DAMPAK
KEGXATAN BUDIDAYA XKAN DAUM
KERCINlBA
JAMNG
APUNG
TEWABAP
TPNGKAT
KESUBUMM
PERAIRAN
SXTU
TEGAL
ABf DIN
(Studi b s u s di KemmaMn B o r n
Mangun
Kakpsrten Flekasi ProplnsiIawa
&rat)QLEH
M. APUK ISMANE
ABSTRACT
M,
APUK ISMANE, Fishery aquawtiure acOivity effd on Mating cage tofertilkd
lev& in Situ Tegai Abidin (study
case
in Kecamatan Bojmg MangunKaBupatm
BeW,
West
Jaw).As
theguidance
ofM.
Sri
Saeni,
Joko Putwanto, and Lukman.The aims
of
this research are to i d e m water q u a i i concerning to &micatphysicaland
biologicalaspects,
to retrieve the Medof
fisheriess~juaarltura
in Situ Tqal Abidin, This research has beenM
for 6 monthsJnw
April to September 2002 in Stu Tagd Abidin,and
samlJIing analysisin
msearch
cantre
LIP1 lirnn-y Cibifiong. Sampfing loafion is 6 x 4 m i n g to purposive #ampiing syskem,which
is divided into 3 stations,there
are inlet as the first statton, the second station isnear k e m b a ,
and the third stations isoutM.
Thswater
sarnpb is &ken from o meter in vertical, secchi disk depth,and
bottom meter. Obsenratorypammetw
aredepth,
water temperature, pH, seahi disk, dissolved oxygen, biochemical oxygendemand
(BUD5), nit&, nitrat, ortufasfat and fhytoplankton biomass (indeks keanekaragaman , indeks H i a n and indsks dominansi), Statistic analysis is using doubt8bear
rqr&&bn and Friedman test trypotsis.The
mearch
resuft as the measurement ofwater quality
are dissolved oxygen is about 2 3 0-
7,6Umgn,
biochemical oxygen demand (BOD5) is abut1465
-
207,?? mgh, is about O,M3-
0,227
m@, nitPElt O,IS-
1,9059 mg~l, orthofosfat isabout
0,049-
0,232
mgff,chkrofif
19,389-
j35,38 m@, pH 6,94-
8,80, impraturn 2?,7-
29,Y
"C,
semi disk27
-
29,s cm. From the vdua indeks keanekaragaman (H') 1,0075-
2,44144, indeks keadilan (E) is abut 0,0026-
0,8283, value indeks dominand (D) is a b u t 0,1074-
0,97QQ,
and fhytaphnktcn is a b u t Baw'Ihriophywae, Cyanaphycaae andEuglanaphyceam,
Fromthe
regreatian analysrs organic material arid also
some
of the fertilized parametersof
Situ Tagal Abidin strowed that organic material had reEd functional connection with dissolved oxygen, biochemhi oxygen demand(BOD6),
nit&,M. APUK tSMANE. Dampait Kegiatan Budiiaya fkan
dalarn
Kerzjirnba Jaring Apung Temadap TingkatKesubumn
Perairan Siu Tegai Abidin (Studi Kaws di Wrnatan Bajong Mangun Kabupatm Bekasi Propinsi Jawa mat). DibimbingoIeh
M.
Sri
Saani, dako Puwantodan
Luknaan.Tujuan
dari
peneliiian ini adalah urttuk rnengatahuiitualitas
peralran di tinjaudad
a k t fisika-kimiadan
hiobgi dan rnengetahui darnpaitdad
budiiaya ikan dalarn kmmbabring
apung terhadap tingkat kesuburan perairan Situ Tegal Abidin. Pedifian inifekh
dilakukan s&ma 6 bufandaFi bufan
April sampai SeptemberZUQ2
diperairan
situ Tegai Abidin, dan analisis sampi di pus& penaf&isn LtPl Limnobgi Cibinong. fenentuanfokasi
sampling berciasarkancam
purposive mrnptiing, yang dibagi 3 stasiun, yaitu stasiun f air rnasuk (in@), stasiun 2dekat
karamk dan stasiun 3 airkeluar
(outlet). Cantah air yang &ambit seam vertikal dad o metar, kedafaman sechidisk, dasarmeter.
Parameteryang
diamati adahh;
suhu
air, pH, kecemhan,aksigen
tedaruf, BOD5, nitrit, nitrat, Ortofusfat, dan Mmassa frtopfankton (kelrnpa hamsel,
indeics keadihn, indeks keanekaragaman dan indeks dominansi), Uji statistik rnenggunakan regmsi linear berganda dan uji tripotesisFriedman.
Hasif pnslitian dari pngukuran kuafias perairan adalatr
aksigen
terlanrt
berkhar
2,30
-
7,60
rngll, BUD5 krkisar 14,65-
207,17 mgA, Nitrit barkisar 0,043-
0,227 mgA, Nitrat U,i$-1,9059 mgf, oddasfat berkisar 0,019-
0,232 mgl, klaroftf 19,389 -1 3539mgA.
pH 6,94-
8,80, suhu27,70
-
29,7
'C,
kecerahan 27-
29,5 m. Unfuk nilaiindeks
keanekaragarnan (W) 1,0075-
2,4144, indeks keadilan(€1
berkisar antara 0,0026-
0,8283, nilai indeks duminansi(0)
Iscsrkisar 0,1074 -Q,9"7QQ, danjenis
jefiis ftaplankton yangditernukan
adalah
Bad/ariophymae, Cyanophymae
dan EugIenaphycdaa Darianalisis
regr~siSaya menyatakan
m a n
whrar-bnarnya beihwa segaia pemyataan dabmteas saya yang be
judul
:
"
Darn* K q W n Budideya Hran daiem @ m m k Jaring Apung TertradapTingkat Kmburan Perairan Situ Tegai Abidin * (Studi
krtsus
6 K=matanf3aiong
Mangun
Kabupaten&ka&
Pmpinsi JewsBarat).
Marupakan
gagasan
atau
hadi penaiitian tesis saya ~ n d i r i , derrganpmbimbingan Komisi
Pebimbing,
kmali
yang dsngan jelas ditunjukkannrjukanya. Tesis ini
belurn
p m a h diijukan untuk rnmperokh gelar padaprogram sejenis di perguman tinggi fain.
Smua
datadan
informasiyang
diiunakan
telah dinyatakan sacarajelas
dandapaf dipriirsa keharanya.
Nama: M.
