PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DAN GAYA
BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATA
KULIAH KARYA INOVATIF MAHASISWA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Teknologi Pendidikan
Oleh :
Maya Sari Kartika
NIM. 8106122069
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN
PROGRAM PASCASARJANA
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DAN GAYA
BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATA
KULIAH KARYA INOVATIF MAHASISWA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Teknologi Pendidikan
Oleh :
Maya Sari Kartika
NIM. 8106122069
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN
PROGRAM PASCASARJANA
i
ABSTRAK
Maya Sari Kartika, NIM 8106122069. Pengaruh Metode Pembelajaran dan
Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar Mata Kuliah Karya Inovatif Mahasiswa Universitas Negeri Medan. Tesis: Program Pascasarjana Universitas
Negeri Medan, 2013.
Tujuan studi penelitian ini adalah (1) mengetahui keunggulan hasil belajar Karya Inovatif mahasiswa yang diajar dengan menggunakan metode pembelajaran Charlotte Mason dibandingkan dengan keunggulan hasil belajar Karya Inovatif mahasiswa yang diajar dengan menggunakan metode pembelajaran Montessori, (2) untuk mengetahui keunggulan hasil belajar Karya Inovatif antara mahasiswa yang memiliki gaya belajar extrovert dengan hasil belajar Karya Inovatif mahasiswa yang memiliki gaya belajar introvert, (3) untuk mengetahui interaksi antara penggunaan metode pembelajaran dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar Karya Inovatif.
Populasi penelitian ini adalah mahasiswa Pendidikan Tata Rias Universitas Negeri Medan. Sampel penelitian ditetapkan mahasiswa semester 8 kelas A Pendidikan Tata Rias Universitas Negeri Medan diajar menggunakan metode pembelajaran Charlotte Mason dan kelas B diajar menggunakan metode pembelajaran Montessori. Teknik penarikan sampel dilakukan dengan cluster random sampling. Instrumen penelitian untuk mengukur hasil belajar digunakan tes berbentuk praktek yang dinilai dengan menggunakan angket observasi, sedangkan untuk mendapatkan data tentang gaya belajar mahasiswa digunakan angket. Hasil uji instrumen tes dengan koefisien realibilitas 0,995 sedangkan instrument angket dengan koefisien realibilitas 0,972. Selanjutnya dilakukan uji normalitas dengan uji Liliefors dan uji homogenitas dengan uji Fisher dan uji
Bartlett. Teknik analisis data adalah Anava dua jalur pada taraf signifikansi α =
0,05 yang dilanjutkan dengan uji Tuckey.
Hasil Penelitian adalah: (1) hasil belajar mahasiswa yang diajar menggunakan metode pembelajaran Charlotte Mason = 179,36 lebih tinggi daripada hasil belajar mahasiswa yang diajar menggunakan metode pembelajaran Montessori = 173, dengan Fhitung = 47,35 > Ftabel= 4,08. (2) rata rata hasil
belajar mahasiswa dengan gaya belajar ekstrovert = 181,45 lebih tinggi daripada hasil belajar mahasiswa dengan gaya belajar introvert = 177,27 dengan Fhitung = 69,25 > Ftabel= 4,08 dan (3) terdapat interaksi antara penggunaan
metode pembelajaran dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar Karya Inovatif dengan Fhitung = 6,38 > Ftabel= 4,08.
ABSTRACT
Maya Sari Kartika, Registration Number 8106122069. The Affect of
Teaching Method and Learning Style to the Student Achievements in State University of Medan for Innovative Creation course. Thesis: Post Graduate
Program of state university of Medan, 2013.
The purpose of this study are (1) to know the excellence of the students’ achievement in innovative creation course who are taught by using charlotte
Mason’s teaching method with the excellence of the students’ innovative creation course learning result who are taught by using Montessori’s teaching method, (2)
to know the excellence of the result from innovative creation course between students who have extrovert and introvert learning style, (3) to know the
interraction among the use of teaching method and students’ learning style to the innovative creation course’s learning result.
The population of this study are the students of cosmetology department in state university of medan. This study decided to choose the 8th semester students of cosmetology class A in state university of medan who have been taught by
using charlotte Mason’s teaching method and B class who have been taught by using montessori’s teaching method as the data. The technique of collecting sample have done by cluster random sampling technique. The research instrument which is used to quantify the learning result was a practice test that valued by using observation questionnaire, whereas questionnaire has been used
to collect the data about the students’ learning style. The competition of realibility coeficient 0.995 and realibility coeficient 0.972 as the result from questionnaire instrument. Later on the normality test is done by using liliefors test and homogenicity test is done by using fisher and bartlet test. The techinque of analyzing data was two lines Anava in significance level of α = 0.05 which followed by Turkey test.
