STRATEGI KREATIF PROGRAM “ISLAM ITU INDAH” DI TRANS TV DALAM MEMPERTAHANKAN PENONTON TAHUN 2016
(CREATIVE STRATEGY OF PROGRAM "ISLAM ITU INDAH" ON TRANS TV IN MAINTAINNG VIEWERS IN 2016)
SKRIPSI
Disusun untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Strata 1 Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Program Studi Ilmu Komunikasi
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Disusun oleh :
PUSPITA SEPTI MAHARDANI 20120530164
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
STRATEGI KREATIF PROGRAM “ISLAM ITU INDAH” DI TRANS TV DALAM MEMPERTAHANKAN PENONTON TAHUN 2016
(CREATIVE STRATEGY OF PROGRAM "ISLAM ITU INDAH" ON TRANS TV IN MAINTAINNG VIEWERS IN 2016)
SKRIPSI
Disusun untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Strata 1 Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Program Studi Ilmu Komunikasi
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Disusun oleh :
PUSPITA SEPTI MAHARDANI 20120530164
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Puspita Septi Mahardani NIM : 20120530164
Konsentrasi : Broadcasting Program Studi : Ilmu Komunikasi Fakultas : Ilmu Sosial dan Politk
Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Menyatakan bahwa skripsi dengan judul Strategi Kreatif Program “Islam Itu Indah” Di TRANS TV Dalam Mempertahankan Penonton Tahun
2016 adalah hasil karya saya sendiri dan seluruh sumber yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar. Apabila dikemudian hari karya saya ini terbukti merupakan hasil plagiat atau menjiplak karya orang lain maka saya bersedia dicabut gelar kesarjanaanya.
Yogyakarta, 03 Desember 2016
HALAMAN PERSEMBAHAN
Untuk kedua orang tua ku tercinta...
Bapak “Samadyo” dan Ibu “Sri Haryati”
Yang sudah bekerja keras membanting tulang, pagi, siang, dan malam, tanpa mengenal lelah. Mencari nafkah untuk para putrinya
demi terwujudnya harapan dan cita-cita untuk bersekolah setinggi mungkin.
Selalu memberikan yang terbaik bagi para putrinya.
Selalu memberikan do’a, dukungan, semangat, dan motivasi.
Terimakasih atas kerelaan dan pengorbanan kalian selama ini.
Untuk adikku tercinta...
Lysa Maharjanti
Yang selalu berharap kakaknya pulang kerumah dan suka telpon
menanyakan “Pita kapan pulang ? disini aja ya, Lysa gak ada temen.”
Untuk kedua orang tua dan adikku tercinta...
Terimakasih kalian sudah menjadi anugerah terindah dalam perjalanan hidupku. Kalian bertiga adalah sumber kekuatan ku dalam menjalankan hidup ini.
SPECIAL THANKS TO :
Allah SWT
Nabi Muhammmad SAW
KEDUA ORANGTUAKU Samadyo dan Sri Haryati
SAUDARA KANDUNGKU Lysa Maharjanti
DOSEN PEMBIMBING DAN DOSEN FAVORIT Dr. Suciati, S.Sos., M.Si
DOSEN PEMBIBING II Ayu Amalia, S.Sos., M.Si
DOSEN PENGUJI
Krisna Mulawarman, S.Sos, M.Sn Zuhdan Aziz, S.IP., S.Sn., M.Sn.
DOSEN KETUA KONSENTRASI BROADCASTING Wulan Widyasari, S.Sos, M.Si
STAFF JURUSAN ILMU KOMUNIKASI Mbak Siti Wijayanti
TEMAN-TEMAN TERBAIKKU
Annisa Cahyani (Nisol) Witdya Putri (Wiwit) Asti Dara Anggraeni (Asti) Anggi Utami Indah Hati (Anggi) Dessy Anggraeni (Dessy) Dwi Yanuari Amalia Sari (Mba Cuw) Agustina Nikmatul B (Tina) Yoke Himawan (Cokel) Hastin Chandra Diantari (Hastin) Nur Anggraini Saputra (Beh) Sulastri Sasmita (Bu Mit) Yeni Yunita Ningsih (Yenong) Aulia Nurisa Aziza Renwarin (Za) Rofiqoh Noviati (Picoh) Pratifi Nurleili (Mba Pi) Asep Suryana (Asep) Muntazor Mumu (Mumu) Nur Eka Fitriyani (Econg) Muhammad Syahidul Mubarok (Bang Idul) Tri Prasetyo (Tri) Yoska Pranata (Yoska) Devi Permatasari (Epi) Viddya Dwi Pradianty (Neng) Rima Sulistyaningsih (Rima) Adha Tito Pratama (Adha) Adilah Awanis (Nyi) Rizka Alpian (Pian) Eko Santoso (Eko) Anggita Setyowati (Gita) Deri Hazwara Lubis (Lubis) Annisa Amalia Hapsari (Jadu) Fatikhatur Edho Antony (Ka Edo) Yoga Dwi Fitriyanto (Ka Yoga) Leyli Putri (Lely) Novi Purnamasari (Novi) Helda Novita Hasnan (Helda) Abdullah Fidad Ailatat (Mas Fidad) Mu’tashim Billah Alfawwaz (Mas Mu’tashim) Aditya Bangun Subagja (Mas Adit) Irfan Maulana (Mas Irfan) Ataria Indah Sari (Ata) Novi Damayanti (Nopi) Adam Qodar (Adam) Erwin Rasyid (Kaka Win) Awendsa Urfatunnisa Tasyaul Muizzah (Mba Fasya) Rima Dwi Cahyani (Rima 3i) Adityo Surya Halim (Tyo) Anas Syahroni (Mas Anas) Zikrun As Sholeh (Mas Zikrus)
TEMAN-TEMAN SELAMA DI JOGJA
(Yola) Rifa'atul Mahmudah (Rifa) Muhammad Sayogi (Yogi) Zulfin Hariani Intan Permata (ka dev tmn bu mit) Elen Tawaluyan (Mba Elen) Hera Riana (Hera) Tiara Widya Putri Nugraha (Tiara magang) Tika Alfian (Tika) Wahyu Agung Prasetyo (Ka Agung) Wimba Hinu Satama (Mas Wimba) Rizma Alfisha (Rizma’13) Inas Sany (Inas’13) Iqbal Rifaldi (Iqbal’15) Lussy Mentari (Lusi) Maya Septiani (dede emes) Gebian Sadewo (Dewo) Gina Wendy (Gina) Rahmat Ponco Eko Merdekawan (Tutus) Hidayat Eyelens (Agung)
TEMEN-TEMEN KOMAKOM UMY
TEMAN-TEMAN BEM FISIPOL UMY
Muthi’ah Khoirunnisa (Mute) Safiera Putri Saliha (Safira) Shofie Karimanisa (Shofie) Andhinia Timika Cahyani (Mba Andini) Rudi Yanto Marbun (Rudi) Eko Wardo (Eko) Husnil Ma’sum (Cenil) Asih Prambudi (Asih) Dian Naren Budi Prastiti (Asih) Dwi Agitha Yulia (Dwi) Gayatri Kumala Sari (Gayatri) Inneke Dwi Fajrianti (Anti) M.H Ainun Maidi (Ainun) Muhammad Abdul Afif (Afif) Muhamad Iqbal Assyauqi (Iqbal) Shelly Alida (Mba Selly) Wahyunanda Kusuma Pertiwi (Nanda)
TEMAN-TEMAN BROADCASTING 2012
Septi Nuggraini Aisyah Aprilinda Muhammad Unggul Suci Anggoro Muhammad Aulia Rahman Bimo Aprilianto Bayu Chandra Kumara Lisa Karunia Jati Tazar Prakoso Alief Maulana Sintha Puspita Ningrum Danu Atmaja Ravie Setya Ayu Galuh Ratnatika Ary Prasatyo Syarifah KhamsiAwi Martina Erna Ningsih Pamongkas Mohammad Fajar Adhi Kurniawan Galang Pambudi Anggara Muhammad Naufal Fatur Albashorie Guruh Prasetya Putra Hesti Susilowati Adhe Royand Afrian Irfani Wahyu Sugiarto Intan Permatasari Maharani Dwi KW Odi Susanto Ade Rio Reza Dovi Yunia Rahmah Pratiwi Yunita Anisati Sauma Ningrum Bagus Haryo Fredy Susanto Harris Sugiarto Kasyfi Fitra Rifki Putri Mahmubati Ardiansyah Putra Nashwan Ihsan Ragil Susanto Rizal Hadis Slamet Arifin Septian Bayu Agung Tri Prasetyo.
Thank you, moreover, for accompanying me in this recent 2 years during our study. Many thing we had been through either in good or in bad which compeletely taught us to come up our feelings of acceptance in the diversity we have. Thank you in advance, you are all incredible.
