• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN MINAT DAN MOTIVASI MENJADI PERAWAT DENGAN PRESTASI BELAJAR (Pada Mahasiswa Program Studi D III Keperawatan Di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hutama Abdi Husada Tulungagung)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN MINAT DAN MOTIVASI MENJADI PERAWAT DENGAN PRESTASI BELAJAR (Pada Mahasiswa Program Studi D III Keperawatan Di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hutama Abdi Husada Tulungagung)"

Copied!
120
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

HUBUNGAN MINAT DAN MOTIVASI MENJADI PERAWAT

DENGAN PRESTASI BELAJAR

(Pada Mahasiswa Program Studi D III Keperawatan

Di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hutama Abdi Husada Tulungagung)

TESIS

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister

Program Studi Kedokteran Keluarga Minat Utama Pendidikan Profesi Kesehatan

OLEH : SRI AGUSTIANA

S 540908118

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

(2)
(3)
(4)

commit to user

PERNYATAAN

Nama : Sri Agustiana NIM : S540908118

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul Hubungan Minat dan Motivasi Menjadi Perawat dengan Prestasi Belajar ( Pada Mahasiswa

Program Studi D III Keperawatan Di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hutama Abdi Husada Tulungagung ) adalah betul-betul karya sendiri.

Hal-hal yang bukan karya saya, dalam tesis ini diberi tanda dan ditunjukkan dalam daftar pustaka.

Apabila kemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia menerima sangsi akademik berupa pencabutan tesis dan gelar yang

saya peroleh dari tesis tersebut.

Surakarta, Agustus 2010 Yang membuat pernyataan,

(5)

commit to user

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa peneliti panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkah dan karunia-Nyalah, peneliti dapat menyelesaikan penyusunan tesis dengan judul “Hubungan Minat dan Motivasi Menjadi Perawat dengan Prestasi Belajar ( Pada Mahasiswa Program Studi D III Keperawatan di

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hutama Abdi Husada Tulungagung )”.

Dalam penyusunan tesis penelitian ini, peneliti mendapat banyak bimbingan dan arahan dari berbagai pihak yang sangat bermanfaat bagi peneliti. Oleh sebab itu perkenankanlah peneliti mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga kepada :

1. Prof. Dr. Much. Syamsulhadi, dr.Sp.K.J.(K), selaku Rektor Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan program pasca sarjana

2. Prof. Drs. Suranto, M.Sc, Ph.D, selaku Direktur Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan kesempatan dan dukungan untuk mengikuti pendidikan di program pasca sarjana.

3. Prof. Dr. dr. Didik Gunawan Tamtomo, MM, M.Kes, PAK, selaku Ketua Program Studi Magister Kedokteran Keluarga yang telah memberikan kesempatan untuk mengikuti pendidikan dan selaku Pembimbing I yang ikut berperan besar dalam terselesaikannya tesis ini.

(6)

commit to user

5. DR. Nunuk Suryani, MPd selaku pembimbing II yang juga ikut berperan besar dalam terselesaikannya tesis ini.

6. Ketjuk Herminaju, SST, S.Pd, MM, selaku Ketua STIKES “Hutama Abdi Husada” Tulungagung, yang telah memberikan ijin dan kesempatan kepada peneliti untuk melanjutkan pendidikan di Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.

7. Suami dan anak-anakku yang dengan sabar memberikan waktu dan memberikan motivasi serta selalu mendoakan sampai terselesaikannya tesis ini.

8. Mahasiswa Prodi D III Keperawatan STIKES “Hutama Abdi Husada” Tulungagung, yang telah bersedia menjadi responden dalam penelitian ini. 9. Teman-teman yang telah membantu kelancaran dalam pembuatan tesis ini.

Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa tesis ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu dengan kesungguhan dan kerendahan hati peneliti mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan tesis ini. Akhirnya peneliti harapkan semoga penulisan ini dapat diambil manfaatnya.

Tulungagung, Agustus 2010

(7)

commit to user

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... HALAMAN PERSETUJUAN PENGUJI... PERNYATAAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... ABSTRAK... ABSTRACT... BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ... B. Perumusan Masalah ... C. Tujuan Penelitian ... D. Manfaat Penelitian ... BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori ... 1. Minat ... 2. Motivasi... 3. Prestasi Belajar ... 4. Pendidikan Diploma III Keperawatan ... B. PENILAIAN YANG RELEVAN ... C. KERANGKA BERPIKIR ... D. HIPOTESIS ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN...

A. Desain Penelitian... B. Tempat dan Waktu Penelitian... C. Populasi dan Sampel...

(8)

commit to user

D. Definisi Operasional Variabel... E. Tehnik Pengumpulan Data... F. Teknik Analisis Data... BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...

A. Hasil Penelitian... 1. Deskripsi Karakteristik Umum Responden... 2. Deskripsi Karakteristik Khusus Responden... 3. Pengujian Hipotesis... B. Pembahasan...

1. Hubungan Minat dengan Prestasi Belajar... 2. Hubungan Motivasi dengan Prestasi Belajar... 3. Hubungan Minat dan Motivasi dengan Prestasi Belajar... BAB V PENUTUP...

A. Kesimpulan... B. Implikasi... C. Saran... DAFTAR PUSTAKA...

(9)

commit to user

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Daftar Konversi Nilai………. Tabel 2.2 Kompetensi D – III Keperawatan……… Tabel 2.3 Struktur Program Tingkat/ Tahun I……….. Tabel 2.4 Struktur Program Tingkat/ Tahun II……….... Tabel 2.5 Struktur Program Tingkat/ Tahun III……….. Tabel 3.1 Penentuan Jumlah Sampel……….. Tabel 3.2 Definisi Operasional Penelitian……….. Tabel 4.1 Minat Menjadi Perawat……… Tabel 4.2 Motivasi Menjadi Perawat……… Tabel 4.3 Prestasi Belajar Pada Mahasiswa………. Tabel 4.4 Hubungan Minat Dengan Prestasi Belajar………... Tabel 4.5 Hubungan Motivasi Dengan Prestasi Belajar……….. Tabel 4.6 Hasil Uji Korelasi Ganda Hubungan Minat dan Motivasi ……….

(10)

commit to user

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan Hierarki Kebutuhan Maslow... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir Penelitian………. Gambar 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin………. Gambar 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur………

(11)

commit to user

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kegiatan penelitian... Lampiran 2. Kisi – Kisi Angket Penelitian... Lampiran 3. Penjabaran Kisi – Kisi... Lampiran 4. Surat Permohonan Kepada Responden... Lampiran 5. Angket Penelitian... Lampiran 6. Data Uji Coba Kuesioner... Lampiran 7. Tabel Minat... Lampiran 8. Tabel Motivasi... Lampiran 9. Tabel Prestasi Belajar... Lampiran 10. Tabel Minat, Motivasi, Dan Prestasi ... Lampiran 11. Uji Korelasi ...

(12)

commit to user

ABSTRAK

Sri Agustiana, S540908118. Hubungan Minat dan Motivasi Menjadi Perawat dengan Prestasi Belajar (Pada Mahasiswa Program Studi D – III Keperawatan

di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hutama Abdi Husada Tulungagung. Tesis:

Program Magister Kedokteran Keluarga Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta. Tahun 2010.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa: 1) Apakah ada hubungan antara minat dengan prestasi belajar, 2) Apakah ada hubungan antara motivasi dengan prestasi belajar, dan 3) Apakah ada hubungan antara minat dan motivasi dengan prestasi belajar.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional analitik dengan rancangan korelasional. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Desember 2009 sampai dengan bulan Agustus 2010. Populasi adalah mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hutama Abdi Husada Program Studi D-III Keperawatan. Sampel dalam penelitian ini mahasiswa semester IV (empat) yang berjumlah 91 orang dan mahasiswa semester VI (enam) yang berjumlah 121 orang. Adapun dalam penelitian ini variabel independennya adalah minat dan motivasi, sedangkan variable dependennya adalah prestasi belajar. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner serta dokumentasi, kemudian dianalisa dengan menggunakan uji korelasi ganda.

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang dilakukan dengan menggunakan taraf signifikansi 1% diperoleh: 1) ada hubungan yang signifikan antara minat dengan prestasi belajar karena diperoleh rhitung>rtabel yaitu 0,764 >

0,159 (ρ= 0.000), 2) ada hubungan yang signifikan antara motivasi dengan prestasi belajar karena diperoleh rhitung>rtabel yaitu 0,632 > 0,159 (ρ= 0.000), 3) ada

hubungan yang signifikan antara minat dan motivasi secara bersama – sama dengan prestasi belajar dengan nilai Fhitung > dari Ftabel yaitu 103,58 > 4,78.