The result of the study are: (1) students’ learning result that using
Charlotte Mason’s teaching style was = 179.36, higher than Montessori’s, that is = 173, with Fhitung = 47.35 > Ftabel= 4.08. (2) the average of students’ learning
result which using Introvert learning style was = 177.27 with Fhitung = 69.25 >
Ftabel = 4.08, and (3) there are interraction between the use teaching method and students’ learning style with the innovative creation course’s learning result with
Fhitung = 6.38 > Ftabel= 4.08.
Based on analyzing, it could be conclude that the right teaching method that can use to teach the students with the characteristic of extrovert learning style
is charlotte Mason’s teaching method. The implication of this study especially
addressed to the innovatice creation lecturer that is in the application of teaching method with pay more attention to the students characteristic especially the
iii KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia yang dilimpahkan-Nya kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan
tesis ini tepat pada waktunya. Tesis ini berjudul “Pengaruh Metode Pembelajaran dan Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar Mata Kuliah Karya Inovatif
Mahasiswa Universitas Negeri Medan”. Tesis ini diajukan dengan maksud untuk mendapat gelar magister pendidikan program studi teknologi pendidikan.
Saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada dosen pembimbing Prof. Dr. Binsar Panjaitan, M.Pd dan bapak Prof. Dr. H. AbdulMuin Sibuea, M.Pd selaku dosen pembimbing sekaligus direktur Pascasarjana yang telah banyak membatu saya dengan bimbingan dan arahan yang diberikan. Selanjutnya pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terimakasih kepada:
1. Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd selaku ketua prodi Teknologi Pendidikan dan bapak Dr. R. Mursid, M.Pd selaku sekertaris prodi Teknologi Pendidikan dan narasumber, beserta staf prodi Teknologi Pendidikan yang banyak membantu khususnya dalam hal administrasi perkuliahan selama mengikuti perkuliahan. 2. Prof. Dr. Abdul Hasan Saragih, M.Pd, Prof. Dr. Busmin Gurning, M.Pd, Dr.
Dina Ampera, M.Si selaku narasumber yang telah memberikan masukan pada tesis ini, serta bapak dan ibu dosen yang telah memberikan ilmu kepada penulis selama mengikuti pendidikan di Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
4. Ayahanda beserta ibunda tercinta, juga kakak dan adik yang selalu mendukung dan mendoakan sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan magister di Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
5. Rekan-rekan seperjuangan khususnya mahasiswa Pps Prodi Teknologi Pendidikan kelas B2 angkatan XIX yang telah memberikan dukungan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan baik.
Saya menyadari bahwa penulisan tesis ini memiliki banyak kekurangan sehubungan dengan banyaknya hambatan yang dihadapi, namun berkat bimbingan dan bantuan moral dari berbagai pihak terkait maka tesis ini dapat diselesaikan. Saya berharap tesis ini dapat berguna dan bermanfaat serta menambah khasanah berpikir bagi yang membacanya, dan semoga karya ini dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan.
Medan, 2 Agustus 2013 Hormat saya,
vii DAFTAR TABEL
Tabel 1 Hasil belajar mata kuliah Karya Inovatif mahasiswa
program studi Tata Rias Ft Unimed ... 3
Tabel 2 Tingkat Penguasaan Kompetensi Dasar ... 3
Tabel 3 Perbedaan Gaya Belajar antar Ekstrovert dan Introvert ... 47
Tabel 4 Desain Eksperimental Faktorial 2x2 ... 58
Tabel 5 Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Karya Inovatif (Observasi Hasil Karya Inovatif Tata Rias Panggung) ... 62
Tabel 6 Kisi-kisi Instrumen Tes Gaya Belajar ... 64
Tabel 7 Frekuensi nilai Hasil Belajar karya Inovatif yang diajar dengan MCM ... 71
Tabel 8 Frekuensi nilai Hasil Belajar karya Inovatif yang diajar dengan MM ... 72
Tabel 9 Frekuensi Nilai hasil belajar Mahasiwa pada kelas yang diajar dengan Gaya Belajar Introvert menggunakan MCM ... 73
Tabel 10 Frekuensi Nilai hasil Belajar Mahasiwa pada kelas yang diajar dengan Gaya Belajar Ekstrovert menggunakan MCM ... 74
Tabel 11 Frekuensi nilai hasil Belajar Mahasiwa pada kelas yang diajar dengan Gaya Belajar Introvert menggunakan MM ... 75