TEMAN-TEMAN KELAS D IK UMY 2012
Tegar Satiya Praja, Surya Dinata, Hasan Turabi, Riskika Mahmudahsani, Mega Rizki Agustin, Atana Misyka, Septian Bayu Saputro, Bagas Cahya Nugraha, Kurniawan Andre Prasetyo, Guswan Nurkholik, Devita Rahmasari Prasetyo, Linda Septiani Tobing, Abu Huraerah, Adityo Surya Halim, Feldian Luthfi, Pramudias, Inggrid Selviana, Affan Setiawan Pratama, Dwi Artanti, Pradana Arief Romadhon, Dedi Setiawan, Azif Sujadmoko, Mohammad Satrio Wibisono, Citra Ayu Rosdiyanti, Almaz Amalin Shabrina, Isya Murtafi Alia, Muslim Gustiar, Bagas Arif Buana, Dimas Gilrandy
TEMEN-TEMEN KKN 110
TEMAN-TEMAN ILMU KOMUNIKASI 2012 UMY
“Kalian hebat dan saya bangga sama kalian semua, berasal dari berbagai pulau di Indonesia dari Sabang sampai Merauke yang memiliki impian sama agar bisa Sukses di Masa Mendatang”
Thank you for keep being right beside me i’m having and sorrows. I’m proud of having you all. Thanks a lot.
Terimakasih untuk :
1. Ibu Suciati, yang telah mengijinkan penulis untuk tinggal dirumah Ibu. Rumah ini kami berinama Kontrakan BPS (Berkah Putri Sholehah) karena selama tinggal di rumah ini selalu mendapatkan rezeki.
2. Angkringan Ibu Nur di mentari elok perum UMY Bangun Jiwo Bantul Yogyakarta, yang sudah berbaik hati dan benar-benar menolong mahasiswa disaat susah. Kami merasa susah ketika angkringan Ibu Nur tidak buka. Cukup dengan uang lima ribu perut sudah kenyang.
3. Swalayan mirota kampus memudahkan mahasiswa terutama prantauan untuk berbelanja dan memenuhi kebutuhan pokok dengan murah.
4. Burjo memudahkan mahasiswa terutama prantauan untuk mencari makan di malam hari karena buka 24 jam dan murah.
5. Tempat Fotocopyan, yang sudah membantu dalam menyelesaikan tugas kuliah mahasiswa.
MOTTO
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”
(Q.S. Al-Insyirah : 5)
Membuat orang-orang disekitar ku tersenyum bahagia
(Puspita SM)
Orang yang pandai adalah orang yang mau berusaha
(Rofiqoh Noviati)
Betapa indahnya hidup, Bila kita menikmatinya
(Puspita SM)
Berakit-rakit kehulu, berenang-renang ketepian
Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian
(Pribahasa)
Semua harapan dan impian akan terwujudkan
jika ada kemauan dan niat
(Puspita SM)
Segalanya selalu ada resiko. Beranilah melangkah !
Itulah yang membuat kehidupanmu menjadi lebih menarik.
(Pratifi Nurleili)
Bukan hasil yang diperjuangkan, akan tetapi sebuah proses
yang akan membawa keberhasilan
(Puspita SM)
Seberat apapun yang sedang kamu hadapi
Kamu tidak akan bisa lari dari kenyataan yang ada.
Ingat ! Apa yang kamu hadapi, Sang Penciptalah pengaturnya
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dengan judul Strategi Kreatif Program “Islam Itu Indah” di TRANS TV dalam Mempertahankan Penonton Tahun 2016. Guna melengkapi syarat memperoleh gelar Sarjana Strata 1 di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada Tahun 2016. Penyelesaian skripsi ini ini tidak akan berjalan dengan lancar jika tanpa adanya pihak yang membantu dan mendukung, baik dari segi tenaga, waktu, dan pikiran. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Samadyo dan Ibu Sri Haryati serta Lysa Maharjanti yang selalu memberikan do’a, memberikan semangat, serta motivasi untuk penulis.
2. Bapak Prof. Dr. H. Bambang Cipto, MA. Selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
3. Bapak Dr. Ali Muhammad, P.hD. Selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
4. Bapak Haryadi Arief, S.IP, Msc., selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
5. Bapak Zuhdan Aziz, S.IP, S.Sn, M.Sn selaku Sekertaris Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan dosen penguji ujian pendadaran.
6. Ibu Wulan Widyasari, S.Sos, MA selaku dosen ketua konsentrasi Broadcasting Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta.
7. Ibu Dr. Suciati, S.Sos., M.Si selaku dosen pembimbing I. 8. Ibu Ayu Amalia, S.Sos, M.Si selaku dosen pembimbing II.
9. Bapak Krisna Mulawaran, S.Sos, M.Sn selaku dosen penguji ujian proposal. 10.Mas Anton, selaku HRD TRANS TV yang telah memberikan ijin kepada
11. Bapak Hans Haryanto dan Ibu Gina Herlianawati selaku Produser program Islam Itu Indah yang telah memberikan ijin dan membantu dalam memberikan informasi kepada penulis.
12. Mega Puspawardhany (Ummi Mega) selaku Senior Creative, Belinda (Ka Abel), Mekar Indah (Ka Mekar), Rhezika Sita Fibrian (Ka Cika), Fadila Putri Nabighah selaku creative program “Islam Itu Indah” yang telah memberikan informasi dan bimbingan ketika produksi.
13. Sahabat dan teman-teman yang selalu senantiasa memberikan semangat, dukungan dan motivasi kepada penulis.
14. Semua pihak yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu atas bantuannya baik secara langsung mau pun tidak langsung sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
Bilamana dalam pembuatan skripsi ini terdapat banyak kesalahan penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. Semoga skrisi ini dapat bermanfaat bagi penulis, pembaca, dan mampu menginspirasi penulis lainnya dalam membuat skripsi yang lebih baik.
Yogyakarta, 03 Desember 2016
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
HALAMAN UCAPAN TERIMAKASIH ... v
MOTTO ... xi
KATA PENGANTAR ... xii
DAFTAR ISI ... xiv
DAFTAR TABEL ... xvii
DAFTAR GAMBAR ... xviii
ABSTRAK ... ixx
ABSTRACT ... xx
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 7
C. Tujuan Penelitian ... 7
D. Manfaat Penelitian ... 8
1. Manfaat Teoritis ... 8
2. Manfaat Praktis ... 8
E. Kajian Teori ... 8
1. Strategi Kreatif ... 9
3. Tahap Proses Produksi ... 17
F. Metode Penelitian ... 21
1. Jenis Penelitian ... 21
2. Lokasi Penelitian ... 22
3. Objek Penelitian ... 22
4. Teknik Pengumpulan Data ... 22
a. Wawancara ... 22
b. Observasi ... 24
c. Dokumentasi ... 24
5. Teknik Analisis Data ... 24
a. Pengumpulan Data ... 25
b. Reduksi Data ... 25
c. Penyajian Data ... 25
d. Menarik Kesimpulan ... 26
6. Uji Validitas Data ... BAB II DESKRIPSI TRANS TV & PROGRAM “ISLAMITU INDAH” A. PENELITIAN TERDAHULU . ... 28
B. PT. Televisi Transformasi Indonesia (TRANS TV) ... 31
1. Corporate Overview ... 32
2. Sejarah Berdirinya... 32
3. Visi dan Misi ... 34
4. Slogan TRANS TV ... 35
7. Coverage Area ... 38
8. Bisnis ... 43
9. Sumber Daya Manusia ... 45
10. Fasilitas ... 46
11. Filantropi & Corporate Social Responsibility (CSR) .... 48
12. Penghargaan ... 54
13. Program TRANS TV ... 58
C. PROGRAM “ISLAM ITU INDAH” ... 61
1. Sejarah berdirinya “Islam Itu Indah” . ... 61
2. Visi, Misi dan Tujuan ... 67
3. Struktur Organisasi ... 67
BAB III SAJIAN DATA DAN PEMBAHASAN A. Sajian Data ... 70
1. Strategi Kreatif Program “Islam Itu Indah” ... 71
a. Profil Ustadz Maulana ... 76
b. Konsep Program “Islam Itu Indah” ... 83
c. Segmen-segmen Kreatif dalam Rundown ... 91
d. Tugas Tim Kreatif ... 92
2. Segmentasi, Targeting, Positioning ... 95
3. Tahap Proses Produksi ... 107
a. Pra Produksi ... 110
b. Produksi ... 118
c. Pasca Produksi ... 119
4. Faktor Pengdukung & Penghambat Proses Produksi ... 123
a. Faktor Pendukung ... 123
B. Pembahasan ... 128
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 163
B. Saran ... 165
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN DAFTAR TABEL Halaman Grafik batang 1.1 : Data program berkualitas ... 6
Tabel 1.1 : Perbandingan Ratting ... 4
Tabel 1.2 : Kelompok Usia ... 12
Tabel 1.3 : Segmentasi Khalayak ... 14
Tabel 2.1 : Penelitian Terdahulu ... 28
Tabel 2.2 : Data Teknik & Jangkauan Stasiun Transmisi TRANS TV ... 39
Tabel 2.3 : Data Pernghargaan TRANS TV ... 54
