• Tidak ada hasil yang ditemukan

TA : Rancang Bangun Aplikasi Dashboard Untuk Visualisasi Transaksi Ekspor Pada PT. Kelola Mina Laut.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TA : Rancang Bangun Aplikasi Dashboard Untuk Visualisasi Transaksi Ekspor Pada PT. Kelola Mina Laut."

Copied!
179
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANG BANGUN APLIKASI

DASHBOARD

UNTUK VISUALISASI TRANSAKSI EKSPOR

PADA PT. KELOLA MINA LAUT

TUGAS AKHIR

Program Studi

S1 Sistem Informasi

Oleh:

Heny Listiany

09.41010.0241

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA

(2)

RANCANG BANGUN APLIKASI DASHBOARD UNTUK VISUALISASI

TRANSAKSI EKSPOR PADA PT. KELOLA MINA LAUT

TUGAS AKHIR

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana

Oleh :

Nama : Heny Listiany NIM : 09.41010.0241 Program : S1 (Strata Satu) Jurusan : Sistem Informasi

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA

(3)

x

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL ... xx

DAFTAR LAMPIRAN ... xxii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

Latar Belakang Masalah ... 1

Perumusan Masalah ... 3

Batasan Masalah... 4

Tujuan ... 4

Manfaat Penelitian ... 4

Sistematika Penulisan ... 5

BAB II LANDASAN TEORI ... 7

Aplikasi ... 7

Dashboard ... 7

2.2.1 Pengertian Dashboard ... 7

2.2.2 Pengelompokan Dashboard ... 8

2.2.3 Grafik Dashboard ... 10

Visualisasi ... 11

Transaksi Ekspor ... 12

Object Oriented ... 13

(4)

xi

Halaman

SoftwareDevelopmentLifeCycle ... 19

2.7.1 Communication ... 20

2.7.2 Planning ... 20

2.7.3 Modelling ... 21

2.7.4 Construction ... 21

2.7.5 Deployment ... 22

Analisis dan Perancangan Sistem... 23

Database ... 23

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 24

Analisis Sistem ... 24

3.1.1 Tahapan Komunikasi ... 24

3.1.2 Perencanaan Kebutuhan Sistem ... 29

Perancangan Sistem ... 39

3.2.1 Arsitektur Sistem ... 39

3.2.2 Unified Modelling Language ... 41

3.2.3 Struktur Tabel ... 75

3.2.4 Basis Data ... 80

3.2.5 Rancangan Input Output ... 81

3.2.6 Perancangan Pengujian ... 85

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI... 90

Implementasi Sistem ... 90

4.1.1 Kebutuhan Sistem ... 90

4.1.2 Hasil Implementasi ... 92

(5)

xii

Halaman

4.2.1 Hasil Uji Coba ... 142

4.2.2 Hasil Evaluasi ... 156

BAB V PENUTUP ... 158

Kesimpulan ... 158

Saran ... 158

DAFTAR PUSTAKA ... 160

(6)

xiii

DAFTAR TAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Notasi Aktor Bisnis Dalam UML. ... 14

Gambar 2.2 Notasi Pekerja Bisnis. ... 14

Gambar 2.3 Relasi Asosiasi Dengan Satu Pekerja Bisnis ... 15

Gambar 2.4 Relasi Asosiasi Dengan Dua Pekerja. ... 15

Gambar 2.5 Actor ... 15

Gambar 2.6 Use Case Sistem. ... 15

Gambar 2.7 Swim Lines. ... 17

Gambar 2.8 Aktivitas ... 17

Gambar 2.9 Entitas Bisnis. ... 17

Gambar 2.10 Transisi ... 17

Gambar 2.11 Titik Keputusan ... 18

Gambar 2.12 Start State ... 18

Gambar 2.13 End State ... 18

Gambar 2.14 Waterfall Model ... 20

Gambar 3.1 Diagram Use Case Bisnis. ... 30

Gambar 3.2 Diagram Aktivitas (Workflow). ... 31

Gambar 3.3 Arsitektur Aplikasi Dashboard Untuk Visualisasi Transaksi Ekspor pada PT. Kelola Mina Laut ... 40

Gambar 3.4 Diagram Use Case Sistem Level Direksi ... 42

Gambar 3.5 Diagram Use Case Sistem Level Pemasaran ... 43

Gambar 3.6 Diagram Sekuensial Log In ... 56

Gambar 3.7 Diagram Sekuensial Mengoperasikan Dashboard ... 57

Gambar 3.8 Diagram Sekuensial Ubah Target ... 58

(7)

xiv

Halaman

Gambar 3.10 Diagram Sekuensial Grafik per Negara ... 60

Gambar 3.11 Diagram Sekuensial Grafik per Produk ... 61

Gambar 3.12 Diagram Sekuensial Grafik per Pelanggan ... 62

Gambar 3.13 Diagram Sekuensial Cetak ... 63

Gambar 3.14 Diagram Kelas Log In ... 64

Gambar 3.15 Diagram Kelas Mengoperasikan Dashboard ... 65

Gambar 3.16 Diagram Kelas Ubah Target ... 66

Gambar 3.17 Diagram Kelas Grafik per Tahun. ... 67

Gambar 3.18 Diagram Kelas Grafik per Negara ... 69

Gambar 3.19 Diagram Kelas per Produk ... 70

Gambar 3.20 Diagram Kelas Grafik per Pelanggan ... 71

Gambar 3.21 Diagram Kelas Cetak ... 72

Gambar 3.22 Diagram Komponen ... 73

Gambar 3.23 Diagram Deployment ... 74

Gambar 3.24 Basis Data ... 81

Gambar 3.25 Rancangan Formulir Set Target ... 82

Gambar 3.26 Rancangan Ubah Profil Dan Password ... 82

Gambar 3.27 Rancangan Set Periode ... 83

Gambar 3.28 Rancangan Laporan Transaksi Ekspor per Tahun ... 84

Gambar 3.29 Rancangan Laporan per Negara ... 84

Gambar 3.30 Rancangan Laporan Transaksi Ekspor per Produk ... 85

Gambar 4.1 Tampilan Halaman Log In ... 93

Gambar 4.2 Halaman Dashboard Home ... 94

Gambar 4.3 Grafik Transaksi Ekspor per Tahun ... 95

(8)

xv

Halaman

Gambar 4.5 Informasi Nilai Target Transaksi Ekspor per Tahun ... 97

Gambar 4.6 Formulir Perbandingan Transaksi Ekspor per Tahun ... 98

Gambar 4.7 Grafik Transaksi Ekspor Hasil Submit Formulir Perbandingan Transaksi Ekspor per Tahun ... 98

Gambar 4.8 Informasi Nilai Perbandingan Hasil Submit Formulir Perbandingan Transaksi Ekspor per Tahun ... 99

Gambar 4.9 Grafik per Pelanggan Drilldown Dari Hasil Submit Formulir Perbandingan Transaksi Ekspor per Tahun ... 100

Gambar 4.10 Grafik per Negara Drilldown Dari Hasil Submit Formulir Perbandingan Transaksi Ekspor per Tahun ... 100

Gambar 4.11 Grafik per Produk Drilldown Dari Hasil Submit Formulir Perbandingan Transaksi Ekspor per Tahun ... 101

Gambar 4.12 Formulir Perbandingan Transaksi Ekspor per Tahun Bulan ... 102

Gambar 4.13 Grafik Transaksi Ekspor Hasil Submit Formulir Perbandingan Transaksi Ekspor per Tahun Bulan ... 102

Gambar 4.14 Informasi Nilai Perbandingan Hasil Submit Formulir Perbandingan Transaksi Ekspor per Tahun Bulan ... 103

Gambar 4.15 Grafik per Pelanggan Drilldown Dari Hasil Submit Formulir Perbandingan Transaksi Ekspor per Tahun Bulan ... 104

Gambar 4.16 Grafik per Negara Drilldown Dari Hasil Submit Formulir Perbandingan Transaksi Ekspor per Tahun Bulan ... 104

Gambar 4.17 Grafik per Produk Drilldown Dari Hasil Submit Formulir Perbandingan Transaksi Ekspor per Tahun Bulan ... 105

Gambar 4.18 Laporan Transaksi Ekspor per Tahun ... 106

Gambar 4.19 Alert Grafik Transaksi Ekspor per Tahun ... 106

Gambar 4.20 Grafik Transaksi Ekspor per Negara ... 107

Gambar 4.21 Nilai Transaksi Ekspor per Negara ... 108

(9)

xvi

Halaman Gambar 4.23 Grafik Transaksi Ekspor Hasil Submit Formulir

Perbandingan Transaksi Ekspor per Negara Tahun

Bulan ... 109

Gambar 4.24 Informasi Nilai Perbandingan Hasil Submit Formulir Perbandingan Transaksi Ekspor per Negara Tahun Bulan ... 110

Gambar 4.25 Grafik per Produk Drilldown Dari Hasil Submit Formulir Perbandingan Transaksi Ekspor per Negara Tahun Bulan ... 111

Gambar 4.26 Grafik per Pelanggan Drilldown Dari Hasil Submit Formulir Perbandingan Transaksi Ekspor per Negara Tahun Bulan ... 112

Gambar 4.27 Formulir Perbandingan Transaksi Ekspor per Negara Tahun. ... 112

Gambar 4.28 Grafik Transaksi Ekspor Hasil Submit Formulir Perbandingan Transaksi Ekspor per Negara Tahun.. ... 113

