• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERILAKU SOLUSI SISTEM PERSAMAAN LOTKA-VOLTERRA DENGAN WAKTU TUNDA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERILAKU SOLUSI SISTEM PERSAMAAN LOTKA-VOLTERRA DENGAN WAKTU TUNDA."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PERIL AK U SOL US I SISTE M PE RSAMAAN LOTKA-VOLTERRA DENGAN WAKTU TUNDA

Oleh : Silva Humaira NIM. 4123230026 Program Studi Matematika

SKRIPSI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

ii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan pada 13 Desember 1994 di Medan. Ayah

bernama Wagino dan ibu bernama Khairani, S.Ag. Penulis memiliki 1

saudara laki-laki bernama Muhammad Prawira dan satu saudara

perempuan bernana Tia Husnul Zurriyati.Pada tahun 1999 penulis

mengikuti sekolah PAUD di Fremethodist. Lalu pada tahun 2000

penulis bersekolah di SD Swasta Alwashliyah Ampera II Medan dan

lulus pada tahun 2006. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan

pendidikan kejenjang menengah di SMP N 7 Medan. Pada tahun 2009, penulis melanjutkan pendidikan di SMAN4 Medan dan lulus

pada tahun 2012. Pada tahun 2012, penulis diterima di Universitas

Negeri Medan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,

(4)

PERILAKU SOLUSI SISTEM PERSAMAAN

LOTKA-VOLTERRA DENGAN WAKTU TUNDA

Silva Humaira NIM: 4123230026

ABSTRAK

Penelitian ini membahas perilaku sistem persamaan Lotka-Volterra dengan waktu tunda. Pembahasan dilakukan terhadap hasil simulasi Matlab dengan menggunakan metode Forward Euler. Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan pada simulasi untuk beberapa nilai parameter dapat dilihat adanya hubungan antara waktu tunda dengan perilaku solusi sistem. Adanya pengaruh waktu tunda pada sistem Lotka-Volterra akan menghilangkan sifat periodik solusi. Pengaruh waktu tunda mengakibatkan siklus populasi semakin mengembang, namun kedua populasi tidak akan mengalami kepunahan. Kemudian panjang interval tunda berpengaruh terhadap laju perkembangan siklus populasi. Makin panjang interval tunda makin cepat laju perkembangan sikluspopulasi.

(5)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

segala nikmat dan karunia-Nya yang begitu besar sehingga penulis dapat menyele-

saikan skripsi yang berjudul ”Perilaku Solusi Sistem Persamaan

Lotka-Volterra dengan Waktu Tunda”.

Dalam skripsi ini penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai

pihak,oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan yang

telah memberikan ijin dan kesempatan untuk menyelesaikan studi Strata 1 di

Universitas Negeri Medan.

2. Dr. Asrin Lubis, M.Pd selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Penge-

tahuan Alam.

3. Dr. Edy Surya, M.Si selaku Ketua Jurusan Matematika dan Drs. Yasifati Hia,

M.Si selaku Sekretaris Jurusan Matematika Universitas Negeri Medan.

4. Dr. Pardomuan Sitompul, M.Si selaku Ketua Prodi Jurusan Matematika dan

selaku dosen pembimbing skripsi yang telah membimbing dan mengarahkan

penulis dalam melaksanakan penelitian hingga skripsi ini dapat terselesaikan

denganbaik.

5. Dr. Mulyono, M.Si selaku dosen pembimbing akademik yang telah

membimbing dan mengarahkan penulis dalam melaksanakan penelitian hingga

skripsi ini dapat terselesaikan denganbaik.

6. Dra.Lucy Karyati Basar, M.Si., ArnahRitonga ,S.Si., M.Si. , Susiana, S.Si.,

M.Si selaku dosen penguji yang telah membimbing serta memberikan masukan

dalam pembuatan skripsi.

7. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Matematika yang tidak bosan-bosannya

membimbing saya, mengingat saya dan terus mengajari saya agar menjadi

manusia yang lebih baik lagi dan mencirikan sikap serta sifat layaknya manusia

yang berintelektual.

8. Kepala Perpustakaan Digital Library Universitas Negeri Medan beserta stafnya

yang telah memberikan izin dan kemudahan selama peneliti melakukan

(6)

9. Kedua orang tua tercinta, yaitu Ayahanda Wagino dan Ibunda Khairani, S.Ag, yang telah memberikan dukungan dan semangat serta do’a yang selalu menjadi pelecut semangat dalam menulis skripsiini.

10. Nenek saya tersayang yang selalu mendoakan saya. Adik-adik saya yaitu

Muhammad Prawira, Tia Husnul Zurriyati, Dara Febriani, Putri Salsabilla, Lia

Putri dan seluruh keluarga saya yang telah membantu dan menjadi motivasi

selamaini.

11. Teman-teman terkasih (Faisal, Ayu, Sabrina, Syahputri, Retno, Putri, Zeze,

Deffy, Dian, Fanny, Tiwi,Riri).

12. Sahabat-sahabtku dibangku kuliah (Ira, Intan, Hawa, Ester, Dea, Heni,

Wulandari).

13. Teman-teman seperjuangan seluruh keluarga besar Matematika Nondik 2012

(Ramlah, Yuni, Essa, Ade, Robin, Tanyel, Bruce, Candra, Rizba, Penny, Nina,

Cardo, Nuel, Yayuk, Nanda, Nadya, Intan, Rahma, Dewi, Isna, Yanti, Mika,

Sriwati, Delvi, Mona, Hadi, Julius, Faisal, Jufrido, Abdul,Daus).

Penulis berharap semoga Tuhan membalas kebaikan dari semua pihak yang

telah banyak membantu dan memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Namun mengingat penulis masih dalam tahap belajar, penulis menyadari bahwa

isi yang disajikan dalam skripsi ini masih memiliki kekurangan dan ketidaksem-

purnaan. Untuk itu, kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

diharapkan. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat. Akhir kata,

penulis mengucapkan terimakasih.

Medan, September 2016

Penulis

Silva Humaira

(7)
(8)

DAFTAR ISI

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Rumusan Masalah 4

2.4. Persamaan Diferensial Tunda 12

2.5. Persamaan Lotka-Volterra denganWaktu Tunda 13

2.6. Titik Keseimbangan (Equilibrium) 15

BAB III MetodePenelitian 17

3.1. Tempat dan WaktuPenelitian 17

3.2. Jenis Penelitian 17

3.3. Prosedur Penelitian 17

BABIV Pembahasan 19

4.1. Model Lotka-Volterra dengan Waktu Tunda 19

4.2. Simulasi Numerik 22

(9)

vii

BABV Penutup 30

5.1. Kesimpulan 30

5.2. Saran 30

DAFTARPUSTAKA 31

Lampiran A Sistem Persamaan Lotka-Voterra untuk KasusI 32

Lampiran B Sistem Persamaan Lotka-Voterra untuk KasusII 34

Lampiran C Sistem Persamaan Lotka-Voterra untuk KasusIII 36

Lampiran D Sistem Persamaan Lotka-Voterra untuk KasusIV 38

Lampiran E Sistem Lotka-Volterra dengan Waktu Tunda (τ=1) 40 Lampiran F Sistem Lotka-Volterra dengan Waktu Tunda (τ=0,1) 42 Lampiran G Sistem Lotka-Volterra tanpa Waktu Tunda 43

Lampiran H Surat Permintaan Kesediaan Dosen PS 45

Lampiran I Surat Permohonan Izin Penelitian 46

Lampiran J Surat Izin Penelitian dari Fakultas 47

Lampiran K Surat Izin Penelitian dari Tempat Penelitian 48

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1

Gambar 2.2

Trayektori dari model (2.7) dengan parameter α=

2, =1, =1=1

Solusi periodik mangsa dan populasi pemangsa, untuk model Lotka-Volterra (2.7) dengan parameter α=

