• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) DI PT. INDOWANA ARGA TIMBER KABUPATEN PASER DAN KABUPATEN KUTAI BARAT PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) DI PT. INDOWANA ARGA TIMBER KABUPATEN PASER DAN KABUPATEN KUTAI BARAT PROVINSI KALIMANTAN TIMUR"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Oleh :

SYAHRIL

NIM. 100500041

PROGRAM STUDI MANAJEMEN HUTAN

JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA

S A M A R I N D A

(2)

Arga Timber Kabupaten Paser dan Kabupaten Kutai Barat

Provinsi Kalimantan Timur

Nama

: Syahril

NIM

: 100500041

Program Studi : Manajemen Hutan

Jurusan

: Manajemen Pertanian

Pembimbing

Rudi Djatmiko, S.Hut, MP

NIP. 19700915 199512 1 001

Penguji I

Dr. Ir. H. Suwarto, MP

NIP. 19641010 199203 1 003

Penguji II

Elisa Herawati, S.Hut, MP

NIP. 19710305 199512 2 001

Menyetujui/Mengesahkan,

Ketua Program Studi Manajemen Hutan

Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

Ir. M. Fadjeri, MP

NIP. 19610812 198803 1 003

(3)

Alhamdulillah, segala puji syukur berkat rahmat Allah SWT yang selalu melimpahkan rahmat, nikmat, taufik serta hidayah-Nya, maka penulis dapat menyelesaikan laporan Praktek Kerja Lapang (PKL) ini.

Adapun maksud dan tujuan penyusunan Laporan Praktek Kerja Lapang ini adalah untuk memenuhi persyaratan untuk menyelesaikan studi dan untuk memperoleh gelar Ahli Madya Diploma III (A.md) Politeknik Pertanian Negeri Samarinda.

Sehinga Laporan Praktek Kerja Lapang (PLK) ini dapat tersusun, tentu semuanya itu karena adanya bantuan dari berbagai pihak dalam kesempatan ini penulis menyampaikan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

• Bapak Rudi Djatmiko, S.Hut, MP selaku dosen pembimbing PKL.

• Bapak Dr. Ir. H. Suwarto, MP selaku dosen penguji pertama PKL.

• Ibu Elisa Herawati, S.Hut, MP selaku dosen penguji kedua PKL.

• Bapak Ir. Wartomo, MP selaku Direktur Politeknik Pertanian Negeri

Samarinda.

• Bapak Ir. Hasanudin, MP selaku Ketua Jurusan Manajemen Pertanian.

• Bapak Ir. M. Fadjeri, MP selaku Ketua Program Studi Manajemen Hutan.

• Bapak Ir. Pit Nasuha Adi Manajer PT. Indowana Arga Timber.

• Seluruh staf karyawan PT. Indowana Arga Timber.

• Kedua orang tua dan keluarga yang selalu memberikan dukungan baik moril

maupun materil.

Semoga segala macam bantuan yang telah dibrikan dalam kegiatan PKL mendapatkan pembalasan yang setimpal dari Allah SWT Amin.

Penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini masih belum sempurna, dikerenakan keterbatasan penguasaan materi, saran yang baik sangat penulis butuhkan.

Namun penulis berharap informasi yang telah tertuang di dalam laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang telah membacanya untuk kemajuan pembangunan kehutanan Indonesia.

Samarinda, 23 Mei 2013

Penulis,

(4)

HALAMAN PENGESHAN……… i

KATA PENGANTAR... ii

DAFTAR ISI……… iii

DAFTAR TABEL……….……….……….... iv

DAFTAR GAMBAR………..……… v

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang………. 1

B. Tujuan………... 3

C. Hasil yang Diharapkan………... 3

BAB II. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN A. Tinjauan Umum Perusahaan………...………. 5

B. Manajemen Perusahaan………...……….………… 9

C. Lokasi dan Waktu Kegiatan PKL……….……….. 10

BAB III. HASIL PRAKTEK KERJA LAPANG A. Pembuatan Petak Tebangan……..……….……….……… 12

B. ITSP………..…………...………. 14

C. Penebangan……….………..…. 17

D. Pengukuran Kayu Bulat (Log)………...……… 20

E. Penanaman di Areal Tanah Kosong (ATK)..……...……… 26

F. Survey Rencana Jalan dan Pengukuran Trase Jalan……..…. 28

BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan……… 29

B. Saran……… 33

DAFTAR PUSTAKA... 34

(5)

2. Rekapitulasi Hasil Kegiatan PKL di PT. Indowana Arga

Timber…………..….……….…... 3. Jenis Pohon Hasil Praktek Penebangan di PT. Indowana Arga Timber……….….……….……... 4. Perhitungan Volume Kayu Bulat Log Di Kampus Politeknik

Pertanian Negeri Samarinda………... 5. Perhitungan Volume Kayu Bulat Log PT. Indowana Arga

Timber……….……….……...

11

19

22

(6)

2. Mencatat Jumlah Papan Plang Persemaian… ……..………….…... 3. Data Persemaian………. ……….………….……... 4. Tingkat Kerawanan Api ………...………..….………. 5. Pondok Kemah ITSP ….…………..………..………….….... 6. Melihat Titik Kordinat Batas Petak ITSP...………... 7. Pemasangan Label Pohon………... ….…………..……... 8. . Penulisan Label Pohon Belum Produksi.………....……... 9. Label yang Terpasang Pada Batang Log...………..…... 10. Pembuatan Jalur Penyeradan ………...………..…….. 11. Mobil Pengangkutan Bibit Tanaman ………... 12. Pemuatan Kayu Log Keatas Loging Dengan Loder ……….... 13. Pengecekan Alat Sebelum Penebangan ………... 14. Pembuatan Takik Rebah……….... 15. Pembuatan Takik Balas ………...………..………..….... 16. Pembagian Batang Log ………...…..…... 17. Batang Pohon yang Sudah Dibagi ………... 18. Pengukuran Batang Pohon ………..….……….. 19. Pemasangan Sleng Traktor Pada Batang …………....……….... 20. Penyeradan Batang Log ……….……….. 21. Pengukuran Panjang Batang ……...………..…….………….... 22. Pengukuran Diameter Batang ………...…....………... 23. Pemasangan Paku “S”…...………... 24. .. Penulisan Label No Pohon, Diameter, Panjang.…………...…... 25. Pembuatan Ajir ……….…………...…………...…….

26. .Pengecetan Pada Ujung Ajir …………..…...………...

27. . Pembuatan Lubang Tanam.………...……. 28. Penanaman Bibit Kapur dan Meranti …..………... 29. Pengompasan dan Clinometer ……….... 30. Pengukuran Trase Jalan Dengan Tali Nilon 20 m..………...

31. Pecatatan Pengukuran Trase Jalan ..……….…………...

36 36 36 37 37 37 37 38 38 38 38 49 49 49 49 40 40 40 40 41 41 41 41 42 42 42 42 43 43 43

(7)

35. Tali Pita Petak Ukur (PU ………..….………..…..… 36. Label Pohon yang Belum Diproduksi/Lindung ………... 37. Struktur Organisasi PT. Indowana Arga Timber………….………... 38. Peta PT. Indowana Arga Timber………...…..…...

