• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERENCANAAN KEUANGAN PT SEPATU BATA, Tbk.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERENCANAAN KEUANGAN PT SEPATU BATA, Tbk."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

PERENCANAAN KEUANGAN

PT SEPATU BATA, Tbk.

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai

Derajad Sarjana Ekonomi

Oleh: Dini Pratama Sari

08610340

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

iii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat serta hidayat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya.

Skripsi yang berjudul “Perencanaan Keuangan PT Sepatu Bata, Tbk” disusun untuk memenuhi serta melengkapi syarat memperoleh gelar Kesarjanaan di bidang Ekonomi, program studi Manajemen pada Universitas Muhammadiyah Malang. Skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa adanya bantuan serta dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat:

1. Dr. H. Nazaruddin Malik, SE, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Malang, yang telah memberikan pengarahan dalam proses pemograman mata kuliah.

2. Dra. Aniek Rumijati, MM, selaku Ketua Jurusan Manajemen Universitas Muhammadiyah Malang, yang telah memberikan kemudahan dalam kepengurusan masalah akademik selama kuliah.

(7)

iv

4. Dra. Erna Retna. R, M.M, AFP, selaku Dosen Pembimbing Pendamping yang penuh kesabaran telah memberikan bimbingan serta petunjuk hingga selesainya penulisan skripsi ini.

5. Seluruh dosen dan staff Fakultas Ekonomi, Jurusan Manajemen Universitas Muhammadiyah Malang yang telah mendidik penulis dalam menempuh studi. 6. Papa, mama dan nenek tersayang, serta keluargaku tercinta, yang tidak pernah

kering akan doa, perhatian dan dorongan baik moril maupun spiritual.

7. Special to my heart Wahyudi Erpani makasih ya buat dukungannya dan udah bantuin dalam banyak hal.

8. My best friend Mila, Aning, Dita, Fano, Idhur makasih buat semua kebaikannya.

9. Teman – teman angkatan 2008 kelas F yang selalu kompak, moga terjalin selamanya.

Semoga Allah SWT, akan selalu memberikan bimbingan, pahala atas segala jasa dan bantuan yang telah diberikan pada penulis.

Demi kesempurnaan skripsi ini, segala saran dan sumbangan pemikiran sangat diharapkan, dan dapat bermanfaat bagi seluruh pihak yang membutuhkan.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Malang, 6 Februari 2013

(8)

v

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

ABSTRAKSI ... x

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Perumusan Masalah ... 4

C. Batasan Penelitian ... 5

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ... 5

1. Tujuan Penelitian ... 5

2. Kegunaan Penelitian ... 5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Penelitian Terdahulu ... 7

B. Tinjauan Teori ... 7

C. Kerangka Pikir ... 17

BAB III. METODE PENELITIAN 1. Jenis dan Sifat Penelitian... ..18

(9)

vi

3. Jenis Data dan Sumber Data ... 19 4. Teknik Pengumpulan Data ... 20 5. Teknik Analisis Data ... 20 BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perusahaan ... ..22 B. Analisis Data ... 28 C. Pemabahasan Hasil Analisis Data ... 38 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... ..41 B. Saran ... 41

(10)

vii

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1.1 Data Penjualan dan Laba Pada PT Sepatu Bata, Tbk Tahun 2007

Sampai 2011 ... 2

Tabel 4.1 Penjualan Bersih Pada PT Sepatu Bata, Tbk Tahun 2003 Sampai 2011 ... 28

Tabel 4.2 Pertumbuhan Penjualan Pada PT Sepatu Bata, Tbk Tahun 2003 Sampai 2011 (Persen) ... 29

Tabel 4.3 Laporan Laba Rugi Aktual Tahun 2011 dan Proyeksi Tahun 2012 Pada PT Sepatu Bata, Tbk ... 32

Tabel 4.4 Neraca Aktual Tahun 2011 dan Proyeksi Tahun 2012 Pada PT Sepatu Bata, Tbk ... 34

Tabel 4.5 Neraca Aktual Tahun 2012 dan Proyeksi Tahun 2013 Pada PT Sepatu Bata, Tbk ... 34

Tabel 4.6 Laporan laba Rugi Pada PT Sepatu Bata, Tbk ... 35

Tabel 4.7 Kinerja Keuangan Tahun 2011, 2012, dan 2013... 36

Tabel 4.8 Laporan laba Rugi Pada PT Sepatu Bata, Tbk ... 37

(11)

viii

DAFTAR GAMBAR

(12)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1 Laporan Keuangan PT Sepatu Bata, Tbk Tahun 2003-2011 ... 45 Lampiran 2 Pertumbuhan Penjualan Pada PT Sepatu Bata, Tbk Tahun 2003