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1 : Model Analisis Interaktif ... 26
Gambar 2.1 : Gedung TRANS TV ... 31
Gambar 2.2 : Logo TRANS TV ... 35
Gambar 2.3 : Logo TRANS TV ... 35
Gambar 2.4 : Logo TRANS TV ... 36
Gambar 2.5 : Logo TRANS TV ... 36
Gambar 2.6 : Logo TRANS TV ... 36
Gambar 2.7 : Logo TRANS TV ... 36
Gambar 2.8 : Logo TRANS TV ... 36
Gambar 2.9 : Katagori Program ... 58
Gambar 2.10 : Ustadz Maulana sebagai Narasumber ... 61
Gambar 2.11 : Ustadzah Oki Setiana Dewi sebagai narasumber ... 61
Gambar 2.12 : Ustadz Syamsuddin Nur narasumber ... 62
Gambar 2.13 : Akmad Fadli sebagai host ... 62
Gambar 2.14 : Foto Bersama host, narasumber dan nash ... 63
Gambar 3.1 : Konsep syuting di Tahun 2012 ... 84
Gambar 3.2 : Konsep syuting di Tahun 2013 ... 85
Gambar 3.3 : Konsep syuting di Tahun 2014 ... 85
Gambar 3.4 : Konsep syuting di Tahun 2015 ... 86
Gambar 3.5 : Konsep syuting di Tahun 2016 ... 86
Gambar 3.6 : Liputan tablig akabar ... 88
Gambar 3.7 : Liputan pemenang umroh ... 88
Gambar 3.8 : Contoh materi tausiyah ... 114
Gambar 3.9 : Contoh Matador built in ... 116
Gambar 3.10 : Contoh Cue card ... 117
xix
Strategi Kreatif Program “Islam Itu Indah” Di TRANS TV Dalam Mempertahankan Penonton Tahun 2016
Tahun Skripsi : 2016 + 165 Hal + 6 Tabel + 26 Gambar
Daftar Pustaka : 28 Buku + 3 Skripsi + 2 Sumber Online + 3 Jurnal
Penelitian ini meneliti tentang bagaimana strategi kreatif program “Islam Itu Indah” di TRANS TV dalam mempertahankan penonton Tahun 2016. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Untuk mendeskripsikan proses produksi program “Islam Itu Indah”. (2) Untuk mendeskripsikan strategi kreatif yang diterapkan oleh tim “Islam Itu Indah” dalam mempertahankan program selama lima tahun agar program bisa tetap diminati. Kerangka teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu proses produksi dan strategi kreatif dalam program televisi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif.
Lokasi penelitian ini di PT. Televisi Transformasi Indonesia (TRANS TV) yang beralamat di Jln. Kapten Tendean Kav 12-14 A Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Peneliti mendapatkan sumberdata dari hasil wawancara dengan informan (1 produser, 1 senior kreatif, 2 kreatif, 2 jamaah di studio dan 2 jamaah di rumah). Kemudian mendokumentasikan dan ikut terjun langsung dalam kegiatan pra produksi, produksi, hingga pasca produksi. Mereduksi data dengan meringkas secara sistematis hasil dari wawancara dengan informan.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa strategi kreatif program “Islam Itu Indah” di TRANS TV dalam mempertahankan penonton Tahun 2016 yaitu memberikan inovasi-inovasi baru dengan cara (1) Menampilkan host yang bervariatif. (2) Isi segmen dalam rundown tidak hanya tausiyah saja, ada murotal, kisah teladan/inspiratif, belajar ngaji bersama Ustadz Syam, tanya jawab Syam, Curahan Hati Suami Istri (CHSI). (3) Membuat dekorasi tempat syuting yang bervariatif.
ABSTRACT
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA FACULTY OF SOCIAL AND POLITICAL SCIENCES DEPARTMENT OF COMMUNICATION STUDIES BROADCASTING MAJOR
Puspita Septi Mahardani 20120530164
Creative Strategy of Program “Islam Itu Indah” by TRANS TV in Maintaining Viewers in 2016
Thesis year: 2016 + 165 Pages + 6 Tables + 26 Images
References: 28 Books + 3 Thesis + 2 Online Sources + 3 Journals
This research examines the creative strategy of program “Islam Itu Indah” by Trans TV in maintaining its viewers in 2016. The aims of this research are (1) To describe creative strategy implemented by the team of “Islam Itu Indah” in order to maintain its already 5 (five) years long run program and keep people interest. Theoretical frameworks used for this research are production process and creative strategy in television program. The method used qualitative approach with descriptive-type of research.
This research takes place in PT. Televisi Transformasi Indonesia (TRANS TV) located at Jln Kapten Tendean Kav. 12-14 A Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Researcher gathered the data from interviews with interviewee (1 producer, 1 senior creative, 2 creatives, 2 followers in the studio, and 2 followers at home). Then, documented and directly involved in the pre-production process, production, and even post-production. Data reduction was done by systematically summing up the results from interviews.
The result from this research shows that creative strategies from “Islam Itu Indah” program of Trans TV in maintaining its viewers in 2016 are provide new innovations and ways (1) Provision of variative host. (2) Segmentation of content in the rundown is not only filled with “tausiyah”, but also “murotal”, inspiring stories, reading Koran together with Ustadz Syam, Question and Answer (Q&A), Curahan Hati Suami Istri (a shoulder to cry on of husband and wife), and (3) Creation of variative shooting venue decoration.
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dakwah berasal dari bahasa Arab “da’aa-yad’u-da” yang berarti
seruan, panggilan, atau undangan (Omar, 1983:1). Adapun dakwah didalam Islam yaitu mengajak dengan cara bijaksana kepada jalan yang benar sesuai dengan perintah Allah SWT. Menurut Pimay (2005,1) dakwah memiliki tujuan untuk beramar ma’ruf dan nahi munkar, yakni berupa ajakan kepada masyarakat untuk melakukan perbuatan yang baik atau positif sekaligus mengajak mereka untuk menjauhi dan meninggalkan perbuatan yang buruk atau negatif. Ustadz Maulana juga mengungkapkan terkait dakwah yakni sebagai berikut :
Allah SWT berfirman dalam Q.S Ali Imron:104 yang artinya: “Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung (Departemen Agama RI, 2005:50).” Hasbi Ash Siddieqy menafsirkan ayat : “Hendaklah ada diantara kamu suatu golongan yang menyelesaikan urusan dakwah, menyuruh ma’ruf (segala yang dipandang baik oleh syara dan akal) dan mencegah yang mungkar (segala yang dipandang tidak baik oleh syara dan akal) mereka itulah orang yang beruntung.” QS. Ali Imran :104 menyiratkan bahwa amar ma’ruf nahi
mungkar merupaka perkara yang bener-bener urgen dan harus diimplementasikan dalam realitas kehidupan masyarakat. Ayat tersebut menganjurkan terbentuknya suatu kelompok atau segolongan umat yang intens mengajak kepada kebaikan dan mencegah dari kejelekan. Kelompok tersebut bisa berupa bisa berupa sebuah organisasi, badan hukum, partai ataupun hanya sekedar kumpulan individu-individu yang sevisi. Amar ma’ruf nahi mungkar merupakan salah satu paramete yang digunakan oleh Allah dalam menilai kualitas suatu umat. Penyampaian dakwah amar ma’ruf nahi mungkar dapat berhasil salah satunya dikarenakan sarana penyiaran yang digunakan memadai dan disertai dengan teknologi yang mutakhir.
3
informasi yakni televisi. Sajian acara ataupun program televisi yang dulunya hanya tertampilkan dalam warna hitam dan putih, sekarang telah memiliki variasi warna. Sehingga, lebih menarik untuk ditonton oleh masyarakat.
Sutisno (1993,1) dalam buku Pedoman Praktis Penulisan Skenario Televisi dan Video menyampaikan bahwa televisi berasal dari dua kata yakni tele yang dalam bahasa Yunani berarti “jarak” dan visi dalam bahasa Latin yang berarti “gambar”. Di Indonesia, televisi sudah menjadi salah satu kebutuhan pokok dan tidak bisa di hindari (Kuswandi, 1996:33). Peilihan tayangan harus mempertimbangkan dalam pemilihan tayangan acara atau program setiap stasiun televisi yang memang baik, bermanfaat serta mendidik.
