• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Kerja Praktek I Hotel Golden Flower Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Kerja Praktek I Hotel Golden Flower Bandung"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Berbekal ilmu yang diperoleh dalam kuliah tidak menjamin seorang mahasiswa mampu bekerja dengan baik dalam dunia kerja. Keterampilan, mental, dan pengalaman dalam dunia nyata perlu dilakukan. Masa kerja praktik merupakan kesempatan untuk mahasiswa mengasah mental dan keterampilan serta memperoleh pengalaman yang pastinya dibimbing oleh tenaga ahli yang ada di lapangan kerja.

Melalui Kerja Praktik I ini mahasiswa akan langsung terjun ke lapangan dimana mahasiswa akan langsung diperlihatkan praktik kerja yang sedang dijalankan oleh jasa kontraktor. Dalam mempraktikkan pekerjaan tersebut, mahasiswa akan dibimbing oleh salah satu pengawas pekerjaan dengan cara mengamati, menganalisis, serta turut melaksanakan pekerjaan di lapangan. Mahasiswa juga turut membantu pengawas untuk dalam menjalankan praktik kerjanya.

Dalam pelaksanaan Kerja Praktik I ini, praktikan mengikuti pelaksanaan pembangunan Hotel Golden Flower yang terletak di jalan Asia Afrika no. 15-27, Bandung. Pembangunan ini merupakan renovasi dari Romano, yaitu tempat Hiburan dan Bermain, sehingga dalam pembangunannya tidak merubah struktur dari bangunan.

(2)

membandingkan pengetahuan teori yang telah didapat di bangku kuliah dengan pekerjaan yang sedang diamati (dalam hal pekerjaan arsitektural).

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dari Kerja Praktik I ini yaitu melaksanakan suatu kerja nyata di lapangan dengan cara mengamati, menganalisis, dan turut melaksanakan pekerjaan di lapangan.

Tujuan Kerja Praktik I :

 Untuk memenuhi persyaratan mata kuliah Kerja Praktik I;

 Untuk mengetahui pengetahuan tentang kerja yang nyata dimana pekerjaan langsung dipraktikan di lapangan.

 Melatih dan meningkatkan kemampuan dan keterampilan, serta menambah pengalaman kerja dan ilmu pengetahuan dari profesi seorang Arsitek;

 Untuk membandingkan proyek tersebut dengan mata kuliah yang telah dipelajari, dimana nantinya akan ditarik kesimpulan dan saran tentang pekerjaan yang telah dilakukan di lapangan.

1.3 METODA PENULISAN

Dalam menyusun laporan Kerja Praktik I ini, digunakan beberapa cara untuk memperoleh data-data dan informasi yang diperlukan, antara lain :

1. Pemahaman terhadap pekerjaan yang dilaksanakan di lapangan.

(3)

1.4 LINGKUP PROYEK

Kerja Praktik I dilaksanakan pada pembangunan Hotel Golden Flower terletak di jalan Asia Afrika no. 15-27 Bandung. Pelaksanaan pembangunan ini merupakan renovasi dari Romano, yaitu tempat Hiburan dan Bermain, sehingga dalam pembangunannya tidak merubah struktur dari bangunan. Pembangunan hotel ini dilaksanakan oleh salah satu perusahaan besar yaitu Pensil Desain yang beralamat Jl. Makmur No. 20 (PAV) Bandung.

Hotel Golden Flower merupakan Hotel yang berakreditasi bintang empat yang memiliki satu Basement, 5 lantai, dan Top Floor dengan luas seluruh bangunan mencapai ± 20762 m2 yang memakai lahan seluas ± 4.338 m2. Pemilik proyek ini

adalah Korek Api Group dari PT Mandiri Anugrah Jaya Utama ber alamat Jl. Cihampelas No. 174, Bandung. Korek Api Group memiliki nama yang cukup terkenal dengan proyek yang dimilikinya juga tidak sedikit.

1.5 LINGKUP PEMBAHASAN

Laporan yang disajikan merupakan pembahasan terhadap lingkup kegiatan dari Kerja Praktik I yang dilaksanakan pada pekerjaan lapangan. Pembahasan ini meliputi :

 Deskripsi proyek dan sejarah perusahaan terkait;

 Organisasi Proyek;

 Lingkup Kerja Proyek;

 Pihak-pihak yang terlibat dalam proyek;

(4)

 Pengecekkan hasil pekerjaan.

1.6 SISTEMATIKA LAPORAN BAB I PENDAHULUAN

Membahas tentang Latar Belakang Kerja Praktik I, Maksud dan Tujuan, Metoda Pengerjaan, serta sistematika Laporan.

BAB II TINJAUAN PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL GOLDEN FLOWER BANDUNG

Membahas tentang data proyek, menejemen perusahaan, deskripsi proyek, struktur organisasi proyek dan organisasi proyek, sejarah perusahaan, serta pihak-pihak yang terlibat dalam proyek.

BAB III PENGAMATAN LAPANGAN

Membahas tentang pengamatan pekerjaan di lapangan, dan pengamatan pekerjaan yang diperintahkan oleh pengawas lapangan.

BAB IV SARAN DAN KESIMPULAN

Berisi saran-saran dan penarikan kesimpulan atas keseluruhan pelaksanaan Kerja Praktik I.

(5)

TINJAUAN PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL GOLDEN FLOWER BANDUNG

2.1 DATA PROYEK

Nama Proyek : Hotel Golden Flower

Alamat Proyek : Jl. Asia Afrika No. 15 – 27, Bandung Pemilik Proyek : “KOREK API GROUP”

PT. Mandiri Anugrah Jaya Utama Alamat Pemilik Proyek : Jl. Cihampelas No. 174, Bandung Konsultan Arsitektur : “PENSIL DESAIN”

Konsultan – Kontraktor – Arsitektur – Interior Telp. 022.2034675 – 022.70101881

Arsitek : T.G. Keng S. Tanzil

Asisten Arsitek : Yossa Himantoro S. Konsultan Struktur : Ir. Oetojo

Jumlah Lantai : 1 lantai Basement + 5 lantai + Top Floor

Luas Lahan : ± 4.338 m2

Luas Seluruh Bangunan : ± 20.762 m2

Status Proyek : Under Construction (sedang dibangun) Konsep Desain : Modern Style

(6)

 197 Kamar

Function Room

Resto & Cafe

Meeting Room

Swimming Pool

Fitness

Music Room

 Sauna

Lobby

Bussiness Center

Massage

2.2 MENEJEMEN PERUSAHAAN Profil Perusahaan

Nama Perusahaan : PENSIL DESAIN

Alamat Perusahaan : Jl. Makmur No. 20 (PAV) Bandung Tahun Berdiri : 1999 – sekarang

Telepon/Fax : (022) 2034675

(022) 70101881, 70111881

Bidang : Konsultan – Konsultan – Arsitektur – Interior Jumlah Karyawan : ± 22 orang

2.3 DESKRIPSI PROYEK

(7)

tempat Hiburan dan Bermain, sehingga dalam pembangunannya tidak merubah struktur dari bangunan.

