RIWAYAT HIDUP Identitas Diri
a. Nama : Agus Muharam
b. Tempat dan Tanggal Lahir : Bandung, 23 Agustus 1989
c. Status Perkawinan : Belum Kawin
d. Alamat Lengkap : Jl. Cicukang No.45 RT 03/07
Kel.Cisaranten Binaharapan Kec Arcamanik
Kota Bandung
e. Nama Ayah : Yoyo Sunarya
f. Pekerjaan Ayah : Pensiunan PNS
g. Nama Ibu : Eni Rustini
h. Pekerjaan Ibu : Ibu Rumah Tangga
i. Alamat Lengkap : Jl. Cicukang No.45 RT 03/07
Kel.Cisaranten Binaharapan Kec Arcamanik
Kota Bandung
j. Pendidikan Formal
a. SD Negeri Lokajaya 2 Bandung : 1998 s/d 2001
b. SMP Negeri 49 Bandung : 2001 s/d 2004
c. SMA Plus Al-Ghifari Bandung : 2004 s/d 2007
d. Desain Komunikasi Visual ( D3 )
58
DAFTAR PUSTAKA
BUKU :
Assayuthi, Imam Bashari ( 1998 ). Tata Cara Shalat.
Surabaya: Amelia
Asy Syidiqi, Hasby ( 1998 ). Shalat adalah Tiang Agama.
Bandung:Mizan
Gazalba, Sidi (2000).Ilmu Fiqih.Bandung:Mizan
Kadir, Abdul (2003).Ilmu Informasi.Jakarta:Bumi Aksara
Rifa’I, NH. ( 1998 ).Tata Cara Shalat yang Baik dan Benar.
Yogyakarta.:Power Books
Suyadi. ( 2009 ). Anak Yang Menakjubkan!. Yogyakarta:Diva Press
Yazid, Al Ustadz ( !980 ).Rukun Islam.Jakarta.Media Insani
INTERNET :
www.kotabandung.com ( 2010 ).Peta Kota Bandung.
Diakses pada 20 April 2010 http://www.kotabandung.com
www.pengenalanshalatusiadini.net (2010).Pendidikan TK
1 BAB IV
TEKNIS PRODUKSI MEDIA INFORMASI PENGENALAN SHALAT PADA USIA DINI DI TK NUR ISLAM BANDUNG
4.1 Poster
Media poster adalah salah satu media dalam menyampaikan
sebuah pesan dalam bentuk visual dan lebih informatif tentang adanya
2
Gambar 4.1 Media Poster
Media : Poster (Media Utama)
Teknis Cetak : Offset Separasi
Ukuran : Art Paper atau Matt A2 (42,0 x 59,4 cm)
Sebagai media utama Pengenalan shalat di usia dini di dalam
3
“Aku bisa shalat”, media poster ini ditempatkan di tempat sekolah yang
sering dikunjungi anak anak TK Nursalam seperti tempat kelas,
madding, ruang guru, depan masjid dan lain sebagainya. Pendekatan
kreatif yang dilakukan melalui sub judul “Yuk..mengenal waktu shalat”
dan “Yuk..mengenal gerakan shalat”, dan tagline visual “Aku bisa
shalat”.
4.2 Jam Dinding
Gambar 4.2 Media Jam dinding
Media ini cukup efektif karena sering digunakan atau di pajang di
dinding untuk dapat menginformasikan dan mengingatkan.
Media : Jam Dinding
Teknis Cetak : Offset Separasi
4 4.3 Pin
Gambar 4.3 Media Pin
Media pin akan dibagikan secara cuma cuma kepada anak anak
TK Nursalam. Media ini efektif karena pin dapat digunakan secara terus
menerus dan selain sebagai identitas anak TK Nurslam juga dapat
memberikan suatu pengingat media informasi.
Media : Pin
Teknis Cetak : Digital Print
5 4.4 Gantungan Pintu
Gambar 4.4 Media Gantungan pintu
Media ini cukup efektif karena secara langsung dapat
menginformasikan dan mengingatkan.
Media : Gantungan Pintu
Teknis Cetak : Digital Print
Ukuran : Art Paper atau Matt 230gr dilapisi Plastic Fiber
6 4.5 Kartu absen Shalat
Gambar 4.5 Media Kartu absen shalat
Media Kartu absen shalat ini cukup efektif karena secara langsung
mengenalkan dan mebiasakan shalat.
Media : Kartu Absen Shalat
Teknis Cetak : Digital Print
7 4.6 Stiker
Gambar 4.6 Media Stiker
Media stiker cukup efektif karena singkat dan mudah di
informasikan di berbagai tempat.
Media : Stiker
Teknis Cetak : Sablon
8 4.7 Kaos
Gambar 4.7 Media Kaos
Media Kaos cukup efektif karena dapat menginformasikan langsung
ketika dipakai.
Media : Kaos
Teknis Cetak : Sablon
9 4.8 Sajadah
Gambar 4.8 Media Sajadah
Sajadah merupakan media yang sangat efektif dan sebagai alat
atau sarana untuk melakukan ibadah shalat.
Media : Sajadah
Teknis Cetak : Border
10 4.9 Sapu Tangan
Gambar 4.9 Media Saputangan
Sapu Tangan digunakan sebagai media yang secara tidak langsung
dapat mengingatkan anak untuk melakukan shalat.
Media : Sapu Tangan
Teknis Cetak : Sablon
1 BAB III
STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL
3.1 Strategi Perancangan 3.1.1 Strategi Komunikasi
Strategi perancangan yang akan dilakukan dari beberapa
pemecahan masalah dari pengenalan shalat di usia dini adalah
kurangnya informasi yang menarik dan menghibur kepada target
sasaran anak usia dini. Sebagai pemecahan masalah tersebut
penulis merancang sebuah media informasi yang informatif dan
menghibur
3.1.1.1 Tujuan Komunikasi
Merangsang daya tangkap anak untuk lebih peka
terhadap informasi yang akan disampaikan dan bersifat
menghibur
Mengenalkan shalat dan waktu - waktunya sebelum
mereka menginjak dewasa.
Membiasakan anak-anak agar gemar shalat dan
2 3.1.1.2 Pesan Utama
Pesan utama komunikasi merupakan salah satu unsur
penting yang merupakan penjabaran dari strategi
komunikasi. Pesan utama komunikasi bertindak sebagai
landasan utama dalam perancangan media. Pesan utama
yang akan disampaikan dari perancangan ini adalah
“Mengenalkan Shalat di Usia Dini.”
3.1.1.3 Materi Pesan
Materi pesan yang akan disampaikan adalah
pengenalan terhadap gerakan shalat dan bisa memahami
serta mengetahui waktu – waktu shalatnya.
