SISTEM INFORMASI GEOGRAFI PARIWISATA
DAN SARANA PUBLIK KOTA BOGOR
PORTABLE MENGGUNAKAN
FRAMEWORK PMAPPER
AHMAD RIZKI HOLILI
DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
SISTEM INFORMASI GEOGRAFI PARIWISATA
DAN SARANA PUBLIK KOTA BOGOR
PORTABLE MENGGUNAKAN
FRAMEWORK PMAPPER
AHMAD RIZKI HOLILI
Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Komputer pada
Departemen Ilmu Komputer
DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
ABSTRACT
AHMAD RIZKI HOLILI. Geographic Information System of Tourism and Public Facilities in the City
of Bogor Portable Using Pmapper Framework. Supervised by SONY HARTONO WIJAYA and
HARI AGUNG.
The presentation of information on tourism and public facilities in the city of Bogor to the community in general and in particular Bogor society becomes important. In that case we need a media that can provide information on all aspects related to tourism and public facilities in the city of Bogor. It would be better if the media allows the public to obtain the information needed quickly and
easily for distribution. This study aims to build a Geographic Information System of
Tourism and Public Facilities in the City of Bogor Portable using spatial database development, with a presentation that is easily accessible by all parties without restrictions of space and time. The information is presented in the form of maps and textual information on Tourism and Public Facilities in the City of Bogor. This system has a weakness during the process because the access time is longer than the system that run directly on the computer.
Judul : Sistem Informasi Geografi Pariwisata dan Sarana Publik Kota Bogor Portable Menggunakan Framework Pmapper
Nama : Ahmad Rizki Holili
NIM : G64066030
Menyetujui
Pembimbing,
Sony Hartono Wijaya, S.Kom., M.Kom. NIP. 19810809 200812 1 002
Mengetahui :
Ketua Departemen Ilmu Komputer,
Dr. Ir. Agus Buono, M.Si., M.Kom. NIP. 19660702 199302 1 001
PRAKATA
Puji dan syukur kehadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah memberikan rahmat, tuntunan
dan kemurahan-Nya kepada penulis untuk dapat menyelesaikan penelitian ini. Akhirnya, skripsi
dengan judul “Sistem Informasi Geografi Pariwisata dan Sarana Publik Kota Bogor Portable
Menggunakan Framework Pmapper”, yang disusun sebagai salah satu syarat untuk mengikuti ujian akhir sarjana pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor, dapat diselesaikan.
Dalam pengerjaan penelitian ini tentu tidak lepas dari pihak-pihak yang terus mendukung dan membantu. Oleh karena itu, dengan tulus penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu, Bapak dan adikku tercinta yang telah memberikan dukungan, do’a, semangat dan kasih
sayang yang luar biasa kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penelitian ini.
2. Bapak Sony Hartono Wijaya, S.Kom., M.Kom. dan Bapak Hari Agung, S.Si., M.Si. selaku
pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan masukan yang sangat bermanfaat dalam penyusunan penelitian ini.
3. Bapak Firman Ardiansyah, S.Kom., M.Si. dan Ibu Ir. Sri Wahjuni, M.T. yang bersedia
menjadi penguji pada sidang ujian akhir penulis.
4. Bapak/Ibu Dosen Institut Pertanian Bogor yang telah memberikan ilmunya pada penulis
selama belajar di Institut Pertanian Bogor ini.
5. Rekan-rekan mahasiswa/i Alih Jenis Ilkom Angkatan 1, terima kasih atas kebersamaan dan
kerja samanya.
6. Kepada pihak lainnya yang telah memberikan kontribusi besar selama pengerjaan penelitian
ini yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, penulis ucapkan terima kasih banyak.
Akhirnya, sebagai seorang manusia biasa, penulis menyadari pasti ada kekurangan dan kelemahan yang terdapat pada penelitian ini. Untuk itu, penulis terbuka terhadap kritik dan saran dari semua pihak. Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Bogor, Oktober 2012
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bogor, Jawa Barat tanggal 28 Mei 1983, anak pertama dari dua bersaudara dari pasangan Bapak Ahmad Sambas dan Ibu Laela Rahmi. Penulis menyelesaikan masa studinya di Sekolah Menengah Umum Negeri 4 Bogor pada tahun 2001.
Pada tahun 2002, penulis diterima di Institut Pertanian Bogor sebagai mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Departemen Ilmu Komputer, Program Studi D3 Informatika melalui jalur reguler dan menyelesaikan studinya pada tahun 2005. Pada tahun 2006, penulis melanjutkan studinya di Departemen Ilmu Komputer Institut Pertanian Bogor Program Studi S1 Ilmu Komputer Penyelenggaraan Khusus.
v
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR GAMBAR ... vi
DAFTAR LAMPIRAN ... vi
PENDAHULUAN
Latar Belakang... 1
Tujuan ... 1
Ruang Lingkup ... 1
Manfaat ... 1
TINJAUAN PUSTAKA
MapServer... 1
Pmapper Framework... 2
MapServer Portable... 2
Sistem Informasi Geografi (SIG)... 2
Struktur Data Spasial ... 3
Pemodelan Data Spasial ... 3
Prototyping Model... 3
Portable GIS (Geographic Information System)... 3
Peta ... 4
Metode Black-Box... 4
METODE PENELITIAN
Pengumpulan Kebutuhan... 4
Membangun Prototipe Sistem... 5
Pengujian Prototipe Sistem... 5
Evaluasi... 5
HASIL DAN PEMBAHASAN
1 Pengumpulan Kebutuhan... 5
2 Membangun Prototipe Sistem... 8
3 Pengujian Prototipe Sistem... 9
4 Evaluasi... 10
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan ... 10
Saran ... 10
DAFTAR PUSTAKA... 10
vi
DAFTAR TABEL
...Halaman
1 Perbandingan kecepatan akses pada PC dan USB ... 9
2 Perbandingan memory usage pada PC dan USB... 9
DAFTAR GAMBAR
Halaman 1 Arsitektur MapServer ... 12 The Prototyping Paradigm... 3
3 Metode pengujian Black Box... 4
4 Diagram alir metode penelitian.... 4
5 Antarmuka halaman peta... 6
6 Legenda tipe polygon... 6
7 Halaman peta. ... 7
8 Arsitektur sistem... 7
9 Pengkodean pada file My.cnf. ... 8
10 Pengkodean pada file Httpd.cnf... 8
11 Struktur paket MS4W Portable... 8
12 Grafik perbandingan kecepatan akses Pada PC dan USB. ... 9
DAFTAR LAMPIRAN
...Halaman 1 Desain fisik Sistem Informasi Geografis Fasilitas Kota Bogor ... 122 Simbol-simbol peta yang digunakan pada SIG Fasilitas Kota Bogor ... 16
3 Tampilan sistem pada web browser Mozilla Firefox, Google Chrome, dan Internet Explorer. ... 21
4 Pengujian Black-Box... 23
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kota Bogor merupakan pintu gerbang propinsi Jawa Barat, berjarak 60 km dari Jakarta sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia dan 120 km ke Bandung sebagai Ibukota Provinsi Jawa Barat yang dijuluki sebagai kota hujan karena curah hujan sangat tinggi ± 3000 hingga
4000 mm per tahun.
