PENGEMBANGAN MEDIA KUDA-KUDA PELANA JAMUR TERHADAP KEMAMPUAN TEKNIK CIRCLE PADA
OLAHRAGA SENAM ALAT KOTA MEDAN 2016
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian
Syarat- Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
OLEH : RINALDI NIM. 609121028
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ABSTRAK
RINALDI. Pengembangan Media Kuda-Kuda Pelana Jamur Terhadap Kemampuan Teknik Circle Pada Olahraga Senam Alat Kota Medan Tahun 2016
(Dosen Pembimbing: Drs.H.SYAHBUDDIN SYAH B,M.Kes ) Skripsi : Fakultas Ilmu Keolahragaan. UNIMED 2016
Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk mengembangkan media latihan kuda-kuda pelana pada latihan senam. Metode penelitian dan pengembangan research and development (R&D) ini disertai dengan pendekatan melalui wawancara. Subyek dalam penelitian pengembangan ini adalah atlet persani kota Medan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian dan pengembangan ini adalah a. Telaah para pakar/ ahli; b. Uji coba kelompok kecil; c.Uji coba kelompok besar.
Media latihan telah di uji coba tahap 1 dan 2 yang masing-masing melibatkan 3 dan 10 atlet. Masukan dari para pakar pada tahap pertama adalah agar lebih memperhatikan kebenaran gerak sesuai dengan draft latihan. Masukan dari para pakar pada tahap kedua adalah latihan circle dengan media ini dapat dilakukan secara berpasangan. Berdasarkan hasil pengembangan dapat disimpulkan bahwa: Diperlukan media latihan yang dikembangkan agar dapat meningkatkan kemampuan gerakan circle . Dengan media latihan yang dikembangkan atlet yang berlatih lebih efektif dan lebih efesien. Dengan media latihan yang dikembangkan atlet lebih termotivasi.
Uji coba produk dilakukan agar dapat mengumpulkan data yang digunakan sebagai dasar untuk menetapkan kelayakan produk yang akan dikembangkan oleh peneliti. Setelah produk divalidasi dan direvisi maka produk diuji cobakan menggunakan subyek 3 orang atlet (uji coba kelompok kecil). Pada uji coba produk didapat hasil bahwa alat yang dikembangkan aman dan dapat mempermudah atlet berlatih.
Kegiatan selanjutnya yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah menguji cobakan media latihan kuda-kuda pelana jamur yang dikembangkan pada subyek uji coba yang menjadi sasaran pada penelitian ini. Uji coba lapangan dilakukan di gedung senam Prof.Jepta Hutabarat Medan dimana uji coba lapangan ini dilakukan 1 kali pertemuan.
atlet pemula, dan kuda-kuda pelana jamur ini tidak terlalu tinggi sehingga membuat atlet tidak takut untuk berlatih gerakan circle dengan media latihan ini.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan kasih sayangnya kepada penulis, sehingga peneliti dapat
menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya dengan judul “Pengembangan Media Kuda-Kuda Pelana Jamur Terhadap Kemampuan Teknik Circle Pada
Olahraga Senam Alat Kota Medan 2016. Skripsi yang diajukan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Olahraga di Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan.
Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih kurang sempurna. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan adanya saran maupun kritik dari para pembaca
dan semua pihak yang mengarah kepada perbaikan penyusunan skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Dr. Budi Valianto, M.Pd selaku Dekan FIK UNIMED, Bapak Drs. Suharjo, M.Pd selaku Wakil Dekan I FIK UNIMED, Bapak Syamsul Gultom, S.KM, M.Kes selaku Wakil Dekan II FIK UNIMED, Bapak Drs. Mesnan,
M.Kes selaku Wakil Dekan III FIK UNIMED.
3. Ibu Dr.Novita, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga,
Kepelatihan Olahraga yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam penyelesaian skripsi ini.
4. Bapak Drs.H.SYAHBUDDIN SYAH B, M.Kes selaku pembimbing skrpsi dan pembimbing akademik yang telah memberikan arahan dan bimbingan
dalam pembuatan skripsi ini, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
5. Staf pengajar dan staf pegawai FIK UNIMED yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan kemudahan administrasi dalam proses perkuliahan
6. Secara khusus dan teristimewa terima kasih kepada ayah handa Ramli dan
Ibunda Hartati sebagai sumber motivasi saya. Dan terima kasih kepada saudara-saudara saya
7. Terima kasih kepada pelatih senam juga pelatih saya Abmi al Fajri 8. Terima kasih kepada semua atlet persani kota Medan
9. Terima kasih kepada teman-teman saya
Akhir kata, penulis berharap semoga penyusunan skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca sekaligus gambaran untuk kemajuan skripsi
lainnya. Dan jika ada saran atau kritik yang sifatnya membangun agar penulis lebih baik lagi, penulis akan menerima dengan senang hati.