3.1.2 Strategi Kreatif
Cara yang dilakukan untuk melakukan pendekatan terhadap
target sasaran adalah menggunakan pendekatan secara Visual –
Spasial dengan merangsang supaya anak mampu melihat visual
secara detail dan menambah daya ingat nya. Informasi yang
digunakannya berupa visual yang informatif dan menghibur. Gaya
bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia yang tidak baku
dengan kalimat-kalimat yang singkat dan mudah diingat. Untuk
mendukung perancangan perancangan media poster ini ada
3 3.1.2.1 Tagline
Tagline sangat penting dalam pembuatan poster,
karena tagline merupakan gambaran pesan yang akan
disampaikan kepada target sasaran. Judul yang akan dibuat
adalah “Aku Bisa Shalat”, maksud dari tagline tersebut
adalah untuk membujuk dan mengajak anak-anak agar
mengenali shalat dan waktu – waktunya dan mengingatkan
orang tua agar membiasakan anak-anaknya mengenali
shalat sejak usia dini.
3.1.2.2 Karakter Visual
Pembuatan karakter visual dilakukan dengan cara
menganalisis anak-anak berusia 5-6 tahun, sajadah, jam
dinding, matahari, bukit, cuaca, pelangi dan awan yang
nantinya akan divisualisaikan kedalam bentuk kartun yang
lucu dan disukai anak-anak. Sebelum melakukan visualisasi,
penulis melakukan studi karakter dari beberapa buku cerita
bergambar dan internet. Maka didapatlah karakter yang
sesuai dengan target audiens dan penulis.
3.1.3 Strategi Media
Strategi media sangat penting untuk menyampaikan suatu pesan
kepada khalayak agar dapat mengetahui informasi tersebut maka
4
disampaikan dapat dirasakan oleh target sasaran atau khalayak.
Pemilihan media berdasarkan pada permasalahan yang menjadi
pemikiran dan diharapkan dapat menjadi solusi.
3.1.3.1 Pemilihan Media
Didasarkan pada permasalahan yang menjadi
pemikiran penulis, maka dalam pemilihan suatu media
diharapkan dapat menjadi solusi dan menjawab
permasalahan. Berikut ini pemilihan media :
1. Media Utama Pengenalan shalat di Usia dini • Poster
Sebagai media utama pengenalan shalat di usia dini di
dalam poster tersebut akan di jelaskan informasi yang
berorientasi pada tagline ”Aku Bisa Shalat”. Poster
dalam penyampaiannya jelas, didominasi oleh visual
visual karena media ini dapat dilihat dan di mengerti.
Penempatan media poster dapat ditempatkan disekitar
yang sering dilewati oleh orang atau siswa di
5
2. Media Pendukung Pengenalan shalat di Usia dini • Sajadah
Sajadah dimaksudkan untuk menginformasikan atau
menjelaskan suatu produk dan secara langsung dapat
membujuk seseorang untuk menggunakannya
• Gantungan Pintu
Gantungan pintu memudahkan dalam penyampaian
informasi karena dapat mengingatkan anak-anak
tentang shalat. Media ini dapat ditempel dipintu
sehingga dapat menghias pintu kamar anak-anak agar
pintu tidak terlalu polos.
Pin
Pin mempermudah penyampaian informasi karena
informasi tersebut bisa langsung disampaikan pada
sasaran dan sekaligus sebagai identitas sebagai anak
TK Nursalam Bandung.
• Jam Dinding
Jam Dinding merupakan media pendukung yang efektif
karena dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari
dan media ini bisa menjadi patokan untuk melakukan
ibadah
• Kaos
Kaos dalam penyampaian informasinya dapat
6
karena dapat dilihat oleh masyarakat luas dan di
gunakan sebagai identitas sebagai siswa TK Nursalam
Bandung
• Stiker
Media Stiker merupakan media yang efektif karena
ongkos produksinya yang cukup terjangkau dan
Informasi disampaikan dalam bahasa yang ringkas,
dan dimaksudkan mudah dipahami dalam waktu yang
singkat. Media ini dapat sebarkan secara cuma-Cuma
kepada siswa TK Nursalam
Sal atau Sapu Tangan
Media Sal dimaksudkan sebagai media pendukung
karena berhubungan dengan waktu ketika hendak
shalat atau setelah wudhu serta bahkan digunakan
dalam kegiatan sehari hari. Media ini juga sangat
efektif karena bisa dibawa kemana saja dan relatif
mudah dibawa
• Kartu Absen Shalat
Media ini secara langsung daapat menginformasikan,
mengenalkan dan membiasakan anak – anak untuk
melakukan shalat
Gantungan Kunci
Gantungan Kunci mempermudah penyampaian
7
disampaikan pada sasaran dan sekaligus sebagai
identitas sebagai anak TK Nursalam Bandung
3.1.3.2 Strategi Distribusi
Jadwal penyebaran media dilakukan selama dua belas
bulan. Penyebaran dilaksanakan pada awal bulan Juni 2011
dan berakhir pada bulan Juni 2012 karena pada bulan Juni
bertepatan dengan dimulainya sekolah anak-anak. Dan
penyebaran dibagi menjadi 2 periode, periode pertama yaitu
untuk media utama pada bulan juni-Desember 2011 dan
periode kedua pada bulan Juni 2011-Juni 2012 untuk media
pendukung saja.
8
9 3. 2 Konsep Visual
3.2.1 Format Desain
Ilustrasi yang digunakan dalam pembuatan poster untuk
anak ini menggunakan gaya ilustrasi kartun yang biasa disukai
anak anak. Dengan pendekatan ini, maka visual yang akan
ditampilakan akan lebih diterima oleh anak – anak, khususnya
anak – anak umur 5– 6 tahun. Karakter tokoh utama yang
ditampilkan cukup sederhana yang memberikan visual yang lucu.
Penataan letak unsur-unsur grafis, teks dan gambar juga menjadi
kesatuan baru yang ditampilkan pada media informasi ini dan
dalam perancangan media informasi ini untuk tagline digunakan
dengan bahasa yang mudah dipahami, seperti “AKU BISA
SHALAT.”
3.2.2 Tipografi
Tipografi yang digunakan dalam media informasi ini yaitu
huruf yang mempunyai karakter kuat dan sederhana. Huruf ini
mempunyai tingkat keterbacaan yang baik agar informasi yang
disampaikan dapat terlihat jelas. Adapun jenis huruf yang
digunakan adalah :
• BD Cartoon Shout
10
Huruf ini digunakan karena mempunyai kesan yang unik,
sederhana sehingga hurufini di gunakan sebagai tagline.
a k u b i s a s h a l a t
Tahap pertamamempunya keterbacaan yang tinggi dan mempunyai karakter
sama dengan tulisan anak – anak
3.2.3 Ilustrasi
Ilustrasi berguna untuk menjelaskan isi dari media informasi
tersebut, ilustrasi juga sebagai pesan yang mewakili tulisan.