Tabel 12 Frekuensi Nilai hasil Belajar Mahasiwa pada kelas yang diajar dengan Gaya Belajar Ekstrovert menggunakan MM ... 76
Tabel 13 Rangkuman Hasil Perhitungan uji Normalitas hasil belajar ... 78
Tabel 14 Rangkuman Hasil Perhitungan uji Homogenitas hasil belajar ... 78
Tabel 15 Ringkasan Anava 2 Jalur ... 79
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Histogram Hasil Belajar yang diajarkan dengan MCM ... 72 Gambar 2 Histogram Hasil Belajar yang diajarkan dengan MM ... 73 Gambar 3 Histogram Hasil Belajar yang memiliki gaya belajar
Introvert yang diajar dengan MCM ... 73 Gambar 4 Histogram Hasil Belajar yang memiliki gaya belajar
Extrovert yang diajar dengan MCM ... 74 Gambar 5 Histogram Hasil Belajar yang memiliki gaya belajar
Introvert yang diajar dengan MCM ... 75 Gambar 6 Histogram Hasil Belajar yang memiliki gaya belajar
ix DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus ... 97
Lampiran 2 Satuan Acara Perkuliahan ... 105
Lampiran 3 Angket hasil belajar karya inovatif ... 150
Lampiran 4 Hasil Uji Coba Test Belajar ... 65
Lampiran 5 Angket Gaya Belajar ... 68
Lampiran 6 Hasil Uji Coba Instrumen ... 169
Lampiran 7 Hasil Analisis Data Penelitian ... 175
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan mode dan trend tata rias di era modern sekarang ini sangat pesat. Pengikut trend harus lebih aktif dalam mengikuti perkembangan yang ada. Hal ini tidaklah sulit mengingat dunia digital sudah berkembang pesat demi memenuhi kebutuhan manusia dalam memperoleh informasi dengan cepat. Internet dengan perangkat-perangkat digital yang memudahkan setiap penggunanya mengakses internet dimanapun berada menjadi salah satu pendukung peminat mode dalam memperbaharui wawasannya didunia mode dan trend tata rias khususnya.
Sejalan dengan tujuan utama mata kuliah karya inovatif yang mengarahkan mahasiswa menciptakan karya-karya yang inovatif dalam bidang tata rias, maka dituntut peran aktif mahasiswa dalam menggali potensi dan kreatifitas masing-masing agar menghasilkan karya baru yang inovatif. Mahasiswa diminta untuk mencari ide agar tercipta trend baru dalam bidang tata rias. Hal ini tidak hanya dalam teknik pengerjaannya, namun juga bahan yang digunakan serta desain yang dibuat. Sebuah karya yang inovatif adalah hasil karya dengan kriteria yang merupakan ide orisinil (tidak meniru), berdaya guna, memiliki nilai keindahan yang tinggi, dan diminati banyak orang.
2
kecewa melihat karya yang dipagelarkan. Dalam menciptakan suatu karya dibutuhkan ide baru yang belum pernah terpikir sebelumnya, dan untuk mewujudkan ide tersebut mahasiswa seharusnya tidak dibatasi namun diperluas wawasannya. Metode yang dugunakan selama ini dikelas terbatas pada materi dan pokok bahasan yang ingin disampaikan dan sudah dipersiapkan oleh dosen sebelumnya. Dapat dikatakan bahwa mahasiswa dibatasi pemikirannya dengan skenario belajar yang sudah diciptakan dosen. Namun untuk menciptakan karya mahasiswa seharunya diberi kebebasan untuk mewujudkan ide terbaik yang dapat dipikirkannya.
kuliah tingkat mahir untuk mahasiswa. Karena mata kuliah ini merupakan perwujudan dari seluruh materi yang diterima siswa diperkuliahan sejak semester awal sampai akhir.
Proses perkuliahan sangat berperan dalam menciptakan mahasiswa-mahasiswa yang terampil dibidangnya. Dosen sebagai tenaga pengajar memegangang perananan penting untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam berbagai hal terutama masalah kesulitan belajar.
4
kerjasama dengan lembaga pendidikan, industri dan kepariwisataan yang terkait dengan pengembangan tata rias, dan (6) menciptakan suasana akademik yang kondusif baik internal maupun eksternal.
Dalam penyelenggaraan pembelajaran tata rias di FT Unimed banyak kendala-kendala yang dihadapi tim dosen yaitu; 1) fasilitas praktek yang masih minim, 2) aktivitas mahasiswa yang masih rendah dalam pembelajaran, (3) alat bantu mengajar yang masih kurang, (4) bahan praktek yang sering tidak sesuai dengan tuntutan pembelajaran sehingga dosen mencari alternatif lain, (5) materi/bahan ajar yang sulit diperoleh di perpustakaan, 6) mahasiswa tidak kreatif dan inovatif dalam pengembangan hasil praktek dan 7) hasil belajar (nilai matakuliah) berupa tugas/praktek atau latihan pada umumnya rendah.
