Randi Rizali, 2013
HUBUNGAN JIWA KEWIRAUSAHAAN DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN
HUBUNGAN JIWA KEWIRAUSAHAAN DENGAN MINAT
BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN
TEKNIK BANGUNAN JPTS FPTK UPI
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari
Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan
Oleh :
RANDI RIZALI
0906951
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
Randi Rizali, 2013
HUBUNGAN JIWA KEWIRAUSAHAAN DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN
ABSTRAK
Hubungan Jiwa Kewirausahaan dengan Minat Berwirausaha Pada Mahasiswa Prodi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK-UPI
Randi Rizali NIM. 0906951
Berwirausaha mempunyai peran besar dan penting dalam mengurangi angka pengangguran terdidik yang dihasilkan oleh perguruan tinggi di Indonesia. Untuk mewujudkannya, mahasiswa perlu dibekali pendidikan kewirausahaan supaya dapat menumbuhkembangkan jiwa kewirausahaan dan minat berwirausaha. Jiwa kewirausahaan dapat merubah seseorang menjadi sumber daya manusia yang berkualitas dan produktif sehingga jiwa kewirausahaan sangat dibutuhkan dalam segala bidang pekerjaan maupun segala profesi.
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : 1) mengetahui gambaran umum jiwa kewirausahaan yang dimiliki oleh mahasiswa Prodi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK-UPI, 2) mengetahui gambaran umum minat berwirausaha yang dimiliki oleh mahasiswa Prodi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK-UPI, 3) mengetahui seberapa besar hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan minat berwirausaha pada mahasiswa Prodi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK-UPI.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Responden pada penelitian ini adalah mahasiswa program Studi S-1 Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK-UPI angkatan 2009-2012 sejumlah 87 orang. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode kuesioner (angket).
Hasil penelitian diperoleh bahwa jiwa kewirausahaan mahasiswa Prodi Pendidikan Teknik Bangunan dalam kriteria cukup, kemudian minat berwirausaha mahasiswa prodi Pendidikan Teknik Bangunan dalam kriteria tinggi, dan terdapat hubungan yang positif serta signifikan antara jiwa kewirausahaan dengan minat berwirausaha pada mahasiswa Prodi Pendididikan Teknik Bangunan JPTS FPTK-UPI.
DAFTAR ISI
Hal
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 4
1.3 Batasan Masalah ... 4
1.4 Rumusan Masalah ... 5
1.5 Tujuan Penelitian ... 5
1.6 Manfaat Penelitian ... 6
1.7 Sistematika Penulisan ... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS 2.1 Jiwa Kewirausahaan ... 8
2.1.1 Pengertian Kewirausahaan dan Wirausaha... 8
2.1.2 Pengertian Jiwa Kewirausahaan ... 9
2.1.3 Indikator Jiwa Kewirausahaan ... 10
2.1.4 Menumbuhkan Jiwa Kewirausahaan ... 14
2.2 Minat Berwirausaha ... 16
2.2.1 Pengertian Minat ... 16
2.2.2 Pengertian Minat Berwirausaha... 17
2.2.3 Komponen Minat ... 18
2.2.4 Jenis-jenis Minat ... 18
2.2.6 Pengukuran Minat Berwirausaha ... 20
2.3 Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan ... 21
2.3.1 Latar Belakang Prodi Pendidikan Teknik Bangunan ... 21
2.3.2 Pendidikan Kewirausahaan di Pend. Teknik Bangunan ... 21
2.3.3 Peluang Usaha di Bidang Keilmuan Teknik Bangunan ... 23
2.4 Hasil Penelitian yang Relevan ... 24
2.5 Hipotesis ... 25
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Sampel Penelitian ... 26
3.1.1 Lokasi dan Waktu Penelitian... 26
3.1.2 Populasi dan Sampel Penelitian ... 26
3.2 Desain Penelitian ... 27
3.3 Metode Penelitian ... 29
3.4 Definisi Operasional Variabel ... 29
3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 30
3.6 Instrumen Penelitian ... 31
3.7 Pengujian Instrumen Penelitian ... 35
3.7.1 Uji Validitas Instrumen ... 35
3.7.2 Reliabilitas Instrumen ... 38
3.8 Teknik Analisis Data ... 41
3.8.1 Uji Normalitas ... 42
3.8.2 Uji Homogenitas ... 44
3.8.3 Uji Kecenderungan ... 45
3.8.4 Uji Korelasi ... 46
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 48
4.1.1 Deskripsi Data Variabel X (Jiwa Kewirausuahaan) ... 48
4.1.2 Deskripsi Data Variabel Y (Minat Berwirausaha) ... 50
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 58
4.2.1 Gambaran Umum Jiwa Kewirausahaan Mahasiswa PTB ... 58
4.2.2 Gambaran Umum Minat Berwirausaha Mahasiswa PTB... 60
4.2.3 Hubungan Jiwa Kewirausahaan dengan Minat
Berwirausaha Pada Mahasiswa PTB ... 63
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ... 64
5.2 Saran ... 64
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Jumlah pengangguran terdidik di Indonesia setiap tahun semakin
meningkat seiring dengan terus bertambahnya sarjana baru lulusan berbagai
perguruan tinggi (PT), baik PT swasta maupun PT negeri ternama/terfavorit.
Dalam bukunya, Ali (2009) menjelaskan bahwa perencanaan pengembangan
pendidikan yang kurang selaras dengan perkembangan lapangan pekerjaan,
menjadi penyebab utama terjadinya pengangguran terdidik di Indonesia.
Perencanaan pendidikan yang lemah, dapat dilihat dari ketidaksesuaian antara
penawaran dan permintaan lulusan lembaga pendidikan. Faktor-faktor lain
yang menjadi penyebab besarnya angka pengangguran terdidik adalah
pemilihan jenis pekerjaan yang diminati, serta kualifikasi angkatan kerja
terdidik yang kurang sesuai dengan kebutuhan penyedia lapangan pekerjaan.
Sehingga, lulusan berbagai lembaga pendidikan banyak yang tidak terserap
oleh lapangan pekerjaan yang tersedia.
Masih tingginya angka pengangguran terdidik saat ini, memang
semakin melengkapi catatan hitam pendidikan di Indonesia. Sebagian besar
perguruan tinggi hanya terfokus untuk melahirkan lulusan-lulusan sebagai
pencari pekerjaan dan bukan sebagai pencipta lapangan pekerjaan. Padahal
sebagai lulusan yang siap bersaing, mereka juga memerlukan keahlian lain di
luar bidang akademik yang mereka kuasai sehingga memiliki nilai jual lebih
dibandingkan lulusan-lulusan lain.
Pada umumnya, fenomena tersebut terjadi di sebagian besar perguruan
tinggi yang ada di Indonesia, salah satunya pada Program Studi Pendidikan
Teknik Bangunan yang terdapat di Universitas Pendidikan Indonesia.
Pendidikan Teknik Bangunan (PTB) merupakan salah satu program studi yang
untuk menghasilkan tenaga pengajar yang berkompeten dibidang pendidikan
kejuruan teknik bangunan.
Berdasarkan hasil penelitian Rachmanto (2011) mengenai minat kerja
mahasiswa Prodi PTB pada bidang kependidikan dan bidang bangunan,
dengan menggunakan perhitungan statistik menunjukkan persentase sebesar
50,93% mahasiswa menyatakan minatnya untuk bekerja di bidang
kependidikan menjadi tenaga pengajar/guru. Sedangkan 49,07% menyatakan
minatnya untuk bekerja di bidang bangunan/di industri yang relevan dengan
keilmuan Prodi PTB. Ditinjau dari hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan
bahwa minat kerja sebagian mahasiswa cukup linier dengan tujuan awal dari
Prodi PTB.