Adapun ilustrasi yang digunakan dalam media informasi ini adalah
11
1. Logo Ikhwan dan Akhwat ( Siswa TK Nursalam )
Gambar 3.2 Logo Ikhwan dan Akhwat
Logo ini dimaksudkan sebagai identitas anak anak di TK
Nurislam yang sederhana, murah senyum, baik , saleh dan
salehah
2. Gerakan Shalat
12
Gambar gerakan – gerakan shalat ini merupakan
informasi yang harus disampaikannya. Gerakan – gerakan nya
dibuat secara sederhana namun menarik.
3. Sajadah
Gambar 3.4 Ilustrasi sajadah
Ilustrasi sajadah digunakan sebagai background media
informasi. Sajadah digunakan karena selalu menjadi bagian dari
ibadah shalat.
4. Jam Dinding
1 11
2 10
5 8
7 12
9 3
Gambar 3.5 Ilustrasi Jam dinding
Ilustrasi jam dinding adalah gambar pendukung dan
13 5. Matahari
Gambar 3.6 Ilustrasi Elemen Waktu
Ilustrasi matahari, Awan, Bukit, Bulan dan Bintang
dimaksudkan untuk menggambarkan suasana yang
berhubungan dengan waktu shalat.
3.2.4 Warna
Warna pada media informasi ini mengacu kepada warna-warna
cerah dan ceria,. Alasannya adalah untuk memunculkan karakter dari
cerita itu sendiri. Diharapkan warna-warna tersebut dapat menarik
perhatian anak-anak. Adapun warna-warna yang digunakan dalam
Perancangan buku ini adalah sebagai berikut:
• Putih
Warna ini dipilih dalam pewarnaan awan dan layout sajadah,bulan
dan bintang alasannya adalah karena warna putih dapat
14 • Hijau
Merupakan warna yang memiliki kesan alami, segar, kekeluargaan
dan warna religius. Oleh karena itu warna hijau dipilih untuk
mewarnai rumput atau bukit.
• Kuning
Warna yang bisa mewakili kesan kehangatan, semangat dan
keseimbangan. Oleh karena itu warna ini dipilih untuk mewarnai
karakter matahari
• Merah
Mewakili kesan kekuatan dan kesungguh-sungguhan dan warna
merah juga sebagai menjadi warna pokok pandangan mata.
• Biru
Memiliki kesan kepercayaan, konservatif, keamanan dan
keteraturan. Dan dapat mewakili warna pada background langit.
• Orange
Warna ini mewakili dari warna yang mendominasi karena
merupakan warna ciri khas seragam TK Nursalam dan memiliki
kesan semangat, kehangatan, kebersamaan, dan keramahan.
• Coklat
Warna coklat digunakan karena mewakili warna tanah, dan
15 • Hitam
Warna hitam digunakan untuk mewarnai rambut, awan waktu di
malam hari, dan teks, karena kesan yang ditimbulkan oleh warna
ini adalah kekuatan dan elegan.
Berikut adalah contoh warna yang dipakai :
1
Ibadah secara bahasa (etimologi) berarti merendahkan diri
serta tunduk. Sedangkan menurut syara’ ( terminologi ), ibadah
mempunyai banyak definisi, tetapi makna dan maksudnya satu.
Definisi itu antara lain adalah
1. Ibadah adalah taat kepada Allah dengan melaksanakan
perintah-Nya melalui lisan para Rasul-perintah-Nya.
2. Ibadah adalah merendahkan diri kepada Allah Azza wa Jalla,
yaitu tingkatan tunduk yang paling tinggi disertai dengan rasa
mahabbah (kecintaan) yang paling tinggi.
3. Ibadah adalah sebutan yang mencakup seluruh apa yang dicintai
dan diridhai Allah Azza wa Jalla, baik berupa ucapan atau
perbuatan, yang lahir maupun yang batin. Yang ketiga ini adalah
definisi yang paling lengkap.( Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir
Jawas,1980:23)
Ibadah terbagi menjadi ibadah hati, lisan, dan anggota
badan. Rasa khauf (takut), raja’ (mengharap), mahabbah (cinta),
2
adalah ibadah qalbiyah (yang berkaitan dengan hati). Sedangkan
tasbih, tahlil, takbir, tahmid dan syukur dengan lisan dan hati adalah
ibadah lisaniyah qalbiyah (lisan dan hati). Sedangkan shalat, zakat,
haji, dan jihad adalah ibadah badaniyah qalbiyah (fisik dan hati).
Serta masih banyak lagi macam-macam ibadah yang berkaitan
dengan amalan hati, lisan dan badan.
Agar dapat diterima, ibadah disyaratkan harus benar. Dan
ibadah itu tidak bisa dikatakan benar kecuali dengan adanya dua
syarat:
1. Ikhlas karena Allah semata, bebas dari syirik besar dan kecil.
2. Ittiba’, sesuai dengan tuntunan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
salam.
2.1.2 Pengertian Shalat
Menurut bahasa shalat artinya adalah berdoa dan secara
istilah adalah
Para ahli fiqih mengartikan secara lahir dan hakiki. Secara
lahiriah shalat berarti beberapa ucapan dan perbuatan yang
dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam, yang
dengannya kita beribadah kepada Allah menurut syarat – syarat
yang telah ditentukan ( Sidi Gazalba,2000:88 )
Adapun secara hakikinya ialah “berhadapan hati (jiwa) kepada
3
menumbuhkan di dalam jiwa rasa kebesarannya dan
kesempurnaan kekuasaan-Nya” atau “mendahirkan hajat dan
keperluan kita kepada Allah yang kita sembah dengan perkataan
dan pekerjaan atau dengan kedua – duanya” ( Hasbi Asy-Syidiqi,
1998:59 )
Dalam pengertian lain shalat ialah salah satu sarana komunikasi
antara hamba dengan Tuhannya sebagai bentuk, ibadah yang di
dalamnya merupakan amalan yang tersusun dari beberapa
perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan takbiratul ikhram
dan diakhiri dengan salam, serta sesuai dengan syarat dan rukun
yang telah ditentukan syara’ ( Imam Bashari Assayuthi, 1998:30 )
