RANCANG BANGUN APLIKASI
DASHBOARD
UNTUK VISUALISASI TRANSAKSI EKSPOR
PADA PT. KELOLA MINA LAUT
TUGAS AKHIR
Program Studi
S1 Sistem Informasi
Oleh:
Heny Listiany
09.41010.0241
FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA
RANCANG BANGUN APLIKASI DASHBOARD UNTUK VISUALISASI
TRANSAKSI EKSPOR PADA PT. KELOLA MINA LAUT
TUGAS AKHIR
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana
Oleh :
Nama : Heny Listiany NIM : 09.41010.0241 Program : S1 (Strata Satu) Jurusan : Sistem Informasi
FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA
x
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... vii
KATA PENGANTAR ... viii
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR TABEL ... xx
DAFTAR LAMPIRAN ... xxii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
Latar Belakang Masalah ... 1
Perumusan Masalah ... 3
Batasan Masalah... 4
Tujuan ... 4
Manfaat Penelitian ... 4
Sistematika Penulisan ... 5
BAB II LANDASAN TEORI ... 7
Aplikasi ... 7
Dashboard ... 7
2.2.1 Pengertian Dashboard ... 7
2.2.2 Pengelompokan Dashboard ... 8
2.2.3 Grafik Dashboard ... 10
Visualisasi ... 11
Transaksi Ekspor ... 12
Object Oriented ... 13
xi
Halaman
SoftwareDevelopmentLifeCycle ... 19
2.7.1 Communication ... 20
2.7.2 Planning ... 20
2.7.3 Modelling ... 21
2.7.4 Construction ... 21
2.7.5 Deployment ... 22
Analisis dan Perancangan Sistem... 23
Database ... 23
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 24
Analisis Sistem ... 24
3.1.1 Tahapan Komunikasi ... 24
3.1.2 Perencanaan Kebutuhan Sistem ... 29
Perancangan Sistem ... 39
3.2.1 Arsitektur Sistem ... 39
3.2.2 Unified Modelling Language ... 41
3.2.3 Struktur Tabel ... 75
3.2.4 Basis Data ... 80
3.2.5 Rancangan Input Output ... 81
3.2.6 Perancangan Pengujian ... 85
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI... 90
Implementasi Sistem ... 90
4.1.1 Kebutuhan Sistem ... 90
4.1.2 Hasil Implementasi ... 92
xii
Halaman
4.2.1 Hasil Uji Coba ... 142
4.2.2 Hasil Evaluasi ... 156
BAB V PENUTUP ... 158
Kesimpulan ... 158
Saran ... 158
DAFTAR PUSTAKA ... 160
xiii
DAFTAR TAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Notasi Aktor Bisnis Dalam UML. ... 14
Gambar 2.2 Notasi Pekerja Bisnis. ... 14
Gambar 2.3 Relasi Asosiasi Dengan Satu Pekerja Bisnis ... 15
Gambar 2.4 Relasi Asosiasi Dengan Dua Pekerja. ... 15
Gambar 2.5 Actor ... 15
Gambar 2.6 Use Case Sistem. ... 15
Gambar 2.7 Swim Lines. ... 17
Gambar 2.8 Aktivitas ... 17
Gambar 2.9 Entitas Bisnis. ... 17
Gambar 2.10 Transisi ... 17
Gambar 2.11 Titik Keputusan ... 18
Gambar 2.12 Start State ... 18
Gambar 2.13 End State ... 18
Gambar 2.14 Waterfall Model ... 20
Gambar 3.1 Diagram Use Case Bisnis. ... 30
Gambar 3.2 Diagram Aktivitas (Workflow). ... 31
Gambar 3.3 Arsitektur Aplikasi Dashboard Untuk Visualisasi Transaksi Ekspor pada PT. Kelola Mina Laut ... 40
Gambar 3.4 Diagram Use Case Sistem Level Direksi ... 42
Gambar 3.5 Diagram Use Case Sistem Level Pemasaran ... 43
Gambar 3.6 Diagram Sekuensial Log In ... 56
Gambar 3.7 Diagram Sekuensial Mengoperasikan Dashboard ... 57
Gambar 3.8 Diagram Sekuensial Ubah Target ... 58
xiv
Halaman
Gambar 3.10 Diagram Sekuensial Grafik per Negara ... 60
Gambar 3.11 Diagram Sekuensial Grafik per Produk ... 61
Gambar 3.12 Diagram Sekuensial Grafik per Pelanggan ... 62
Gambar 3.13 Diagram Sekuensial Cetak ... 63
Gambar 3.14 Diagram Kelas Log In ... 64
Gambar 3.15 Diagram Kelas Mengoperasikan Dashboard ... 65
Gambar 3.16 Diagram Kelas Ubah Target ... 66
Gambar 3.17 Diagram Kelas Grafik per Tahun. ... 67
Gambar 3.18 Diagram Kelas Grafik per Negara ... 69
Gambar 3.19 Diagram Kelas per Produk ... 70
Gambar 3.20 Diagram Kelas Grafik per Pelanggan ... 71
Gambar 3.21 Diagram Kelas Cetak ... 72
Gambar 3.22 Diagram Komponen ... 73
Gambar 3.23 Diagram Deployment ... 74
Gambar 3.24 Basis Data ... 81
Gambar 3.25 Rancangan Formulir Set Target ... 82
Gambar 3.26 Rancangan Ubah Profil Dan Password ... 82
Gambar 3.27 Rancangan Set Periode ... 83
Gambar 3.28 Rancangan Laporan Transaksi Ekspor per Tahun ... 84
Gambar 3.29 Rancangan Laporan per Negara ... 84
Gambar 3.30 Rancangan Laporan Transaksi Ekspor per Produk ... 85
Gambar 4.1 Tampilan Halaman Log In ... 93
Gambar 4.2 Halaman Dashboard Home ... 94
Gambar 4.3 Grafik Transaksi Ekspor per Tahun ... 95
xv
Halaman
Gambar 4.5 Informasi Nilai Target Transaksi Ekspor per Tahun ... 97
Gambar 4.6 Formulir Perbandingan Transaksi Ekspor per Tahun ... 98
Gambar 4.7 Grafik Transaksi Ekspor Hasil Submit Formulir Perbandingan Transaksi Ekspor per Tahun ... 98
Gambar 4.8 Informasi Nilai Perbandingan Hasil Submit Formulir Perbandingan Transaksi Ekspor per Tahun ... 99
Gambar 4.9 Grafik per Pelanggan Drilldown Dari Hasil Submit Formulir Perbandingan Transaksi Ekspor per Tahun ... 100
Gambar 4.10 Grafik per Negara Drilldown Dari Hasil Submit Formulir Perbandingan Transaksi Ekspor per Tahun ... 100
Gambar 4.11 Grafik per Produk Drilldown Dari Hasil Submit Formulir Perbandingan Transaksi Ekspor per Tahun ... 101
Gambar 4.12 Formulir Perbandingan Transaksi Ekspor per Tahun Bulan ... 102
Gambar 4.13 Grafik Transaksi Ekspor Hasil Submit Formulir Perbandingan Transaksi Ekspor per Tahun Bulan ... 102
Gambar 4.14 Informasi Nilai Perbandingan Hasil Submit Formulir Perbandingan Transaksi Ekspor per Tahun Bulan ... 103
Gambar 4.15 Grafik per Pelanggan Drilldown Dari Hasil Submit Formulir Perbandingan Transaksi Ekspor per Tahun Bulan ... 104
Gambar 4.16 Grafik per Negara Drilldown Dari Hasil Submit Formulir Perbandingan Transaksi Ekspor per Tahun Bulan ... 104
Gambar 4.17 Grafik per Produk Drilldown Dari Hasil Submit Formulir Perbandingan Transaksi Ekspor per Tahun Bulan ... 105
Gambar 4.18 Laporan Transaksi Ekspor per Tahun ... 106
Gambar 4.19 Alert Grafik Transaksi Ekspor per Tahun ... 106
Gambar 4.20 Grafik Transaksi Ekspor per Negara ... 107
Gambar 4.21 Nilai Transaksi Ekspor per Negara ... 108
xvi
Halaman Gambar 4.23 Grafik Transaksi Ekspor Hasil Submit Formulir
Perbandingan Transaksi Ekspor per Negara Tahun
Bulan ... 109
Gambar 4.24 Informasi Nilai Perbandingan Hasil Submit Formulir Perbandingan Transaksi Ekspor per Negara Tahun Bulan ... 110
Gambar 4.25 Grafik per Produk Drilldown Dari Hasil Submit Formulir Perbandingan Transaksi Ekspor per Negara Tahun Bulan ... 111
Gambar 4.26 Grafik per Pelanggan Drilldown Dari Hasil Submit Formulir Perbandingan Transaksi Ekspor per Negara Tahun Bulan ... 112
Gambar 4.27 Formulir Perbandingan Transaksi Ekspor per Negara Tahun. ... 112
Gambar 4.28 Grafik Transaksi Ekspor Hasil Submit Formulir Perbandingan Transaksi Ekspor per Negara Tahun.. ... 113
Gambar 4.29 Informasi Nilai Perbandingan Hasil Submit Formulir Perbandingan Transaksi Ekspor per Negara Tahun. ... 114
Gambar 4.30 Grafik per Produk Drilldown Dari Hasil Submit Formulir Perbandingan Transaksi Ekspor per Negara Tahun. ... 115
Gambar 4.31 Grafik per Pelanggan Drilldown Dari Hasil Submit Formulir Perbandingan Transaksi Ekspor per Negara Tahun. ... 115
Gambar 4.32 Laporan Transaksi Ekspor per Negara ... 116
Gambar 4.33 Grafik Transaksi Ekspor per Kategori ... 117
Gambar 4.34 Nilai Transaksi Ekspor per Kategori ... 117
Gambar 4.35 Formulir Perbandingan Transaksi Ekspor per Kategori Tahun. ... 118
Gambar 4.36 Grafik Transaksi Ekspor Hasil Submit Formulir Perbandingan Transaksi Ekspor per Kategori Tahun. ... 119
xvii
Halaman Gambar 4.38 Grafik per Negara Drilldown Dari Hasil Submit Formulir