Kemudian ditinjau dari ketersediaan lapangan pekerjaan, terdapat
fenomena yang cukup menyedihkan. Kenyataan di lapangan menunjukkan
bahwa ketersediaan lapangan pekerjaan untuk menjadi tenaga pengajar di
SMK Teknik Bangunan saat ini terbatas/sedikit. Hal tersebut disebabkan oleh
sedikitnya jumlah SMK Jurusan Teknik Bangunan di Indonesia dan
diperparah lagi oleh rendahnya minat siswa untuk masuk ke SMK Teknik
Bangunan. Sehingga hal tersebut berdampak pada sedikitnya penerimaan guru
di SMK Teknik Bangunan bila dibandingkan dengan jumlah lulusan Prodi
PTB setiap tahunnya.
Namun dengan diterapkannya kurikulum yang berlaku saat ini,
mahasiswa Prodi PTB mendapatkan mata kuliah kependidikan dan mata
kuliah bidang bangunan sehingga dapat memberikan kesempatan bagi
mahasiswa untuk dapat bekerja di luar bidang kependidikan ataupun di
industri yang membutuhkannya. Ketersediaan lapangan pekerjaan di industri
yang relevan dengan keilmuan teknik bangunan memang cukup banyak,
namun para mahasiswa lulusan Prodi PTB harus berusaha keras dan siap
bersaing ketat dengan para lulusan perguruan tinggi (PT) lain, baik PT swasta
maupun PT negeri yang ternama atau terfavorit. Sehingga dapat disimpulkan
berkembang, dan kemungkinan besar akan ada lulusan Prodi PTB yang tidak
terserap oleh dunia kerja sebagaimana mestinya.
Untuk menekan jumlah pengangguran terdidik yang dihasilkan dari
Prodi PTB, pihak perguruan tinggi telah mengantisipasinya dengan
membekali pendidikan kewirausahaan pada mahasiswa. Pendidikan
kewirausahaan diberikan dalam bentuk mata kuliah kewirausahaan yang wajib
diikuti oleh seluruh mahasiswa Prodi PTB. Tujuan utama pendidikan
kewirausahaan adalah untuk menumbuhkembangkan jiwa kewirausahaan dan
minat berwirausaha pada mahasiswa. Sehingga pada akhirnya, mahasiswa
diharapkan dapat menciptakan lapangan pekerjaan setelah lulus dari Prodi
PTB. Dan idealnya, mereka dapat segera merintis wirausaha semenjak bangku
perkuliahan sebagai bekal pengalaman sekaligus pembelajaran.
Berdasarkan hasil penelitian Gumilar (2012) mengenai minat
berwirausaha pada mahasiswa Prodi PTB, diperoleh persentase sebesar 69%
yang menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa Prodi PTB berminat
untuk berwirausaha. Namun pada kenyataannya, dapat ditemukan adanya
mahasiswa yang kesulitan untuk memulai/merintis wirausaha dan akan lebih
mengutamakan mencari pekerjaan setelah lulus nanti, meskipun pada dasarnya
mereka memiliki minat untuk berwirausaha. Sehingga, penulis dapat
menyimpulkan bahwa ada sesuatu yang bermasalah dalam hal minat
berwirausaha pada mahasiswa Prodi PTB.
Semua permasalahan yang telah dipaparkan, menarik perhatian
penulis untuk meneliti masalah tersebut lebih lanjut. Terlebih lagi belum dapat
diketahui gambaran jiwa kewirausahaan yang ada pada diri mahasiswa Prodi
PTB. Berdasarkan fenomena yang telah dipaparkan, timbul sebuah pemikiran
dari penulis untuk mengukur keterkaitan/hubungan antara jiwa kewirausahaan
dengan minat berwirausaha, setelah mendapatkan gambaran jiwa
kewirausahaan dan minat berwirausaha mahasiswa Prodi PTB. Kemudian,
akan dapat diketahui pula tingkat keberhasilan pendidikan kewirausahaan
yang telah dilaksanakan di Prodi PTB dalam menumbuhkan/mengembangkan
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis berkeinginan untuk
mengetahui gambaran jiwa kewirausahaan dan minat berwirausaha mahasiswa
Prodi PTB, serta mengukur seberapa besar hubungan antara jiwa
kewirausahaan dengan minat berwirausaha pada mahasiswa Prodi Pendidikan
Teknik Bangunan di JPTS FPTK UPI. Sehingga penulis memilih judul
penelitian ini yaitu “Hubungan Jiwa Kewirausahaan dengan Minat Berwirausaha Pada Mahasiswa Prodi Pendidikan Teknik Bangunan
JPTS FPTK UPI“. 1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka identifikasi masalah tersebut
perlu ditetapkan terlebih dahulu, yang bertujuan untuk mempermudah dan
mengetahui kemungkinan-kemungkinan masalah yang timbul dalam
melaksanakan penelitian. Maka penulis mengidentifikasi beberapa masalah
dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut :
1. Semakin meningkatnya jumlah pengangguran terdidik di Indonesia.
2. Sebagian besar perguruan tinggi di Indonesia hanya terfokus untuk
melahirkan lulusan-lulusan sebagai pencari kerja.
3. Kurang berkembangnya lapangan pekerjaan yang linier dengan Prodi PTB.
4. Adanya mahasiswa Prodi PTB yang kesulitan untuk memulai/merintis
wirausaha meskipun pada dasarnya mereka memiliki minat untuk
berwirausaha.
5. Setelah dibekali pendidikan kewirausahaan, belum dapat diketahui
gambaran jiwa kewirausahaan yang ada pada diri mahasiswa Prodi PTB.
1.3. Batasan Masalah
Luasnya ruang lingkup permasalahan dalam penelitian serta adanya
berbagai keterbatasan dari peneliti, maka penelitian ini dibatasi sesuai dengan
kebutuhan dan kapasitas peneliti. Dalam penelitian ini, penulis membatasi
aspek yang akan diteliti untuk mengetahui gambaran jiwa kewirausahaan dan
minat berwirausaha mahasiswa Prodi PTB serta mengukur seberapa besar
Prodi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI, dengan rincian sebagai
berikut:
1. Jiwa kewirausahaan dibatasi pada aspek kepercayaan diri, keorisinilan,
berorientasi pada tugas serta hasil kerja, berorientasi pada masa depan,
keberanian mengambil resiko dan kepemimpinan.
2. Minat berwirausaha dibatasi pada kaitannya dengan wirausaha di bidang
keilmuan Teknik Bangunan, dan pengukurannya dibatasi pada aspek
pemilihan aktivitas, ketertarikan berwirausaha, kesenangan berwirausaha,
keinginan berwirausaha, serta keberanian mengambil resiko berwirausaha.
3. Hubungan antar variabel dibatasi pada keterkaitan antara jiwa
kewirausahaan yang ada pada mahasiswa dengan minat mereka untuk
berwirausaha di bidang keilmuan Teknik Bangunan.
1.4. Rumusan Masalah
Untuk lebih memperjelas serta mempermudah arah, tujuan, dan
metode penelitian yang digunakan, maka sebelum penelitian ini dilaksanakan
perlu adanya perumusan masalah terlebih dahulu, maka dapat dirumuskan
masalah penelitian sebagai berikut :
1. Bagaimanakah gambaran jiwa kewirausahaan pada mahasiswa Prodi
Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI ?
2. Bagaimanakah gambaran minat berwirausaha pada mahasiswa Prodi
Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI ?
3. Seberapa besar hubungan jiwa kewirausahaan dengan minat berwirausaha
pada mahasiswa Prodi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI ?