Gambar 4.29 Informasi Nilai Perbandingan Hasil Submit Formulir Perbandingan Transaksi Ekspor per Negara Tahun. ... 114

Gambar 4.30 Grafik per Produk Drilldown Dari Hasil Submit Formulir Perbandingan Transaksi Ekspor per Negara Tahun. ... 115

Gambar 4.31 Grafik per Pelanggan Drilldown Dari Hasil Submit Formulir Perbandingan Transaksi Ekspor per Negara Tahun. ... 115

Gambar 4.32 Laporan Transaksi Ekspor per Negara ... 116

Gambar 4.33 Grafik Transaksi Ekspor per Kategori ... 117

Gambar 4.34 Nilai Transaksi Ekspor per Kategori ... 117

Gambar 4.35 Formulir Perbandingan Transaksi Ekspor per Kategori Tahun. ... 118

Gambar 4.36 Grafik Transaksi Ekspor Hasil Submit Formulir Perbandingan Transaksi Ekspor per Kategori Tahun. ... 119

(10)

xvii

Halaman Gambar 4.38 Grafik per Negara Drilldown Dari Hasil Submit Formulir

Perbandingan Transaksi Ekspor per Kategori Tahun. ... 121 Gambar 4.39 Grafik per Pelanggan Drilldown Dari Hasil Submit

Formulir Perbandingan Transaksi Ekspor per Kategori

Tahun. ... 122

Gambar 4.40 Formulir Perbandingan Transaksi Ekspor per Kategori

Tahun Bulan. ... 123 Gambar 4.41 Grafik Transaksi Ekspor Hasil Submit Formulir

Perbandingan Transaksi Ekspor per Kategori Tahun

Bulan ... 124 Gambar 4.42 Informasi Nilai Perbandingan Hasil Submit Formulir

Perbandingan Transaksi Ekspor per Kategori Tahun Bulan. .... 124 Gambar 4.43 Grafik per Negara Drilldown Dari Hasil Submit Formulir

Perbandingan Transaksi Ekspor per Kategori Tahun

Bulan. ... 126 Gambar 4.44 Grafik per Pelanggan Drilldown Dari Hasil Submit

Formulir Perbandingan Transaksi Ekspor per Kategori

Tahun Bulan. ... 126 Gambar 4.45 Laporan Transaksi Ekspor per Kategori ... 127 Gambar 4.46 Grafik Transaksi Ekspor per Pelanggan ... 128

Gambar 4.47 Informasi Nilai Transaksi Pelanggan Pada Periode Yang

Dipilih ... 129

Gambar 4.48 Informasi Nilai Transaksi Pelanggan Pada Periode

Yang Lalu ... 129

Gambar 4.49 Formulir Perbandingan Transaksi Ekspor per Pelanggan

Tahun Bulan. ... 130 Gambar 4.50 Grafik Transaksi Ekspor Hasil Submit Formulir

Perbandingan Transaksi Ekspor per Pelanggan Tahun

Bulan. ... 131 Gambar 4.51 Informasi Nilai Perbandingan Hasil Submit Formulir

Perbandingan Transaksi Ekspor per Pelanggan Tahun

(11)

xviii

Halaman Gambar 4.52 Grafik per Produk Drilldown Dari Hasil Submit Formulir

Perbandingan Transaksi Ekspor per Pelanggan Tahun

Bulan. ... 133

Gambar 4.53 Formulir Perbandingan Transaksi Ekspor per Pelanggan Tahun. ... 134

Gambar 4.54 Grafik Transaksi Ekspor Hasil Submit Formulir Perbandingan Transaksi Ekspor per Pelanggan Tahun. ... 135

Gambar 4.55 Informasi Nilai Perbandingan Hasil Submit Formulir Perbandingan Transaksi Ekspor per Pelanggan Tahun. ... 135

Gambar 4.56 Grafik per Produk Drilldown Dari Hasil Submit Formulir Perbandingan Transaksi Ekspor per Pelanggan Tahun. ... 136

Gambar 4.57 Alert Grafik Transaksi Ekspor per Pelanggan ... 137

Gambar 4.58 Laporan Transaksi Ekspor per Pelanggan ... 138

Gambar 4.59 Menu Set Target ... 139

Gambar 4.60 FormSet Target ... 140

Gambar 4.61 Halaman Menu Profil ... 141

Gambar 4.62 Halaman Profil ... 142

Gambar 4.63 Halaman Log In Gagal ... 149

Gambar 4.64 Ubah Periode 2012. ... 150

Gambar 4.65 Edit Profile Sukses ... 151

Gambar 4.66 Edit Profile Gagal ... 151

Gambar 4.67 Menu Set Target Tidak Tampil ... 152

Gambar 4.68 Nilai Target Awal ... 153

Gambar 4.69 Ubah Nilai Target ... 153

Gambar 4.70 Pesan Nilai Target Berhasil ... 153

Gambar 4.71 Nilai Target Yang Berhasil Disimpan ... 153

Gambar 4.72 Ubah Nilai Target Tanpa Tahun dan Bulan ... 154

(12)

xix

Halaman

Gambar 4.74 Ubah Nilai Target Angka Numerik ... 154

Gambar 4.75 Pesan Kesalahan Ubah Nilai Target Angka Numerik ... 154

Gambar 4.76 Diagram Garis Target Transaksi Ekspor ... 155

Gambar 4.77 Diagram Batang Transaksi Ekspor ... 155

Gambar 4.78 Diagram Garis Transaksi Ekspor per Pelanggan Pada Satu Periode Yang Lalu. ... 155

(13)

xx

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Daftar Variabel untuk Menyusun Taksonomi Dashboard ... 8

Tabel 2.2 Keterhubungan Data Dengan Jenis Grafik ... 11

Tabel 3.1 Wawancara ... 25

Tabel 3.2 Laporan Realisasi Ekspor ... 28

Tabel 3.3 Kebutuhan Pengguna ... 32

Tabel 3.4 Rencana Kebutuhan Data ... 33

Tabel 3.5 Perencanaan Kebutuhan Fungsi ... 34

Tabel 3.6 Daftar Use Case ... 44

Tabel 3.7 Flow of EventsLog In ... 47

Tabel 3.8 Flow of Events Mengoperasikan Dashboard ... 49

Tabel 3.9 Flow of Events Menentukan Target Transaksi Ekspor ... 50

Tabel 3.10 Flow of Events Menampilkan Transaksi Ekspor per Tahun ... 51

Tabel 3.11 Flow of Events Menampilkan Transaksi Ekspor per Negara ... 52

Tabel 3.12 Flow of Events Menampilkan Transaksi Ekspor per Pelanggan ... 53

Tabel 3.13 Flow of Events Menampilkan Transaksi Ekspor per Produk ... 54

Tabel 3.14 Flow of Events Mencetak Transaksi Ekspor ... 55

Tabel 3.15 Kelas Log In ... 64

Tabel 3.16 Kelas Mengoperasikan Dashboard ... 65

Tabel 3.17 Kelas Ubah Target ... 66

Tabel 3.18 Kelas Grafik per Tahun. ... 68

Tabel 3.19 Kelas Grafik per Negara. ... 68

Tabel 3.20 Kelas Grafik per Produk. ... 70

Tabel 3.21 Kelas Grafik per Pelanggan ... 71

(14)

xxi

Halaman

Tabel 3.23 User. ... 75

Tabel 3.24 Product_Category. ... 76

Tabel 3.25 Product. ... 76

Tabel 3.26 Country. ... 77

Tabel 3.27 Province. ... 77

Tabel 3.28 City. ... 78

Tabel 3.29 Buyer. ... 78

Tabel 3.30 Trs_Export. ... 79

Tabel 3.31 Dtl_Trs_Export. ... 79

Tabel 3.32 Target. ... 80

Tabel 3.33 Perancangan Pengujian Fungsi ... 86

Tabel 4.1 Uji coba ... 142

(15)

xxii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Rencana Shipment ... 161

Lampiran 2 Bukti Pemesanan Pelayaran ... 162

Lampiran 3 Delivery Order ... 163

Lampiran 4 Permintaan Kelengkapan Dokumen Ekspor ... 164

Lampiran 5 Surat Jalan ... 165

Lampiran 6 Shipping Instruction ... 166

Lampiran 7 Packing List ... 167

Lampiran 8 Commercial Invoice ... 168

Lampiran 9 Draft Bill of Lading (B/L) ... 169

Lampiran 10Draft Certificate of Origin (COO) ... 170

Lampiran 11Berita Acara Penyegelan ... 171

Lampiran 12Nota Pelayanan Ekspor ... 172

Lampiran 13Pemberitahuan Ekspor Barang ... 173

Lampiran 14COO ... 175

Lampiran 15Export Freight Invoice ... 176

Lampiran 16B/L ... 177

Lampiran 17Tabel RealisasiEkspor ... 178

Lampiran 18Halaman Dashboard Transaksi EksporPerbandingan per Tahun ... 179

Lampiran 19Halaman Dashboard Transaksi EksporPerbandingan per Tahun per Bulan ... 180

Lampiran 20Halaman Dashboard Transaksi Ekspor Hasil Drilldown Perbandingan per Tahun ... 181