Hotel Golden Flower merupakan hotel bintang empat dengan memakai konsep modern dengan kolom-kolom bangunan terlihat dari luar dan bangunan tampak dilingkari oleh belt (dinding cincin) di semua sisi bangunan. Bangunan ini memiliki satu Basement, 5 lantai, dan Top Floor dengan luas seluruh bangunan mencapai ± 20.762 m2 yang memakai lahan seluas ±4.338 m2.

Pemilik proyek ini adalah Korek Api Group dari PT Mandiri Anugrah Jaya Utama ber alamat Jl. Cihampelas No. 174, Bandung. Korek Api Group memiliki nama yang cukup terkenal dengan proyek yang dimilikinya juga tidak sedikit. Seperti pada pembangunan Hotel Grand Serela (Grand Serela Hotel Bandung) yang terletak di jalan Riau No. 56, Bandung, yang juga memiliki kerjasama dengan Pensil Desain.

Fasilitas dari hotel Golden Flower yang ada memiliki 197 kamar yang dimulai dari lantai dua sampai lantai lima, dengan perincian masing-masing lantai sebagai berikut :

 42 kamar pada lantai dua, 30 kamar standard, 3 kamar deluxe, dan 2 kamar suite yang digabungkan dengan kamar standard, serta terdapat 6 kamar SPA + kamar mandi SPA didalamnya.

 50 kamar pada lantai tiga, 42 kamar standard, 3 deluxe, dan 5 kamar suite.

 51 kamar pada lantai empat, 43 kamar standard, 3 kamar deluxe, dan 5 kamar suite.

 51 kamar pada lantai lima, 42 kamar standard, 3 kamar deluxe, dan 5 kamar suite.

(8)

Resto dan cafe yang terdapat pada lantai satu.

Meeting Room terdapat pada lantai dua dan lantai tiga.

Function room yang terdapat pada lantai empat.

Swimming pool terdapat pada lantai lima.

Serta masih banyak lagi fasilitas-fasilitas hotel yang memang menjadi standar pada hotel bintang empat.

(9)

Owner HENDRA HUSADA

Manajement Project KENDALI

Konsultan Perencana

HENDRA HUSADA

Kontraktor Utama

KAGUM GROUP

Sub Kon ME

HEN JAYA

Sub Kon Sipil

HUTAMA KARYA

Sub Kon Interior

(10)

Owner HENDRA HUSADA

Project Manager KEN S TANZIL

Site Manager DEDIE DWI S.

SPV. Arsitek

RIRI

SPV. Sipil

MENDY

SPV. ME

IWAN

Staff Ahli

Administrasi Lapangan

RENI SIMARMATA

SPV. Interior

RIMA ARS : YOSSA S. HIMANTORO

SIPIL : OENTOJO M & E : ADITYA NUGROHO

Administrasi Proyek

EKA DIAH A

Drafter TIAN

Logistik

YUNI

(11)

Pimpinan : Ir. T.G. Keng Sukaria Tanzil

Staff Ahli : Yossa S. Himantoro, S.T. (Arsitektur) Ir. Oetojo (Sipil)

Aditya Nugroho, BA (Mekanikal & Elektrikal) Staff Arsitektur : Astuning Hariri, S.T.

Hilman Widiana PG, S.T. Ima Mugi, S.T.

Staff Interior : Rima, S.T. Staff Gambar 2D : Yana Rusdiana

Usman Hardiansyah Staff Sipil : Dedie Dwi Suryanto, S.T. Staff ME : Tiana Kurniawan.

Staff Estimasi dan Administrasi : Eka Diah Astuti, amd. Reni Simarmata, amd. Vera Tresnawati, amd. Yuni Astuti, amd. Staff Pelaksana : - Yanto, S.T. - Yudi

(12)

Pensil Desain didirikan oleh Ir. T.G. Keng Sukaria Tanzil pada tahun 1999, di Bandung. Di kota inilah Pensil Desain telah menghasilkan proyek-proyek bangunan dan Interior. Selain di kota Bandung, proyek-proyek ini juga dihasilkan dari beberapa kota lain di Indonesia, seperti Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, Semarang, dan lain-lain.

Sejak berdiri tahun 1999 sampai sekarang, proyek-proyek yang dihasilkan diantaranya : proyek Hotel, proyek Apartemen, Factory Outlet, rumah tinggal, dan Interior Kantor. Pensil Desain terlibat baik sebagai perencana atau pelaksana dari proyek-proyek tersebut diatas.

Dalam melaksanakan proyek, Pensil Desain ditunjang oleh staf-staf ahli dalam bidang arsitektur, mekanikal dan elektrikal, serta staf ahli bidang konstruksi sipil. Selain bergerak di bidang konsultan dan kontraktor, Pensil Desain juga terlibat di bidang Manajemen Proyek. Salah satunya sebagai Manajemen Proyek untuk pembangunan Hotel di Bandung.

Proyek-proyek yang dihasilkan :

1. Boutique Hotel Bandung – Arion Swiss bel Hotel Bandung, jl. Pasir Kaliki, Bandung.

2. Grand Serela Hotel Bandung, jl. Riau no. 56, Bandung. 3. Four ‘R’ Hotel Bandung, jl. Ranca Bentang , Bandung.

4. Golden Flower Hotel Bandung, jl. Asia Afrika no. 15 – 27, Bandung. 5. Carrcadin Hotel Bandung, jl. Kebonjati no. 71 – 75, Bandung. 6. Afta Hotel Bandung, jl. Moh. Toha, Bandung.

(13)

9. Living House, jl. Cibubur, komp. Raffles Hill. Jakarta.

10.Beberapa rumah tinggal yang terletak di daerah Tangerang, Jakarta, Bandung, Manado.

11.Interior Kantor, Hotel, Apartemen, Kitchen Set, Resto & Cafe, serta beberapa Interior rumah tinggal.

2.7 PIHAK-PIHAK YANG TERLIBAT DALAM PROYEK Pemilik :

Korek Api Group dari PT Mandiri Anugrah Jaya Utama ber alamat jl. Cihampelas no. 174, Bandung.

Peran pemilik proyek :

 Pemilik ingin membangun hotel dengan konsep bergaya modern.

 Tingkat kualitas yang diinginkan sesuai standar hotel berbintang empat.

 Dana yang dialokasikan tersedia.