Setiap stasiun televisi memiliki keunikan yang berbeda-beda pada program televisi yang ditayangkan. Program televisi merupakan sebuah acara yang dikemas sedemikian rupa kemudian ditayangkan ditelevisi untuk dinikmati oleh masyarakat. Stasiun televisi yang menampilkan program berbentuk dakwah diantaranya “Cahaya Hati” di ANTV yang tayang setiap hari Senin-Jum’at pukul 04.00 pagi, “Kata Ustadz Solmed” di SCTV tayang setiap hari Selasa-Minggu pukul 04.00 pagi, “Mama & AA Beraksi” di Indosiar tayang setiap hari pukul 06.00 pagi, “Assalamualaikum Ustadz” di RCTI tayang setiap hari Jum’at-Minggu pukul 04.00 pagi dan “Islam Itu Indah” di Trans TV tayang setiap hari pukul 05.00 pagi.
“Islam Itu Indah” merupakan salah satu program berbentuk dakwah
pukul 05.00-06.30 WIB. Topik yang dibahas dalam program ini berkaitan dengan permasalahan kehidupan sehari-hari. Acara ini nenampilkan host dan tiga narasumber yang memiliki ciri khas masing-masing. Ada jamaah ibu-ibu dan bapak-bapak dari majelis taqlim untuk dijadikan sebagai audience. Kemudian bintang tamu yang setiap harinya berbeda-beda. “Islam Itu Indah” dikenal dengan taglinenya yaitu “Jamaah, oh jamaah, Alhamdulillah”.
Program “Islam Itu Indah” sebagian besar memiliki perolehan ratting
tertingging dibandingkan program dakwah lain yang tayang pada kisaran waktu yang sama. Pada tanggal 16 Februari 2016, program “Islam Itu Indah” berhasil mendapatkan ratting tinggi yakni sebesar 44,3. Berikut adalah tabel data ratting yang penulis dapatkan :
Tabel 1.1 : Data Perbanding Ratting :
5
Rabu, 10 Feb 2016 - 21,7 ### 11,1 0,0 -
Kamis, 11 Feb 2016 - 30,3 ### 11,4 0,0 -
Jum’at, 12 Feb 2016 - 20,4 ### 15,5 0,0 -
Sabtu, 13 Feb 2016 - 31,2 ### 18,0 - 11,3
Minggu, 14 Feb 2016 ### 25 2,8 7,6 - 11,9
Senin, 15 Feb 2016 ### 36,5 - 24,6 ### -
Selasa, 16 Feb 2016 - 44 3,3 16,4 4,0 -
Rabu, 17 Feb 2016 - 25,8 1,8 12,7 ### -
Kamis, 18 Feb 2016 - 35 6,1 23,0 0,0 -
Jum’at, 19 Feb 2016 - 14,2 - 25,7 0,0 -
Sabtu, 20 Feb 2016 - 9,2 0,0 14,1 - 12,4
Minggu, 21 Feb 2016 ### 20,8 ### 9,4 - 14,2
Senin, 22 Feb 2016 ### 25,8 - 15,9 0,0 -
Selasa, 23 Feb 2016 - 14,6 0,0 15,5 ### -
Rabu, 24 Feb 2016 - 32,3 9,7 19,8 0,0
Kamis, 25 Feb 2016 - 38,2 0,0 24,9 0,0 -
Jum’at, 26 Feb 2016 - 18 - 15,8 0,0 -
Sabtu, 27 Feb 2016 6,7 15,1 3,8 21,1 - 4,5
Minggu, 28 Feb 2016 5,4 24,9 6,8 23,5 4,7
Senin, 29 Feb 2016 ### 31,1 - 13,5 1,8 -
(Sumber : Dokumen yang di dapatkan ketika magang pada 04 Maret 2016)
Selain itu juga dari hasil penelitian Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) tentang survei tayangan program televisi berkualitas bulan November – Desember 2015 memberikan hasil bahwa program “Islam Itu Indah”
berhasil masuk dalam 10 besar tayangan program berkualitas. Berikut adalah tabel program berkualitas :
Diagram Batang 1.1 : Data Program Berkualitas
Sumber : (http://kpi.go.id/download/Pengumuman/Handout-hasil-survei-indeks-kualitas-program-siaran-televisi-juli-agustus-2015.pdf,
diakses 18 Mei 2016, 13:19)
Program “Isla Itu Indah” pertama kali tayang pada Tahun 2010 dan mampu
bertahan hingga saat ini atau terhitung telah mencapai usia hampir enam tahun. Refreshment (penyegaran) diperlukan agar penonton tidak jenuh dengan konten yang monoton. Oleh karena itu, diperlukan sebuah strategi kreatif agar program terus bisa dinikmati oleh masyarakat. Strategi kreatif yang dilakukan pada program “Islam Itu Indah” salah satunya adalah dengan cara memberikan inovasi
baru setiap tahunnya.
Beberapa hasil penelitian sebelumnya yang membahas tentang strategi Aiman dan ... 42
Preman Pensiun 46 Ini Talkshow 48 Seputar Indonesia 58 Apa Kabar Indonesia Pagi 65 Indonesia Morning Show 73 Islam Itu Indah 101 Liputan 6 Petang 123
7
yang berjudul “Strategi Kreatif Program Acara Alunan Nada Seribu Pulau Di TVRI Stasiun Maluku”. Penelitian Rifqi Rakhmat (2011) dengan judul “Strategi
Kreatif Program Acara Musik Nyasar di Rolosan di Jogja TV Yogyakarta dalam Menarik Minat Penonton”. Penelitian lain oleh Inayatul Fitriyah (2014) yang
berjudul “Strategi Kreatif produser dalam mempertahankan eksistensi progam dakwah “Mamah & AA Beraksi” di stasiun televisi indosiar”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana strategi kreatif program “Islam Itu Indah” di TRANS TV dalam mempertahankan penonton Tahun 2016 ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mendeskripsikan proses produksi program “Islam Itu Indah”, mulai dari pra produksi, produksi, hingga pasca produksi.
2. Untuk medeskripsikan strategi kreatif yang dilakukan oleh tim program “Islam Itu Indah” dalam mempertahankan penonton Tahun 2016.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian yang dilakukan ini diharapkan mempunyai manfaat yang baik, antara lain sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
a. Dapat menambah ilmu pengetahuan dan referensi tentang strategi kreatif dalam program televisi.
b. Dapat menambah ilmu pengetahuan dan referensi tentang proses produksi dalam program televisi.
c. Dapat memberikan masukan dari segi ilmu komunikasi khususnya di bidang broadcasting dan dunia pertelevisian.
2. Manfaat Praktis
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai evaluasi serta masukan bahan pertimbangan kepada stasiun televisi dalam membuat acara yang menarik, seiring dengan banyaknya persaingan.
b. Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan masukan khususnya bagi tim kreatif agar dapat meningkatkan dan memperhatikan isi program tersebut.
E. Kajian Teori
1. Tim Kreatif dan Tugasnya
9
mengubah ide menjadi sebuah naskah yang merupakan hasil dari bayangan atau imajinasi seorang kreatif (Suprapto, 2006:66). Menurut Mega Puspa Wardhany selaku senior kreatif di program “Islam Itu Indah” tugas tim
kreatif diantaranya meliputi Brainstorming, mencari tema atau ide untuk dijadikan sebuah materi, mencari artis untuk bintang tamu, membuat cue card, membuat rundown dan lain sebagainya. Tugas tim kreatif juga membuat isi konten dalam program agar menarik masyarakat.
2. Strategi Kreatif
Didalam media penyiaran, strategi kreatif dapat diartikan sebagai cara untuk menyukai apa yang akan disampaikan oleh komunikator. Untuk menciptakan sebuah strategi kreatif sebaiknya mempunyai perencanaan yang matang. Bagi orang-orang kreatif, strategi kreatif sering dianggap sebagai hasil terjemahan dari berbagai informasi mengenai produk, pasar dan konsumen sasaran (Kasali, 1995:81). Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menyusun strategi kreatif diantaranya adalah :
a. Sebuah program acara yang baik harus memiliki kebenaran dalam konsep, bukan sekedar merebut perhatian audien.
b. Program acara yang baik harus memiliki tujuan jangka panjang. Mampu menciptakan hubungan yang stabil dan kuat serta bertahan lama.
menjadi kenangan dan akan lebih menarik perhatian (Jefkins, 1996:130).
3. Strategi Kreatif dalam Program Televisi
Pada dasarnya, persaingan media penyiaran adalah untuk merebut perhatian audien, maka pengelola stasiun penyiaran harus memahami siapa audien mereka dan apa kebutuhan mereka. Saat ini setiap media penyiaran harus memiliki strategi yang jelas untuk merebut audien. Strategi merebut audien adalah sama saja dengan strategi pemasaran (marketing) dalam arti yang luas. Audien adalah pasar dan program yang disajikan adalah produk yang ditawarkan. Dengan demikian, pemilik dan pengelola media penyiaran harus memiliki strategi untuk dapat merebut pasar yaitu audien (Morissan, 2008:165-166).