Perbandingan Transaksi Ekspor per Kategori Tahun. ... 121 Gambar 4.39 Grafik per Pelanggan Drilldown Dari Hasil Submit
Formulir Perbandingan Transaksi Ekspor per Kategori
Tahun. ... 122
Gambar 4.40 Formulir Perbandingan Transaksi Ekspor per Kategori
Tahun Bulan. ... 123 Gambar 4.41 Grafik Transaksi Ekspor Hasil Submit Formulir
Perbandingan Transaksi Ekspor per Kategori Tahun
Bulan ... 124 Gambar 4.42 Informasi Nilai Perbandingan Hasil Submit Formulir
Perbandingan Transaksi Ekspor per Kategori Tahun Bulan. .... 124 Gambar 4.43 Grafik per Negara Drilldown Dari Hasil Submit Formulir
Perbandingan Transaksi Ekspor per Kategori Tahun
Bulan. ... 126 Gambar 4.44 Grafik per Pelanggan Drilldown Dari Hasil Submit
Formulir Perbandingan Transaksi Ekspor per Kategori
Tahun Bulan. ... 126 Gambar 4.45 Laporan Transaksi Ekspor per Kategori ... 127 Gambar 4.46 Grafik Transaksi Ekspor per Pelanggan ... 128
Gambar 4.47 Informasi Nilai Transaksi Pelanggan Pada Periode Yang
Dipilih ... 129
Gambar 4.48 Informasi Nilai Transaksi Pelanggan Pada Periode
Yang Lalu ... 129
Gambar 4.49 Formulir Perbandingan Transaksi Ekspor per Pelanggan
Tahun Bulan. ... 130 Gambar 4.50 Grafik Transaksi Ekspor Hasil Submit Formulir
Perbandingan Transaksi Ekspor per Pelanggan Tahun
Bulan. ... 131 Gambar 4.51 Informasi Nilai Perbandingan Hasil Submit Formulir
Perbandingan Transaksi Ekspor per Pelanggan Tahun
xviii
Halaman Gambar 4.52 Grafik per Produk Drilldown Dari Hasil Submit Formulir
Perbandingan Transaksi Ekspor per Pelanggan Tahun
Bulan. ... 133
Gambar 4.53 Formulir Perbandingan Transaksi Ekspor per Pelanggan Tahun. ... 134
Gambar 4.54 Grafik Transaksi Ekspor Hasil Submit Formulir Perbandingan Transaksi Ekspor per Pelanggan Tahun. ... 135
Gambar 4.55 Informasi Nilai Perbandingan Hasil Submit Formulir Perbandingan Transaksi Ekspor per Pelanggan Tahun. ... 135
Gambar 4.56 Grafik per Produk Drilldown Dari Hasil Submit Formulir Perbandingan Transaksi Ekspor per Pelanggan Tahun. ... 136
Gambar 4.57 Alert Grafik Transaksi Ekspor per Pelanggan ... 137
Gambar 4.58 Laporan Transaksi Ekspor per Pelanggan ... 138
Gambar 4.59 Menu Set Target ... 139
Gambar 4.60 FormSet Target ... 140
Gambar 4.61 Halaman Menu Profil ... 141
Gambar 4.62 Halaman Profil ... 142
Gambar 4.63 Halaman Log In Gagal ... 149
Gambar 4.64 Ubah Periode 2012. ... 150
Gambar 4.65 Edit Profile Sukses ... 151
Gambar 4.66 Edit Profile Gagal ... 151
Gambar 4.67 Menu Set Target Tidak Tampil ... 152
Gambar 4.68 Nilai Target Awal ... 153
Gambar 4.69 Ubah Nilai Target ... 153
Gambar 4.70 Pesan Nilai Target Berhasil ... 153
Gambar 4.71 Nilai Target Yang Berhasil Disimpan ... 153
Gambar 4.72 Ubah Nilai Target Tanpa Tahun dan Bulan ... 154
xix
Halaman
Gambar 4.74 Ubah Nilai Target Angka Numerik ... 154
Gambar 4.75 Pesan Kesalahan Ubah Nilai Target Angka Numerik ... 154
Gambar 4.76 Diagram Garis Target Transaksi Ekspor ... 155
Gambar 4.77 Diagram Batang Transaksi Ekspor ... 155
Gambar 4.78 Diagram Garis Transaksi Ekspor per Pelanggan Pada Satu Periode Yang Lalu. ... 155
xx
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Daftar Variabel untuk Menyusun Taksonomi Dashboard ... 8
Tabel 2.2 Keterhubungan Data Dengan Jenis Grafik ... 11
Tabel 3.1 Wawancara ... 25
Tabel 3.2 Laporan Realisasi Ekspor ... 28
Tabel 3.3 Kebutuhan Pengguna ... 32
Tabel 3.4 Rencana Kebutuhan Data ... 33
Tabel 3.5 Perencanaan Kebutuhan Fungsi ... 34
Tabel 3.6 Daftar Use Case ... 44
Tabel 3.7 Flow of EventsLog In ... 47
Tabel 3.8 Flow of Events Mengoperasikan Dashboard ... 49
Tabel 3.9 Flow of Events Menentukan Target Transaksi Ekspor ... 50
Tabel 3.10 Flow of Events Menampilkan Transaksi Ekspor per Tahun ... 51
Tabel 3.11 Flow of Events Menampilkan Transaksi Ekspor per Negara ... 52
Tabel 3.12 Flow of Events Menampilkan Transaksi Ekspor per Pelanggan ... 53
Tabel 3.13 Flow of Events Menampilkan Transaksi Ekspor per Produk ... 54
Tabel 3.14 Flow of Events Mencetak Transaksi Ekspor ... 55
Tabel 3.15 Kelas Log In ... 64
Tabel 3.16 Kelas Mengoperasikan Dashboard ... 65
Tabel 3.17 Kelas Ubah Target ... 66
Tabel 3.18 Kelas Grafik per Tahun. ... 68
Tabel 3.19 Kelas Grafik per Negara. ... 68
Tabel 3.20 Kelas Grafik per Produk. ... 70
Tabel 3.21 Kelas Grafik per Pelanggan ... 71
xxi
Halaman
Tabel 3.23 User. ... 75
Tabel 3.24 Product_Category. ... 76
Tabel 3.25 Product. ... 76
Tabel 3.26 Country. ... 77
Tabel 3.27 Province. ... 77
Tabel 3.28 City. ... 78
Tabel 3.29 Buyer. ... 78
Tabel 3.30 Trs_Export. ... 79
Tabel 3.31 Dtl_Trs_Export. ... 79
Tabel 3.32 Target. ... 80
Tabel 3.33 Perancangan Pengujian Fungsi ... 86
Tabel 4.1 Uji coba ... 142
xxii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Rencana Shipment ... 161
Lampiran 2 Bukti Pemesanan Pelayaran ... 162
Lampiran 3 Delivery Order ... 163
Lampiran 4 Permintaan Kelengkapan Dokumen Ekspor ... 164
Lampiran 5 Surat Jalan ... 165
Lampiran 6 Shipping Instruction ... 166
Lampiran 7 Packing List ... 167
Lampiran 8 Commercial Invoice ... 168
Lampiran 9 Draft Bill of Lading (B/L) ... 169
Lampiran 10Draft Certificate of Origin (COO) ... 170
Lampiran 11Berita Acara Penyegelan ... 171
Lampiran 12Nota Pelayanan Ekspor ... 172
Lampiran 13Pemberitahuan Ekspor Barang ... 173
Lampiran 14COO ... 175
Lampiran 15Export Freight Invoice ... 176
Lampiran 16B/L ... 177
Lampiran 17Tabel RealisasiEkspor ... 178
Lampiran 18Halaman Dashboard Transaksi EksporPerbandingan per Tahun ... 179
Lampiran 19Halaman Dashboard Transaksi EksporPerbandingan per Tahun per Bulan ... 180
Lampiran 20Halaman Dashboard Transaksi Ekspor Hasil Drilldown Perbandingan per Tahun ... 181
xxiii
Halaman
Lampiran 22Halaman Dashboard Transaksi EksporPerbandingan per
Negara Tahun ... 183
Lampiran 23Halaman Dashboard Transaksi EksporPerbandingan per
Negara Tahun Bulan ... 184
Lampiran 24Halaman Dashboard Transaksi Ekspor Hasil Drilldown
Perbandingan per Negara Tahun ... 185
Lampiran 25Halaman Dashboard Transaksi Ekspor Hasil Drilldown
Perbandingan per Negara Tahun Bulan ... 186
Lampiran 26Halaman Dashboard Transaksi EksporPerbandingan per
Produk Kategori Tahun ... 187
Lampiran 27Halaman Dashboard Transaksi EksporPerbandingan per
Produk Kategori Tahun Bulan ... 188
Lampiran 28Halaman Dashboard Transaksi Ekspor Hasil Drilldown
Perbandingan per Produk Kategori Tahun Bulan ... 189
Lampiran 29Halaman Dashboard Transaksi Ekspor Hasil Drilldown
Perbandingan per Produk Kategori Tahun Bulan ... 190
Lampiran 30Halaman Dashboard Transaksi EksporPerbandingan per
Pelanggan Tahun ... 191
Lampiran 31Halaman Dashboard Transaksi EksporPerbandingan per
Pelanggan Tahun Bulan ... 192
Lampiran 32Halaman Dashboard Transaksi Ekspor Hasil Drilldown
Perbandingan per Pelanggan Tahun ... 193
Lampiran 33Halaman Dashboard Transaksi Ekspor Hasil Drilldown
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
PT. Kelola Mina Laut merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri makanan laut. Perusahaan ini berdiri sejak tahun 1993 yang mulanya hanya memproduksi teri nasi (Chirimen) dan kerang. Namun, saat ini perusahaan tersebut telah berkembang dan menjadi perusahaan eksportir makanan laut terbesar nomor tiga dunia. Perusahaan ini telah mengekspor produk hasil olahannya ke beberapa negara yaitu : Amerika Serikat, Kanada, Eropa, Rusia, Jepang, Cina, Taiwan, Korea, Australia, Timur tengah, Asia tenggara dan Afrika.
