prinsip-prinsip Desain Grafis ... 19

S

T

IK

O

M

S

U

R

A

B

A

Y

(3)

vi

3.2 Teori Periklanan ... 23

3.2.1 Prinsip Dasar Iklan ... 24

3.2.2 Jenis-jenis Iklan ... 24

3.2.3 Jenis Iklan Jika Dilihat dari Tujannya ... 26

3.3 Teori Tipografi ... 28

3.3.1 Tipe / Typeface dan Font ... 30

3.3.2 Jenis Huruf ... 33

3.3.3 Legibility dan Keterbacaan ... 36

3.4 Teori Warna ... 37

3.4.1 Karakter Warna ... 40

BAB IV METODE KERJA PRAKTEK & IMPLEMENTASI KARYA ... 41

4.1 Prosedur Pelaksanaan Kerja Praktek ... 41

4.2 Detail Proses Pengerjaan Company Profile PT. Karya Jaya Lestari ... 42

4.2.1 Tahap Konsep ... 42

4.2.2 Tahap Pemotretan ... 43

4.2.3 Tahap Scanning Dokumen ... 45

4.2.4 Tahap Desain Layout ... 47

4.2.5 Tahap Pembuatan Layout ... 48

4.3 Jadwal Kegiatan ... 53

BAB V PENUTUP ... 51

5.1 Simpulan ... 54

5.2 Saran ... 55

DAFTAR PUSTAKA ... 56

S

T

IK

O

M

S

U

R

A

B

A

Y

(4)

vii

LAMPIRAN ... 57

S

T

IK

O

M

S

U

R

A

B

A

Y

(5)

ii

Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan teks dan gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan. Seni desain grafis mencakup kemampuan kognitif dan keterampilan termasuk tipografi, pengolahan gambar, dan page layout.

Desain grafis menata tampilan huruf dan ruang komposisi untuk menciptakan sebuah rancangan yang efektif dan komunikatif. Desain grafis melingkupi segala bidang yang membutuhkan penerjemahaan bahasa verbal menjadi perancangan secara visual terhadap teks dan gambar pada berbagai media publikasi guna menyampaikan pesan-pesan kepada komunikan seefektif mungkin.

Desain grafis diterapkan dalam desain komunikasi dan fine art. Seperti jenis komunikasi lainnya, desain grafis dapat merujuk kepada proses pembuatan ataupun produk yang dihasilkan.

Unsur dalam desain grafis sama seperti unsur dalam disiplin desain lainnya. Unsur-unsur tersebut (termasuk shape, bentuk, tekstur, garis, ruang dan warna) membentuk prinsip-prinsip dasar desain visual dalam aspek struktural komposisi yang lebih luas.

Kata Kunci: Desain Grafis

S

T

IK

O

M

S

U

R

A

B

A

Y

(6)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Media informasi dewasa ini berkembang sangat pesat, baik media cetak, media elektronik maupun media komunikasi lainnya. Dalam hal ini peningkatan yang pesat dalam penyampaian informasi juga telah didukung oleh teknologi yang semakin canggih. Manfaat dari perkembangan teknologi saat ini sudah semakin dapat dirasakan oleh masyarakat luas. Tidak hanya dari segmen bisnis dan pendidikan saja namun dari berbagai segmen.

Walaupun banyaknya media dan teknologi komunikasi yang ditawarkan oleh pasaran saat ini, media komunikasi dalam bentuk cetak masih banyak diminati oleh banyak kalangan. Media komunikasi dalam bentuk cetak ini masih dinilai sebagai media yang komunikatif dan mudah untuk dipahami oleh berbagai kalangan. Dari kalangan intelektual sampai dengan kalangan orang biasapun masih dapat menangkap informasi yang disampaikan melalui media cetak tersebut.

Beberapa Media cetak masih menjadi media promosi yang masih digemari sampai saat ini. Iklan pada media cetak ini merupakan pesan-pesan yang bersifat persuasive, maka akan nampak jelas kelemahan-kelemahan yang melekat pada setiap

jenis media cetak. Dari segi kelemahan, media promosi dalam media cetak ini adalah tidak memiliki unsur bunyi sebagaimana yang terdapat pada radio maupun televisi,

S

T

IK

O

M

S

U

R

A

B

A

Y

(7)

yang dapat menimbulkan rasa hangat dan keakraban yang berpengaruh terhadap tingkat persuasi.

PT. Karya Jaya Lestari merupakan perusahaan yang bergerak di bidang migas, kebutuhan akan informasi ke publik sangat di perlukan oleh PT. Karya Jaya Lestari dikarenakan perusahaan ini perusahaan BUMN. Untuk informasi tentang perusahaan PT. Karya Jaya Lestari membutuhkan sebuah media cetak sebagai prosedur operasional dan inventaris perusahaan.

Dikutip dari http://www.anneahira.com/kelemahan-media-cetak.htm (Ahira, 2012) media cetak sebagai media penyampaian pesan mempunyai beberapa kelemahan antara lain:

a. Dari segi waktu, media cetak dianggap cukup lamban dalam menginformasikan informasi terbaru bagi pembacanya.

b. Yang bisa dicapai oleh media cetak hanyalah mereka yang bisa membaca, bahkan dalam media cetak tertentu pembacanya adalah orang-orang yang berpendidikan.

c. Media cetak hanya mengandalkan tulisan dengan tidak adanya audio yang tentunya akan mengurangi keakuratan informasi yang diberikan.

Meskipun memiliki kelemahan, namun media cetak juga memiliki keunggulan yang secara umum meliputi:

a. Informasi dari media cetak dapat dibaca berkali-kali yang memungkinkan para pembaca untuk bisa melihat dan membaca kembali ketika informasi tersebut dibutuhkan.

S

T

IK

O

M

S

U

R

A

B

A

Y

(8)

3

b. Pembaca dapat menganalisis lebih tajam informasi yang diberikan sehingga pembaca dapat mengerti isi berita lebih dalam.

c. Media cetak lebih mampu untuk menjelaskan hal-hal yang bersifat kompleks.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka di dalam pembuatan Company Profile PT. Karya Jaya Lestari ini terdapat beberapa masalah yang perlu dipecahkan, antara lain :

1. Bagaimana membuat buku Company Profile perusahaan yang terjangkau tetapi tepat pada target market perusahaan.

2. Memperkenalkan teknis, spesifikasi dan prosedur perusahaan yang bersifat kompleks dengan cara inovatif dan minimalis.

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah diatas, batasan masalahnya adalah sebagai berikut :

1. Membuat Company Profile perusahaan PT. Karya Jaya Lestari.

2. Pembuatan Company Profile ini menggunakan software Adobe InDesign dan Photoshop.

S

T

IK

O

M

S

U

R

A

B

A

Y

(9)

1.4 Tujuan

Tujuan dari pembuatan Company Profile adalah membatu membuat media untuk mengaplikasikan seluruh komponen atau materi yang telah diajarkan selama kuliah. Pembuatan Company Profile ini sekaligus sebagai media perusahaan untuk mendapatkan legalisasi dari Pertamina pusat dan sebagai inventory / aset perusahaan.

1.5 Sistematika Penulisan

Laporan kerja praktek ini dilampirkan dengan susunan berikut ini:

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan sistematika penulisan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Dalam bab ini diuraikan segala sesuatu yang berhubungan dengan perusahaan, mulai dari profil perusahaan, struktur perusahaan, visi misi, jasa / produk yang dihasilkan sampai pembagian tugas pada perusahaan.

BAB III LANDASAN TEORI

Dalam bab ini dibahas berbagai teori dasar tentang desain dan desain grafis yang mengacu pada prinsip-prinsip dari apa yang harus diterapkan pada sebuah karya desain.

S

T

IK

O

M

S

U

R

A

B

A

Y

(10)

5

BAB IV METODE KERJA PRAKTEK DAN IMPLEMENTASI KARYA

Dalam bab ini menjelaskan metode-metode kerja selama melakukan kerja praktek mulai dari proses pembuatan konsep, pemotretan mesin-mesin industri yang diinginkan dan pengerjaan pembuatan layout. Yang nantinya dapat digunakan dalam proses pembuatan karya multimedia selama kerja praktek di PT. Karya Jaya Lestari.

BAB V PENUTUP

Dalam bab ini penulis mengemukakan kesimpulan dan saran oleh penulis sebagai akhir dari pengerjaan laporan Kerja Praktek..