Dengan melihat hasil tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa di tempat penelitian didapatkan mahasiswa mempunyai minat dan motivasi untuk menjadi perawat termasuk tinggi mempunyai prestasi yang tinggi kemudian mahasiswa yang mempunyai minat dan motivasi sedang maka prestasi juga sedang. Bagi mahasiswa yang memiliki minat dan motivasi rendah untuk menjadi perawat prestasinya cukup, hal ini disebabkan oleh dorongan orang tua yang kuat, bukan minat dan motivasi dari mahasiswa itu sendiri. Bagi institusi pendidikan, sebaiknya meningkatkan prestasi belajar para mahasiswa dengan cara memperbaiki dan meningkatkan kualitas proses belajar mengajar, melengkapi sarana dan prasarana, serta SDM yang memadai.

(13)

commit to user

ABSTRACT

Sri Agustiana, S 54090811. The Correlation Between The Interest and Motivation of Becoming a Nurse and The learning Achievement of The Student of Diploma III in Nursing Science at Hutama Abdi Husada Health Institute of Tulungagung. Thesis : The Graduate Program in Family Medicine, Sebelas Maret University Surakarta 2010.

The objective of this research are to investigate : (1) the correlation between the interest and the learning achievement, (2) the correlation between the motivation and the learning achievement, (3) the simultaneous correlation between the interest, motivation and the learning achievement

The method for this research was an observational analytical with the correlation design. The research started from December 2009 up to August 2010. The population, were all students Semester IV (fourth) with total 91 student and all student semester VI (sixth) with total 121 students. As well as independent variable in this research were interest and motivation of becoming a nurse. The data at the research were gathered by using questionnaire and document analysis. The data were then analyzed by using the multiple correlation technique of analysis.

According to the result from analysis data and discussion which done by using significant 1 % shows : (1) there is signification correlation between the interest and the learning achievement as indicated by r count > r table (0,764 >

0,159) with ρ = 0,000, (2) There is significant correlation between the motivation and the learning achievement as indicated by r count > r table (0,632 > 0,159)

with ρ = 0,000 ; (3) there is simultaneous correlation between the interest,

motivation and the learning achievement as indicated by Fcount > Ftable (103,58 > 4,74)

The result can be conclude that the research place founded students which have high interest and motivation to become a nurse, the academic achievement also high, the student which have moderate interest and motivation to become a nurse, the academic achievement also moderate. For the students to become a nurse, the academic achievement is fairly. This is caused by, the support from parent is strong but interest and motivation not come from their self. For the academic institution, better increase the learning achievement for student by way at improve and increase the quality teaching process, fulfill tool and infrastructure, as well as adequate human resources.

(14)

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Meskipun sekarang ini banyak terdapat perguruan-perguruan tinggi negeri maupun swasta, baik di tingkat propinsi maupun kabupaten, namun setelah menyelesaikan pendidikan SMA atau SMK, seringkali siswa dihadapkan pada pilihan yang sulit untuk menentukan harus kemana jalur pendidikan yang dipilih. Namun dengan cita – cita saja belum menjamin untuk meneruskan pendidikan ke perguruan tinggi, akan tetapi harus memiliki kemampuan intelektual yang memadai dan didukung oleh kemampuan finansial yang memadai pula.

(15)

commit to user

(16)

commit to user

institusi pendidikan profesional maka diantaranya perlu dilakukan penilaian prestasi akademik mahasiswa selama menempuh masa pendidikan. Pada tingkat perguruan tinggi, penilaian prestasi akademik dinyatakan dengan Indeks Prestasi Komulatif (IPK). Indeks Prestasi Komulatif merupakan angka yang menunjukkan prestasi atau kemajuan belajar mahasiswa secara komulatif mulai dari semester pertama sampai dengan semester paling akhir yang telah ditempuh. Adapun predikat kelulusan program D-III Keperawatan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hutama Abdi Husada Tulungagung, ditetapkan sebagai berikut: (1) IPK 2,00 – 2,75 dengan predikat memuaskan, (2) IPK 2,76 – 3,50 dengan predikat sangat memuaskan, (3) IPK 3,51 – 4,00 dengan predikat pujian (cumlaude). Minat dan motivasi menjadi suatu hal yang sangat penting dalam menentukan sikap seseorang untuk meraih sesuatu yang diinginkan. Apabila mahasiswa memiliki minat dan motivasi yang tinggi untuk menjadi perawat, tentunya akan didorong oleh prestasi belajar yang giat pula. Tetapi kenyataannya, bila melihat fenomena sekarang, banyak mahasiswa yang tidak begitu berminat untuk menjadi perawat. Oleh karena itu akan sangat berpengaruh terhadap minat dan motivasi untuk meraih prestasi. Padahal bila melihat prospek ke depan, seorang lulusan Program Studi D-III Keperawatan mempunyai prospek yang cukup menjanjikan yaitu bisa menjadi perawat profesional yang bisa diandalkan kemampuan, ketrampilan dan sikap yang profesional.

(17)

commit to user

maka dibutuhkan minat dan motivasi yang tinggi untuk menjadi perawat. Oleh karena itu sangatlah penting untuk mengidentifikasi adanya ”Hubungan Minat dan Motivasi Menjadi Perawat dengan Prestasi Belajar (Pada Mahasiswa Program Studi D-III Keperawatan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hutama Abdi Husada Tulungagung)”.

B. Perumusan Masalah

Dari latar belakang masalah tersebut diatas, peneliti mengambil perumusan masalah “Apakah Ada Hubungan Antara Minat dan Motivasi Menjadi Perawat dengan Prestasi Belajar (Pada Mahasiswa Program Studi D-III Keperawatan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hutama Abdi Husada Tulungagung)?”.

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian disini adalah:

1. Menganalisa hubungan minat dengan prestasi belajar 2. Menganalisa hubungan motivasi dengan prestasi belajar

3. Menganalisa hubungan minat dan motivasi dengan prestasi belajar

D. Manfaat Penelitian

1. Teoritis

Diharapkan dapat diterapkannya hasil penelitian ini untuk memperbaiki sistem belajar mengajar pada mahasiswa dengan memperhatikan beberapa faktor yang berpengaruh.

2. Praktisi

(18)

commit to user

adanya minat dan motivasi, sehingga tes minat dan motivasi perlu diadakan pada prosedur penerimaan mahasiswa baru.

(19)

commit to user

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Minat

a. Definisi minat

Minat adalah salah satu aspek psikis yang besar pengaruhnya terhadap pencapaian prestasi belajar ( Dalyono, 2005:56 )

Menurut Getzel ( dalam Mardapi, 2008:106 ) minat adalah suatu disposisi yang terorganisir melalui pengalaman yang mendorong seseorang untuk memperoleh objek khusus, aktivitas, pemahaman dan ketrampilan untuk tujuan perhatian atau pencapaian.

Hal senada juga dikemukakan oleh Sandjaja (2008) bahwa suatu aktivitas akan dilakukan atau tidak sangat tergantung sekali oleh minat seseorang terhadap aktivitas tersebut, disini nampak bahwa minat merupakan motivator yang kuat untuk melakukan suatu aktivitas.

Belajar adalah suatu proses usaha dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku, yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya ( Slameto, 2009 )

b. Macam-macam minat

(20)

commit to user

Disebut pula minat biologis, yaitu minat yang berkisar soal makanan dan kebebasan aktifitas

2) Minat kultural

Disebut juga minat sosial yaitu minat yang berasal dari perbuatan yang lebih tinggi tarafnya

c. Kriteria minat

Menurut Nursalam (2003), minat seseorang dapat digolongkan menjadi: 1) Rendah

Jika seseorang tidak menginginkan obyek minat 2) Sedang

Jika seseorang menginginkan obyek minat akan tetapi tidak dalam waktu segera

3) Tinggi

Jika seseorang sangat menginginkan obyek minat dalam waktu segera

d. Beberapa kondisi yang mempengaruhi minat: 1) Status ekonomi

(21)

commit to user

2) Pendidikan

Semakin tinggi dan semakin formal tingkat pendidikan yang dimiliki seseorang maka semakin besar pula kegiatan yang bersifat intelek yang dilakukan. Seperti yang dikutip Notoatmojo, 1997 dari L.W. Green mengatakan bahwa “Jika ada seseorang yang mempunyai pengetahuan yang baik, maka ia mencari pelayanan yang lebih kompeten atau lebih aman baginya”. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai pelayanan kesehatan akan mempengaruhi pemanfaatan fasilitas pelayanan yang ada sehingga berpengaruh pada kondisi kesehatan mereka.

3) Tempat tinggal

Dimana orang tinggal banyak dipengaruhi oleh keinginan yang biasa mereka penuhi pada kehidupan sebelumnya masih dapat dilakukan atau tidak.

e. Proses minat

Adapun proses minat yang dikemukakan oleh Purwanto terdiri dari: 1) Motif (alasan, dasar, pendorong)

2) Perjuangan motif

Sebelum mengambil keputusan pada batin terdapat beberapa motif yang bersifat luhur dan rendah dan disini harus dipilih.

3) Keputusan

(22)

commit to user

mungkin seseorang mempunyai macam-macam keinginan pada waktu yang sama.