44 44 45 46

(8)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Hutan merupakan lahan yang di dalamnya terdiri dari berbagai tumbuhan yang membentuk suatu ekosistem dan saling ketergantungan. Spurr (1992), mendefinisikan bahwa hutan merupakan sekumpulan pohon-pohon atau tumbuhan berkayu lainnya yang pada kerapatan dan luas tertentu mampu menciptakan iklim setempat serta keadaan ekologis berbeda dengan di luarnya. Undang-Undang No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan bahwa hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumberdaya alam hayati yang didominasi jenis pepohonan dalam persekutuan dengan lingkungannya, yang satu dengan yang lain tidak dapat dipisahkan.

Kayu merupakan hasil hutan dari sumber kekayaan alam, merupakan bahan mentah yang mudah diproses untuk dijadikan barang sesuai kemajuan teknologi. Kayu memiliki beberapa sifat sekaligus, yang tidak dapat ditiru oleh bahan-bahan lain. Pengertian kayu disini adalah sesuatu bahan, yang diperoleh dari hasil pemungutan pohon-pohon di hutan, yang merupakan bagian dari pohon tersebut, setelah diperhitungkan bagian-bagian mana yang lebih banyak dapat dimanfaatkan untuk sesuatu tujuan penggunaan, baik berbentuk kayu pertukangan, kayu industri maupun kayu bakar (Dumanauw, 1990).

Sebagai salah satu syarat kelulusan atau kebijakan Mahasiswa diwajibkan untuk melaksanakan kegiantan Praktek Kerja Lapang (PKL). Pembekalan dengan ilmu pengetahuan, teori ilmu-ilmu kehutanan dan juga praktek laboratorium, diperlukan juga pengalaman lapangan agar mampu merumuskan permasalahan yang akan dijumpai di lapangan nanti sehingga

(9)

Mahasiswa Manajemen Hutan mampu memahami beberapa peranan ekosistem hutan dalam aspek produksi, lingkungan, ekonomi dan social yang salah satunya adalah dengan Praktek Kerja Lapang (PKL).

Praktek Kerja Lapang (PKL) adalah suatu rangkaian kegiatan penerapan ilmu pengetahuan secara langsung di lapangan, dimana Mahasiswa melaksanakan pengamatan, pengukuran, wawancara, analisis dan merumuskan masalah di lapangan yang mencakup seluruh aspek pengelolaan hutan. Praktek Kerja Lapang (PKL) juga sabagai praktek akhir dari program Diploma (D3) Politeknik Pertanian Negeri Samarinda merupakan suatu kegiatan mandiri untuk menerapkan berbagai bekal ilmu yang telah diperoleh.

Seiring dengan bertambahnya ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang kehutanan, pengelolaan hutan di Indonesia menuntut banyak perubahan dan penyesuaian dalam kebijakan perencanaan dan pengelolaan sumberdaya hutan yang ada. Oleh karena itu Mahasiswa Manajemen Hutan harus dibekali dengan pengetahuan yang cukup untuk menjawab tantangan masa depan di kehutanan Indonesia.

Selain Praktek Kerja Lapang (PKL) ini juga menjadi wadah dalam mengaplikasikan materi-materi ataupun ilmu yang telah di dapatkan di lapangan. Praktek Kerja Lapang (PKL) juga memberikan pengalaman secara langsung kepada Mahasiswa mengenai kondisi sesungguhnya di lapangan. Sehingga Mahasiswa dapat membandingkan antara kondisi ideal pada teori-teori yang ada apakah sesuai atau tidak, kemudian menganalisanya.

Dengan demikian Praktek Kerja Lapang (PKL) Mahasiswa Manajemen Hutan mampu melihat dan dapat merasakan secara langsung dan permasalahan yang dihadapi di lapangan, juga diharapkan Mahasiswa dapat berlatih

(10)

memberikan alternatif penyelesaiannya secara ilmiah, objektif dan aktif sehingga wawasan dan keterampilan Mahasiswa akan bertambah.

B. Tujuan

Kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL) adalah sebagai berikut :

1. Memperluas wawasan serta menambah pengetahuan dan pemahaman Mahasiswa untuk mengetahui kegiatan didalam perusahaan secara umum serta meningkatkan keterampilan ilmu pengetahuan dibidang Manajemen Hutan.

2. Mendidik Mahasiswa agar lebih kritis dan tanggap terhadap perbedaan yang ditemui dilapangan dengan menerapkan ilmu pengetahuan yang didapatkan di bangku perkuliahan.

3. Memberikan kesempatan kepada Mahasiswa untuk mematangkan keterampilan serta pengetahuan untuk menambah kepercayaan diri pada profesinya.

4. Mendapatkan pengalaman kerja dibidang kehutanan baik secara teknis maupun non teknis dan dapat mengaplikasikan teori yang didapat pada saat kuliah serta mengenal dan memahami setiap pekerjaan atau kegiatan yang dilaksanakan, sehingga akan dapat membuat suatu pola kerja yang lebih terarah dan sistematik dengan hasil pekerjaan yang lebih optimal.

C. Hasil yang diharapkan

Hasil yang diharapkan dalam kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL) ini adalah : 1. Mahasiswa mampu menjalankan kegiatan sesuai dengan apa yang

(11)

2. Mahasiswa diharapkan dapat memadukan jenis kegiatan dibangku kuliah dan di lapangan.

3. Mahasiswa dapat menyerap pengalaman sesuai dengan teori yang diperoleh atau yang dipraktekkan sewaktu melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL) di lapangan.

4. Mampu berfikir dengan daya nalarnya serta dapat memberi komentar terhadap kegiatan yang telah dilakukan di tempat Praktek Kerja Lapang (PKL) dalam bentuk laporan yang telah dibukukan.

(12)

BAB II

KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

A. Tinjauan Umum Perusahaan

PT. Indowana Arga Timber adalah Perusahaan Swasta Nasional yang berdiri sejak tahun 1995 dengan berorientasi pada pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada hutan alam, yang berada diwilayah Kabupaten Paser dan Kabupaten Kutai Barat dengan pelaksanaan kegiatan pemanfaatan hutan tersebut berdasarkan ijin SK Menhut No. 84 /Kpts-II/1995 Tanggal, 09 Febuari 1995 dengan Luas : 47.800 Ha dan SK Menhut No. 211.Kpts-II/1996 Tanggal, 07 Mei 1996 dengan luas Luas 48.303 Ha.

PT. Indowana Arga Timber terletak di Provinsi Kalimantan Timur yaitu di Kabupaten Paser (Kecamatan Long Kali) dan Kabupaten Kutai Barat (Kecamatan Siluq Ngurai) dengan beralamatkan kantor unit di Pandansari 30-B RT 020/06 Balikpapan Barat, Balikpapan 76131 Kalimantan Timur (0542) 734108.

