• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Informasi Becak Indonesia Melalui Buku Ilustrasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Informasi Becak Indonesia Melalui Buku Ilustrasi"

Copied!
65
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

62 C. DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. Data Pribadi

a. Nama Lengkap : Dian Purwanto

b. Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 04 Desember1992 c. Agama : Islam

d. Alamat : Jalan Mars Dirgahayu, Cibeunying, Bojong Kacor, Cipariuk Rt:02 Rw:27 N0: 11, Kelurahan: Cibeunying, Kecamatan: Cimenyan

c. Pekerjaan orang tua

Ayah : Wiraswasta

Ibu : Ibu Rumah Tangga

d. Anak ke : 4 (empat)

g. Alamat : Jalan Mars Dirgahayu, Cibeunying, Bojong Kacor, Cipariuk Rt:02 Rw:27 N0: 11, Kelurahan: Cibeunying, Kecamatan: Cimenyan

3. Pendidikan

a. Sekolah Dasar : SDN Cikutra 1 b. Sekolah Menengah Pertama : SMP PGII 2 Bandung c. Sekolah Menengah Kejuruan : SMK Merdeka Bandung

(5)

Laporan Pengantar Tugas Akhir

PERANCANGAN INFORMASI BECAK INDONESIA MELALUI BUKU

ILUSTRASI

DK 38315 / Tugas Akhir

Semester II 2015-2016

oleh:

Dian Purwanto

NIM. 51912319

Program Studi Desain Komunikasi Visual

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(6)

iii KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’aalamin, Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT atas Rahmat dan Karunia-Nya sehingga dapat menyelesaikan perancangan tugas akhir yang berjudul “Perancangan Informasi Becak Indonesia Melalui Media Buku Ilustrasi” ini dapat di selesaikan. Perancangan tugas akhir ini disusun sebagai salah satu prasyarat kelulusan mahasiswa pada Program Studi Desain Komunikasi Visual, Fakultas Desain di Universitas Komputer Indonesia.

Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang membatu, sehingga perancangan tugas akhir ini dapat selesai dengan tepat waktu, terutama kepada pembimbing Bapak Wira Mahardika Putra, S.Ds., MM dosen wali yang selalu memberikan arahan dan nasehat Ibu Dina Fatimah, S.Ds., M.Ds dan dosen DKV lainya, dan kedua orang tua yang selalu mendukung baik moril dan material, serta penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada teman-teman DKV-2 UNIKOM 2012 yang selalu memberikan masukan atas saran-saran yang diberikan, dan dukungannya agar tetap semangat.

Akhir kata, semoga perancangan ini bermanfaat, khususnya penulis sendiri, dan umumnya bagi pembaca, dan memohon maaf bila adanya kekurangan dalam perancangan ini.

Bandung, Agustus 2016 Penulis,

(7)

vi DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALTAS ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

I.5 Tujuan dan Manfaat Perancangan ... 3

BAB II INFORMASI BECAK DI INDONESIA ... 4

II.2.2 Jenis Setiap Daerah Becak Indonesia ... 11

II.3 Analisa ... 19

II.3.1 Wawancara ... 21

II.3.2 Observasi ... 22

II.4 Khalayak Umum ... 23

(8)

vii

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP DESAIN ... 25

III.1 STRATEGI PERANCANGAN ... 25

III. 1.1 Tujuan Komunikasi ... 25

III.I.2 Pendekatan Komunikasi ... 25

III.1.3 Materi Pesan ... 26

III.1.4 Gaya Bahasa ... 27

III.1.5 Khalayak Sasaran Perancangan ... 27

III.1.6 Pemberi Mandat ... 28

III.1.7 Strategi Kreatif ... 30

III.1.8 Strategi Media ... 32

III.1.9 Strategi Distribusi dan Waktu Penyebaran Media ... 33

(9)
(10)

56 DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku

Azis,Rudi., Asrul. (2014). Pengantar Sistem Perencanaan Transportasi. Yogyakarta: Deepublish

Nugroho, Sarwo. (2015). Manajem Warna dan Desain. Yogyakarta: CV Andi Offset

Rangkuti, Freddy. (2011). Swot Balanced Scorecard. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Suprapto, Tommy. (2009). Pengantar Teori & Manajemen Komunikasi. Yogyakarta: MedPress

Sumber Artikel Internet

Akbar, Jay. (2010). Mengayuh Sejarah Becak. Diambil dari : http://historia.id/kota/mengayuh-sejarah-becak. (5 April 2016).

Abang, Ringgo. (2010). Motor Antik Di Pematang Siantar. Diambil dari :

http://www.becaksiantar.com/2010/11/motor-antik-di-pematang-siantar.html. (5 April 2016)

Fajrianti, Sovy. (2013). Manfaat Transportasi Secara Ekonomi. Diambil dari : http://www.dishub.jabarprov.go.id/inc/data/info/221. (5 April 2016).

Mr, Putu. (2013). Becak Makasar. Diambil dari : http://museumbecakindonesia.blogspot.co.id/2013/05/becak-makassar.html (10 mei 2016)

(11)

1 BAB I. PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah

Sejerah perkembangan transportasi di Indonesia tidak lepas dengan adanya kendaraan tradisional seperti andong, gerobak, dan becak, pelan tapi pasti kendaraan seperti sepeda motor, mobil, dan kereta api hadir memenuhi jalanan di Indonesia, kedatangan bangsa Belanda yang menjajah rakyat Indonesia banyak merubah perkembangan teknologi transportasi yang tadinya belum berkembang menjadi lebih berkembang, dari tahun ke tahun kendaraan tradisional pun mulai trgantikan. Saat ini banyak transportasi atau kendaraan yang sudah menggunakan mesin seperti mobil atau pun sepeda motor yang memiliki roda dua, untuk memindahkan muatan barang atau memudahkan seseorang berpergi ke suatu tempat ke tempat lainnya dan dapat menghemat tenaga manusia, seingga dengan adanya kendaraan bermesin waktu yang dibutuhkan pun menjadi lebih cepat dan efektif untuk beraktifitas sehari-hari, sehingga masyarakat dapat meliahat pertumbuhan ekonomi suatu wilayah terlihat dari peningkatan intensitas transportasinya.