Setiap perusahaan pasti memiliki strategi untuk mengembangkan bisnisnya, bersaing untuk menjadi yang terdepan, dan mencapai tujuan utama dari perusahaan. PT. Kelola Mina Laut selalu melakukan peninjauan kembali terkait dengan transaksi ekspor yang dilakukannya. Hal ini dilakukan untuk menganalisa dan menyimpulkan strategi yang sesuai sebagai antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan ataupun menemukan peluang yang mampu menunjang tercapainya tujuan perusahaan.
bentuk tabel dan menggunakan bantuan perangkat lunak Microsoft excel. Proses ini terbilang rumit karena divisi pemasaran perlu memasukkan rumus-rumus tertentu untuk menyajikan data transaksi ekspor tersebut.
Kenyataannya, data tabel realisasi ekspor yang diperoleh hanya data tabel realisasi ekspor pada periode sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh banyaknya data realisasi ekspor yang ada. Oleh karena hal inilah data yang disajikan dalam rapat periodik ini tidak bersifat real time dan tidak sesuai dengan kebutuhan direksi. Tidak sesuai dengan kebutuhan direksi karena para direksi kesulitan untuk mengetahui nilai transaksi ekspor yang tidak memenuhi nilai target yang telah ditentukan dan kesulitan untuk membandingkan data transaksi ekspor pada periode tertentu atau mencari selisih nilai dari transaksi ekspor. Permasalahan yang dihadapi oleh para direksi dapat dikurangi jika informasi transaksi ekspor disajikan dalam bentuk visual yaitu grafik atau diagram-diagram lain yang sesuai sehingga mudah dipahami secara sekilas.
Divisi pemasaran yang bertanggung jawab dalam penyajian data transaksi ekspor mengharapkan adanya perangkat lunak yang dapat membantu dalam penyajian informasi transaksi ekspor grafik tanpa perlu memasukkan rumus tertentu. Perangkat lunak yang dimaksud juga dapat menyajikan data secara real time atau dengan kata lain mampu menyajikan tanpa perlu mengisikan ulang data transaksi ekspor yang karena telah terintegrasi dengan data yang dihasilkan oleh divisi ekspor. Dari ulasan di atas maka permasalahan yang ada di PT. Kelola Mina Laut adalah:
3
per negara, per produk dan per pelanggan pada periode sebelumnya dengan bentuk tabel dan menggunakan bantuan perangkat lunak Microsoft excel. Divisi pemasaran tidak dapat menyajikan data transaksi ekspor pada periode lainnya sesuai dengan kebutuhan direksi.
2. Keterbatasan data, karena data yang disajikan hanya data transaksi ekspor pada satu periode yang lalu sehingga dapat dikatakan data tersebut tidak real time.
3. Direksi kesulitan untuk mengetahui nilai transaksi ekspor yang tidak memenuhi nilai target yang telah ditentukan.
4. Direksi kesulitan untuk membandingkan data transaksi ekspor per periode tertentu atau mencari selisih nilai dari transaksi ekspor per tahun, per bulan, per negara pelanggan, per kategori produk dan per pelanggan.
Dari permasalahan yang ada maka dirancang dan dibangun sebuah aplikasi
dashboard untuk visualisasi transaksi ekspor yang digunakan dalam mengatasi kendala yang ada pada PT. Kelola Mina Laut. Aplikasi tersebut dapat menyajikan data transaksi ekspor ke dalam bentuk visual seperti diagram batang, garis, dan pie
untuk memudahkan para direksi memahami dan menganalisis data transaksi ekspor pada saat rapat periodik. Aplikasi ini dapat menampilkan data transaksi ekspor secara real time karena aplikasi ini telah terintegrasi dengan data yang ada pada divisi ekspor, aplikasi ini juga dapat menampilkan nilai transaksi ekspor beserta target yang telah ditentukan dan mampu menyajikan informasi perbandingan nilai transaksi ekspor pada periode yang ditentukan.
1.2Perumusan Masalah
1.3Batasan Masalah
Batasan masalah yang digunakan dalam rancang bangun aplikasi
dashboard untuk visualisasi transaksi ekspor pada PT. Kelola Mina Laut adalah tidak membahas mengenai keamanan aplikasi.
1.4Tujuan
Melihat rumusan masalah yang ada maka dapat disimpulkan tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Membuat aplikasi yang dapat menyajikan informasi secara real time atau dengan kata lain mampu menyajikan informasi transaksi ekspor sewaktu-waktu karena data transaksi ekspor telah terintegrasi dengan data transaksi ekspor pada divisi ekspor.
2. Membuat aplikasi yang menerapkan konsep dashboard sehingga informasi transaksi ekspor dapat disajikan dalam bentuk visual yang lebih informatif. 3. Membuat aplikasi yang mampu menyajikan informasi perbandingan atau selisih
nilai transaksi ekspor pada periode yang ditentukan. Baik dalam membandingkan nilai transaksi ekspor pada periode tertentu, membandingkan nilai transaksi ekspor per negara, membandingkan nilai transaksi ekspor per kategori produk dan membandingkan nilai transaksi ekspor per pelanggan.
1.5Manfaat Penelitian
Manfaat dari rancang bangun aplikasi dashboard untuk visualisasi transaksi ekspor pada PT. Kelola Mina Laut adalah sebagai berikut:
5
2. Memudahkan direksi dalam analisis informasi transaksi ekspor dalam bentuk visual.
3. Memudahkan direksi untuk melihat transaksi ekspor yang tidak memenuhi nilai target yang telah ditentukan.
4. Memudahkan direksi untuk melihat informasi perbandingan nilai transaksi ekspor pada periode tertentu, perbandingan nilai transaksi ekspor per negara, perbandingan nilai transaksi ekspor per kategori produk dan perbandingan nilai transaksi ekspor per pelanggan.
1.6Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam penyusunan laporan tugas akhir ini digunakan agar seluruh kegiatan dalam proses penyelesaian tugas akhir ini dapat terekam, tersusun dan terdokumentasikan dengan baik. Tiap bab dalam laporan tugas akhir ini menjelaskan mulai dari permasalahan sampai solusi yang diberikan.
Bab pertama pendahuluan dalam laporan tugas akhir ini berisi tentang latar belakang masalah yang diangkat oleh penulis sebagai dasar dari perancangan dan pembangunan aplikasi pengelolaan administrasi ekspor. Bab ini juga terdiri dari rumusan masalah, batasan masalah, tujuan, manfaat sampai dengan dari tugas akhir ini.
dijadikan sebagai dasar oleh penulis dalam menganalisa, merancang sampai dengan membangun aplikasi dan menyusun laporan pada tugas akhir ini.