 Waktu yang diharapkan sampai 15 april (seperti yang tercantum dalam time schedule)

 Serta pemberian TOR.

Konsultan perencana :

Peranan Pensil Desain dalam pembangunan proyek ini :

(14)

 Membuat dana yang diperlukan (RAB)

Time Schedule

 Serta pengembangan bangunan bahwa bangunan yang direncanakan adalah layak untuk dibangun.

Kotraktor Pelaksana :

Pada masing-masing pekerjaan oleh Pensil Desain diserahkan kepada perusahaan-perusahaan yang bergerak pada bidangnya :

1. Struktur dan arsitektur => perusahaan PT. Hutama Karya 2. Mekanikal dan Elektrikal => perusahaan PT. Henjaya 3. Air Conditioner (AC) => perusahaan PT. SAP

4. Kusen Kayu dan Pintu => perusahaan PT. Ega Santosa

5. Kusen Alumunium dan Kaca => perusahaan PT. Widya Internusa 6. Lift => perusahaan PT. Well

7. Lift Panoramic => perusahaan PT. Madya Kharisma 8. Eskalator => perusahaan Subekti

9. Kitchen => perusahaan PT. Aneka Citra Refindo 10.Sumur Bor => perusahaan PT. Adil Steel

(15)

14.Furniture Kamar => perusahaan PT. Ega Santosa 15.Whirpool => perusahaan Bangunan Jaya

16.Pengadaan Kasur => perusahaan PT. Kingkoil 17.Pengadaan TV => perusahaan PT. LG

18.Kolam Renang => perusahaan PT. Darwigi.

BAB III

PENGAMATAN LAPANGAN

(16)

pemasangan lantai marmer, serta pemasangan dinding marmer pada kolam-kolam restoran.

Pekerjaan yang telah dikerjakan sebelum praktikan menempuh Kerja Praktik khususnya pada bagian Lobby dan restoran yang telah diselesaikan berupa pekerjaan structural dan struktur eksisting (kolom, balok, dan plat lantai), serta berupa kolam Hias, pemasangan besi penyangga kaca Entrance, pengecoran tangga Lobby, dan dinding pembentuk ruang.

Dalam pelaksanaan Kerja Praktik ini, praktikan memiliki waktu pengamatan hanya 2 bulan. Jadi penulisan dalam laporan pengamatan ini sebatas waktu pengamatan yang tersedia.

Berikut began pekerjaan sebelum, saat ini, dan yang selanjutnya akan dikerjakan:

Pekerjaan Struktur, Pekerjaan Pemasangan

Besi Penyangga Kaca, Pekerjaan Pengecoran

Kolam Hias, Pekerjaan Pengecoran

Tangga Lobi.

Pemasangan Plafond, Pemasangan Kaca

Entrance, Pekerjaan Kolam Hias,

Pemasangan Lantai Marmer, Pemasangan Marmer

pada Kolom.

Finishing Pengacian dan Pengecetan Kolom dan

dinding, Pemasangan marmer dan Finishing pada

Kolam Hias, Pemasangan Lantai marmer lobi,

Finishing Pengecetan

Plafond.

3.1 PEMASANGAN PLAFOND PADA LOBI

 Nama Pekerjaan : Pemasangan Plafond

 Jumlah Pekerja : 5 orang (2 orang pemasangan rangka, 2 orang pemasangan penampang plafond, 1 orang finishing).

[image:16.595.72.527.398.745.2]

 Lama Pekerjaan : 3 hari per 100 m2

Gambar 3.1

(17)

 Material dan bahan : gypsum, rangka plafond metal furring (seperangkat), kompon, cat.

 Alat : Ramset (alat tembak beton), meteran, cutter, ember, kompon, mesin bor.

 Perusahaan : PT, ADS (Adikarsa Dinamika Sentosa)

Pesangan plafond dikerjakan oleh PT. ADS (Adikarsa Dinamika Sentosa) yang merupakan salah satu PT yang berhasil mengalahkan para pesaingnya dengan memenangkan suatu tender oleh Pensil Desain untuk mengerjakan seluruh plafond bangunan. PT. ADS memilih produk Jayaboard yang diproduksi oleh PT. Petrojaya Boral Plasterboard sebagai bahan material plafond. Material plafond yang digunakan berupa Metal furring pada rangka, papan gypsum pada penampang plafond dan finishing menggunakan kompon (acian) dan pengecetan. Alas an pemakaian material rangka Metal furring yaitu mudah dan lebih cepat dalam pengerjaannya, dan mudah dibongkar pasang.

Ada beberapa tahapan dalam pemsangan plafond, yaitu : 1. Tahap awal Pemasangan Plafond

(18)

Kawat Rod yang sebelumnya masih berupa gulungan yang dipotong menurut ukuran tinggi plat lantai terhadap rencana Plafond, kurang lebih 1m. Setelah itu kawat Rod dipasangkan dengan suspensi klip terlebih dahulu. Setelah pekerjaan ini selesai dengan perhitungan jumlah suspensi yang telah ditentukan, lalu persiapan untuk memasang plat L tembak pada plat atau balok beton dengan cara menembakkan paku Ramset hingga menembus L tembak pada beton.

Setelah plat L tembak menempel pada beton, barulah suspensi dikaitkan pada plat L tembak.

2. Tahap Pemasangan Rangka Plafond

Setelah pemasangan beberapa suspensi, rangka Plafond yang telah disiapkan lalu dipasang pada suspensi tersebut. Rangka plafond yang

18

Gambar 3.2

Pemotongan kawat Rod ± 1 m

Gambar 3.3

[image:18.595.110.530.345.543.2]

L Tembak yang sedang ditembakkan pada beton

Gambar 3.4

[image:18.595.70.523.642.841.2]

L Tembak yang telah menempel (oleh paku ramset) pada beton

Gambar 3.6

Gambar 3.5

Suspensi Dikaitkan pada L Tembak

(19)

disiapkan berupa Hollow (2 x 4 dan 4 x 4) dengan panjang = 4m, Metal furringChannel, dan Top Cross Rail.

Hollow biasa terpasang pada tepian rangka, dan juga tepian dinding sebagai tumpuan rangka Plafond. Cara pemasangan Hollow hanya di skrup pada rangka Plafond sebagai batas akhiran plafond dan juga pada dinding berfungsi sama halnya seperti kayu kaso 5/7 untuk tumpuan rangka plafond pada dinding.