1.5. Tujuan Penelitian
Tujuan merupakan suatu realisasi aktivitas yang akan dilaksanakan
sehingga perlu dirumuskan secara jelas, dan dalam penelitian ini perlu ada
tujuan sebagai acuan terhadap masalah yang akan diteliti. Sehingga peneliti
dapat bekerja secara terarah dalam mencari data sampai pada pemecahan
masalahnya. Tujuan penelitian ini untuk menyajikan hasil yang ingin dicapai
1. Untuk mengetahui gambaran jiwa kewirausahaan pada mahasiswa Prodi
Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI.
2. Untuk mengetahui gambaran minat berwirausaha pada mahasiswa Prodi
Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI.
3. Untuk mengetahui seberapa besarnya hubungan jiwa kewirausahaan
dengan minat berwirausaha pada mahasiswa Prodi Pendidikan Teknik
Bangunan JPTS FPTK UPI.
1.6. Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini penulis berharap bahwa penelitian ini dapat
bermanfaat dan mendatangkan temuan bagi penulis, instansi terkait dan
masyarakat luas. Adapun manfat dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Manfaat atau Kegunaan Praktis
a. Bagi mahasiswa, penelitian ini diharapkan dapat memotivasi mahasiswa
untuk dapat menanamkan jiwa kewirausahaan dan minat berwirausaha
serta lebih giat belajar dan membaca sehingga dapat merubah pola pikir
mahasiswa terhadap pekerjaan dan usaha pemenuhan kebutuhan hidup.
b. Bagi dosen, penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan
mengenai pentingnya penanaman jiwa kewirausahaan dan minat
berwirausaha pada mahasiswa. Sehingga akan ada upaya dalam
peningkatan/pengembangan kegiatan perkuliahan untuk membantu
menumbuh kembangkan jiwa kewirausahaan dan minat berwirausaha
pada mahasiswa.
c. Bagi jurusan, penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan
dalam upaya mempersiapkan calon sarjana supaya tidak hanya
mengasah kemampuan kognitif saja, tetapi harus menyiapkan
keterampilan di luar bidang akademik, terutama yang berhubungan
dengan Entrepreuneurship (kewirausahaan) sehingga para calon sarjana
siap terjun di dunia kerja dan masyarakat luas.
d. Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan
pengetahuan penulis dalam upaya menumbuhkembangkan jiwa
2. Manfaat atau Kegunaan Teoritis
a. Memberikan sumbangan bagi perkembangan ilmu pengetahuan dalam
dunia pendidikan, khususnya pada pendidikan kewirausahaan.
b. Dapat dijadikan bahan rujukan dan pertimbangan bagi peneliti
selanjutnya pada kajian yang sama tetapi pada ruang lingkup yang lebih
luas dan mendalam pada pendidikan kewirausahaan.
1.7. Sistematika Penulisan
Penelitian ini dibagi menjadi lima bagian dengan sistematika
penulisan sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan
Merupakan bagian yang menjelaskan alasan-alasan yang menjadi
latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta
sistematika penulisan
Bab II Kajian Pustaka dan Hipotesis Penelitian
Merupakan bagian yang menjelaskan landasan teori yang
berhubungan dengan penelitian ini dan hipotesis (jawaban
sementara yang belum diuji kebenarannya)
Bab III Metode Penelitian
Merupakan bagian yang menjelaskan lokasi serta sampel
penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi
operasional variabel, teknik pengumpulan data, instrumen
penelitian, pengujian instrument penelitian, dan teknik analisis
data.
Bab IV Hasil Penelitian
Berisi analisis data dan pengujian hipotesis, serta pembahasan hasil
analisis data.
Bab V Kesimpulan dan Saran
Merupakan bagian terakhir dalam penulisan skripsi. Bagian ini
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Sampel Penelitian
3.1.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini berlokasi di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)
yang terletak di Jalan Dr. Setiabudhi No.229, Bandung. Pemilihan lokasi
tersebut disesuaikan dengan tujuan penelitian yang akan peneliti lakukan
yaitu untuk meneliti hubungan jiwa kewirausahaan dengan minat
berwirausaha mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI.
Waktu yang digunakan untuk penelitian ini dimulai dari bulan Mei 2013
sampai dengan Juli 2013.
3.1.2. Populasi dan Sampel Penelitian
a) Populasi
“Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya” (Sugiyono, 2008:117). Populasi penelitian ini adalah sasaran
penelitian yang memiliki karakteristik tertentu yaitu sesuai dengan jenis
penelitian yang dilakukan. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa Program
Studi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI angkatan 2009-2012
yang berjumlah 173 orang dan telah mendapatkan pendidikan kewirausahaan.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 3.1 Populasi Penelitian
No. Program Studi Angkatan Jumlah
1 Pendidikan Teknik Bangunan 2009 48 orang 2 Pendidikan Teknik Bangunan 2010 54 orang 3 Pendidikan Teknik Bangunan 2011 39 orang 4 Pendidikan Teknik Bangunan 2012 32 orang
b) Sampel
“Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi” (Sugiyono, 2011:57). Pada penelitian ini, peneliti
menggunakan sebagian jumlah mahasiswa Prodi Pendidikan Teknik
Bangunan angkatan 2009-2012 dari total 173 orang sebagai populasi.
Menurut Arikunto (2006:131), “apabila subjek penelitian kurang dari
100 lebih baik diambil semua. Tetapi jika jumlah subjek besar, dapat diambil
10-15% atau 20-25% atau bahkan lebih, tergantung dari kemampuan peneliti
dilihat dari segi waktu dan biaya”. Karena subjek pada penelitian ini lebih
dari 100, maka peneliti menggunakan teknik sampel berstrata proposional
(proportional stratified sample), yaitu “suatu teknik pengambilan sampel,
dimana dari setiap strata atau setiap sub kelompok ditentukan seimbang atau
sebanding dengan banyaknya subjek dalam masing-masing strata atau
kelompok” (Sugiyono, 2008:82).
Dari jumlah total mulai angkatan 2009-2012, setiap kelas/angkatan
diambil 50% sebagai sampel sehingga total sampel penelitian ini sebanyak 87
orang mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 3.2 Sampel Penelitian
No. Program Studi Angkatan Populasi Sampel 1 Pendidikan Teknik Bangunan 2009 48 orang 24 orang 2 Pendidikan Teknik Bangunan 2010 54 orang 27 orang 3 Pendidikan Teknik Bangunan 2011 39 orang 20 orang 4 Pendidikan Teknik Bangunan 2012 32 orang 16 orang
TOTAL 173 orang 87 orang
3.2. Desain Penelitian
Penelitian ini terdiri dari 2 buah variabel dan bertujuan untuk mencari
hubungan antara kedua variabel tersebut, yaitu :
a.Variabel bebas atau independen variabel (X) dalam penelitian ini adalah
jiwa kewirausahaan pada mahasiswa Prodi Pendidikan Teknik Bangunan
kewirausahaan pada mahasiswa dan nantinya akan dihubungkan dengan
variable terikat (Y), yaitu minat berwirausaha.
b.Variabel terikat atau dependen variabel (Y) dalam penelitian ini adalah
minat berwirausaha mahasiswa Prodi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS
FPTK UPI. Pada variabel ini, yang akan diteliti adalah gambaran minat
berwirausaha pada mahasiswa dan nantinya akan dihubungkan dengan
variabel bebas (X), yaitu jiwa kewirausahaan.