(http://www.kotabogor.go.id/)
Mengingat aksesibilitas Kota Bogor yang baik dan potensi pariwisata yang terdapat di dalamnya, penyampaian informasi mengenai pariwisata dan sarana publik kota Bogor kepada masyarakat pada umumnya dan masyarakat Bogor pada khususnya menjadi penting. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah membuat suatu media yang dapat memberikan
informasi mengenai segala aspek yang
berhubungan dengan pariwisata dan sarana publik Kota Bogor sehingga memungkinkan masyarakat untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan secara cepat.
Untuk itu, diperlukan suatu media yang dapat memberikan informasi secara cepat dan mudah dalam proses pendistribusiannya. Salah satunya dengan menggunakan sistem informasi
geografis portable. Pengembangan sistem
informasi geografis yang portable dapat
menjadi alternatif untuk memenuhi kebutuhan tersebut karena memiliki kelebihan dalam sifatnya yang mudah untuk digunakan di mana saja tanpa proses install pada komputer lokal, cukup dengan di-install pada media flash drive. Selain itu, sistem informasi geografis portable ini memerlukan space penyimpanan yang relatif kecil.
Tujuan
Penelitian ini bertujuan membangun Sistem Informasi Geografis Pariwisata dan Sarana
Publik Kota Bogor Portable menggunakan
framework Pmapper.
Ruang Lingkup
Ruang lingkup penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:
1 Informasi disajikan dalam bentuk tekstual
dan peta.
2 Peta pariwisata dan sarana publik Kota
Bogor sebagai bahan acuan sistem ini.
3 Aplikasi ini berjalan pada sistem operasi
Windows.
Manfaat
Manfaat yang diperoleh pengguna dalam
pembuatan Sistem Informasi Geografis
Pariwisata dan Sarana Publik Kota Bogor Portable menggunakan framework Pmapper adalah pengguna dapat memperoleh informasi pariwisata dan sarana publik kota Bogor dengan mudah, cepat, dan dapat diakses secara offline.
TINJAUAN PUSTAKA
MapServer
MapServer merupakan aplikasi open source
yang digunakan untuk menampilkan data spasial atau peta melalui web. Aplikasi
MapServer dapat mengolah data SIG dalam
format raster maupun format vektor (Prahasta 2007). Data raster adalah data yang terdiri atas sel-sel yang menggunakan parameter dalam piksel. Data vektor adalah bentuk data untuk menggabungkan suatu objek melalui satu titik atau gabungan beberapa titik yang berkoordinat (Chang 2002). Arsitektur MapServer dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1 Arsitektur MapServer (Prahasta 2007).
Mapscript merupakan interface dari
MapServer. Mapscript menyediakan tools yang
dapat memudahkan pengembang untuk
menambahkan fungsi yang diperlukan sistem. Penggunaan Mapscript dimaksudkan untuk membuat gambar peta menjadi lebih dinamis.
Mapscript mendukung beberapa bahasa
pemrograman web, yaitu PHP, Perl, Phyton,
dan Java. Sebuah aplikasi MapServer
sederhana mempunyai komponen berikut:
1 Mapfile merupakan file yang menyimpan berbagai konfigurasi untuk menggambarkan data spasial dan atribut dari shapefile ke dalam bentuk halaman web (Mitchell 2005). Mapfile mendefinisikan sekumpulan objek peta sekaligus membedakan bentuk dan sifat
peta yang akan ditampilkan pada browser.
Walaupun data geografisnya sama, aplikasi
yang menggunakan mapfile berbeda dapat
2
2005). MapServer dapat menggunakan banyak jenis sumber data geografis. Default formatnya adalah ESRI shapefile.
2 Halaman HTML merupakan interface antara
pengguna dan MapServer. Pada umumnya, HTML berdiri pada web root. Dalam bentuk
yang sederhana, MapServer digunakan
untuk menempatkan sebuah gambar peta statis pada halaman web. Untuk membuat peta yang interaktif, gambar ditempatkan pada sebuah bentuk HTML.
Aplikasi MapServer sederhana terdiri atas dua halaman HTML, antara lain:
1 MapServer Common Gateway Interface
(CGI) protokol standar antarmuka eksternal untuk aplikasi perangkat lunak dengan
informasi server, berupa file biner dan
executable yang menerima permintaan dan mengembalikan gambar dan data.
2 HTTP Server merupakan web server yang
berfungsi untuk menyajikan halaman HTML ketika diakses oleh pengguna browser.
Pmapper Framework
Framework adalah sekumpulan library yang
diorganisasikan pada sebuah rancangan
arsitektur untuk memberikan kecepatan,
ketepatan, kemudahan, dan konsistensi di dalam pengembangan aplikasi atau pemecahan suatu masalah.
Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari penggunaan framework adalah:
1 Penggunaan komponen-komponen reusable,
waktu pengembangan lebih singkat,
penerapan design patterns memudahkan
dalam rancangan, pengembangan, dan
pemeliharaan sistem.
2 Stability dan reliability. Aplikasi yang dibangun lebih stabil dan handal karena berbasis pada framework yang sudah teruji stabilitas dan kehandalannya.
3 Coding style yang konsisten memudahkan
dalam membaca kode dan dalam
menemukan bugs.
4 Security concern. Framework
mengantisipasi dan memasang perisai
terhadap adanya berbagai masalah
keamanan yang mungkin timbul.
5 Dokumentasi. Framework dapat
mendisiplinkan pengembang aplikasi untuk menulis dokumentasi yang harus dituliskan.