4) Bertindak sesuai dengan keputusan yang diambil f. Meningkatkan minat

Menurut Tanner & Tanner (dalam Slameto, 2003) minat dapat dibentuk dengan jalan memberikan informasi-informasi mengenati subyek yang menjadi pilihannya. Misalnya tentang minat belajar di pendidikan keperawatan maka informasi yang diberikan meliputi apa itu perawat, peran dan fungsi perawat, bagaimana prosedur untuk menjadi perawat, prasarat apa yang harus dimiliki dan sebagainya. Dapat pula untuk membangkitkan minat dengan cara memberikan insentif.

Proses belajar itu akan berjalan lancar kalau disertai dengan minat. Mengenai minat ini antara lain dibangkitkan dengan cara-cara sebagai berikut:

1) Membangkitkan adanya suatu kebutuhan

2) Menghubungkan dengan persoalan pengalaman yang lampau 3) Memberi kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik 4) Menggunakan berbagai macam bentuk mengajar

(Sardiman, 2007). g. Peranan Minat Belajar

Beberapa peranan minat dalam belajar menurut Arianto (2008) antara lain:

(23)

commit to user

3) Memperkuat ingat siswa tentang pelajaran yang telah diberikan guru 4) Melahirkan sikap belajar yang positif dan kontruktif

5) Memperkecil kebosanan siswa terhadap studi / pelajaran

Beberapa indikator – indikator minat belajar siswa menurut Zanikhan (2009) sebagai berikut:

1) Pengalaman belajar

Pengalaman yang dimiliki oleh siswa dalam mata pelajaran tersebut baik seperti prestasi belajar

2) Mempunyai sikap emosional yang tinggi

Seorang anak yang berminat dalam belajar mempunyai sikap emosional yang tinggi, misalnya siswa tersebut aktif mengikuti pelajaran, selalu mengerjakan pekerjaan rumah dengan baik.

3) Pokok pembicaraan

Apa yang dibicarakan (didiskusikan) anak dengan orang dewasa atau teman sebaya, dapat memberikan petunjuk mengenai minat mereka dan sebarapa kuatnya minat tersebut.Jadi, artinya dalam berdiskusi anak tersebut akan antusias semangat dan berprestasi.

4) Buku bacaan (buku yang dibaca)

Biasanya siswa atau anak jika diberi kebebasan untuk memilih buku bacaan tertentu siswa akan memilih buku bacaan yang menarik dan sesuai dengan bakat dan minatnya.

5) Pertanyaan

(24)

commit to user

itu pertanda bahwa siswa tersebut memiliki minat yang besar terhadap pelajaran tersebut.

h. Faktor yang mempengaruhi minat

Minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan diperoleh kemudian setelah berinteraksi dengan lingkungan. Minat terhadap sesuatu dipelajari dan mempengaruhi belajar selanjutnya serta mempengaruhi penerimaan minat-minat baru. Jadi minat terhadap sesuatu merupakan hasil belajar dan menyokong belajar-belajar selanjutnya. Seorang perawat tidak dilahirkan untuk menjadi perawat tetapi akibat pengalaman dan belajarnya kemudian tertarik untuk menjadi perawat. Menurut Bernanrd (dalam Sardiman, 2007) minat timbul tidak secara tiba-tiba atau spontan, melainkan timbul akibat partisipasi, pengalaman, kebiasaan, sehingga minat akan selalu terkait dengan soal kebutuhan atau keinginan. Menurut Yuwono, 2001:40 dijelaskan faktor – faktor yang mempengaruhi minat tersebut antara lain:

1) Kondisi pekerjaan

Tempat kerja yang memiliki suasana yang menyenangkan dengan didukung oleh kerja sama yang professional, saling bantu dapat meningkatkan produksi.

2) Sistem pendukung

(25)

commit to user

3) Pribadi pekerja

Semangat kerja, pandangan pekerja terhadap pekerjaannya, kebanggaan memakai atribut bekerja, sikap terhadap pekerjaannya.

Berhasil atau tidak seseorang dalam belajar disebabkan beberapa faktor – faktor yang mempengaruhi pencapaian hasil belajar (Arianto, 2008). Faktor – faktor yang mempengaruhi minat belajar diantaranya adalah:

1) Faktor intern

(a) Faktor kesehatan

Kesehatan jasmani dan rohani sangatlah besar pengaruhnya terhadap kemampuan belajar, bila seseorang kesehatannya terganggu dapat mengakibatkan cepat lelah, tidak bergairah, dan tidak bersemangat untuk belajar

(b) Faktor cacat tubuh

Cacat tubuh seperti buta, tuli, patah kaki, lumpuh dan sebagainya dapat mempengaruhi belajar, siswa yang cacat belajarnya juga terganggu.

(c) Faktor psikologis (1) Perhatian

(26)

commit to user

(2) Kesiapan, merupakan kesediaan untuk memberikan respons atau bereaksi kesediaan itu timbul dalam diri seseorang dan juga berhubungan dengan kematangan, karena kematangan berarti kesiapan untuk melaksanakan kecakapan.

(3) Bakat dan intelegensi, bakat dapat mempengaruhi belajar, jika bahan pelajaran yang dipelajari siswa sesuai dengann bakat, maka siswa akan berminat terhadap pelajaran tersebut, begitu juga intelegensi, orang yang memiliki intelegensi (IQ) tinggi, umumnya mudah belajar dan hasilnya cenderung baik, sebaliknya jika seseorang yang intelegensinya “IQ” nya rendah akan mengalami kesukaran dalam belajar.

2) Faktor ekstern (a) Faktor keluarga

(1) Cara orang tua mendidik, jika orang tua tidak memperhatikan pendidikan anaknya seperti tidak mengatur waktu belajar, tidak melengkapi alat belajarnya dan tidak memperhatikan apakah anaknya belajara atau tidak, maka akan berpengaruh pada semangat belajar anaknya.Hasil yang didapatkan tidak memuaskan bahkan mungkin gagal dalam studinya.

(27)

commit to user

(3) Keadaan ekonomi keluarga, dalam kegiatan belajar seorang anak kadang – kadang memerlukan sarana prasarana atau fasilitas – fasilitas belajar seperti buku, alat – alat tulis dan sebagainya.

(b) Faktor Sekolah

(1) Metode mengajar, untuk meningkatkan minat belajar siswa, guru hendaknya menggunakan metode mengajar yang tepat, efisien dan efektif yakni dengan dilakukannya ketrampilan variasi dalam menyampaikan materi.

(2) Kurikulum, adanya kesesuaian kurikulum dengan kebutuhan – kebutuhan siswa, akan meningkatkan semangat, dan minat belajar siswa, sehingga siswa mendapatkan hasil belajar yang memuaskan

(3) Pekerjaan rumah, pekerjaan rumah yang terlalu banyak dibebankan oleh guru kepada murid untuk dikerjakan di rumah merupakan penghambat dalam kegiatan belajar, karena membuat siswa cepat bosan.

(c) Faktor Masyarakat

(28)

commit to user

(2) Teman bergaul, pengaruh – pengaruh dari teman bergaul siswa lebih cepat masuk dalam jiwa anak jika teman bergaulnya baik akan berpengaruh baik terhadap siswa, begitu juga sebaliknya.

2. Motivasi

a. Pengertian motivasi

Motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan (Hamalik, 2008: 158).

b. Fungsi motivasi

Menurut Hamalik (2008: 161) motivasi mempunyai tiga fungsi yaitu:

1) Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan. Tanpa motivasi maka tidak akan timbul sesuatu perbuatan seperti belajar. 2) Motivasi berfungsi sebagai pengaruh. Artinya mengarahkan

perbuatan kepencapaian tujuan yang diinginkan.

3) Motivasi berfungsi sebagai penggerak. Ia berfungsi sebagai mesin bagi mobil. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan

c. Jenis – jenis motivasi

(29)

commit to user

1) Motivasi Intrinsik

Motivasi intrinsik adalah motivasi yang tercakup di dalam situasi belajar dan menemui kebutuhan dan tujuan – tujuan murid. Motivasi ini sering disebut motivasi murni. Motivasi yang sebenarnya timbul dalam diri siswa sendiri, misalnya keinginan untuk mendapatkan keterampilan tertentu, memperoleh informasi dan pengertian, mengembangkan sikap untuk berhasil, menyenangi kehidupan, menyadari sumbangannya terhadap kelompok, keinginan diterima orang lain dan lain - lain. Jadi motivasi ini timbul tanpa pengaruh dari luar.

2) Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang disebabkan oleh faktor– faktor dari luar situasi belajar, seperti angka kredit, ijazah, tingkatan hadiah, medali pertentangan, dan persaingan yang bersifat negatif ialah sarcasm, ridicule, dan hukuman. Motivasi ekstrinsik tetap diperlukan di sekolah, sebab pengajaran disekolah tidak semuanya menarik minat siswa atau sesuai kebutuhan siswa

d. Teori motivasi

Berdasarkan beberapa pendekatan mengenai motivasi, Swansburg (2001), mengklasifikasikan motivasi ke dalam teori-teori isi motivasi dan proses motivasi.

