• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS BIAYA PERAWATAN TERHADAP KEBIJAKAN MAINTENANCE PADA PT. CITY GAS SURABAYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS BIAYA PERAWATAN TERHADAP KEBIJAKAN MAINTENANCE PADA PT. CITY GAS SURABAYA"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Gas bumi merupakan salah satu bahan bakar rumah tangga yang

sangat diminati oleh masyaraka, karena merupakan bahan bakar yang mudah didapatkan dan ramah terhadap lingkungan, disamping itu harga gas bumi lebih murah dibandingkan dengan bahan bakar fosil seperti minyak

tanah. Gas bumi sangat banyak dikadung dibumi Indonesia ini, yang menjadikannya sebagai bahan bakar alternatif pengganti bahan bakar

minyak dan dapat di eksplorasi dalam jumlah yang sangat banyak untuk memenuhi kebutuhan masyarkat.

Pemenuhan kebutuhan masyarakat terhadap Gas, diwujudkan oleh

pemerintah dan pihak swasta dengan diproduksinya LPG dan penyaluran Gas bumi langsung kepada masyarakat, dibandingkan dengan LPG ( liquid

petreolium gas), dari segi keamanan Gas bumi lebih aman dikarenakan tekanan yang digunakan tekanan yang sangat rendah, sehingga jika terjadi kebocoran resiko terjadinya ledakan sangat minim.

Harga Gas bumi dibandingkan LPG jauh lebih murah, diakrenakan jika LPG butuh baiaya produksi dan transportasi untuk pendistribusiannya,

(2)

2

masyarakat, selain itu harga gas bumi lebih murah dari pada LPG, harga LPG non subsidi mencapai Rp 6.500/kg sedangkan harga gas bumi Rp

3.130/m3 ( 1kg LPG = 1,3 m3 Gas bumi). (Sumber PJBG Lapindo dan PT PJU).

Penyaluran Gas bumi kepada masyarakat dikelola oleh pertamina,

yang dalam hal ini sebagai penyedia Jaringan Gas dan kemudian disalurkan kepada perusahaan- perusahaan yang memiliki izin sebagai penyalur Gas

kepada masyarakat, baik masyarakat rumah tangga maupun masyarkat yang memiliki industry. Untuk menyalurkan Gas bumi diperlukan Jaringan Gas yang merupakan pipa- pipa saluran gas, dan alat- alat pengatur dan pembagi

tekanan gas, dari tekanan tinggi menuju tekanan rendah. Jaringan Gas yang dikelola oleh pertamnia (Jaringan Gas tekanan Tinggi) dan Perusahaan-

perusahaan penyalur gas sebagai pengelola Jaringan Gas tekanan Sedang dan rendah,

Perusahaan penyalur Gas berkewajiban mengelola seluruh aktifitas

distribusi gas, dan berkewajiban untuk memantau kondisi perlatan dan pipa- pipa jaringan gas. Kondisi yang baik dan terawat adalah sesuatu yang harus

dipastikan oleh pengelola agar tidak terjadi kesalahan dan kerusakan, yang akan menimbulkan dampak yang sangat membahayakan kepada masyarakat sebagai konsumen.

Memastikan kondisi Jaringan Gas dan Peralatan dalam keadaan baik dan terawat dapat dilakukan perusahaan dengan melakukan pemeliharaan

(3)

3

yang berbeda- beda dengan peralatan lainnya, seperti contohnya pipa penyalur gas yang memiliki fungsi sebagai saluran gas sungguh sangat

berbeda dengan pipa penyalur air, baik dari ukuruan, jenis maupun bahannya.

Perbedaan- perbedaan tersebut menentukan pemeliharaan yang tepat

agar terjaga kondisinya, pemeliharaan yang tidak tepat maka kemungkinan kerusakan dan berkurangnya masa pakai( umur teknis ) sebuah perlatan

akan semakin besar Teguh Baroto ( 2003:190). Pemeliharaan atau

Maintenance, harus dilakukan perusahaan karena peralatan yang

secaraterus- menerus pasti akan menimbulkan kerusakan, baik ringan

maupun berat, yang akan mengganggu proses distribusi Gas dan menimbulkan kerugian bagi perusahaan dikarenakan biaya perbaiakan dan

terhentinya aktifitas penyaluran Gas selama peralatan atau Jaringan Gas tersebut diperbaiki.