Arsuk fsmaneDAWPAK
ICEGUTAN
BUDTDAYA
IKAN
DAMM KEMMBA
JAMPIG APUNG TERHADAP TIPIGBUT KESUBURAN
PEW1
RAM
STT"CJ
TEGAL ABZDf lY
(Studi -us dl Keamatan B a r n Mangun &bumWst Propi&
bwa
Barat)QLEH
:
DAMPAK
KEGIATAN BUDIDAYA
EKAN
DALAM
KERAM8A JARXNG AWMG ERHADAP
TINGWT
KESUWRAN
EMRAN
SITU E G A L
ABIDIN
(Sttmcli
hsus
di KecamatanBajung
Mangun Kabupatm Bekasi Propinsi Jawa Barat).Nama
Mahasiswa
;M. AWK
ISMANE
Program Studi
:
Pengebiaan Sumberdaya
AIam
dan Lingkungan
Prof.
Dr.
Ir,
M.
Sri
Wni.
M$,
MengeB
hui,
2.
Ketua Program Studi
Ilmu Pengelolaan
3.
Direktur
Program
Pascasarjana
Sumberdaya
AIam
dan
Linqkungan
,,Penuii dilahirkan hnggd 19 Juli 49n sebagai
anak
partam daripasangan Jumsari
dan
Ismiatun.
Pendidikan mjma ditempuh di Program siudiManajmsn Surnbrdaya Perairan (MSP), Fakubs Periltanan dan ljmu K&utan
Unkrersbs Rhu
(UNRI),
lulus pada tahun 2000,Pada
bulan
Februan' 2004, psnufisdiierlrna
di Program Studi IlmuPengddaan
SumbFcfaya Afam danLingkungan (PSL) pada Ptagram
Pmsajana
lnstifut Pertanian Bagar (lP8)dan menarnatkanya pada
buhn
Desembr 2002. Beasiswa pendidikanpascasarjana diperuleh
dari
Pernerintsh Daerah PrapinsiRiau.
Selama rnengikuti
program
S2,
penulis menjadi anggata Himpunan FunrmPascasajana asal
Riau(FOMPASRI),
dan
a W di Himpunan MahasiswaPuji dan syukur pnulis panJatkan
kapada
Allah SWTatas
segaiakarunialrlya, sshingga t a s hasl peneiitian ini krhasii diwlesaikan, Judul utama
pentsfitiin
adalsh
'Dampak Kegiatan Budidam l k n dalam KerambaJaring
Apung brhadap
"Tmgkat
Kesuburan Perairan Siu Tegaf AMin" (Sturfi hsus diKecamatsn Bojang Mangun Kakupaten & h i Propinsi Jawa Barat).
Penulis
mmpaikan terima kasih kepada Prof. Dr. Ir. Mochamad SriSaeni, MS. Dr.
Ir.
Joko Purwanto DEA dan Ir, Luivnan MSi. d a k u dosenpsmbirnbing, Prof.
Dr.
ir.M.
Sri Saeni, MS. wlaku Kefua Prugram Studi lfmu-Pengeldolaan
Sumbrdaya
Ahm dan Ling kungan. Disamping itu, peng hargaan pnufis sampaikan kepada Pusat Penelifian timnologi-
LlPI Cibinong yang telahrnernbantu sefarna barfangsungnya penetiian. Ungkapan teflrna k d h juga
disampikan kepadsl orang
tuaku:
Papa, Mamaku, adik-
adikku, Nenekku dan kduargakuatas
pengorknannya materi dan da'anya, semuateman
-
fernanPSL 2QQQ genap
aias
bantuanrnorilnya,
sertasemua
gihak yang i&h mmbantu panurisan teas ini. Semoga h d i bstiknya msndapatkan imbabn dariAllah
S W .1. Parameter fisibirimia dan biobgi prig diamati
serta
...
Alatdan
met* yang digunakan (APW, 1989)3, Miiai BOD5 di Situ Tegaf Abidin setamrn peneiitian
...
4. Nilai pH air di Situ Tegal A M i n
selama penelitian
...,..,...,..
, ,**,,,..,...,...
5.
Nibi
suhu air di S2u =gat Abidinsefarna
penailtian
...
,,...
6. Nilai &&Wa
kecemhan
air di Situ Tegal Abidinselarna penditian
...
7.
Miki
konsentrasi nittit(NO,')
di Sifu Tegal Abidinselama
penefitian...
8. Nilai konsentmsi
nitrat
(NU;)
di SEtu Tegal Abidinsekjirna penelitian
...
,.
..
...
9. Nilai kon~f3nfra~i urfafosfaf
(PO*)
di Situ Tegal Abidinselama pneliian
...
40. Nihi tcandungan kloFafil di Situ Tegal Abidin
sefama penelitian
...
I I . Nihi indeks kmwkaragarnan jenis (H'), keadilan
(€1,
dan
cfominansi(0)
di Situ Tegal Abidin...
DAFTAR GAMBAR
1
.
Kerangh pemikimn dmpak kegiatan budidaya ikafiOalam jaring apung
terfiadap
kuafitas perairan...
5. Grafik suhu a a m a pnelitian
...
8
.
Grafik konsenhsinitrat
(NU;)
selama penslitian...
...
.
9 Grafik kunsefitrasi ortofusfat (PO4) selarna pnditian
3 1
.
Lokasi sampling Situ Tegaf Abidin Kernmafan 8ojong Msngun Kabupaten 8ekasi...
...
.
DAFTAR LAMPIRAN
1. Uji normalitas Mwofil, nitrit, n W dan
ortubsfat
...
562. Uji Friedman tes kforofrl, nit&, nilat, artofosfat
...
terhadap stasiun 57
3. Uji
Friedman
tes klorafil,nitfit,
nitrat, ortofasfat
hrdasarkangengaruh Kedabman
...
584. Uji Ftiedman tes Irfomfil, nitrit, nitrat, aftafusfat berdwarkan
...
interval
waktu selama penalitian 625, Analisis regresi stasiun 1-3; klorufil versus nit&;
nitrat; artofasfat
...
68 6, jenis-jenis fitaphnktofl yang diperoleh di Situ Tagal AbidinSitu yang dalam batasan ekologi dldefinisikan sebagfai air tergenang,
mentpakan cekungan rnenyerupai danau yang tetbentuk karma p r i m alam
atau buatan manusia, yang menampung dan menyirnpan
air
hujan,air tanah
ataumata air. Situ rnerupakan salah
satu
sumberdaya air yang rnernpunyai iungsi danmanfaat sangat penting bagi
kehiclupan
dan lingkunganya, sefiinggakeberadaan
situ-situ dalam suatu wifayah
sangat
potensial untuk menciptakan kaseimbanganbldrologis dan keanekamgaman
hoyati
serta
putensiat rneningkatkan kesejahteraan kehidupan rnasyarakat (Aboejwno, 1999). Adapun fungsi situtersebut adalafr
(I) tempat pryimpanan air untuk keperluan ifigasi dan airbaku
dornestik, (2) pengandali banjir, (3) pengirnbuh air tanah, (4) perikanan dan (5)
re
kreasi.Sebagai
sahh
satu sumkrdaya alam,pernanfaatan
sltuolah
berbagaisektar untuk bebgai keprfuan perlu dikembangkan secara optimal agar dapat rnernberikan nilai manfad
bagi
peningkatan kesejahteraanmasyarakat,
khususnya
masyarakat di @ k i t sTtu, Salah satu pemanfaatan perairan situ adalahdengan
msnjadikan kawasan situuntuk
pengusatraanbudidaya
prikanan. Pengumhaan budMaya perikanan rneblui permanfaatan sistem @ring
terapung) di perairan situ
akan
rnernbrikan
k-mpatan usaha dankerja
srarta dapat manlngicatkan kesejahteraan masyarakat sakitar situ meiaiui gmdukperikanan
yang
dihaadkannya.