Untuk pemasangan Top Cross Rail dan Metal furring Channel, cara pemasangan sebagai berikut:

Setelah pemasangan suspensi selesai, lalu dilanjutkan pada pemasangan Top Cross Rail. Top Cross Rail cara pemasangannya

19

Gambar 3.9

[image:19.595.214.517.378.571.2]

Pemasangan Hollow pada dinding sebagai tumpuan Rangka

[image:19.595.364.524.646.777.2]
(20)
[image:20.595.93.526.343.768.2]

hanya dijepitkan pada suspensi klip. Hal tersebut berguna agar dapat dengan mudah mengatur lurus atau tidaknya kerangka. Setelah itu pekerjaan ini selesai, dilanjutkan kembali pada pekerjaan pemasangan Metal furring Channel. Pada pemasangan ini, terlebih dahulu dilakukan pemasangan Connector Furring pada Metal furring Channel, lalu kemudian dipasangkan pada Top Cross Rail yang telah terpasang.

Gambar 3.12

Contoh Pemasangan Top Cross Rail yang dijepitkan pada

Suspensi Clip

Gambar 3.14

Pertemuan antara Top Cross Rail dengan Metal

Furring Channel yang dihubungkan dengan

Connector Furring

Gambar 3.13

Pemasangan Connector Furring

(21)

3. Tahap pemasangan Penampang Plafond

[image:21.595.93.529.162.822.2]

Setelah selesai pemasangan rangka plafond, dilanjutkan kembali dengan pemasangan penampang plafond. Bahan penampang plafond pada Lobby menggunakan gypsum 120 x 240 cm. Menurut pengawas lapangan bagian plafond, pemasangan penampang plafond dilakukan oleh 2 – 3 orang pemasang untuk luas rata-rata 100m2

selama ±3 hari.

Pemotongan papan gypsum dilakukan dengan alat cutter dan penggaris besi atau sejenisnya. Dimana potongan ini untuk menutupi bagian yang memang dibutuhkan potongan gypsum yang lebih kecil.

Cara pemasangan gypsum sangat sederhana, yaitu hanya membaut papan gypsum pada rangka plafond menggunakan skrup ulir dengan panjang 2,5 m yang kemudian dikencangkan. Skrup keseluruhan yang dipasang berjumlah 25 buah untuk 1 papan gypsum, dimana skrup-skrup ini harus menahan beban sebesar ±20kg (berat gypsum). Penempatan skrup memakai sistem berjajar seperti pada gambar berikut :

Gambar 3.16

Gypsum 120x120 cm

Gambar 3.18

Pemasangan Sekrup Ulir pada Papan Gypsum

Gambar 3.17

Pemotongan Papan Gypsum

(22)

Detail rangka plafond dan penampang plafond gypsum

4. Tahap Finishing

Setelah pemasangan gypsum selesai, dilanjutkan pekerjaan finishing plafond yang dilakukan oleh 1 orang pekerja. Dimana dalam finishing ini melakukan pekerjaan pengacian kompon dan pengecetan.

Pertama dilakukan pengomponan sampai target semua pemasangan penampang plafond selesai (100m2).

Pengacian kompon pada plafond dilakukan 3 tahapan lapisan :

Gambar 3.21

Pengomponan pada Plafond

Gambar 3.19

Pemasangan Sekrup Sistem Sejajar

[image:22.595.126.469.234.439.2]

Gambar 3.20

(23)

1. Lapisan pertama meratakan seluruh bagian pertemuan papan gypsum dengan menggunakan kapi ukuran 150mm, kemudian tempatkan pita kertas pada bagian tengah penyambungan dan tekan secara merata kedalam kompon, lalu beri kembali lapisan kompon untuk meratakan permukaan penyambungan papan gypsum agar terlihat lebih rapi dan merata.

2. Lapisan kedua dilakukan apabila lapisan pertama telah mengering secara merata.

3. Lapisan ketiga (finishing) dilakukan apabila lapisan kedua telah mengering, kemudian gunakan spon/busa basah untuk menghaluskan dan meratakan serta sekaligus menghilangkan sisa-sisa kompon.

Setelah proses pengomponan selesai, dilakukan pengamplasan namun setelah kompon mengering (± selama 24 jam). Setelah selesai pengamplasan, berikutnya adalah pekerjaan pengecetan.

Dalam pengamatan ini praktikan hanya sampai pada tahap pengomponan. Untuk pekerjaan selanjutnya dilakukan finishing dengan pengecetan plafond yang tidak dapat diamati oleh praktikan.

3.2 PEMASANGAN KACA PADA MAIN ENTRANCE (CURTAIN WALL)  Nama Pekerjaan : Pemasangan Kaca (Curtain Wall)

 Jumlah Pekerja : 6 orang

 Lama Pekerjaan : 1 hari untuk 3 kaca (pemsangan arah vertikal)

(24)

 Alat : Rantai sistem timba, Kop Kaca, Tali seperti sabuk, Las, Kunci Pas.

 Perusahaan : PT. Adil Steel.

Entrance pada hotel ini terbuat dari kaca transparan dengan ketinggian sampai dua lantai. Kaca ini merupakan merk Kingklon yang dipesan dari PT. Spektra. Dalam pemasangannya, kaca ini dikerjakan oleh salah satu kontraktor pelaksana yang juga sebelumnya memenangkan tender yang diadakan oleh Pensil Desain yaitu PT. Adil Steel. Menurut pengawas lapangan yaitu Bapak Nasyid, kaca ini telah dipesan menurut ukuran yang telah ditentukan oleh pihak Pensil Desain, lalu di lapangan hanya tinggal pemasangan. Kaca ini merupakan kaca khusus yang dibuat dengan proses pengopenan agar tahan terhadap goresan dan lebih ringan, namun rentan terhadap goncangan dan tumbukan.

Dalam pengerjaannya, pemasangan kaca ini dimulai dari tanggal 27 februari 2009 sampai target akhir bulan maret harus selesai, waktu yang dibutuhkan seharusnya hanya beberapa hari saja atau dengan hitungan tepatnya 1 hari untuk pemasangan 3 kaca, namun dalam pengerjaannya banyak terhalang oleh pekerjaan Plafond, finishing kolam hias, dan pekerjaan lainnya yang memang berbarengan waktunya dalam pemasangannya, sehingga pekerjaan kaca terhambat dan waktunya pun menjadi kurang efisien.

 Persiapan Pemasangan

Kaca sebelumnya tersimpan pada tempat yang aman dan terpisah dari material-material meras lainnya, dan juga harus jauh dari sirkulasi angkutan barang-barang berat. Hal ini dikarenakan material kaca sangat rentan terhadap goncangan bahkan terjadi pecah

apabila terjadi tumbukan dengan material lain. Gambar 3.22

(25)

Kaca yang telah dipersiapkan diangkut oleh 2 sampai 3 orang menuju tempat pemasangan. Pengangkatan dilakukukan dengan Kop Kaca yang bekerja dengan cara ditempelkan dengan kaca lalu diangkut oleh orang. Cara pemasangan tidak terlalu sulit namun butuh 4 sampai 6 orang dalam pemasangannya, apalagi dalam pemasangan kaca pada tingkat kaca atas.