Contoh dari dampak kerusakan yang sering dialami oleh perusahaan

yang menyalurkan Gas kepada masyarakat adalah, seringnya terjadi kebocoran pada pipa- pipa gas dan juga sering terjadinya kerusakan pada

meter ukur jumlah pemakaian gas, hal tersebut tentunya dapat di tanggulangi dan diminimalisir dengan melakukan pemeliharaan yang tepat.

Salah satu perusahaan yang mengelola jaringan gas dan

mendistribusikannya adalah PT City Gas, yang merupakan anak usaha dari PT Petrogas Jatim Utama atau PJU, yang berkantor di Surabaya dan

(4)

4

golongan Rumah Tangga maupun Industri, City Gas mengelola pendistribusian wilayah sebagian Kota Surabaya dan Sidoarjo.

PT City Gas dalam melakukan kegiatan usahanya, sebagai perusahaan penyalur gas bumi dan pengelola jaringan gas wilayah Surabaya dan sidoarjo, harus memastikan jaringan gas yang dikelola dalam kondisi

yang terawat secara baik. Perawatan dan pemeliharaan yang telah dilakukan bertujuan untuk memastikan semua jaringan gas dan peralatan yang terkait

dengan pendistribusian gas bumi dalam kondisi yang baik, namun masih didapatkannya banyaknya perlatan yang mengalami kerusakan seperti sering terjadinya kerusakan pada MRS (Metering Regulation Station), alat ukur

Pemakaian Gas dan kerusakan pada jaringan Gas.

MRS merupakan alat pembagi tekanan Gas dari tekanan tinggi ke

tekanan lebih rendah, pada MRS perawatan yang dilakukan selama ini adalah secara preventive maintenance yaitu dengan pembersihan secara rutin dan juga melakukan pengecekan kondisi komponen- komponen MRS.

Pembersihan yang dilakukan adalah dengan membersihkan air yang masuk kedalam MRS ( air kondensap) agar tidak terjadi penyumbatan dan

kerusakan pada MRS.

Kegiatan perawatan pada MRS tersebut dilakukan secara rutin namun masih terjadi kerusakan- kerusakan pada komponen- komponen

MRS seperti kerusakan pada Preasure Gauge yang berfungsi sebagai pengukur tekanan gas, preasure gauge yang mengalami kerusakan sebanyak

(5)

5

adalah 5 tahun. Selain preasure gauge komponen lain yang mengalami kerusakan adalah Gas Kit ( perpak MRS) yang seharusnya 1 tahun sekali

baru dilakukan penggantian namun sebelum satu tahun sudah harus dilakukan penggantian. .( sumber, Laporan tahunan kepala teknik PT City Gas, 2012)

Selain MRS, Perawatan secara korektif maintenance juga dilakukan pada Alat ukur gas( meter Gas), perawatan yang selama ini dilakukan

selama ini adalah dengan membersihkan komponen alat ukur gas, dan untuk mengatasi kerusakan alat ukur gas dengan mengakali bagian komponen yang rusak, hal tersebut dilakukan karena alat- alat ukur yang terpasang

tidak standart sehingga banyak kerusakan yang terjadi pada alat ukur tersebut.

Perawatan yang dilakukan tersebut sudah dilakukan secara berkala, namun masih sering terjadinya kerusakan pada alat ukur gas, yang mengakibatkan tidak tercatatnya pemakian gas bumi oleh pelanggan tidak

tercatat dengan jelas, pencatatan yang dilakukan dalam kondisi tersebut yaitu dengan menentukan setiap bulan pemakaian sebesar 10 m3.

Alat ukur yang mengalami kerusakan mencapai 1000 unit jika dikalkulasikan pemakian setiap bulan dari 1000 pengguna yang tidak tercatat sebesar 16 m3, maka yang tidak tercatat adalah 6 m3 jika dikalikan

dengan jumlah harga jual gas bumi Rp 3.270 dan jumlah alat ukur yang rusak, di dapatkan kerugian sebesar Rp 18.780.000/ bulan. kerugian ini

(6)

6

pemakaian pelanggan.( sumber, Laporan tahunan kepala teknik PT City Gas, 2012)

Sedangkan perawatan pada jaringan pipa gas selama ini dilakukan dengan metode break down maintenance, yaitu dengan mengganti bagian pipa yang mengalami kerusakan. Pipa- pipa yang banyak mengalami

kerusakan adalah yang melintasi saluran air karena pipa tersebut muncul dipermukaan. Kerusakan tersebut terjadi karena bagian yang muncul

dipermukaan itu tidak terlindungi sehingga sering terjadi kebocoran, pipa jaringan gas yang mengalami kerusakan sebanyak 1000 titik yang menyebabkan terjadinya kebocoran gas pada pipa saluran rumah tangga di

sidoarjo dan Surabaya, kebocoran yang terjadi pada jaringan gas sebelum alat ukur gas tersebut mengakibatkan gas yang disalurkan terbuang sia- sia

karena tidak tercatat di meter ukur gas, sehingga perusahaan akan mengalami kerugian akibat hilangnya gas tersebut.