Menurut data yang diperoleh dari data yang dikumpulkan di program studi tata rias FT UNIMED, dapat dilihat bahwa nilai rata-rata mahasiswa pada mata kuliah karya inovatif masih kurang memuaskan, seperti terlihat pada tabel 1 berikut ini :
Tabel 1 Hasil belajar mata kuliah Karya Inovatif mahasiswa program studi Tata Rias FT Unimed
Sumber: Data Dokumentasi Program Studi program studi Tata Rias FT
Penilaian yang dilakukan pada mata kuliah ini mengacu pada sistem
penilaian yang diatur dalam peraturan akademik Unimed seperti pada
Tabel 1.2. berikut;
Tabel 2 Tingkat Penguasaan Kompetensi Dasar
Tingkat penguasaan (%)
Nilai Akhir
Arti
Huruf Angka
90 - 100 A 4 Sangat Kompeten 80 - 89 B 3 Kompeten 70 - 79 C 2 Cukup Kompeten
0 – 69 D 1 Tidak Kompeten
Dari tabel 1 diatas dapat diperhatikan bahwa perolehan hasil belajar mata kuliah karya inovatif mahasiswa program studi Pendidikan Tata Rias masih kurang memuaskan. Hal ini dikarenakan sebagian besar mahasiswa hanya mendapatkan nilai cukup untuk sebuah karya yang diciptakan selama proses perkuliahan. Terdapat banyak sekali faktor yang mempengaruhi keberhasilan pembelajaran karya inovatif dan permasalahan didalamnya biasanya saling berhubungan. Selain faktor internal yaitu dri dalam diri mahasiswa tersebut juga faktor eksternal seperti pengajar, hardware pembelajaran, suasana kelas dan lain sebagainya. Untuk itu diperlukan kecakapan dosen dalam mengenali karakteristik siwanya sehingga dapat menentukan metode yang lebih tepat digunakan untuk masing-masing mahasiswa.
masing-6
masing anak atau yang dalam proses perkuliahan disebut sebangai mahasiswa memiliki cara unik dan berbeda dalam menyerap dan menggali ilmu pengetahuan. Namun yang diterapkan dikampus dengan kurikulum yang sudah dibuat menyamaratakan proses pembelajaran untuk semua anak didalam kelas. Proses pemebelajaran lebih berorientasi pada materi, namun tidak diperhatikan apakah anak dapat dapat menyerap materi yang diajarkan dengan cara yang sama. Untuk tingkat perguruan tinggi sudah seharusnya mahasiswa diajarkan untuk lebih kreatif dan aktif dalam proses pembelajaran sehingga mahasiswa dapat menyerap ilmu pengetahuan yang dibutuhkan dengan caranya masing-masing. Dibutuhkan metode pembelajaran yang lebih efektif untuk mengajarkan ana didik tingkat perguruan tinggi.
Metode “A Thinking of Love” yang dipopulerkan oleh Charlotte Mason
memberi kebebasan pada anak untuk menyerap informasi dan materi pembelajaran sesuai dengan kemampuan masing-masing anak. Menurut Charlotte anak seharusnya tidak dipaksa untuk bersekolah karena belajar dengan paksaan hanya akan menjadi beban moral. Beliau percaya bahwa setiap anak sudah punya kreativitas alamiah untuk mendeteksi pengetahuan, mengklasifikasi, dan mengaitkan informasi. Charlotte sering memberi nasihat kepada para orangtua agar tidak terlalu mendominasi dalam proses belajar anak. Bagi charlotte cara terbaik untuk mengetahui seberapa besar pemahaman anak adalah dengan test berupa narasi bukan pilihan ganda. Dalam metode CM ini anak dikenalkan dengan buku-buku narasi karya-karya penulis pilihan yang selalu bermutu dan
Selama ini metode yang digunakan adalah mengacu kepada metode Montessori yang banyak menggunakan alat-alat peraga dalam penyampaian materi pembelajarannya. Metode ini memanfaatkan seluruh panca indera dalam proses pembelajarannya. Jadi mahasiswa melihat, menyentuh, mencium, mendengar bahkan merasakan langsung materi yang disampaikan dengan alat peraga tersebut. Metode ini cukup melibatkan mahasiswa dalam proses pembelajarannya, namun sangat bergantung kepada dosen dalam merekayasa situasi pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
Kedua metode ini sama-sama berprinsip ”nature study”, namun
metode charlotte mason lebih menekankan kepada pendidikan karakter sedangkan Montessori lebih scientific. Kedua metode ini memiliki cara unik tersendiri dalam proses pengajaran. Menurut Charlotte kemampuan siswa seharusnya diukur dari narasi yang disampaikannya bukan hasil essay atau soal test pilihan berganda. Memberikan pekerjaan rumah (PR) dan jam pelajaran yang panjang dapat mempengaruhi keinginan belajar mahasiswa. Menurut Charlotte, mahasiswa seharusnya tidak merasa dibebani dengan kegiatan belajar namun diajarkan bagaimana mencintai kegiatan belajar tersebut. Hal inilah yang melatarbelakangi mengapa Metode Charlotte Mason disebut sebagai “a Thinking of Love”.