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
shalat adalah merupakan ibadah kepada Tuhan, berupa perkataan
dengan perbuatan yang diawali dengan takbir dan diakhiri dengan
salam menurut syarat dan rukun yang telah ditentukan syara”. Juga
shalat merupakan penyerahan diri ( lahir dan batin) kepada Allah
dalam rangka ibadah dan memohon ridho-Nya
2.1.3 Sejarah dan Dalil tentang kewajiban Shalat.
Perintah tentang diwajibkannya mendirikan shalat tidak
seperti Allah mewajibkan zakat dan lainnya. Perintah mendirikan
shalat yaitu melalui suatu proses yang luar biasa yang dilaksanakan
4
tidak dapat dipahami hanya secara akal melainkan harus secara
keimanan sehingga dalam sejarah digambarkan setelahnya Nabi
melaksanakan Isra dan Mi’raj, umat Islam ketika itu terbagi tiga
golongan yaitu, yang secara terang – terangan menolak
kebenarannya itu, yang setengah-tengahnya dan yang yakin sekali
kebenarannya
.Dilihat dari prosesnya yang luar biasa maka shalat
merupakan kewajiban yang utama, yaitu mengerjakan shalat dapat
menentukan amal – amal yang lainnya, dan mendirikan sholat berarti
mendirikan agama dan banyak lagi yang lainnya
Al – Qur’an surat Al-Baqarah, 43
َﻊَﻣاْﻮُﻌَﻛْراَوَةﻮَﻛﱠﺰﻟا ْﻮُﺗآَو َﺔىَﻠﱠﺼﻟا ْﻮُﻤْﯿِﻗَاَوَﻦْﯿِﻌِﻛاﱠﺮﻟا
Artinya: Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan rukulah beserta
orang – orang yang ruku
Al – Qur’an surat Al-Baqarah 110
ِﮭﻠﻟاُﺪْﻨِﻋ ُهْوُﺪِﺠَﺗ ٍﺮْﯿَﺧ ْﻦِّﻣ ْﻢُﻜِﺴُﻔْﻧَِﻻ اْﻮُﻣِّﺪَﻘُﺗﺎَﻣَو َةﻮَﻛﱠﺰﻟاْﻮُﺗآَو َةْﻮَﻠﱠﺼﻟا ْﻮُﻤْﯿِﻗَاَوٌﺮْﯿِﺼَﺑ َنْﻮُﻠَﻤْﻌَﺗ ﺎَﻤِﺑ َﷲا ﱠنِا ﻂ
Artinya : Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat dan apa – apa
yang kamu usahakan dari kebaikan bagi dirimu, tentu
kamu akan dapat pahalanya pada sisi Allah sesungguhnya
Allah maha melihat apa – apa yang kamu kerjakan
Al – Qur’an surat Al –Ankabut : 45
5
Artinya: Kerjakanlah shalat sesungguhnya shalat itu bisa mencegah
perbuatan keji dan munkar.
Al – Qur’an surat An-Nuur: 56
َاَوَنْﻮُﻤَﺣْﺮُﺗ ْﻢُﻜَﻠَﻌَﻟ َلْﻮُﺳﱠﺮﻟاا ْﻮُﻌْﯿِﻃَاَو َةﻮَﻛﱠﺰﻟا ْﻮُﺗآَو َةَﻼﱠﺼﻟا ْﻮُﻤْﯿِﻗ
Artinya : Dan kerjakanlah shalat, berikanlah zakat, dan taat kepada
Rasul, agar supaya kalian semua diberi rahmat
Dari dalil – dalil Al-Qur'an di atas tidak ada kata – kata
perintah shalat dengan perkataan “laksanakanlah” tetapi semuanya
dengan perkataan “dirikanlah”.
Dari unsur kata – kata melaksanakan itu tidak mengandung
unsur batiniah sehingga banyak mereka yang Islam dan
melaksanakan shalat tetapi mereka masih berbuat keji dan munkar.
Sementara kata mendirikan selain mengandung unsur lahir juga
mengandung unsur batiniah sehingga apabila shalat telah mereka
dirikan, maka mereka tidak akan berbuat jahat
2.1.4 Batas waktu shalat . 1. Shalat Dzuhur
Waktunya: ketika matahari mulai condong ke arah Barat
hingga bayangan suatu benda menjadi sama panjangnya
6 2. Shalat Ashar
Waktunya: sejak habisnya waktu dhuhur hingga
terbenamnya matahari. Kira – kira – kira pukul 15.00 –18.00
sore
3. Shalat Magrib
Waktunya: sejak terbenamnya matahari di ufuk barat
hingga hilangnya mega merah di langit. Kira – kira pukul
18.00 – 19.00 sore
4. Shalat Is’ya.
Waktunya: sejak hilangnya mega merah di langit
hingga terbit fajar. kira – kira pukul 19.00 – 04.30 malam
5. Shalat Shubuh
Waktunya : sejak terbitnya fajar (shodiq) hingga
terbit matahari. kira – kira pukul 04.00 – 5.30 pagi
2.1.5 Hukum, Rukun dan pembelajaran shalat
Hukum shalat fardhu lima kali sehari adalah wajib bagi
semua orang yang telah dewasa atau akil baligh serta normal tidak
gila. Tujuan shalat adalah untuk mencegah perbuatan keji dan
munkar.
Untuk melakukan shalat ada syarat-syarat yang harus
dipenuhi dulu, yaitu :
7
2. Memiliki akal yang waras alias tidak gila atau autis
3. Telah sampai dakwah islam kepadanya
4. Bersih dan suci dari najis, haid, nifas, dan lain sebagainya
5. Sadar atau tidak sedang tidur
Syarat sah pelaksanaan shalat adalah sebagai berikut ini.
1. Masuk waktu shalat
2. Menghadap ke kiblat
3. Suci dari najis baik hadas kecil maupun besar
4. Menutup aurat
Di dalam shalat juga terdapat rukun shalat yang harus
di jalankan yaitu :
1. Niat
2. Posisi berdiri bagi yang mampu
3. Takbiratul ihram
4. Membaca surat Al-Fatihah
5. Ruku / rukuk yang tuma’ninah
6. I'tidal yang tuma'ninah
7. Sujud yang tumaninah
8. Duduk di antara dua sujud yang tuma'ninah
9. Sujud kedua yang tuma'ninah
10. Tasyahud
8 12. Salam ke kanan dan kiri
Dalam melaksanakan ibadah shalat, sebaiknya kita
memperhatikan hal-hal yang mampu membatalkan shalat kita,
contohnya seperti :
1. Menjadi hadas / najis baik pada tubuh, pakaian maupun lokasi
2. Berkata-kata kotor
3. Melakukan banyak gerakan di luar shalat bukan darurat
4. Gerakan shalat tidak sesuai rukun shalat dan gerakan yang
tidak tuma'ninah
Pentingnya melakukan shalat di usia dini karena
mempunyai beberapa manfaat dan pelajaran yang dapat di ambil
yaitu :
1. Shalat Merupakan Syarat Menjadi Takwa
Takwa merupakan hal yang penting dalam Islam karena
dapat menentukan amal / tingkah laku manusia, orang – orang
yang betul – betul takwa tidak mungkin melaksanakan perbuatan
keji dan munkar, dan sebaliknya
2. Shalat Merupakan Benteng Kemaksiatan
Shalat merupakan benteng kemaksiatan artinya bahwa
shalat dapat mencegah perbuatan keji dan munkar. Semakin baik
mutu shalat seseorang maka semakin efektiflah benteng
9
Shalat dapat mencegah perbuatan keji dan munkar
apabila dilaksanakan dengan khusu tidak akan ditemukan
mereka yang melakukan shalat dengan khusu berbuat zina.
maksiat, merampok dan sebagainya. Merampok dan sebagainya
tetapi sebaliknya kalau ada yang melakukan shalat tetapi tetap
berbuat maksiat, tentu kekhusuan shalatnya perlu dipertanyakan.
