• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT SEPATU BATA TBK PERIODE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT SEPATU BATA TBK PERIODE"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KINERJA

KEUANGAN DENGAN RASIO

LIKUIDITAS, SOLVABILITAS

DAN PROFITABILITAS PADA

PT SEPATU BATA TBK

PERIODE 2011-2015

Disusun oleh :

Nama

: Komang Gita Danitri Yuniar

NPM

: 25214907

Jurusan

: Akuntansi

(2)

LATAR BELAKANG

Pesatnya perkembangan ekonomi di Indonesia yang semakin kompetitif

menuntut setiap perusahaan untuk dapat mengolah dan melaksanakan

manajemen operasional perusahaan menjadi lebih profesional.

Untuk memperoleh tanggapan yang baik dari masyarakat maka

perusahaan memberikan gambaran tentang hasil-hasil yang telah dicapai

melalui penyajian laporan keuangan, dimana mencerminkan tentang

kondisi perusahaan yang menyangkut masalah finansialnya, yang

tercermin di dalam Laporan Keuangan.

Suatu perusahaan memerlukan analisis terhadap laporan keuangan

untuk mengetahui kinerja perusahaan dalam mengatasi masalah-masalah

keuangan perusahaan serta mengambil keputusan dengan cepat dan

tepat.

(3)

RUMUSAN, BATASAN MASALAH

DAN TUJUAN PENELITIAN

RUMUSAN

MASALAH

Bagaimana analisis kinerja keuangan dengan

menggunakan

Rasio

Likuiditas,

Rasio

Solvabilitas, dan Rasio Profitabilitas pada PT.

Sepatu Bata Tbk periode 2011 sampai dengan

2015 ?

BATASAN

MASALAH

Pengukuran laporan keuangan PT. Sepatu Bata

Tbk periode 31 Desember 2011 – 2015.

TUJUAN

PENELITIAN

Untuk mengetahui bagaimana kinerja keuangan

PT.Sepatu Bata Tbk yang diukur dengan

menggunakan Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas

dan Rasio Profitabilitas pada periode 2012 sampai

dengan 2015.

(4)

METODE PENELITIAN

Data / Variabel

 Dalam penelitian ilmiah ini data yang digunakan

adalah data sekunder atau data historis kuantitatif

yang telah diolah sebelumnya yang berupa

unsur-unsur laporan keuangan yang disajikan oleh

perusahaan dan telah dipublikasikan.

 Data keuangan diperoleh dari Laporan Posisi

Keuangan dan Laporan Laba – Rugi PT.Sepatu Bata

Tbk. periode 2011-2015.

(5)

TEKNIK ANALISIS

Rasio Likuiditas :

Rasio Solvabilitas :

 Current Ratio  Cash Ratio  Quick Ratio  Cash turnover  Inventory to NWC

 Debt to Equity Ratio  Debt to Asset Ratio

 Long term Debt to Equity Ratio

Rasio Profitabilitas :

 Gross Profit Margin (GPM)  Net Profit Margin (NPM)  Return On Equity (ROE)  Return on Investment (ROI)

(6)

HASIL PENELITIAN

Diagram 4.1

Tren Rasio Likuiditas Periode 2011 – 2015 PT.Sepatu Bata Tbk

Pada Tren current ratio di atas menunjukkan bahwa terjadi penurunan persentase pada tahun 2011 sebesar 212,76% ke tahun 2014 sehingga menjadi 155,22%. Penurunan ini disebabkan karena adanya kenaikan pada utang lancar setiap tahunnya. Kemudian dari tahun 2014 terjadi kenaikan ke tahun 2015 sehingga persentase pada tahun 2015 adalah sebesar 247,10%. Kenaikan ini disebabkan karena adanya kenaikan utang lancar pada tahun tersebut. Jika rata-rata industri untuk current ratio adalah 200% , maka perusahaan sudah berada di titik aman dalam jangka pendek karena hasil rasio sudah berada diatas standar industri.

(7)

HASIL PENELITIAN

Kemudian pada tren cash ratio menunjukkan bahwa terjadi penurunan persentase pada tahun 2011 sebesar 78,13% ke tahun 2014 sehingga menjadi 12,76%. Penurunan ini disebabkan karena adanya kenaikan pada utang lancar setiap tahunnya. Kemudian dari tahun 2014 terjadi kenaikan persentase ke tahun 2015 sehingga pada tahun 2015 persentase cash ratio menjadi sebesar 153,44%. Jika rata-rata industri untuk cash ratio adalah 50% , maka perusahaan dalam keadaan baik karena hasil rasio sudah berada diatas standar industri.