 Pemasangan kaca

[image:25.595.112.521.236.396.2]

Material kaca diangkut tepat pada posisi tempat yang akan dipasang. Alat-alat yang digunakan untuk mengangkat kaca susuai pada tempatnya, yaitu Rantai Sistem timba, Kop Kaca, dan Tali seperti sabuk.

Gambar 3.23

Kop Kaca

Gambar 3.24

Kop Kaca yang ditempelkan pada kaca

Gambar 3.22

[image:25.595.107.521.555.720.2]

Cara Pengangkatan Kaca menggunakan Kop Kaca

Gambar 3.26

Rantai Sistem Timba

Gambar 3.27

Tali seperti Sabuk

Gambar 3.28

(26)

Fungsi dari masing-masing alat :

[image:26.595.121.524.143.552.2]

 Rantai sistem timba digunakan sebagai alat untuk mengangkat kaca agar lebih ringan dan mempermudah dalam peletakkan posisi kaca tepat pada tempatnya. Selain itu alat ini dapat menahan kaca selagi kaca dalam proses pembautan pada rangka kaca.

 Kop Kaca berfungsi selain untuk mengangkut kaca, kop kaca ini dapat membantu para tukang untuk memegang dan mengangkat kaca tanpa harus memegang kaca.

 Tali yang bentuknya seperti sabuk berfungsi sebagai perantara antara rantai timba dengan kaca agar rantai tidak bersentuhan langsung dengan kaca.

Dalam pemasangannya, kaca diangkat oleh rantai timba sampai tepat pada posisi lubang yang terdapat pada kaca tepat pada kaki besi spider.

Lalu besi spider dimasukkan pada lubang kaca dan kemudian dibaut. Begitu seterusnya sampai keempat lubang kaca dibaut pada kaki spider, baik yang berkaki dua maupun yang berkaki empat.

Di sela-sela pemasangan kaca, harus diperhatikan keamanan kaca agar tidak terjadi tumbukan antar kaca. Oleh sebab itu, penggunaan material pembatas kaca pun harus dipasang pada sisi-sisi kaca. Material yang

Gambar 3.29

Pengangkatan Kaca dengan Rantai sebagai alat untuk

mempermudah Pengangkatan dan

Pemasangan

Gambar 3.30

Persiapan Pengangkatan Kaca dengan menggunakan

(27)

dipasang berupa potongan kayu kecil yang memiliki ketebalan 1,2cm sesuai jarak antar kaca.

Setelah pemasangan kaca selesai, dilanjutkan kembali pada pemasangan list kaca menggunakan material Alumunium berbentuk C, selain sebagai bingkai dan pembatas antar kaca, Alumunium ini juga dapat menjaga ujung-ujung kaca agar aman dari tumbukan barang-barang hotel yang akan masuk, serta operasional hotel yang dapat mengganggu keamanan kaca. Dalam pemasangan list ini

menggunakan lem perekat kaca sebagai perekat antara kaca dengan Alumunium.

3.3 KOLAM HIAS PADA LOBBY

 Nama pekerjaan : Pembuatan Kolam

 Jumlah Pekerja : 2 orang

 Lama Pekerjaan : - (banyak trhalang oleh pekerjaan lain)

Gambar 3.31

Posisi Lubang Baut Kaca harus Tepat pada Kaki

[image:27.595.106.529.145.559.2]

Spider yang sebelumnya telah dipasang

Gambar 3.32

Pemasangan Kaki Spider pada kaca, lalu setelah

itu dibaut

Gambar 3.35

Pemasangan Besi

Spider pada Lubang Kaca Gambar 3.33

Hasil pemasangan dari

kaki-kaki Spider

pada kaca

Gambar 3.34

Pengganjalan antar kaca agar tidak terjadi

(28)

 Material dan Bahan : Matras, Semen, Marmer (motif batu alam), Pasir, Mortar Plesteran, Pipa.

 Alat : Las, Kayu (bekisting), Lem Perekat, sendok, Water pass, benang nilon.

 Perusahaan :

-Ada beberapa langkah dalam pembuatan kolam hias ini, yaitu :

 Pekerjaan Struktur Kolam

Pembentukan struktur kolam hias, dimana untuk langkah pertama ini praktikan tidak mengikutinya. Setelah pekerjaan struktur selesai sampai membentuk lekukan kolam, sampai menunggu struktur benar-benar mengering. Lalu pekerjaan berikutnya adalah pemasangan water proofing.

 Pemasangan Water proofing

Water proofing dipasang untuk mencegah kebocoran kolam. Dalam pengerjaannya, terlebih dahulu dilakukan pengeleman untuk merekatkan matras dengan lantai kolam. Pemasangan matras dilakukan tidak lama setelah lem perekat di poles.

Dalam pemasangan matras, dilakukan dengan cara matras dibakar terlebih dahulu namun tidak sampai meleleh. Hal ini guna untuk melemaskan

matras dan memanaskannya agar lem perekat dengan matras dapat menyatu dan matras dapat menempel kuat pada lantai beton.

Gambar 3.36

(29)
[image:29.595.95.525.30.581.2]

Setelah semua matras terpasang dan mengering (kurang lebih 1 hari), lalu dilakukan tes kebocoran pada Water proofing ini. Apabila tidak terjadi kebocoran, pekerjaan dapat dilanjutkan pada tahap berikutnya. Kobocoran terjadi pada pipa listrik yang terdapat pada lantai kolam sehingga harus ditambal kembali oleh plesteran sampai mengering, lalu kembali dilakukan tes kebocoran sampai air sama sekali tidak merembes masuk kedalam lantai.

 Pemasangan Plesteran di atas Water proofing

Setelah proses pemasangan water proofing selesai dikerjakan dan telah dilakukan tes kebocoran, dilanjutkan pemberian plesteran yang pemasangannya terletak di atas water proofing. Plesteran menggunakan campuran semen, pasir, dan Mortar (plesteran) dengan perbandingan 1 : 2 : 1 dikerenakan agar plesteran lebih kuat menahan air.

 Plesteran dan Pengacian pada Dinding Kolam Hias sebagai Background Air Terjun

Dinding menggunakan bahan hebel yang kemudian di plester oleh plesteran yang biasa dipakai dinding lainnya. Namun pada

Gambar 3.37

Pembakaran Matras

Gambar 3.36

Pemasangan Plester

Gambar 3.40 Gambar 3.38

(30)

campuran plesteran ini terdapat penambahan bahan mortar kurang lebih sekitar 30% dari seluruh campuran plesteran. Sebelum plesteran dikerjakan, terlihat adanya pemasangan utilitas pipa air yang melalui dinding ini, namun nantinya akan ditutup oleh plesteran dan pengacian.