Didalam bukunya Morissan, menurut Kottler ada tiga tahapan strategi merebut audien yaitu segmentasi, targeting, dan positioning. Segmentasi audien pada dasarnya adalah suatu strategi untuk memahami
audien. Sedangkan targeting audien adalah persoalan bagaimana memilih,
11
penting bilamana persaingan sudah tinggi. Kita akan membahas tiga tahapan strategi ini satu persatu diantarnya (Morissan, 2008:166-189) : a. Segmentasi (S)
Segmentasi adalah suatu konsep dalam memahami audien
penyiaran dan pemasaran program. Segmentasi diperlukan agar stasiun penyiaran dapat melayani audien secara lebih baik, melakukan komunikasi yang lebih persuasif dan yang terpenting adalah memuaskan keinginan audien yang dituju. Dengan adanya segmentasi audien, maka perusahaan dapat mendesain program yang lebih
responsif terhadap kebutuhan audien. Pengelola program penyiaran harus bener-benar memahami kebutuhan audien dalam upaya untuk dapat mendesain program yang dapat memenuhi kebutuhan mereka secara efektif. Identifikasi terhadap target audien dilakukan dengan mengelompokan sejumlah audien yang memiliki gaya hidup, kebutuhan, dan kesukaan yang sama. Segmentasi audien terdiri dari : 1) Segmentasi Demografis
Pada dasarnya segmentasi berdasarkan demografis adalah segmentasi yang didasarkan pada peta kependudukan, misalnya dari
a) Usia
Biasanya audien dibedakan menurut usia, yaitu anak-anak, remaja, dewasa, orang tua. Segmentasi usia menurut standar di Indonesia (menurut pembagian Biro Pusat Statistik) adalah :
Tabel 1.2 : Kelompok Usia
No. Kelompok Usia
1. 0 – 14 Tahun
2. 15 – 20 Tahun
3. 20 – 29 Tahun
4. 30 – 39 Tahun
5. 40 + Tahun
(Sumber : Buku Morissan Manajemen Media Penyiaran : Strategi Mengelola Radio & Televisi 2008 hal 167)
Menurut keputusan Komisi Indonesia (KPI) Nomor 009/SK/KPI/8/2004 tentang pedoman perilaku penyiaran dan standar program siaran KPI, pasal 65 (Baksin, 2006:235) :
Klasifikasi A : Tayangan untuk anak, yaitu khalayak berusia di bawah 12 tahun.
Klasifikasi R : Tayangan untuk remaja, yaitu khalayak berusia 12-18 tahun.
Klasifikasi D : Tayangan untuk dewasa, yaitu khalayak berusia >18 tahun.
13 b) Jenis Kelamin
Saat ini, jumlah penduduk pria dan wanita di Indonesia tidak jauh berbeda. Pengelola program harus memahami kaitan antara isi programnya dengan siapa audiennya dalam mempersiapkan program yang berhasil.
c) Pekerjaan
Kalangan eksekutif lebih menyukai program media penyiaran yang dapat mendorong daya pikir mereka. Sementara kalangan pekerja kasar lebih menyukai musik dandut atau film komedi.
d) Pendapatan
2) Segmentasi Geografis
Segmentasi ini membagi-bagi khalayak audien berdasarkan
jangkauan geografis. pasar audien dibagi-bagi ke dalam beberapa unit geografis yang berbeda yang mencakup suatu wilayah Negara, Provinsi, Kabupaten, Kota hingga ke lingkungan perumahan. Para penganut segmentasi wilayah memiliki karakter yang berbeda dengan wilayah lainnya. oleh karena itu setiap wilayah disuatu Negara perlu dikelompokkan berdasarkan kesamaan karakternya. 3) Segmetasi Geodemografis
Segmen ini merupakan gabungan dari segmentasi geografis dengan segmentasi demografis. Para penganut konsep ini percaya bahwa mereka yang menempati geografis yang sama cenderung memiliki karakter-karakter demografis yang sama pula, namun wilayah tempat tinggal mereka harus sesempit mungkin.
Tabel 1.3 : Segmentasi khalayak
Segmentasi Deskripsi
Demografis Khalayak dibeda-bedakan berdasarkan karakteristik demografis seperti usia, gender, pendidikan, pekerjaan, dan sebagainya.
Geografis Khalayak dibeda-bedakan berdasarkan wilayah tempat tinggalnya, misalnya wilayah dalam suatu negara (Indonesia Barat, Indonesia Timur) pulau, provinsi, kota, dan desa. Geodemografis Khalayak yang tinggal di suatu wilayah
15 b. Target (T)
Adalah memilih satu atau beberapa segmen audien yang akan menjadi fokus kegiatan-kegiatan pemasaran program dan promosi. Kadang-kadang targeting disebut juga dengan selecting karena aundien harus diseleksi. Perusahaan harus memiliki keberanian untuk memfokuskan kegiatannya pada beberapa bagian saja (segmen) audien dan meninggalkan bagian lainnya. Menurut Clancy dan Shulman, ada empat kriteria yang harus dipenuhi pengelola media penyiar untuk mendapatkan audien sasaran yang optimal. Keempat kriteria itu adalah : 1) Responsif
Audien sasaran harus responsif terhadap program yang ditayangkan. Kalau audien tidak merespon, maka pengelola media penyiar harus mencari tahu mengapa hal itu terjadi.
2) Potensi penjualan
Setiap program yang akan disiarkan harus memiliki potensi penjualan yang cukup luas. Semakin besar kemungkinan program untuk mendapatkan audien sasaran, maka semakin besar nilainnya. 3) Pertumbuhan memadai
Audien tidak dapat dengan segera beraksi. Audien bertambah secara
4) Jangkauan iklan
Pemasang iklan biasanya memikirkan media penyiaran yang paling tepat untuk memasarkan produknya. Audien sasaran dapat dicapai dengan optimal kalau pemasangan iklannya dapat dengan tepat memilih media untuk mempromosikan dan memperkenalkan produknya.
c. Positioning (P)
Adalah strategi komunikasi yang berhubungan dengan bagaimana khalayak menempatkan suatu produk, merek atau perusahaan di dalam otaknya, di dalam alam khalayaknya, sehingga khalayak memiliki penilaian tertentu. Dengan demikian, positioning harus dilakukan dengan perencanaan yang matang dan langkah yang tepat. Hiebening & Cooper mendefinisikan positioning sebagai “membangun persepsi produk di dalam pasar sasaran relatif terhadap persaingan”. Pernyataan
17
4. Tahapan Proses Produksi Program Televisi
Selain memerlukan suatu organisasi yang rapi, didalam produksi program televisi melibatkan banyak orang, membutuhkan banyak peralatan, dan biaya yang besar. Tahap produksi terdiri dari tiga bagian yang lazim disebut Strandard Operation Procedure (SOP) seperti berikut (Wibowo, 2007:39) :
a. Pra Produksi (Perencanaan dan Persiapan)
Pentingnya perencanaan dan persiapan dalam tahap pra produksi , sebab apabila tahapan ini dilakukan dengan baik dan rinci, maka pekerja dari produksi yang direncanakan akan terselesaikan. Tahap pra produksi ini meliputi tiga tahapan, yaitu :
1) Penemuan Ide
Tahap ini dilakukan ketika produser menemukan sebuah ide atau gagasan. Mulai dari riset, membuat naskah atau meminta penulis naskah untuk menggambarkan gagasan yang menjadi naskah suatu riset.
2) Perencanaan
3) Persiapan
Tahap ini meliputi pemberesan semua kontrak, perjanjian dan surat menyurat. Melengkapi keperluan yang kuran, latiahn untuk para artis, dan pembuatan seting. Semua persiapan ini akan baik apabila dilakukan sesuai dengan jangka waktu yang sudah disepakati. Kunci keberhasilan dalam produksi program televisi yaitu ada pada tahap perencanaan dan periapan yang baik.
b. Produksi
Ketika perencanaan dan persiapan sudah terlaksana dengan baik, maka barulah masuk ke tahap berikutnya yaitu produksi. Sutradara bekerjasama dengan artis, crew untuk mengaplikasikan apa yang direncanakan dalan kertas (shooting script) menjadi susunan gambar yang memiliki cerita. Dalam pelaksanaan ini sutradara yang menentukan jenis shoot yang akan diambil di dalam suatu adegan.