Budidaya ikan dafarn jan'ng apung pada urnurnnya mensrapkan
pola
pakan,
tidak d u w h
pakan yangdihrikan
akan termanfaatiran akh ikanpdiharaan,
dm
alvan
memasuiri wilayahbadan
perairan, Sisa palmtersebut,
dan
diimbah dmgan sisa metabolisms (feses dan urine) dad i h n yangdibudidaya
kan akan
meny-bhn timbulnya
brbagai madah Pngkungan diperairan ternpat
m~mbudirjayakan
ikan
tersebut.Salah
satuhal
yang p r i umendapatkan perhatian sehubungan dengan hal tersebut adalah mmingkatnya
tmta yang akan m m proses eutrofikasi (Shang datam Laonan et ai 1983;
Bwericlge, 1984; Ryding dan Rast, 1989).
SEtu Tegal Abidin adalah
salah
satu situ yang difindungi di kewmatan flojang Mangun Kabupaten Bekasi Propinsi Jawa Barat. Perairan situ TegalAbidin terbentuk secara alarni atau buatan yang teftrenfuk secara afarni dengan
luas
k 10 hsktar. Sumber airberasal dari
mataair,
dan tidak rneneFima aliranair
dad sungai lain,
kecuali
jikaada
hujan tunrn. Kondisi air re#&# stabil, fidakmeluap
pada musim hujan dan pada saat kentarnu tidsk kekeringan. Saat ini situTegal Abidin dimanf-an aleh M a n i ikan
dsngan
is~lah
sistem kerambajafing
apung (KJA) A 10 ptak dengan ukuran 8 rn x 8 m x 2
rn,
dan ikan yangdibudidayakan adalah
ikan Mas (Cyptinus cap&] dan Mujair ( Q ~ h r v m i smoswrnbicus).
Sedangkan jenis i h nyang
tertangkap di psrairan SituTcmgal
Abidin adalah
Beunteur
(Puntius binofatus), sep* siam ,=pat
r a w ( Tn'chogasteftricfruptews), kle {Chrias
batpachus),
mmujair {Omchmmis nrossambicus), sapu-
sapu
(Hypusams pstdalis)),ikan
wribu (Labjstesreticulatus)
dan udang,Sebagai suatu usaha atau kegiatan, usaha hdidaya
ikan
datam jaringbrapung sedikit
ban
yak tentunya akan memberikan dampak ferhadapkuaiitas
perairan situ, khususnya yang berkenaan
dengan
tingkat kesuburanparairan
sStuTegal Abidin. Disamping itu kebrachan usaha budidaya ikan
jaring
teragung di S&u T-al AWdin tersebut juga dikhawatihnakan
berdampak pula pada(b/oomitg),
sehingga akan rnmberikandampak
timbulnya algatertentu.
Namundi sisi kin usaha
budidaya
ikan ahm jadng tempungjuga
memiliki peran pntingdalarn
memberikan
kontribusi bagi psningkatantaraf
ekonorni dan kwejaMeraanmasyarakat, Wlususnya
masyarakat
wkitar situ.BerdasaMn
ha1
tersebut,
maka hat pentingyang
pedu dip~tFtrsltikan dandikaji adalah m g a i
sejauh
mana ketwmcdaan budidaya ikan dahm Bringterapung yang
ada
di situ teiah mempengaruH kuafitas clan Gngkat kesuburan perairan.TuJuan PenelMan
Tujuan dalam peneliian ini
adafah:
1) Mengetahui
kualitas
air psraitan SituTegal
Abidin ditinjaudon
sifat fisika- kimia dan biolugiperairan.
2) Mengetahui dampak
kegiatan
budidayaikan datarn jaring
terapung terhadagtingkat
kasuburan parairan Situ Tegal Abiciin.Manfaat PenalMan
Peneliiian ini diharagkan dapat rnemberikan suatu
pengaruh
daddarnpak
kegiatan keramba
@ring
apung
(KJA)terhadap kualitas
perairan dan tingM kesubuan situ Tegal Abidin temasuk di dalamnyakendala-kendala
dan stfategi pngemkngannya. Sehnjutnya halternbut
diharapkan dapat menjadi bahanmasukan
&u
pertimbangan h g i pngambil kabijakan sebagai dasar bagikepntingan perencanaan
dm
pmanfaatan perairan situ Tegal Abidin.Perurnusan
Masafah dan Keranglra PemikiranModel
hubungan
darn
pa k fairtar fingkungan terhadag kesuburan perairan situ Twal Abidin dan respon kmunltas Roplankton di fob4 jaringapung
dapatdilihat
pada
Gambar 1.Pakan
yang
ticjak termanfaatkan dan sisa metabofisme dad ikan budidayaaitan
ttsrakumulasi di dabmair
maupun brsuspnsi akan merubah sifatfisik
dankimia
perairan.
BerubahnyaMat
f ~ i k cfan kimia wrairan akan menyehbkan kondisiperairan
berubah d m memtmikan dampak terhadap Situ Tagal Abidin.K m n
ini ahn
rnenyehbkan krukhnya kesubumn perairan dan penghuniperairan
akan
berubah,Temkumubsinya sisa pakan dan sisa mehbolsme akan rneningkahn
akumulasi
baharr
arganik s-ra proparsianaf. Setelah rn&luiproses
dekmposisi batran
arganik
iniakan
berubat! rnenjadi hara anorgatlik.Peningkatan
ham anarganik sampai tingkattertentu
akan mmpunyai pengonrhyang positif terhadap
pmduktivitas
perairan. Peningkatan tersebut akan rneningkatkan p d u k t i v b s primer, dan pada saatnyaakan
diikuti denganpeningkatan produktivitas biata. J i b peningkatan bhan organik mdampui daya
dukung
perairan, sehingga kandungan aksigen dalamperairan
tidak mancukupi untuk proses dfakampasisi batran ofganik tersebutakh
baMeFi anaerubik. Hasil dekompusisi aleh baktefi anaerobik adalah senyawa-senyawa anorganik dalamb n t u k
teredu ksi, seperti arganisme-organisme yang hidup di perairan,cantohnya ikan
-
ikan dan fitopfanktun.Meningkatnya
haw
akan merubah palapertumbuhan
fitaplankton diperairan,
sehinggadapat
tWadi adanya dominansi oleh spesies-spesbstertentu,
dan
meningkatnya biomass yang sangat tinggi ini akan mernbawapengaruh
KAA
.:Kuatitas air atarniKualitas
air alami
(KAA)..