Pmapper framework menyediakan fungsi
yang besar serta multiple configuration untuk mengatur fasilitas pada aplikasi MapServer yang didasarkan pada PHP/MapScript. Pmapper
dibangun dengan bahasa PHP dan JavaScript.
Fungsi yang termasuk di dalamnya antara lain:
• DHTML (DOM) zoom/pan, didukung
browser: Mozilla/Firefox 1.+/Netscape 6.1+, IE 5/6, Opera 6.+, Konqueror 3.+ .
• Pan/zoom dengan mouse, keyboard, slider, dan reference map.
• Fungsi query (identity, select, search).
• Hasil query ditampilkan dengan
menggabungkan basis data dan hyperlink.
• Fungsi print dalam format HTML dan PDF.
• Konfigurasi pada beberapa fungsi, tingkah
laku, dan tampilan menggunakan INI file.
• HTML legends.
• Berbagai macam model untuk tampilan
legenda dan tabel.
• Penggunaan banyak bahasa interface (yaitu:
bahasa Inggris, bahasa Jerman, bahasa Italia, bahasa Perancis, dan bahasa Swedia).
Aplikasi Pmapper ini telah diuji pada pada MapServer versi 4.0 sampai 4.8 dengan sistem operasi Windows, Linux, dan MAC OS X. Aplikasi ini mendukung format data raster dan vektor. Format data vektor adalah shapefile dan data raster adalah JPEG, TIFF, dan ECW.
MapServer Portable
MapServer Portable adalah MapServer dengan Apache dan MySQL yang dapat berjalan pada media flashdisk sehingga bersifat Portable.
Sistem Informasi Geografi (SIG)
Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah
suatu sistem yang dapat menangkap,
menyimpan, menganalisis, melakukan query,
dan menampilkan data geografis. SIG dapat dibagi menjadi empat komponen (Chang 2002), yaitu:
1 Computer System
Computer System berupa komputer dan
sistem operasi yang digunakan untuk
mengoperasikan SIG.
2 GIS Software
GIS Software berupa program dan
antarmuka pengguna untuk menjalankan
3 Brainware
Brainware menunjuk pada tujuan, sasaran, dan alasan penggunaan SIG.
4 Infrastructure
Infrastructure menunjuk pada kebutuhan fisik yang berhubungan dengan ketatausahaan organisasi dan lingkungan pengunaan SIG.
Struktur Data Spasial
Dalam kerangka kerja SIG, data secara logika dibagi menjadi dua kategori, data spasial dan data tekstual (atribut). Data spasial merupakan data yang memiliki informasi lokasi atau data yang bereferensi geografis dan data atribut merupakan data yang memiliki informasi fitur spasial (Chang 2002).
Shapefile menyimpan lokasi geografis berupa informasi atribut titik (point), garis (line), dan poligon (polygon). Bentuk geometri yang tersimpan adalah dalam bentuk koordinat vektor. Format ini adalah format yang
dikeluarkan oleh Environmental Sistem
Resource Institute (ESRI) yang merupakan salah satu vendor SIG terkemuka (Chang 2002). ESRI shapefile terdiri atas:
1 Main file (.shp)
Merupakan file yang dapat diakses secara
langsung dan panjang dari record variabel
dalam file mendeskripsikan bentuk verteksnya.
2 Index file (.shx)
Pada file indeks, tiap record terdiri atas proses cetakan offset yang berhubungan dengan record file utama.
3 Tabel dBASE (.dbf)
Pada tabel dBASE terdapat fitur atribut dengan record pada setiap fiturnya.
Pemodelan Data Spasial
SIG menggunakan dua dasar pemodelan data untuk merepresentasikan fitur spasial, yaitu data digital yang berformat raster dan vektor. Vektor menyimpan data digital dalam bentuk
rangkaian koordinat (x, y) untuk
mengkonstruksi fitur spasial seperti titik, garis, dan area. Data raster menggunakan grid untuk merepresentasikan variasi dari fitur spasial.
Tiap sel pada grid memiliki nilai yang
berhubungan dengan karakteristik fitur spasial dalam suatu lokasi. Titik dinyatakan dalam
suatu grid-cell, garis dinyatakan sebagai
rangkaian grid-cell bersambungan di satu sisi, dan poligon dinyatakan sebagai gabungan
grid-cell yang bersambungan di semua sisi (Chang 2002).
Prototyping Model
Seringkali pengguna mendefinisikan
sekumpulan fungsi umum bagi sebuah sistem, tetapi tidak mengidentifikasi kebutuhan input, proses, atau output secara detail. Pada kasus lain, seorang analisis sistem mungkin merasa kurang yakin terhadap efisiensi algoritme, adaptabilitas, atau bentuk interaksi bagaimana yang harus diambil bagi sebuah sistem. Pendekatan terbaik bagi situasi di atas adalah apa yang dinamakan Paradigma Pemodelan (Prototyping Paradigm).
Prototyping Paradigm (Gambar 2) dimulai dengan pertemuan kebutuhan. Analis sistem dan pengguna bertemu mendefinisikan keseluruhan fungsi sistem serta mengidentifikasi kebutuhan yang diketahui beserta ruang lingkup sistem.
Gambar 2 The Prototyping Paradigm.
Dengan demikian, maka hadirlah apa yang dinamakan dengan “rancangan kilat (quick design)”. Rancangan kilat memiliki fokus terhadap gambaran dari aspek sistem yang
mungkin akan dimunculkan pengguna
(misalnya: bentuk input dan output). Rancangan
kilat membawa pada konstruksi sebuah
prototipe. Prototipe dievaluasi pengguna untuk memperbaharui kebutuhan sistem yang akan
dibangun. Prototipe dimaksudkan untuk
memenuhi kebutuhan pengguna sehingga pada proses pemodelan ini berbagai pengulangan akan terjadi. Pada saat yang sama, hal ini memungkinkan analis sistem lebih memahami apa yang harus dikerjakan (Pressman 2007).
Portable GIS (Geographic Information System)
Portable GIS adalah serangkaian dari program-program GIS yang dapat berjalan pada USB pada komputer dengan sistem operasi
4
menghasilkan sebuah paket yang dapat
didistribusikan secara cepat dan mudah oleh
individu-individu tanpa pengalaman
sebelumnya pada suatu lingkungan yang berbeda.