Bab ketiga analisis dan perancangan berisi tentang tahapan analisis dan perancangan dari aplikasi yang dibangun. Tahapan-tahapan ini dimulai dari analisis sistem, perancangan sistem sampai dengan perancangan pengujiannya. Dokumentasi ini dimaksudkan untuk memberikan kemudahan dalam pengembangan aplikasi.
Bab keempat implementasi dan evaluasi berisi dokumentasi dari hasil implementasi aplikasi yang dibangun. Bab ini juga berisi evaluasi dari pengguna terkait dengan penggunaan dari aplikasi yang dibangun. Hasil dari uji coba pun didokumentasikan dalam bab keempat ini.
7
BAB II LANDASAN TEORI
Bab dua landasan teori menjelaskan mengenai teori-teori pendukung
dalam mengerjakan aplikasi dashboard untuk visualisasi transaksi ekspor pada PT.
Kelola Mina Laut, berikut merupakan penjelasan dari teori-teori yang dimaksud:
2.1Aplikasi
Aplikasi adalah kumpulan perintah program yang dibuat untuk melakukan
pekerjaan-pekerjaan tertentu (Hendrayudi, 2009:143). Ada yang mengatakan
bahwa aplikasi merupakan komponen yang berguna melakukan pengolahan data
maupun kegiatan-kegiatan seperti pembuatan dokumen atau pengolahan data (Ali
Zaki, dkk, 2007:11).
2.2Dashboard
2.2.1 Pengertian Dashboard
MenurutEckerson Wayne W. (2006:10), “A performance dashboard is a
multilayered application built on a business intelligence and data integration
infrastructure that enables organizations to measure, monitor, and manage
business performance more effectively”. Jadi dapat diartikan bahwa dashboard
merupakan aplikasi multi layer yang dibangun dengan memadukan bisnis intelijen
dan integrasi data yang memungkinkan sebuah organisasi untuk mengukur,
memantau dan mengelola kinerja bisnis secara lebih efektif.
Menurut Few Stephen (2006:26), “A dashboard is a visual display of the
and arranged on a single screen so the information can be monitored at a glance”.
Dapat diartikan bahwa dashboard merupakan sebuah tampilan visual dari informasi
yang paling penting yang dibutuhkan untuk mencapai satu tujuan atau lebih;
digabungkan dan diatur pada satu layar sehingga informasi dapat dipantau secara
sekilas.
2.2.2 Pengelompokan Dashboard
Menurut Few Stephen (2006:30) dashboard dapat di kelompokkan
menjadi beberapa hal. Tabel 2.1 berikut ini berisi beberapa daftar variable yang
dapat digunakan untuk menyusun taksonomi dashboard.
Tabel 2.1 Daftar Variabel untuk Menyusun Taksonomi Dashboard
Variable Values
Role Strategic
Analytical
Operational
Type of data Quantitative
Non-quantitative
Data domain Sales
Finance
Marketing
Manufacturing
Human Resource
Type of measures Balance Scorecard (for example, KPIs)
Six Sigma
Non Performance
Span of data Enterprise-wide
Departemental
Individual
Update Frequency Monthly
Weekly
Daily
Hourly
Real time or near real time
Interactivity Static display
9
Tabel 2.1 Lanjutan.
Variable Values
Mechanisms of display Primarily graphical
Primarily text
Integration of graphics and text
Portal functionality Conduit to additional data
No portal functionality
1. Pengelompokan Dashboard Berdasarkan Peranan (Role)
a. Dashboard berdasarkan peranan strategic
Dashboard berdasarkan peranan strategis digunakan untuk memberikan
informasi singkat mengenai kondisi dan peluang bisnis kepada setiap
manajer dalam sebuah organisasi untuk membuat keputusan bisnis.
b. Dashboard berdasarkan peranan analytical
Dashboard berdasarkan peranan analytical digunakan oleh analis untuk
melakukan analisis terhadap data yang kompleks, misal: penyebab dari
suatu kondisi tertentu.
c. Dashboard berdasarkan peranan operational
Dashboard berdasarkan peranan operational digunakan untuk memonitor
kegiatan tertentu yang sedang terjadi oleh bagian operasional.
2. Pengelompokan Dashboard Berdasarkan Type Of Data
a. Quantitative dashboard data
Menurut Kasiram (2008: 149) data kuantitatif merupakan suatu proses
penelitian menggunakan data berupa angka sebagai alat menganalisis
keterangan mengenai apa yang ingin diketahui. Menurut Few Stephen
(2006:34) sebagian besar informasi hasil dari penelitian data kuantitatif
dashboard dimana perlu untuk memonitor serangkaian kejadian bisnis
dalam sekejap.
b. Non-quantitative dashboard data
Non quantitative atau lebih dikenal sebagai data kualitatif menurut Bogdan
dan Taylor (1992: 21-22) menjelaskan bahwa penelitian kualitatif adalah
salah satu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa
ucapan atau tulisan dan perilaku orang-orang yang diamati. Contoh non
quantitative data top sepuluh pelanggan, masalah yang perlu diselidiki,
tugas yang harus diselesaikan dan orang-orang yang perlu dihubungi.
2.2.3 Grafik Dashboard
Grafik merupakan penyajian dua dimensi dari suatu kelompok angka atau
data. Grafik time series mengilustrasikan bagaimana satu variabel berubah dari
waktu ke waktu (Case, 2007:27). Untuk lebih jelasnya berikut ini merupakan tipe
dan kegunaan desain grafik dalam dashboard (Santosa, 1994) :
1. Diagram garis
Diagram garis digunakan untuk menunjukkan perubahan nilai dari sederetan
data relatif terhadap waktu, biasanya digunakan untuk menunjukkan trend.
2. Diagram roti (pie)
Diagram pie biasanya digunakan untuk menggambarkan besarnya persentase
data. Misalkan menggambarkan besarnya persentase alasan mahasiswa keluar.
3. Diagram batang
Diagram batang digunakan untuk menyajikan nilai relatif terhadap data yang
lain. Misal, eksekutif ingin melihat grafik pendaftar per tahun dan per
11
Grafik dapat digunakan untuk menunjukkan keterhubungan antar data,
seperti perbandingan nominal, time-series, deviasi, korelasi, dan sebagainya. Ada
berbagai macam bentuk grafik yang dapat dipilih untuk menggambarkan setiap
jenis keterhubungan data, seperti yang terdapat pada tabel 2.2. Namun demikian
grafik kurang bisa menampilkan angka dengan format yang presisi.
Tabel 2.2 Keterhubungan Data Dengan Jenis Grafik
No. Keterhubungan Data Jenis Grafik yang sesuai
1. Perbandingan Nominal 1. Grafik bar (horizontal atau vertikal)
2. Grafik titik (jika 0 tidak termasuk dalam
skala nilai)
2. Time Series 1. Grafik garis (untuk melihat tren seluruh data)
2. Grafik bar (untuk melihat perbandingan antar
nilai individu)
3. Grafik titik yang dihubungkan dengan garis
(untuk melihat nilai individu sekaligus tren data secara keseluruhan)
3. Ranking 1. Grafik bar (horizontal atau vertikal)
2. Grafik titik (jika 0 tidak termasuk dalam
skala nilai)
4. Bagian Dari
Keseluruhan
1. Grafik bar (horizontal maupun vertikal)
2. Grafik stack bar
3. Pie chart
5. Deviasi 1. Grafik garis
2. Grafik titik yang dihubungkan dengan garis
6. Distribusi Frekuensi 1. Grafik bar vertikal/histogram (untuk
menunjukkan nilai individu)
2. Grafik garis/poligon frekuensi (untuk
menunjukkan tren data secara keseluruhan)
7. Korelasi Grafik titik dan garis (scatter-plot)
2.3Visualisasi
Menurut Frey (2008:4), sebuah visualisasi yang tepat adalah semacam
narasi yang memberikan jawaban jelas atas pertanyaan tanpa rincian yang tidak
dapat menghilangkan rincian seperti itu karena pertanyaan itu memberikan acuhan
untuk apa yang diperlukan dan apa yang tidak diperlukan.
Menurut McCormick (1987:3), Visualisasi adalah metode komputasi.
Mengubah simbol ke dalam geometris, memungkinkan peneliti untuk mengamati
simulasi dan perhitungan. Visualisasi menawarkan metode untuk melihat yang tak
terlihat. Memperkaya proses penemuan ilmiah dan mendorong pengetahuan yang
tak terduga. Dalam banyak bidang hal ini sudah mengubah cara pandang ilmuwan
terhadap ilmu pengetahuan.
Visualisasi mencakup baik pemahaman gambar dan perpaduan gambar.
Artinya, visualisasi adalah alat untuk menafsirkan data gambar yang dimasukkan
ke komputer, dan untuk menghasilkan gambar dari data multi-dimensi yang
kompleks. Mempelajari mekanisme tersebut pada manusia dan komputer yang
memungkinkan dengan tujuan untuk memahami, menggunakan, dan
mengomunikasikan informasi visual. Visualisasi menyatukan sebagian besar
bidang independen dan convergent, dari berikut ini:
1. Computer Graphic
2. Image Processing
3. Computer Vision
4. Computer Aided Design (CAD)
5. Signal Processing
6. User Interface Studies
2.4Transaksi Ekspor
Transaksi merupakan pertemuan antara dua belah pihak (penjual dan
13
pendukung yang dimasukkan kedalam jurnal setelah melalui pencatatan (Bastian,
2007:27).