1. Letak dan Luas

PT. Indowana Arga Timber terletak diwilayah Kabupaten Paser dan Kabupaten Kutai Barat dengan luas areal 48,303 ha. Lokasi Camp terletak di Kabupaten Kutai Barat (Kecamatan Siluq Ngurai) desa Kendesiq dengan nama Base Camp Gunra Kendesiq. Dengan mempunyai batas areal kerja yaitu :

a. Areal kerja secara geografis terletak antara 000 55’ 10,24” - 10 14’ 08,73”

(13)

b. Berdasarkan wilayah administrasi pemerintahan termasuk dalam Kabupaten Paser (Kecamatan Long Kali) dan Kabupaten Kutai Barat (Kecamatan Siluq Ngurai) Provinsi Kalimantan Timur.

c. Berdasarkan administrasi kehutanan termasuk Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur.

d. Batas-batas lokasi IUPHHK-HPH PT. Indowana Arga Timber Kabupaten Paser dan Kabupaten Kutai Barat Provinsi Kalimantan Timur adalah :

• Sebelah Utara : PT. Sumber Mas

• Sebelah Timur : PT. Balikpapan Forest Industri • Sebelah Selatan : PT. Telaga Mas

• Sebelah Barat : PT. Timberdana

e. Tata Ruang

Luas pasca tata batas & pengukuran GIS

• Kawasan lindung : 3229,66 ha

• Kawasan Bukan Produksi : 2849,93 ha

• Kawasan Produksi : 41.973,75 ha

• Kawasan Rehabilitasi : 620 ha

Berdasarkan pembagian wilayah administrasi pemerintah IUPHHK PT. Indowana Arga Timber termasuk dalam wilayah Kecamatan Siluq Ngurai, desa Kendesiq dan Bongan (Kab. Kutai Barat) dan Kecamatan Long Kali, desa Lambakan dan Tompok (Kab. Paser) Provinsi Kalimantan Timur.

(14)

2. Visi dan Misi Perusahaan

PT. Indowana Arga Timber Kabupaten Paser dan Kabupaten Kutai Barat Provinsi Kalimantan Timur mempunyai visi dan misi yang ingin dicapai yaitu :

a. Visi

Sebagai perusaan yang bergerak dibidang kehutanan, visi PT. Indowana Arga Timber adalah mewujudkan tercapainya pengelolaan Hutan Alam Produksi Lestari berdasarkan Kelestarian Produksi, Kelestarian Ekologi dan Kelestarian Sosial.

b. Misi

Untuk mewujudkan visi di atas, maka misi PT. Indowana Arga Timber dalam melaksanakan Pengelolaan Hutan Alam Produksi, Lestari adalah sebagai berikut

1. Menjamin pelestarian produksi dan mengoptimalkan fungsi sumberdaya alam dengan membuat perencanaan yang lebih baik, mengembangkan sumberdaya manusia yang professional, sarana dan prasarana yang memadai.

2. Menjamin kelestarian ekologi dengan menjaga dan melindungi sumberdaya alam untuk dipertahankan.

3. Menjamin kelestarian sosial dengan mengembangkan dan meningkatkan pemberdayaan masyarakat melalui program pembinaan masyarakat desa hutan atau koperasi serta meningkatkan peran masyarakat setempat.

(15)

3. Kondisi Biofisik

a. Fisiografi dan topografi

Areal kerja perusahaan PT. Indowana Arga Timber Kabupaten Paser dan Kabupaten Kutai Barat Provinsi Kalimantan Timur yaitu :

• Kondisi lahan : Dominan kering

• Tinggi dari permukaan laut : 80-600 m dpl

• Topografi : Datar (0-8%), Landai

(8-15%), Agak curam

(15-25%),

Curam (25-40%),

Sangat Curam (≥40%)

b. Geologi dan jenis tanah

Areal IUPHHK PT. Indowana Arga Timber Kabupaten Paser dan Kabupaten Kutai Barat Provinsi Kalimantan Timur di dominasi oleh tanah-tanah tua yaitu kompleks Podsolik Merah Kuning, Litosol dan Latosol. Di samping itu terdapat juga tanah besar didominasi oleh kompleks Podsolik Merah Kuning, Litosol, Latosol dan juga terdapat Lempung Berpasir.

c. Hidrologi

Areal kerja perusahaan PT. Indowana Arga Timber Kabupaten Paser dan Kabupaten Kutai Barat Provinsi Kalimantan Timur termasuk dalam DAS sungai Bongan, sungai Kelawit, sungai Po, sungai Prikan, sungai Telake dan sungai Lambakan.

(16)

d. Tipe Iklim

Kondisi iklim di areal kerja perusahaan PT. Indowana Arga Timber Kabupaten Paser dan Kabupaten Kutai Barat Provinsi Kalimantan Timur yaitu sebagai berikut :

• Curah Hujan Sedang 1,395 mm/th bulan Juni tahun 2012 • Curah Hujan Tertinggi 10,910 mm/th September tahun 2012

4. Aksessibilitas

Lokasi PT. Indowana Arga Timber Kabupaten Paser dan Kabupaten Kutai Barat Provinsi Kalimantan Timur Base Camp Gunra Kendesiq dapat ditempuh dengan menggunakan angkutan darat (mobil cateran) selama ± 2 jam dari Samarinda sampai ke Balikpapan, kemudian dilanjutkan lagi dengan menggunakan angkutan air (speed boat) menuju log pond selama ± 1 jam, setelah itu perjalanan dari log pond ke Base Camp menggunakan mobil perusahaan selama ± 4 jam, baru tiba di Base Camp Gunra Kendesiq.

B. Manajemen Perusahaan

Manajemen PT. Indowana Arga Timber Kabupaten Paser dan Kabupaten Kutai Barat Provinsi Kalimantan Timur memiliki struktur organisasi sebagai berikut Manajer Camp Ir. Pit Nasuha Adi, Kabag Pembinaan Tatan Gustama, Kabag Keuangan & Personalia, Mandor Produksi Holili, Kabag Logistik Sukiman, Kaur. PAK & ITSP Rood Survey Nazmi, Kaur Penanaman/Staf Edy Haryono, Kasub Kelola Sosial Laode Sida, dan seksi-seksi lain, untuk lebih jelas dapat dilihat di struktur organisasi PT. Indowana Arga Timber Kabupaten Paser dan Kabupaten Kutai Barat Provinsi Kalimantan Timur Base Camp Gunra. Pada halaman 48 pada lampiran gambar 37.

(17)

C. Lokasi dan Waktu Kegiatan PKL

Kegiatan Praktik Kerja Lapang (PKL) ini dilaksanakan di PT. Indowana Arga Timber Kabupaten Paser dan Kabupaten Kutai Barat Provinsi Kalimantan Timur yang dimulai pada tanggal 4 Maret 2013 sampai dengan 4 Mei 2013 dengan perincian waktu kegiatan masing-masing dapat dilihat pada Tabel 1 dibawah ini:

Tabel 1 : Jadwal Kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL) di PT. Indowana Arga Timber Kabupaten Paser dan Kabupaten Kutai Barat Provinsi Kalimantan Timur

No Jenis Kegiatan Tgl / Bln / Thn Hasil Kegiatan Keterangan

1 Pembuatan Petak

Tebangan 07 - 03 - 2013 s/d 09 - 03 - 2013

Jarak Yang Ditempuh

Sepanjang 2 Km Praktek 2 ITSP/Cruising 10 - 03 - 2013 s/d 12 - 03 - 2013 Inventarisasi 28 Pohon yaitu :

Pohon yang Dilindungi Pohon Inti

Produksi

Hutan Rimba Campuran

Praktek

3 Penebangan 15 - 03 - 2013 s/d 16 - 03 -2013

Mencapai 4 Pohon yaitu :

1 Kapur

3 Meranti Kuning

Praktek 4 Pengukuran Kayu

Bulat (Log) 17 - 03 - 2013 10 Batang (Log) Praktek 5 Penanaman di Areal

Tanah Kosong (ATK) 22 - 03 - 2013 s/d 26 - 03 - 2013

Pembuatan Ajir 100 perhari selam 3 hari 300 Ajir

Penanaman Bibit Meranti 50 & Kapur 50 perhari selama 2 hari 200 bibit

Praktek

6 Survey rencana jalan dan pengukuran trase jalan

11 - 04 - 2013 s/d 30 - 04 - 2013

Pengukuran 4 Titik Dengan

Jarak 4 Km Praktek

(18)

BAB III

HASIL PRAKTEK KERJA LAPANG

Kegiatan Praktik Kerja Lapang (PKL) ini dilaksanakan di PT. Indowana Arga Timber Kabupaten Paser dan Kabupaten Kutai Barat Provinsi Kalimantan Timur yang dimulai pada tanggal 4 maret 2013 sampai dengan 4 Mei 2013 dengan perincian waktu kegiatan masing-masing dapat dilihat pada Tabel 2 di bawah ini.

