Teknd 2001
SAYURAN
SUMBER SERAT
UNTUK MENCEGAH
(Vegetables
as
Sources of Dietary Fiber to Prevent Degenerative Diseases)
Deddy Muchtadi
Jurusan Teknologi
ABSTRACT
For long time vegetables were thought only as the sources of however, has been shown vegetables are
components, which also important for body's dietary fiber. Dietary fiber is a gmup of and other polymers, which
cannot be by upper Dietary fiber can be as soluble and h ng
fiber (SDF) is in preventing cardiovascular diseases, while insoluble dietary fiber (IDF) can prevent the of as
found to contain high SDF (higher than db) are: watercress, green bean, and aubergine; while those containing high IDF (higher db) are: winged bean,
and spinach. practices such as and pan decrease to SDF content.
PENDAHULUAN
merupakan menu yang hampir terdapat dalam hidangan sehari-hari masyarakat Indonesia, baik dalam
mentah (sebagai segar) atau diolah
berbagai bentuk masakan. Akan tetapi,
konsumsi di Indonesia telah
berkurangnya konsumsi sayuran dan hampir di sernua di Indonesia. lama
sayuran sebagai bahan surnber vitamin;
selain sayuran juga mengandung komponen lain yang juga menyehatkan tubuh, yaitu antioksidan dan serat
serat hanya dianggap sebagai energi yang tidak (non-available energy hanya dikenal mempunyai efek sebagai pencahar (melancarkan buang air Akan tetapi berdasarkan Inggris (Burkitt dan pada tahun 1970-an, disimpulkan bahwa suatu hubungan
antara konsumsi serat dengan timbulnya
berbagai penyakit.
pengamatan bahwa penduduk Afrika karena
serat dibandingkan dengan di
maju, dan menyimpulkan bahwa
konsumsi serat dalam jumlah akan
pertahanan tubuh timbulnya berbagai
kanker besar (colon), divertikular, kardiovaskular dan kegernukan
SERAT
Dugaan bahwa serat (fiber) rnerupakan senyawa inert gizi didasarkan asurnsi bahwa senyawa
tidak dapat dicerna oleh enzim-enzim
penelitian menunjukkan bahwa ternyata senyawa yang tidak dapat dicerna tidak hanya dari selulosa, tetapi juga lignin, hemiselulosa, pentosan, gum senyawa pektik. Oleh karena itu akhirnya digunakan istilah serat (dietary fiber), untuk menunjukkan bahwa lignin
serta lain yang tidak dapat ke
dalamnya.
Kadang-kadang juga digunakan istilah 'residu nutriti untuk menunjukkan bagian dari yang tidak
dapat dicerna dan oleh tubuh. Akan
sesungguhnya residu tidak sama dengan
serat ada bagian-bagian yang
pada keduanya. utama antara keduanya
adalah pada residu terkandung
(mikroflora) yang juga tidak dapat oleh (Gambar 1).
serat juga dari istilah
serat kasar fiber) yang biasa digunakan dalam
Teknd 2001
SAYURAN
SUMBER SERAT
UNTUK MENCEGAH
(Vegetables
as
Sources of Dietary Fiber to Prevent Degenerative Diseases)
Deddy Muchtadi
Jurusan Teknologi
ABSTRACT
For long time vegetables were thought only as the sources of however, has been shown vegetables are
components, which also important for body's dietary fiber. Dietary fiber is a gmup of and other polymers, which
cannot be by upper Dietary fiber can be as soluble and h ng
fiber (SDF) is in preventing cardiovascular diseases, while insoluble dietary fiber (IDF) can prevent the of as
found to contain high SDF (higher than db) are: watercress, green bean, and aubergine; while those containing high IDF (higher db) are: winged bean,
and spinach. practices such as and pan decrease to SDF content.
PENDAHULUAN
merupakan menu yang hampir terdapat dalam hidangan sehari-hari masyarakat Indonesia, baik dalam
mentah (sebagai segar) atau diolah
berbagai bentuk masakan. Akan tetapi,
konsumsi di Indonesia telah
berkurangnya konsumsi sayuran dan hampir di sernua di Indonesia. lama
sayuran sebagai bahan surnber vitamin;
selain sayuran juga mengandung komponen lain yang juga menyehatkan tubuh, yaitu antioksidan dan serat
serat hanya dianggap sebagai energi yang tidak (non-available energy hanya dikenal mempunyai efek sebagai pencahar (melancarkan buang air Akan tetapi berdasarkan Inggris (Burkitt dan pada tahun 1970-an, disimpulkan bahwa suatu hubungan
antara konsumsi serat dengan timbulnya
berbagai penyakit.
pengamatan bahwa penduduk Afrika karena
serat dibandingkan dengan di
maju, dan menyimpulkan bahwa
konsumsi serat dalam jumlah akan
pertahanan tubuh timbulnya berbagai
kanker besar (colon), divertikular, kardiovaskular dan kegernukan
SERAT
Dugaan bahwa serat (fiber) rnerupakan senyawa inert gizi didasarkan asurnsi bahwa senyawa
tidak dapat dicerna oleh enzim-enzim
penelitian menunjukkan bahwa ternyata senyawa yang tidak dapat dicerna tidak hanya dari selulosa, tetapi juga lignin, hemiselulosa, pentosan, gum senyawa pektik. Oleh karena itu akhirnya digunakan istilah serat (dietary fiber), untuk menunjukkan bahwa lignin
serta lain yang tidak dapat ke
dalamnya.
Kadang-kadang juga digunakan istilah 'residu nutriti untuk menunjukkan bagian dari yang tidak
dapat dicerna dan oleh tubuh. Akan
sesungguhnya residu tidak sama dengan
serat ada bagian-bagian yang
pada keduanya. utama antara keduanya
adalah pada residu terkandung
(mikroflora) yang juga tidak dapat oleh (Gambar 1).
serat juga dari istilah
serat kasar fiber) yang biasa digunakan dalam