Sampai 2011 (Persen) ... 55 Lampiran 3 Laporan Laba Rugi Aktual Tahun 2011 dan Proyeksi Tahun

2012 Pada PT Sepatu Bata, Tbk ... 57 Lampiran 4 Neraca Aktual Tahun 2011 dan Proyeksi Tahun 2012

Pada PT Sepatu Bata, Tbk ... 58 Lampiran 5 Neraca Aktual Tahun 2012 dan Proyeksi Tahun 2013

(13)

DAFTAR PUSTAKA

Gitosudarmo dan Basri, 2005, Manajemen Keuangan, Edisi Ketiga, Penerbit BPFE Yogyakarta.

Indriantoro dan Supomo, 2002, Metodologi Penelitian Bisinis Untuk Akuntansi dan Manajemen, Edisi Pertama, Penerbit BPFE, Yogyakarta.

Mintono, 2005, Analisis Peramalan Keuangan Pada PT. Towelindo Utama, Tbk, Skripsi Universitas Muhammadiyah Malang, Tidak Dipublikasikan.

Sundjaja dan Barlian, 2003, Manajemen Keuangan, Edisi Kelima, Cetakan Kedua, Penerbit Atas Kerjasama Penulis dengan Yayasan Honda Motor.

Supriyanto. 2005, Analisa Laporan Keuangan, Edisi Keempat. Liberty. Yogyakarta.

Weston J. Fred & Copeland E Thomas, 2003, Manajemen Keuangan. Edisi Kedelapan, Jilid Pertama, Penerbit Erlangga Jakarta.

Houston & Brigham, 2004, Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Edisi Ketujuh, Jilid Pertama, Penerbit Erlangga Jakarta.

Syamsudin. Luqman, 2009, Manajemen Keuangan Perusahaan, Edisi Pertama, Penerbit Erlangga Jakarta.

(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pemenuhan kebutuhan sandang menjadi hal pokok dan menjadi salah satu kebutuhan yang harus terpenuhi, salah satunya yaitu mengenai kebutuhan alas kaki atau sepatu. Produk sepatu merupakan salah satu kebutuhan sandang yang keberadaannya diperlukan terutama bagi orang-orang yang memiliki keinginan untuk menjaga penampilan mereka.

Kondisi perkembangan produk sepatu di Indonesia Pada dekade tahun 1990 an, kulit indonesia menjadi incaran indusri sepatu dunia, karena mutunya sangat khas. Indonesia ekspor sepatu sport 70% dari total ekspor. Total pasar sepatu dunia sekitar US$47,80 milyar. Tahun 2011 ekspor sepatu bakal tumbuh 10% dibanding tahun 2010. Artinya, nilai ekspor alas kaki di prediksi akan meningkat dari US$ 2,10 miliar tahun ini menjadi US$ 2,40 miliar di 2011. Sebaliknya, penjualan alas kaki lokal di dalam negeri bakal melorot lantaran sulit menandingi serbuan sepatu asal China yang lebih murah.

penurunan (dipasar domestik) bisa sampai 20%.

(15)

2

tahun 2011 diprediksi bakal tumbuh lebih dari 20%. (Filona93.blogspot.com/2011/11/perkembangan-perdagangan-sepatu.html).

PT Sepatu Bata, Tbk merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang produksi produksi sepatu dengan berbagai jenis dan model. Dalam perkembangan kinerja keuangannya selama ini PT Sepatu Bata, Tbk selama ini menunjukkan adanya perkembangan yang kurang baik yang ditunjukkan adanya penurunan hasil penjualan selama lima periode terakhir. Penurunan tersebut menunjukkan atas kemampuan perusahaan dalam pengelolaan kinerja keuangan yang dihasilkan perusahaan. Adapun untuk membuktikan kondisi tersebut maka akan disajikan data mengenai hasil penjualan selama tahun 2007 sampai 2011 secara lengkap dapat disajikan pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1 Data Penjualan dan Laba Pada PT Sepatu Bata, Tbk Tahun 2007 Sampai 2011

Tahun Penjualan Total Aktiva

2007 493.717.353 332.080.232

2008 539.762.355 401.300.579

2009 598.466.433 416.679.147

2010 644.189.190 484.252.555

2011 678.591.535 516.649.305

Sumber: ICMD, 2012

(16)

3

keterkaitan antara jumlah pencapaian penjualan terhadap total aktiva yang digunakan dalam kegiatan operasional perusahaan.