Istilah "Portable GIS" mengacu ke suite
lengkap Geographic Information System (GIS)
yaitu program yang dapat dijalankan dari USB. Hal ini memungkinkan aplikasi untuk digunakan pada setiap PC Windows tanpa instalasi atau konfigurasi. Salah satu perubahan yang dibuat agar sistem dapat berjalan secara portable yaitu merubah drive sistem menjadi
dinamis. Selanjutnya individu paket telah
bekerja menjadi "suite" tunggal dengan sistem menu untuk operasi mereka dan dokumentasi lengkap.
Peta
Peta adalah penyajian secara geografis dari kumpulan data maupun informasi sesuai lokasinya (Barus dan Wiradisastra 2000). Sebuah peta dapat direpresentasikan dalam bentuk:
1 Titik, bentuk geografis berdimensi nol yang merepresentasikan bentuk geometri dengan suatu posisi x,y dan dalam koordinat peta.
2 Garis, bentuk geometri yang dihasilkan dari kumpulan titik yang saling berhubungan.
3 Area, bentuk geografi berdimensi dua,
biasanya digunakan untuk menggambarkan batas suatu daerah.
4 Permukaan tiga dimensi, bentuk geografi
yang memiliki unsur panjang, lebar, dan ketinggian.
Metode Black-Box
Metode pengujian Black-Box merupakan
metode pengujian terhadap spesifikasi program atau komponen. Proses pengujian ini dapat ditentukan dengan mempelajari masukan dan kemungkinan hasilnya. Nama lain dari metode ini ialah pengujian fungsional, karena pada
metode ini penguji hanya fokus pada
fungsionalitas perangkat lunak. Gambar 3
mengilustrasikan metode Black-Box
(Sommerville 2001).
Gambar 3 Metode pengujian Black Box (Sommerville 2001).
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan untuk penelitian ini
adalah The Prototyping Model. Berdasarkan
Pressman (2007) The Prototyping Model terdiri
atas 3 tahap, yaitu bertemu dengan pengguna,
membangun prototipe sistem, dan evaluasi
prototipe sistem. Tahapan yang dilakukan pada penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 4.
.
Gambar 4 Diagram alir metode penelitian.
Pengumpulan Kebutuhan
Pengumpulan kebutuhan sistem pada penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang dibuat oleh Aini (2009).
Membangun Prototipe Sistem
Komponen penting yang akan digunakan pada tahapan pengembangan ini adalah paket
MapServer (MS4W) Portable yang dapat
diunduh di
www.journalofmaps.com/cgi-bin/blosxom.cgi/GIS/Portable_mapserver.html.
MapServer Portable diperlukan untuk
menjalankan Sistem Informasi Geografis
Fasilitas Kota Bogor Menggunakan Framework Pmapper yang telah dibuat oleh Aini (2009) pada media flash drive.
Pengujian Prototipe Sistem
Pengujian sistem dilakukan pada
adaptabilitas sistem terhadap browser dan
sistem operasi. Selain itu, dilakukan pengujian untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi yang
ada dalam sistem berjalan. Selanjutnya
dilakukan pengukuran waktu proses aplikasi
menggunakan addons Firefox yaitu Extended
Statusbar 1.5.6. Pengukuran dilakukan dengan membandingkan aplikasi yang dijalankan pada flash drive dan pada komputer secara langsung.
Evaluasi
Evaluasi dilakukan untuk mengetahui
apakah sistem yang dibuat sesuai dengan yang diharapkan. Jika tidak, proses kembali ke tahap awal. Pengulangan ini terus dilakukan sampai sistem sesuai dengan yang diharapkan. Pada tahap ini dapat ditemukan kesalahan kebutuhan dan kesalahan fungsi yang dibuat.
HASIL DAN PEMBAHASAN
1 Pengumpulan Kebutuhan
Sistem informasi geografis fasilitas Kota Bogor adalah sebuah sistem berbasis web yang
dikembangkan dengan tujuan menyajikan
informasi secara dinamis dan interaktif
mengenai lokasi fasilitas-fasilitas yang ada di kota Bogor.
Pada tahap pengumpulan kebutuhan, informasi yang ditampilkan dan pemilihan fungsi sudah ditentukan dengan mengacu kepada penelitian sebelumnya yang dibuat oleh Aini (2009). Pada sistem ini terdapat informasi mengenai peta wilayah administratif, land use, lokasi fasilitas pemerintahan, lokasi fasilitas layanan umum, lokasi fasilitas sentral bisnis, dan lokasi fasilitas wisata.
Berdasarkan analisis kebutuhan sistem yang telah dilakukan pada tahapan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa data yang dibutuhkan berupa:
1 Data spasial dan atribut wilayah administrasi
Kota Bogor sampai tingkat kelurahan/desa. 2 Data spasial dan atribut jalan dan sungai di
Kota Bogor.
3 Data spasial dan atribut lokasi bangunan di Kota Bogor meliputi fasilitas pemerintahan, layanan umum, sentral bisnis, dan wisata.
4 Data spasial dan atribut land use Kota
Bogor.
5 Data-data sekilas tentang Kota Bogor,
koleksi foto-foto Kota Bogor, berita terkini
seputar Kota Bogor, event-event yang
diadakan oleh pemerintah Kota Bogor, dan informasi tentang kekhasan daerah di Kota Bogor.
Selanjutnya dilakukan proses pengumpulan data sesuai dengan kebutuhan informasi tersebut. Data yang akan digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan melakukan pengamatan langsung ke lapangan
menggunakan perangkat Global Positioning
System (GPS). GPS yang digunakan adalah GPS keluaran Garmin GPS 60. Pengambilan data ini dimaksudkan untuk memperoleh data terbaru mengenai fasilitas-fasilitas di Kota Bogor. Jumlah titik yang diambil ialah 193 titik baru. Data primer lainnya yang digunakan adalah data lokasi yang diperoleh dengan perangkat GPS yang dilakukan Anggraeni (2008), ditambah dengan koleksi foto-foto dan beberapa informasi mengenai fasilitas yang terdapat di Kota Bogor diperoleh dengan pengamatan langsung di lapangan.
Data sekunder merupakan data yang telah tersedia dari suatu instansi atau lembaga. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari Bakosurtanal. Data sekunder tersebut adalah data yang digunakan dalam penelitian Anggraeni (2008). Data sekunder ini adalah data peta Kota Bogor tahun 2005 dengan skala 1:25.000 dalam format shapefile yang terdiri atas empat file, yaitu:
1 Data spasial dan atribut wilayah administrasi
Kota Bogor sampai tingkat kelurahan.