19
Sutradara membuat daftar shot (shot list) dari setiap adegan (scene), karena sutradaralah yang menetapkan jenis shot yang akan diambil. Tetapi kadang-kadang juga memberi kebebasan kamerawan untuk berkreasi menentukannya. Satu kalimat dari naskah dapat diwujudkan menjadi beberapa shot yang berurutan. Penata cahaya melakukan tugasnya agar gambar tidak terlalu kontras atau juga sellouet, ada bayangan yang sangat mengganggu gambar atau situasinya berubah karena pencahayaan yang tidak tepatdan sebagainya. Oleh karena itu banyaknya sinar/cahaya yang dibutuhkan kamera sangat diperhitungkan jangan terlalu banyak dan jangan sampai kurang.Demikian pula arah cahaya yang jangan sampai menentang kamera. Hal itu semua harus dipikirkan oleh seorang penata cahaya (Sartono, 2008: 215).
hasil shoting harusdiperiksa apakah ada kesalahan, bagaimana kualitas gambarnya, suaranya dan sebagainya. Apabila terdapat kekliruan atau kualitas gambarnya kurang baik maka shot tersebut harus diulangi. Sudah biasa dalam produksi satu adegan diulang-ulang untuk mendapatkan hasil gambar yang terbaik. Setelah semua shot dilaksanakan dan tidak ada kesalahan, maka master shotnya atau juga disebut original material/ row foot age dibuat catatannya (logging) untuk kemudian diserahkan kepada editor (Sartono, 2008:263).
c. Pasca Produksi
Tahapan ini ada tiga langkah yaitu editing off line, editing on line dan mixing. Proses editing ada dua macam sesuai peralatannya yaitu editing analog dan digital atau nonlinier dengan perangkat komputer editing. Editing off line analog/linier. Di dalam loggimg semua hasil shoting telah diberi tanda (time code) yaitu nomor kode berupa digit frame, detik, menit dan jam dimunculkan dalam gambar. Hasil pengambilan setiap shot telah dicatat oleh scriptman/girl. Berdasarkan catatan tersebut, Sutradara akan melakukan editing off line yaitu aditing kasar dengan copy video VHS sesuai dengan gagasan
dalam synopsis dan treatmen. Materi shoting langsung dipilih dan disambung-sambung dalam pita VHS. Setelah selesai lalu hasilnya dilihat secara cermat dalam screening.
21
lagisampai hasilnya memuaskan. Setelah editing off line selesai lalu membuat editing script atau naskah editing yang di dalamnya sudah dilengkapi dengan narasi, ilustrasi musik. Format naskah editing sama dengan format naskah skenario,tetapi sudah dilengkapi dengan logging untuk mempermudah editor melakukan editing. Selanjutnya hasil shoting asli dan naskah editing diserahkan kepada editor untuk dilakukan editing on line menggunakan pita betacam yaitu yang memiliki kualitas standard broadcast. Pita VHS hasil editing off line digunakan editor sebagai panduan editing on line (Wibowo, 2007: 39).
F. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian
“Islam Itu Indah” di TRANS TV dalam mempertahankan penonton
Tahun 2016.
2. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di PT. Televisi Transformasi Indonesia (TRANS TV) yang beralamat di Jln. Kapten Tendean Kav 12-14 A, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, 12790 Telp.(62-21) 791 77000.
3. Objek Penelitian
Penelitian ini yang menjadi objek penelitiannya adalah Strategi kreatif program “Islam Itu Indah” di TRANS TV dalam mempertahankan
penontonnya Tahun 2016.
4. Teknik Pengumpulan Data a. Wawancara
Menurut Berger dalam buku Rachmat (2010,100) mengatakan bahwa wawancara adalah percakapan antara periset (seseorang yang berharap mendapatkan informasi) dan informan (sesorang yang mempunyai informasi tentang objek. Penelitian ini menggunakan metode wawancara dengan interview guide. Diharapkan dengan interview guide dapat mempermudahkan dalam proses wawancara.
23 1) Produser “Islam Itu Indah”
Produser merupakan orang yang bertanggung jawab atas produksi dan harus mengetahui semua yang terjadi. Produser juga selalu mengikuti setiap proses produksi suatu acara, mulai dari pra produksi, produksi hingga pasca produksi, sehingga yang mengetahui dan bertanggung jawab atas semuanya dalam acara Program “Islam Itu Indah” adalah produser.
2) Tim Kreatif (satu senior kreatif dan dua kreatif)
Tim Kreatif merupakan sekumpulan orang yang memiliki ide kemudian merancang sedemikian rupa acara televisi. Tim kreatif juga harus paham tentang konten, sehingga mereka tahu bagaimana membuat strategi kreatif dalam program yang dibutuhkan. Penelitian ini akan mewawancarai kreatif yang sudah lama berada di program “Islam Itu Indah” sehingga peneliti mudah untuk mendapatkan
informasi.
3) Jamaah di studio maupun pemirsa di rumah
Jamaah di studio atau pemirsa dirumah merupakan orang yang menikmati acara program televisi yang disajikan. Untuk mengetahui bagaimana tanggapan masyarakat mengenai program “Islam Itu Indah”, harus ada wawancara dengan beberapa penonton dirumah
b. Observasi
Observasi merupakan metode pengumpulan data yang digunakan pada riset kualitatif. Yang observasi adalah (perilaku) dan percakapan yang terjadi di antara subjek yang diriset (Rachmat, 2010:110). Peneliti mengamati apa yang dilakukan oleh crew mulai dari pra produksi, produksi hingga pasca produksi “Islam Itu Indah”.
c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah sebagai metode dalam pengumpulan data. Metode observasi, kuesioner atau wawancara sering dilengkapi dengan kegiatan penelusuran dokumentasi (Rachmat, 2010:120). Dokumentasi dalam penelitian ini berupa gambar-gambar proses produksi dalam program “Islam Itu Indah” di TRANS TV.
5. Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan analisis data kualitatif. Analisis data kualitatif digunakan bila data yang terkumpulkan dalam riset adalah data kualitatif. Data kualitatif dapat berupa kata-kata, kalimat ataupun narasi-narasi, yang diperoleh dari wawancara mendalam maupun observasi (Rachmat, 2010:196).
Di dalam melakukan penelitian analisis data kualitatif ada langkah-langkah yang harus dilakukan (Miles dan Huberman, 1992:19-20) :
25
Mengumpulkan data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan cara wawancara, pengamatan, observasi langsung dan pengumpulan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan penelitian. b. Reduksi data
Reduksi data merupakan proses penyeleksian, dan menyederhanakan data. Data yang menurut penelitian tidak penting maka akan dihilangkan. Bahkan dalam proses ini di awal sebelum pelaksanaan pengumpulan data. Reduksi data sudah berlangsung sejak penelitian mengambil keputusan tentang kerangka kerja konseptual. c. Penyajian data
Penyajian data merupakan penyusunan, atau pengumpulan informasi yang mudah dipahami. Penyajian data yang mudah dipahami adalah cara utama untuk menganalisis data deskriptif kualitatif yang valid. Sajian data harus mengacu pada rumusan masalah yang telah dirumuskan sebagai pertanyaan penelitian. Sajian data ini merupakan narasi yang disusun dengan pertimbangan permasalahan, agar mendapatkan informasi secara teratur.
d. Penarik Kesimpulan
Gambar 1.1 : Model Analisis Interaktif
(Sumber:https://www.google.co.id/search?biw=1366&bih=613&tb m=isch&sa=1&q=model+analisis+interaktif&oq=model+analisis+i nteraktif&gs_l=img.3...72109.76861.0.77592.0.0.0.0.0.0.0.0..0.0....0... 1c.1.64.img..0.0.0.Bak34PZ3yn0#imgrc=5AkqBPoBVHVheM%3A,
diakses pada 26 Juli 2016, 03:11) 6. Uji Validitas Data
27
a. Membandingkan data pengamatan (observasi) dengan data hasil wawancara.
b. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakannya secara pribadi.
BAB II
PENELITIAN TERDAHULU
DESKRIPSI TRANS TV & PROGRAM “ISLAM ITU INDAH”
A. Penelitian Terdahulu
Sebatas pengetahuan peneliti belum pernah ada yang melakukan penelitian ini, akan tetapi terdapat kesamaan variabel terkait penelitian inidi beberapa penelitian terdahulu, diantaranya :
Tabel 2.1 : Penelitian Terdahulu
No. Judul Penelitian Penulis Tahun Persamaan/Perbedaan
29 Aditya Krishna Bhaskara Martha mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada tahun 2015 dengan judul Strategi Kreatif Program Acara “Mirip Sulap” dalam menarik minat penonton di ADITV
penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan datatanya menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Metode ini berisi daftar pertanyaan yang mencerminkan promosi program yang berada di ADiTV yang berbasis pendidikan dan bagaimana langkah untuk menarik minat audien.
Kemudian rujukan yang berikutnya mengacu pada skripsi Ahmad Evan Tantri mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada tahun 2013 dengan judul Strategi Kreatif Program Acara Teatronik TVRI Dalam Meningkatkan Potensi Siswa Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan jenis penelitiannya deskriptif. Teknik pengumpulannya juga masih menggunakan teknik wawancara yang berisi daftar pertanyaaan yang mengacu pada strategi kreatif program acara dan peningkatan potensi kreatif siswa Yogyakarta.