(30)

commit to user

mempertahankan, dan menghentikan perilaku. Berikut ini teori isi motivasi:

1) Teori Motivasi Kebutuhan (Abraham A. Maslow)

Maslow menyusun suatu teori tentang kebutuhan manusia secara hierarki, yang terdiri atas dua kelompok yaitu kelompok defisiensi dan kelompok pengembangan. Kelompok defisiensi secara hierarkis adalah fisiologis, rasa aman, kasih sayang dan penerimaan serta kebutuhan akan harga diri. Mangkunegara (2005), menjabarkan hierarki Maslow sebagai berikut:

a) Kebutuhan fisiologis yaitu kebutuhan akan pemenuhan unsur biologis. Kebutuhan ini berupa: kebutuhan makan, minum, bernapas, seksual dan sebagainya. Kebutuhan ini merupakan kebutuhan yang paling mendasar

b) Kebutuhan akan rasa aman yaitu kebutuhan perlindungan dari ancaman dan bahaya lingkungan

c) Kebutuhan akan kasih sayang dan cinta yaitu kebutuhan untuk diterima dalam kelompok, berafiliasi, berinteraksi, mencintai dan dicintai

d) Kebutuhan akan harga diri yaitu kebutuhan untuk dihormati dan dihargai

(31)

commit to user

Gambar 2.1. Bagan hierarki kebutuhan menurut Abraham A. maslow (Mangkunegara, 2005)

2) Teori ERG (Alderfer’s ERG Theory)

Teori ERG (existence, relatedness, and growth) dikembangkan oleh Clayton Alerfer. Menurut teori ini, komponen existence adalah mempertahankan kebutuhan dasar dan pokok manusia. Mempertahankan eksistensi merupakan kebutuhan setiap manusia untuk menjadi terhormat. Hampir sama dengan teori Maslow, kebutuhan dasar manusia selain kebutuhan fisiologis juga terdapat kebutuhan akan keamanan yang merupakan komponen existence.

Relatedness tercermin dari sifat manusia sebagai insan sosial yang

ingin berafiliasi, dihargai, dan diterima oleh lingkungan sosial.

Growth lebih menekankan kepada keinginan seseorang untuk

tumbuh dan berkembang, mengalami kemajuan dalam kehidupan, pekerjaan dan kemampuan serta mengaktualisasi diri (Siagian, 2004).

AKTUALISASI DIRI

HARGA DIRI

KASIH SAYANG

RASA AMAN

[image:31.595.153.511.87.497.2]
(32)

commit to user

3) Teori Motivasi Dua Faktor (Frederick Herzbeg’s Two Factors

Theory)

Herzberg seorang psikolog yang berusaha mengembangkan kebenaran teorinya melakukan penelitian kepada sejumlah pekerja untuk menemukan jawaban dari: “Apa yang sebenarnya diinginkan seseorang dari pekerjaannya?” Timbulnya keinginan Herzberg untuk meneliti adalah karena adanya keyakinan bahwa terdapat hubungan yang mendasar antara seseorang dengan pekerjaannya. Oleh karena itu sikap seseorang terhadap pekerjaannya akan sangat menentukan tingkat keberhasilan dan kegagalannya (Siagian, 2004).

Dalam teori motivasi terdapat dua faktor yang mendasari motivasi pada kepuasan atau ketidakpuasan kerja dan faktor yang melatar belakanginya. Pertama faktor pemeliharaan (maintenance factors) yang juga disebut dissatisffiers, hygiene factors, job context, dan

extrinsic factors. Faktor pemeliharaan meliputi administrasi dan

kebijakan perusahaan, hubungan dengan subordinate, kualitas pengawasan, upah, kondisi kerja, dan status. Faktor lainnya adalah faktor pemotivasi (motivational factors) yang disebut pula satisfier,

motivators, job content, atau intrinsic factors yang meliputi

(33)

commit to user

4) Teori Motivasi Berprestasi ( David Mc Clelland )

Seseorang mempunyai motivasi untuk bekerja karena adanya kebutuhan untuk berprestasi. Motivasi merupakan fungsi dari tiga variabel yaitu (1) harapan untuk melakukan tugas dengan berhasil, (2) persepsi tentang nilai tugas, dan (3) kebutuhan untuk sukses. Kebutuhan berprestasi ini bersifat intrinsik dan relatif stabil. Orang dengan motivasi yang tinggi dicirikan dengan keinginan tinggi untuk menyelesaikan tugas dan meningkatkan penampilan mereka, menyukai tantangan, dimana hasil kerja mereka akan dibandingkan dengan prestasi orang lain.

Orang dengan motivasi yang tinggi menyukai tantangan yang sedang, realistis dan tidak berspekulasi. Mereka tidak menyukai pekerjaan yang mudah dan yang mereka yakini sangat sulit untuk diselesaikan dengan baik. Keberhasilan mengerjakan tugas menjadi aspirasi mereka untuk mengerjakan tantangan yang lebih sulit. Hal ini bertolak belakang pada orang dengan motivasi yang rendah. Tugas yang sangat mudah akan mereka kerjakan, karena sangat yakin tugas tersebut dapat diselesaikan dengan baik. Sebaliknya, tugas yang sangat sulit justru gagal dikerjakan, tidak membawa arti apa pun, karena sejak semula sudah diketahui bahwa tugas tersebut akan gagal dikerjakan.

(34)

commit to user

1) Teori Penguatan

Skinner mengemukakan suatu teori proses motivasi yang disebut

operant conditioning. Pembelajaran timbul sebagai akibat dari

perilaku, yang juga disebut modifikasi perilaku. Perilaku merupakan

operant, yang dapat dikendalikan dan diubah melalui penghargaan

dan hukuman. Perilaku positif yang diinginkan harus dihargai atau diperkuat, karena penguatan akan memberikan motivasi, meningkatkan kekuatan dari suatu respons atau menyebabkan pengulangannya.

2) Teori Pengharapan (Victor H. vroom’s Expectancy Theory)

Teori harapan dikembangkan oleh Vroom yang diperluas oleh Porter dan Lawler. Inti dari teori harapan terletak pada pendapat yang mengemukakan bahwa kuatnya kecenderungan seseorang bertindak bergantung pada harapan bahwa tindakan tersebut akan diikuti oleh suatu hasil tertentu dan terdapat daya tarik pada hasil tersebut bagi orang yang bersangkutan (Siagian, 2004).

3) Teori Keadilan (Adam’s Equity Theory)

(35)

commit to user

4) Teori Penetapan Tujuan (Edwin Locke’s Theory)

Dalam teori ini, Edwin Locke mengemukakan kesimpulan bahwa penetapan suatu tujuan tidak hanya berpengaruh pekerjaan saja, tetapi juga mempengaruhi orang tersebut untuk mencari cara yang efektif dalam mengerjakannya (Mangkunegara, 2005). Kejelasan tujuan yang hendak dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugasnya akan menumbuhkan motivasi yang tinggi. Tujuan yang sulit sekalipun apabila ditetapkan sendiri oleh orang yang bersangkutan atau organisasi yang membawahinya akan membuat prestasi yang meningkat, asalkan dapat diterima sebagai tujuan yang pantas dan layak dicapai (Siagian, 2004).

e. Teknik motivasi dalam pembelajaran

Menurut Menurut Uno (2007: 34 – 37) ada beberapa teknik motivasi yang dapat dilakukan dalam pembelajaran sebagai berikut: 1) Pernyataan penghargaan secara verbal.

2) Menggunakan nilai ulangan sebagai pemacu keberhasilan. 3) Menimbulkan rasa ingin tahu.

4) Memunculkan sesuatu yang tidak diduga oleh siswa. 5) Menjadikan tahap dini dalam belajar mudah bagi siswa.

6) Menggunakan materi yang dikenal siswa sebagai contoh dalam belajar.

(36)

commit to user

8) Menuntut siswa untuk menggunakan hal – hal yang telah dipelajari sebelumnya.

9) Menggunakan simulasi dan permainan.

10) Memberi kesempatan kepada siswa untuk memperlihatkan kemahirannya di depan umum.

11) Mengurangi akibat yang tidak menyenangkan dan keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar.

12) Memahami iklim sosial dalam sekolah.

13) Memanfaatkan kewibawaan guru secara tepat. 14) Memperpadukan motif – motif yang kuat.

15) Memperjelas tujuan belajar yang hendak dicapai. 16) Merumuskan tujuan – tujuan sementara.

17) Memberitahuakan hasil kerja yang dicapai.

18) Membuat suasana persaingan yang sehat diantara para siswa. 19) Mengembangkan persaingan dengan diri sendiri.

20) Memberikan contoh yang positif.

3. Prestasi belajar

a. Pengertian belajar

Belajar mengandung pengertian terjadinya perubahan dari persepsi dan perilaku, termasuk juga perbaikan perilaku, misalnya pemuasan kebutuhan masyarakat dan pribadi secara lengkap.