Gambar 3.1. Hubungan antara Variabel Penelitian
Sedangkan alur pemikiran yang penulis buat pada penelitian ini adalah :
3.3. Metode Penelitian
“Metode penelitian merupakan suatu usaha yang dapat digunakan untuk mengumpulkan dan menyusun data serta untuk memecahkan suatu
permasalahan dalam suatu penelitian” (Arikunto, 2002 :15)
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode
deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Azwar (1997:5) metode
penelitian secara kuantitatif, yaitu: “data atau informasi yang dikumpulkan
diwujudkan dalam bentuk angka sehingga analisisnya berdasarkan angka
tersebut dengan menggunakan analisis statistik”.
Desktiptif berfungsi untuk mendekripsikan atau memberi gambaran
terhadap objek yang diteliti dari sampel atau populasi yang diambil
sebagaimana adanya. Statistika desktiptif dapat disajikan dalam bentuk
penyajian data, dengan tabel biasa atau distribusi frekuensi; grafik garis
maupun batang, diagram lingkaran, pictogram, atau yang lainnya
Jadi dapat disimpulkan bahwa dipilihnya metode deskriptif kuantitatif
karena pada penelitian ini dalam proses memperoleh data yang digunakan
berupa angka sebagai alat untuk menemukan keterangan mengenai apa yang
diteliti. Kemudian, analisisnya tersebut sebagai suatu kesimpulan yang
selanjutnya sebagai hasil penelitian.
3.4. Definisi Operasional Variabel
“Variabel penelitian merupakan sesuatu yang menjadi obyek sasaran atau titik pandang kegiatan penelitian” (Arikunto, 2006:117). Terdapat dua
jenis variabel penelitian seperti yang telah dijelaskan oleh Nawawi (1995),
yaitu variabel bebas (independent variable) adalah sejumlah gejala/faktor
yang mempengaruhi munculnya gejala/faktor lain. Sedangkan variabel terikat
(dependent variable) adalah sejumlah faktor/gejala yang dipengaruhi oleh
adanya variabel bebas.
Adapun variabel-variabel yang terdapat dalam penelitian ini adalah
a) Jiwa Kewirausahaan (X) sebagai variabel bebas
Jiwa kewirausahaan yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah
karakter dan sifat seorang wirausaha yang telah tertanam dalam diri
mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan. Setiap individu memiliki jiwa
kewirausahaan yang berbeda-beda, untuk mengetahui hal tersebut dapat
dilihat dari komponen pada jiwa kewirausahaan tersebut yang mencangkup
percaya diri, keorisinilan, berorientasi tugas dan hasil kerja, berorientasi
masa depan, berani mengambil resiko, dan kepemimpinan.
b) Minat Berwirausaha (Y) sebagai variabel terikat
Minat berwirausaha adalah pilihan aktivitas seseorang karena merasa
tertarik, senang dan berkeinginan untuk berwirausaha serta berani
mengambil resiko untuk meraih kesuksesan. Menurut Sukardi (1998:109)
bahwasanya “seseorang yang mempunyai minat pada objek tertentu dapat
diketahui dari pengungkapan/ucapan, tindakan/perbuatan, dan dengan
menjawab sejumlah pertanyaan”.
3.5. Teknik Pengumpulan Data
“Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data” (Arikunto, 2006:100). Teknik
pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini adalah angket/kuesioner.
Menurut Arikunto (2002:128) “angket/kuesioner adalah sejumlah pertanyaan
tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam
arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ingin diketahui”.
Dalam bukunya, Arikunto (2002:128) menjelaskan bahwa kuesioner
dapat dibedakan atas beberapa jenis, yaitu:
a) Dipandang dari cara menjawab
1. Kuesioner terbuka, yang memberikan kesempatan kepada responden untuk menjawab dengan kalimatnya sendiri.
2. Kuesioner tertutup, yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih.
b) Dipandang dari jawaban yang diberikan
1. Kuesioner langsung, yaitu responden menjawab tentang dirinya. 2. Kuesioner tidak langsung, yaitu jika responden menjawab tentang
c) Dipandang dari bentuknya
1. Kuesioner pilihan ganda, kuesioner ini sama dengan kuesioner tertutup
2. Kuesioner isian, kuesioner ini sama dengan kuesioner terbuka 3. Check list, sebuah daftar, dimana responden tinggal
membubuhkan tanda check (√) pada kolom yang sesuai.
4. Rating scale (skala bertingkat), yaitu sebuah pertanyaan/pernyataan diikuti oleh kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan, misalnya mulai dari sangat setuju sampai ke sangat tidak setuju.
Angket/kuesioner yang dipakai dalam penelitian ini adalah
angket/kuesioner langsung tertutup bentuk rating scale yang telah disediakan
pernyataannya dengan jawaban skala bertingkat berupa angka sehingga
responden hanya tinggal memilih mana yang sesuai dengan dirinya. Seperti
yang telah dipaparkan Arikunto (2006), alasan digunakannya metode
angket/kuesioner dalam penelitian ini adalah :
1. Dapat digunakan untuk mengumpulkan data atau keterangan dari
responden dalam waktu yang cukup singkat dengan menghemat waktu,
tenaga, dan biaya.
2. Setiap responden menghadapi pernyataan yang sama, baik isi atau
susunannya sehingga memberikan kemudahan dalam proses pengolahan
data selanjutnya.
3. Responden mempunyai kebebasan untuk memberikan jawaban atas
pernyataan yang diajukan.
4. Responden memiliki waktu yang cukup untuk menjawab pertanyaan.
5. Lebih mudah mengolah data dan waktu yang diperlukan tidak lama.
Angket ini digunakan pada variabel X dan variabel Y yaitu mengenai
jiwa kewirausahaan dan minat berwirausaha.
3.6. Instrumen Penelitian
“Instrumen penelitian merupakan alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan
hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga
penelitian ini adalah angket atau kuesioner yang ditujukan untuk mengukur
jiwa kewirausahaan dan minat berwirausaha mahasiswa Pendidikan Teknik
Bangunan. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan dua angket yaitu
instrumen jiwa kewirausahaan dan minat berwirausaha.
Langkah-langkah dalam menyusun instrumen penelitian ini penulis
paparkan berdasarkan prosedur dari Arikunto (2006), sebagai berikut:
a) Mengindentifikasi variabel dalam rumusan judul penelitian. Pada
penelitian ini terdapat dua variabel yaitu jiwa kewirausahaan dan minat
berwirausaha.
b) Mencari aspek dari kedua variabel yaitu jiwa kewirausahaan dan minat
berwirausaha.
c) Menderetkan indikator dari setiap aspek kedua variabel.
d) Merumuskan setiap indikator menjadi butir-butir instrumen.