Tren quick ratio menunjukkan bahwa terjadi penurunan persentase pada tahun 2011 sebesar 82,41% ke tahun 2014 sehingga quick ratio pada tahun 2014 menjadi sebesar 55,73%. Penurunan ini disebabkan karena adanya kenaikan pada utang lancar setiap tahunnya. Kemudian dari tahun 2014 terjadi kenaikan ke tahun 2015 sehingga persentase quick ratio pada tahun 2015 adalah sebesar 113,14%. Jika rata-rata industri untuk quick ratio adalah 150%, maka perusahaan dikatakan belum baik karena hasil rasio berada dibawah standar industri.

(8)

HASIL PENELITIAN

Tren rasio perputaran kas menunjukkan bahwa terjadi penurunan persentase pada tahun 2011 sebesar 1,914% ke tahun 2014 sehingga rasio perputaran kas pada tahun 2014 menjadi sebesar 2,350%. Kemudian dari tahun 2014 terjadi kenaikan ke tahun 2015 sehingga persentase rasio perputaran kas pada tahun 2015 adalah sebesar 1,880%. Jika rata-rata industri untuk rasio perputaran kas adalah 10%, maka perusahaan dikatakan belum baik karena hasil rasio berada dibawah standar industri.

Tren inventory to working capital menunjukkan bahwa terjadi penurunan persentase pada tahun 2011 sebesar 1,155% ke tahun 2014 sehingga inventory to working capital pada tahun 2014 menjadi sebesar 1,801%. Kemudian dari tahun 2014 terjadi kenaikan ke tahun 2015 sehingga persentase inventory to working capital pada tahun 2015 adalah sebesar 0,916%. Jika rata-rata industri untuk inventory to working capital adalah 12%, maka perusahaan dikatakan belum baik karena hasil rasio berada dibawah standar industri.

(9)

HASIL PENELITIAN

Diagram 4.2

Tren Rasio Solvabilitas Periode 2011 – 2015 PT. Sepatu Bata Tbk

Pada Tren Debt to Equity Ratio di atas menunjukkan bahwa terjadi kenaikan persentase pada tahun 2011 sebesar 45,74% ke tahun 2014 sehingga menjadi 80,57%. Kenaikan ini disebabkan karena adanya kenaikan pada total utang setiap tahunnya. Tetapi untuk tahun 2014 terjadi penurunan ke tahun 2015 sehingga persentase pada tahun 2015 menjadi sebesar 45,33%.

(10)

HASIL PENELITIAN

Kemudian Pada Tren Debt to Asset Ratio menunjukkan bahwa terjadi kenaikan persentase pada tahun 2011 sebesar 31,38% ke tahun 2014 sehingga Debt to Asset

Ratio pada tahun tersebut menjadi sebesar 44,62%. Kenaikan ini disebabkan

karena adanya kenaikan pada total utang setiap tahunnya. Kemudian untuk tahun 2014 terjadi penurunan persentase ke tahun 2015 sehingga pada tahun 2015 persentase Debt to Asset Ratio menjadi sebesar 31,19%.

Long Term Debt to Equity Ratio menunjukkan bahwa terjadi kenaikan persentase pada tahun 2011 sebesar 37,65% ke tahun 2014 sehingga Long Term Debt to

Equity Ratio pada tahun 2014 menjadi sebesar 68,84%. Kenaikan ini disebabkan

karena adanya kenaikan pada total utang jangka panjang setiap tahunnya. Kemudian dari tahun 2014 terjadi penurunan ke tahun 2015 sehingga Long Term

Debt to Equity Ratio pada tahun 2015 adalah sebesar 67,87%. Hal tersebut

menunjukkan bahwa penurunan rasio ini membuat kemudahan bagi perusahaan untuk memperoleh tambahan pinjaman.

(11)

HASIL PENELITIAN

Diagram 4.3

Tren Rasio Profitabilitas Periode 2011 – 2015 PT. Sepatu Bata Tbk

Pada Tren Gross Profit Margin di atas menunjukkan bahwa terjadi kenaikan dan penurunan tahun 2011 sampai dengan 2015 sebesar 45,53% menjadi sebesar 39,53% . Kenaikan dan penurunan ini disebabkan karena adanya pengaruh dari total penjualan perusahaan setiap tahunnya.

(12)

HASIL PENELITIAN

Pada Tren Net Profit Margin di atas menunjukkan bahwa terjadi kenaikan dan penurunan dari tahun 2011 sampai dengan 2015 sebesar 3,24% menjadi sebesar 12,58%. Kenaikan dan penurunan ini disebabkan karena adanya pengaruh dari total penjualan perusahaan setiap tahunnya.

Pada Tren Return On Equity di atas menunjukkan bahwa terjadi kenaikan dan penurunan dari tahun 2011 sampai dengan 2015 sebesar 6,21% menjadi sebesar 23,67%. Kenaikan dan penurunan ini disebabkan karena adanya pengaruh dari laba bersih perusahaan setiap tahunnya.

