• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Promosi Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Jawa Barat Melaui Kegiatan Festival Layang-Layang Tahun 2009 Dalam Meningkatkan Kunjungan Wisatawan Ke Jawa Barat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Strategi Promosi Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Jawa Barat Melaui Kegiatan Festival Layang-Layang Tahun 2009 Dalam Meningkatkan Kunjungan Wisatawan Ke Jawa Barat"

Copied!
123
0
0

Teks penuh

(1)

v

PROMOTIONAL STRATEGY OF TOURISM AND CULTURE DEPARTMENT WEST JAVA THROUGH KITE FLYING ACIVITIES IN 2009 TO INCREASE

TOURIST VISITS TO WEST JAVA By:

Aditya Farissi NIM 41806099

This research essay guided under : Rismawaty.S.Sos.,M.Si.

This research aims to find out how the strategy of promotion of tourism and cultural services through the west java kite festival activities in 2009 to increase tourist visits to West Java. So to answer the above problems, researchers analyzed the Promotion Strategy conducted by the Marketing Department of Tourism and Culture of West Java.

This type of research is a qualitative research method used is deskriptif.Informan this research is at the same time Marketing Executive Chief Executive kite flying festival in 2009. Data were collected through interviews, literature and internet searches.

The results showed that, plan activities to improve existing tourist visits increased both in terms of implementing quality mapun number of visitors, the form of activities from kite flying festival to boost tourist visits consist of several kinds of events are workshops, seminars Olympic kite, entertainment, media used in the promotion of kite flying festival events using print and electronic media, the content of promotional messages flying kite festival activities to increase pegunjung aims to convey that West Java memilki interesting attractions to visit, with its natural beauty, and promotional strategies in the kite flying festival activities to increase tourist visits to the west Java is to package the festival of kite flying activities as possible so that the many tourists who are interested to come

Conclusion The study shows the planning done by the marketing field of Tourism and Culture Department of West Java is the packaging and promotional materials in accordance with the vision and mission of the Department of Tourism and Culture of West Java.

(2)

iv

MELALUI KEGIATAN FESTIVAL LAYANG LAYANG TAHUN 2009 DALAM MENINGKATKAN KUNJUNGAN

WISATAWAN KE JAWA BARAT

Oleh : Aditya Farissi NIM. 41806099

Penelitian ini di bawah Pembimbing : Rismawaty.S.Sos.,M.Si.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui “bagaimana Strategi Promosi Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Jawa Barat Melalui Kegiatan Festival Layang Layang Tahun 2009 Dalam Meningkatkan Kunjungan Wisatawan Ke Jawa Barat”. Sehingga untuk menjawab masalah diatas, Peneliti menganalisa Strategi Promosi yang dilakukan oleh Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Jawa Barat.

Tipe penelitian adalah kualitatif, metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Informan penelitian ini adalah Pelaksana Bidang Pemasaran sekaligus Ketua Pelaksan Festival Layang Layang Tahun 2009. Data dikumpulkan melalui wawancara, studi pustaka dan internet searching.

Hasil penelitian menunjukan bahwa, Rencana kegiatan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan sudah ada peningkatan baik dari segi kualitas pelaksana dan jumlah pengunjung, bentuk kegiatan dari festival layang layang untuk meningkatkan kunjungan wisatawan terdiri dari beberapa macam acara yaitu Workshop, seminar olimpiade kite, entertainment, media yang digunakan dalam promosi kegiatan festival layang layang menggunakan media cetak dan elektronik, isi pesan promosi kegiatan festival layang layang terhadap peningkatan pegunjung bertujuan untuk menyampaikan bahwa Jawa Barat memilki obyek wisata yang menarik untuk dikunjungi dengan keindahan alamnya, dan strategi promosi kegiatan festival layang layang dalam meningkatkan kunjungan wisatawan ke Jawa Barat adalah dengan mengemas kegiatan festival layang layang sebaik mungkin sehingga banyak wisatawan yang tertarik untuk datang.

Kesimpulan Penelitian memperlihatkan perencanaan yang dilakukan oleh bidang pemasaran Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Jawa Barat adalah pengemasan materi promosi sesuai dengan visi dan misi Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Jawa Barat.

(3)

KE JAWA BARAT

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat mengikuti Sidang Sarjana Pada Program Studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Humas

Oleh :

Aditya Farissi

NIM . 41806099

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI HUMAS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG

(4)

x

1.3.1 Maksud Penelitian ... 7

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Kegunaan Penelitian ... 8

1.4.1 Kegunaan Teoritis ... 8

1.4.2 Kegunaan Konseptual ... 8

1.5. Kerangka Pemikiran ... 9

1.5.1. Kerangka Teoritis ... 9

1.5.2. Kerangka Konseptual ... 13

1.6. Pertanyaan Penelitian ... 14

1.7. Subjek Penelitian Dan Informan ... 16

(5)

x

1.8. Metodelogi Penelitian ... 17

1.9. Teknik Pengumpulan Data ... 18

1.10. Teknik Analisis Data ... 19

1.11. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 20

1.11.1. Lokasi Penelitian ... 20

1.11.2. Waktu Penelitian ... 20

1.13. Sistematika Penulisan ... 21

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Tentang Komunikasi ... 24

2.1.1. Pengertian Komunikasi ... 24

2.1.2. Tujuan Komunikasi ... 26

2.1.3. Proses Komunikasi ... 27

2.2. Tinjauan Tentang Komunikasi Pemasaran ... 30

2.3. Tinjauan Tentang Promosi... 33 3.1. Sejarah Perkembangan Disparbud Jabar ... 46

3.1.1. Kedudukan,Tugas Pokok,Fungsi Disbudpar Jabar ... 48

3.1.2 Susunan Organisasi Disparbud Jabar ... 49

3.1.3. Tugas Dan Fungsi Unit Dinas Disbudpar Jabar ... 58

3.1.4.Tugas Dan Fungsi Unit Pelaksana Disbudpar Jabar ... 61

3.2. Visi,Misi Dan TujuanDisparbud...63

(6)

x

3.2.3. Tujuan Disparbud...64

3.3.Arti Logo Disparbud...65

3.4.Gambaran Khusus Bidang Pemasaran...66

3.5.Struktur Perusahaan...68

3.6. Job Deskription...71

3.7.Sarana Dan Prasarana Disparbud...80

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...83

4.1. Data Informan ... 83

4.2. Analisis Penelitian ... 84

4.3. Analisis Hasil Penelitian ... 92

BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan ... 99

5.2. Saran-saran ... 100

DAFTAR PUSTAKA ... 103

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 106

(7)

DAFTAR PUSTAKA

Abdurachman, Oemi. 2001. Dasar-dasar Public Relation : Bandung: Citra Aditya Bakti.

Alma, Buchari. 1999. Pengantar Bisnis. Bandung: CV. Alpabeta.

Anggoro, M. Linggar. 2005. Teori & Profesi Kehumasan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Balai Bahasa. 1996. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Bulaeng, AR. 2002. Komunikasi Pemasaran. Jakarta: Universitas Terbuka.

Bungin, H. M. Burhan. 2001. Metode Penelitian Sosial. Surabaya : PT. Airlangga Universiry Press.

Cravens, David W. 1996. Pemasaran Strategis. Jilid 2.Jakarta: Erlangga.

Effendy, Onong Uchjana. 2003. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.

_____________________.2000. Dinamika Komunikasi. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Jefkins, Frank. 1992. Public Relations edisi 2. Jakarta: Erlangga.

Kartono, Kartini. 2003. Pimpinan dan Kepemimpinan. Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada.

(8)

Lupiyoadi, Rambat & A. Hamdani. 2006. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Salemba Empat.

Rakhmat, Jalaluddin. 1996. Psikologi Komunikasi. Edisi Revisi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

_____________________.2002. Metode Penelitian Kommunikasi.. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Ruslan, Rosady. 2006. Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

.. 2003. Manjemen Public Relation dan Media Komunikasi Konsep dan Aplikasi. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Sarwono, Jonathan. 2005. SPSS teori dan latihan. Bandung : PT.Danamartha . 2006. Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS. Yogyakarta : ANDI

Silalahi, Ulber. 2006. Metode Penelitian Sosial. Bandung: Unpar Press

Sutisna. 2002. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Tjiptono, Fandy. 1997. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: ANDI Umar. Husein.2002. Metode riset komunikasi organisasi. Jakarta :

PT. Gramedia Pustaka Utama.

(9)

Sumber Lain :

Company Profile Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Jawa Barat Proposal Festival Layang Layang Tahun 2009

(10)

vi

KATA PENGANTAR Assalamualai‟kum Wr.Wb.