S

T

IK

O

M

S

U

R

A

B

A

Y

(11)

6 2.1 Sejarah Perusahaan

PT. Karya Jaya Lestari didirikan pada tanggal 2 Januari 2007 dan terletak di kilometer 3.5 lingkar timur Sidoarjo dengan daerah seluas 2.140 hektar. PT. Karya Jaya Lestari merupakan perusahaan jasa tingkat nasional khususnya di bidang industri migas. PT. Karya Jaya Lestari adalah perusahaan terbatas yang bergerak di bidang jasa dan perdagangan umum. Dalam perkembangannya PT. Karya Jaya Lestari memiliki 3 (tiga) bidang usaha :

1. Jasa Elpiji

1. Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBE) 2. Depot Elpiji

2. Jasa Non Elpiji a. Retester Plant

b. Handling dan Distirbusi

c. Fabrikasi Aksesori Tabung Elpiji 3. Trading

a. Polytam

b. Petrokimia (Minarex, Paraffinic) c. Elpiji dan Ease Gas

d. Greencokes, Slackwax

S

T

IK

O

M

S

U

R

A

B

A

Y

(12)

7

Saat ini perusahaan PT. Karya Jaya Lestari mengoperasikan beberapa SPBU dan SPBE yang beroperasional di Indonesia.

2.2 Visi dan Misi PT. Karya Jaya Lestari 2.2.1 Visi PT. Karya Jaya Lestari

Visi PT. Karya Jaya Lestari adalah sebagai berikut:

1. Menjadi perusahaan jasa terkemuka serta mitra terpercaya di sektor hilir industri migas.

2. Menjadi perusahaan energi nasional kelas dunia. 2.2.2 Misi PT. Karya Jaya Lestari

Misi PT. Karya Jaya Lestari adalah sebagai berikut:

1. Mengelola dan mengembangkan usaha jasa yang menguntungkan. 2. Menjadi “arm-length” Pertamina dalam jasa LPG, jasa non LPG dan

trading.

3. Memberikan keuntungan yang berkesinambungan bagi stakeholder.

S

T

IK

O

M

S

U

R

A

B

A

Y

(13)

2.3 Struktur Organisasi

STRUKTUR JABATAN, GOLONGAN DAN FORMASI JABATAN PT. KARYA JAYA LESTARI

Gambar 2.1 Bagan Struktur Perusahaan PT. Karya Jaya Lestari

2.4 Uraian Jabatan

Struktur organisasi yang tepat dan sesuai dengan situasi dan kondisi dalam perusahaan tentunya akan membuat tujuan perusahaan lebih terarah. Selain itu dengan struktur organisasi yang jelas dan baik maka akan dapat diketahui sampai dimana wewenang dan tanggung jawab yang dimiliki oleh seseorang dalam menjalankan tugasnya. Adapun tugas dan tanggung jawab PT. Karya Jaya Lestari secara singkat dapat dikemukakan sebagai berikut :

S

T

IK

O

M

S

U

R

A

B

A

Y

(14)

9

1. Direktur Utama

a. Menkoordinasikan dan mengendalikan penyusunan strategi bisnis plan PT. Karya Jaya Lestari serta pelaksanaan seluruh kegiatannya secara efektif dan efisien.

b. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan operasi dan marketing sesuai dengan rencana dan kebijakan yang telah ditetapkan agar dapat memberikan keuntungan yang optimal.

c. Sebagai penentu kebijakan dalam perusahaan mendelegasikan. d. Sebagai pemberi wewenang kepada kepala bagian.

e. Meminta pertanggujawaban atas pekerjaan yang dilimpahkan.

f. Bertindak atas nama perusahaan dalam kegiatan yang menyangkut kepentingan perusahaan.

b. Internal Auditor

a. Menyusun rencana kerja dan rencana anggaran tahunan Internal Audit, agar tersusun suatu rencana kerja dan rencana anggaran yang riel (nyata) dan efisien.

b. Melaksanakan revisi anggaran apabila terjadi perubahan rencana kerja. c. Melaksanakan pemeriksaan keuangan pada fungsi financial dan

fungsi-fungsi lain yang melaksanakan kegiatan keuangan dilingkungan PT. Karya Jaya Lestari.

S

T

IK

O

M

S

U

R

A

B

A

Y

(15)

3. Manager BSD

a. Mengarahkan dan mengendalikan penyusunan rencana strategi agar dapat digunakan sebagai acuan kerja, serta melakukan evaluasi atas pelaksanaan agar diketahui keberhasilan dan kendala-kendala.

b. Mengarahkan dan mengendalikan pelaksanaan dan pengembangan pemasaran untuk meningkatkan keuntungan secara berkesinambungan. c. Atas persetujuan pimpinan membuat anggaran pendapatan belanja

perusahaan.

4. Direktur Marketing dan Operasi

a. Menetapkan dan menentukan rencana operasi pengisian Elpiji 3 Kg, 12 Kg, 50 Kg dan penyaluran Bulk Elpiji untuk mendukung Pertamina dalam menjaga kestabilan supply Elpiji.

b. Menetapkan dan menentukan penyusunan rencana / target sales, pemutakhiran harga pasar, agar Sub Agen baru dan pangkalan agar memastikan penjualan Elpiji dapat meningkat dan distribusi berjalan lancar sehingga dapat memberikan keuntungan yang berkesinambungan.

c. Menetapkan dan menentukan operasi plant dengan memperhatikan aspek safety dan kepuasan pelanggan agar operasi berjalan lancar dan sesuai dengan Standard Operating Procedure (SOP).

S

T

IK

O

M

S

U

R

A

B

A

Y

(16)

11

5. Quality Assurance

a. Melaksanakan pengujian standar kode & prosedur kerja terhadap peralatan plant yang baru dibangun agar menjamin kelayakan operasinya.

b. Melakukan evaluasi dan perhitungan ulang kekuatan fasilitas plant serta memberikan saran dan rekomendasi perbaikan yang perlu dan pengoperasiannya untuk menjadikan masukan bagi peningkatan kualitas fasilitas plant.

c. Menyiapkan standar kode dan prosedur kerja yang dapat digunakan dalam pelaksanaan proyek agar dapat dipedomani.

d. Mengurus perizinan dan sertifikasi dengan instansi Migas, Depnaker, Dinas Meteorologi dan terkait lainnya untuk kelancaran pelaksanaan.

6. Teknik & Engineering

a. Mengatur dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan pemeriksaan peralatan produksi agar plant selalu siap operasi serta membina kerjasama yang baik dengan fungsi terkait untuk memperlancar pelaksanaan pemeliharaan dan perbaikan serta penanggulangan masalah di plant. b. Melaksanakan pendekatan teknis dalam memecahkan masalah

kerusakan peralatan produksi.

c. Menentukan kebutuhan material sebelum pekerjaan perbaikan dan pemeliharaan dilaksanakan untuk memastikan pelaksanaan kegiatan perbaikan berjalan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

S

T

IK

O

M

S

U

R

A

B

A

Y

(17)

7. Health, Savety, and the Environment (HSE)

1. Mengawasi implementasi peraturan / prosedur dibidang HSE pada kegiatan operasional maupun proyek sesuai standar yang berlaku dengan melaksanakan sosialisasi secara berkala dan terjadwal.

2. Melakukan inventarisasi, membuat laporan, melakukan analisis dalam setiap kecelakaan kerja dan insiden yang terjadi sesuai standar yang berlaku.

3. Mencatat kecelakaan kerja maupun kebakaran yang terjadi serta menyusun laporan tentang kejadian tersebut dan mengambik tindakan yang diperlukan pada waktu terjadinya kecelakaan kerja atau kebakaran.

4. Merekomendasikan untuk pembelian peralatan HSE yang baru dan pengambilannya sesuai dengan standar yang telah ditentukan.

8. Manager Unit Trading

a. Memberikan arahan dalam penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Bulanan dan Tahunan (RKAP) untuk penjualan Elpiji agar target sales tercapai dan memperoleh keuntungan optimal.

b. Mengarahkan dan mengendalikan pembinaan baik terhadap Senior Account Executive untuk penjualan produk gas.

S

T

IK

O

M

S

U

R

A

B

A

Y

(18)

13

9. Manager Unit Operasi LPG

a. Merencanakan dan mengawasi pelaksanaan program dan sistem management HSE dan maintenance peralatan pengisian untuk menjamin ketaatan pekerja dalam melaksanakan pekerjaan dengan peralatan yang layak operasi.

b. Membina hubungan baik dengan pelanggan agar tercipta kelancaran dan ketertiban dalam pelayanan sehingga menjamin kepuasan pelangan.