Berdasarkan data penjualan dan total aktiva dapat dikatakan bahwa selama periode tersebut hasil penjualan yang diperoleh mampu meningkatkan pencapaian laba perusahaan. Berdasarkan data penjualan dan total aktiva yang diperoleh perusahaan dapat digunakan sebagai dasar peneliti dalam proses penyusunan perencanaan keuangan pada perusahaan, sehingga dapat diketahui bagaimana hasil peramalan keuangan untuk tahun 2013. Upaya untuk melakukan peramalan tersebut dilakukan untuk memberikan jaminan atas upaya pengembangan aktitas yang dilakukan.

Perencanaan merupakan salah satu fungsi manajemen, berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan yang telah ditetapkan bergantung pada perencanaan. Perencanaan keuangan sangat penting bagi perusahaan. Perencanaan keuangan yang dibuat dengan baik dan selaras dengan strategi yang telah ditetapkan akan dapat mengarahkan perusahaan dalam pencapaian tujuannya secara efektif dan efisien. Perencanaan keuangan mencakup kegiatan ramalan keuangan (forecasting) dan pengendalian keuangan. Ramalan keuangan dibuat untuk meramalkan kebutuhan dana tambahan yang diperlukan perusahaan.

(17)

4

dukungan kepada pihak manajemen agar seluruh aktivitas yang dilakukan perusahaan dapat mewujudkan tujuan perusahaan baik tujuan jangka pendek maupun jangka panjang.

Proses perencanaan itu dimulai dengan ramalan penjualan untuk memprediksi tingkat atau volume pada masa yang akan datang. Aktiva yang dibutuhkan untuk memenuhi target penjualan itu ditentukan, dan keputusan diambil dengan mempertimbangkan bagaimana aktiva yang dibutuhkan itu akan dibiayai. Pada tahap tersebut, laporan laba rugi dan neraca dapat diproyeksikan, sehingga laba, deviden per saham, serta rasio-rasio utama dapat diramalkan.

Ramalan penjualan (sales forecasting) merupakan ramalan unit dan nilai uang penjualan suatu perusahaan, untuk suatu periode di masa mendatang yang umumnya didasarkan pada trend penjualan terakhir dipadukan dengan ramalan prospek perekonomian yang akan datang. Rencana penjualan menjadi dasar perencanaan berkala dalam perusahaan, karena praktis semua perencanaan lainnya disusun atas dasar ini. Jika informasi atau perencanaan keuangan ini disajikan dengan benar, maka informasi tersebut akan berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam rangka pengambilan keputusan. Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis mengambil judul “Perencanaan Keuangan PT Sepatu Bata, Tbk”.

B. Perumusan Masalah

(18)

5

1. Bagaimana laporan keuangan performa PT Sepatu Bata, Tbk untuk tahun 2013?

2. Bagaimana kinerja keuangan yang diharapkan PT Sepatu Bata, Tbk. Tahun 2013?

C. Batasan Masalah

Pembatasan masalah dibuat dengan tujuan agar permasalahan yang dibahas tidak meluas maka perencanaan keuangan yang digunakan yaitu dengan periode tahunan dan data yang digunakan yaitu tahun 2003-2011.

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui laporan keuangan performa PT Sepatu Bata, Tbk untuk tahun 2013.

b. Untuk mengetahui kinerja keuangan yang diharapkan PT Sepatu Bata, Tbk. Tahun 2013.

2. Kegunaan Penelitian

a. Bagi Manajemen PT Sepatu Bata, Tbk

(19)

6

b. Bagi Investor PT Sepatu Bata, Tbk.

Sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan investasi pada perusahaan tersebut.

c. Bagi Peneliti Selanjutnya

(20)

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Penelitian Terdahulu

Mintono (2005), dengan obyek penelitian PT. Towelindo Utama, Tbk, dengan menggunakan data tahun 2000 sampai 2004. Kesimpulan hasil penelitian dapat diketahui bahwa nilai penjualan estimasi sebesar Rp 739.690.307.102,00 atau mengalami pertumbuhan sebesar 15,27%. Dengan tingkat pertumbuhan penjualan tersebut maka besarnya penjualan yang diestimasikan tahun 2005 yaitu sebesar Rp 13.215.889.665,00. Untuk mendukung realisasi atas peningkatan penjualan tahun 2005, PT. Towelindo Utama, Tbk. membutuhkan nilai aset sebesar Rp 550.349.192.008,00. Dengan demikian besarnya dana tambahan yang diperlukan (AFN) yaitu sebesar Rp 23.420.430.446,00

B. Tinjauan Teori

1. Perencanaan Keuangan Pada Perusahaan

(21)

8

Perencanaan keuangan merupakan aspek penting dari operasi dan sumber penghasilan perusahaan karena memberikan petunjuk yang mengarahkan, mengkoordinasikan dan mengontrol kegiatan perusahaan untuk mencapai tujuan. Dua aspek penting dalam proses perencanaan keuangan : (1) Perencanaan uang tunai, meliputi persiapan dari penyusunan budget kas perusahaan. (2) Perencanaan laba, perencanaan laba perusahaan yang dibuat dalam bentuk laporan keuangan proforma. Kedua hal tersebut tidak hanya berguna bagi perencanaan keuangan intern tetapi juga dibutuhkan bagi pemberi pinjaman baik sekarang maupun yang akan datang. (Sundjaja dan Barlian, 2006:162)

Manajemen tidak hanya berurusan dengan operasi pada tahun berjalan. Operasi perusahaan pada tahun-tahun yang akan datang juga harus dipikirkan dengan seksama. Hal ini harus dilakukan karena kondisi lingkungan yang selalu berubah. Untuk itu, perusahaan memerlukan perencanaan jangka panjang yang diharapkan mampu mengantisipasi perubahan-perubahan yang terjadi. Begitu juga dalam bidang keuangan, manajemen keuangan mempunyai tanggung jawab untuk membuat perencanaan keuangan jangka panjang.

(22)

9

jangka pendek (short range financial planning). Salah satu keuntungan yang diperoleh dari adanya perencanaan finansial adalah dihindarkannya pemborosan-pemborosan yang diakibatkan oleh adanya aktivitas yang sangat kompleks. Kemajuan teknik, pajak-pajak yang tinggi, fluktuasi tingkat bunga, tingkat bunga, semakin tajamnya persaingan, semakin banyaknya usaha-usaha yang dilaksanakan perusahaan dan sebagainya mendorong adanya hal-hal yang dapat menyebabkan manajemen untuk melaksanakan pemborosan-pemborosan usaha, apabila tidak direncanakan (Gitosudarmo dan Basri, 2005:265)

Perusahaan-perusahaan yang dijalankan dengan baik umumnya mendasarkan rencana operasi mereka pada seperangkat ramalan laporan keuangan. Proses perencanaan dimulai dengan ramalan penjualan untuk masa lima tahun mendatang atau lebih. Aktiva dibutuhkan untuk memenuhi target penjualan itu ditentukan dan keputusan diambil dengan mempertimbangkan bagaimana aktiva yang dibutuhkan itu akan dibiayai. Pada tahap tersebut laporan laba rugi dan neraca dapat diproyeksikan sehingga laba dividen per saham serta rasio-rasio utama dapat diramalkan.

2. Langkah-Langkah Perencanan Keuangan

Langkah-langkah dalam penyusunan rencana meliputi: (Gitosudarmo dan Basri, 2005:268-269).

(23)

10

untuk dapat tumbuh menjadi perusahaan yang bertingkat nasional atau internasional, atau dominan dalam suatu cabang industri tertentu. Sedangkan tujuan jangka pendek dapat berupa kenaikan penjualan dengan prosentase tertentu pada tahun depan, sukses dalam menampilkan produk baru dan sebagainya. Tujuan keuangan harus diserasikan dengan tujuan perusahaan itu, jadi tujuan keuangan pada dasarnya adalah menjaga liquiditas, rentabilitas dan kontinuitas usaha. Berhasil tujuan tersebut akan menjamin tercapainya kemakmuran (wealth) dari para pemegang saham atau pemilik perusahaan.

b). Langkah kedua adalah berupa formulasi dari politik keuangan perusahaan.

Formulasi ini akan menjadi pedoman bagi segala kegiatan bisnisnya, dan dalam hal perencanaan keuangan ini sangat diperlukan. Kalau data itu diperoleh kebenaran, dari data itupun tetap masih meragukan, dan memang masa depan itu pasti mengandung resiko. Oleh karena dalam hal ini sangat diperlukan adanya forecasting guna memperkirakan perubahan-perubahan terhadap faktor-faktor yang terdapat dalam formulasi rencana keuangan dari bisnis itu.

c). Langkah ketiga adalah pembentukan prosedur

(24)

11

bertabrakan, saling lempar tanggung jawab. Dengan koordinasi yang baik maka tujuan akan dapat dicapai dengan efektif dan efisien. d). Langkah yang terakhir adalah mengusahakan adanya fleksibilitas.