Earnbar 1, Kerangka
pernikiran
darnpak Irqiatan budidayaikan
da\amjaring
apung terharfap kualitas perairan4
(fisika, irimia, biaiagi)
lndikasi Terjadinya Perubahan kualitas perairan
Keramba daring Apung ( M A )
i.
Sisa pakan (+ N,P)
lhhnlsii dan Manhat S i i
Na-putra
(2000),
rnendefenisikan Situ adalah daerah pnarnpunganair yang
terhntuk
sscara alamiah (nmrai) ataupun W a n rnanusia ( a m @yang merupakan sumber air baku bagi berbagai kepntingan kehidupan
manusb.
Surnbr air yang ditampung di perairan pa& urnumnya brasaldad
air Rujan (rtrnofl, sungai atau saluran perntwangan dan mata air.Sedangkan menurut Alkodra, 9998 situ diinjau m r a akologis mmpunyai fungsi atau peran yang sangat pnting fenrtama daiam konservasi
sumberdaya air
untuk
kepentingan rnasyiarakat sekitarnya. Secaraumum
situ mempunyai banyak, fungsih i k
diiinjaudad
segi ekologis maupunekonorni,
antara lain: (l).sumber
air
bagi kehidupan;Banyak
situ-
situ di Bogor,Tangerang, 8ekasi (Botabek) dimanfaatkan sehgai $umber air akh rnanusie.
Pada umurnnya rnasyarakat disskiiar situ memanfaakanya
unfuk
keprluan air rninurn dan NICK. Setain ifu juga perairan situ dirnanfaatkan sebagai sumkr airuntuk irigasi maupun keperluan industri. (2) Pengafuran tata air dan pernasok air
fanah;
&lam
pengaturan tata air (fungsi hidrolagi), situmerupakan
ternpatpenampingan
air
baik yang berasal dari hujan rnaupun sumber airrnengalir.
(3) Pengsndati banjir; pada waMu musimhujan situ
-
situ dapat msnyimpan kelebihan air, baik yangberaw1
dari hujanmaupun
dad sungai. (4) Pengatur iklirnrnikro;
pru- favapotranspirasiyang
terjadi di suatu situdapat
menjagakhrnbaban
di dae~dh Witarnya. (5) Mencegah intrusiair lad; adanya
situ-
situyang
beds di kawasan panfai dapatm e w a h meningwnya infrusi
airhut
kedarat.
(6) Psngendaplurngur
dan pengikatzat
pencemar; adanya vegetasi yangkrbagai jenis flora dan fauna, (8) Budidaya prikanan; perairan sikr ciapat pula
digunakan untuk
miatan
budidayarnkanan
yang menrpakan salah satu ugayadalarn
rnengop&malkan
peran atau fungsi situ wbagai ~ l a hsat#
surnberdayaaim,
irhususnya di wilayah Jabotabak, situ-
siitu tehhbanyak
dimanfaatkmuntuk kqiatan perikanan dsngan
sistem
kerambra jaring
apung (KJA) danjenis
ikan yang umum diusahakan adabh ikan
Mas
danNib.
(9) Kegiatan pariwisatadan
rekreasi;
sebagaisalah
satu
sumbrdaya
alam perairan si€u mmiliki potensiuntuk d a m dimanfaatkan
sebagai
kawasan wisata atEtutempat
rekreasi,Pengkajian
p n g
seksama tentang W a spamanfaatan
suatu prairanuntuk
budidaya ikan, msrupakan ha1 fain yang perlu tetws dilakukan, Menurut lsmail et ad (1994)batas
pemanfaatan fuas permukaan prairan wadukdan
sejenlsnya
untuk
budidaya ikan berkisaf 1-
? O %dari
total
luas
permuban waduk, batasan ini p r l u penjelasan lebih fanjutferutama
berkaifan dsngan kondisikualitas
air dan jenis ikanyang
dibudidayakan.Hidmmorfometri
Perairan
HidromarXametri perairan mencakup infomasi mengenai kondisi perairan
s e p d i has, kedalaman,
jurnfah
inlet danauHet,
kecepatan anrs,deb&
air,
sertasumkr
air
dankeluarnya
air. Situ ataudanau
biasanya beraws lambatatau
khkan tidak mengalir. Hal ini msmpengaruhi lama tinggaf(retantion
time, Rt) airdi
badan
prairan (Effendi, 2000).Selanjutnya
disebutkan bahwatinggi
rendahnya nilai Rf ini beqmnganrh tertradap
proses
penyuburanperairan.
Kagiabn Jatfng Apung dan
dampaknya
TertxadapEkusMem
ParairanDirekturat Jenderal Perikanan ( 1 987) mendefenisikan KJA (kefamba jaring
apung)
rnerupakan tempat pmeliharaan ikanyang
terbuat daribahan
jaring
yang
dapat
rnemungkinkanketuar masuirnya
air dengan IsIuasa, sehinggaterjadi pertubran ke perairan sekiarnya. Serta mmudahkan pmbuangan
kemgka
atau bingkai, Nampung, jangkar, jan'ng, p m b r a t jan'ng, penutupicantung
jaring,
bangunan dan perahtan isinya, Seclangkan m m u d Afriantodan
Liviawaty, 1998
Sistm
budidaya ikan dalam KJA rnerupakan p~snprnbangan darimet*
budidaya
ikan di dafarn keramba yaitu, jsnis keramba di permukaanair.
Oalam
usaha budisJay8 ikan dakm KJA p r l u diparhatikan pertimbgan-pertimbangan ekdugi, biafogi dan ekonorni
agar
mernperofehhasil
yangmaksimum, Pertirnhngan ekologi
adalah
manyang
kut kuafiasair
yang
mewpakin fingkungan hidup bagi ikan. Pertimtrangan bidagi berhubungan
dengan pemilihan bnih yang baik dari
s M
genetik, fisiologi, wtringga memlikiprtumbutxan
yang
baik, Pertimbangan elranarni krtrubungan denganusaha
rnenskan biaya graduksi,
perhitungan
biaya inveshsi, psmRihan jenisusahtn,
dan perkiraan keuntungen usaha (Saputra, 1988).Teknologi
budidaya
ikandafam
keramba jafing apungtelah
iama
dikenalmasyarakat
I ndunesia. Menurut Ismait f 1 995), teknologi ini sudah diteragkanpara
ptani Indonesia sejak tatrun 3940, yang dilakukan di kberapa sungaibesar.