(16)

xxiii

Halaman

Lampiran 22Halaman Dashboard Transaksi EksporPerbandingan per

Negara Tahun ... 183

Lampiran 23Halaman Dashboard Transaksi EksporPerbandingan per

Negara Tahun Bulan ... 184

Lampiran 24Halaman Dashboard Transaksi Ekspor Hasil Drilldown

Perbandingan per Negara Tahun ... 185

Lampiran 25Halaman Dashboard Transaksi Ekspor Hasil Drilldown

Perbandingan per Negara Tahun Bulan ... 186

Lampiran 26Halaman Dashboard Transaksi EksporPerbandingan per

Produk Kategori Tahun ... 187

Lampiran 27Halaman Dashboard Transaksi EksporPerbandingan per

Produk Kategori Tahun Bulan ... 188

Lampiran 28Halaman Dashboard Transaksi Ekspor Hasil Drilldown

Perbandingan per Produk Kategori Tahun Bulan ... 189

Lampiran 29Halaman Dashboard Transaksi Ekspor Hasil Drilldown

Perbandingan per Produk Kategori Tahun Bulan ... 190

Lampiran 30Halaman Dashboard Transaksi EksporPerbandingan per

Pelanggan Tahun ... 191

Lampiran 31Halaman Dashboard Transaksi EksporPerbandingan per

Pelanggan Tahun Bulan ... 192

Lampiran 32Halaman Dashboard Transaksi Ekspor Hasil Drilldown

Perbandingan per Pelanggan Tahun ... 193

Lampiran 33Halaman Dashboard Transaksi Ekspor Hasil Drilldown

(17)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

PT. Kelola Mina Laut merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri makanan laut. Perusahaan ini berdiri sejak tahun 1993 yang mulanya hanya memproduksi teri nasi (Chirimen) dan kerang. Namun, saat ini perusahaan tersebut telah berkembang dan menjadi perusahaan eksportir makanan laut terbesar nomor tiga dunia. Perusahaan ini telah mengekspor produk hasil olahannya ke beberapa negara yaitu : Amerika Serikat, Kanada, Eropa, Rusia, Jepang, Cina, Taiwan, Korea, Australia, Timur tengah, Asia tenggara dan Afrika.

Setiap perusahaan pasti memiliki strategi untuk mengembangkan bisnisnya, bersaing untuk menjadi yang terdepan, dan mencapai tujuan utama dari perusahaan. PT. Kelola Mina Laut selalu melakukan peninjauan kembali terkait dengan transaksi ekspor yang dilakukannya. Hal ini dilakukan untuk menganalisa dan menyimpulkan strategi yang sesuai sebagai antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan ataupun menemukan peluang yang mampu menunjang tercapainya tujuan perusahaan.

(18)

bentuk tabel dan menggunakan bantuan perangkat lunak Microsoft excel. Proses ini terbilang rumit karena divisi pemasaran perlu memasukkan rumus-rumus tertentu untuk menyajikan data transaksi ekspor tersebut.

Kenyataannya, data tabel realisasi ekspor yang diperoleh hanya data tabel realisasi ekspor pada periode sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh banyaknya data realisasi ekspor yang ada. Oleh karena hal inilah data yang disajikan dalam rapat periodik ini tidak bersifat real time dan tidak sesuai dengan kebutuhan direksi. Tidak sesuai dengan kebutuhan direksi karena para direksi kesulitan untuk mengetahui nilai transaksi ekspor yang tidak memenuhi nilai target yang telah ditentukan dan kesulitan untuk membandingkan data transaksi ekspor pada periode tertentu atau mencari selisih nilai dari transaksi ekspor. Permasalahan yang dihadapi oleh para direksi dapat dikurangi jika informasi transaksi ekspor disajikan dalam bentuk visual yaitu grafik atau diagram-diagram lain yang sesuai sehingga mudah dipahami secara sekilas.

Divisi pemasaran yang bertanggung jawab dalam penyajian data transaksi ekspor mengharapkan adanya perangkat lunak yang dapat membantu dalam penyajian informasi transaksi ekspor grafik tanpa perlu memasukkan rumus tertentu. Perangkat lunak yang dimaksud juga dapat menyajikan data secara real time atau dengan kata lain mampu menyajikan tanpa perlu mengisikan ulang data transaksi ekspor yang karena telah terintegrasi dengan data yang dihasilkan oleh divisi ekspor. Dari ulasan di atas maka permasalahan yang ada di PT. Kelola Mina Laut adalah:

(19)

3

per negara, per produk dan per pelanggan pada periode sebelumnya dengan bentuk tabel dan menggunakan bantuan perangkat lunak Microsoft excel. Divisi pemasaran tidak dapat menyajikan data transaksi ekspor pada periode lainnya sesuai dengan kebutuhan direksi.

2. Keterbatasan data, karena data yang disajikan hanya data transaksi ekspor pada satu periode yang lalu sehingga dapat dikatakan data tersebut tidak real time.

3. Direksi kesulitan untuk mengetahui nilai transaksi ekspor yang tidak memenuhi nilai target yang telah ditentukan.

4. Direksi kesulitan untuk membandingkan data transaksi ekspor per periode tertentu atau mencari selisih nilai dari transaksi ekspor per tahun, per bulan, per negara pelanggan, per kategori produk dan per pelanggan.

Dari permasalahan yang ada maka dirancang dan dibangun sebuah aplikasi

dashboard untuk visualisasi transaksi ekspor yang digunakan dalam mengatasi kendala yang ada pada PT. Kelola Mina Laut. Aplikasi tersebut dapat menyajikan data transaksi ekspor ke dalam bentuk visual seperti diagram batang, garis, dan pie

untuk memudahkan para direksi memahami dan menganalisis data transaksi ekspor pada saat rapat periodik. Aplikasi ini dapat menampilkan data transaksi ekspor secara real time karena aplikasi ini telah terintegrasi dengan data yang ada pada divisi ekspor, aplikasi ini juga dapat menampilkan nilai transaksi ekspor beserta target yang telah ditentukan dan mampu menyajikan informasi perbandingan nilai transaksi ekspor pada periode yang ditentukan.

1.2Perumusan Masalah

(20)

1.3Batasan Masalah

Batasan masalah yang digunakan dalam rancang bangun aplikasi

dashboard untuk visualisasi transaksi ekspor pada PT. Kelola Mina Laut adalah tidak membahas mengenai keamanan aplikasi.

1.4Tujuan

Melihat rumusan masalah yang ada maka dapat disimpulkan tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Membuat aplikasi yang dapat menyajikan informasi secara real time atau dengan kata lain mampu menyajikan informasi transaksi ekspor sewaktu-waktu karena data transaksi ekspor telah terintegrasi dengan data transaksi ekspor pada divisi ekspor.

2. Membuat aplikasi yang menerapkan konsep dashboard sehingga informasi transaksi ekspor dapat disajikan dalam bentuk visual yang lebih informatif. 3. Membuat aplikasi yang mampu menyajikan informasi perbandingan atau selisih

nilai transaksi ekspor pada periode yang ditentukan. Baik dalam membandingkan nilai transaksi ekspor pada periode tertentu, membandingkan nilai transaksi ekspor per negara, membandingkan nilai transaksi ekspor per kategori produk dan membandingkan nilai transaksi ekspor per pelanggan.

1.5Manfaat Penelitian

Manfaat dari rancang bangun aplikasi dashboard untuk visualisasi transaksi ekspor pada PT. Kelola Mina Laut adalah sebagai berikut:

(21)

5

2. Memudahkan direksi dalam analisis informasi transaksi ekspor dalam bentuk visual.

3. Memudahkan direksi untuk melihat transaksi ekspor yang tidak memenuhi nilai target yang telah ditentukan.

4. Memudahkan direksi untuk melihat informasi perbandingan nilai transaksi ekspor pada periode tertentu, perbandingan nilai transaksi ekspor per negara, perbandingan nilai transaksi ekspor per kategori produk dan perbandingan nilai transaksi ekspor per pelanggan.

1.6Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam penyusunan laporan tugas akhir ini digunakan agar seluruh kegiatan dalam proses penyelesaian tugas akhir ini dapat terekam, tersusun dan terdokumentasikan dengan baik. Tiap bab dalam laporan tugas akhir ini menjelaskan mulai dari permasalahan sampai solusi yang diberikan.

Bab pertama pendahuluan dalam laporan tugas akhir ini berisi tentang latar belakang masalah yang diangkat oleh penulis sebagai dasar dari perancangan dan pembangunan aplikasi pengelolaan administrasi ekspor. Bab ini juga terdiri dari rumusan masalah, batasan masalah, tujuan, manfaat sampai dengan dari tugas akhir ini.

(22)

dijadikan sebagai dasar oleh penulis dalam menganalisa, merancang sampai dengan membangun aplikasi dan menyusun laporan pada tugas akhir ini.

Bab ketiga analisis dan perancangan berisi tentang tahapan analisis dan perancangan dari aplikasi yang dibangun. Tahapan-tahapan ini dimulai dari analisis sistem, perancangan sistem sampai dengan perancangan pengujiannya. Dokumentasi ini dimaksudkan untuk memberikan kemudahan dalam pengembangan aplikasi.

Bab keempat implementasi dan evaluasi berisi dokumentasi dari hasil implementasi aplikasi yang dibangun. Bab ini juga berisi evaluasi dari pengguna terkait dengan penggunaan dari aplikasi yang dibangun. Hasil dari uji coba pun didokumentasikan dalam bab keempat ini.