Tabel 2. Rekapitulasi Hasil Kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL) yang dilaksanakan di PT. Indowana Arga Timber.

No Jenis Kegiatan Hasil Kegiatan Kegiatan Lokasi Keterangan

1 Pembuatan Petak Tebangan

Jarak yang ditempuh sepanjang 2 Km

Wilayah Lambakan

3 Hari Praktek 2 ITSP/Cruising Inventarisasi 28 Pohon

Hutan Lindung Pohon Inti Produksi Hutan Rimba Campuran Wilayah Lambakan 3 Hari Praktek

3 Penebangan Mencapai 4 Pohon

yaitu : 1 Kapur 3 Meranti Kuning Wilayah Lambakan 2 Hari Praktek 4 Pengukuran Kayu Bulat (Log) 4. Batang (Log) 1 Kapur 3 Meranti Kuning Wilayah Lambakan 1 Hari Praktek 5 Penanaman di Areal Tanah Kosong (ATK) Pembuatan Ajir 100 perhari selam 3 hari 300 Ajir

Penanaman Bibit Meranti 50 & Kapur 50 perhari selama 2 hari 200 bibit Wilayah Lambakan 5 Hari Praktek 6 Survey rencana jalan dan pengukuran trase jalan Pengukuran 4 Titik Dengan Jarak 4 Km Wilayah Tompok 20 Hari Praktek

(19)

A. Pembuatan Petak Tebangan

1. Tujuan Kegiatan

Tujuan dari kegiatan pembuatan Petak Tebangan adalah untuk membatasi setiap petak kerja di dalam Blok RKT.

2. Dasar Teori

Petak tebangan adalah bagian dari blok kerja tahunan yang luasnya telah ditetapkan dengan ditandai tanda-tanda ukur petak tebangan batas permanen.

3. Alat dan bahan

Kegiatan Pembuatan Petak Tebangan mengunakan alat dan bahan sebagai berikut : 1) Alat : a) Kompas b) Klinometer c) Parang d) GPS 2) Bahan :

a) Peta Kerja Skala 1 : 75.000 b) Tali nilon 20 meter

c) Pita Batas Petak

d) Spidol Permanen (Artline®70) e) Pulpen (Balpoin)

f) Papan Skiner (Climer)

(20)

4. Prosedur Kerja

Prosedur kerja kegiatan Petak Tebangan adalah sebagai berikut : 1) Persiapan alat dan bahan.

2) Persiapan regu kerja berjumlah 6 orang dengan pembagian kerja yaitu : a) 2 orang perintis jalur

b) 1 orang tukang tancap ajir terus diberi tanda pita batas petak c) 1 orang mengukur jalur batas petak dengan tali nilon 20 meter d) 1 orang kompas dan klinometer

e) 1 orang menulis data di tally seet untuk data kompas dan klinometer ataupun batas sungai

3) Menentukan titik ikat dilapangan dengan GPS. 4) Mengukur dan merintis batas petak tebangan.

5) Memberikan penandaan pada rintisan batas petak tebangan.

5. Hasil yang dicapai

Hasil yang dicapai dalam kegiatan pembuatan petak tebangan telah diperoleh data-data hasil pengukuran dilapangan

a) Dari titik ikat ke ujung petak = 1 km b) Dari arah Utara ke arah Selatan = 1 km

c) Dari Timur ke Barat = 1 km

6. Pembahasan

a. Dari hasil pembuatan kegiatan Petak Tebangan yang dilakukan di blok RKT 2013 maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan pembuatan Petak Tebangan dikakukan dari arah Utara ke Selatan sejauh (1 km) dan dari arah Timur ke Barat yaitu (1 km) dengan memberi tanda pada rintisan dengan ajir yang ditancapkan lalu diberi tanda pita batas petak.

(21)

Kegiatan pembuatan petak tebangan ini kami langsung praktek di blok dan petak tebangan yang sudah ditentukan oleh perusahaan tersebut.

B. Inventarisasi Tegakan Sebelum Penebangan (ITSP)

1. Tujuan kegiatan

Tujuan dari kegiatan Inventarisasi Tegakan Sebelum Penebangan (ITSP) adalah sebagai berikut :

a) Memperoleh data penyebaran pohon yang akan ditebang, yang meliputi komposisi jenis, jumlah dan volume pohon guna untuk menetapkan target produksi tahunan pada blok kerja tahunan yang bersangkutan, arah trase jalan, jumlah dan kapasitas tenaga kerja yang harus diselesaikan.

b) Memperoleh data jumlah dan komposisi pohon yang ada. Khususnya untuk pohon inti dan pohon yang dilindungi untuk merencanakan jumlah dan komposisi pohon yang akan ditinggal di lapangan untuk dipelihara sampai rotasi tebangan berikutnya.

2. Dasar teori

Inventarisasi Tegakan Sebelum Penebagan (ITSP)/Timber Cruising

adalah suatu kegiatan pencatatan, pengukuran dan penandaan pohon dalam areal blok kerja tahunan untuk mengetahui data potensi pohon panen, pohon dilindungi, pohon inti dan data medan kerja (jurang, sungai dan kawasan dilindungi).

Ruang lingkup penerapan prosedur ini meliputi seluruh kegiatan pelaksanaan Inventarisasi Tegakan Sebelum Penebangan yang dilaksanakan oleh perusahaan mulai dari perencanaan, persiapan dan

(22)

pelaksanaan lapangan, kegiatan pemeriksaan lapangan dan pelaporan

(Anonim, 1993).

3. Alat dan bahan

Kegiatan Inventarisasi Tegakan Sebelum Penebangan (ITSP) mengunakan alat dan bahan sebagai berikut :

1) Alat : a) Kompas b) GPS c) Parang d) Staples + isi 2) Bahan :

a) Peta Kerja Skala 1 : 75.000

b) Tally Sheet Data Ukur Pohon dan Data Ukur Lapangan ITSP c) Tali nilon 20 meter

d) Spidol Permanen (Artline®70) e) Pulpen (Balpoin)

f) Label Pohon (Warna Merah dan Warna Kuning)

4. Prosedur kerja

Prosedur kegiatan Inventarisasi Tegakan Sebelum Penbangan adalah sabai berikut :

1) Persiapan alat dan bahan.