Panelitianyang
intensif terhadap teknofogi ini baru dilakukan paclatahun
1974 dan tatrun 1976 mulai dikembangbn di
perairan
waduk
afau
danau dengankanstruksi
yang brdixidsri
srnpat kamponen yaitu rangka =kit, pengapung,pnahan dan
Bring
apung. Petani di Jawa Barat, terutsma petani sekitar wadukJatiluhur rnarupakan pernula
ymg
rnengadopsi teknik dawf pmsliharaan ikandalam kerarnh
jaring agung,yaRu
sekifar
tahun 1976 (Ananim, 1991), kernudian tatrun 1998-an budidaya v r t i ini berkembang di perairan pantai dan hut,Sdn'ng dengan rneningkatnya jurnkh waduk &u danau b u & n di
Wonagiri masing-masing bejurniah 12QO,4O, dan 45 unit. Semervtara itu pads
bulan JuQ 1990 jumiahnya sudah mnc~pai 1800, 400, dan 250 unit, dengan
ukuran
7 mx
?rn
x
2 m (Karttiunihardja, 1990),Seianjutnya
dikernuhiretnM w a
wiiayah maksimurn
yang
diperkmankmuntuk
diunakan sebageri wiiayahbudidaya aialsm @ring apung tanpa mtsnimbulkan pngaruh negatif terhadap
penlntukan
yang
Iain addah 1 % dari selunrhluas
waduk.
Untuk w d u k Saguling luas wifayatr yangdipeflukan
adalah sekitar 56 ha, dan tersebar pada lokasi- lokasiyaw
biah diperuntukkanmi
kegiatan t m b u t .Dangan makin popularnys budidaya ikan dalam
jaring
apung, makaproduksi
ikan semakinmeningicat,
tetapi di lainpihak kegiatan
ini jugabrpengaru h terhadap
lingkungan
perairan,yang
dapat menirnbulkan konfli kdiantara pengguna-pngguna perairan
tersebut. Budidaya
ikan dahmjaring
apung di suatu prairan W a r dapat rnenyebabkan
berbagai prubahan
lingkungan, h i k kumpanen biatik,
maupun
kornpanen abiatik. Beveridge f l9W) mengmukakan hhwa adanya jan'ng apingdapat
rnsrnpsngaruhi perairanmdalui trga
h d ,
yaitu; pertratma jarlngapung
&pat
rnsmanfaatkan ruang. Hal ini akan rnenirnbulkan kampotesi dengan pengguna yang lainHal
yangkedua
adalah @ring apung
dam
rnenguhh daeratr aiirnn yang rnengaturtransport
oksigen, sedimen, plankton,
dan
lam
ikan. Yang k&ga adalsh jan'ng apungdapat mengubah niki estetika
daeratr
tersebut.Pencemaran ferhaddp air danau atau waduk juga terjadi srkibat terlalu
padahya jumhh jaring apung yang diusahakan.
Dmgan
tingkat penggunaan pakanyang
inbnsif, dipwkirakan ads bagian pakan yang ticlak dapat dimanfaatkandan
mengandap di dasar waduk. Adanya pergerakanair
dari
frawah ke
atas,
akibat peckdamsuku
air
=lama musim hujan,tdah
jumlah aksigen yang a& di
air
krkurang clan pada akhirnya menyebabkankematian ikan
(Krismortu,
1998).Pakan yang
tidak
termanfatiran dari k e g h nbudidaya
ikan jaringapung
menrpakan
satah&w
fiat yangbanyak
mendam
perhatian,
dalamhubungannya dengan pangaruh
yang
ditjmbuikannyaierhadap
fing kunganperairan.
Sakh
satu p g a r u h yang mungkin timbul adafah terpacunya eutrafikasi di ekosistemternbut
(Beveridge,
1984, 1987; Ryding dan Rast,1989). Seianjutnya
dinyatakan
oleh Rydingdan Rast
(1989) bahwa jurnfah hara yang msmpsrlraysi badan air tergantung pada kepacfatanpapula4
ikan yang terdapat di dalam jaring tersebut, Pengaruh lain yang mungkin fimbul adalahterakurnulasinya limbah
padat
yang
berassl dari jan'ng apung dibawah
jaring.Keadaan ini dapat rnenyebabkan kmclungan aksigen di sedimen menurun (Enell,
1982; Merican 1983
&/am
CastPPiemdan
Roam,?99U),
Kewmuanya dapat menguhh populasi floradan
fauna,baik
yang p l a g i k ,maupun
yang bentik, dansebagai irnplikasinya jaring-jaring makanan mengarah ke organisme yang lebih
tinggi
(Costa-Pierce
dan Roam, 1990).BeveMgs (1984) yang mangutig
dari
barbagai sumber rnmya&kan bahwa budidaya ikan di dahm jaringapung
berpengaruh seam tlyata terhadaplingkungan. Pemkiran
yang
teoadimulai
dan' berubahnya kunsentrasi ham, konsentmsioksigen
terlarut, konsentrasi metablit toksik,
serta tumbuh suburn yaorganismeorganisme penyehab penyakit. Keadaan ternbut
dam
mnyebabkan perairan
tersebut
tidak dapat dimanfaatkan untuk peruntukan airminum,
rekmsi,
dan peruntukn peFikanan itu sendiri,Penganih
lain yang jugahams
diwaspadai adaIah tarjadinyaurnpan
baliknegatif
yang
ciapat rnernbatasijumfah
unit
budidaya,
yangs-ra
langsung rnembatasigrodukd
ikan. Janis ikanjbpang,
salmon
dan trout di Empa clan Arnerika, tiiapia di Philipina (Phifips, et a/,1985; M d g e , 4 9871,
KuaIiEas Perairan
Kualitearr air
secam
luas damdiartikan
sebagaifakfar
fisik, kirnia danMiogi yang mampengaruhi kehidupan ikan dan organism peralran fainya baik
secara
kngsung rnaugun Mak fangsung,Menurut
Warduyo (l98l),bahwa
perairan yang ideal bagi keftidupn ikan
dan
organbrne air iainya &lam rangkamenyefesaikan daur hidupn ya s e a mendukung
kahidupan
organisme mabnanikan
yang
dipedukan pa& setiag stadia daur hidup,Kaauburan Pamiran
Tingkat icesubupan perairan adalah cfeskripsi kualitatif yang menyatakan
k o m t r a s i
ham
yang
terdapat dalam s u m badan air (Henderson-Sdkr danMarkband, 1986). Ada bebrapa m a m penggofongan tingkat
kesuburan
berdasafkan
seri
oligotrofik-sutrdik.Walaupun
penggolongan initidak
dapatbcanar, teiapi dapat dipakai ssbagai suatu pengelornpabn yang dap&
dipertanggungjawabiran.