(23)

7

BAB II LANDASAN TEORI

Bab dua landasan teori menjelaskan mengenai teori-teori pendukung

dalam mengerjakan aplikasi dashboard untuk visualisasi transaksi ekspor pada PT.

Kelola Mina Laut, berikut merupakan penjelasan dari teori-teori yang dimaksud:

2.1Aplikasi

Aplikasi adalah kumpulan perintah program yang dibuat untuk melakukan

pekerjaan-pekerjaan tertentu (Hendrayudi, 2009:143). Ada yang mengatakan

bahwa aplikasi merupakan komponen yang berguna melakukan pengolahan data

maupun kegiatan-kegiatan seperti pembuatan dokumen atau pengolahan data (Ali

Zaki, dkk, 2007:11).

2.2Dashboard

2.2.1 Pengertian Dashboard

MenurutEckerson Wayne W. (2006:10), “A performance dashboard is a

multilayered application built on a business intelligence and data integration

infrastructure that enables organizations to measure, monitor, and manage

business performance more effectively”. Jadi dapat diartikan bahwa dashboard

merupakan aplikasi multi layer yang dibangun dengan memadukan bisnis intelijen

dan integrasi data yang memungkinkan sebuah organisasi untuk mengukur,

memantau dan mengelola kinerja bisnis secara lebih efektif.

Menurut Few Stephen (2006:26), “A dashboard is a visual display of the

(24)

and arranged on a single screen so the information can be monitored at a glance”.

Dapat diartikan bahwa dashboard merupakan sebuah tampilan visual dari informasi

yang paling penting yang dibutuhkan untuk mencapai satu tujuan atau lebih;

digabungkan dan diatur pada satu layar sehingga informasi dapat dipantau secara

sekilas.

2.2.2 Pengelompokan Dashboard

Menurut Few Stephen (2006:30) dashboard dapat di kelompokkan

menjadi beberapa hal. Tabel 2.1 berikut ini berisi beberapa daftar variable yang

dapat digunakan untuk menyusun taksonomi dashboard.

Tabel 2.1 Daftar Variabel untuk Menyusun Taksonomi Dashboard

Variable Values

Role Strategic

Analytical

Operational

Type of data Quantitative

Non-quantitative

Data domain Sales

Finance

Marketing

Manufacturing

Human Resource

Type of measures Balance Scorecard (for example, KPIs)

Six Sigma

Non Performance

Span of data Enterprise-wide

Departemental

Individual

Update Frequency Monthly

Weekly

Daily

Hourly

Real time or near real time

Interactivity Static display

(25)

9

Tabel 2.1 Lanjutan.

Variable Values

Mechanisms of display Primarily graphical

Primarily text

Integration of graphics and text

Portal functionality Conduit to additional data

No portal functionality

1. Pengelompokan Dashboard Berdasarkan Peranan (Role)

a. Dashboard berdasarkan peranan strategic

Dashboard berdasarkan peranan strategis digunakan untuk memberikan

informasi singkat mengenai kondisi dan peluang bisnis kepada setiap

manajer dalam sebuah organisasi untuk membuat keputusan bisnis.

b. Dashboard berdasarkan peranan analytical

Dashboard berdasarkan peranan analytical digunakan oleh analis untuk

melakukan analisis terhadap data yang kompleks, misal: penyebab dari

suatu kondisi tertentu.

c. Dashboard berdasarkan peranan operational

Dashboard berdasarkan peranan operational digunakan untuk memonitor

kegiatan tertentu yang sedang terjadi oleh bagian operasional.

2. Pengelompokan Dashboard Berdasarkan Type Of Data

a. Quantitative dashboard data

Menurut Kasiram (2008: 149) data kuantitatif merupakan suatu proses

penelitian menggunakan data berupa angka sebagai alat menganalisis

keterangan mengenai apa yang ingin diketahui. Menurut Few Stephen

(2006:34) sebagian besar informasi hasil dari penelitian data kuantitatif

(26)

dashboard dimana perlu untuk memonitor serangkaian kejadian bisnis

dalam sekejap.

b. Non-quantitative dashboard data

Non quantitative atau lebih dikenal sebagai data kualitatif menurut Bogdan

dan Taylor (1992: 21-22) menjelaskan bahwa penelitian kualitatif adalah

salah satu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa

ucapan atau tulisan dan perilaku orang-orang yang diamati. Contoh non

quantitative data top sepuluh pelanggan, masalah yang perlu diselidiki,

tugas yang harus diselesaikan dan orang-orang yang perlu dihubungi.

2.2.3 Grafik Dashboard

Grafik merupakan penyajian dua dimensi dari suatu kelompok angka atau

data. Grafik time series mengilustrasikan bagaimana satu variabel berubah dari

waktu ke waktu (Case, 2007:27). Untuk lebih jelasnya berikut ini merupakan tipe

dan kegunaan desain grafik dalam dashboard (Santosa, 1994) :

1. Diagram garis

Diagram garis digunakan untuk menunjukkan perubahan nilai dari sederetan

data relatif terhadap waktu, biasanya digunakan untuk menunjukkan trend.

2. Diagram roti (pie)

Diagram pie biasanya digunakan untuk menggambarkan besarnya persentase

data. Misalkan menggambarkan besarnya persentase alasan mahasiswa keluar.

3. Diagram batang

Diagram batang digunakan untuk menyajikan nilai relatif terhadap data yang

lain. Misal, eksekutif ingin melihat grafik pendaftar per tahun dan per

(27)

11

Grafik dapat digunakan untuk menunjukkan keterhubungan antar data,

seperti perbandingan nominal, time-series, deviasi, korelasi, dan sebagainya. Ada

berbagai macam bentuk grafik yang dapat dipilih untuk menggambarkan setiap

jenis keterhubungan data, seperti yang terdapat pada tabel 2.2. Namun demikian

grafik kurang bisa menampilkan angka dengan format yang presisi.

Tabel 2.2 Keterhubungan Data Dengan Jenis Grafik

No. Keterhubungan Data Jenis Grafik yang sesuai

1. Perbandingan Nominal 1. Grafik bar (horizontal atau vertikal)

2. Grafik titik (jika 0 tidak termasuk dalam

skala nilai)

2. Time Series 1. Grafik garis (untuk melihat tren seluruh data)

2. Grafik bar (untuk melihat perbandingan antar

nilai individu)

3. Grafik titik yang dihubungkan dengan garis

(untuk melihat nilai individu sekaligus tren data secara keseluruhan)

3. Ranking 1. Grafik bar (horizontal atau vertikal)

2. Grafik titik (jika 0 tidak termasuk dalam

skala nilai)

4. Bagian Dari

Keseluruhan

1. Grafik bar (horizontal maupun vertikal)

2. Grafik stack bar

3. Pie chart

5. Deviasi 1. Grafik garis

2. Grafik titik yang dihubungkan dengan garis

6. Distribusi Frekuensi 1. Grafik bar vertikal/histogram (untuk

menunjukkan nilai individu)

2. Grafik garis/poligon frekuensi (untuk

menunjukkan tren data secara keseluruhan)

7. Korelasi Grafik titik dan garis (scatter-plot)

2.3Visualisasi

Menurut Frey (2008:4), sebuah visualisasi yang tepat adalah semacam

narasi yang memberikan jawaban jelas atas pertanyaan tanpa rincian yang tidak

(28)

dapat menghilangkan rincian seperti itu karena pertanyaan itu memberikan acuhan

untuk apa yang diperlukan dan apa yang tidak diperlukan.

Menurut McCormick (1987:3), Visualisasi adalah metode komputasi.

Mengubah simbol ke dalam geometris, memungkinkan peneliti untuk mengamati

simulasi dan perhitungan. Visualisasi menawarkan metode untuk melihat yang tak

terlihat. Memperkaya proses penemuan ilmiah dan mendorong pengetahuan yang

tak terduga. Dalam banyak bidang hal ini sudah mengubah cara pandang ilmuwan

terhadap ilmu pengetahuan.

Visualisasi mencakup baik pemahaman gambar dan perpaduan gambar.

Artinya, visualisasi adalah alat untuk menafsirkan data gambar yang dimasukkan

ke komputer, dan untuk menghasilkan gambar dari data multi-dimensi yang

kompleks. Mempelajari mekanisme tersebut pada manusia dan komputer yang

memungkinkan dengan tujuan untuk memahami, menggunakan, dan

mengomunikasikan informasi visual. Visualisasi menyatukan sebagian besar

bidang independen dan convergent, dari berikut ini:

1. Computer Graphic

2. Image Processing

3. Computer Vision

4. Computer Aided Design (CAD)

5. Signal Processing

6. User Interface Studies

2.4Transaksi Ekspor

Transaksi merupakan pertemuan antara dua belah pihak (penjual dan

(29)

13

pendukung yang dimasukkan kedalam jurnal setelah melalui pencatatan (Bastian,

2007:27).

Ekspor adalah kegiatan mengeluarkan barang dari daerah pabean.

Sedangkan yang dimaksud dengan eksportir adalah orang perseorangan atau badan

hukum yang melakukan ekspor. Dikatakan demikian sebab transaksi dan realisasi

ekspor bisa dilakukan oleh seorang individu yang usahanya berbentuk usaha

perseorangan, yaitu firma atau sekadar nama toko tanpa legalitas hukum (Sasono,

2012:119). Jadi transaksi ekspor dapat diartikan kegiatan mengirim barang ke luar

negeri oleh eksportir kepada importir.