Jika kebocoran terjadi maka diperlukan penggantian pipa gas, selama

proses penggantian pipa tersebut aliran gas harus dimatikan sehingga masyarakat tidak dapat menggunakan gas untuk keperluan sehari- hari, hal

tersebut menimbulkan kerugian imateriel yaitu timbulnya rasa ketidak puasan terhadap pelayanan perusahaan, dan banyaknya pipa gas yang bocor sehingga menimbulkan kerugian dan pengeluraran biaya yang cukup besar

untuk perbaikan.

Alat ukur pemakaian gas yang selama ini dilakukan pengakalan

(7)

7

namun diperlukan banyak biaya untuk melakukan perawatan tersebut seperti biaya pembelian komponen onderdil dari alat pengukur gas yang rusak,

selain itu juga di butuhkan tenaga karyawan teknik untuk setiap melakukan kegiatan tersebut. Untuk mengatasi masalah tersebut ada alternatif perawatan lain, yaitu dengan melakukan penggantian secara menyeluruh

pada alat ukur gas.

Alternatif tersebut dimaksudkan untuk memaksimalkan fungsi dari

alat ukur gas tersebut, agar tidak selalu mengalami kegagalan fungsi yaitu tidak tercatatnya pemakaian gas warga sehingga perusahaan akan mengalami kerugian akibat kerusakan tersebut. Pada jaringan pipa gas

alternatif perawtan yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan preventive maintenance dengan memberikan alat pelindung pada pipa yang

melewati saluran air, pelapis tersebut berupa lempengen besi yang akan dipasang pada pipa- pipa tersebut.

Akan tetapi alternative- alternatif perawatan tersebut tidak semerta-

merta langsung dapat diterapkan pada kebijakan maintenance perusahaan, karena alternative perawatan yang berbeda mempunyai manfaat dan biaya

yang berbeda juga. Manfaat dan biaya sangat berpengaruh terhadap keputusan kebijakan maintenance dalam perusahaan. Hal di atas memotivasi untuk melakukan penelitian lebih lanjut dan mengambil judul

ANALISIS BIAYA PERAWATAN TERHADAP KEBIJAKAN

(8)

8

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah penulis gambarkan dalam pemikiran diatas, maka penelitian ini berfokus dalam Maintenance peralatan dan jaringan gas. Dari penekanan ini makarumusan masalah dari penelitian ini

terdiri atas:

1. Apakah alternatife maintenance yaitu dengan melakukan penggantian

secara menyeluruh alat ukur gas, dapat diterapkan sebagai preventive

maintenance perusahaan?

2. Apakah alternatif maintenance yaitu melakukan preventive maintenance

berupa pelapisan jaringan gas dengan lempengan besi untuk pelindung jaringan gas, dapat diterapkan sebagai kebijakan maintenance

perusahaan?

C. Batasan Masalah

Pembatasan Masalah dipergunakan, untuk memperjelas dan mengarahkan pembahasan yang akan dilakukan. Adapun batasan terhadap

permasalahan yang akan diteliti adalah sebagai berikut:

1. Penelitian yang dilakukan hanya dilakukan pada wilayah pengelolaan PT City Gas Kota Surabaya pada saluran Gas tekanan sedang dan

rendah.

2. Area penelitian berfokus hanya pada wilayah Kel. Wedoro Sidoarjo

(9)

9

D. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan

dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui alternatif kebijakan maintenance dengan melakukan penggantian secara menyeluruh alat ukur gas dapat

diterapkan sebagai preventive maintenance perusahaan

2. Untuk mengetahui kebijakan alternatif maintenance dengan

preventive maintenance berupa pelapisan jaringan gas dengan lempengan besi untuk pelindung jaringan gas dapat diterapkan sebagai kebijakan maintenance perusahaan

E.Manfaat Penelitian

1. Bagi PT City Gas hasil penelitian ini diharapkan menjadi salah satu bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan terkait dengan Perawatan yang dilakukan perusahaan.