2) Persiapan regu kerja pelaksanaan ITSP berjumlah 8 orang dengan pembagian sebagai berikut :

a) 1 orang ketua regu

(23)

c) 2 orang pemasang label pohon

d) 2 orang mengenal nama jenis-jenis pohon e) 1 orang tukang cat

3) Titik awal pembuatan jalur dimulai dari sebelah utara ke selatan yang berdasarkan pada hasil PAK.

4) Penomoran awal PU dimulai dari angka 1 (satu) arah utara ke selatan hingga akhir jalur pertama secara sistematik menyambung pada jalur berikutnya.

5) Pembuatan jalur jalan dirintis dengan parang dan dipasang Pita Ukur (PU) berwarna orange.

6) Pemberian label pohon sesuai dengan kelompok, yaitu kelompok pohon dilindungi, rimba campuran dan pohon inti dipasang label warna kuning, sedangkan kelompok pohon siap tebang atau produksi dipasang label warna merah.

7) Pengumpulan dan pencatatan data topografi dan pohon dilakukan di masing-masing PU secara sistematis mengikuti arah jalur-jalur inventarisasi.

5. Hasil yang dicapai

Kegiatan Invetarisasi Tegakan Sebelum Penebangan (ITSP) ini bisa dilakukan hanya 1 jalur dengan panjang 1 Km dan jumlah yang dikerjakan sebanyak 2 PU yang mencakupi dari jumlah keseluruhannya 50 PU, setiap PU ini memiliki luas 20 m x 20 m. Hasil dari kegiatan Invetarisasi Tegakan Sebelum Penebangan yang dapat dilakukan menginventarisasi pohon sebanyak ± 28 pohon dalam 1 (satu) hari yaitu sebanyak 2 PU. Terdapat

(24)

jenis pohon yang dilindungi yaitu Banggeris, Ulin, Duku Hutan, Langsat Hutan, Durian Hutan dan Manggis Hutan yang dipasang label warna kuning.

Untuk Pohon (inti) yaitu Meranti Kuning diameter 20 kebawah, Meranti Merah diameter 35 kebawah, Meranti Putih diameter 49 kebawah, untuk tebangan berikutnya yang diberi label berwarna kuning yang belum siap di produksi.

Sedangkan pohon yang siap ditebang untuk diproduksi yaitu Meranti Merah, Meranti Kuning dan Meranti Putih dengan diameter 60 keatas dipasang label warna merah.

Sedangkan pohon rimba campuran yaitu Kacang, Keranji, Jambu, Terap, Arang, Dut, Kayu Bugis, Kayu Pisang, Nyatoh, Banitan, Matoa, Kayu Landak, Markunyit, Benuang, Sungkai, yang dipasang label ber warna kuning.

6. Pembahasan

Dari hasil kegiatan pengumpulan data Invetarisasi Tegakan Sebelum Penebangan (ITSP) dalam blok dan petak tebangan dapat di ketahui ragam jenis pohon yang ada didalam blok dan petak tebangan tersebut.

C. Penebangan

1. Tujuan kegiatan

Penebangan merupakan proses mengubah pohon berdiri menjadi kayu bulat yang dapat diangkut keluar hutan untuk dimanfaatkan. Penebangan dilakukan dengan menggunakan empat prinsip yaitu meminimalkan kecelakaan, meminimalkan kerugian dan kerusakan pohon, memaksimalkan nilai produk kayu bulat dari tiap pohon.

(25)

Kegiatan penebangan adalah kegiatan memproduksi kayu bulat dari blok dan petak RKT yang sudah di Invetarisasi Tegakan Sebelum Penebangan (ITSP) dan sudah keluar surat ijin RKT-PWH pembukaan lahan.

2. Dasar teori

Penebangan merupakan kegiatan pengambilan kayu dari pohon-pohon dalam tegakan yang berdiameter sama dengan atau lebih besar dari diameter batas yang ditetapkan. Penebangan juga merupakan awal kegiatan pemanenan, meliputi tindakan atau pekerjaan yang diperlukan untuk memotong pohon dari tunggaknya secara aman dan efisien. Kegiatan penebangan tanpa diragukan adalah salah satu kegiatan yang paling menentukan dalam hubungannya dengan dampak terhadap hutan Direktur Jenderal Kehutanan (1993).

3. Alat dan bahan

Kegiatan Penebangan mengunakan alat dan bahan sebagai berikut : a) Alat : 1) Chainsaw 2) Traktor 3) Parang 4) Kunci b) Bahan : 1) Minyak Bensin 2) Oli Kotor 3) Solar

(26)

4. Prosedur kerja

Prosedur kerja dalam kegiatan penebangan sebagai berikut : a) Persiapan alat dan bahan

b) Persiapan regu kerja dalam kegiatan penebangan

c) Jumlah 1 regu ada 4 orang penebangan yaitu sebagai berikut : 1) 1 orang penebang dengan chainsaw

2) 1 orang pembantu chainsaw untuk merintis 3) 1 orang penarik kayu dengan traktor

4) 1 orang memasang kabel choker/hook pada log

5. Hasil yang dicapai

Dalam satu regu penebang mampu menebang 4 pohon dalam 1 (satu) hari. Data dapat dilihat pada Tabel 3 di bawah ini.

Tabel 3. Jenis Pohon Hasil Peraktek Penebangan di PT. Indowana Arga Timber

No Jenis Kayu Jumlah pangkal ujung Diameter Panjang Batang

1 2 3 4 Kapur Meranti Kuning Meranti Kuning Meranti Kuning 1 1 1 1 97,9 cm 77 cm 73 cm 73 cm 90,5 cm 70 cm 70 cm 68 cm 17,8 m 10 m 17,90 m 17 m 6. Pembahasan

A. Sebelum menebang disekitar pohon terlebih dahulu harus dibersihkan untuk jalur penyelamatan diri pada saat akan melaksanakan penebangan.

B. Menentukan arah rebah pohon dan kemudian membuat takik rebah dan takik balas. Takik balas dan takik rebah tersebut harus dapat menjamin keselamatan batang dan mengurangi resiko cacat batang. Setelah pohon rebah, batang pohon terlebih dahulu diukur dan kemudian

(27)

dipotong menjadi dua bagian kalau terlalu panjan. Pembagian batang dilakukan oleh seorang chainsaw bisa pada tempat penebangan ataupun di TPn. Kegiatan penebangan kayu pada hutan alam dilakukan dengan menggunakan batas diameter dimana pohon-pohon yang boleh ditebang adalah pohon-pohon dengan diameter sama atau lebih besar dari 50 cm untuk hutan produksi tetap dan diatas 60 cm untuk hutan produksi terbatas.

Sedangkan untuk hutan tanaman, penebangan dilakukan berdasarkan ketentuan perusahaan yang disesuaikan dengan peruntukkan kayunya. Karena hutan produksi terbatas sesuai SOP perusahan. Dalam penebangan ini kami langsung melihat seorang oprator chainsaw dapat menebang hanya 4 pohon, karna medan penebangan sangat curam.

D. Pengukuran Kayu Bulat (Log)

1. Tujuan kegiatan

Maksud dilakukan pengukuran kayu bulat rimba adalah untuk menentukan ukuran panjang, diameter dan cacat yang mereduksi, sebagai dasar untuk menetapkan isi (volume) atau berat kayu bulat rimba.

Tujuan dilakukan pengukuran kayu bulat rimba adalah agar diperoleh keseragaman bagi berbagai pihak yang berkepentingan dalam tata cara menentukan ukuran panjang, diameter, cacat yang mereduksi dan menetapkan isi (volume) atau berat kayu bulat rimba.