(37)

commit to user

lingkungannya. Sesuai dengan pendapat tersebut belajar merupakan aktifitas individu untuk mengubah dan mengembangkan perilaku atau membentuk perilaku baru. Menurut Hamalik (2008) belajar mengandung pengertian terjadinya perubahan persepsi dan perilaku, termasuk juga perbaikan perilaku. Pendapat ini lebih menekankan kepada perubahan dan penggabungan sejumlah tingkah laku yang terjadi disekitar lingkungan individu.

The Liang Gie (1983) berpendapat bahwa belajar adalah segenap kegiatan yang dilakukan secara sadar oleh seseorang yang mengakibatkan perubahan dalam dirinya, penambahan pengetahuan atau kemahiran yang sifatnya sedikit banyak permanen. Pada pendapat ini juga menekankan adanya perubahan diri individu di dalam belajar. Menurut pendapat ini berarti perubahan-perubahan tingkah laku akibat pertumbuhan fisik atau kematangan, kelelahan, penyakit atau pengaruh obat-obatan tidak termasuk proses belajar.

Secara umum belajar dikatakan juga sebagai suatu proses interaksi antara diri manusia (id – ego – super ego) dengan lingkungannya, yang mungkin berwujud pribadi, fakta, konsep ataupun teori. Dalam hal ini terkandung suatu maksud bahwa proses interaksi itu adalah proses internalisasi dari suatu ke dalam diri yang belajar dan dilakukan secara aktif, dengan segenap panca indera ikut berperan (Sardiman, 2007).

(38)

commit to user

baru akibat dari pengalaman dan latihan. Berdasarkan komponen tersebut dapat dirumuskan belajar adalah sesuatu kegiatan yang disengaja dilakukan individu untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari latihan, pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya.

b. Tujuan belajar

Menurut Sardiman (2007) tujuan belajar ada tiga jenis yaitu: 1) Untuk mendapatkan pengetahuan

2) Pemahaman konsep dan ketrampilan 3) Pembentukan sikap

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar

Dalam kegiatan proses belajar, terdapat beberapa faktor yang berkaitan erat dan dapat mempengaruhi serta menentukan keberhasilan belajar seseorang. Ada dua faktor yang mempengaruhi belajar yaitu: faktor internal dan faktor eksternal.

1) Faktor Internal

(39)

commit to user

akan menimbulkan gangguan dalam proses belajar yang akhirnya hasil belajarnya kurang memuaskan. Adapun kondisi psikologis adalah semua keadaan dan fungsi psikologis yang berpengaruh terhadap proses belajar meliputi:

a) Minat, seseorang yang belajar tanpa adanya minat, maka hasilnya tentu tidak seperti yang diharapkan

b) Kecerdasan, merupakan kemampuan dasar yang dimiliki oleh individu yang diwujudkan dengan angka kecerdasan atau Intelligence Quotient (IQ). Telah menjadi hal yang popular bahwa kecerdasan besar peranannya dalam keberhasilan belajar. c) Motivasi, adalah kondisi psikologis yang mendorong seseorang

untuk melakukan sesuatu kegiatan atau aktifitas tertentu

d) Bakat, merupakan faktor yang penting juga dan besar pengaruhnya terhadap sesuatu proses maupun hasil belajar seseorang

e) Konsentrasi, dengan memusatkan segenap kekuatan perhatian pada suatu situasi belajar

f) Kemampuan kognitif, yaitu sebagai kesiapan berfikir seseorang di dalam belajarnya. Seseorang yang berkemampuan berfikir baik, maka akan menghasilkan belajar yang baik pula

(40)

commit to user

tetapi harus dipandang sebagai tantangan yang memerlukan reaksi

h) Organisasi, dengan kegiatan mengorganisasikan, menata dan menempatkan bagian-bagian bahan pelajaran ke dalam suatu kesatuan pengertian

i) Ulangan, lupa merupakan sesuatu yang sifatnya umum bagi manusia. Suatu penelitian menunjukkan bahwa sehari setelah siswa mempelajari sesuatu bahan pelajaran, mereka banyak melupakan apa yang telah mereka peroleh selama jam pelajaran tersebut. Lupa merupakan gejala psikologis yang dapat diatasi dengan cara kegiatan mengulang-ulang suatu pekerjaan atau fakta yang sudah dipelajari

2) Faktor Eksternal

(41)

commit to user

sekolah, yang menyangkut dari soal makan sampai soal buku-buku pelajaran.

Menurut Thulus dan Soetarno (1989) faktor eksternal terdiri dari dua macam yaitu lingkungan dan instrumental. Faktor lingkungan terdiri dari lingkungan alam dan sosial, sedang faktor instrumental adalah faktor yang adanya dan penggunaannya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan. Faktor ini terdiri dari perangkat keras

(Hardware) seperti gedung, perlengkapan belajar, alat praktikum,

dan lain-lain. Dan perangkat lunak (Software) seperti kurikulum, program, pedoman-pedoman belajar dan sebagainya.

d. Keberhasilan Belajar

Prestasi belajar diartikan sebagai hasil yang telah dicapai seseorang yang telah mengerjakan sesuatu hasil kegiatan belajar. Menurut Poerwodarminto (1990) keberhasilan belajar adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh setiap mata pelajaran yang lazimnya ditunjukkan dalam bentuk nilai test angka yang diberikan setiap guru. Lebih lanjut Sarono (1989) menjelaskan keberhasilan belajar adalah perubahan kemampuan sebelumnya.

(42)

commit to user

e. Alat Untuk Mengukur Keberhasilan Belajar

Pengukuran adalah suatu kegiatan untuk mengidentifikasi besar kecilnya obyek atau gejala. Berbicara masalah pengukuran tidak bisa terlepas dari kegiatan evaluasi yang mana evaluasi merupakan kelanjutan setelah dilakukan proses pengukuran. Menurut Winkel (1999) evaluasi berarti penentuan sampai berapa jauh sesuatu berharga, bermutu atau bernilai. Evaluasi terhadap hasil belajar yang dicapai oleh pebelajar dan terhadap proses belajar mengajar mengandung penilaian terhadap hasil belajar atau proses belajar itu, sampai seberapa jauh keduanya dapat dinilai baik. Bloom telah menerapkan dua bentuk evaluasi yaitu evaluasi formatif dan evaluasi sumatif. Evaluasi formatif adalah penggunaan tes-tes selama proses belajar mengajar masih berlangsung, sehingga diperoleh feedback mengenai kemajuan yang telah tercapai. Sedang yang dimaksud evaluasi sumatif yaitu penggunaan tes-tes pada akhir status periode pengajaran tertentu, yang meliputi beberapa unit pelajaran atau semua unit pelajaran yang diajarkan dalam satu semester, bahkan mungkin pada saat satu bidang studi selesai dipelajari.

Fungsi evaluasi belajar adalah untuk menimbulkan motivasi pada siswa memberikan umpan balik kepada siswa, memberi umpan balik pada tenaga pengajar, memberi informasi pada orang tua, memperoleh informasi tentang kelulusan, mempertanggungjawabkan suatu program studi.

(43)

commit to user

evaluasi berupa nilai yang dinyatakan dalam Indeks Prestasi (IP) dengan rumus:

IP =

Jumlah nilai kredit (sks) mata kuliah yang diambil X nilai masing-masing mata kuliah

Jumlah kredit (sks) mata kuliah yang diambil

IP = S KN

S K

Keterangan:

IP = Indeks Prestasi

K = Kredit (sks) mata kuliah yang diambil N = Nilai masing-masing mata kuliah

[image:43.595.112.513.131.760.2]

f. Sistem Penilaian & Konversi Nilai Tabel 2.1 Daftar konversi nilai

Nilai Absolut

Nilai

Mutu Lambang Lambang

Nilai

Mutu Range Arti

>86.00 4.00

A

A 4 3.51 - 4.00 Sangat Baik 85.00 3.99 B 3 2.75 - 3.50 Baik 83.75 3.87 C 2 2.00 - 2.74 Cukup 82.50 3.75 D 1 1.00 - 1.99 Kurang 81.25 3.66 E < 1 0.10 - 0.99 Buruk 80.00 3.59

78.75 3.51 78.14 3.51 78.13 3.50

B

77.50 3.50

76.25 3.33 Penilaian untuk Teori Bobot

75.00 3.25 Kehadiran & Sikap 1 73.75 3.24 Penugasan, seminar, tes formatif 2

72.50 3.16 UTS 2.5

71.25 3.00 UAS 4.5

70.00 2.99 Jumlah 10

68.75 2.88 67.50 2.76 67.26 2.76 67.25 2.75

C

(44)

commit to user

66.25 2.67 Penilaian untuk Praktek Bobot

65.00 2.58 Kehadiran 1

63.75 2.50 Sikap 1

62.50 2.49 Ketrampilan (Check List) 2

61.25 2.33 Responsi 2

60.00 2.25 Ujian Praktek 4

58.75 2.24 Jumlah 10

57.50 2.16 56.25 2.00 55.00 1.99

D

53.75 1.91 52.50 1.83 51.25 1.74 50.00 1.66

48.75 1.58 Predikat Kelulusan Akhir Program

47.50 1.50 IPK Tingkat

46.25 1.41 2.00 - 2.75 Memuaskan 45.00 1.33 2.76 - 3.50 Sangat Memuaskan 43.75 1.25 3.51 - 4.00 Dengan Pujian 42.50 1.24

41.25 1.00 40.00 0.93

E

38.75 0.86

37.50 0.80 Nilai Minimal Kelulusan

36.25 0.66 Jenis Penilaian Nilai

35.00 0.59 IPS & IPK 2.00

33.75 0.52 Praktek 2.75

32.50 0.46 31.25 0.32 30.00 0.25 28.75 0.19 27.50 0.12 27.00 0.10

4. Pendidikan Diploma III keperawatan

(45)

commit to user

keperawatan sebagai professional dan pendidikan keperawatan sebagai pendidikan profesi (professional education).