8
meraba tuliasan ataupun bentuk huruf dari kata tersebut. Metode ini memanfaatkan seluruh panca indera yaitu indera penglihatan, perasa, peraba, pendengaran dan penciuman, sebagai teknik dalam pengajarannya. Montessori mengembangkan metodenya dengan membuat checklist kemampuan yang harus dimiliki anak sejak lahir hingga pendidikan dasar.
Namun perbedaan metode pengajaran seringkali dipengaruhi oleh gaya belajar masing-masing anak. Gaya belajar merupakan sebuah pendekatan yang menjelaskan mengenai bagaimana individu belajar atau cara yang ditempuh oleh masing-masing orang untuk berkonsentrasi pada proses, dan menguasai informasi yang sulit dan baru melalui persepsi yang berbeda. James and Gardner berpendapat bahwa gaya belajar adalah cara yang kompleks dimana para mahasiswa menganggap dan merasa paling efektif dan efisien dalam memproses, menyimpan dan memanggil kembali apa yang telah mereka pelajari
Dari berbagai gaya belajar yang ada menurut penulis gaya belajar Myers and Brigss adalah yang paling berpengaruh dalam mata kuliah karya inovatif. Mata kuliah karya inovatif banyak menuntut mahasiswa terlibat dalam tugas yang dikerjaka secara berkelompok dan banyak berhubungan dengan orang-orang diluar perkuliahan. Gaya belajar Myers and Briggs yaitu gaya belajar type kepribadian extrovert maupun introvert sangat berpengaruh terhadap keberhasilan siswa dalam meningkatkan hasil belajar mata kuliah karya inovatif ini.
Anak anak extrovert lebih terbuka dan menyukai kegiatan-kegiatan
berkelompok. Sedangkan anak Introvert adalah kebalikannya. Penilaian yang dilakukan
berdasarkan dimensi extrovert, artinya semakin tinggi nilai yang diperoleh individu
tersebut, maka semakin berciri extrovert individu tersebut, dan sebaliknya, semakin
extrovert selalu dipengaruhi oleh dunia objektif, yaitu dunia diluar dirinya. Individu bertipe ini berorientasi keluar, pikiran, perasaan, serta tindakannya terutama ditentukan oleh lingkungannya, baik lingkungan sosial maupun non-sosial. Dia bersikap positif terhadap masyarakat, hatinya terbuka, mudah bergaul, dan hubungannya dengan individu lain lancar.
Pribadi dengan gaya extrovert biasanya tidak suka berdiam diri dan mengutamakan tindakan tanpa banyak merenungkan. Seringkali individu dengan tipe ini lebih dahulu bertindak baru memikirkan resiko yang akan menimpanya. Tipe ini sangat senang berbicara, menikmati berbagai variasi kegiatan, menyukai pengalaman dalam mempelajari sesuatu, serta suka berkenalan dan menjalin persahabatan.
Pelajar dengan tipe extrovert menyukai interaksi dengan orang lain, dan lebih mempunyai orientasi pada tindakan. Mereka menemukan energi didalam berbagai hal pada orang-orang dan lebih suka belajar bersama-sama. Pelajar tipe ini membutuhkan umpan balik dari guru dan dari tokoh yang dipercayainya. Untuk pelajar dengan tipe ini guru perlu menciptakan satu kelas dimana pelajar dengan gaya extrovert mempunyai beberapa kesempatan untuk berbicara dan berdiskusi, untuk menyajikan, mempresentasikan gagasan-gagasan mereka, dan untuk bergerak.
10
baginya akan mendatangkan ide-ide, sumber dari energi, kepuasan, keselamatan, dan untuk menikmati segala kejadian. Seseorang dengan gaya introvert menemukan energy pada gagasan-gagasan, konsep-konsep, dan abstraksi-abstraksi dan mereka harus berfikir dengan keras sebelum mereka mengambil resiko menjawab dihadapan orang lain.
Didalam lingkungan belajar, bila seluruh mahasiswa diberi kesempatan oleh guru untuk mengeluarkan pendapat maka mahasiswa dengan gaya belajar
introvert sering lambat dibandingkan dengan gaya extrovert. Mereka hanya akan
mengeluarkan pendapat jika mereka memang telah yakin pengetahuan mereka dapat mengejutkan dengan tanggapan-tanggapan yang keras dan tak terduga. Orang introvert ingin memahami dunia secara mendalam. Guru perlu mendesain satu kelas yang mengijinkan ruang dan waktu tipe ini untuk berpikir dan belajar.