Beda halnya dengan becak adalah salah satu kendaraan tradisional yang ramah lingkungan. Menurut majalah Star Weekly tahun 1960, yang ditulis oleh Jay Akbar disitus halaman http://historia.id/kota/mengayuh-sejarah-becak bentuk becak di Indonesia berasal dari Tiongkok. Kata becak (betjak) juga berasal dari Tiongkok, bee (kuda) dan tja (gerobak) atau berarti kuda gerobak. Masuk ke Indonesia kali pertama awal abad ke-20 untuk keperluan pedagang Tionghoa mengangkut barang. Pada 1937, demikian tertulis dalam majalah Star Weekly,

(12)

2 Saat ini becak mulai berkurang dari tahun-ketahun dan mulai tergantikan oleh masyrakat karena perkembangan jaman yang begitu cepat. Becak merupakan alat tranportasi ramah linkungan jaman dahulu yang populer dan fungsional, masyarakat pada saat dahulu banyak yang menggunakan becak sebagai alat tranportasi setiap harinya. Pada saat itu becak pun mempunyai saingan, saingan becak saat itu adalah delman, karena delman merupakan alat transportasi atau alat pengangkut barang ramah lingkungan sama halnya dengan becak, yang membedakan delman menggunakan tenaga kuda untuk menjalankannya sedangkan becak hanya menggunakan tenaga manusia, sayangnya kini becak sudah jarang ditemui hanya bisa ditemui tempat-tempat tertentu saja seperti pasar. Becak memiliki banyak jenis yang berbeda di setiap negara contohnya di Indonesia ada beberpa jenis becak di antaranya, becak bermotor atau disebut juga (bentor), selanjutnya becak dayung yang mempunyai bentuk yang unik pengemudi becak ada disebelah penumpang, lalu becak kayuh yang sering di jumpai di pulau Jawa pengemudi becak yang berada di belakang penumpang, dan berbagai jenis becak yang ada di setiap daerah di indonesia yang berbeda-beda mualai dari sejrah, fungsi, bentuk dan jenisnya yang memiliki informasi becak Indonesia yang berbeda -beda.

(13)

3 I.2 Identifikasi masalah

Berdasarkan dari latar belakang masalah diatas maka dapat di identifikasikan masalah seperti berikut :

 Becak kini perannya mulai tergantikan di masyarakat oleh kendaraan yang lebih modern.

 Menurut hasil data obsevasi masyarakat remaja dan dewasa kota Bandung kurang mengetahui sejarah becak di Indonesia dan berbagai jenis becak di Indonesia.

I.3 Rumusan masalah

Berdasarkan dari identifikasi masalah diatas dapat disimpulkan rumusan masalah sebagai berikut :

Bagaimana cara merancang informasi kepada masyarakat tentang sejarah, fungsi, bentuk, dan berbagai jenis becak yang ada di Indonesia.

I.4 Batasan Masalah

Karena luasnya masalah yang harus diteliti, maka perlu membatasi penelitian ini, penelitian ini akan di fokuskan pada sejarah, fungsi bentuk,dan jenis becak yang ada di Indonesia.

I.5 Tujuan dan Manfaat Perancangan

 Tujuan memberikan informasi kepada masyarakat bahwa becak memiliki sejarah, dan berbagai jenis bentuk becak di setiap daerahnya.

 Manfaatnya sebagai pengetahuan umum untuk menambah wawasan serta mengenal kembali sejarah becak, dan berbagai jenis becak kepada masyarakat.

(14)

4 BAB II. INFORMASI BECAK DI INDONESIA

II.1 Transportasi

Transportasi merupakan salah satu bentuk alat yang digunakan untuk membantu manusia, transportasi bisanya digunakan banyak orang untuk berpergian kesuatu tempat untuk mempersingkat jarak yang dilalui dengan tujuan mempersingkat waktu. Menurut artikel internet Harmonisasi Penataan Ruang dengan Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup, (2008). Transportasi merupakan komponen utama berfungsinya suatu kegiatan masyarakat. Transportasi berkaitan dengan pola kehidupan masyarakat lokal serta daerah layanan atau daerah pengaruh aktivitas-aktivitas produksi dan sosial, serta barang-barang dan jasa yang dapat dikonsumsi. Kehidupan masyarakat yang maju ditandai dengan mobilitas yang tinggi akibat tersedianya fasilitas transportasi yang cukup. Sebaliknya daerah yang kurang baik sistem transportasinya, biasanya mengakibatkan keadaan ekonomi masyarakatnya berada dalam keadaan statis. Transportasi merupakan kebutuhan turunan dari kegiatan ekonomi, sehingga pertumbuhan ekonomi suatu negara atau wilayah tercermin dari peningkatan intensitas transportasinya. Transportasi memiliki peran strategis terhadap aspek ekonomi, sosial, guna lahan atau kewilayahan, politik, keamanan, dan budaya.

II.1.1 Jenis Transportasi

(15)

5 Gambar II.1 Transportasi Udara

Sumber :

http://dinhubkominfo.jatengprov.go.id/wp-content/uploads/2015/06/plane-31_1261755576-copy-660x330.jpg (diakses 20 Juni 2016)

 Tranportasi laut adalah salah satu transportasi yang digunakan untuk pengangkut barang atau manusia, dari pulau satu ke pulau lainnya. Menurut Buku Pengntar Sistem dan perencanaan Trasportasi (2012) Sistem Trasportasi laut suatu bentuk keterikatan dan keterkaitan antara penumpang, berang sarana dan prasarana ruang darat dan laut, yang berinteraksi dalam rangka perpindahan orang atau barang yang tercakup dengan tatanan baik secara alami maupun buata.