Bertolak dari pandangan keperawatan sebagai profesi dan ilmu keperawatan seperti yang diuraikan diatas, maka orientasi pendidikan tinggi keperawatan adalah ilmu keperawatan seperti yang diuraikan diatas, maka orientasi pendidikan tinggi keperawatan adalah ilmu pengetahuan dan teknologi serta masyarakat. Dengan orientasi tersebut, diharapkan setiap institusi pendidikan tinggi keperawatan mampu mengikuti perkembangan sekaligus memberikan landasan Ilmu Pengetahuan Teknologi (IPTEK) keperawatan yang kokoh pada peserta didik. Disamping itu, institusi pendidikan keperawatan selalu mengikuti berbagai perkembangan yang terjadi di masyarakat, baik perkembangan yang berhubungan dengan masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapi masyarakat, tuntutan dan kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan/ keperawatan, maupun perkembangan hal-hal khusus pada masyarakat yang dapat dimanfaatkan dalam pengembangan pengalaman belajar di masyarakat bagi peserta didik. a. Tujuan Pendidikan

Berlandaskan pada kerangka konsep ini, diharapkan isi pendidikan dan proses belajar mengajar dapat disusun dan dikembangkan secara lebih terarah, sehingga institusi pendidikan tinggi keperawatan mampu melakukan hal-hal berikut ini:

(46)

commit to user

2) Membangun landasan ilmu pengetahuan yang kokoh, baik kelompok ilmu keperawatan maupun berbagai kelompok ilmu dasar dan penunjang, yang diperlukan untuk melaksanakan pelayanan/ asuhan keperawatan professional, yaitu mengembangkan diri pribadi dan mengembangkan ilmu keperawatan

3) Menumbuhkan/ membina ketrampilan profesional yang mencakup antara lain intelektual, ketrampilan teknikal dan interpersonal yang diperlukan untuk melaksanakan pelayanan/ asuhan keperawatan, mengembangkan diri pribadi dan ilmu pengetahuan

4) Menumbuhkan/ membina landasan etik keperawatan yang kokoh dan mantap sebagai tuntutan utama dalam melaksanakan pelayanan/ asuhan keperawatan dan dalam kehidupan keprofesian

b. Dasar Pendidikan

Dasar falsafah dalam pengembangan Program Pendidikan D III Keperawatan disepakati tentang nilai-nilai dan keyakinan yang berlandaskan Pancasila, adalah sebagai berikut:

1) Manusia sebagai makluk bio-psiko-sosio kultural dan spiritual, adalah unik, merupakan satu kesatuan yang utuh jasmani dan rohani, dan tidak ada dua individu yang sama serupa.

(47)

commit to user

3) Sehat adalah suatu keadaan utuh yang dinamik dalam siklus kehidupan, di mana manusia dapat berfungsi dan menyesuaikan diri secara terus menerus terhadap perubahan yang timbul, untuk memenuhi kebutuhan esensial dalam hidup sehari-hari. Setiap individu mempunyai hak untuk memperoleh kesehatan secara optimal dalam batas-batas kemampuannya.

4) Sakit adalah suatu keadaan dengan gangguan kemampuan individu memenuhi kebutuhan fisik, fisiologik, psikologik dan sosial secara maksimal, untuk berfungsi secara tepat sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangannya.

5) Perawatan adalah bagian integral dari pelayanan esensial dalam meningkatkan harkat hidup individu, keluarga dan masyarakat. Perawatan merupakan suatu proses yang dilakukan dengan tindakan terarah dan berorientasi pada masalah, serta menggunakan pendekatan ilmiah dan dilandasi etika profesi. Perawatan adalah unik dalam cara mensintesakan ilmu sosial, ilmu perilaku dan ilmu biologi dalam melaksanakan fungsinya untuk meningkatkan kesehatan. Perawatan sebagai profesi mempunyai otonomi dan keahlian serta pengawasan terhadap pendidikan dan praktek keperawatan.

(48)

commit to user

7) Proses belajar mengajar adalah suatu proses karena interaksi yang berkesinambungan antara pendidik dan peserta didik, dan merupakan suatu proses perubahan perilaku yang berlangsung seumur hidup. Untuk belajar secara efektif diperlukan peran aktif peserta didik yang melibatkan seluruh pribadinya. Mengajar sebagai suatu ilmu dan kiat dalam mengatur informasi dan proses mengajar, agar pada peserta didik terjadi proses belajar. Proses mengajar merupakan rangkaian kegiatan terarah, terdiri dari antara lain dari menentukan tujuan pendidikan, menyusun materi mengajar dan belajar, mengorganisasikan materi dan lingkungan belajar, merancang kegiatan belajar, serta mengevaluasi hasil belajar peserta didik. 8) Pendidikan keperawatan sebagai pendidikan profesi harus menjamin

pengembangan potensi dan kemampuan profesional secara maksimal peserta didik, dan dilaksanakan oleh institusi pendidikan tinggi. c. Tujuan Institusi

1) Tujuan Umum

Dapat dihasilkan Lulusan Ahli Madya Keperawatan sebagai Perawat Profesional Pemula yang memiliki pengetahuan dan kemampuan mengenai masalah umum kesehatan saat ini dan yang akan datang, serta mampu melaksanakan peran dan fungsi perawat.

2) Tujuan Khusus

(49)

commit to user

a) Melaksanakan asuhan keperawatan kepada individu, keluarga dan masyarakat yang berorientasi pada masalah dan kebutuhan baik yang dirasakan atau yang tidak.

b) Mengelola/ asuhan keperawatan dalam ruang lingkup tanggungjawabnya.

c) Mendidik individu, keluarga dan masyarakat serta tenaga keperawatan/ kesehatan yang berada di bawah tanggung jawabnya.

d) Mengidentifikasi masalah penelitian, menerapkan prinsip-prinsip dan pendekatan penelitian, serta mampu memanfaatkan hasil penelitian untuk meningkatkan mutu asuhan keperawatan. e) Melaksanakan dan mengembangkan program pendidikan

berdasarkan falsafah Pancasila, UUD 1945, tujuan institusi, dan rancangan konseptual, serta bertanggung jawab dalam penyelenggaraan pendidikan.

f) Menyediakan sarana lingkungan yang mendukung proses belajar, serta pengembangan diri peserta didik, dengan memberikan teori dan praktek pendidikan yang tepat.

(50)

commit to user

h) Mengembangkan pendidikan keperawatan dengan memberikan kesempatan melakukan kegiatan penelitian dalam bidang keperawatan.

i) Memprakarsai pengembangan staf akademik melalui program pendidikan berkelanjutan.

d. Kurikulum Pendidikan Diploma III Keperawatan

Untuk mewujudkan tujuan pembangunan kesehatan, telah diselenggarakan berbagai upaya yang didukung antara lain oleh sumber daya tenaga kesehatan yang memadai sesuai dengan kebutuhan pembangunan kesehatan. Selain itu, tuntutan masyarakat akan mutu pelayanan kesehatan semakin meningkat seiring dengan peningkatan pengetahuan dan kemampuan masyarakat maupun perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan. Perubahan dan perkembangan tersebut merupakan tantangan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan melalui peningkatan kualitas sumberdaya mausia kesehatan.