Metode pembelajaran yang selama ini digunakan di Universitas Negeri Medan cukup efektif dalam mendidik siswanya. Peneliti ingin mengetahui sejauh mana metode pembelajaran berpengaruh dalam proses perkuliahan khususnya untuk mata kuliah karya inovatif untuk mengatasi masalah yang terjadi di Program Studi Pendidikan Tata Rias. Hal inilah yang melatarbelakangi peneliti untuk melakukan penelitian terhadap hasil belajar mata kuliah Karya Inovaif mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Rias Universitas Negeri Medan. Peneliti ingin mengetahui seberapa besar pengaruh metode pembelajaran dan gaya belajar terhadap hasil belajar mata kuliah karya inovatif.
menuntut mahasiswa untuk dapat menciptakan suatu karya yang kreatif dan inovatif yang dikembangkan dari mata kuliah praktek lainnya.
B. Identifikasi Masalah
12 C. Pembatasan Masalah
Dari banyaknya masalah yang diidentifikasi dan untuk memberi ruang lingkup yang jelas pada proposal penelitian ini, maka diperlukan adanya pembatasan masalah. Ruang lingkup pembahasan lebih dititikberatkan pada metode pembelajaran yang digunakan dan gaya belajar yang dimiliki mahasiswa Pend.Tata Rias yang akan mempengaruhi hasil belajar mata kuliah karya inovatif. Penggunaan metode pembelajaran yang akan diamati adalah penggunaan metode pembelajaran Charlotte Mason dan Metode Montessori. Sedangkan gaya belajar yang dimiliki siswa akan ditinjau dari gaya belajar tipe kepribadian Myers &
Briggs yaitu extrovert maupun introvert, dan hasil belajar mata kuliah karya
inovatif dibatasi pada hasil test tata rias panggung dengan pemanfaatan bahan daur ulang.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah maka rumusan masalah pada proposal penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah hasil belajar mata kuliah karya inovatif mahasiswa tata rias UNIMED yang diajar dengan menggunakan metode pembelajaran Charlotte Mason lebih tinggi daripada hasil belajar mahasiswa yang diajar dengan menggunakan metode pembelajaran Montessori?
3. Apakah ada interaksi antara penggunaan metode pembelajaran dengan gaya belajar terhadap hasil belajar mata kuliah karya inovatif mahasiswa tata rias UNIMED?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui hasil belajar mata kuliah karya inovatif mahasiswa tata rias UNIMED yang diajar dengan menggunakan metode pembelajaran Charlotte Mason dan yang diajar dengan menggunakan metode pembelajaran Montessori.
2. Untuk mengetahui hasil belajar mata kuliah karya inovatif mahasiswa tata rias UNIMED yang memiliki gaya belajar extrovert dan hasil belajar siswa yang memiliki gaya belajar introvert.
3. Untuk mengetahui interaksi antara penggunaan metode pembelajaran dengan gaya belajar terhadap hasil belajar mata kuliah karya inovatif mahasiswa tata rias UNIMED.
F. Manfaat Penelitian
14
kuliah karya inovatif dan gaya belajar siswa, serta diharapkan bermanfaat bagi peneliti lainnya yang ingin mengkaji tentang penggunaan metode pembelajaran di universitas, serta diharapkan juga dapat memperluas khasanah kepustakaan.
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data, pengujian hipotesis, pembahasan dan keterbatasan hasil penelitian dapat dikemukakan sebagai berikut:
Pertama, rata-rata hasil belajar Karya Inovatif mahasiswa yang diajar
dengan MCM lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata hasil belajar Karya Inovatif mahasiswa yang diajar dengan MM. dengan demikian metode pembelajaran Charlotte Mason lebih efektif diterapkan dalam pembelajaran Karya Inovatif guna meningkatkan hasil belajar Karya Inovatif mahasiswa tanpa memperhatikan adanya perbedaan gaya belajar.
Kedua, rata-rata hasil belajar Karya Inovatif mahasiswa yang memiliki
gaya belajar ekstrovert lebih tinggi dengan menggunakan MCM daripada MM, sedangkan rata-rata hasil belajar mahasiswa yang memiliki gaya belajar introvert lebih tinggi dengan menggunakan MM daripada MCM.
Ketiga, terdapat interaksi antara metode pembelajaran dan gaya belajar
106
dengan gaya belajar introvert, (d) hasil belajar Karya Inovatif mahasiswa yang diajarkan dengan MM dan gaya belajar introvert lebih tinggi dibandingkan mahasiswa dengan gaya belajar ekstrovert, (e) hasil belajar Karya Inovatif siswa yang diajar dengan MCM dan gaya belajar extrovert lebih tinggi daripada hasil belajar Karya Inovatif siswa yang diajar dengan MM dan gaya belajar extrovert, (f) hasil belajar Karya Inovatif siswa yang diajar dengan MCM dan gaya belajar
introvert lebih rendah daripada hasil belajar Karya Inovatif siswa yang diajar
dengan MM dan gaya belajar introvert.