Ekspor adalah kegiatan mengeluarkan barang dari daerah pabean.
Sedangkan yang dimaksud dengan eksportir adalah orang perseorangan atau badan
hukum yang melakukan ekspor. Dikatakan demikian sebab transaksi dan realisasi
ekspor bisa dilakukan oleh seorang individu yang usahanya berbentuk usaha
perseorangan, yaitu firma atau sekadar nama toko tanpa legalitas hukum (Sasono,
2012:119). Jadi transaksi ekspor dapat diartikan kegiatan mengirim barang ke luar
negeri oleh eksportir kepada importir.
2.5Object Oriented
Object oriented (OO)atau berorientasi objek merupakan paradigma baru
dalam rekayasa perangkat lunak yang memandang sistem informasi sebagai
kumpulan objek-objek diskret yang saling berinteraksi satu sama lain (Sholiq,
2010:1).
Salah satu keuntungan utama lainnya dari paradigma berorientasi objek
adalah kemampuannya untuk membangun komponen sekali saja, kemudian
menggunakannya berulang-ulang (Sholiq, 2010:4).
2.6Unified Modelling Language
Unified Modelling Language (UML) merupakan bahasa pemodelan
berorientasi objek yang secara “defacto” sebagai bahasa standar pemodelan
berorientasi objek (Sholiq, 2010:296). Beberapa diagram yang digunakan dalam
1. Diagram Use Case Bisnis
Diagram use case bisnis berfungsi untuk mendokumentasikan informasi proses
bisnis dan aktor pada organisasi yang terlibat dengan sekitar sistem yang akan
dibangun. Berikut ini elemen-elemen yang digunakan dalam pemodelan bisnis:
a. Aktor bisnis
Gambar 2.1 merupakan gambaran dari aktor bisnis, aktor bisnis
merupakan seseorang yang berinteraksi atau terlibat dengan kegiatan
bisnis organisasi dengan posisi di luar organisasi.
Gambar 2.1 Notasi Aktor Bisnis Dalam UML.
b. Pekerja bisnis
Elemen pekerja bisnis menggambarkan sesorang yang berperan dalam
sebuah organisasi dengan posisi bagian dalam organisasi. Gambar 2.2
merupakan notasi yang digunakan untuk menggambarkan pekerja bisnis.
Gambar 2.2 Notasi Pekerja Bisnis.
c. Relasi
Relasi merupakan penghubung antar aktor dan atau pekerja bisnis dengan
use case bisnis. Gambar 2.3 dan 2.4 merupakan gambar notasi relasi yang
15
Gambar 2.3 Relasi Asosiasi Dengan Satu Pekerja Bisnis
Gambar 2.4 Relasi Asosiasi Dengan Dua Pekerja.
2. Diagram Use Case Sistem
Diagram use case sistem menjelaskan apa yang sistem lakukan di dalam bisnis,
hanya proses-proses yang direncanakan dilakukan secara otomatis. Berikut ini
simbol yang digunakan dalam use case bisnis:
a. Aktor
Simbol aktor pada diagram use case sistem berbeda dengan simbol aktor
yang ada pada diagram use case bisnis. Simbol aktor dalam diagram ini
diartikan semua aktor yang ada di luar lingkup perangkat lunak dan
berinteraksi dengan perangkat lunak tersebut (Sholiq, 2010:82).
Gambar 2.5 Actor
b. Use case sistem
Gambar 2.6 use case sistem merupakan simbol untuk menggambarkan
fitur apa yang dibutuhkan oleh sistem.
3. Flow Of Events
Flow of events merupakan dokumentasi alur logika dalam use case yang
menjelaskan secara rinci apa yang dilakukan aktor dan sistem itu sendiri.
Biasanya flow of events ini di dokumentasikan dalam bentuk text atau tabel.
Flow of event terdiri dari beberapa elemen berikut ini:
a. Deskripsi singkat yang berfungsi untuk menjelaskan apa yang akan
dilakukan oleh sistem.
b. Prasyarat merupakan kondisi yang harus dipenuhi sebelum sebuah use
case dijalankan.
c. Alur utama merupakan skenario yang paling sering digunakan.
d. Alur alternatif merupakan penyimpangan dari alur utama dan bukan
sebagai kondisi salah.
e. Alur salah merupakan menyatakan penyimpangan dari alur utama dan
menyatakan kondisi error dari sistem.
f. Kondisi akhir memiliki dua pilihan keadaan yaitu: kondisi akhir sukses
dan kondisi akhir gagal.
4. Diagram Aktivitas
Diagram aktivitas menunjukkan informasi yang sama sebagaimana flow
disajikan dalam text atau disebut dengan flow of event. Elemen-elemen yang
digunakan dalam diagram aktivitas:
a. Swim lines
Swim lines menunjukkan siapa yang bertanggung jawab melakukan
aktivitas dalam suatu paradigma. Berikut ini merupakan gambar swim
17
Gambar 2.7 Swim Lines.
b. Aktivitas
Aktivitas merupakan kegiatan dalam workflow, aktivitas dinyatakan dalam
bentuk simbol oval seperti pada gambar 2.8 berikut ini:
Gambar 2.8 Aktivitas
c. Entitas bisnis
Entitas bisnis merupakan entitas-entitas yang digunakan dalam alur kerja,
elemen ini digambarkan dalam bentuk persegi panjang seperti gambar 2.9
berikut ini:
Gambar 2.9 Entitas Bisnis.
d. Transisi
Transisi merupakan simbol yang berfungsi untuk menunjukkan bagaimana
alur kerja itu berjalan dari satu aktivitas ke aktivitas lainnya, gambar 2.10
menunjukkan simbol transisi:
Gambar 2.10 Transisi
Diagram Aktivitas
e. Titik keputusan
Titik keputusan merupakan simbol yang berfungsi untuk menunjukkan ada
keputusan yang harus dibuat dalam alur kerja, simbol titik keputusan dapat
dilihat pada gambar 2.11 berikut ini:
Gambar 2.11 Titik Keputusan
f. Keadaan awal (start state)
Gambar 2.12 Start state merupakan simbol yang digunakan untuk
memulai diagram aktivitas, hanya ada satu start state pada satu diagram
aktivitas.
Gambar 2.12 Start State
g. Keadaan akhir (end state)
Gambar 2.13 end state merupakan simbol yang digunakan untuk
mengakhiri diagram aktivitas, hanya ada satu diagram aktivitas boleh
mempunyai beberapa simbol end state.
Gambar 2.13 End State
5. Diagram Interaksi
Diagram interaksi menunjukkan langkah-langkah kerja sama antara
19
dilakukan dengan membuat diagram sekuensial dan kolaborasi dengan
penjelasan sebagai berikut:
a. Diagram sekuensial merupakan diagram interaksi yang disusun
berdasarkan urutan waktu.
b. Diagram kolaborasi digunakan untuk menampilkan flow skenario tertentu
dalam use case.
6. Diagram Kelas
Diagram kelas merupakan diagram yang digunakan untuk menampilkan
kelas-kelas atau paket-paket dalam sistem dan relasi antar mereka.
7. Diagram State Chart
Proses ini dilakukan dengan mengidentifikasi perlu tidaknya dibuat diagram
state chart. Jika perlu dibuat, maka dilakukan pembuatan diagram state chart.
8. Diagram Komponen.
Diagram komponen merupakan diagram UML yang menampilkan komponen
dalam sistem dan hubungan antar mereka. Diagram komponen berguna untuk
mengetahui urutan kompilasi terhadap komponen-komponen yang akan dibuat.
9. Diagram Deployment.
Diagram deployment merupakan segala hal yang berkaitan dengan penyebaran
fisik aplikasi termasuk layout jaringan dan lokasi komponen-komponen dalam
jaringan.
2.7Software Development Life Cycle
System Development Life Cycle (SDLC) atau biasa dikenal dengan Siklus
Hidup Pengembangan Sistem merupakan proses pembuatan atau pengembangan
atau perangkat lunak. Model yang kerap digunakan oleh para pengembang sistem
atau perangkat lunak yakni waterfall model.
Waterfall model atau biasa dikenal dengan siklus hidup klasik (classic life
cycle) memberikan sistematika pendekatan sekuensial dalam pengembangan
perangkat lunak yang dimulai dengan spesifikasi kebutuhan pelanggan kemudian
berlanjut ke proses perencanaan (planning), pemodelan (modeling), konstruksi
(construction) dan terakhir penyerahan (deployment) hasil ke pelanggan (Pressman,
2015).
Gambar 2.14 Waterfall Model
2.7.1 Communication
Communication atau komunikasi merupakan tahapan paling awal dalam
waterfall model (Pressman, 2015). Inisiasi proyek dimulai dari langkah ini disertai
dengan beberapa aktivitas yang bertujuan untuk memperoleh segala informasi
mengenai hal-hal yang dibutuhkan dalam pengembangan produk yang dibangun.