(51)

commit to user

keterbatasannya, maka kondisi ini dapat mengakibatkan lulusan yang dihasilkan oleh setiap institusi akan bervariasi.

e. Konsep Penilaian Pencapaian Kompetensi

Kompetensi merupakan perpaduan aspek pengetahuan, sikap dan ketrampilan yang difokuskan pada kemampuan individu untuk melakukan tugas/ pekerjaan berdasarkan standar kinerja dibidang tertentu. Standar kompetensi adalah rumusan sejumlah unit kompetensi yang diperlukan untuk melakukan suatu tugas/ pekerjaan diarea/ bidang tertentu yang didasari oleh pengetahuan, ketrampilan, dan sikap sesuai standar kinerja yang dipersyaratkan.

f. Dimensi Kompetensi

Kompetensi terdiri dari spesifikasi pengetahuan, ketrampilan dan sikap serta penerapannya dalam suatu pekerjaan berdasarkan pada kriteria unjuk kerja yang dibutuhkan dalam pekerjaan yang meliputi: 1) Ketrampilan melaksanakan pekerjaan (Task Skills) yaitu ketrampilan

untuk melaksanakan tugas pekerjaannya sesuai dengan standar yang disyaratkan oleh tempat kerja, meliputi standar “Professional

Practice dan Professional Ethic

2) Ketrampilan mengelola pekerjaan (Task Management Skills) yaitu ketrampilan manajerial mulai dari membuat perencanaan dan mengorganisir tugas-tugas pekerjaannya sampai pada evaluasi dengan efektif dan efisien

3) Ketrampilan menguasai kemungkinan (Contingency Management

(52)

commit to user

tepat atas suatu masalah dilandasi dengan kemampuan berpikir kritis

(critical thinking)

4) Ketrampilan mengelola lingkungan kerja (Job/ Role Environment

Skills) yaitu ketrampilan untuk berperan serta dan memberikan

kontribusi terhadap pemeliharaan lingkungan yang mendukung kesehatan, keselamatan, keamanan dengan memberdayakan individu, keluarga dan masyarakat (safety and health promotion) 5) Ketrampilan beradaptasi (Transfer/ Adaptation Skills) yaitu

kemampuan untuk menerapkan ketrampilan dan pengetahuannya pada situasi yang baru, termasuk kemamuan bekerjasama dan kemampuan berkomunikasi.

g. Penilaian Pencapaian Kompetensi

Pada penyelenggaraan pendidikan dengan kurikulum berbasis kompetensi, keputusan penilaiannya mengacu kepada “apakah kompetensi yang harus dikuasai telah dicapai atau belum”. Kompetensi dinilai mengacu pada persyaratan yang dibuat dan ditetapkan dalam sebuah standar atau hasil akhir belajar. Penilaian pencapaian kompetensi yang dilakukan harus mencakup pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang terintegrasi dalam penerapannya. Mahasiswa harus menunjukkan bahwa mereka kompeten dalam semua tindakan tertentu sesuai dengan standar yang ditetapkan.

(53)

commit to user

kriteria unjuk kerja dari setiap sub kompetensi dalam pencapaian kompetensi pada unit tertentu.

Penilaian pencapaian kompetensi merupakan suatu proses pengumpulan bukti secara sistematis terhadap pelaksanaan kegiatan tertentu, serta pembuatan keputusan tentang kemampuan seseorang dikaitkan dengan kriteria unjuk kerja sebagai indikator keberhasilan dan mengacu pada standar yang ditetapkan.

Penilaian pencapaian kompetensi bertujuan untuk menilai pencapaian kompetensi mahasiswa serta merupakan indikator kemampuan/ kemahiran seseorang dalam menyelesaikan suatu tindakan/ pekerjaan.

h. Tujuan Dan Manfaat Penilaian Pencapaian Kompetensi

1) Sebagai bahan masukan untuk melakukan peraikan dan evaluasi kurikulum

2) Sebagai dasar untuk menentukan yudisium, kenaikan tingkat, kelulusan, indeks prestasi dan sebagainya

3) Untuk memberikan layanan bimbingan dan konseling yang sesuai dengan kebutuhan mahasiswa

4) Sebagai dasar untuk menentukan perlakuan yang tepat bagi masing-masing mahasiswa baik melalui penempatan sesuai dengan minat dan kemampuan maupun pengelompokan

(54)

commit to user

i. Prinsip Penilaian Pencapaian Kompetensi

1) Bukti kompetensi yaitu dokumen hasil identifikasi pencapaian kompetensi mengacu pada criteria unjuk kerja

2) Berkesinambungan yaitu penilaian pencapaian kompetensi dilakukan secara berkesinambungan sesuai dengan tujuan pembelajaran

3) Ketuntasan yaitu penilaian pencapaian kompetensi untuk setiap elemen dalam satu unit kompetensi dilakukan secara utuh atau tuntas dalam proses pencapaian kompetensinya

4) Menyeluruh yaitu penilaian pencapaian kompetensi merupakan integrasi dari aspek pengetahuan, ketrampilan dan sikap

5) Sahih yaitu hasil tindakan harus sesuai dengan criteria unjuk kerja 6) Dapat diandalkan yaitu penilaian yang dilakukan oleh siapapun,

kapanpun dan dimanapun akan memberikan hasil yang sama

7) Fleksibel yaitu pelaksanaan penilaian dapat disesuaikan dengan berbagai kondisi namun tetap mengacu pada standar yang sudah ditetapkan

8) Adil yaitu penilaian harus terbuka, bebas prasangka, dan tidak merugikan siapapun

9) Individual yaitu penilaian pencapaian kompetensi dilakukan terhadap setiap mahasiswa bukan kepada kelompok, berdasarkan standar yang telah ditetapkan.

j. Jenis Penilaian Pencapaian Kompetensi

(55)

commit to user

3) Penilaian Komprehensif k. Aspek Yang Dinilai

1) Pengetahuan

a) Kemampuan mengingat b) Kemampuan memahami

c) Kemampuan mengaplikasikan konsep / prinsip d) Kemampuan menganalisis

e) Kemampuan mengevaluasi f) Kemampuan menciptakan 2) Sikap

a) Kemampuan menerima stimulus dari lingkungan

b) Kemampuan memberikan respon terhadap stimulus dengan cara tertentu

c) Kemampuan menilai stimulus atau keadaan dan manfaatnya bagi dirinya

d) Kemampuan menggabungkan dan memisah-misahkan nilai-nilai yang telah diidentifikasi menjadi suatu pola perilaku

e) Kemampuan memberikan warna penampilannya dengan nilai-nilai dan sikap yang menjadi kepribadiannya

3) Ketrampilan

a) Kemampuan meniru tindakan dari yang diamati

(56)

commit to user

d) Kemampuan melakukan serangkaian tindakan secara berurutan secara teliti dan benar

[image:56.595.133.513.199.750.2]

e) Kemampuan melakukan tindakan secara wajar dan efisien l. Kompetensi D-III Keperawatan

Tabel 2.2 Kompetensi D – III Keperawatan

NO KOMPETENSI SUB KOMPETENSI

1. Menerapkan konsep dan prinsip etika keperawatan, komunikasi dalam praktek keperawatan professional

a. Menghormati hak pasien

b. Memperhatikan nilai/ norma budaya dan agama

c. Menjalankan peraturan, kebijakan dan perundang – undangan yang berlaku dalam melaksanakan praktek keperawatan

d. Menjaga citra keperawatan profesional dalam memberi pelayanan keperawatan

e. Bertindak sebagai panutan bagi pasien

f. Bertanggung jawab dan mempertanggungjawabkan tindakan profesional

g. Menjalankan komunikasi terapeutik dalam praktek keperawatan

h. Berkomunikasi dalam bahasa yang dipahami pasien

2 Menerapkan pendekatan proses keperawatan dalam melaksanakan asuhan keperawatan dengan berpikir kritis

a. Melaksanakan pengkajian keperawatan

b. Merumuskan diagnosa keperawatan c. Merencanakan tindakan

keperawatan

d. Melaksanakan tindakan keperawatan e. Melaksanakan evaluasi keperawatan f. Melaksanakan dokumentasi

keperawatan 3 Mengkonsultasikan

penanganan pasien terhadap tim kesehatan lain

a. Mengkaji kebutuhan untuk konsultasi dan sumber yang diperlukan

b. Menentukan sasaran konsultasi sesuai masalah

(57)

commit to user

4 Melaksanakan tindakan pengobatan sebagai hasil kolaborasi

a. Melaksanakan pemberian obat oral b. Melaksanakan pemberian obat IM c. Melaksanakan pemberian obat IV d. Melaksanakan pemberian obat SC e. Melaksanakan pemberian obat IC f. Melaksanakan pemberian obat

Topikal

g. Melaksanakan pemberian obat Supositoria

h. Melaksanakan pemberian obat Sub Lingual

5 Melaksanakan tindakan diagnostik dan tindakan khusus sebagai hasil kolaborasi

a. Menyiapkan spesimen pemeriksaan b. Menyiapkan pasien untuk

pemeriksaan diagnostik

c. Melakukan perawatan pada pasien dengan tindakan diagnostik

6 Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan oksigen

a. Melaksanakan pengkajian keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan oksigen

b. Merumuskan diagnosa keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan oksigen

c. Membuat perencanaan keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan oksigen d. Mengatur posisi tidur pasien

e. Memberikan oksigen melalui nasal kanul dan masker

f. Melatih pasien napas dalam g. Melatih pasien batuk efektif h. Melakukan pengisapan lendir

i. Malakukan postural drainage dan fisioterapi dada

j. Melakukan inhalasi

k. Melakukan perawatan WSD

l. Melakukan perawatan tracheostomi m. Melaksanakan evaluasi asuhan

keperawatan pasien dengan ganguan pemenuhan kebutuhan oksigen n. Melaksanakan dokumentasi asuhan

(58)

commit to user

7 Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan cairan, elektrolit dan darah

a. Melakukan pengkajian keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan cairan, elektrolit dan darah

b. Merumuskan diagnosa keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan cairan, elektrolit dan darah

c. Membuat perencanaan keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan cairan, elektrolit dan darah