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat, hidayah, kelancaran dan kemudahan sehingga dapat terselesaikannya pembuatan Skripsi ini.

Penyusunan Skripsi ini yang berjudul “STRATEGI PROMOSI DINAS

PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN JAWA BARAT MELALUI

KEGIATAN FESTIVAL LAYANG LAYANG TAHUN 2009 DALAM

MENINGKATKAN KUNJUNGAN WISATAWAN KE JAWA BARAT

dirasakan masih jauh dari sempurna, hal ini disebabkan karena keterbatasan pengalaman dan kemampuan penulis. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun, agar lebih baik lagi pada kesempatan mendatang.

Dalam penyusunan Skripsi ini, pada mulanya penulis merasakan amat sulit namun berkat peran serta dukungan, bantuan, dorongan dan bimbingan dari berbagai pihak, akhirnya dapat penulis selesaikan. Dengan tulus hati, penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada Yang Terhormat

1. Bapak Prof. Dr. J.M. Papasi Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 2. Ibu Rismawaty, S.Sos., M.Si. Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi, yang

telah memberikan dukungan dan pengesahan pada Skripsi ini

(11)

vii

4. Bapak/ibu dosen Ilmu Komunikasi konsentrasi Ilmu Humas yang telah senantiasa memberikan ilmunya kepada penulis.

5. Sekretaris IK & PR Ibu Ratna dan Mba Asri,Terima kasih atas segala bantuannya dalam penyusunan Skripsi ini

6. Orang tua saya, H.Hendra Kurnawan dan HJ. Yani Yuliani, Terima Kasih atas segala doa dan dukungannya baik moril maupun materil. Arifal Kurdinar SE dan Annisa Lestari Putri, ke 2 saudaraku.

7. Yang terhormat Bapak H.Kelly Suryanto SH, sebagai Informan pada penelitian di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat

8. Teman Teman di IK Humas dan IK Jurnalistik 2006, Semangat!

9. Seluruh pihak yang telah membantu proses penyusunan Skripsi ini,Terima Kasih..

Besar harapan penulis jika Skripsi ini dijadikan sebagai salah satu sumber ilmu yang bermanfaat bagi ilmu pengetahuan .

Bandung, Juli 2010

(12)

I. Identitas Diri

Nama : Aditya Farissi

Tempat Tanggal Lahir : Sukabumi, 25 Desember 1987

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Laki-laki

Status : Belum menikah

Telepon : 085624956642

Email : aditya.farissi@yahoo.com

Alamat : Jl. Pasir Raharja 1 no 1 RT 05/07,Bumi Pasir Rahayu Nanggeleng_Sukabumi 43145

II. Pendidikan Formal

NO TAHUN URAIAN KETERANGAN

1 2006_Sekarang Program Study Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik, Universitas Komputer

Indonesia

Sedang Menempuh

(13)

3 2000_2003 SLTP Negeri 6 Sukabumi Lulus/Berijazah

4 1994_2000 SD Negeri IR H Juanda Sukabumi Lulus/Berijazah

III. Pelatihan/Seminar

NO WAKTU URAIAN KETERANGAN

1 11 jan 2007 Peserta Table Manner Course (Hotel Jayakarta Bandung) Peningkatan Kualitas Mahasiswa Sebagai Salah Satu Wujud

6 22 Maret 2008 Peserta Pendidikan Jurnalistik Dasar (UNIKOM)

Bersertifikat

7 18_19Juni 2008

Peserta Kunjungan Media Massa (RCTI,ANEKA YESS!)

(14)

dan Pengembangan Diri (UNIKOM)

9 24 Nov 2009 Peserta Kuliah Umum “Kebudayaan,Film & Sensor Film”

(UNIKOM)

NO ORGANISASI KETERANGAN

1 Anggota Sinema Badminton Club,Sukabumi 2000-2006

2 Pengurus OSIS SLTP Negeri 6,Sukabumi 2003-2006

3 Pengurus PMR SLTP Negeri 6,Sukabumi 2003-2006

V. Prestasi Yang Pernah Diraih

NO PRESTASI KETERANGAN

1 Juara 2 P2DG Bulan Bakti PMR SMA Negeri 1

3 Peringkat 32 Besar Nasional Kejurnas BM 77 Bandung

2002

4 Peringkat 16 Besar Nasional Kejurnas Sinema Cup Sukabumi

(15)
(16)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Pada era globalisasi seperti sekarang ini yang ditandai oleh pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, persaingan diberbagai bidang dapat mempengaruhi eksistensi suatu perusahaan, sehingga hal tersebut mendorong setiap perusahaan untuk memikirkan langkah-langkah yang harus ditempuh untuk mempertahankan eksistensinya tersebut. Ketatnya persaingan menuntut setiap perusahaan untuk lebih inovatif dan kreatif dalam menentukan strategi-strategi agar mampu bertahan di era kompetisi seperti sekarang ini.

Era kompetisi merupakan tantangan global yang harus dihadapi oleh para pelaku diberbagai sektor baik produk maupun jasa. Seiring dengan meningkatnya kesejahteraan masyarakat, maka konsumsi akan barang-barang selain kebutuhan dasar juga semakin meningkat. Begitu juga dengan kebutuhan untuk mengkonsumsi produk-produk jasa yang timbul dari kebutuhan masyarakat untuk meningkatkan kenyamanan dan kepuasan. Jasa merupakan “setiap tindakan atau kegiatan yang dapat

(17)

Pembangunan Pariwisata yang memilki dimensi dan perspektif ke masa depan yang dapat memberikan kegairahan dalam menata pengembangan kepariwisataan sebagai salah satu sektor dalam menggerakan perekonomian daerah, menciptakan multiplier effect terhadap sektor - sektor lain yang berimplikasi terhadap terdorongnya trickling down terhadap usaha usaha lain yang saling bersimbiosis satu sama lain.

Jawa Barat sebagi salah satu Daerah Tujuan Wisata di Indonesia memberikan arti positioning yang cukup jelas sebagai salah satu core business di Jawa Barat diharapkan dapat menggerakan laju pertumbuhan ekonomi Daerah yang memperkuat dan memperkokoh posisi Pariwisata pada skala Regional dan Internasional.

Jawa Barat kaya dengan sumber daya baik berupa alam, budaya maupun sumber daya manusia serta event event minat khusus merupakan potensi pariwisata yang bersifat non ektraktif akan memiliki nilai tambah, baik nilai ekonomi, sosial, budaya maupun lingkungan bila digali dan dikembangkan secara terarah, terpadu dan professional.

(18)

kemahirannya memainkan layang-layang di Lapangan Ketapang Doyong Pantai Timur Pangandaran.kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Jawa Barat serta memperkenalkan lebih luas lagi potensi wisata yang dimiliki oleh Jawa Barat baik kepada masyarakat Indonesia maupun dunia internasional (disparbud.jabarprov.go.id)

Festival Layang Layang yang pertama kali diadakan pada tahun 1990 di Pantai Pangandaran, ini sebagai wujud yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Jawa Barat dalam menjaga kelestarian Seni Layang Layang.

Festival layang layang merupakan agenda rutin tahunan nasional dan internasional yang dilaksanakan di kawasan wisata Pantai Pangandaran karena pantai Pangandaran memilki angin yang besar sebagai salah satu pendukung untuk sebuah Layang Layang dapat terbang. Serta di sisi lain sebagai tolak ukur keberhasilan tuan rumah Jawa Barat dalam hal penyelenggaraan kegiatan yang menjaga kesenian Layang layang

Untuk mengefektifkan pencapaian tujuan festival layang layang ini, dibutuhkan sebuah strategi komunikasi pemasaran yang dapat menjangkau khalayak, salah satunya yaitu dengan mengadakan kegiatan promosi. Dimana

(19)

Bagian Pemasaran Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Jawa Barat yang berperan sebagai komunikator dalam kegiatan promosi harus merancang sebaik mungkin komunikasi yang efektif dengan melihat atau mengidentifikasi khalayak sasaran dalam membantu menentukan tujuan komunikasi. kegiatan promosi merupakan salah satu penunjang dalam mencapai target tersebut, untuk itu Bagian Pemasaran Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Jawa Barat menjadikan Wisatawan Lokal dan Internasional sebagai sasaran, agar minat mereka menjadi meningkat sehingga Wisatawan Lokal dan Internasional akan meningkat melakukan kunjungan wisata ke Jawa Barat. Sehingga diharapkan mereka akan memberitahukan kepada orang lain akan Pariwisata yang berada di Jawa Barat begitu menarik dan menyenangkan.

(20)

memodifikasi sikap dan keyakinan penerima, tentu saja pesan itu lebih dahulu memasuki ingatan jangka pendek penerima yang merupakan tempat penyimpanan berkapasitas terbatas, dan yang akan memproses berbagai saluran informasi yang masuk.