Gambar II.2. Transportasi Laut

Sumber : http://beritadaerah.co.id/wp-content/uploads/2014/07/Puncak-Mudik-Laut-Ambon-260714-JA1-620x330.jpg (diakses 20 Juni 2016)

(16)

6 buatan, sistem tranportasi darat mencakup semuajenis transportasi dengan berbagai tipe moda angkutan. contohnya ada beberapa jenis kendaraan di darat seperti :

Gambar II.3 Trasportasi Darat Sumber :

https://img.okezone.com//content/2012/05/30/407/638117/CPdfyYYBlG.jpg (diakses 20 Juni 2016)

a. Kereta api merupakan alat transportasi darat yang digunakan untuk mengangkut barang dalam jumlah yang besar, kereta api juga di gunakan untuk mengangkut penumpang, dari suatu daerah ke daerah tertentu.

b. Mobil merupakan alat tranportasi yang menggunakan mesin yang mempunyai 4 roda bisa digunakan menggangkt barang, atau manusia dalam jumlah tidak terlalu banyak.

c. Motor merupakan alat transportasi yang menggunakan mesin yang mempunya 2 roda bisa digunakan untuk mengangkut barang atau manusia dengan jumlah yang sedikit.

d. Sepeda merupankan alat transportasi yang ramah lingkungan biasanya digunakan untuk berolahraga dan mempunyai 2 roda

(17)

7 II.1.2 Manfaat Tranportasi Secara Ekonomi

Manfaat transportasi adalah untuk memberikan suata kemudahan pada masyarakat setiap harinya. Transportasi memiliki peran yang sangat penting dalam menunjang pertumbuhan ekonomi di masyarakat di suatu daerah. Menurut Sovy Fajrianti yang dijelaskan dan ditulis dihalaman web http://www.dishub.jabarprov.go.id/ Transportasi menjadi peranan yang sangat penting dimasyarakat untuk menunjang pertumbuhan ekonomi masyarakat dan merupakan urat nadi dalam pembangunan ekonomi suatu negara. Oleh sebab itu keberhasilan dalam pembangunan bidang ekonomi harus ditunjang dengan perkembangan sistem tranportasi yang baik sesuai kebutuhan dan perkembangan jaman.

Manfaat tranportasi secara ekonomi :  Pemindahan orang

Tranportasi mempermudah untuk perbergian dengan cepat sesuai dengan tujuannya.

 Pemindahan barang

Transportasi mempermudah orang untuk memindahkan barang dari mana pun.

 Perkembangan wilayah

Tranportasi juga dapat mempercepat perkembangan suatu wilayah, dan keterbatasan transportasi dapat menghambat perkembangan suatu wilayah.

II.2 Sejarah Becak

(18)

8 ditarik oleh tenaga manusia). Keberadaan becak menarik perhatian para bangsawan, kemudia becak semakin lama identik dengan kendaraan para bangsawan, setelah itu sejak tahun 1870, pemerintah Jepang memberikan lisensi kepada tiga orang Jepang: Izumi Yosuke, Suzuki Tokujiro, dan Takayama Kosuke untuk membuat Becak. dan menjadikannya alat transportasi populer di Jepang. Pada saat itu becak mulai menyebar ke Cina, India, dan seluruh Asia Tenggara. Para imigran Cina membawa alat tranportasi ke negara-negara tujuan seperti India dan Singapura. Dalam perkembangannya becak tidak lagi dioprasikanya dengan menarik becak malainkan di kayuh.

Awal mulanya becak pun tidak jelas kapan dikenal di Indonesia, Jawa Shimbun terbitan 20 Januari 1943 menyebut bahwa becak ini diperkenalkan dari Makasar ke Batavia akhir tahun 1930, Menurut majalah Star Weekly tahun 1960, bentuk becak di Indonesia berasal dari Tiongkok. Kata becak (betjak) juga berasal dari Tiongkok, bee (kuda) dan tja (gerobak) atau berarti kuda gerobak. Masuk ke Indonesia kali pertama awal abad ke-20 untuk keperluan pedagang Tionghoa mengangkut barang. Pada 1937, demikian tertulis dalam majalah Star Weekly,

becak dikenal dengan nama “roda tiga”. Sebutan betjak/betja/beetja dan baru

(19)

9 II.2.1 Becak di Indonesi

Becak merupakan alat transportasi tradisional yang digunakan untuk mengangkut manusia atau muatan barang, becak merupakan sebuah sepeda roda dua yang dimodifikasi menjadi kendaraan beroda tiga yang dilengkapi tempat duduk untuk penumpang, Becak memiliki bentuk yang lebih unik dari kendaraan lainnya. Becak pun memiliki jenis yang berbeda-beda, becak di Indonesia umunya menggunakan jenis becak kayuh yang sering dijumpai, digunakan dikondisi geografinya datar seperti di kota-kota. Seiring berkembangnya jaman becak kayuh mulai ditinggalkan karena jarak tempuh yang pendek dan kecepatannya yang tidak terlalu cepat, karena ada kendaraan yang lebih cepat dari becak.

Gambar II.4 Bcak Kayuh

Sumber : oumenta i ribadi 0 ei 2016)

(20)

10 Gambar II.5 Becak Dayung

Sumber : Dokumentasi Pribadi 0 ei 2016)

Jenis becak lainnya yang ada di Indonesia Becak bermotor, becak ini hampir sama dengan becak dayung karena dari desain becak yang sama persis yang membedakan hanyalah becak yang sudah dimodifikasi dengan motor.

Gambar II.6 Becak Motor

(21)

11 II.2.2 Jenis Setiap Daerah Becak Indonesia

1. Becak Semarang

Becak Semarang adalah jenis becak yang sama dengan becak lainnya becak semrang mulai diproduksi pada tahun 1980, tempat produksinya ada di Semarang dan daerah persebarannya anatara lain Pantura Jawa, umumnya daerah Semarang, Demak, Kudus, Pati, Rembang, dan Blora, becak semarang di fungsikan sebagai alat anggut orang dan barang. Bila di lihat dari bentuknya becak semarang ini selebor kanan-kiri permukaan atas lengkung, permukaan kanan/kiri cembung, menutupi bagian atas roda. Hampir banyak menyerupai becak Yogya.