Medan, Agustus 2016 Penulis,
ii
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 20
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 20
B. Sampel Uji Coba ... 20
C. Pendekatan dan Metode Penelitian ... 20
D. Langkah-langkah Pengembangan Model ... 21
1. Penelitian Pendahuluan ... 21
2. Perancangan pengembangan Model ... 22
3. Validasi, Evaluasi dan Revisi Variasi ... 24
a. Telaah Para Pakar ... 24
b. Instrumen Pengumpulan Data ... 30
iii
DAFTAR TABEL
Tabel Hal
Tabel 1.1. Ahli Olahraga Senam ... 25
Tabel 4.1. Ahli Olahraga Senam ... 36
Tabel 4.2. Hasil Pernyataan Ahli ... 38
Tabel 4.3. Hasil Revisi Pengamatan Ahli Alat ... 40
Tabel 4.4. Hasil Revisi Pengamatan Pelatih Senam ... 40
Tabel 4.5. Hasil Revisi Pengamatan Ahli Olahraga... 41
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar
1. Lapangan Senam Lantai dan Peralatan Senam ... 11
2. Kuda-kuda Pelana ... 14
3. Gerakan Circle ... 15
4. Langkah-langkah Penggunaan Metode R&D ... 16
v
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Senam adalah kegiatan utama yang paling bermanfaat untuk mengembangkan komponen fisik dan kemampuan gerak. Melalui berbagai
kegiatannya, akan berkembang daya tahan otot, kekuatan, power, kelentukan, koordinasi, kelincahan, dan keseimbangan tubuh.
Menurut Kemendikbud (2013:173) senam lantai adalah salah satu rumpun dari senam. Sesuai dengan istilah lantai, maka gerakan-gerakan/bentuk pembelajarannya dilakukan di lantai. Jadi, lantai/matras
merupakan alat yang dipergunakan. Senam lantai disebut juga dengan istilah pembelajaran bebas. Oleh karena tidak mempergunakan
benda-benda atau perkakas lain pada saat menjalankannya. Tujuan melakukan senam lantai selain untuk meningkatkan kemampuan melakukan
bentuk-bentuk gerakan senam lantai sendiri juga sebagai pembelajaran pembentukan kemampuan untuk melakukan gerakan senam dengan alat. Depdiknas (2006:1) mengemukakan bahwa “ kebugaran atau kesegaran jasmani adalah kemampuan tubuh seseorang untuk melakukan tugas pekerjaan sehari-hari dalam waktu yang relative lama tanpa menimbulakan kelelahan yang berarti. Untuk dapat mencapai kondisi kesegaran jasmani yang prima seseorang perlu melakukan latihan fisik yang melibatkan
komponen kesegaran jasmani dengan metode latihan yang benar ”.
Lebih lanjut, DISPORA (2006 : 3) menjelaskan bahwa;“ Dalam olahraga senam ada beberapa jenis senam yang diorganisir oleh FIG (Federation
Internationalde Gymnastigue) yang di bagi menjadi 6 kelompok yaitu; 1.
Senam Artistik, 2. Senam Ritmik Sportif, 3. Senam Akrobatik, 4. Senam
AerobicSport, 5. Senam Trampolin, 6. Senam Umum. Akan tetapi jenis
yang akan dibahas penulis dalam proposal ini adalah senam artistik pada
2
Senam artistik adalah salah satu disiplin olahraga senam, dan merupakan cabang sangat populer pada Olimpiade. Salah satu gerakan
yang sering diperlombakan dalam senam artistic adalah gerakan Cirle.. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti
terhadap pelatih Abmi Al Fajri pada tanggal 04 Mei 2016 di gedung senam
Prof. Drs. Jepta Hutabarat, masih banyak atlet yang belum menguasai
gerakan circle dengan baik. Atlet cenderung jatuh terhempas ke bawah pada saat circle, badan tidak luas ke depan, dan tidak bisa menjaga
keseimbangan tubuh sehingga pada saat circle tubuh atlet sering terhempas dan goyang ini dapat mengakibatkan cidera pada atlet senam.
Mengenai program latihan yang diberikan kepada atlet-atletnya pelatih menyatakan hanya memberikan latihan penunjang seperti latihan fisik untuk atlet. Latihan yang diberikan hanya untuk meningkatkan
kemampuan circle di kuda-kuda pelana jamur saja dan latihan yang diberikan seperti : push up untuk melatih kekuatan lengan, sit up untuk
melatih otot perut, back up untuk melatih kekuatan pinggang dan body
tension untuk melatih ketegangan tubuh.