2. Dasar teori

Pengukuran kayu log di ambil dari METODA PENGUKURAN KAYU BULAT RIMBA INDONESIA (KBRI).

(28)

Gambar . Pengukuran Batang Log Dp = ஽ଵା஽ଶ ଶ Du= ஽ଷା஽ସ ଶ Keterangan :

− D adalah diameter kayu bulat rimba

− P adalah panjang kayu bulat

− D1 adalah garis tengah terpendek pada Bu

− D2 adalah garis tengah terpanjang pada Bu

− D3 adalah garis tengah terpendek pada Bp

− D4 adalah garis tengah terpanjang pada Bp

− Du adalah diameter ujung

− Dp adalah diameter pangkal

3. Alat dan bahan

Kegiatan pengukuran kayu bulat (log) mengunakan alat dan bahan sebagai berikut :

a) Alat :

1) Meteran panjang 25 meter 2) Meteran panjang 5 meter 3) Palu/Tukul

D1

D2` D3

(29)

b) Bahan : 1) Paku “S”

2) Spidol Permanen (Artline®70) 3) Label plastik bening

4. Prosedur kerja

Prosedur kerja dalam kegiatan pengukuran kayu bulat (log) yaitu sebagai berikut :

a. Mengetahui jenis dan nama pohon yang akan diukur

b. Pemasangan Paku “S” untuk mengurangi cacat batang (log) c. Mengukur panjang batang (log) dengan meteran 25 meter

d. Mengukur diameter pangkal, ujung batang (log) dengan meteran 5 meter

e. Keseluruhan data yang telah didapat dari pengukuran di atas digunakan untuk menghitung isi kayu bulat (log)

f. Mengisi data kayu bulat (log) pada tabel volume kayu bulat (log)

g. Menuliskan data hasil pengukuran pada label yang telah dipasang pada pangkal dan ujung batang (log) dengan menggunakan spidol permanen pada label warna bening

5. Hasil yang dicapai

Pengukuran kayu log di kampus dapat dilihat pada Tabel 4 dibawah ini: Tabel 4 : Perhitungan Volume Kayu Bulat Log Di Kampus Politeknik

Pertanian Negeri Samarinda

Panjang (m)

Diameter (cm)

Pangkal Tengah Ujung d +0.25 d -0.25 d +0.30 d -0.30

(30)

Rumus Perhitungan Data Tersebut Adalah Menggunakan Rumus :

a. Huber c. Berereton e. Simony g. Hoppus

b. Smallian d. Newton f. Preszler

Jawaban : 1. Huber V = Gm x L V = 0,25 x л x ଽସଵ଴,ଶሻ୶.଴଴଴మ x 17,8 = 0,69693406 x 17,8 = 12,405426 M3 2. Smallian V = (G + g) x L = ሺଽ଻,ଽାଽ଴,ହሻ x 17,8 = ሺ଴,଻ହଶ଻ହ଻଼ା଴,଺ସଷଶ଺଴଻ଷሻ x 17,8 = 12,424565 M3 3. Brereton V = 0,25 x л x ሺ஽ାௗሻ୶ଶ x 17,8 = 0,25 x л ሺ଴,ଽ଻ଽା଴,ଽ଴ହሻ୶మ x 17,8 = 12,405426 M3 4. Newton V = ሺீାସீ௠ ା௚ሻ x 17,8 = ሺ଴,଻ହଶ଻ହ଻଼ାଶ,଻଼଻଻ଷ଺ଶ ା଴,଺ସଷଶ଺଴଻ଷሻ x 17,8 = 12,411806 M3

(31)

5. Simony V = ሺீା଴,ଷ଴ ௫ ௅ାீି ଴,ଷ଴ ௫ ௅ሻ x 17,8 = ሺ଴,଻ଷ଼ଽ଼ଵଵଷା ଴,଻ଵ଻଼ହଷଽଶሻ x 17,8 = 12,965832 M3 6. Preszler V = ሺீା଴,ଶହ ௫ ௅ାீି ଴,ଶହ ௫ ௅ሻ x 17,8 = ሺ଴,଻ହଶ଻ହ଻଼ା ଴,଺଺ଽଵ଴ଷସ଻ሻ x 17,8 = 12,410473 M3 7. Hoppus V = (0,25 x Om)2 x 17,8 = 0,942 x л = 2,9593083 = (0,25 x 2,9593803)2 = 9,7431989 M3

Tabel 5 : Perhitungan Volume Kayu Bulat Log PT. Indowana Arga Timber

No Jenis Kayu Jumlah PangkalDiameter Ujung Panjang Batang Volume Kayu

1 2 3 4 Kapur MerantiKuning Meranti Kuning Meranti Kuning 1 1 1 1 97,9 cm 77 cm 73 cm 73 cm 90,5 cm 70 cm 70 cm 68 cm 17,8 m 10 m 17,90 m 17 m 12,36 M3 4,18 M3 7,08 M3 6,54 M3 Jumlah Pohon 4 Contoh Rumus : L : Panjang Batang Dp : Diameter Pangkal Du : Diameter Ujung Dr : Diameter Rata-rata

(32)

0,7854 : ¼ л = ¼ x 3,1416 V = L x DR2 x 0,7854

Jawaban No. 1 Tabel Diatas :

L : 71,8 m Dp : 97,9 cm Du : 90,5 cm DR : 94cm Hasil : Dp : 97,9 cm + Du : 90,5 cm = ଵ଼଼,ସୡ୫ = 94,2 cm = 94 cm 942 = ଼,଼ଷ଺ୡ୫ ଵ଴.଴଴଴ = 0,8836 x 17,8 m = 15,72808 x 0,7854 = 12,35283403 M3 = 12,35 M3

Adapun hasil yang dicapai dalam pengukuran kayu bulat (log) adalah sebagai berikut :

• Pohon Kapur Dp = 97,9 cm dan Du = 90,5 cm, panjang batang 17,8 meter 1 (satu) pohon

• Pohon Meranti Kuning Dp = 77 cm dan Du = 70 cm, panjang batang 17 meter 1 (satu) pohon

• Pohon Meranti Kuning Dp = 73 cm dan Du = 70 cm, panjang batang 10 meter 1 (satu) pohon

• Pohon Meranti Kuning Dp = 73 cm dan Du = 68 cm panjamg batang 10 meter 1 (satu) pohon

• Mengetahui jenis kayu bulat (log) yang batangnya paling panjang dan paling pendek pada saat pengukuran di TPn

(33)

6. Pembahasan

Dari hasil pengukuran kayu log ternyata dari ke 4 (empat) batang yang di ukur, pohon yang terpanjang adalah pohon Kapur dengan diameter 97,9 cm dan panjang 17,8 meter. Ternyata dari hasil pengukuran kayu log dengan memakai rumusan KBRI lebih baik hasil kubikasinya lebih banyak.

E. Penanaman di Areal Tanah Kosong (ATK)

1. Tujuan kegiatan

Kegiatan penanaman bertujuan untuk menggantikan pohon yang sudah ditebang dengan jenis yang sama agar tetap ada.

2. Dasar teori

Penanaman di areal blok dan petak bekas tebangan bertujuan untuk menggantikan pohon yang sudah ditebang dengan jenis bibit pohon yang sama, khusus untuk jenis bibit yang ditanam adalah bibit Meranti dan Kapur, kegiatan penanaman dilaksanakan disebelah kanan dan kiri badan jalan, kegiatan ini juga disebut konservasi tanah dan air.