Gambar II.7 Becak Semarang

Sumber : Doumentasi Pribadi 0 ei 2016) 2. Becak Lawu Magetan

(22)

12 Gambar II.8 Becak Lawu Magetan

Sumber : Doumentasi Pribadi 0 ei 2016) 3. Becak Siantar

Becak Siantar adalah termasuk becak yang sudah menggunakan tenaga mesin becak siantar ini banyak di temui daerah Pemantang Siantar, Sumatera Utara. Becak siantar termasuuk becak yang unik karena menggunakan sepeda motor BSA. Awal munculnya kendaraan becak bermesin ini adalah ide dari Pahala Siahaan mendatangkan becak mesin dari medan sebagai alat transportasi di Pematang Siantar. Menurut Kartiman (67) atau yang biasa di kenal dengan nama Mbah Lanang, Kota Pematang Siantar yang berbukit-bukit mengharuskan becak ditarik menggunakan sepeda motor berkapasitas mesin besar, yang terletak di punggung bukit, sekitar 45 kilometer dari Danau Toba, jalanan Kota Pematang Siantar yang naik turun. Pada tahun 1950-an banyak sepeda motor rongsokan BSA yang tak terpakai di berbagai sudut kota, penduduk pun mulai berpikir dan memanfaatkannya sebagai mesin penarik becak. Awalnya hanya 20 hingga 30 orang, beberapa di antaranya veteran pejuang kemerdekaan. Mereka berkumpul sambil membicarakan kemungkinan memanfaatkan sepada motor peninggalan perang untuk di jadikan becak menurut Mbah Lanang. Becak Siantar banyak menggunakan seda motor antik bukan hanya sepeda motor BSA saja tetapi sepeda motor old fashion lainnya seperti, Norton, Triumph, BMW, hingga Harley Davidson. Para pionir becak siantar seperti Mbah Lanang, Mbah Sari, Muhamad

(23)

13 selama 2 tahun (1958-1959) diambilah sebuah kesimpulan yang BSA-lah yang

paling cocok kerana hemat bahan bakar. Menurut situs halaman :

(http://www.becaksiantar.com/2010/11/motor-antik-di-pematang-siantar.html.).

Gambar II.9 Becak Siantar

Sumber : Doumentasi Pribadi 0 ei 2016) 4. Becak Dayung

Becak dayung adalah becak yang ditarik menngunakan tenaga manusia dan ada juga becak dayung yang sudah menggunkan tenaga mesin, becak dayung ini sering di temui di daerah Sumatra Utara, becak dayung ini termasuk becak yang unik karena pengemudi berada di samping penumpangnya berbeda dengan becak pada umumnya pengmudi berada di belakang kursi penumpang.

Gambar II.10 Becak Medan

(24)

14 5. Becak Bogor

Becak Bogor merupakan becak kayuh becak ini di produksi pada tahun 1990an dan tempat produksinya di Majenang dan persebarannyadi daerah sebagian wilayah Jawa Barat, fungsinya sama dengan kendaraan becak lainnyasebagai sarana angukut barang dan orang, bila di lihat dari bentuknya becak bogor menggunakan klambu kiri dan kanan atap, selebor kana-kiri permukaan atas melengkung, permukaan kanan/kiri rata menutupi bagian roda, namun kini banyak yang sudah menggunakannya lagi.

Gambar II.11 Becak Bogor

Sumber : Doumentasi Pribadi 0 ei 2016) 6. Becak Surabaya

Becak Surabaya termasuk becak jenis kayuh, becak surabaya mulai dikenal pada tahun 1940-an yang didatangkan langsung dari Makasar, hampir bersamaan becak ini dikenal di kota Surabaya dan Jakarata sebagai alat trasportasi ramah linggukangan. Dalam perkembangannya becak Surabaya dimodifikasi sedemikian rupa sehingga menemukan bentuk sendiri seperti sekarang ini. Dari Surabaya becak kemudian menyebar ke berbagai kota di Pulau Jawa yang selanjutnya dimodifikasi sesuai dengan bentuk geografis kota dan daya seni pemakainya. 7. Becak malang

(25)

15 tetapi selebor lebih kecil dan tidak cembung, dan mempunyai atap yang melengkung dan bisa di buka.

Gambar II.12 Becak Malang Ukuran kecil Sumber : Doumentasi Pribadi 0 ei 2016) 8. Becak Solo

Becak solo termasuk jenis becak kayu, becak solo bentuknya hampir sama dengan becak Jogya dan juga becak yang ada di Surabya yang memiliki tempat duduk yang cukup luas cukup luas dan mempunya selebor kanan dan kiri dan memiliki ruang terbuka untuk kaki yang agak luas.

Gambar II.13 Becak Solo

(26)

16 9. Becak Makasar

Becak makasar termasuk jenis becak kayuh, dan memiliki bentuk yang berbeda dari becak lainnya. Becak Makasar memiliki bentuk yang lebih kecil dari becak yang da di pulau Jawa. Yang memiliki bentuk agak kotak dengan suduk persegi yang tajam, berbeda dengan yang ada di Jawa bentuknya cenderung membulat, pada bagian epan becak Makasar memiliki papan pemisah dengan bagian luar becak dan agak rendah, sementara becak di Jawa lebih tebuka bagian luarnya. Dan bagian atas becak terpasang atap dengan rangka besi. Berbeda dengan becak di Jawa, atap becak di Makassar terpasang secara tetap dan tidak bisa di buka.

Gambar II.14 Becak Makasar

Sumber : museumbecakindonesia.blogspot.co.id (diakses 10 Mei 2016)

10. Beack Barang

(27)

17 belang, dan ada juga yang di depan, dan tempat untuk menyimpan barangnya berbeda-beda tegantung muatannya.

Gambar II.15 Becak Barang 1

Sumber : Doumentasi Pribadi 0 ei 2016)

Gambar II.16 Becak Barang 2

(28)

18 Gambar II.17 Becak Barang 3

Sumber : Doumentasi Pribadi 0 ei 2016) 11. Becak Jogya

Becak Jogya termasuk jenis becak kayuh, Becak Jogya becak yang masih populer dan masih banyak yang memakai jasanya sebagai alat trasportasi wisata yang

ramah lingkungan. Lajunya yang lambat mungkin mewakili filo ofi jawa “alon

-alon a al kelakon” Bentuknya yang itu-itu saja boleh jadi menunjukkan prinsip

“nerimo” ekaligu menitipkan pesan bahwa nilai-nilai budaya harus terus dijaga dan dicintai apapun zamannya. Becak Jogya mempunyai tempat untuk

penumpangnya cukup luas dan ada ruang kaki yang lebih terbuka ke depan. Pada

bagian penutup bannya dibuat agak mengembang keluar dan diberi ornamen yang

menarik.