3. Shalat Mendidik Perbuatan Baik Dan Jujur
Dengan mendirikan shalat, maka banyak hal yang
didapat, shalat akan mendidik perbuatan baik apabila
dilaksanakan dengan khusus. Banyak yang celaka bagi orang –
orang yang shalat yaitu mereka yang lalai shalat selain mendidik
perbuatan baik juga dapat mendidik perbuatan jujur dan tertib.
Mereka yang mendirikan tidak mungkin meninggalkan syarat dan
rukunnya, karena apabila salah satu syarat dan rukunnya tidak
dipenuhi maka shalatnya tidak sah (batal)
4. Shalat Akan membangun etos kerja
Sebagaimana keterangan – keterangan di atas bahwa
pada intinya shalat merupakan penentu apakah orang – orang itu
baik atau buruk, baik dalam perbuatan sehari – hari maupun
ditempat mereka bekerja
Apabila mendirikan shalat dengan khusu maka hal
ini akan mempengaruhi terhadap etos kerja mereka tidak akan
10
masuk TK. Anak usia dini masih mempunyai sifat dan mental yang
masih labil, maka dari itu anak usia dini masih memerlukan media
pembelajaran baik itu faktor dari dalam seperti dari dirinya sendiri
dan faktor dari luar seperti orang tua, lingkungan, maupun teman
sekitarnya
Terdapat perbedaan pendapat tentang fase pendidikan
agama anak. Sekelompok ahli berpendapat bahwa pendidikan
agama seharusnya tidak diberikan sebelum anak mencapai usia
akil baligh, sedangkan kelompok lainnya membenarkan pendidikan
agama pada anak meskipun belum mencapai usia baligh.
Tuntunan Islam dan aturannya mengharuskan untuk
mendengungkan azan di telinga kanan anak dan iqamah di telinga
kirinya. Selanjutnya dinyatakan pula bahwa pendidikan agama
haruslah dimulai sejak awal kehidupan pasca kelahiran bayi.
Rasulullah Saw bersabda: “Dan ajarkanlah shalat kepada
anak-anak kalian ketika mereka mencapai usia 7 tahun,
sedangkan jika telah mencapai usia 10 tahun tetapi mereka tidak
melaksanakan shalat, maka berilah mereka pukulan sebagai
11
Mengenalkan shalat pada anak-anak sebaiknya dilakukan
sedini mungkin dimana pengunaan metodenya berdasarkan
pertimbangan fase perkembangan psikologis anak itu sendiri.
Seorang ibu selayaknya memanfaatkan masa-masa sensitif pada
tahap perkembangan psikologis anak untuk mengaktualkan
kecenderungan dan potensi keberagamaan anak.
2.2.2 Karakteristik Usia Dini
Karakter seseorang harus dibentuk sejak usia seseorang
harus dibentuk sejak usia dini, karena dengan dikenalkan sejak
usia dini karakter anak mudah dibentuk dan kelak akan menjadi
karakter identitas anak tersebut. Peranan Orang Tua sangat
mempengaruhi dan menentukan dalam pembentukan karakter dan
kepribadian seorang anak untuk siap menjadi dewasa dan
menghadapi berbagai permasalahan yang akan muncul di masa
yang akan datang.
Setiap anak mempunyai kecerdasan yang berbeda – beda
baik secara fisik maupun psikologi dalam pemikirannya. Berikut
12
2.2.2.1 Berdasarkan kecerdasan Linguistik
Kecerdasan Linguistik adalah kemampuan menyusun
pikiran dengan jelas dan mampu menggunakan secara
kompeten melalui kata – kata: seperti bicara, membaca, dan
menulis. Biasanya kecerdasan ini dimiliki oleh para orator,
negosiator, pengacara dan lain sebagainya ( May Lwin,
dkk:2003 dalam Suyadi 2009). Orang yang mempunyai
kecerdasan Linguistik ini mampu mempengaruhi banyak
orang yang menjadi lawan bicaranya selalu terpengaruh dan
menaruh simpati pada seseorang.
Dalam konteks ini, Suyadi memberikan pemaparan
tentang perkembangan kecerdasan Linguistik anak usia dini
diantaranya :
Mampu berbicara dengan lancar
Mampu bertanya lebih banyak dan menjawab lebih
kompleks
Mampu mengenal bilangan dan berhitung
2.2.2.2 Berdasarkan Kecerdasan Visual – Spasial
Kecerdasan Visual – Spasial adalah kemampuan
untuk melihat suatu objek dengan sangat detail. Kemudian
mampu merekam apa yang ia lihat tersebut di dalam memori
otaknya dalam jangka waktu yang sangat lama. Selain itu, jika
13
kepada orang lain, ia mampu melukiskannya dalam selembar
kertas dengan sangat sempurna ( Suyadi,2009)
Beberapa manfaat yang ditimbulkan dari kecerdasan
visual – spasial adalah :
Meningkatkan kreativitas anak
Meningkatkan daya ingat anak
Mencapai puncak berpikir
Mudah memecahkan masalah
Menuju puncak kesuksesan
Lebih dari itu, Suyadi memberikan sebuah
pemaparan mengenai perkembangan kecerdasan
visual-spasial ini pada anak usia dini diantaranya
Mampu menghitung dengan cara mengawang atau
mencongkak
Mampu membuat benda seperti yang tergambar di
pikirannya
Mampu mengarang cerita pendek
2.2.2.3 Berdasarkan Kecerdasan Musikal
Menurut May Lwin, dkk (2003) sebagaimana dikutip
oleh Suyadi (2009), Kecerdasan musikal adalah kemampuan
untuk menyimpan nada dalam benak seseorang, mengingat
14
tanpa kita sadari, tumbuh dan berkembang di dalam diri
setiap manusia. Sejak bayi masih di dalam kandungan, ia
selalu mendengarkan musik alami, yaitu detak jantung ibunya.