11

2, = 1, = 1= 1 12

Gambar 4.1 Bidang fase: hubungan antara populasi mangsa dan

populasi pemangsa 21

Gambar 4.2 Grafik persamaan diferensial dari persamaan mangsa- pemangsa dengan α= 0, 01, = 0, 01, = 0, 01,

Gambar 4.3

δ= 0,01, x(0) = 2 dan y(0) = 1

Grafik Persamaan Diferensial dari Persamaan Mangsa- 22

pemangsa dengan α= 0, 01, = 0, 02, = 0, 02,

Gambar 4.4

δ= 0,01, x(0) = 2, y(0) = 1

Grafik persamaan diferensial dari persamaan mangsa- 24

pemangsa dengan α= 0, 01, = 0, 01, = 0, 02,

Gambar 4.5

δ= 0,02, x(0) = 2, y(0) = 1

Grafik persamaan diferensial dari persamaan mangsa- 25

pemangsa dengan α= 0, 01, = 0, 02, = 0, 01,

Gambar 4.6

δ= 0,02, x(0) = 2, y(0) = 1

Trayektori pada bidang fase dengan parameter α=

26

0, 01, = 0, 01, = 0, 02, δ= 0, 02, x(0) =2,

Gambar 4.7

y(0) = 1 .

Trayektori pada bidang fase dengan parameter α=

28

0, 01, = 0, 01, = 0, 02, δ= 0, 02, x(0) =2,

(11)
(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jumlah populasi mangsa dan pemangsa, dengan α= 0,

01, = 0, 01, = 0, 01, δ= 0, 01, x(0) = 2, dan

y(0) = 1 33

Tabel 2.1 Jumlah populasi mangsa dan pemangsa, dengan α= 0, 01, = 0, 02, = 0, 02, δ= 0, 01, x(0) = 2, dan

y(0) = 1 35

Tabel 3.1 Jumlah populasi mangsa dan pemangsa, dengan α=

Tabel 4.1

0, 01, = 0, 01, = 0, 02, δ= 0, 02, x(0) = 2, dan

y(0)=1 37

Jumlah populasi mangsa dan pemangsa, dengan α= 0, 01, = 0, 02, = 0, 01, δ= 0, 02, x(0) = 2, dan

(13)
(14)

Pendahuluan

1.1.

Latar BelakangMasalah

Model matematika merupakan representasi masalah dalam dunia nyata yang

menggunakan bahasa matematika. Bahasa matematika yang digunakan dalam

pemodelan meliputi persamaan diferensial, sistem dinamika, statistik, aljabar,

analisis, teori permainan, dan lain sebagainya. Adapun salah satu yang menarik

dipelajari adalah persamaan diferensial. Sampai saat ini, teori mengenai

persamaan diferensial terus dikembangkan, metode yang dipakai untuk

menyelesaikan masalah persamaan diferensial pun bermacam-macam, tergantung

dari jenis persamaan diferensial yangdipelajari.

Persamaan diferensial adalah suatu persamaan yang melibatkan turunan-

turunan dari satu atau beberapa fungsi yang tidak diketahui. Persamaan diferensial

biasa hanya melibatkan suatu fungsi yang tidak diketahui dan turunan-turunannya

yang semuanya dievaluasi pada saat yang sama, yaitu pada saat t.

Waktu tunda (time delay) penting dalam pemodelan masalah nyata sebab

keputusan biasanya dibuat berdasarkan informasi pada keadaan sebelumnya. Hal

ini penting untuk dipertimbangkan dalam memodelkan pertumbuhan populasi

karena laju pertumbuhan populasi tidak hanya bergantung pada jumlah populasi

pada waktu sekarang t tetapi juga bergantung pada jumlah populasi pada waktu

sebelumnya atau pada waktu (t −α) (Haberman, 1998).