Untuk pekerjaan plesteran dan pengacian ini menggunakan tukang dari luar (bukan dari salah satu PT) berjumlah 3 orang. Hal ini kemungkinan tidak ada pekerjaan khusus pengacian kolam hias yang biasanya Pensil Desain menunjuk salah satu PT.

Dalam pengamatan ini praktikan hanya sampai pada tahap plesteran dan pengacian pada dinding Background kola serta plesteran pada alas kolam. Untuk pekerjaan selanjutnya dilakukan pemasangan marmer pada alas kolam, pemasangan keramik pada dinding Background kolam, serta pekerjaan tangga di atas kolam yang tidak dapat diamati oleh praktikan.

3.4 PEMASANGAN MARMER PADA KOLOM RESTORAN  Nama Pekerjaan : Pemasangan Marmer pada Kolom

 Jumlah Pekerja : 1 orang pekerja + 1 orang laden + 1 orang pekerjaan adukan + 1 orang pekerjaan pemotongan Marmer.

 Lama Pekerjaan : 3 hari/kolom

(31)

 Alat : Pemotong Marmer, Palu Karet, Sendok Semen, Water pass, Benang Nilon, Bekisting.

 Perusahaan : PT KK (Karya Kostrindo) Perencanaan restoran didekat lobi harus sedemikian rupa dipercantik agar dapat menarik minat pengunjung. Salah satunya adalah mempercantik pada bagian kolom dengan menempelkan material marmer jenis Granit Tile 60 x 60 cm dan garis-garis list Alumunium pada nat marmer. Selain memperindah, kolom ini juga dapat mengesankan kokoh karena lebih terlihat tebal dan besar. Pada awalnya kolom mempunyai dimensi (80 x

80) yang kemudian dilapisi oleh material bata dan Hebel untuk menjadikan kolom berdimensi lebih besar (120 x 120).

Marmer ini dibuat oleh perusahaan PT KK (Karya Kostrindo) yang juga sebelumnya mengikuti tender yang diadakan oleh Pensil Desain. Dalam pekerjaannya hanya dibutuhkan waktu 3 hari untuk pemasangannya, dimulai dari pemasangan lapisan plesteran kolom yang langsung diikuti oleh pemasangan Marmer. Setelah semua marmer terpasang barulah kemudian pekerjaan pemasangan listAlumunium.

Alat-alat yang digunakan dalam pekerjaan ini :

Gambar 3.41

[image:31.595.86.527.104.405.2]

Pelapisan Kolom dengan Hebel dan Marmer

Gambar 3.42

Pemotongan Marmer

Gambar 3.43 Gambar 3.44

[image:31.595.76.524.563.776.2]
(32)

 Tahap Awal Pekerjaan

Pekerjaan diawali dengan pemasangan/penebalan kolom dengan memasang material bata atau juga dengan Hebel.

Setelah hebel terpasang secara menyeluruh sampai mengering, lalu kemudian dilanjutkan dengan pekerjaan plesteran seluruh permukaan kolom yang telah tertutup Hebel.

 Tahap Pemasangan Marmer

Untuk tahap selanjutnya dikerjakan pekerjaan pemasangan marmer Granit Tile berukuran 60 x 60 cm. Dalam pemasangannya, diperlukan ketelitian dan keterampilan karena berkaitan dengan estetika.

Untuk langkah pertama dilakukan pengukuran menggunakan alat Water pass untuk mengukur ketinggian penempatan marmer, agar semua marmer pada kolom mempunyai ketinggian yang sama. Setelah selesai pengukuran

[image:32.595.116.526.287.462.2]

32

Gambar 3.45

Pelapisan Kolom dengan bata

Gambar 3.46

Hebel (Bata Ringan)

[image:32.595.90.531.662.842.2]

Gambar 3.51 Gambar 3.50

Gambar 3.48 Gambar 3.49

Gambar 3.47

(33)

lalu dipasang Bekisting dan Benang Nilon tepat pada garis yang telah ditentukan oleh Water pass.bersamaan dengan itu ada pekerja lain yang bekerja membuat adukan plesteran dan pekerjaan pemotongan marmer, selama proses pengukuran bagi pekerjaan pemasangan marmer, adukan plester dan marmer harus juga dipersiapkan untuk mengefisienkan waktu.

Setelah pekerjaan pemasangan bekisting selesai, selanjutnya akan dilakukan pekerjaan pemasangan marmer. Dimana adukan sebelumnya harus telah dipersiapkan untuk mempercepat pemasangan marmer.

[image:33.595.116.526.557.700.2]

Dalam pemasangan marmer, dilakukan dengan 1 orang pekerja dan 1 orang laden. Antara marmer harus memiliki jarak 2 cm dimana nantinya akan dipasang ListAlumunium sebagai nat.

Gambar 3.52

Batas Bawah Pemasangan Marmer

Gambar 3.53

Pemasangan Adukan untuk Pemasangan Marmer

Gambar 3.54

(34)

List Alumunium dapat dipasang bersamaan dengan pemasangan marmer ataupun setelah marmer mengering. Untuk mempersingkat waktu pemasangan, biasanya pemasangan list berbarengan setelah marmer menempel pada adukan (tidak harus menunggu marmer mengering).

Dalam pengamatan ini praktikan hanya sampai pada tahap pemasangan list. Untuk pekerjaan selanjutnya dilakukan finishing dengan pengacian dan pengecetan dinding kolom yang tidak dipasang marmer.

3.5 PEMASANGAN MARMER PADA LANTAI LOBBYMEETING ROOM LANTAI 2  Nama Pekerjaan : Pemasangan Marmer Lantai Lobi Meeting Room

 Jumlah Pekerja : 6 orang (2 orang pemasangan, 1 orang pemotongan marmer, 1 orang pengadukan plesteran, 1 orang pemberian adukan, dan 1 orang finishing)

 Lama Pekerjaan : 1 hari untuk ±20 marmer.

 Material dan Bahan : Marmer jenis Granit Tile 60 x 120 / Marmer Dong Feng (import langsung dari china).

 Alat : pemotong marmer, palu karet.

 Perusahaan : PT HAKA

Pekerjaan pemansangan marmer ini memang harus dikerjakan dengan banyak orang pekerja dengan pembagian pekerjaan dimasing-masing pembagiannya. Selain untuk mempercepat waktu pemasangan, pekerjaan ini memang sangat berat untuk dikerjakan oleh sedikit orang. Dalam pemasangannya dilakukan oleh 2 orang pekerja dimaksudkan agar lebih cepat.

[image:34.595.81.522.595.803.2]
(35)

4 orang lainnya yaitu 1 orang mengerjakan pemotongan marmer, 1 orang pengadukan plesteran, 1 orang pemberian adukan, dan 1 orang finishing.