Gambar II.18 Becak Jogya

(29)

19 II.3 Analisa

Setelah lakukan hasil obsevasi dengan mewawancarai penarik becak dan membagikan kuisioner kepada remaja dan dewasa di kota Bandung dari 50 responden hasilnya bahwa masyarakat kota Bandung masih sedikit yang mengetahui sejarah tentang becak serta pengetahuannya tentang becak bersal dari mana, dan hanya sebagian masyarakat yang tahu berbagi jenis becak yang ada di Indonesia.

Tabel II.1 Persamaan dan perbedaan jenis becak Sumber : Pribadi, 2016

No Jenis Becak Persamaan Perbedaan

1 Becak Semarang Termasuk jenis becak kayuh, dan mempunyai mempunyai atap pada bagian tempat duduk penumpang , tempat penumpang yang cukup luas sama seperti becak Yogyakarta dan Solo

Dari fungsi hanya untuk mengangkut barang

(30)

20 4 Becak Dayung Termasuk jenis becak

kayuh, mempunyai atap pada bagian tempat duduk penumpang

Mempunyai temat penumpang yang posisinya berada di samping pengemudi. 5 Becak Bogor Termasuk jenis becak

kayuh, mempunyai atap pada bagian tempat duduk penumpang 6 Becak Surabaya Termasuk jenis becak

kayuh, mempunyai atap pada bagian tempat duduk penumpang, bentuk becak lebih kecil sama seperti becak makasar

Mempunyai bentuk yang cukup unik pada bagian kerangka

belakng cukup panjang, da memiliki penutup ata yang kecil dan melengkung. 7 Becak Malang Termasuk jenis becak

kayuh, mempunyai atap pada bagian tempat duduk penumpang

Mempunyai selebor kanan dan kiri tetapi sebornya lebih kecil dan tidak cembung, 8 Becak Solo Termasuk jenis becak

kayuh, mempunyai atap pada bagian tempat duduk penumpang, tempat penumpang yang cukup luas sama seperti becak Semarang dan Yogyakarta

Mempunyai selebor kanan dan kiri dan bentuknya

mengembang agak kotak.

(31)

21 kayuh, mempunyai atap

pada bagian tempat duduk penumpang, bentuk becak lebih kecil sama seperti becak makasar

agak kotak dengan sudut persegi dan tajam, dan lebih kecil dari becak lainnya yang ada di Pulau Jawa. 10 Becak Barang Termasuk jenis becak

kayuh, di gunakan untuk pengangkut barang,

Hanya memiliki tempat untuk menyimban barang saja, tidak ada tempat untuk

penumpang, dan tidak memiliki atap.

11 Becak Yogyakarta Termasuk jenis becak kayuh, mempunyai atap pada bagian tempat duduk penumpang, tempat penumpang yang cukup luas sama seperti becak Semarang dan Solo

Mempunyai tempat untuk penupangnya cukup luas, dan ada ruang kaki yang lebih terbuka kedepan.

II.3.1 Wawancara

(32)

22

Apakah anda tahu ukuran becak di

indonesia berbeda-beda?

II.3.2 Obsevasi

Gambar II.19 Diagram 1 Sumber : Pribadi, 2016

Berikut hasil kusioner yang di dapat dari 50 responden, 84% (42) responden tidak mengetahui sejarah munculnya becak di Indonesia dan 16% (8) tahu tentang sejarah munculnya becak di indonesia.

Gambar II.20 Diagram 2 Sumber : Pribadi, 2016

Tidak tahu 84% Tahu

16%

(33)

23 Tidak Tahu

78% Tahu

22%

Apakah anda tahu asal becak indonesia

dari mana?

Hasil selanjutnya pengetahuan masyarakat tenteng jenis becak di Indonesia, dari 50 responden 4% (2) menjawab sangat tahu, 10% (5) cukup tahu, 10% (5) menjawab tahu, dan 52% (26) kurang tahu, dan 24% (12) responden menjawab tidak tahu, jadi dapat di simpulkan bahwa pengetahuaan jenis becek yang responden ketahui hanya sedikit 24% responden, sisanya tidak mengetahui jenis becak 76% responden.

Gambar II.21 Diagram 3 Sumber : Pribadi, 2016

(34)

24 II.5 Ringkasan dan Solusi

(35)

25 BAB III. STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP DESAIN

III.1 Strategi Perancangan

Starategi menurut Hitt & R. Duane Ireland & Robet E. Hosllison (1997) (seperti yang di kutip di Swot Balanced Scorecard 2011) adalah sebuah proses untuk membantu organisasi dalam mengidentifikasi apa yang mereka capai, dan bagaimana seharusnya mereka mencapai hasil yang bernilai. Strategi perancangan yang dibuat adalah perancangan informasi sejarah dan jenis becak yang populer di daaerah-daerah Indonesia melalui buku illustrasi bergambar.

III.1.1 Tujuan Komunikasi

Menurut Buku Pengantar Teori dan Manajemen Komunikasi (2009), tujuan komunikasi adalah menghibur, memberikan informasi, dan mendidik. Dengan tujuan tersebut berdampak pada peningkatan pengetahuan (kognitif), membangun kesadaran (sikap), dan mengubah perilaku (psikomotorik), seseorang atau masyarakat dalam suatu proses komunikasi, Tujuan Komunikasi ini bertujuan menginformasikan sejarah dan beberapa jenis becak di daerah-daerah yang ada di Indonesia, serta memberi pengetahuan umum kepada masyarakat untuk menambah wawasan, dan memberikan gambaran kepada masyarakat mulai dari sejarah, fungsi, bentuk, dan jenis becak di Indonesia.

III.1.2 Pendekatan Komunikasi

Pendekatan komukasi dilakukan secara visual dan verbal tujuannya agar pesan yang di informasikan berupa tulisan dengan visual ilustrasi yang dibuat sampai dan dapat dimengerti oleh target audiens.

(36)

26 Gambar III.1 Refernsi Gaya Visual a dan b

Sumber : a. http://thumbs.dreamstime.com/z/watercolor-landscape-houses-sketch-old-wooden-bulgarian-45307770.jpg b.

http://svistanet.com/wp-content/uploads/2015/02/xudozhnik-Detlev-Nitschke-02.jpg (15 Juni 2016).  Pendekatan verbal

Pendekatan verbal digunakan pada buku ilustrasi ini adalah menggunakan bahasa Indonesia baku sehari-hari yang baik dan benar sehingga dapat mudah dimengerti oleh target audiens.