10. Manager Operasi Non LPG

a. Mengarahkan dan mengevaluasi operasi (accesories, blendin dan botling) plant serta pengawasan proses produksi, jasa handling dan distribusi berjalan sesuai dengan SOP dengan memperhatikan aspek HSE.

b. Memutuskan, mengarahkan, mengendalikan kegiatan dan proses produksi untuk menjamin kepuasan pelanggan.

11. Manager Finance

a. Bersama Manager Business Development membuat proyeksi Rugi / Laba dan proyeksi arus kas setiap proyek yang akan dan atau sedang berjalan.

b. Mengarahkan dan mengendalikan pengukuran kinerja masing-masing proyek dengan membandingkan antara hasil aktual dan hasil yang

S

T

IK

O

M

S

U

R

A

B

A

Y

(19)

direncankan dan dengan melakukan analisis keuangan dari masing-masing proyek untuk bahan acuan dalam melaksanakan pekerjaan. c. Mengarahkan dan mengendalikan bantuan hukum agar segala kegiatan

perusahaan tidak bertentangan dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku, serta mengarahkan mengendalikan terselenggaranya kehumasan perusahaan.

S

T

IK

O

M

S

U

R

A

B

A

Y

(20)

15 BAB III LANDASAN TEORI

3.1 Teori Desain Grafis

Desain grafis adalah salah satu bentuk seni lukis (gambar) terapan yang memberikan kebebasan kepada sang desainer (perancang) untuk memilih, menciptakan atau mengatur elemen rupa seperti ilustrasi, foto, tulisan dan garis di atas suatu permukaan dengan tujuan untuk diproduksi dan dikomunikasian sebagai sebuah pesan. Gambar maupun tanda yang digunakan bisa berupa tipografi atau media lainnya seperti gambar atau fotografi. Desain grafis umumnya diterapkan dalam dunia periklanan, packaging, perfilman dan lain-lain. Dikutip dari lauthfi.wordpress.com/2008/08/21/definisi-desain-grafis/ (lauthfi, 2008)

3.1.1 Elemen-elemen Desain Grafis 1. Titik

Titik merupakan bagian terkecil dari garis, karena pada dasarnya suatu garis dibentuk oleh adanya hubungan titik-titik yang sangat dekat

Gambar 3.1 Contoh Titik

S

T

IK

O

M

S

U

R

A

B

A

Y

(21)

2. Garis

Garis merupakan dasar yang dapat dibentuk untuk membuat huruf, grafik dan elemen desain grafis lainnya. Garis mempunyai fungsi tertentu yang pada dasarnya digunakan untuk mengarahkan arah dari gerakan mata yang melihat elemen dalam suatu karya desain grafis.

Garis terdiri dari 4 macam bentuk, yaitu:

a. Garis Vertikal: Digunakan untuk mengarahkan mata dan sekelompok informasi ke informasi lainnya.

b. Garis Horizontal: Digunakan untuk mengarahkan mata agar bergerak mendatar.

c. Garis Diagonal: Merupakan suatu ekspresi yang menggambarkan keadaan tak menentu.

d. Garis yang berbentuk gelombang: Merupakan adanya suatu irama.

Gambar 3.2 Contoh Macam – Macam Garis

S

T

IK

O

M

S

U

R

A

B

A

Y

(22)

17

3. Bentuk

Bentuk merupakan suatu wujud yang menempati ruang dan biasanya memiliki dimensi dua atau tiga, yang biasanya disebut 2 dimensi (dwimatra) dan 3 dimensi (trimatra).

Gambar 3.3 Contoh Bidang 2 Dimensi dan 3 Dimensi

4. Tekstur

Tekstur merupakan keadaan, atau gambaran dari suatu permukaan benda atau bagian darinya, ada beberapa jenis tekstur, diantaranya adalah: a. Tekstur Halus: tekstur dengan kualitas permukaan datar yang

berkarakter halus. Seperti kain, kertas, dan plat logam

b. Tekstur Semu: tekstur dengan kualitas permukaan datar yang memiliki kesan keras, menonjol dan memiliki kesan dalam.

S

T

IK

O

M

S

U

R

A

B

A

Y

(23)

c. Tekstur Nyata: tekstur dengan kualitas permukaan bidang yang menonjol atau memiliki nilai raba kuat di atas permukaan bidang datar, seperti relief.

Gambar 3.4 Contoh Macam-Macam Tekstur

5. Warna

Warna merupakan elemen desain yang sangat berpengaruh dalam membantu menjadi komposisi desain menjadi menarik. Menurut Russel dan Verrill dalam bukunya Otto Klepprer’s Advertising Procedure (1986, 416) warna dapat digunakan untuk beberapa alasan, khususnya dalam periklanan, diantaranya:

a. Warna merupakan alat untuk menarik perhatian.

b. Beberapa produk akan menjadi realistis, jika ditampilkan dengan menggunakan warna.

c. Dapat memperlihatkan atau memberikan suatu penekanan pada elemen tertentu dalam karya desain.

d. Warna dapat memperlihatkan suatu mood tertentu yang menunjukan akan adanya kesan psikologis tersendiri.

S

T

IK

O

M

S

U

R

A

B

A

Y

(24)

19

Gambar 3.5 Color Chart

3.1.2 Prinsip-prinsip Desain Grafis

Dalam membuat suatu desain yang mampu menarik perhatian orang yang melihat, tentunya harus mengikuti prinsip desain, yaitu:

1. Kesatuan (Unity)

Dalam bukunya yang berjudul Nirmana Dwimatra, Drs Arfial Arsyad Hakim (1984:37-119) menjelaskan bahwa dalam mendesain, pasti terjadi suatu proses dimana unsur-unsur yang mendukung desain tersebut mengalami penyatuan secara utuh, yang akhirnya menggambarkan hubungan individu terhadap objek-objek visual.

a. Kesatuan yang ditimbulkan oleh dominasi pada suatu bagian atau unsur, sedangkan pada bagian yang lain lemah, antara lain:

1. Jika Ukuran: lebih besar, maka lebih cepat menarik perhatian dari pada yang kecil.

S

T

IK

O

M

S

U

R

A

B

A

Y

(25)

2. Intensitas warna: Warna yang lebih terang akan lebih menonjol dibandingkan dengan yang lebih gelap.

3. Cara penempatan: Mata penonton selalu tertarik pada pusat dari suatu pengamatan, sehingga yang di tengah akan selalu menarik perhatian utama.

b. Kesatuan yang ditimbulkan berdasarkan kesamaan dari bentuk, warna, ukuran, spot, garis, dan tekstur.

c. Kesatuan yang ditimbulkan dengan mengumpulkan bentuk-bentuk yang berbeda.

d. Kesatuan yang ditimbulkan oleh arah yang memusat atau memancar. 2. Keselarasan (Harmony)

Untuk mendapatkan keadaan yang harmoni perlu memperhatikan atau menggunakan beberapa teknik, yaitu:

a. Ritme, repitisi, dan dominasi

Ritme, repitisi, dan dominasi merupakan transisi, penghubung bagi tercapainya suatu kesatuan hubungan dari unsur-unsur sehingga terwujudnya harmoni dalam bidang gambar. Harmoni menyebabkan tercapainya kesatuan, sedangkan ritme, repitisi, dan dominasi merupakan faktor yang esensi untuk mencapai harmoni.

Ritme dalam seni rupa adalah suatu susunan teratur yang ditimbulkan dari pengulangan sebuah atau beberapa unsur sehingga menimbulkan atau memberi kesan keterhubungan yang kontinyu dan kesan gerak.

S

T

IK

O

M

S

U

R

A

B

A

Y

(26)

21

Repetisi merupakan metode yang menarik perhatian penonton secara terus menerus terhadap unit-unit visual pada suatu pola, dan merupakan cara yang mudah untuk mengikat keseluruhan unsur-unsur desain kedalam suatu kesatuan.

Dominasi, setiap bagian dari suatu bentuk karya hendaknya mendapat perhatian atau tingkat kekuatan yang layak. Kelayakan tingkat dominasi dari unsur-unsur pendukungsuatu desain akan mencapai harmoni, dan akhirnya kesatuan hubungan.

b. Gradasi, kontras, dan discord

Gradasi adalah suatu deret tangga dimana suatu kekontrasan telah dijembatani oleh suatu rangkaian dari suatu kesamaan, peralihan atau langkah yang selaras, (Drs. Arfial Arsad Hakim, 1984).