2. Bagi peneliti selanjutnya, Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi peneliti selanjutnya yang berminat meneliti pada bidang

(10)

ANALISIS BIAYA PERAWATAN TERHADAP KEBIJAKAN MAINTENANCE PADA PT. CITY GAS SURABAYA

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajad Sarjana Ekonomi

Oleh:

Hendra Wahyu Subiantoro

201110160311310

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(11)

ANALISIS BIAYA PERAWATAN TERHADAP KEBIJAKAN MAINTENANCE PADA PT. CITY GAS SURABAYA

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajad Sarjana Ekonomi

Oleh:

Hendra Wahyu Subiantoro

201110160311310

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)

Surat Pernyataan

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Hendra Wahyu Subiantoro

NIM : 201110160311310

Jurusan : Manajemen

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Malang

Dengan ini Menyatakan yang sebenar-benarnya bahwa:

1. Tugas Akhir dengan Judul “Analisis Biaya Perawatan Terhadap Kebijakan Maintenance pada PT. City Gas Surabaya” adalah hasil karya saya, dalam naskah tugas akhir ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu perguruan tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat orang yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, baik sebagian atau keseluruhan, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini disebutkan dalam sumber kutipan daftar pustaka.

2. Apabila ternyata di dalam tugas akhir ini dapat dilakukan unsur-unsur PLAGIASI saya bersedia TUGAS AKHIR INI DIGUGURKAN dan

GELAR AKADEMIK YANG TELAH SAYA PEROLEH

DIBATALKAN. Serta diproses dengan ketentuan hukum yang berlaku. 3. Tugas akhir ini dapat dijadikan sumber pustaka yang merupakan HAK

BEBAS ROYALTI NON EKSKLUSIF.

Demikian pernyataan saya buat dengan sebenar-benarnya untuk digunakan sebagaimana mestinya.

Malang, 5 November 2015

(19)

KATA PENGANTAR

AssalamuallaikumWr. Wb

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang telah dianugerahkan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul “Analisis Biaya Perawatan Terhadap Kebijakan Maintenance pada PT. City Gas Surabaya”.

Penulisan ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana ekonomi pada Universitas Muhammadiyah Malang. Selama penulisan skripsi ini, penulis telah banyak mendapatkan dukungan dan dorongan moral maupun materil dari berbagai pihak.Untuk itu, penulis menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. Muhajir Effendi sebagai Rektor Universitas Muhammadiyah Malang. 2. Dr. Nazaruddin Malik, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Malang

3. Dr. Marsudi, M.Si selaku Ketua Program Studi Manajemen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang

4. Drs. Sri Joko, M.M selaku pembimbing 1 yang telah meluangkan waktu memberikan bimbingan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. 5. Dra. Sri Nastiti, M.M selaku pembimbing 2 yang telah meluangkan waktu

memberikan bimbingan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. 6. Seluruh Dosen Program Studi Manajemen yang telah memberikan ilmu yang

bermanfaat selama penulis menempuh pendidikan di Universitas Muhammadiyah Malang.

7. Bapak Dodik Nosah selaku Manager PT. Pertamina Gas Divisi Jawa Bagian Timur yang telah memberi izin dan kesempatan kepada penulis, sehingga dapat meneliti di PT. City Gas

(20)

9. Bapak Sutrisno Argo Selaku kepala Teknik PT City Gas yang selalu membantu dan membimbing penulis, sehingga dapat menyeleseikan penelitian dengan baik.

10.Seluruh Karyawan dan Karyawati PT City Gas Surabaya

11.Kedua orang tuaku, bapak Subur dan ibu Kasiati tercinta yang telah memberikan kasih sayang, doa, dan motivasi pada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Terimakasih atas semua yang beliau berikan.

12.R. Herawati, terima kasih untuk doanya, semangatnya dari awal penulisan skripsi sampai akhirnya dapat menyeleseikan skripsi dengan baik. Terimakasih untuk semua yang diberikan dan doanya.

13.Teman-teman seperjuangan Manajemen 2011, khususnya Manajemen F 2011 dan Konsentrasi Manajemen Operasional 2011.

14.Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah ikut membantu baik doa, dukungan, dan segala bentuk bantuan dalam penyelesaian skripsi ini.