Inilah yang menyebabkan anak – anak lebih menyukai musik
– musik klasik yang di dominasi nada jazz.
Pada dasarnya, suara, irama, dan getaran mampu
ditangkap anak atau bayi sejak dalam kandungan. Bahkan
sebuah disiplin keilmuan neurologi menyatakan bahwa
kecerdasan musikal adalah kecerdasan paling besar dalam
mengubah dan menggeser berbagai kecerdasan pada otak (
May Lwin, dkk: 2003 dalam Suyadi: 2009)
Dalam konteks ini Suyadi kembali memberikan
pemaparan tentang perkembangan kecerdasan musikal
pada anak sejak usia dini, diantaranya ;
Mampu bernyanyi secara kelompok
Mampu mengikuti gerak tari sebuah lagu sederhana
Menyanyikan lagu diiringi musik
Mampu memainkan alat musik tertentu
Mampu melukis dengan alat dan bahan bervariasi
2.2.2.4 Berdasarkan Kecerdasan Kinestetik
Dalam konteks anak – anak, gerak sempurna lebih
15
usia dini, fisik anak sedang dalam pertumbuhan yang baik.
Perkembangan otak juga sedang berkembang dengan sangat
pesat. Kondisi ini sangat memungkinkan anak usia dini untuk
memadukan pikiran dengan gerakan tubuhnya sehingga
mampu melahirkan gerak elastis yang sangat sempurna. Dan
mengenai hal ini, seseorang dapat melihat secara langsung
pada anak – anak. Mereka akan dapat melakukan akrobat
jungkir balik. Rata – rata anak usia dini lebih cepat
melakukannya dengan sempurna. Sedangkan pada orang
dewasa, rata – rata sangat sulit untuk melakukannya, bahkan
mungkin tidak akan ada yang berani. Dalam kasus tersebut,
kecerdasan kinestetik menjadi satu kesatuan kecerdasan
yang telah dimiliki oleh anak sebelumnya
Untuk mengetahui bagaimana perkembangan
kinestetik dalam diri anak, Suyadi memberikan pemaparan
sebagai berikut :
Menjaga keseimbangan badan ketika berjalan di atas titian
(papan kecil menyerupai jembatan tanpa pegangan)
Melakukan senam tanpa gerakan
Melompat dengan satu atau dua kaki secara bervariasi
Memakai baju (Kaos) dan sepatu sederhana (tanpa tali)
sendiri tanpa dibantu
Mengendarai sepeda roda tiga
16
Menggunting kertas dan menempelkannya
2.2.2.5 Berdasarkan Kecerdasan Interpersonal
Kecerdasan Interpersonal adalah kemampuan
untuk berhubungan dengan orang lain di sekitarnya. Dengan
kecerdasan Interpersonal yang baik, seseorang akan
mempunyai kepekaan hati, sehingga bersikap tanpa
menyinggung atau menyakiti perasaan orang lain
(Suyadi:2009)
Dalam konteks ini, seseorang dapat melihat
bagaimana kecerdasan Interpersonal ini dapat terjadi dan
bagaimana pula perkembangannya pada anak usia dini
Mengetahui bagaimana caranya menunggu giliran ketika
bermain
Berani berangkat sekolah tanpa diantar
Tertib menggunakan alat atau benda mainan sesuai
dengan fungsinya
Tertib dan terbiasa menunggu giliran antri
Memahami akibat jika menghadapi pelanggaran dan
berani bertanggung jawab (tidak menangis karena takut
dihukum)
Mampu memimpin kelompok bermain yang lebih besar
17
Terampil memecahkan masalah sederhana.
2.2.2.6 Berdasarkan Kecerdasan Intrapersonal
Menurut May Lwin (2003) sebagaimana dikutip
Suyadi, kecerdasan Intrapersonal adalah kemampuan untuk
memahami diri sendiri dan bertanggung jawab atas
kehidupannya sendiri. Kecerdasan ini merupakan
pengimbangan terhadap kecerdasan interpersonal. Dengan
kata lain. Jika kecerdasan interpersonal menunjukan
kemampuan berhubungan dengan orang lain, maka
kecerdasan intrapersonal menunjukan kempuan berhubungan
dengan diri sendiri
Di samping itu, kecerdasan intrapersonal juga
mampu digunakan untuk memahami, mengenali, dan
memperlakukan diri sendiri dengan sempurna. Akan tetapi,
hal ini bukan berarti bahwa kecerdasan ini adalah cermin dari
keegoisan seseorang. Orang yang egois adalah orang yang
mementingkan kepentingan dirinya sendiri, sedangkan
kecerdasan intrapersonal adalah kemampuan hidup mandiri
atau tidak menggantungkan pada seseorang
Dalam konteks ini, seseorang dapat melihat
kecerdasan intrapersonal ini terjadi dengan usia dini
18
Selalu bersemangat ketika bermain dan mempunyai
motivasi yang tinggi
Sering menyendiri, berkhayal, atau berpikir
Sering menunjukan mainan kebanggaanya kepada orang
lain
Diam ketika marah dan seolah – olah mengendalikan
emosinya.
2.2.2.7 Berdasarkan Kecerdasan Naturalis
Kecerdasan Naturalis adalah kemampuan untuk
mengenali berbagai jenis flora (tanaman), fauna (hewan), dan
fenomena alam lainnya, seperti asal usul binatang,
pertumbuhan tanaman, terjadinya tata surya, berbagai galaksi
dan lain sebagainya ( Sri Widayanti & Utami Widayanti :
dalam Suyadi 2009)
Agar lebih jelas pemaparan mengenai kecerdasan
naturalis ini pada usia dini, berikut pemaparan dari Suyadi :
Mampu memberi makan hewan peliharaan secara
sederhana
Mampu menyiram tanaman secukupnya
19
2.2.2.8 Berdasarkan Kecerdasan Eksistensial
Kecerdasan Eksistensial adalah kemampuan untuk
merasakan keberagaman sesorang. Dan perlu ditegaskan
merasa beragama tidak sekedar tahu beragama. Oleh karena
itu, orang yang mendalami ilmu dan pengetahuan agama
belum tentu mempunyai kecerdasan spiritual.
Kecerdasan spiritual diperoleh dengan merasakan
keberagaman, dan bukan sekedar mengetahui suatu agama.