Pekerjaan awal :

Ruang yang akan dipasang marmer harus terlebih dahulu dibersihkan dari kotoran-kotoran dan barangkal, setelah itu dilakukan pengukuran untuk perencanaan pemasangan marmer. Setelah pengukuran selesai kemudian dilakukan pemasangan patok oleh paku dan pemasangan benang nilon sebagai garis. Selagi pekerjaan pengukuran dan pemasangan patokan-patokan, bersamaan dengan itu dilakukan pekerjaan pengolahan adukan (1 Pc : 3 Pasir). Urutan pemasangan :

Setelah pengukuran dan pemasangan patok selesai, kemudian pekerjaan dilanjutkan dengan pemasangan marmer. Urutan pekerjaannya sebagai berikut :

Urugan tanah ditaburkan dan dipadatkan pada tempat yang akan dipasang marmer, setelah itu disusul oleh pasir yang kemudian juga dipadatkan. Setelah seluruh pasir merata kemudian barulah adukan ditaruh. Terakhir barulah dipasang marmer.

(36)

dipukul-pukul oleh palu karet agar adukan dibawahnya merata. Setelah beberapa lama marmer tersebut diangkat untuk melihat rongga udara yang tidak terisi oleh adukan. Tahapan kedua mengisi rongga udara tersebut dengan adukan hingga semua rongga terisi dan dipadatkan, kemudian marmer diletakkan diatas adukan kembali kemudian dipukul-pukul oleh Palu Karet. Setelah beberapa lama marmer dipukul pelan oleh gagang palu untuk mencari suara yang terdengar kosong (mencari rongga udara), dan harus dipastikan dibawah marmer tidak ada lagi rongga udara. Untuk tahap terakhir marmer dibuka kembali untuk kemudian diisi dengan taburan semen agar marmer lebih merapat dengan adukan. Teknik ini yang dipakai untuk menjamin produk agar kuat dan bertahan lama.

Dalam pengamatan ini praktikan hanya sampai pada tahap pemasangan mermer. Untuk pekerjaan selanjutnya dilakukan pemasangan nat marmer yang dilakukan oleh 1 orang pekerja.

Namun dalam hal ini akan diuraikan cara pemasangan nat marmer, khususnya pada bagian lantai lembab :

[image:36.595.105.512.339.501.2]

Cara pemasangan nat :

Gambar 3.58

Tahap Pertama

Gambar 3.60

Tahap Ketiga Gambar 3.59

(37)

 Tuangkan air sebanyak ± 400cc kedalam ember atau sejenisnya yang bersih, lalu masukan 1 kg serbuk nat.

 Aduk serbuk nat sampai merata (homogen) dan diamkan selama ±10 menit sebelum digunakan. Nat harus bebas dari lem marmer dan kotoran lainnya, kemudian lembabkan ruangan nat dengan busa yang lembab oleh air.

 Tuangkan nat yang sudah diaduk dengan menggunakan serok nat karet dan ratakan ke dalam ruangan nat marmer.

 Bersihkan sisa nat yang terdapat pada marmer setelah didiamkan ±20 menit dengan menggunakan busa atau kain yang lembab.

3.6 PEMASANGAN MARMER PADA LANTAI RESTORAN

Nama Pekerjaan : Pemasangan Marmer Lantai Restoran

 Jumlah Pekerja : 8 orang (4 orang pemasangan, 1 orang pemotongan marmer, 1 orang pengadukan plesteran, 1 orang pemberian adukan, dan 1 orang finishing).

Lama Pekerjaan : 1 hari untuk ±40 marmer

Material dan Bahan : Marmer jenis Granit Tile 80 x 80

Alat : Pemotong Marmer, palu Karet

Perusahaan : PT. KK (Karya Kostrindo)

Pemasangan marmer di lantai ini pun sama halnya seperti yang Praktikan uraikan pada penjelasan sebelumnya. Mulai dari cara pembersihan tempat

[image:37.595.71.524.602.831.2]
(38)

sampai pemasangan marmer. Namun bedanya disini memakai jumlah pekerja yang lebih banyak untuk menghasilkan hasil yang lebih cepat.

(39)

Adapun pelaksanaan pekerjaan yang diminta dari pengawas utama (Pensil Desain) yaitu pekerjaan pengecekkan progress kamar hotel yang telah dikerjakan. Dimana para praktikan disuruh mencari kerusakan, ketidaksesuaian pemasangan, dan kekurangrapian dalam pemasangan material yang ada pada kamar dan kamar mandinya.

Pengecekkan progress

1. Pengecekkan sudut nat keramik

[image:39.595.345.525.273.513.2]

Pengecekkan sudut nat keramik dilakukan dengan sangat teliti pada setiap sudut keramik. Sudut keramik harus terlihat rapid an tidak ada yang terlihat bergelombang (keramik terlihat terlalu keluar atau kedalam), serta sudut keramik yang adu manisnya kurang terlihat rapi. Hal seperti ini dapat mengakibatkan tergoresnya kulit apabila terkena kulit manusia. Oleh karena itu, apabila ada sudut nat keramik yang kurang rapi dianjurkan untuk diganti atau diperbaiki kembali.

Selain dapat mencelakakan penggunanya, hal seperti ini juga dapat menjadi penilaian buruk bagi penggunanya terhadap hotel. Untuk itu apabila terjadi seperti ini, pengawas utama meminta kepada pengawas lapangan untuk membongkar kembali keramik ini.

2. Pengecekkan Atap

39

Gambar 3.63

(40)

Pengecekkan atap dilakukan dengan pencarian bagian atap yang bocor, kotor, serta masih ada bekisting yang merusak bagian atap.

3. Pengecekkan Kelengkapan Kamar Mandi Kelengkapan kamar mandi berupa :

Kloset duduk, Floor Drain, Main Hole, plafond, keramik (lantai keramik dan dinding keramik), shower box, cermin, lampu, grill AC, bathtube.

a. Floor Drain (FD)

Dalam pengecekkan FD banyak terlihat kejanggalan pada pemasangannya, dimana lubang pipa dan lubang FD tidak lurus. Pengecekkan FD dilakukan dengan melihat pemasangan FD yang lurus dengan lubang pipa. Kebanyakan yang terlihat adalah banyaknya pemasangan FD yang kurang pas terhadap pipa didalamnya, sehingga

pipa tidak maksimal untuk masuknya air ke dalam pipa. b. Main Hole

Main Hole merupakan lubang pada plafond untuk sirkulasi apabila terjadi kerusakan pada sistem utilitas. Dalam pengecekkan ini, hanya melihat apakah Main Hole telah dibuat apa belum. Kebanyakan dari pemasangan melupakan pembuatan lubang ini setelah pemasangan kelengkapan kamar mandi selesai. Hal ini ditakutkan akan terlupakan.