Kontras merupakan hal yang esensial untuk mencapai kesatuan dalam desain, sebagai suatu variasi, rangsangan perhatian dan untuk membangkitkan kehangatan. Beberapa sifat kontras mengalahkan dan menekan harmoni, selain sebagai suatu tuntutan yang diperlukan pada desain, ( Drs. Arfial Arsad Hakim, 1984).

Discord adalah ekstrim kontras (sangat kontras), dimana kontras tersebut terdiri dari berbagai unsur, misal kontras dalam warna, shape, ukuran, dan arah, (Drs. Arfial Arsad Hakim, 1984).

S

T

IK

O

M

S

U

R

A

B

A

Y

(27)

3. Keseimbangan (Balance)

Dalam desain keseimbangan adalah suatu kondisi atau kesan berat, tekanan, tegangan, sehingga menghasilkan kesan stabil. (Drs. Arfial Arsad Hakim, 1984).

Faktor yang mendukung keseimbangan yaitu posisi atau penempatan, proporsi, kualitas, dan arah dari unsur-unsur pendukungnya. Komposisi yang bagus, artinya yang indah dipandang mata merupakan keharusan dalam mendesain. Tata letak sangatlah penting karena itu akan membuat orang yang melihatnya terkagum-kagum. Jadi tata letak yamg benar menentukan bagaimana nilai dari karya desain tersebut, (Drs. Arfial Arsad Hakim, 1984).

Komposisi adalah suatu realisasi dari sudut bentuk aktivitas pencipta dalam mewujudkan idenya, merupakan suatu bentuk pernyataan yang dapat ditanggapi oleh lawanya, (Drs. Arfial Arsad Hakim, 1984).

Pada dasarnya komposisi menyangkut tata letak dalam melahirkan suatu bentuk ungkapan atau ide, di mana kesatuan hubungan, keserasian merupakan hakikat utama dalam sebuah komposisi. Hal yang tak kalah pentingnya adalah keseimbangan, akan ada atau tidaknya tekanan (aksen, emphasis) atau pusat perhatian (center of view) dalam komposisi, (Drs. Arfial Arsad Hakim, 1984).

Jadi pada dasarnya komposisi adalah kesatuan, dan kesatuan merupakan organisasi dalam unsur-unsur desain. Jadi komposisi adalah desain itu sendiri, (Drs. Arfial Arsad Hakim, 1984).

S

T

IK

O

M

S

U

R

A

B

A

Y

(28)

23

Konsep yang benar pada suatu desain menjadi nilai tersendiri pada karya desain. Artinya yang pertama kali kita perhitungkan, sebelum kita membuat suatu produk desain adalah konsep apa yang akan digunakan. Mulai dari tema, kemudian alur yang bagus, maka otomatis hasil akhir menjadi bagus, dan juga akhirnya mudah dimengerti oleh yang menikmati produk tersebut, (Drs. Arfial Arsad Hakim, 1984).

3.2 Teori Periklanan

Iklan merupakan salah satu cara untuk memperkenalkan barangan, perkhidmatan, peluang pekerjaan, inspirasi dan maklumat kepada yang ingin disampaikan. Secara sederhana dapat dijelaskan bahwa yang dimaksud iklan adalah sebuah alat yang digunakan untuk memasarkan sebuah produk dan sebagai alat untuk mempengaruhi seseorang agar berbuat atau bersikap seperti apa yang diiklanka denga berbagai macam cara.

Menurut Ruseel dan Vemill dalam bukunya yang berjudul Otto Klepper’s Advertising Procedure (1986, 416), seorang ahli periklaan asal Amerika, mrupakan

orang yang berjasa besar dalam meruntut asal mula istilah advertising. Dalam bukunya yang berjudul Advertising Procedur, dituliskan bahwa istilah advertising berasal dari bahasa latin yaitu ad-vere yang berarti mengoperkan pikira dan gagasa kepada pihak lain. Sementara di Perancis disebut dengan reclame yang berarti meeriakkansesuatu secara berulang-ulang. Banngsa Belanda menyebutnya sebagai

S

T

IK

O

M

S

U

R

A

B

A

Y

(29)

advertentie. Bangsa-bagsa Lati menyebutnya dengan istilah advertere yang berarti

berlari menuju ke depan. Sementara banngsa Arab menyebutnya dengan sebuta I’lan.

3.2.1 Prinsip Dasar Iklan: a. Adanya pesan tertentu

b. Dilakukan oleh komunikator (sponsor) c. Dilakukan dengan cara non personal d. Disampaikan untuk khalayak tertentu

e. Dalam menyampaikan pesan tersebut, dilakukkan dengan membayar

3.2.2 Jenis-jenis Iklan 1. Iklan media cetak

Iklan media cetak adalah suatu media statis yag mengutamakan pesan-pesan visual. Media ini terdiri atas lembaran dengan sejumlah kata-kata, gambar/ ilustrasi atau foto dalam suatu warna atau hitam putih. Sedangkan iklan media cetak adalah iklan-iklan yang muncul di hadapan khalayak sasaran dalam suatu bentuk publikasi berupa barang cetakan. Dalam pemubliakasiannya pun dengan cara cetak. Iklan-iklan seperti ini dapat di temui pada media-media cetak seperti majalah, koran, baliho, pamflet, brosur, katalog, direct mail, leaflet, flyers, kemasan produk, stiker, balon udara, bus panel, spanduk dan lain-lain.

Dikutip dari (http://notasimediaemi.wordpress.com/2011/03/18jenis-jenis-iklan/)

S

T

IK

O

M

S

U

R

A

B

A

Y

(30)

25

Beberapa contoh iklan media cetak hasil perpaduan antara seni dan teknologi dapat kita lihat pada iklan-iklan seperti: iklan Choki-Choki yang bermain-main degan bahasa visual seekor kambing yang mempuyai tubuh sagat panjang, iklan Setia Budi Office Park iklan Wrangler, dan sebagainya. Pada iklan-iklan tersebut tampak terlihat

permainan visual yang menggunaka sentuhan teknologi computer grafis. 2. Iklan media elektronik

Iklan dalam media elektronik merupakan iklan-iklan yang pemublikasiannya menggunaka media elektronik seperti radio, tv. Bahkan ada juga yang diselipkan pada film ataupun sinetron. Bahkan sekarang ini sudah banyak iklan yang menggunakan media online dalam pempublikasiannya.

Iklan media televisi boleh dikatakan palinng efektif untuk menyampaikan pesan-pesan komersial. Salah satu keunggulannya adalah kemampuan menjangkau khalayak sasaran yang sangat luas. Hal ini disebabkan jutaan pemirsa menoton televise secara teratur. Televise menjangkau khalayak sasaran yang dapat dan tidak dapat dicapai oleh media lainya, tetapi juga khalayak yag tidak terjanngkau oleh media cetak. Disamping itu televisi juga mempunyai keunggulan yag lain seperti kemampuan menimbulkan dampak yang kuat terhadap konsumen, degan tekanan kepada dua indra sekaligus yaitu: penglihatan da pendengaran. Televise juga menciptakan kelunturan bagi pekerjaan-pekerjaa kreatif dega megombinasikan gerakan, kecantikan, suara, warna, drama serta humor.

S

T

IK

O

M

S

U

R

A

B

A

Y

(31)

3.2.3 Jenis Iklan Jika Dilihat Dari Tujuannya

1. Comercial Advertising. Iklan komersial adalah iklan yang bertujuan untuk mendukung kampanye pemasaran suatu produk atau jasa. Iklan komersial ini sendiri terbagi menjadi beberapa macam. Yang dikutip dari (http://notasimedia.wordpress.com/2011/03/18/jenis-jenis-iklan/)

a. Iklan Strategis. Digunakan untuk membangun merek. Hal itu dilakukan dengan mengkomunikasikan nilai merek dan manfaat produk. Perhatian utama dalam jangka panjang adalah memposisikan merek serta membangun pangsa pikiran dan pangsa pasar. Iklan ini mengundang konsumen untuk menikmati hubungan dengan merek serta meyakinkan bahwa merek ini ada bagi para pengguna.

b. Iklan Taktis. Memiliki tujuan yang mendesak. Iklan ini dirancang untuk mendorong konsumen agar segera melakukan kontak dengan merek tertentu. Pada umumnya iklan ini memberikan penawaran khusus jangka pendek yang memacu konsumen memberikan respon pada hari yang sama.