Kecerdasan spiritual juga dapat di artikan sebagai
kemampuan untuk merasakan kehadiran Allah si di sisi-Nya
atau merasa bahwa dirinya oleh Allah SWT (Suyadi:2009)
Untuk melihat berbagai tanda dari adanya kecerdasan
spiritual ini dan perkembangannya dalam diri anak usia dini,
Suyadi kembali memberikan sebuah pemaparan sebagai
berikut:
Mampu menghafal beberapa surat dalam Al-Quran seperti
An-Nass
Mampu menghafal gerakan shalat secara sempurna
Mampu menyebut beberapa sifat Allah
Menghormati orang tua, menghargai teman – temanya
dan menyayangi adik – adiknya atau anak di bawah
usianya
20 2.3. Kota Bandung
Gambar 2.1 Peta Kota Bandung (www.kotabandung.com)
Kota Bandung merupakan ibukota Jawa Barat dan sebagai kota
terbesar ke 4 di Indonesia setelah Jakarta, Medan dan Surabaya
dengan luas 167,67 hektar . Kota ini berbatasan dengan Lembang dan
Cilengkrang di Utara, Dayeuhkolot di Selatan, Kota Cimahi di Barat, dan
Cileunyi di Timur.
Kota Bandung berada di titik koordinat 107” – 108” bujur timur dan
6”-7” lintang selatan dengan ketinggian 625 – 775 m di atas permukaan
laut ( dpl ). Daerah tertingginya berada di Utara yang mencapai 1000 m
dpl. Sungai utama yang mengalir di Kota Bandung adalah Sungai
Cikapundung dan sungai Citarum serta anak – anak sungai yang
mengalir ke arah selatan dan bermuara di sungai Citarum, sehingga
21
Penduduk asli Kota Bandung adalah suku Sunda, sedangkan
sisanya adalah pendatang dari seluruh Indonesia.Bahasa yang sehari –
hari di gunakan adalah bahasa Sunda, sedangkan menurut ahli geologi
Kota Bandung dulunya adalah sebuah danau yang mengering yang
terkenal dengan nama danau Bandung purba.`
2.4 Pendidikan Taman Kanak – kanak
Menurut Siti Aminah Maulani Suhastuti pada laman
www.pengenalanshalatusiadini.net (2010) Taman kanak-kanak atau
disingkat TK adalah jenjang pendidikan anak usia dini (yakni usia 6
tahun atau di bawahnya) dalam bentuk pendidikan formal. kurikulum TK
ditekankan pada pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak
memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Lama masa belajar seorang murid di TK biasanya tergantung pada
tingkat kecerdasannya yang dinilai dari rapor per semester. Secara
umum untuk lulus dari tingkat program di TK selama 2 (dua) tahun,
yaitu:
TK 0 (nol) Kecil (TK kecil) selama 1 (satu) tahun
TK 0 (nol) Besar (TK besar) selama 1 (satu) tahun
Umur rata-rata minimal anak-anak mulai dapat belajar di sebuah
22
lulus dari TK berkisar 6-7 tahun. Setelah lulus dari TK, atau pendidikan
sekolah dan pendidikan luar sekolah lainnya yang sederajat, murid
kemudian melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi di atasnya,
yaitu Sekolah Dasar atau yang sederajat
Pendidikan taman anak-anak penting bagi anak, tidak hanya
sebagai persiapan masuk sekolah dasar, tapi juga membentuk karakter
dan pribadi anak. Namun, Orang Tua terutama pasangan muda pada
umumnya belum mengerti seluk beluk pendidikan prasekolah ini.
2.4.1 Pendidikan TK di Bandung
Pendidikan TK di Bandung dari tahun ke tahun semakin
meningkat. Hal ini terlihat dari data Dinas Pendidikan tahun
2010-2011 yang mencapai 938 TK untuk sub Kota Bandung. Dengan
banyaknya tempat pendidikan TK ini menjadikan banyaknya
metode pengenalan shalat di usia dini yang diharuskan mampu
lebih efisien dan menghibur.
2.4.2 TK Nursalam Bandung
Taman Kanak kanak Nursalam Bandung berdiri sejak tahun
2000. Pada awalnya TK ini bertujuan hanya untuk memberikan
sarana pendidikan sejak usia dini saja. Namun dengan kemajuan
yang pesat diarahkan selain menjadi sarana pendidikan juga
23
melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi dan mempunya jiwa yang
religius.
2.4.3 Visi dan Misi
Adapun Visi Misi dari TK Nursalam Bandung adalah :
Visi
Membentuk generasi yang beriman dan bertaqwa, berbudi
luhur dan berakhlak mulia,cerdas, terampil dalam
menghadapi masa depan.”
Misi
Mewujudkan keimanan dan ketaqwaan anak melalui
pembiasaan dalam kegiatan agama
Mengembangkan potensi anak didik yang positif untuk
kemandirian dalam kehidupan sehari hari.
Memberi pengalaman bagi anak-anak untuk
mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan
bertanggung jawab.
2.4.4 Profil TK Nursalam Bandung
Nama TK : TK Nursalam Bandung
Status TK : Swasta
Alamat : Jl. Cicukang
Kode Pos : 40294
24
Kecamatan : Arcamanik
No Telepon : 7811775
A. Tahun Pendirian : 2000
B. Tahun Tahun Beroperas I : 2001
C. Berikut Rekap keadaan TK/Guru/Murid
Nama
Tabel 2.1 Rekap Keadaan TK, Guru dan Murid
2.5 Media
Media merupakan alat atau ruang yang digunakan untuk
menyampaikan berbagai informasi, dalam ”Kamus Istilah Periklanan”
(Nurafi dkk, 1996 : 110) mengartikan media sebagi sarana komunikasi
untuk penyampaian pesan kepada konsumen dalam bentuk cetak
maupun audio-visual.Pengertian lain dari media yaitu segala bentuk dan
saluran yang dapat digunakan dalam suatu proses penyajian informasi
(AECT Task Force, (1977:162). Masih dalam sudut pandang yang
sama, Kemp dan Daylon (1985:3), mengemukakan bahwa peran media
dalam proses komunikasi adalah sebagai alat pengirim (transfer) yang
mentransmisikan pesan dari pengirim (sender) kepada penerima pesan
atau informasi (receiver)
Menurut Jerold Kemp (1986) (Pribadi, 2004:4)) pada laman
www.suediahamad.multiply.com (2008), mengemukakan beberapa
25
Kemampuan dalam menyajikan gambar (presentation)
Faktor ukuran (size);besar atau kecil
(1986) (Pribadi, 2004:5) juga mengklasifikasikan jenis media sebagai
berikut :
Pembelajaran berbasis computer
2.5.1 Informasi
Menurut Davis dalam Abdul Kadir (2003:28) Informasi
adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti
bagi penerimanya dan bermanfaat bagi pengambil keputusan saat
26
informasi adalah kumpulan data yang diolah menjadi bentuk yang
lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerima ( Andri
Kristianto,2003:6)
2.6 Analisa Permasalahan
Media informasi digunakan sebagai alat atau saluran untuk
menghubungkan antara pemberi pesan dan penerima pesan
(komunikan) berdasarkan tujuan perancangan yang sebagai usaha
pemecahan masalah, maka media informasi pada pengenalan shalat di
usia dini ini merupakan salah satu bagian vital salam proses
penyampaian informasi terhadap audiens .