Pada Tren Return on Investment menunjukkan bahwa terjadi kenaikan dan penurunan dari tahun 2011 sampai dengan 2015 sebesar 10,95% sehingga menjadi sebesar 16,2%. Kenaikan dan penurunan ini disebabkan karena adanya pengaruh dari laba bersih perusahaan setiap tahunnya. Jika rata-rata industri untuk return

on investment adalah 40%, maka perusahaan dikatakan baik karena hasil rasio

(13)

KESIMPULAN

Analisis kinerja keuangan dengan rasio likuiditas pada PT

Sepatu Bata Tbk dilihat dari kenaikan dan penurunan rasio

likuiditas yang dihitung menggunakan rasio lancar, rasio kas,

rasio cepat, rasio perputaran kas dan inventory to net working

capital menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dikatakan

cukup baik, karena dari hasil perhitungan menunjukkan rasio

likuiditas berada diatas rata-rata industri. Maka semakin tinggi

rasio maka semakin baik kinerja perusahaan dalam memenuhi

kewajibannya. Hal tersebut berarti bahwa aktiva lancar yang

dimiliki perusahaan sudah mampu digunakan untuk menutupi

hutang lancarnya.

(14)

KESIMPULAN

Analisis kinerja keuangan rasio solvabilitas menunjukkan

walaupun tren rasio mengalami kenaikan dan penurunan,

namun kondisi keuangan perusahaan selama periode tersebut

masih dalam keadaan baik karena dilihat dari hasil

perhitungan rasio solvabilitas menunjukkan bahwa tren rasio

berada dibawah standar industri. Dari hasil pengukuran,

semakin rendahnya rasio maka semakin baik bagi

perusahaan untuk memperoleh tambahan pinjaman dan

semakin kecil pula perusahaan dibiayai dengan utang.

sehingga perusahaan mampu menutupi hutangnya dengan

aktiva yang dimiliki dan memiliki resiko kerugian yang kecil

saat perekonomian menurun.

(15)

KESIMPULAN

Analisis kinerja keuangan menggunakan rasio profitabilitas

menunjukkan bahwa tren rasio mengalami kenaikan dan penurunan

di setiap tahunnya. Hasil kinerja keuangan menggunakan rasio

profitabilitas menunjukkan perusahaan dalam keadaan kurang baik,

karena perhitungan rasio yang diperoleh masih di bawah rata-rata

industri. Maka semakin rendah rasio, maka semakin kurang baik

operasi perusahaan dalam menghasilkan laba. Hanya saja

perusahaan belum dapat dikatakan efisien, karena laba kotor dan

laba bersih setelah dikurangi pajak masih rendah serta belum mampu

mengimbangi antara laba bersih yang diterima oleh perusahaan

dengan penjualannya.

(16)

SARAN

1.

Rasio likuiditas, rata-rata rasio yang dimiliki perusahaan sudah berada

diatas rata-rata industri. Maka perusahaan diharapkan tetap

mempertahankan rasio likuiditasnya untuk tahun-tahun ke depan.

2.

Untuk mempertimbangkan kinerja perusahaan pada rasio solvabilitas

dimasa

yang

akan

datang,

perusahaan

diharapkan

tetap

mempertahankan kinerja yang telah diperoleh.

3.

Untuk memperbaiki rasio profitabilitas yang akan datang. Diharapkan

perusahaan mampu mengurangi biaya-biaya seminimum mungkin

sehingga perusahaan mendapatkan laba semaksimal mungkin. Dengan

demikian perusahaan dapat dikatakan efisien dan mampu mengimbangi

antara laba bersih yang diterima oleh perusahaan dengan penjualannya.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja keuangan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk tahun 2017-2020 ditinjau dari rasio solvabilitas yang diukur dengan

Pada dasarnya ada beberapa rasio keuangan yang biasa digunakan yaitu rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio keuntungan/profitabilitas, rasio leverage, rasio

1.2 Ruang Lingkup Permasalahan Penulis membatasi masalah pada penilaian kinerja keuangan perusahaan berdasarkan rasio likuiditas, rasio profitabilitas, rasio

Pada dasarnya ada beberapa rasio keuangan yang biasa digunakan yaitu rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio keuntungan/profitabilitas, rasio leverage, rasio aktivitas dan

Rasio keuangan terdiri dari empat rasio yaitu rasio profitabilitas, likuiditas, solvabilitas, dan aktivitas yang digunakan untuk mengukur dan menilai kinerja keuangan,

Rasio likuiditas dan rasio solvabilitas sangat penting dalam menilai kinerja keuangan yaitu untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka

Kinerja keuangan diukur dengan menggunakan analisis rasio keuangan yaitu rasio likuiditas (Current Ratio), rasio solvabilitas (Debt Ratio) dan rasio

Berdasarkan data laporan keuangan pada tahun 2017 sampai dengan tahun 2021 maka dapat diketahui analisis Rasio Solvabilitas pada kinerja keuangan PT Pembangunan Perumahan Tbk KAJIAN