Untuk mendukung kegiatan promosi, pemilihan media merupakan faktor yang sangat penting untuk membawakan pesan kepada khalayak, tentu saja dengan menyesuaiakan tingkat sasaran yang akurat serta penggunaan media yang efektif dan efisien.

Dalam meningkatkan kunjungan wisatawan ke Jawa Barat, dilakukan dengan meningkatkan berbagai sarana pendukung yang dapat membuat nyaman wisatawan untuk berkunjung ke Jawa Barat, mulai dari akses jalan, informasi lokasi wisata yang di lengkapi oleh adanya pemandu wisata dan tentunya penginapan yang nyaman, sehingga membuat para wisatawan merasa liburanya berkesan.

(21)

Dari uraian di atas, maka dapat dirumuskan suatu perumusan masalah sebagai berikut : BAGAIMANA STRATEGI PROMOSI DINAS PARIWISATA DAN

KEBUDAYAAN JAWA BARAT MELALUI KEGIATAN FESTIVAL

LAYANG LAYANG TAHUN 2009 DALAM MENINGKATKAN

KUNJUNGAN WISATAWAN KE JAWA BARAT.

1.2.Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang penelitian serta permasalahan yang telah dikemukakan tersebut di atas, maka penulis mengidentifikasi pokok permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana Rencana promosi pada kegiatan festival layang layang dalam meningkatkan kunjungan wisatawan ke Jawa Barat ?

2. Bagaimana Bentuk promosi pada kegiatan festival layang layang dalam meningkatkan kunjungan wisatawan ke Jawa Barat ?

3. Bagaimana Media yang digunakan pada promosi kegiatan festival layang layang dalam meningkatkan perhatian kunjungan wisatawan ke Jawa Barat ? 4. Bagaimana isi pesan promosi kegiatan festival layang layang dalam

meningkatkan kunjungan wisatawan ke Jawa Barat ?

(22)

1.3.Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1.Maksud Penelitian

Adapun maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Bagaimana kegiatan promosi kegiatan festival layang layang dalam meningkatkan kunjungan wisatawan ke Jawa Barat

1.3.2.Tujuan Penelitian

Tujuan diadakaannya penelitian ini adalah :

1 Untuk mengetahui Rencana promosi pada kegiatan festival layang layang dalam meningkatkan kunjungan wisatawan ke Jawa Barat.

2 Untuk mengetahui bentuk Kegiatan promosi pada festival layang layang dalam meningkatkan kunjungan wisatawan ke Jawa Barat.

3 Untuk mengetahui Media yang digunakan pada promosi kegiatan festival layang layang dalam meningkatkan perhatian kunjungan wisatawan ke Jawa Barat.

4 Untuk mengetahui isi pesan promosi kegiatan festival layang layang dalam meningkatkan kunjungan wisatawan ke Jawa Barat.

(23)

1.4.Kegunaan Penelitian

1.4.1.Kegunaan Teoritis

Secara teoritis penelitian ini baik secara langsung maupun tidak langsung dapat dijadikan bahan kajian lebih lanjut mengenai masalah-masalah yang menyangkut bidang starategi pemasaran serta dapat meningkatkan pemahaman tentang kegiatan promosi yang dilakukan oleh Bidang Pemasaran.

Promosi yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Jawa Barat yang berpengaruh pada peningkatan kunjungan wisatawan ke Jawa Barat.

1.4.2.Kegunaan Praktis

Adapun kegunaan praktis bagi penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Kegunaan Untuk Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan peneliti dalam bidang Komunikasi khusunya mengenai kegiatan promosi dalam meningkatkan kunjungan wisatawan ke Jawa Barat.

b. Kegunaan Untuk Program Studi

(24)

c. Kegunaan Untuk Perusahaan

Hasil Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan dan pemikiran bagian Pemasaran Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Jawa Barat dalam menjalankan kegiatan promosi.

1.5.Kerangka Pemikiran

1.5.1.Kerangka Teoritis

Komunikasi pemasaran merupakan usaha untuk menyampaikan pesan kepada publik terutama konsumen sasaran mengenai keberadaan produk atau jasa. Agar strategi promosi berhasil, maka perusahaan harus mengkomunikasikannya pada pasar sasaran.

(25)

Sebagai titik tolak dalam penelitian ini, peneliti mengemukakan pemecahan masalah melalui pemikiran berupa teori serta pendapat para ahli yaitu pendapat Lupiyoadi yang menyatakan bahwa :

Promosi merupakan salah satu variabel dalam bauran pemasaran yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan produk jasa. Kegiatan promosi bukan saja berfungsi sebagai alat komunikasi antara perusahaan dengan konsumen, melainkan juga sebagai alat mempengaruhi konsumen dalam kegiatan pembelian atau penggunaan jasa sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya (Lupiyoadi 2006:120). Kegiatan promosi tidak terlepas dari langkah pengembangan komunikasi efektif, dimana diantaranya yaitu merancang pesan serta pemilihan media yang sangat mendukung dalam proses promosi. Namun semua itu harus bermula pada proses identifikasi target konsumen serta penentuan tujuan komunikasi yang diharapkan oleh perusahaan.

Dalam penelitian ini, Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Jawa Barat memiliki tujuan dari komunikasi melalui kegiatan promosi yang dilakukan yaitu untuk meningkatkan kunjungan wisatawan lokal dan internasional.

(26)

Untuk mencapai tujuan komunikasi sebagaimana dijelaskan di atas, maka komunikasi harus dilakukan secara persuasif.

komunikasi persuasif dapat berhasil, jika dilakukan secara sistematis. Untuk itu, ia menawarkan solusi dengan menggunakan konsep AIDA, yaitu Attention (Perhatian), Interest (Ketertarikan), Desire (Hasrat/Keinginan) dan Action (Tindakan) (Alma, 1999:77).

Gambar 1.1

Model AIDA

Attention (Perhatian) Interest (Rasa tertarik)

Desire (Hasrat) Action (tindakan)

(sumber: Kotler, 1996:80)

(27)

yang diharapkan dapat menimbulkan keputusan membeli. Untuk itu diperlukan promosi berkelanjutan untuk mengkonfirmasikan keputusan dan mendorong pembelian tambahan, dengan begitu konsumen mengetahui adanya tawaran perusahaan sehingga dapat memberi kesempatan untuk membentuk minat konsumen terhadap produk atau jasa yang ditawarkan (Jerome, 1993: 299).

(28)

1.5.2 Kerangka konseptual

Promosi adalah semua kegiatan yang dimaksudkan untuk menginformasikan kepada khalayak mengenai barang atau jasa dan meyakinkan para pembeli dalam pasar sasaran suatu perusahaan, organisasi saluran, dan masyarakat umum untuk membeli produk-produknya (Cravens, 1996:76).

Dengan promosi yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Jawa Barat melalui Bagian Pemasaran maka bertujuan untuk Attention (Perhatian)

Perhatian adalah mendekati suatu informasi tertentu berarti melakukan pilihan dari sekian banyak informasi yang ada dan mengabaikan informasi lainnya. Perhatian, terjadi bila dikonsentrasikan pada salah satu alat indera dan mengesampingkan perhatian melalui alat indera lain. Obyek yang menjadi perhatian ditentukan oleh faktor-faktor situasional dan personal.

(29)

Pesan merupakan serangkaian simbol yang dikirim oleh pengirim. Dalam kegiatan promosi, pesan tersebut bersifat persuasif sehingga maksud dan tujuan dari kegiatan tersebut akan mudah tercapai.

Media merupakan saluran-saluran komunikasi yang dipakai untuk menyampaikan pesan-pesan dari pengirim kepada penerima (Tjiptono,1997:42).

Kegiatan festival Layang Layang mendapat perhatian dari wisatawan Lokal dan Internasional yang ingin menyaksikan para pelayang mempermainkan Layang Layang di udara, ini dapat dijadikan media untuk mempromosikan tempat tempat wisata yang ada di Jawa Barat, karena para wiasatawan baik lokal dan internasional akan ikut mempromosikan kepada rekan dan keluarga mereka jika Jawa Barat merupakan tempat yang indah dan menyenengkan untuk melakukan kunjungan wisatawan .

1.6.Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan judul tersebut peneliti membuat daftar pertanyaan sebagai berikut: 1 Bagaimana Rencana kegiatan promosi kegiatan festival layang layang dalam

(30)

a. Bagaimana Rencana tiap tahun yang dilakukan pada kegiatan festival layang layang dalam meningkatkan kunjungan wisatawan ke Jawa Barat?

b. Bagaimana Konsep acara yang akan dilakukan festival Layang layang dalam meningkatkan kunjungan wisatawan ke Jawa Barat?