Proses ini merupakan proses yang sangat penting karena proses ini menjadi dasar
dalam pengembangan sistem. Pengumpulan informasi mengenai kebutuhan yang
salah dapat berakibat fatal yang berdampak pada produk yang akan dibangun.
2.7.2 Planning
Aktivitas berikutnya yakni perencanaan (planning), setelah proses
21
hasil yang diperoleh dari aktivitas sebelumnya baik dalam hal rencana
pengembangan, estimasi biaya, estimasi waktu, estimasi risiko beserta
pengendaliannya. Aktivitas-aktivitas ini diperlukan sebagai bahan pertimbangan
bagi para pengembang baik pelanggan untuk memastikan kelayakan dari proyek
yang akan dilaksanakan.
Jika hasil penilaian risiko setelah dilakukan pengendalian masih tinggi dan
biaya proyek juga tinggi sedangkan nilai tambah yang dihasilkan kecil maka sangat
realistis proyek tidak layak untuk dijalankan.
2.7.3 Modelling
Di dalam aktivitas modeling atau pemodelan ini, analis sistem banyak
berperan penting untuk mentransformasikan kebutuhan-kebutuhan yang diperoleh
pada tahap awal menjadi sebuah solusi dalam bentuk rancangan perangkat lunak.
Bentuk dari transformasi ini berupa rancangan struktur data, arsitektur perangkat
lunak sampai dengan rancangan antarmuka.
2.7.4 Construction
Pada tahap ini pihak yang paling berperan penting adalah programmer.
Programmer melakukan bagiannya sesuai dengan apa yang telah dirancang oleh
analis sistem. Dalam tahap ini analis sistem hanya berperan sebagai pemantau
kinerja dari programmer serta memastikan bahwa programmer bekerja sesuai
dengan rancangan yang dibuat pada tahap sebelumnya.
Pengujian merupakan tahapan yang dilakukan setelah tahapan pengkodean
selesai. Pengujian dalam hal ini bertujuan untuk menguji baik fungsionalitas
memastikan bahwa perangkat lunak mampu menangkap kesalahan-kesalahan yang
sengaja ataupun tidak sengaja dilakukan oleh pengguna saat berinteraksi dengan
aplikasi.
Pressman (2015:116) menyatakan bahwa, “Pengujian merupakan sebuah
proses eksekusi sebuah program dengan maksud mencari kesalahan atau error”.
Ada 2 teknik pengujian yang sering digunakan dalam tahapan pengujian perangkat
lunak:
1. White box Testing
Teknik pengujian dengan menguji fungsi-fungsi atau struktur logika dalam
aplikasi untuk memastikan berjalan sesuai dengan alur yang ada dan mampu
berkolaborasi dengan komponen-komponen yang lain (Pressman, 2015).
2. Black box Testing
Merupakan teknik pengujian yang fokus pada antarmuka aplikasi dengan kata
lain black box testing merupakan teknik pengujian dimana pengujian dilakukan
melalui antar muka aplikasi (Pressman, 2015).
2.7.5 Deployment
Tahap ini merupakan tahap akhir dalam pengembangan perangkat lunak.
Dalam tahapan ini tim pengembang menyerahkan hasil proyek kepada pelanggan,
namun tidak berhenti sampai di sini saja tugas pengembang masih belum bisa
dinyatakan selesai. Dukungan berupa sosialisasi atau pelatihan penggunaan aplikasi
pun tetap menjadi tugas dari para pengembang sampai dengan dukungan layanan
23
2.8Analisis dan Perancangan Sistem
Menurut Kendall dan Kendall (2003:7), analisis dan perancangan sistem
dipergunakan untuk menganalisis, merancang, dan mengimplementasikan
peningkatan-peningkatan fungsi bisnis yang dapat dicapai melalui penggunaan
sistem informasi terkomputerisasi. Analisis sistem dilakukan dengan tujuan untuk
dapat mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan yang terjadi dan kebutuhan
yang diharapkan, sehingga dapat diusulkan perbaikannya.
Perancangan sistem merupakan penguraian suatu sistem informasi yang
utuh ke dalam bagian komputerisasi yang dimaksud, mengidentifikasi dan
mengevaluasi permasalahan, menentukan kriteria, menghitung konsistensi terhadap
kriteria yang ada, serta mendapatkan hasil atau tujuan dari masalah tersebut serta
mengimplementasikan seluruh kebutuhan operasional dalam membangun aplikasi.
2.9Database
Menurut Marlinda (2004:1), database adalah suatu susunan atau kumpulan
data operasional lengkap dari suatu organisasi atau perusahaan yang dikelola dan
disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu menggunakan
komputer sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan
pemakainya. Penyusunan satu database digunakan untuk mengatasi
masalah-masalah pada penyusunan data yaitu redundansi dan inkonsistensi data, kesulitan
pengaksesan data, isolasi data untuk standarisasi, banyak pemakai(multiple user),
masalah keamanan (security), masalah kesatuan (integration), dan masalah
dilakukan dengan membuat diagram sekuensial dan kolaborasi dengan
penjelasan sebagai berikut:
a. Diagram sekuensial merupakan diagram interaksi yang disusun
berdasarkan urutan waktu.
b. Diagram kolaborasi digunakan untuk menampilkan flow skenario tertentu
dalam use case.
6. Diagram Kelas
Diagram kelas merupakan diagram yang digunakan untuk menampilkan
kelas-kelas atau paket-paket dalam sistem dan relasi antar mereka.
7. Diagram State Chart
Proses ini dilakukan dengan mengidentifikasi perlu tidaknya dibuat diagram
state chart. Jika perlu dibuat, maka dilakukan pembuatan diagram state chart.
8. Diagram Komponen.
Diagram komponen merupakan diagram UML yang menampilkan komponen
dalam sistem dan hubungan antar mereka. Diagram komponen berguna untuk
mengetahui urutan kompilasi terhadap komponen-komponen yang akan dibuat.
9. Diagram Deployment.
Diagram deployment merupakan segala hal yang berkaitan dengan penyebaran
fisik aplikasi termasuk layout jaringan dan lokasi komponen-komponen dalam
jaringan.
2.7SoftwareDevelopmentLifeCycle
System Development Life Cycle (SDLC) atau biasa dikenal dengan Siklus
Hidup Pengembangan Sistem merupakan proses pembuatan atau pengembangan
20
atau perangkat lunak. Model yang kerap digunakan oleh para pengembang sistem
atau perangkat lunak yakni waterfall model.
Waterfall model atau biasa dikenal dengan siklus hidup klasik (classic life
cycle) memberikan sistematika pendekatan sekuensial dalam pengembangan
perangkat lunak yang dimulai dengan spesifikasi kebutuhan pelanggan kemudian
berlanjut ke proses perencanaan (planning), pemodelan (modeling), konstruksi
(construction) dan terakhir penyerahan (deployment) hasil ke pelanggan (Pressman,
2015).
Gambar 2.14 Waterfall Model
2.7.1 Communication
Communication atau komunikasi merupakan tahapan paling awal dalam
waterfall model (Pressman, 2015). Inisiasi proyek dimulai dari langkah ini disertai
dengan beberapa aktivitas yang bertujuan untuk memperoleh segala informasi
mengenai hal-hal yang dibutuhkan dalam pengembangan produk yang dibangun.
Proses ini merupakan proses yang sangat penting karena proses ini menjadi dasar
dalam pengembangan sistem. Pengumpulan informasi mengenai kebutuhan yang
salah dapat berakibat fatal yang berdampak pada produk yang akan dibangun.
2.7.2 Planning
Aktivitas berikutnya yakni perencanaan (planning), setelah proses
hasil yang diperoleh dari aktivitas sebelumnya baik dalam hal rencana
pengembangan, estimasi biaya, estimasi waktu, estimasi risiko beserta
pengendaliannya. Aktivitas-aktivitas ini diperlukan sebagai bahan pertimbangan
bagi para pengembang baik pelanggan untuk memastikan kelayakan dari proyek
yang akan dilaksanakan.
Jika hasil penilaian risiko setelah dilakukan pengendalian masih tinggi dan
biaya proyek juga tinggi sedangkan nilai tambah yang dihasilkan kecil maka sangat
realistis proyek tidak layak untuk dijalankan.
2.7.3 Modelling
Di dalam aktivitas modeling atau pemodelan ini, analis sistem banyak
berperan penting untuk mentransformasikan kebutuhan-kebutuhan yang diperoleh
pada tahap awal menjadi sebuah solusi dalam bentuk rancangan perangkat lunak.
Bentuk dari transformasi ini berupa rancangan struktur data, arsitektur perangkat
lunak sampai dengan rancangan antarmuka.
2.7.4 Construction
Pada tahap ini pihak yang paling berperan penting adalah programmer.
Programmer melakukan bagiannya sesuai dengan apa yang telah dirancang oleh
analis sistem. Dalam tahap ini analis sistem hanya berperan sebagai pemantau
kinerja dari programmer serta memastikan bahwa programmer bekerja sesuai
dengan rancangan yang dibuat pada tahap sebelumnya.