Gambar 3.65

(41)

Selain itu, pelubangan yang tidak sesuai pun akan menjadi kesalahan dan mungkin akan terjadi pembongkaran dan pemasangan ulang kembali plafond.

[image:41.595.102.530.70.500.2]

c. Plafond

Untuk pengecekkan bagian plafond, hanya dicek apakah kompon telah rapi atau masih kasar.

d. Keramik (lantai dan dinding kamar mandi)

Dimana dalam pekerjaan ini masih banyak keramik kamar yang retak, rusak, serta kekurangrapian pemasangan.

4. Pengecekkan progress tiap kamar

Pengecekkan ini dilakukan sampai batas mana tiap masing-masing kamar. Karena masing-masing kamar dikerjakan oleh pekerja yang berbeda.

5. Pengecekkan plesteran shaft

Pengecekkan ini hanya melihat shaft mana saja yang telah di plester.

BAB IV

Gambar 3.66

[image:41.595.347.524.98.257.2]

Contoh Main Hole

Gambar 3.67

(42)

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 KESIMPULAN

Kesimpulan dari hasil pengamatan pekerjaan :

1. Pemasangan plafond

 Pemakaian rangka plafond metal furring memiliki banyak kelebihan dibandingkan memakai rangka kayu. Diantaranya penggunaan material yang lebih praktis, sesuai untuk berbagai ukuran penyelesaian, lebih ringan, mudah pemasangan dan pembongkaran (mudah bongkar pasang), serta hasil akhir lebih rata dan lebih terlihat rapi.

 Seluruh bangunan hotel Golden Flower memakai rangka plafond metal furring sebagai plafondnya. Namun berbeda-beda untuk penggunaan jenis rangka dan penampangnya. Seperti pada rangka plafond lobi menggunakan rangka metal furring Channel sebagai rangkanya, sedangkan yang lainnya ada yang menggunakan bahan rangka metal batten sebagai rangkanya. Pada penampang plafondnya, untuk bagian kamar mandi atau bagian yang lembab penampang plafondnya menggunakan jenis papan GRC merk Jayaboard, sedangkan pada bagian yang kering menggunakan papan gypsum merk Jayaboard.

 Pemasangan plafond pada masing-masing lantai dikerjakan oleh orang-orang yang berbeda, masing-masing lantai memiliki 1 grup untuk pemasangannya. Setiap grup memiliki anggota sebanyak 5 orang, dan kelimanya dibagi lagi menjadi tiga urutan pekerjaan yaitu 2 orang pemasangan rangka plafond, 2 orang pemasangan penampang plafond, dan 1 orang finishing.

(43)

 Kaca yang direncanakan harus memiliki ketahanan dan anti kerusakan terhadap goresan-goresan yang akan terjadi selama proses pamasangan maupun operasionalnya.

 Dalam penyimpanannya kaca harus benar-benar disimpan dalam tempat yang aman karena dapat dikhawatirkan akan terkena benturan selama proses pembangunan.

3. Pemasangan keramik/marmer

 Ada banyak sekali perbedaan pemasangan antara marmer berukuran kecil dan yang berukuran besar, sehingga pemasangannya pun harus memerlukan banyak orang dan harus melakukan tahapan-tahapan pemasangan.

 Kekurangrapian terhadap pemasangan dan menyebabkan kerugian bagi semua pihak.

Kesimpulan keseluruhan pekerjaan :

 Alat-alat kerja yang memadai sangat membantu untuk proses pekerjaan yang lebih cepat. Kekurangan ataupun kehilangan alat-alat kerja dapat menghambat waktu pekerjaan. Pemeriksaan dan pengamanan alat-alat kerja sangat diharuskan demi kelancaran pembangunan.

 Adanya pekerjaan yang bersamaan dalam satu area yang sama sangat mengganggu aktifitas para pekerja, sehingga dapat menghambat proses pekerjaan.

 Kedisiplinan dan pengawasan pekerja harus ditegakkan demi hasil yang optimal.

(44)

Saran-saran yang dapat praktikan sampaikan berdasarkan pengamatan yang terjadi di lapangan :

 Pengawasan harus sesering mungkin dilakukan untuk mencegah kerusakan dan kekurangrapian terhadap pemasangan material. Pengecekkan ulang harus sering dilakukan untuk mencegah adanya tukang yang “nakal” yang dapat menghambat dan merugikan pihak proyek.

 Koordinasi tim sangat diperlukan agar proyek berjalan berdasarkan rencana.

 Kesamaan waktu dan tempat dalam pengerjaannya akan dapat mengganggu pekerjaan satu sama lain, koordinasi yang baik antara tim yang satu dengan tim yang lain harus diperhatikan, agar tidak saling menghambat pekerjaan.

 Keselamatan kerja harus diperhatikan karena menyangkut tanggung jawab dan kelangsungan proyek.

Saran dari setiap pekerjaan :

1. Pemasangan plafond  Pengangkutan gypsum

Untuk menghindari kemungkinan rusaknya produk dan resiko kecelakaan bagi pekerja, disarankan membawa papan gypsum dengan cara memegang tepi atas dan bawah lembaran.

 Pemasangan gypsum dan

[image:44.595.83.526.470.727.2]

pengomponan

Gambar 3.68

(45)

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemasangan gypsum dan proses pengomponan :

1. Pastikan seluruh permukaan kepala sekrup atau paku tidak menonjol dan cukup terbenam ke dalam permukaan papan gypsum.

2. Apabila terdapat celah lebih dari 4mm pada papan gypsum, isi terlebih dahulu dengan kompon dan biarkan mengeras sebelum dilakukan pekerjaan penyambungan papan gypsum lainnya.

3. Aduk kompon secara merata sebelum digunakan.

 Pemasangan sekrup

Jumlah sekrup yang dipasang harus dapat menahan beban papan gypsum yang memiliki berat 30kg. Apabila terjadi kekurangan pemasangan sekrup atau pemasangan sekrup yang terlalu dalam pun dapat mengurangi ketahanan sekrup terhadap beban gypsum.

2. Pemasangan kaca pada Entrance (Curtain Wall)

 Dalam penyimpanannya kaca harus benar-benar disimpan dalam tempat yang aman karena dapat dikhawatirkan akan terkena benturan selama proses pembangunan.

3. Kolam pada Lobby

Gambar

Gambar 3.1Bagan Pekerjaan
Gambar 3.6Gambar 3.7
Gambar 3.11Top Cross RailGambar 3.10 yang telah
Gambar 3.12Gambar 3.13
+7

Referensi

Dokumen terkait