2.6.1 Analisa 5W + 1H What
Sekolah Taman Kanak-kanak Nursalam yang berada di Jalan
Cicukang Arcamanik Bandung.
Who
Target dikhususkan pada siswa TK Nursalam sebagai media
pengenalan shalat di usia dini.
Why
Media informasi pada area lingkungan sekolah TK Nursalam
dibuat untuk media bagi siswa dimana informasi yang dibuat
untuk belajar mengenali tentang shalat di usia dini.
27
Media Informasi ditempatkan di area strategis yang mudah
dijangkau oleh siswa
When
Media Informasi ditempatkan dan digunakan setiap hari jam
belajar siswa dilingkungan TK Nursalam
How
Media Informasi dirancang sebagai media untuk merangsang
dan mengenali tentang tata dan gerak shalat
Kesimpulan dari analisa 5W+ 1H adalah sebuah informasi yang
memberikan pembelajaran bagi siswa TK Nursalam.
2.6.2. Segmentasi Target Sasaran
Target sasaran dari perancangan media informasi yaitu terdiri
dari 2 bagian :
Primer
Demografis
Target sasaran : Anak TK Nursalam
Umur : 5- 6 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki/Permpuan
Agama : Islam
Psikografis
Target yang masih anak-anak dimana dalam masa pra
sekolah yang harus dirangsang untuk perkembangan dan
28
mengikuti kegiatan belajar di TK
Nursalam
Orang tua yang anaknya mengikuti kegiatan belajar di TK
Nursalam
Psikologis
Orang tua yang peduli dengan anak-anaknya
Selalu mempunyai keinginan ingin bermain bersama
anak-anaknya
Orang tua yang mengutamakan pendidikan dan
pengetahuan
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Ibadah merupakan salah satu aktivitas atau kegiatan yang ada di
setiap agama yang ada di seluruh dunia. Di dalam agama Islam juga
terdapat banyak ibadah yang harus dilaksanakan dan dipatuhi oleh
setiap umatnya kepada Tuhan Yang Maha Esa. Salah satu kegiatan
ibadah yang sangat penting dan dijadikan tiang agama dalam agama
islam adalah shalat.
Menurut Drs. NH Rifa’i (1998, 24) Shalat menurut bahasa adalah
berdoa. Sedangkan menurut sya’ra adalah menghadapkan jiwa dan
raga ke hadirat Allah SWT dalam bentuk perkataan dan perbuatan yang
dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam sesuai dengan syarat –
syarat yang telah ditentukan.
Shalat adalah salah satu rukun atau kewajiban islam yang kedua
setelah syahadat, maka dari itu shalat merupakan kewajiban bagi setiap
umat muslim. Meskipun dalam keadaan apapun dan dimana pun berada
shalat harus tetap dilaksanakan karena bila tidak menjalankan perintah
shalat ganjarannya adalah dosa.
Generasi kita, anak–anak usia dini merupakan calon pemimpin di
2
buruknya anak–anak kita saat ini. Oleh karena itu mempersiapkan calon
pemimpin bangsa hendaknya dilakukan semenjak usia dini.
Salah satu upaya untuk anak – anak yang mempunyai akhlak
yang baik yaitu melakukan pengenalan tentang shalat di usia dini.
Sehingga dengan memahami shalat dari usia dini inilah jati diri dan
kepribadian anak – anak akan mulai terlihat bahkan akan terus melekat
sampai tua kelak.
Kurang efektif dan menghiburnya cara mengenalkan shalat di
usia dini menjadi titik kelemahan sekarang. Untuk itu upaya untuk
memberikan keefektifan cara mengenalkan shalat di usia dini itu di
perlukan media – media informasi yang bersifat menghibur dan efektif.
Taman Kanak – Kanak (TK) yang menjadi objek penelitian
diharapkan mampu memberikan informasi yang efektif dan menghibur
meskipun dengan waktu yang sangat terbatas. Hal ini sangat
diharapkan sekali dan perlu didukung dengan adanya media atau
sarana informasi yang efektif.
Di era globalisasi dan peradaban dunia yang semakin maju ini,
anak – anak usia dini dihadapkan pada pilihan antara kesenangan
duniawi yang semakin menarik dan canggih yang memerlukan waktu
banyak untuk melakukan kegiatannya di bandingkan kesenangan
akhirat yang salah satu ibadah utamanya shalat yang tidak memerlukan
3
Di samping itu lingkungan anak juga yang banyak mempengaruhi
jati diri identitas seorang anak sehingga lingkungan yang baik dan
religius sangat di perlukan sekali untuk mendukung dan membangun
kepribadian anak.
Orang Tua juga mempunyai peran penting bagi jati diri dan
kepribadian anak. Peranan orang tua sangat menentukan masa depan
identitas seorang anak, sehingga baik buruknya identitas seorang anak
pengaruh besarnya tergantung orang tua cara mendidiknya.
1.1 Identifikasi Masalah
Mengenai kajian tentang pengenalan shalat di usia dini, ada
beberapa permasalahannya yaitu :
Anak-anak perlu diberikan pengajaran yang lebih efisien dan
efektif serta menghibur tentang shalat
Lingkungan sekitar anak yang jauh dari pemahaman agama
khususnya tentang pengenalan shalat
Perlunya kerja sama orang tua antara ayah dan Ibu dalam
mengenalkan shalat di usia dini
1.2 Fokus Masalah
Pesatnya perkembangan pendidikan di Indonesia menimbulkan
4
belajar Taman Kanak – Kanak (TK) di Bandung menjadi objek penelitian
khususnya mengenai masalah pengenalan shalat di usia dini, karena
lembaga TK ini berbasiskan agama sehingga cara mensosialisaikannya
mempunyai waktu yang banyak.
1.3 Tujuan Perancangan
Mengenalkan shalat di usia dini tidak hanya sekedar mengetahui
tentang arti dan pentingnya shalat tapi juga sebagai media
pembelajaran terhadap anak bila kelak sudah besar atau dewasa.
Untuk itu diperlukan sarana untuk merancang media informasi
mengenai pengenalan Shalat Usia Dini yang efisien dan menghibur bagi
anak.
Laporan Pengantar Tugas Akhir
PENGENALAN SHALAT PADA USIA DINI
DI TK NURSALAM BANDUNG
DK 26313
Semester II 2010/2011
Oleh :
Agus Muharam NIM
52107017
Program Studi Desain Grafis