Pengujian merupakan tahapan yang dilakukan setelah tahapan pengkodean
selesai. Pengujian dalam hal ini bertujuan untuk menguji baik fungsionalitas
22
memastikan bahwa perangkat lunak mampu menangkap kesalahan-kesalahan yang
sengaja ataupun tidak sengaja dilakukan oleh pengguna saat berinteraksi dengan
aplikasi.
Pressman (2015:116) menyatakan bahwa, “Pengujian merupakan sebuah
proses eksekusi sebuah program dengan maksud mencari kesalahan atau error”.
Ada 2 teknik pengujian yang sering digunakan dalam tahapan pengujian perangkat
lunak:
1. White box Testing
Teknik pengujian dengan menguji fungsi-fungsi atau struktur logika dalam
aplikasi untuk memastikan berjalan sesuai dengan alur yang ada dan mampu
berkolaborasi dengan komponen-komponen yang lain (Pressman, 2015).
2. Black box Testing
Merupakan teknik pengujian yang fokus pada antarmuka aplikasi dengan kata
lain black box testing merupakan teknik pengujian dimana pengujian dilakukan
melalui antar muka aplikasi (Pressman, 2015).
2.7.5 Deployment
Tahap ini merupakan tahap akhir dalam pengembangan perangkat lunak.
Dalam tahapan ini tim pengembang menyerahkan hasil proyek kepada pelanggan,
namun tidak berhenti sampai di sini saja tugas pengembang masih belum bisa
dinyatakan selesai. Dukungan berupa sosialisasi atau pelatihan penggunaan aplikasi
pun tetap menjadi tugas dari para pengembang sampai dengan dukungan layanan
2.8Analisis dan Perancangan Sistem
Menurut Kendall dan Kendall (2003:7), analisis dan perancangan sistem
dipergunakan untuk menganalisis, merancang, dan mengimplementasikan
peningkatan-peningkatan fungsi bisnis yang dapat dicapai melalui penggunaan
sistem informasi terkomputerisasi. Analisis sistem dilakukan dengan tujuan untuk
dapat mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan yang terjadi dan kebutuhan
yang diharapkan, sehingga dapat diusulkan perbaikannya.
Perancangan sistem merupakan penguraian suatu sistem informasi yang
utuh ke dalam bagian komputerisasi yang dimaksud, mengidentifikasi dan
mengevaluasi permasalahan, menentukan kriteria, menghitung konsistensi terhadap
kriteria yang ada, serta mendapatkan hasil atau tujuan dari masalah tersebut serta
mengimplementasikan seluruh kebutuhan operasional dalam membangun aplikasi.
2.9Database
Menurut Marlinda (2004:1), database adalah suatu susunan atau kumpulan
data operasional lengkap dari suatu organisasi atau perusahaan yang dikelola dan
disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu menggunakan
komputer sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan
pemakainya. Penyusunan satu database digunakan untuk mengatasi
masalah-masalah pada penyusunan data yaitu redundansi dan inkonsistensi data, kesulitan
pengaksesan data, isolasi data untuk standarisasi, banyak pemakai(multiple user),
masalah keamanan (security), masalah kesatuan (integration), dan masalah
24 BAB III
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1Analisis Sistem
Tahap analisis sistem merupakan tahap yang mendasar dalam
pengembangan sistem. Tahap analisis sistem ini dimaksudkan untuk
mengumpulkan data, fakta, dan mendiagnosa permasalahan yang ada untuk
mengembangkan, memperbaiki, atau menyempurnakan sebuah sistem. Hal-hal
yang perlu dianalisis dalam tugas akhir ini akan dijelaskan pada subbab berikutnya.
3.1.1 Tahapan Komunikasi
Tahap komunikasi merupakan tahap awal yang dimaksudkan untuk
menggali informasi-informasi yang diperlukan dalam menganalisis permasalahan
yang ada sehingga dapat diputuskan solusi yang sesuai untuk menangani
permasalahan tersebut. Tahap komunikasi dimulai dari observasi, wawancara dan
dokumentasi. Penjelasan dari masing-masing tahap komunikasi akan dijelaskan
pada subbab selanjutnya.
A. Observasi
Observasi dalam hal ini peneliti melakukan kegiatan sesuai dengan jadwal
yang telah ditentukan oleh kedua belah pihak yaitu divisi sumber daya manusia
(HRD) PT. Kelola Mina Laut dengan peneliti. Berikut ini rincian penelitian pada
saat observasi :
1. Peneliti melakukan pertemuan dengan HRD di PT. Kelola Mina Laut.
3. HRD mempertemukan peneliti dengan divisi Teknologi Informasi (TI)
karena dasar bidang ilmu yang dimiliki oleh peneliti berhubungan TI.
4. Pertemuan dengan pihak IT, penulis menanyakan permasalahan yang ada
pada PT. Kelola Mina Laut yang dapat didukung dengan perangkat lunak.
5. Oleh pihak IT, penulis dipertemukan dengan divisi pemasaran. Karena pada
saat itu divisi pemasaran sedang membutuhkan sebuah perangkat lunak yang
dapat mendukung kebutuhannya. Selanjutnya peneliti melanjutkan pada
proses wawancara yang dijelaskan pada subbab berikutnya.
B. Wawancara
Pada tahap ini penulis melakukan wawancara dengan pihak terkait untuk
identifikasi masalah pada PT. Kelola Mina Laut divisi pemasaran. Tabel 31
merupakan wawancara peneliti kepada divisi pemasaran:
Tabel 3.1 Wawancara
No. Peneliti Divisi Pemasaran
1. Permasalahan apa yang anda hadapi pada divisi pemasaran, sehingga membutuhkan penyelesaian dengan penerapan teknologi informasi?
Pada saat rapat berkala yang digunakan untuk mengetahui tercapainya tujuan perusahaan PT. Kelola Mina Laut, divisi pemasaran perlu untuk menyajikan data ekspor per tahun, per negara, per kategori dan per pelanggan yang diolah dari data tabel realisasi ekspor dengan menggunakan bantuan perangkat lunak Microsoft excel. Proses ini rumit karena saya perlu memasukan rumus-rumus.
26
Tabel 3.1 Lanjutan
No. Peneliti Divisi Pemasaran
periode yang lainnya tidak bisa menyajikan data tersebut sesegera mungkin.
2. Kapan dilakukan rapat tersebut? Kapan pun saat direksi ingin mengetahui kondisi perusahaan. 3. Lalu, kapan anda menyajikan data
dan seperti apa prosesnya?
Mulai dari sekretaris direksi yang mengabarkan waktu rapat, pada waktu itu saya menyiapkan data transaksi ekspor seperti penjelasan saya tadi.
4. Apakah data yang anda sajikan pada saat rapat mudah dipahami oleh direksi
Tidak, direksi menunggu penjelasan dari saya.
5. Apakah anda ingin menyajikan data transaksi ekspor yang real time
kepada direksi?
Ya, tentu saja.
6. Apakah anda ingin menyajikan data transaksi ekspor yang dapat membantu direksi untuk memahami informasi transaksi ekspor?
Ya, tentu saja.
7. Dapatkah saya membantu menangani masalah yang anda hadapi dan mengangkat permasalahan yang anda hadapi sebagai studi kasus tugas akhir saya?
Tentu sangat boleh.
8. Bagaimana jika saya buatkan perangkat lunak yang dapat membantu anda dan direksi dalam menyajikan informasi transaksi ekspor dalam bentuk visual sehingga mudah dipahami
Boleh sekali, jika seperti itu masih perlukah saya menggunakan rumus-rumus & Microsoft excel?
9. Tidak pak
Untuk solusi ini bapak tidak perlu menggunakan rumus & Microsoft excel lagi. Bagaimana jika saya tambahkan target sehingga dapat memudahkan direksi dalam mengetahui informasi selisih jika transaksi ekspor tidak memenuhi target yang ditentukan oleh direksi. Selain itu bapak dan direksi dapat melihat selisih informasi transaksi ekspor per pelanggan jika transaksi ekspor per pelanggan dibawah nilai
Boleh sekali,
Tabel 3.1 Lanjutan
No. Peneliti Divisi Pemasaran
transaksi ekspor pelanggan pada periode sebelumnya.
10. Untuk solusi ini bapak dapat menyajikan informasi transaksi ekspor dengan real time karena perangkat lunak akan terintegrasi dengan data realisasi
ekspor, sehingga bapak dapat menyajikan informasi transaksi ekspor dengan periode yang diinginkan oleh direksi.
Baik lah kalau begitu saya tunggu kabar hasilnya.
11. Baik pak, dapatkah saya meminta data
realisasi ekspor yang bapak gunakan untuk membuat data transaksi ekspor?
Iya tentu saja bisa untuk mendukung pembuatan perangkat lunak ini.