Cannel&
Miller (1995) msnyatakan,bahwa
pengkaywn unsurRam
padadaerah
psdran merupakan suatu prosesyang
penting dalarn pencemaran airdan aspak
yang
sangat
nyata adalah eutrofikaeti. Eutrofiksi sebqai suatupengkayaan unsur ham pada air,
msnyebabkan
ransangan suatu susunanpewkhan simptom&k yang msningkatkan pduksi
ganggang
dan makmfit, mmburuknya aumberdaya psrlkaflan, menufunnya kuafitas air dan parubahansirnptomatik kinya yang tidak dik%hmddd, b h w a perairan dengan gmduktivitas
sangat
tinggi
manyebabkan pertumbuhan gutma air yang pesat, sephingga menimkikan perturunan M a r a m e n d a b air sampai nol dan rnenyebabkanUntuk mngelarnpakkan status
trafik
suEatu perairan kedalarn eutrofik,mesafraxik atau oiigotmfik bukan mrupakan w u a t u yang sedemana. Ada
b e h a w parameter yang biasa dipakai untuk mmbuat pengalampokan status
trofik
Wan
air,
diantaranya adatah itandungan Worofil, k-ratran air, laju pnumrmn oksigan di zone hipofimneiik, kandungan ham, dsngitas algae, danspesies indikfaor,
#tau
gabungan dari parameter-parameter tersebut(Beyeridge,
1984; Henderson-Sdfsrs dan Markland, 1986).
Menurut QECD (1982) dalam
Hasan
(19931,tingkat
kesuburan perairan dapat diirlasifikasikan menurut kedalaman perairan brdasarkan pada tingkatkecerahan perairan
yang
hipertrof dsngan k-Man 0,4-O,5rn;
perairan eutrofdengan kecemhan Q,8-7,0 m dan perairan rnesotraf dan
oligutruf
masing-masingdengafi
kecerahan antara P ,5-
8,1m
dan 5,4-28,3 rn.Fardiaz fq992) menyatakan bahwa kebtuhan
oksigen biokirnia
(BOD=
Biochmicai Oxygen Demand) menunju kkan jumlah oksigen terlarut yang dibwtuhkan &h organisme
untuk
rnenguraikan bahan organik &lam air. Jadi nilaiBUD
tidak msnunjukkan jumlahaksfgen
yangdibutuhkan untuk
msngoksidasi k h a n
-
bahan arganik buangan tersebut. Jika kunsurnsi okslgenfinggi yang ditunjukkan dengan semakin kecilnya sisa
oksigen tedarut,
makabefarti terdapat
kandungarr
bahan-
bahan organik yang mmbutuhkan banyakoksigen.
Bahan
-
k h a n buanganyang
memerlukatr aksigen tanrtarna terdifi darik h a n arganik, dan beberap
k h a n
anorganik. Penmrnar m a c a m ini bsrasaldari berbagai sumher s e p d katoran trfawsln maupun rnanusia, tumbuh
-
tumbuhan yang mati atau sarnpah organik,
batran
buangan daii industripengokhan pangan, pabrik kern, indu* psnyamakan kufit, industri
pernotongan w i n g , pembekuan u&ng
dan
ikan,dan mtragainya,
Konwntrasioleh
jurnlah air yang dimrnari. Okh karena itu pada musim kemarau koncfisipenniran d n g
sunit,
Iconsentmi
k h a n
-
hhm buangan teFseblrt mtsningw,sehingga
konsmtmsi
ohgen
teFferrut biasany8 menurun (Fardie 1993).Fiiopbnktun ddam prtumbutaannya membutuhkan
unsur
k r a makro (C,H,
0,
N,5,
P,Mg,
Ca,Nadan
Q)&n unsurharamikru(F8, Mn, Cu, Zn, Si, Mo,V dan Co) (Reynolds, 1990). Diantara unsur hara
ini
unsur ham N dan Pbiasanya sering menjadi
faktor
pemiratas
prtumbuhan fitpfanMon di prairanafami. Apabiia
kedua
kelwnpcdt ham ini bradsdalarn
jumlah yang bedebihan diperairan, maka
keduanya
b i i mmjsdiprrsntu
tajadinya parturnbuhanfituphnkton yang sangat fbfooming) (Henderson-&tier dan Markland,
1987).
Fosfat di perairan alarni berada dafam berbagai senyawaan temtama
Fe,
Al dan Ca, sedangkan kekuatanikatanyer
tergantung pada nibipH
air. Dalamperairan defigan pH
rendah
(asam),
anion fosftt berada dalam ikafancfengan Fe
dan AI. Sebaliknya perairan bsa, anion fosfat berada dafam krrtuk ikatan
dsngan
Ca atau Na (Stumn danRRargan,
1970 d mMu%, 1992).Di perairan
danau
icandungan fusfat anarganik sangat rendah karena tingginya kebutuilnn biafogi yangmsrata
paciaseluruh
volume air, asimiiasi okh fitopfanictondan
bakteri adalah pnyebab utama terhadap berkurangnyakandungan fosfat anorganik (Reid, 196f), Nitrogen merupakan
unsur
pentingdalarn perairan karena peranannya yang kuat
ddam
reaksi-
reaksi biologiperatran. Ssnyawa
-
senyawa nEtrogen dalam air terdapat dalam bentuk terlarutdan tefsuspensi. Jenis
-
jenis nrtxogen anarganik utama dalam airadabh
nits (NUi dan, ammonium fPII-14+), dalarn bebrapa keadaan terdapatdsiam
beniukion nitrit (N023. Sekagian b a r
dari
nitrogen totaf dafarn air dapat brikat sebagaiNitrat adalah
bentuk
nitrogen &ma di perairan ahmi, Sifatnya mudahlarut
dan9tabil. Nitrat
rnenrpakanham
utama bagi pectumbuhan fitophnktan.Mitrifikasi berlangsung pada kotrdisi aerob. Oksidasi
amonia
rnsnjadinitrit
ditakukan
aleh
b a b r iNitromonas
dan aksidasi nitrit menjadi nitrat dilakukanaleh
k k t a r i
NitroWer. Hasil nitrifikrasi akan dkiurninasi olsh nilat j i b perairan-rob (Saeni, 1892).
8entuk nitrogen hasil dekomposisi profein organisme yang telah mati
adalatr ammonia, Jika
ada
aksigen, ammania akan diubah mnjadi nitrit (NG-M)oleh bakteri nitrit
dan
sefanjutnya
diubahmenjadi
nkat (NaPI) olehbaMeri
nitrat(Ruttnsr,
1965).Nitrat msrupaitan
nitrogen anorganik
terpntinguntuk
perkrrntruhan fitoplanlrton. Kadar nilrat yang opbmal untuk psrtumbuhan Mopknirton berkisarantara 3,9 -15,5 mgA defigan konsentrasi dibawah 0,144 mgA
rnerupakan
faWr pmbatas bagi prturnbuhan organisms perairan (Prowse, 4962 daiam Basmi,1991).