2 Bagaimana Bentuk kegiatan promosi kegiatan festival layang layang dalam meningkatkan kunjungan wisatawan ke Jawa Barat ?

a. Bagaimana Acara kegiatan Festival Layang layang dalam meningkatkan kunjungan wisatawan ke Jawa Barat?

b. Bagaimana Bentuk Pertandingan kegiatan festival Layang layang dalam meningkatkan kunjungan wisatawan ke Jawa Barat?

3 Bagaimana Media yang digunakan pada promosi kegiatan festival layang layang dalam meningkatkan kunjungan wisatawan ke Jawa Barat ?

a. Bagaimana Media Cetak yang digunakan pada promosi kegiatan Festival Layang layang dalam meningkatkan kunjungan wisatawan ke Jawa Barat?

b. Bagaimana Media Elektonik yang digunakan pada promosi kegiatan Festival Layang layang dalam meningkatkan kunjungan Wisatawan ke Jawa Barat?

(31)

a. Bagaimana Isi Pesan kepada Wisatawan Lokal Kegiatan Festival Layang layang dalam meningkatkan kunjungan wisatawan ke Jawa Barat?

b. Bagaimana Isi Pesan kepada Wisatawan Internasional Kegiatan Festival Layang layang dalam meningkatkan kunjungan wisatawan ke Jawa Barat?

5 Bagaimana Strategi Promosi kegiatan festival layang layang dalam meningkatkan kunjungan wisatawan ke Jawa Barat?

1.7.Subjek Penelitian dan Informan

1.7.1. Subjek Penelitian

Dalam setiap penelitian, subjek penelitian yang dipilih erat hubunganya dengan masalah yang akan dipelajari. Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah Pelaksana Bidang Pemasaran sekaligus Ketua Pelaksana Festival Layang Layang 2009

1.7.2. Informan

(32)

Dengan demikian yang dijadikan Informan yakni 1 orang

Tabel 1.2.

Nama Informan

No

Nama

Nomor Induk Pegawai

Jabatan

1

H.Kelly Suryantoro SH Nip.1961 0821 198603 1004

Pelaksana Bidang Pemasaran & Ketua Pelaksana Festival Layang

Layang 2009

(Sumber: Arsip Bagian Pemasaran)

1.8. Metode penelitian

(33)

Penelitian deskriptif ditujukan untuk:

1. Mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada.

2. Mengidentifikasi masalah atau memeriksa kondisi dan praktek-praktek yang berlaku.

3. Membuat perbandingan atau evaluasi.

4. Menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang.

(Rakhmat, 2005: 25).

Secara sistematis, penelitian ini akan mendeskripsikan fakta dan data tentang kegiatan promosi kegiatan festival layang layang dalam meningkatkan kunjungan wisatawan ke Jawa Barat.

1.9.Teknik Pengumpulan Data

1.9.1 Wawancara

(34)

adalah Pelaksana Bidang Pemasaran sekaligus Ketua Pelaksana Festival Layang Layang 2009

1.9.2 Studi pustakaan

yaitu kegiatan yang dilakukan dalam menghimpun data dari berbagai sumber atau literatur lainnya untuk mendukung teori atau konsep yang relevan yang dapat disajikan sebagai referensi, panduan, acuan dan sumber informasi yang berkaitan dengan masalah penelitian.

1.9.3 Internet searching

yaitu pencarian data dengan menggunakan media Internet 1.10. Teknik Analis Data

Dalam penelitian ini analisis data yang dipergunakan adalah teknik analisis deskriptif kualitatif dengan melakukan analisis dan pengolahan data sebagai berikut:

a. Reduksi Data

Memilah milah data yang tidak beraturan menjadi potongan potongan yang lebih teratur dengan mengoding menyusunya menjadi kategori (memoing) dan merangkumnya menjadi pola dan susunan yang sederhana. (Daymon, 2002:369)

b. Interpretasi

(35)

1.11. Lokasi Dan Waktu Penelitian

11.1. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, JL. L.L.R.E Martadinata No 209, Telp (022) 7273209,7103605,FAX 7271385 Bandung 40144

1.11.2. Waktu penelitian

Kegiatan Penelitian dilakukan selama 6 Bulan terhitung Februari 2010 sampai dengan bulan Juli 2010

Tabel 1.3.

Jadwal Penelitian

No

Bulan

Keterangan

Februari Maret April Mei Juni Juli

1

Permulaan

pengajuan judul

Xxx

(36)

3

Persetujuan

pembimbing

xxx

4 Seminar UP xxx

5 Aktif bimbingan xxx xxx xxx xxx xxx

6

Tahap penelitian

lapangan/data

penelitian

xxx xxx xxx xxx xxx

7 Tahap analisa data xxx xxx xxx xxx xxx

8

Penyusunan

keseluruhan Skripsi

xxx xxx

9 Sidang Skripsi xxx

Sumber : Analisa Peneliti, 2010

1.12. Sistematika penulisan

(37)

BAB I PENDAHULUAN

Merupakan penjelasan awal yang meliputi latar belakang masalah, identifikasi masalah, maksud dan tujuan penelitian, kegunaan penelitian, kerangka pemikiran, Pertanyaan Penelitian, metode penelitian, teknik pengumpulan data, lokasi penelitian, waktu penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menguraikan tentang teori-teori yang berhubungan dan menjadi landasan teoritis dalam penelitian. Dalam bab ini akan dibahas mengenai tinjauan tentang ilmu komunikasi, komunikasi pemasaran, tinjauan tentang promosi, peran humas dalam kegiatan promosi, dan tinjauan tentang minat.

BAB III OBJEK PENELITIAN

(38)

Kebudayaan Jawa Barat, Logo Dianas Pariwisata Dan Kebudayaan Jawa Barat, Struktur organisasi Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Jawa Barat, sarana dan prasarana.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan mengenai cara pengumpulan data melalui wawancara serta Studi Pustakaan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

(39)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Pada era globalisasi seperti sekarang ini yang ditandai oleh pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, persaingan diberbagai bidang dapat mempengaruhi eksistensi suatu perusahaan, sehingga hal tersebut mendorong setiap perusahaan untuk memikirkan langkah-langkah yang harus ditempuh untuk mempertahankan eksistensinya tersebut. Ketatnya persaingan menuntut setiap perusahaan untuk lebih inovatif dan kreatif dalam menentukan strategi-strategi agar mampu bertahan di era kompetisi seperti sekarang ini.

Era kompetisi merupakan tantangan global yang harus dihadapi oleh para pelaku diberbagai sektor baik produk maupun jasa. Seiring dengan meningkatnya kesejahteraan masyarakat, maka konsumsi akan barang-barang selain kebutuhan dasar juga semakin meningkat. Begitu juga dengan kebutuhan untuk mengkonsumsi produk-produk jasa yang timbul dari kebutuhan masyarakat untuk meningkatkan kenyamanan dan kepuasan. Jasa merupakan “setiap tindakan atau kegiatan yang dapat

(40)

24 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan umum tentang ilmu komunikasi

2.1.1 Pengertian komunikasi

Komunikasi adalah salah satu syarat bagi berlangsungnya hubungan antar manusia atau interaksi sosial diantara sesama manusia, karena pada dasarnya, manusia adalah makhluk sosial yang harus selalu berkomunikasi dengan manusia lain. Oleh karena itu, komunikasi merupakan hal yang biasa terjadi di dalam kehidupan manusia. Seseorang melakukan komunikasi karena ingin mengadakan hubungan dengan lingkungannya.

Komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasal dari kata Latin communis yang berarti “sama”, communicatio atau communicare yang berarti “membuat sama” (to make common). Komunikasi menyarankan bahwa

suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan dianut secara sama. Para pakar komunikasi mendefinisikan komunikasi secara berbeda, berikut beberapa definisi tentang komunikasi :

Carl I. Hovland mendefinisakan

“Komunikasi adalah proses yang memungkinkan seseorang

(41)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan umum tentang ilmu komunikasi

2.1.1 Pengertian komunikasi

Komunikasi adalah salah satu syarat bagi berlangsungnya hubungan antar manusia atau interaksi sosial diantara sesama manusia, karena pada dasarnya, manusia adalah makhluk sosial yang harus selalu berkomunikasi dengan manusia lain. Oleh karena itu, komunikasi merupakan hal yang biasa terjadi di dalam kehidupan manusia. Seseorang melakukan komunikasi karena ingin mengadakan hubungan dengan lingkungannya.

Komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasal dari kata Latin communis yang berarti “sama”, communicatio atau communicare yang berarti “membuat sama” (to make common). Komunikasi menyarankan

bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan dianut secara sama. Para pakar komunikasi mendefinisikan komunikasi secara berbeda, berikut beberapa definisi tentang komunikasi :

Carl I. Hovland mendefinisakan

“Komunikasi adalah proses yang memungkinkan seseorang

(42)

Gerald R. Miller menjelaskan bahwa

“komunikasi terjadi ketika suatu sumber menyampaiakan suatu pesan

kepada penerima dengan niat yang disadari untuk mempengaruhi perilaku penerima” (Mulyana, 2003: 62).

Harold Lasswell menjelaskan bahwa “(Cara yang baik untuk

menggambarkan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut) Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect? Atau Siapa Mengatakan Apa Dengan Saluran Apa Kepada Siapa Dengan Pengaruh bagaimana?” (Mulyana, 2003: 62).

Berdasarkan gambaran diatas kita dapat melihat bahwa pengertian komunikasi begitu kompleks apabila dilihat dari berbagai sudut pandang dan tidak sesederhana yang dibayangkan. Sehingga wajar apabila komunikasi yang merupakan kebutuhan essensial manusia dijadikan suatu ilmu tersendiri. Pengertian komunikasi tidak hanya terbatas pada penyampaian dari komunikator terhadap komunikan, tetapi lebih dari itu setiap kegiatan komunikasi mempunyai media yang mampu menimbulkan suatu efek tertentu bagi tujuan atau sasaran.

Who Says What

In Which

Channel To Whom With Whateffect

(43)

Dalam proses komunikasi yang ditinjau dari jumlah komunikan, apakah

satu orang, sekelompok orang atau sejumlah orang yang bertempat tinggal secara

tersebar, maka berdasarkan situasi komunikan tersebut, Onong Uchjana Effendy

mengklasifikasikan bentuk-bentuk komunikasi ke dalam :

1. Komunikasi pribadi (personal communication)

- Komunikasi intrapribadi

- Komunikasi antarpribadi

2. Komunikasi kelompok (group communication)

- Komunikasi kelompok kecil

seperti : ceramah, forum, simposium, diskusi, seminar, dll

- Komunikasi kelompok besar

3. Komunikasi Massa (mass communication)

- Komunikasi media massa cetak/pers

seperti surat kabar, majalah, dll

- Komunikasi media massa elektronik

seperti : radio, televisi, film, dll (Effendy, 1993 :53-54).

2.1.2 Tujuan komunikasi

Dalam melakukan komunikasi, tentu mempunyai tujuan. Menurut Onong Uchjana Effendy tujuan dari komunikasi adalah :

1. Perubahan sikap (to change the attitude)

(44)

4. Mengubah masyarakat (to change the society) (2003: 55)

Untuk lebih memahami tujuan komunikasi, Ruslan menyatakan tujuan komunikasi sebagi berikut :

1. Apakah kita ingin menjelaskan sesuatu pada orang lain. Maksudnya apakah kita menginginkan orang lain untuk mengerti dan memahami apa yang kita maksud.

2. Apakah kita ingin agar orang lain menerima dan mendukung gagasan kita. dalam hal ini tentu cara penyampaian akan berbeda dengan cara yang dilakukan untuk menyampaikan informasi atau pengetahuan saja. 3. Apakah kita ingin agar orang lain mengerjakan sesuatu atau agar

mereka mau bertindak.

2.1.3 Proses komunikasi

Pada proses komunikasi dapat dikategorikan dengan peninjauan dari dua perspektif, yaitu :

1. Proses Komunikasi dalam Perspektif Psikologis

(45)

pesan atau pikiran komunikator, maka komunikasi terjadi. Sebaliknya bilamana komunikan tidak mengerti, maka komunikasi pun tidak terjadi.

2. Proses Komunikasi dalam Perspektif Mekanistik

Pada proses komunikasi ini dapat diklasifikasikan secara dua tahap, yakni sebagai berikut :

a. Proses komunikasi secara primer

Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang (simbol) sebagai media atau saluran. Adapun lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah bahasa, isyarat, gambar, warna dan lain sebagainya yang secara langsung dapat menerjemahkan pikiran atau perasaan komunikator kepada komunikan. Pada proses komunikasi secara primer adalah bahasa yang paling banyak digunakan, sebab bahasa mampu menerjemahkan pikiran seseorang kepada orang lain, apakah itu berbentuk ide, gagasan, informasi atau opini.

b. Proses komunikasi secara sekunder

Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama.

(46)

komunikan, karena proses komunikasi sekunder ini merupakan sambungan dari proses komunikasi primer, maka dalam menata lambang-lambang untuk memformulasikan isi pesan komunikasi, komunikator, harus memperhitungkan ciri-ciri atau sifat-sifat media yang digunakan. Proses komunikasi secara sekunder ini dalam menjangkau sasarannya dengan menggunakan media massa yang mempunyai sirkulasi yang luas dan memiliki daya keserempakan. Seperti surat kabar, televisi siaran, radio, film, leaftlet, brosur, dan lain-lain.

c. Proses komunikasi secara linear

Istilah linear mengandung makna lurus. Dalam konteks komunikasi, proses secara linear adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan sebagai titik terminal (Effendy, 2003: 38). Komunikasi linear ini berlangsung baik dalam situasi komunikasi tatap muka (face-to-face communication) maupun dalam situasi komunikasi bermedia (mediated communication).

Proses komunikasi linear umumnya berlangsung pada komunikasi bermedia, kecuali komunikasi melalui telepon. Komunikasi melalui telepon hampir tidak pernah berlangsung linear, melainkan dialogis, Tanya jawab dalam bentuk percakapan.

d. Proses komunikasi secara sirkular

(47)

mengalir dari komunikan ke komunikator itu adalah respon atau tanggapan komunikan terhadap pesan yang diterima dari komunikator.

Konsep umpan balik ini dalam proses komunikasi amat penting karena dengan terjadinya umpan balik komunikator mengetahui apakah komunikasi itu berhasil atau gagal, dengan kata lain apakah umpan balik itu positif atau negatif. Bila positif komunikator patut gembira, sebaliknya jika negatif menjadi permasalahan, sehingga komunikator harus mengulangi lagi dengan perbaikan gaya komunikasinya sampai menimbulkan umpan balik positif.

2.2 Tinjauan tentang Komunikasi Pemasaran

Dalam kehidupan manusia, komunikasi sangat fundamental dan berperan. Komunikasi adalah sebagian dari kehidupan manusia, karena dalam melaksanakan berbagai kegiatan rasanya sulit untuk memisahkan diri dari komunikasi. Dengan komunikasi kita dapat menyebarluaskan pendapat, gagasan, ide, hasil karya, hasil produk kepada orang lain. Begitu pula dalam pemasaran, peran komunikasi pun sangat penting karena pemasaran berkaitan dengan penyebarluasan suatu produk kepada orang lain. Untuk lebih jelasnya AR. Bulaeng mendefinisikan bahwa “pemasaran adalah suatu keseluruhan akuntansi bisnis yang didesain untuk

merencakan menentukan harga, dan mendistribusikan barang dan jasa yang memenuhi kebutuhan tersebut kepada konsumen yang ada dan potensial”(2002:2.8). berbagai kegiatan komunikasi yang dilakukan dalam

(48)

Suatu definisi yang sangat luas mengemukakan bahwa:

Komunikasi pemasaran merupakan proses dialog yang berkelanjutan (the continuing dialogue) antara pembeli dan penjual dalam suatu tempat pemasaran (marketplace). Komunikasi pemasaran merupakan pertukaran informasi dua arah antara pihak atau lembaga-lembaga yang terlibat dalam pemasaran.(AR.Bulaeng,2002:3.3)

Sementara itu Sutisna mendefinisikan komunikasi pemasaran sebagai berikut :

Komunikasi pemasaran adalah kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh pembeli dengan penjual dan merupakan kegiatan yang membantu dalam pengambilan keputusan dibidang pemasaran serta mengarahkan pertukaran agar lebih memuaskan dengan cara menyadarkan semua pihak untuk berbuat lebih baik (2002:257)

Dari kedua definisi di atas diperoleh kesimpulan bahwa komunikasi pemasaran merupakan kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh pembeli dan penjual, dan merupakan kegiatan yang membantu dalam pengambilan keputusan dibidang pemasaran serta mengarahkan pertukaran agar lebih memuaskan dengan cara menyadarkan semua pihak untuk berbuat lebih baik. Semua orang yang terlibat dalam proses komunikasi pemasaran melakukan cara yang sama, yaitu mendengarkan, bereaksi, dan berbicara sampai tercipta hubungan pertukaran yang memuaskan.