S

T

IK

O

M

S

U

R

A

B

A

Y

(32)

27

2. Corporate Advertising. Iklan yang bertujuan membangun citra suatu perusahaan

yang pada akhirnya diharapkan juga membangun citra positif produk-produk atau jasa yang diproduksi oleh perusahaan tersebut. Iklan Corporate akan efektif bila didukung oleh fakta yang kuat dan relevan dengan masyarakat, mempunyai nilai berita dan biasanya selalu dikaitkan dengan kegiatan yang berorientasi pada kepentingan masyarakat. Iklan Corporate merupakan bentuk lain dari iklan strategis ketika sebuah perusahaan melakukan kampanye untuk mengkomunikasikan nilai-nilai korporatnya kepada Public.

Iklan Corporate sering kali berbicara tentang nilai-nilai warisan perusahaan, komitmen perusahaan kepada pengawasan mutu, peluncuran merek dagang atau logo perusahaan yang baru atau mengkomunikasikan kepedulian perusahaan terhadap lingkungan sekitar.

3. Public Service Advertising. Iklan Layanan Masyarakat merupakan bagian dari kampanye social marketing yang bertujuan menjual gagasan atau ide untuk kepentingan atau pelayanan masyarakat. Biasanya pesan Iklan Layanan Masyarakat berupa ajakan, pernyataan atau himbauan kepada masyarakat untuk melakukan atau tidak melakukan suatu tindakan demi kepentingan umum atau

merubah perilaku yang ―tidak baik‖ supaya menjadi lebih baik, misalnya masalah

kebersihan lingkungan, mendorong penghargaan terhadap perbedaan pendapat, keluarga berencana, dan sebagainya.

S

T

IK

O

M

S

U

R

A

B

A

Y

(33)

3.3 Teori Tipografi

Tipografi merupakan suatu ilmu dalam memilih dan menata huruf dengan pengaturan penyebarannya pada ruang-ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan tertentu, sehingga dapat menolong pembaca untuk mendapatkan kenyamanan membaca semaksimal mungkin yang dikutip dari blog Lizard Wijanarko pada situs (http://www.ahlidesain.com/)

Sejarah perkembangan tipografi dimulai dari penggunaan pictograph. Bentuk bahasa ini antara lain dipergunakan oleh bangsa Viking Norwegia dan Indian Sioux. Di Mesir berkembang jenis huruf Hieratia, yang terkenal dengan nama Hieroglif pada sekitar abad 1300 SM. Bentuk tipografi ini merupakan akar dari bentuk Demotia, yang mulai ditulis dengan menggunakan pena khusus.Bentuk tipografi tersebut akhirnya berkembang sampai di Kreta, lalu menjalar ke Yunani dan akhirnya menyebar keseluruh Eropa.

Puncak perkembangan tipografi, terjadi kurang lebih pada abad 8 SM di Roma saat orang Romawi mulai membentuk kekuasaannya. Karena bangsa Romawi tidak memiliki sistem tulisan sendiri, mereka mempelajari sistem tulisan Etruska yang merupakan penduduk asli Italia serta menyempurnakannya sehingga terbentuk huruf-huruf Romawi. (http://id.wikipedia.org/wiki/tipografi)

Saat ini tipografi mengalami perkembangan dari fase penciptaan dengan tangan hingga mengalami komputerisasi. Fase komputerisasi membuat penggunaan tipografi

S

T

IK

O

M

S

U

R

A

B

A

Y

(34)

29

menjadi lebih mudah dan dalam waktu yang lebih cepat dengan jenis pilihan huruf yang ratusan jumlahnya.

Huruf dan tulisan memiliki arti amat penting bagi manusia. Bahkan, yang namanya peradaban atau masa sejarah ditandai dengan peristiwa dikenalnya tulisan oleh manusia. Zaman sebelum ada tulisan sering disebut zaman prasejarah. Kalau Anda melihat ke buku atau ke layar komputer, Anda akan melihat huruf dan tulisan. Di jalanan pun Anda akan melihat tulisan. Di pakaian, di badan mobil dan pesawat terbang, bahkan di gua-gua purbakala Anda bisa menjumpai tulisan. Selain gambar, huruf adalah cara manusia berkomunikasi secara visual.

Satu hal pertama yang Anda bisa perhatikan dari tulisan-tulisan yang berbeda itu adalah, bahwa bukan huruf-hurufnya saja yang berbeda, melainkan jenis hurufnya juga. Huruf ―A‖ atau ―a‖ di sebuah tulisan bisa berbeda dari huruf ―A‖ dan ―a‖ yang

lain. Anda tahu bahwa keduanya abjad alfabet yang sama, tapi Anda juga mengamati bahwa jenis hurufnya berbeda. Bisa jadi yang satu lebih tebal atau gemuk dari yang lain, bisa jadi kaki-kaki hurufnya ada yang memiliki tangkai, atau lebih pendek atau lebih panjang, dan sebagainya. Sebuah jenis huruf yang sama kadang diberi nama tertentu (misalnya: Times New Roman). Jenis huruf ini disebut typeface, atau singkatnya tipe. Sekarang orang juga sering menyebut jenis huruf dengan font, karena file yang berisi informasi sebuah typeface di komputer diberi istilah font (misalnya, di Windows, informasi untuk menggambar tipe Arial disimpan dalam file ARIAL.TTF). Di dalam dunia tipografi tradisional (nondigital), yaitu saat huruf dicetak menggunakan balok logam, font memiliki arti lain kumpulan

balok-S

T

IK

O

M

S

U

R

A

B

A

Y

(35)

balok huruf logam yang memiliki satu typeface dan satu ukuran tertentu. (http://id.wikipedia.orgwiki/tipografi).

3.3.1 Tipe/Typeface dan Font:

1. Klasifikasi Tipe

Berdasarkan bentuknya, para pakar tipografi umumnya membagi jenis huruf ke dalam dua kelompok besar: serif dan sans serif. Lalu ada kelompok ketiga dan keempat yang disebut script dan dekoratif. Jenis serif dan sans serif pun berbeda-beda, tapi mari sebelumnya mengetahui perbedaan serif dan sans serif. Dikutip dari (http://id.wikipedia.org/wiki/rupa_huruf)

a. Serif dan Sans Serif

Serif adalah kelompok jenis huruf yang memiliki ―tangkai‖ (stem).

Lihatlah font Times New Roman, Bodoni, Garamond, atau Egyptian misalnya. Persis mendekati ujung kaki-kaki hurufnya, baik di bagian atas maupun bawah, terdapat pelebaran yang menyerupai penopang atau tangkai. Menurut sejarah, asal-usul bentuk huruf ini adalah mengikuti bentuk pilar-pilar bangunan di Yunani Kuno. Seperti kita ketahui, bagian atas dan bawah tiang pilar memang lebih besar agar bisa membuat pilar lebih kokoh.

S

T

IK

O

M

S

U

R

A

B

A

Y

(36)

31

Sementara sans serif (atau ―tanpa‖ serif) adalah jenis huruf yang

sebaliknya: tidak memiliki tangkai. Ujung-ujung kakinya polos begitu saja. Contohnya Arial atau Helvetica (Catatan: meski amat mirip dan sering saling mensubstitusi satu sama lain, kedua font ini tidaklah mirip persis. Cobalah sekali-kali Anda cetak contoh huruf dalam ukuran besar dan amati perbedaan-perbedaan tipis kedua font ini.) Contoh lain jenis huruf sans adalah ITC Officina Sans, yaitu font yang digunakan di mwmag yang sedang Anda baca ini.

b. Kegunaan tangkai serif.

Jika mengutip dari laporan kerja praktek mahasiswa STIKOM jurusan DIV Komputer Multimedia angkatan 2007 yang bernama Luluk Husna, pada ukuran teks kecil, seperti seukuran tulisan teks di surat kabar atau buku, umumnya tangkai pada kaki-kaki font serif membantu agar tulisan mudah dibaca. Mengapa? Karena tangkai font serif membantu membentuk garis tak tampak yang memandu kita mengikuti sebuah baris teks. Karena itulah kita banyak menjumpai buku-buku dilayout dengan serif. Menurut penelitian, seseorang yang membaca font serif bisa lebih tahan membaca karena tidak mudah lelah—akibat adanya bantuan dari tangkai serif tadi. Tapi pada kondisi-kondisi berikut ini: a) huruf amat kecil (seperti tulisan bahan-bahan di label makanan); b) huruf amat besar (seperti di plang-plang merek) yang harus dilihat dari jauh; c) di layar monitor; huruf sans serif kadang lebih mudah dibaca.