B. Implikasi
Pertama, desain materi dalam pembelajaran mesti disusun dengan struktur
Kedua, Charlotte Mason yang telah dikembangkan ini diupayakan
diajarkan kepada mahasiswa yang akan menjadi calon pendidik di sekolah. Dengan demikian calon pendidik di bidang Karya Inovatif akan lebih awal memahami model pembelajaran Charlotte Mason, dimana sesuai dengan kebutuhan mahasiswa yang membutuhkan keterampilan dan kreatifitas dalam menciptakan suatu karya. Harus diperhatikan metode pembelajaran yang digunakan dan begitu juga dengan gaya belajar mahasiswa tersebut. Metode Charlotte Mason lebih mengutamakan interaksi mahasiswa dengan orang lain dan alam sekitarnya sebagai teknik pembelajarannya. Sebaliknya metode pembelajaran Montessori lebih bersifat scientific sehingga mahasiswa kkurang berinteraksi dengan teman dan lingkungan belajarnya. Metode pembelajaran Charlotte Mason lebih efektif untuk meningkatkan hasil belajar Karya Inovatif karena dalam pembelajarannya mahasiswa cenderung aktif terlibat dan lebih leluasa dalam menyerap informasi yang diterima melalui materi yang disampaikan, siswa berupaya menemukan dan menyelesaikan masalah dalam kerangka pencapaian tujuan pembelajaran. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh metode pembelajaran terhadap hasil belajar Karya Inovatif mahasiswa. Hal ini memberikan penjelasan dan penegasan bahwa model pembelajaran merupakan salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam meningkatkan hasil belajar.
Ketiga, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa gaya belajar
108
Pernyataan tersebut memberikan penjelasan dan penegasan bahwa gaya belajar signifikan memberikan pengaruh dalam meningkatkan hasil belajar Karya Inovatif mahasiswa.
Mahasiswa dengan gaya belajar extrovert akan lebih mudah menyerap informasi mengenai materi yang disampaikan melalui teman dan lingkungan belajarnya karena mahasiswa dengan gaya belajar extrovert lebih mudah membangun komunikasi dua arah dalam proses belajarnya. Dengan demikian mahasiswa tipe ini akan dapat dengan mudah memecahkan masalah-masalah yang dihadapi selama proses pembelajaran. Konsekuensi logis dari pengaruh Gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar Karya Inovatif juga berimplikasi kepada dosen pengampuh mata kuliah Karya Inovatif untuk melakukan identifikasi dan prediksi didalam menentukan gaya belajar yang dimiliki mahasiswa. Dengan mengkelompokkan gaya belajar mahasiswa maka dosen dapat menerapkan rencana-rencana pembelajaran dan metode pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan karakteristik siswanya.
Keempat, hasil penelitian ini juga menunjukkan adanya interaksi metode
pembelajaran dan gaya belajar terhadap hasil belajar Karya Inovatif. Hal ini terindikasi melalui mahasiswa dengan gaya belajar extrovert diajar dengan MCM memperoleh hasil belajar Karya Inovatif yang lebih tinggi dibandingkan dengan MM. Sedangkan bagi siswa dengan gaya belajar introvert yang diajar dengan MCM lebih rendah dibandingkan dengan yang diajarkan dengan MM. Dengan demikian dapat dipahami bahwa metode pembelajaran Charlotte Mason lebih tepat digunakan bagi siswa yang memiliki gaya belajar extrovert, sedangkan metode pembelajaran Montessori lebih tepat digunakan bagi siswa dengan gaya belajar introvert.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa meningkatkan hasil belajar Karya Inovatif dipengaruhi oleh metode pembelajaran yang diterapkan oleh dosen dan gaya belajar yang dimiliki mahasiswa. Dalam hal ini antara dosen dan mahasiswa mempunyai peranan yang sama dan berarti dalam meningkatkan hasil belajar Karya Inovatif itu sendiri, sehingga untuk mencapai hasil belajar Karya Inovatif yang maksimal maka kedua variabel tersebut yaitu metode pembelajaran dan gaya belajar perlu menjadi perhatian secara bersamaan.
110 C. Saran
Berdasarkan hasil temuan yang telah diuraikan pada kesimpulan hasil penelitian, berikut ini diajukan beberapa saran yaitu:
1. Pertama, para dosen Karya Inovatif disarankan untuk menggunakan model belajar MCM sebagai model belajar alternative dalam pembelajaran. Model belajar MCM telah mampu mengubah gaya belajar siswa menjadi konsep ilmiah.
2. Kedua, pembelajaran Karya Inovatif sangat sarat dengan konsep-konsep yang membutuhkan penalaran tinggi. Agar hasil belajar yang dicapai lebih optimum maka para dosen Karya Inovatif sebaiknya selalu memperhatikan gaya belajar yang telah dimiliki siswa. Sehingga metode dalam pembelajaran dapat ditentukan dengan tepat.