Nitrat anorganik sangat mudah £e&rut dan melimpah pada perairan yang menerima masukan dad pengikisan khan pertanian, air tanah atau buangan
limbah. Tanpa masuitan tersebut konsentrasi maksirnai mungkin k m d a
aniara
10
-
1000 pglt (Reyflolds, 1990).Nitrat dapat digunakan
untuir
mensntukan kesuburan perairan. Psrairanyang memiliki kandungan n i t a setsesar Q
-
1 mgll tefmasuktipe
perairan oiigotrofik; 1-
5 mg/f termasuk perairan mestrdk dan kandungan nitrat sebesar 5-
50 mgA temasuk tip perairan sutrofik (Wetzel, 1975).Nit&
umurnnya
terdapatdalam
jumlatryang
kedl pada perairan yangbubh
b r a & daiarn jumlah yang tinggi karmaberhtrayra
bagiorganisme
akuatikdi
Nitrit
tersebut tidak dimrap oieh fituptankfan kmkrsM
taksik,
Nitrit dapat digroduksi b i k secata kimia
maupun
oieh bakteriyang
mereduksi nitrat atEtu mngoksiasi ammonium. Pada umurnnya NUfN di
perairan kmda dalam konsentrssi rendah
(~60
pg/i),tetapi
rnungkintemkurnulasi tinggi
secrara
lokalk&ka
oksigen rendah (4 mg0&)
(Reynolds,1950).
Ortabsfat adalah benfuk fusfor yang sangat pnting dalam
bahan
selalgae yang
ddahrnnya
brisi ion~0~~
yang diturunkan dari bentuit ortufasfat (H3P04). Protonamm
fosfat (H3PQ4)berdi~sosias
denganasam
fainya
msnjadiian
dafam farutan. Ortofusfat sangat ream dan mudah ternrapka
dalarn
permukaan zat yang tersuspensi sepefti tanah atau sedirnen. Kansekuensinya
ortofasfat jarang ditemukan dalam kntuk
larutan
(Henderson-Sellerdan
Markfand, 1987).
Hasil pnslitian yang
dikumpufkan
ole
hOECD
( j 982)menunju
kkan
adanya
ketericaitan yang berkorrafasi linisr antara konsentrasi nitraf dsngankamunitas fitoplankton, k1umfii-a dan produser primer. Sedangkan menurut
Oglesby (19771, ada karelssi yang tinggi anfara biomass dan praduittivitas
primer
fitopfanlrton dsngan muatan fusfor terlarutpada
saat tejadi pengadukandi kolorn air.
Di perairan sfarni, fosfat brada dalam brbagai persenyawam terufama dengan unsur Fe, At clan Ca. Kekuatan ikatannya bergantung
kepada
nilai
pHdalam air. Pada pH rendah, anion fosfat beribtan dengan Fe den Af, sebaliknya di perairan basa brkaitan dsngan Ca atau
Na
(Sturnm dan Morgan, 1970).Fusfat merupakan faktor psmbatas Mama perairan waduk Juanda (Lrahrnusluoto
Menurut S d b dan Maridand (1987),
konmntrasi
kritis nitrogen d mfosfor yang pobnsbl rnenygt3abh terjadinya
b!oming
fitopiankton, W hjibkandungan fosfar Q,Ol
@m3
dannitrogen
0,3 g/m3. Kunsentmd nitrogendm
fosfur khususnya di perairan tropik
awing
bdapatsangat
k d l (Wang-
M a n gtidak terddeksi). Keadaan ini mmberi gambam bahwa kedua unsur
ham
tersebut =ring rnenjadi p m batas yang mernpengaru hi
perturn
buhan fbphnirtan(Pama,
1980: Goldman dan Home, 1983: dan Payne, 9986).Ryding
dan Rast
(1989) menyattiiitan khwa konsenhsi abdut dad Ndan
P yang tersaok'il di suatu perairan tidak lebih rendah daritingkat
p b b spertumbuhan, maka nilai rasio dari N dan
P
dapat mmkrikan indikasiham
mana
yang
berperan sebagai faktor parnbatas di perairantersebut.
FbpIanktun
lstilah plankton prtama kali dikemukan
afeh
Victor Hansenpada
tatrun1887. fstilah ini digunakan untuk memberi nama jasad-jasad renik yang melayang
dalarn
air,
tidak gerak,atau
brgerak sedikit,dan
akan terhanyut bemama gsrakanair
seperti gebmkng, atus, dan gerakan-gsrakan air Iainya.(Galdrnan dan Home, 1983).
fitoplankton merupakan gotongan plankton tumbukn mdayang dalarn
air dan tidak mampu
menahan
ams.
Sesuai dangan sifattambut frtoplankton
hanya mampu hidup
dengan
baik pads perairan yang tenang =perti kofam,danau dan waduk. FitaphnMon lbersifat kosmopolitan krarti h h w a fitoplankton
rnampu
menyesuakan
dengan kmdisi psrairan manapun ataumampu
mnyesualkan dengan kondisi fingkungan perairan sabragai medianya (Davis,
1955).
Menunrt b n e y (49751, komunitas fitopfaikton meliputi k f a s Diatomae
Dhjln~phyceae~
Eugfanophyc~ae~ Haptophyceae,P m h o p h p a e
cfanX a n t o p h y w ~ .
FiiplanMon di peraim tergenang (lentik) mempunyai kecermdsrungan
didominasi &h jenis-jmis dari kelas Cyrimphyceab dan CAkmpApae (Shiel,
Waiter dan Wiilhm, 4982).
Di
perairan danau d m waduk, Mplanbn yang dominan W8kh Cy8nophym%%, Chiurophycem dadan Baci~~~riophyce~e (Sellersdan
MarkFand,
1987)Peartumbuhan fmpfanktan swam dinamika dapat dilihat dari parameter-
parameter lingkungan &n d a h hubungannya
dewan
karakteristi k fisiologisdan' organisms itu sandiri. FaMor-fakar yang rnampengaruhi
perturnbuhan
dansuksesi yang sefalu dibutuhkan antara lain (a)
cahaya;
(b)
rata-mta konwntrasipopufasi yang tersisa pada zone yang
dapat
sinaroteh
pergantian dari derajat pengendapan (sinkingrates);
(c) hara organik(hara
makro danfaarsx
mikro), dan(d).
Intern ksi darisenyawa
organik yang brguna untuk mikmrgenisms. Setiapspesies alga mempunyai kisaran tobmnsi terterrtu terhadap faktor-faktar tersebut diatas dan prtumbuhan yang agtirnal. Misalnya
ChIomfIa,
perubahan intensgascahaya akan
rnanrbah
jumlah pigmen fatasifitesis persel. Adaptasiferhadap
intensitas
sinar yang tinggi a b n rnsnurunkan kandungan klumfiI-a.Misalnya
Chfamiia phymnaides,
pada
intansibs 1 klux akanrnenaikkan
jumlah kloropi6-a?