Keadaan ekonomi saat ini berada dalam keadaan dinamis dan selalu meningkat. Oleh karena itu manajemen harus selalu mempersiapkan adanya fleksibilitas (keluwesan) di dalam rencana-rencananya, terutama rencana jangka pendeknya. Variabel budged adalah salah satu bentuk yang tepat untuk diterapkan.

Brigham dan Houston, (2004:117) proses perencanaan keuangan dimulai dengan :

1. Ramalan Penjualan

(25)

12

Pada praktiknya mendapatkan data yang baik merupakan aspek yang sulit dalam peramalan. Ramalan penjualan didasarkan pada analisis data eksternal, internal ataupun gabungan dari keduanya (Sundjaja dan Barlian, 2003:164).

2. Peramalan Laporan Keuangan, langkah-langkahnya : (Brigham dan Houston, 2004:120).

a) Meramalkan laporan rugi laba

Laporan rugi laba untuk tahun mendatang diramalkan untuk mendapatkan suatu estimasi atas laba yang dilaporkan dan jumlah laba yang ditahan yang akan dihasilkan perusahaan selama tahun tersebut. Hal ini memerlukan asumsi-asumsi tentang rasio biaya operasi, tarip pajak, beban bunga dan rasio pembayaran dividen. b) Meramalkan neraca

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penyusunan neraca, antara lain : (1) penjualan yang lebih tinggi harus didukung oleh penambahan aktiva, (3) kenaikan sebagian aktiva dapat dibiayai oleh kenaikan spontan dalam utang usaha dan pos-pos akrual serta laba ditahan, dan (3) setiap kekurangan harus dibiayai oleh sumber-sumber eksternal, dengan menggunakan kombinasi dari utang dan saham preferen atau saham biasa.

c) Mendapatkan dana tambahan yang diperlukan

(26)

13

melalui pinjaman atau dengan menjual saham biasa atau preferen baru.

Rencana keuangan jangka panjang (strategi) adalah rencana kegiatan keuangan jangka panjang dan antisipasi pengaruh keuangan dari kegiatan perusahaan. Periode rencana tersebut berkisar antara 2 tahun sampai 10 tahun. Rencana keuangan jangka panjang merupakan bagian dari rencana strategi yang terintegrasi dengan rencana produksi, rencana pemasaran, dan rencana lainnya dengan menggunakan asumsi umum dan tujuan yang mengarahkan perusahaan untuk mencapai sasaran strategis perusahaan, dalam rencana tersebut dipertimbangkan rencana pengeluaran untuk aktiva tetap, kegiatan penelitian dan pengembangan, kegiatan pemasaran dan pengembangan produk, struktur permodalan dan sumber keuangan juga meliputi akhir dari proyek yang sedang berjalan, lini produk atau lini dari usaha, pembayaran kembali hutang, rencana anggaran tahunan dan rencana laba.

Rencana keuangan jangka pendek (operasional) adalah rencana kegiatan keuangan jangka pendek dan antisipasi pengaruh keuangan dari kegiatan itu. Periode rencana meliputi 1 tahun sampai 2 tahun. Inputnya meliputi : ramalan penjualan , data operasi dan finansial. Outputnya meliputi : sejumlah budget operasional, budget kas dan laporan keuangan proforma.

(27)

14

baku, tenaga kerja, biaya produksi lainnya dan biaya operasi. Dengan adanya perkiraan tersebut dapat disusun laporan laba rugi proforma dan budget kas. Kemudian dengan input laporan laba rugi proforma, budget kas, rencana pengeluaran aktiva tetap, rencana pembiayaan jangka panjang dan neraca periode berjalan maka dapat disusun neraca proforma (Sundjaja dan Barlian, 2003:162).