(49)

keuntungan dan hasil pemasaran yaitu mempertinggi reputasinya diantara pesaing-pesaingnya, perdagang, dan konsumennya.

Pemasaran yang efektif bergantung secara signifikan pada efektivitas komunikasi. Pasar, dalam kenyataannya, digerakkan melalui arus informasi (through information flow). Pemasaran dan komunikasi pemasaran sangat berhubungan. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar 2.2 sebagai berikut:

Gambar 2.2

Diagram hubungan antara Pemasaran dan komunikasi pemasaran

Produk Harga

Promosi Tempat

Komunikasi produk Komunikasi harga

Komunikasi promosi Komunikasi tempat

Menerima keseluruhan produk yang ditampilkan

Keinginan yang ditampilkan

(Sumber: AR.Bulaeng, 2002:3.6)

Gambar di atas menunjukan bahwa pemasaran termasuk pengambilalihan keputusan, dimana komunikasi pemasaran merupakan implementasi dari keputusan pemasaran yang menghasilkan out put arus informasi dua tahap (two way information flows) antara perusahaan dengan konsumen.

(50)

Dengan demikian pemahaman tentang konsep komunikasi pemasaran perlu diketahui dengan baik. Sebab dengan adanya pemahaman akan dapat menunjang sukses kegiatan yang dilakukan.

2.3.Tinjauan tentang Promosi

2.3.1 Pengertian promosi

Promosi merupakan bagian penting dalam kegiatan dan program-program dari marketing humas, karena itu untuk lebih jelasnya mengenai promosi maka berikut ini adalah beberapa pengertian promosi menurut para ahli, yaitu:

Menurut Tjiptono (1997:103), promosi adalah:

Suatu bentuk komunikasi pemasaran, dimana komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi, membujuk dan mengingatkan pasar atas perusahaan atau produknya agar bersedia, menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan

Sedangkan Lupiyoadi menyatakan bahwa :

(51)

penggunaan jasa sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya (2006:120).

Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Betapapun berkualitasnya suatu produk, bila konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak yakin bahwa produk itu akan berguna bagi mereka, maka mereka tidak akan pernah membelinya. Pentingnya promosi dapat digambarkan lewat perumpamaan bahwa pemasaran tanpa promosi dapat diibaratkan seorang pria berkaca mata hitam yang dari tempat gelap pada malam kelam mengedipkan matanya pada seorang gadis cantik di kejauhan. Tak seorangpun yang tahu apa yang dilakukan pria tersebut, selain dirinya sendiri.

2.2.2 Kegiatan promosi

Kegiatan promosi bukan saja berfungsi sebagai alat komunikasi antara perusahaan dengan konsumen, melainkan juga sebagai alat untuk mempengaruhi konsumen dalam kegiatan pembelian atau penggunaan jasa sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya. Hal ini dilakukan dengan menggunakan alat-alat promosi. Promosi dalam kegiatannya terdiri atas:

a. Kegiatan hubungan antar manusia (human relations) b. Kegiatan hubungan masyarakat (Humas)

c. Kegiatan periklanan (Advertising) (Lupiyoadi, 2006:120)

(52)

1. Periklanan

Periklanan merupakan salah satu bentuk dari komunikasi massa yang digunakan oleh perusahaan barang atau jasa. Peranan periklanan dalam pemasaran jasa adalah untuk membangun kesadaran terhadap keberadaan jasa yang ditawarkan, menambah pengetahuan konsumen tentang jasa yang ditawarkan, membujuk calon konsumen untuk membeli atau menggunakan jasa tersebut, dan membedakan diri perusahaan satu dengan perusahaan lain yang mendukung positioning jasa.

Terdapat beberapa tujuan periklanan, diantaranya adalah: a). Iklan yang bersifat memberikan informasi

b). Iklan membujuk c). Iklan pengingat d). Iklan pemantapan

Pada dasarnya tujuan periklanan adalah komunikasi yang efektif dalam rangka mengubah sikap dan perilaku konsumen. Untuk itu ada beberapa pilihan media yang dapat digunakan untuk melakukan pengiklanan, antara lain meliputi surat kabar, majalah, radio, televisi dan papan reklame (outdoor advertising).

2. Penjualan perseorangan

(53)

- Konfrontasi personal: penjualan personal mencakup hubungan hidup, langsung dan interaktif antara dua orang atau lebih.

- Mempererat: penjualan personal memungkinkan timbulnya berbagai jenis hubungan mulai dari hubungan penjualan sampai hubungan persahabatan.

- Tanggapan: penjualan perseorangan membuat pembeli merasa berkewajiban untuk untuk mendengarkan wiraniaga.

2. Promosi penjualan

Walaupun alat promosi penjualan sangat beragam, semuanya memberikan tiga manfaat:

- Komunikasi: promosi penjualan menarik perhatian dan biasanya memberikan informasi yang dapat mengarahkan konsumen ke produk bersangkutan.

- Insentif: promosi penjualan menggabungkan sejumlah kebebasan, dorongan, atau kontribusi yang memberi nilai bagi konsumen.

- Ajakan: promosi penjualan merupakan ajakan untuk melakukan transaksi pembelian sekarang.

3. Hubungan masyarakat

(54)

- kredibilitas yang tinggi

- kemampuan menangkap pembeli yang tidak dibidik sebelumnya - Dramatisasi

4. Informasi dari mulut ke mulut

Dalam hal ini peranan orang sangat penting dalam mempromosikan barang dan jasa. Pelanggan sangat dekat dengan penyampaian barang dan jasa. Dengan kata lain pelanggan tersebut akan berbicara kepada pelanggan lain yang berpotensial tentang pengalamannya dalam menerima barang atau jasa tersebut, sehingga informasi dari mulut ke mulut ini sangat besar pengaruhnya dan dampaknya terhadap pemasaran jasa dibandingkan dengan aktivitas komunikasi lainnya.

2.2.3 Tujuan promosi

Tujuan utama dari promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi dan membujuk, serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan dan bauran pemasarannya. Menurut Tjiptono, Secara rinci ketiga tujuan promosi tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Menginformasikan (informing), dapat berupa:

- Menginformasikan pasar mengenai keberadaan suatu produk baru - Memperkenalakan cara pemakaian yang baru dari suatu produk - Menyampaikan perubahan harga kepada pasar

- Menjelaskan cara kerja suatu produk

(55)

- Mengurangi ketakutan atau kekhawatiran pembeli - Membangun citra perusahaan

1. Membujuk pelanggan sasaran (persuading) untuk: - Membentuk pilihan merek

- Mengalihkan pilihan ke merek tertentu

- Mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk - Mendorong pembeli untuk belanja saat itu juga

2. Mengingatkan (reminding), dapat terdiri atas:

- Mengingatkan pembeli bahwa produk yang bersangkutan dibutuhkan dalam waktu dekat

- Mengingatkan pembeli akan tempat-tempat yang menjual produk perusahaan

- Membuat pembeli tetap ingat walaupun tidak ada kampanye iklan - Menjaga agar ingatan pertama pembeli jatuh pada produk perusahaan

2.3. Tinjauan tentang Humas

Definisi Humas menurut Anggoro (2005:2) yaitu “keseluruhan upaya yang dilangsungkan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya” (2005:2).

(56)

organisasi dengan semua khlayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian (1992 ; 10).

Ruang lingkup aktivitas Humas itu sendiri meliputi :

a. Mengurus fungsi-fungsi organisasi, seperti menghadapi media, komunitas dan konsumen. Dalam hubungannya dengan pemerintah, mereka mengurus kampanye politik, representasi para interest-group, sebagai conflict-mediation, atau mengurus hubungan antara perusahaan tempat mereka bekerja dengan para investor. Seorang Humas tidak hanya berfungsi untuk "mengatakan sejarah organisasi", tapi mereka juga dituntut untuk mengerti tingkah-laku dan memperhatikan konsumen, karyawan dan kelompok lain yang juga merupakan bagian dari deskripsi kerjanya. Untuk meningkatkan komunikasi, seorang Humas juga membangun dan memelihara hubungan yang koperatif dengan wakil-wakil komunitas, konsumen, karyawan dan public interest group, juga dengan media..

b. Seorang Humas menyampaikan informasi pada publik, interest group, pemegang saham, mengenai kebijakan, aktivitas dan prestasi dari sebuah organisasi. Tugas tersebut juga berhubungan dengan mengupayakan pihak manajemen untuk supaya tetap sadar terhadap tingkah laku publik dan menaruh perhatian terhadap grup-grup dan organisasi, dengan siapa mereka biasa berhubungan.