2 Data spasial dan atribut jalan di Kota Bogor.
3 Data spasial dan atribut sungai di Kota
Bogor.
4 Data spasial dan atribut land use Kota
6
Semua data spasial yang digunakan harus memiliki sistem proyeksi yang sama karena
MapServer dengan framework Pmapper hanya
dapat meng-overlay data yang memiliki sistem proyeksi yang sama. Sistem proyeksi yang digunakan adalah UTM Zona 48S karena Jawa Barat terletak pada zona 48S dalam sistem proyeksi Universal Transver Mercantor (UTM), sedangkan datum yang digunakan yaitu WGS 1984 dengan satuan meter. Data sekunder lainnya adalah data-data pendukung yang
diperoleh dari website resmi pemerintah Kota
Bogor.
Antarmuka halaman peta terdiri atas delapan
bagian, yaitu header, search, tools, peta,
navigasi, skala, layer dan legenda, serta
referensi yang digambarkan pada Gambar 5. Kegunaan dari masing-masing bagian aplikasi pemetaan ini adalah sebagai berikut:
1 Header sebagai identitas halaman peta. 2 Search berfungsi untuk melakukan proses
pencarian lokasi.
3 Tools menyediakan pilihan untuk download dan print peta.
4 Peta merupakan penyajian secara geografis dari kumpulan data maupun informasi yang terdapat di Kota Bogor.
5 Navigasi menyediakan control panel yang
mencakup fungsi-fungsi standar pemetaan, seperti memperbesar, memperkecil peta, dan menampilkan informasi peta.
6 Skala menunjukkan perbandingan nilai jarak pada peta dengan jarak yang sebenarnya dalam satuan meter.
7 Layer dan legenda menampilkan nama-nama layer yang tersedia beserta legenda peta. 8 Peta referensi merupakan peta berukuran
kecil yang merupakan representasi dari peta yang sebenarnya. Antarmuka halaman peta dapat dilihat pada Gambar 5.
Gambar 5 Antarmuka halaman peta.
Pada halaman peta Sistem Informasi Geografis Fasilitas Kota Bogor, terdapat sembilan kategori layer, yaitu:
1 Kategori Peta Administrasi
Kategori ini terdiri atas empat layer, yakni layer kelurahan, kecamatan, nama
kelurahan, dan nama kecamatan. Layer
kelurahan dan kecamatan menggunakan legenda dengan simbol berbentuk polygon. Legenda untuk jenis ini bisa dilihat pada Gambar 6 dan halaman peta aplikasi ini
dapat dilihat pada Gambar 7. Layer nama
kelurahan dan nama kecamatan
menggunakan legenda dengan simbol point.
Gambar 6 Legenda tipe polygon.
2 Kategori Land Use
Kategori ini terdiri atas satu layer, yakni layer land use. Layer pada kategori ini
menggunakan legenda dengan simbol
berbentuk polygon.
3 Kategori Sungai
Kategori ini terdiri atas satu layer, yakni layer sungai. Sungai terdiri atas tiga jenis, yaitu sungai satu garis, sungai dua garis, dan garis tepi perairan alam. Ketiga jenis sungai
ini disimpan dalam satu layer karena sungai
saling berhubungan. Layer pada kategori ini
menggunakan legenda dengan simbol
berbentuk garis dengan warna biru.
4 Kategori Bangunan
Kategori ini terdiri atas satu layer, yakni layer bangunan. Layer pada kategori ini
menggunakan legenda dengan simbol
berbentuk point.
5 Kategori Fasilitas Pemerintahan
Kategori ini terdiri atas tiga layer, yakni layer pemerintahan 1, pemerintahan 2, dan pemerintahan 3. Layer-layer pada kategori ini menggunakan legenda dengan simbol berbentuk point.
6 Kategori Fasilitas Layanan Umum
Kategori ini terdiri atas tiga layer, yakni layer layanan umum 1, layanan umum 2,
dan layanan umum 3. Layer-layer pada
Gambar 7 Halaman peta.
7 Kategori Fasilitas Sentral Bisnis
Kategori ini terdiri atas tiga layer, yakni layer sentral bisnis 1, sentral bisnis 2, dan sentral bisnis 3. Layer-layer pada kategori ini menggunakan legenda dengan simbol berbentuk point.
8 Kategori Fasilitas Wisata
Kategori ini terdiri atas dua layer, yakni layer lokasi wisata 1 dan lokasi wisata 2. Layer-layer pada kategori ini menggunakan legenda dengan simbol berbentuk point.
Simbol-simbol legenda yang digunakan
untuk menunjukkan lokasi-lokasi yang
berbentuk point pada layer dapat dilihat pada Lampiran 2.
Arsitektur dari program yang dibuat dapat dilihat pada Gambar 8. Arsitektur sistem pada penelitian ini sedikit berbeda dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Aini (2009) karena tidak melakukan pengolahan data spasial.
Pada MapServer Portable terjadi konversi
data shapefile ke TIFF/JPEG sehingga
MapServer Portable dapat menempatkan
sebuah gambar peta statis pada halaman web.
Gambar ditempatkan pada sebuah file dengan
bentuk HTML. Proses ini mengatur dari
tampilan MapServer, konfigurasi mapfile pada
Pmapper, dan penanganan komunikasi antara client dan server.
Pada proses selanjutnya, yang bertanggung jawab dalam penyedia antarmuka ke pengguna
adalah web browser. Pada tahap ini, client melakukan sebuah permintaan ke web server.
Gambar 8 Arsitektur sistem.
Fungsi-fungsi umum yang dimiliki oleh sistem ini adalah:
1 Menyediakan fasilitas buku tamu.
8
3 Menyajikan koleksi foto-foto tentang Kota
Bogor dalam fasilitas galeri.
4 Menyajikan berita terkini seputar Kota
Bogor.
5 Menyajikan informasi mengenai event-event
yang diadakan di Kota Bogor.
6 Menyajikan informasi sekilas tentang Kota
Bogor, meliputi sejarah pemerintahan, visi dan misi, lambang Kota Bogor, potret Bogor tempo dulu, dan potret Bogor masa kini.