3. Metode Peramalan Keuangan

Metode-metode yang dapat digunakan dalam peramalan keuangan meliputi :

a. Metode rasio konstan (constant ratio method)

Adalah suatu metode untuk meramalkan laporan keuangan dan kebutuhan keuangan di masa mendatang, dengan asumsi asumsi rasio-rasio keuangan tertentu akan tetap konstan

b. Metode regresi linier

Metode regresi linier digunakan untuk meramalkan kinerja kauangan yang dihasilkan oleh perusahaan sebagai berikut :

Y = a + bX Keterangan :

Y = adalah variabel dependen (penjualan)

a = adalah intersep (titik potong kurva terhadap sumbu Y) b = adalah kemiringan (slope) kurva linier

(28)

15

Persamaan di atas dapat digunakan untuk menaksir nilai Y, jika nilai a, b, dan X diketahui. Nilai a merupakan nilai Y yang dipotong oleh kurva linier pada sumbu vertikal Y (a adalah nilai Y, bila X = 0). Nilai b adalah kemiringan (slope) kurva linier yang menunjukkan besarnya perubahan nilai Y sebagai akibat perubahan setiap unit nilai X. Besarnya nilai a dan b konstan sepanjang kurva linear.

Persamaan regresi digunakan untuk meramal nilai pos-pos tersebut untuk masa yang akan datang. Dari sini dapat disusun neraca proforma untuk tahun yang akan datang. Dengan mengurangkan total kewajiban dari total aktiva pada neraca proforma ini, kebutuhan tambahan dana untuk tahun yang akan datang dapat ditentukan.

(29)

16

menentukan kebutuhan dana. Rumus untuk meramal kebutuhan dana menggunakan metode prosentase penjualan sebagai berikut:

Dana ekstern yang dibutuhkan =

atau penjualan total yang dinyatakan dalam prosentase dari pendapatan (penjualan) total.

TR L

= Kewajiban yang betambah secara spontan sesuai dengan

pendapatan total yang dinyatakan dalam presen dari pendapatan atau penjualan total.

TR

 = Perubahan dalam pendapatan atau penjualan total. c = Marjin laba terhadap penjualan.

2

TR = Proyeksi pendapatan untuk tahun itu.

b = Rasio retensi laba.

Metode-metode lain yang dapat digunakan dalam peramalan, antara lain:. 1. Metode diagram pencar atau regresi sederhana.

(30)

17

C. Kerangka Pikir Penelitian

Kerangka pikir penelitian merupakan alur penelitian yang akan dilakukan, di mana dalam penelitian ini akan dilakukan Perencanaan Keuangan Pada PT Sepatu Bata, Tbk. Dalam peramalan keuangan akan dilakukan perhitungan mengenai peramalan penjualan dan pada akhirnya dapat disusun tabulasi laporan keuangan. Adapun kerangka pikir penelitian dapat disajikan pada gambar 2.1.

Gambar 2.1

Bagan Kerangka Pikir Penelitian PT Sepatu Bata, Tbk

Tingkat Pertumbuhan Penjualan

Peramalan Penjualan

Tabulasi Laporan Keuangan

Tabulasi Neraca Tabulasi Laporan Laba

Rugi

AFN (Additional Fund Needed)

Kinerja keuangan yang diharapkan Laporan Keuangan

Gambar

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Setiap strategi yang dikembangkan oleh pihak manajemen diharapkan akan berdampak pada peningkatan kinerja atau performa keuangan bagi perusahaan baik untuk

d. Sasaran dan strategi jangka menengah/panjang Perseroan. Merekomendasikan kepada Dewan Komisaris mengenai calon anggota Dewan Komisaris dan/atau calon anggota Direksi

Tipe bisnis akan mengakibatkan berbedanya standar TATO bagi suatu perusahaan. Perusahaan manufaktur yang menggunakan modal intensif akan memiliki TATO mendekati

adapun pos yang memiliki kontribusi yang tinggi yaitu pinjaman jangka panjang setelah dikurangi bagian yang sudah jatuh tempo dalam setahun yaitu sebesar 18% atau Rp

Sementara, pada kondisi keuangan jangka panjang dilihat dari komponen yang digunakan untuk menilai solvabilitas perusahaan menunjukkan kecenderungan yang meningkat dalam dua

Rencana Umum Energi Daerah Kabupaten Indragiri Hilir disusun dengan arah kebijakan dan strategi energi daerah, baik dalam jangka panjang maupun jangka menengah, dalam

Bagian Grup atas kerugian entitas asosiasi yang melebihi nilai tercatat dari investasi (yang mencakup semua kepentingan jangka panjang, secara substansi, merupakan bagian

Laporan arus kas merupakan salah satu laporan keuangan yang penting yaitu dimana dalam laporan arus kas tersebut akan terlihat setiap arus kas masuk dan kas keluar dari setiap kegiatan