S

T

IK

O

M

S

U

R

A

B

A

Y

(37)

Mengapa? Karena justru kaki-kaki font serif memperumit bentuk huruf sehingga sedikit lebih lama dibaca. Jika huruf kecil sekali atau pada resolusi rendah seperti di layar monitor, kaki serif bisa tampak bertindihan dan menghalangi pandangan. Karenanya kita banyak melihat plang rambu lalu lintas menggunakan huruf yang sesederhana mungkin agar bisa cepat dibaca, dan di halaman web banyak dipakai font serif karena lebih mudah dibaca pada ukuran kecil/layar kasar.

c. Jenis-jenis serif

Serif tiap jenis huruf pun dapat berbeda-beda. Huruf-huruf masa lama (Old Style) seperti Garamond dan huruf-huruf masa transisi (Transitional) seperti Times New Roman misalnya, memiliki tangkai yang sudutnya lengkung. Sementara pada huruf-huruf masa modern seperti Bodoni, tangkainya bersudut siku. Ada lagi yang bersudut siku pula, tapi relatif tebal/tinggi. Contohnya Egyptian. Tipe serif seperti Egyptian kadang disebut slab serif. Beberapa huruf unik tertentu memiliki tangkai serif negatif, yaitu tangkai yang masuk ke sisi dalam kaki sehingga ujung kaki nampak lebih kecil dari batang kakinya. Dikutip dari laporan kerja praktek mahasiswa STIKOM jurusan DIV Komputer Multimedia angkatan 2007 yang bernama Luluk Husna.

S

T

IK

O

M

S

U

R

A

B

A

Y

(38)

33

d. Skrip dan Dekoratif

Selain serif dan san serif, ada pula jenis huruf ‖sambung‖ dan huruf ‖gaya bebas‖. Huruf sambung atau script bisa juga Anda sebut ‖huruf alis tangan‖

(handwriting) karena menyerupai tulisan tangan orang. Atau bisa disebut ‖huruf

undangan‖ karena hampir selalu hadir di kartu-kartu undangan acara atau event.

Ada berbagai macam huruf script dan handwriting, mulai dari yang kuno

hingga modern, dari yang tegak lurus hingga miring dan amat ‖melingkar

-lingkar‖. Sementara huruf ‖gaya bebas‖ mencakup segala macam jenis huruf

‖aneh‖ lain yang sulit dikategorikan dalam ketiga kategori lainnya. Kadang

huruf ini bisa diinspirasi dari bentuk geometris tertentu, memadukan gambar atau pola tertentu, dan sebagainya. Di komputer juga dikenal font-font

‖windings-like‖ yang sebenarnya adalah cliptart. Tiap hurufnya mumi berupa

ikon atau gambar, bukun huruf. Umumnya jenis-jenis huruf skrip dan dekoratif digunakan untuk hiasan atau dekorasi, bukan untuk teks maupun headline teks. Karena derajat kompleksitasnya lebih tinggi, maka tidak cocok untuk teks karena akan menyulitkan pembacaan.

3.3.2 Jenis Huruf

1. Roman, dengan ciri memiliki sirip/kaki/serif yang berbentuk lancip pada

ujungnya. Kesan yang ditimbulkan adalah klasik, anggun, lemah gemulai dan feminin.

S

T

IK

O

M

S

U

R

A

B

A

Y

(39)

Gambar 3.6 Contoh Huruf Roman

2. Egyptian, dengan ciri kaki/sirip/serif yang berbentuk persegi seperti papan

dengan ketebalan yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan adalah kokoh, kuat, kekar dan stabil.

Gambar 3.7 Contoh Huruf Egyptian

3. Sans Serif, dengan ciri tanpa sirip/serif, dan memiliki ketebalan huruf yang

[image:39.612.60.561.93.677.2]

sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan oleh huruf jenis ini adalah modern, kontemporer dan efisien.

Gambar 3.8 Contoh Huruf San Serif

S

T

IK

O

M

S

U

R

A

B

A

Y

(40)

35

4. Script, merupakan goresan tangan yang dikerjakan dengan pena, kuas atau

pensil tajam dan biasanya miring ke kanan. Kesan yang ditimbulkannya adalah sifast pribadi dan akrab.

Gambar 3.9 Contoh Huruf Script

5. Miscellaneous, merupakan pengembangan dari bentuk-bentuk yang sudah

ada. Ditambah hiasan dan ornamen, atau garis-garis dekoratif. Kesan yang dimiliki adalah dekoratif dan ornamental.

Gambar 3.10 Contoh Huruf Miscellaneous

S

T

IK

O

M

S

U

R

A

B

A

Y

(41)

3.3.3 Legibility dan Keterbacaan

Legibility adalah tingkat kemudahan mata mengenali suatu tulisan tanpa harus bersusah payah. Hal ini bisa ditentukan oleh:

1. Kerumitan desain huruf, seperti penggunaan serif, kontras stroke, dan sebagainya.

2. Penggunaan warna

3. Frekuensi pengamat menemui huruf tersebut dalam kehidupan sehari-hari

Keterbacaan adalah tingkat kenyamanan suatu susunan huruf saat dibaca, yang dipengaruhi oleh:

1. Jenis huruf 2. Ukuran

3. Pengaturan, termasuk di dalamnya alur, spasi, kerning, perataan, dan sebagainya 4. Kontras warna terhadap latar belakang

S

T

IK

O

M

S

U

R

A

B

A

Y

(42)

37

3.4 Teori Warna

Warna itu sendiri adalah kesan yang diperoleh mata dari cahaya yang dipantulka benda-benda yanng yag dikenainya; corak rupa, seperti: merah, biru, hijau, dan lain-lain. Peranan warna sagat penting domina pada karya seni rupa, hal ini dapat dikaitkan denga upaya menyatakan gerak, jarak, tegangan, (tension), deskripsi alam (naturalisme), ruang, bentuk, ekspresi, atau makna simbolik dan justru dalam kaitan yag beraneka ragam ini akan melihat betapa kedudukan warna dalam seni lukis (rupa). Zat warna didapatkan dari perpaduan dari pigmen yang berupa bubuk halus, yang disatukan dengan biner (zat pegikat) atau paint vehicle (pembawa pigmen). (Mikke Susanto, Diksi Rupa, Jogjakarta: Kanisius,2002.)

Gambar 3.11 Lingkaran Warna

S

T

IK

O

M

S

U

R

A

B

A

Y

(43)

1. Fungsi Warna Dalam Desain a. Untuk identifikasi

b. Menarik perhatian

c. Menimbulkan pengaruh psikologis d. Pengembangan asosiasi

e. Menciptakan citra f. Sebagai unsur dekoratif

g. Memberi kesan terhadap temperatur

2. Tingkatan Warna a. Warna primer b. Warna sekunder c. Warna tertier

Dari buku Dasar-Dasar Tata Rupa dan Desain, Drs. Sadjiman Ebdi Sanyoto, Yogyakarta 2005 dijelaskan bahwa warna dapat didefinisikan secara obyektif/fisik

sebagai sifat cahaya yang diapancarkan, atau secara subyektif/psikologis sebagai bagian dari pengalaman indera pengelihatan. Secara obyektif atau fisik, warna dapat diberikan oleh panajang gelombang. Dilihat dari panjang gelombang, cahaya yang tampak oleh mata merupakan salah satu bentuk pancaran energi yang merupakan bagian yang sempit dari gelombang elektromagnetik.

S

T

IK

O

M

S

U

R

A

B

A

Y

(44)

39

Proses terlihatnya warna adalah dikarenakan adanya cahaya yang menimpa suatu benda, dan benda tersebut memantulkan cahaya ke mata (retina) kita hingga terlihatlah warna. Benda berwarna merah karena sifat pigmen benda tersebut memantulkan warna merah dan menyerap warna lainnya. Benda berwarna hitam karena sifat pigmen benda tersebut menyerap semua warna pelangi. Sebaliknya suatu benda berwarna putih karena sifat pigmen benda tersebut memantulkan semua warna pelangi.