3. Alat dan bahan

Kegiatan penanaman di Areal Tanah Kosong (ATK) mengunakan alat dan bahan sebagai berikut :

a) Alat :

1) 1 (satu) unit mobil transportasi pengangkut bibit 2) Parang

3) Cangkul 4) Linggis

(34)

b) Bahan :

1) Tali nilon 20 meter

2) Bibit yang sudah siap ditanam 3) Ajir

4. Prosedur kerja

Kegiatan penanaman bibit pada areal tanah yang kosong adalah sebagai berikut :

a) Mempersiapkan alat dan bahan

b) Membuat ajir dari anakan pohon sekitar lokasi penanaman c) Panjang ajir 1,5 meter

d) Mengecat ajir dengan cat warna merah pada ujung ajir

e) Mengukur jarak antara ajir dengan jarak penanaman 5 m x 5 m dan 3 m x 3 m

f) Memasang ajir pada jarak yang telah ditentukan

g) Membuat lubang tanam dengan menggunakan cangkul atau lingis dengan lebar lubang tanam 30 cm dan kedalaman 30 cm

h) Mengangkut bibit dari mobil ke areal penanaman

i) Mengeluarkan bibit dari poly bag lalu ditanam pada lubang tanam yang telah di buat dan di tutup kembali

j) Setelah bibit ditanam, poly bag yang telah dibuka diletakan di atas ajir untuk menanadakan kegiatan penanaman sudah dilakukan

5. Hasil yang dicapai

Kemampuan 1 (satu) orang membuat ajir dalam 1 (satu) hari 100 ajir, dan kemampuan 1 (satu) orang menanam bibit 100 bibit perhari.

(35)

6. Pembahasan

A. Sebelum penanaman menyiapkan anggota tim untuk melaksankan kegiatan penanaman di lapangan, mengajak anggota tim mencari ajir B. Ajir di potong dengan ukuran 1,5 meter 1 (satu) orang bisa membuat ajir

kurang lebih 100 ajir perhari, setelah ajir terkumpul, ajir di cat dengan berwarna cat merah kemudian di jemur, setelah kering ajir di kumpulkan dan kemudian diikat. Saat mobil pembawa bibit datang ajir dibawa kemobil di angkut menuju areal penanaman, kemudian kegiatan penanaman dikerjakan bersama anggota tim penanam, satelah itu membuat jarak ukur penanaman 3 m x 3 m dan 5 m x 5 m dengan tali nilon dan membuat lubang tanam dengan cangkul atau linggis dengan kedalaman lubang tanam 30 cm dan lebar lubang tanam 30 cm , saat penanaman poly bag bibit dibuka untuk menanam bibit tersebut pada lubang tanam yang sudah tersedia, kemudian ditutup kembali agar bibit yang tanam bisa tumbuh secara optimal, kemudian sesudah menanam bibit isi dari poly bag poly bag bekas bibit ditaruh di atas ajir untuk membuktikan bahwa penanaman sudah dikerjakan.

F. Survey rencana jalan dan pengukuran trase jalan

1. Tujuan kegiatan

Tujuan dari kegiatan survey rencana jalan dan pengukuran trase jalan adalah sebagai berikut :

a) Untuk menentukan arah jalan induk, jalan cabang dan jalan sarad pada suatu areal RKT baru.

b) Untuk meminimalisir tingkat kerusakan lingkungan pada saat melakukan kegiatan pengangkutan PWH.

(36)

2. Dasar teori

Pembuatan terase jalan adalah kegiatan penandaan di lapangan sebagai trayek jalan angkutan dan pengukuran untuk mendapatkan data rencana panjang jalan, keterangan, azimuth atau arah serta data pohon yang terkena jaringan. Trase jalan angkutan adalah trayek jalan angkutan yang telah diberi tanda-tanda di lapangan yang menjadi dasar untuk pembutan jalan angkutan.

Pada pembuatan trase jalan ini, jalan diukur dari stasiun ke stasiun dengan mengukur jarak dan kelerengan, hal ini berfungsi untuk menentukan tingkat kelerengan jalan yang dapat mendukung kemudahan kegiatan pengangkutan serta dapat digunakan sebagai acuan meminimalkan besarnya pembiayaan pembuatan dan pemeliharaan jalan serta jembatan. Kemudian data dari hasil pengukuran trase jalan ini di pindahkan ke peta RKT yang telah ada (Anonim,1993).

3. Alat dan bahan

Kegiatan survey rencana jalan dan pengukuran trase jalan menggunakan alat dan bahan sebagai berikut :

a) Alat :

1) Peta kerja Penataan Areal Kerja (PAK) Skala 1 : 50.0000 2) GPS

3) Kompas 4) Klinometer b) Bahan :

1) Tali nilon 20 meter

(37)

3) Cat warna biru + kuas

4. Prosedur kerja

Prosedur kerja dari kegiatan survey rencana jalan dan pengukuran trase jalan yaitu meliputi :

1) Persiapan pembuatan trase jalan, menentukan titik ikat trase di peta untuk menentukan titik awal trase jalan angkutan, lengkap dengan rencana trase angkutan berdasarkan peta kerja yang ada serta potensi tegakan dan data survey tofografi.

2) Persiapan regu kerja pelaksana pembuatan trase jalan sebanyak 8 orang dengan pembagian kerja sebagai berikut :

a) 1 orang ketua regu + pemegang GPS b) 1 orang kompas

c) 1 orang pencatat data trase jalan di buku tally sheet d) 2 orang perintis jalur

e) 1 orang pemegang tali off f) 1 orang tukang cat g) 1 orang pembantu umum

3) Persiapan perlengkapan pembuatan trase jalan.

4) Penetapan trase jalan dari survey orientasi alternatif di lapangan yaitu dengan mempertimbangkan jarak terpendek, punggung bukit tidak ada jembatan dan lain-lain.

5) Melakukan pengukuran untuk mengetahui jarak lapangan antara titik 20 meter dan kelerengan serta memberi cat berwarna biru pada trayek. 6) Pencatatan data lapangan sesuai dengan from tally sheet.

(38)

7) Dalam pelaksanaan pembuatan trase jalan, regu kerja memperhatikan timbulnya dampak terhadap lingkungan yaitu

(1) Trase jalan di upayakan menghindari lokasi koridor satwa, sarang atau kantong satwa dan jenis-jenis pohon yang dilindungi.

(2) Berupaya menghindari trase jalan yang terkena dareah topografi berat.

5. Hasil yang dicapai

Dari kegiatan survey rencana trase jalan di peroleh hasil pengukuran trase jalan untuk rencana RKT tahun yang akan datang 2013/2014.

6. Pembahasan

Dari hasil pengukuran di peroleh data-data yang dapat digunakan untuk pembukaan RKT baru dalam pembuatan jalan induk, jalan cabang, jalan sarad dan TPn serta batas blok petak RKT di tandai cat berwarna kuning.

Kegiatan survey rencana jalan dan pengukuran trase jalan yang dilakukan selama PKL, keseluruhannya tidak jauh berbeda dengan teori dan praktek yang telah dipelajari selama kuliah sehingga tidak dijumpai kesulitan dalam mengerjakannnya selama di lapangan.