Dalam masalah biologi, sering digunakan model matematika dengan waktu

tunda, yang sering disebut dengan persamaan diferensial tunda. Banyak sistem

interaksi yang berlangsung dalam ekosistem alami, salah satunya adalah sistem

interaksi mangsa-pemangsa (predator-prey). Pemangsa merupakan spesies yang

pada umumnya ukurannya lebih besar dibandingkan dengan mangsa, sedangkan

mangsa adalah spesies yang dimangsa yang pada umumnya ukurannya lebih kecil

dari pada pemangsa (William, 2008).

Pemangsa mengontrol ledakan populasi mangsa, dan sebaliknya naik

(15)

2

turunnya populasi hewan mangsa mengontrol populasi pemangsa. Pengontrolan

populasi itu menyebabkan ekosistem selalu berada dalam keadaan seimbang.

Hubungan antara mangsa dan pemangsa misalnya dalam populasi hewan, yaitu

antara cicak-nyamuk, singa-kancil, serta ular-tikus.

Para ahli dinamika populasi telah mengembangkan banyak model

matematika untuk menghitung kecepatan pertumbuhan populasi, baik

pertumbuhan yang hanya dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal.

Model-model itu antara lain, model pertumbuhan eksponensial, model

pertumbuhan logistik, model interaksi predator-prey, model interaktif kompetitif.

Salah satu persamaan matematik yang telah dikembangkan adalah persamaan

model Lotka-Volterra (Susanto,2000).

ModelLotka Volterra pertama kali diperkenalkan oleh VitoVolterra

(18601940) dan Alfred J. Lotka (1880 1949). Vito Volterra adalah seorang matema- tikawan Italia di bidang matematika murni di awal 1920. Humberto

D’Ancona anak dari Vito Volterra yang merupakan ahli biologi, mendalami

populasi berbagai spesies ikan di Laut Adriatik. Pada tahun 1926, ia melakukan studi statistik jumlah setiap spesies ikan yang dijual di pasar ikan dari tiga

pelabuhan: Fiume, Trieste, dan Venice. Dia melihat bahwa selama Perang Dunia I,

jumlah pemangsa di laut Adriatik meningkat sementara jumlah mangsa jauh

berkurang. Dia menyimpulkan bahwa ini merupakan konsekuensi berkurangnya

nelayan karena peperangan yang terjadi antara Italia dan Austria. Ia penasaran

mengapa hal itu bisa terjadi didaerah itu. Ia berpikir mungkin Volterra bisa

menemukan sebuah model matematika yang mungkin bisa menjelaskan situasi

ekologi untuk fenomena itu. Setelah beberapa bulan, Volterra mengembangkan

serangkaian model untuk interaksi dua atau lebih spesies. Semenjak itu, Volterra

mengembangkan penelitiannya tentang model- modelekologi.

Sementaraitu,AlfredJ.Lotka(18801949),seorang ahli matematika biologi berkebangsaan Amerika merumuskan banyak model yang sama seperti Volterra. Ia

menerbitkan sebuah buku berjudul Elements of Physical Biology. Contoh utamanya

dari sistem mangsa-pemangsa yaitu populasi tanaman (sebagai mangsa) dan hewan

herbivora (sebagai pemangsa) yang tergantung pada tanaman sebagai makanannya.

Model ini yang sekarang dikenal sebagai model Lotka-Volterra (Saputra,2008).

Jika dimisalkan x(t) adalah kepadatan populasi mangsa pada saat t dan y(t)

(16)

dx

Walaupun model Lotka-Volterra tidak dapat menggambarkan secara

kompleks hubungan antar spesies seperti kejadian nyata di alam, tetapi model

sederhana tersebut merupakan langkah awal untuk mengetahui perilaku hubungan

antara mangsa dan pemangsa dari sudut pandang matematika. Karena modelnya

yang cukup sederhana menyebabkan model ini banyak digunakan sebagai dasar

bagi pengembangan model yang lebih realistis. Berbagai asumsi digunakan

untuk memodifikasi model interaksi persamaan Lotka-Volterra dengan

mempertimbangkan faktor-faktor yang berpengaruh atas pertumbuhan

masing-masing spesies mangsa dan pemangsa yang berinteraksi.