Pelatih menyatakan untuk meningkatkan suatu bentuk latihan
maupun latihan fisik dan teknik dalam senam lantai maupun alat dan senam lainnya perlu adanya suatu alat yang membantu khususnya untuk
3
mengajarkan gerakan circle tersebut terutama circle di atas kuda-kuda pelana. Karena tidak adanya media latihan untuk setiap alat yang ada
dimana pelatih sangat kesulitan untuk mengajarkan gerakan-gerakan yang ada pada alat senam. Sarana dan prasarana yang ada di gedung senam
Persani ini tergolong lengkap seperti: kuda-kuda pelana, meja lompat, trampolin, dan palang sejajar. Ini semua merupakan alat-alat yang dipertandingkan untuk putra, namun media latihan untuk semua alat tidak
ada khususnya media latihan kuda-kuda pelana jamur masih kurang memadai.
Dari hasil wawancara tanggal 04 Mei 2016 yang peneliti lakukan terhadap atlet, mereka menyatakan alasan dari ketakutannya untuk menjalani latihan, khususnya untuk latihan alat mereka sering sekali
terjatuh, terhempas, terbanting dan bahkan sampai mengalami cidera luka ataupun terkilir ditubuhnya. Inilah alasan utama yang membuat kemauan
atlet untuk berlatih masih kurang dan tidak mampu melakukan gerakan-gerakan senam alat dikarenakan takut.
Berdasarkan wawancara 11 Mei 2016 dengan pelatih banyak upaya
yang telah dilakukan untuk mengatasi masalah ini yaitu dengan memberikan model latihan-latihan yang mudah dan gerakan-gerakan tanpa
alat. Mereka kemudian melakukan gerakan tersebut dengan tanpa alat, contohnya saja gerakan circle di atas lantai. Ketika atlet sudah mulai
4
Pelatih mengatakan perlunya keberanian atlet yang harus dibangun yang dapat membantu pelatih dalam melatih gerakan circle di atas
kuda-kuda pelana jamur. Karena pelatih sangat kesulitan untuk mengajarkan gerakan tersebut menggunakan alat yang sesungguhnya. Dimana pelatih
membutuhkan sebuah media latihan yang menarik dan dapat menimbulkan kemauan bagi atlet untuk berlatih dan tidak takut lagi. Gerakan circle diatas kuda-kuda pelana jamur bagi atlet pemula ini menimbulkan dampak
yang sangat fatal untuk atlet dimana atlet itu takut dan ragu untuk melakukan gerakan circle dan pelatih tidak bisa langsung memperbaiki
gerakan-gerakan yang salah.
Atlet tersebut melakukan gerakan circle di atas alat tanding, dalam latihan yang bervariasi penilaian circle yang baik dan benar adalah jika
pada saat melakukan circle posisi badan atlet tegak lurus ke depan luas dengan kedua tangan bertumpu diatas kuda-kuda pelana jamur dan atlet
dapat mengontrol tubuh hingga 5-10 putaran sebelum melanjutkan ke gerakan yang lain. Pada cabang olahragga senam kekuatan otot lengan mutlak diperlukan karena dalam pelaksanaan gerakan senam seperti; circle
handstand, handspring, run off, dan flick – flack banyak menggunakan
lengan beserta otot otot yang terdapat pada lengan untuk melakukan
gerakan tersebut. Selain daripada otot lengan otot otot pendukung lainnya juga dibutuhkan oleh seorang pesenam untuk melakukan setiap gerakan,
5
latihan circle di klub ini masih melakukan latihan biasa yaitu melakukan teknik circle dengan metode konvensional tanpa ada modifikasi yang
berarti atau sebuah sentuhan yang mengubah model latihan tersebut menjadi lebih menarik untuk dilakukan. Latihan dilakukan tanpa mengacu
kepada prinsip perkembangan gerak dan juga prinsip dari latihan itu sendiri.
Maka dari itu peneliti tertarik untuk menciptakan sebuat alat atau
media untuk membantu melakukan gerakan circle di atas kuda-kuda pelana jamur sebagai media modifikasi untuk atlet senam pemula. Alat
tersebut berbentuk seperti roda mobil dan dapat digunakan sesuai kebutuhan atlet yang akan menggunakannya. Alat ini terbuat dari velg mobil, kayu, triplek 8ml dan busa-busa yang tidak terpakai lagi seperti
busa tempat tidur, dimana busa-busa tersebut diolah lagi. Ukuran velg 14”, tinggi 25cm disesuaikan dengan kebutuhan atlet pemula pada saat circle.