7 Menyajikan informasi tentang kekhasan
daerah, meliputi produk khas, cinderamata, makanan khas, dan seni tradisional.
8 Menyajikan informasi tekstual mengenai
fasilitas-fasilitas yang tersedia di Kota Bogor.
9 Pengelolaan basis data yang hanya dapat
dilakukan oleh administrator.
Sedangkan fungsi-fungsi operasi peta yang dimiliki sistem adalah:
1 Menampilkan peta wilayah administratif
Kota Bogor secara umum.
2 Memilih layer peta yang ingin diaktifkan.
3 Menampilkan menu legenda yang berisi
simbol dan keterangan dari layer yang ingin
ditampilkan.
4 Perbesaran maksimum sesuai dengan
besarnya frame.
5 Melakukan pergeseran posisi tampilan peta.
6 Melakukan pengukuran jarak dari satu titik ke titik yang lain dalam peta.
7 Menambahkan objek baru di dalam view
peta.
8 Print preview peta dalam skala tertentu.
9 Memperbesar dan memperkecil ukuran peta.
10Melakukan proses searching berdasarkan
pilihan pengguna.
11Dapat melakukan konversi peta dalam
bentuk PDF maupun HTML.
2 Membangun Prototipe Sistem
Cara menggunakan Mapserver Portable sama dengan Mapserver, tetapi dilakukan perubahan konfigurasi pada file-file tertentu. File-file tersebut adalah:
1 My.cnf (H:\ms4w\mysql\bin) contoh
pengkodean dapat dilihat pada Gambar 9. Pada tahap ini dilakukan perubahan dengan
menghilangkan huruf drive agar path
menjadi dinamis. Jadi, sistem dapat berjalan
di komputer lokal walaupun huruf drive
pada media flash drive berubah.
2 Mengedit port pada file httpd.cnf
(F:\ms4w\apache\conf) contoh pengkodean dapat dilihat pada Gambar 10. Pada tahap ini
dilakukan perubahan berdasarkan port yang
digunakan oleh MS4W Portable. Port 80
digunakan karena port 8080 umumnya telah
digunakan oleh Web Server Apache pada
komputer lokal.
Gambar 9 Pengkodean pada file My.cnf.
Gambar 10 Pengkodean pada file Httpd.cnf.
Folder aplikasi SIG diletakkan pada
H:\ms4w\apps. Struktur paket MS4W portable
dapat dilihat pada Gambar 11.
Gambar 11 Struktur paket MS4W Portable.
# The MySQL server
[mysqld]
basedir="/ms4w/mysql"
tmpdir="/ms4w/tmp"
datadir="/ms4w/mysql/data"
port = 3306
socket = mysql
#Listen 12.34.56.78:80
3 Pengujian Prototipe Sistem
Pengujian dilakukan dengan metode
Black-Box. Pengujian ini dilakukan terhadap
fungsi-fungsi sistem dengan cara memberikan
sejumlah masukan tertentu, kemudian diperiksa apakah keluaran yang dihasilkan sudah sesuai dengan harapan. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi yang ada dalam sistem berjalan dengan baik.
Pengujian sistem dilakukan pada
adaptabilitas sistem terhadap browser. Aplikasi ini diuji dengan diakses berbagai web browser, antara lain menggunakan Internet Explorer, Mozilla Firefox, dan Google Chrome. Hasil dari serangkaian pengujian yang telah dilakukan
menunjukkan bahwa sistem berhasil
menjalankan fungsi-fungsinya dengan baik. Hasil dari pengujian tersebut dapat dilihat pada Lampiran 3 dan Lampiran 4.
Selanjutnya dilakukan pengukuran waktu
proses aplikasi pada web browser. Pengukuran
hanya dilakukan pada web browser tersebut
karena pada Mozilla Firefox tedapat addons
Extended Statusbar 1.5.6. yang berfungsi untuk mengukur waktu akses dari sistem. Pengukuran dilakukan dengan membandingkan aplikasi
yang dijalankan pada flash drive dan pada
komputer secara langsung. Hasil dari
pengukuran waktu proses dapat dilihat pada Tabel 1 dan Gambar 12.
Dari hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa waktu yang dibutuhkan untuk mengakses sistem informasi pada USB lebih banyak dibanding pada komputer lokal. Pada tabel dan grafik tersebut dapat dilihat bahwa perbedaan
waktu terbanyak terjadi saat sistem
menampilkan peta fasilitas. Pada PC, waktu yang dibutuhkan sebesar 4.753 detik, sedangkan pada USB adalah sebesar 10.284 detik dengan selisih waktu sebesar 5.531 detik. Hal ini disebabkan sistem harus menampilkan peta yang harus dikonversi terlebih dahulu dari format shp ke format tiff.
Pada proses pengujian juga dilakukan
perhitungan terhadap penggunaan memory
ketika sistem dijalankan, baik pada PC maupun USB. Sistem berjalan pada media USB
sehingga penggunaan memory lebih sedikit
dibandingkan dengan saat sistem dijalankan
pada PC. Perbandingan penggunaan memory
dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 1 Perbandingan kecepatan akses pada PC dan USB
No Deskripsi PC (s) USB (s) Perban dingan waktu (%)
1 Menampil
kan menu utama
1.34 5.07 378.02
2 Menampil
kan peta fasilitas
4.75 10.2
8
216.37
3 Menampil
kan buku tamu
0.37 0.93 250.00
4 Menampil
kan menu galeri
0.39 0.86 220.46
5 Menampil
kan menu kontak
0.35 0.55 158.29
6 Menampil
kan menu pencarian
0.59 0.65 110.37
Gambar 12 Grafik perbandingan kecepatan akses pada PC dan USB.
Tabel 2 Perbandingan memory usage pada PC dan USB
No Nama Proses PC (KB)
USB (KB)
1 Apache.exe 12.716 7.768
2 MySql.exe 14.412 4.104
3 Firefox.exe 97.3 93.7
4 Evaluasi
Setelah dilakukan pengujian, diketahui
10
portable ini lebih kecil bila dibandingkan dengan sistem yang berjalan pada komputer lokal dan fungsi-fungsi dalam sistem ini dapat berjalan dengan baik pada ketiga web browser yaitu Internet Explorer, Mozilla Firefox, dan Google Chrome. Namun, sistem ini masih memiliki banyak kekurangan, seperti waktu akses yang cukup lama pada saat menampilkan informasi peta.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Sistem Informasi Geografi Pariwisata dan
Sarana Publik Kota Bogor Portable
dikembangkan sebagai sistem yang
menyediakan informasi Kota Bogor yang utuh,
berbasis web, dan mudah didistribusikan.