31
B. PT. Televisi Transformasi Indonesia (TRANS TV) Gambar 2.1 : Gedung TRANS
(Sumber : Dokumen pribadi milik penulis, diambil 24 Februari 2016, 17:17)
Nama Perusahaan : PT. Televisi Transformasi Indonesia (TRANS TV) Departement : Produksi II
Program : Islam Itu Indah Divisi : Creative
Alamat : Jln. Kapten Tendean Kav 12-14 A, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, 12790 Telp.(62-21) 791 77000
Fax : (62-21) 799 2600
Email : [email protected] Web : http://www.transtv.co.id/
http://karir.transtv.co.id/
1. Corporate Overview (Umum)
PT Televisi Transformasi Indonesia (TRANS TV) adalah stasiun televisi swasta di bawah naungan TRANS CORP dan dimiliki oleh Chairul Tanjung CORP yang mengudara secara Nasional di Indonesia. Memperoleh ijin siaran pada Oktober 1998 setelah dinyatakan lulus dari uji kelayakan yang dilakukan tim antar departemen pemerintah, kemudian mulai siaran resmi secara komersial pada 15 Desember 2001. TRANS TV selalu menayangkan tampilan, gaya, serta program yang inovatif, berbeda, dan kreatif sehingga menjadi trendsetter di industri pertelevisian. TRANS TV bersama TRANS7 dan Detikcom di bawah payung TRANSMEDIA, diharapkan dapat menjadi televisi terdepan di Indonesia, dengan program-program in-house productions yang bersifat informatif, kreatif, dan inovatif.
2. Sejarah Berdirinya TRANS TV
33
siaran langsung upacara peresmian Bandung Supermall, sekaligus memperluas jangkauan siaran TRANS TV hingga wilayah Bandung dan sekitarnya. Program Trans Tune-In dikemas dengan gaya radio, yaitu dua pembawa acara menyuguhkan rangkaian video klip 33elev serta membawakan kuis interaktif guna memikat calon penonton dan memperkenalkan TRANS TV pada masyarakat. Selain itu, divisi News juga menyajikan program Jelajah yang berisikan paket-paket feature. Kemudian pada akhir 33elev para pecandu bola dapat
Desember 2001 dan berisikan sampel program-program TRANS TV yang kemudian dapat diikuti pemirsa setiap minggunya mulai 18 Desember 2001 hingga 28 Februari 2002. Penambahan jam tayang secara bertahap tersebut akan memuncak pada 1 Maret 2002 saat TRANS TV mulai siaran penuh, yaitu 18 jam sehari pada hari Senin hingga Jumat dan 22 jam sehari pada hari Sabtu dan Minggu.
Sehubungan dengan bertambahnya jam tayang, maka bertambah pula program acara TRANS TV, di antaranya ialah Euro, Digoda, KD, Sinema Gemilang, Diva Dangdut, Dunia Lain.
Sampai saat ini TRANS TV tetap konsisten memproduksi secara inhouse maupun menayangkan program-program dengan citra
“Trendsetter, Lifestyle, dan HBOnya Indonesia” seperti
Extravaganza, Ceriwis, Termehek-mehek, atau pun Bioskop TRANS TV yang menjadikan TRANS TV memiliki ciri khas tersendiri serta membedakannya dari stasiun-stasiun 34elevise lainnya.
3. Visi & Misi
Visi : Menjadi televisi terbaik di Indonesia maupun ASEAN, memberikan hasil usaha yang positif bagi stakeholders.
35
Memberikan kontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan serta kecerdasan masyarakat.
Misi : Wadah gagasan dan aspirasi masyarakat untuk mencerdaskan serta mensejahterakan bangsa, memperkuat persatuan dan menumbuhkan nilai-nilai demokrasi.
4. Slogan TRANS TV
Slogan TRANS TV “Milik Kita Bersama” yang menyesuaikan
dengan penonton yang menjadi sasaran. Karena target pasarnya merupakan kelas ekonomi menengah ke atas. Arti dari slogan “Milik Kita
Bersama” yaitu produknya milik bersama dari para penontonnya.
5. LogoTRANS TV
Gambar 2.2
Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Trans_TV Ket : Logo pertama Trans TV saat siaran
percobaan dan mulai mengudara secara resmi
(1 Agustus 1998–15 Desember 2005)
Gambar 2.3
Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Trans_TV Ket : Logo kedua Trans TV
Gambar 2.4
Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Trans_TV Ket : Logo Trans TV versi abu-abu, sebagai logo
on-air dan jeda komersial
(15 Desember 2001 - 15 Desember 2013)
Gambar 2.5
Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Trans_TV
Ket : Ini adalah logo Trans TV yang tertera pada Mikrofon Reporter berita Trans TV sejak tahun 2005.
Gambar 2.6
Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Trans_TV Ket : Ini adalah revisi dari Logo Trans TV. Logo
ketiga Trans TV sebagai logo perusahaan
(15 Desember 2005 - 15 Desember 2013)
Gambar 2.7
Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Trans_TV Ket : Logo Trans TV yang digunakan sejak 15
Desember 2013.Logo keempat Trans TV
(15 Desember 2013-sekarang)
Gambar 2.8
Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Trans_TV Ket : Logo Trans TV versi abu-abu yang
digunakan sebagai logo jeda komersial
37
TRANSMEDIA, sebagai media terdepan di Indonesia yang selalu konsisten menghadirkan karya penuh inovasi dan menjadi trendsetter untuk Indonesia lebih baik telah memiliki identitas baru. Minggu, 15 Desember 2013 TRANSMEDIA me-launching logo baru bersamaan dengan ulang tahun TRANSMEDIA yang ke-12. Logo dengan simbol 'Diamond A' ditengah kata TRANS TV merefleksikan kekuatan dan semangat baru yang memberikan inspirasi bagi semua orang didalamnya untuk menghasilkan karya yang gemilang, diversifikasi konten atau keunikan tersendiri serta kepemimpinan yang kuat. Masing-masing warna dalam logo ini memiliki makna dan filosofi. Warna kuning sebagai cerminan warna keemasan pasir pantai yang berbinar dan hasil alam nusantara sekaligus melambangkan optimisme masyarakat Indonesia.
semangat dan perjuangan untuk mencapai keunggulan yang tiada banding mulai dari sekarang hingga masa mendatang.
6. Manajemen TRANS TV Jajaran Direksi TRANS TV : - DEWAN KOMISARIS –
Komisaris Utama : Chairul Tanjung
Komisaris : Chairal Tanjung
Ishadi S.K - DEWAN DIREKSI -
Direktur Utama : Atiek Nur Wahyuni Direktur Sales & Marketing : Atiek Nur Wahyuni Direktur FRM & Corporate Services : Warnedy
Kepala Divisi Corporate Services : Latif Harnoko Kepala Divisi News : Gatot Triyanto Kepala Divisi Finance : Hannibal K. Pertama Kepala Divisi Facilities Services : Latif Harnoko Kepala Divisi Sales & Marketing : Arnie Yuliatiningsih Kepala Divisi Promotion : Tedja Andarwan Kepala Divisi Marketing Public Relations : A. Hadiansyah Lubis Kepala Divisi Film, Drama & Sport : Emilka
Kepala Divisi Production : Emil Syarif Gina Mayangsari
7. Coverage Area
39
sistem penyiaran di Indonesia masih menggunakan sistem analog, maka output yang bersifat digital akan diubah menjadi analog. Walaupun demikian, pemirsa TRANS TV akan menikmati tayangan audio visual yang lebih jernih dan tajam. Kelak jika sistem penyiaran di Indonesia sudah beralih ke sistem digital, TRANS TV hanya perlu memodifikasi pemancar-pemancarnya saja. Selain output yang lebih baik, teknologi digital juga menjadikan proses kerja dapat berjalan lebih efisien dan efektif. Peran kaset (video tape) nyaris hilang, karena semua materi produksi mengalir dari satu server keserver komputer lainnya melalui jaringan kabel optik yang terpasang di seluruh gedung. Seluruh studio juga terintegrasi satu sama lain sehingga memungkinkan siaran yang simultan.
Tabel 2.2 : Data Teknis & Jangkauan Stasiun Transmisi TRANS TV Kota Area Jangkauan Frekuensi
43
(Sumber : Dokumen HRD TRANS TV - Mas Anton, pada 11 Maret 2016, 11:05)
8. Bisnis
a. Target Audience
audience dengan pengeluaran Rp 1.500.001,- s/d Rp 2.000.000,- per bulannya, sedangkan kelompok C memiliki pengeluaran sesesar Rp 700.001,- s/d Rp 1.500.001,- per bulan.
b. Program Content
Pada dasarnya program TRANS TV menganut konsep general entertainment sehingga pemirsanya bisa menikmati berbagai tayangan hiburan drama maupun non drama serta tayangan berita.