Judul penelitian yang ditawarkan adalah “Pengembangan Media
Kuda-Kuda Pelana Jamur Terhadap Kemampuan Teknik Circle Pada Atlet
Senam Persani Kota Medan Tahun 2016”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, dapat di identifikasi beberapa masalah sebagai berikut: Apakah
6
latihan kuda-kuda pelana jamur dalam olahraga senam lantai untuk atlet pemula? Faktor faktor apa saja yang perlu dikembangkan untuk
meningkatkan kualitas materi pengembangan media latihan kuda-kuda pelana jamur dalam olahraga senam lantai pada atlet pemula? Peralatan
apa saja yang diperlukan untuk pengembangan media latihan kuda-kuda pelana jamur dalam olahraga senam lantai atlet pemula?
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang
dikemukakan diatas dan agar tidak menimbulkan pembahasan masalah yang terlalu luas, maka perlu dibuat pembatasan masalah. Adapun yang menjadi pembatasan masalah dalam penelitian ini difokuskan pada
pengembangan media latihan kuda-kuda pelana jamur pada gerakan circle untuk atlet pemula.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah,
pembatasan masalah, maka dapat dirumuskan masalah yang ada yaitu: Apakah pengembangan media latihan kuda-kuda pelana jamur pada
7
E. Spesifikasi Produk
Produk yang dikembangkan pada penelitian pengembangan ini adalah media latihan kuda-kuda pelana jamur terhadap gerakan circle untuk atlet pemula.
F. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk
menghasilkan sebuah alat / media latihan circle pada senam lantai.
G. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :
1. Bagi pelatih dapat memperoleh media latihan yang lebih variatif untuk
meningkatkan kemampuan circle atlet pemula.
48
1. Diperlukan media latihan kuda-kuda pelana jamur terhadap gerakan
circle pada atlet.
2. Dengan media latihan kuda-kuda pelana jamur yang dikembangkan atlet yang berlatih lebih efektif dan lebih efesien.
3. Dengan media latihan kuda-kuda pelana jamur yang dikembangkan atlet lebih termotivasi pada saat latihan.
B. SARAN
Berdasarkan hasil dari uji coba lapangan dan hasil pembahasan peneliti, maka dapat disarankan bahwa:
a. Agar produk media latihan kuda-kuda pelana jamur terhadap gerakan
circle ini dapat digunakan oleh pelatih dan atlet senam, sebaiknya
produksi lebih banyak dalam upaya mempublikasi atau sosialisasi sehingga dapat diaplikasikan dalam jangkauan yang lebih luas.
b. Sebelum disebarluaskan sebaiknya media latihan kuda-kuda pelana jamur terhadap gerakan circle ini disusun kembali untuk menjadi lebih baik, meliputi kemasan dan manfaat.
49
DAFTAR PUSTAKA
Kemdikbud. 1996. Kamus Besar Bahasa Indonesia : Jakarta : Balai Pustaka
Depdiknas, 2006. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta. Departemen Pendidikan Nasional.
Dinas Pemuda dan Olahraga Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. 2012. Petunjuk Olahraga
Senam. Jakarta: Dinas Pemuda dan Olahraga Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
Dwiyogo, W. D., 2004. Metodologi Penelitian Pengembangan Bidang Pendidikan dan
Pembelajaran. Makalah Disajikan Dalam Lokakarya Nasional Angkatan I Metodologi
Penelitian Pengembangan Bidang Pendidikan dan Pembelajaran. Pusat Penelitian Pendidikan-Lembaga Penelitian Jurusan Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Malang, di Hotel Asida Batu. Malang. 23-25 Februari 2001
FIG Academy. 2001. Physical Preparation “Teory methodology” Level 2, Copyrig Federation International de Gymnastique 2001, edition 1
Hidayat, Imam. 2004. Teori Senam. Bandung : FPOK IKIP Bandung
Kemendikbud (Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan). 2013. Buku Guru Pendidikan
Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan. Jakarta : Politeknik Negeri Media Kreatif.
Loken, N.G. 1977. Complete Book Of Gymnastics. USA : Prentice Hall
Mahmudi, Sholeh. 1992. Olahraga Pilihan Senam. Jakarta: Depdikbud
Soejoedi, Imam. 1994. Senam dan Metodik 1b. Direktorat Pendidikan Guru dan Tenaga Teknis, Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Depdikbud.
Sukmadinata, N.S. 2005 Metode Penelitian Pendidikan, Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Sugiyono. 2010. Metode penelitian pendidikan (pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D). Bandung : Alfabeta