Sistem ini memiliki kekurangan pada saat proses karena waktu yang lebih lama daripada
aplikasi yang dijalankan langsung pada
komputer.
Saran
Sistem Informasi Geografis Pariwisata dan
Sarana Publik Kota Bogor Portable ini masih
memiliki beberapa kekurangan sehingga
terdapat saran-saran agar sistem dapat berjalan lebih baik, yaitu:
1 Diharapkan pada penelitian selanjutnya
ditambahkan fungsi untuk melakukan edit
point oleh pengguna.
2 Ditambahkan interface untuk melakukan
perubahan setting pada MS4W Portable.
DAFTAR PUSTAKA
Aini IK. 2009. Sistem Informasi Geografis
Fasilitas Kota Bogor menggunakan
framework Pmapper [skripsi]. Bogor: Fakultas MIPA, Institut Pertanian Bogor.
Anggraeni, A. 2008. Sistem Informasi
Geografis Fasilitas Kota Bogor berbasis web menggunakan ALOV MAP [skripsi]. Bogor: Fakultas MIPA, Institut Pertanian Bogor.
Barus B, Wiradisastra US. 2000. Sistem
Informasi: Sarana Manajemen Sumber Daya. Bogor: IPB Press.
Chang KT. 2002. Introduction to Geographic
Information Sistems. New York: McGraw-Hill.
Kropla B. 2005. Beginning MapServer: Open Source GIS Development. New York:
Apress.
Mitchell T. 2005. Web Mapping Illustrated. California: O’Reilly Media.
Pressman R. 2007. Software Engineering: A
Practitioner’s Approach. Ed ke-4. New York: McGraw-Hill.
Prahasta E. 2007. Membangun Aplikasi
Web-based GIS dengan MapServer. Bandung: Informatika.
Sommerville, I. 2001. Software Engineering. Ed ke-6. Boston: Addison-Wesley.
Pressman R. 2007. Software Engineering: A
Practitioner’s Approach. Ed ke-4. New
York: McGraw-Hill
.
Prahasta E. 2007. Membangun Aplikasi
Web-based GIS dengan MapServer. Bandung:
Informatika.
Sommerville, I. 2001. Software Engineering. Ed
ke-6. England: Addison-Wesley
Publishing Company.
Pressman R. 2007. Software Engineering: A
Practitioner’s Approach. Ed ke-4. New
York: McGraw-Hill
.
Prahasta E. 2007. Membangun Aplikasi
Web-based GIS dengan MapServer. Bandung:
Informatika.
Sommerville, I. 2001. Software Engineering. Ed
ke-6. England: Addison-Wesley
Publishing Company.
Aini IK. 2009. Sistem Informasi Geografis
Fasilitas Kota Bogor Menggunakan
Framework Pmapper [Skripsi]. Bogor:
Institut Pertanian Bogor.
Barus B, Wiradisastra US. 2000. Sistem Informasi: Sarana Manajemen Sumber Daya. Bogor: IPB.
12
Lampiran 1 Desain fisik Sistem Informasi Geografis Fasilitas Kota Bogor
Atribut dalam layer Kecamatan (Polygon)
Field Tipe Keterangan
Gid int Id spasial kecamatan
Kecamatan varchar (50) Nama kecamatan
Count float Jumlah desa dalam kecamatan
luas(m2) float Luas area kecamatan
keliling_m float Keliling kecamatan
The_geom geometry Berisi informasi spasial multipoligon layer
kecamatan
Atribut dalam layer Kelurahan (Polygon)
Field Tipe Keterangan
Gid int Id spasial kelurahan
Id int Id kelurahan
Kecamatan varchar (50) Nama kecamatan
Kelurahan varchar (30) Nama kelurahan
luas_m2 float Luas area kelurahan
keliling_m float Keliling kelurahan
The_geom geometry Berisi informasi spasial multipoligon layer
kelurahan
Atribut dalam layer Jalan (Line)
Field Tipe Keterangan
Gid int Id spasial jalan
Length float Panjang jalan
Id int Id jalan
Jenis varchar (35) Jenis jalan
nama_jalan varchar (45) Nama jalan
The_geom geometry Berisi informasi spasial multiline layer jalan
Atribut dalam layer Sungai (Line)
Field Tipe Keterangan
Gid int Id spasial sungai
Length float Panjang sungai
Id int Id sungai
Jenis varchar (35) Jenis Sungai
Sungai varchar (45) Nama sungai
Lampiran 1 Lanjutan
Atribut dalam layer Land use (Polygon)
Field Tipe Keterangan
Gid int Id spasial land use
landuse_19 varchar (25) Nama land use
The_geom geometry Berisi informasi spasial multipoligon layer land use
Atribut dalam layer Pemerintahan 1 (Point)
Field Tipe Keterangan
Gid int Id spasial pemerintahan1
Id int Id fasilitas pemerintahan1
Lat float Latitude
Lon float Longitude
Klasfikasi varchar (14) Klasifikasi fasilitas pemerintahan1
Fasilitas varchar (64) Nama fasilitas pemerintahan1
kategori_ varchar (50) Kategori fasilitas pemerintahan1
Nomer int Id kategori fasilitas pemerintahan1
The_geom geometry Berisi informasi spasial point layer pemerintahan1
Atribut dalam layer Pemerintahan 2 (Point)
Field Tipe Keterangan
Gid int Id spasial pemerintahan2
Id int Id fasilitas pemerintahan2
Klasfikasi varchar (14) Klasifikasi fasilitas pemerintahan2
Fasilitas varchar (64) Nama fasilitas pemerintahan2
kategori_ varchar (50) Kategori fasilitas pemerintahan2
Nomer int Id kategori fasilitas pemerintahan2
The_geom geometry Berisi informasi spasial point layer pemerintahan2
Atribut dalam layer Pemerintahan 3 (Point)
Field Tipe Keterangan
Gid int Id spasial pemerintahan3
Name varchar (50) Nama fasilitas pemerintahan3
kategori_ varchar (50) Kategori fasilitas pemerintahan3
Nomer int Id kategori fasilitas pemerintahan3