(57)

mereka. Banyak laporan khusus di radio atau televisi, berita di koran dan artikel di majalah, bermula dari meja seorang Humas.

d. Seorang Humas juga mengatur dan mengumpulkan program-program untuk memelihara dan mempertahankan kontak antara perwalian organisasi dan publik. Mereka mengatur speaking engagement, pidato untuk kepentingan sebuah perusahaan, membuat film, slide, atau presentasi visual lain dalam meeting dan merencanakan konvensi. Sebagai tambahan, mereka juga bertanggung jawab menyiapkan annual reports dan menulis proposal untuk proyek-proyek yang beragam.

e. Membina Hubungan eksternal yaitu publik umum (masyarakat) yang mengusahakan tumbuhnya sikap dan gambaran tentang suatu yang baik terhadap publik yang berada di lingkungan sekitar perusahaan.

Dengan demikian, maka dapat dirumuskan tentang tujuan Humas secara umum/universal yang pada prinsipnya adalah menciptakan, memelihara, Meningkatkan citra yang baik dari orang atau perusahaan kepada publik yang disesuaikan dengan kondisi-kondisi daripada publik yang bersangkutan dan memperbaiki jika citra menurun/rusak. Dengan demikian, ada empat hal yang penting dari tujuan Humas, yakni:

a) Menciptakan citra yang baik b) Memelihara citra yang baik c) meningkatkan citra yang baik

(58)

Suatu fungsi manajemen yang menggunakan penelitian dan upaya yang berencana dengan mengikuti standar-standar etis yaitu sebagai berikut :

1. Suatu proses yang mencakup hubungan antara organisasi dengan publiknya 2. Analisa dan evaluasi melalui penelitian terhadap sikap dan opini dan

kecenderungan sosiental, dan mengkomunikasikan kepada manajemen

3. Konseling manajemen agar dapat dipastikan bahwa kebijaksanaan, tata cara dan kegiatan-kegiatan secara sosial dalam kepentingan bersama antara organisasi dengan publik

4. Pelaksanaan dan penindakan program yang berencana, komunikasi dan evaluasi melalui penelitian

5. Pencapaian itikad baik, pengertian dan penerimaan sebagai hasil akhir utama dari kegiatan Public Relations.

Ditinjau selain fungsi manajemen dan proses dalam kegiatan komunikasi, yakni merupakan faktor utama yang dapat menentukan kelancaran proses manajemen dalam fungsi kehumasan dari lembaga yang diwakilinya, yaitu pada umumnya melalui fungsi atau beberapa tahapan-tahapan sebagai berikut :

1. Fact-finding

Adalah mencari atau mengumpulkan fakta-fakta atau data sebelum seseorang melakukan kegiatan atau tindakan.

2. Planning

(59)

3. Communication

Adalah suatu rencana itu disusun dengan sebaik-baiknya sebagai hasil pemikiran yang mantap atau matang berdasarkan fakta-fakta atau data yang dikumpulkannya.

4 . Evaluation

Adalah proses untuk menilai apakah tujuan itu sudah dicapai, apakah perlu diadakan lagi “operasi””.(Abdurrachman, 2001:31-33).

Untuk melengkapi kegiatan tujuannya maka Public Relation harus melakukan hal-hal yang positif, ada dua macam kegiatan Public Relations yaitu kegiatan yang ditujukan ke dalam yang disebut kegiatan internal dan ke luar disebut kegiatan eksternal

1) Kegiatan Internal

Kegiatan internal yaitu kegiatan Humas yang ditujukan pada publik internal atau publik yang menjadi bagian organisasi itu sendiri, dalam kegiatannya Humas mampu mengidentifikasi atau mengenali hal-hal yang menimbulkan gambaran negatif di dalam publik internal, sebelum kebijakan dijalankan oleh organisasi.

(60)

2) Kegiatan Eksternal

Kegiatan eksternal Humas adalah kegiatan yang dilakukan oleh publik umum atau masyarakat dalam mengusahakan tumbuhnya sikap dan gambaran positif publik terhadap lembaga yang dihadapinya. Hubungan yang dijalin dengan publik eksternal diantaranya adalah hubungan dengan pelanggan (costumer relations), hubungan dengan khalayak sekitar (community relations), hubungan dengan pemerintah (government relations), dan hubungan dengan pers (pers relations).

2.4. Peran Humas dalam kegiatan promosi

Peranan menurut Kamus Bahasa Indonesia adalah:“Tindakan yang dilakukan seseorang disuatu peristiwa”(Depdikbud, 1996:751). Dimana peranan

adalah berfungsinya sesuatu atau seseorang dalam suatu peristiwa secara menonjol diantara yang lainnya sehingga memberikan dampak yang berarti terhadap peristiwa tersebut.

(61)

perusahaan dan memperbaiki marjin laba. Selain itu perusahaan meminta Humasnya mendirikan sebuah seksi khusus yang disebut Humas pemasaran untuk secara langsung membantu pelaksanaan promosi dan pembinaan citra bagi produk/perusahaan tersebut. Jadi, Humas pemasaran seperti halnya keuangan dan Humas komunitas, akan merupakan pelayanan terpisah bagi salah satu unsur pembentuk perusahaan.

Nama lama bagi Humas pemasaran ialah publisitas, yang dahulu dipandang sebagai tugas memastikan tersedianya ruang editorial, yaitu ruang yang bukan ruang bertarif, disemua media yang dibaca, ditonton, atau didengarkan oleh konsumen atau calon konsumen, untuk dipakai dengan tujuan spesifik membantu mencapai sasaran-sasaran penjualan (Kotler, 1996:328).

Tetapi Humas pemasaran dewasa ini beranjak lebih jauh dari sekedar publisistas. Humas pemasaran dapat berkontribusi kepada pelaksanaan tugas-tugas berikut ini:

a. Membantu peluncuran produk baru

b. Membangun minat terhadap sebuah kategori produk

c. Mempertahankan produk yang tengah menghadapi masalah dengan masyarakat

d. Membangun citra perusahaan dengan cara yang menguntungkan produk.(Kotler,1996:328)

(62)
(63)

BAB III

OBYEK PENELITIAN

3.1.Sejarah Perkembangan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi

Jawa Barat

Indonesia adalah salah satu Negara berkembang di dunia yang senantiasa melakukan pembangunan di segala bidang dan di seluruh pelosok tanah air. Jawa barat adalah salah satu daerah yang merupakan bagian integral dari proses pembangunan tersebut

Era globalisasi dan moderinisasi telah membawa masyarakat lebih kritis dalam segala bidang termasuk penyelenggaraan birokrasi yang tepat. Penyelenggaraan birokrasi yang dituntut oleh rakyat adalah penyelenggaraan yang mempunyai semangat untuk memperbaiki ekonomi rakyat, yaitu dengan pembangunan ekonomi daerah yang akan memperkuat kewenangan daerah provinsi dan kabupaten / kota

Seiring dengan tuntutan perubahan tersebut, maka pada tahun 1999 keluarlah undang undang no 22 tahun 1999 tentang pemerintahan daerah berkaitan dengan otonomi daerah tersebut, di undang undang daerah terjadi perubahan, salah satunya adalah aparatur pemerintahan sebagai pelaksana pembangunan.

(64)

2007 ini mempnyai moto Gurilaps, akronim dari Gunung, RImba, Laut, Air, Pantai, dan Seni budaya dengan konsep dasar Guar akarna, Pelak Sikina, Piara tangkalna Sangkan Kapetik Hasilna, Kaala buahna

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat merupakan hasil leburnya empat dinas dan departemen yaitu Dinas Pariwisata Daerah Provinsi Jabar, Departemen Pendidikan Nasional Provinsi Jawa Barat, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dari unsur Kesenian dan Kanwil Pariwisata Seni dan Budaya. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Barat mempunyai visi yaitu “Terwujudnya

Jawa Barat sebagai Daerah Budaya dan Tujuan Wisata Andalan” dan misinya adalah

sebagai berikut:

Pembinaan, pelestarian dan pengembangan aset budaya yang mendukung upaya pengembangan pariwisata Jawa Barat.

Mengefektifkan kebudayaan sebagai aset daerah yang mendukung kepada pengembangan usaha jasa pariwisata.

Mempromosikan kepariwisataan Jawa Barat.

Meningkatkan sumber daya manusia kebudayaan dan kepariwisataan.

(65)

3.1.1.Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi Pariwisata dan Kebudayaan

Provinsi Jawa Barat

Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat adalah Unit Kerja Daerah Provinsi Jawa Barat yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Gubernur Jawa Barat.

Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat mempunyai tugas pokok merumuskan kebijakan operasional di bidang kebudayaan dan pariwisata yang merupakan sebagian kewenangan desentralisasi provinsi serta kewenangan yang dilimpahkan kepada Gubernur berdasarkan asas dekonsentrasi dan tugas pembantuan. Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang dari pemerintah kepada Gubernur sebagai wakil pemerintah dan/atau perangkat pusat di daerah, sedangkan yang dimaksud dengan Tugas Pembantuan adalah penugasan dari pemerintah kepada daerah dan desa dan dari daerah ke desa untuk melaksanakan tugas tertentu yang disertai pembiayaan sarana dan prasarana serta sumber daya manusia dengan kewajiban melaporkan pelaksanaannya dan mempertanggungjawabkannya kepada yang menugaskan.

Dalam menyelenggarakan tugas pokok, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat mempunyai fungsi:

a) Perumusan kebijakan operasional di bidang Kebudayaan dan Pariwisata b) Penyelenggaraan pelayanan umum di bidang Kebudayaan dan Pariwisata c) Pembinaan dan fasilitasi di bidang Kebudayaan dan Pariwisata

(66)

3.1.2.Susunan Organisasi Disparbud Provinsi Jawa Barat

Gubernur Jawa Barat adalah jabatan tertinggi dari pemegang kekuasaan di tingkat Provinsi sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonomi dan diamanatkan dalam Undang-undang No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah.

Dengan berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 5 Tahun 2002, sebagai perubahan Peraturan Pemerintah Daerah Jawa Barat No. 15 Tahun 2000 tentang Dinas Daerah Provinsi Jawa Barat, maka dibentuklah dinas-dinas di lingkungan Jawa Barat yang diantaranya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan. Dalam Peraturan Daerah ini, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Barat mempunyai susunan organisasi sebagai berikut:

1. Kepala Dinas

2. Bagian Tata Usaha, membawahkan:

Sub Bagian Kepegawaian

Sub Bagian Keuangan Sub Bagian Umum

3. Sub Dinas Bina Program, membawahkan: Seksi Data dan Informasi

Seksi Penyusunan Program

(67)

4. Sub Dinas Kesenian, membawahkan:

Seksi Pengembangan Kreatifitas Seksi Kelembagaan dan Sumber Daya 5. Sub Dinas Kebudayaan, membawahkan:

Seksi Pengembangan Budaya Daerah Seksi Sejarah dan Nilai-Nilai Tradisional 6. Sub Dinas Bina Kepariwisataan, membawahkan:

Seksi Sumber Daya

Seksi Kelembagaan Pariwisata

7. Sub Dinas Bina Promosi, membawahkan:

Seksi Promosi Kepariwisataan

Seksi Promosi Seni dan Budaya 8. Unit Pelaksana Teknis Dinas 9. Kelompok Jabatan Fungsional

Selain dari pola susunan organisasi tersebut di atas, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat mempunyai Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang terdiri atas:

1. Balai Pengelolaan Museum Negeri Sri Baduga, mempunyai struktur organisasi sebagai berikut:

Kepala Balai Pengelolaan Museum Negeri Sri Baduga

(68)

Seksi Perlindungan

Seksi Pengembangan

Seksi Pemasaran Instalasi

Kelompok Jabatan Fungsional (Jafung)

2. Balai Pengelolaan Taman Budaya, mempunyai struktur organisasi sebagai berikut:

Kepala Balai Pengelolaan Taman Budaya. Sub Bagian Tata Usaha

Seksi Pengolahan

Seksi Pengembangan Seksi Pemanfaatan

Instalasi

Kelompok Jabatan Fungsional

3. Balai Pengelolaan Kepurbakalaan, Sejarah dan Nilai Tradisional mempunyai struktur organisasi sebagai berikut:

Kepala Balai Pengelolaan Kepurbakalaan, Sejarah dan Nilai Tradisional.

Sub Bagian Tata Usaha

Seksi Perlindungan

(69)

Seksi Pemugaran

Instalasi

Kelompok Jabatan Fungsional

4. Balai Pengembangan Kemitraan dan Pelatihan Tenaga Kepariwisataan, mempunyai struktur organisasi sebagai berikut:

Kepala Balai Pengembangan Kemitraan dan Pelatihan Tenaga Kepariwisataan

Sub Bagian Tata Usaha

Seksi Kemitraan Usaha

Seksi Pelatihan

Kelompok Jabatan Fungsional

5. Balai Pengelolaan Anjungan Jawa Barat, mempunyai struktur organisasi sebagai berikut:

Kepala Balai Pengelolaan Anjungan Jawa Barat.

Sub Bagian Tata Usaha Seksi Pergelaran

Seksi Pameran

Kelompok Jabatan Fungsional

(70)

keahliannya. Jenis, jenjang, dan jumlah jabatan fungsional ditetapkan oleh Gubernur berdasarkan kebutuhan dan beban kerja, sesuai dengan perundangan-undangan yang berlaku.

GaleriKita

GaleriKita adalah salah satu galeri atau ruang dialog untuk memfasilitasi masyarakat dalam pembinaan dalam hal kebudayaan dan kepariwisataan. Galeri yang terletak di lokasi yang sama dengan kantor Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat ini diresmikan pada tahun 2002.

(71)

Pada perkembangannya GaleriKita, yang menempati sebuah bangunan cagar budaya Jawa Barat karena nilai historis yang dimilikinya, selalu turut berperan dalam usaha-usaha pemanfaatan benda cagar budaya. Salah satu bentuk partisipasi tersebut antara lain dengan menyelenggarakan pameran seni rupa yang didalamnya memuat wacana-wacana budaya yang dikemas dalam sebuah dialog seni rupa dengan tujuan menjangkau masyarakat luas dalam kegiatan pembinaan masyarakat, khususnya masyarakat Jawa Barat. Penyusunan program dan kegiatan GaleriKita pada tahun 2007 didasari atas Rencana Strategi Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Barat, Undang-Undang No. 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya (kaitannya dengan revitalisasi atau pemanfaatan bangunan galeri), Pembinaan Pelestarian Pengembangan Kepurbakalaan, Permuseuman, Sejarah, dan Nilai-Nilai Tradisional Jawa Barat.

(72)

1. Pameran Utama

Dilaksanakan empat kali dalam setahun, dikaitkan dengan hari-hari besar nasional, internasional ataupun hari besar GaleriKita sendiri.

Setiap pameran berlangsung maksimal 1 bulan.

Tema ditentukan bersama Dewan Kurator dan pengelola GaleriKita. Peserta pameran (seniman/perupa) dan karya yang disertakan merupakan hasil survey/kompetisi yang ditentukan oleh kurator pameran.

Setiap pameran disertai dengan diskusi apabila diperlukan sebagai upaya memperkuat wacana materi pameran yang tengah diselenggarakan.

Pendanaan dan pengelolaan sepenuhnya menjadi tanggung jawab GaleriKita, namun tidak menutup kemungkinan menerima sponsorship. 2. Pameran Kerjasama

Merupakan pameran yang diselenggarakan atas kerjasama GaleriKita dengan berbagai pihak (institusi, lembaga atau perorangan).

Materi pameran adalah materi yang dapat memberikan perluasan wawasan masyarakat tentang karya.

Peserta pameran adalah perupa tingkat akademis, nasional dan internasional.

Gambar

Gambar 1.1 Model AIDA
Tabel 1.2.
Tabel 1.3.
Gambar. 2. 1 Model Komunikasi Laswell (Muhammad, 2000:6)
+4

Referensi

Dokumen terkait

Cakupan data dasar dari angka sementara hasil SP2010 adalah jumlah penduduk menurut jenis kelamin, wilayah administrasi, berikut parameter- parameter turunannya

Poligami yang dipandang sebagai alternatif solusi dari pada perzinaan, itu pun dipandang secara sepihak yaitu kepentingan suami saja. Contoh seorang suami berkeinginan

Abstrak: Lukas-Hypercube ( LH) adalah model topologi jaringan interkoneksi baru yang dapat direpresentasikan sebagai graf, di mana himpunan simpulnya dibangun secara

Hasil pengujian hipotesis memberikan hasil bahwa nilai koefisien hubungan langsung antara etika kerja Islam dengan sikap perubahan organisasi lebih besar

Observasi pembelajaran fiqih kelas VII .11 November 2015.. dicapai, d) mempersiapkan alat-alat peraga yang diperlukan, e) mengatur tempat dan memperkirakan waktu yang

Struktur ini terdiri dari 2 bagian yang memiliki fungsi dan perkembangannya masing-masing : bagian depan yang memiliki fungsi kelenjar atau yang sering disebut adenohipofisis,

kondisi yang dihadapi oleh masing-masing perusahaan. 31 Mekanisme penerapan CSR berlanjut pada perencanaan, persiapan, pembiayaan, pelaksanaan, pendokumentasian,