Demikian yang dapat penulis sampaikan kepada orang-orang luar biasa di atas, dengan ucapan terima kasih dan semoga segala kebaikan akan diberikan kepada mereka. Penulis menyadari bahwa tidak ada hasil karya dari manusia yang sempurna, penulis berharap semoga apa yang ada pada skripsi ini mampu memberikan manfaat bagi semua pihak baik bagi penulis, pembaca, peneliti selanjutnya dan bagi perkembangan program studi Manajemen itu sendiri.

Malang, 07 November 2015

(21)

DAFTAR ISI

D. Tujuan Penelitian ... 9

E. Manfaat Penelitian ... 9

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 10

A. Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 10

B. Landasan Teori ... 12

1. Definisi Maintenance ... 12

2. Tujuan Maintenance ... 14

C. Jenis- Jenis Kebijakan Maintenance ... 15

1. Kebijakan Pemeliharaan Kerusakan ... 15

2. Kebijakan Pemeliharaan Pencegahan ... 17

3. Kebijakan Perawatan Terjadwal ... 19

4. Kebijakan Pemeliharaan Peramalan ... 20

D. Pengertian dan Jenis Biaya... 21

(22)

F. Manfaat Total Productive Maintenance ... 23

G. Analisa Produktivitas : Six Big losses ... 23

H. Kerangka Pikir ... 25

I. Hipotesa ... 27

III. METODE PENELITIAN ... 29

A. Lokasi Penelitian ... 29

B. Jenis dan Sumber Data Penelitian ... 29

1. Jenis Data ... 29

2. Sumber Data ... 30

C. Definisi Operasional Variabel ... 31

D. Teknik Pengumpulan Data ... 32

E. Teknik Analisis Data ... 32

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 37

A. Tinjauan Umum Perusahaan ... 37

1. Sejarah Singkat PT. City Gas Surabaya ... 37

2. Bidang Usaha ... 39

3. Lokasi Perusahaan ... 41

4. Struktur Organisasi Perusahaan ... 31

5. Jumlah Karyawan ... 42

6. Proses Pendistribusian Gas Bumi PT City Gas ... 43

B. Hasil Penelitian ... 44

1. Proses Maintenance Meter dan Jaringan Gas ... 44

2. Biaya Maintenance ... 48

a. Rata – rata Meter dan Jaringan Gas dalam Perbaikan ... 48

b. Biaya Penanganan Meter gas dan Jaringan Pipa Gas .... 49

3. Biaya Alternatif Maintenance ... 59

C. PEMBAHASAN ... 63

1. Analisis perbandingan Biaya Perawatan Meter Gas dengan Biaya Alternatif Maintenance Penggantian Meter Gas ... 63

(23)

3. Uji Hipotesa ... 65

V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 66

A. Kesimpulan ... 66

B. Saran ... 67

DAFTAR PUSTAKA

(24)

DAFTAR TABEL

No. Judul Halaman

1. Tabel 3.1: Data perbandingan elemen- elemen biaya dalam penelitian

35

2. Tabel.4.1: Distribusi Tenaga Kerja PT.City Gas Surabaya 41

3. Tabel 4.2: Rata- Rata Kerusakan Meter Gas 49

4. Tabel 4.3: Rata- Rata Jariga Gas yang mengalami kerusakan 49 5. Tabel 4.4: Biaya Penanganan Meter Gas dan Pipa Gas 50

6. Tabel 4.5: Biaya Penanganan per Unit Fasilitas 51

7. Tabel 4.6: Peluang Terjadinya kerusakan Meter Gas 53 8. Tabel 4.7: Peluang terjadinya Kerusakan Jaringan Gas 54 9. Tabel 4.7: Peluang terjadinya Kerusakan Jaringan Gas 55

10. Tabel 4.9: Biaya Perawatan Jaringan Pipa Gas 56

11. Tabel 4.10: Rincian Biaya Pemasangan Meter Gas Baru 59 12. Tebel 4.11: Peluang kerusakan alternatif Penggantian meter

Gas

60

(25)

DAFTAR GAMBAR

No Judul Halaman

1 Gambar 1.1: Kerangka Pikir 26

2 Gambar. 4.3: MRS, RS jaringan distribusi 44

3 Gambar. 4.4: Proses Penangan Meter Gas 45

(26)

DAFTAR LAMPIRAN

No Judul Halaman

1 Gambar .4.1: Struktur Organisasi Perusahaan

2 Gambar. 4.2: Proses Pendistribusian Gas Bumi PT City Gas 3 Tabel 4.13: Perbandingan perawatan Meter Gas dengan

Alternatif Maintenance penggantian Meter Gas

4 Tabel 4.14:Perbandingan Biaya Perawatan Jaringan Gas dengan Alternatfi Maintenance Pemasangan Cover Besi 5 Gambar Meter Gas Bumi

(27)

Daftar Pustaka

Ahyari, Agus. 2002. Manajemen Produksi dan Perencanaan Sistem Produksi. Edisi 4. Yogyakarta: BPFE

Baroto,Teguh. 2002. Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Edisi Pertama. Jakarta: Galiha Indonesia.