DAFTAR PUSTAKA
Ali & Asrori. (2008). Psikologi Remaja dan perkembangan siswa. Jakarta: Bina Aksara
Arifin, M. (1999). Ilmu Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Arikunto, Suharsimi. (2008). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Dick, W. dan Carey, L. (2005) The Sistematic Design of Instruction Gllenview, Illionis: Scoot, Forestman
Direktorat Pendidikan Kesetaraan, “Pendidikan Kesetaraan Mencerahkan Anak
Bangsa” Dirjen PLS DEPDIKNAS, 2006
Ghufron, M.Nur, & Risnawita, Rina, S, Gaya Belajar Kajian Toritik, (Pustaka Pelajar; Yogyakarta; Feb 2012) hal.40
Hamalik, Oemar. (2002). Media Pendidikan. Bandung: Citra Aditya Bakti Hamid, A. (2008) Teori Belajar dan Pembelajaran. Medan: Pps UNIMED
Hatta Fakhrurrozi, S.Pd.I, M.Pd,I & Saepudin Mashuri, S.Ag., M.Pd,I, Resume
Home Schooling Sebagai Model Pendidikan Alternatif Bagi Masyarakat Terpencil, STAIN Datokarama PALU, 2011
Imas Kurniasih, Home Shooling, Bersekolah di rumah, Kenapa tidak?,(Yogyakarta: Cakrawala, 2009), hal.28-30
Kristi, Ellen, Cinta Yang Berpikir, EIN Institute, Semarang, 2012 Kembara, Maulia D. Panduan Lengkap
Linsenbach, Sherri. Everything Homeschooling Book. Adams Media Corporation, 2003, Massachusets.
Menteri Pendidikan Nasional, PERMEN No. 22 Tahun 2006, Standar Isi Pendidikan Nasional.
Mulyadi, Seto. 2007. Homeschooling Keluarga Kak Seto: Mudah, Murah, Meriah
dan Direstui Pemerintah, Jakarta: PT. Mizan Pustaka.
Mulyana, Enceng. 2008. Model Tukar Belajar (Learning Exchange) dalam
112 Ma’mur Asmani, Jamal, Buku Pintar Home Schooling,(Jakarta: Flash Books :
2012) hal.23
Montessori, Learning Activities for Under-Fives(New York: St. Martin’ Press), hal.30
Nasution, Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar , (Bandung : Bumi Aksara : 2008)
Nasution, A. (2007). “Pengaruh Media Pembelajaran Visual dan Kemampuan Awal Terhadap Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa MAN 1 Medan”. Tesis
Program Pasca Sarjana. UNIMED.
Ransom, Marsha. 2001. The Complete Idiot’s Guide to Homeschooling, (USA: Alpha Publishing.
Ramli, Munas Prianto. 2008. Homeschooling: Sebuah Upaya Pemerataan Akses Pendidikan bagi Generasi Putus Sekolah dan dan Generasi di Wilayah Terpencil, Makalah, Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah.
Sandjaja, B. Heriyanto, Albertus. Panduan Penelitian. Jakarta. Prestasi Pustaka Publishing
Saparinah, S. (2004) Intelegensi bAkat dan Tes IQ, Jakarta: Gaya Favorit Press Simamora, Roymond H. (2009). Buku Ajar Pendidikan Dalam Keperawatan.
Jakarta : EGC
Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta
Sugiyono, (2009). Statistika untuk Penelitian. Bandung. Alfabeta
Sumardiono, Homeschooling; Lompatan Cara Belajar, (Jakarta: Elex Media Komputindo, 2007),
Suryabrata, S. (2008). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press Sutrisno, (2005). Revolusi Pendidikan di Indonesia. Yogyakarta: Ar Ruzz
Tanta, Pengaruh Gaya Belajar Terhadap Hasil BelajarMahasiswa Pada Mata
Kuliah Biologi Umum Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas
cenderawasih, 2010
Wahyudi, Eksistensi Sekolah Rumah (Home Schooling) dalam khasanah
pendidikan, FKIP UNTAN Pontianak, 2011
Website yang terkait:
Montessori methodshttp://montessori.org.au Diakses tanggal 15 Agustus 2012.
Ambleside online ( http://www.amblesideonline.org ) diakses tanggal 27 agustus 2012
Pustaka Charlote Mason Indonesia ( http://www.cmindonesia.com ) diakses tanggal 27 agustus 2012
A Charlotte Mason Education ( http://www.charlottemasoneducation.com ) situs milik Catherine Levison diakses tanggal 28 agustus 2012
Charlotte Mason Approach ( http://www.pennygardner.com ) situs milik Penny Gardner diakses tanggal 28agustus 2012
Simply Charlotte Mason ( http://www.simplycharlottemason.com ) diakses tanggal 27 agustus 2012
Charlotte Mason Homeschoolers
www.facebook.com/groups/charlottemasonhomeschoolersdiakses tanggal 28 agustus 2012
Komunitas Charlotte Mason