14
Lampiran 1 Lanjutan
Atribut dalam layer Layanan Umum 1 (Point)
Field Tipe Keterangan
Gid int Id spasial layanan umum1
Lat int Id fasilitas layanan umum1
Lon float Latitude
Id float Longitude
Klasfikasi varchar (14) Klasifikasi fasilitas layanan umum1
Fasilitas varchar (64) Nama fasilitas layanan umum1
Nomer int Id kategori fasilitas layanan umum1
The_geom geometry Berisi informasi spasial point layer layanan umum1
Atribut dalam layer Layanan Umum 2 (Point)
Field Tipe Keterangan
Gid int Id spasial layanan umum2
Id int Id fasilitas layanan umum2
Klasfikasi varchar (14) Klasifikasi fasilitas layanan umum2
Fasilitas varchar (64) Nama fasilitas layanan umum2
Nomer int Id kategori fasilitas layanan umum2
The_geom geometry Berisi informasi spasial point layer layanan umum2
Atribut dalam layer Layanan Umum 3 (Point)
Field Tipe Keterangan
Gid int Id spasial layanan umum3
Name varchar (50) Nama fasilitas layanan umum3
kategori_ varchar (50) Kategori fasilitas layanan umum3
Nomer int Id kategori fasilitas layanan umum3
The_geom geometry Berisi informasi spasial point layer layanan umum3
Atribut dalam layer Sentral Bisnis 1 (Point)
Field Tipe Keterangan
Gid int Id spasial sentral bisnis1
Lat int Id fasilitas sentral bisnis1
Lon float Latitude
Id float Longitude
Klasfikasi varchar (14) Klasifikasi fasilitas sentral bisnis1
Fasilitas varchar (64) Nama fasilitas sentral bisnis1
Nomer int Id kategori fasilitas sentral bisnis1
Lampiran 1 Lanjutan
Atribut dalam layer Sentral Bisnis 2 (Point)
Field Tipe Keterangan
Gid int Id spasial sentral bisnis2
Id int Id fasilitas sentral bisnis2
Klasfikasi varchar (14) Klasifikasi fasilitas sentral bisnis2
Fasilitas varchar (64) Nama fasilitas sentral bisnis2
Nomer varchar (50) Kategori fasilitas sentral bisnis2
Kategori int Id kategori fasilitas sentral bisnis2
The_geom geometry Berisi informasi spasial point layer sentral bisnis2
Atribut dalam layer Sentral Bisnis 3 (Point)
Field Tipe Keterangan
Gid int Id spasial sentral bisnis3
Name varchar (50) Nama fasilitas sentral bisnis3
kategori_ varchar (50) Kategori fasilitas sentral bisnis3
Nomer int Id kategori fasilitas sentral bisnis3
The_geom geometry Berisi informasi spasial point layer sentral bisnis3
Atribut dalam layer Wisata1 (Point)
Field Tipe Keterangan
Gid int Id spasial wisata1
Lat int Id fasilitas wisata1
Lon float Latitude
Id float Longitude
Klasfikasi varchar (14) Klasifikasi fasilitas wisata1
Fasilitas varchar (64) Nama fasilitas wisata1
Nomer int Id kategori fasilitas wisata1
The_geom geometry Berisi informasi spasial point layer wisata1
Atribut dalam layer Wisata2 (Point)
Field Tipe Keterangan
Gid int Id spasial wisata2
Name varchar (50) Nama fasilitas wisata2
kategori_ varchar (50) Kategori fasilitas wisata2
Nomer int Id kategori fasilitas wisata2
16
Lampiran 2 Simbol-simbol peta yang digunakan pada SIG Fasilitas Kota Bogor
a. Simbol bangunan
No. Simbol Keterangan
1 Kantor
Pemerintah
2 Masjid
3 Gereja
4 Wihara
5 Jembatan
6 Pendidikan
7 Gedung
8 Kantor Polisi
9 Layanan
Kesehatan
10 Tonggak KM
11 Pusat Belanja
12 Layanan Pos
13
Lampiran 2 Lanjutan
b. Simbol fasilitas pemerintahan
No. Simbol Keterangan
1 Kantor/Gedung
2 Balai Penelitian
3 Kantor Walikota
4 Kantor Camat
5 Kantor Lurah
6 Kantor Desa
18
Lampiran 2 Lanjutan
c. Simbol fasilitas layanan umum
No. Simbol Keterangan
1 Masjid
2 Gereja
3 SPBU
4 Pemakaman
5 Balai Pertemuan
6 Layanan Kesehatan
7 TK
8 SD/MI/Setingkat
9 SMP/MTs/Setingkat
10 SMA/SMK/Setingkat
11 Universitas/Setingkat
12 Bimbel/Pend.Lain
13 Musholla
14 Wihara
15 RS/Klinik
16 Apotek
17 Terminal
18
Lampiran 2 Lanjutan
d. Simbol fasilitas sentral bisnis
No. Simbol Keterangan
1 Pasar
2 Bank
3 Mall
4 Outlet/Outlet Resmi
5 Industri
6 Pegadaian
7 Salon
8 Bengkel Resmi
9 Kantor Asuransi
10 Pusat Belanja Lain
11 Factory Outlet
12 Studio Foto
13 Studio Musik
14
20
Lampiran 2 Lanjutan
e. Simbol fasilitas wisata
No. Simbol Keterangan
1 Penginapan
2 Biro
Perjalanan
3 Wisata Kota
4 Wisata
Sejarah
5 Wisata
Kuliner
6 Sport
7
Museum
8
22
24
Lampiran 4 Lanjutan
Lampiran 4 Lanjutan
Kelas Uji
Deskripsi Uji
Kondisi Awal
Skenario Uji
Hasil yang Diharapkan
Hasil Uji
Menambah objek baru di peta
Halaman Informasi Peta
Klik Tombol Add point of interest dan klik lokasi pada peta yang akan ditambahkan objek baru kemudian masukkan nama objek tersebut
Tampilan peta dengan objek baru
Sukses Menu
Halaman Peta
Melakukan Proses pencarian
Halaman Informasi Peta
Memilih layer yang akan dicari kemudian memasukkan nama yang akan dicari
Tampilan layer yang dicari dengan memberikan warna yang berbeda untuk lokasi yang dicari
26
Lampiran 5 Dokumentasi program
1. Mengklik file Start.bat yang terdapat pada media USB, sehingga sistem akan berjalan pada web browser.
Lampiran 5 Lanjutan