Sebelum menuliskan butir-butir pernyataan angket kedua variabel
tersebut, maka terlebih dahulu membuat kisi-kisi angket tersebut. Kisi-kisi
angket dibuat bertujuan untuk menjabarkan secara komprehensif mengenai
uraian angket. Uraian yang dimaksud adalah mulai dari variabel penelitian,
aspek penelitian dan indikator penelitian. Adapun kisi-kisi angket kedua
Tabel 3.3. Kisi-Kisi Instrumen Variabel (X) Jiwa Kewirausahaan
5. Memiliki pengetahuan yang luas 16, 54
C Berorientasi tugas dan hasil kerja
1. Selalu ingin berprestasi 18, 55 2. Berorientasi pada sasaran dan
keuntungan
1. Berpandangan ke depan (jangka panjang)
25, 27*
2. Ketajaman perspektif 24, 60 3. Memanfaatkan waktu dengan
1. Mampu mengambil resiko 26*, 35* 2. Menyukai tantangan dan agresif 32, 33, 34
F Kepemimpinan
1. Suka bergaul 36, 37
2. Mampu berkomunikasi dengan baik 38, 39, 40
3. Proaktif
41*, 42*, 43 4. Responsif terhadap saran/kritik 44*, 45 5. Cepat & sistematis dalam
mengambil keputusan
46, 47
6. Bertanggung jawab 48, 49*, 50*
Tabel 3.4. Kisi-Kisi Instrumen Variabel (Y) Minat Berwirausaha
C Merasa senang untuk berwirausaha
1. Perasaan yang timbul setelah
berwirausaha 15, 16, 17*
D Berkeinginan untuk berwirausaha
1. Timbul niat untuk memulai berwirausha
18, 19, 20, 21*
2. Berani memulai untuk berwirausaha 23, 24, 25*, 26*
E
Berani mengambil resiko untuk meraih sukses
1. Resiko menjadi sukses 22, 27
2. Resiko gagal 28, 29*, 30*
Ket : * Item Negatif
Angket/kuesioner dalam penelitian ini menggunakan pengukuran
model rating scale. Riduwan (2012: 33), mengemukakan bahwa :
Rating scale yaitu data mentah yang didapat berupa angka kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif. Dalam model rating scale responden tidak akan menjawab dari data kualitatif yang sudah tersedia, tetapi menjawab salah satu dari jawaban kuantitatif yang telah disediakan. Dengan demikian, bentuk rating scale lebih fleksibel, tidak terbatas untuk pengukuran sikap saja, tetapi untuk mengukur persepsi responden terhadap gejala atau fenomena lainnya.
Alternatif jawaban angket/kuesioner yang digunakan pada kedua
variabel adalah skala nilai 1-5. Butir – butir pernyataan disajikan dalam dua
bentuk, yaitu pernyataan positif dan pernyataan negatif. Pernyataan positif
adalah pernyataan yang mendukung gagasan. Sedangkan pernyataan negatif
Tabel 3.5. Contoh Angket Langsung Tertutup Bentuk Rating Scale
3.7. Pengujian Instrumen Penelitian
Pengujian instrumen dilakukan untuk mengetahui kesahihan
(validitas) dan keandalan (reliabilitas) isi instrumen sebagai alat ukur
terhadap masalah yang sedang diteliti. Sugiyono (2008:173) mengemukakan
bahwa :
Instrumen penelitian yang baik harus memiliki 2 persyaratan yaitu valid dan reliabel. Instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Instrumen penelitian yang reliabel adalah instrumen yang apabila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, maka akan menghasilkan data yang sama.
3.7.1. Uji Validitas Instrumen
“Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau
sahih mempunyai validitas tinggi sedangkan instrumen yang kurang valid
berarti memiliki validitas yang rendah” (Arikunto, 2006: 168).
Uji validitas merupakan hal yang sangat penting karena disini peneliti
membutuhkan data yang benar dari responden. Untuk mendapatkan data
tersebut maka kualitas dari pernyataan-pernyataan yang terdapat dalam
No. Pernyataan Jawaban
1 2 3 4 5
1
Diisi dengan pernyataan yang sesuai dengan informasi yang ingin peneliti
gali mengenai kedua variabel penelitian √
angket tersebut haruslah teruji dengan kriteria pernyataan yang valid sesuai
dengan pengukuran validitasnya.
Didalam bukunya, Riduwan (2010) menjelaskan mengenai langkah –
langkah untuk pengujian validitas instrumen, sebagai berikut :
1. Menghitung korelasi tiap butir yaitu dengan menggunakan rumus Pearson
Product Moments
√
Keterangan :
rxy = Koefisien korelasi tiap butir
n = Banyaknya subjek uji coba X = Jumlah skor tiap butir Y = Jumlah skor total
X2
= Jumlah kuadrat skor tiap butir
Y2
= Jumlah kuadrat skor total
XY = Jumlah perkalian skor tiap butir dengan skor total 2. Menghitung harga thitung digunakan rumus :
√
Keterangan :
t = Uji signifikan korelasi
r = Koefisien korelasi yang telah dihitung
n = Jumlah responden
3. Mencari ttabeldengan taraf signifikan α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) =
n – 1
4. Kaidah keputusan :
Jika thitung ≥ ttabel berarti valid
Jika thitung < ttabel berarti tidak valid
Instrumen dilakukan uji coba pada 20 responden penelitian dimana
dalam instrumen tersebut terdapat 60 item pernyataan untuk variabel X.
Pengujian variabel X ini digunakan untuk mengukur seberapa besar jiwa
kewirausahaan mahasiswa.
Kriteria pengujian validitas adalah jika thitung ≥ ttabel dengan taraf
signifikan α = 0,05 untuk uji satu pihak (one tail test). Jika hasil yang
diperoleh di luar taraf nyata tersebut maka item angket dinyatakan tidak valid.
Hasil perhitungan menunjukan dari 60 item angket hanya 49 item
yang valid dan dapat digunakan untuk penelitian. Dari hasil perhitungan yang
terlihat pada perhitungan uji validitas variabel X dari 60 item pernyataan
didapat 11 item pernyataan yang tidak valid yaitu item nomor 5, 29, 32, 35,
39, 42, 44, 49, 52, 57, dan 58. Kemudian item pernyataan yang tidak valid
tidak dipakai pada penelitian selanjutnya, akhirnya tinggal 49 item pernyataan
untuk variabel X. Hal ini berarti bahwa item pernyataan yang dinyatakan
valid tersebut dapat digunakan sebagai item pernyataan dalam instrumen
penelitian. Perhitungan lebih lengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 2.1.
b) Uji Validitas Instrumen Angket Variabel Y
Instrumen dilakukan uji coba pada 20 responden penelitian dimana
dalam instrumen tersebut terdapat 30 item pernyataan untuk variabel Y.
Pengujian variabel Y ini digunakan untuk mengukur seberapa besar minat
berwirausaha mahasiswa.
Kriteria pengujian validitas adalah jika thitung ≥ ttabel dengan taraf
signifikan α = 0,05 untuk uji satu pihak (one tail test). Jika hasil yang
diperoleh di luar taraf nyata tersebut maka item angket dinyatakan tidak valid.
Hasil perhitungan menunjukan dari 30 item angket hanya 24 item
yang valid dan dapat digunakan untuk penelitian. Dari hasil perhitungan yang
terlihat pada perhitungan uji validitas variabel Y dari 30 item pernyataan
didapat 6 item pernyataan yang tidak valid yaitu item nomor 9, 13, 17, 21, 26,
dan 29. Kemudian item pernyataan yang tidak valid tidak dipakai pada
penelitian selanjutnya, akhirnya tinggal 24 item pernyataan untuk variabel Y.
digunakan sebagai item pernyataan dalam instrumen penelitian. Perhitungan
lebih lengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 2.2.
3.7.2. Uji Reliabilitas Instrumen
Azwar (2001: 5) menyatakan bahwa “reliabilitas adalah sejauh mana
hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Instrumen yang sudah dapat
dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga”.
Sehingga dapat disimpulkan apabila datanya memang sesuai dengan
kenyataan maka berapa kalipun diambil, hasilnya akan tetap sama.