III.1.3 Materi Pesan

Materi pesan yang akan di sampaikan adalah sebagai berikut :  Sejarah awal munculnya becak.

(37)

27  Memberikan gambaran muali dari jenis dan bentuk becak yang

berbeda-beda di setiap daerahnya.

III.1.4 Gaya Bahasa

Gaya bahasa yang digunakan secara verbal yang mudah dimengerti dan dipahami, dengan menggunakan bahasa Indonesia sehari-hari yang baik dan benar.

III.1.5 Khalayak Sasaran Perancngan

1. Demografis

 Target Audien : 16-24 tahun  Status Ekonomi : Menengah

 Jenis Kelamin : Laki-laki dan Perempuan  Pekerjaan : Pelajar, Mahasiswa, Karyawan 2. Georafis :

 Primer : Masyarakat Kota Bandung  Sekunder : Masyarakat Indonesia 3. Psikografis

Secara psikografis target audiens yang dituju adalah umur 16-24 tahun dengan kesehariannya yang masih ingin mencari informasi tentang sesutu yang tidak diketahuinya, salah satunya contohnya berhubungan dengan buku saat membaca didalam mau pun diluar ruangan.

4. Consumer Journey

Tabel III.1 Consumer Journey Sumber : Pribadi, 2016

Jam Aktivitas Tempat Interaksi

05:00 – 06:00 Bagun tidur dan

06:00 - 07:00 Perjalann sampai tempat tujuan

(38)

28 papan reklame, 07:30-15:00 Sekolah , kuliah,

Kerja shalat, 15:00- 18:00 Beraktifitas bersama

teman, rumah makan, istirahat

Jalan, cafe Gelas, kalender, poster, jam dingding, stiker papan reklame 18:00 – 19:00 Perjalanan pulang Jalan raya Gantungan kunci,

Stiker, Poster, Pin, mengetahui informasi dan pengetahuan tentang trasportasi umum pada jaman dahulu yang ada di Indonesia dengan sesuatu yang berbeda dan tidak membosankan untuk membacanya maupun dilihat.

III.1.6 Pemberi Mandat

(39)

29 Gambar III.2 Logo Dinas Perhubungaan, Museum Angkut

Sumber : (a)

http://1.bp.blogspot.com/-d2Wf04Lnir8/UxqZPPPAWqI/AAAAAAAAAfc/sqVpubcZnLM/s1600/LOGO+ KEMENTERIAN+PERHUBUNGAN.png (b)

http://www.hermantolle.com/class/wp-content/uploads/cache/2015/01/logo1/1679056274.png (diakses pada 21 juni 2016)

Serta bekerja sama dengan Toko Buku Gramedia untuk pendistribusian buku Ilustrasi Mengenal Becak Di Berbagai Daerah Indonesia. Kerena Toko Buku Gramedia dikenal masyarakat sebagai jaringan toko buku yang terluas yang ada di Indonesia.

Gambar III.3 Logo Gramedia

(40)

30 III.1.7 Strategi Kreatif

Strategi kreatif digunaan untuk membantu menyampaikan informasi kepada target audience, dengan mengguakan ilustrasi sebagai gambaran, agar target audiens tertarik untuk membaca, dan diharapkan target audiens mendapat pengetahuan tentang sejarah, dan jenis-jenis becak yang ada di indonesia.

Copywriting

Copywriting ini digunakan utuk menentukan judul buku dan body text. Copywriting yang digunakan adalah dengan judul buku Mengenal Becak Di Bebagai Daerah Indonesia, judul tersebut cocok karena mewakili informasi yang akan di sampaikan

Body Copy

Body Copy ini merupakan isi konten informasi mengenai becak yang ada di Indonesia berupa tulisan maupun visual agar target audiens mudah memahaminya.

 Visualisasi

Visualisasi ini gunakan untuk menarik perhatian target audiens agar bisa tertarik untuk meihat bentuk becak yang ada di indonesia berbeda-beda berikut contoh visual yang dibuat:

Gambar III.4 Becak Yogyakarta (a) Gaya Ilustrasi Becak Joygakarta (b) Sumber : http://www.fietsenatelier.be/images/verhuur_becak.jpg (a) Dokumentasi

(41)

31 Gambar III.5 Becak Solo (a) Gaya Ilustrasi Becak Solo (b)

Sumber :

http://4.bp.blogspot.com/-xttkq-WjStc/TbF_7sE4XSI/AAAAAAAAAKU/WLJJf7D92_0/s1600/IMG_0279a.JPG (a) Dokumentasi pribadi (b)

Gambar III.6 Keraton Solo (a) Gaya Illustrasi Keraton Solo (b)Sumber : http://citytourindonesia.com/wp-content/uploads/2014/11/kraton-solo.jpeg (a)

(42)

32 III.1.8 Strategi Media

Dilihat dari permasalahan maka di pilih beberapa media yang diharapkan menjadi solusi untuk menjawab permasalahan. Satrategi media yang akan dipakai untuk menginformasikan tentang sejarah becak dan jenis-jenis becak yang ada di Indonesia antara lain :

1. Media utama

Dari permasalahan meghasilkan sebuah solusi untuk membuat sebuah informasi melalui Buku Ilustrasi tentang Becak yang ada di Indonesia, yang mulai terlupakan oleh jaman yang sudah modern, buku illustrasi ini diharapkan dapat menambah pengetahuan target audince mengenai sejarah, dan jenis becak yang ada di indonesia.

2. Media pendukung

Media pendukung adalah suatu media yang digunakkan untuk tambahan dari media utama, agar mampu menginformasikannya, dan membuat daya tarik target audins untuk membeli buku tentang Becak Indonesia.

Antara lain media pendukungnya sebagai berikut :  Tahap Informasi

a. Poster

Konten dalam poster berisi Informasi ajakan untuk menarik perhatian target audience.

b. X-Banner

X-Banner dipasang pada lokasi dimana media utama berada dan agar terlihat dari jauh oleh pembeli.

c. Fanpage media sosial Instagram dan Facebook

Media sosial seperti Instagram, dan Facebook masyarakat banyak yang menggunakan media sosial tersebut diharapkan untuk bisa menginformasikan tentang buku Ilustrasi tersebut kepada target audiens.