(39)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat kami berikan adalah sebagai berikut : 1. Kegiatan-kegiatan PKL yang dilakukan di PT. Indowana Arga Timber lebih

mengarah pada bidang Perencanaan pengelolaan Hutan yang lestari seperti : pemeliharaan batas areal IUPHHK, ITSP, Penebangan, Penanaman dan survey rencana Terase Jalan untuk RKT yang baru.

2. Dalam kegiatan PKL Pemanenan hasil hutan PT. Indowana Arga Timber lebih mengarah pada pengelolaan hutan lestari seperti menebang pohon peroduksi berdiameter 60 keatas karena hutan perduksi terbatas dan menerafkan silvikultur TPTI.

3. Dalam kegiatan IUPHHK semua kegiatan dilakukan dilapangan terkecuali pada saat cuaca hujan.

4. Pada saat melakukan kegiatan pemanenan, kayu dipotong panjang maksimal 16 m dan minimal 10 m, dan sesuai dengan unit loging traler untuk memuat kayu log.

5. Kegiatan yang dilakukan pada bidang Tata Usaha Kayu di PT. Indowana Arga Timber ini adalah pengukuran batang kayu (log).

(40)

B. Saran

Adapun saran yang dapat diberikan dalam rangka membangun kinerja bersama, antara PT. Indowana Arga Timber dengan semua peserta Praktek Kerja Lapang (PKL) pada waktu yang mungkin akan datang yaitu sebagai berikut 1. Perlu adanya pengawasan terhadap pekerja terutama dalam kegiatan

dilapangan supaya benar dalam mendata kayu (ITSP).

2. Diharapkan agar semua persediaan perlengkapan safety yang digunakan oleh para pekerja harus sesuai dengan Standar (SOP) Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) oleh para semua pekerja.

3. Pada saat kegiatan penebangan harus menggunakan alat keselamatan kerja (safety) yang lebih lengkap.

4. Pada saat melakukan pengukuran disarankan penyusunan log lebih rapi agar kegiatan pengukuran lebih leluasa dan untuk menghemat waktu dalam bekerja.

5. Pada saat pemberian identitas log diharapkan penyusunan log lebih rapi agar pemasangan karpet lebih mudah dilakukan.

6. Pada saat penanaman bibit diblokdan petak bekas tebangan harus dilakukan penyulaman untuk menggantikan tanaman yang telah mati dan sebaiknya diberi tanda ajir yang berbeda dengan bibit yang tidak akan dilakukan penyulaman kembali.

7. Diharapkan adanya hubungan timbal balik antara mahasiswa dan karyawan PT. Indowana Arga Timber.

(41)

Ir. Pit Nasuha Adi Manajer Camp Ir. Pit Nasuha Adi

Kabag Perencanaan & Humas

Tatan Gustama Kabag Pembinaan

Kabag Keuangan & Personalia Gumono Mandor Produksi Holili Kabag Logistik Sukiman

Kaur. PAK & ITSP Rood Survey M. Nazmi Kaur Penanaman/Staf Edy Haryono Kasir Siti Muslimah Mandor Blok Chilwan Staf Logistik 1. Lesman Teng 2. Kairil Anam 3. Moh. Hasidah Kasub ITSP Syahril Pengadaan Bibit Indah Rianto Staf Pembukuan Peni Eka Susanti

Kaur Scaller 1. Sudirman 2. Mustafa 3. A.B. Arifin

4. Busman

Chip Mek. Logging Masrur Sanusi

Kasub ITSP Petrus

Anggota TPTI 10 Orang

Kaur Bag. Kantin Syahbudin

Kabag Log Pond 1. Mulyanto 2. Sultan

3. Bambang Adiguna 4. Joko Iswoyo

Anggota Mek. Logging 10 Orang

Kasub Kelola Sosial Laode Sida

Staf Kantin 1. Halimah

2. M. Aris

Chip Mek. Traktor Badris Abi Nurhadi

Staf Perencanaan Normansyah

Paramedis Wardiyono

Anggota Mek. Traktor 6 Orang Anggota Survey

15 Orang

PROVENSI KALIMANTAN TIMUR BASE CAMP GUNRA

(42)

Pa

Gambar 2. Mencatat Jumlah Bibit M. Putih Gambar 3. Mencatat Jumlah Papan Plang Persemaian

(43)

Pa

Gambar 6. Pondok Kemah ITSP Gambar 7. Melihat Titik Kordinat Batas Petak ITSP

(44)

Pa

Gambar 10. Label yang Terpasang Pada Batang Log Gambar 11. Pembuatan Jalur Penyeradan

(45)

Pa

Gambar 14. Pengecekan Alat Sebelum Penebangan Gambar 15. Pembuatan Takik Rebah

(46)

Pa

Gambar 18. Batang Pohon yang Sudah Dibagi Gambar 19. Pengukuran Batang Pohon

(47)

Pa

Gambar 22. Pengukuran Panjang Batang Gambar 23. Pengukuran Diameter Batang

(48)

Pa

Gambar 26. Pembuatan Ajir Gambar 27. Pengecetan Pada Ujung Ajir

(49)

Pa

Gambar 30. Pengompasan dan Clinometer Gambar 31. Pengukuran Trase Jalan Dengan Tali Nilon 20 m

(50)

Pa

Gambar 34. Spidol Permanen Gambar 35. Tali Pita Petak Ukur (PU)

Gambar

Tabel 1 :  Jadwal Kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL) di PT. Indowana Arga  Timber Kabupaten Paser dan Kabupaten Kutai Barat Provinsi  Kalimantan Timur
Tabel 2. Rekapitulasi Hasil Kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL) yang  dilaksanakan di PT
Tabel 3. Jenis Pohon Hasil Peraktek Penebangan di PT. Indowana Arga  Timber
Gambar . Pengukuran Batang Log  Dp =  ஽ଵା஽ଶ ଶ     Du= ஽ଷା஽ସଶ                            Keterangan :
+3

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

PELAKSANAAN PEMBERIAN HAK MILIK DARI TANAH NEGARA DAN PERLINDUNGAN HUKUMNYA DI KABUPATEN KUTAI TIMUR1. PROVINSI

menyusun tesis yang berjudul " Kebijakan Pemerintah Daerah Dalam Pengendalian Illegal logging Di Kabupaten Penajam Paser Utara Provinsi Kalimantan Timur

lingkungan pemerintah daerah Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan. Timur yang memfokuskan bagaimana pelaksanaan Pengadaan

Upaya yang Dilakukan oleh Pemerintah Daerah Dalam Pengendalian Illegal logging di Kabupaten Penajam Paser Utara Provinsi Kalimantan Timur ... Peraturan

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Strategi Pengembangan Ekowisata Hutan Lindung Gunung Lumut Kabupaten Paser Provinsi Kalimantan Timur adalah karya saya dengan arahan dari

Indonesia Plantation Synergi (PT. IPS) Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur sehingga dapat diambil langkah- langkah/strategi perlindungan, pelestarian

Pembentukan Kabupaten Naunukan, Kabupaten Malinau, Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Kutai Timur dan Kota Bontang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999

3.6 Diskusi Temuan Utama Penelitian Perencanaan Pembangunan Kampung Masyarakat Lokal Dayak Di Kabupaten Kutai Barat Provinsi Kalimantan Timur telah dilaksanakan dengan baik