Dalam bukunya, Riduwan (2010) menjelaskan mengenai langkah –
langkah untuk pengujian reliabilitas instrumen, sebagai berikut :
1. Menghitung harga varians dari setiap item angket
Dimana :
Si = Varians skor setiap item
Xi2 = Jumlah kuadrat jawaban responden dari setiap item
( Xi)2 = Jumlah kuadrat skor seluruh jawaban responden dari setiap item
n = Jumlah responden
2. Kemudian menjumlahkan varians semua item dengan rumus :
Si = S1 + S2 + S3+ …+ Sn
Dimana :
Si = Jumlah varians setiap item
S1, S2, S3, … , Sn = varians item ke-1, 2, 3, …, n
3. Menghitung varians total dengan rumus :
Dimana :
St = Varians total
Yi2 = Jumlah kuadrat Y total
( Yi)2 = Jumlah Y total yang dikuadratkan
4. Menghitung reliabilitas dengan rumus alpha
[ ] [ ]
Keterangan :
r11 = Nilai reliabilitas
Si = Jumlah varians skor tiap item
Si = Jumlah varians total
k = Jumlah item pertanyaan
5. Kriteria keputusan dengan tingkat kepercayaan 95% dan dk = n – 1.
r11≥ rtabel, artinya reliabel.
r11 < rtabel maka tidak reliabel.
Pedoman untuk penafsiran dapat dilihat pada tabel seperti yang
terdapat dalam buku Riduwan (2010: 115) sebagai berikut:
Table 3.6. Koefisien Reliabilitas
Koefisien reliabilitas Keterangan
r11 < 0,199 Reliabilitas sangat rendah
0,20 – 0,399 Reliabilitas rendah
0,40 – 0,599 Reliabilitas cukup
0,60 – 0,799 Reliabilitas tinggi
0,80 – 1,00 Reliabilitas sangat tinggi
a) Uji Reliabilitas Instrumen Angket Variabel X
Hasil perhitungan uji reliabilitas instrumen uji coba angket untuk
masing-masing variabel disajikan dalam tabel berikut :
Tabel 3.7. Hasil Uji Reliabilitas Variabel X
Variabel r 11 r table (95%)(19) interpretasi
Uji reliabilitas instrumen penelitian angket variabel X menyatakan
besarnya r11 = 0,944 ≥ rtabel = 0,456, maka instrumen angket variabel X
dinyatakan reliabel. Selanjutnya nilai r11 dikonsultasikan dengan pedoman
kriteria penafsiran menurut (Riduwan, 2010: 115) Setelah dikonsultasikan
ternyata diketahui bahwa nilai r11 = 0,944 berada pada indeks korelasi
antara 0,80-1,00 termasuk dalam kategori derajat kepercayaan sangat
tinggi. Maka angket variabel X tersebut reliabel dengan interprestasi sangat
tinggi. Untuk perhitungan reliabilitas variabel X secara tabelaris dalam
lampiran 2.3.
Berdasarkan uji validitas dan uji reliabilitas yang menghasilkan 49
item pernyataan pada angket variabel X memenuhi kriteria valid dan reliabel.
Maka, item pernyataan yang valid dan reliabel digunakan langsung sebagai
item soal untuk instrumen penelitian dalam mengukur jiwa kewirausahaan
mahasiswa Prodi PTB.
b) Uji Reliabilitas Instrumen Angket Variabel Y
Hasil perhitungan uji reliabilitas instrumen uji coba angket untuk
masing-masing variabel disajikan dalam tabel berikut :
Tabel 3.8. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y
Variabel r 11 r table (95%)(19) interpretasi
Y 0,919 0,456 Reliabel
Uji reliabilitas instrumen angket penelitian variabel Y menyatakan
besarnya r11 = 0,919 ≥ rtabel = 0,456, maka instrumen angket variabel Y
dinyatakan reliabel. Selanjutnya nilai r11 dikonsultasikan dengan pedoman
kriteria penafsiran menurut (Riduwan, 2010: 115) Setelah dikonsultasikan
ternyata diketahui bahwa nilai r11 = 0,919 berada pada indeks korelasi
antara 0,80-1,00 termasuk dalam kategori derajat kepercayaan sangat
tinggi. Maka angket variabel Y tersebut reliabel dengan interprestasi sangat
tinggi. Untuk perhitungan reliabilitas variabel Y secara tabelaris dalam
Berdasarkan uji validitas dan uji reliabilitas yang menghasilkan 24
item pernyataan pada variabel Y memenuhi kriteria valid dan reliabel. Maka,
item pernyataan yang valid dan reliabel digunakan langsung sebagai item soal
untuk instrumen penelitian dalam mengukur minat berwirausaha mahasiswa
Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan.
3.8. Teknik Analisis Data
Teknis analisis data merupakan cara yang digunakan untuk mengolah,
menganalisa, menyusun, dan mengatur data yang telah ada yang digunakan
untuk membuktikan kebenaran dari hipotesis yang telah dirumuskan. Teknik
pengolahan data yang dipakai harus sesuai dengan bentuk data yang
dianalisis. Adapun langkah – langkah yang dilakukan dalam analisis data ini
adalah sebagai berikut :
1. Seleksi Data
Yaitu memilih data dari alat pengumpul data (instrumen), lengkap atau
belum lengkap, rusak atau baik, instrumen yang belum lengkap sebaiknya
dilengkapi dulu/dikembalikan pada responden. Dari hasil seleksi data,
terdapat 2 data responden yang rusak serta tidak lengkap dari total 87 data
responden, hal ini dikarenakan respon yang kurang positif dari mahasiswa
terhadap penelitian ini. Sehingga data responden yang dapat digunakan
untuk penelitian ini sejumlah 85 responden.
2. Tabulasi Data
a. Memasukkan skor pada setiap item jawaban angket
b. Menjumlahkan skor dari setiap item yang sudah diberi skor
c. Pengumpulan data nilai dari setiap item jawaban untuk memperoleh
skor mentah variabel X dan variabel Y dengan pembuatan tabulasi data
hasil penelitian.
Tabel 3.9. Format Pengumpulan Data Hasil Penelitian
No Responden Skor item untuk butir instrumen no : Skor total 1 2 3 4 5 6 7 8 – n
... dst Jumlah
3. Konversi Z Skor dan T Skor
Dalam penelitian dan analisis data, angka baku atau skor baku sangat
bermanfaat untuk menaikkan (mengubah) data ordinal menjadi data
interval dengan jalan mengubah skor mentah menjadi skor baku.
Didalam bukunya, Riduwan (2012) menjelaskan rumus untuk menghitung
skor baku (z) dan T skor adalah sebagai berikut:
z =
S X X
Dimana:
X = Skor
X = Skor rata-rata
S = Simpangan Baku
T skor = 50 + 10z
Dimana: z = skor baku
Hasil data yang sudah di konversi menggunakan z skor dan T skor dapat
dillihat di Lampiran. Kemudian, Pengolahan data penelitian selanjutnya
dengan menggunakan bantuan software microsoft excel.
3.8.1 Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui normal
tidaknya distribusi data. Kenormalan data dapat diuji dengan menggunakan
rumus chi-kuadrat. Kenormalan data yang diuji ini adalah kelompok data dari
variabel X dan variabel Y. Didalam bukunya, Riduwan (2012) menjelaskan
langkah – langkah dalam pengujian kenormalan distribusi data, sebagai
berikut :
1. Menentukan skor maksimum dan minimum
R = skor maks – skor min
3. Menentukan banyaknya kelas interval (K)
K = 1 + 3,3 log n
4. Menentukan panjang kelas interval (P)
5. Menghitung rata – rata (mean)
̅
6. Mencari simpangan baku (standar deviasi)
√
7. Menentukan batas kelas, yairu dengan mengurangkan 0,5 pada angka skor
kiri kelas interval kemudian menambahkan 0,5 pada angka skor kanan
kelas interval
8. Mencari nilai Z dengan rumus :
̅
9. Mencari luas 0 – Z dari tabel kurva normal dari 0 – Z dengan
menggunakan angk – angka untuk batas kelas.