C. Dokumentasi
Tahap terakhir dalam analisis yaitu dokumentasi, proses ini digunakan
untuk identifikasi kebutuhan data. Data transaksi ekspor satu siklus yang didapat
dari PT. Kelola Mina Laut dapat dilihat pada lampiran 1 sampai dengan lampiran
17. Tabel 3.2 merupakan tabel data realisasi ekspor yang sudah diolah oleh peneliti
dengan penjelasan sebagai berikut :
1. Kolom BUYER CODE dan NOTIFY DETAIL digunakan untuk identifikasi
pelanggan, mulai dari nama, alamat dan nomor telepon. Kolom ini digunakan
untuk mencari pelanggan dengan nilai transaksi ekspor tertinggi.
2. Alamat buyer mulai dari negara, provinsi dan kota dibuatkan tabel sendiri. Hal
ini dilakukan untuk menampilkan grafik informasi negara pelanggan.
3. Kolom COMM diidentifikasi sebagai data kategori produk. Digunakan untuk
mencari kategori produk dengan minat pelanggan tertinggi.
4. Kolom DESCRIPTION OF GOODS diidentifikasi sebagai data produk dan
28
5. Kolom INVOICE DATE diidentifikasi sebagai data tanggal transaksi ekspor.
Digunakan untuk mencari periode transaksi ekspor.
6. Kolom AMOUNT diidentifikasi sebagai nilai transaksi ekspor. Kolom ini
digunakan untuk proses mencari nilai transaksi ekspor tertinggi.
Tabel 3.2 Laporan Realisasi Ekspor
Buyer
17 jul 14. 525.639,00 . the issuing bank's reference number 20044106.
12 sep 14. 525.186,00
Dari tahap dokumentasi diperoleh juga identifikasi ruang lingkup
perusahaan, visi, serta misi dari organisasi. Hal ini diperlukan kaitannya dengan
pemberian solusi yang diberikan. Harapannya solusi yang diberikan dapat
menunjang salah satu dari visi ataupun misi yang ditetapkan oleh PT. Kelola Mina
1. PT. Kelola Mina laut menjadi perusahaan industri makanan yang terbaik dan
paling kompetitif di Indonesia,
2. PT. Kelola Mina Laut menjadi dapur Indonesia, dan
3. PT. Kelola Mina Laut menjadi perusahaan industri makanan berskala
internasional.
Sedangkan visi dari perusahaan ini adalah membangun kekuatan bisnis dalam
industri makanan melalui:
1. Tim manajemen dan korporasi yang profesional,
2. Berorientasi pada produktivitas kerja yang efektif dan efisien,
3. Fokus pada nilai tambah produk,
4. Membangun kemitraan dengan para stakeholder,
5. Penetapan standar yang tinggi pada produk yang dihasilkan, dan
6. Memberikan pelayanan yang maksimal untuk meningkatkan kepuasan
pelanggan.
Solusi dari permasalahan yang telah dijelaskan pada latar belakang
masalah tugas akhir ini menunjang salah satu misi dari PT. Kelola Mina Laut yang
tertera pada poin 2. Penerapan aplikasi dashboard untuk visualisasi transaksi ekspor
pada PT. Kelola Mina Laut digunakan untuk membantu divisi pemasaran dalam
penyajian data pada saat rapat periodik dengan jajaran para direksi.
3.1.2 Perencanaan Kebutuhan Sistem
Setelah semua hal dalam tahap komunikasi terpenuhi maka perlu
dilakukan perencanaan akan kebutuhan sistem yang mungkin diperlukan. Beberapa
hal yang diperlukan dalam perencanaan kebutuhan sistem ini akan dijelaskan pada
30
D. Rencana Kebutuhan Pengguna
Dalam kasus yang ada pada PT. Kelola Mina Laut maka penulis dapat
memodelkan proses penyajian data pada saat rapat periodik dengan menggunakan
UML seperti pada gambar 3.1 diagram use case bisnis.
Gambar 3.1 Diagram Use Case Bisnis.
Berikut ini merupakan penjelasan dari gambar 3.1 diagram use case bisnis
di atas:
1. Direksi
Direksi dalam kegiatan ini berperan sebagai pimpinan perusahaan PT. Kelola
Mina Laut yang membutuhkan data-data transaksi ekspor untuk mengetahui
kondisi perusahaannya.
Request Data ekspor
Mengolah data
Direksi
Menampilkan Data Transaksi Ekspor
Pemasaran Mengelola Data realisasi
ekspor
Admin Ekspor
2. Pemasaran
Pemasaran dalam kegiatan ini berperan sebagai pengelola, pengolah data ekspor
dan penyaji data ekspor kepada direksi.
Dari use case bisnis di atas maka dapat diturunkan lagi menjadi diagram
aktivitas atau disebut workflow. Untuk lebih jelasnya mengenai turunan dari use
case dapat dilihat pada gambar 3.2 berikut:
Gambar 3.2 Diagram Aktivitas (Workflow).
Diagram aktivitas dalam proses ini dimulai dari direksi yang melakukan
request data transaksi ekspor kepada divisi pemasaran. Kemudian divisi pemasaran
mengolah data realisasi ekspor yang berupa tabel, data realisasi ekspor diperoleh
dari admin ekspor adalah data pada periode sebelumnya dan berupa data tabel.
Selanjutnya divisi pemasaran menyajikan data transaksi ekspor yang berupa tabel
Diagram Aktivitas (Workflow)
Pemasaran Direksi
Admin Ekspor
P
ha
se
Data Realisasi
Ekspor
Melakukan Request
Data Transaksi Ekspor
Mengolah Data
Data Transaksi
Ekspor Menyajikan Data
Transaksi Ekspor Mengelola Data
32
kepada direksi pada saat rapat periodik. Data transaksi ekspor merupakan data tabel
realisasi ekspor yang sudah diolah oleh divisi pemasaran.
Pada saat rapat periodik direksi kesulitan untuk memahami dan
membandingkan pencapaian nilai target pada data transaksi ekspor yang berupa
tabel. Ketika direksi ingin melihat data transaksi ekspor pada periode yang lainnya
divisi pemasaran tidak bisa menyajikan data tersebut sesegera mungkin.
Dari penjelasan–penjelasan di atas maka didapatkan analisis permasalahan
yang sedang terjadi pada divisi pemasaran PT. Kelola Mina Laut adalah:
1. Data transaksi ekspor yang disajikan oleh divisi pemasaran tidak sesuai dengan
kebutuhan direksi karena direksi kesulitan untuk membandingkan pencapaian
nilai target transaksi ekspor dan divisi pemasaran tidak dapat menyajikan data
transaksi ekspor pada periode lainnya sesuai dengan kebutuhan direksi.
2. Data transaksi ekspor yang disajikan tidak real time, hal ini disebabkan karena
data realisasi ekspor yang diberikan oleh admin ekspor hanya data pada periode
sebelumnya.
Berikut ini merupakan tabel kebutuhan pengguna dari masing–masing bagian yang
saling berinteraksi pada proses penyajian data untuk rapat periodik.
Tabel 3.3 Kebutuhan Pengguna
No. Pengguna Kebutuhan
1. Direksi 1.Menentukan nilai target transaksi ekspor per tahun per bulan,
2.Mengetahui perbandingan nilai target dengan nilai transaksi ekspor per tahun,
3.Mengetahui nilai persentase transaksi ekspor per negara,
4.Mengetahui nilai persentase transaksi ekspor per produk,
Tabel 3.3 Lanjutan
No. Pengguna Kebutuhan
dengan nilai transaksi ekspor per pelanggan pada periode yang lalu dan
6.Mengetahui informasi perbandingan nilai transaksi ekspor pada periode yang telah ditentukan,
perbandingan nilai transaksi yang dimaksud adalah perbandingan nilai transaksi per tahun, per bulan, per negara, per produk kategori dan per pelanggan. 2. Divisi
Pemasaran
1.Menyajikan data transaksi ekspor pada periode sebelumnya,
2.Menyajikan data transaksi ekspor per tahun, per negara, per produk kategori dan data transaksi ekspor per pelanggan dan
3.Menyajikan informasi perbandingan nilai transaksi ekspor per tahun, per negara, per produk kategori dan per pelanggan.
E. Perencanaan Kebutuhan Data
Kebutuhan data perlu direncanakan untuk memastikan bahwa data yang
digunakan sesuai dengan kebutuhan dari rancang bangun aplikasi dashboard untuk
visualisasi transaksi ekspor pada PT. Kelola Mina Laut. Adapun rencana dari
kebutuhan data yang digunakan untuk pengembangan sistem pada proyek tugas
akhir ini dapat dilihat secara rinci pada tabel 3.4.
Tabel 3.4 Rencana Kebutuhan Data
No. Data Keterangan
1. Buyer Untuk menyimpan data pelanggan 2. City Untuk menyimpan data kota pelanggan 3. Country Untuk menyimpan data negara pelanggan 4. Province Untuk menyimpan data provinsi pelanggan 5. Produk Untuk menyimpan data kategori produk 6. Produk_category Untuk menyimpan data produk per kategori. 7. User Untuk menyimpan data pengguna
8. Target Untuk menyimpan data target