 Media Pengingat

(43)

33 hadiah berupa souvenir dan semacamnya, media yang digunukan antara lain sebagai berikut :

a. Gantungan Kunci

Gantungan kunci souvenir dan sebagai media pengingat. b. Mug

Media ini sebagai media pendukung dan bagian dari souvenir yang akan dijual selain media utama

c. Stiker

Stiker ini media yang tepat dan dapat di aplikasikan dimana saja, stiker ini sebagai media pengingat, dan sebagai bonus bila membeli buku Ilustasi.

d. T-Shirt

Media ini sebagai media pengingat, yang digunakan sebagai souvenir dan dijual terpisah dari media utama.

e. Paper Bag

Paper bag ini di gunakan untuk membukungkus barangrang yang dibeli satu paket oleh pembeli

f. Kalender

Kalender ini berfungsi sebagai media pengingat III.1.9 Strategi Distribusi dan Waktu Penyebaran Media

Agar dapat media ini sampai kepada target audience, maka dilakukan strategi penditribusian dengan bekerjasama dengan salah satu toko buku yang ada Indonesia, salah satunya adalah Toko Buku Gramedia.

Tabel .III.2 Tabel Strategi Distribusi Sumber : Pribadi, 2016

Media Uatama September Oktober November Desember Januari Buku Illustrasi

(44)

34

Dalam Penjualannya media utama yaitu Buku Ilustrasi Mengenal Becak Di Berbagai Daerah Indonesia dan Media Souvenirnya ini akan di jual terpisah seperti Mug dan T-Shirt, tetapi Pada bulan pertama akan ada promo khusus untuk pembelian paket. Pada bulan selanjut nya promo berakhir dan harga normal kembali bila membili satu paket.

Daftar harga satuan :

Buku + Stiker : Rp. 85.000

T-Shirit : Rp. 100.000

Mug : Rp. 20.000

Gantungan Kunci : Rp. 5.000 Kalender : Rp. 5.000 Harga paketan saat promo :

Buku + Stiker + T-Shirt + Mug + Gantungan Kunci + Kalender : Rp 190.000 Harga normal paketan :

(45)

35 III.2 Konsep Desain

Konsep visual yang diambil adalah visual yang berkaitan dengan becak, daerah-daerah di Indosesia mulai dari warna, bentuk kondisi masyarakat pada jaman dahulu hingga sekarang. Visual menggunakan foto langsung yang diproses menggunakan software Adobe Illustrator dan pewarnaan menggunakan Adobe Photoshop.

III.2.1 Format Desain

Format desain yang digunakan sebagai media utama adalah media buku ilustrasi dengan ukuran 21 x 15cm dengan isi sekitar 36 halaman.

III.2.2 Tata Letak

Tata letak yang digunakan setiap halamannya bagian atas isi menggunakan visual lalu pada bagian bawah gambar terlihat penjelasan dari gambar yang di tampilkan. Dan backround yang dipakai dalam buku ilustrasi ini menggunaan backround berwarna krem kecoklat-coklatan, Berikut tata letak layout dan backround buku Ilustrasinya dan beberapa refensinya :

Gambar III.7 Referensi tata letak buku a dan b

Sumber : (a) http://www.interrobangcollective.com/blog/2016/1/3/enriching-your-book-interior-with-illustrations, (b)

(46)

36 Gambar III.8 Backround Buku

Sumber : http://metododerosefloripa.com/wp-content/uploads/2016/02/vintage-backgrounds-17559-18119-hd-wallpapers.jpg (diakses pada 20 juli 2016)

Gambar III.9 Layout 1

(47)

37 Gambar III.10 Layout 2

Sumber : Dokumentasi pribadi, 2016 III.2.3 Huruf

Jenis huruf dan tipografi merupakan bagian penting dalam sebuah buku kerena huruf atau tipografi sangat mempengaruhi kenyamanan pembaca saat membaca pesan dan pesan tesebut diterima dengan baik oleh si pembaca.

1. Judul tipografi yang digunakan untuk cover bagian depan adalah Cheeronsta, dan untuk sub judul isi buku mengunakan font Dosis.

(48)

38 Gambar III.12 Tipografi Sub Judul

Sumber : Dokumentasi pribadi, 2016

2. Tipografi untuk isi pesan menggunakan Soft Elegance karena nyaman dilihat saat membaca, dan sesuai karakteristiknya dari bagian-bagain elemen yang ada pada becak.

Gambar III.13 Tipografi isi buku Sumber : Dokumentasi pribadi, 2016 III.2.4. Ilustrasi

Ilustrasi yang dibuat dalam buku Mengenal Becak Di Berbagai Daerah Indonesia adalah mulai dari becak dan tempat ciri khas kota yang cukup terkenal di daerah indonesia salah satunya Keraton Solo, tugu Yogyakarta, selanjutnya proses pengerjaannya menggunakan software Addobe Illustrator dan untuk proses pewarnaannya menggunkan Adobe Photoshop. Berikut proses pembutan ilustrasi :

Gambar III.14 Becak Yogyakarta (a) hasil studi visual becak Yogyakarta (b)Sumber : http://www.fietsenatelier.be/images/verhuur_becak.jpg(a),

(49)

39 Gambar III.15 daerah Yogyakarta (a) hasil studi visual daerah Yogyakarta (b)

Sumber :

http://2.bp.blogspot.com/_rD3fj5P8gmE/TJg9BvFd9XI/AAAAAAAADEo/1esSw reZGag/s1600/becak+dan+tugu+jogja.jpg (a), Dokumentasi pribadi(b)

III.2.5 Warna

Warna merupakan elemen penting dalam sesuah ilustrasi, warna bisa merubah tampilan visual menjadi lebih menarik untuk dilihat, Warna yang akan dipakai atau di aplikasikan pada buku ilustrasi ini adalah warna primer karena karakteristik warna dari becak ini banyak becak yang menggunakan warna-warna primer.