2.5Object Oriented

Object oriented (OO)atau berorientasi objek merupakan paradigma baru

dalam rekayasa perangkat lunak yang memandang sistem informasi sebagai

kumpulan objek-objek diskret yang saling berinteraksi satu sama lain (Sholiq,

2010:1).

Salah satu keuntungan utama lainnya dari paradigma berorientasi objek

adalah kemampuannya untuk membangun komponen sekali saja, kemudian

menggunakannya berulang-ulang (Sholiq, 2010:4).

2.6Unified Modelling Language

Unified Modelling Language (UML) merupakan bahasa pemodelan

berorientasi objek yang secara “defacto” sebagai bahasa standar pemodelan

berorientasi objek (Sholiq, 2010:296). Beberapa diagram yang digunakan dalam

(30)

1. Diagram Use Case Bisnis

Diagram use case bisnis berfungsi untuk mendokumentasikan informasi proses

bisnis dan aktor pada organisasi yang terlibat dengan sekitar sistem yang akan

dibangun. Berikut ini elemen-elemen yang digunakan dalam pemodelan bisnis:

a. Aktor bisnis

Gambar 2.1 merupakan gambaran dari aktor bisnis, aktor bisnis

merupakan seseorang yang berinteraksi atau terlibat dengan kegiatan

bisnis organisasi dengan posisi di luar organisasi.

Gambar 2.1 Notasi Aktor Bisnis Dalam UML.

b. Pekerja bisnis

Elemen pekerja bisnis menggambarkan sesorang yang berperan dalam

sebuah organisasi dengan posisi bagian dalam organisasi. Gambar 2.2

merupakan notasi yang digunakan untuk menggambarkan pekerja bisnis.

Gambar 2.2 Notasi Pekerja Bisnis.

c. Relasi

Relasi merupakan penghubung antar aktor dan atau pekerja bisnis dengan

use case bisnis. Gambar 2.3 dan 2.4 merupakan gambar notasi relasi yang

(31)

15

Gambar 2.3 Relasi Asosiasi Dengan Satu Pekerja Bisnis

Gambar 2.4 Relasi Asosiasi Dengan Dua Pekerja.

2. Diagram Use Case Sistem

Diagram use case sistem menjelaskan apa yang sistem lakukan di dalam bisnis,

hanya proses-proses yang direncanakan dilakukan secara otomatis. Berikut ini

simbol yang digunakan dalam use case bisnis:

a. Aktor

Simbol aktor pada diagram use case sistem berbeda dengan simbol aktor

yang ada pada diagram use case bisnis. Simbol aktor dalam diagram ini

diartikan semua aktor yang ada di luar lingkup perangkat lunak dan

berinteraksi dengan perangkat lunak tersebut (Sholiq, 2010:82).

Gambar 2.5 Actor

b. Use case sistem

Gambar 2.6 use case sistem merupakan simbol untuk menggambarkan

fitur apa yang dibutuhkan oleh sistem.

(32)

3. Flow Of Events

Flow of events merupakan dokumentasi alur logika dalam use case yang

menjelaskan secara rinci apa yang dilakukan aktor dan sistem itu sendiri.

Biasanya flow of events ini di dokumentasikan dalam bentuk text atau tabel.

Flow of event terdiri dari beberapa elemen berikut ini:

a. Deskripsi singkat yang berfungsi untuk menjelaskan apa yang akan

dilakukan oleh sistem.

b. Prasyarat merupakan kondisi yang harus dipenuhi sebelum sebuah use

case dijalankan.

c. Alur utama merupakan skenario yang paling sering digunakan.

d. Alur alternatif merupakan penyimpangan dari alur utama dan bukan

sebagai kondisi salah.

e. Alur salah merupakan menyatakan penyimpangan dari alur utama dan

menyatakan kondisi error dari sistem.

f. Kondisi akhir memiliki dua pilihan keadaan yaitu: kondisi akhir sukses

dan kondisi akhir gagal.

4. Diagram Aktivitas

Diagram aktivitas menunjukkan informasi yang sama sebagaimana flow

disajikan dalam text atau disebut dengan flow of event. Elemen-elemen yang

digunakan dalam diagram aktivitas:

a. Swim lines

Swim lines menunjukkan siapa yang bertanggung jawab melakukan

aktivitas dalam suatu paradigma. Berikut ini merupakan gambar swim

(33)

17

Gambar 2.7 Swim Lines.

b. Aktivitas

Aktivitas merupakan kegiatan dalam workflow, aktivitas dinyatakan dalam

bentuk simbol oval seperti pada gambar 2.8 berikut ini:

Gambar 2.8 Aktivitas

c. Entitas bisnis

Entitas bisnis merupakan entitas-entitas yang digunakan dalam alur kerja,

elemen ini digambarkan dalam bentuk persegi panjang seperti gambar 2.9

berikut ini:

Gambar 2.9 Entitas Bisnis.

d. Transisi

Transisi merupakan simbol yang berfungsi untuk menunjukkan bagaimana

alur kerja itu berjalan dari satu aktivitas ke aktivitas lainnya, gambar 2.10

menunjukkan simbol transisi:

Gambar 2.10 Transisi

Diagram Aktivitas

(34)

e. Titik keputusan

Titik keputusan merupakan simbol yang berfungsi untuk menunjukkan ada

keputusan yang harus dibuat dalam alur kerja, simbol titik keputusan dapat

dilihat pada gambar 2.11 berikut ini:

Gambar 2.11 Titik Keputusan

f. Keadaan awal (start state)

Gambar 2.12 Start state merupakan simbol yang digunakan untuk

memulai diagram aktivitas, hanya ada satu start state pada satu diagram

aktivitas.

Gambar 2.12 Start State

g. Keadaan akhir (end state)

Gambar 2.13 end state merupakan simbol yang digunakan untuk

mengakhiri diagram aktivitas, hanya ada satu diagram aktivitas boleh

mempunyai beberapa simbol end state.

Gambar 2.13 End State

5. Diagram Interaksi

Diagram interaksi menunjukkan langkah-langkah kerja sama antara

(35)

19

dilakukan dengan membuat diagram sekuensial dan kolaborasi dengan

penjelasan sebagai berikut:

a. Diagram sekuensial merupakan diagram interaksi yang disusun

berdasarkan urutan waktu.

b. Diagram kolaborasi digunakan untuk menampilkan flow skenario tertentu

dalam use case.

6. Diagram Kelas

Diagram kelas merupakan diagram yang digunakan untuk menampilkan

kelas-kelas atau paket-paket dalam sistem dan relasi antar mereka.

7. Diagram State Chart

Proses ini dilakukan dengan mengidentifikasi perlu tidaknya dibuat diagram

state chart. Jika perlu dibuat, maka dilakukan pembuatan diagram state chart.

8. Diagram Komponen.

Diagram komponen merupakan diagram UML yang menampilkan komponen

dalam sistem dan hubungan antar mereka. Diagram komponen berguna untuk

mengetahui urutan kompilasi terhadap komponen-komponen yang akan dibuat.

9. Diagram Deployment.

Diagram deployment merupakan segala hal yang berkaitan dengan penyebaran

fisik aplikasi termasuk layout jaringan dan lokasi komponen-komponen dalam

jaringan.

2.7Software Development Life Cycle

System Development Life Cycle (SDLC) atau biasa dikenal dengan Siklus

Hidup Pengembangan Sistem merupakan proses pembuatan atau pengembangan

(36)

atau perangkat lunak. Model yang kerap digunakan oleh para pengembang sistem

atau perangkat lunak yakni waterfall model.

Waterfall model atau biasa dikenal dengan siklus hidup klasik (classic life

cycle) memberikan sistematika pendekatan sekuensial dalam pengembangan

perangkat lunak yang dimulai dengan spesifikasi kebutuhan pelanggan kemudian

berlanjut ke proses perencanaan (planning), pemodelan (modeling), konstruksi

(construction) dan terakhir penyerahan (deployment) hasil ke pelanggan (Pressman,

2015).

Gambar 2.14 Waterfall Model

2.7.1 Communication

Communication atau komunikasi merupakan tahapan paling awal dalam

waterfall model (Pressman, 2015). Inisiasi proyek dimulai dari langkah ini disertai

dengan beberapa aktivitas yang bertujuan untuk memperoleh segala informasi

mengenai hal-hal yang dibutuhkan dalam pengembangan produk yang dibangun.

Proses ini merupakan proses yang sangat penting karena proses ini menjadi dasar

dalam pengembangan sistem. Pengumpulan informasi mengenai kebutuhan yang

salah dapat berakibat fatal yang berdampak pada produk yang akan dibangun.

2.7.2 Planning

Aktivitas berikutnya yakni perencanaan (planning), setelah proses

(37)

21

hasil yang diperoleh dari aktivitas sebelumnya baik dalam hal rencana

pengembangan, estimasi biaya, estimasi waktu, estimasi risiko beserta

pengendaliannya. Aktivitas-aktivitas ini diperlukan sebagai bahan pertimbangan

bagi para pengembang baik pelanggan untuk memastikan kelayakan dari proyek

yang akan dilaksanakan.