Tahun I : 60% program asing, 40% program lokal.
(50% dari komposisi program lokal merupakan produksi TRANS TV)
Tahun II : 45% program asing, 55% program lokal. Tahun III : 30% program asing, 70% program lokal. Tahun IV : lebih dari 75% merupakan program lokal.
Kemudian di tahun VI, yaitu 2007, sampai dengan saat ini TRANS TV telah menayangkan 85% program produksi sendiri (inhouse production) dan 15% program beli (lokal maupun asing). c. Distributor Program
Asing : Sony Pictures, Warner Brothers, Universal, FOX, Dreamworks, dan lain-lain.
45 d. Investasi
TRANS TV dibangun dengan modal investasi sebesar Rp 600 milyar. Dana sebesar itu berasal dari CT CORP sejumlah Rp 300 milyar dan Rp 300 milyar sisanya berupa dana pinjaman komersial dari Bank Mandiri.
9. Sumber Daya Manusia
Teknologi secanggih apa pun tidak akan ada artinya tanpa dukungan sumber daya manusia yang memadai dan berkualitas. Oleh karena itu, TRANS TV aktif menjalankan roadshow ke kampus-kampus terkemuka di berbagai kota di Indonesia guna merekrut bakat-bakat terbaik. Sejak awal berdiri, pihak manajemen TRANS TV memang berencana merekrut sebagian besar karyawannya dari tenaga-tenaga yang baru lulus. Alasannya karena pihak manajemen yakin bahwa tenaga-tenaga muda ini akan memudahkan perusahaan membangun budaya kerja yang baru yaitu budaya kerja yang dinamis, serta akan menjadi sumber kreatifitas yang penuh gairah. Setelah lulus seleksi awal, para kandidat akan mengikuti Broadcast Development Program atau biasa disebut BDP, yaitu pelatihan teori broadcast di kelas selama tiga bulan dan pelatihan secara praktik selama tiga bulan selanjutnya.
menyeluruh antar bagian. Pelatihan broadcast dalam skala yang begitu besar merupakan yang pertama kalinya dilakukan dalam sejarah pertelevisian Indonesia. TRANS TV juga merekrut tenaga-tenaga berpengalaman dari semua stasiun televisi swasta yang ada, namun jumlahnya tidak sebesar tenaga dengan latar belakang fresh graduated. Semua ini dilakukan guna mewujudkan visi TRANS TV
untuk menjadi televisi terbaik dengan menyajikan program-program berkualitas dan turut serta meningkatkan kesejahteraan serta kecerdasan masyarakat.
10.Fasilitas
47
jantung operasi penyiaran TRANS TV yang dibangun dengan teknologi digital penuh.
Melalui teknologi tersebut maka MCR mampu beroperasi nyaris tanpa pita (tapeless operation). Selain MCR, pada lantai ini juga berlokasi ruang kontrol Studio 1, ruang kontrol Studio 2, ruang edit, tape cassette library, ruang logistik, dan ruang wardrobe. Lantai tiga merupakan markas besar divisi News TRANS TV serta bertempatnya satu studio berteknologi Virtual Set yang menggunakan green screen untuk menunjang siaran pemberitaan, yaitu Studio 5. Lantai bernuansa biru ini dirancang agar dapat beroperasi selama 24 jam sehari tujuh hari sepekan, sehingga dilengkapi dengan kamar-kamar tidur maupun kamar mandi yang terpisah bagi pria dan wanita. Di atas lantai tiga, yakni lantai 3A, terdapat ruang perpustakaan bagi karyawan, ruang free-function yang biasa digunakan sebagai ruang pertemuan maupun seminar, kemudian ruang preview yang selain berfungsi sebagai bioskop mini juga biasa digunakan untuk ruang pertemuan.
tujuh dan delapan. Ruangan dengan rancangan unik dan melengkung terletak di lantai sembilan, lantai teratas gedung TRANS TV, didominasi oleh kaca agar menyajikan pemandangan yang lapang bagi penghuni ruangan. Para penghuninya yaitu Komisaris, Direktur Keuangan & SDM TRANS7, Tim Insert, Sekretariat, dan Talent Manajemen. Saat ini karyawan TRANS TV dan TRANS7 dari departemen Sales/Marketing, Traffic, serta divisi Programming berkantor di lantai 20 Menara Bank Mega, sebagai bagian kelompok bisnis CT CORP yang dimiliki oleh Bapak Chairul Tanjung.
11.Filantropi dan Corporate Social Responsibility (CSR)
49
membangun Rumah Anak Madani (RAM) sebagai wisma bagi anak-anak korban gempa dan tsunami yang terletak di Jalan Raya Veteran, Kebun Helvitia, Pasar 7, PTPN II – Medan, Sumatera Utara.
Pada 5 Februari 2005 Wakil Presiden RI, Bapak Jusuf Kalla melakukan peletakan batu pertama sebagai tanda dimulainya pembangunan RAM, yang kemudian diresmikan pada bulan Desember 2005 dan telah menampung lebih dari 300 anak. Pembangunan RAM tersebut merupakan hasil sumbangan pemirsa TRANS TV melalui program “Dompet Amal TRANS TV”. Selain itu, total dana sebesar Rp 5 miliar tersebut juga berasal dari sumbangan beberapa donatur, baik berupa uang maupun bahan bangunan. Selama pembangunan RAM, TRANS TV menyalurkan lebih dari 200 ton bantuan pemirsa berupa bahan makanan dan pakaian layak pakai ke Aceh. Ketika terjadi gempa di daerah Yogyakarta dan Jawa Tengah, TRANS TV menunjukkan tanggung jawab sosialnya dengan mendirikan lima buah posko sebagai sarana penyaluran bantuan bagi para korban.
Harapan 1, dan SDN 1 Baturan. Pada Februari 2007 program sosial lain yang telah dikembangkan ialah “TRANS Corp Peduli Banjir” sehubungan dengan bencana banjir yang sering terjadi saat itu. Bantuan dari para donatur dan juga pemirsa TRANS TV mulai berdatangan sejak awal terjadinya musibah tersebut, pendistribusian bantuan pun dilakukan ke berbagai wilayah di Jabodetabek.
51
yaitu penyemprotan anti nyamuk, virus dan wabah di daerah Palmerah, Jakarta Barat.
Pada Maret 2009 Indonesia kembali dilanda duka, bencana banjir dan longsor menimpa Situ Gintung, kemudian gempa berkekuatan 7,6 SR menimpa Padang Sumatera Barat pada September 2009. Sehubungan dengan itu, TRANS TV bekerja sama dengan PMI menyalurkan bantuan kepada para korban bencana di Situ Gintung dan Padang. Tak hanya itu, TRANS TV juga menyalurkan sumbangan uang tunai total Rp 20 juta untuk membantu pemulihan pasca gempa di Tasikmalaya, tepatnya Rp 10 juta disalurkan kepada Panti Asuhan Yayasan Taman Harapan, kemudian Rp 10 juta disalurkan ke Pesantren Riyadlul Ulum Wadda’wah, Tasikmalaya. Periode tahun 2010-2011 TRANS TV merenovasi delapan SD Negeri di Sumatera Barat yang rusak karena gempa; empat SD berlokasi di Padang, sedangkan empat lainnya terletak di Kabupaten Padang Pariaman. Selain itu, TRANS TV juga melaksanakan pembangunan sumur dalam yang bertujuan mencari sumber air bersih yang dapat membantu para korban letusan Gunung Merapi.
Pengurus Pusat PMI di Jakarta yang diterima oleh Bapak M. Jusuf Kalla selaku Ketua Umum. Program kepedulian TRANS TV tidak hanya terbatas pada bantuan musibah dan bencana alam, tetapi juga meliputi program reguler. Secara rutin setiap bulan puasa diadakan acara “Buka Puasa bersama Anak Yatim Piatu”, di mana beberapa Panti Asuhan akan diundang ke TRANS TV secara bergantian setiap tahunnya. Dana hajatan tersebut berasal dari sumbangan zakat para karyawan TRANS TV yang dikumpulkan selama bulan Ramadhan. Selain itu pada tahun yang sama, Dompet Amal TRANS CORP telah memberikan donasi bagi masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya untuk korban letusan Gunung Merapi berupa pembuatan sumur dalam di 5 (lima) titik desa.
53
Ishadi S.K Pembangunan sarana pendidikan yang menelan biaya ± Rp. 3.000.000.000 (tiga milyar rupiah) ini diharapkan dapat membantu kegiatan belajar menghar yang lebih optimal bagi masyarakat Magelang dan sekitarnya. Program pembangunan ini telah selesai dalam kurun waktu 6 (enam) bulan.