Gambar III.16 Warna yang digunakan Sumber : Pribadi, 2016

(50)

40 BAB IV. MEDIA DAN TEKNIS PRODUKSI

IV.1 Pra Produksi

Teknik pengerjaan buku illustrasi ini adalah menggunakan foto sebagai referensi sumbernya mulai dari internet dan foto pribadi, proses dalam pengerjanya adalah menggunukan software Addobe Illustrator CS6 untuk proses pengerjaan sketsa outline, lalu selanjutnya outline yang sudah jadi di proses kembali untuk memberi warna proses pengerjaan pewarnaan ini menggunakan Adobe Photohop CS6, setelah selesai sketsa dan pewarnaan kemudian di lanjutkan menyusun tata letak buku illustrasi, untuk proses menanta letak text dan visual ini menggunakan software Addobe InDesign CS6.

(51)

41 Gambar IV.2 Tahap Pewarnaan

Sumber : Data Pribadi, 2016

(52)

42 Gambar IV.4 Tahap Tata Letak

(53)

43 VI.2 Produksi

VI.2.1 Media Utama

Ukuran buku Illustrasi ini dengan Ukurang Kertas A5 total halaman isi buku ini sekitar 35 halaman dan di cetak pada kertas art paper 150 gr . Sedangkan untuk cover dicetak pada kertas art paper 210 gsm yang diberi laminasi dop. Dicetak menggunakan teknik cetak offset. Berikut beberapa contoh halaman cover dan konten yang ada di buku illustrasi :

Gambar IV.5 Cover halaman depan dan Belakang digital Sumber : Data Pribadi, 2016

(54)

44 Gambar IV.7 Bagaian halaman awal buku

(55)

45 Gambar IV.8 Bagian isi buku hal 1-4

(56)

46 Gambar IV.9 Bagian isi buku hal 5-8

(57)

47 Gambar IV.10 Bagian halaman akhir buku

(58)

48 IV.2.2 MEDIA PENDUKUNG

Media pendukung ini digunakan sebagai sarana pelengkap untuk menyampaikan informasi maupun promosi pada media utamanya yaitu buku illustrasi yang berjudul Mengenal Becak Daerah di Indonesia.

IV.2.1 X-Banner

Gambar IV.11 X-Banner digital dan hasil cetak Sumber : Data Pribadi, 2016

X-Banner ini berfugsi sebagai penanda keberadaan media utama berada, tujuannya untuk mempermudah pembeli jika ingin membeli buku ilustrasi ini.

 Ukuran 60 x 160 cm

(59)

49 IV.2.2 Poster

Poster ini berfungsi sebagai sarana informasi kepada terget audience, konten dalam poster berisi Informasi mengenai isi yng ada dalam buku illustrasi, poster ini ditempatkan di tempat-tempat terjangkau sseperti sekolah, kampus dan juga di toko buku yang menjualnya.

(60)

50  Ukuran : A3 (29,7cm x 42cm)

 Material: Art Paper

 Teknis Produksi : Cetak Digital Printing

IV.2.3 Mug

Media ini sebagai media pendukung dan media pengingat dan bagian dari souvenir yang akan dijual selain media utama.

 Ukuran : disesuaikan  Bahan Mug Coating Putih  Teknis Produksi Digital Sablon

(61)

51

IV.2.4 Stiker

Gambar IV.14 Stiker digital dan hasil cetak Sumber : Data Pribadi, 2016

Stiker ini media yang yang digunakan sebagai media pengingat karena dapat di aplikasikan dimana saja seperti beda yang sering dibawa setiap harinya, sehingga saat konsumen melihat stiker tersebut akat terus ingat terhadap media uatama

 Ukuran: Variatif  Material: Stiker Vinil

(62)

52 IV.2.5 Gantungan Kunci

Gantungan Kunci ini media yang yang digunakan sebagai media pengingat, yang sering digantukan dan dibawa setiap harinya, sehingga saat konsumen melihat gantungan kunci tersebut akat terus ingat terhadap media uatama

 Ukuran : 5cm x 5cm  Teknis Produksi : Press Pin

(63)

53 IV.2.6 T-Shirt

Gambar IV.16 T-Shirt digital dan hasil prin DTG Sumber : Data Pribadi, 2016

Kaos ini berfungsi sebagi merchandise, yang akan dijual terpisah dari media utamanya.

(64)

54 IV.2.7 Media Sosial

Media sosial ini berfungsi sebagai sarana untuk menyampaikan informasi dan promosi kepada target audience, dengan menggunakan media sosial Facebook, dan Instagram.

Gambar IV.17 Instagram Sumber : Data Pribadi, 2016

(65)

55 IV.2.8 Kalender

Kalender ini berfungsi sebagai media pengingat saat konsumen melihat kalender, agar konsumen mengingat terus media uatama. Bahan yang digukan kertas Art paper dengan ukuran A3 prosen prin digital

Gambar IV.19 Kalender digital dan hasil cetak Sumber : Data Pribadi, 2016

IV.2.9 Paper Bag

Berfungsi untuk mengemas produk yang dibeli satu paket oleh konsumen. Bahan yang digunakan Kertas Trisolve dan ukuran paper bag 21x25 cm proses prin digital

Gambar

Gambar II.19 Diagram  1
Gambar II.21 Diagram 3
Gambar III.1 Refernsi Gaya Visual a dan b
Tabel III.1 Consumer Journey
+7

Referensi

Dokumen terkait

Data tersebut diperoleh dari pihak yang telah ditentukan sebagai informan yang dianggap mengetahui permasalahan yang berkaitan dengan keberadaan BANI sebagai pilihan

[r]

Demikian Berita Acara llasil Evaluasi Penawaran Pengadaan Rehabilitasi Gedung Sekolah Madrasah Tsanawiyah Negeri Bibrik Kabupaten Madiun ini dibuat dengan penuh

[r]

[r]

Temuan dalam kajian ini dapat dikemukakan sebagai berikut: Pertama, kondisi lingkungan budaya dan sosial ekonomi siswa SDN Banjarsari cukup potensi untuk

Lebih lanjut lagi, Sagala (2012:196) juga menjelaskan bahwa peranan guru lebih banyak menetapkan diri sebagai pembimbing atau pemimpin belajar dan fasilitator

Ketentuan dalam Undang-Undang No.13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan yang mensyaratkan bahwa perusahaan outsourcing (pendorong pekerjaan atau penyedia jasa