10. Mencari luas kelas interval dengan cara mengurangkan angka – angka 0 –
Z , yaitu baris pertama dikurangi baris kedua dikurang baris ketiga dan
begitu seterusnya. Kecuali untuk angka yang berbeda pada baris tengah
ditambahkan pada baris berikutnya.
11. Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan luas
setiap interval dengan jumlah responden.
12. Mencari harga chi kuadrat hitung (
13. Membandingkan hitung dengan tabel untuk derajat kebebasan (dk) = n –
Jika hitung > tabel, artinya distribusi data tidak normal
Jika hitung ≤ tabel, artinya distribusi data normal
Jika data terdistribusi normal maka analisis data yang digunakan
adalah analisis parametik. Sedangkan jika data tidak terdistribusi normal,
maka data diolah dengan analisis non parametik.
3.8.2 Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk memperlihatkan bahwa dua atau
kelompok data sampel berasal dari populasi yang memiliki varians yang
sama. Riduwan (2012) memaparkan bahwa uji kesamaan dua varians
digunakan untuk menguji apakah sebaran data tersebut homogen atau tidak,
yaitu dengan membandingkan kedua variansnya. Uji homogenitas dapat
dilakukan apabila kelompok data tersebut dalam distribusi normal. Uji
homogenitas dilakukan untuk menunjukkan bahwa perbedaan yang terjadi
pada uji statistik parametrik benar-benar terjadi akibat adanya perbedaan
antar kelompok, bukan sebagai akibat perbedaan dalam kelompok.
Uji homogenitas data dilakukan dengan dua cara, yaitu uji F dari
Havley dan uji Bartlet. Uji F dari Havley biasanya digunakan untuk menguji
homogenitas sebaran dua kelompok data, sedangkan uji Bartlett biasanya
digunakan untuk menguji homogenitas lebih dari dua kelompok data. Dalam
bukunya, Riduwan (2012) menjelaskan langkah-langkah untuk menguji
homogenitas sebagai berikut :
Uji Homogenitas Menggunakan Uji F (Havley)
1. Menghitung varians terbesar dan varians terkecil
2. Bandingkan nilai Fhitung dengan nilai Ftabel
Dengan rumus : dbpembilang = n-1 (untuk varians terbesar)
dbpenyebut = n-1 (untuk varians terbesar)
Taraf signifikan (α) = 0,05
Jika Fhitung > Ftabel, artinya data tidak homogen
Jika Fhitung ≤ Ftabel, artinya data homogen Uji Homogenitas Menggunakan Uji Bartlet
1. Masukkan angka-angka statistik untuk pengujian homogenitas pada tabel.
2. Menghitung varians gabungan dari semua sampel
3. Menentukan harga satuan B
4. Menghitung nilai
5. Bandingkan hitung dengan tabel , untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan
(db)=k-1, dengan kriteria pengujian sebagai berikut :
Jika hitung > tabel, artinya data tidak homogen
Jika hitung ≤ tabel, artinya data homogen
3.8.3 Uji Kecenderungan
Perhitungan uji kecenderungan dilakukan untuk mengetahui
kecenderungan suatu data berdasarkan kriteria melalui skala penilaian yang
telah ditetapkan sebelumnya. Langkah perhitungan uji kecenderungan sebagai
berikut:
1. Menghitung rata-rata dari masing-masing variabel
2. Menentukan simpangan baku
3. Menentukan skala skor mentah
Tabel 3.10. Kriteria Uji Kecenderungan
SKALA SKOR KRITERIA
x > Xrata-rata + 1,5. SD Sangat Tinggi
Xrata-rata + 1,5. SD > x ≥ Xrata-rata + 0,5. SD Tinggi
Xrata-rata + 0,5. SD > x ≥ Xrata-rata - 0,5. SD Cukup
Xrata-rata - 0,5. SD > x ≥ Xrata-rata - 1,5. SD Rendah
(Mukhlis, 2011 : 52)
4. Membuat nilai frekuensi dan diagram persentase untuk mengetahui
kecenderungan tiap variabel sebagai interpretasi dari gambaran umum
variabel tersebut.
3.8.4 Uji Korelasi
Penelitian ini menggunakan hipotesis assosiatif (hubungan), maka
pengujian dilakukan dengan teknik korelasi Pearson Product Moment.
Riduwan (2012) menjelaskan bahwa korelasi merupakan perhitungan statistik
yang berusaha untuk mencari hubungan dari beberapa variabel yang
diasumsikan memiliki hubungan yang logis serta memerlukan pengujian
secara ilmiah. Teknik analisis ini digunakan untuk mengetahui besarnya
hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan minat berwirausaha. Didalam
bukunya, Riduwan (2012) menjelaskan langkah-langkah /rumus dari analisis
korelasi Pearson Product Momen adalah sebagai berikut:
√
(Riduwan, 2012: 217)
Korelasi Pearson Product Moment dilambangkan (r) dengan
ketentuan nilai r tidak lebih dari harga (-1 ≤ r ≤ + 1). Apabila r = -1 artinya
korelasinya negatif sempurna, r = 0 artinya tidak ada korelasi, dan r = 1
berarti korelasinya sempurna positif (sangat kuat). Sedangkan harga r akan
dikonsultasikan dengan tabel intrepretasi nilai r sebagai berikut :
Tabel 3.11. Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r
Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0.80 – 1.000 Sangat Kuat 0.60 – 0.799 Kuat
(Riduwan, 2012: 218) Untuk mengetahui apakah hubungan yang ditemukan itu berlaku
untuk seluruh populasi seluruhnya maka dilakukan uji signifikansi hubungan.
Rumus untuk menguji signifikansi korelasi product moment sebagai berikut :
√
Harga thitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga ttabel
dengan tingkat signifikansi dan dk tertentu, maka :
Jika thitung≥ ttabel, maka signifikansi
Jika thitung < ttabel, maka tidak signifikan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Kesimpulan merupakan uraian tentang jawaban penulis atas rumusan
masalah dan tujuan penelitian. Kesimpulan yang diperoleh setelah melakukan
penelitian dan menganalisis data dari hasil penelitian adalah sebagai berikut :
1. Gambaran umum jiwa kewirausahaan pada mahasiswa Prodi
Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK-UPI cenderung dominan
pada kriteria cukup.
2. Gambaran umum minat berwirausaha pada mahasiswa Prodi
Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK-UPI cenderung dominan
pada kriteria tinggi.
3. Berdasarkan perhitungan dan pengolahan data angket variabel X dan
variabel Y menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan
signifikan antara jiwa kewirausahaan dengan minat berwirausaha pada
mahasiswa Prodi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK-UPI.
Besarnya hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan minat
berwirausaha berada pada kategori cukup.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil dan temuan dari penelitian ini, maka peneliti
mengungkapkan beberapa saran sebagai suatu masukan dan pertimbagan agar
lebih bermanfaat serta dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan. Adapun
saran-saran yag dikemukakan sebagai berikut :
1. Mahasiswa hendaknya segera menyadari betapa pentingnya memiliki
jiwa kewirausahaan pada dirinya. Karena dengan memiliki jiwa
kewirausahaan yang tinggi, dapat merubah dirinya menjadi sumber
daya manusia yang berkualitas serta produktif. Terlebih lagi jiwa
berwirausaha dan sangat efektif jika segera ditanamkan melalui
bangku perkuliahan.
2. Diharapkan mahasiswa lebih meningkatkan minatnya untuk
berwirausaha. Bukan hanya sekedar minat dari ucapan, tetapi berani
untuk segera memulai wirausaha, dan akan sangat efektif jika
dilaksanakan semenjak bangku perkuliahan. Karena akan banyak
sekali pengalaman yang didapatkan sebagai suatu pembelajaran.