Salah satu pengembangan lain dari model Lotka Volterra adalah model

yangdilakukan oleh Syafruddin (2015) dan Ritania (2014). Dimana Syafruddin

Sidemenyelesaikan persamaan Lotka-Volterra dengan metode transformasi

diferensial.Dan Ritania membahas kestabilan populasi pada model Lotka-Volterra

tiga spesies.

Metode numerik merupakan suatu metode untuk menyelesaikan

permasalahan-permasalahan yang diformulasikan secara matematis dengan

cara operasi hitungan. Metode numerik juga mampu menyelesaikan suatu sistem

persamaan diferensial yang besar, non linear, dan sangat kompleks dengan syarat

awal yang telah diketahui. Pencarian dengan menggunakan metode numerik

menghasilkan nilai perkiraan atau pendekatan dari penyelesaian analitik sehingga

penyelesaian tersebut memuat nilaikesalahan.

Dalam Penelitian ini direncanakan menggunakan metode numerik untuk

menganalisismodeldenganwaktutunda.Analisisuntukmodeldenganwaktutunda

biasanya lebih kompleks dan metode yang telah ditemukan masih sangat sedikit.

Simulasi numerik biasanya digunakan untuk menyelesaikan model dengan waktu

tundayangkompleks,danfasilitasyangadapadasoftwareMatlab,dapatmembantu

untuk memvisualisasikan solusi dari model persamaan diferensial dengan waktu

tunda (Toaha,2008).

(17)

4

memecahkan berbagai masalah matematis yang kerap kita temui dalam bidang

teknis. Kita bisa memanfaatkan kemampuan Matlab untuk menemukan solusi

dari berbagai masalah numerik secara cepat, mulai hal yang paling dasar hingga

kompleks. Salah satu aspek yang sangat berguna dari Matlab ialah kemam-

puannya untuk menggambarkan berbagai jenis grafik, sehingga kita dapat memvi-

sualisasikan data dan fungsi yang kompleks (Widiarsono,2005).

1.2.

RumusanMasalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan sebelumnya,

permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini antara lain:

1. Bagaimana perilaku solusi persamaan Lotka-Volterra dengan menam-

bahkan faktor tunda pada interaksi mangsa danpemangsa?

2. Dengan pendekatan numerik akan dilihat apakah keadaan keseimbangan

persamaan Lotka-Volterra tanpa waktu tunda, sama dengan keadaan

keseimbangan persamaan Lotka-Volterra dengan waktutunda?

1.3.

BatasanMasalah

Penelitian ini difokuskan pada perilaku solusi sistem persamaan Lotka-

Volterra dengan waktu tunda pada interaksi mangsa dan pemangsa khususnya

dilihat pada keadaan seimbangnya.

1.4.

TujuanPenelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku solusi sistem

persamaan Lotka-Volterra dengan waktu tunda pada interaksi mangsa dan

pemangsa.

1.5.

ManfaatPenelitian

Dengan diadakannya penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat

sebagai berikut :

1. Bagi peneliti : merupakan media belajar dalam meneliti perilaku solusi

(18)

sumbangan pemikiran berdasarkan disiplin ilmu yang diperoleh dibangku

kuliah.

2. Bagi pembaca : memberikan informasi tentang perilaku solusi sistem

(19)

30

BAB V

Penutup

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya yang menjelaskan tentang persamaan

Lotka-Volterra maka didapatkan kesimpulan bahwa:

1. Adanya pengaruh waktu tunda pada sistem Lotka-Volterra akan menghilangkan sifat

periodik solusi. Pengaruh waktu tunda mengakibatkan siklus populasi semakin

mengembang, namun kedua populasi tidak akan mengalami kepunahan.