Borris, S. (2006). Total Productive Maintenance. United State of America: McGraw-Hill Inc

Corder, Anthony, 1992. Teknik Manajemen Pemeliharaan. Jakarta: Erlangga

Efendi, Sofjan, 1987. Metode Peneltian Survey. Edisi 1. Jakarta:PT. Pustaka LP3ES

Hani, Handoko, T, 2002, Dasar- Dasar Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi 1, Yogyakarta: BPFE.

Handriasyah, Hanif , 2011.Pengendalian Biaya Perawatan Pada PT. Citra Perdana Kendedes. Malang: S-1 Universitas Muhammadiyah Malang

Gulat, Ramesh. Maintenance and Realibility Best Practice, 2013, Industrial Press.inc. New York.

Mustofa, A. (1997). Manajemen Perawatan edisi kedua. Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia.

Nasution, Arman Hakim dan Prasetyawan, Yudha. 2008. Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sudrajat, Ating. Manajemen Perawatan Mesin, Rifika Aditama, Bandung 2011

Supandi. 1990. Manajemen Perawatan Industri.Bandung: Ganesa Exact.

Sayogyo ,2007.Analisis Biaya Maintenance Pada PT. Citra Perdana Kendedes Malang. Malang : S1- Universitas Muhammadiyah Malang

Sofjan Assuari. 1993. Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi ke Empat. Jakarta: LPFEUI

Seiichi, Nakajima, 1998. Introduction to TPM: Total Productive Maintenance. United States of America: Productivity Press

Uma, Sekaran. 2006. Metode Penelitian untuk Bisnis, Edisi 4, Buku 1. Jakarta: Salemba Empat

PT Petrogas Jatim Utama. Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) Lapindo dan PT

(28)

Yamit Zulian. 2002. Manajemen Produksi dan Operasi. Ekonisia, Yogyakarta.

Didik Wahjudi Dosen Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Mesin – Universitas Kristen Petra Analisa Penjadwalan dan Biaya Perawatan Mesin Press.pdf JURNAL TEKNIK MESIN Vol. 2, No. 1, April 2000 : 50 – 61

http://cendikiaskripsi.blogspot.com/2013/04/tabulasi_3449.html. (diakses pada 5/12/2015. pada jam 12.58).

http://www.penalaran-unm.org/artikel/penelitian/342-populasi-dan-sampel-dalam-penelitian-kuantitatif.html. (diakses pada 10/10/2015, pada jam 09.50

Gambar

Tabel 3.1: Data perbandingan elemen- elemen biaya dalam
Gambar 4.5:Alur proses perawatan
Gambar .4.1: Struktur Organisasi Perusahaan

Referensi

Dokumen terkait

Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar disajikan sebagai (beban)/penghasilan lain-lain di laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dalam

Pola attachment adalah suatu relasi antara satu individu dengan individu lainnya yang memiliki arti tertentu sebagai suatu daya tarik atau ikatan emosional yang

UJI AKTIVITAS ANTIFUNGI JAMUR ENDOFIT AKAR MANGROVE Avicennia marina TERHADAP Ganoderma boninense PENYEBAB PENYAKIT BUSUK PANGKAL BATANG KELAPA SAWIT Elaeis guineensis Jacq...

In two Grand Jurisdictions of the United States the Grand Master wears a very large and heavy gold embroidered apron similar to the Grand Master of the United Grand Lodge of

Hasil penelitian : Dari 99 sampel didapatkan bahwa lama hari perawatan terbanyak adalah 6-8 hari sebanyak 62,63%, komplikasi tersering adalah luka basah

Berdasarkan pertimbangan di atas dan ketersediaan dana Badan Penyelenggara, maka besarnya jumlah santunan cacat total dan cacat sebagian karena hilangnya kemampuan kerja

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposit Ratio (LDR), Net Interest Margin (NIM), Biaya Operasional Pendapatan Operasional

Melalui kegiatan dakwah para da‟i menyebarluaskan ajaran islam dengan kata lain da‟i adalah orang yang mengajak kepada orang lain baik secara langsung atau tidak