Sebagai bagian dari elemen tata rupa, warna memegang peran sebagai sarana untuk lebih mempertegas dan memperkuat kesan atau tujuan dari sebuah karya desain. Dalam perencanaan corporate identity, warna mempunyai fungsi untuk memperkuat aspek identitas. Lebih lanjut dikatakan oleh Henry Dreyfuss , bahwa warna digunakan dalam simbol-simbol grafis untuk mempertegas maksud dari simbol-simbol tersebut . Sebagai contoh adalah penggunaan warna merah pada segitiga pengaman, warna-warna yang digunakan untuk traffic light merah untuk berhenti, kuning untuk bersiap-siap dan hijau untuk jalan. Dari contoh tersebut ternyata pengaruh warna mampu memberikan impresi yang cepat dan kuat.

Kemampuan warna menciptakan impresi, mampu menimbulkan efek-efek tertentu. Secara psikologis diuraikan oleh J. Linschoten dan Drs. Mansyur tentang warna sbb: Warna-warna itu bukanlah suatu gejala yang hanya dapat diamati saja, warna itu mempengaruhi kelakuan, memegang peranan penting dalam penilaian estetis dan turut menentukan suka tidaknya kita akan bermacam-macam benda.

S

T

IK

O

M

S

U

R

A

B

A

Y

(45)

Dari pemahaman diatas dapat dijelaskan bahwa warna, selain hanya dapat dilihat dengan mata ternyata mampu mempengaruhi perilaku seseorang, mempengaruhi penilaian estetis dan turut menentukan suka tidaknya seseorang pada suatu benda.

3.4.1 Karakter Warna

1. Hitam, sebagai warna yang tertua (gelap) dengan sendirinya menjadi lambang untuk sifat gulita dan kegelapan (juga dalam hal emosi).

2. Putih, sebagai warna yang paling terang, melambangkan cahaya, kesucian. 3. Abu-abu, merupakan warna yang paling netral dengan tidak adanya sifat atau

kehidupan spesifik.

4. Merah, bersifat menaklukkan, ekspansif (meluas), dominan (berkuasa), aktif dan vital (hidup).

5. Kuning, dengan sinarnya yang bersifat kurang dalam, merupakan wakil dari hal-hal atau benda yang bersifat cahaya, momentum dan mengesankan sesuatu. 6. Biru, sebagai warna yang menimbulkan kesan dalamnya sesuatu (dediepte), sifat

yang tak terhingga dan transenden, disamping itu memiliki sifat tantangan. 7. Hijau, mempunyai sifat keseimbangan dan selaras, membangkitkan ketenangan

dan tempat mengumpulkan daya-daya baru.

Dalam beberapa bagian yang sering dinamakan dengan sistem warna Prang System yang ditemukan oleh Louis Prang pada 1876 meliputi :

S

T

IK

O

M

S

U

R

A

B

A

Y

(46)

41

a. Hue, adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan nama dari suatu warna, seperti merah, biru, hijau dsb.

b. Value, adalah dimensi kedua atau mengenai terang gelapnya warna.

Contohnya adalah tingkatan warna dari putih hingga hitam.

c. Intensity, seringkali disebut dengan chroma, adalah dimensi yang

berhubungan dengan cerah atau suramnya warna.

S

T

IK

O

M

S

U

R

A

B

A

Y

(47)

41 BAB IV

METODE KERJA PRAKTEK DAN IMPLEMENTASI KARYA

4.1 Prosedur Pelaksanaan Kerja Praktek

Prosedur dalam pelaksanaan kerja praktek adalah sesuai dengan prosedur pelaksanaan kerja praktek yang ditetapkan oleh STIKOM Surabaya. Yaitu dengan beberapa tahapan – tahapan penting yang harus dilalui sebagai berikut : 1. Survei lapangan atau observasi, kegiatan ini ditujukan untuk mengamati

proses pembuatan/produksi.

2. Studi Kepustakaan, dilakukan untuk mendapatkan landasan teori yang sesuai dengan permasalahan dan dapat menjadi referensi untuk pelaksanaan rencana pengembangan sistem.

3. Analisa Permasalahan, penganalisaan permasalahan ditujukan untuk

menetapkan kebutuhan perusahaan atau kebutuhan informasi dan menentukan bagaimana solusi terbaik yang akan diterapkan dalam konten Company Profile perusahaan.

4. Pembuatan produk multimedia, pada pembuatan produk sendiri terdapat beberapa tahap, antara lain :

a. Pendahuluan, identifikasi kebutuhan yang dibutuhkan perusahaan, mengumpulkan data-data dari mesin-mesin industri yang akan dibahas, menata prioritas kasus-kasus yang akan di informasikan.

S

T

IK

O

M

S

U

R

A

B

A

Y

(48)

42

b. Tahap analisa ruang lingkup permasalahan, ruang lingkup dan sasaran yang akan dibahas, identifikasi mesin-mesin industri yang lebih terinci, evaluasi informasi, merangkum data yang didapat dan penyusunan sistem operasional untuk menunjang perancangan desain.

c. Tahap analisa informasi perusahaan, mendefinisikan kebutuhan fungsional dan non-fungsional untuk menunjang informasi yang akurat.

d. Revisi Produk, melakukan perbaikan dan pemantauan data dan informasi yang telah dibuat kepada perusahaan.

Pembuatan laporan, semua dokumentasi dalam pembuatan produk multimedia tersebut, sebagai hasil dari proyek disusun dalam sebuah laporan.

4.2 Detail Proses Pengerjaan Company Profile PT. Karya Jaya Lestari Ruang lingkup pengerjaan interaktif ini dibagi menjadi 3 jenis tahapan yaitu :

4.2.1 Tahap Konsep

Mengetahui permintaan konsep dari Company Profile, setelah mencari informasi dan permintaan PT. Karya Jaya Lestari, maka konsep yang disetujui untuk digunakan yaitu “Kreatif dan Informatif” yang diharapkan dapat tepat sasaran pokok-pokok yang diinginkan.

S

T

IK

O

M

S

U

R

A

B

A

Y

(49)

Untuk mewujudkan konsep itu ada beberapa aspek yang mengikuti, yaitu kreatif, minimalis dan Informatif. 3 aspek ini di kemas sesuai dengan latar belakang dari PT. Karya Jaya Lestari.

4.2.2 Tahap Pemotretan

Dalam tahap ini dilakukan pemotretan beberapa mesin industri yang dibutuhkan dalam konten / isi Company Profile PT. Karya Jaya Lestari. Beberapa contoh mesin industri seperti gambar dibawah ini:

Gambar 4.1 Alat pemadam kebakaran

Pada gambar 4.1 adalah salah satu alat yang dibutuhkan oleh Pertamina Pusat untuk mengantisipasi kebakaran pada saat operasional di pabrik.

S

T

IK

O

M

S

U

R

A

B

A

Y

(50)

44

Gambar 4.2 Berbagai mesin / alat industri PT. Karya Jaya Lestari

Pada gambar 4.2 terlihat beberapa mesin / alat industri PT. Karya Jaya Lestari. Mesin industri ini harus mempunyai standar spesifikasi dari Pertamina pusat untuk mendapatkan ijin operasional dari pusat.

S

T

IK

O

M

S

U

R

A

B

A

Y

(51)

4.2.3 Tahap Scanning Dokumen

Pada tahap ini dilakukan proses scanning beberapa dokumen penting yang akan dimasukkan ke dalam konten Company Profile PT. Karya Jaya Lestari salah satunya adalah :

Gambar 4.3 Surat ijin usaha perdagangan direktur

Gambar 4.3 adalah surat ijin usaha perdagangan direktur PT.Karya Jaya Lestari. Di dalam Company Profile terlampir beberapa dokumen penting seperti gambar 4.3 guna memberi informasi kepada Pertamina pusat dan klien dari PT. Karya Jaya Lestari bahwa Perusahaan berdiri dengan persetujuan beberapa pihak dan instansi terkait.

S

T

IK

O

M

S

U

R

A

B

A

Y

(52)

46

Gambar 4.4 Surat keterangan dari Pertamina

Gambar 4.4 adalah surat keterangan dari Pertamina yang dilampirkan di dalam Company Profile.

Ada beberapa dokumen penting lainnya yang akan dilampirkan di dalam buku Company Profile PT. Karya Jaya Lestari mulai dari perijinan lahan, perijinan kota setempat hingga perijinan dari Pertamina Pusat.