2. Panjang interval tunda berpengaruh terhadap laju perkembangan siklus populasi. Makin

panjang interval tunda makin cepat laju perkembangan siklus populasi.

5.2. Saran

Penjelasan dalam pembahasan menunjukkan bahwa waktu tunda yang relative lebih

panjang akan mengakibatkan terjadinya perkembangan siklus solusi pada sistem Lotka-Volterra.

Penelitian ini dapat dilanjutkan untuk menganalisis secara matematika hubungan antara panjang

(20)

DAFTAR PUSTAKA

Haberman, R., (1998), Mathematical Models : Mechanical Vibrations, Population Dynamics, and Traffic Flow,1, Siam, Dallas.

Heri, S., Dewi, R., (2005), Metode Numerik dengan Pendekatan Algoritma, Sinar Baru Algensindo, Bandung.

Perko, L., ( 2001), Differential Equations and Dynamical Systems, 3, Springer, New York.

Ritania, M. Leli, D., (2014), Kestabilan Populasi Model Lotka-Volterra Tiga Spesies dengan Titik Kesetimbangan, Kampus Binawidya Pekanbaru, 1(2), 134–135.

Saputra, K. V. I., (2008), Semi-global Analysis of Lotka-Volterra Systems with Constant Terms, La Trobe University, Victoria.

Susanto, P., (2000), Pengantar Ekologi Hewan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.

Syafruddin, S., Sutriani, H., (2015), Penyelesaian Persamaan Lotka-Volterra dengan Metode Transformasi Diferensial, Universitas Negeri Makassar, 3(1).

Toaha, S., (2008), Model dengan Tundaan Waktu, Matematika, Statistika, dan Komputasi, 4(2), 13–14.

Widiarsono, T., (2005), Tutorial Praktis Belajar Matlab, Jakarta.

Wiggins, S., (2003), Introduction to Applied Nonlinear Dynamical Systems and Chaos, 2, Springer, Bristol.

Gambar

Tabel 1.1 Jumlah populasi mangsa  dan  pemangsa,  dengan  α= 0, 01, �= 0, 01, �= 0, 01, δ= 0, 01, x(0) = 2, dan

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Moenir (2009), K3 merupakan aspek yang penting dalam usaha meningkatkan kesejahteraan serta produktivitas karyawan. Apabila tingkat keselamatan kerja tinggi,

Formasi Pegawai Negeri Sipil Pusat untuk masing-masing satuan organisasi Pemerintah Pusat setiap tahun anggaran ditetapkan oleh Menteri yang bertanggung jawab di

Strategi diferensiasi terdiri dari diferensiasi produk (produk yang dipasarkan), diferensiasi pelayanan (pelayanan kepada konsumen), diferensiasi citra (pembentukan citra perusahaan

Dalam FGD dengan Direktorat APK Ditjen Perbendaharaan tersebut tidak membahas materi yang berkaitan dengan Konsep Multy Entry Multy Exit (MEME), Sistem Informasi

Program ini terdiri dari 12 kelas yang berdaya tampung 324 siswa. Tujuan dari program keahlian ini adalah membekali peserta didik dengan ketrampilan pengetahuan, dan

Estimasi total karbon tersimpan dalam biomassa hutan lindung Long Ketrok menurut metode Yamakura (1986) adalah 304 ton/ha dengan jumlah karbon di atas permukaan tanah sebesar

Informasi yang ditemukan sebelumnya dari isolasi bakteri simbion dan berdasarkan hasil skrining, besar kecilnya zona hambat dan sifat penghambatannya terhadap beberapa jenis

Minat beli ulang konsumen Verde Resto And Lounge Bandung sudah dalam kategori baik, item pernyataan yang mendapatkan persentase tanggapan paling besar adalah saya