0
kafi bila dibondingkertl dengart intensitas cahaya sinar 21 klux (Webf. 1983).Kondisi frtoglanktun pada
kulom air
dipengaruhialsh
laju penenggelaman yang berbeda dadW a p
divisi fioplanktun. Manurut Bisman clan N-i (19891, Cy~flophyceaa rnemilikilaju
penenggelamlsbih
rendah, yaau 0,15 mhari dibanding kandmgan
ChI~mphycem danBacrIan'ophycem
mem punyaikemarnpuan
mengapung' di pemukaan perairan. Apabita dilihat daribiarnasanya,
maka
kedahman dekat pemukaan rnsrnpunyai biomassa tertentu,kornposisi ffiopfanktan pad#
claerrsh deleat
permuban b e W a dengan daerah yang Jauh dari permukaan.Menunit
Reynolds ( I S M ) , kmmpuan mmgapung Muplanktun di-imnjadi 3 golongan yaitu kerrtampwn
mengapung
negEltif, positiddan
netfaiArtlnya; pada umumnya kemampuan mengapung
positif
dirnifikioleh
Bacir'ariophycea~9.
Kernam puan mengapingnqatif
dirniliki
obh Cyanuphywae,d n g k a n kemarnpuan mengapung netral dirniliici oleh Ch~ummcca~as.
lserdasar
kemarnpuan melayang padaM a p
fitophnktonyang
be&&#, makapada kalm air ditemukan kmposisi fgoplanktun
yang
berbeda.
Pada lapisandakat
pemukaan umunya ditemukan kelarnpok fFtopfanicton dengan daya apungn&Ml, dan kelompok f&upfanktun dengan daya apung negatEf diternukan pada
lapisan air paling
kwh.
Walaupun demikian, keadaan di perairan rnungkinberbeda
dengan
twri yang &a, fdapfankton dapat ditemukanpada
seluruh badan air karma posisi fitaplankton dalam perairanyang
sangat dipengaruhiarus,
U
ualitaa
FJsika-Kimia parairan yang berpenganr h TerhadapFitoplankton
Bsik secrara
langsung
ataupun Matt langsung, sifat fisika air akan mernpengaruhi sifatkimia
dan bblogisperairan.
Bebrapa parameter fisika-
&mia sepeFti peneirasi
mhaya
matahari, suhu,unsur
hara, aksigen terlarut, pHdan
k h a n
organik terlanrt dapat mampengarufii kehidupan Moplankton.Kecamhan
Kecaratn bergantung warna dan kekenthan. Nilai
k m r a h a n
yang dinyatakan dengan satuan meter sangat dipengaruhi olsh keadaan cuaca, waktupengukuwn, dan
padatan
tersuspensiserta
krrtalitian orang yang msngukur.Kewrahan perairan b r k a i n dengan penetrasi
cahaya.
Penetrasi
cahayaHasii
pengukumn Swchi dsk menunjukkan kedalamandsngan
intensitascahaya
kira-
kira 10 % dad pemukmn. Fofusintfssis a h n bisa bedangsung&ma rnasih ada cahaya rnPrtahari,
Batas
terbawatr dari rata-
rata
kesetimhngan fofosintesis
yang
positif tejadi padakedataman
I % ini dapt didugadengan
:
(pembac~tan &hi disk (m)+
0,495) 1 O , l .t7 (Fmy, 1975).Perairan
dengan
k-rahantertentu
rnenunjukkan adanya kemampuancahaya p d a intensitas tertentu unfuk menembus
lapisan
air pada kedalamantertentu.
Kecetahan pentingkarena
srat
ksitannya dengan proses fotasintesisyang terjadi di perairan
secara
ahmi (Parson eta!., 1977) SuhuSuhu rnerupakan salah safu variabf
Iingkungan
yang mempengaruhilaju
fatosintesis dan pertumbuhan alga di perairan alami. Tingkat permpatan
proses-
p m a s dalam
sel
akan meningkat sejalan dengan rnaningkatnya suhu. Nilai maksimumterjadi
antara selang 25-
40'C
(Reynolds, 1990).Smith (1950) rnenyatakan bahwa
suhu
tidak menjadi faktorpernbtas
pada algae alami
selarna
banyak spesies rnampu turnbuh dalsm kondisifingkungan lain
yang
wsuai. Narnun dernikian suhu sang&krpengaruh
terhadap #pat
atau
lambatnya
prturnbutaan dan reproduksi.Resim suhu alami rnernfiaribn kesernpatan bagi ekasiskm
untuk
brfungsi
secara
optimum. Banyak icqiatan hewan air dikontrd alehsuhu,
misalnya: rnigrasi, pernijahan, pemangsaan, kecepatan hrenang,
perkernbangan embrio, dan kecegahn rnetabolisrne akan meningkat dua kali
lipat jika suhu naik 10
'C.
Olah
sebab itu,perubahan
suhu yang besarpada
&@at Kemsarnan (pH)
Derajat
kamasamansm&u
pH merupakan faktor lingkungan yangmsngendalikan fituplankan
dan
p m w pngarnbilan Rara, keseimhngan nutrisn(icarbondioksida, fosfat dan
nitrogen)
serta
kewirnhngan Iogamkrwun.
Keseimbangan ion gas, HCU; dan HCU3" sangat sensitif
terhadap
parubahanpH. Qkh kamnanya s p e w frtaplanktan tidak
efektif
rnemperoleh COz untukfotosintesis pada pH tinggi (Sandgren, 1988).
Henderson
-
Sellerdan
Markland (7987) rnenyatakan bahwapada
pH
3-
7
dan
8-
12 ion fosfat m r a berturut-tunrt beradadafarn
bsntuk ~ 2 ~ 0 4 " danH2P0;. Pada bagiari lain dinyatakan bahwa pada proses nitrifikasi yang
dilakubn olah kkteri Nitrusornonas
dan
Mitrubacter padapH
7-8
krada pada fingkat
optimal.Oksigen TerlaruE (Dissolved
Oxygen,
DO)Oksigen
tetlantt
dafarn perairan sangat ppenting untuk rnendukung kehidupan organisme perairan dan pruses-
proses
yang terjadi didalamnya,
Menurut Mason (1981) dalarn Musa (1992), Oksigen dipakai okh organisme dskompowr (baMeri dan jarnut) dahm prose dekompusisi k h a n organik.
Selain
itu
oksigen terlarut psnting untuk wspirasi organisme air(Goidman
dan Home,1983).
Sdanjutnya Goldman
dan
Home (1983) juga msnyatakan bahwa, oksigenteriafut
di dalarn perairan bersumbrdari
difusilangsung
dari atmasfir melalui lapisan germukaan dan prose futosintesis organisme nabati. Kralarutan aksigendalam air dipengatwhi oleh S U ~ U air dan tekanan pamiat oksigen di atmosfir. Penyebab
utEima
kekuranganaksigsn
terfarutdalarn
airadalah
zatpencemar