1) Memberikan cairan peroral 2) Menilai keseimbangan cairan 3) Melaksanakan tindakan

kolaboratif dalam pemberian cairan parenteral dan darah 4) Melaksanakan monitoring

pemberian cairan parenteral dan darah

5) Melaksanakan evaluasi asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan cairan, elektrolit dan darah

d. Melaksanakan dokumentasi asuahan keperawatan pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan cairan, elektrolit dan darah

8 Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi

a. Melakukan pengkajian keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi

b. Merumuskan diagnosa keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi

c. Membuat perencanaan keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi

d. Memberikan makan peroral e. Memasang NGT

f. Memberikan makan melalui NGT g. Melaksanakan tindakan kolaboratif

dalam pemberian nutrisi parenteral dan enteral

h. Menilai kecukupan nutrisi

(59)

commit to user

kebutuhan nutrisi

j. Melaksanakan dokumentasi asuhan pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan Nutrisi

9 Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan eliminasi urin dan fecal

a. Melaksanakan pengkajian keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan eliminasi urin dan fecal

b. Merumuskan diagnosa keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan eliminasi urin dan fecal

c. Membuat perencanaan keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan eliminasi urin dan fecal

d. Membantu eliminasi urin dan fecal e. Melaksanakan tindakan kolaboratif

pemasangan kateterisasi urin f. Melakukan bladder training g. Melakukan bowel training h. Melaksanakan gliserin spuit i. Malakukan perawatan ostomi j. Melakukan evaluasi fecal

k. Melaksanakan evaluasi asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan eliminasi urin dan fecal

10 Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan rasa aman dan nyaman

a. Melaksanakan pengkajian keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan rasa aman dan nyaman

b. Merumuskan diagnosa keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan rasa aman dan nyaman

c. Membuat perencanaan keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan rasa aman dan nyaman

d. Melaksanakan tindakan pemeliharaan personal hygiene e. Melakukan kompres panas dan

dingin

(60)

commit to user

g. Melaksanakan tindakan penegahan dan pengendalian infeksi

h. Melaksanakan perawatan luka i. Melaksanakan prosedur

keperawatan diruang isolasi

j. Melaksanakan evaluasi asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan rasa aman dan nyaman

k. Melaksanakan dokumentasi asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan rasa aman dan nyaman

11 Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan mbilisasi dan transportasi

a. Melaksanakan pengkajian keperawatan pada pasien dengan gangguan mobilisasi dan transportasi

b. Merumuskan diagnosa keperawatan pada pasien dengan gangguan mobilisasi dan transportasi

c. Membuat perencanaan keperawatan pada pasien dengan ganguan mobilisasi dan transportasi

d. Memindahkan dan transportasi pasien

e. Melatih pasien dengan alat bantu jalan

f. Mengatur berbagai posisi pasien g. Melakukan latihan ROM aktif dan

pasif

h. Melakukan perawatan pasien dengan immobilisasi

i. Melaksanakan evaluasi asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan mobilisasi dan transportasi

j. Melaksanakan dokumentasi asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan mobilisasi dan transportasi

12 Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan istirahat dan tidur

a. Melaksanakan pengkajian pasien dengan gangguan istirahat dan tidur b. Merumuskan diagnosa keperawatan

pada pasien dengan gangguan istirahat dan tidur

(61)

commit to user

dengan gangguan istirahat dan tidur d. Melaksanakan tindakan ritual tidur e. Memfasilitasi kebutuhan istirahat

dan tidur

f. Melaksanakan evaluasi asuhan keperawatan pasien dengan gangguan istirahat dan tidur

g. Melakasanakan dokumentasi asuhan keperawatan pasien dengan gangguan istirahat dan tidur

13 Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien terminal

a. Melaksanakan pengkajian keperawatan pasien terminal

b. Merumuskan diagnosa keperawatan pada pasien terminal

c. Membuat perencanaan keperawatan pasien terminal

d. Melaksanakan bimbingan dan konseling

e. Melaksanakan perawatan lanjutan di rumah

f. Melaksanakan evaluasi asuhan keperawatan pasien terminal

g. Melaksanakan dokumentasi askep pasien terminal

14 Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien menjelang ajal

a. Melaksanakan pengkajian keperawatan

b. Pasien menjelang ajal

c. Merumuskan diagnosa keperawatan pada pasien menjelang ajal

d. Membuat perencanaan keperawatan pasien menjelang ajal

e. Melaksanakan bimbingan spiritual pada pasien dan keluarga

f. Merawat jenazah

g. Melaksanakan evaluasi asuhan keperawatan pasien menjelang ajal h. Melaksanakan dokumentasi asuhan

keperawatan pasien menjelang ajal

15 Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien pre dan post operasi

a. Melakukan pangkajian keperawatan pasien pre dan post operasi

b. Merumuskan diagnosa keperawatan pada pasien pre dan post operasi c. Membuat perencanaan keperawatan

pasien pre dan post operasi

(62)

commit to user

tindakan operatif

e. Melaksanakan tindakan kolaboratif persiapan operasi

f. Melakukan monitoring post operasi g. Melakukan pengangkatan jahitan h. Melaksanakan evaluasi asuhan

keperawatan pasien pre dan post operasi

i. Melaksanakan dukumentasi asuhan keperawatan pasien pre dan post operasi

16 Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien gawat darurat

a. Melaksanakan pengkajian Airway,

Breathing, Cirulation (ABC)

b. Membebaskan jalan napas c. Memberikan pernapasan buatan d. Melaksanakan Resusitasi Jantung

Paru

e. Merawat pasien tidak sadar f. Menghentikan perdarahan g. Melakukan bilas lambung

h. Mengeluarkan benda asing pada saluran pernapasan atas

i. Melaksanakan evaluasi tindakan pada pasien gawat darurat

j. Melaksanakan dokumentasi tindakan pada pasien gawat darurat 17 Melaksanakan asuhan

keperawatan pada anak sehat

a. Melakukan pengkajian keperawatan pada anak sehat

b. Merumuskan diagnosa keperawatan pada anak sehat

c. Membuat perencanaan keperawatan pada anak sehat

d. Melakukan tindakan kolaboratif dalam pemberian Imunisasi

e. Pendidikan kesehatan pada anak sehat

f. Melaksanakan bimbingan antisipasi

(Anticipatory Guidance)

g. Melaksanakan evaluasi keperawatan pada anak sehat

h. Melaksanakan dokumentasi asuhan keperawatan pada anak sehat

18 Melaksanakan asuhan keperawatan pada anak sakit

a. Melakukan pengkajian keperawatan pada anak sakit

(63)

commit to user

pada anak sakit

c. Membuat perencanaan keperawatan pada anak sakit

d. Pendidikan kesehatan pada anak sakit

e. Melaksanakan program bermain f. Melaksanakan evaluasi asuhan

keperawatan pada anak sakit

g. Melaksanakan dokumentasi asuhan keperawatan pada anak sakit

19 Melaksanakan asuhan keperawatan pada bayi resiko tinggi

a. Melakukan pengkajian keperawatan pada bayi resiko tinggi

b. Merumuskan diganosa keperawatan pada bayi resiko tinggi

c. Membuat perencanaan keperawatan pada bayi resiko tinggi

d. Melaksanakan perawatan bayi dengan fototerapi

e. Melaksanakan pencegahan infeksi silang

f. Melaksanakan evaluasi keperawatan pad

Gambar

Gambar 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan  Umur………………………… 67
Gambar 2.1. Bagan hierarki kebutuhan menurut Abraham A. maslow
Tabel 2.1 Daftar konversi nilai
Tabel 2.2 Kompetensi D – III Keperawatan
+7

Referensi

Dokumen terkait

berhubungan dengan motivasi perawat melanjutkan pendidikan tinggi. keperawatan,

Apabila dilihat dari hasil penelitian ini dapat diketahui sebenarnya para mahasiswa memiliki prestasi belajar, motivasi belajar dan pengalaman PPL2 yang tinggi namun minat

Untuk mengetahui hubungan yang signifikan antara minat menjadi guru dan motivasi belajar secara bersama-sama dengan prestasi belajar micro teaching mahasiswa Pendidikan

Kesimpulan : ada hubungan yang signifikan antara minat, motivasi dan sikap mahasiswa terhadap pencapaian Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mahasiswa keperawatan

Penelitian hubungan antara motivasi belajar dan prestasi belajar dengan keterampilan Praktik klinik kebutuhn dasar manusia pada mahasiswa tingkat III Akademi

Apabila motivasi kerja semakin tinggi maka prestasi kerja pegawai juga semakin tinggi, demikian pula sebaliknya apabila motivasi kerja semakin rendah maka prestasi

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa siswa dengan motivasi belajar matematika tinggi akan mempunyai prestasi belajar matematika yang lebih baik dibandingkan dengan

Dengan membatasi pembahasan tentang upaya yang dilakukan sekolah dalam meningkatkan prestasi siswa dan pengaruh motivasi belajar mempengaruhi pencapaian prestasi belajar