Jika hasil penilaian risiko setelah dilakukan pengendalian masih tinggi dan

biaya proyek juga tinggi sedangkan nilai tambah yang dihasilkan kecil maka sangat

realistis proyek tidak layak untuk dijalankan.

2.7.3 Modelling

Di dalam aktivitas modeling atau pemodelan ini, analis sistem banyak

berperan penting untuk mentransformasikan kebutuhan-kebutuhan yang diperoleh

pada tahap awal menjadi sebuah solusi dalam bentuk rancangan perangkat lunak.

Bentuk dari transformasi ini berupa rancangan struktur data, arsitektur perangkat

lunak sampai dengan rancangan antarmuka.

2.7.4 Construction

Pada tahap ini pihak yang paling berperan penting adalah programmer.

Programmer melakukan bagiannya sesuai dengan apa yang telah dirancang oleh

analis sistem. Dalam tahap ini analis sistem hanya berperan sebagai pemantau

kinerja dari programmer serta memastikan bahwa programmer bekerja sesuai

dengan rancangan yang dibuat pada tahap sebelumnya.

Pengujian merupakan tahapan yang dilakukan setelah tahapan pengkodean

selesai. Pengujian dalam hal ini bertujuan untuk menguji baik fungsionalitas

(38)

memastikan bahwa perangkat lunak mampu menangkap kesalahan-kesalahan yang

sengaja ataupun tidak sengaja dilakukan oleh pengguna saat berinteraksi dengan

aplikasi.

Pressman (2015:116) menyatakan bahwa, “Pengujian merupakan sebuah

proses eksekusi sebuah program dengan maksud mencari kesalahan atau error”.

Ada 2 teknik pengujian yang sering digunakan dalam tahapan pengujian perangkat

lunak:

1. White box Testing

Teknik pengujian dengan menguji fungsi-fungsi atau struktur logika dalam

aplikasi untuk memastikan berjalan sesuai dengan alur yang ada dan mampu

berkolaborasi dengan komponen-komponen yang lain (Pressman, 2015).

2. Black box Testing

Merupakan teknik pengujian yang fokus pada antarmuka aplikasi dengan kata

lain black box testing merupakan teknik pengujian dimana pengujian dilakukan

melalui antar muka aplikasi (Pressman, 2015).

2.7.5 Deployment

Tahap ini merupakan tahap akhir dalam pengembangan perangkat lunak.

Dalam tahapan ini tim pengembang menyerahkan hasil proyek kepada pelanggan,

namun tidak berhenti sampai di sini saja tugas pengembang masih belum bisa

dinyatakan selesai. Dukungan berupa sosialisasi atau pelatihan penggunaan aplikasi

pun tetap menjadi tugas dari para pengembang sampai dengan dukungan layanan

(39)

23

2.8Analisis dan Perancangan Sistem

Menurut Kendall dan Kendall (2003:7), analisis dan perancangan sistem

dipergunakan untuk menganalisis, merancang, dan mengimplementasikan

peningkatan-peningkatan fungsi bisnis yang dapat dicapai melalui penggunaan

sistem informasi terkomputerisasi. Analisis sistem dilakukan dengan tujuan untuk

dapat mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan yang terjadi dan kebutuhan

yang diharapkan, sehingga dapat diusulkan perbaikannya.

Perancangan sistem merupakan penguraian suatu sistem informasi yang

utuh ke dalam bagian komputerisasi yang dimaksud, mengidentifikasi dan

mengevaluasi permasalahan, menentukan kriteria, menghitung konsistensi terhadap

kriteria yang ada, serta mendapatkan hasil atau tujuan dari masalah tersebut serta

mengimplementasikan seluruh kebutuhan operasional dalam membangun aplikasi.

2.9Database

Menurut Marlinda (2004:1), database adalah suatu susunan atau kumpulan

data operasional lengkap dari suatu organisasi atau perusahaan yang dikelola dan

disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu menggunakan

komputer sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan

pemakainya. Penyusunan satu database digunakan untuk mengatasi

masalah-masalah pada penyusunan data yaitu redundansi dan inkonsistensi data, kesulitan

pengaksesan data, isolasi data untuk standarisasi, banyak pemakai(multiple user),

masalah keamanan (security), masalah kesatuan (integration), dan masalah

(40)

dilakukan dengan membuat diagram sekuensial dan kolaborasi dengan

penjelasan sebagai berikut:

a. Diagram sekuensial merupakan diagram interaksi yang disusun

berdasarkan urutan waktu.

b. Diagram kolaborasi digunakan untuk menampilkan flow skenario tertentu

dalam use case.

6. Diagram Kelas

Diagram kelas merupakan diagram yang digunakan untuk menampilkan

kelas-kelas atau paket-paket dalam sistem dan relasi antar mereka.

7. Diagram State Chart

Proses ini dilakukan dengan mengidentifikasi perlu tidaknya dibuat diagram

state chart. Jika perlu dibuat, maka dilakukan pembuatan diagram state chart.

8. Diagram Komponen.

Diagram komponen merupakan diagram UML yang menampilkan komponen

dalam sistem dan hubungan antar mereka. Diagram komponen berguna untuk

mengetahui urutan kompilasi terhadap komponen-komponen yang akan dibuat.

9. Diagram Deployment.

Diagram deployment merupakan segala hal yang berkaitan dengan penyebaran

fisik aplikasi termasuk layout jaringan dan lokasi komponen-komponen dalam

jaringan.

2.7SoftwareDevelopmentLifeCycle

System Development Life Cycle (SDLC) atau biasa dikenal dengan Siklus

Hidup Pengembangan Sistem merupakan proses pembuatan atau pengembangan

(41)

20

atau perangkat lunak. Model yang kerap digunakan oleh para pengembang sistem

atau perangkat lunak yakni waterfall model.

Waterfall model atau biasa dikenal dengan siklus hidup klasik (classic life

cycle) memberikan sistematika pendekatan sekuensial dalam pengembangan

perangkat lunak yang dimulai dengan spesifikasi kebutuhan pelanggan kemudian

berlanjut ke proses perencanaan (planning), pemodelan (modeling), konstruksi

(construction) dan terakhir penyerahan (deployment) hasil ke pelanggan (Pressman,

2015).

Gambar 2.14 Waterfall Model

2.7.1 Communication

Communication atau komunikasi merupakan tahapan paling awal dalam

waterfall model (Pressman, 2015). Inisiasi proyek dimulai dari langkah ini disertai

dengan beberapa aktivitas yang bertujuan untuk memperoleh segala informasi

mengenai hal-hal yang dibutuhkan dalam pengembangan produk yang dibangun.

Proses ini merupakan proses yang sangat penting karena proses ini menjadi dasar

dalam pengembangan sistem. Pengumpulan informasi mengenai kebutuhan yang

salah dapat berakibat fatal yang berdampak pada produk yang akan dibangun.

2.7.2 Planning

Aktivitas berikutnya yakni perencanaan (planning), setelah proses

(42)

hasil yang diperoleh dari aktivitas sebelumnya baik dalam hal rencana

pengembangan, estimasi biaya, estimasi waktu, estimasi risiko beserta

pengendaliannya. Aktivitas-aktivitas ini diperlukan sebagai bahan pertimbangan

bagi para pengembang baik pelanggan untuk memastikan kelayakan dari proyek

yang akan dilaksanakan.

Jika hasil penilaian risiko setelah dilakukan pengendalian masih tinggi dan

biaya proyek juga tinggi sedangkan nilai tambah yang dihasilkan kecil maka sangat

realistis proyek tidak layak untuk dijalankan.

2.7.3 Modelling

Di dalam aktivitas modeling atau pemodelan ini, analis sistem banyak

berperan penting untuk mentransformasikan kebutuhan-kebutuhan yang diperoleh

pada tahap awal menjadi sebuah solusi dalam bentuk rancangan perangkat lunak.

Bentuk dari transformasi ini berupa rancangan struktur data, arsitektur perangkat

lunak sampai dengan rancangan antarmuka.

2.7.4 Construction

Pada tahap ini pihak yang paling berperan penting adalah programmer.

Programmer melakukan bagiannya sesuai dengan apa yang telah dirancang oleh

analis sistem. Dalam tahap ini analis sistem hanya berperan sebagai pemantau

kinerja dari programmer serta memastikan bahwa programmer bekerja sesuai

dengan rancangan yang dibuat pada tahap sebelumnya.

Pengujian merupakan tahapan yang dilakukan setelah tahapan pengkodean

selesai. Pengujian dalam hal ini bertujuan untuk menguji baik fungsionalitas

(43)

22

memastikan bahwa perangkat lunak mampu menangkap kesalahan-kesalahan yang

sengaja ataupun tidak sengaja dilakukan oleh pengguna saat berinteraksi dengan

aplikasi.

Pressman (2015:116) menyatakan bahwa, “Pengujian merupakan sebuah

proses eksekusi sebuah program dengan maksud mencari kesalahan atau error”.

Ada 2 teknik pengujian yang sering digunakan dalam tahapan pengujian perangkat

lunak:

1. White box Testing

Teknik pengujian dengan menguji fungsi-fungsi atau struktur logika dalam

aplikasi untuk memastikan berjalan sesuai dengan alur yang ada dan mampu

berkolaborasi dengan komponen-komponen yang lain (Pressman, 2015).