3. Diharapkan dosen dapat memotivasi dan membantu mahasiswa untuk
dapat menanamkan jiwa kewirausahaan dan minat berwirausaha
sehingga dapat merubah pola pikir mahasiswa terhadap suatu
pekerjaan dan usaha pemenuhan kebutuhan hidup.
4. Bagi Jurusan Pendidikan Teknik Sipil, diharapkan dapat
mempersiapkan calon sarjana supaya tidak hanya mengasah
kemampuan kognitif saja, tetapi harus menyiapkan keterampilan di
luar bidang akademik, terutama yang berhubungan dengan
Entrepreuneurship (kewirausahaan) sehingga para calon sarjana siap
terjun di dunia kerja dan masyarakat luas.
5. Bagi peneliti selanjutnya yang berminat untuk mengkaji lebih luas
serta ingin lebih mendalami lagi permasalahan yang ada hubungannya
dengan penelitian ini, sebaiknya menggunakan instrumen yang
berbeda supaya lebih menggali aspek lainnya yang belum terungkap
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Mohammad. (2009). Pendidikan untuk Pembangunan Nasional. Jakarta : Grasindo.
Alma, H. B. (2005). Kewirausahaan. Bandung : Alfabeta
Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.
. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.
. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.
Azwar, S. (1997). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
. (2001). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Chintya, Santi. (2012). Menumbuhkan dan Mengaplikasikan Jiwa Kewirausahaan
pada Mahasiswa. (Online). Tersedia :
http://ilerning.com/menumbuhkan-dan-mengaplikasikan-jiwa-wirausaha-pada-mahasiswa. (diakses pada tanggal 14 Maret 2013).
El Hida, Ramdhania. (2012). Jumlah Pengangguran di Indonesia 7,61 Juta. (Online).Tersedia:http://finance.detik.com/read/2012/05/07/141833/1911 053/4/bps-jumlah-pengangguran-di-indonesia-761-juta-turun-6. (diakses pada tanggal 14 Maret 2013).
Gumilar, Anggi. (2012). Minat Berwirausaha Mahasiswa Program Studi
Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI. Skripsi pada Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI Bandung :
Tidak diterbitkan.
Hartanti. (2008). Manajemen Pengembangan Kewirausahaan (Entrepreneurship)
Siswa SMK 4 Yogyakarta. Tesis Magister Universitas Negeri Yogyakarta
: Tidak diterbitkan.
Hendro. (2011). Dasar-dasar Kewirausahaan. Jakarta : Erlangga.
Husaini, Usman. (2008). Manajemen, Teori Praktik dan Riset Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.
Jurusan Pendidikan Teknik Sipil. (2011). Visi dan Misi Pendidikan Teknik
Bangunan.(Online).Tersedia:http://sipil.upi.edu/sipil.php?data=visimisi&
id=60#. (diakses pada tanggal 17 Maret 2013).
Kristinawati. (1994). Minat Berwirausaha dalam Bidang Busana pada Siswa
SMK di Kotamadya Yogyakarta Tahun 1993/1994. Skripsi pada Fakultas
Teknik UNY Yogyakarta : Tidak diterbitkan.
Lukmayanti, Arista. (2012). Hubungan Efikasi Diri dengan Minat Berwirausaha
Siswa Kelas XII Program Keahlian Jasa Boga di SMK Negeri 6 Yogyakarta. Skripsi pada Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana
UNY Yogyakarta : Tidak diterbitkan.
Martono, Nanang. (2010). “Karakteristik Lapangan Pekerjaan : Analisis Isi Iklan
Lowongan Kerja di Media Surat Kabar”. Jurnal Pendidikan dan
Kebudayaan. Volume 16, No. 6, (1-18), Balitbang Kemendiknas.
Muhyi, Herwan A. (2007). Menumbuhkan Jiwa dan Kompetensi Kewirausahaan. Makalah pada Jurusan Ilmu Administrasi Niaga UNPAD, Bandung.
Mukhlis, Aziz. (2011). Kontribusi Penguasaan Mata Kuliah Fisika Terhadap
Penguasaan Mata Kuliah Mekanika Rekayasa I Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Sipil S1 FPTK UPI. Skripsi pada
Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK-UPI Bandung : Tidak diterbitkan.
Nawawi, Hadari. (1995). Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.
Rachman, Abror. (1993). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta : PT Tiara Wacana.
Rachmanto, Angga. (2011). Persepsi Mahasiswa Program Studi Pendidikan
Teknik Bangunan FPTK-UPI Tentang Minat Kerja. Skripsi pada Jurusan
Pendidikan Teknik Sipil FPTK-UPI Bandung : Tidak diterbitkan.
Riduwan. (2010). Belajar mudah penelitian untuk guru, karyawan, dan peneliti
pemula. Bandung: Alfabeta.
. (2012). Pengantar Statistika Sosial. Bandung : Alfabeta.
Rukka, Rusli Mohammad. (2011). Kewirausahaan. Makassar : Lembaga Kajian dan Pengembangan Pendidikan Universitas Hasanuddin.
Saputra, Ari dan Susena. (2013). “Kontribusi Mata Kuliah Kewirausahaan dalam Menumbuhkan Jiwa Entrepreneurship dang Beretika pada Mahasiswa Prodi PPKn FKIP UAD Yogyakarta”. Jurnal Citizenship. Volume 2, No.
1, (41-48), Universitas Ahmad Dahlan.
Saputra, Suryadi. (2012). Fenomena Pengangguran Terdidik. (Online). Tersedia :
http://dakwah-metamorfosa.blogspot.com/2012/02/fenomena-pengangguran-terdidik.html. (diakses pada tanggal 7 juli 2013).
Siagian, Salim. (1999). Peranan Kewirausahaan dalam Pengembangan Koperasi. Majalah Usahawan No.07 TH.XXVIII Juli 1999. Jakarta : Lembaga Manajemen FE-UI.
Siswoyo, Bambang B. (2009). “Pengembangan Jiwa Kewirausahaan di Kalangan
Dosen dan Mahasiswa”. Jurnal Ekonomi Bisnis. Volume 14, No. 2
(114-123), Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang.
Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.
Soemanto, Wasty. (1992). Sekucup Ide Operasional Pendidikan Wiraswasta. Jakarta : CV Rajawali.
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung : Alfabeta.
. (2011). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D). Bandung : Alfabeta.
Sukardi, D.K. (1998). Pendidikan Konseling dalam Bimbingan Karir. Jakarta : Ghalia Indonesia.
Suryana. (2001). Kewirausahaan. Jakarta : Salemba Empat.
. (2006). Kewirausahaan (Pedoman Praktis, Kiat, dan Proses Menuju
Sukses). Jakarta : Salemba Empat.
Tedjasutisna, Ateng. (1999). Kewirausahaan. Bandung : PT. Armico.
Tim Dosen UPI. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : UPI.
Widiyatnoto, Efikas. (2013). Pengaruh Jiwa Kewirausahaan dan Budaya
Keluarga Terhadap Minat Berwirausaha pada Siswa SMKN 1 Wonosari dan SMK 2 Wonosari di Kabupaten Gunungkidul. Artikel Ilmiah pada
Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta.
Wijayanti, Desak Made D. (2011). Analisis Jiwa Kewirausahaan Pengurus
Gapoktan Pengelola Dana Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) di Kecamatan Banjarangkan Kabupaten Klungkung.Thesis pada
Program studi Magister Agribisnis Universitas Udayana Bali : Tidak diterbitkan.
Winkel, W.S. (2004). Psikologi Pengajaran. (Terjemahan Toni Setiawan). Jakarta: Media Abadi.