S

T

IK

O

M

S

U

R

A

B

A

Y

(53)

4.2.4 Tahap Desain Layout

Dalam tahapan pembuatan Company Profile ini meliputi pembuatan konsep sketching kasar di kertas, seperti gambar di bawah ini :

Gambar 4.5 Konsep kasar yang disetujui pihak perusahaan

Pada Gambar 4.5 menggambarkan sketch permintaan perusahaan untuk diimplementasikan ke sebuah media Company Profile mereka. Dimana mengusung konsep yang bersifat simple, minimalis, dan elegan.

Dari beberapa gambaran kasar yang telah dibuat, telah disetujui oleh PT. Karya Jaya Lestari bahwa desain keseluruhan berbasis box shape / kotak guna memperjelas dalam membantu membaca pesan secara rapi, simpel dan bersih.

S

T

IK

O

M

S

U

R

A

B

A

Y

(54)

48

4.2.5 Tahap Pembuatan Layout

Dalam tahap ini Pembuatan Company Profile menggunakan software Adobe InDesign dan Adobe Photoshop. Berikut ini beberapa contoh desain / halaman yang telah di setujui oleh pihak PT. Karya Jaya Lestari beserta penjelasannya :

Gambar 4.6 Cover Depan Company Profile

Desain Cover Company Profile ini disengaja tidak menampilkan banyak elemen dan hanya menampilkan gambar aktifitas perusahaan dan beberapa informasi identitas perusahaan dengan tujuan layout terlihat rapi dan simpel.

S

T

IK

O

M

S

U

R

A

B

A

Y

(55)

Gambar 4.7 Halaman Pin-Up dan Daftar isi

Pada halaman ini disisipkan gambar pada halaman pertama dan pada halaman berikutnya adalah daftar isi yang menginformasikan konten keseluruhan dari Company Profile ini.

S

T

IK

O

M

S

U

R

A

B

A

Y

(56)

50

Gambar 4.8 Halaman tentang Struktur Organisasi dan Uraian Jabatan Pada Halaman ini dijelaskan secara umum tentang struktur organisasi dan uraian jabatan dari perusahaan PT. Karya Jaya Lestari mulai dari Direktur, Internal Audit, Manager BSD, Direktur MKT & OPS, Manager Finance, Manager HR & GA & MR, HSE, dan Quality Assurance.

S

T

IK

O

M

S

U

R

A

B

A

Y

(57)

Gambar 4.9 Halaman Lampiran Dokumen

Pada halaman ini adalah lampiran dokumen dan perjanjian-perjanjian perusahaan PT. Karya Jaya Lestari kepada instansi dan pemkab terkait mulai dari perjanjian dari Pertamina, perpanjangan persetujuan prinsip, perijinan dari pemkab sidoarjo, ketentuan dan persyaratan site plan, lampiran ijin usaha perdagangan, dokumen UKL & UPL, keputusan menteri HAM Republik Indonesia dan informasi batas sempadan air.

S

T

IK

O

M

S

U

R

A

B

A

Y

(58)

52

Gambar 4.10 Halaman katalog mesin industri

Pada Halaman ini dijelaskan tentang fungsi dan prosedur penggunaan dari tiap-tiap mesin yang beroperasi di dalam perusahaan ini. Ada beberapa alat-alat industri yang dibutuhkan Pertamina pusat untuk dilampirkan di dalam buku Company Profile ini untuk mengetahui dan menginformasikan kepada pembaca bahwa proses pengerjaan dilakukan berdasarkan standar internasional.

S

T

IK

O

M

S

U

R

A

B

A

Y

(59)

4.3 Jadwal Kegiatan

No. Kegiatan

Juni Juli Agustus

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1. Survey & Wawancara

2. Drafting Concept & Proving Concept 3. Pembuatan Project 4. Proving Project 5. Revisi Project

6. Finsihing Project 7. Pembuatan Laporan

S

T

IK

O

M

S

U

R

A

B

A

Y

(60)

54

BAB V

PENUTUP

Dalam bab V ini akan diberikan kesimpulan serta saran selama penulis melakukan kegiatan di PT. Karya Jaya Lestari.

5.1 Simpulan

Berdasarkan Implementasi diatas maka akan disimpulkan hasil dari pengerjaan yang telah di kerjakan oleh penulis:

1. Penulis memperoleh ilmu yang didapatkan dari PT. Karya Jaya Lestari bagaimana membuat Company Profile PT. Karya Jaya Lestari.

2. Penulis melakukan beberapa survey bahwa perusahaan BUMN membutuhkan jasa desain grafis / multimedia untuk berbagai keperluan perusahaan.

3. Pembuatan desain awal / konsep dengan melakukan survey dan analisa di lapangan sangat penting untuk mengetahui situasi dan kondisi yang akan terjadi sehingga dapat membantu dalam pembuatan isi / konten sebuah Company Profile perusahaan.

4. Penulis mendapat berbagai pengalaman dalam berbagai hal yang dapat mendewasakan sebuah desain yang dapat diterima di berbagai kalangan atau sesuai dengan kebutuhan klient di masa mendatang.

5. Penulis mampu melakukan tugasnya dalam pengerjaan Company Profile perusahaan PT. Karya Jaya Lestari

S

T

IK

O

M

S

U

R

A

B

A

Y

(61)

5.2 Saran

Adapun saran-saran yang akan disampaikan selama dalam pengerjaan Kerja Praktek ini, yang sehubungan dengan penulisannya:

1. Dalam pembuatan Company Profile ini, perlu adanya tingkat ketelitian yang tinggi guna menghindari miss informasi / kesalahan kecil pada pengerjaan. 2. Dalam pembuatan Company Profile sebaiknya memperkuat konsep awal dan

sering melakukan konsultasi kepada pihak perusahaan untuk mengurangi resiko revisi karya.

S

T

IK

O

M

S

U

R

A

B

A

Y

(62)

56

DAFTAR PUSTAKA

Hakim, Drs Arfial Arsyad. In Nirmana Dwimatra, by Drs Arfial Arsyad Hakim, 37-119. 1984.

Sanyoto, Drs. Sadjiman Ebdi. In Dasar-Dasar Tata Rupa Desain. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005.

Verril, Russel dan. In Otto Kleppre's Advertising Procedure, 416. 1986.

Sumber Internet :

wikipedia.org http://id.wikipedia.org/wiki/tipografi di akses Agustus 3, 2013.

Ahira, Anne. Maret 9, 2012. http://www.anneahira.com/kelemahan-media-cetak.htm di akses Agustus 3, 2013.

lauthfi. wordpress. 21 Agustus 2008. lauthfi.wordpress.com/2008/08/21/definisi-desain-grafis/ di akses Agustus 3, 2013.

notasimediaerni. Maret 16, 2011.

http://notasimediaerni.wordpress.com/2011/03/18jenis-jenis-iklan di akses Agustus 3 Sabtu, 2013.

Wijanarko. http://www.ahlidesain.com di akses Agustus 3, 2013.

wikipedia.org. http://id.wikipedia.org/wiki/rup_huruf di akses Agustus 3, 2013.

S

T

IK

O

M

S

U

R

A

B

A

Y

Gambar

Gambar 3.1 Contoh Titik
Gambar 3.2 Contoh Macam – Macam Garis
Gambar 3.8 Contoh Huruf San Serif

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis telah diketahui bahwa alasan penuntut umum mengajukan upaya hukum kasasi dalam perkara Tindak Pidana Illegal Fishing

〔商法一四七〕 取締役が辞任した場合と会社の退任登記をなすべき義務 岡山地裁昭和四五年二月二七日判決 宮島, 司Miyajima, Tsukasa

Puji syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT, karena limpahan rahmat dan hidayahnya, Sholawat dan salam semoga tetap tercurah kepada nabi kita Muhammad SAW,

Salah satu bentuk layanan konseling krisis yang tepat untuk diterapkan untuk meminimalisir tauma anak usia dini korban bencana adalah

Didirikan oleh Syarif Hidayatullah atau yang lebih dikenal dengan Sunan Gunung Jati, sebagai tokoh yang menyebarkan agama Islam di Indonesia, sehingga pada saat itu

Dinamik dalam seni musik adalah tanda untuk memainkan Dinamik dalam seni musik adalah tanda untuk memainkan volume nada secara nyaring atau

Diharapkan melalui seluruh kolaborasi para pemangku kepentingan kota dan juga wisatawan, dapat menciptakan Kota Bandung sebagai kota kreatif yang memiliki daya

Penelitian eksperimen adalah suatu prosedur yang digunakan peneliti.. dengan sengaja membangkitkan timbulnya suatu kejadian atau