2. Black box Testing

Merupakan teknik pengujian yang fokus pada antarmuka aplikasi dengan kata

lain black box testing merupakan teknik pengujian dimana pengujian dilakukan

melalui antar muka aplikasi (Pressman, 2015).

2.7.5 Deployment

Tahap ini merupakan tahap akhir dalam pengembangan perangkat lunak.

Dalam tahapan ini tim pengembang menyerahkan hasil proyek kepada pelanggan,

namun tidak berhenti sampai di sini saja tugas pengembang masih belum bisa

dinyatakan selesai. Dukungan berupa sosialisasi atau pelatihan penggunaan aplikasi

pun tetap menjadi tugas dari para pengembang sampai dengan dukungan layanan

(44)

2.8Analisis dan Perancangan Sistem

Menurut Kendall dan Kendall (2003:7), analisis dan perancangan sistem

dipergunakan untuk menganalisis, merancang, dan mengimplementasikan

peningkatan-peningkatan fungsi bisnis yang dapat dicapai melalui penggunaan

sistem informasi terkomputerisasi. Analisis sistem dilakukan dengan tujuan untuk

dapat mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan yang terjadi dan kebutuhan

yang diharapkan, sehingga dapat diusulkan perbaikannya.

Perancangan sistem merupakan penguraian suatu sistem informasi yang

utuh ke dalam bagian komputerisasi yang dimaksud, mengidentifikasi dan

mengevaluasi permasalahan, menentukan kriteria, menghitung konsistensi terhadap

kriteria yang ada, serta mendapatkan hasil atau tujuan dari masalah tersebut serta

mengimplementasikan seluruh kebutuhan operasional dalam membangun aplikasi.

2.9Database

Menurut Marlinda (2004:1), database adalah suatu susunan atau kumpulan

data operasional lengkap dari suatu organisasi atau perusahaan yang dikelola dan

disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu menggunakan

komputer sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan

pemakainya. Penyusunan satu database digunakan untuk mengatasi

masalah-masalah pada penyusunan data yaitu redundansi dan inkonsistensi data, kesulitan

pengaksesan data, isolasi data untuk standarisasi, banyak pemakai(multiple user),

masalah keamanan (security), masalah kesatuan (integration), dan masalah

(45)

24 BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1Analisis Sistem

Tahap analisis sistem merupakan tahap yang mendasar dalam

pengembangan sistem. Tahap analisis sistem ini dimaksudkan untuk

mengumpulkan data, fakta, dan mendiagnosa permasalahan yang ada untuk

mengembangkan, memperbaiki, atau menyempurnakan sebuah sistem. Hal-hal

yang perlu dianalisis dalam tugas akhir ini akan dijelaskan pada subbab berikutnya.

3.1.1 Tahapan Komunikasi

Tahap komunikasi merupakan tahap awal yang dimaksudkan untuk

menggali informasi-informasi yang diperlukan dalam menganalisis permasalahan

yang ada sehingga dapat diputuskan solusi yang sesuai untuk menangani

permasalahan tersebut. Tahap komunikasi dimulai dari observasi, wawancara dan

dokumentasi. Penjelasan dari masing-masing tahap komunikasi akan dijelaskan

pada subbab selanjutnya.

A. Observasi

Observasi dalam hal ini peneliti melakukan kegiatan sesuai dengan jadwal

yang telah ditentukan oleh kedua belah pihak yaitu divisi sumber daya manusia

(HRD) PT. Kelola Mina Laut dengan peneliti. Berikut ini rincian penelitian pada

saat observasi :

1. Peneliti melakukan pertemuan dengan HRD di PT. Kelola Mina Laut.

(46)

3. HRD mempertemukan peneliti dengan divisi Teknologi Informasi (TI)

karena dasar bidang ilmu yang dimiliki oleh peneliti berhubungan TI.

4. Pertemuan dengan pihak IT, penulis menanyakan permasalahan yang ada

pada PT. Kelola Mina Laut yang dapat didukung dengan perangkat lunak.

5. Oleh pihak IT, penulis dipertemukan dengan divisi pemasaran. Karena pada

saat itu divisi pemasaran sedang membutuhkan sebuah perangkat lunak yang

dapat mendukung kebutuhannya. Selanjutnya peneliti melanjutkan pada

proses wawancara yang dijelaskan pada subbab berikutnya.

B. Wawancara

Pada tahap ini penulis melakukan wawancara dengan pihak terkait untuk

identifikasi masalah pada PT. Kelola Mina Laut divisi pemasaran. Tabel 31

merupakan wawancara peneliti kepada divisi pemasaran:

Tabel 3.1 Wawancara

No. Peneliti Divisi Pemasaran

1. Permasalahan apa yang anda hadapi pada divisi pemasaran, sehingga membutuhkan penyelesaian dengan penerapan teknologi informasi?

Pada saat rapat berkala yang digunakan untuk mengetahui tercapainya tujuan perusahaan PT. Kelola Mina Laut, divisi pemasaran perlu untuk menyajikan data ekspor per tahun, per negara, per kategori dan per pelanggan yang diolah dari data tabel realisasi ekspor dengan menggunakan bantuan perangkat lunak Microsoft excel. Proses ini rumit karena saya perlu memasukan rumus-rumus.

(47)

26

Tabel 3.1 Lanjutan

No. Peneliti Divisi Pemasaran

periode yang lainnya tidak bisa menyajikan data tersebut sesegera mungkin.

2. Kapan dilakukan rapat tersebut? Kapan pun saat direksi ingin mengetahui kondisi perusahaan. 3. Lalu, kapan anda menyajikan data

dan seperti apa prosesnya?

Mulai dari sekretaris direksi yang mengabarkan waktu rapat, pada waktu itu saya menyiapkan data transaksi ekspor seperti penjelasan saya tadi.

4. Apakah data yang anda sajikan pada saat rapat mudah dipahami oleh direksi

Tidak, direksi menunggu penjelasan dari saya.

5. Apakah anda ingin menyajikan data transaksi ekspor yang real time

kepada direksi?

Ya, tentu saja.

6. Apakah anda ingin menyajikan data transaksi ekspor yang dapat membantu direksi untuk memahami informasi transaksi ekspor?

Ya, tentu saja.

7. Dapatkah saya membantu menangani masalah yang anda hadapi dan mengangkat permasalahan yang anda hadapi sebagai studi kasus tugas akhir saya?

Tentu sangat boleh.

8. Bagaimana jika saya buatkan perangkat lunak yang dapat membantu anda dan direksi dalam menyajikan informasi transaksi ekspor dalam bentuk visual sehingga mudah dipahami

Boleh sekali, jika seperti itu masih perlukah saya menggunakan rumus-rumus & Microsoft excel?

9. Tidak pak

Untuk solusi ini bapak tidak perlu menggunakan rumus & Microsoft excel lagi. Bagaimana jika saya tambahkan target sehingga dapat memudahkan direksi dalam mengetahui informasi selisih jika transaksi ekspor tidak memenuhi target yang ditentukan oleh direksi. Selain itu bapak dan direksi dapat melihat selisih informasi transaksi ekspor per pelanggan jika transaksi ekspor per pelanggan dibawah nilai

Boleh sekali,

(48)

Tabel 3.1 Lanjutan

No. Peneliti Divisi Pemasaran

transaksi ekspor pelanggan pada periode sebelumnya.

10. Untuk solusi ini bapak dapat menyajikan informasi transaksi ekspor dengan real time karena perangkat lunak akan terintegrasi dengan data realisasi

ekspor, sehingga bapak dapat menyajikan informasi transaksi ekspor dengan periode yang diinginkan oleh direksi.

Baik lah kalau begitu saya tunggu kabar hasilnya.

11. Baik pak, dapatkah saya meminta data

realisasi ekspor yang bapak gunakan untuk membuat data transaksi ekspor?

Iya tentu saja bisa untuk mendukung pembuatan perangkat lunak ini.

C. Dokumentasi

Tahap terakhir dalam analisis yaitu dokumentasi, proses ini digunakan

untuk identifikasi kebutuhan data. Data transaksi ekspor satu siklus yang didapat

dari PT. Kelola Mina Laut dapat dilihat pada lampiran 1 sampai dengan lampiran

17. Tabel 3.2 merupakan tabel data realisasi ekspor yang sudah diolah oleh peneliti

dengan penjelasan sebagai berikut :

1. Kolom BUYER CODE dan NOTIFY DETAIL digunakan untuk identifikasi

pelanggan, mulai dari nama, alamat dan nomor telepon. Kolom ini digunakan

untuk mencari pelanggan dengan nilai transaksi ekspor tertinggi.

2. Alamat buyer mulai dari negara, provinsi dan kota dibuatkan tabel sendiri. Hal

ini dilakukan untuk menampilkan grafik informasi negara pelanggan.

3. Kolom COMM diidentifikasi sebagai data kategori produk. Digunakan untuk

mencari kategori produk dengan minat pelanggan tertinggi.

4. Kolom DESCRIPTION OF GOODS diidentifikasi sebagai data produk dan

(49)

28

5. Kolom INVOICE DATE diidentifikasi sebagai data tanggal transaksi ekspor.

Digunakan untuk mencari periode transaksi ekspor.

6. Kolom AMOUNT diidentifikasi sebagai nilai transaksi ekspor. Kolom ini

digunakan untuk proses mencari nilai transaksi ekspor tertinggi.

Tabel 3.2 Laporan Realisasi Ekspor

Buyer

17 jul 14. 525.639,00 . the issuing bank's reference number 20044106.

12 sep 14. 525.186,00

Dari tahap dokumentasi diperoleh juga identifikasi ruang lingkup

perusahaan, visi, serta misi dari organisasi. Hal ini diperlukan kaitannya dengan

pemberian solusi yang diberikan. Harapannya solusi yang diberikan dapat

menunjang salah satu dari visi ataupun misi yang ditetapkan oleh PT. Kelola Mina

(50)

1. PT. Kelola Mina laut menjadi perusahaan industri makanan yang terbaik dan

paling kompetitif di Indonesia,

2. PT. Kelola Mina Laut menjadi dapur Indonesia, dan

3. PT. Kelola Mina Laut menjadi perusahaan industri makanan berskala

internasional.

Sedangkan visi dari perusahaan ini adalah membangun kekuatan bisnis dalam

industri makanan melalui:

1. Tim manajemen dan korporasi yang profesional,

2. Berorientasi pada produktivitas kerja yang efektif dan efisien,

3. Fokus pada nilai tambah produk,

4. Membangun kemitraan dengan para stakeholder,

5. Penetapan standar yang tinggi pada produk yang dihasilkan, dan

6. Memberikan pelayanan yang maksimal untuk meningkatkan kepuasan

pelanggan.

Solusi dari permasalahan yang telah dijelaskan pada latar belakang

masalah tugas akhir ini menunjang salah satu misi dari PT. Kelola Mina Laut yang

tertera pada poin 2. Penerapan aplikasi dashboard untuk visualisasi transaksi ekspor

pada PT. Kelola Mina Laut digunakan untuk membantu divisi pemasaran dalam

penyajian data pada saat rapat periodik dengan jajaran para direksi.

3.1.2 Perencanaan Kebutuhan Sistem

Setelah semua hal dalam tahap komunikasi terpenuhi maka perlu

dilakukan perencanaan akan kebutuhan sistem yang mungkin diperlukan. Beberapa

hal yang diperlukan dalam perencanaan kebutuhan sistem ini akan dijelaskan pada

(51)

30

D. Rencana Kebutuhan Pengguna

Dalam kasus yang ada pada PT. Kelola Mina Laut maka penulis dapat

memodelkan proses penyajian data pada saat rapat periodik dengan menggunakan

UML seperti pada gambar 3.1 diagram use case bisnis.

Gambar 3.1 Diagram Use Case Bisnis.

Berikut ini merupakan penjelasan dari gambar 3.1 diagram use case bisnis

di atas:

1. Direksi

Direksi dalam kegiatan ini berperan sebagai pimpinan perusahaan PT. Kelola

Mina Laut yang membutuhkan data-data transaksi ekspor untuk mengetahui

kondisi perusahaannya.

Request Data ekspor

Mengolah data

Direksi

Menampilkan Data Transaksi Ekspor

Pemasaran Mengelola Data realisasi

ekspor

Admin Ekspor

(52)

2. Pemasaran

Pemasaran dalam kegiatan ini berperan sebagai pengelola, pengolah data ekspor

dan penyaji data ekspor kepada direksi.

Dari use case bisnis di atas maka dapat diturunkan lagi menjadi diagram

aktivitas atau disebut workflow. Untuk lebih jelasnya mengenai turunan dari use

case dapat dilihat pada gambar 3.2 berikut:

Gambar 3.2 Diagram Aktivitas (Workflow).

Diagram aktivitas dalam proses ini dimulai dari direksi yang melakukan

request data transaksi ekspor kepada divisi pemasaran. Kemudian divisi pemasaran

mengolah data realisasi ekspor yang berupa tabel, data realisasi ekspor diperoleh

dari admin ekspor adalah data pada periode sebelumnya dan berupa data tabel.

Selanjutnya divisi pemasaran menyajikan data transaksi ekspor yang berupa tabel

Diagram Aktivitas (Workflow)

Pemasaran Direksi

Admin Ekspor

P

ha

se

Data Realisasi

Ekspor

Melakukan Request

Data Transaksi Ekspor

Mengolah Data

Data Transaksi

Ekspor Menyajikan Data

Transaksi Ekspor Mengelola Data

(53)

32

kepada direksi pada saat rapat periodik. Data transaksi ekspor merupakan data tabel

realisasi ekspor yang sudah diolah oleh divisi pemasaran.

Pada saat rapat periodik direksi kesulitan untuk memahami dan

membandingkan pencapaian nilai target pada data transaksi ekspor yang berupa

tabel. Ketika direksi ingin melihat data transaksi ekspor pada periode yang lainnya

divisi pemasaran tidak bisa menyajikan data tersebut sesegera mungkin.

Dari penjelasan–penjelasan di atas maka didapatkan analisis permasalahan

yang sedang terjadi pada divisi pemasaran PT. Kelola Mina Laut adalah:

1. Data transaksi ekspor yang disajikan oleh divisi pemasaran tidak sesuai dengan

kebutuhan direksi karena direksi kesulitan untuk membandingkan pencapaian

nilai target transaksi ekspor dan divisi pemasaran tidak dapat menyajikan data

transaksi ekspor pada periode lainnya sesuai dengan kebutuhan direksi.

2. Data transaksi ekspor yang disajikan tidak real time, hal ini disebabkan karena

data realisasi ekspor yang diberikan oleh admin ekspor hanya data pada periode

sebelumnya.

Berikut ini merupakan tabel kebutuhan pengguna dari masing–masing bagian yang

saling berinteraksi pada proses penyajian data untuk rapat periodik.

Tabel 3.3 Kebutuhan Pengguna

No. Pengguna Kebutuhan

1. Direksi 1.Menentukan nilai target transaksi ekspor per tahun per bulan,

2.Mengetahui perbandingan nilai target dengan nilai transaksi ekspor per tahun,

3.Mengetahui nilai persentase transaksi ekspor per negara,

4.Mengetahui nilai persentase transaksi ekspor per produk,

(54)

Tabel 3.3 Lanjutan

No. Pengguna Kebutuhan

dengan nilai transaksi ekspor per pelanggan pada periode yang lalu dan

6.Mengetahui informasi perbandingan nilai transaksi ekspor pada periode yang telah ditentukan,

perbandingan nilai transaksi yang dimaksud adalah perbandingan nilai transaksi per tahun, per bulan, per negara, per produk kategori dan per pelanggan. 2. Divisi

Pemasaran

1.Menyajikan data transaksi ekspor pada periode sebelumnya,

2.Menyajikan data transaksi ekspor per tahun, per negara, per produk kategori dan data transaksi ekspor per pelanggan dan

3.Menyajikan informasi perbandingan nilai transaksi ekspor per tahun, per negara, per produk kategori dan per pelanggan.

E. Perencanaan Kebutuhan Data

Kebutuhan data perlu direncanakan untuk memastikan bahwa data yang

digunakan sesuai dengan kebutuhan dari rancang bangun aplikasi dashboard untuk

visualisasi transaksi ekspor pada PT. Kelola Mina Laut. Adapun rencana dari

kebutuhan data yang digunakan untuk pengembangan sistem pada proyek tugas

akhir ini dapat dilihat secara rinci pada tabel 3.4.

Tabel 3.4 Rencana Kebutuhan Data

No. Data Keterangan

1. Buyer Untuk menyimpan data pelanggan 2. City Untuk menyimpan data kota pelanggan 3. Country Untuk menyimpan data negara pelanggan 4. Province Untuk menyimpan data provinsi pelanggan 5. Produk Untuk menyimpan data kategori produk 6. Produk_category Untuk menyimpan data produk per kategori. 7. User Untuk menyimpan data pengguna

8. Target Untuk menyimpan data target

Gambar

Gambar 2.2 Notasi Pekerja Bisnis.
Gambar 2.8 Aktivitas
Tabel 3.1 Wawancara
Tabel 3.1 Lanjutan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Gelombang dapat dihasilkan oleh perpindahan air secara tiba-tiba yang disebabkan runtuhan lereng gunung api (serupa dengan tanah longsor) atau aliran gas panas

membuktikan dakwaannya. Pembuktian terbalik yang bersifat terbatas sebagaimana tersebut di atas, hanya terjadi di sidang pengadilan. Perampasan aset tidak dimaksudkan

Saham adalah surat berharga yang paling populer diantara surat berharga lainnya di pasar modal, karena apabila dibandingkan dengan investasi lainnya saham

Hasil dan rekomendasi penelitian adalah wanita dapat dijadikan sasaran sosialisasi asuransi kesehatan,sasaran utama pengembangan asuransi kesehatan adalah usia

Dengan adanya Rencana Strategis, maka perencanaan penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan diharapkan akan dapat menjadi acuan dalam rangka untuk

Idealnya, pembangunan hukum nasional yang berlaku bagi semua warga negara tanpa memandang agama yang dipeluknya, harus dilakukan dengan hati-hati, karena di antara agama

Perusahaan sebaiknya memaksimalkan proses produksi yang berjalan agar dapat meminimalisir kerusakan hasil produksi dan mengurangi kesalahan- kesalahan yang dibuat oleh

Pemphigus vulgaris ’e esialgse kahtluse tõttu alustati haigusspetsiifilist ravi asati- opriini ning pred nisoloon iga kasvav as annuses kuni 1,25 mg/kg (päevaannus 150 mg)..